Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh :

Dela Tiara Safitri (19010310766)

Rahmah (19010310784)

Dosen Pengampu :
Lukmanulhaqim, M.A

Mata Kuliah :
Analisis Laporan Keuangan

FAKULTAS SYARIAH, DAKWAH DAN USHULUDDIN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


makalah ini yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan”. Dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan Dia mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan
baik.
Tujuan Dari makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
pengetahuan tentang pengembangan karya tulis ilmiah yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai
rintangan, baik itu yang dating dari diri maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari tuhan akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menganalisis laporan keuangan berarti menggali lebih banyak


informasi yang dikandung suatu laporan keuangan. Sebagaimana diketahui
laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas
perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut
sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang
perusahaan yang dilaporkan tersebut.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan
keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga
mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada
masa lalu dan sekarang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisa Laporan Keuangan Syariah

1. Arti Penting Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan informasi akuntansi paling krusial yang
mengendalikan seluruh aktivitas finansial perusahaan. Sampai saat ini masih banyak
pebisnis yang belum menyadari pentingnya laporan keuangan bagi perusahaan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat informasi untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut.
Laporan keuangan, pada mulanya bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai
alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi selanjutnya sebagai dasar untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena itu
pentingnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan untuk mengetahui
perkembangan perusahaan yang dilihat dariposisi keuangan serta hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan tersebut.
Pada dasarnya setiap laporan keuangan yang baik harus memiliki 3 jenis
laporan, yaitu laporan laba/rugi (profit and loss statement), laporan neraca (balance
sheet), dan laporan arus kas (cash flow statement).

2. Laporan Keuangan dan Pengaruhnya bagi PerusahaanLaporan keuangan yang


dipublikasikan dianggap memiliki arti pentingdalam menilai suatu perusahaan,
sebab informasi laporan keuangan dapat dianalisa apakah perusahaan itu baik
atau tidak bagi yang berkepentingan.

4
Bagian keuangan pada setiap perusahaan memegang peranan penting dalam
menentukan arah perencanaan perusahaan.Sebab bagian keuangan harus berfungsi
secara baik, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan akan memperoleh laporan
keuangan tersebut dan membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai
yang diharapkan.

Dalam analisis informasi keuangan, setiap aktivitas usaha harus dianalisis secara baik
oleh manajemen maupun oleh pihak pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
yang bersangkutan.

C. Pentingnya Laporan Keuangan bagi Perusahaan dan Karyawan


1. Pemilik Perusahaan

Pemilik perusahaan, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan


perusahaannya. Terutama untuk perusahaan yang dipimpinnya. Laporan keuangan ini
diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil yang telah dicapai dan untuk
menilai kemungkinan hasil yang akan dicapai pada masa yang akan datang
sehingga dapat menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan
harga saham yang dimilikinya.

Laporan keuangan adalah hal penting bagi setiap perusahaan.

a. Memantau Perkembangan Bisnis Perkembangan bisnis menjadi satu hal yang


wajib diperhatikan oleh owner. Berapa banyak modal yang sudah keluar, berapa
pangsa pasar, dan sebagainya menjadi salah satu catatan yang akan masuk di laporan
keuangan. Laporan keuangan memiliki beberapa jenis, dan setiap jenisnya memiliki
fungsi masing-masing. Seperti laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus
kas. Dari keempat laporan ini Anda akan mengetahui bagaimana laba rugi bisnis
Anda, berapa arus kas, dan berada di posisi mana bisnis Anda saat ini.

5
Perkembangan bisnis menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pemilik bisnis
untuk mengetahui posisi bisnisnya saat ini. Banyak pengusaha yang mengabaikan ini.
Padahal dengan memantau perkembangan bisnis bisa menentukan cara terbaik untuk

menentukan strategi bisnis ke depan. b. Mengetahui Jumlah Aset

Dengan laporan keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui berapa banyak


jumlah aset yang dimilikinya.Banyak pengusaha yang sering mengabaikan asetnya,
sehingga mereka tidak mengetahui berapa banyak aset yang sudah dimiliki. Dengan
catatan laporan keuangan yang rapih, dapat diketahui apa saja aset yang dimiliki.
Laporan keuangan juga bisa memantau aset secara real time. Ketika ada perubahan
nilai aset, adanya laporan keuangan, dengan cepat dapat diketahui dengan baik.

c. Kontrol Biaya

Banyaknya biaya yang dikeluarkan haruslah dicatat dengan benar dan baik oleh
setiap pebisnis. Disini, laporan keuangan akan Laporan keuangan yang telah siap
akan menjadi informan yang akurat terhadap kondisi bisnis dan perusahaan terkini.
Dari kondisi perusahaan yang ada ini akan menjadi salah satu alat untuk mengambil
keputusan yang tepat dan jelas. Sehingga bisa memudahkan dalam menjalankan
sebuah bisnis.

Setiap Tindakan yang dilakukan orang sebenarnya sudah proses pengambilan


keputusan. Proses pengambilan keputusan ini didasarkan pada informasi.Informasi
memegang peranan penting. Semakin banyak dan akurat informasi semakin baik
keputusan yang diambil.Dalam dunia bisnis, keputusan yang salah akan menderita
kerugian, sedangkan keputusan yang benar akan menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
2. Bagi Karyawan

6
Pentingnya Manager atau pimpinan perusahaan mengetahui posisi keuangan
perusahaannya pada periode yang lalu sebagai bahan untuk Menyusun rencana yang
lebih baik, memperbaiki system pengawasan dan menentukan kebijakasanaan yang
lebih tepat. Bagi management yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup
tinggi,cara kerja yang efisien, aktiva aman dan terjaga dengan baik, struktur
permodalan sehat dan perusahaan mempunyai rencana lebih baik untuk masa
depannya, baik dalam bidang keuangan mapun dalam bidang operasional.

