MAKALAH
Oleh:
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan untuk membuat makalah tentang Laporan
Keuangan Publikasi Bank.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan penting
dalam penyusunan makalah kami, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Perbankan yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari, bahwa makalah yang dibuat ini masih ada kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan untuk menjadi acuan kami agar bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan publikasi.
2. Untuk mngetahui tujuan laporan keuangan publikasi.
3. Untuk mengetahui jenis laporan publikasi bank berdasarkan periode waktu.
4. Untuk mengetahui sanksi yang akan dikenakan pada ketidak disiplinan
penyampaian laporan keuanagn
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Publikasi
Laporan Keuangan Publikasi adalah ikhtisar laporan keuangan yang wajib
dipublikasikan melalui media massa dalam periode tertentu; laporan tersebut terdiri
atas neraca, laporan komitmen dan kontingensi, perhitungan laba rugi dan laba
ditahan, laporan arus kas, serta catatan laporan keuangan; laporan ini juga dilengkapi
dengan daftar pengurus dan pemegang saham (condensed statement of condition;
condensed financial statement/CFS)
Menurut Skousen, Stice, dan Sticez bahwa, "Tujuan pelaporan keuangan yang
diungkapkan di dalam rangka konseptual adalah:
• Kegunaan (usefulness)
• Dapat dipahami (understandability)
• Targer audiens: investor dan kreditor
• Penilaian arus kas masa yang akan dating
• Mengevaluasi sumber daya ekonomi
• Fokus primer pada laba
3
2.3 Laporan Keuangan Bank
Dilihat berdasarkan waktunya, bahwa jenis laporan keuangan bank memiliki
tiga jenis yaitu:
2.3.1 Laporan Keuangan Bulanan
1. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada
Otoritas Jasa Keuangan untuk posisi bulan Januari sampai dengan
November akan diumumkan pada APOLO (Aplikasi Online OJK).
1. Cakupan
Ringkasan laporan keuangan Bank secara individu.
Laporan Keuangan bulanan terdiri dari:
1) Neraca
2) Laporan laba rugi
3) Laporan komitmen dan kontinjensi
4) Laporan kualitas aktiva produktif dan informasi
lainnnya
4
2.3.2 Laporan Keuangan Triwulan
Laporan keuangan triwulan disusun antara lain untuk memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, atau hasil usaha bank serta
informasi keuangan lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan
dengan perkembangan usaha bank. Agar laporan keuangan bank dapat
diperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk dan cakupan penyajian yang
didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
relevan untuk industri perbankan, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI), serta ketentuan yang telah ditetapkan bank Indonesia.
Laporan triwulanan adalah ringkasan laporan keuangan Bank secara
individu & konsolidasi, informasi kinerja keuangan, komposisi pemegang
saham, susunan pengurus & DPS (BUS dan UUS) Laporan keuangan
triwulan yang wajib disajikan adalah laporan keuangan untuk posisi akhir
Maret, Juni, September, dan Desember.
1. Cakupan
Laporan keuangan triwulanan harus mencakup:
• Informasi umum,
• Informasi kinerja keuangan,
• Informasi eksposur risiko dan permodalan,
• Laporan keuangan yang telah diaudit
• Informasi terkait kelompok usaha Bank.
• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan bagian dari
kelompok usaha dan
• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan BUS (bank
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah)/UUS (unit kerja di kantor pusat bank umum
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang syariah atau unit syariah).
