Anda di halaman 1dari 6

PERBAIKAN TANAH

TANAH RESIDUAL & TANAH LEMPUNG LUNAK

DI INDONESIA

Oleh :

Nama : Muhammad G. Fajri

NIM : 422015012

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM OKI (UNISKI)

KAYUAGUNG

2019
Problem tanah lempung lunak
Definisi:
Tanah lempung lunak (soft clay) didefinisikan sebagai tanah lempung yang memiliki
kuat geser undrained, Cu < 0.25 kg/cm2 , atau perkiraan nilai SPT, N < 5 blows/ft, atau
nilai perlawanan konus qc < 15 kg/cm2. Lokasi tanah lempung lunak di Indonesia lumayan
banyak tersebar, salah satunya lampung.

Problem Tanah residual


Definisi:
Tanah residual yaitu tanah yang terbentuk dari hasil lapukan batuan yang kemudian
diendapkan di atas batuan induknya, oleh karena itulah biasanya pada tanah residual kuat
geser tanah meningkat berdasarkan kedalaman, ini disebabkan oleh bagian tanah yang dekat
dengan permukaan telah mengalami pelapukan yang lebih besar dibandingkan dengan tanah
di bawahnya. Tanah residual hasil pelapukan batuan volkanik Kuarter di daerah perbukitan
menimbulkan permasalahan geologi teknik, salah satunya yang sering terjadi adalah gerakan
tanah. Fenomena alam ini sering terjadi ketika musim hujan. Tanah residual adalah produk
in-situ pelapukan fisik dan kimia yang masih berada di atas batuan induk. Hasil penelitian
Saroso (2006) menyatakan bahwa sebaran tanah residual di Indonesia mencapai 53% dari
luas daratan jadi bisa dipastikan disetiap pulau besar di Indonesia terdapat tanah residual.

KRITERIA PEMILIHAN METODE


Jenis & Tingkat Perbaikan yang diinginkan Jenis & struktur tanah, serta kondisi aliran air
tanah Biaya Ketersediaan peralatan & materia Waktu
konstruksi.Kemungkinankerusakanstruktu disekitarnya Ketahanan material yang digunakan

PERBAIKAN SECARA MEKANIS


Tujuan secara umum
Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser Mengurangi Kompressibilitas Mengurangi
permeabilitas Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling)Mengurangi kerentanan
terhadap liquifaksi Memperpanjang durabilitas
Strategi
Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal lapisan) Pemilitan peralatan
pemadatan (roller, vibro compactor, tamping) Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola
tamping)Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)

METODE PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS


Pemadatan Dangkal:
1.Roller (mesin Penggilas)
- Smooth wheel roller, cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
dgn tekanan rendah
- Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn tekanan dan
“kneading” (remasan)
- Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau
2.Rammer, dengan menjatuhkan pemberat
3.Vibrator, roller yang digetarkan
- Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir
- Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikitmengandung lempung atau
lanau- Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal

KARAKTERISTIK TANAH YANG DIPADATKAN


Kuat Geser : Untuk mencapai kuat geser yang lebih besar, maka pemadatan perlu dilakukan
pada dry of optimum.
Kompresibilitas : pada stress level yang kecil tanah lempung yang dipadatkan pada kondisi
wet of optimum akan lebih kompresibel. Sebaliknya pada level stress yang lebih tinggi
terjadi sebaliknya.
Swelling : tanah yang dikompaksi dry of optimum akan mengalami swell lebih besar
dibandingkan jika dipadatkan pada wet of optimum.
Permeabilitas : permeabilitas tanah akan lebih besar jika dipadatkan pada kondisi dry of
optimum.

