B. Konsep Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang memberikan informasi keuangan suatu
organisasi pada waktu tertentu.
• Menurut AAA (America Accounting Association) akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan dilakukannya penilaian dan pengambilan keputusan secara jelas
dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi keuangan.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akuntansi adalah seni pencatatan dan
pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi terhadap
suatu kesatuan ekonomi.
❖ Pemakai Eksternal
Pemakai eksternal merupakan pemakai sistem informasi akuntansi yang berasal
dari selain anggota suatu perusahaan atau organisasi. Biasanya para pemakai
eksternal menggunakan sistem informasi dalam akuntansi untuk berbagai tujuan.
Contoh pemakai ekstenal sistem informasi akuntansi yaitu:
a. Kreditur, sebelum memberikan kredit kepada suatu perusahaan atau organisasi,
terlebih dahulu kreditur akan meminta informasi dalam sistem akuntansi guna
mengurangi resiko kerugian sendiri bagi kreditur. Dengan informasi yang
terdapat dalam sistem akuntansi, kreditur dapat mengetahui dan menilai sendiri
tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan atau organisasi.
b. Investor, dalam memastikan modal investasi yang diberikan aman, investor
terlebih dahulu akan mencoba untuk mengetahui keadaan suatu perusahaan
atau organisasi. Investor akan mencoba melihat kemajuan dan kemakmuran
suatu perusahaan dengan melihat pada sistem informasi akuntansi suatu
perusahaan atau organisasi.
c. Pemerintah, bagi pemerintah, pendapatan suatu perusahaan atau organisasi
dalam sistem informasi akuntansi sangat berguna sebagai informasi untuk
memberikan kebijakan pajak pada suatu perusahaan atau organsisasi. Selain hal
yang berkaitan dengan pajak, sistem informasi dalam akuntansi juga digunakan
2
oleh pemerintah sebagai dasar dalam pembinaan perusahaan, menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah akan terus
melakukan pengawasan terhadap laporan keuangan (akuntansi) suatu
perusahaan atau organisasi dan menentukan sebesar apa pajak yang harus
diterapkan guna memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam berbagai
bidang.
d. Konsumen, ketertarikan konsumen dalam sistem informasi yang disediakan
oleh laporan keuangan berguna untuk mendapatkan barang dengan harga
berkurang. Kondisi keuangan perusahaan dalam hal ini termasuk laba dan rugi
dapat diketahui secara akurat dan pasti dari laporan keuangan dari perusahaan
tersebut.
e. Masyarakat, perkembangan suatu perusahaan turut andil dalam membantu
perkembangan perekonomian nasional karena perusahaan menyediakan
lapangan kerja dan berbagai manfaat perusahaan dalam bidang sosial lainnya.
Perkembangan perusahaan dapat dilihat dari laporan akuntansi keuangan
dalam perusahaan tersebut.
4
D. Profesi dan Etika Profesi Akuntan
1. Profesi akuntan
Profesi akuntan setara dengan bidang pekerjaan lain, misalnya hukum dan teknik.
Akuntan adalah orang yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi. Di Indonesia,
akuntan tergabung dalam satu wadah bernama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Profesi akuntan dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Adalah akuntan independen yang memberikan jasa akuntansi bagi perusahaan
atau organisasi nonbisnis dengan pembayaran tertentu. Jasa yang ditawarkan
dapat berupa pemeriksaan laporan keuangan, menyusun anggaran, perpajakan,
serta memeriksa laporan keuangan.
b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Disebut juga akuntan perusahaan. Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan dan bertanggung jawab terhadap laporan keuangan. Bertugas
menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun anggaran,
menangani masalah perpajakan, serta laporan keuangan.
c. Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah merupakan orang yang bekerja pada lembaga pemerintahan.
Akuntan ini bertugas memeriksa keuangan dan mengadakan perencanaan sistem
akuntansi. Misalnya Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
d. Akuntan pendidik
Akuntan pendidik merupakan orang yang bertugas mengembangkan dan
mengajarkan akuntansi.
