Anda di halaman 1dari 2

REGULASI PERIZINAN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

Tenaga Kerja Asing (TKA) merupakan orang asing yang bukan warga negara
Indonesia yang memiliki kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melakukan kegiatan dan atau pekerjaan.
Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021 tentang
Penggunaan Tenaga Kerja Asing, TKA didefinisikan sebagai warga negara yang
memiliki visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Peraturan Pemerintah
tersebut menerapkan ketentuan Pasal 81 dan 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta guna mendorong percepatan pembangunan
nasional melalui penggunaan TKA, namun tetap selektif dan memperhatikan
persyaratan bagi TKA yang akan dipekerjakan. Peraturan Pemerintah Nomor 34
Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing kewajiban dan larangan
Pemberi Kerja TKA, permohonan, penambahan, dan perubahan Pengesahan RPTKA,
pengaturan DKPTKA, penerbitan izin tinggal bagi TKA, pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan TKA, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan TKA.1

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


TKA yang masuk ke Indonesia Wajib memiliki beberapa izin. Izin tenaga kerja asing
antara lain Visa Tinggal Terbatas (VITAS), Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
(RPTKA), dan Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Namun setelahnya
Undang-Undang Cipta Kerja, maka TKA hanya perlu RPTKA saja karena tak perlu
lagi izin tertulis dari pejabat atau pejabat yang ditunjuk. RPTKA adalah dokumen
tentang perencanaan penggunaan tenaga kerja asing yang harus dimiliki oleh kegiatan
investasi (PMA dan PMDN) yang menggunakan tenaga kerja asing dalam kegiatan
usaha. RPTKA diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Untuk
memenuhi kebutuhan pasar serta mengisi kekosongan keahlian yang belum dapat
dilakukan oleh tenaga kerja lokal maka penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) tidak
dapat dihindari. Mempekerjakan TKA dapat dilakukan oleh pihak manapun sesuai
dengan ketentuan kecuali pemberi kerja orang perseorangan. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa yang dimaksud dengan pemberi Kerja TKA adalah badan hukum

1
May Yanti Bidarti, “Perizinan Penggunaan Tenaga Kerja Asing Dengan Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN”,
Journal Fiat Justisia, Vol 10, Issue 3, (2016). hlm 548.
yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia atau badan lainnya yang
mempekerjakan TKA dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Anda mungkin juga menyukai