PERBAIKAN SECARA HIDRAULIK


Preloading
Mempercepat penurunan dengan cara menambahkan beban sebelum pelaksanaan konstruksi
dengan tujuan untuk menaikkan kuat geser tanah
Drainase Vertikal
Mempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara memperpendek aliran air keluar dari
pori-pori tanah
Dewatering
Mempercepat penurunan dengan cara menurunkan muka air tanah (ingat prinsip bouyancy
dimana penurunan muka air tanah = peningkatan beban) dengan tujuan menaikkan kuat geser
tanah
Tujuan diadakannya proses dewatering antara lain adalah untuk:
1. Mencegah rembesan
2. Memperbaiki kestabilan tanah
3. Mencegah pengembungan tanah
4. Memperbaiki karakteristik dan kompaksi
tanah terutama dasar
5. Pengeringan lubang galian
6. Mengurangi tekanan lateral
Metode Elektrokinetik
Mengurangi kadar air sehingga kuat geser meningkat dan kompresibilitas menurun seiring
dengan berkurangnya volume pori tanah

METODE PRELOADING
Prinsip Kerja Preloading
Memberikan beban (surcharge) sebelum pekerjaan konstruksi Surcharge dihilangkan setelah -
- misalnya - tercapai 90% konsolidasi
Beban konstruksi akan menimbulkan penurunan yang relatif kecil
Kuat geser meningkat sebanding dengan besarnya preloading (Uji TX CU)
Prinsip Kerja Drainase Vertikal
Drainase vertikal mempercepat penurunan tapi tidak mengurangi penurunan akhir

PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI


Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan menambahkan admixture
sehingga terjadi peningkatan kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah
terhadap pembebanan
Jenis Perbaikan yang dilakukan
Penambahan Admixture (di permukaan dan pada kedalaman tertentu
Penggunaan Grouting
Metode Thermal (Heating & Freezing)

PRINSIP KERJA
Penggunaan Admixtrure
Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya, oprit jembatan, lantai
gudang, open storage, perkuatan lereng, mengurangi erosi dll. Deep mixing dilakukan
dengan membuat kolom kolom dalam tanah yang diisi dengan admixture

Perbaikan dengan Grouting


Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu lokasi dalam tanah yang
merupakan perlemahan. Umumnya grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian
dari struktur) untuk memperkuat (lihat gambar)

Metode Thermal
Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis tanah namun jarang
digunakan karena mahal

BAHAN YANG DIGUNAKAN


1.Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi yang terjadi adalah hidrasi
dan penggumpalan untuk jangka pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas yang lebih rendah dari pada
pemakaian semen
2.Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan kimiawi dengan tanah
lemah, sehingga peningkatan kekuatan hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah
karena ukuran partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat
peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah.
3.Bahan lain yang juga pernah digunakan adalah Terak baja, bitumen dan Tar serta beberapa
macam bahan kimia lainnya,
PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT
(INKLUSI & PENGEKANGAN)
Prinsip Kerja
1.Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan
2.Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran tanah akibat beban vertikal/normal
3.Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk memobisasi kekuatannya, terjadi deformasi
elastik dan deformasi geser tanah yang dapat dilihat sebagai regangan (baik tekan maupun
tarik).
4.Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan antar tanah dan perkuatan akan
menimbulkan ikatan diantara keduanya dan berfungsi menahan tarikan yang terjadi dalam
tanah

PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI


Komposit material yang dibentuk oleh reinforcement dan tanah butiran yang berinteraksi
melalui gaya gesekan yang terjadi pada kedua material akibat gravitasi dan memberikan
tahanan tarik kepada tanah untuk menahan beban-beban yang bekerja (gaya luar + gaya
gravitasi)
Inklusi berfungsi meningkatkan permeabilitas, menaikkan kuat geser, menurunkan
kompresibilitas

PERBAIKAN DENGAN BAHAN RINGAN


Prinsip dasar
Mengurangi beban timbunan (backfill) dengan menggunakan bahan yang sangat ringan (0.02
gr/cm3), tahan air, dan ramah lingkungan.
Pemakaian EPS block:
EPS Block diletakkan pada lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketinggian 100-150 mm.
Keakuratan ketinggiannya kurang lebih 10 mm melebibi setiap panjang 3 meter.
EPS Block ditimbun menjadi beberapa lapisan dengan susunan seperti pada. susunan batu
bata dengan perubahan arah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya sesuai dengan perjanjian
dan perhitungan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran berkelanjutan pada
konstruksi.