7
4. Hubungan Akun dalam Persamaan Akuntansi
❖ Transakasi yang hanya mempengaruhi harta dengan harta
→ Pembelian secara tunai, maka : Kas (-) dan Harta seperti perlengkapan,
peralatan dan lain-lain (+)
→ Penerimaan pelunasan piutang, maka : Kas (+) dan Piutang (-)
❖ Transaksi yang mengakibatkan perubahan harta dengan utang
→ Pembelian secara kredit, maka : Harta seperti perlengkapan, peralatan dan lain-
lain (+) dan Utang (+)
→ Meminjam uang, maka : Kas (+) dan Utang (+)
→ Melunasi utang, maka : Kas (-) dan Utang (-)
→ Pembelian yang sebagian dibayar tunai, sebagian utang, maka : Kas (-), Harta
seperti perlengkapan, peralatan dan lain-lain (+) dan Utang (+)
❖ Transaksi yang mengakibatkan perubahan harta dengan modal (harus disertai
dengan mengisi kolom keterangan)
→ Investasi pemilik/setoran awal, maka : Kas (+) dan Modal (+). Pada kolom
keterangan ditulis modal awal.
→ Pengambilan uang untuk keperluan pribadi, maka : Kas (-) dan Modal (-). Pada
kolom keterangan ditulis prive.
→ Membayar beban… (telpon, air, listrik, dan lain-lain), maka : Kas (-) dan Modal
(-). Pada kolom keterangan ditulis beban … (telpon, air, listrik, dan lain-lain)
→ Menerima pendapatan, maka : Kas (+) dan Modal (+). Pada kolom keterangan
ditulis pendapatan.
→ Menerima pendapatan yang dibayar kemudian, maka : Piutang (+) dan Modal
(+)
Pada awal April 2018 pak Anto membuka usaha potong rambut dengan nama “Bar
Barber Shop”. Berikut transaksi-transaksi yang terjadi :
2 April, Pak Anto menyetorkan uang sejumlah Rp 10.000.000,- dan perlengkapan
senilai Rp 5.000.000,-.
3 April, membeli peralatan potong rambut seharga Rp 1.500.000 secara tunai.
8 April, di terima pendapatan hasil dari potong rambut senilai Rp 100.000,-
15 April, di beli peralatan senilai Rp.500.000,- secara kredit
17 April, diterima pendapatan senilai Rp 150.000,- baru diterima Rp 50.000,- dan
sisanya dibayar kredit.
Diminta : berdasarkan transaksi di atas buatlah analisisnya dan dan catatlah transaksi
tersebut kedalam persamaan dasar akuntansi!
8
Jawab :
2 April, Analisisnya : aset berupa kas bertambah Rp 10.000.000,- dan perlengkapan
bertambah Rp 5.000.000,-, modal juga bertambah menjadi Rp 15.000.000,-
3 April, Analisinya : aset berupa peralatan bertambah Rp 1.500.000,- dan kas berkurang
Rp 1.500.000,-
8 April, Analisisnya : aset yaitu kas bertambah Rp 100.000,- dan akun modal juga
bertambah Rp 100.000,-
15 April, Analisisnya : aset berupa peralatan bertambah Rp 500.000,- dan utang
bertambah Rp 500.000,-
17 April, Analisisnya : Aset berupa kas bertambah Rp 50.000,- , aset berupa piutang usaha
bertambah Rp 100.000,- dan akun modal bertambah Rp 150.000,-
9
Bab 3
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
A. Perusahaan Jasa
1. Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dilakukan dengan tujuan
memenuhi kebutuhan yang bergerak dibidang penjualan jasa.
Berikut merupakan karakteristik perusahaan jasa :
a. Tidak berwujud, artinya tidak memiliki bentuk fisik yang nyata, tidak dapat dilihat
atau diraba, hanya dapat dirasakan manfaatnya.
b. Berubah-ubah, artinya setiap jasa yang diperdagangkan tidak memiliki standarisasi.
Semuanya tergantung dari selera konsumen.
c. Tidak dapat dipisahkan.
d. Tidak dapat disimpan.
2. Jenis-jenis Perusahaan Jasa
Jasa jahit, jasa kurir, jasa travel, jasa penitipan anak, jasa cuci motor/mobil, jasa
pendidikan , jasa perias pengantin, jasa penerjemah dan lain sebagainya.
