Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 1 Hukum Ketenagakerja

Perbedaan dan Persamaan UU Ketenagakerja dan Ciptaker


Disusun Oleh :
- Irwan Ridwan : 1974201221
- Milton :
- Nabila Rizkiah Alimudn : 1974201031
- Fajar Rahmawati : 1974201056

PASAL 13
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
1. Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan/atau le
mbaga pelatihan kerja swasta
2. Pelatihan kerja dapat diselenggarakan ditempat pelatihan atau tempat kerja.
3. Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam men
yelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta.

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Pelatihan kerja diselenggarakan oleh:
a. Lembaga pelatihan kerja pemerintah
b. Lembaga pelatihan kerja swasta
c. Lembaga pelatihan kerja perusahaan
2. Pelatihan kerja dapat diselenggarakan ditempat pelatihan atau tempat kerja
3. Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dal
am menyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta.
4. Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
lembaga pelatihan kerja perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c men
daftarkan kegiatannya kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagaker
jaan di kabupaten/kota.
Persamaan :
Perbedaan :

PASAL 14
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
1. Lembaga pelatihan kerja swasta dapat berbentuk badan hukum Indonesia atau peroran
gan.
2. Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajibmemper
oleh izin atau mendaftar ke instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaa
n di kabupaten/kota.
3. Lembaga pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah mendaftarkan
kegiatannya kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di ka
bupaten/kota.
4. Ketentuan mengenai tata cara perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja seba
gaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Keputusan Menteri.

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huru
f b wajibmemenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kab
upaten/Kota.
2. Bagi lembaga pelatihan kerja swasta yang terdapat penyertaan modal asing, Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
3. Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus memenuh
i norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Persamaan :
Perbedaan :
PASAL 37
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN
1. Pelaksanaan penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1)
terdiri dari:
a. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; dan
b. Lembaga swasta berbadan hukum.
2. Lembaga penempatan tenaga kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huru
f b dalam melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja wajib memiliki izin tertu
lis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) te
rdiri atas:
a. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; dan
b. Lembaga penempatan tenaga kerja swasta.
2. Lembaga penempatan tenaga kerja swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dalam melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja wajib memenuhi Perizinan
Berusaha yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
3. Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi norma, stan
dar,prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

Persamaan :
untuk di pasal 37 ayat 1 (A) di UU Ketenagakerjaan dan UU cipta kerja memiliki kesamaan
yaitu sama-sama pelaksanaan penempatan tenaga kerjanya yaitu di instansi pemerintah yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.
Perbedaan :
- Tidak dicantumkannya lagi kalimat “lembaga swasta berbadan hukum”(Pasal 37 Ayat 1
(B)), pada pasal 37 ayat 1 (B) UU Cipta Kerja.
- syarat perizinan barubah dari yang awalnya tertulis di Menteri atau Pejabat yang ditunjuk,
maka di UU Cipta kerja perizinan ditetapkan oleh pemerintah pusta.
- adanya penambahan 1 pasal baru di UU Cipta kerja, dimana pemenuhan perizinan harus me
menuhi norma, standar, prosedur dan kriteria di tetapkan oleh pemerintah pusat

PASAL 42

UU KETENAGAKERJAAN

(UU 13/2003)

(SEBELUM AMANDEMEN)

1. Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tert

ulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

2. Pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing.

3. Kewajiban memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi pe

rwakilan negara asing yang mempergunakan tenaga kerja asing sebagai pegawai diplo

matik dan konsuler.

4. Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untu

k jabatan tertentu dan waktu tertentu.

5. Ketentuan mengenai jabatan tertentu dan waktu tertentu sebagaimana dimaksud dala

m ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

6. Tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) yang masa kerjanya habis d

an tidak dapat di perpanjang dan dapat digantikan oleh tenaga kerja asing lainnya.

UU CIPTA KERJA

(UU 11/2020)

(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki rencana

penggunaan tenaga kerja asing yang disahkan oleh Pemerintah Pusat.

2. Pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing.

3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi:

a. Direksi atau komisaris dengan kepemilikan saham tertentu atau pemegang saham se

suai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Pegawai diplomatik dan konsuler pada kantor perwakilan negara asing; atau

c. Tenaga kerja asing yang dibutuhkan oleh Pemberi Kerja pada jenis kegiatan produk

si yang terhenti karena keadaan darurat, vokasi, perusahaan rintisan (start-up), kunjun

gan bisnis, dan penelitian untuk jangka waktu tertentu.

4. Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untu

k jabatan tertentu dan waktu tertentu serta memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan

yang akan diduduki

5. Tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi personalia.

6. Ketentuan mengenai jabatan tertentu dan waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada a

yat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Persamaan :
- Adanya persamaan isi dan kalimat pada Pasal 2 dan Pasal 4 UU Ketenagakerjaan dan
UU Cipta Kerja.

Perbedaan :
- Pasal 1 UU Cipta Kerja memiliki isi bahwa adanya rencanna penggunaan tenaga kerja
asing yang disahkan oleh pemerintah pusat, sedangkan UU Ketenagakerjaan hanya se
batas memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk
- Pasal 3 UU Ketenagakerjaan tidak memperbolehkan WNA sebagai pegawai diplomati
c dan konsuler. sedangkan UU Cipta Kerja, tidak berlaku bagi
(1)Direksi atau komisaris dengan kepemilikan saham tertentu
(2) WNA yang jenis produksi kerjanya terhenti karena keadaan darurat. Vokasi, Start-
Up, kunjungan bisnis, dan penelitian jangka waktu tertentu
- pasal 5 UU ketenagakerjaan berisi tentang waktu jabatan tertentu yg ditetapkan Keput
usan Menteri, sedangkan di UU Cipta Kerja berisi bahwa WNA dilarang menduduki j
abatan Personalia.
- pasal 6 UU Ketenagakerjaan berisi bila masa kerjanya habis maka tidak dapat diperpa
njang dan digantikan oleh WNA baru, sedangkan UU Cipta Kerja berisi ketentuan jab
atan dan waktunya ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah

PASAL 45 UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
1. Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib:a. Menunjuk tenaga kerja warga negara Indone
sia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing yang dipekerjakan untuk alih teknol
ogi dan alih keahlian dari tenaga kerja asing; danb. Melaksanakan pendidikan dan pel
atihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a yang ses
uai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga kerja asing.
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kerja asin
g yang menduduki jabatan direksi dan/atau komisaris.

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib :
a. Menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenagaker
ja asing yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih keahlian dari tenaga kerja asi
ng
b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sebagaiman
a dimaksud pada huruf a yang sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh te
naga kerja asing; danc. Memulangkan tenaga kerja asing ke negara asalnya setelah hu
bungan kerjanya berakhir.
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b tidak berlaku bagi
tenaga kerja asing yang menduduki jabatan tertentu.
Persamaan :
Perbedaan :

PASAL 47
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
1. Pemberi kerja wajib membayar kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipeke
rjakannya.
2. Kewajiban membayar kompensasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlak
u bagi instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan-badan internasional, lemb
aga sosial, lembaga keagamaan, dan jabatan-jabatan tertentu di lembaga Pendidikan
3. Ketentuan mengenai jabatan-jabatan tertentu di lembaga pendidikan sebagaimana dim
aksud dalam ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.
4. Ketentuan mengenai besarnya kompensasi dan penggunaannya diatur dengan Peratura
n Pemerintah.

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Pemberi kerja wajib membayar kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipeke
rjakannya.
2. Kewajiban membayar kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku
bagi instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan internasional, lembaga sosia
l, lembaga keagamaan, dan jabatan tertentu dilembaga pendidikan.
3. Ketentuan mengenai besaran dan penggunaan kompensasi sebagaimana dimaksud pad
a ayat (1) diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Persamaan :
Perbedaan :
PASAL 49
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
Ketentuan mengenai penggunaan tenaga kerja asing serta pelaksanaan pendidikan dan pelatih
an tenaga kerja pendamping diatur dengan Keputusan Presiden.

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan tenaga kerja asing diatur dalam Peraturan Peme
rintah.

Persamaan : persamaan diatas ada pada ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan
tenaga kerja asing
Perbedaan : perbedaan ada pada pasal 49 sesudah amandemen yaitu tidak adanya
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pendamping dan pada pasal 49
sesudah amandemen peraturan tersebut diatur oleh peraturan pemerintah

PASAL 56
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarka
n atas:
a. Jangka waktu
b. Selesainya suatu pekerjaan tertentu

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan
atas:a. jangka waktu; ataub. selesainya suatu pekerjaan tertentu.
3. Jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ay
at (2)

Persamaan : Kesamaan atas pasal ini terdapat di pasal 1 dan pasal 2 UU ketenagakerjaan
dan UU Ciptakerja.

Perbedaan : Pada Pasal 56 terdapat penambahan yaitu ayat (3) dan ayat (4), mengatur bahwa
Jangka waktu yang dimaksud dalam ayat (2) ditentukan berdasarkan perjanjian kerja dan perj
anjian kerja akan diatur dalam Peraturan Pemerintah. Penambahan ayat (3) dan (4) membuat
ketentuan Pasal 56 menjadi lebih rinci dan jelas.

PASAL 57
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
1. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus menggunakan b
ahasa Indonesia dan huruf latin.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang dibuat tidak tertulis bertentangan dengan k
etentuan sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) dinyatakan sebagai perjanjian kerja u
ntuk waktu tidak tertentu.
3. Dalam hal perjanjian kerja dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, apabila k
emudian terdapat perbedaan penafsiran antara keduanya, maka yang berlaku perjanjia
n kerja yang dibuat dalam bahasa Indonesia

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus menggunakan b
ahasa Indonesia dan huruf latin.
2. Dalam hal perjanjian kerja waktu tertentu dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa a
sing, apabila kemudian terdapat perbedaan penafsiran antara keduanya, yang berlaku
perjanjian kerja waktu tertentu yang dibuat dalam bahasa Indonesia.

Persamaan : Terdapat kesamaan menganai pasal 1 UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja


yaitu Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus menggunakan ba
hasa Indonesia dan huruf latin.

Perbedaan : Pada Pasal 57 ayat (2) UU 13/2003, mengenai PKWT yang dibuat tidak tertulis
akan dinyatakan sebagai PKWT dihapus, Pasal 57 ayat (3) UU 13/2003 diubah menjadi ayat
(2).

PASAL 58
UU KETENAGAKERJAAN
(UU 13/2003)
(SEBELUM AMANDEMEN)
1. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaa
n kerja.
2. Dalam hal disyaratkan masa percobaan kerja dalam perjanjian kerja sebagaimana dim
aksud dalam ayat (1), masa percobaan kerja yang disyaratkan batal demi hukum.

UU CIPTA KERJA
(UU 11/2020)
(SESUDAH AMANDEMEN)
1. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaa
n kerja.
2. Dalam hal disyaratkan masa percobaan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), m
asa percobaan kerja yang disyaratkan tersebut batal demi hukum dan masa kerja tetap
dihitung.

Persamaan : persamaan diatas berada pada pasal 1 yang dimana berbunyi sama
Perbedaan : perbedaan terdapat pada pasal 58 no 2 sesudah amandemen yang dimana
terdapat tambahan yaitu masa kerja tetap dihitung yang dimana pada pasal 58 no 2
sebelum amandemen tidak ada bunyi masa kerja tetap dihitung

Menurut Pandangan Anggota Kelompok :


1. Irwan Ridwan
Saran : Perlu dicermati mengenai, Pasal 56 RUU Cipta Kerja memasukkan prinsip “k
esepakatan para pihak” (pekerja dan pengusaha) mengenai jangka waktu atau selesain
ya suatu pekerjaan tertentu yang teknisnya diatur Peraturan Pemerintah (PP). Pasal 57
RUU Cipta Kerja menghapus ketentuan sanksi jika PKWT tidak dibuat secara tertulis
dianggap sebagai perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) alias pekerja tetap y
ang selama ini berlaku dalam UU Ketenagakerjaan.
2. Milton
Saran : pada pasal 58 sesudah amandemen ada masa kerja tetap dihitung ini bisa
menjadi imbas buruk bagi para pekerja yg dimana apabila dia sudah tidak bekerja
tetapi masa kerjanya tetap dihitung itu seseorang akan susah dalam mencari pekerjaan
lagi
Lalu pada pasal 49 sesudah amandemen seharusnya tetap dimasukkan pelaksanaan
pendidikan dan tenaga kerja pendamping bagi para tenaga kerja asing untuk lebih bisa
memilah tenaga kerja asing yang akan bekerja di Indonesia karena tekut akan
terjadinya pembludakan tenaga kerja asing yang berada di Indonesia
3. Nabila Rizkiah Ali mudin
Saran :
4. Fajar Rahmawati
Saran : adanya perubahan mengenai waktu dan jabatan tertentu yang ditetapkan Keput
usan Menteri, diubah menjadi WNA dilarang menduduki jabatan personalia pada UU
Cipta kerja. Maka ini akan membuat peluang WNA menjadi lebih luas kinerja dan jan
gka waktunya setelah adanya UU Ciptakerja, yang membuat WNI semakin terhimpit
dan kesusahan dalam mencari peluang kerja di Indonesia. Oleh sebab itu, seharusnya
ada aturan lebih detail atau jelas mengenai jabatan serta waktu nya, agar tidak terjadi
kericuhan mengenai peluang kerja yang seharusnya bias di jabat oleh WNI tp tenyata
WNA yang menduduki jabatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai