Anda di halaman 1dari 37

Tahun 2022/2023

Oleh : Iin Karina, S.Pd


Daftar Isi

Bab 1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi ............................................................... 1


A. Sejarah Perkembangan Akuntansi .............................................................. 1
B. Konsep Akuntansi ......................................................................................... 1
C. Bidang-bidang Akuntansi ............................................................................ 4
D. Profesi dan Etika Profesi Akuntan .............................................................. 5

Bab 2 Persamaan Dasar Akuntansi ............................................................................ 6


A. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi ......................................................... 6
B. Analisis dan Pencatatan Transaksi ke dalam
Persamaan Dasar Akuntansi........................................................................ 8

Bab 3 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa ................................................................. 10


A. Perusahaan Jasa ........................................................................................... 10
B. Bukti Transaksi ............................................................................................ 10
C. Mekanisme Debet dan Kredit .................................................................... 11
D. Penggolongan dan Kode Akun ................................................................. 11
E. Tahap Pencatatan ........................................................................................ 13
F. Tahap Pengikhtisaran ................................................................................. 19
G. Tahap Pelaporan .......................................................................................... 28

Bab 4 Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa ............................................ 31


A. Jurnal Penutup ............................................................................................. 31
B. Jurnal Pembalik............................................................................................ 34
Bab 1
Akuntansi sebagai Sistem Informasi

A. Sejarah dan Perkembangan Akuntansi


Akuntansi berkembang sejak manusia memerlukan pencatatan atas transaksi yang
terjadi. Perkembangan akuntansi diperkenalkan oleh seorang ahli matematika
berkebangsaan Italia yaitu Luca Pacioli. Pada tahun 1494 melalui karangannya yang
berjudul “Suma de Arithmatica, Geometrica, Porpotioni, et Propotionalita” pada bab Tractacus
de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan atau
sistem kontinental yang didasarkan pada logika matematika yaitu sisi debit dan kredit
harus dalam keadaan seimbang. Sehingga Luca Pacioli disebut sebagai “Bapak
Akuntansi”.
Seiring berkembangnya zaman, Amerika mulai mendominasi pusat perdagangan
dengan menggunakan sistem Anglo Saxon atau yang kita kenal disebut akuntansi. Pada
tahun 1970 Pengusaha Indonesia mulai menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang
inti kegiatannya terletak pada pembagian kegiatan atau pencatatan keuangan.

B. Konsep Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang memberikan informasi keuangan suatu
organisasi pada waktu tertentu.
• Menurut AAA (America Accounting Association) akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan dilakukannya penilaian dan pengambilan keputusan secara jelas
dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi keuangan.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akuntansi adalah seni pencatatan dan
pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi terhadap
suatu kesatuan ekonomi.

2. Tujuan dan Manfaat Akuntansi


Akuntansi bertujuan untuk memberikan informasi secara struktural, rinci, teratur,
tersistem mengenai data dan gambaran kondisi sebuah perusahan atau lembaga.
Secara umum manfaat akuntansi adalah :
a. Membuat perencanaan dan pengawasan secara efektif.
b. Menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan yang tepat, baik bagi manajemen
maupun pihak eksternal.
c. Bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak yang berkepentingan
seperti investor, kreditor, pemerintah, dansebagainya.

3. Pemakai Informasi Akuntansi


Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena merupakan media
komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukan yaitu pemakai informasi akuntansi.
Pemakai informasi akuntansi suatu perusahaan berdasarkan asalnya dapat dibedakan
1
menjadi dua yaitu pemakai informasi akuntasi yang bersifat internal dan eksternal.
Pemakai informasi akuntansi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
❖ Pemakai internal
Pemakai internal informasi akuntansi merupakan orang-orang atau kelompok yang
berasal dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri seperti pemilik (owner),
manajemen dan karyawan.
a. Pemilik (owner), Pemilik (owner) suatu perusahaan atau organisasi
membutuhkan akuntansi sebagai sistem informasi untuk mengetahui modal
apakah bekerja dengan baik atau tidak. Selain menggunakan akuntasi sebagai
sistem informasi untuk mengetahui modal, pemilik (owner) juga
menggunakannya untuk mengawasi pengembalian dari dana investasi.
b. Manajemen, sebagai sistem informasi, pihak manajemen menggunakan informasi
dalam akuntansi untuk mengetahui dan mempelajari keuntungan dan kerugian
suatu perusahaan atau organisasi. Dengan diketahui mengenai keuntungan dan
kerugian, pihak manajemen akhirnya dapat memperkirakan posisi suatu
perusahaan atau organisasi yang selanjutnya dapat memfasilitasi suatu
perusahaan atau organisasi dalam menentukan tindakan di masa depan.
c. Karyawan, manfaat akuntansi sebagai sistem informasi berguna bagi karyawan
untuk mendapatkan informasi agar dapat memutuskan suatu permintaan untuk
kenaikan upah, bonus, kondisi kerja dan lain sebagainya yang dapat diketahui
dari informasi dalam akuntansi. Kondisi suatu perusahaan atau organisasi dapat
dilihat melalui akuntansi karena akuntansi menyediakan informasi mengenai
profibilitas.

❖ Pemakai Eksternal
Pemakai eksternal merupakan pemakai sistem informasi akuntansi yang berasal
dari selain anggota suatu perusahaan atau organisasi. Biasanya para pemakai
eksternal menggunakan sistem informasi dalam akuntansi untuk berbagai tujuan.
Contoh pemakai ekstenal sistem informasi akuntansi yaitu:
a. Kreditur, sebelum memberikan kredit kepada suatu perusahaan atau organisasi,
terlebih dahulu kreditur akan meminta informasi dalam sistem akuntansi guna
mengurangi resiko kerugian sendiri bagi kreditur. Dengan informasi yang
terdapat dalam sistem akuntansi, kreditur dapat mengetahui dan menilai sendiri
tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan atau organisasi.
b. Investor, dalam memastikan modal investasi yang diberikan aman, investor
terlebih dahulu akan mencoba untuk mengetahui keadaan suatu perusahaan
atau organisasi. Investor akan mencoba melihat kemajuan dan kemakmuran
suatu perusahaan dengan melihat pada sistem informasi akuntansi suatu
perusahaan atau organisasi.
c. Pemerintah, bagi pemerintah, pendapatan suatu perusahaan atau organisasi
dalam sistem informasi akuntansi sangat berguna sebagai informasi untuk
memberikan kebijakan pajak pada suatu perusahaan atau organsisasi. Selain hal
yang berkaitan dengan pajak, sistem informasi dalam akuntansi juga digunakan
2
oleh pemerintah sebagai dasar dalam pembinaan perusahaan, menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah akan terus
melakukan pengawasan terhadap laporan keuangan (akuntansi) suatu
perusahaan atau organisasi dan menentukan sebesar apa pajak yang harus
diterapkan guna memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam berbagai
bidang.
d. Konsumen, ketertarikan konsumen dalam sistem informasi yang disediakan
oleh laporan keuangan berguna untuk mendapatkan barang dengan harga
berkurang. Kondisi keuangan perusahaan dalam hal ini termasuk laba dan rugi
dapat diketahui secara akurat dan pasti dari laporan keuangan dari perusahaan
tersebut.
e. Masyarakat, perkembangan suatu perusahaan turut andil dalam membantu
perkembangan perekonomian nasional karena perusahaan menyediakan
lapangan kerja dan berbagai manfaat perusahaan dalam bidang sosial lainnya.
Perkembangan perusahaan dapat dilihat dari laporan akuntansi keuangan
dalam perusahaan tersebut.

4. Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi, harus :


a. Dapat dipahami
Dapat dipahami yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna dalam
memperlajari informasi tersebut.
b. Relevan
Data dimuat harus berdasarkan data-data yang relevan. Biasanya, pengguna
informasi juga memerlukan data terkini dan data masa lalu perusahaan yang saling
terkait untuk mengevaluasi perkembangan dari waktu kewaktu serta dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan.
c. Andal
Informasi akuntansi harus berisi data atau laporan keuangan yang sebenarnya,
tidak menyesatkan, tidak memusingkan dan dapat menggambarkan kondisi terkini
sebuah perusahaan.
d. Dapat diperbandingkan
Artinya, laporan yang disajikan memuat perbandingan antar periode sebuah
perusahaan sehingga dapat menunjukan konsistensi kinerja bagian keuangan
setiap periodenya.
e. Tepat waktu
Ketepatan khususnya mengenai waktu merupakan hal penting yang harus di ingat
akuntan dalam menyajikan informasi. Hal ini berkaitan dengan pengambilan
keputusan yang terbatas oleh waktu.
f. Nilai prediksi
Sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai dasar prediksi masa depan.
g. Umpan balik (feedback)
Umpan balik dapat berupa informasi akuntansi yang sifatnya penerimaan atau
penolakan atas rencana yang telah disusun sebelumnya.
3
h. Cukup berarti
Suatu item akan dianggap cukup berarti jika pencantuman atau pengabaian item
tersebut mempengaruhi dan mengubah penilaian pemakai laporan keuangan. Jadi,
suatu item dapat diabaikan selama tidak menyebabkan kekeliruan laporan yang
berdampak pada pengambilan keputusan.

C. Bidang bidang Akuntansi


Akuntansi merupakan ilmu yang memiliki berbagai dimensi atau bidang-bidang yang
lebih khusus untuk memudahkan siapa saja mempelajarinya. Berikut ini adalah bidang-
bidang akuntansi yang ada di Indonesia :
1. Akuntansikeuangan (Financial Accounting)
Bidang akuntansi ini berkaitan erat dengan penyusunan laporan keuangan yang
berguna bagi pemakai informasi akuntansi. Laporan keuangan yang diperlukan
berupa neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan modal.
2. Akuntansi pemeriksaan (Auditing Accounting)
Merupakan bidang akuntansi yang menentukan kewajaran laporan keuangan.
Dengan demikian, bidang akuntansi ini tugasnya memastikan laporan keuangan
disusun sesuai standar akuntansi keuangan.
3. Akuntansi biaya (Cost Accounting)
Bidang akuntansi ini kegiatan usahanya pada penetapan biaya produksi. Laporan
keuangan ini digunakan perusahaan untuk menentukan kebijakan pada masa datang.
4. Akuntansi manajemen (Management Accounting)
Bidang akuntansi ini mengkhususkan pada pembahasan informasi akuntansi yang
berguna bagi manajemen dalam mengelola perusahaan.
5. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting)
Mengkhususkan pada penyiapan data untuk perhitungan pajak. Tujuannya agar
perusahaan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Akuntansi anggaran (Budgeting Accounting)
Bidang akuntansi ini membahas rencana keuangan pada satu periode tertentu.
Akuntansi ini juga menyampaikan perbandingan atas laporan keuangan sebenarnya
dengan rencana yang telah ditetapkan
7. Akuntansi pemerintahan (Government Accounting)
Bidang akuntansi ini mengkhususkan pada penyajian laporan keuangan pada
lembaga pemerintah. Akuntansi ini melaporkan dengan data akuntansi atas
pengelolaan keuangan negara.
8. Sistem akuntansi (Accounting System)
Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan atau berhubungan
sehingga membentuk sebuah totalitas. Dalam hal ini, sistem akuntansi merancang
proses pencatatan yang efektif dan efisien sehingga tersusun laporan keuangan.

4
D. Profesi dan Etika Profesi Akuntan
1. Profesi akuntan
Profesi akuntan setara dengan bidang pekerjaan lain, misalnya hukum dan teknik.
Akuntan adalah orang yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi. Di Indonesia,
akuntan tergabung dalam satu wadah bernama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Profesi akuntan dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Adalah akuntan independen yang memberikan jasa akuntansi bagi perusahaan
atau organisasi nonbisnis dengan pembayaran tertentu. Jasa yang ditawarkan
dapat berupa pemeriksaan laporan keuangan, menyusun anggaran, perpajakan,
serta memeriksa laporan keuangan.
b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Disebut juga akuntan perusahaan. Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan dan bertanggung jawab terhadap laporan keuangan. Bertugas
menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun anggaran,
menangani masalah perpajakan, serta laporan keuangan.
c. Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah merupakan orang yang bekerja pada lembaga pemerintahan.
Akuntan ini bertugas memeriksa keuangan dan mengadakan perencanaan sistem
akuntansi. Misalnya Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
d. Akuntan pendidik
Akuntan pendidik merupakan orang yang bertugas mengembangkan dan
mengajarkan akuntansi.

2. Etika profesi akuntan


Etika merupakan persoalan penting dalam profesi akuntan. Etika tidak bisa
dilepaskan dari peran akuntan dalam memberikan informasi bagi pengambilan
keputusan. Pada prinsip etika profesi dalam kode etik Ikatan Akuntan Indonesia
menyatakan tentang pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik,
pemakai jasa akuntan, dan rekan.
Prinsip etika profesi akuntan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Memiliki pertimbangan moral dan profesional dalam tugasnya dalam bentuk
tanggung jawab profesi.
b. Memberikan pelayanan dan menghormati kepercayaan publik.
c. Memiliki integritas tinggi dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik.
d. Menjujung sikap objektif dan bebas dari kepentingan pihak tertentu.
e. Melaksanakan tugas dengan kehati-hatian sesuai kompetensi dalam memberikan
jasa kepadak lien.
f. Menjaga kerahasiaan informasi dan tidak mengungkapka informasi tanpa
persetujuan.
g. Menjaga reputasi dan menjauhi tindakan yang mendiskreditkan profesinya.
5
Bab 2
Persamaan Dasar Akuntansi

A. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi


1. Definisi Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi merupakan rumus dasar akuntansi yang
menunjukkan keadaan keuangan perusahaan dan menjadi dasar proses akuntansi
selanjutnya yaitu penyusunan laporan keuangan.
Pencatatan yang sistematis pada akuntansi akan membentuk suatu persamaan.
Artinya, pada satu sisi mencatat kekayaan, sementara sisi lainnya mencatat
kewajiban. Kedua sisi ini harus memiliki nilai yang seimbang atau sama.
Pencatatan dalam persamaan akuntansi ini didasarkan pada transaksi yang terjadi.

2. Unsur-unsur Persamaan Dasar Akuntansi


Unsur pokok dalam persamaan dasar akuntansi ada 3 yaitu :
▪ Harta / Aset / Aktiva
Aset adalah seluruh kekayaan yang dimiliki perusaan. Terdiri dari :
→ Aset/harta Lancar (Current Asset) adalah aset yang dapat digunakan oleh
perusahaan dengan masa manfaat kurang dari satu tahun. Contoh : kas,
piutang usaha, persediaan, perlengkapan, surat-surat berharga, beban dibayar
dimuka.
→ Aset/harta Tetap (Fixed Asset) adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari
satu tahun. Contoh : peralatan, kendaraan, tanah, mesin, dan gedung. Aset
tetap akan mengalami penurunan masa manfaat atau penyusutan, kecuali
tanah.
▪ Hutang / Kewajiban / Liabilitas
Hutang adalah seluruh kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus
dilunasi ketika sudah jatuh tempo. Terdiri dari :
→ Hutang janka pendek (Current Liabilities) adalah kewajiban dengan masa jatuh
tempo kurang dari satu tahun. Contoh : utang usaha, utang wesel, biaya yang
masih harus dibayar dan pendapatan diterima dimuka.
→ Hutang jangka panjang (Long Term Liabilities) adalah kewajiban yang masa
pelunasannya lebih dari satu tahun. Contoh : utang bank, utang obligasi dan
utang hipotik.
▪ Modal / Ekuitas
Modal adalah hak kepemilikan atas jumlah kekayaan perusahaan yang berasal dari
pemilik. Faktor yang mempengaruhi jumlah/nilai modal adalah setoran pemilik
(investasi/modal awal), pengambilan pribadi (prive), pendapatan dan beban.

3. Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Harta = Utang + Modal


6
Sekilas Info Penting!
Sebelum lanjut, mari mengenal dan memahami istilah-istilah akun-akun yang ada di
Akuntansi.
• Akun Harta
→ Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat.
→ Piutang adalah tagihan kepada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
→ Persediaan adalah barang dagang yang tersedia untuk dijual (perusahaan barang
dagang)
→ Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan
dan perkiraan habis pakai dalam setahun atau perlengkapan biasa disebut barang
habis pakai.
→ Beban dibayar di muka adalah biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari
pembayaran belum diperoleh, seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di
muka, iklan dibayar di muka.
→ Tanah adalah tempat gedung kantor dan gedung pabrik berdiri.
→ Gedung adalah tempat usaha dilaksanakan.
→ Mesin adalah semua mesin yang digunakan dalam kegiatan usaha.
→ Peralatan adalah semua peralatan yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan
perkiraan penggunaannya lebih dari 1 tahun.
• Akun Kewajiban
→ Utang usaha atau utang dagang adalah kewajiban yang timbul karena pembelian
jasa atau barang secara kredit.
→ Biaya/beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah terjadi tetapi
belum dibayar seperti utang sewa, utang gaji, dan utang bunga.
→ Pendapatan diterima di muka adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan
menerima lebih dahulu uang sementara penyerahan jasa atau baranh belum
dilaksanakan.
• Akun Modal
→ Pendapatan usaha adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha.
→ Beban usaha adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan
usaha.
→ Beban lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung dengan kegiatan pokok
usaha seperti beban bunga, beban sewa, beban gaji.

7
4. Hubungan Akun dalam Persamaan Akuntansi
❖ Transakasi yang hanya mempengaruhi harta dengan harta
→ Pembelian secara tunai, maka : Kas (-) dan Harta seperti perlengkapan,
peralatan dan lain-lain (+)
→ Penerimaan pelunasan piutang, maka : Kas (+) dan Piutang (-)
❖ Transaksi yang mengakibatkan perubahan harta dengan utang
→ Pembelian secara kredit, maka : Harta seperti perlengkapan, peralatan dan lain-
lain (+) dan Utang (+)
→ Meminjam uang, maka : Kas (+) dan Utang (+)
→ Melunasi utang, maka : Kas (-) dan Utang (-)
→ Pembelian yang sebagian dibayar tunai, sebagian utang, maka : Kas (-), Harta
seperti perlengkapan, peralatan dan lain-lain (+) dan Utang (+)
❖ Transaksi yang mengakibatkan perubahan harta dengan modal (harus disertai
dengan mengisi kolom keterangan)
→ Investasi pemilik/setoran awal, maka : Kas (+) dan Modal (+). Pada kolom
keterangan ditulis modal awal.
→ Pengambilan uang untuk keperluan pribadi, maka : Kas (-) dan Modal (-). Pada
kolom keterangan ditulis prive.
→ Membayar beban… (telpon, air, listrik, dan lain-lain), maka : Kas (-) dan Modal
(-). Pada kolom keterangan ditulis beban … (telpon, air, listrik, dan lain-lain)
→ Menerima pendapatan, maka : Kas (+) dan Modal (+). Pada kolom keterangan
ditulis pendapatan.
→ Menerima pendapatan yang dibayar kemudian, maka : Piutang (+) dan Modal
(+)

B. Analisis dan Pencatatan Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Tahapan selanjutnya adalah menganalisis setiap transaksi dan mencatatnya dalam
bentuk kolom persamaan dasar akuntansi pada periode tertentu. Berikut adalah contoh
transaksi, analisis dan bentuk kolom dalam persamaan dasar akuntansi :

Pada awal April 2018 pak Anto membuka usaha potong rambut dengan nama “Bar
Barber Shop”. Berikut transaksi-transaksi yang terjadi :
2 April, Pak Anto menyetorkan uang sejumlah Rp 10.000.000,- dan perlengkapan
senilai Rp 5.000.000,-.
3 April, membeli peralatan potong rambut seharga Rp 1.500.000 secara tunai.
8 April, di terima pendapatan hasil dari potong rambut senilai Rp 100.000,-
15 April, di beli peralatan senilai Rp.500.000,- secara kredit
17 April, diterima pendapatan senilai Rp 150.000,- baru diterima Rp 50.000,- dan
sisanya dibayar kredit.
Diminta : berdasarkan transaksi di atas buatlah analisisnya dan dan catatlah transaksi
tersebut kedalam persamaan dasar akuntansi!

8
Jawab :
2 April, Analisisnya : aset berupa kas bertambah Rp 10.000.000,- dan perlengkapan
bertambah Rp 5.000.000,-, modal juga bertambah menjadi Rp 15.000.000,-
3 April, Analisinya : aset berupa peralatan bertambah Rp 1.500.000,- dan kas berkurang
Rp 1.500.000,-
8 April, Analisisnya : aset yaitu kas bertambah Rp 100.000,- dan akun modal juga
bertambah Rp 100.000,-
15 April, Analisisnya : aset berupa peralatan bertambah Rp 500.000,- dan utang
bertambah Rp 500.000,-
17 April, Analisisnya : Aset berupa kas bertambah Rp 50.000,- , aset berupa piutang usaha
bertambah Rp 100.000,- dan akun modal bertambah Rp 150.000,-

Bentuk persamaan dasar akuntansi nya :

Bar Barber Shop


Persamaan Dasar Akuntansi
Periode April 2018
Aset/Harta
Tgl Piutang = Utang Modal Ket
Kas Perlengk Peralatan
Usaha
2 10.000.000 5.000.000 - - - 15.000.000 Modal awal
A 3 (1.500.000) - 1.500.000 - - -
P 8.500.000 5.000.000 1.500.000 - - 15.000.000
R 8 100.000 - - - - 100.000 Pendapatan Jasa
I
8.600.000 5.000.000 1.500.000 - - 15.100.000
L
15 - - 500.000 - 500.000 -
2
0 8.600.000 5.000.000 2.000.000 - 500.000 15.100.000
1 17 50.000 100.000 150.000 Pendapatan Jasa
8 8.650.000 5.000.000 2.000.000 100.000 500.000 15.250.000
15.750.000 = 15.750.000

9
Bab 3
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

A. Perusahaan Jasa
1. Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dilakukan dengan tujuan
memenuhi kebutuhan yang bergerak dibidang penjualan jasa.
Berikut merupakan karakteristik perusahaan jasa :
a. Tidak berwujud, artinya tidak memiliki bentuk fisik yang nyata, tidak dapat dilihat
atau diraba, hanya dapat dirasakan manfaatnya.
b. Berubah-ubah, artinya setiap jasa yang diperdagangkan tidak memiliki standarisasi.
Semuanya tergantung dari selera konsumen.
c. Tidak dapat dipisahkan.
d. Tidak dapat disimpan.
2. Jenis-jenis Perusahaan Jasa
Jasa jahit, jasa kurir, jasa travel, jasa penitipan anak, jasa cuci motor/mobil, jasa
pendidikan , jasa perias pengantin, jasa penerjemah dan lain sebagainya.

B. Bukti Transaksi
Setiap transaksi yang terjadi memiliki bukti fisik. Berikut adalah bentuk-bentuk bukti
traksaksi keuangan :
1. Kuitansi
2. Faktur

3. Nota
4. Memo Internal

10
C. Mekaninsme Debet dan Kredit
Dalam akuntansi, seluruh transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan melibatkan
dua sisi yaitu sisi Debet dan sisi Kredit.
Mekanisme debet dan kredit pada dasarnya merupakan pemisahan antara penggunaan
kekayaan perusahaan dan cara perusahaan dalam memperoleh kekayaan. Debet
menunjukan penggunaan kekayaan yang dikelompokkan ke dalam aset/harta dan
beban. Di sisi lain ya itu kredit menunjukkan cara perusahaan dalam memperoleh
kekayaan yang dikelompokkan ke dalam utang, modal dan pendapatan. Untuk lebih
jelasnya, mari kita lihat pengelompokkan 5 akun besar berikut :
ASET/HARTA UTANG MODAL PENDAPATAN BEBAN
Kas Utang usaha Modal pendapatan Beban gaji
Piutang usaha Utang Bank Prive(pengambilan Beban listrik
Perlengkapan pribadi) Beban air
Peralatan Beban sewa
Kendaraan Beban bunga
Gedung Beban lain-lain
Tanah

Setelah memahami pengelompokkan 5 (lima) akun besar di atas, selanjutnya kita akan
mempelajari bagaimana menempatkan akun-akun tersebut di sisi debet atau kredit.
Perhatikan tabel berikut!
Akun bertambah(+) berkurang (-)
Aset/Harta Debet Kredit
Utang Kredit Debet
Modal Kredit Debet
Pendapatan Kredit Debet
Beban Debet Kredit

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa :

→ Pada akun aset dan beban, jika bertambah maka posisi akun dan nilai nominalnya
berada di sisi debet, sedangkan jika berkurang maka posisi akun dan nilai nominalnya
berada di sisi kredit.
→ Berbeda dengan akun utang, modal dan pendapatan, jika bertambah maka posisi
akun dan nominalnya berada di sisi kredit, sedangkan jika berkurang maka akun dan
nilai nominalnya berada di sisi debet.

D. Penggolongan dan Kode Akun


Untuk mempermudah pengelompokan akun, dibuatlah pedoman akuntansi yang
memuat cara penyusunan daftar akun, nomor akun, serta penjelasannya.
Pemberikan kode akun dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Sistem Numerik yaitu cara memberikan kode-kode akun dengan menggunakan
nomor/angka.
2. Sistem Desimal yaitu pemberian kode akun dengan menggunakan sepuluh unit angka,
0 – 9. masing- masing angka menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun.
11
3. Sistem Mnemonik yaitu pemberian kode akun dengan menggunakan simbol
kelompok dan singkatan huruf awal akun yang bersangkutan.
4. Sistem Kombinasi Huruf Angka, huruf menunjukkan kelompok akun sedangkan
angka menunjukkan golongan dan jenis akun.

*pengkodean yang banyak digunakan adalah sistem desimal.

Contoh Kode Akun Perusahaan Jasa


Kode Kode
Nama akun Nama akun
akun akun
110 Harta lancar 212 Utang gaji
111 Kas 213 Utang pajak
112 Piutang usaha 214 Utang bunga
113 Perlengkapan 300 Modal
114 Iklan dibayar di muka 311 Prive
115 Asuransi dibayar di muka 400 Pendapatan
120 Harta tetap 411 Pendapatan jasa
121 Tanah 412 Pendapatan lain-lain
122 Peralatan 500 Beban-beban
123 Akumulasi penyusutan peralatan 511 Beban gaji
124 Gedung 512 Beban air, listrik dan listrik
125 Akumulasi penyusutan gedung 513 Beban pajak
200 Utang 514 Beban bunga
210 Utang lancar 515 Beban transportasi
211 Utang usaha 516 Beban konsumsi

*Siklus Pencatatan Akuntansi

Bukti-
bukti
transaksi
Laporan Jurnal
Keuangan Umum

Kertas
Buku
Kerja 10
Besar
Kolom

Jurnal Neraca
Penyesuaian Saldo

12
E. Tahap Pencatatan
1. Jurnal Umum
Jurnal umum merupakan alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi dalam perusahaan secara kronologi berdasarkan urutan waktunya dengan
menempatkan setiap akun pada tempatnya (Debit atau Kredit).
Bentuk Jurnal umum :

Jurnal Umum (1)


Nama Perusahaan
Periode
Tgl Akun Ref Debet Kredit
(3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :
1) Judul (jenis jurnal, nama perusahaan, periode jurnal)
2) Halaman pada jurnal dicatat di sudut kanan atas
3) Di isi Bulan dan Tahun
4) Di isi Tanggal transaksi
5) Akun dicatat sesuai dengan transaksi yang mempengaruhi
6) Kolom Ref untuk mencatat kode akun
7) Jumlah uang di Debit
8) Jumlah uang di Kredit

Contoh soal :
Pada bulan Mei 2020 Tuan Sada mendirikan perusahaan angkutan dengan nama “Putra
Jadi”, berikut transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan Mei 2020 :
Mei, 1 pada awal mendirikan, Tuan Sada meyetorkan modal berupa uang Tunai Rp.
25.000.000, kendaraan Rp 75.000.000 dan perlengkapan Rp 1.500.000
2 membeli peralatan kantor Rp 2.250.000
5 diterima secara kas Rp 750.000 sebagai hasil mengangkut barang
5 dibayar bensin Rp 300.000 dan uang makan karyawan Rp 100.000
10 diterima pinjaman bank Rp 10.000.000 untuk mendukung kegiatan operasional
perusahaan.
11 ditagih jasa angkutan barang Rp 1.250.000, baru dibayar Rp 700.000 dan sisanya
bulan depan
15 dibayar gaji karyawan Rp 700.000
17 diterima pembayaran Rp 1.400.000 dari jumlah pembayaran Rp 1.700.000
setelah mengantar barang milik UD. Mekar Sari
25 Tuan Sada mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 300.000
30 dikirim tagihan kepada UD. Hutama Rp 750.000
Diminta : Catatlah transakasi di atas ke dalam Jurnal Umum!

13
Jawab :
Jurnal Umum
“Putra Jadi”
Per Mei 2020
Tgl Akun Ref Debet Kredit
Mei 1 Kas - 25.000.000 -
Kendaraan - 75.000.000 -
Perlengkapan - 1.500.000 -
Modal - - 101.500.000
2 Peralatan - 2.250.000 -
Kas - - 2.250.000
5 Kas - 750.000 -
Pendapatan jasa - - 750.000
5 Beban transportasi - 300.000 -
Kas - - 300.000
5 Beban konsumsi - 100.000 -
Kas - - 100.000
10 Kas - 10.000.000 -
Utang Bank - - 10.000.000
11 Kas - 700.000 -
Piutang usaha - 550.000 -
Pendapatan jasa - - 1.250.000
15 Beban gaji - 700.000 -
Kas - - 700.000
17 Kas - 1.400.000 -
Piutang usaha - 300.000 -
Pendapatan jasa - - 1.700.000
25 Prive - 300.000 -
Kas - - 300.000
30 Piutang usaha - 750.000 -
Pendapatan jasa - - 750.000
Jumlah 119.600.000 119.600.000

Silahkan coba kerjakan contoh soal berikut!


Pada awal bulan Agustus 2021 Tuan Mulyono membuka usaha percetakan dengan nama
“Percetakan Berseri” adapun transaksi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Agustus, 1 Tuan Mulyono menyetorkan uangnya sebesar Rp 10.000.000,- dan peralatan cetak Rp
1.500.000,- sebagai modal awal.
2 dibayar sewa kantor untuk 6 bulan sebesar Rp 1.200.000,-
3 dibeli tambahan peralatan cetak secara kredit dari Toko Antik Elektronik Rp 700.000,-
dan dibeli secara tunai perlengkapan cetak sebesar Rp 400.000,-
4 diterima uang dari pelanggan atas pengerjaan cetak kalender Rp 1.700.000,-
7 dibayar beban macam-macam Rp 150.000,-

14
11 dikirim kepada pelanggan tagihan jasa cetak undangan yang telah selesai dikerjakan
Rp 2.500.000,-
14 dibayar gaji karyawan Rp 1.500.000,-
17 diterima sebagian pembayaran dari tagihan kepada pelanggan pada tanggal 11
Agustus sebesar Rp 1.000.000,-
19 diterima secara tunai hasil dari mencetak kartu nama sebesar Rp 1.600.000,-
19 dibayar beban listik Rp 500.000,-
20 dibayar beban telepon Rp 400.000,-
22 diterima pembayaran atas jasa mencetak kartu undangan dari pelanggan Rp
1.500.000,-
27 diambil uang tunai Rp 750.000,- untuk keperluan pribadi.
30 diterima pembayaran cetak kartu sebesar Rp 1.800.000,-, baru dibayar Rp 1.000.000,-
sisanya dibayar kemudian.
Catatlah transaksi-traksaksi di atas ke dalam jurnal umum!
Jawab :

Tgl Akun Ref Debet Kredit

15
2. Buku Besar
Setelah mencatat transaksi kedalam jurnal umum, langkah selanjutnya adalah
melakukan posting (pemindahbukuan) ke buku besar. Buku besar merupakan
kumpulan akun atau perkiraan yang saling berkaitan. Buku besar berisi kumpulan
akun atau pembuatan kolom masing-masing akun yang berasal dari pencatatan jurnal
umum yang terjadi selama periode tertentu.
Bentuk buku besar sendiri sangat beragam, mulai dari bentuk sederhana
hingga bentuk 4 kolom. Berikut bentuk-bentuk buku besar :

a. Bentuk T, merupakan format buku besar yang paling sederhana.


Nama akun: … No. Akun : …
Debet Kredit

b. Bentuk 2 kolom (Skontro), dengan format dua kolom antara debit dan kredit di
pisah, baik keterangan maupun jumlah angkanya.

