Anda di halaman 1dari 14

SMK Negri 1 Cikarang Selatan

Nama : Eka Novita Ningsih


Kelas : XI Akuntansi A
MAKALAH AKUNTANSI
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. ISI

A. Mengenal akuntansi

1. Definisi Akuntansi

2. Bidang Akuntansi

3. Pemakai Akuntansi

4. Tujuan Manfaat Akuntansi

5. Profesi Akuntansi

B. Struktur Dasar Akuntansi Dan Laporan Keuangan

1. Tujuan Laporan Keuangan

2. Jenis dan bentuk Laporan Keuangan

3. Prinsip Dasar Akuntansi

4. Jenis-Jenis Basis Akuntansi

5. Kode Akun

BAB III. PENUTUP


PENDAHULUAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa

menyelesaikan makalah yang berjudul Akuntansi. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas

Ekonomi.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.

Yang mambawa ajarannya darizaman Zahiliyah sampai zaman terang bendeerang seperti ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena status

kami yang masih dalam tahap belajar, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

A. MENGENAL AKUNTANSI

1. DEFINISI AKUNTANSI
1. Definisi menurut Kegunaan

Akuntansi merupakan aktifitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai
kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan

2. Definisi menurut kegiatan

Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-transaksi


/ kejadian yang sekurang-kurangnya bersifat keuangan keuangan dengan cara
menginterpretasikan hasil-hasilnya.

Dari definisi yang telah dikemukakan di atas bisa di simpulkan bahwa, Akuntansi adalah Proses
mengidentifikasi mengukur dan melaporkan informasi ekonomiuntuk memungkinkan
dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak
yang menggunakan informasi tersebut.

2. BIDANG AKUNTANSI

Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang
didorong kemajuan teknologi, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan
perusahaan, maka para Akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya dalam Bidang
Akuntansi. Bidang khusus Akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus
Akuntansi berikut ini!

A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu Akuntansi yang
berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara
berkala yang berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan
sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan.

B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)

Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan


keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-
catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat
dipercayainya suatu laporan.

C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam
perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal
penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga
mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang
organisasi dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.

D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan
kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping
itu salah satu fungsi utama Akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai
biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan
sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa
mendatang.

E. kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta


mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.

Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)

Akuntansi anggaran adalah Bidang Akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana
keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang
serta analisa dan pengontrolannya.

3. PEMAKAI AKUNTANSI

Pemakai Intern

Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan
usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang dalam hal
ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu
keputusan.

Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi
keuangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan
pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar
dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna. Dapatkah
Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah, contohnya pemilik toko, setiap hari
membuat catatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan
pencatatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan
dari usahanya pada saat tertentu.

Kemudian bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan


akuntansi jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum, misalnya
manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa besar harga pokok
barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
A. Pemakai Ekstern

Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan
suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya, bank sebagai
pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah debiturnya (perusahaan) yang
diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang telah
ditetapkan, sehingga bank terhindar dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank
mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya?
Bank memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa laporan
keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi.

Dengan mengulangi lagi membaca materi pemakai akuntansi ini akan memudahkan Anda
untuk memahami dan membedakan pihak ekstern yang menggunakan informasi akuntansi.
Sekarang mari kita lanjutkan dengan sejarah singkat dari akuntansi.

a. Pemilik/investor dan calon pemilik

Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan,


sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau
menanam modalnya di perusahaan lain.

Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan
itu.

b. Kreditor dan calon kreditor

Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan


pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru
akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.

Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman
diputuskan ataru diberikan.

c. Pemerintah

Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya,
pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai
apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan
perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.

d. Karyawan

Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya,
maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik
turunnya gaji dan jaminan social.
e. Pelanggan

Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan
perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.

4. TUJUAN / MANFAAT AKUNTANSI

a. Tujuan Akuntansi

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan
usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.

Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam
organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak
manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini
oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha
yang dilaksanakan.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :

1. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh :


investor dan kreditor.

2. pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai
dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

b. Manfaat Akuntansi

 Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)

 Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan

 Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun

5. PROFESI AKUNTANSI

Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh
masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar
profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain.
Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan
sebagai berikut:

a. Akuntan Publik (Public Accountant)


Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar
pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan.
Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa
perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

b. Akuntan Intern (Internal Accountant)

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan
intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf
biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah
menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal,
menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan
masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.

c. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,


misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas
Keuangan (BPK).

d. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi
di perguruan tinggi.

Apa saja persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang
itu berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan
Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui
menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan sebagainya, atau perguruan
tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar
Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan
oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI
tahun 1976.

Dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya
adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lainlain.

B. STRUKTUR DASAR AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan
tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih
baik.
1. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi
keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

2. JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN

Jenis Laporan Keuangan

 Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan
(aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur
laporan keuangan, yaitu :

1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :

a. Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh
dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat
berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.

b. Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan
tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain
dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham, investasi
obligasi.

c. Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (ujud) fisik, digunakan dalam
operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun.
Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan peralatan.

d. Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi fisik dan
biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan
untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya patent, goodwill,royalty,
copyright, franchise dan license.

2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :

a. Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan


mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat
ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk dalam kategori
kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak,
dan utang biaya.

b. Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan


mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat
ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang
hipotik, utang bank atau kredit investasi.

c. Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah
satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada direksi, utang pada pemegang
saham.

3. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih antara aktiva
dan kewajiban yang ada., ekuitas terdiri dari :

a. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham (termasu agio
saham bila ada)

b. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para
pemilik , misalnya deviden.

 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan


dalam mengahsilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki unsur
:

1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu

a. Pendapatan (revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas


yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang
dagangan, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan
sewa.

b. Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin
timbbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin
misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas,
kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.

2. Beban (Expense), dapat terdiri dari :

a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang
biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan,
aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dann upah,
penyusutan.
b. Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul
atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi
karena bencana kebakaran , banjir atau pelepasan aktiva tidak lancar.

3. PRINSIP DASAR AKUNTANSI

Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,

utang, modal dan biaya.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi

kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau

terjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan

biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,

maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi

harus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.

5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap

dalam laporan keuangan.

4. JENIS-JENIS BASIS AKUNTANSI

Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas
transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi ini
berhubungan dengan waktu kapan pengukuran dilakukan. Basis akuntansi pada umumnya ada
dua yaitu basis kas dan basis akrual. Selain kedua basis akuntansi tersebut terdapat banyak
variasi atau modifikasi dari keduanya, yaitu modifikasi dari akuntansi berbasis kas, dan
modifikasi dari akuntansi berbasis akrual. Jadi dapat dikatakan bahwa basis akuntansi ada 4
macam, yaitu:

1. Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting);

2. Modifikasi dari akuntansi berbasis kas (modified cash basis of accounting);

3. Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting);

4. Modifikasi dari akuntansi berbasis akrual (modified accrual basis of accounting).

5. KODE AKUN

A. Pengertian Kode Akun

Pernahkah Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain? Sebelum
surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis kode pos alamat
tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya
tak lain adalah untuk memudahkan pihak pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima
surat.

Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan
untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang
dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah
pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf
pada setiap akun. Bagus!

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan
pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun
hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta
memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.

B. Jenis-jenis Kode Akun

Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada
keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya
transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan.

Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal,
kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya membicarakan
dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas adalah kode numerial dan
kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan dengan materi berikutnya.
C. Kode Numerial

Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang
dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.

Contoh: Kode Akun Numerial

D. Kode Desimal

Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka.
Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode
blok.

 Kode Kelompok

Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap
kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.

Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian
termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis
harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut
nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.

 Kode Blok

Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode
setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi
nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan
Beban nomor 500 - 599. Baiklah berikut ini dapat Anda perhatikan contoh yang lebih
rinci.

PENUTUP

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas terselesaikannya makalah ini yang

semoga mamperluas cakrawala pengetahuan kita dan bermanfaat bagi kita semua

mungkin makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami membutuhkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.


Kami mohon maaf apabila penulisan makalah yang kami buat terdapat kesalahan karena

kami masih dalam tahap belajar.

Anda mungkin juga menyukai