Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN LABA RUGI DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Oleh :
Sri Putri Salafiah 203403033
Nia Nadiana 203403128
Alfazri Fauzani 203403132
Muhammad Virgi Renaldi Hasan 203403196

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

berjudul “Laporan Laba Rugi dan Catatan atas Laporan Keuangan” tepat pada

waktunya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai syarat untuk mengikuti

mata kuliah Akuntansi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Makalah ini berisi penjelasan

mengenai Laporan Laba Rugi dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desiana.,SE.,M.Akun selaku

dosen mata kuliah Akuntansi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat merampungan makalah ini.

Namun tidak lepas dari itu, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari

makalah ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran dengan terbuka, dan

penyusun harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang

membacanya. Penyusun juga berharap makalah ini dapat menjadi sarana informasi

dan referensi bagi khalayak banyak, khususnya warga di lingkungan Universitas

Siliwangi.

Tasikmalaya, 9 September 2021

i
Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Laporan Laba Rugi.............................................................................3
B. Pos-pos yang mencakup Laporan Laba Rugi.......................................................3
C. Format Laporan Laba Rugi..................................................................................4
D. Pengertian Catatan atas Laporan Keuangan.........................................................5
E. Tujuan Catatan atas Laporan Keuangan...............................................................6
F. Fungsi Catatan atas Laporan Keuangan...............................................................6
G. Format Catatan atas Laporan Keuangan..............................................................6
H. Pengertian Akun, Buku Besar dan Jenis-jenis Akun dalam Perusahaan..............11
I. Bentuk-bentuk Akun............................................................................................12
J. Sifat-sifat Akun dan Aturan Pencatatan Akun.....................................................12
K. Akun dan Persamaan Dasar Akuntansi................................................................15
L. Saldo Normal Akun..............................................................................................15
M. Cara Pencatatan Transaksi dalam Akun...............................................................16
BAB III PENUTUP..................................................................................................18
A. Kesimpulan..........................................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi adalah kegiatan mengukur, menjabarkan, atau memberi kepastian
mengenai informasi yang dapat membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di
dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Di dalam akuntansi terdapat beberapa jenis laporan yang saling berkaitan satu
sama lain yang menjadi acuan dalam menganalisis kinerja suatu entitas usaha yang
diantaranya adalah Laporan Laba Rugi dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan
Laba Rugi dan Catatan atas Laporan Keuangan memiliki peranan dalam keuangan
suatu usaha karena berisi sajian informasi tentang profitabilitas usaha dalam periode
tertentu.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan diatas maka persoalan penelitian yang akan dibahas
dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud Laporan Laba Rugi?
2. Apa saja pos-pos yang mencakup Laporan Laba Rugi?
3. Bagaimana format Laporan Laba Rugi?
4. Apa yang dimaksud Catatan atas Laporan Keuangan?
5. Apa tujuan Catatan atas Laporan Keuangan?
6. Apa fungsi Catatan atas Laporan Keuangan?
7. Bagaimana Format Catatan atas Laporan Keuangan?
8. Apa yang dimaksud Akun, Buku Besar dan Jenis-jenis Akun dalam
Perusahaan?
9. Apa saja Bentuk-bentuk Akun?
10. Apa saja Sifat-sifat Akun dan Aturan Pencatatan Akun?
11. Apa yang dimaksud Akun dan Persamaan Dasar Akuntansi?
12. Apa yang dimaksud Saldo Normal Akun?
13. Bagaimana cara Pencatatan Transaksi dalam Akun?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka tujuan dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut.

