Anda di halaman 1dari 104

TANYA JAWAB

AKUNTANSI DASAR
(Panduan dasar dalam memahami Akuntansi
secara teori dan praktik)

Siti Aisyah Siregar


KATA PENGANTAR

Buku Tanya Jawab Akuntansi Dasar ini sengaja


saya susun agar dapat di pergunakan oleh para siapa
saja yang ingin mempelajari atau memahami tentang
akuntansi secara dasar, baik itu para
pelajar/mahasiswa maupun para pekerja.
Buku ini berisikan tentang pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan Akuntansi Dasar,
terkhusus untuk memberikan penjelasan bagaimana
cara sederhana dalam menyelesaikan laporan
keuangan pada perusahaan jasa.
Terimakasih penulis sampaikan kepada para
pembaca di manapun berada, semoga tulisan buku
yang penulis bagi ini bisa menjadi bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

Medan, Oktober 2019

Siti Aisyah Siregar


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………….


Daftar Isi …………………………………………………

BAB 1 GAMBARAN UMUM AKUNTANSI


Tanya 1 Pengertian Akuntansi
Tanya 2 Kegunaan Akuntansi
Tanya 3 Pengguna Informasi Akuntansi
Tanya 4 Bidang Spesialisasi Akuntansi
Tanya 5 Jenis-jenis Perusahaan
Tanya 6 Bentuk-bentuk Perusahaan
Tanya 7 Standar Akuntansi Keuangan
Tanya 8 Pengertian Persamaan
Dasar Akuntansi
Tanya 9 Bentuk Persamaan Dasar
Akuntansi
Tanya 10 Mekanisme Debit dan Kredit
Tanya 11 Konsep Debit dan Kredit
Tanya 12 Klasifikasi Nama Akun

BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI ………………………….


Tanya 13 Pengertian Siklus Akuntansi
Tanya 14 Bentuk Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa
Tanya 15 Pengertian Bukti Transaksi
Tanya 16 Macam-macam Bukti Transaksi
Tanya 17 Pengertian Jurnal
Tanya 18 Bentuk Jurnal
Tanya 19 Pengertian Jurnal Khusus
Tanya 20 Bentuk Jurnal Khusus
Tanya 21 Pengertian Buku Besar
Tanya 22 Bentuk Buku Besar
Tanya 23 Pengertian Neraca Saldo
Tanya 24 Bentuk Neraca Saldo
Tanya 25 Pengertian Jurnal penyesuaian
Tanya 26 Bentuk Jurnal Penyesuaian
Tanya 27 Pengertian Neraca Saldo
Setelah Disesuaikan
Tanya 28 Bentuk Neraca Saldo Setelah
Disesuaikan
Tanya 29 Pegertian Neraca Lajur
Tanya 30 Bentuk Neraca Lajur
Tanya 31 Pengertian Laporan Keuangan
Tanya 32 Pengertian Laporan Laba Rugi
Tanya 33 Bentuk Laporan Laba Rugi
Tanya 34 Pengertian Laporan Perubahan
Ekuitas
Tanya 35 Bentuk Laporan Perubahan
Ekuitas
Tanya 36 Pengertian Neraca
Tanya 37 Bentuk Neraca
Tanya 38 Pengertian Jurnal Penutup
Tanya 39 Bentuk Jurnal Penutup
Tanya 40 Pengertian Menutup Buku Besar
Tanya 41 Pengertian Neraca Saldo
Setelah Penutupan
Tanya 42 Bentuk Neraca Saldo Setelah
Penutupan
Tanya 43 Pengertian Jurnal Pembalik

BAB 3 KUMPULAN SOAL …………………………………….


Kasus 1 Persamaan Dasar Akuntansi,
Jurnal Umum, Buku Besar, dan
Neraca Saldo
Kasus 2 Jurnal Penyesuaian,
Neraca Lajur, Laporan Keuangan

BAB 4 ISTILAH AKUNTANSI …………………………………


Kelompok 1 Aktiva
Kelompok 2 Pasiva
Kelompok 3 Ekuitas
Kelompok 4 Pendapatan
Kelompok 5 Beban

Daftar Pustaka ……………………………………………………


Tentang Penulis …………………………………………………
BAB I
GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

Pertatanyaan 1 :
Apa pengertian akuntansi?
Jawab :
Menurut American Accounting Association
(AAA) "Accounting is the process of identifying,
measuring and communicating economic information
to permit information judgment and decision by users
of the information.” Kalau diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia akuntansi adalah proses
mengidentifikasi/ mengenali, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.

Menurut American Institute of Certified Public


Accountants (AICPA) “Accounting is the art of
recording, classifying and summarizing in a significant
manner and interms of money, transaction and events
which are, in part at least, of financial character, and
interpreting the results there of.” Kalau diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia akuntansi adalah seni
pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat
dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-
tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-
hasilnya.

Berdasarkan definisi di atas dapat kita


simpulkan bahwasanya akuntansi adalah suatu
proses pengidentifikasian/pengenalan, pengukuran,
pencatatan, dan pelaporan informasi ekonomi dan
diharapkan informasi tersebut dapat berguna untuk
penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.
Pertanyaan 2 :
Apa saja kegunaan akuntansi?
Jawab :
1. Bagi Pihak Intern Perusahaan, akuntansi dapat
berguna sebagai :
a. Sebagai Perencanaan.
Dengan melakukan informasi ekonomi yang
tepat, maka dapat disusun rencana kerja
yang baik untuk pelaksanaan kegiatan pada
tahap berikutnya.
b. Sebagai Pengendalian.
Dengan melakukan sebuah rencana dan
penerapan sistem akuntansi yang baik, maka
dapat dikendalikan atau dinilai jalannya
kegiatan suatu perusahaan.
c. Sebagai Pertanggungjawaban.
Dengan melakukan pencatatan terhadap
semua transaksi yang terjadi, maka pada
akhir periode dapat disusun suatu laporan
keuangan untuk disampaikan dan
dipertanggungjawabkan kepada pemilik
atau pihak ekstern perusahaan. Dengan
begitu dapat diperoleh suatu penilaian atau
keputusan untuk kemajuan perusahaan ke
depan.

2. Bagi Pihak Ekstern Perusahaan, akuntansi dapat


berguna sebagai :
Suatu alat bantu untuk mengambil sebuah
keputusan ekonomi bagi pihak-pihak terkait
yang membutuhkan laporan akuntansi
perusahaan tersebut.

Pertanyaan 3 :
Siapa yang menggunakan informasi akuntansi ?
Jawab :
1. Pihak Internal Perusahaan
a. Manajer atau Pimpinan Perusahaan
Seorang pemimpin perusahaan akan
membutuhkan informasi akuntansi sebagai
dasar untuk membuat suatu perencanaan,
menentukan suatu kebijakan di masa yang
akan datang, mengadakan pengawasan
terhadap segala kegiatan perusahaan, dan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang
telah dicapai.
b. Karyawan/Pekerja
Seorang karyawan atau pekerja akan
membutuhkan informasi akuntansi untuk
mengetahui keadaan perusahaan yang
ditempatinya. Dengan adanya informasi
akuntansi seorang karyawan dapat
mengetahui prospek perusahaan untuk di
masa akan datang, yang mana berkaitan
langsung dengan kesejahteraan atau
keberlangsungan hidup karyawan/pekerja
tersebut.

2. Pihak Eksternal Perusahaan


a. Investor
Seorang investor akan memerlukan
informasi akuntansi untuk mengetahui
bagaimana posisi keuangan, perkembangan
perusahaan, serta untuk menilai
keberhasilan manajemen dalam mengelola
perusahaan.
b. Calon Investor
Seorang calon investor akan memerlukan
informasi akuntansi untuk mengetahui
bagaimana kemampuan suatu perusahaan
dalam menghasilkan laba dan melihat
prospek usaha perusahaan sebelum
memutuskan untuk menanamkan modalnya.
c. Kreditor/Calon Kreditor
Seorang kreditor akan memerlukan
informasi akuntansi untuk mengetahui
bagaimana posisi dan prospek keuangan
perusahaan, keadaaan likuiditas, dan
solvabilitas perusahaan sehingga risiko
kredit macet yang kemungkinan akan terjadi
dapat dikurangi.
d. Pemerintah
Pemerintah akan memerlukan informasi
akuntansi sebagai data dalam melakukan
perhitungan berapa besarnya pajak yang
harus dibayar oleh suatu perusahaan, selain
itu juga sebagai pengawasan pajak.

