Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN


LAPORAN KEUANGAN BANK

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan
Perbankan

Dosen Pengampu
Dra. Nyoman Abundanti, M.M.

OLEH :
I WAYAN TRESNA WIRA SENTANA
1607521026
NI KOMANG CITRA DEWI
1607521043

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JIMBARAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “LAPORAN
KEUANGAN BANK”, yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Manajemen Keuangan Perbankan.
Makalah ini memuat materi tentang Konsep Laporan Keuangan Bank Umum.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca serta mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana pada khususnya.
Seperti pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Jimbaran, Februari 2018


Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Neraca dan Rugi Laba ......................................... 3
2.2 Komponen Neraca ............................................................................. 5
2.3 Komponen Off Balance - Sheet ........................................................ 7
2.4 Komponen Rugi Laba ....................................................................... 8
2.5 Peraturan BI Mengenai Laporan Keuangan Bank dan Contoh
Laporan Keuangan ........................................................................... 8
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... .12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ .13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai “alat penguji” dari
pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya
sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai
posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang
berkepentingan mengambil suatu keputusan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007 : 19) laporan keuangan dalam suatu perusahaan
sebenarnya merupakan output dari proses atau siklus akuntansi dalam suatu kesatuan
akuntansi usaha, dimana proses akuntansi meliputi kegiatan-kegiatan : mengumpulkan
bukti-bukti transaksi, mencatat transaksi dalam jurnal, memposting dalam buku besar dan
membuat kertas kerja dan menyusun laporan keuangan.

Tujuan dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang
berguna dalam membuat keputusan bagi pihak - pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK
(2007) No. 31, laporan keuangan bank salah satunya terdiri atas:

1) Neraca

Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan karakteristiknya dan
disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan likuiditas secara garis besar akan sama
dengan urutan jatuh temponya. Pos lancar dan tidak lancar tidak disajikan secara terpisah
karena sebagian besar aktiva dan kewajiban suatu bank dapat direalisasikan atau
diselesaikan dalam waktu dekat.

2) Laporan Laba Rugi

Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban
menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang
menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non
operasional

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik rumusan
masalah, antara lain:
1. Bagaimana gambaran umum mengenai neraca dan rugi laba bank?

1
2. Apa saja yang termasuk komponen neraca bank baik dari sisi aktiva maupun pasiva?
3. Apa saja yang termasuk komponen off balance – sheet?
4. Apa saja yang termasuk komponen rugi laba dalam laporan keuangan bank?
5. Peraturan apa saja yang mengatur tentang laporan keuangan bank di Indonesia dan
bagaimana bentuk laporan keuangan suatu bank di Indonesia?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang diharapkan setelah memahami isi materi ini
antara lain:
1. Pembaca dapat mengerti dan memahami gambaran umum mengenai neraca dan rugi
laba bank,
2. Pembaca dapat mengetahui serta memahami komponen – komponen yang ada pada
neraca dari sisi aktiva dan pasiva,
3. Pembaca dapat mengerti dan memahami mengenai komponen dari off balance – sheet,
4. Pembaca dapat mengetahui serta memahami komponen rugi laba dalam laporan
keuangan bank,
5. Pembaca dapat mengetahui serta memahami peraturan yang mengatur tentang laporan
keuangan bank di Indonesia dan bentuk laporan keuangan suatu bank di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Neraca dan Rugi Laba

Neraca

Laporan neraca adalah laporan keuangan utama yang diterbitkan pada akhir periode
akuntansi yaitu per tanggal 31 Desember. Tanggal tersebut adalah syarat minimal dan
sifatnya formal berdasarkan suatu kewajiban perusahaan melaporkan transaksi keuangan
bukan berdasarkan kebutuhan.

Disisi lain masih banyak perusahaan yang membutuhkan waktu lama untuk menerbitkan
laporan neraca, sehingga setiap saat pimpinan perusahaan melihat laporan posisi keuangan
yang dilihatnya adalah informasi yang sudah basi. Sementara pengguna Aplikasi Komputer
akuntansi dapat menampilkan laporan neraca kapan saja.

Dalam menyusun neraca pada akuntansi manual terlebih dahulu dibuat jurnal setiap
transaksi keuangan. Terus dibuat Neraca saldo dengan menghitung jumlah saldo setiap
rekening neraca & laba rugi selama satu periode akuntansi dan hasilnya dimasukkan ke
kertas kerja (neraca lajur). Berdasarkan fakta atau hal tertentu di buat ayat penyesuaian
sehingga didapat neraca saldo yang disesuaikan. Kolom berikutnya ikhtisar pabrikasi, rugi
laba untuk merangkum biaya dan rugi laba kolom terakhir adalah neraca akhir.

Rugi Laba

Laporan rugi laba adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran
perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun .
Penjualan bersih disajikan pada bagian atas dari setiap laporan, yang sesudahnya akan
dikurangkan dengan berbagai biaya untuk mendapatkan laba bersih yang tersedia bagi
pemegang saham biasa, yang umumnya cukup dinyatakan sebagai laba bersih saja. Sebuah
laporan tentang laba dan deviden per saham disajikan di bagian bawah dari laporan rugi
laba. Rugi laba per lembar saham (EPS) yang disebut sebagai “tototal akhir” menunjukkan
bahwa di antara seluruh pos yang terdapat di dalam laporan rugi laba, EPS adalah yang
paling penting.

Depresiasi dan amortisasi merupakan komponen-komponen yang penting dari total biaya
operasional. Depresiasi (depreciation) adalah pembebanan tahunan terhadap laba yang
mencerminkan estimasi biaya dolar dari peralatan modal yang digunakan dalam proses

3
produksi. Depresiasi adalah penyusutan pada aktiva berwujud (tangible asset), sedangkan
amortisasi (amortization) adalah penyusutan pada aktiva tidak berwujud (intangible).

Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban
menurut karakteristiknya. Jenis-jenis pendapatan utama dari operasi suatu bank antara lain
adalah pendapatan bunga, pendapatan komisi dan provisi serta pendapatan lainnya. Jenis-
jenis beban utama dari operasi suatu bank antara lain adalah beban bunga, beban komisi,
beban penyisihan kerugian akibat produktif, beban yang terkait dengan penurunan nilai
tercatat investasi dan beban administrasi umum.
Untuk membuat laporan laba rugi kita harus mengetahui tentang pengertian laporannya.
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba
yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Yang kita dapatkan dalam
laporan ini dimana dalam laporan ini menggambarkan mengenai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu.
Laporan laba rugi mempunyai 2 unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya.
Penghasilan (Income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan
bunga dan lainnya.
Beban (Expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar
atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam
kategori beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran,
biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.

Format atau bentuk laporan laba rugi


Single Step
Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi
suatu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya yang terjadi dalam suatu
periode. Selisih positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut dengan istilah
penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tersebut negatif disebut dengan rugi.
Multiple Step
Yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap penghasilan dan beban disajikan sesuai
dengan uturan aktivitas yaitu kegiatan usaha diluar usaha dan luar biasa
Untuk menyajikan pos luar biasa seperti kebakaran, gempa, dan sebagainya perusahaan
dapat menganut salah satu dari 2 perlakuan berikut ini:

4
ALL INCLUSIVE
Pencatatan kerugian dari pos luar biasa tersebut dapat disajikan dalam laporan laba rugi,
sedangkan dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi net income yang ditransfer dari
laporan rugi laba deklarasi (pembayaran dividend), penyisihan dari laba (appropriation of
retained earning)
CURRENT OPERATING PERFORMANCE/NON CLEAN SURPLUS CONCEPT
Pecatatan kerugian dari pos luar biasa tidak boleh disajikan dalam laporan laba rugi
melainkan disajikan dalam laporan laba ditahan atau laporan perubahan modal maka laporan
laba rugi hanya menentukan hasil dari operasi normal periode tersebut.