1
2

1. Pengertian Laporan Laba Rugi


2. Pos-pos yang mencakup Laporan Laba Rugi
3. Format Laporan Laba Rugi
4. Pengertian Catatan atas Laporan Keuangan
5. Tujuan Catatan atas Laporan Keuangan
6. Fungsi Catatan atas Laporan Keuangan
7. Format Catatan atas Laporan Keuangan
8. Pengertian Akun, Buku Besar dan Jenis-jenis Akun dalam Perusahaan
9. Bentuk-bentuk Akun
10. Sifat-sifat Akun dan Aturan Pencatatan Akun
11. Akun dan Persamaan Dasar Akuntansi
12. Saldo Normal Akun
13. Cara Pencatatan Transaksi dalam Akun
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi menyediakan informasi kinerja keuangan entitas yang
terdiri dari informasi mengenai penghasilan dan beban selama periode pelaporannya.
Menurut SAK EMKM 2018 (5.1:11), laporan laba rugi merupakan kinerja keuangan
entitas untuk suatu periode. Pos-pos yang mencakup laporan laba rugi entitas yaitu
pendapatan, beban keuangan, dan beban pajak. Laporan laba rugi memasukan semua
penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode.
Selain itu pendapat yang tidak jauh beda dari kedua pengertian laporan laba
rugi diatas ialah yang dikemukakan oleh Najmudin (2011:71) “Laporan laba-rugi atau
income statement profit and loss statement adalah membandingkan pendapatan
terhadap beban pengeluarannya untuk menentukan laba atau rugi bersih. Laporan ini
memberikan informasi tentang hasil akhir perusahaan selama periode tertentu.”
Dapat disimpulkan bahwa penyusunan laporan laba rugi merupakan hal
penting bagi perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan. Selain itu, laporan laba
rugi dapat mengetahui jumlah total pendapatan dan pengeluaran baik harga pokok
penjualan maupun biaya operasional. Laporan ini biasa dibuat oleh bidang keuangan
perusahaan setiap periode.
B. Pos-Pos Yang Mencakup Laporan Laba Rugi
a) Pendapatan
Pendapatan yang dicatat yakni pendapatan operasional dan pendapatan non-
operasional. Pendapatan operasional adalah pendapatan yang direalisasikan melalui
kegiatan utama sebuah perusahaan. Hasil dari kegiatan-kegiatan seperti memproduksi
produk, menjual produk dan memasarkan produk kepada distributor atau pengecer
termasuk ke dalam pendapatan operasional. Sementara itu, untuk pendapatan non-

3
4

operasional diperoleh dengan menjalanan bisnis sekunder dan non-utama. Pendapatan


ini bersumber dari luar penjualan dan pembelian.
b) Beban keuangan
Semua biaya yang digunakan melakukan operasional dan menghasilkan laba
disebut juga dengan beban. Beban juga dibagi ke dalam dua kategori, yakni beban
kegiatan utama dan beban aktivitas sekunder. Beban kegiatan utama
adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis utama dalam suatu
perusahaan. Termasuk di dalamnya biaya pokok penjualan, administrasi dan
pengeluaran umum, biaya pengembangan serta biaya penyusutan aset. Sementara
biaya aktivitas sekunder berkaitan dengan kegiatan bisnis non-utama seperti bunga
pinjaman dan lain sebagainya.
c) Beban Pajak
Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang
diperhitungkan dalam menentukan laba-rugi pada suatu periode. Beban pajak
(penghasilan pajak) terdiri dari beban pajak kini (penghasilan pajak kini) dan beban
pajak tangguhan (penghasilan pajak tangguhan). Beban pajak penghasilan biasanya
tidak sama dengan jumlah aktual yang dibayarkan dalam bentuk pajak (pembayaran
tunai). Beban pajak penghasilan ditentukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan
sementara jumlah pajak yang dibayar ditentukan oleh peraturan pajak pemerintah.
Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan laba rugi jika penyajian
tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Laporan laba rugi
memasukkan semua penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode, kecuali
SAK EMKM mensyaratkan lain. SAK EMKM mengatur perlakuan atas dampak
koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai
penyesuaian retrospektif terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari
laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan.
C. Format Laporan Laba Rugi
5

D. Pengertian Catatan atas Laporan Keuangan


Pengertian Catatan atas Laporan Keuangan berdasarkan peraturan pemerintah
nomor 8 tahun 2006 pasal 1 ayat (7) tentang Standar Penyusunan Laporan Keuangan
Daerah yang selanjutnya disingkat CALK, adalah bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dapat disimpulkan bahwa
CALK merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.
Menurut SAK EMKM 2016 (6.1:13), catatan atas laporan keuangan memuat
suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK EMKM,
ikhtisar kebijakan akuntansi, dan informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang
menjelaskan transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk
memahami laporan keuangan. Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan
bergantung pada jenis kegiatan usaha yang dilakukan oleh entitas. Setiap pos dalam
6