B. Bukti Transaksi
Setiap transaksi yang terjadi memiliki bukti fisik. Berikut adalah bentuk-bentuk bukti
traksaksi keuangan :
1. Kuitansi
2. Faktur
3. Nota
4. Memo Internal
10
C. Mekaninsme Debet dan Kredit
Dalam akuntansi, seluruh transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan melibatkan
dua sisi yaitu sisi Debet dan sisi Kredit.
Mekanisme debet dan kredit pada dasarnya merupakan pemisahan antara penggunaan
kekayaan perusahaan dan cara perusahaan dalam memperoleh kekayaan. Debet
menunjukan penggunaan kekayaan yang dikelompokkan ke dalam aset/harta dan
beban. Di sisi lain ya itu kredit menunjukkan cara perusahaan dalam memperoleh
kekayaan yang dikelompokkan ke dalam utang, modal dan pendapatan. Untuk lebih
jelasnya, mari kita lihat pengelompokkan 5 akun besar berikut :
ASET/HARTA UTANG MODAL PENDAPATAN BEBAN
Kas Utang usaha Modal pendapatan Beban gaji
Piutang usaha Utang Bank Prive(pengambilan Beban listrik
Perlengkapan pribadi) Beban air
Peralatan Beban sewa
Kendaraan Beban bunga
Gedung Beban lain-lain
Tanah
Setelah memahami pengelompokkan 5 (lima) akun besar di atas, selanjutnya kita akan
mempelajari bagaimana menempatkan akun-akun tersebut di sisi debet atau kredit.
Perhatikan tabel berikut!
Akun bertambah(+) berkurang (-)
Aset/Harta Debet Kredit
Utang Kredit Debet
Modal Kredit Debet
Pendapatan Kredit Debet
Beban Debet Kredit
→ Pada akun aset dan beban, jika bertambah maka posisi akun dan nilai nominalnya
berada di sisi debet, sedangkan jika berkurang maka posisi akun dan nilai nominalnya
berada di sisi kredit.
→ Berbeda dengan akun utang, modal dan pendapatan, jika bertambah maka posisi
akun dan nominalnya berada di sisi kredit, sedangkan jika berkurang maka akun dan
nilai nominalnya berada di sisi debet.
Bukti-
bukti
transaksi
Laporan Jurnal
Keuangan Umum
Kertas
Buku
Kerja 10
Besar
Kolom
Jurnal Neraca
Penyesuaian Saldo
12
E. Tahap Pencatatan
1. Jurnal Umum
Jurnal umum merupakan alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi dalam perusahaan secara kronologi berdasarkan urutan waktunya dengan
menempatkan setiap akun pada tempatnya (Debit atau Kredit).
Bentuk Jurnal umum :
Keterangan :
1) Judul (jenis jurnal, nama perusahaan, periode jurnal)
2) Halaman pada jurnal dicatat di sudut kanan atas
3) Di isi Bulan dan Tahun
4) Di isi Tanggal transaksi
5) Akun dicatat sesuai dengan transaksi yang mempengaruhi
6) Kolom Ref untuk mencatat kode akun
7) Jumlah uang di Debit
8) Jumlah uang di Kredit
Contoh soal :
Pada bulan Mei 2020 Tuan Sada mendirikan perusahaan angkutan dengan nama “Putra
Jadi”, berikut transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan Mei 2020 :
Mei, 1 pada awal mendirikan, Tuan Sada meyetorkan modal berupa uang Tunai Rp.
25.000.000, kendaraan Rp 75.000.000 dan perlengkapan Rp 1.500.000
2 membeli peralatan kantor Rp 2.250.000
5 diterima secara kas Rp 750.000 sebagai hasil mengangkut barang
5 dibayar bensin Rp 300.000 dan uang makan karyawan Rp 100.000
10 diterima pinjaman bank Rp 10.000.000 untuk mendukung kegiatan operasional
perusahaan.
11 ditagih jasa angkutan barang Rp 1.250.000, baru dibayar Rp 700.000 dan sisanya
bulan depan
15 dibayar gaji karyawan Rp 700.000
17 diterima pembayaran Rp 1.400.000 dari jumlah pembayaran Rp 1.700.000
setelah mengantar barang milik UD. Mekar Sari
25 Tuan Sada mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 300.000
30 dikirim tagihan kepada UD. Hutama Rp 750.000
Diminta : Catatlah transakasi di atas ke dalam Jurnal Umum!