Pertanyaan 4 :
Apa-apa saja bidang spesialisasi akuntansi?
Jawab :
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan (financial accounting)
adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya
yaitu melakukan pengolahan data keuangan
menjadi laporan keuangan, sehingga
menghasilkan suatu informasi kepada pihak-
pihak di luar perusahaan.
2. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen (management
accounting) adalah bidang akuntansi yang
tujuan utamanya yaitu menyediakan suatu
informasi bagi pihak manajemen perusahaan,
untuk mendukung kegiatan sehari-hari dan
sebagai pembuat perencanaan serta kebijakan
di masa yang akan datang.
3. Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi pemeriksaan (auditing) adalah
bidang akuntansi yang tujuan utamanya yaitu
berhubungan dengan suatu pemeriksaan yang
secara independen terhadap catatan-catatan
akuntansi pendukung laporan keuangan dalam
sebuah perusahaan, selain itu memberikan
pendapat mengenai kelayakan dan keandalan
laporan keuangan tersebut.
4. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya (cost accounting) adalah bidang
akuntansi yang tujuan utamanya yaitu
menyiapkan data-data yang diperlukan untuk
penetapan dan pengendalian biaya dalam suatu
perusahaan.
5. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan (tax accounting) adalah
bidang akuntansi yang tujuan utamanya yaitu
menyiapkan laporan yang diperlukan untuk
penetapan besaran jumlah pajak suatu
perusahaan.
6. Akuntansi Penganggaran
Akuntansi penganggaran (budgeting) adalah
bidang akuntansi yang tujuan utamanya yaitu
melakukan penyusunan rencana keuangan
untuk periode tertentu di masa datang dan
membandingkan hasil operasi dengan rencana
yang telah ditetapkan.
7. Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi pemerintahan (government
accounting) adalah akuntansi yang tujuan
utamanya yaitu mengkhususkan diri dalam
pencatatan dan pelaporan data keuangan yang
terjadi pada badan-badan pemerintah.
8. Akuntansi Syariah
Akuntansi syariah (sharia accounting) adalah
akuntansi yang tujuan utamanya yaitu untuk
mengolah transaksi keuangan yang mana
dilakukan berlandaskan hukum Islam yaitu Al-
Qur’an dan Al-Sunnah.
9. Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional (international
accounting) adalah akuntansi yang tujuan
utamanya yaitu mencakup permasalahan yang
terjadi dalam suatu transaksi perdagangan
internasional atau lintas negara yang terjadi di
perusahaan yang sudah multi nasional.
10. Akuntansi Sosial
Akuntansi sosial (social accounting) adalah
akuntansi yang tujuan utamanya yaitu secara
menyeluruh akan menyangkut pada dana-dana
kesejahteraan suatu masyarakat.
11. Akuntansi Perilaku
Akuntansi perilaku (behavior accounting)
adalah akuntansi yang tujuan utamanya yaitu
berhubungan dengan perilaku akuntan dan
pihak manajemen dalam mensikapi hasil
laporan keuangan kepada suatu perusahaan
yang sedang menanganinya.
12. Akuntansi Forensik
Akuntansi forensik (forensik accounting) adalah
akuntansi yang tujuan utamanya yaitu memiliki
keahlian menuntut dalam bidang akuntansi,
audit serta investigasi dari pengelolaan dana.
13. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (information system
accounting) adalah akuntansi yang tujuan
utamanya yaitu mempelajari desain prosedur-
prosedur untuk pengumpulan, penciptaan dan
pelaporan data akuntansi yang paling sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
14. Pengajaran Akuntansi
Pengajaran akuntansi (education accounting)
adalah akuntansi yang tujuan utamanya yaitu
melakukan pengajaran seputar akuntansi,
selain itu juga terkadang melakukan
pelaksanaan pekerjaan akuntan (seperti
pemeriksaan, riset, dan lain-lain).
Pertanyaan 5 :
Apa saja jenis-jenis perusahaan?
Jawab :
1. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang
kegiatannya menyediakan berbagai pelayanan
seperti kemudahan, keamanan, dan lainnya
kepada para masyarakat yang memerlukannya.
Ciri-ciri perusahaan jasa antara lain :
a. Kegiatan usahanya selalu membantu orang
lain/badan lain dengan menerima balas jasa.
b. Pembelian barang oleh perusahaan jasa
(bahan habis pakai/perlengkapan dan
peralatan) tidak untuk diolah atau dijual
kembali tetapi untuk memberikan
pelayanan kepada pemakai jasa.
c. Pendapatannya diperoleh dari penjualan
jasa.
d. Laba usaha diperoleh dari pendapatan jasa
dikurangi dengan biaya-biaya usaha.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang
kegiatannya melakukan pembelian barang
dagang untuk dijual kembali tanpa mengubah
bentuknya.
Ciri-ciri perusahaan dagang antara lain :
a. Kegiatan usahanya melakukan pembelian
barang untuk dijual kembali tanpa
melakukan proses produksi (tanpa
mengolah/mengubah bentuknya).
b. Pendapatan pokoknya diperoleh dari
penjualan barang dagang.
c. Harga pokok barang yang dijual dihitung
dari nilai persediaan awal ditambah
pembelian bersih dikurangi persediaan
akhir.
d. Laba kotor diperoleh dari penjualan bersih
dikurangi harga pokok barang yang dijual.
3. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan
yang kegiatannya mengolah bahan baku
menjadi barang jadi kemudian menjual barang
jadi tersebut.
Ciri-ciri perusahaan manufaktur antara lain :
a. Aktifitas operasional usahanya adalah
memproduksi bahan baku menjadi barang
jadi.
b. Pendapatan usahanya berasal dari menjual
produk barang.
c. Memiliki persediaan produk secara fisik.
d. Biaya produksinya terdiri dari Biaya Bahan
Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead.
e. Melakukan Perhitungan Harga Pokok
Produksi pada Laporan keuangan Laba-Rugi.
f. Terdapat perhitungan Harga Pokok
Penjualan pada Laporan keuangan Laba-
Rugi.
Pertanyaan 6 :
Apa saja bentuk-bentuk perusahaan?
Jawab :
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan
yang dimiliki oleh seorang pribadi dan biasanya
pemilik sekaligus sebagai pimpinan
perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka
semua hak dan kewajiban perusahaan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik.
2. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan
yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dan
sepakat untuk menjalankan usaha secara
bersama-sama dan keuntungan dibagi
berdasarkan perjanjian. Para pemilik dalam
perusahaan ini disebut sekutu atau partner.
3. Perusahaan Firma
Perusahaan firma adalah perusahaan yang
terdiri atas dua orang atau lebih dan sepakat
untuk menjalankan usaha bersama dengan
penuh tanggung jawab dan menggunakan satu
nama.
4. Perusahaan Komanditer
Perusahaan komanditer biasanya juga disebut
CV adalah persekutuan yang terdiri atas dua
orang atau lebih dan masing-masing sekutu
memiliki tanggung jawab yang berbeda. Pada
perusahaan komanditer terdapat sekutu aktif
dan sekutu pasif. Sekutu aktif bertindak keluar
dan bertanggungjawab penuh termasuk
kekayaan pribadinya pada pihak ketiga. Sekutu
pasif memiliki tanggung jawab hanya sebatas
modal yang disetor.
5. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah perusahaan yang
modalnya terdiri atas sejumlah lembar saham.
Setiap lembar saham memiliki nilai nominal.
Lembar saham dapat diperjualbelikan dan yang
membeli saham disebut pemegang saham.
Tanggung jawab pemegang saham terbatas
pada modal yang disetor.
6. Koperasi
Koperasi adalah sekumpulan orang-orang dan
bukan merupakan kumpulan modal. Tujuan
didirikannya koperasi adalah mensejahterakan
para anggotanya. Modal utama koperasi berasal
dari para anggota berupa simpanan pokok dan
simpanan wajib. Laba yang diperoleh disebut
sebagai sisa hasil usaha (SHU) dan akan
diberikan kepada anggota sesuai dengan
anggaran dasar atau anggaran rumah tangga
koperasi yang bersangkutan.

Pertanyaan 7 :
Apa saja jenis standar akuntansi keuangan?
Jawab :
1. SAK IFRS (SAK Umum)
SAK disusun dengan mengadaptasi dari
International Financial Report Standars (IFRS).
SAK ini disusun untuk organisasi yang memiliki
akuntabilitas publik. Entitas dianggap memiliki
akuntabilitas publik apabila memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Entitas tersebut adalah badan usaha yang
masih berada dalam proses pendaftaran
atau sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Telah mengajukan pernyataan
pendaftaran atau sedang dalam proses
pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar
modal atau regulator lain untuk tujuan
penerbitan efek di pasar modal.
b. Entitas tersebut menguasai aset dalam
kapasitas sebagai fidusia bagi sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas
asuransi, entitas dana pensiun, reksa dana
dan bank investasi. Semua entitas tersebut
memiliki pertanggung jawaban kepada
publik.
2. SAK ETAP
SAK ETAP muncul sebagai solusi untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik adalah :
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan.
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik
yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
Badan usaha yang tergolong ke dalam entitas
tanpa akuntabilitas publik yaitu
Perorangan,Persekutuan, Firma, Commanditaire
Vetnootschap (CV), Perseroan Terbatas yang
tidak memiliki akuntanbilitas publik yang
signifikan, dan Koperasi.
3. SAK Syariah
SAK Syariah digunakan oleh entitas yang
melakukan transaksi syariah baik entitas
lembaga syariah maupun non lembaga syariah.
PSAK Syariah pengembangan dengan model
PSAK umum namun berbasis syariah dengan
acuan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Prinsip syariah yang berlaku umum dalam
kegiatan muamalah (transaksi syariah)
mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan
stakeholder entitas yang melakukan transasksi
syariah. Laporan Keuangan Syariah adalah
suatu laporan keuangan yang dibuat oleh
entitas syariah untuk digunakan sebagai
pembanding baik dengan laporan keuangan
sebelumnya atau laporan keuangan entitas
syariah lainnya.

4. SAK Pemerintahan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) telah
membuat perubahan terhadap pola pengelolaan
keuangan pemerintah di Indonesia. Standar
tersebut dikukuhkan dengan terbitnya
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi pemerintahan.
Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut
menggunakan basis kas untuk pengakuan
transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan
sedangkan basis akrual untuk pengakuan aset,
serta kewajiban dan ekuitas dana.

5. SAK EMKM
SAK Entitas Mikro, Kecil dan Menengah yang
dirumuskan oleh IAI sengaja dibentuk sebagai
standar yang ditujukan pada usaha yang belum
mampu memenuhi SAK ETAP yang berlaku
sebelumnya. SAK EMKM dirancang lebih
sederhana dibandingkan SAK ETAP. Sesuai
namanya SAK EMKM dirancang khusus untuk
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sesuai
dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
yang berlaku aktif di 1 Januari 2018. Tujuannya
adalah sebagai acuan dalam pembuatan laporan
keuangan yang berisi informasi posisi dan
kinerja keuangan.

Pertanyaan 8 :
Apa pengertian persamaan dasar akuntansi?
Jawab :
Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan
yang secara umum menggambarkan hubungan yang
terjadi diperusahaan, yaitu hubungan antara
kekayaan (aktiva) yang dimiliki dengan sumber yang
diperoleh dari kewajiban (pasiva) dan modal
(ekuitas).
Persamaan dasar akuntansi ini digunakan
untuk menjelaskan secara logis bahwa setiap terjadi
transaksi akan selalu berpengaruh terhadap aktiva,
kewajiban dan ekuitas yang ada di dalam perusahaan.
Pertanyaan 9 :
Bagaimana bentuk persamaan dasar akuntansi?
Jawab :
a. Menggunakan Kolom Keterangan
PT. Alam Semesta
Persamaan Dasar Akuntansi
Per ……………….

Aktiva Kewajiban + Ekuitas


Tanggal Keterangan
Kas Piutang Peralatan Perlengkapan Utang Modal

Penjelasan :
1) Kolom Tanggal, digunakan untuk mengisi tanggal
berapakah terjadinya transaksi.
2) Kolom Aktiva, terdiri dari beberapa kolom yang
dapat diisikan sesuai dengan nama-nama akun
kelompok aktiva yang terjadi dalam transaksi.
3) Kolom Kewajiban, terdiri dari beberapa kolom
yang dapat diisikan sesuai dengan nama-nama
akun kelompok utang yang terjadi dalam
transaksi.
4) Kolom Ekuitas, terdiri dari beberapa kolom yang
dapat diisikan sesuai dengan nama-nama akun
kelompok ekuitas yang terjadi dalam transaksi.
5) Kolom Keterangan, digunakan untuk mengisi
keterangan transaksi dan keterangan jika tidak
ada kolom kelompok akunnya seperti pendapatan,
beban, dan prive.

b. Menggunakan Kolom Saldo Laba


PT. Alam Semesta
Persamaan Dasar Akuntansi
Per ……………….

Aktiva Kewajiban + Ekuitas


Tanggal
Kas Piutang Peralatan Perlengkapan Utang Modal Saldo Laba

Penjelasan :
1) Kolom Tanggal, digunakan untuk mengisi tanggal
berapakah terjadinya transaksi.
2) Kolom Aktiva, terdiri dari beberapa kolom yang
dapat diisikan sesuai dengan nama-nama akun
kelompok aktiva yang terjadi dalam transaksi.
3) Kolom Kewajiban, terdiri dari beberapa kolom
yang dapat diisikan sesuai dengan nama-nama
akun kelompok utang yang terjadi dalam
transaksi.
4) Kolom Ekuitas, terdiri dari kolom Modal dan Saldo
laba. Kolom Modal untuk transaksi yang berkaitan
dengan modal, sedangkan kolom saldo laba
berkaitan dengan akun-akun pendapatan, beban,
prive dan deviden.

