Anda di halaman 1dari 16

KABINET WILOPO

Kelompok 3:
Andi Bajiel Rifaat (03)
Anisa Mujahidah Yahya (05)
Hajriah (07)
Muhammad Wahyudi Usman (17)
Siti Nur Mardzatillah (33)
Pengertian Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo adalah kabinet ketiga setelah pembubaran
negara Republik Indonesia Serikat yang bertugas pada masa
bakti 3 April 1952 hingga 30 Juli 1953. Kabinet Wilopo
didemisionerkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor
99 Tahun 1953 tertanggal 3 Juni1953.
Terbentuknya Kabinet
Wilopo
Presiden Soekarno menunjuk Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) dan Sidik Djojosukarto (PNI)
sebagai formatur pada tanggal 1 Maret 1952. Fomatur ialah suatu tim yang dibentuk melalui
pertemuan/rapat untuk diberikan mandat agar dapat membentuk kepengurusan organisasi. Pemilihan
formatur didasarkan pada kekuatan kabinet yang dapat mendukung perlemen. Namun kedua formatur
tersebut gagal menciptakan kabinet yang kuat. Hal ini dikarenakan tidak memiliki kesepakatan antar
calon yang dapat menduduki kabinet tersebut. Kedua fromatur tersebut mengembalikan jabatannya
kepada Presiden Soekarno pada tanggal 19 Maret 1952. Pada saat itu juga Mr. Wilopo (PNI) ditunjuk
sebagai formatur baru. Hal inilah yang menjadi faktor terbentuknya kabinet wilopo. Mr Wilopo berhasil
mendirikan kabinetnya selama 2 minggu. Kemudian Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya pada
tanggal 30 Maret 1952 yang terdiri dari :

1. PSI sebanyak 2 orang


2. Parkindo atau Partai Kristen Indonesia
3. Masyumi sebanyak 4 orang dan PNI sebanyak 4 orang
4. PKRI atau Partai Katholik Republik Indonesia
5. Golongan tidak memiliki partai sebanyak 3 orang
6. Partai Buruh
7. Parindra atau Partai Indonesia Raya
8. PSII sebanyak satu orang
 
 
 
Terbentuknya Kabinet Wilopo secara resmi didasari oleh Keputusan Presiden No. 85 Tahun 1952 pada
tanggal 1 April 1952. Di bawah ini terdapat susunan Kabinet Wilopo yang meliputi :
Mr. Wilopo (PNI) sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri.
Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) sebagai Wakil Perdana Menteri.
Mr. Moh. Roem (Masyumi) sebagai Menteri Dalam Negeri.
Sri Sultan Hamengku Bowono IX sebagai Menteri Pertahanan.
Mr. Lukman Wiriadinata (PSI) sebagai Menteri Kehakiman.
Mr. Arnold Mononutu (PNI) sebagai Menteri Penerangan.
Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo (PSI) sebagai Menteri Keuangan.
Moh. Sardjan (Masyumi) sebagai Menteri Petanian.
Mr. Sumanang (PNI) sebagai Menteri Perekonomian.
Ir. Djuanda sebagai Menteri Perhubungan.
Ir. Suwarta (partai Katolik) sebagai Menteri Pekerjaan Umum.
Ir. Iskandar Tedjasukmana (partai Buruh) sebagai Menteri Perburuhan.
Anwar Tjokroaminoto (PSII) sebagai Menteri Sosial.
Prof. Dr. Bader Djohan sebagai Menteri P & K.
K.H Faqih Usman (Masyumi) sebagai Menteri Agama.
Dr. Johanes Leimena (Parkindo) sebagai Menteri Kesehatan.
R.P. Suroso (Parindra) sebagai Menteri Urusan Pegawai Negeri.
M.A. Pallaupessy (Demokrat) sebagai Menteri Urusan Umum.
 