13
Jawab :
Jurnal Umum
“Putra Jadi”
Per Mei 2020
Tgl Akun Ref Debet Kredit
Mei 1 Kas - 25.000.000 -
Kendaraan - 75.000.000 -
Perlengkapan - 1.500.000 -
Modal - - 101.500.000
2 Peralatan - 2.250.000 -
Kas - - 2.250.000
5 Kas - 750.000 -
Pendapatan jasa - - 750.000
5 Beban transportasi - 300.000 -
Kas - - 300.000
5 Beban konsumsi - 100.000 -
Kas - - 100.000
10 Kas - 10.000.000 -
Utang Bank - - 10.000.000
11 Kas - 700.000 -
Piutang usaha - 550.000 -
Pendapatan jasa - - 1.250.000
15 Beban gaji - 700.000 -
Kas - - 700.000
17 Kas - 1.400.000 -
Piutang usaha - 300.000 -
Pendapatan jasa - - 1.700.000
25 Prive - 300.000 -
Kas - - 300.000
30 Piutang usaha - 750.000 -
Pendapatan jasa - - 750.000
Jumlah 119.600.000 119.600.000
14
11 dikirim kepada pelanggan tagihan jasa cetak undangan yang telah selesai dikerjakan
Rp 2.500.000,-
14 dibayar gaji karyawan Rp 1.500.000,-
17 diterima sebagian pembayaran dari tagihan kepada pelanggan pada tanggal 11
Agustus sebesar Rp 1.000.000,-
19 diterima secara tunai hasil dari mencetak kartu nama sebesar Rp 1.600.000,-
19 dibayar beban listik Rp 500.000,-
20 dibayar beban telepon Rp 400.000,-
22 diterima pembayaran atas jasa mencetak kartu undangan dari pelanggan Rp
1.500.000,-
27 diambil uang tunai Rp 750.000,- untuk keperluan pribadi.
30 diterima pembayaran cetak kartu sebesar Rp 1.800.000,-, baru dibayar Rp 1.000.000,-
sisanya dibayar kemudian.
Catatlah transaksi-traksaksi di atas ke dalam jurnal umum!
Jawab :
15
2. Buku Besar
Setelah mencatat transaksi kedalam jurnal umum, langkah selanjutnya adalah
melakukan posting (pemindahbukuan) ke buku besar. Buku besar merupakan
kumpulan akun atau perkiraan yang saling berkaitan. Buku besar berisi kumpulan
akun atau pembuatan kolom masing-masing akun yang berasal dari pencatatan jurnal
umum yang terjadi selama periode tertentu.
Bentuk buku besar sendiri sangat beragam, mulai dari bentuk sederhana
hingga bentuk 4 kolom. Berikut bentuk-bentuk buku besar :
b. Bentuk 2 kolom (Skontro), dengan format dua kolom antara debit dan kredit di
pisah, baik keterangan maupun jumlah angkanya.
c. Bentuk 3 kolom, setiap akun memiliki satu tanggal dan keterangannya, kolom debit,
kredit dan saldo masing-masing.
d. Bentuk 4 kolom (Stafel), terdiri atas debit, kredit, saldo debit dan saldo kredit.
*umumnya, buku besar yang digunakan untuk pembelajaran adalah buku besar
bentuk 4 kolom.
