Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

“ MEMBEDAKAN LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH “


Dosen Pengampu: Yuliana Ibrahim, SEI., M, Ag.

Disusun Oleh
Amanda Karista Putri (12107008)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun penulisan makalah ini, materi yang akan
dibahas adalah "KONSEP LAPORAN KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL“.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Keuangan Syariah yaitu ibu Yulia Ibrahim, SEI., M. Ag. Adapun tujuan dari
makalah ini adalah untuk menambah wawasan serta pengetahuan dan minat untuk mengetahui
lebih dalam membedakan laporan keungan konvensional dan syariah, baik pembaca makalah,
ibu dosen serta kami sebagai penulis.
Tentunya penulisan ini tidak terlepas dari kekurangab dan kesalahan dari saya penulis. Oleh
karena itu, saya berharap para pembaca mau memberi kritikan dan saran yang tentunya akab
membuat saya dapat lebih baik lagi dalam pembuatan makalah.

Pontianak, 20 Oktober 2022

DAFTAR ISI

PENGANTAR……………………………………………….…………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...iii

BAB I…………………………………………………………….……………..1

PENDAHULUAN………………………………………………………………1

A. Latar Belakang…………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………...2

C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………2
BAB II………………………………………………………………………….3

PEMBAHASAN……………………………………………………...………..3

A. Konsep laporan keuangan…………………………………….5

B. Metode dan teknis laporan keuangan

C. Analisis laporan keuangan syariah dan konvensional…………...…………………………….6

D. Bentu-bentuk laporan keuangan...........................................7

BAB III…………………………………………………………………………8

PENUTUP……………………………………………………………………...8

A. Kesimpulan……………………………………………………………...8

…………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…..9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Suatu laporan keungan bermanfaat apabila informasi yang di sajikan dalam laporan
keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di perbandingakan. Akan tetapi,
perlu di sadari pula bahwa laporan keuangam tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
di butuhkan oleh pihak-pihak yamg berkepentingan dengan bank karena secara umum laporan
keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak di
wajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga syariah dan laporan
keuangan konvensional. Unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga syariah antara
lain, neraca, laporan laba rugi, laporan aeus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan
dan investasi terkait, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shodaqoh, laporan
sumber dan penggunaan dana qadhrul hasan. Sedangkan unsur-unsur yang ada laporan keungan
lembaga konvensional adalah neeaca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep dari laporan keuangan?
2. Apa saja metode dan teknik analisis laporan keuangan?
3. Bagaimana analisis perbedaan laporan keuangan kovensional dan syariah?
4. Apa saja bentuk-bentuk dari laporan keuangan?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan konsep dari laporan keuangan
2. Untuk mengetahui metode dan teknik analisis laporan keuangan
3. Untuk mengetahui analisis laporan keuangan konvensional dan syariah
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari laporan keuangan

BAB ll
PEMBAHASAN

A. Konsep Laporan Keuangan


Laporan keuangan sendiri memiliki arti yang berbeda-beda namun terdapat inti atau
kesimpulan dari laporan keungan itu sendiri yaitu sebuah laporan yang mencatat transaksi-
transaksi yang ada pada sebuah perusahaan, organisasi maupun instansi lainnya. Dalam laporan
ada hal – hal yang perlu diketahui seperti tujuan, jenis –jenis , komponen laporan keungan serta
pihak – pihak yang berkepentingan.
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Ikatan Akuntan Indonesia (Revisi 2009)
mendefinisikan laporan keuangan sebagai penyajian kinerja keuangan yang terstruktur dari
perusahaan atau entitas usaha. Pembuatan laporan keuangan bertujuan memberikan informasi
kinerja dari pihak yang melaporkan, sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam membuat keputusan. Adapun pengertian Laporan keuangan yang lain
yaitu :
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Indonesia
Laporan Keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan
arus kas/ laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.
Menurut Harahap, laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan.
Konsep dari laporan keuangan itu sendiri adalah sebuah dokumen atau catatan tertulis yang
menyampaikan aktivitas atau kegiatan bisnis dan kinerja keuangan dalam suatu perusahaan.
Laporan keuangan ini sering di audit oleh lembaga pemerintah, akuntan, firma, dan lain-lain
untuk memastikan keakuratan, tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi.
Laporan keuangan ini dibuat dalam periode tertentu, seperti setiap bulan, 3 bulan sekali, atau
setahun sekali. Kegiatan pencatatan ini sangat penting supaya perusahaan dapat mengetahui
kondisi finansial secara keseluruhan. Dengan begitu, pemangku kepentingan dan akuntan
perusahaan dapat melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk mencegah hal-hal yang tidak
terduga di masa depan.
Karena laporan ini sangat penting, maka perusahaan harus memiliki seseorang atau staff yang
detail dan cermat dalam membuat catatan ini.
B. Metode dan Teknis Analisis laporan Keuangan islam
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisis adalah menyederhanakan data sehingga dapat
lebih dimengerti dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
Menurut Kasmir, terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai
yaitu sebagai berikut:
1) Analisis vertikal (statis) merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode
laporan keuangan saja. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak
diketahui perkembangan perusahaan dari periode ke periode.
2) Analisis horizontal (dinamis) merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan
perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.
Teknik analisis yang biasa digunakan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
2. Trend atau tendensi posisi, adalah metode dan teknik analisis untuk mengetahui tendensi dari
pada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan persentase per komponen atau common size statement, adalah metode analisis
untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga
untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan
dengan jumlah penjualannya.
4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-
sumber dan penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal
kerja dalam periode tertentu.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisis
untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-
sumber serta penggunaan uang kas dalam periode tertentu.
6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu metode analisis untuk
mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang
lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode
tertentu.
8. Analisis break-even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tidak menderita kerugian, tetapi juga belum
memperoleh keuntungan. Dengan demikian analisis ini juga diketahui tingkat keuntungan atau
kerugian untuk berbagai tingkat penjualan (Munawir, 1997).
Dengan adanya metode dan teknik analisis laporan keuangan yang digunakan dalam
menganalisis laporan keuangan dapat memberikan informasi yang lebih mudah dimengerti, lebih
tepat dan lebih akurat sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak manajemen baik intern maupun ekstrern.
C. Analisis Laporan Keuangan Syariah dan Konvensional
Beberapa hal yang menjadi poin-poin perbedaan antara laporan keuangan syariah dan
konvensional akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Sudut Pelaporan
Dari segi pelaporannya, laporan keuangan konvensional memuat lebih sedikit unsur-unsur
laporan keuangan. Unsur laporan keuangan konvensional terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan pada
laporan keuangan syariah, unsur-unsur yang termuat antara lain neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terkait, laporan
rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, laporan sumber dana dan penggunaan dana zakat, serta
laporan dan penggunaan dana kebaikan.
2. Akad dan Legalitas
Istilah akad dikenal sebagai kesepakatan kedua belah pihak terkait untuk melaksanakan
kewajiban mereka masing-masing. Syarat dan ketentuannya jelas sudah disepakati dari awal
secara rinci dan spesifik sehingga ketika salah satu pihak tidak bisa memenuhi kewajibannya
maka ia wajib menerima sanksi seperti yang sudah disepakati. Ketentuan akad tersebut teridiri
dari rukun dan syarat. Rukun menyangkut unsur-unsur fisik seperti penjual, pembeli, barang,
serta harga. Sementara syarat yang diwajibkan antara lain: barang dan jasa wajib halal, harga
barang atau jasa harus jelas, tempat penyerahan yang jelas,serta barang yang ditransaksikan
wajib sepenuhnya dalam kepemilikan.
3. Organisasi
Dilihat dari segi organisasi, kehadiran Dewan Pengawas Syariah atau DPS menjadi faktor
pembeda antara perusahaan berbasis syariah dengan perusahaan konvensional. Kehadiran DPS
yang terdiri dari minimal 3 orang propesi ahli hukum Islam ini bertanggung jawab dalam
memberikan fatwa agama dan mengawasinya bersama dengan Dewan Komisaris perusahaan
yang menggunakan basis syariah. Sedangkan dalam perusahaan konvensional tidak dikenal
adanya DPS maupun aturan-aturan yang merupakan bagian dari tanggung jawab DPS itu.
4. Penyelesaian Sengketa
Adanya masalah akan diselesaikan secara berbeda oleh perusahaan dengan basis konvensional
serta basis syariah. Pada perusahaan berbasis syariah, adanya masalah akan diselesaikan dengan
aturan dan hukum syariah. Berbeda halnya dengan perusahaan konvensional yang memilih
menyelesaikan perkaranya di pengadilan negeri. Lembaga yang mengatur hukum syariah di
Indonesia ini adalah Badan Arrbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI.
5. Usaha yang Dibiayai
Ada paradigma berbeda yang membedakan usaha konvensional dengan usaha berbasis syariah.
Usaha berbasis syariah akan menggunakan paradigma tersendiri yang mana menekankan
kepercayaan bahwa setiap aktivitas manusianya memiliki nilai akuntabilitas dan ilahiah yang
menempatkan akhlak serta perangkat syariah sebagai parameter baik dan buruknya suatu
aktivitas usaha. Berbeda halnya dengan perusahaan konvensional yang tidak mengenal hal
semacam ini sebagai dasar pelaksanaan aktivitas bisnis mereka.
D. Bentuk-bebtu laporan keuangan
Setiap perusahaan yang masih beroperasi dan menjalankan bisnis, sudah pasti memiliki
laporan keuangan perusahaan. Tanpanya, dinamika perusahaan tak akan dapat dilacak, sehingga
pihak terkait seperti investor, pemilik perusahaan, dan pegawai di dalamnya tak mengetahui
kondisi keuangan secara umum.
Laporan keuangan perusahaan sendiri dapat dipahami sebagai satu bentuk dokumen yang dapat
menunjukkan kondisi finansial sebuah perusahaan dalam periode waktu tertentu. Lebih lanjut,
laporan ini akan disusun dan dibuat menurut kebutuhan, dan sesuai dengan kenyataan.
Laporan keuangan tidak hanya sekedar menyajikan data mengenai laba atau rugi saja, namun
banyak kondisi finansial lain yang ada di dalam perusahaan. Maka dari itu, mari kita kita lihat
beberapa bentuk atau tipe laporan keuangan yang bisa dibuat dalam perusahaan.
1. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi atau income statement merupakan laporan keuangan yang berisi kinerja
keuangan suatu perusahaan. Tujuannya memberikan informasi terkait keuntungan atau kerugian
serta pajak perusahaan dan bahan evaluasi manajemen. Sehingga laporan tersebut akan
membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan. Isinya terdiri dari pendapatan,
beban, beban pajak, harga pokok produksi serta laba atau rugi perusahaan.Dua bentuk format
laporan laba rugi, yaitu single step bentuk yang lebih sederhana dan multiple step yang lebih
kompleks.
2. Laporan perubahan Modal
Laporan ini dibuat setiap satu periode yang menggambarkan perubahan aktiva bersih baik
peningkatan maupun penurunan. Sehingga terlihat penyebab dari perubahan modal awal yang
terjadi selama operasional perusahaan berlangsung. Modal akan berkurang bila selama
beroperasi perusahaan mengalami kerugian dan akan bertambah bila menguntungkan. Maka
laporan perubahan modal membutuhkan data berupa laporan laba-rugi,modal awal serta
prive.Sehingga perolehan keseluruhan laba atau rugi bersih dan pengambilan dana dalam satu
periode tercatat jelas pada laporan ini.
3. Laporan Neraca
Laporan keuangan perusahaan berupa neraca atau balance sheet dibuat untuk mengetahui posisi
dan informasi keuangan. Sehingga memuat laporan yang lengkap dan rinci untuk memberikan
informasi terkait modal perusahaan, aset dan kewajiban.Untuk itu harus ada keseimbangan
antara aktiva sementara atau aset dengan pasiva yang berupa kewajiban dan modal. Sebagaimana
pedoman persamaan akuntansi yang digunakan, yakni: Aset = Kewajiban + Modal. Formatnya
berupa rincian aset dari kas sampai akumulasi penyusutan serta kewajiban berupa hutang dan
ekuitas seperti modal.
4. Laporan Arus Kas
Informasi terkait keluar masuknya aliran kas perusahaan akan terangkum dalam laporan arus kas
atau cash flow statement. Bentuk pertanggung jawaban kas ini berguna bagi perusahaan untuk
memprediksi arus kas pada periode mendatang. Ada 3 aktivitas utama dalam laporan arus kas,
yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut
terangkum dalam laporan arus kas masuk dan keluar selama periode tertentu. Aktivitas tersebut
berupa kegiatan operasional, arus kas penjualan atau pembelian dan penambahan modal
perusahaan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Bentuk laporan keuangan perusahaan yang terakhir adalah catatan atas laporan keuangan. Meski
dalam empat laporan keuangan sebelumnya tampak sudah mencakup semua hal, namun laporan
ini ada untuk menyampaikan hal-hal yang belum disampaikan di laporan sebelumnya.Catatan
atas laporan keuangan sendiri biasa dibuat pada perusahaan yang sudah dalam kategori Tbk atau
publik.
Secara umum, laporan keuangan perusahaan, apapun jenisnya, memiliki informasi penting
terkait kondisi finansial suatu perusahaan. Baik sebagai pemilik, pengelola, atau investor dalam
satu perusahaan, laporan-laporan ini wajib Anda perhatikan, terkait progres, validasi data, hingga
ke kredibilitas prosesnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
beberapa perbedannya antara lapiran keuangan syariah dan konvensional di lihat dari beberapa
segi :
1. Aktivitas
2. Sudut pelaporannya
3. Organisasi
4. Usaha yang dibiayai
5. Penyelesaian Sengketa
6. Pos pembukuan

DAFTAR PUSTAKA

Sofyan Syarifah Harahap, Akuntansi islam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004


Suwiknya Dwi, Analisis Laporan Keuangan Syariah, Pustaka Belajar,
Yogyakarta,
Drs. Wiyoko Slamet, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah, PT Grasindo,
Jakarta, 2005

Anda mungkin juga menyukai