Bagi management yang terpenting adalah bahwa laporan keuangan tersebut


merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada para pemilik perusahaan
atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

Laporan keuangan akan digunakan oleh management untuk :

a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan ;

b. Mengukur efisiensi tiap-tiap bagian,proses atau produksi;


c. Mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan
tanggung jawab;

d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang


baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

D. Sumber Informasi Manajemen

Laporan keuangan merupakan sumber informasi manajemen sebagai alat dalam


pengambilan keputusan.Berdasarkan hasil riset empiris sumber informasi para
manajermenurut tingkatannya berbeda-beda.Porsi terbesar perbedaan sumber
informasi berasal dari luar (eksternal) perusahaan.

7
Tingkatan sumber informasi yang dipakai sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan oleh para analis, investor individual dan Lembaga, antara lain:

1. Informasi Keuangan
a. Laporan Keuangan;
b. Laporan Intern;
c. Filing Perusahaan;
d. Prospektus/sirkulasi;
e. Data keuangan menyeluruh;
f. Dara Pasar Modal;
g. Ramalan analis keuangan;
h. Ramalan Manajemen.

1. Definisi Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2010) Laporan keuangan adalah laporan yang mengungkapkan


kondisi keuangan suatu perusahaan pada saat ini maupun dalam satu periode tertentu.
Laporan keuangan yang mengungkapkan kondisi keuangan pada saat ini maksudnya
adalah kondisi terkini dari perusahaan tersebut. Kondisi terkini perusahaan
merupakan status keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (neraca) dan periode
tertentu (laporan laba rugi).

Sunyoto (2013) menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat
penting untuk mendapatkan informasi posisi keuangan perusahaan. Dalam laporan
keuangan juga terdapat informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan. Dilakukannya analisis dengan membandingkan data keuangan di dua
periode atau lebih dapat menghasilkan data yang lebih rinci. Sehingga rincian data
tersebut dapat digunakan untuk mendukung suatu keputusan yang diambil oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.

8
Munawir (2014) mendefinisikan laporan keuangan suatu proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan.Sedangkan
menurut Sofyan S. Harahap (2009) Laporan keuangan adalah laporan yang
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahan pada saat tertentu
atau jangka waktu tertentu.

Berdasarkan pengertian laporan keuangan tersebut ditarik kesimpulan bahwa laporan


keuangan merupakan susunan dari berbagai transaksi keuangan yang terjadi di dalam
suatu perusahaan selama satu periode tertentu serta berisi berbagai informasi yang
lengkap mengenai kondisi suatu perusahaan yang nantinya akan bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1 (2017) menjelaskan tujuan laporan keuangan adalah


menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan serta
arus kas suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna laporan
dalam. pengambilan keputusan ekonomi.

Kasmir (2010) menjelaskan bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dengan
tujuan untuk:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aset yang dimiliki oleh
perusahaan saat ini;
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah liabilitas dan ekuitas yang
dimiliki perusahaan saat ini;
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
periode tertentu;
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam periode tertentu;

9
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan; f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen
perusahaan dalam satu periode;
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan laporan keuangan;
h. Informasi keuangan lainnya.

Berdasarkan sumber-sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan


keuangan adalah untuk memberikan berbagai informasi mengenai kondisi keuangan
suatu perusahaan yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pengambilan
keputusan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai bahan untuk
memprediksi nasib perusahaan dimasa mendatang.

3. Manfaat Laporan Keuangan

Dalam kegiatan usaha tentunya berkaitan dengan keuangan dan memerlukan suatu
laporan. Laporan tersebut berupa seluruh transaksi keuangan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam menjalankan usahanya. Transaksi keuangan tersebut akan
memberikan sebuah informasi terkait dengan asal-usul uang tersebut, serta
pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan. Dalam hal ini laporan tersebut disebut
dengan laporan keuangan.

laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban, untuk itu


sebagai calon ataupun pelaku bisnis harus membuat laporan keuangan dengan baik
dan harus sesuai dengan standar yang dimiliki. Dari pernyataan tersebut dapat
dikatakan bahwa laporan keuangan memiliki manfaat yang baik bagi perusahaan
Berikut manfaat laporan keuangan :
a. Sebagai Bahan Evaluasi Perusahaan

Laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi perkembangan suatu


perusahaan dan juga sebagai informasi kebutuhan dan penggunaan dana serta
menghadapi persaingan bisnis dari perusahaan pesaing.

10
b. Dasar untuk Melakukan Inovasi Laporan keuangan dapat memberikan peluang
bagi pelaku usaha untuk melahirkan ide dan melakukan inovasi dalam usahanya,
seperti melakukan ekspansi, pengembangan produk dan diversifikasi produk.
c. Pertanggung Jawaban Pada dasarnya laporan keuangan dibuat untuk melakukan
sebuah pertanggung jawaban atas seluruh transaksi keuangan yang dilakukan.
Sebagai pelaku usaha maka dalam menyusun laporan keuangan ini sudah menjadi
tanggung jawab.
d. Sebagai acuan pengambilan keputusan Laporan keuangan merupakan salah satu
alat yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengambil sebuah keputusan.
Terutama bagi pemimpin suatu perusahaan, yang mana dengan adanya laporan
tersebut maka harus dengan segera mengambil sebuah keputusan terkait dengan
keuangan.

F. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

1. Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi atau laporan
kemanjuan (progress report) secara periodic yang dilakukan pihak management yang
bersangkutan. Laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu
progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari
suatu kombinasi antara :

a. Fakta-fakta yang Telah Dicatat (Recorded Fact) Laporan keuangan disusun atas
dasar fakta dari catatan akuntansi. Pencatatan berdasarkan catatan historis dari
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

b. Prinsip-prinsip dan Kebiasaan-Kebiasaan di Ddlam Akuntansi (Accounting


Convention And Postulate) Laporan keuangan berdasarkan data dan catatan
akuntansi sesuai dengan prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang

11
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (General) Accepted Accounting
Principles).
c. Pendapat Pribadi (Personal Judgment) Salah satu sifat laporan keuangan yaitu
berdasarkan pendapat pribadi. Hal ini dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan
transaksi telah diatur olehkonvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar ditetapkan dan
yang sudah menjadi. standar praktek sudah pembukuan, namun penggunaan dari
konvensi-konvensi dan dalil-dalil dasar tersebut tergantung dari pada akuntan atau
manajemen perusahaan yang bersangkutan. Pendapat ini tergantung kepada
kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang
tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui.

2. Keterbatasan Laporan Keuangan

Dalam prinSip prinsip Akuntansi Indonesia atau Ikatan. Akuntan Indonesia (IAI)
secara terprinci menjelaskan keterbatasan laporan keuangan yakni:
a. Bersifat historis, laporan keuangan menunjukkan transaksi dan peristiwa yang
telah lalu dan laporan keuangan bukan satu-satunya sebagai sumber informasi dalam
pengambilan keputusan ekonomi. proses
b. Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna.
Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara
langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.
c. Tidak luput dari penggunaan berbagai timbangan dan taksiran
d. Hanya melaporkan informasi bersifat material
e. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
f. Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansi
dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas).
g. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat
kesuksesan antar bank.

12
B. Analisis Comman size

1. Laporan Bentuk Awam (Common Size)


Teknik ini menggunakan pola penyederhanaan angka-angka yang
terdapat dalam laporan keuangan atau bisa juga disebut "pengawaman"
laporan keuangan. Proses ini juga memerlukan angka dasar yang
ditetapkan sebagai dasar perhitungan angka konversi. Tanpa
mengabaikan angka lain, biasanya untuk neraca dipakai total aset atau
total utang dan modal sebagai dasar dengan angka 100% berarti pos-pos
aset akan dipersentasikan ke angka total aset tadi dan pos-pos utang dan
modal akan dipersentasikan ke total utang dan modal itu. Dengan
demikian, neraca akan men jadi angka-angka awam dalam bentuk
persentase ke total aset.
Sama halnya dengan laporan laba/rugi. Tanpa meremehkan angka pos
lain biasanya yang menjadi pos dasar adalah Penju alan. Angka penjualan
dianggap 100% sehingga komponen pos laba/rugi di bawahnya dikaitkan
dengan angka penjualan di konversikan ke angka persentasi. Sehingga
semua pos laba/rugi dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan penjualan.
Angka-angka laporan keuangan dalam bentuk awam atau persentasi
ini tentu bisa juga dibandingkan baik secara periodik, Analisis dengan
perusahaan lain, maupun dengan "industrial norm" jika ada.
Analisis common size ini dilakukan untuk melihat struktur keuangan
baik dari daftar Neraca, Laba/Rugi, atau Arus Kas. Untuk melihat struktur
keuangan ini maka laporan keuangan dikonversikan ke bentuk persentase
dengan mengaitkannya de ngan pos penting. Pos penting itu misalnya
Penjualan untuk Laba/ Rugi, pos Total Aktiva untuk Neraca.

13
2. Laba/Rugi Bentuk Common Size

Struktur laba/rugi dapat menunjukkan persentase pos ter tentu dari pos
utama. Misalnya persentase laba bersih dari pen jualan, persentase laba
kotor atas penjualan, biaya operasi, dan sebagainya. Dengan melihat
persentase ini kita dapat menge tahui struktur laba/rugi perusahaan dan
juga bisa dibandingkan dengan struktur perusahaan lain yang sejenis atau
rasio rata-rata industri.
Dari laporan bentuk awam ini, pembaca dapat lebih terfokus
menganalisis struktur laba/rugi perusahaan tahun demi tahun serta
melihat perkembangannya dan juga arah kecenderungan nya. Dari
gambaran di atas dapat dilihat bahwa laba tahun 1992 naik, kemudian
turun lagi dan kembali ada kecenderungan naik di tahun-tahun setelah
1996. Biaya operasi juga dapat dilihat cenderung turun karena mungkin
ada efisiensi dan penghematan lainnya.
Dalam bentuk lain, laporan bentuk awam ini dapat juga dibandingkan
dengan perusahaan lain atau rasio rata-rata industri.

3. Neraca Bentuk Common Size


Struktur Neraca dapat melihat persentase pos tertentu dengan pos
utama lainnya misalnya persentase aktiva lancar dengan total aktiva,
aktiva tetap, aktiva lain, utang lancar, utang jangka pan jang, modal, dan
sebagainya.
Dari perbandingan ini kita bisa melihat posisi struktur ke uangan
neraca perusahaan dibandingkan dengan r keuangan neraca perusahaan
lain.