Contoh :
Berdasarkan jurnal umum pada perusahaan jasa “Putra Jadi” yaitu :
16
Jurnal Umum
“Putra Jadi”
Per Mei 2020
Tgl Akun Ref Debet Kredit
Mei 1 Kas 111 25.000.000 -
Kendaraan 126 75.000.000 -
Perlengkapan 113 1.500.000 -
Modal 311 - 101.500.000
2 Peralatan 112 2.250.000 -
Kas 111 - 2.250.000
5 Kas 111 750.000 -
Pendapatan jasa 411 - 750.000
5 Beban transportasi 515 300.000 -
Kas 111 - 300.000
5 Beban konsumsi 516 100.000 -
Kas 111 - 100.000
10 Kas 111 10.000.000 -
Utang Bank 217 - 10.000.000
11 Kas 111 700.000 -
Piutang usaha 112 550.000 -
Pendapatan jasa 411 - 1.250.000
15 Beban gaji 511 700.000 -
Kas 111 - 700.000
17 Kas 111 1.400.000 -
Piutang usaha 112 300.000 -
Pendapatan jasa 411 - 1.700.000
25 Prive 312 300.000 -
Kas 111 - 300.000
30 Piutang usaha 112 750.000 -
Pendapatan jasa 411 - 750.000
Jumlah 119.600.000 119.600.000
Perlengkapan 113
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 1 Investasi JU 1.500.000 - 1.500.000 -
Peralatan 122
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 2 Membeli peralatan JU 2.250.000 - 2.250.000 -
Kendaraan 126
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 2 Kendaraan JU 75.000.000 - 75.000.000 -
Modal 311
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 1 Investasi JU - 101.500.000 - 101.500.000
Prive 312
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 25 Pengambilan Pribadi JU 300.000 - 300.000 -
18
Beban gaji 511
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Mei 15 Membayar gaji JU 700.000 - 700.000 -
F. Tahap Pengikhtisaran
1. Neraca Saldo
Sumber dari penyusunan neraca saldo adalah buku besar. Neraca saldo
merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada buku besar yang disusun
pada akhir periode akuntansi. Fungsinya untuk memastikan setiap transaksi berada
pada nilai dan posisi yang benar.
Dalam neraca, total debit harus sama dengan total kredit, maka dapat
dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak ada kesalahan
matematika yang ditemui dalam buku besar. Contoh bentuk kolom dari neraca saldo
adalah :
Neraca Saldo
“Nama Perusahaan”
Periode
No Akun Nama Akun Debit Kredit
Jumlah
Contoh :
Diminta : Buatlah neraca saldo berdasarkan data dari buku besar “Putra Jadi”!
Jawab :
19
Neraca Saldo
Putra Jadi
Per Mei 2020
No
Nama Akun Debit Kredit
Akun
111 Kas 34.200.000 -
112 Piutang usaha 1.600. 000 -
113 Perlengkapan 1.500.000 -
122 Peralatan 2.250.000 -
126 Kendaraan 75.000.000 -
217 Utang bank - 10.000.000
311 Modal - 101.500.000
312 Prive 300.000 -
411 Pendapatan jasa - 4.450.000
511 Beban gaji 700.000 -
515 Beban transportasi 300.000 -
516 Beban konsumsi 100.000 -
Jumlah 115.950.000 115.950.000
2. Jurnal Penyesuian
Saldo akun-akun buku besar dalam neraca saldo tidak seluruhnya
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Karena itu dibutuhkan penyesuaian.
Jurnal penyesuaian adalah suatu perhitungan akuntansi terhadap akun-akun yang
telah menjadi pendapatan atau beban. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk
menunjukkan akun rill dan akun nominal.
Akun rill biasa disebut akun neraca, terdiri atas akun harta, utang dan modal.
Sedangkan akun nominal biasa disebut akun laba/rugi, terdiri atas akun pendapatan
dan beban. Penyesuaian biasanya dilakukan diakhir periode akuntansi.
Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian adalah :
1. Untuk mengelompokkan akun rill dan akun nominal,
2. Agar akun rill pada akhir periode menunjukkan jumlah yang sebenarnya,
3. Agar akun nominal menunjukkan jumlah uang yang benar-benar menjadi
pendapatan dan beban dalam periode yang bersangkutan.
