I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 4
KETUA : MUHAMMAD YUSUF
ANGGOTA : 1. DIKA SAFITRI 6. MELA SARI
2. DINA PERMATA SARI
7.MELIANI
3. DIRIN ASHARI SANJAYA
8 SRI WANTI
ANGGRAINI
4. ENI SRIWAHYUNI
5.HIJIRIAH
Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI melalui Radio Republik Indonesia di Yogya pada
tanggal 3 Agustus 1949 mengumumkan perintah menghentikan tembak-menembak, hal serupa
dilakukan pula oleh Jenderal Sudirman, Panglima Besar TNI. Pada hari yang sama, AHJ Lovink,
Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang Belanda
di Indonesia memerintahkan kepada serdadu-serdadunya untuk meletakkan senjata, yang berarti
kedua belah pihak menghentikan permusuhan secara resmi yang pelaksanaannya diawasi oleh
KTN dari PBB.
Juga dibicarakan bahwa nanti TNI akan menjadi inti dari pembentukan APRIS (Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat) yang anggota-anggotanya terdiri bekas KNIL, dan anggota KL
(Koninklyeke Leger) akan kembali ke negerinya (Nederland).
Di samping rasa syukur bahwa perjuangan bersenjata telah berakhir, di kalangan masyarakat
terdapat pula rasa tidak puas. Memang terbukti bahwa Belanda telah meninggalkan bom-bom
waktu yang akan mengganggu ketenteraman bangsa Indonesia di dalam usahanya untuk mengisi
kemerdekaan.
Ya, bom-bom waktu itu berupa pemberontakan-pemberotakan serdadu-serdadu KNIL antaranya;
di Bandung APRA-nya Westerling, Pemberontakan Andi Azin di Makassar dan Pemberontakan
RMS (Rakyat Maluku Selatan) tapi syukurlah semuanya dapat dilumpuhkan oleh TNI/APRIS.
D. Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang lebih dikenal dengan nama PBB adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi,
dan perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa ini didirikan di San Francisco pada 24
Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaksdi Washington, DC, namun Sidang Umum
yang pertama dihadiri wakil dari 51 negara ini baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di
Church House, London).
Sejak didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya ada 192 negara
menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan
independensinya masing-masing, selain negara Vatikan dan negara Takhta Suci serta Republik
Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971. Hingga tahun 2007 sudah ada 192
negara anggota PBB. Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki Moon yang berasal dari
Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari2007 sampai dengan sekarang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional dengan Tujuannya
adalah memfasilitasi kerjasama dalam hukum internasional, keamanan internasional,
pembangunan ekonomi, kemajuan sosial, hak asasi manusia, dan pencapaian perdamaian dunia.
PBB didirikan pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II untuk menggantikan Liga BangsaBangsa, untuk menghentikan perang antara negara, dan untuk menyediakan panggung untuk
dialog, oleh karena itu PBB sangat berperan penting dalam perang kemerdekaan diIndonesia
karena diIndonesia banyak sekali peperangan yang terjadi baik itu dengan dalam negeri maupun
dengan luar negeri seperti Belanda.
Peranan PBB dalam ikut menyelesaikan pertikaian Indonesia dengan Belanda
diwujudkan dengan dibentuknya Badan Perdamaian yang bertugas menengahi perselisihan dan
menjadi mediator dalam perundingan perdamaian Indonesia Belanda.
Yaitu sesuai dengan fungsinya sendiri seperti Fungsi proteksi, yaitu PBB berusaha
memberikan perlindungan kepada seluruh anggota. Fungsi integrasi, yaitu PBB sebagai wadah
atau forum untuk membina persahabatan dan persaudaraan bangsa-bangsa. Fungsi sosialisasi,
yaitru PBB sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai dan norma kepada semua anggota.
Fungsi pengendali konflik , yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan dapat
mengendalikan konflik-konflik yang muncul dari sesama anggota sehingga tidak sampai
menimbulkan ketegangan dan peperangan sesama anggota PBB.
Fungsi kooperatif , yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan mampu
membina atau mendorong kerja sama di segala bidang antar bangsa di dunia. Fungsi negoisasi,
yaitu PBB diharapkan dapat memfasilitasi perundingan-prundingan antar negara untuk
membentuk hukum, baik yang bersifat umum maupun khusus. Fungsi arbitrase, yaitu PBB
hendaknya dapat menyelesaikan masalah masalah secara hukum yang timbul dari sesama
anggota sehingga tidak menjadi masalah yang berkepanjangan yang dapat mengganggu
perdamaian dunia.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia setelah proklamasi tercatat beberapa badan
Perdamaian yang dibentuk PBB untuk Indonesia, diantaranya adalah :
1. Komisi Tiga Negara (KTN)
Komisi ini terbentuk akibat dari Agresi Militer Belanda I, yang terdiri dari tiga (3) Negara
saja seperti Australia dipilih oleh Indonesia dengan wakil Richard Kirby, Belgia yang dipilih oleh
Belanda dan diwakili oleh Paul Van Zealand, dan Amerika Sarikat adalah pihak netral dan
diwakili oleh dr.Frank Graham. Yang dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1947 dan mulai bertugas
diIndonesia pada tanggal 27 Oktober 1947. Dan KTN ini berhasil mengantar pihak Indonesia ke
meja perundingan Renville.