Nama akun : … No. Akun : …


Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

c. Bentuk 3 kolom, setiap akun memiliki satu tanggal dan keterangannya, kolom debit,
kredit dan saldo masing-masing.

Nama akun : … No. Akun : …


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

d. Bentuk 4 kolom (Stafel), terdiri atas debit, kredit, saldo debit dan saldo kredit.

Nama akun : … No. Akun : ...


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

*umumnya, buku besar yang digunakan untuk pembelajaran adalah buku besar
bentuk 4 kolom.
Contoh :
Berdasarkan jurnal umum pada perusahaan jasa “Putra Jadi” yaitu :

16
Jurnal Umum
“Putra Jadi”
Per Mei 2020
Tgl Akun Ref Debet Kredit
Mei 1 Kas 111 25.000.000 -
Kendaraan 126 75.000.000 -
Perlengkapan 113 1.500.000 -
Modal 311 - 101.500.000
2 Peralatan 112 2.250.000 -
Kas 111 - 2.250.000
5 Kas 111 750.000 -
Pendapatan jasa 411 - 750.000
5 Beban transportasi 515 300.000 -
Kas 111 - 300.000
5 Beban konsumsi 516 100.000 -
Kas 111 - 100.000
10 Kas 111 10.000.000 -
Utang Bank 217 - 10.000.000
11 Kas 111 700.000 -
Piutang usaha 112 550.000 -
Pendapatan jasa 411 - 1.250.000
15 Beban gaji 511 700.000 -
Kas 111 - 700.000
17 Kas 111 1.400.000 -
Piutang usaha 112 300.000 -
Pendapatan jasa 411 - 1.700.000
25 Prive 312 300.000 -
Kas 111 - 300.000
30 Piutang usaha 112 750.000 -
Pendapatan jasa 411 - 750.000
Jumlah 119.600.000 119.600.000

Diminta : Buatlah/postinglah jurnal umum di atas ke dalam buku besar!


Jawab :
Buku Besar
“Putra Jadi”
Per Mei 2020
Kas 111
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
M 1 Investasi JU 25.000.000 - 25.000.000 -
e 2 Membeli peralatan JU - 2.250.000 22.750.000 -
i 5 Menerima pendapatan JU 750.000 - 23.500.000 -
5 Membayar transportasi JU - 300.000 23.200.000 -
5 Membayar konsumsi JU - 100.000 23.100.000 -
10 Menerima pinj. Bank JU 10.000.000 - 33.100.000 -
11 Menerima pendapatan JU 700.000 - 33.800.000 -
15 Membayar gaji JU - 700.000 33.100.000 -
17 Menerima pendapatan JU 1.400.000 - 34.500.000 -
25 Pengambilan pribadi JU - 300.000 34.200.000 -
17
Piutang usaha 112
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
M 11 Menerima pendapatan JU 550.000 - 550.000 -
e 17 Menerima pendapatan JU 300.000 - 850.000 -
i 30 Menerima pendapatan JU 750.000 - 1.600.000 -

Perlengkapan 113
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 1 Investasi JU 1.500.000 - 1.500.000 -

Peralatan 122
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 2 Membeli peralatan JU 2.250.000 - 2.250.000 -

Kendaraan 126
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 2 Kendaraan JU 75.000.000 - 75.000.000 -

Utang bank 217


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 10 Investasi JU - 10.000.000 - 10.000.000

Modal 311
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 1 Investasi JU - 101.500.000 - 101.500.000

Prive 312
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 25 Pengambilan Pribadi JU 300.000 - 300.000 -

Pendapatan jasa 411


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 5 Menerima pendapatan JU - 750.000 - 750.000
11 Menerima pendapatan JU - 1.250.000 - 2.000.000
17 Menerima pendapatan JU - 1.700.000 - 3.700.000
30 Menerima pendapatan JU - 750.000 - 4.450.000

18
Beban gaji 511
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 15 Membayar gaji JU 700.000 - 700.000 -

Beban transportasi 515


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 5 Membayar transportasi JU 300.000 - 300.000 -

Beban konsumsi 516


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 5 Membayar konsumsi JU 100.000 - 100.000 -

F. Tahap Pengikhtisaran
1. Neraca Saldo
Sumber dari penyusunan neraca saldo adalah buku besar. Neraca saldo
merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada buku besar yang disusun
pada akhir periode akuntansi. Fungsinya untuk memastikan setiap transaksi berada
pada nilai dan posisi yang benar.
Dalam neraca, total debit harus sama dengan total kredit, maka dapat
dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak ada kesalahan
matematika yang ditemui dalam buku besar. Contoh bentuk kolom dari neraca saldo
adalah :
Neraca Saldo
“Nama Perusahaan”
Periode
No Akun Nama Akun Debit Kredit

Jumlah

Contoh :
Diminta : Buatlah neraca saldo berdasarkan data dari buku besar “Putra Jadi”!
Jawab :

19
Neraca Saldo
Putra Jadi
Per Mei 2020
No
Nama Akun Debit Kredit
Akun
111 Kas 34.200.000 -
112 Piutang usaha 1.600. 000 -
113 Perlengkapan 1.500.000 -
122 Peralatan 2.250.000 -
126 Kendaraan 75.000.000 -
217 Utang bank - 10.000.000
311 Modal - 101.500.000
312 Prive 300.000 -
411 Pendapatan jasa - 4.450.000
511 Beban gaji 700.000 -
515 Beban transportasi 300.000 -
516 Beban konsumsi 100.000 -
Jumlah 115.950.000 115.950.000

2. Jurnal Penyesuian
Saldo akun-akun buku besar dalam neraca saldo tidak seluruhnya
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Karena itu dibutuhkan penyesuaian.
Jurnal penyesuaian adalah suatu perhitungan akuntansi terhadap akun-akun yang
telah menjadi pendapatan atau beban. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk
menunjukkan akun rill dan akun nominal.
Akun rill biasa disebut akun neraca, terdiri atas akun harta, utang dan modal.
Sedangkan akun nominal biasa disebut akun laba/rugi, terdiri atas akun pendapatan
dan beban. Penyesuaian biasanya dilakukan diakhir periode akuntansi.
Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian adalah :
1. Untuk mengelompokkan akun rill dan akun nominal,
2. Agar akun rill pada akhir periode menunjukkan jumlah yang sebenarnya,
3. Agar akun nominal menunjukkan jumlah uang yang benar-benar menjadi
pendapatan dan beban dalam periode yang bersangkutan.

❖ Untuk memudahkan proses penyesuaian akun, berikut adalah akun-akun yang


memerlukan penyesuaian :
1. Penggunaan Harta
Contoh :
Pada kolom Neraca Saldo per 31 April 2020 akun perlengkapan sebesar Rp
450.000. dan pada data penyesuaian disebutkan jumlah perlengkapan pada
akhir periode tersisa Rp 150.000. artinya jumlah perlengkapan yang habis
dipakai sebesar Rp 300.000 (Rp450.000 – Rp 150.000).
Maka Jurnal penyesuaiannya adalah :
20
Beban perlengkapan Rp 300.000
Perlengkapan Rp 300.000

2. Penyusutan atau penurunan nilai harta


Keseluruhan harta tetap (kecuali tanah) akan disusutkan setiap akhir periode.
Contoh :
Gedung usaha yang dimiliki bengkel Sejati senilai Rp 600.000.000 disusutkan
sebesar 5% setiap tahun. Maka :
Perhitungannya : 5% x Rp 600.000.000 = Rp 30.000.000
Jurnal penyesuainnya adalah :

Beban penyusutan gedung Rp 30.000.000


Akumulasi penyusutan gedung Rp 30.000.00

3. Beban yang belum dibayar


Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah menjadi
tanggungan dalam suatu periode akuntansi, tetapi belum dibayar hingga
akhir periode.
Contoh :
Tanggal 31 Oktober 2020 terdapat beban gaji untuk bulan Oktober dan baru
akan dibayarkan tanggal 1 Desember sebesar Rp 2.000.000.
Maka jurnal penyesuainnya adalah :