21
Untuk menentukan pencatatan akun dan menentukan nominalnya, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Pendekatan Harta (waktu yang sudah dijalani) Pendekatan Beban (waktu yang belum dijalani)
4/24 x Rp 18.000.000 = Rp 3.000.000 20/24 x Rp 18.000.000 = Rp 15.000.000
(4 bulan dihitung dari tgl 1 September hingga 31 (20 bulan dihitung dari tgl 1 Januari 2020 sampai
Desember 2019) 31 Agustus 2021)
Jurnal penyesuaiannya : Jurnal Penyesuaiannya :
Beban sewa Rp 3.000.000 Sewa dibayar di muka Rp 15.000.000
Sewa dibayar di muka Rp 3.000.000 Beban sewa Rp 15.000.000
22
Atau dapat disimpulkan dalam tabel dibawah :
No Kegiatan Akun Nominal
4 Beban dibayar di muka Bila dicatat sebagai Harta : Sebesar yang hilang atau
Beban … yang telah digunakan
… dibayar di muka
Bila dicatat sebagai Beban :
… dibayar di muka Sebesar yang belum
Beban … digunakan
Contoh :
Berikut adalah neraca saldo dari perusahaan jasa “Fotocopy Anugrah” :
Neraca Saldo
Fotocopy Anugrah
Per Juni 2019 (dalam Rupiah)
Kode akun Akun debit kredit
23
Berdasarkan data neraca saldo di atas, berikut adalah data penyesuaian pada
akhir Juni 2019 :
1. Perlengkapan yang masih ada Rp 475.000,-
2. Penyusutan peralatan ditetapkan 5% per tahun
3. Penyusutan geduang dan kendaraan ditetapkan 5% per tahun
4. Asuransi telah digunakan selama 1 bulan untuk jangka waktu 1 tahun.
Diminta : Buatlah jurnal penyesuainya!
Jawab :
Perhitungannya :
1. Sebesar yang hilang : Rp 700.000 – Rp 475.000 = Rp 225.000
2. Penyusutan peralatan 5% x Rp 1.400.000 = Rp 70.000
3. Penyusutan 5% x Rp 25.000.000 = Rp 1.250.000
Penyusutan 5% x Rp 12.500.000 = Rp 625.000
4. Nilai atau nominal yang telah terpakai adalah 1/12 x Rp 600.000 = Rp 50.000
Bentuk jurnal penyesuainnya adalah :
Jurnal Penyesuaian
Fotocopy Anugrah
Per Juni 2019 (dalam Rupiah)
Tgl Akun Ref Debet Kredit
Juni 30 Beban perlengkapan - 225.000 -
2019 Perlengkapan - - 225.000
30 Beban penyusutan peralatan - 70.000 -
Akumulasi penyusutan peralatan - - 70.000
30 Beban penyusutan gedung - 1.250.000 -
Akumulasi penyusutan gedung - - 1.250.000
30 Beban penyusutan kendaraan - 625.000 -
Akumulasi penyusutan kendaraan - - 625.000
30 Beban asuransi - 50.000 -
Asuransi dibayar di muka - - 50.000
Jumlah 2.220.000 2.220.000
24
1. Bentuk 6 kolom
Nama perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Neraca saldo
Kode Laporan Laba/Rugi Neraca
Nama Akun disesuaikan
Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
2. Bentuk 8 kolom
Nama perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Laporan
Kode Nama Naraca Saldo Penyesuaian Neraca
Laba/Rugi
Akun Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
4. Bentuk 12 kolom
Nama perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Laporan
Neraca Saldo Laporan
Kode Nama Naraca Saldo Penyesuaian Neraca perubahan
disesuaikan Laba/Rugi
Akun Akun modal
D K D K D K D K D K D K
25
Contoh :
Jawab :
26
Fotocopy Anugrah
Kertas Kerja
per 30 Juni 2019 (dalam Rupiah)
Kode Naraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo disesuaikan Laporan Laba/Rugi Neraca
Nama Akun
Akun Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
52.000.000 52.000.000
518 Beban perlengkapan 225.000 - 225.000 - 225.000 - - -
519 Beban peny. Peralatan 70.000 - 70.000 - 70.000 - - -
520 Beban peny. Gedung 1.250.000 - 1.250.000 - 1.250.000 - - -
521 Beban kendaraan 625.000 - 625.000 - 625.000 - - -
522 Beban asuransi 50.000 50.000 - 50.000 - - -
123 Akumulasi peny. Peralatan - 70.000 - 70.000 - - - 70.000
125 Akumulasi peny. gedung - 1.250.000 - 1.250.000 - - - 1.250.000
127 Akumulasi peny. Kendaraan - 625.000 - 625.000 - - - 625.000
27
G. Tahap Pelaporan
Tahap selanjutnya adalah membuat laporan keuangan, yaitu berurutan sebagai
berikut :
1. Laporan Laba/Rugi
Perhitungan laba/rugi merupakan perhitungan yang paling penting untuk
keberlangsungan sebuah usaha. Laba/rugi pada intinya sederhana, hanya
menghitung berapa besar pendapatan yang diperoleh dan berapa beban yang harus
dikeluarkan dalam usaha.