Pertanyaan 10 :
Bagaimana mekanisme debit kredit?
Jawab :
Mendebit berarti melakukan pencatatan
transaksi di sebelah kiri (debit). Mengkredit berarti
melakukan pencatatan transaksi di sebelah kanan
(kredit).
Kelompok Saldo
Bertambah Berkurang
Akun Normal
Aktiva Debet Debet Kredit
Utang Kredit Kredit Debet
Modal Kredit Kredit Debet
Pendapatan Kredit Kredit Debet
Beban Debet Debet Kredit
Prive Debet Debet Kredit
Penjelasan :
a. Kelompok Akun Riil (Neraca) terdiri dari Aktiva,
Kewajiban dan Ekuitas.
Akun Aktiva dalam neraca berada di sisi debit.
Jika bertambah ditulis di sisi debit (D) dan jika
berkurang ditulis di sisi kredit (K).
Akun Kewajiban dan Ekuitas dalam neraca
berada di sisi kredit. Jika bertambah ditulis
disisi kredit (K) dan jika berkurang ditulis di sisi
debit (D).
b. Kelompok Akun Nominal terdiri dari
Pendapatan, Beban dan Prive
Akun Pendapatan jika bertambah akan
menambah ekuitas maka dicatat di sisi kredit
(K) dan jika berkurang akan mengurangi
ekuitas maka dicatat di sisi debit (D).
Akun Beban dan Prive jika bertambah akan
mengurangi ekuitas maka dicatat di sisi debit
(D) dan jika berkurang menambah ekuitas
maka dicatat di sisi kredit (K).
Pertanyaan 12 :
Bagaimana klasifikasi akun pada perusahaan?
Jawab :

Berikut adalah klasifikasi akun yang terdapat dalam perusahaan

Aktiva Lancar

Investasi

Aktiva Aktiva Tetap

Aktiva Tidak Berwujud

Aktiva Lain-lain

Utang Jangka Pendek

Riil/ Kewajiban Utang Jangka Panjang


Neraca
Utang Lain-lain

Modal Pemilik
Akun/
Ekuitas
Rekening
Modal Saham

Pendapatan Operasional
Pendapatan
Pendapatan Non Operasional
Nominal/
Laba Rugi
Beban Operasional
Beban
Beban Non Operasional

Gambar 2. Klasifikasi Akun


BAB 2
SIKLUS AKUNTANSI

Pertanyaan 13 :
Apa pengertian siklus akuntansi?
Jawab :
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16)
siklus akuntansi adalah “Proses pengolahan data
sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini
memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya
transaksi. Kemudian berdasarkan data atau bukti ini,
maka diinput keproses pengolahan data sehingga
menghasilkan output berupa informasi laporan
keuangan.”

Pertanyaan 14 :
Bagaimana bentuk siklus akuntansi perusahaan jasa?
Jawab :
Tahap Pencatatan
Tahap ini meliputi pencatatan-pencatatan
dalam bukti transaksi atau bukti pembukuan, jurnal
dan buku besar. Siklus akuntansi pada tahap ini
dimulai dengan adanya suatu transaksi/kejadian
yang harus dicatat.
a. Transaksi
Yaitu tindakan yang dapat mengakibatkan
perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang
berhubungan dengan pihak luar. Contoh :
1) Pembelian barang, perlengkapan, peralatan.
2) Penjualan barang atau jasa.
3) Pembayaran utang usaha.
4) Pembayaran beban sewa, gaji.
5) Penerimaan pendapatan, piutang usaha.
b. Kejadian
Yaitu tindakan yang dapat terjadi di dalam
perusahaan. Contoh :
1) Penyusutan aktiva tetap.
2) Pemakaian perlengakapan.
3) Pembentukan cadangan piutang tak
tertagih.
Bukti adanya transaksi/kejadian yang terjadi
harus terlebih dahulu dinyatakan dalam bentuk
tertulis yang biasanya disebut sebagai bukti
transaksi, seperti kuitansi, nota, faktur, dan lain-lain.
Bukti transaksi inilah yang merupakan dokumen
sumber dalam akuntansi, yang kemudian dicatat
dalam jurnal dan selanjutnya dipindahkan
(diposting) ke buku besar.

Tahap Pengikhtisaran
Setelah pencatatan dokumen sumber akuntansi
ke dalam jurnal dan dipindahkan ke buku besar,
maka akan dilanjutkan tahap pengikhtisaran yang
biasanya akan dilakukan pada akhir periode. Pada
tahap pengikhtisaran, saldo-saldo buku besar akan
dipindahkan ke neraca saldo.
Neraca saldo yang disusun berdasarkan akun
buku besar pada akhir periode akuntansi belum
menunjukkan keadaan yang sebenarnya, bisa saja
dikarenakan ada pendapatan dan beban untuk
periode akuntansi tersebut yang belum dicatat atau
sebaliknya sudah dilakukan pencatatan tapi belum
menjadi pendapatan atau beban. Setelah dilakukan
penyesuaian, saldo buku besar menjadi sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat
disusun laporan keuangan. Caranya dengan
mengelompokkan akun riil untuk dipindahkan ke
neraca dan akun nominal untuk dipindahkan ke
laporan laba rugi.
Siklus dari penyusunan neraca saldo sampai
dengan pengelompokkan akun riil dan nominal
tersebut dapat digambarkan dengan bantuan tabel
kertas kerja (neraca lajur). Pada akhir periode
akuntansi, akun-akun buku besar harus dilakukan
penutupan dengan cara memindahkan saldo-saldo
akun nominal ke akun ikhtisar laba rugi dan
memindahkan saldo laba/rugi ke akun ekuitas atau
laba ditahan melalui jurnal penutup.
Berdasarkan buku besar yang telah ditutup,
maka dibuatlah neraca sisa penutupan yaitu untuk
meyakinkan bahwa jumlahnya sudah sama dengan
jumlah kewajiban ditambah ekuitas. Nama-nama
akun yang terdapat dalam neraca saldo setelah
penutupan mungkin tidak sama dengan nama akun
yang ada pada neraca saldo sebelum dilakukan
penyesuaian. Oleh karena itu, untuk menjaga
konsistensi perlu dibuat jurnal pembalik, yaitu jurnal
untuk membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan akun riil yang baru.

Tahap Pelaporan
Secara teoritis, sebenarnya laporan keuangan
dibuat setelah akun-akun buku besar ditutup. Tetapi,
secara praktiknya tidak demikian. Jika kita menunggu
semua akun buku besar ditutup mungkin
memerlukan waktu yang relatif lama, sedangkan
laporan keuangan itu digunakan baik bagi pihak
intern maupun ekstern yang ingin segera mengetahui
perkembangan perusahaan saat itu. Agar informasi
ekonomi tersebut dapat segera diketahui, laporan
keuangan dapat disusun setelah membuat
penyesuaian dan memasukkannya ke dalam akun
buku besar, atau setelah menyusun kertas kerja.
Bukti Transaksi

Tahap Jurnal
Pencatatan

Buku Besar

Neraca Saldo
Kertas Kerja
Jurnal Penyesuaian
Tahap
Pengikhtisaran Jurnala Penutup

Menutup Buku Besar

Neraca Saldo Setelah


Penutupan

Laporan Keuangan
Tahap
Laporan Laba Rugi
Pelaporan
Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca

Pertanyaan 15 :
Apa pengertian bukti transaksi?
Jawab :
Bukti transaksi digunakan untuk menyediakan bukti
tertulis tentang transaksi yang telah dilakukan dalam
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari,
sekaligus untuk menghindari kemungkinan akan
terjadinya persengketaan di masa yang akan datang.
Bukti transaksi biasanya dilakukan dari hasil
transaksi dengan pihak luar perusahaan, tetapi ada
juga bukti transaksi yang dihasilkan dari transaksi
antar pihak internal perusahaan.

Pertanyaan 16 :
Apa saja bukti transaksi dalam akuntansi?
Jawab :
Adapun bukti-bukti transaksi tersebut dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi
yang khusus dibuat oleh intern dan untuk intern
perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah
sebagai berikut :
a. Bukti Kas Masuk
Bukti transaksi yang menyatakan bahwa
perusahaan telah menerima uang secara tunai.
b. Bukti Kas Keluar
Bukti transaksi yang menyatakan bahwa
perusahaan telah mengeluarkan uang secara
tunai, seperti pembelian dengan tunai,
pembayaran gaji, pembayaran utang, atau
pengeluaran lainnya.
c. Memo
Bukti transaksi yang menyatakan pencatatan
antar bagian atau manager dengan bagian-
bagian yang ada di lingkungan perusahaan.

2. Bukti Transaksi Ekstern


Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan
transaksi yang berhubungan langsung dengan pihak
luar perusahaan. Yang termasuk bukti ekstern adalah
sebagai berikut :
a. Kuitansi
Bukti transaksi yang digunakan pada saat
terjadinya pembayaran yang ditandatangani
oleh pihak penerima uang. Kuitansi harus
dibubuhi materai pada jumlah tertentu sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Lembar asli
diserahkan kepada pihak yang membayar,
sedangkan tembusan atau bagian
sus/potongannya disimpan pihak penerima.
b. Faktur
Bukti transaksi yang digunakan untuk
perhitungan jual beli secara kredit yang dibuat
oleh penjual dan diberikan kepada pihak
pembeli. Faktur asli diberikan kepada pembeli
sebagai bukti pembelian kredit, sedangkan
tembusannya atau copy-nya disimpan penjual
sebagai bukti penjualan kredit.
c. Nota Kontan
Bukti transaksi yang digunakan untuk
pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota
dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada
pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua,
aslinya diserahkan kepada pihak pembeli dan
tembusannya disimpan pihak penjual untuk
bukti transaksi.
d. Nota Kredit
Bukti transaksi yang digunakan untuk
pengurangan piutang usaha karena adanya
pengembalian barang dagangan atau
penurunan harga, karena terjadinya kerusakan
atau ketidaksesuaian kualitas barang yang
dikirim dengan yang dipesan. Nota kredit
dibuat dan ditandatangani oleh penjual, lembar
asli diberikan kepada pembeli sedangkan
tembusannya/copy-nya disimpan penjual.
e. Nota Debet
Bukti transaksi yang digunakan untuk
pengurangan utang usaha karena adanya
pengembalian barang dagangan atau
penurunan harga yang dibuat oleh pihak
pembeli. Lembar asli dikirimkan oleh pembeli
kepada penjual bersamaan pengiriman kembali
barang yang dibeli, sedangkan
tembusannya/copy-nya disimpan oleh pembeli
sebagai arsip dan bukti pencatatan.
f. Cek
Bukti transaksi yang digunakan sebagai surat
perintah dari pemegang rekening giro kepada
bank, supaya mengeluarkan sejumlah uang
untuk diberikan kepada pembawa cek atau
pihak yang namanya dicantumkan dalam cek
tersebut. Pemegang lembaran cek adalah pihak
penerima pembayaran, sedangkan pihak yang
melakukan pembayaran menyimpan
sus/potongannya.
g. Bilyet giro
Bukti transaksi yang digunakan sebagai alat
pembayaran kepada pihak lain dengan cara
memindahkan saldo rekening bank pihak yang
membayar kepada rekening pihak yang
menrima. Pihak penerima bayaran menerima
lembar bilyet giro, sedangkan pihak pembayar
menyimpan sus/potongannya yang disertai
penerimaan kuitansi.
Pertanyaan 17 :
Apa pengertian jurnal?
Jawab :
Jurnal umum adalah formulir yang digunakan untuk
mencatat setiap terjadinya transaksi yang dilakukan
secara kronologis berdasarkan bukti transaksi yang
ada dan jumlah antara debit dan kredit harus sama.