 
 
Susunan Kabinet Wilopo
No. Jabatan Nama Menteri Partai Politik
1. Perdana Menteri Wilopo PNI
Wakil Perdana Prawoto Masyumi
Menteri Mangkusasmito
Wilopo
(sampai dengan 29
2. Menteri Luar April 1952) PNI
Negeri Mukarto
(sampai dengan 29
April 1952)

3. Menteri Dalam Mohammad Roem Masyumi


Negeri
Hamengkubuwono
IX (sampai dengan
4. Menteri Pertahanan 2 juni 1953) Independen
Wilopo (sejak 2
juni 1953)

5. Menteri Kehakiman Lukman PSI


Wiriadinata
6. Menteri Arnold Mononutu PNI
Penerangan
No. Jabatan Nama Menteri Partai Politik
7. Menteri Keuangan Sumitro PSI
Djojohadikusumo
8. Menteri Pertanian Mohammad Masyumi
Sardjan
9. Menteri Sumanang PNI
Perdagangan
10. Menteri Djuanda Independen
Perhubungan
11. Menteri Pekerjaan Suwarto PKRI
Umum dan Tenaga
12. Menteri Perburuhan Iskandar Partai Buruh
Tedjasukmana
Anwar
Tjokroaminoto
(sampai dengan 11 PSII
13. Menteri Sosial mei 1953)

Pandji Suroso Parindra


(sejak 19 mei 1953)
No. Jabatan Nama Menteri Partai Politik
14. Menteri Pendidikan Bahder Djohan Independen
dan Kebudayaan
15. Menteri Agama Fakih Usman Masyumi
16. Menteri Kesehatan J. Leimena Parkindo
Menteri Negara Pandji Suroso
17. Urusan Pegawai (sampai dengan 11 Parindro
mei 1953)
Program Kerja Kabinet
Wilopo
Organisasi Negara
 Melaksanakan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan dewan-dewan daerah.
 Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.
 Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.
Kemakmuran
 Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan meningkatkan produksi nasional, termasuk bahan makanan
rakyat.
 Melanjutkan usaha perubahan agrarian. 
Keamanan
 Menjalankan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan dengan kebijaksanaan sebagai negara
hukum dan menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara serta mengembangkan tenaga
masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
Perburuhan
 Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum buruh guna
menjamin proses perekonomian nasional.
Pendidikan
 Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran.
Luar Negeri
 Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan aktifitas yang sesuai dengan kewajiban bangsa
Indonesia dalam kekeluargaan bangsa-bangsa dan sesuai dengan kepentingan nasional menuju perdamaian
dunia.
 Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang sebelumnya berdasarkan asas unie-
statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali
persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada kenyataannya
merugikan rakyat dan negara.
 Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Penyebab Jatuhnya Kabinet
Wilopo
Selanjutnya saya akan membahas tentang penyebab jatuhnya kabinet
wilopo. Kebinet Wilopo mengalami beberapa kesulitan seperti mengatasi
gerakan separatisme yang terjadi di berbagai daerah, penekanan Presiden
Sookano yang dilakukan oleh sejumlah perwira Angkatan Darat pada
tanggal 17 Oktober 1952 agar perlemen dibubarkan, serta kejadian Tangjung
Morawa yang terjadi di Sumatera Utara. Peristiwa Tanjung Morawa terjadi
akibat persetujuan pemerintah sesuai dengan KMB agar memberikan izin
kepada pengusaha asing agar dapat mengusahakan tanah perkebunan di
Indonesia lagi. Tanah ini sebelumnya digarap oleh para pertani karena
bertahun tahun telah ditinggalkan oleh pemiliknya pada saat Kabinet
Sukiman. Saat itu juga Mr. Iskaq Cokroadisuryo selaku menteri dalam negeri
memberikan persetujuan agar tanah Deli dikembalikan.
Tanah tersebut berhasil dikembalikan saat masa Kebinet Wilopo.
Kemudian pada tanggal 16 Maret 1953, pihak polisi mengusir penggarap
sawah yang tidak mempunyai izin. Akibat pengusiran tersebut, banyak
terjadi bentrokan bersenjata yang menewaskan 5 orang petani. Peristiwa
bentrokan itu mendapatkan sorotan yang tajam dari pihak parlemen
maupun pers. Hal inilah yang tentunya menjadi penyebab jatuhnya kabinet
wilopo. Akibatnya Kabinet Wilopo memperoleh mosi tidak percaya dari
Sidik Kertapati dari Serikat Tani Indonesia atau Sakti. Lalu Wilopo
mengembalikan mandatnya kepada Presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai