Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK

MAKALAH

Oleh:

Aurya Dewitri Angel Siboro (C1C022037)

Adrian Dimas Pratama (C1C022059)

Dosen Pengampu:

Dr. Wiralestari, S.E., M.Si., CIQnR., CMGRCP., CAVP

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan untuk membuat makalah tentang Laporan
Keuangan Publikasi Bank.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan penting
dalam penyusunan makalah kami, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Perbankan yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari, bahwa makalah yang dibuat ini masih ada kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan untuk menjadi acuan kami agar bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah


wawasan serta pengetahuan mengenai Laporan Publikasi Bank: laporan bulanan,
laporan triwulanan, laporan tahunan.

Jambi, 23 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Publikasi ....................................................... 3
2.2 Tujuan Laporan Keuangan ............................................................................. 3
2.3 Laporan Keuangan Bank ................................................................................ 4
2.3.1 Laporan Keuangan Bulanan .................................................................... 4
2.3.2 Laporan Keuangan Triwulan................................................................... 5
2.3.3 Laporan Keuangan Tahunan ................................................................. 10
2.4 Sanksi ........................................................................................................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangann sangat penting untuk digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan paa pemilik kepentingan, baik dari pihak internal maupuan
eksternal bank itu sendiri. Agar kegiatan usaha dan kinerja perusahaan tersebut dapat
dipantau progresnyaoleh pihak eksternal laporan keuangan dapat diketahui pihak
pihak eksternal, seperti pemerintah, dan masyarakat yang berkepentingan laporan
keuangan tersebut harus dipublikasikan oleh perusahaan yang bersangkutan, untuk itu
Otoritas Jasa Keuangan melaui SEOJK Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Transparansi
dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional mewajibkan bank untuk membuat
laporan keuangan publikasi berupa laporan keuanggan bulanan, laporan keuangan
triwulanan, dan laporan keuangan tahunan. Agar memudahkan memahami laporan
publikasi tersebut laporan publikasi tersebut harus dibuat dengan ketentuan yang
sama satu antara satu bank dengan bank yang lainnya mengenai elemen apa saja
yang harus ada dalam laporan keuangan.

Untuk memastikan kedisiplinan bank dalam membuat laporan keuangan OJK


juga memberlakukan sanksi yang akan dikenakan pada bank yang tidak mengikuti
ketentuan yang sudah diberlakukan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian laporan keuangan publikasi?
2. Apa tujuan laporan keuangan publikasi
3. Apa saja jenis laporan publikasi bank berdasarkan periode waktu?
4. Apa sanksi yang akan diberikan dari ketidak disiplinan penyampaian
laporan keuangan?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan publikasi.
2. Untuk mngetahui tujuan laporan keuangan publikasi.
3. Untuk mengetahui jenis laporan publikasi bank berdasarkan periode waktu.
4. Untuk mengetahui sanksi yang akan dikenakan pada ketidak disiplinan
penyampaian laporan keuanagn

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Publikasi
Laporan Keuangan Publikasi adalah ikhtisar laporan keuangan yang wajib
dipublikasikan melalui media massa dalam periode tertentu; laporan tersebut terdiri
atas neraca, laporan komitmen dan kontingensi, perhitungan laba rugi dan laba
ditahan, laporan arus kas, serta catatan laporan keuangan; laporan ini juga dilengkapi
dengan daftar pengurus dan pemegang saham (condensed statement of condition;
condensed financial statement/CFS)

2.2 Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Standard Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 1994
bahwa "Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi".
Adapun tujuan laporan keuangan menurut PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia), "Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja perubahan ekuitas,arus kas dan informasi lainnya yang
bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka".

Menurut Skousen, Stice, dan Sticez bahwa, "Tujuan pelaporan keuangan yang
diungkapkan di dalam rangka konseptual adalah:

• Kegunaan (usefulness)
• Dapat dipahami (understandability)
• Targer audiens: investor dan kreditor
• Penilaian arus kas masa yang akan dating
• Mengevaluasi sumber daya ekonomi
• Fokus primer pada laba

3
2.3 Laporan Keuangan Bank
Dilihat berdasarkan waktunya, bahwa jenis laporan keuangan bank memiliki
tiga jenis yaitu:
2.3.1 Laporan Keuangan Bulanan
1. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada
Otoritas Jasa Keuangan untuk posisi bulan Januari sampai dengan
November akan diumumkan pada APOLO (Aplikasi Online OJK).

2. Format yang digunakan untuk laporan keuangan publikasi bulanan


tersebut dapat dilihat pada buku (Taswan, 2015).

3. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank


secara individu yang merupakan gabungan antara kantor pusat
bank dengan seluruh kantor bank.

1. Cakupan
Ringkasan laporan keuangan Bank secara individu.
Laporan Keuangan bulanan terdiri dari:

1) Neraca
2) Laporan laba rugi
3) Laporan komitmen dan kontinjensi
4) Laporan kualitas aktiva produktif dan informasi
lainnnya

2. Batas Waktu Pengumunam Media dan Penyampaian ke


OJK

Sesuai POJK APOLO batas waktu pengumuman dan


penyampaian laporan adalah Akhir bulan berikutnya setelah posisi
akhir bulan laporan. Laporan keuangan diumumkan melalui situs web
bank, dan disampaikan ke OJK melalui APOLO (Aplikasi Online
OJK).

4
2.3.2 Laporan Keuangan Triwulan
Laporan keuangan triwulan disusun antara lain untuk memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, atau hasil usaha bank serta
informasi keuangan lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan
dengan perkembangan usaha bank. Agar laporan keuangan bank dapat
diperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk dan cakupan penyajian yang
didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
relevan untuk industri perbankan, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI), serta ketentuan yang telah ditetapkan bank Indonesia.
Laporan triwulanan adalah ringkasan laporan keuangan Bank secara
individu & konsolidasi, informasi kinerja keuangan, komposisi pemegang
saham, susunan pengurus & DPS (BUS dan UUS) Laporan keuangan
triwulan yang wajib disajikan adalah laporan keuangan untuk posisi akhir
Maret, Juni, September, dan Desember.
1. Cakupan
Laporan keuangan triwulanan harus mencakup:
• Informasi umum,
• Informasi kinerja keuangan,
• Informasi eksposur risiko dan permodalan,
• Laporan keuangan yang telah diaudit
• Informasi terkait kelompok usaha Bank.
• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan bagian dari
kelompok usaha dan
• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan BUS (bank
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah)/UUS (unit kerja di kantor pusat bank umum
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang syariah atau unit syariah).

5
2. Batas Waktu Pengumunam Media dan
Penyampaian ke OJK

Sesuai POJK APOLO batas waktu pengumuman dan


penyampaian laporan adalah:

• Tanggal 15 bulan kedua setelah berakhirnya bulan


laporan.
• Akhir bulan Maret tahun berikutnya (Khusus
Desember) kecuali bagi bank yang merupakan
emiten/perusahaan publik
Laporan keuangan diumumkan melalui:
• Situs web bank.
• Surat kabar (opsional), dalam bentuk cetak atau
elektronik.

Laporan keuangan disampaikan ke OJK melalui APOLO


(Aplikasi Online OJK)

Penyesuaian bagi bank yang merupakan emiten;


Batas waktu mengikuti ketentuan di sektor pasar modal:

• 3 bulan setelah periode laporan jika diaudit oleh AP


• 2 bulan setelah periode laporan jika ditelaah terbatas oleh AP
• 1 bulan setelah periode laporan jika tidak diaudit/ditelaah. Bank
memberitahukan terlebih dahulu kepada OJK sebelum akhir bulan
laporan.

A. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Akhir Maret dan September


1) Pedoman Umum
a. Laporan keuangan triwulan yang disajikan terdiri dari
laporan keuangan bank secara individu dan laporan

6
keuangan banak secara konsolidasi dengan anak
perusahaan.
b. Laporan keuangan publikasi triwulan wajib disusun dalam
bahasa Indonesia dan angka-angka yang disajikan dalam
jutaan rupiah.
c. Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar
minimal yang wajib dipenuhi. Apabila terdapat pos yang
jumlahnya material dan tidak terdapat dalam format
tersebut, bank dapat menyajikan pos tersebut secara
tersendiri, namun apabila pos dimaksud jumlahnya tidak
material dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis.
d. Pos-pos yang memiliki saldo nihil dalam format laporan
keuangan publikasi triwulanan yang diumumkan di surat
kabar tetap harus dicantumkan dengan memberi garis
pendek (-) pada pos yang bersangkutan.
e. Penyajian laporan keuangan triwulanan
1) Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan
sekurang-kurangnya dalam bentuk perbandingan
dengan laporan pada periode yang sama tahun
sebelumnya;
2) Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format
yang sama dengan posisi laporan keuangan triwulan
yang diumumkan;
3) Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku
dalam posisi laporan maka penyajian posisi
pembanding hendaknya mengacu pada PSAK Nomor
25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan,
kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan
akuntansi.