5
2. Batas Waktu Pengumunam Media dan
Penyampaian ke OJK
6
keuangan banak secara konsolidasi dengan anak
perusahaan.
b. Laporan keuangan publikasi triwulan wajib disusun dalam
bahasa Indonesia dan angka-angka yang disajikan dalam
jutaan rupiah.
c. Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar
minimal yang wajib dipenuhi. Apabila terdapat pos yang
jumlahnya material dan tidak terdapat dalam format
tersebut, bank dapat menyajikan pos tersebut secara
tersendiri, namun apabila pos dimaksud jumlahnya tidak
material dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis.
d. Pos-pos yang memiliki saldo nihil dalam format laporan
keuangan publikasi triwulanan yang diumumkan di surat
kabar tetap harus dicantumkan dengan memberi garis
pendek (-) pada pos yang bersangkutan.
e. Penyajian laporan keuangan triwulanan
1) Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan
sekurang-kurangnya dalam bentuk perbandingan
dengan laporan pada periode yang sama tahun
sebelumnya;
2) Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format
yang sama dengan posisi laporan keuangan triwulan
yang diumumkan;
3) Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku
dalam posisi laporan maka penyajian posisi
pembanding hendaknya mengacu pada PSAK Nomor
25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan,
kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan
akuntansi.
7
f. Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom
konsolidasi dapat ditiadakan.
g. Untuk pengisian pemilik Bank dalam format laporan
keuangan publikasi triwulanan, nama pemegang saham
yang wajib dicantumkan adalah perorangan atau
perusahaan yang memiliki saham sebesar 5% (lima
perseratus) atau lebih dari modal bank, baik melalui atau
tidak melalui pasar modal.
2) Cakupan
8
yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam
kelompok bidang keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku.
2. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
9
3. Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang
keuangan atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan
laba rugi disajikan dalam laporan audit (audit report).
4. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib menyajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
10
b. Rincian kepemilikan saham, berupa nama pemilik dan besaran
kepemilikan;
c. Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang
memuat data mengenai:
1) Ikhtisar data keuangan penting sekurang - kurangnya
mencakup pendapatan bunga bersih, laba operasi , laba
sebelum pajak , laba bersih , laba bersi per saham , aktiva
produktif , dana pihak ketiga, pinjaman diterima , total
biaya dana ( cost of fund ) , modal sendiri , jumlah lembar
saham yang ditempatkan dan disetor ; dan
2) Rasio keuangan yang wajib disajikan sekurang-kurangnya
mencakup rasio keuangan sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi
keuangan bank, khususnya bab tentang laporan keuangan
publikasi bank umum.
d. Sasaran, strategi, dan kebijakan manajemen yang digunakan
dalam pengembangan usaha bank;
e. Laporan manajemen, yang menyajikan informasi mengenai
pengelolaan bankoleh pengurus atau manajemen dalam rangka
good corporate governance, dan sekurang-kurangnya mencakup:
1) Struktur organisasi;
2) Aktivitas utama;
3) Teknologi informasi;
4) Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk
penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK);
5) Tingkat suku bunga;
6) Perkembangan perekonomian dan target pasar;
7) Jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan atau di
luar negeri;
8) Jumlah, jenis, dan lokasi kantor;
11
9) Kepemilikan direksi, komisaris, dan pemegang saham,
dalam kelompok usaha bank;
10) Perubahan-perubahan penting yang terjadi di bank dan
kelompok usaha bank dalam tahun yang bersangkutan;
11) Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa
mendatang;
12) Sumber daya manusia, meliputi jumlah, struktur
Pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM.
12
4) Laporsn arus kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan penjelasan
tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukan dari
mana sumber penerimaan kas dan untuk apa
penggunaannya.
5) Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi
mengenai komitmen dan kontinjensi.
Dalam PSAK No. 31 (Revisi 2000) ditetapkan bahwa
catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didukung
dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas
laporan keuangan. Dengan memperhatikan ketentuan
tersebut catatan atas laporan keuangan bank
mengungkapkan antara lain:
a. Analisis jatuh tempo
b. Komitmen, kontijensi, dan unsur-unsur di luar
neraca
c. Konsentrasi aktiva, kewajiban, dan pos-pos di luar
neraca
d. Perkreditan
e. Aktiva yang dijaminkan
f. Instrument derivatif
b. Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan
keuangan bank dan perusahaan anak, yang terdiri dari:
1) Neraca;
2) Laporan laba rugi;
3) Laporan perubahan ekuitas;
4) Laporan arus kas; dan
13
5) Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi
mengenai komitmen dan kontinjensi.
Laporan keuangan konsolidasi ini disertai dengan opini dari
Akuntan Publik.
c. Laporan keuangan perusahaan induk dibidang keuangan yang
telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang terdiri dari:
1) Laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan
merupakan hasi konsolidasi dari seluruh perusahaan di
dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku , dan meliputi :
a) Neraca;
b) Laporan laba rugi;
c) Laporan perubahan ekuitas;
d) Daftar komitmen dan kontijensi.
2) Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan
induk di bidang keuangan maka laporan keuangan yang
disampaikan adalah laporan keuangan perusahaan induk.
d. Laporan keuangan perusahaan induk yang telah diaudit oleh
Akuntan Publik, yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh
perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku, yang terdiri dari:
1) Neraca;
2) Laporan laba rugi;
3) Laporan perubahan ekuitas; dan
4) Daftar komitmen dan kontijensi.
14
Laporan keuangan disampaikan ke OJK melalui APOLO (dalam hal belum
tersedia, disampaikan secara luring)
15
3) Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa antara lain meliputi:
a) Kepemilikan silang (cross share holdings);
b) Transaksi dari suatu kelompok usaha yang
bertindak untuk kepentingan kelompok usaha yang
lain;
c) Pengelolaan likuiditas jangka pendek yang
dipusatkan dalam kelompok usaha;
d) Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh
perusahaan lain dalam satu kelompok usaha;
e) Eksposur kepada pemegang saham mayoritas
antara lain dalam bentuk pinjaman, komitmen, dan
garansi;
f) Pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan
lain dalam suatu kelompok usaha, termasuk yang
dilakukan dengan repurchase agreement.
c. Pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang
dapat dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau badan
hukum yang berada dalam satu kelompok usaha dengan bank
kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari bank.
16
b. Komitmen dan kontijensi;
c. Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait;
d. Kualitas aktiva produktif, kredit property, dan kredit yang
direstrukturisasi;
e. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk
dibandingkan dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif
yang wajib dibentuk;
f. Persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum
Pemberian Kredit;
g. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital
Adequacy Ratio);
h. Transaksi spot dan transaksi derivative;
i. Rasio posisi devisa neto;
j. Beberapa rasio keuangan bank;
k. Kredit Usaha Kecil (KUK).
H. Informasi Lain
Cakupan dalam informasi lain terdiri dari:
17
b. Tansaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan;
dan
c. Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan public
(subsequent event).
2.4 Sanksi
Sanksi yang diberikan OJK atas ketidak disiplinan bank dalam penyampaian
laporan publikasi, antara lain:
18
5. Sanksi ketidaklengkapan laporan:
Teguran tertulis
6. Sanksi Lainnya, dalam hal bank tidak memenuhi sanksi denda
dan/atau teguran tertulis:
a. Penurunan tingkat kesehatan.
b. Larangan untuk menerbitkan produk dan aktivitas baru.
c. Pembekuan kegiatan usaha tertentu.
d. Larangan sebagai pihak utama lembaga jasa keuangan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan sangat penting untuk dipublikasikan secara berkala agar
rogresnya dapat dengan mudah dipantau oleh para pihak yang berkepentingan,
publikasi laporan juga menjadi tanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan dengan hasik kerja bank yang dicapai selama periode tertentu.
Karenanya laporan keuangan bank harus memenuhi ketentuan yang telah dibuat
dengan demikian pihak-pihak pengguna laporan keuangan dapat menggunakan
laporan keuangan tanpa merasa ragu.
Pengawasan dan penerapan sanksi oleh OJK juga sangat penting untuk
semakin menambahkan rasa kepercayaan pengguna laporan keuangan, utamanya
pihak eksternal terhadap laporan keuangan yang telah dibuat.
20
DAFTAR PUSTAKA
21