Pertanyaan 18 :
Bagaimana bentuk jurnal?
Jawab :
Bentuk jurnal yang paling sederhana dan juga
biasanya digunakan oleh perusahaan adalah bentuk
dua kolom. Dinamakan dua kolom karena hanya
terdapat satu kolom debit dan satu kolom kredit.
Bentuk format jurnal yang biasanya digunakan :
PT. Alam Semesta
Persamaan Dasar Akuntansi
Per ……………….

Tanggal Akun/Keterangan Ref Debet Kredit


Penjelasan :
1. Kolom Tanggal, digunakan untuk mencatat
tanggal, bulan dan tahun terjadinya suatu
transaksi.
2. Kolom Akun/Keterangan, digunakan untuk
mencatat akun-akun yang akan didebit dan
dikredit serta keterangan singkat atas
transaksi yang terjadi. Akun yang didebit
lebih dulu ditulis pada posisi di atas,
sedangkan akun yang dikredit ditulis
kemudian pada posisi di bawah dan
menjorok ke dalam.
3. Kolom Ref (Referensi), digunakan untuk
mencatat nomor kode akun yang sudah
dipindahkan (diposting) ke buku besar.
4. Kolom Debet, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang posisinya berada
didebit.
5. Kolom Kredit, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang posisinya berada
dikredit.
Pertanyaan 19 :
Apa pengertian jurnal khusus?
Jawab :
Jurnal khusus yaitu jurnal yang secara khusus
digunakan untuk mencatat transaksi sejenis yang
terjadi berulang-ulang. Prinsip pendebitan dan
pengkreditan jurnal khusus pada dasarnya sama
dengan yang dilakukan pada jurnal umum,
perbedaannya, akun-akun pada jurnal khusus dibuat
berkelompok.

Pertanyaan 20 :
Bagaimana bentuk jurnal khusus?
Jawab :
Jurnal khusus yang digunakan antara satu
perusahaan dengan yang lain tidak selalu sama,
tergantung kebutuhannya. Adapun jenis dan bentuk
jurnal khusus adalah sebagai berikut :
1. Jurnal penerimaan kas (Cash receipt journal)
Jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
terjadi penerimaan uang tunai. Contoh bentuknya
yaitu :
Debit Kredit
Tanggal No. Bukti Keterangan Ref Potongan Serba-Serbi
Kas Piutang Penjualan
Penjualan Akun Ref Jumlah

2. Jurnal pengeluaran kas (Cash payment journal)


Jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
terjadi pengeluaran uang tunai. Contoh bentuknya
yaitu :

3. Jurnal pembelian (Purchases Journal)


Jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
terjadinya pembelian secara kredit. Contoh
bentuknya yaitu :
a. Hanya digunakan untuk mencatat pembelian
barang dagangan secara kredit.
Syarat
Tanggal No. Faktur Keterangan Ref Jumlah
Pembayaran

b. Digunakan untuk mencatat pembelian barang


dagangan dan aktiva lain secara kredit.
Debit Kredit
No. Syarat
Tanggal Keterangan Ref Serba-serbi Utang
Faktur Pembayaran Pembelian Perlengkapan
Akun Ref Jumlah Usaha

4. Jurnal Penjualan (Sales Journal)


Jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
terjadi penjualan secara kredit.
5. Jurnal Umum (General Journal)
Jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
transaksi yang tidak sesuai untuk dimasukkan
dalam keempat jurnal di atas. Dan di jurnal ini
biasanya digunakan untuk mencatat transaksi
yang terjadi akibat adanya retur pembelian atau
retur penjualan.

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Pertanyaan 21 :
Apa pengertian buku besar?
Jawab :
Buku besar adalah kumpulan akun-akun transaksi
yang dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
Pemindah bukuan dari jurnal ke akun buku besar
dinamakan sebagai posting. Selain itu buku besar
juga dapat diartikan sebagai kumpulan akun yang
saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
yang disusun dan dikelompokkan sesuai dengan pos-
pos laporan keuangan perusahaan.

Pertanyaan 22 :
Bagaimana bentuk buku besar?
Jawab :
Secara umum ada dua bentuk buku besar yang dapat
digunakan yaitu :
1. Buku Besar berbentuk Skontro
Dalam bentuk buku besar ini, pencatatan yang
dilakukan pada posisi debit dan kredit ditempatkan
secara berdampingan pada satu halaman. Ada dua
jenis buku besar bentuk Skontro yang dapat
digunakan yaitu bentuk T dan bentuk dua kolom.
a. Bentuk T
Bentuk ini adalah bentuk yang paling sederhana,
yang memiliki dua sisi yaitu sisi debit dan sisi
kredit. Dalam bentuk ini yang ditulis hanya
tanggal kejadian dan jumlah uang berdasarkan
posisinya masing-masing. Bentuknya adalah
sebagai berikut :

Penjelasan :
1) Nama Akun, digunakan untuk mengisi nama
akun yang akan diposting seperti kas,
piutang, utang, pendapatan, beban, dan lain-
lain.
2) Debit, digunakan untuk memindahkan
nominal akun apabila berada di debit.
3) Kredit, digunakan untuk memindahkan
nominal akun apabila berada di kredit.
b. Bentuk Dua Kolom

Penjelasan :
1) Nama Akun, digunakan untuk mengisi nama
akun yang akan diposting dari jurnal.
2) Nomor Akun, digunakan untuk mengisi
nomor akun sesuai dengan nama akun yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3) Tanggal, digunakan untuk mengisi kapan
dilakukannya posting buku besar sesuai
transaksi yang terjadi.
4) Keterangan, digunakan untuk mengisi
keterangan singkat yang berkaitan dengan
transaksi atau nama debitur/kreditur.
5) Kolom Ref, digunakan untuk mencatat
halaman jurnal sumber data atau tanda
bahwa telah dilakukannya pemindahan
transaksi.
6) Jumlah, digunakan untuk mengisi nominal
transaksi yang terjadi.

2. Buku Besar Bentuk Staffel


Dalam bentuk ini, pencatatan transaksi disusun
ke bawah. Buku besar bentuk stafel juga ada dua jenis
yang dapat digunakan yaitu Bentuk Tiga Kolom dan
Empat Kolom.
a. Bentuk Tiga Kolom (Saldo Tunggal)

Penjelasan :
1) Nama Akun, digunakan untuk mengisi nama
akun yang akan diposting dari jurnal.
2) Nomor Akun, digunakan untuk mengisi
nomor akun sesuai dengan nama akun yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3) Tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal
terjadinya transaksi tersebut.
4) Kolom Keterangan, digunakan untuk
mencatat nama/keterangan ringkas
transaksi yang terjadi.
5) Kolom Ref, digunakan untuk mencatat
halaman jurnal sumber data atau tanda
bahwa telah dilakukannya pemindahan
transaksi.
6) Kolom Debit, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang berada di posisi
debit.
7) Kolom Kredit, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang berada di posisi
kredit.
8) Kolom Saldo, digunakan untuk mencatat
saldo akun tersebut.
b. Bentuk Empat Kolom (Saldo Rangkap)
Bentuknya hampir sama dengan akun bentuk tiga
kolom, hanya saja kolom dibagi dua yaitu kolom
debit dan kredit.

Penjelasan :
1) Nama Akun, digunakan untuk mengisi nama
akun yang akan diposting dari jurnal.
2) Nomor Akun, digunakan untuk mengisi
nomor akun sesuai dengan nama akun yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3) Tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal
terjadinya transaksi tersebut.
4) Kolom Keterangan, digunakan untuk
mencatat nama/ keterangan ringkas
transaksi yang terjadi.
5) Kolom Ref, digunakan untuk mencatat
halaman jurnal sumber data atau tanda
bahwa telah dilakukannya pemindahan
transaksi.
6) Kolom Debit, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang berada di posisi
debet.
7) Kolom Kredit, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang berada di posisi
kredit.
8) Kolom Saldo, digunakan untuk mencatat
saldo akun tersebut. Jika bersaldo debit maka
berada di posisi Debit, jika bersaldo kredit
maka dicatat pada kolom kredit.

Pertanyaan 23 :
Apa pengertian neraca saldo?
Jawab :
Neraca saldo adalah daftar nama-nama akun
yang digunakan untuk mengetahui keseimbangan
antara jumlah akhir antara debit dan kredit yang ada
di buku besar. Selain itu neraca saldo juga dapat
diartikan sebagai daftar yang menunjukkan saldo
debit dan saldo kredit dari buku besar setiap akun
aktiva, utang, ekuitas, prive, pendapatan, dan beban.
Jumlah kolom debit dan kredit harus pada neraca
saldo harus menunjukkan jumlah yang sama, jika
jumlah yang dihasilkan tidak sama berarti ada
kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan.

Pertanyaan 24 :
Bagaimana bentuk neraca saldo?
Jawab :
Bentuk neraca saldo yang pada umumnya
digunakan adalah sebagai berikut :

PT. Alam Semesta


Neraca Saldo
Per ............................

No. Akun Nama Akun Debit Kredit

Jumlah
Penjelasan :
1. Kolom No. Akun, digunakan untuk mencatat
nomor masing-masing akun yang ada di
buku besar.
2. Kolom Nama Akun, digunakan untuk
mencatat nama masing-masing akun yang
ada di buku besar.
3. Kolom Debit digunakan untuk mencatat
jumlah saldo akhir masing-masing akun
yang ada di debit.
4. Kolom Kredit digunakan untuk mencatat
jumlah saldo akhir masing-masing akun
yang ada dikredit.

Pertanyaan 25 :
Apa pengertian jurnal penyesuaian?
Jawab :
Jurnal penyesuaian adalah form/daftar yang
digunakan untuk mencatat akun-akun buku besar
yang perlu disesuaikan agar menunjukkan keadaan
yang sebenarnya. Akun yang sudah menunjukkan
keadaan yang sebenarnya dapat digunakan langsung
untuk menyusun laporan keuangan, sedangkan yang
belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya harus
kita lakukan penyesuaian terlebih dahulu.
Tujuan penyesuaian ini dilakukan adalah untuk
memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban
pada suatu periode akuntansi dengan yang belum.
Selain itu, antara pendapatan yang sudah menjadi
hak dan yang belum menjadi hak.

Pertanyaan 26 :
Bagaimana bentuk jurnal penyesuaian?
Jawab :
PT. Alam Semesta
Jurnal Penyesuaian
Per ............................

