Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI 1

LAPORAN KEUANGAN DAN PENCATATAN TRANSAKSI

Dosen Pengampu Ibu Siti Nuridah

Kelompok III :

MALA NURKOMALASARI. NIM 20120138

SURYANA JEKLIN. NIM 20120016

DEVA WULANDARI. NIM 20120027

DEVI PERMATASARI. NIM 20120074

STIE PERTIWI KARAWANG

AKUTANSI & MANAJEMEN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.

Penulisan makalah berjudul Laporan Keuangan dan Pencatatan Transaksi dapat diselesaikan
karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang Laporan Keuangan dan
Pencatatan Transaksi saat ini dapat dijadikan referensi untuk pembaca. Selain itu, kami juga
berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa
maupun penulisannya. Karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga Laporan Keuangan dan Pencatatan
Transaksi ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Karawang, 30 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….….…ii

DAFTAR ISI………………………………………………...…………………………………...…….…iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...………………. 1

1. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………..1

2. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………..2

3. TUJUAN MAKALAH……..………………………………………...…………………………………2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………...…………………………………………...…3

A. Pengertian Laporan Keuangan …………………………………………...………………..3

B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan …………………………………...…………….…………..3

C. Tujuan Laporan Keuangan …………..…………………………………………….……….6

D. Pemakai Laporan Keuangan ………………………………...……….………………..……8

E. Pengertian Transaksi ……………………………………..…………………………..….....11

F. Jenis-jenis Transaksi ………………………………………….………………………….....11

G. Alat Bukti Transaksi ……………………………………………………………………….12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….13

3.2 Saran………………………………………………………………………………………...13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

iv
B. Rumusan masalah

Setiap mengadakan penelitian tentunya harus ada perumusan masalah. Perumusan ini
mempermudah penulis dalam meneliti masalah yang akan diteliti. Berdasarkan latar belakang
di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian Laporan Keuangan ?
2. Apa saja jenis-jenis Laporan Keuangan ?
3. Apa Tujuan Laporan Keuangan ?
4. Siapa saja pemakai Laporan Keuangan ?
5. Apa pengertian Transaksi ?
6. Apa saja Jenis-jenis Transaksi ?
7. Apa saja Bukti Transaksi ?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Laporan Keuangan
2. Mengetahui jenis-jenis Laporan Keuangan
3. Mengetahui tujuan Laporan Keuangan
4. Mengetahui pemakai Laporan Keuangan
5. Mengetahui pengertian Transaksi
6. Mengetahui jenis-jenis Transaksi
7. Megetahui bukti-bukti Transaksi

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu
periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja perusahaan
tersebut. Mudahnya, laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan
perusahaan baik transaksi maupun kas.

Pembuatan laporan keuangan dilakukan dalam periode tertentu. Biasanya perusahaan membuat
laporan keuangan ketika periode akuntansi perusahaan mereka memasuki akhir. Periode
akuntansi ini ditentukan oleh perusahaan masing-masing. Ada yang dilakukan setiap akhir tahun,
ada juga yang dilakukan dalam beberapa bulan sekali.

Kebijakan perusahaan tentang periode akuntansi ini berbeda satu sama lain. Yang paling penting
dari laporan keuangan adalah semua transaksi dicatat dengan akurat sehingga laporan keuangan
memiliki perhitungan yang tepat. Karena keuntungan perusahaan, kerugian, bahkan pembayaran
pajak bergantung dengan laporan keuangan.

B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Ada banyak jenis laporan keuangan di setiap perusahaan. Hal ini karena dalam bisnis, ada
banyak jenis transaksi yang dilakukan sehingga laporan keuangan memiliki banyak jenis sesuai
dengan jenis transaksi yang dilakukan. Berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan dalam
perusahaan:

1. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana posisi laba dan rugi
perusahaan. Laporan laba rugi yang dibuat untuk perusahaan merupakan acuan untuk kondisi
perusahaan dan pengambilan langkah selanjutnya bagi pemimpin perusahaan.

Ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan. Yang pertama
adalah single step atau yang juga dikenal dengan cara bertahap dan juga multiple step atau cara
langsung. Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

vi
Untuk cara single step atau cara bertahap, memang relatif lebih mudah dibandingkan dengan
multiple step. Proses penghitungannya hanya perlu menambahkan pendapatan dari atas sampai
bawah dalam satu kelompok. Kemudian dikurangi dengan total beban dan atau biaya dalam
periode tersebut.

Sedangkan untuk cara multiple step atau cara bertahap, perhitungan pendapatan dibagi menjadi 2
kategori. Yang pertama adalah pendapatan operasional perusahaan yang berasal dari kegiatan
pokok dan pendapatan non operasional. Pembagian ini juga berlaku untuk pengurangan beban
dan biaya dalam periode tersebut.

Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan saat pembuatan laporan laba rugi
perusahaan, yaitu:

1. Pendapatan. Baik operasional maupun non operasional.


2. Laba rugi usaha.
3. Beban pinjaman.
4. Beban pajak.
5. Laba rugi perusahaan.
6. Biaya operasional.

Laporan laba rugi mencakup laporan laba rugi dari aktivitas perusahaan, laba rugi yang didapat
dari afiliasi, dan laba rugi saat periode berjalan.

2. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas juga disebut dengan cash flow perusahaan. Laporan arus kas merupakan
dokumen penting perusahaan yang didalamnya berisi laporan arus transaksi masuk dan keluar
perusahaan. Laporan tersebut terdiri dari transaksi dalam periode tertentu.

Jenis laporan ini sangatlah penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai indikator laporan
arus kas di periode-periode mendatang. Selain itu laporan arus kas menjadi dokumen penting
untuk pertanggung jawaban transaksi masuk dan keluar dari perusahaan.

Sumber laporan arus kas ada bermacam-macam. Misalnya dari hasil kegiatan operasional
perusahaan, kas perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang didapat oleh perusahaan.
Untuk arus kas keluar, sumbernya adalah beban perusahaan seperti biaya operasional maupun
investasi perusahaan.

Terdapat tiga komponen penting yang digunakan untuk membuat laporan arus kas perusahaan,
yaitu:

1. Arus kas dari kegiatan bisnis (operating actives).

vii
2. Arus kas dari kegiatan investasi.
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal digunakan untuk melakukan pelaporan jika terdapat perubahan modal
dalam perusahaan yang terjadi pada periode tertentu. Laporan perubahan modal berisi tentang
besarnya perubahan modal yang terjadi. Sehingga Anda dapat memiliki gambaran terhadap
perencanaan perusahaan kedepan.

Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah modal yang
dimiliki perusahaan di awal periode berjalan, pengambilan dana pribadi oleh pemilik bisnis, serta
jumlah laba dan rugi bersih dalam periode tersebut. Jadi sebelum membuat laporan perubahan
modal, perusahaan perlu membuat laporan laba rugi

4. Laporan Neraca

Neraca atau yang bisa juga disebut sebagai Balance Sheet dalam istilah akuntansi merupakan
sebuah laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan kondisi, informasi, dan posisi keuangan
suatu bisnis dalam periode tertentu. Laporan neraca sangat penting bagi perusahaan agar bisa
merencanakan proyek kedepan.

Untuk menyusun laporan neraca perusahaan, terdapat beberapa komponen yang perlu disiapkan
yaitu jumlah aktiva baik berupa harta atau aset, kewajiban berupa hutang, dan ekuitas atau modal
perusahaan. Dalam neraca juga terdapat 3 unsur yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.

5. Laporan untuk Laporan Keuangan

Laporan ini dibuat untuk menyajikan laporan keuangan. Tujuan pembuatan laporan untuk
laporan keuangan adalah agar penjelasan laporan keuangan lebih terperinci dan lebih detail saat
dibaca. Dengan menyusun laporan atas laporan keuangan tentunya akan memudahkan pembaca
mengetahui informasi penting dalam laporan keuangan.