7
f. Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom
konsolidasi dapat ditiadakan.
g. Untuk pengisian pemilik Bank dalam format laporan
keuangan publikasi triwulanan, nama pemegang saham
yang wajib dicantumkan adalah perorangan atau
perusahaan yang memiliki saham sebesar 5% (lima
perseratus) atau lebih dari modal bank, baik melalui atau
tidak melalui pasar modal.

2) Cakupan

Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan


publikasi triwulan sekurang-kurangnya terdiri dari:
1) Neraca
2) Perhitungan laba rugi dan saldo laba
3) Daftar komitmen dan kontinjensi
4) Transaksi valuta asing dan derivatif
5) Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnnya
6) Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
7) Rasio keuangan

B. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni

Format dan cakupan laporan keuangan triwulan untuk posisi Juni


adalah sama dengan formal dan cakupan laporan keuangan triwulan untuk
posisi Maret dan September dengan beberapa tambahan yang ditetapkan
sebagai berikut:

1. Bagi bank merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain


menyajikan laporan keuangan bank secara individu atau laporan
keuangan bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib
menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan

8
yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam
kelompok bidang keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku.

2. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.

C. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember

Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulan untuk posisi


Desember adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulan
untuk posisi Maret, Juni, dan September dengan beberapa tambahan sebagai
berikut:

1. Bagi bank merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain


menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan
bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan, bang wajib menyajikan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen
dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan
hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang
keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal
kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan,
bang wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang
merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok
usaha sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
2. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib di audit
oleh Akuntan Publik. Dalam penyajian laporan keuangan triwulanan
wajib dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab
(partner in charge), nama kantor akuntan publik, dan opini yang
diberikan.

9
3. Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang
keuangan atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan
laba rugi disajikan dalam laporan audit (audit report).
4. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib menyajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.

2.3.3 Laporan Keuangan Tahunan


Laporan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi
berkala mengenal kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan
usaha dan kinerja bank. Securuh informasi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan transparansi kondis keuangan bank kepada publik dan menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan.
Selain disampaikan kepada pemegang saham dan OJK, laporan
tahunan bank wajib pula disampaikan kepada lembaga lain yang
berkepentingan terhadap perkembangan usaha bank, seperti Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), lembaga pemeringkat di Indonesia,
asosiasi perbankan di Indonesia, Institut Bankir Indonesia (IBI), 2 (dua)
lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan, dan 2 (dua) majalah
ekonomi dan keuangan.
Selain kewajiban penyampaian laporan tahunan kepada pihak-pihak
tersebut di atas, bagi bank yang telah memiliki situs web wajib
menginformasikan laporan tahunan tersebut dalam situs web bank.
Laporan tahunan bank disusun dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal
laporan tahunan juga dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam
dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus
memuat informasi yang sama. Angka-angka dalam laporan keuangan tahunan
wajib disajikan dalam mata uang rupiah.
A. Cakupan Laporan Keuangan
Laporan keuangan sekurang-kurangnya mencakup:
a. Kepengurusan, meliputi susunan dewan komisaris, direksi dan
pejabat eksekuti beserta jabatan dan ringkasan riwayat hidupnya;

10
b. Rincian kepemilikan saham, berupa nama pemilik dan besaran
kepemilikan;
c. Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang
memuat data mengenai:
1) Ikhtisar data keuangan penting sekurang - kurangnya
mencakup pendapatan bunga bersih, laba operasi , laba
sebelum pajak , laba bersih , laba bersi per saham , aktiva
produktif , dana pihak ketiga, pinjaman diterima , total
biaya dana ( cost of fund ) , modal sendiri , jumlah lembar
saham yang ditempatkan dan disetor ; dan
2) Rasio keuangan yang wajib disajikan sekurang-kurangnya
mencakup rasio keuangan sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi
keuangan bank, khususnya bab tentang laporan keuangan
publikasi bank umum.
d. Sasaran, strategi, dan kebijakan manajemen yang digunakan
dalam pengembangan usaha bank;
e. Laporan manajemen, yang menyajikan informasi mengenai
pengelolaan bankoleh pengurus atau manajemen dalam rangka
good corporate governance, dan sekurang-kurangnya mencakup:
1) Struktur organisasi;
2) Aktivitas utama;
3) Teknologi informasi;
4) Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk
penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK);
5) Tingkat suku bunga;
6) Perkembangan perekonomian dan target pasar;
7) Jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan atau di
luar negeri;
8) Jumlah, jenis, dan lokasi kantor;

11
9) Kepemilikan direksi, komisaris, dan pemegang saham,
dalam kelompok usaha bank;
10) Perubahan-perubahan penting yang terjadi di bank dan
kelompok usaha bank dalam tahun yang bersangkutan;
11) Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa
mendatang;
12) Sumber daya manusia, meliputi jumlah, struktur
Pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM.