laporan keuangan merujuksilang ke informasi terkait dalam catatan atas laporan


keuangan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Catatan atas
Laporan Keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan yang
telah disusun sesuai dengan SAK EMKM ikhtisar kebijakan akuntansi, dan informasi
tambahan rincian pos tertentu.
E. Tujuan Catatan atas Laporan Keuangan
Tujuan adanya catatan atas laporan keuangan, berguna untuk memberikan
informasi yaitu terdiri dari :
1) Dapat memberikan penjelasan serta rincian dari pos yang telah disajikan ke
dalam laporan keuangan.
2) Memberikan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan dalam laporan keuangan.
F. Fungsi Catatan atas Laporan Keuangan
1) Menyajikan informasi tentang metode atau landasan dasar apa yang dipakai
dalam melakukan perhitungan atau penyusunan laporan keuangan.
2) Manyajikan informasi umum tentang gambaran umum perusahaan.
3) Menyajikan informasi tentang ekonomi makro dan kebijakan fiskal.
4) Menyajikan suatu ikhtisar terhadap sukses tidaknya target keuangan dari
perusahaan selama periode tertentu.
5) Memberikan informasi tentang kendala dan permasalahan yang terjadi pada
saat mencapai tujuan atau target perusahaan.
6) Menjelaskan atau menjabarkan berbagai pos yang disajikan dalam laporan
keuangan secara rinci.
G. Format Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan laporan keuangan biasanya disajikan setelah neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, dengan urutan sebagai berikut:
 Gambaran umum perusahaan
 Dasar penyusunan laporan keuangan dan ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan yang diterapkan
7

 Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam neraca, laporan


laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas,
sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos.
 Pengungkapan lainnya yang antara lain meliputi:
1) Informasi yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang tidak disajikan manapun dalam laporan keuangan.
2) Informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan
keuangan.
a. Gambaran Umum Perusahaan
Unsur-unsur Catatan Atas Laporan Keuangan di bagian ini terdiri dari:
 Pendirian perusahaan: riwayat, akta pendirian, aktivitas usaha,
kedudukan, mulai berusaha.
 Penawaran umum efek: tanggal dan/atau nomor efektif penawaran,
jenis dan jumlah, bursa tempat efek dicatatkan.
 Struktur perusahaan: nama, persentase kepemilikan, total aset.
 Karyawan, direksi, komisaris, dan komite audit
 Penerbitan Laporan Keuangan: tanggal laporan, pihak yang
bertanggungjawab meng-otorisasi.
b. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
Dalam bagian ini wajib diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
 Pernyataan kepatuhan terhadap SAK
 Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
 Penggunaan pertimbangan, estimasi, dan asumsi signifikan oleh
manajemen
 Kebijakan akuntansi tertentu, antara lain:
o Prinsip-prinsip konsolidasi

o Kombinasi bisnis
8

o Kas dan setara kas

o Instrumen keuangan
o Persediaan

o Properti investasi
o Aset tetap

o Investasi pada entitas asosiasi


o Bagian partisipan dalam ventura bersama

o Aset tak berwujud


o Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk
dijual
o Penurunan nilai aset non keuangan

o Sewa
o Provisi: kondisi & dasar penentuan

o Imbalan kerja: deskripsi, kebijakan & jenis


o Treasury stock (saham treasuri): metode pengakuan &
pengukuran
o Pembayaran berbasis saham

o Pengakuan pendapatan
o Transaksa dan saldo dalam mata uang asing

o Hibah pemerintah
o Pajak penghasilan: tarif pajak, ketentuan saling hapus, pajak
tangguhan, metode penilaian aset pajak tangguhan
o Biaya pinjaman

o Segmen operasi
o Laba (rugi) per saham: dasar perhitungan laba (rugi) per saham
dasar dan dilusian
9

c. Pengungkapan atas Pos-pos Laporan Keuangan


 Aset:
o Aset lancar: kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan
lainnya, persediaan, pajak dibayar di muka, biaya dibayar di
muka
o Aset tidak lancar: piutang pihak berelasi non-usaha, investasi
pada entitas asosiasi, properti investasi, aset tetap, aset tak
berwujud
 Liabiltas:
o Liabilitas jangka pendek: utang usaha, provisi, beban akrual,
liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang pajak, bagian
lancar atas liabilitas jangka panjang, liabilitas keuangan lainnya,
liabilitas terkait aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk
dijual.
o Liabilitas jangka panjang: utang pihak berelasi non-usaha, utang
bank dan lembaga keuangan jangka panjang, utang sewa
pembiayaan, utang obligasi, sukuk, utang sub-ordinasi,obligasi
konversi.
 Ekuitas:
o Modal saham
o Tambahan modal disetor (additional paid-in capital)