Beban Gaji Rp2.000.000


Utang Gaji Rp 2.000.000

4. Beban yang dibayar di muka


Penyesuaian untuk beban dibayar di muka tergantung dari sistem pencatatan
yang digunakan pada saat pembayaran. Pencatatan untuk akun ini
menggunakan 2 metode yaitu metode pendekatan Harta metode pendekatan
beban.
Contoh :
Dibayar uang sewa gedung usaha sebesar Rp 18.000.000 pada tanggal 1
September 2019 untuk 2 tahun. Berikut jika dicatat dalam jurnal umum (per
Desember 2019).
1. Pendekatan Harta
Sewa dibayar di muka Rp 18.000.000
Kas Rp 18.000.000
2. Pendekatan Beban
Beban sewa Rp 18.000.000
Kas Rp 18.000.000

21
Untuk menentukan pencatatan akun dan menentukan nominalnya, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Pendekatan Harta (waktu yang sudah dijalani) Pendekatan Beban (waktu yang belum dijalani)
4/24 x Rp 18.000.000 = Rp 3.000.000 20/24 x Rp 18.000.000 = Rp 15.000.000
(4 bulan dihitung dari tgl 1 September hingga 31 (20 bulan dihitung dari tgl 1 Januari 2020 sampai
Desember 2019) 31 Agustus 2021)
Jurnal penyesuaiannya : Jurnal Penyesuaiannya :
Beban sewa Rp 3.000.000 Sewa dibayar di muka Rp 15.000.000
Sewa dibayar di muka Rp 3.000.000 Beban sewa Rp 15.000.000

5. Pendapatan yang masih harus diterima


Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang seharusnya
menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima hingga akhir periode.
Walaupun belum terima uangnya, perusahaan akan mencatatnya sebagai
penghasilan pada akhir periode karena perusahaan telah memberikan jasanya.
Contoh :
Tgl 31 Desember 2018 perusahaan belum menerima bunga bank Rp 450.000
untuk bulan Desember.
Maka jurnal penyesuaiannya adalah :

Piutang bunga Rp 450.000


Pendapatan bunga Rp 450.000

6. Pendapatan yang diterima di muka


Adalah penerimaan dalam bentuk kas, akan tetapi belum sepenuhnya
menjadi hak perusahaan, sehingga harus disesuaikan. Pencatatan pada akun
ini terbagi menjadi 2 metode yaitu metode pendekatan utang dan metode
pendekatan pendapatan. Penyesuaian untuk akun ini tergantung dari sistem
pencatatan yang digunakan pada saat menerima pendapatan di muka.
Contoh :
Diterima pendapatan sewa kios agen travel untuk 1 tahun sebesar Rp
4.800.000 pada tanggal 1 juli 2015.

Untuk menentukan pencatatan akun dan menentukan nominalnya, dapat


dilihat pada tabel berikut :
Pendekatan Utang (waktu yang sudah dijalani) Pendekatan Pendapatan (waktu yang belum
6/12 x Rp 4.800.000 = Rp 2.400.000 dijalani)
(6 bulan dihitung dari 1 Juli 2015 sampai 31 6/12 x Rp 4.800.000 = Rp 2.400.000
Desember 2015) (6 bulan dihitung dari 1 Januari 2016 sampai 30 Juni
Jurnal penyesuainnya : 2016)
Sewa diterima dimuka Rp 2.400.000 Jurnal Penyesuaiannya :
Pendapatan sewa Rp 2.400.000 Pendapatan Sewa Rp 2.400.000
Sewa diterima di muka Rp 2.400.000

22
Atau dapat disimpulkan dalam tabel dibawah :
No Kegiatan Akun Nominal

1 Penggunaan harta lancar Beban … sebesar yang hilang atau


(akun harta lancarnya) yang telah digunakan

2 Penurunan nilai harta Beban penyusutan … Sebesar penyusutannya


tetap Akumulasi penyusutan …

3 Beban yang belum di Beban … Sebesar yang belum


bayar Utang … dibayar

4 Beban dibayar di muka Bila dicatat sebagai Harta : Sebesar yang hilang atau
Beban … yang telah digunakan
… dibayar di muka
Bila dicatat sebagai Beban :
… dibayar di muka Sebesar yang belum
Beban … digunakan

5 Pendapatan yang masih Piutang … Sebesar yang seharusnya


harus diterima Pendapatan … diterima

6 Pendapatan diterima di Bila dicatat sebagai Utang : Sebesar yang sudah


muka … diterima di muka dilewati
Pendapatan …
Bila dicatat sebagai Pendapatan :
Pendapatan … Sebesar yang belum
… diterima di muka dilewati

Contoh :
Berikut adalah neraca saldo dari perusahaan jasa “Fotocopy Anugrah” :

Neraca Saldo
Fotocopy Anugrah
Per Juni 2019 (dalam Rupiah)
Kode akun Akun debit kredit

111 Kas 5.250.000 -


112 Piutang usaha 1.375.000 -
113 Perlengkapan 700.000 -
122 Peralatan 1.400.000 -
114 Asuransi dibayar dimuka 600.000 -
124 Gedung 25.000.000 -
126 kendaraan 12.500.000 -
211 Utang - 10.900.000
311 Modal - 30.000.000
411 Pendapatan jasa - 7.150.000
511 Beban gaji 875.000 -
512 Beban listrik dan air 350.000 -

Jumlah 48.050.000 48.050.000

23
Berdasarkan data neraca saldo di atas, berikut adalah data penyesuaian pada
akhir Juni 2019 :
1. Perlengkapan yang masih ada Rp 475.000,-
2. Penyusutan peralatan ditetapkan 5% per tahun
3. Penyusutan geduang dan kendaraan ditetapkan 5% per tahun
4. Asuransi telah digunakan selama 1 bulan untuk jangka waktu 1 tahun.
Diminta : Buatlah jurnal penyesuainya!

Jawab :
Perhitungannya :
1. Sebesar yang hilang : Rp 700.000 – Rp 475.000 = Rp 225.000
2. Penyusutan peralatan 5% x Rp 1.400.000 = Rp 70.000
3. Penyusutan 5% x Rp 25.000.000 = Rp 1.250.000
Penyusutan 5% x Rp 12.500.000 = Rp 625.000
4. Nilai atau nominal yang telah terpakai adalah 1/12 x Rp 600.000 = Rp 50.000
Bentuk jurnal penyesuainnya adalah :
Jurnal Penyesuaian
Fotocopy Anugrah
Per Juni 2019 (dalam Rupiah)
Tgl Akun Ref Debet Kredit
Juni 30 Beban perlengkapan - 225.000 -
2019 Perlengkapan - - 225.000
30 Beban penyusutan peralatan - 70.000 -
Akumulasi penyusutan peralatan - - 70.000
30 Beban penyusutan gedung - 1.250.000 -
Akumulasi penyusutan gedung - - 1.250.000
30 Beban penyusutan kendaraan - 625.000 -
Akumulasi penyusutan kendaraan - - 625.000
30 Beban asuransi - 50.000 -
Asuransi dibayar di muka - - 50.000
Jumlah 2.220.000 2.220.000

3. Kertas Kerja/Neraca Lajur


Setelah membuat neraca saldo, kemudian melakukan penyesuaian terhadap
beberapa akun, maka diperlukan pembuatan kertas kerja (worksheet) atau bisa
disebut juga Neraca Lajur. Pada jurnal penyesuaian, akun rill dan akun nominal
telah menunjukkan saldo yang sebenarnya. Kertas kerja adalah suatu daftar
pencatatan neraca saldo, penyesuaian, serta penggolongan akun buku besar sebagai
alat bantu dalam menyusun laporan keuangan.
Tujuan penyusunan penyusunan kertas kerja adalah :
1. Memudahkan dalam menyusun laporan keuangan
2. Mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam penyesuaian data, dan
3. Memeriksa kebenaran pencatatan akun yang telah dilakukan
Bentuk-bentuk neraca lajur/kertas kerja :

24
1. Bentuk 6 kolom
Nama perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Neraca saldo
Kode Laporan Laba/Rugi Neraca
Nama Akun disesuaikan
Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

2. Bentuk 8 kolom
Nama perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Laporan
Kode Nama Naraca Saldo Penyesuaian Neraca
Laba/Rugi
Akun Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

3. Bentuk 10 kolom adalah yang biasa digunakan.


Nama perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Neraca Saldo Laporan
Kode Nama Naraca Saldo Penyesuaian Neraca
disesuaikan Laba/Rugi
Akun Akun
D K D K D K D K D K

4. Bentuk 12 kolom
Nama perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Laporan
Neraca Saldo Laporan
Kode Nama Naraca Saldo Penyesuaian Neraca perubahan
disesuaikan Laba/Rugi
Akun Akun modal

D K D K D K D K D K D K

25
Contoh :

Diminta : berdasarkan data neraca saldo dan jurnal penyesuaian di atas,


buatlah/postinglah kedalam neraca lajur/kertas kerja!

Jawab :

26
Fotocopy Anugrah
Kertas Kerja
per 30 Juni 2019 (dalam Rupiah)

Kode Naraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo disesuaikan Laporan Laba/Rugi Neraca
Nama Akun
Akun Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

111 Kas 5.250.000 - - - 5.250.000 - - - 5.250.000 -


112 Piutang dagang 1.375.000 - - - 1.375.000 - - - 1.375.000 -
113 Perlengkapan 700.000 - - 225.000 475.000 - - - 475.000 -
122 Peralatan 1.400.000 - - - 1.400.000 - - - 1.400.000 -
117 Asuransi dibayar dimuka 600.000 - - 50.000 550.000 - - - 550.000 -
114 Surat berharga 3.000.000 - - - 3.000.000 - - - 3.000.000 -
124 Gedung 25.000.000 - - - 25.000.000 - - - 25.000.000 -
126 kendaraan 12.500.000 - - - 12.500.000 - - - 12.500.000 -
217 Utang Dagang - 900.000 - - - 900.000 - - - 900.000
218 Utang Bank - 15.000.000 - - - 15.000.000 - - - 15.000.000
311 Modal - 30.000.000 - - - 30.000.000 - - - 30.000.000
411 Pendapatan jasa - 4.350.000 - - - 4.350.000 - 4.350.000 - -
413 Pendapatan bunga - 300.000 - - - 300.000 - 300.000 - -
414 Pendapatan sewa - 1.450.00 - - - 1.450.000 - 1.450.000 - -
511 Beban gaji 875.000 - - - 875.000 - 875.000 - - -
515 Beban iklan 150.000 - - - 150.000 - 150.000 - - -
516 Beban telepon 225.000 - - - 225.000 - 225.000 - - -
512 Beban listrik dan air 350.000 - - - 350.000 - 350.000 - - -
517 Beban lain-lain 575.000 - - 575.000 - 575.000 - - -

52.000.000 52.000.000
518 Beban perlengkapan 225.000 - 225.000 - 225.000 - - -
519 Beban peny. Peralatan 70.000 - 70.000 - 70.000 - - -
520 Beban peny. Gedung 1.250.000 - 1.250.000 - 1.250.000 - - -
521 Beban kendaraan 625.000 - 625.000 - 625.000 - - -
522 Beban asuransi 50.000 50.000 - 50.000 - - -
123 Akumulasi peny. Peralatan - 70.000 - 70.000 - - - 70.000
125 Akumulasi peny. gedung - 1.250.000 - 1.250.000 - - - 1.250.000
127 Akumulasi peny. Kendaraan - 625.000 - 625.000 - - - 625.000

2.220.000 2.220.000 53.945.000 53.945.000 4.395.000 6.100.000 49.550.000 47.845.000

Laba 1.705.000 1.705.000

6.100.000 6.100.000 49.550.000 49.550.000

27
G. Tahap Pelaporan
Tahap selanjutnya adalah membuat laporan keuangan, yaitu berurutan sebagai
berikut :
1. Laporan Laba/Rugi
Perhitungan laba/rugi merupakan perhitungan yang paling penting untuk
keberlangsungan sebuah usaha. Laba/rugi pada intinya sederhana, hanya
menghitung berapa besar pendapatan yang diperoleh dan berapa beban yang harus
dikeluarkan dalam usaha.
Contoh berdasarkan transaksi “Fotocopy Anugrah” dalam bentuk single step.
Fotocopy Anugrah
Laporan Laba/Rugi
Per 30 Juni 2019
Pendapatan :
Pendapatan jasa Rp 4.350.000
Pendapatan bunga Rp 300.000
Pendapatan sewa Rp 1.450.000
Jumlah pendapatan Rp 6.100.000
Beban :

Beban gaji Rp 875.000


Beban iklan Rp 150.000
Beban telepon Rp 225.000
Beban listrik dan air Rp 350.000
Beban lain-lain Rp 575.000
Beban perlengkapan Rp 225.000
Beban peny. Peralatan Rp 70.000
Beban peny. Gedung Rp1.250.000
Beban kendaraan Rp 625.000
Beban asuransi Rp 50.000
Jumlah beban (Rp 4.395.000)
Rp 1.705.000

2. Laporan Perubahan Modal


Tahap pelaporan selanjutnya adalah laporan perubahan modal/ekuitas. Laporan
perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan modal setelah
digunakan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan selama satu periode
akuntansi. Laporan ini menyajikan pertambahan atau pengurangan modal. Unsur-
unsur dalam laporan ini adalah modal, laba atau rugi, dan prive.
Contoh berdasarkan transaksi “Fotocopy Anugrah”
Fotocopy Anugrah
Laporan Perubahan Modal
Per 30 Juni 2019

Modal awal Rp 30.000.000


Laba bersih Rp 1.705.000
Modal Akhir Rp 31.705.000
28
Contoh lain :
Sebagai ilustrasi, modal ibu Sari pada “Permata Salon” pada tanggal 1 Januari 2013
sebesar Rp 40.000.000. pendapatan bersih yang diperoleh Rp 24.900.000. menurut
catatan bagian akuntansi, pengambilan pribadi ibu Sari dari kas perusahaan adalah
Rp 10.000.000.
Berdasarkan data tersebut maka bentuk laporan perubahan modal nya adalah

Permata Salon
Laporan Perubahan Modal
Per Januari 2013

Modal awal Rp 40.000.000

Laba bersih Rp 24.900.000


Prive (Rp 10.000.000)
Penambahan modal Rp 14.900.000
Modal akhir Rp 54.900.000

3. Laporan Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode tertentu. Laporan neraca terdiri atas harta, utang dan
modal yang tersaji dalam bentuk persamaan akuntansi.
Unsur-unsur dalam neraca dikelompokkan menurut jenisnya.
a. Harta
Harta adalah sumber ekonomis termasuk juga biaya-biaya yang terjadi akibat
transaksi sebelumnya tetapi memiliki manfaat pada masa akan datang. Harta
dikelompokkan menjadi :
1) Harta lancar, merupakan harta yang memiliki umur ekonomis kurang dari 1
tahun. Contoh :
- Kas
- Surat-surat berharga
- Piutang usaha
- Wesel tagih
- Perlengkapan
- Beban dibayar dimuka
2) Harta tetap, merupakan harta yang memiliki umur ekonomis lebih dari 1
tahun. Contoh :
- Gedung
- Kendaraan
- Mesin
- Peralatan

29
b. Utang
Adalah pengorbanan yang dilakukan oleh perusahaan akibat kegiatan
usahanmya. Utang dikelompokkan menjadi :
1) Utang lancar, kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu 1 tahun.
Contoh :
- Wesel bayar
- Utang usaha
- Beban yang masih harus dibayar
- Pendapatan diterima dimuka
2) Utang jangka panjang, kewajiban yang pelunasannya lebih dari 1 tahun.
Contoh :
- Utang bank
- Utang hipotek
- Utang obligasi
c. Modal
Adalah hak milik perusahaan atas sebagian harta suatu perusahaan.

Contoh laporan neraca berdasarkan transaksi “Fotocopy Anugrah” dalam bentuk stafel.

Fotocopy Anugrah
Laporan Neraca
Per 30 Juni 2019
Harta
Harta lancar :
Kas Rp 5.250.000
Piutang dagang Rp 1.375.000
Perlengkapan Rp 475.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 550.000
Surat berharga Rp 3.000.000
Rp 10.650.000
Harta tetap :
Peralatan Rp 1.400.000
Akumulasi peny. Peralatan (Rp 70.000)
Gedung Rp 25.000.000
Akumulasi peny. gedung (Rp 1.250.000)
kendaraan Rp 12.500.000
Akumulasi peny. kendaraan (Rp 625.000)
Rp 36.955.000
Total harta Rp 47.605.000
Utang dan modal
Utang :
Utang Dagang Rp 900.000
Utang Bank Rp 15.000.000
Rp 15.900.000
Modal :
Modal akhir Rp 31.705.000
Total utang dan modal Rp 47.605.000

30
Bab 4
Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

A. Jurnal Penutup
1. Jurnal Penutup
Pada akhir periode, akun-akun sementara (akun nominal) harus ditutup dan
dipindahkan ke akun-akun tetap (akun rill) supaya tidak diakui lagi pada periode
berikutnya. Fungsi jurnal penutup adalah untuk menghitung rugi atau laba
perusahaan selama satu periode. Agar dapat dipakai untuk pembukuan selanjutnya.
Akun-akun pendapatan, beban-beban dan prive harus bersaldo NOL.
Ada 4 tahap dalam membuat jurnal penutup adalah sebagai berikut :
1. Menutup seluruh akun Pendapatan ke Ikhtisar laba/rugi. Caranya adalah :

Pendapatan … (di posisi Debet)


Ikhtisar Laba/rugi (di posisi Kredit)

2. Menutup seluruh akun Beban ke Ikhtisar laba/rugi. Caranya adalah :

Ikhtisar Laba/rugi (di posisi Debet)


Beban … (di posisi Kredit)

3. Menutup akun Ikhtisar laba/rugi ke akun Modal. Caranya adalah jika :


➢ Perusahaan mengalami LABA, maka :

Ikhtisar Laba/rugi (di posisi Debet)


Modal (di posisi Kredit)

➢ Perusahaan mengalami RUGI, maka :

Modal (di posisi Debet)


Ikhtisar Laba/rugi (di posisi Kredit)

4. Menutup akun Prive ke akun Modal. Caranya adalah :

Modal (di posisi Debet)


Prive (di posisi Kredit)

❖ Sumber data yang digunakan untuk membuat jurnal penutup adalah data dari neraca
lajur/kertas kerja/worksheet yaitu pada kolom laba/rugi dan kolon neraca.

Contoh pembuatan jurnal penutup :


Data yang digunakan adalah data kertas kerja/neraca lajur dari perusahaan jasa
“Fotocopy Anugrah”
31
Berdasarkan potongan data neraca lajur/kertas kerja perusahaan jasa “Fotocopy
Anugrah” di atas (atau dapat melihat data lengkapnya pada bab sebelumnya), maka
bentuk jurnal penutup pada perusahaan jasa “Fotocopy Anugrah” adalah :

Fotocopy Anugrah
Jurnal Penutup
Per 30 Juni 2019
Tgl Akun dan keterangan Ref Debet Kredit
Juni 30 Pendapatan jasa 411 4.350.000 -
2019 Pendapatan bunga 413 300.000 -
Pendapatan sewa 414 1.450.000 -
Ikhtisar Laba/rugi 517 - 6.100.000
(menutup akun pendapatan)
30 Ikhtisar Laba/rugi 517 4.395.000 -
Beban gaji 511 - 875.000
Beban iklan 515 - 150.000
Beban telepon 516 - 225.000
Beban listrik dan air 512 - 350.000
Beban lain-lain 517 - 575.000
Beban perlengkapan 518 - 225.000
Beban peny. Peralatan 519 - 70.000
Beban peny. Gedung 520 - 1.250.000
Beban kendaraan 521 - 625.000
Beban asuransi 522 - 50.000
(menutup akun beban)
30 Ikhtisar Laba/rugi 517 1.705.000 -
Modal 311 - 1.705.000
(menutup akun ikhtisar laba/rugi)
Jumlah 12.200.000 12.200.000
*karena pada kertas kerja fotocopy anugrah tidak ada prive maka tidak ada penutupan
akun prive.

32
2. Buku Besar setelah penutupan
Cara memposting akun jurnal penutup ke buku besar setelah penutupan sama seperti
memposting akun jurnal umum ke buku besar. Data buku besar yang digunakan
adalah data dari jurnal umum ditambahkan dengan data yang ada di jurnal penutup.
Silahkan kalian coba sendiri membuat buku besar berdasarkan data pada jurnal
penutup “Fotocopy Anugrah”.

3. Neraca Saldo setelah penutupan


Neraca saldo setelah penutupan adalah daftar yang memuat nama-nama akun
rill beserta saldonya pada akhir setelah penutupan. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya bahwa akun digolongkan menjadi dua yaitu akun rill (harta, utang dan
modal) dan akun nominal (pendapatan dan beban)
Akun rill adalah akun-akun yang saldonya akan terbawa terus dari periode
akuntansi ke periode berikutnya. Sedangkan akun nominal adalah akun-akun yang
mempengaruhi bertambah dan berkurangnya modal. Oleh karena itu, pada akhir
periode saldo-saldo akun nominal dipindahkan ke akun modal melalui jurnal
penutup. Sehingga pada akhir periode akuntansi, semua akun nominal harus bersaldo
nol.
Sumber pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah buku besar setelah
penutupan yang telah kalian buat sebelumnya.
*Untuk memastikan data buku besar yang kalian buat sudah benar sebagai sumber
data neraca saldo setelah penutupan, berikut kita akan menggunakan metode
menyandingkan kertas kerja pada kolom laba/rugi dan neraca dengan kolom jurnal
penutup dari “Fotocopy Anugrah” :

33
Dari hasil penyandingan di atas, dan juga hasil pembuatan/posting buku besar
setelah penutupan kalian, maka neraca saldo setelah penutupan “Fotocopy Anugrah”
adalah :

B. Jurnal Pembalik
Setelah periode akuntansi berakhir, periode akuntansi dimulai dengan membuat jurnal
pembalik. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dilaksanakan pada awal periode
akuntansi (pada periode selanjutnya). Sehingga, Jurnal pembalik berfungsi untuk
menyederhanakan pembuatan jurnal periode berikutnya serta meminimalisasi risiko
yang akan terjadi. Dasar dari pembuatan jurnal pembalik adalah jurnal penyesuaian.
Berikut adalah ayat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik dan cara
menyusun jurnal pembalik :
1. Beban dibayar di muka, yang dicatat sebagai/dengan metode beban
2. Beban yang masih harus dibayar atau utang beban
3. Pendapatan diterima di muka, yang dicatat sebagai/dengan metode pendapatan
4. Pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan

Penjelasan :
1. Beban dibayar dimuka, yang dicatat sebagai/dengan metode beban

Beban … (di posisi debet)


… dibayar di muka (di posisi Kredit)

Contoh :
Membayar sewa untuk 5 bulan kedepan dan dibayar di muka, kalau dicatat
menggunakan metode beban :
Bentuk jurnal umumnya adalah : Beban sewa (debet)
Kas (kredit)
Bentuk jurnal penyesuaianya : Sewa dibayar dimuka (debet)
Beban iklan (kredit)

34
Maka bentuk jurnal pembaliknya : Beban iklan (debet)
Iklan dibayar di muka (kredit)

2. Beban yang masih harus/belum dibayar atau utang beban

Utang … (di posisi debet)


Beban … (di posisi Kredit)

Contoh :
Transaksi : pada saat jurnal penyesuaian, ada beban gaji yang belum dibayar :
Jurnal penyesuaian : Beban gaji (debet)
Utang gaji (kredit)
Maka, jurnal pembaliknya : Utang gaji (debet)
Beban gaji (kredit

3. Pendapatan diterima di muka, yang dicatat sebagai/dengan metode pendapatan

… diterima di muka (di posisi debet)


Pendapatan … (di posisi Kredit)

Contoh :
Transaksi : menerima sewa untuk 5 bulan di terima pada awal periode
Bentuk jurnal umumnya : Kas (debet)
Pendapatan sewa (kredit)
Bentuk jurnal penyesuaiannya : pendapatan sewa (debet)
Sewa dibayar di muka (kredit)
Maka jurnal pembaliknya : sewa dibayar di muka (debet)
Pendapatan sewa (kredit)

4. Pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan

Pendapatan … (di posisi debet)


Piutang … (di posisi Kredit)

Contoh :
Transaksi : pada saat jurnal penyesuaian, ada pendapatan bunga yang belum diterima.
Jurnal penyesuaian : Piutang bunga (debet)
Pendapatan bunga (kredit)
Maka jurnal pembaliknya : pendapatan bunga (debet)
Piutang bunga (kredit)

35

Anda mungkin juga menyukai