Anda di halaman 1dari 4

Nama :HISKIA LELE

Stambuk : D10118570
Kasus 1
A. PEDAHULUAN

RPP Penggunaan Tenaga Kerja Asing Turunan UU Cipta


Kerja Lindungi Pekerja Lokal
Isu tentang tenaga kerja asing di Indonesia banyak beredar di media masa, khususnya
viral melalui berbagai kanal sosial media. Tim Serap Aspirasi (TSA) UU Cipta Kerja sebagai
lembaga independen bentukan pemerintah tentunya harus bersikap independen dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya.
Terkait RPP tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing, kegalauan yang terjadi di
masyarakat Indonesia kebanyakan tentang batasan, norma dan sejauh mana tenaga kerja asing ini
akan menyerbu pasar tenaga kerja di Indonesia.
“Pasal 42 UU Cipta Kerja melarang TKA untuk menduduki jabatan yang mengurusi
personalia, hal ini dipertegas lagi dalam RPP tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing Pasal 6
ayat (1) dan bahkan akan di-breakdown lagi jenis-jenis jabatan atau fungsi yang dianggap
melakukan pengurusan personalia yang dilarang diduduki oleh TKA oleh Menteri sesuai amanat
Pasal 6 ayat (2)”, terang Ketua Tim Serap Aspirasi (TSA) UU Cipta Kerja Franky Sibarani
dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021).
“Kami mengapresiasi kerja keras Kementerian Ketenagakerjaan yang sudah siang malam
berupaya merumuskan RPP yang terbaik untuk bangsa Indonesia ini”, lanjut Franky.
Rekomendasi yang disampaikan oleh Tim Serap Aspirasi (TSA) UU Cipta Kerja
selanjutnya akan dibahas dalam rapat harmonisasi antar Kementerian terkait.
Diharapkan masyarakat untuk tetap positif dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan
pemerintah untuk dapat mengakomodasi seoptimal mungkin aspirasi masyarakat dalam UU
Cipta Kerja serta peraturan turunanya, yang salah satunya difasilitasi dengan dibentuknya Tim
Serap Aspirasi UU Cipta Kerja.

B. PENUTUP

Berdasarkan uraian terdahulu, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Penempatan tenaga kerja asing dapat dilakukan setelah pengajuan rencana penggunaan tenaga
kerja asing (RPTKA) disetujui oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan mengeluarkan
izin penggunaan tenaga kerja asing. Untuk dapat bekerja di Indonesia, tenaga kerja asing tersebut harus
mempunyai izin tinggal terbatas (KITAS) yang terlebih dahulu harus mempunyai visa untuk bekerja di
Indonesia atas nama tenaga kerja asing yang bersangkutan untuk dikeluarkan izinnya oleh Direktorat
Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

mengapresiasi kerja keras Kementerian Ketenagakerjaan yang sudah siang malam berupaya
merumuskan RPP yang terbaik untuk bangsa Indonesia ini”, lanjut Franky.

C. DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4458970/rpp-penggunaan-tenaga-kerja-asing-turunan-uu-
cipta-kerja-lindungi-pekerja-lokal

KASUS 2

A.PENDAHULUAN
KSPI: Tenaga Kerja Asing Ancam Lapangan Kerja, Langgar UUD 1945
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
Said Iqbal mengatakan, mempekerjakan buruh kasar yang merupakan tenaga kerja asing (TKA)
melanggar Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, KSPI menolak Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 34 Tahun 2021 turunan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja tentang Tenaga Kerja
Asing. Menurut Said, pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaa,
TKA yang akan bekerja di Indonesia harus mendapat izin tertulis dari menteri tenaga kerja.

Surat izin tersebut, menurut Said, merupakan satu-satunya alat kontrol agar tidak terjadi
penyimpangan dalam penggunaan TKA di Indonesia. “Kenapa KSPI tidak setuju buruh kasar
TKA, khususnya TKA China buruh kasarnya masuk ke Indonesia? Karena mengancam lapangan
pekerjaan orang Indonesia. Padahal, konstitusi kita pada UUD 1945 mengatakan, setiap warga
negara berhak mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak. (Ini) melanggar UUD 1945,”
ucap Said. “Memang ada yang disebut Rancangan Penggunaan Tenaga Kerja Asing dalam PP
Nomor 34 2021 turunan UU Cipta Kerja, tetapi di situ sifatnya pengesahan administrasi, tetapi
kalau surat izin tertulis Menteri Ketenagakerjaan itu berbeda, maka di sini alat kontrolnya jadi
hilang,” kata dia lagi. Said menyebut, dengan alat kontrol menggunakan surat izin menteri tenaga
kerja saja sudah ditemukan sejumlah penyelewengan.

UU Cipta Kerja Disahkan, Tenaga Kerja Asing Makin Mudah Masuk RI Ia menegaskan,
jika penggunaan surat izin menteri tenaga kerja tersebut dihilangkan dalam ketentuan PP Nomor
34 Tahun 2021 UU Cipta Kerja, nantinya mempekerjakan TKA buruh kasar akan menjadi legal
di Indonesia. “Kami bisa prediksi dan perkirakan dengan PP Nomor 34 Tahun 2021 ini, TKA
buruh kasar China akan menjadi legal masuk ke Indonesia. Dengan demikian, kami menolak PP
Nomor 34 Tahun 2021 tentang TKA sebagaimana kami menolak pasal di UU Cipta kerja terkait
TKA tersebut. Kami meminta harus ada surat izin menteri tenaga kerja Indonesia, itu yang kami
yang minta pada Mahkamah Konstitusi dalam gugatan,” ujar dia. Aliansi buruh yakni KSPI dan
Konfederasi Serikat Pekerja Andi Gani (KSPI AGN) mengajukan gugatan judicial review atau
uji materi UU Cipta Kerja pada 3 November 2020 lalu.

B.PENUTUP

Pendapat saya mengenai kasus yang di atas yaitu sebagai berikut :

Tidak Benar Tenaga Kerja Asing Akan Menjajah Kita Adapun uji materi tersebut
diajukan sehari setelah Omnibus Law UU Cipta Kerja resmi ditandatangani oleh Presiden Joko
Widodo pada 2 November 2020. “Setelah kami pelajar, isi undang-undang tersebut terkait klaster
ketenagakerjaan hampir seluruhnya merugikan kaum buruh,” ujar Said dalam keterangan tertulis.

C . DAFTAR PUSTAKA

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/03/08003731/uu-cipta-kerja-permudah-
tenaga-kerja-asing-bekerja-di-ri-ini-perubahannya

Anda mungkin juga menyukai