o Selisih transasi dengan pihak non-pengendali


o Saham treasuri

o Saldo laba
o Pendapatan komprehensif lainnya

 Pendapatan, misalnya:
o Penjualan barang

o Penjualan jasa
o Bunga
10

o Royalti

o Dividen

 Beban, misalnya:
o Beban pokok penjualan
o Beban usaha: beban penjualan, beban distribusi, beban umum
dan administrasi
 Pendapatan dan beban lainnya
 Pendapatan komprehensif lain, misalnya:
o Revaluasi asset

o Program manfaat pasti


o Selisih kurs

o Instrumen lindung nilai arus kas


d. Pengungkapan lainnya
 Transaksi pihak berelasi
 Pajak penghasilan
 Penurunan nilai aset non-keuangan
 Bagian partisipasi dalam ventura bersama
 Aset dan liabilitas dalam mata uang asing
 Operasi yang dihentikan
 Nilai wajar instrumen keuangan
 Waran
 Instrumen derivatif selain derivatif melekat
 Manajemen risiko keuangan
 Pengelolaan modal
11

 Transaksi non kas


 Perikatan dan kontinjensi
 Segmen operasi
 Pembayaran berbasis saham
 Perubahan estimasi akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, dan
kesalahan periode lalu
 Informasi penting lainnya
 Peristiwa setelah periode pelaporan
 Perkembangan terakhir standar akuntansi keuangan dan peraturan
yang terkait dengan aktivitas perusahaan
 Reklasifikasi
 Rekonsiliasi antara SAK dengan Standar Akuntansi di negara lain.
H. Pengertian Akun, Buku Besar dan Jenis-jenis Akun dalam Perusahaan
Akun atau rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi
keuangan yang bersangkutan dengan asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan
beban perusahaan.
Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar
penyusunan laporan keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi
perusahaan dari waktu ke waktu. Misalnya, dari akun, kita dapat mengetahui jumlah
tagihan perusahaan kepada pelanggannya, jumlah kewajiban perusahaan kepada
krediturnya, harga beli Aset tetap perusahaan, besarnya pendapatan perusahaan, dan
lainlain. Dengan menggunakan akun, maka transaksi-transaksi yang terjadi dalam
perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap.
Kumpulan akun yang digunakan dalam catatan akuntansi perusahaan disebut
buku besar atau ledger. Buku besar dapat berupa sebuah buku yang halamannya
berfungsi sebagai akun atau berupa kumpulan kartu. Akun akan disusun berdasarkan
urutan tertentu, yakni akun untuk neraca disusun paling depan, kemudian akun dalam
laporan laba rugi.
Secara garis besar, akun dibagi atas 2 (dua) golongan yaitu:
12

1) Akun neraca atau disebut juga akun riil, yakni akun yang pada akhir
periode akan dilaporkan di dalam neraca. Yang termasuk dalam akun
neraca ini adalah akun-akun Aset, akun-akun kewajiban, dan akun ekuitas
2) Akun laba rugi, disebut juga akun nominal, yakni akun yang pada akhir
periode akan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Akun-akun ini meliputi
akun pendapatan dan akun-akun beban.
I. Bentuk-bentuk Akun
Dalam praktik dikenal berbagai macam bentuk akun, namun bentuk yang
paling banyak digunakan dan paling sederhana adalah bentuk akun huruf T. Akun ini
terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu judul atau nama akun dan 2 (dua) sisi, yaitu sisi kiri
yang disebut sisi debit dan sisi kanan yang disebut sisi kredit. Kedua ruang (sisi) ini
untuk mencatat peningkatan jumlah pos atau item yang bersangkutan serta untuk
mencatat penurunan jumlah pos bersangkutan.
 Bentuk Akun Huruf T secara Sederhana

 Bentuk Akun Huruf T yang Lengkap

Nama akun diletakkan di atas dan dituliskan di tengah-tengah. Kolom tanggal


digunakan untuk mencatat tanggal transaksi terjadi, sedangkan kolom keterangan
digunakan untuk mencatat keterangan yang berhubungan dengan transaksi yang
dicatat. Penggunaan kolom F, berkaitan dengan penggunaan buku jurnal, diisi dengan
halaman jurnal, pada saat melakukan posting ke buku besar atas pencatatan transaksi
di buku jurnal. Dengan kata lain, kolom F diisi untuk melakukan cek silang dengan
halaman buku jurnal untuk melihat keabsahan pencatatan suatu transaksi atau
terjadinya suatu akun.
J. Sifat-sifat Akun dan Aturan Pencatatan Akun
13

Di bagian terdahulu sudah dijelaskan bahwa akun dikelompokkan menjadi 2


(dua) bagian, yaitu akun riil dan akun nominal. Dalam akun riil terdiri dari akun aset,
yang sifatnya berbalik arah dengan akun kewajiban dan akun ekuitas.
Pada akun aset, sisi kiri/ atau sisi debit akun bentuk T akan digunakan untuk
mencatat penambahan aset. Sedangkan, untuk pencatatanpenurunan jumlah aset akan
dicatat di sebelah sisi kanan atau sisi kredit. Dengan demikian jika kita mengatakan
mendebit akun kas, maka kas akan bertambah dan dicatat di sebelah sisi kiri/ debit
pada akun kas dan jika dikatakan mengkredit akun kas, maka kas akan berkurang dan
dicatat di sebelah kanan/ kerdit akun kas.
Sebaliknya, pada akun kewajiban dan ekuitas, sisi debit atau sisi kiri akun T
untuk mencatat penurunan akun tersebut. Sedangkan peningkatan jumlah kewajiban
dan ekuitas akan dicatat di sebelah kanan/ kredit akun tersebut. Sehingga, jika kita
mengatakan mendebit akun utang atau modal pemilik yang dicatat di sebelah kiri/ sisi
debitnya, maka akan terjadi penurunan jumlah utang dan modal pemilik dan jika kita
katakan mengkredit akun utang dan ekuitas berarti ada penambahan jumlah utang dan
modal pemilik.
 Aturan Pencatatan Suatu Akun

 Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun-akun Aset, Kewajiban


dan Ekuitas
1) Akun-akun Aset (Asset Accounts)
Akun-akun aset digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
mempengaruhi perubahan (peningkatan atau penurunan aset) dalam aset. Pengaruh
transaksi terhadap akun-akun ini adalah bila terjadi peningkatan nilai aset (+) maka
akun ini didebit, bila terjadi penurunan aset, akun ini dikredit (-) sejumlah
peningkatan atau penurunan akun aset. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa pada
14

sisi kiri (debit) akun aset digunakan untuk mencatat peningkatan asset dan sisi kanan
(kredit) digunakan untuk mencatat penurunan nilai aset.
2) Akun-akun Kewajiban (Liability Accounts)
Akun-akun kewajban adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua
transaski yang mempengaruhi perubahan (peningkatan atau penurunan aset) dalam
kewajiban. Pengaruh transaksi terhadap akun-akun ini adalah bila terjadi peningkatan
(+) akun-akun kewajiban maka akun ini akan dikredit, sebaliknya bila terjadi
penurunan (-) akun-akun kewajiban ini, akun ini akan didebit. Secara singkat
dapatdijelaskan bahwa sisi kanan (kredit) akun kewajiban digunakan untuk mencatat
peningkatan dan sisi kiri (debit) akun kewajiban digunakan untuk mencatat
penurunan nilai kewajiban.
3) Akun-akun Ekuitas (Equity Accounts)
Akun-akun ekuitas adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua
transaski yang mempengaruhi perubahan (peningkatan atau penurunan) dalam
ekuitas. Pengaruh transaksi terhadap akun-akun modal ini adalah jika terjadi
peningkatan (+) modal sebagai akibat suatu transaski, maka akun ini akan dikredit.
Sedangkan jika terjadi penurunan (-) akun modal, maka akun ini akan didebit. Secara
singkat dapat dijelaskan bahwa sisi kanan (kredit) akun modal digunakan untuk
mencatat peningkatan dan sisi kiri (debit) akun modal digunakan untuk mencatat
penurunan nilai modal.
Akun-akun modal bisa dijabarkan menjadi 4 jenis akun yang meliputi:
a. Akun modal pemilik (Owner’s Equity Account)
b. Akun penarikan modal pemilik (Owner’s Withdrawals)
c. Akun pendapatan (Revenue Account)
d. Akun beban (Expense Account).
Akun modal pemilik adalah akun yang digunakan untuk mencatat akun
investasi atau transaksi pemilik pada perusahaan. Transaksi ini meliputi penyetoran
investasi oleh pemilik sebagai modal awal bagi perusahaan dan penarikan modal
pemilik (pengambilan modal perusahaan) oleh pemilik untuk keperluan pribadi
pemilik. Bila pemilik menyetorkan kekayaannnya pada perusahaan sebagai modal
awal maka transaksi ini akan dicatat di sebelah kredit.
Sedangkan akun penarikan modal pemilik, merupakan akun yang digunakan
untuk mencatat transaksi penarikan modal untuk keperluan pribadi dan bukan
keperluan perusahaan. Transaksi akun jenis ini dicatat sebelah debit.
15