Tanggal Nama Akun Debit Kredit

Jumlah Rp Rp
Penjelasan :
1. Kolom Tanggal, digunakan untuk mencatat
tanggal, bulan dan tahun terjadinya suatu
transaksi.
2. Kolom Akun/Keterangan, digunakan untuk
mencatat akun-akun yang akan didebit dan
dikredit serta keterangan singkat atas
transaksi yang terjadi. Akun yang didebit
lebih dulu ditulis pada posisi di atas,
sedangkan akun yang dikredit ditulis
kemudian pada posisi di bawah dan
menjorok ke dalam.
3. Kolom Debit, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang posisinya berada
didebit.
4. Kolom Kredit, digunakan untuk mencatat
jumlah nominal akun yang posisinya berada
dikredit.
Pertanyaan 27 :
Apa pengertian neraca saldo setelah disesuaikan?
Jawab :
Neraca saldo setelah disesuaikan adalah daftar
nama-nama akun yang digunakan untuk mengetahui
keseimbangan antara jumlah akhir antara kolom
debit dan kredit yang ada di buku besar, setelah
dilakukannya jurnal penyesuaian. Jumlah kolom debit
dan kredit pada neraca saldo setelah penyesuaian
harus menunjukkan jumlah yang sama, jika jumlah
yang dihasilkan tidak sama berarti ada kesalahan
dalam pencatatan yang dilakukan.

Pertanyaan 28 :
Bagaimana bentuk neraca saldo setelah disesuaikan?
Jawab :
Bentuk neraca saldo setelah penyesuaian yang pada
umumnya digunakan adalah sebagai berikut :
PT. Alam Semesta
Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Per ...........................................

No. Akun Nama Akun Debit Kredit

Jumlah

Penjelasan :
1. Kolom No. Akun, digunakan untuk mencatat
nomor masing-masing akun yang ada di buku
besar setelah penyesuaian.
2. Kolom Nama Akun, digunakan untuk
mencatat nama masing-masing akun yang
ada di buku besar setelah penyesuaian.
3. Kolom Debit digunakan untuk mencatat
jumlah saldo akhir masing-masing akun yang
ada di debit.
4. Kolom Kredit digunakan untuk mencatat
jumlah saldo akhir masing-masing akun yang
ada dikredit.
Pertanyaan 29 :
Apa pengertian neraca lajur (work sheet)?
Jawab :
Neraca lajur adalah alat bantu untuk
mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan. Karena laporan keuangan sangat begitu
penting baik itu untuk pihak intern maupun ekstern
perusahaan, maka haruslah disusun secara baik dan
benar.

Pertanyaan 30 :
Bagaimana bentuk neraca lajur (work sheet)?
Jawab :
Pada umumnya ada beberapa bentuk kertas
kerja yang dapat digunakan, tergantung pada
kebijakan dari masing-masing perusahaan. Berikut
beberapa bentuk kertas kerja berbentuk 10 kolom, 8
kolom dan 12 kolom.
1. Kertas Kerja 8 Kolom

Neraca Sisa Penyesuaian Rugi/Laba Neraca


No Nama Akun
D K D K D K D K

2. Kertas Kerja 10 Kolom

Neraca Sisa
Neraca Sisa Penyesuaian Rugi/Laba Neraca
No Nama Akun Disesuaikan
D K D K D K D K D K

3. Kertas Kerja 12 Kolom

Neraca Sisa
Neraca Sisa Penyesuaian Rugi/Laba Ekuitas Neraca
No Nama Akun Disesuaikan
D K D K D K D K D K D K

Pertanyaan 31 :
Apa pengertian laporan keuangan?
Jawab :
Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang
untuk para pembuat keputusan, baik di dalam
maupun di luar perusahaan, yang berkaitan dengan
posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan laporan
keuangan adalah memberikan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan secara ekonomi.

Pertanyaan 32 :
Apa pengertian laporan laba rugi?
Jawab :
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang
memberikan informasi keberhasilan yang dicapai
atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan
dalam rangka menjalankan usahanya selama jangka
waktu (periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah
satuan uang. Laba rugi perusahaan dapat dihitung
dengan membandingkan antara jumlah pendapatan
dan jumlah beban selama satu periode akuntansi.
Dalam penyusunan laporan laba-rugi harus ditulis
judul laporan, nama perusahaan, nama laporan dan
periode laporan tersebut.
Pertanyaan 33 :
Bagaimana bentuk laporan laba rugi?
Jawab :
PT. Alam Semesta
Laporan Laba Rugi
Per .........................

Pendapatan :
Pendapatan jasa xxx
Pendapatan bunga xxx +
Jumlah pendapatan xxx

Beban-beban :
Beban gaji xxx
Beban perlengkapan xxx
Beban penyusutan peralatan xxx
Beban listrik, air, dan telepon xxx
Beban sewa xxx +
Jumlah beban (xxx)
Laba bersih xxx

Pertanyaan 34 :
Apa pengertian laporan perubahan ekuitas?
Jawab :
Laporan perubahan ekuitas adalah suatu laporan
atau informasi yang menggambarkan perubahan
yang terjadi atas ekuitas pada suatu periode. Dalam
laporan perubahan ekuitas dituliskan judul laporan,
yang memuat nama perusahaan, nama laporan, dan
periode laporan tersebut.

Pertanyaan 35 :
Bagaimana bentuk laporan perubahan ekuitas?
Jawab :
PT. Alam Semesta
Laporan Perubahan Ekuitas
Per ............................

Modal Awal xxx


Setoran/Tambahan Modal xxx
xxx
Laba bersih xxx
Prive (xxx)
xxx
Modal Akhir xxx

PT. Alam Semesta


Laporan Perubahan Ekuitas
Per ................................

Keterangan Modal Agio Saldo Jumlah


Saham Saham Laba
Saldo awal xxx xxx xxx xxx
Laba bersih tahun berjalan xxx
Dividen (xxx)
Penerbitan modal saham xxx xxx xxx

Saldo akhir xxx xxx xxx xxx


Pertanyaan 36 :
Apa pengertian laporan posisi keuangan (Neraca)?
Jawab :
Neraca (balance sheet) adalah laporan keuangan
yang disusun secara sistematis yang menggambarkan
posisi keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri
dari aktiva, kewajiban dan ekuitas.

Pertanyaan 37 :
Bagaimana bentuk laporan posisi keuangan
(Neraca)?
Jawab :
PT. Alam Semesta
Neraca
……………………….

A. Aktiva Lancar A. Pasiva


Kas xxx Utang Usaha xxx
Piutang Usaha xxx
Sewa Dibayar Dimuka xxx
Perlengkapan Kantor xxx +
Total Aktiva Lancar xxx

B. Aktiva Tetap B. Ekuitas


Peralatan Kantor xxx Modal Saham xxx
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor xxx -
xxx
Kenderaan xxx
Akumulasi Penyusutan Kenderaan xxx -
xxx +
Total Aktiva Tetap xxx +
Jumlah Aktiva xxx Jumlah Pasiva dan Ekuitas xxx
Pertanyaan 38 :
Apa pengertian jurnal penutup?
Jawab :
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada
akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun
sementara atau akun nominal. Jurnal penutup
dilakukan agar transaksi pendapatan dan beban tidak
tercampur dengan transaksi yang sama dari periode
sebelumnya.
Akun-akun nominal di tutup pada akun ikhtisar
laba rugi dan akun ikhtisar laba rugi ditutup pada
akun laba ditahan/saldo laba. Akun-akun yang harus
ditutup pada akhir periode akuntansi yaitu semua
akun nominal (pendapatan dan beban), prive dan
dividen.
Pertanyaan 39 :
Bagaimana bentuk jurnal penutup?
Jawab :
1. Menutup akun beban
Semua akun beban akan ditutup ke rekening
ikhtisar laba rugi. Jurnal penutup dilakukan
untuk menutup semua rekening beban sehingga
pada akhir periode pelaporan saldonya menjadi
nol. Saldo normal rekening beban di sisi debet,
sehingga untuk menjadi nol maka harus di
kredit dengan jumlah yang sama. Akun
lawannya adalah akun ikhtisar laba rugi yang
merupakan juga akun sementara dengan jurnal
sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
31/12/2017 Ikhtisar Laba rugi xxx
Beban ..... xxx
Beban ..... xxx
Beban ..... xxx
(Penutupan akun beban)
2. Menutup akun pendapatan
Semua akun pendapatan baik itu pendapatan
operasional maupun non operasional harus
ditutp ke akun ikhtisar laba rugi. Jurnal penutup
digunakan untuk menutup semua akun
pendapatan sehingga pada akhir periode
pelaporan saldonya menjadi nol. Saldo normal
akun pendapatan di posisi kredit, sehingga
untuk menjadi nol maka harus di debet dengan
jumlah yang sama. Akun lawannya adalah akun
sementara ikhtisar laba rugi dengan jurnal
sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
31/12/2017 Pendapatan ..... xxx
Pendapatan ..... xxx
Pendapatan ..... xxx
Ikhtisar Laba rugi xxx
(Penutupan akun pendapatan)

3. Menutup akun prive ke akun modal


Akun prive juga merupakan akun sementara
sama seperti akun ikhtisar laba rugi, sehingga
pada akhir periode harus ditutup. Prive
merupakan pengambilan sebagian kekayaan
oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadi. Penutupan akun prive tidak sama
dengan penutupan akun pendapatan dan beban,
sehingga tidak ditutup pada akun ikhtisar laba
rugi tetapi ke akun modal. Pada saat proses
penyusunan laporan perubahan ekuitas, akun
prive dikurangkan atau secara tidak langsung
ditutup pada rekening modal. Setelah dilakukan
pengurangan pada akun modal, maka akun
prive tidak akan disajikan di Neraca. Pencatatan
untuk akun prive adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


31/12/2017 Modal ..... xxx
Prive ..... xxx
(Penutupan akun prive)

4. Menutup akun dividen ke akun laba


ditahan/saldo laba
Dividen merupakan pembagian laba
perusahaan kepada pemegang saham.
Pembagian dividen pada dasarnya akan
mengurangi jumlah saldo laba/laba ditahan,
sehingga pada saat melakukan penutupan buku
perusahaan, dividen ditutup pada rekening
saldo laba/laba ditahan. Jurnal untuk
penutupan dividen adalah sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
31/12/2017 Modal ..... xxx
Prive ..... xxx
(Penutupan akun prive)

5. Menutup akun ikhtisar laba rugi ke akun saldo


laba/laba ditahan
Akun ikhtisar laba rugi merupakan akun
sementara maka akun ini juga harus ditutup.
Akun ini digunakan untuk menampung
penutupan akun pendapatan dan beban. Akun
ikhtisar laba rugi hanya digunakan dalam
proses penutupan buku. Setelah melakukan
penutupan akun pendapatan dan beban maka
jumlah akun ikhtisar laba rugi itu sama dengan
jumlah laba yang dihasilkan pada laporan laba
rugi. Akun ikhtisar laba rugi akan ditutup pada
akun saldo laba. Pada akhir periode setelah
dilakukan jurnal penutup maka tidak ada akun
laba tahun berjalan dan akun ikhtisar laba rugi
karena akun ini sudah ditutup dan terbukti
pada saat membuat laporan perubahan ekuitas

a. Pada saat memperoleh laba


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
31/12/2017 Ikhtisar laba rugi xxx
Saldo laba/Laba ditahan xxx
(Penutupan akun laba)

b. Pada saat mengalami rugi


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
31/12/2017 Saldo Laba/Laba ditahan xxx
Ikhtisar laba rugi xxx
(Penutupan akun rugi)

Pertanyaan 40 :
Apa pengertian menutup buku besar?
Jawab :
Menutup buku besar adalah memindahkan sisa
akun nominal ke akun ekuitas, sehingga akun
nominal menjadi tertutup (bersisa nol) dan akun
ekuitas menunjukkan sisa yang sebenarnya. Secara
teknis akuntansi, pemindahan tersebut dilakukan
dengan membuat jurnal yang disebut sebagai jurnal
penutup. Kemudian dilakukan pemostingan ke akun
buku besar, setelah itu dibuatlah neraca saldo setelah
penutupan.