B. Laporan Keuangan Tahunan


Laporan keuangan tahunan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal
sebagai berikut:

a. Laporan keuangan bank, yang terdiri dari:


1) Neraca
Neraca merupakan salah satu elemen laporan keuangan
yang menggambarkan posisi keuangan pada perusahaan
tertentu. Komponen neraca terdiri dari aktiva, passive, &
ekuitas
2) Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan salah satu elemen laporan
keuangan yang menggambarkan posisi hasil usaha suatu
perusahaan dalam jangka waktu/periode tertentu.
Komponen laba rugi terdiri dari pendapatan dan beban.
3) Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang
menyajikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau
kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.

12
4) Laporsn arus kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan penjelasan
tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukan dari
mana sumber penerimaan kas dan untuk apa
penggunaannya.
5) Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi
mengenai komitmen dan kontinjensi.
Dalam PSAK No. 31 (Revisi 2000) ditetapkan bahwa
catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didukung
dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas
laporan keuangan. Dengan memperhatikan ketentuan
tersebut catatan atas laporan keuangan bank
mengungkapkan antara lain:
a. Analisis jatuh tempo
b. Komitmen, kontijensi, dan unsur-unsur di luar
neraca
c. Konsentrasi aktiva, kewajiban, dan pos-pos di luar
neraca
d. Perkreditan
e. Aktiva yang dijaminkan
f. Instrument derivatif
b. Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan
keuangan bank dan perusahaan anak, yang terdiri dari:
1) Neraca;
2) Laporan laba rugi;
3) Laporan perubahan ekuitas;
4) Laporan arus kas; dan

13
5) Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi
mengenai komitmen dan kontinjensi.
Laporan keuangan konsolidasi ini disertai dengan opini dari
Akuntan Publik.
c. Laporan keuangan perusahaan induk dibidang keuangan yang
telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang terdiri dari:
1) Laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan
merupakan hasi konsolidasi dari seluruh perusahaan di
dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku , dan meliputi :
a) Neraca;
b) Laporan laba rugi;
c) Laporan perubahan ekuitas;
d) Daftar komitmen dan kontijensi.
2) Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan
induk di bidang keuangan maka laporan keuangan yang
disampaikan adalah laporan keuangan perusahaan induk.
d. Laporan keuangan perusahaan induk yang telah diaudit oleh
Akuntan Publik, yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh
perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku, yang terdiri dari:
1) Neraca;
2) Laporan laba rugi;
3) Laporan perubahan ekuitas; dan
4) Daftar komitmen dan kontijensi.

C. Batas Waktu Pengumunam Media dan Penyampaian ke OJK

Akan diatur dalam POJK APOLO batas waktu pengumuman dan


penyampaian laporan adalah, yaitu 4 bulan setelah akhir Tahun Buku.

Laporan keuangan diumumkan melalui situs web bank, dan

14
Laporan keuangan disampaikan ke OJK melalui APOLO (dalam hal belum
tersedia, disampaikan secara luring)

D. Opini Akuntan Publik


Opini Akuntan Publik antara lain memuat pendapat Akuntan Publik
atas laporan keuangan konsolidasi.

E. Aspek Transparansi yang terkait dengan Kelompok Usaha


Untuk transparansi laporan keuangan, bank wajib pula memuat
informasi yang terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha, yang terdiri
dari:

a. Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan


pemilik terakhir (ultimate shareholder), serta struktur keterkaitan
kepengurusan dan pemegang saham yang bertindak atas nama
pemegang saham lain (shareholders acting in concert). Pengertian
pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain
adalah pemegang saham perorangan atau perusahaan/badan
hukum yang memiliki tujuan bersama yaitu mengendalikan bank,
berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu perjanjian;
b. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (related party transaction), dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1) Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa disajikan baik yang dilakukan bank
maupun yang dilakukan setiap perusahaan atau badan
hukum di dalam kelompok usaha bank yang bergerak di
bidang keuangan;
2) Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
pihak-pihak sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku;

15
3) Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa antara lain meliputi:
a) Kepemilikan silang (cross share holdings);
b) Transaksi dari suatu kelompok usaha yang
bertindak untuk kepentingan kelompok usaha yang
lain;
c) Pengelolaan likuiditas jangka pendek yang
dipusatkan dalam kelompok usaha;
d) Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh
perusahaan lain dalam satu kelompok usaha;
e) Eksposur kepada pemegang saham mayoritas
antara lain dalam bentuk pinjaman, komitmen, dan
garansi;
f) Pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan
lain dalam suatu kelompok usaha, termasuk yang
dilakukan dengan repurchase agreement.
c. Pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang
dapat dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau badan
hukum yang berada dalam satu kelompok usaha dengan bank
kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari bank.