2.2 Komponen Neraca


Pos – pos Aktiva Neraca Bank, yaitu penggunaan dana bank secara berurutan terdiri atas
rekening yang paling likuid sampai Fixed Asset, yaitu:
1. Kas
2. Penempatan Pada Bank Indonesia
a. Giro Pada Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro Pada Bank Lain
4. Penempatan Pada Bank Lain
PPAP – Penempatan Pada Bank Lain -/-
5. Surat Berharga Yang Dimiliki
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia Untuk Dijual
iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
PPAP – Surat Berharga Yang Dimiliki -/-
6. Obligasi Pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia Untuk Dijual
c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
7. Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo)
PPAP – Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo)
8. Tagihan Derivatif
PPAP - Tagihan Derivatif -/-
9. Kredit Yang Diberikan
i. Pihak Terkait Dengan Bank
ii. Pihak Lain
PPAP - Kredit Yang Diberikan -/-

5
10. Tagihan Akseptasi
PPAP – Tagihan Akseptasi
11. Penyertaan
PPAP – Penyertaan
12. Pendapatan Yang Masih Akan Diterima
13. Biaya Yang Dibayar Di Muka
14. Uang Muka Pajak
15. Aktiva Pajak Tangguhan
16. Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap -/-
17. Aktiva Sewa Guna Usaha
Akumulasi Penyusutan Aktiva Sewa Guna Usaha -/-
18. Agunan Yang Diambil Alih
19. Aktiva Lain – Lain
Sedangkan pos-pos Pasiva Neraca Bank, yaitu dari mana sumber dana bank diperoleh
secara berurutan terdiri atas :
1. Giro
2. Kewajiban Segera Lainnya
3. Tabungan
4. Deposito Berjangka
a. Pihak Terkait Dengan Bank
b. Pihak Lain
5. Sertifikat Deposito
6. Simpanan Dari Bank Lain
7. Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)
8. Kewajiban Derivatif
9. Kewajiban Akseptasi
10. Surat Berharga Yang Diterbitkan
11. Pinjaman Yang Diterima
a. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bank Indonesia
b. Lainnya
I. Pihak Terkait Dengan Bank
II. Pihak Lain
12. Estimasi Kerugian Komitmen Dan Kontijensi
13. Kewajiban Sewa Gudang Usaha
14. Beban Bungan Yang Bmasih Harus Di Bayar
15. Taksiran Pajak Penghasilan (PPh)
16. Kewajiban Pajak Tangguhan

6
17. Kewajiban Lain-Lain
18. Pinjaman Subordinasi
a. Pihak Terkait Dengan Bank
b. Pihak Lain
19. Modal Pinjaman
20. Pihak Terkait Dengan Bank
a. Pihak Lain
b. Hak Minoritas
21. Ekuitas
a. Modal Disetor
b. Tambahan Modal Disetor
c. Agio (Disagio)
d. Modal Sumbangan
e. Selisih Penjabaran Laporan Keuangan
f. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
g. Rugi Belum Direalisasi Dari Surat Berharga Dan Obligasi Pemerintah
h. Pendapatan Kompehrensif Lainnya
i. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
j. Saldo Rugi Laba