Pertanyaan 41 :
Apa pengertian neraca saldo setelah penutupan?
Jawab :
Neraca saldo setelah penutupan adalah laporan
yang digunakan untuk memastikan bahwa akun-akun
buku besar dalam keadaan seimbang (balance)
sebelum dilakukan pencatatan data akuntansi
periode berikutnya.

Pertanyaan 42 :
Bagaimana bentuk neraca saldo setelah penutupan?
Jawab :
PT. Alam Semesta
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Per .........................................

No. Akun Nama Akun Debet Kredit

Jumlah
Penjelasan :
1. Kolom No. Akun, digunakan untuk mencatat
nomor masing-masing akun yang ada di buku
besar.
2. Kolom Nama Akun, digunakan untuk mencatat
nama masing-masing akun yang ada di buku
besar.
3. Kolom Debet digunakan untuk mencatat
jumlah saldo akhir masing-masing akun yang
ada di debet.
4. Kolom Kredit digunakan untuk mencatat
jumlah saldo akhir masing-masing akun yang
ada dikredit

Pertanyaan 43 :
Apa pengertian jurnal pembalik?
Jawab :
Jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk
menghapus rekening-rekening deferal atau dapat
dikatakan juga sebagai jurnal yang dibuat pada awal
periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal
penyesuaian. Dalam menyusun jurnal pembalik tidak
semua jurnal penyesuaian dibalik. Adapun yang
memerlukan jurnal pembalik adalah sebagai berikut :
1. Deferal untuk Beban Dibayar Di Muka yang dicatat
dengan metode beban dan Pendapatan Diterima Di
Muka yang dicatat dengan metode pendapatan.
Jurnal pembalik untuk metode beban dan metode
pendapatan ini wajib dilakukan supaya pada awal
periode berikutnya perusahaan konsisten
menggunakan metode beban dan metode
pendapatan.
2. Akrual untuk Beban Yang Masih Harus Dibayar
dan Pendapatan Yang Masih Harus Diterima.
Jurnal pembalik untuk akrual hanya suatu pilihan
dan bukan suatu keharusan dengan tujuan untuk
menghindari pencatatan (double entry). Bagi
perusahaan besar dengan jumlah transaksi yang
banyak sebaiknya dibuat jurnal pembalik untuk
menghindari kelalaian pencatatan yang
menimbulkan pencatatan ganda.
BAB 3
KUMPULAN SOAL

Kasus 1 :
Transaksi yang terjadi pada kantor Konsultan
Pajak Abadi selama bulan Januari 2018 adalah
sebagai berikut:
1/1/2018 Pak Abadi membuka sebuah Kantor
Konsultan Pajak dengan melakukan
investasi uang tunai ke dalam
perusahaan senilai Rp 150.000.000,-
2/1/2018 Pak Abadi melakukan pembelian
peralatan kantor senilai Rp 5.000.000
3/1/2018 Pak Abadi melakukan pembelian
perlengkapan kantor secara tunai
senilai Rp 1.200.000,-
5/1/2018 Pak Abadi membeli sepeda motor
untuk keperluan kantor senilai
18.000.000,-
6/1/2018 Pak Abadi membayar sewa kantor
untuk 1 tahun senilai Rp 5.000.000,-
9/1/2018 Telah diselesaikan urusan pajak klien
dengan memperhitungkan jasa
honorarium senilai Rp 5.000.000,- yang
akan diterima kemudian.
11/1/2018 Pak Abadi membayar tunai
pemasangan iklan senilai
Rp 1.000.000,-
13/1/2018 Pak Abadi melakukan pembelian
peralatan kantor senilai
Rp 10.000.000,- dari Toko Bahagia dan
baru dilakukan pembayaran senilai
Rp 6.000.000,-, sedangkan sisanya akan
dibayar kemudian.
14/1/2018 Menerima pembayaran jasa
honorarium atas urusan pajak klien
senilai Rp 5.000.000,-
16/1/2018 Pak Abadi melakukan pengambilan
uang kas untuk keperluan pribadi
senilai Rp 1.000.000,-
17/1/2018 Menerima pembayaran piutang dari
klien senilai Rp 1.500.000,-
21/1/2018 Melakukan pembayaran utang kepada
Toko Bahagia senilai Rp 3.000.000,-
25/1/2018 Menerima pembayaran jasa
honorarium atas urusan pajak klien
yang telah diselesaikan senilai
Rp 5.000.000,-
26/1/2018 Melakukan pembayaran biaya listrik,
air dan telepon senilai Rp 500.000,-
29/1/2018 Membeli perlengkapan kantor senilai
Rp 500.000,-
31/1/2018 Melakukan pembayaran gaji karyawan
senilai Rp 5.000.000,-
Diminta :
Berdasarkan transaksi di atas susunlah persamaan
akuntansi, Jurnal Umum, Buku Besar dan Neraca
Saldo Konsultan Pajak Abadi.
Jawab :
Kantor Konsultan Pajak Abadi
Persamaan Akuntansi
31 Januari 2018

Aktiva Pasiva

Tanggal Piutang Perlengkapan Sewa Dibayar Peralatan Keterangan


Kas Kenderaan Utang Usaha Modal
Usaha Kantor Dimuka Kantor

1/1/2018 150,000,000 150,000,000 Setoran awal


2/1/2018 (5,000,000) 5,000,000
145,000,000 - - - 5,000,000 - - 150,000,000
3/1/2018 (1,200,000) 1,200,000
143,800,000 - 1,200,000 - 5,000,000 - - 150,000,000
5/1/2018 (18,000,000) 18,000,000
125,800,000 - 1,200,000 - 5,000,000 18,000,000 - 150,000,000
6/1/2018 (5,000,000) 5,000,000
120,800,000 - 1,200,000 5,000,000 5,000,000 18,000,000 - 150,000,000
9/1/2018 5,000,000 5,000,000 Pendapatan Jasa
120,800,000 5,000,000 1,200,000 5,000,000 5,000,000 18,000,000 - 155,000,000
11/1/2018 (1,000,000) (1,000,000) Beban Iklan
119,800,000 5,000,000 1,200,000 5,000,000 5,000,000 18,000,000 - 154,000,000
13/1/2018 (6,000,000) 10,000,000 4,000,000
113,800,000 5,000,000 1,200,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 4,000,000 154,000,000
14/1/2018 5,000,000 5,000,000 Pendapatan Jasa
118,800,000 5,000,000 1,200,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 4,000,000 159,000,000
16/1/2018 (1,000,000) (1,000,000) Prive Abadi
117,800,000 5,000,000 1,200,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 4,000,000 158,000,000
17/1/2018 1,500,000 (1,500,000)
119,300,000 3,500,000 1,200,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 4,000,000 158,000,000
21/1/2018 (3,000,000) (3,000,000)
116,300,000 3,500,000 1,200,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 1,000,000 158,000,000
25/1/2018 5,000,000 5,000,000 Pendapatan Jasa
121,300,000 3,500,000 1,200,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 1,000,000 163,000,000
26/1/2018 (500,000) (500,000) Beban Listrik, Air, Telepon
120,800,000 3,500,000 1,200,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 1,000,000 162,500,000
29/1/2018 (500,000) 500,000
120,300,000 3,500,000 1,700,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 1,000,000 162,500,000
31/1/2018 (5,000,000) (5,000,000) Beban Gaji
115,300,000 3,500,000 1,700,000 5,000,000 15,000,000 18,000,000 1,000,000 157,500,000
Rp 151.500.000,- Rp 151.500.000,-
Analisis Transaksi :
1/1/2018 Setoran uang tunai ke kas perusahaan
mengakibatkan bertambahnya aktiva
berupa Kas dan diimbangi dengan
bertambahnya ekuitas berupa Modal
senilai Rp 150.000.000,-
2/1/2018 Pembelian peralatan kantor secara
tunai mengakibatkan bertambahnya
aktiva berupa Peralatan Kantor dan
berkurangnya aktiva berupa Kas senilai
Rp 5.000.000,-
3/1/2018 Pembelian perlengkapan kantor secara
tunai mengakibatkan bertambahnya
aktiva berupa Perlengkapan Kantor
dan berkurangnya aktiva berupa Kas
senilai Rp 1.200.000,-
5/1/2018 Pembelian sepeda motor secara tunai
mengakibatkan bertambahnya aktiva
berupa Kenderaan dan berkurangnya
aktiva berupa Kas senilai
Rp 18.000.000,-
6/1/2018 Pembayaran sewa tempat
mengakibatkan aktiva berupa Sewa
Dibayar Dimuka bertamabah dan
diimbangi berkurangnya aktiva berupa
Kas senilai Rp 5.000.000,-
9/1/2018 Penerimaan jasa honorarium
mengakibatkan bertambahnya aktiva
berupa Piutang Usaha (karena uangnya
belum diterima) dan diimbangi
bertambahnya Ekuitas berupa
Pendapatan Jasa senilai Rp 2.000.000,-
11/1/2018 Pembayaran biaya pemasangan iklan
mengakibatkan berkurangnya aktiva
berupa Kas dan diimbangi
berkurangnya ekuitas berupa Beban
Iklan senilai Rp 1.000.000,-
13/1/2018 Pembelian peralatan kantor yang
dilakukan secara sebagian tunai dan
kredit, mengakibatkan bertambahnya
aktiva berupa Peralatan Kantor senilai
Rp 10.000.000 dan diimbangi
berkurangnya aktiva berupa Kas senilai
Rp 6.000.000,- dan bertambahnya
kewajiban berupa Utang Usaha senilai
Rp 4.000.000,-
14/1/2018 Penerimaan jasa honorarium secara
tunai mengakibatkan bertambahnya
aktiva berupa Kas dan diimbangi
bertambahnya ekuitas berupa
Pendapatan Jasa senilai Rp 2.000.000,-
16/1/2018 Pengambilan uang tunai untuk
keperluan pribadi mengakibatkan
berkurangnya aktiva berupa Kas dan
diimbangi dengan berkurangnya
ekuitas berupa Prive senilai
Rp 1.000.000,-
17/1/2018 Penerimaan dari langganan kredit
mengakibatkan bertambahnya aktiva
berupa Kas dan diimbangi dengan
berkurangnya aktiva berupa Piutang
Usaha senilai Rp 1.500.000,-
20/1/2018 Melakukan pembayaran utang usaha
mengakibatkan berkurangnya aktiva
berupa Kas dan diimbangi dengan
berkurangnya kewajiban berupa Utang
Usaha senilai Rp 3.000.000,-
25/1/2018 Penerimaan jasa honorarium secara
tunai mengakibatkan bertambahnya
aktiva berupa Kas dan diimbangi
bertambahnya ekuitas berupa
Pendapatan Jasa senilai Rp 4.000.000,-
26/1/2018 Melakukan pembayaran atas biaya
listrik, telepon dan air mengakibatkan
berkurangnya aktiva berupa Kas dan
diimbangi dengan berkurangnya
ekuitas berupa Beban Listrik, Air dan
Telepon senilai Rp 500.000,-
29/1/2018 Pembelian perlengkapan kantor
mengakibatkan berkurangnya aktiva
berupa Kas dan bertambahnya aktiva
berupa Perlengkapan Kantor senilai
Rp 500.000,-
31/1/2018 Melakukan pembayaran gaji karyawan
mengakibatkan berkurangnya aktiva
berupa Kas dan diimbangi dengan
berkurangnya ekuitas berupa Beban
Gaji senilai Rp 5.000.000,-
Kantor Kons ultan Pajak Abadi
Jurnal Umum
31 Januari 2018