Contoh berdasarkan transaksi “Fotocopy Anugrah” dalam bentuk single step.
Fotocopy Anugrah
Laporan Laba/Rugi
Per 30 Juni 2019
Pendapatan :
Pendapatan jasa Rp 4.350.000
Pendapatan bunga Rp 300.000
Pendapatan sewa Rp 1.450.000
Jumlah pendapatan Rp 6.100.000
Beban :
Permata Salon
Laporan Perubahan Modal
Per Januari 2013
3. Laporan Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode tertentu. Laporan neraca terdiri atas harta, utang dan
modal yang tersaji dalam bentuk persamaan akuntansi.
Unsur-unsur dalam neraca dikelompokkan menurut jenisnya.
a. Harta
Harta adalah sumber ekonomis termasuk juga biaya-biaya yang terjadi akibat
transaksi sebelumnya tetapi memiliki manfaat pada masa akan datang. Harta
dikelompokkan menjadi :
1) Harta lancar, merupakan harta yang memiliki umur ekonomis kurang dari 1
tahun. Contoh :
- Kas
- Surat-surat berharga
- Piutang usaha
- Wesel tagih
- Perlengkapan
- Beban dibayar dimuka
2) Harta tetap, merupakan harta yang memiliki umur ekonomis lebih dari 1
tahun. Contoh :
- Gedung
- Kendaraan
- Mesin
- Peralatan
29
b. Utang
Adalah pengorbanan yang dilakukan oleh perusahaan akibat kegiatan
usahanmya. Utang dikelompokkan menjadi :
1) Utang lancar, kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu 1 tahun.
Contoh :
- Wesel bayar
- Utang usaha
- Beban yang masih harus dibayar
- Pendapatan diterima dimuka
2) Utang jangka panjang, kewajiban yang pelunasannya lebih dari 1 tahun.
Contoh :
- Utang bank
- Utang hipotek
- Utang obligasi
c. Modal
Adalah hak milik perusahaan atas sebagian harta suatu perusahaan.
Contoh laporan neraca berdasarkan transaksi “Fotocopy Anugrah” dalam bentuk stafel.
Fotocopy Anugrah
Laporan Neraca
Per 30 Juni 2019
Harta
Harta lancar :
Kas Rp 5.250.000
Piutang dagang Rp 1.375.000
Perlengkapan Rp 475.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 550.000
Surat berharga Rp 3.000.000
Rp 10.650.000
Harta tetap :
Peralatan Rp 1.400.000
Akumulasi peny. Peralatan (Rp 70.000)
Gedung Rp 25.000.000
Akumulasi peny. gedung (Rp 1.250.000)
kendaraan Rp 12.500.000
Akumulasi peny. kendaraan (Rp 625.000)
Rp 36.955.000
Total harta Rp 47.605.000
Utang dan modal
Utang :
Utang Dagang Rp 900.000
Utang Bank Rp 15.000.000
Rp 15.900.000
Modal :
Modal akhir Rp 31.705.000
Total utang dan modal Rp 47.605.000
30
Bab 4
Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
A. Jurnal Penutup
1. Jurnal Penutup
Pada akhir periode, akun-akun sementara (akun nominal) harus ditutup dan
dipindahkan ke akun-akun tetap (akun rill) supaya tidak diakui lagi pada periode
berikutnya. Fungsi jurnal penutup adalah untuk menghitung rugi atau laba
perusahaan selama satu periode. Agar dapat dipakai untuk pembukuan selanjutnya.
Akun-akun pendapatan, beban-beban dan prive harus bersaldo NOL.
Ada 4 tahap dalam membuat jurnal penutup adalah sebagai berikut :
1. Menutup seluruh akun Pendapatan ke Ikhtisar laba/rugi. Caranya adalah :
❖ Sumber data yang digunakan untuk membuat jurnal penutup adalah data dari neraca
lajur/kertas kerja/worksheet yaitu pada kolom laba/rugi dan kolon neraca.