4. Laporan Arus Kas Bentuk Common Size

14
Struktur arus kas bisa menggambarkan dari mana dan ke mana kas
dimanfaatkan selama satu periode tertentu. Biasanya dengan
mengelompokkannya dalam kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan.
Bentuk awam (common size) dari Kas ini masih jarang dibaca dalam
literatur namun sebenarnya bisa kita buat juga dengan menentukan pos
yang dianggap penting sebagai dasar perbandingan. Misalnya bisa
digunakan arus kas dari kegiatan operasi sebagai "basis" yang
didenominasi menjadi 100%, sehingga arus kas lainnya diukur dari basis
ini.

C. Analisa Rasio

1. Pengertian Rasio
Rasio Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lain nya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara Utang
dan Modal, antara Kas dan Total Aset, antara Harga Pokok Produksi
dengan total Penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim
digunakan para analisis ke uangan. Rasio keuangan sangat penting dalam
melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio
keuangan itu bisa banyak sekali.
Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lain nya.
Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan
antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga
kita dapat memperoleh informasi dan membe rikan penilaian.
Perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio
yang penting. Misalnya rasio ideal mengenai likuiditas untuk bank tidak
sama dengan rasio pada perusahaan industri,perdagangan, atau jasa. Oleh

15
karenanya, di dalam laporan me ngenai average industry ratio di Amerika
perusahaan yang mener bitkannya membagi-bagi rasio menurut jenis
perusahaan bahkan menurut sub-sub industri yang lebih rinci.
2. Keunggulan Analisis Rasio
Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis
lainnya. Keunggulan tersebut adalah:
a. rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan;
b. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit,
c. mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; sangat
bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
d. pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score);
e. menstandarisir size perusahaan;
f. lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan per usahaan
lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau
"time series";
g. lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan pre diksi di
masa yang akan datang.
3. Keterbatasan Analisis Rasio
Di samping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga
memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu
penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya.
Adapun keterbatasan analisis rasio itu adalah:
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan
untuk kepentingan pemakainya.
b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga
menjadi keterbatasan teknik ini seperti:

16
1) Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak
mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias
atau subjektif.
2) Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio
adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.
3) Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada
angka rasio.
4) metode pencatatan yang tergambar dalam standar akun tansi
bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menim


bulkan kesulitan menghitung rasio.
d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
e. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standa
akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dila kukan
perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

4. Jenis Rasio
Banyak penulis yang menyodorkan jenis rasio yang menurut
penulisnya cocok untuk memahami perusahaan. Umumnya rasio yang
dikenal dan populer adalah: rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas.
Namun sebenarnya banyak lagi rasio yang dapat di hitung dari laporan
keuangan yang dapat memberikan informasi bagi analis misalnya:
rasio leverage, produktivitas, rasio pasar modal, rasio pertumbuhan,
dan sebagainya.
Courties melihat tiga aspek penting dalam menganalisis
laporan keuangan yaitu sebagai berikut:
a. Profitabilitas. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
digambarkan oleh Return On Investment (ROI). la melihat ROI ini

17
digambarkan lebih rinci lagi oleh Rasio Profit Margin dan Capital
Turn Over.
b. Management Performance adalah rasio yang dapat menilai prestasi
manajemen. Ia melihat dari segi kebijakan kredit, Persediaan,
Administrasi, dan Struktur Harta dan Modal.
c. Solvency kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya.
Solvency ini digambarkan oleh arus kas baik jangka pendek
maupun jangka panjang.

Di samping Courties Dupont juga memiliki kerangka analisis


yang lain. Dupont menganggap yang penting adalah ROI dan dari sini
ia kembangkan rasio yang dapat menghubungkan laporan neraca dan
laporan laba/rugi. Selanjutnya akan kita bahas jenis jenis rasio yang
sering digunakan dalam bisnis.

Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah


1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Solvabilitas
3. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
4. Rasio Leverage; Rasio Aktivitas
5. Rasio Pertumbuhan
6. Market Based (Penilaian Pasar); Rasio Produktivitas

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini
dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu
pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likui ditas ini
adalah sebagai berikut:

18
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Utang Lancar
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva
lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusa haan
menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat
dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila
rasio lancar ini 1:1 atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat
menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah
jika berada di atas 1 atau di atas 100%. Artinya aktiva lancar harus
jauh di atas jumlah utang lancar.

Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kas+surat berharga+ piutang= A . Lancar−¿( persediaan+ prepaid Expense )
Utang Lancar
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling
likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin
baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Rasio. Angka rasio ini tidak
harus 100% atau 1:1. Rasio lain yang dapat dihitung antara lain:
Kas
Rasio Kas atas Aktiva Lancar =
Aktiva Lancar

Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan


total aktiva lancar.

Kas
Rasio Kas Atas Utang Lancar =
Utang Lancar
Rasio ini menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi utang lancar.

19
Aktiva Lancar
Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva =
Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan porsi Aktiva lancar atas Total Aktiva

Aktiva Lancar
Aktiva Lancar dan Total Utang =
Total Utang J . Panjang
Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total kewajiban
perusahaan.

2. Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban
kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung
dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan
utang jangka panjang.
Rasio solvabilitas antara lain:
Total Utang
Rasio Utang atas Modal =
Modal(Equity)

Rasio-rasio ini menggambarkan sampai sejauhmana modal


pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil
rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk
keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari
jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi peme gang saham atau
manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar.

20
Debt Service Ratio (Rasio Pelunasan Utang) =
Laba Bersih+Bunga+ Penyusutan+ Beban Nonkas
pembayaran Bunga dan Pinjaman

Rasio ini menggambarkan sejauhmana laba setelah dikurangi


bunga dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi kewajiban
bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar
kemampuan perusahaan menutupi utang-utangnya. Perusahaan yang
sehat mestinya laba yang diperoleh jauh melebihi kewajiban
pembayaran/pelunasan utang.

Total Utang
Rasio Utang atas Aktiva =
Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh


aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvable). Bisa juga dibaca
berapa porsi utang dibanding dengan aktiva. Supaya aman porsi utang
terhadap aktiva harus lebih kecil.

3. Rentabilitas/Profitabilitas
Rasio Rentabilitas atau disebut juga Profitabilitas menggam
barkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan mengha silkan laba disebut
juga Operating Ratio.

21
Beberapa jenis rasio rentabilitas ini dapat dikemukakan sebagai
berikut:

Pendapatan Bersih
Margin Laba (Profit Margin) =
Penjualan

Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan


bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini
semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup tinggi.

Penjualan Bersih
Aset turn over (Return on Aset) =
Total Aktiva

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari


volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini
berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.

C.

Return on Investment =

(Return on Equity)

Laba Bersih

Rata-rata Modal (Equity)

22
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.

Tegu adel

d.

Return on Total Aset

Laba Bersih sviM

Rata-rata Total Aset

Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila
diukur dari nilai aktiva. newyied delmul

e.

club blast mondas danol Laba Sebelum Bunga dan Pajak Basic Earning
Power =

Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memper oleh laba diukur


dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan
total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik. te gaasu dalo ieveidib
needsaurus

Earning Per Share La Laba bagian saham bersangkutan

23
Jumlah saham
Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham
menghasilkan laba.

gebContribution Margin ini sed nislams Laba Kotor

Penjualan

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan yang akan


menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lain laba nya. Dengan
pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya
tetap atau biaya operasi sehingga perusa haan dapat menikmati laba.

h Rasio rentabilitas ini bisa juga digambarkan dari segi kemam puan
karyawan, cabang, aktiva tertentu dalam meraih laba. Misalnya
kemampuan karyawan per kepala meraih laba dapat dihitung

Jumlah Laba

Jumlah karyawan

Tapi rasio ini dapat juga digolongkan sebagai rasio produk tivitas.

4. Rasio Leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap


modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan
dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang
digambarkan oleh modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya

24
memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. Rasio ini bisa juga
dianggap bagian dari rasio Solvabilitas.

5. [13.10, 10/5/2022] Rahmah: Rasio Aktivitas

Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam


menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan
kegiatan lainnya. S

na Rasio ini antara lain adalah:

a.

Inventory = Turn Over

Harga Pokok Penjualanb

Rata-rata Persediaan Barang

Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus


produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap
bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rata-rata persediaan dihitung
dengan cara:

om ini orac

Persediaan Awal + Persediaan Akhir

25
b.

Penjualan Kredit Bersih

Receivable = Turn Overpal

Rata-rata Piutang m

Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Se makin besar


semakin baik karena penagihan piutang dilakukan cengan cepat.
Receivable Turn Over ini dapat dikonversikan ke hari. Caranya:
360
Rasio Turn Over Piutang
[13.11, 10/5/2022] Rahmah: C.

Penjualan

Fixed Aset: Turn Over

Aktiva Tetap Bersih

Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari
volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya
kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi.

d.

Total Aset Turn over

26
Penjualan

Total Aset

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume


penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

e.

Periode Penagihan Piutang

Piutang (rata-rata)

Penjualan Per hari

Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan


piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan
dengan informasi yang digambarkan Receivable Turn Over.

6. Rasio Pertumbuhan (Growth)

Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan


dari tahun ke tahun.

a.

Kenaikan Penjualan =

27
Penjualan Tahun Ini - Penjualan Tahun Lalu

Penjualan Tahun Lalu

Analisis Rasio

a.

Price Earning Ratio

(PER)

Harga Pasar Saham

311

Laba Bersih

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau


harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspek tasi investor tentang
prestasi perusahaan di masa yang akan datang cukup tinggi.

b.

Market to Book Value Ratio

Nilai Pasar Saham

28
Nilai Bukuren

Rasio ini menunjukkan perbandingan harga saham dipasar dengan nilai


buku saham tersebut yang digambarkan di Neraca.

8. Rasio Produktivitas

Jika perusahaan ingin dinilai dari segi produktivitas unit unitnya maka
bisa dihitung rasio produktivitas. Rasio ini menun jukkan tingkat
produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai, misalnya:

a. Rasio Karyawan atas Penjualan. Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Jumlah Penjualan Bersih

Jumlah Karyawan

Rasio ini menunjukkan sejauhmana kemampuan karyawan menghasilkan


laba. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap lebih
produktif.

b. Rasio Biaya per Karyawan.

Rasio ini dihitung:

Total biaya

Jumlah Karyawan

29
Rasio ini menunjukkan jumlah biaya yang diukur dari jumlah karyawan.
Biaya di sini bisa biaya produksi, biaya gaji, biaya pendidikan, biaya
penjualan, dan lain sebagainya. Semakin kecil rasio ini semakin baik
karena dianggap semakin efisien.

C.

Rasio Penjualan Terhadap Space Ruangan Rasio ini dihitung:

Jumlah Penjualan Bersih Jumlah Space (m²)

Rasio ini menunjukkan produktivitas space.

d. Rasio Laba terhadap Karyawan Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Jumlah Laba Bersih

Jumlah Karyawan

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menciptakan

laba.

Rasio Laba terhadap Cabang Rasio ini dihitung: duj

e.

ingede grond b

30
Total laba

Jumlah Cabang

Rasio ini menunjukkan kontribusi rata-rata dari cabang atas penciptaan


laba. Prestasi cabang bisa juga dinilai dengan membandingkan

kontribusi riel laba masing-masing cabang terhadap total laba

perusahaan.

f. Rasio Lain.

Sebenarnya masih banyak lagi rasio lain yang dapat mengukur


produktivitas ini. Dan masing-masing orang dapat membuat rasio sendiri
yang dinilainya bermanfaat dan berarti. Bisa ditinjau dari aspek Penjualan,
Biaya, Aktiva, Modal, dan komponen lainnya. Misalnya: nibned

1. Rasio Penjualan terhadap Modal Pemilik;

2. Rasio Biaya terhadap Produksi;

3. Rasio Laba terhadap Jam Kerja;

4. Rasio Aktiva terhadap Karyawan;

5. Rasio Biaya Operasi Terhadap Karyawan.

31
Sumber Norma Industri

Industrial Norma dan Peringkat (Rating)

Dalam menafsirkan rasio laporan keuangan kita memerlu kan alat


pembanding agar rasio itu bermakna dan dapat kita nilai prestasi atau
posisi perusahaan dan skala industrinya. Alat pem banding ini merupakan
Yardstick atau Standar.

Memang standar atau Yardstick itu bisa bermacam-macam bahkan akal


sehat, logika, kebiasaan, kelaziman juga dapat digu nakan. Namun jika
kita ingin menilai perusahaan secara lebih objektif mestinya rasio itu juga
objektif. Untuk mendapatkan rasio pembanding atau Yardstick, maka
dapat digunakan:
1. rasio perusahaan yang terbaik dalam industri yang bersan kwan
2. budget (anggaran) perusahaan,
3 standar ilmiah;
4 rasio yang dikeluarkan lembaga atau badan pengatur (regu lator)
5. rata-rata industri atau industrial norm.

1. Rasio Perusahaan Terbaik

Untuk menilai prestasi suatu perusahaan, kita bisa men bandingkannya


dengan perusahaan sejenis yang dikenal memilil prestasi. Misalnya untuk
industri penerbangan kita bisa menja dikan SIA (Singapore Airline)
sebagai standar. Bank Niaga untu industri perbankan, Boeing untuk per-
usahaan Aircraft, dan lai sebagainya.

2. Budget

32
Untuk menilai prestasi perusahaan tahun berjalan, kita bis menggunakan
anggaran yang sudah disahkan perusahaan. Prestas riel dibandingkan
dengan budget (baik nominal maupun rasio dan diketahui penyimpangan
(varian). Penyimpangan inilah yan akan dicari penyebab terjadinya,
sekaligus menjadi dasar dalar menilai prestasi perusahaan.

3. Standar Ilmiah

Untuk hal-hal tertentu kita bisa mendapatkan standar yang dibuat pabrikan
atau lembaga ilmiah. Standar ini bisa dijadikan Yardstick untuk menilai
prestasi perusahaan.
4. Rasio Lambaga Pengatur

Khusus untuk mengawasi atau membina sektor-sektor indus tri tertentu


biasanya lembaga pengatur mengeluarkan standar, rasio, atau angka-angka
yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Departemen Keuangan mengatur
dan mengawasi perusahaan asu ransi; Departemen Perindustrian
mengawasi industri yang berada di bawah pengawasannya; Departemen
Kesehatan juga demikian. Bank Indonesia mengawasi bank-bank;
Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) mengawasi perusahaan yang go
public.

5. Rasio Rata-rata Industri atau Industry Norm

Karena pentingnya "standar" atau yardstick ini, maka muncul perusahaan-


perusahaan yang khusus mencari dan menerbitkan rasio-rasio laporan
keuangan. Rasio ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang ingin menilai
prestasinya serta lembaga lain yang ingin mengatur industri itu serta para

33
analis dan investor. Di Indonesia kendatipun belum banyak memberikan
standar angka atau rasio-rasio laporan keuangan sudah didirikan yaitu PT
Perfindo (Perusahaan Peringkat Indonesia). Kebanyakan jasanya baru
memberikan peringkat kepada perusahaan atau investor yang masuk di
pasar modal. Perusahaan atau lembaga lain yang sejenis sudah ada yang
bergerak di bidang ini seperti PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia)
lembaga-lembaga Riset namun belum meme nuhi kebutuhan kita untuk
mendapatkan rasio-rasio yang cocok untuk menjadi Yardstick dalam
menilai prestasi perusahaan.

Di Amerika sudah lama dikenal perusahaan yang secara khusus


mengeluarkan angka-angka rasio yang berkaitan dengan kepentingan
industri yang disebut Indusrial Average atau Indus trial Norm. Perusahaan
itu adalah:

1. Dun and Bradstreet (D & B);

2. Robert Morris Associate;

3. Moody's atau Standard and Poor's Industrial Financial, Trans portation,


and Over the Counter Manual; 4. Prentice Hall's Almanac of Business and
Industrial Financial

Ratio Quarterly Reports for Manufacturing Company.

34
Perusahaan ini secara periodik mengeluarkan rasio-rasio laporan keuangan
menurut sektor dan subsektornya. Angka-angka rasio ini sangat penting
bagi analis, investor, maupun akademisi.

9. Rasio Keuangan pada Perbankan

Sebagaimana disinggung di atas, rasio-rasio ini bisa berbeda di antara


beberapa jenis industri. Misalnya rasio industri perkebunan memiliki
perbedaan dengan industri jasa atau perbankan.

Karena pentingnya rasio di dalam industri perbankan, di sini

kita sajikan beberapa rasio yang dikenal dalam dunia perbankan.

malad 1. Rasio Produktivitas Karyawan

Rasio ini menunjukkan hubungan antara unsur-unsur yang bekerja dan


kegiatan perusahaan.

a. Rasio debitur penabung dengan jumlah karyawan. Jumlah Tabungan


dan Deposito mal (aiescobrt albei

Jumlah Karyawan

16 Kalau kita ingin menghitung jumlah produktivitas khusus karyawan di


bidang customer service yang bertugas mencari depositor, jumlah
karyawannya hanya jumlah karyawan customer service. Rasio ini lebih
riil.
Rasio penabung dengan jumlah karyawan customer service.

35
Jumlah Tabungan dan Deposito

Jumlah Karyawan Customer Service

Rasio Karyawan dengan jumlah Kantor:

C. Rasio ini memberikan informasi mengenai besarnya jumlah staf di


suatu kantor. Semakin kecil rasio ini berarti penggunaan karyawan
semakin efektif. Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Jumlah Karyawan

Jumlah Kantor atau Space Kantor

d. Rasio Total Aktiva dengan Jumlah Pegawai qab

Rasio ini bisa menunjukkan beban masing-masing karyawan

atas aktiva perusahaan. Bisa juga menggambarkan seberapa besa

efektivitas perusahaan menggunakan karyawan. Rasio ini dihitur

sebagai berikut:

Total Aktiva Jumlah Karyawan

e. Rasio Biaya Karyawan dengan jumlah aktiva:

36
Rasio ini melihat hubungan antara total biaya yang dibayar kepada
karyawan dengan nilai rata-rata aktiva. Ini menunjuk seberapa besar nilai
kontribusi perusahaan kepada kesejahte karyawan diukur dari nilai
aktivanya. Rasio ini dihitung sebagai berikut:
Rasio penabung dengan jumlah karyawan customer service.

Jumlah Tabungan dan Deposito

Jumlah Karyawan Customer Service

Rasio Karyawan dengan jumlah Kantor:

C. Rasio ini memberikan informasi mengenai besarnya jumlah staf di


suatu kantor. Semakin kecil rasio ini berarti penggunaan karyawan
semakin efektif. Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Jumlah Karyawan

Jumlah Kantor atau Space Kantor

d. Rasio Total Aktiva dengan Jumlah Pegawai qab

Rasio ini bisa menunjukkan beban masing-masing karyawan

atas aktiva perusahaan. Bisa juga menggambarkan seberapa besa

efektivitas perusahaan menggunakan karyawan. Rasio ini dihitur

sebagai berikut:

37
Total Aktiva Jumlah Karyawan

e. Rasio Biaya Karyawan dengan jumlah aktiva:

Rasio ini melihat hubungan antara total biaya yang dibayar kepada
karyawan dengan nilai rata-rata aktiva. Ini menunjuk seberapa besar nilai
kontribusi perusahaan kepada kesejahte karyawan diukur dari nilai
aktivanya. Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Biasanya bank bisa menghitung "cost of fund" untuk masing masing


sektor ini dengan memerhatikan faktor risiko masing-ma sing sektor.
Rasio ini bisa memberikan petunjuk kepada bank a perusahaan mengenai
sektor yang akan digenjotnya atau yang atau akan ditinggalkannya.

Beberapa rasio misalnya:

a. Yields on Investment

Rasio ini mengukur hasil yang diperoleh dari portofolio inves tasi yang
dilakukan. Yield ini dilakukan dalam kaitannya dengan hasil kredit yang
dapat membantu bank menentukan campuran (portofolio) investasi dan
kredit. Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Bunga (Pendapatan) dari Investasi

Total Investasi

b. Break Even Yield

38
Rasio ini mengukur penghasilan yang diperlukan dari aktiva produktif
bank untuk mencapai posisi tidak laba dan tidak rugi. Break even yield ini
dapat dibandingkan dengan yield yang lain untuk menentukan kecukupan
yield dari tiap kategori.

Rasio ini dihitung:

Biaya Bunga + Biaya Non Bunga - Penghasilan Non-Bunga Rata-rata


Aktiva Produktif

C. Biaya Dana (Cost of Fund)

Rasio ini menentukan tingkat bunga dana yang diperoleh bank dari
masyarakat yang digunakan untuk pinjaman. Rasio ini dihitung sebagai
berikut:
Biaya Bunga

Rata-rata tabungan + deposito + Kewajiban yang Berbunga

d. Off-Balance-Sheet

Off Balance Sheet ini adalah komitmen bank yang belum dilaksanakan.
Disebut Off Balance sheet karena belum dimasuk kan ke dalam neraca (on
balance sheet), misalnya pinjaman yang disetujui yang belum ditarik, L/C,
dan sebagainya. Off balance sheet ini menurut ketentuan Bank Indonesia
harus juga dilaporkan tersendiri di luar neraca. Off balance sheet ini sering
dilupakan karena memang tidak tercantum di Neraca. Padahal informasi

39
ini penting dalam menilai kesehatan bank. Beberapa rasio yang
menyangkut off balance sheet ini adalah:

Komitmen Kredit

Rasio ini mengukur seberapa jauh dampaknya jika komitmen kredit dan
kontingensinya tersebut dilaksanakan.

Komitmen + Kontingensi

Rata-rata Aktiva

dib igal in bibiy m

Rasio likuiditas Bank bir wiktoad mplujescam jum

Rasio ini mengukur kemampuan bank menyeimbangkan antara


likuiditasnya dengan rentabilitasnya. Sebagaimana dike tahui dengan
mengejar laba maka bisa kemungkinan bank meng hadapi masalah
likuiditas. Sebaliknya mengejar likuiditas bisa mengurangi rentabilitas.