Tanggal Ke te rangan Re f De bit Kre dit


1/1/2018 Kas 101 150,000,000
Modal Pak Abadi 301 150,000,000
(Melak uk an investasi pemilik )

2/1/2018 Peralatan Kantor 110 5,000,000


Kas 101 5,000,000
(Membeli peralatan k antor)

3/1/2018 Perlengkapan Kantor 103 1,200,000


Kas 101 1,200,000
(Membeli perlengk apan k antor)

5/1/2018 Kenderaan 112 18,000,000


Kas 101 18,000,000
(Membeli sepeda motor untuk k antor)

6/1/2018 Sewa Dibayar Dimuka 104 5,000,000


Kas 101 5,000,000
(Membayar sewa untuk 1 tahun)

9/1/2018 Piutang Usaha 102 5,000,000


Pendapatan Jasa 401 5,000,000
(Menerima jasa honorarium)

11/1/2018 Beban Iklan 501 1,000,000


Kas 101 1,000,000
(Membayar pemasangan ik lan)

13/1/2018 Peralatan Kantor 110 10,000,000


Utang Usaha 201 4,000,000
Kas 101 6,000,000
(Membeli peralatan k antor)

14/1/2018 Kas 101 5,000,000


Pendapatan Jasa 401 5,000,000
(Menerima jasa honorarium)
16/1/2018 Prive Pak Abadi 302 1,000,000
Kas 101 1,000,000
(Pengambilan untuk keperluan pribadi)

17/1/2018 Kas 101 1,500,000


Piutang Usaha 102 1,500,000
(Menerima pembayaran piutang klien)

21/1/2018 Utang Usaha 301 3,000,000


Kas 101 3,000,000
(Membayar utang)

25/1/2018 Kas 101 5,000,000


Pendapatan Jasa 401 5,000,000
(Menerima jasa honorarium)

26/1/2018 Biaya Listrik, Air dan Telepon 502 500,000


Kas 101 500,000
(Membayar biaya listrik, air, telepon)

29/1/2018 Perlengkapan Kantor 103 500,000


Kas 101 500,000
(Membeli perlengkapan kantor)

31/1/2018 Beban Gaji 503 5,000,000


Kas 101 5,000,000
(Membayar gaji karyawan)
JUMLAH 216,700,000 216,700,000

Analisis Transaksi :
1/1/2018 Akibat transaksi ini Kas bertambah di
posisi debit dan Modal bertambah di
posisi Kredit senilai Rp 150.000.000,-
2/1/2018 Akibat transaksi ini Peralatan Kantor
bertambah di posisi debit dan Kas
berkurang di Posisi kredit senilai
Rp 5.000.000,-
3/1/2018 Akibat transaksi ini Perlengkapan
Kantor bertambah di posisi debit dan
Kas berkurang di posisi kredit
Rp 1.200.000,-
5/1/2018 Akibat transaksi ini Kenderaan
bertambah di posisi debit dan Kas
berkurang di Posisi kredit
Rp 18.000.000,-
6/1/2018 Akibat transaksi ini Sewa Dibayar
Dimuka bertambah di posisi debit dan
Kas Berkurang di posisi kredit
Rp 5.000.000,-
9/1/2018 Akibat transaksi ini Piutang Usaha
bertambah di posisi debit dan
Pendapatan Jasa bertambah di posisi
kredit senilai Rp 2.000.000,-
11/1/2018 Akibat transaksi ini Beban Iklan
bertambah di posisi debit dan Kas
berkurang di Posisi kredit senilai
Rp 1.000.000,-
13/1/2018 Akibat transaksi ini Peralatan Kantor
bertambah di posisi debit senilai
Rp 10.000.000 dan Kas berkurang di
posisi kredit senilai Rp 6.000.000, dan
Utang Usaha bertambah di posisi kredit
senilai Rp 4.000.000,-
14/1/2018 Akibat transaksi ini Kas bertambah di
posisi debit dan Pendapatan Jasa
bertambah di posisi kredit senilai
Rp 2.000.000,-
16/1/2018 Akibat transaksi ini Prive bertambah di
posisi debit dan Kas berkurang di
posisi Kredit senilai Rp 1.000.000,-
17/1/2018 Akibat transaksi ini Kas bertambah di
posisi debit dan Piutang Usaha
berkurang di posisi kredit senilai
Rp 1.500.000,-
21/1/2018 Akibat transaksi ini Utang Usaha
berkurang di posisi debit dan Kas
berkurang di posisi kredit senilai
Rp 3.000.000,-
25/1/2018 Akibat transaksi ini Kas bertambah di
posisi debit dan Pendapatan Jasa
bertambah di posisi kredit senilai
Rp 4.000.000,-
26/1/2018 Akibat transaksi ini Beban Listrik, Air,
dan Telepon bertambah di posisi debit
dan Kas berkurang di posisi kredit
senilai Rp 500.000,-
29/1/2018 Akibat transaksi ini Perlengkapan
Kantor bertambah di posisi debit dan
Kas berkurang di posisi kredit senilai
Rp 500.000,-
31/1/2018 Akibat transaksi ini Beban Gaji
bertambah di posisi debit dan Kas
berkurang di posisi kredit senilai
Rp 5.000.000,-
Kantor Konsultan Pajak Abadi
Buku Besar
31 Januari 2018

Nama Akun : Kas No. Akun : 101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
1/1/2018 Menerima setoran modal JU 150,000,000 150,000,000
2/1/2018 Membeli peralatan kantor JU 5,000,000 145,000,000
3/1/2018 Membeli perlengkapan kantor JU 1,200,000 143,800,000
5/1/2018 Membeli kenderaan kantor JU 18,000,000 125,800,000
6/1/2018 Membayar sewa kantor JU 5,000,000 120,800,000
11/1/2018 Membayar biaya iklan JU 1,000,000 119,800,000
13/1/2018 Membeli peralatan kantor JU 6,000,000 113,800,000
14/1/2018 Menerima jasa honorarium JU 5,000,000 118,800,000
16/1/2018 Mengambil prive JU 1,000,000 117,800,000
17/1/2018 Menerima piutang JU 1,500,000 119,300,000
21/1/2018 Membayar utang JU 3,000,000 116,300,000
25/1/2018 Menerima jasa honorarium JU 5,000,000 121,300,000
26/1/2018 Membayar biaya listrik, air dan telepon JU 500,000 120,800,000
29/1/2018 Membeli perlengkapan kantor JU 500,000 120,300,000
31/1/2018 Membayar gaji JU 5,000,000 115,300,000

Nama Akun : Piutang Usaha No. Akun : 102


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
9/1/2018 Menerima jasa honorarium JU 5,000,000 5,000,000
17/1/2018 Menerima pembayaran piutang JU 1,500,000 3,500,000

Nama Akun : Perlengkapan Kantor No. Akun : 103


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
3/1/2018 Membeli perlengkapan kantor JU 1,200,000 1,200,000
29/1/2018 Membeli perlengkapan kantor JU 500,000 1,700,000
Nama Akun : Sewa Dibayar Dimuka No. Akun : 104
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
6/1/2018 Membayar sewa tempat JU 5,000,000 5,000,000

Nama Akun : Peralatan Kantor No. Akun : 110


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2/1/2018 Membeli peralatan kantor JU 5,000,000 5,000,000
13/1/2018 Membeli peralatan kantor JU 10,000,000 15,000,000

Nama Akun : Kenderaan No. Akun : 112


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
5/1/2018 Membeli kenderaan kantor JU 18,000,000 18,000,000

Nama Akun : Utang Usaha No. Akun : 201


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
13/1/2018 Membeli peralatan kantor JU 4,000,000 4,000,000
21/1/2018 Membayar utang JU 3,000,000 1,000,000

Nama Akun : Modal Usaha No. Akun : 301


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
1/1/2018 Menerima setoran modal JU 150,000,000 150,000,000

Nama Akun : Prive Pak Abadi No. Akun : 302


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
16/1/2018 Mengambil uang untuk keperluan pribadi JU 1,000,000 - 1,000,000 -

Nama Akun : Pendapatan Jasa No. Akun : 401


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
9/1/2018 Menerima jasa honorarium JU - 5,000,000 - 5,000,000
14/1/2018 Menerima jasa honorarium JU 5,000,000 10,000,000
25/1/2018 Menerima jasa honorarium JU 5,000,000 15,000,000

Nama Akun : Beban Iklan No. Akun : 501


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
11/1/2018 Membayar pemasangan iklan JU 1,000,000 1,000,000 -

Nama Akun : Beban Listrik, Air dan Telepon No. Akun : 502
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
26/1/2018 Membayar biaya listrik, air dan telepon JU 500,000 500,000 -

Nama Akun : Beban Gaji No. Akun : 503


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31/1/2018 Membayar gaji karyawan JU 5,000,000 5,000,000 -
Kantor Konsultan Pajak Abadi
Neraca Saldo
31 Januari 2018

No. Akun Nama Akun Debit Kredit


101 Kas 115,300,000
102 Piutang Usaha 3,500,000
103 Perlengkapan Kantor 1,700,000
104 Sewa Dibayar Dimuka 5,000,000
110 Peralatan Kantor 15,000,000
112 Kenderaan 18,000,000
201 Utang Usaha 1,000,000
301 Modal Pak Abadi 150,000,000
302 Prive Pak Abadi 1,000,000
401 Pendapatan Jasa 15,000,000
501 Beban Iklan 1,000,000
502 Beban Listrik, Air, dan Telepon 500,000
503 Beban Gaji 5,000,000
JUMLAH 166,000,000 166,000,000
Kasus 2 :
Berikut adalah data yang dimiliki oleh Konsultan
Pajak Indah untuk akhir desember 2018 :
Konsultan Pajak Indah
Neraca Saldo
31 Desember 2018