F. Aspek Transparansi Sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi


Perbankan Indonesia (PAPI), dan Laporan Keuangan Publik
Triwulanan
Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek
pengungkapan (disclosure) sebagaimana ditetapkan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan tersebut
sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan


laporan perubahan ekuitas;

16
b. Komitmen dan kontijensi;
c. Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait;
d. Kualitas aktiva produktif, kredit property, dan kredit yang
direstrukturisasi;
e. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk
dibandingkan dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif
yang wajib dibentuk;
f. Persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum
Pemberian Kredit;
g. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital
Adequacy Ratio);
h. Transaksi spot dan transaksi derivative;
i. Rasio posisi devisa neto;
j. Beberapa rasio keuangan bank;
k. Kredit Usaha Kecil (KUK).

G. Eksposur dan Manajemen Risiko

Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko sekurang-


kurangnya mencakup informasi mengenai identifikasi risiko (risk
identification) dan pengukuran terhadap risk exposure yang dihadapi bank
(risk measurement) serta praktik manajemen risiko lainnya yaitu pemantauan
(risk monitoring) dan pengendalian risiko (risk controlling).

H. Informasi Lain
Cakupan dalam informasi lain terdiri dari:

a. Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar


atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs
maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai
semua pinjaman dan ikatan tanpa proteksi, serta hutang yang suku
bunganya berfluktuasi atau yang ditentukan terlebih dahulu;

17
b. Tansaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan;
dan
c. Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan public
(subsequent event).

2.4 Sanksi
Sanksi yang diberikan OJK atas ketidak disiplinan bank dalam penyampaian
laporan publikasi, antara lain:

1. Sanksi keterlambatan penyampaian laporan


a. Secara luring (selama APOLO belum tersedia): 1 juta per hari
kerja, dengan maksimal 30 juta.
b. Melalui APOLO: dikenakan sanksi sesuai POJK APOLO
(Aplikasi Online OJK).
c. Melalui SPE (Sistem Pelaporan Elektronik Emiten atau
Perusahaan Publik): dikenakan sanksi sesuai POJK SPE.
Sanksi dikenakan oleh Pengawas di OJK Pasar Modal.

2. Sanksi tidak mengumumkan di situs web bank


Teguran tertulis

3. Sanksi tidak menyusun laporan keuangan sesuai standar


akuntansi keuangan:
a. Teguran tertulis; dan
b. Bank dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar
Rp100.000.000,00, apabila bank tidak memenuhi teguran
tertulis.

4. Sanksi laporan keuangan posisi desember yang tidak diaudit AP


terdaftar di OJK:
Denda sebesar Rp50.000.000,00.

18
5. Sanksi ketidaklengkapan laporan:
Teguran tertulis
6. Sanksi Lainnya, dalam hal bank tidak memenuhi sanksi denda
dan/atau teguran tertulis:
a. Penurunan tingkat kesehatan.
b. Larangan untuk menerbitkan produk dan aktivitas baru.
c. Pembekuan kegiatan usaha tertentu.
d. Larangan sebagai pihak utama lembaga jasa keuangan.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan sangat penting untuk dipublikasikan secara berkala agar
rogresnya dapat dengan mudah dipantau oleh para pihak yang berkepentingan,
publikasi laporan juga menjadi tanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan dengan hasik kerja bank yang dicapai selama periode tertentu.
Karenanya laporan keuangan bank harus memenuhi ketentuan yang telah dibuat
dengan demikian pihak-pihak pengguna laporan keuangan dapat menggunakan
laporan keuangan tanpa merasa ragu.
Pengawasan dan penerapan sanksi oleh OJK juga sangat penting untuk
semakin menambahkan rasa kepercayaan pengguna laporan keuangan, utamanya
pihak eksternal terhadap laporan keuangan yang telah dibuat.

20
DAFTAR PUSTAKA

BANK INDONESIA. (2020). Glosarium. Retrieved 2 23, 2022, from


https://www.bi.go.id/id/glosarium.aspx
Suhardjono, I. B. (2006). AKUNTANSI PERBANKAN (D. S. Hartini (ed.); Buku 1).
Penerbut Salemba Empat.
Taswan. (2015). AKUNTANSI PERBANKAN (III). UPP STIM YKPN.
Umum, L. B. (2020). Portal Integrasi Pelaporan Demo Aplikasi.

21

Anda mungkin juga menyukai