Akun pendapatan dan akun beban disebut juga sebagai akun laporan laba rugi
atau akun nominal. Akun pendapatan merupakan akun yang digunakan unuk
mencatat transaksi yang menghasilkan pendapatan atau penghasilan. Transaksi ini
akan dicatat sebelah kredit. Dan akun beban merupakan akun yang digunakan untuk
mencatat transaski yang berhubungan dengan beban dan dicatat sebelah debit.
Aturan pendebitan dan pengkreditan untuk akun-akun pendapatan dan beban,
didasarkan pada hubungan antara akun-akun tersebut terhadap ekuitas. Laba bersih
atau rugi bersih dalam suatu periode seperti yang nampak dalam laporan laba rugi
merupakan penambahan atau pengurangan bersih atas ekuitas.
K. Akun dan Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi merupakan suatu persamaan yang menunjukan
posisi seimbang Antara sisi kiri yang menunjukan jumlah asset dengan sisi kanan
yang menunjukan jumlah liabilitas dan ekuitas. Secara sistematis maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Aset = Liabilitas + Ekuitas


Menurut IAI (2016:3) dalam SAK EMKM 2018 unsur-unsur tersebut didefinisikan
sebagai berikut:
a. Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan yang dari mana manfaat ekonomik dimasa depan
diharapkan akan diperoleh oleh entitas
b. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu,
yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomik
c. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
L. Saldo Normal Akun
Saldo normal dapat diartikan sebagai klasifikasi terhadap sebuah perkiraan
akun yang menggunakan sebuah prinsip pembukuan secara berpasangan. Definisi ini
juga mengandung sebauh ketetetapan yang pasti bahwa setiap akun akan selalu
menempati atau memiliki saldo tersendiri dan saling berpasangan Antara debet dan
kredit.
Sisi kiri dari semua akun baik akun asset, liabilitas, maupun ekuitas
merupakan sisi debit sedangkan sisi kanan merupakan sisi kredit. Transaksi debit
dapat berupa peningkatan maupu penurunan, tergantung dari jenis akun yang
dipengaruhi. Demikian pula transaksi kredit dapat berupa peningkatan maupun
penurunan tergantung jenis akun yang dipengaruhi pula.
16