No. Akun Nama Akun Debit Kredit


101 Kas 150,000,000 -
102 Piutang Usaha 15,000,000 -
103 Perlengkapan Kantor 5,000,000 -
104 Sewa Dibayar Dimuka 5,000,000 -
110 Peralatan Kantor 15,000,000 -
112 Kenderaan 50,000,000 -
201 Utang Usaha - 12,250,000
301 Modal Indah - 215,000,000
302 Prive Indah 1,000,000 -
401 Pendapatan Jasa - 20,000,000
501 Beban Iklan 500,000 -
502 Beban Listrik, Air, dan Telepon 750,000 -
503 Beban Gaji 5,000,000 -
JUMLAH 247,250,000 247,250,000

Data Penyesuaian :
a. Persediaan perlengkapan kantor yang tersedia
Rp 3.000.000,-
b. Sewa kantor dibayar tanggal 1 Juli 2018 untuk 1
tahun.
c. Peralatan kantor disusutkan dengan metode
garis lurus tanpa nilai sisa dan ditaksir umur
ekonomis selama 10 tahun.
d. Kenderaan kantor disusutkan dengan metode
garis lurus tanpa nilai sisa dan ditaksir umur
ekonomis selama 15 tahun.
Diminta :
Berdasarkan data Neraca Saldo dan data tambahan
penyesuaian di atas, maka susunlah Jurnal
Penyesuaian, Neraca Lajur, dan Laporan keuangan
kantor Konsulan Pajak Indah.
Jawab :

Konsultan Pajak Indah


Jurnal Penyesuaian
31 Desember 2018

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


31/12/2018 Beban Perlengkapan Kantor 504 2,000,000
Perlengkapan Kantor 103 2,000,000
31/12/2018 Beban Sewa 505 2,500,000
Sewa Dibayar Dimuka 104 2,500,000
31/12/2018 Beban Penyusutan Peralatan Kantor 506 1,500,000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 111 1,500,000
31/12/2018 Beban Penyusutan Kenderaan 507 3,333,333
Akumulasi Penyusutan Kenderaan 113 3,333,333
JUMLAH 9,333,333 9,333,333
Konsultan Pajak Indah
Neraca Lajur
31 Desember 2018

No. Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Laporan Laba Rugi Neraca
Nama Akun
Akun Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
101 Kas 150,000,000 - 150,000,000 150,000,000
102 Piutang Usaha 15,000,000 - 15,000,000 15,000,000
103 Perlengkapan Kantor 5,000,000 - 2,000,000 3,000,000 3,000,000
104 Sewa Dibayar Dimuka 5,000,000 - 2,500,000 2,500,000 2,500,000
110 Peralatan Kantor 15,000,000 - 15,000,000 15,000,000
112 Kenderaan 50,000,000 - 50,000,000 50,000,000
201 Utang Usaha - 12,250,000 12,250,000 12,250,000
301 Modal Indah - 215,000,000 215,000,000 215,000,000
302 Prive Indah 1,000,000 - 1,000,000 1,000,000
401 Pendapatan Jasa - 20,000,000 20,000,000 20,000,000
501 Beban Iklan 500,000 - 500,000 500,000
502 Beban Listrik, Air, dan Telepon 750,000 - 750,000 750,000
503 Beban Gaji 5,000,000 - 5,000,000 5,000,000
247,250,000 247,250,000
504 Beban Perlengkapan Kantor 2,000,000 2,000,000 2,000,000
505 Beban Sewa 2,500,000 2,500,000 2,500,000
506 Beban Penyusutan Peralatan Kantor 1,500,000 1,500,000 1,500,000
111 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 1,500,000 1,500,000 1,500,000
507 Beban Penyusutan Kenderaan 3,333,333 3,333,333 3,333,333
113 Akumulasi Penyusutan Kenderaan 3,333,333 3,333,333 3,333,333
9,333,333 9,333,333 252,083,333 252,083,333 15,583,333 20,000,000 236,500,000 232,083,333
Laba Usaha 4,416,667 4,416,667
20,000,000 20,000,000 236,500,000 236,500,000
Konsultan Pajak Indah
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2018

A. Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa 20,000,000

B. Beban Usaha
Beban Iklan 500,000
Beban Listrik, Air, dan Telepon 750,000
Beban Gaji 5,000,000
Beban Perlengkapan Kantor 2,000,000
Beban Sewa 2,500,000
Beban Penyusutan Peralatan Kantor 1,500,000
Beban Penyusutan Kenderaan 3,333,333 +
15,583,333 -
Laba Usaha 4,416,667

Konsultan Pajak Indah


Laporan perubahan Ekuitas
31 Desember 2018

Modal Awal 215,000,000


Laba Bersih 4,416,667
Prive Pak Abadi 1,000,000 -
Penambahan Modal 3,416,667 +
Modal Akhir 218,416,667
Konsultan Pajak Indah
Neraca
31 Desember 2018

A. Aktiva Lancar A. Pasiva


Kas 150,000,000 Utang Usaha 12,250,000
Piutang Usaha 15,000,000
Sewa Dibayar Dimuka 2,500,000
Perlengkapan Kantor 3,000,000 +
Total Aktiva Lancar 170,500,000

B. Aktiva Tetap B. Ekuitas


Peralatan Kantor 15,000,000 Modal Indah 218,416,667
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 1,500,000 -
13,500,000
Kenderaan 50,000,000
Akumulasi Penyusutan Kenderaan 3,333,333 -
46,666,667 +
Total Aktiva Tetap 60,166,667 +
Jumlah Aktiva 230,666,667 Jumlah Pasiva dan Ekuitas 230,666,667
BAB 4
ISTILAH AKUNTANSI

KELOMPOK AKTIVA
Akumulasi Penyusutan Gedung (Acumulated depreciation of Building)
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (Acumulated depreciation of motor vehicle)
Akumulasi Penyusutan Mesin (Acumulated depreciation of machine)
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor (Acumulated depreciation of Office Equipment)
Akumulasi Penyusutan Peralatan Peralatan Toko (Acumulated depreciation of Store Equipment)
Ansuransi Dibayar Dimuka (Prepaid Insurance)
Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expense)
Biaya yang dibayar dimuka (Prepaid Expense)
Dividen (Devidend)
Hak Istimewa (Franchise)
Hak Sewa (Leasing)
Iklan Dibayar Dimuka (Prepaid Advertising)
Investasi Dalam Obligasi (Investment In Bond)
Investasi Dalam Saham (Investment In Common Stock)
Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment)
Kas (Cash)
Kas di Bank (Cash in Bank)
Kas Kecil (Petty Cash)
KELOMPOK AKTIVA
Kendaraan (Motor Vehicle)
Mesin (Machine)
Nama Baik (Goodwill)
Penyisihan Kerugian Piutang (Allowance For Doubtful Debt)
Perabot & Inventaris (Furniture And Fixture)
Peralatan (Equipment)
Peralatan Toko (Store Equipment)
Perlengkapan (Supplies)
Perlengkapan Kantor (Office Supplies)
Perlengkapan Toko (Store Supplies)
Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory)
Piutang Bunga (Interest Receivable)
Piutang Dagang (Account Receivable)
Piutang Wesel (Notes Receivable)
Sewa Dibayar Dimuka (Prepaid Rent)
Surat-surat berharga (Efek)
Surat-Surat Berharga (Marketable Securities)
Tanah (Land)
Wesel Tagih (Note Receivable)
KELOMPOK PASVIA (UTANG)
Hutang Bank (Bank Payable / Loan From Bank)
Hutang Biaya (Accrued Expense)
Hutang Bunga (Interest Payable)
Hutang Dagang (Account Payable)
Hutang Gaji (Salaries Payable)
Hutang Hipotek (Mortgage Payable)
Hutang Obligasi (Bond Payable)
Hutang Pajak (Tax Payable)
Hutang Wesel (Notes Payable)
Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Revenue)
Sewa Diterima Dimuka (Unearned Rent)

KELOMPOK EKUITAS
Setoran Modal (Paid Up Capital)
Pengambilan Pribadi (Prive)
Pengambilan Saham (Devidend)
Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary)
Saham (Common Stock)
Saham Preferen / Istimewa (Preferred Stock)
Laba Di Tahan (Retained Earning)

KELOMPOK PENDAPATAN
Pendapatan Bunga (Interest Income)
Pendapatan Dari Angkutan (Fare Income)
Pendapatan Dari Komisi (Commosion Income)
Pendapatan Dari Konsinyasi (Consignment Income)
Pendapatan Dari Usaha Patungan (Income From Joint Venture)
Pendapatan Diterima Kembali (Recovery Income)
Pendapatan Lain-Lain (Other Income)
Pendapatan Sewa (Rent Income)
KELOMPOK BEBAN
Biaya Administrasi (Administrative Expense)
Biaya Administrasi Bank (Bank Service Charge)
Biaya Asuransi (Insurance Expense)
Biaya Bunga (Interest Expense)
Biaya Gaji Bagian Penjualan (Salesmen Salaries Expense)
Biaya Gaji Kantor (Office Salaries Expense)
Biaya Gaji Toko (Store Salaries Expense)
Biaya Iklan (Advertising Expense)
Biaya Kendaraan (Motor Vehicle Expense)
Biaya Kerugian Piutang (Bad Debt Expense)
Biaya Listrik (Electeicity Expense)
Biaya Operasi Lainnya (Other Operating Expense)
Biaya Pajak Penghasilan (Income Tax Expense)
Biaya Penyusutan Gedung (Depreciation Expense Of Building)
Biaya Penyusutan Harta (Depreciation Expense)
Biaya Penyusutan Kendaraan (Depreciation Expense Of Motor Vehicle)
Biaya Penyusutan Mesin (Depreciation Expense Of Machine)
Biaya Penyusutan Perabot/Inventaris (Depreciation Expense Of Furniture And Fixture)
Biaya Penyusutan Peralatan (Depreciation Expense Of Equipment)
Biaya Penyusutan Peralatan Kantor (Depreciation Expense Of Office Equipment)
Biaya Penyusutan Peralatan Toko (Depreciation Expense Of Store Equipment)
Biaya Perlengkapan Kantor (Office Supplies Expense)
Biaya Perlengkapan Toko (Store Supplies Expense)
Biaya Perlengkapan Toko (Supplies Expense)
Biaya Prasarana (Utilities Expense)
Biaya Rupa-Rupa (Miscellanious Expense)
Biaya Sewa (Rent Expense)
Biaya Telepon (Telephone Expense)
Biaya Upah dan gaji (Wages & Salaries Expense)
Ongkos Angkut Pembelian (Freight In)
Ongkos Angkut Penjualan (Freight Out)
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bahri. 2016. Pengantar Akuntansi


Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS. Yogyakarta :
Penerbit Andi

Sofia Prima Dewi, dkk. Pengantar Akuntansi. Bogor :


Penerbit In Media

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta :


Penerbit Salemba Empat

Toto Sucipto, dkk. 2004. Siklus Akuntansi. Jakarta :


Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai