Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya Pemilu Dalam Ruang Lingkup Kaum Milenial Dan Pemula

Penulis: M. Imam Dzikrillah

Pemilu atau pemilihan umum merupakan sarana Demokrasi untuk mewujudkan sistem
pemerintahan Negara yang berkedaulatan Rakyat. Pemerintahan Negara dibentuk melalui
Pemilu yang berasal dari Rakyat. Karena Pemerintah tidak bisa bertindak apapun mengenai
Negara jika Rakyatnya tidak setuju. Oleh karena itu ada lembaga Legislatif (DPR dan MPR)
yang mewakili Rakyat.

Dan pemilu merupakan bentuk dari demokrasi langsung. Bertujuan untuk memilih pemimpin
Rakyat, untuk duduk dalam lembaga permusyawaratan Rakyat, untuk membentuk pemerintah
yang lebih baik dari pemerintah sebelumnya, untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaandan
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemilu tidak boleh
merusak sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena pemilu yang
demokratis merupakan sarana untuk mencapai tujuan Negara.

Para pemilih pemula dan kaum milenial di Indonesia sebagian besar dari kalangan Pelajar,
dan Mahasiswa, sehingga permasalahan yang berhubungan dengan pemula, perlu dipandang
lebih penting. Karena mereka yang di anggap paling riskan terhadap pengaruh negatif,
sehingga dalam pemilu, mereka tidak cukup di pandang sebelah mata, tetapi mereka butuh
pendekatan yang lebih nyata melalui program-program. Dalam pemilu, jika pemula benar-
benar menurut apa yang sudah menjadi peraturan Negara. Maka, mereka sungkan atau tidak
sungkan tetap terlibat dalam pproses pemilihan umum, sehingga mereka perlu pengarahan
agar mereka tidak terindikasi dengan budaya yang tidak di anjurkan dalam Negara. Pemilih
pemula dan kaum milenial sangat berbeda. Pemilih pemula adalah orang yang baru
mempunyai hak untuk memilih, sedangkan kaum milenial dapat dikatakan orang yang sudah
mempunyai hak untuk memilih dan pernah memilih, sehingga antara pemilih pemula dan
kaum milenial sangat berbeda.

Dalam UU Nomor 30/1999 tentang Hak Asasi Manusia mengatur mengenai hak memilih
yang tercantum dalam pasal 43 “setiap warga mendapatkan hak dipilih dan memilihdalam
pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil” sehingga mereka yang berusia 17-21 tahun sudah
memiliki hak secara langsung untuk memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati
nurani tanpa perantara atau dorongan dari manapun, karena suara yang mereka berikan juga
menjadi penentu bagi mereka yang menjadi pemilih pemula, untuk mewujudkan masa depan
yang lebih cerah. Karena pemilih pemula menjadi segmen yang unik, yakni memiliki
antusiasme tinggi. Perilaku pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih, pastilah
belum memiliki jangkauan politik luas untuk menentukan calon yang akan di pilih.

Manfaat pemilu bagi pemilih pemula dan kaum milenial yang mayoritas pelajar,remaja, dan
mahasiswa, juga untuk mendidik dan mencerdaskan. Oleh karena itu, suara yang mereka
berikan merupakan wujud dari kerjasama untuk mensukseskan pemilu.karena dikalangan
pemilih pemula, pengetahuan tentang politik sangat rendah, sehingga pemilih pemula bisa
menduduki posisi terpenting dalam pemilu. Oleh sebab itu partisipasi mereka seingkali
menjadi sasaran para calon.

Hubungan pemilu dan pemilih sangatlah erat. Karena dalam pemilu npembutuhkan pemilih
dan pemilih membutuhkan pemilu untuk menentukan calon pemimpin, karena Negara
Indonesia menganut kedaulatan Rakyat. Dalam pemilu setiap pemilih untuk menentukan
siapa yang kira-kira pantas di jadikan pemimpin yang bertanggung jawab. Karena di
kalangan Masyarakat khususnya di kalangan pemilih pemula. Perlakuan sesuai fungsi dan
kedudukan dalam Masyarakat merupakan sebuah keadilan dalam kehidupan sosial budaya.
Oleh karena itu, pemilu sangatlah penting di kalangan pemilih pemula dan kaum milenial.

Anda mungkin juga menyukai