Laporan ini tidak hanya disajikan untuk petinggi perusahaan. Tetapi biasanya juga dibuat untuk
investor yang ingin melakukan investasi pada perusahaan dan perlu memeriksa laporan keuangan
perusahaan sebagai proyeksi investasi. Maka dengan adanya laporan ini, proses pemeriksaan
laporan keuangan akan lebih mudah.

viii
C. Tujuan Laporan Keuangan

1. Memberikan Informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban.


Dengan maksud sebagai berikut :

 Untuk menunjukan posisi keuangan dan investasinya


 Untuk menilai kemampuannya untuk menilai kemampuan untuk menyelesaikan
utangutangnya
 Menunjukan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan
perusahaan
 Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud:

 Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham


 Menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditor,
supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan.
 Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan
fungsi perencanaan dan pengawasan.
 Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka
panjang.
 Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.

3. Memberikan informasi yang diperlukan lainya tentang perubahan harta dan kewajiban.

4. Mengungkapkan informasi relevan lainya yang dibutuhkan para pemakai laporan

5. Informasi keuangan yang disajikan akan bermanfaat tentunya bila memenuhi beberapa
kriteria atau standar. Berikut ini beberapa kriteria kualitas informasi keuangan:

 Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila informasi
tidak relevan untuk keperluan para pengambilan suatu keputusan, maka informasi demikian tidak
ada gunanya, betatapun kualitas lainnya terpenuhi. Oleh karena itu sehubungan dengan relevansi
informasi tadi maka perlu dipilih metode pelaporan akuntansi keuangan yang tepat.

ix
 Dapat diuji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Hal
ini berhubungan dengan keterlibatan manusia dalam proses pengukuran dan penyajian informasi,
sehingga proses pengukuran itu tidak lagi berlandaskan realitas objektif semata. Dengan
demikian untuk meningkatkan manfaatnya informasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya
oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
 Dapat dimengerti
Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk
yang disesuaikan dengan pengertian para pemakai. Dalam hal ini pihak pemakai informasi juga
diharapkan adanya pengertian atau pengetahuan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses
akuntansi keuangan serta istilahistilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.Sa
 Netral
Artinya laporan keuangan atau informasi keuangan itu diarahkan pada kepentingan umum dan
tidak bergantung kepada kebutuhan pihak tertentu.
 Tepat waktu
Informasi hendaknya diberikan sedini mungkin agar dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan ekonomi.
 Lengkap
Informasi keuangan lengkap bila memenuhi enam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi
standar pengungkapan laporan keuangan. Standar itu menghendaki pengungkapan seluruh fakta
keuangan yang penting dan penyajian fakta secara jelas agar tidak menyesatkan pemakainya.
 Dapat Dibandingkan
Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang
sama baik untuk suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

x
D. Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan satu alat pertangung jawaban manajemen yang terdiri dari
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Arus kas, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Catatan atas laporan keuangan. Informasi tersebut akan disajikan dengan tujuan
untuk menunjukan bagaimana kondisi keuangan perusahaan. Berikut dibawah ini adalah
beberapa pihak yang menjadi tujuan dari pelaporan informasi keuangan baik ekternal maupun
internal, yaitu :

Pengguna Internal, secara umum adalah orang-orang yang berada didalam organisai perusahaan
dan terlibat langsung dalam proses penyajian laporan keuangan maupun kegiatan operasional
perusahaan. Para pengguna Internal yang terdiri dari Pemilik, Manajemen, dan Karyawan.

1. Pemilik perusahaan.

Pemilik yang telah mendirikan perusahaan, membangun, dan mengembangkan perusahaan


tentunya berhak untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan
selain dari informasi besarnya keuntungan yang sudah diperoleh.