Dalam setiap akun, jumlah saldo yang terjadi pada setiap akhir periode
akuntansi akan selalu dihitung. Pada kondisi yang normal, akun asset akan memiliki
jumlah sisi debit lebih besar dari pada jumlah sisi kredit. Dengan demikian,
dikatakan bahwa akun asset memiliki saldo normal debit. sedangkan pada akun
liabilitas dan ekuitas, pada kondisi normal jumlah sisi kreditnya akan lebih besar dari
pada sisi debetnya di akhir periode akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
akun liabilitas dan ekuitas memiliki saldo normal kredit.
Pada akhir periode, saldo akun pendapatan dan akun beban dilaporkan dalam
laporan laba rugi. Saldo akun nominal dalam buku besar kemudian dipindahkan ke
akun ikhtisar laba rugi, yang selanjutnya akun ikhtisar laba rugi ini akan dipindahkan
ke akun ekuitas. Sedangkan saldo akun riil pada akhir periode akan dilaporkan di
neraca, dan saldo rekening ril akan dibawa ke periode berikutnya.
Jumlah kenaikan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama atau lebih
besar dari jumlah penurunan akun tersebut. Karena itu, jika secara normal pada suatu
akhir periode akuntansi saldo dari suatu akun memiliki total debet lebih besar dari
pada total kreditnya, seperti pada akun asset dan beban, dikatakan bahwa akun
tersebut memiliki saldo normal debit. Jadi akun asset dan beban umumnya
mempunyai saldo debet. Sedangkan, jika pada keadaan normal suatu akun memiliki
total kredit umumnya lebih besar dari pada total debit, seperti pada akun liabilitas,
ekuitas dan pendapatan, maka akun-akun tersebut memiliki saldo normal kredit. Jadi,
akun liabilitas, ekuitas dan pendapatan umumnya bersaldo normal kredit.
Jika suatu akun yang umumnya bersaldo normal debit mempunyai saldo
kredit atau sebaliknya, maka mungkin telah terjadi kesalahan atau kondisi yang tidak
normal. Misalnya, saldo kredit pada akun kas bisa terjadi karena adanya kesalahan
dalam mencatat. Namun kelebihan pembayaran kewajiban.
Aturan pendebitan, pengkreditan dan saldo normal setiap kelompok akun
adalah sebagai berikut:
Jenis Akun Penambahan Pengurangan Saldo Normal
Asset Debet Kredit Debet
Liabilitas Kredit Debet Kredit
Ekuitas Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet

M. Cara Pencatatan Transaksi dalam Akun


17

Agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan lengkap atas penerapan
aturan pendebitan dan pengkreditan, maka di bawah ini akan dijelaskan cara
pencatatan beberaapa transaksi dalam akun-akun yang ada dalam buku besar pada
perusahaan travel “Indah Permai” periode bulan Januari 2020. Untuk
mnyederhanakan pencatatan, digunakan bentu akun T secara sederhana.
Transaksi 1
Awal Januari 2020, Nn Indah mendirikan perusahaan travel Malang-Surabaya.
Nama perusahaannya adalah Biro Perjalanan “Indah Permai”. Nn Indah
menanamkan modalnya ke perusahaan berupa uang sebesar Rp. 1.000.000.000,-
dan peralatan kantor senilai Rp. 15.000.000,-.

Analisis transaksi:
a. Akun asset dan ekuitas bertambah
b. Nama akun asset yang muncul adalah kas dan peralatan kantor, sedangkan
ekuitas adalag modal Nn Indah.
c. Debet : Kas sebesar Rp. 1.000.000.000,- karena asset bertambah
Debet : Peralatan Kantor sebesar Rp. 15.000.000,- asset bertambah
Kredit : modal Nn Indah sebesar 1.015.000.000,- karena ekuitas bertambah

Pencatatan dalam akun: (dalam Rp. 000,- )


Kas
1) 1.000.000

Peralatan Kantor
1) 15.000

Modal Nn Indah
1) 1.015.000

Transaksi 2
Membeli dua buah kendaraan yang harganya masing-masing Rp. 200.000.000,- dan
Rp. 250.000.000,- secara tunai.

Analisis transaksi:
a. Transaksi ini akan mengunah dari satu asset menjadi asset yang lain
b. Nama akun yang terpengaruh adanya transaksi ini adalah kendaraan dan kas
c. Debet : Kendaraan sebesar Rp. 450.000.000,- karena asset bertambah
Kredit : Kas sebesar Rp. 450.000.000,- karena asset berkurang

Pencatatan dalam akun : (dalam Rp. 000,-)


Kas
18

1) 1.000.000 2) 450.000

Kendaraan
1) 450.000
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Penyusunan laporan laba rugi merupakan hal penting bagi perusahaan untuk
menilai kinerja perusahaan karena laporan laba rugi dapat mengetahui jumlah
total pendapatan dan pengeluaran baik harga pokok penjualan maupun biaya
operasional. Pos-pos yang mencakup laporan laba rugi entitas yaitu pendapatan,
beban keuangan, dan beban pajak. Laporan ini biasa dibuat oleh bidang keuangan
perusahaan setiap periode.
 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan SAK EMKM ikhtisar
kebijakan akuntansi, dan informasi tambahan rincian pos tertentu. Biasa disajikan
setelah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas,
dengan urutan :
o Gambaran umum perusahaan
o Ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
o Pengungkapan atas pos-pos keuangan
o Pengungkapan lainnya
 Akun atau rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan
yang bersangkutan dengan asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban
perusahaan. Bertujuan untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan
laporan keuangan. Kumpulan akun yang digunakan dalam catatan akuntansi
perusahaan disebut buku besar atau ledger. Secara garis besar, akun dibagi atas 2
golongan yaitu akun neraca atau (akun riil) dan akun laba rugi (akun nominal).
 Bentuk akun yang paling banyak digunakan dan paling sederhana adalah bentuk
akun huruf T. Terdiri atas 3 bagian, yaitu judul atau nama akun dan 2 sisi, yaitu
sisi kiri (sisi debit) dan sisi kanan (sisi kredit). Kedua ruang (sisi) ini untuk
mencatat peningkatan jumlah pos atau item yang bersangkutan serta untuk
mencatat penurunan jumlah pos bersangkutan.
 Dalam akun riil, terdiri dari akun aset yang sifatnya berbalik arah dengan akun
kewajiban dan akun ekuitas. Adapun aturan pencatatan akun yaitu :
o akun-akun aset (asset accounts)
o akun-akun kewajiban (liability accounts)
o akun-akun ekuitas (equity accounts) yg terdiri dari akun modal pemilik
(owner’s equity account), akun penarikan modal pemilik (owner’s

19
20

withdrawals), akun pendapatan (revenue account), dan akun beban (expense


account).
 Persamaan dasar akuntansi merupakan suatu persamaan yang menunjukan posisi
seimbang antara sisi kiri yang menunjukan jumlah asset dengan sisi kanan yang
menunjukan jumlah liabilitas dan ekuitas. Di rumuskan dengan Aset = Liabilitas
+ Equitas.
 Saldo normal dapat diartikan sebagai klasifikasi terhadap sebuah perkiraan akun
yang menggunakan sebuah prinsip pembukuan secara berpasangan antara debit
dan kredit, ketetetapan yang pasti bahwa setiap akun akan selalu menempati atau
memiliki saldo tersendiri. Akun asset dan beban memiliki saldo normal debit.
Sedangkan akun liabilitas, ekuitas dan pendapatan umumnya bersaldo normal
kredit.
B. Saran
Laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan menyediakan angka yang
berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan informasi gambaran umum
perusahaan. Jadi, sangat diperlukan laporan laba rugi yang rinci, lengkap, dan akurat
untuk pihak internal dan eksternal.
Ketika mengerjakan persamaan dasar akuntansi, harap teliti dan cek kembali
di setiap lembarnya, jika terjadi kesalahan di awal seperti kesalahan tidak balance
maka akan memperlambat waktu untuk menghitungnya kembali.
21
22

DAFTAR PUSTAKA

Muawanah, Umi dkk. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
JILID 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Romdhoni, R. F. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman, Faktor Sosial Dan


Pengetahuan Akuntansi Terhadap Pemanfaatan Catatan Atas Laporan
Keuangan (Calk) Oleh Pengguna Laporan Keuangan.

Firmansyah, M. A. (2019). Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan


Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan
Menengah (Studi Kasus Pada Toko Meubel Zulfa Galery) (Doctoral
dissertation, Universitas Brawijaya).

Bisnis, Mastah. (2020). Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). [Online]. Tersedia
di : https://mastahbisnis.com/catatan-atas-laporan-keuangan/ [ 9 September
2021 ].

Harmony. (2021). Bagaimana Cara Membuat Catatan Atas Laporan Keuangan Yang
Sesuai SAK?. [Online]. Tersedia di :
https://www.harmony.co.id/blog/bagaimana-cara-membuat-catatan-atas-
laporan-keuangan-yang-sesuai-sak [ 9 September 2021 ].

Wadiyo, SE. (2021). Cara Membuat Catatan Atas Laporan Keuangan yang Sesuai
Standar Akuntansi Keuangan [SAK]. [Online]. Tersedia di :
https://manajemenkeuangan.net/catatan-atas-laporan-keuangan/ [ 9 September
2021 ].

Nandy. (2021). Persamaan Dasar Akuntansi. [Online]. Tersedia di :


https://www.gramedia.com/literasi/persamaan-dasar-akuntansi/ [ 10
September 2021 ].

Anda mungkin juga menyukai