2. UNCI (United Nations Commisions for Indonesia)
Badan perdamaian ini dibentuk pada tanggal 28 Januari 1949 untuk menggantikan Komisi
Tiga Negara yang dianggap gagal dalam mendamaikan Indonesia-Belanda. Dan UNCI ini
dibentuk sebagai akibat Agresi Militer Belanda II. Yang berperanan dalam mengadakan
Perundingan Roem Royen (7 Mei 1949), dan mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag
Belanda.
UNCI ini dianggap sebagai ganti dari KTN dan bertugas untuk membantu melancarkan
perundingan-perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintahan Republik
Indonesia dan berhak mengajukan usul-usul guna membantu menyelesaikan pertikaian
Indonesia-Belanda. Dan beranggota Australia diwakili oleh Chritchley,Belgia diwakili oleh
Herremans,dan Amerika Serikat diwakili oleh Merle Cochran.
Selain dari pada peranan PBB yang ikut menyelesaikan pertikaian Indonesia dengan
Belanda diwujudkan dengan dibentuknya Badan Perdamaian ada juga peranan PBB baik itu di
bidang ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan perdamaian dalam perang kemerdekaan
diIndonesia adalah sebagai berikut :
a.
b.
kerja
seperti penggunaan
sama
tenaga
internasional
atom
tentang
nuklir
untuk
ilmu
pengetahuan
maksud
damai,
E. KEMBALI KE NKRI
Awal tahun 1950 merupakan periode krusial bagi Indonesia. Pertentangan dan konflik untuk
menentukan bentuk negara bagi bangsa dan negara Indonesia tengah berlangsung. Pada satu sisi,
secara resmi saat itu Indonesia merupakan negara federal, sebagaimana hasil Konferensi Meja
Bundar (KMB). Akan tetapi, pada saat yang bersamaan muncul gerakan yang menentang
keberadaan negara federal itu. Gerakan ini eksis bukan saja dari kalangan elit. Tetapi juga
dikalangan masyarakat bawah. Gerakan tersebut menghendaki diubahnya bentuk negara federal
menjadi Negara Kesatuan.
Dengan diratifikasinya hasil-hasil KMB oleh KNIP yang bersidang tanggal 6-15
Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara yang berbentuk federal
ini terdiri dari 16 negara bagian yang masing-masing mempunyai luas daerah dan jumlah
penduduk yang berbeda. Negara bagian yang terpenting, selain Republik Indonesia yang
mempunyai daerah terluas dan penduduk yang terbanyak, ialah Negara Sumatra Timur, Negara
Sumatra Selatan, Negara Pasundan, Dan Negara Indonesia Timur. Sebagian besar negara bagian
yang tergabung dalam RIS mendukung untuk terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) (poesponogoro, 2008:301).
Bagian terpenting dari keputusan KMB adalah terbentuknya Negara Republik Indonesia
Serikat. Memang hasil KMB diterima oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun hanya
setengah hati. Hal ini terbukti dengan adanya pertentangan dan perbedaan antar kelompok
bangsa.
Dampak dari terbentuknya negara RIS adalah konstitusi yang digunakan bukan lagi UUD
1945, melainkan konstitusi RIS tahun 1949. Dalam pemerintahan RIS jabatan presiden dipegang
oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad hatta sebagai perdana menteri. Berdasarkan pandangan
kaum nasionalis pembentukan RIS merupakan strategi pemerintah kolonial Belanda untuk
memecah belah kekuatan bangsa indonesia sehingga belanda akan mudah mempertahankan
kekuasaan dan pengaruhnya di Republik Indonesia.
Reaksi
rakyat
atas
terbentuknya
RIS
terjadinya
demontrasi-demontrasi
ynag
Republik Indonesia Serikat yang berbentuk federal itu tidak disenangi oleh sebagian besar rakyat
Indonesia, karena sistem federal digunakan oleh Belanda sebagai muslimat untuk
menghancurkan RI selain itu bentuk negara serikat tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia dan tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
agustus 1945. Disamping itu, konstitusi federal dianggap hanya menimbulkan perpecahan. Hal
tersebut mendorong keinginan untuk kembali ke negara kesatuan. Pada dasarnya pembentukan
negara-negara bagian adalah keinginan Belanda, bukan kehendak rakyat karena Belanda ingin
menanamkan pengaruhnya dalam RIS. Rapat-rapat umum diselenggarakan di berbagai daerah,
juga demontrasi-demontrasi yang membentuk pembubaran RIS. Sebagian dari pemimpin RI
termasuk yang ada dalam parlemen, bertekad untuk secepat mungkin menghapus sistem federal
dan membentuk negara kesatuan.