Pemilik akan mengawasi pengembalian nilai investasi, kemudian membandingkan kinerja


periode lalu dengan periode yan sedang berjalan. Informasi tersebut akan menjadi sangat
berguna untuk menetapkan strategi dan kebijakan selanjutnya. Selain sebagai alat analisa,
evaluasi, dan menetapkan strategi ekspansi juga sangat bermanfaat untuk mengetahui seberapa
besar deviden yang akan didapatkannya dari alokasi laba.

Pemilik juga harus terlibat dalam pembentukan nilai Goodwill melalui sebuah komitmen, Visi
dan misi perusahaan. Tujuan dan arah perkembangan perusahan yang tergambar lebih jelas dari
pemikiran pendirinya. Meskipun sebuah pekerjaan dapat di delegasikan, akan tetapi karakter
kepemimpinan dan arah perkembangan perusahaan juga tidak mungkin selamanya sama.

2. Manajemen perusahaan.

Bagi pihak manajemen, laporan keungan akan dapat digunakan sebagai satu alat evaluasi dan
penentuan kebijakana untuk selanjutnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan
antara laporan kinerja keuangan aktual dengan proyeksi dari laporan keuangan. Meskipun
sebenarnya juga tidak semua perusahaan akan menyiapkan anggaran dalam semua hal, akan

xi
tetapi anggaran tersebut juga dapat berfungsi sebagai pengendali terhadap kas agar pengeluaran
menjadi lebih efektif dan efisien.

Hal yang paling menarik bagi pihak manajemen atas informasi laporan keuangan adalah dari
seberapa besar kompensasi bonus yang nantinya akan diterima dari kinerja yang sebelumnya
telah dilakukan. Kompensasi yan nanti akan diterima biasanya akan ditentukan pada masa awal
periode dan untuk beberapa periode kedepannya.

Manajemen akan dapat melakukan negosiasi kenaikan upah, bonus tergantung dari kinerja yang
sebelumnya telah dilakukan. Ukuran dari kinerja perusahaan tidak selamanya akan dapat
digunakan sebagai ukuran dalam menentukan tingkat keberhasilan dari negosiasi kenaikan
kompensasi.

3. Karyawan.

Pembagian bonus sebenarnya juga tergantung pada seberapa besar keuntungan dari laba yang
sudah didapatkan. Bonus yang akan diberikan harus relevan dengan berbagai pencapaian
proyeksi laporan keuangan. Sehingga, Mendapatkan bonus merupakan motivasi terbesar bagi
seorang karyawan untuk melakukan kinerja dengan lebih baik.

Permintaan dari kenaikan bonus, tunjangan atau upah juga masih tergantung pada bagaimana
posisi keuangan dan strategi perusahaan. Perusahaan bisa memberikan bonus atau peningkatan
lainnya jika memang tujuan perusahaan dapat tercapai dengan melakukan pendekatan seperti
demikian.

Pengguna Eksternal secara umum adalah mereka yang merupakan pengguna dari laporan
keuangan yang tidak terlibat dalam proses pembentukan laporan keuangan. Mereka adalah :

4. Kreditor dan lembaga keuangan.

Kreditor bisa berupa pihak yang menjual barang secara kredit, Bank yang memberikan pinjaman
dana kepada perusahan, atau pemberi pinjaman uang. Kepentingan mereka terhadap laporan
keuangan perusahan adalah ingin menilai kesehatan dari laporan keuangan, apakah calon debitur
akan mampu mengembalikan dana pinjaman beserta bunganya dengan tepat pada waktunya.

Laporan keuangan yang menjadi Fokus evaluasi para kreditor adalah laporan posisi keuangan
dan laporan kinerja keuangan. Pada laporan posisi keuangan kreditor akan dapat menilai
bagaimana kelayakan dari besarnya jumlah dana yang nanti akan dipinjam, sementara pada

xii
laporan dari laba rugi penilaiannnya akan lebih berfokus kepada analisa kelancaran dari calon
debitur yang akan melunasi hutang beseta bunganya.

5. Para Investor.

Sebelum akan menanamkan modalnya, para investor akan mengevaluasi perusahaan terlebih
dahulu. Tidak mungkin bagi mereka untuk masuk ke perusahaan kemudian melakukan
pemeriksaan. Tindakan yang paling rasional adalah dengan cara mengevaluasi bagaimana kinerja
perusahaan dari laporan keuangan yang sudah mereka sajikan sebelumnya.

Tujuan dari investor untuk menggunakan laporan keuangan perusahaan sebelum melakukan
investasi adalah karena mereka ingin mengetahui seberapa besar resiko dan keuntungan yang
sudah melekat pada perusahaan. Penilaian terhadap resiko akan dapat diperoleh dari proses
analisa yang terkait dengan berbagai ancaman dan prospek pasar untuk ke depannya, sementara
untuk penilaian keuntungan yang diperoleh dari mengetahui berapa besarnya laba termasuk juga
historinya.

6. Pihak Pemerintah.

Bagi pemerintah, laba perusahana akan dapat digunakan sebagai satu dasar penetapan anggaran
belanja pemerintah. Perlu diingat bahwa salah satu sumber pemasukan bagi pemerintah untuk
menetapkan anggaran adalah dari pajak. Pajak yang telah disetorkan kepada pemerintah akan
menjadi pemasukan bagi mereka dan kemudian akan dikembelikan lagi melalui pembangunan
sarana dan prasarana publik.

7. Konsumen.

Kepentingan konsumen terhadap laporan keuangan yang terkait akan selalu berhubungan dengan
kewajiban untuk jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan terhadap konsumen. Misalnya
apakah garansi yang telah diberikan oleh perusahaan masih dapat diklaim oleh konsumen di
kemudian hari, atau perusahan telah kehilangan kemampuan untuk menjaga keberlangsungannya
(Going concern).

8. Peneliti.

Setiap konsumen akan selalu berharap untuk bisa mendapatkan adanya peningkatan kinerja dari
sebuah produk tanpa ada peningkatan biaya. Maka hal seperti ini akan menjadi obyek bagi para

xiii
peneliti, mereka dapat mencari formula baru tentang bagaimana caranya untuk mencapai
kepuasan dari para konsumen dan adanya peningkatan profitabilitas perusahaan secara
bersamaan

9. Regulator.

Kepentingan dari agen regulator terhadap laporan keuangan perusahaan adalah ingin memastikan
bahwa laporan keuangan yang sudah dihasilkan dan telah disajikan oleh perusahaan telah benar-
benar sesuai dengan peraturan yang sebelumnya telah ditetapkan. Agen regulatory biasanya lebih
bersifat independen, yaitu hanya bersikap dan bertindak sesuai dengan peraturan yang masih
berlaku.

E. Pengertian Transaksi
Pengertian transaksi secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak organisasi
maupun individu yang mampu melahirkan perubahan atas harta atau finansial yang dimilikinya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian transaksi adalah suatu kegiatan perusahaan yang
mampu menimbulkan perubahan pada kondisi harta atau finansial perusahaan. Beberapa contoh
kegiatan transaksi tersebut adalah menjual, membeli, membayar gaji, serta membayar beberapa
jenis hal lainnya.

Dalam suatu perusahaan atau bisnis, setiap bentuk kegiatan transaksi akan selalu dikerjakan
dalam administrasi transaksi. Administrasi transaksi adalah kegiatan mencatat perubahan
finansial yang dilakukan secara teliti dengan memanfaat berbagai cara tertentu.

Setiap aktivitas transaksi selalu dilakukan administrasi transaksi. Dalam hal ini, administrasi
transaksi adalah aktivitas mencatat perubahan keuangan yang dilakukan secara teliti dengan
menggunakan metode tertentu.

F. Jenis-Jenis Transaksi Ekonomi


Pada umumnya, kegiatan transaksi yang terjadi terbagi menjadi empat, yaitu:

xiv
1. Transaksi Internal
Transaksi internal adalah jenis transaksi ekonomi yang melibatkan divisi-divisi yang berada
dalam suatu perusahaan yang akan melahirkan perubahan kondisi ekonomi perusahaan tersebut.
Beberapa contohnya adalah memo dari atasan pada mereka yang diberi perintah, perubahan nilai
finansial karena penyusutan, dan pemanfaatan perlengkapan kantor oleh berbagai divisi.

2. Transaksi Eksternal
Transaksi eksternal adalah suatu jenis transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan dan akan
melahirkan perubahan kondisi finansial perusahaan. Contohnya adalah kegiatan transaksi
penjualan dengan pihak lain, transaksi pembelian dengan pihak lain, dan proses pembayaran
utang piutang.

G. Alat Bukti Transaksi


Kegiatan transaksi harus selalu dilengkapi dengan alat bukti untuk bisa dipertanggungjawabkan
di kemudian hari. Alat bukti transaksi tersebut juga diperlukan jika sewaktu-waktu terjadi
sengketa yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah bukti transaksi yang harus digunakan oleh
perusahaan.

1. Bukti Transaksi Internal

Alat bukti transaksi internal ini berbentuk memo internal yang diberikan oleh atasan pada kolega
atau bawahannya. Artinya, alat bukti internal ini merupakan bukti transaksi yang terjadi di
lingkungan perusahaan.

2. Bukti Transaksi Eksternal

Alat bukti transaksi eksternal adalah alat bukti pencatatan atas setiap transaksi yang dilakukan
dengan pihak luar. Beberapa alat bukti transaksi eksternal tersebut adalah sebagai berikut:

 Faktur, adalah suatu penilaian penjualan dengan penilaian pembayaran yang


dilakukan secara kredit.
 Kuitansi, adalah bukti penerimaan uang yang sudah ditandatangani oleh pihak
penerima untuk diberikan kepada yang membayar dan bisa dimanfaatkan sebagai
bukti transaksi yang sah.
 Nota debit, adalah bukti transaksi pengembalian suatu barang yang sudah dibeli
dan dibuat oleh pihak pembeli.
 Cek, adalah suatu surat atau dokumen yang berisi perintah tanpa syarat dari
nasabah bank agar pihak bank melakukan pembayaran sejumlah uang yang
tertulis dalam surat tersebut kepada pembawa surat cek.

xv
 Rekening koran, adalah suatu rangkuman transaksi finansial yang telah
dilakukan pada beberapa waktu tertentu pada rekening bank yang dimiliki oleh
perusahaan atau seseorang.
 Bilyet giro, adalah suatu perintah pada pihak bank penyimpan dana untuk
memindahkan dana dalam jumlah tertentu pada rekening lain yang sudah tertulis.
 Bukti setoran bank, adalah slip setoran yang yang sudah disediakan oleh pihak
bank dan memiliki fungsi untuk alat bukti nasabah bahwa mereka sudah
menyetorkan uangnya dalam rekening tujuan.
 Bukti kas masuk dan keluar, bukti kas masuk adalah suatu bukti penerimaan
uang yang sudah disertai dengan dokumen tertentu, sedangkan bukti kas keluar
adalah bukti transaksi keluar kas dengan disertai dokumen tertentu.
 Bukti memorandum, adalah bukti transaksi yang diterbitkan oleh pimpinan
perusahaan untuk berbagai kejadian yang terjadi di dalam internal perusahaan dan
biasanya berlangsung pada akhir periode, seperti memo untuk menulis gaji
karyawan yang masih harus dibayar.

xvi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

xvii
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-transaksi/
https://www.softwareaccountingsurabaya.com/tag/pihak-pengguna-laporan-keuangan/
https://www.beecloud.id/tujuan-laporan-keuangan-yang-perlu-anda-ketahui/
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-laporan-keuangan-dan-fungsinya-bagi-perusahaan/

xviii

Anda mungkin juga menyukai