Oleh :
IRSADUL ALIM
MOCH. ASROFUL ANAM
FERI UBAIDILLAH
Bismillahirrahmanirrahim
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………………………….
C. TUJUAN …………………………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………..
A. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN.………………….……………………………………..............
B. BENTUK LAPORAN KEUANGAN…………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………...
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Laporan keuangan merupakan pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan
dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Di dalam penyusunan
laporan keuangan sendiri memiliki beberapa jenis laporan keuangan yang memiliki kegunaan
dan format yang berbeda-beda.
Pada dasarnya laporan keungan sendiri memiliki beberapa bentuk/format yang berbeda,
namun saling bersangkutan antara 1 dengan lainnya. Laporan keuangan sendiri memiliki arti
yang berbeda-beda namun terdapat inti atau kesimpulan dari laporan keungan itu sendiri yaitu
sebuah laporan yang mencatat transaksi-transaksi yang ada pada sebuah perusahaan, organisasi
maupun instansi lainnya.
Laporan keuangan merupakan langkah terakhir dalam proses akuntansi dan memegang
peranan penting dalam mengukur dan mengevaluasi kinerja suatu perusahaan. Perusahaan
Indonesia, khususnya perusahaan publik, wajib menyampaikan laporan keuangan untuk setiap
periode. Tujuan dari laporan keuangan ini adalah untuk memberikan informasi tentang posisi
keuangan perusahaan, hasil operasi dan arus kas yang akan membantu sebagian besar pengguna
laporan membuat keputusan ekonomi dan menunjukkan manajemen yang bijaksana dalam
menggunakan sumber daya yang tersedia. mempercayakan mereka Laporan keuangan adalah
laporan hasil atau perkembangan usaha suatu perusahaan. Laporan keuangan digunakan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan agar pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan
yang tepat. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui laporan
keuangan dengan menganalisis laporan keuangan tersebut menggunakan metode rasio
keuangan.Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi tentang posisi
keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan perusahaan, yang berguna bagi banyak
pengguna untuk membuat keputusan ekonomi. Dengan kata lain, Laporan Keuangan adalah alat
untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan dan hasil operasi yang dicapai oleh suatu
perusahaan. Informasi tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh
manajemen perusahaan dan pihak di luar perusahaan dalam mengambil keputusan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Jelaskan pengertian laporan keuangan?
b. Apa saja bentuk-bentuk laporan keuangan?
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Ikatan Akuntan Indonesia (Revisi 2009)
mendefinisikan laporan keuangan sebagai penyajian kinerja keuangan yang terstruktur dari
perusahaan atau entitas usaha. Pembuatan laporan keuangan bertujuan memberikan informasi
kinerja dari pihak yang melaporkan, sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam membuat keputusan.
Rasio keuangan adalah cara untuk membandingkan data keuangan perusahaan menjadi
berarti dengan memungkinkan manajer untuk menganalisis rasio keuangan dan membuat
keputusan tentang keuangan perusahaan di masa depan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi keuangan yang lengkap tentang perusahaan kepada pemilik, manajemen,
dan pihak luar yang berkepentingan dengan laporan tersebut.
Laporan keuangan berisi informasi tentang jumlah aset, sifat kewajiban jangka panjang dan
jangka pendek, dan modal yang dimiliki perusahaan, neraca. Laporan keuangan juga mencakup
informasi tentang kinerja kami selama periode waktu tertentu dan biaya atau pengeluaran yang
dikeluarkan untuk menghasilkan kinerja tersebut. Informasi ini adalah laporan laba rugi. Laporan
keuangan ini juga menggambarkan arus kas suatu perusahaan.
Kebijakan perusahaan tentang periode akuntansi ini berbeda satu sama lain. Yang paling
penting dari laporan keuangan perusahaan adalah semua transaksi dicatat dengan akurat sehingga
laporan keuangan memiliki perhitungan yang tepat. Karena keuntungan perusahaan, kerugian,
bahkan pembayaran pajak bergantung dengan laporan keuangan.
Laporan keuangan memiliki banyak fungsi, baik untuk perusahaan maupun pihak lain.
Salah satu fungsi laporan keuangan adalah untuk menganalisis kinerja perusahaan sehingga bisa
membuat prediksi tentang arah masa depan perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga akan
diberikan kepada investor, yang nantinya menentukan apakah investor tertarik untuk menanam
modal di perusahaan tersebut atau tidak.
2. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang
diperoleh dari sumber sumber pendapatan.
3. Memberikan informasi tentang situasi pendapatan yang tercermin dari besarnya pendapatan
dari sumber pendapatan tersebut.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan dari suatu jenis biaya
dalam periode waktu tertentu.
Ada beberapa jenis laporan keuangan di setiap perusahaan. Hal ini karena dalam bisnis ada
banyak jenis transaksi yang dilakukan sehingga laporan keuangan perusahaan memiliki banyak
jenis sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan. Berikut ini adalah jenis-jenis laporan
keuangan dalam perusahaan:
Laporan laba rugi digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana posisi keuangan
laba dan rugi perusahaan. Laporan keuangan perusahaan jenis laporan laba rugi yang dibuat
untuk perusahaan merupakan acuan untuk kondisi perusahaan dan pengambilan langkah dan
keputusan selanjutnya bagi pemimpin perusahaan.
Ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan. Pertama,
single step atau dengan cara langsung. Kedua, multiple step atau cara bertahap. Dua metode ini
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Untuk cara single step atau cara langsung, memang relatif lebih mudah dibandingkan
dengan multiple step. Proses penghitungannya hanya perlu menambahkan pendapatan dari atas
sampai bawah dalam satu kelompok. Kemudian dikurangi dengan total beban dan atau biaya
dalam periode tersebut.
Sedangkan untuk cara multiple step atau cara bertahap, perhitungan pendapatan dibagi
menjadi dua kategori. Pertama, pendapatan operasional perusahaan yang berasal dari kegiatan
pokok dan pendapatan non operasional. Pembagian ini juga berlaku untuk pengurangan beban
dan biaya dalam periode tersebut.
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan saat pembuatan laporan laba rugi
untuk laporan keuangan perusahaan, yaitu:
Komponen laporan laba rugi mencakup laporan laba rugi dari aktivitas perusahaan, laba
rugi yang didapat dari afiliasi, dan laba rugi saat periode berjalan.
Jenis laporan keuangan perusahaan selanjutnya adalah laporan arus kas yang juga disebut
sebagai cash flow perusahaan. Laporan arus kas merupakan dokumen penting perusahaan yang
didalamnya berisi laporan arus transaksi masuk dan keluar perusahaan. Laporan tersebut terdiri
dari transaksi dalam periode tertentu.
Jenis laporan keuangan perusahaan ini sangatlah penting bagi perusahaan karena digunakan
sebagai indikator laporan arus kas di periode-periode mendatang. Selain itu laporan arus kas
menjadi dokumen penting untuk pertanggung jawaban transaksi masuk dan keluar dari
perusahaan. Sumber laporan arus kas bermacam-macam, misalnya dari hasil kegiatan
operasional perusahaan, kas perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang didapat oleh
perusahaan.
Untuk arus kas keluar, sumbernya adalah beban perusahaan seperti biaya operasional
maupun investasi perusahaan. Laporan arus kas memiliki tiga komponen penting yang digunakan
untuk membuat laporan arus kas perusahaan, yaitu:
Laporan keuangan perusahaan berikutnya adalah jenis laporan perubahan modal yang
digunakan untuk melakukan pelaporan jika terdapat perubahan modal dalam perusahaan yang
terjadi pada periode tertentu.
Pengertian laporan perubahan modal berisi tentang besarnya perubahan modal keuangan
yang terjadi. Sehingga Anda dapat memiliki gambaran terhadap perencanaan perusahaan
kedepan.
Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah modal yang
dimiliki perusahaan di awal periode berjalan, pengambilan dana pribadi oleh pemilik bisnis, serta
jumlah laba dan rugi bersih dalam periode tersebut. Karena itu, sebelum membuat laporan
perubahan modal, perusahaan perlu membuat laporan laba rugi terlebih dahulu.
Neraca atau yang bisa juga disebut sebagai balance sheet dalam istilah akuntansi,
merupakan sebuah laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan kondisi, informasi, dan
posisi keuangan suatu bisnis dalam periode tertentu. Laporan neraca sangat penting bagi
perusahaan agar bisa merencanakan proyek kedepan.
Untuk menyusun laporan keuangan perusahaan jenis neraca perusahaan, terdapat beberapa
komponen neraca yang perlu disiapkan yaitu jumlah aktiva baik berupa harta atau aset,
kewajiban berupa utang, dan ekuitas atau modal perusahaan. Neraca memiliki 3 unsur yaitu aset,
liabilitas (liability), dan ekuitas.
Laporan ini dibuat untuk menyajikan laporan keuangan yang bertujuan agar penjelasan
laporan keuangan lebih terperinci dan lebih detail saat dibaca. Dengan menyusun laporan atas
laporan keuangan tentunya akan memudahkan pembaca mengetahui informasi penting dalam
laporan keuangan.
Jenis laporan keuangan perusahaan ini tidak hanya disajikan untuk petinggi perusahaan.
Tetapi biasanya juga dibuat untuk investor yang ingin melakukan investasi pada perusahaan dan
perlu memeriksa laporan keuangan perusahaan sebagai proyeksi investasi. Maka dengan adanya
laporan ini, proses pemeriksaan laporan keuangan akan lebih mudah.
Komponen Kompenen dalam Laporan Keungan
Komponen laporan keuangan tahunan Komponen yang terdapat dalam kedua laporan keuangan
tersebut adalah neraca dan laporan laba rugi.
1. Neraca
Neraca menunjukkan jumlah aset dalam posisi aset dan jumlah kewajiban dan ekuitas dalam
posisi aset. Komponen aset yang ditampilkan di bidang aset diatur sebagai berikut:
Bank
Deposito berjangka
Surat-surat berharga
Piutang atau kredit yang diberikan Persediaan biaya yang dibayar dimuka
Pendapatan yang masih harus diterima
dan aktiva lancarnya lainnya.
Gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang, uang jaminan,
dan uang muka investasi.
berikut :
1. Utang Lancar ( jangka pendek)
Utang dagang, utang wesel utang bank, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, utang sewa
guna usaha, utang dividen dan utang lancar lainnya.
Utang hipotek, utang obligasi utang bank jangka panjang, utang dari lembaga keuangan jangka
panjang.
3. Ekuitas
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan jumlah pemasukan dan
pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu. Laporan laba rugi berisi
komponen berikut :
1. Penjualan
3. Laba kotor
6. Penyusutan
8. Pendapatan lainnya
Bunga wesel, bunga bank, bunga hipotek, bunga obligasi dan bunga lainnya.
11. Laba sebelum pajak
12. Pajak
KESIMPULAN
Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi dan posisi keuangan
suatu perusahaan pada suatu saat atau periode tertentu. Jenis-jenis laporan keuangan yang ada
yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan arus, kas laporan, dan perubahan modal. Tujuan laporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan yang lengkap tentang perusahaan
kepada pemilik, manajemen, dan pihak luar yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan yaitu pemegang saham,
manajemen, pihak pemberi dana ( Kreditor ), pemerintah, karyawan, dan investor.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Kemudian jenis – jenis
laporan keuangan
1. laporan laba/rugi,
3. neraca,
Selain itu ada komponen – komponen dalam laporan keuangan serta pihak –pihak yang
berkepentingan dalam laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Orniati, Y. (2009). Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan. Jurnal
Ekonomi Bisnis, 14(3), 206-213.