Rasio Dana pihak ketiga terhadap Aktiva Produktif.

Dana Pihak Ketiga

Rata-rata Aktiva Produktif


e. Struktur Pendapatan

40
Rasio ini menunjukkan proporsi pendapatan dari aktiva utama
dibandingkan dengan total bunga yang diterima bank.

Penghasilan Bunga dari Kredit

Struktur Pendapatan = Pinjaman ran Total Pendapatan Bunga

maredil neid ta olan Penghasilan dari Investasi

Struktur Pendapatan = Investasi

Pendapatan Bunga

f. Biaya karyawan

Rasio ini menunjukkan seberapa jauh peran biaya karyawan dibandingkan


dengan biaya yang bukan bunga. Rasio ini dihitung dengan cara: dyul niga

for Biaya Karyawan Biaya bukan Bunga

g.

Rasio Biaya Pendidikan dengan Biaya karyawan godis

Oleh Bl ada anjuran agar setiap bank minimal harus menge luarkan dana
pendidikan dan latihan karyawannya 5 % dari total biaya pegawai dan
biaya pendidikan. Rasio ini menunjukkan berapa persen biaya pendidikan
dan latihan perusahaan diban dingkan dengan total biaya pegawai. Rasio
ini dapat menunjuk kan berapa besar perhatian perusahaan terhadap

41
pengembangan sumber daya karyawannya. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik. Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Biaya Pendidikan dan Latihan

Biaya karyawan + Biaya Pendidikan dan Latihan

Rasio-rasio lain dapat dihitung dan dimanfaatkan sesuai ke perluannya.

10. Ilustrasi Beberapa Contoh Soal Analisis Rasio

PT Sipangko Jaya menunjukkan EPS Rp 4,00 tahun lalu dengan dividen


dibayar Rp 2,00 per share. Book value per share Rp 40,00. Sedangkan
jumlah Laba Ditahan naik Rp 12.000.000,00 selama tahun itu. PT
Sipangko Jaya tidak membeli prefered stock dan tidak ada saham biasa
yang diedarkan tahun itu. Jika utang perusahaan akhir tahun Rp
120.000.000,00 berapakah rasio Debt/Aset dan leverage? Jawab:

Jumlah laba perusahaan adalah Rp 4,00. Dari jumlah ini dibayarkan


dividen Rp 2,00 per lembar berarti kenaikan laba ditahan adalah Rp 2,00
per lembar. Kenaikan laba ditahan Rp 12.000.000,00. Berarti jumlah
saham adalah 12.000.000 : 2 = 6.000.000 lembar. =

104 Jumlah saham yang beredar dari data itu adalah 6 juta, dividen Rp
2.000.000,00 dan ditahan Rp 2,00 per saham. Dengan nilai buku per
saham Rp 40,00 maka menghitung saham biasa adalah Rp 40,00 x
6.000.000 = 240.000.000 Oleh karena itu:

Debt

42
Debt

Aset

Debt + Equity

120.000.000
120.000.000 + 240.000.000

a. Analisa Du Pont

Du Pont sudah dikenal sebagai pengusaha sukses. Dalam bis nisnya ia


memiliki cara sendiri dalam menganalisis laporan keuangannya. Caranya
sebenarnya hampir sama dengan analisis laporan keuangan biasa, namun
pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan
sebagai elemen analisisnya. Ia mengurai hubungan pos-pos laporan keuangan
sampai mendetail sebagai berikut.
Rumus DuPont ini dapat kita jelaskan sebagai berikut: DuPont
menganggap penting angka Return on Investment (ROI) sehingga ia memulai
analisisnya dari angka ini. ROI dihi tung dari dua komponen:
Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham
menghasilkan laba.

gebContribution Margin ini sed nislams Laba Kotor

Penjualan

43
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan yang akan
menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lain laba nya. Dengan
pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya
tetap atau biaya operasi sehingga perusa haan dapat menikmati laba.

h Rasio rentabilitas ini bisa juga digambarkan dari segi kemam puan
karyawan, cabang, aktiva tertentu dalam meraih laba. Misalnya kemampuan
karyawan per kepala meraih laba dapat dihitung

Jumlah Laba

Jumlah karyawan

Tapi rasio ini dapat juga digolongkan sebagai rasio produk tivitas.

4. Rasio Leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap


modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai
oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan
oleh modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi
modal yang lebih besar dari utang. Rasio ini bisa juga dianggap bagian dari
rasio Solvabilitas.

Persentasi Laba Bersih x Aset Turnover

Persentase laba bersih diambil dari laporan laba/rugi sedang kan Aset
Turnover diambil dari Neraca. Di sini tampak sekali DuPont ingin

44
menganalisis laporan keuangan secara integratif (terpadu). Perhitungan
komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Persentase laba bersih dihitung dari:


laba setelah pajak
penjualan

2. laba setelah pajak dihitung dari:

penjualan - (Harga Pokok Penjualan +Biaya Operasi + Bunga + Pajak


Penghasilan)

Penguraian pos-pos seperti ini akan dapat lebih memahami sumber


dari rasio-rasio yang dihitung.

3. Aset Turnover dihitung sebagai berikut:


penjualan
total aset

4. Total Aset dihitung dari:

Total Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

5. Aktiva Lancar terdiri dari:

Kas + S. Berharga + Piutang Dagang + Persediaan

45
Penguraian komponen laporan keuangan menjadi komponen kecil
sampai pada pos-pos individual akan membantu memberi kan gambaran
lebih lengkap bagi analis.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

46
DAFTAR PUSTAKA

47

Anda mungkin juga menyukai