GEOSINTETIK
Geosintetik adalah bahan tiruan (sintetis) atau bahan yang bukan merupakan bahan alami
yang digunakan di lingkungan tanah Menurut bahan, terdiri dari 2 jenis yaitu bahan yang
lolos air dikenal dengan geotekstil dan bahan bersifat kedap air dikenal sebagai geomembran.

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN GEOSINTETIS


1. Mengurangi pekerjaan galian dan timbunan
Mempercepat pelaksanaan konstruksi
2.Akses lebih mudah
3.Penggunaan tanah timbunan dengan mutu yang lebih rendah
4.Penggunaan material konstruksi yang lebih efisien dalam memobilisasi kekuatannya
5.Kualitas terjamin
6.Dapat digunakan sebagai alternatif dari berbagai permasalahan perbaikan tanah

KERUGIAN PENGGUNAAN GEOSINTETIS


1.Daya tahan geosintetis masih diragukan pada kondisi tertentu
2.Kerusakan geosintetis dimungkinkan pada saat penyimpanan, dan pemasangan
3.Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga ahli dan berpengalaman
4.Standarisasi belum dilakukan dengan sempurna

Fungsi geosintetik
Sebagai separator
Geotekstil dipasang dibawah base (atau subbase) untuk menghalangi agregate atau batu
masuk kedalam tanah lunak.
Sebagai Perkuatan
Sebagai perkuatan, geosintetis harus deform secukupnya. Untuk itu geotekstil dipasang
diatas atau dibawah subgrade jalan di atas tanah lunak. Hal ini sama dengan peningkatan
daya dukung tanah untuk pondasi. Bila deformasi sulit untuk dicapai, maka dapat digunakan
pretensioning.
Pemisah (Separation), denganpemakaian geotekstil maka dapat memisahkan antara tanah
timbunan dan . tanah dasar di bawahnya. Penyaring (Filtration), Terkait dengan fungsi
filtrasi, maka geotekstil berfungsi sebagai filter mencegah masuknya air dan butiran halus
dari tanah dasar ke dalam lapisan dasar timbunan
. Fungsi GEOGRID
1. Sebagai perkuatan, prinsip dasar adalah adanya pengerahan gaya tensile yang tinggi pada
tegangan rendah dalam strukturtanah, yang dicapaidengan penyambungan ikatan satu
sama lain diantara timbunan dan grid. Fungsi khusus geogrid sebagai pemisahan pada
kejadian tertentu

Pengertian tujuan PVD


-Pre-fabricated Vertical Drain (PVD) dengan surcharge preloading merupakan salah satu
teknik perbaikan tanah yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan geser pada
kompresibilitas/ kemampumampatan tanah, dan mencegah penurunan (settlement) yang besar
serta mengurangi kemungkinan kerusakan pada struktur bangunan.
-Dengan menggunakan metode PVD ini proses penurunan konsolidasi bisa
lebih cepat atau kurang dari satu tahun. Dengan memasang vertical drain
yang terbuat dari bahan yang sangat permeable lintasan drainase dapat diperpendek sehingga
proses keluarnya air akan terjadi lebih cepat.

Karakteristik Dynamic Compaction


-Pekerjaan cepat , dan efisisensi penggunaan waktu dan biaya
-Dapat diterapkan pada berbagai jenis tanah termasuk jenis tanah hasil
-Kualitas kerja dapat dikontrol dan hasil yang baik.
-Tidak bermasalah terhadap lapisan batuan dibawahnya.
-Tidak memerlukan material khusus.

Anda mungkin juga menyukai