2.3 Komponen Off Balance – Sheet


Off balance sheet adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan, tetapi karena menurut
aturan, baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan lainnya tidak dimasukan dalam
neraca atau belum boleh dicatat dalam proses akuntansi. Transaksi ini biasanya
menyangkut transaksi cash atau transaksi instrument keuangan lainnya yang belum
direalisasi, misalnya :
a. Giro, yang belum jatuh tempo
b. Hak untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya misalnya plafond kredit
(pembiayaan) yang belum digunakan
c. Hak menukarkan asset keuangan lainnya yang lebih menguntungkan.
Banyak aktivitas off balance sheet yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu risiko.
Bagaimanapun beberapa aktivitas off balance sheet dapat melindungi dan mengurangi
risiko dari tingkat bunga, kredit, dan nilai tukar. Oleh karena itu, aktivitas dari off balance
sheet dapat mengakibatkan peningkatan risiko dan pengurangan risiko. Aktivitas off
balance sheet menjadi penting sebagai sumber daya bagi pendapatan fee (dari eksplisit
fee serta selisih beli dan jual) bagi perusahaan ada kemungkinan untuk meningkatkan
reputasinya.

7
2.4 Komponen Rugi Laba
Pos-Pos Laba Rugi Bank terdiri atas :
1. Pendapatan Operasional yang terdiri atas :
a. Pendapatan Bunga
b. Provisi Dan Komisi
2. Pendapatan Operasional Lainnya terdiri atas :
a. Pendapatan Provisi, Komisi Dan Fee
b. Pendapatn Transaksi Valuta Asing
c. Pendapatan Kenaikan Nilai Dan Laba Jual Beli Surat Berharga Dan
Obligasi Pemerintah
d. Pendapatan Lainnya
3. Pendapatan Non Operasional
4. Beban Operasional terdiri atas :
a. Beban Bunga
b. Provisi Dan Komisi
5. Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
6. Pendapatan Pemulihan Estimasi Kerugian Komitmen Dan Kontijensi
7. Beban (Pendapatan Pemulihan) Penyisihan Aktiva Lain-Lain
8. Beban Operasional Lainnya terdiri atas :
a. Beban Administrasi Umum
b. Beban Personalia
c. Beban Penurunan Nilai Dan Rugi Jual Surat Berharga Dan Obligasi
Pemerintah
d. Beban Transaksi Valuta Asing
e. Beban Lainnya
9. Beban Non Operasional
10. Pendapatan (Beban) Luar Biasa
11. Taksiran Pajak Penghasilan :
a. Periode Berjalan
b. Ditangguhkan
12. Saldo Rugi Laba Akhir Periode
13. Laba Bersih Persaham

2.5 Peraturan BI Mengenai Laporan Keuangan Bank dan Contoh Laporan Keuangan
Bank
Bank Indonesia mengeluarkan beberapa peraturan yang mengatur tentang laporan
keuangan bank umum di Indonesia. Salah satunya Peraturan Bank Indonesia Nomor
3/22/PBI/ tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan

8
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum. Selain itu laporan
keuangan bank juga diatur dalam pasal 58 Undang – Undang Nomor 23/1999 tentang
kewajiban menyusun laporan keuangan bagi bank umum.
Contoh Laporan Keuangan Bank Umum:

9
10
11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Laporan neraca adalah laporan keuangan utama yang diterbitkan pada akhir periode akuntansi
yaitu per tanggal 31 Desember. Tanggal tersebut adalah syarat minimal dan sifatnya formal
berdasarkan suatu kewajiban perusahaan melaporkan transaksi keuangan bukan berdasarkan
kebutuhan. Laporan rugi laba adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran
perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun .
Penjualan bersih disajikan pada bagian atas dari setiap laporan, yang sesudahnya akan
dikurangkan dengan berbagai biaya untuk mendapatkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang
saham biasa, yang umumnya cukup dinyatakan sebagai laba bersih saja. Sebuah laporan tentang
laba dan deviden per saham disajikan di bagian bawah dari laporan rugi laba.

12
DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Management, edisi ketiga. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Astari, Rika Puspa. 2016. Off Balance Sheet. scribd.com. Seen February, 8th, 2018.
https://www.scribd.com/doc/311022043/Off-Balance-Sheet.

Achun. 2009. Laporan Neraca. wordpress.com. Seen February, 8th, 2018.


https://zulidamel.wordpress.com/2009/03/04/laporan-neraca/.

13

Anda mungkin juga menyukai