Fotocopy Anugrah
Jurnal Penutup
Per 30 Juni 2019
Tgl Akun dan keterangan Ref Debet Kredit
Juni 30 Pendapatan jasa 411 4.350.000 -
2019 Pendapatan bunga 413 300.000 -
Pendapatan sewa 414 1.450.000 -
Ikhtisar Laba/rugi 517 - 6.100.000
(menutup akun pendapatan)
30 Ikhtisar Laba/rugi 517 4.395.000 -
Beban gaji 511 - 875.000
Beban iklan 515 - 150.000
Beban telepon 516 - 225.000
Beban listrik dan air 512 - 350.000
Beban lain-lain 517 - 575.000
Beban perlengkapan 518 - 225.000
Beban peny. Peralatan 519 - 70.000
Beban peny. Gedung 520 - 1.250.000
Beban kendaraan 521 - 625.000
Beban asuransi 522 - 50.000
(menutup akun beban)
30 Ikhtisar Laba/rugi 517 1.705.000 -
Modal 311 - 1.705.000
(menutup akun ikhtisar laba/rugi)
Jumlah 12.200.000 12.200.000
*karena pada kertas kerja fotocopy anugrah tidak ada prive maka tidak ada penutupan
akun prive.
32
2. Buku Besar setelah penutupan
Cara memposting akun jurnal penutup ke buku besar setelah penutupan sama seperti
memposting akun jurnal umum ke buku besar. Data buku besar yang digunakan
adalah data dari jurnal umum ditambahkan dengan data yang ada di jurnal penutup.
Silahkan kalian coba sendiri membuat buku besar berdasarkan data pada jurnal
penutup “Fotocopy Anugrah”.
33
Dari hasil penyandingan di atas, dan juga hasil pembuatan/posting buku besar
setelah penutupan kalian, maka neraca saldo setelah penutupan “Fotocopy Anugrah”
adalah :
B. Jurnal Pembalik
Setelah periode akuntansi berakhir, periode akuntansi dimulai dengan membuat jurnal
pembalik. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dilaksanakan pada awal periode
akuntansi (pada periode selanjutnya). Sehingga, Jurnal pembalik berfungsi untuk
menyederhanakan pembuatan jurnal periode berikutnya serta meminimalisasi risiko
yang akan terjadi. Dasar dari pembuatan jurnal pembalik adalah jurnal penyesuaian.
Berikut adalah ayat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik dan cara
menyusun jurnal pembalik :
1. Beban dibayar di muka, yang dicatat sebagai/dengan metode beban
2. Beban yang masih harus dibayar atau utang beban
3. Pendapatan diterima di muka, yang dicatat sebagai/dengan metode pendapatan
4. Pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan
Penjelasan :
1. Beban dibayar dimuka, yang dicatat sebagai/dengan metode beban
Contoh :
Membayar sewa untuk 5 bulan kedepan dan dibayar di muka, kalau dicatat
menggunakan metode beban :
Bentuk jurnal umumnya adalah : Beban sewa (debet)
Kas (kredit)
Bentuk jurnal penyesuaianya : Sewa dibayar dimuka (debet)
Beban iklan (kredit)
34
Maka bentuk jurnal pembaliknya : Beban iklan (debet)
Iklan dibayar di muka (kredit)
Contoh :
Transaksi : pada saat jurnal penyesuaian, ada beban gaji yang belum dibayar :
Jurnal penyesuaian : Beban gaji (debet)
Utang gaji (kredit)
Maka, jurnal pembaliknya : Utang gaji (debet)
Beban gaji (kredit
Contoh :
Transaksi : menerima sewa untuk 5 bulan di terima pada awal periode
Bentuk jurnal umumnya : Kas (debet)
Pendapatan sewa (kredit)
Bentuk jurnal penyesuaiannya : pendapatan sewa (debet)
Sewa dibayar di muka (kredit)
Maka jurnal pembaliknya : sewa dibayar di muka (debet)
Pendapatan sewa (kredit)
Contoh :
Transaksi : pada saat jurnal penyesuaian, ada pendapatan bunga yang belum diterima.
Jurnal penyesuaian : Piutang bunga (debet)
Pendapatan bunga (kredit)
Maka jurnal pembaliknya : pendapatan bunga (debet)
Piutang bunga (kredit)
35