Anda di halaman 1dari 16

USULAN TUGAS AKHIR

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA

CV SUMURBROTO STATIONERY TAHUN 20XX

BERDASARKAN SAK ETAP

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyusun Tugas Akhir pada Program Studi D3
Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang

Diusulkan Oleh:

HANIFAH DWI ANGGRAENI

NIM 3.41.16.2.13

Program StudiAkuntansi

JurusanAkuntansiPoliteknik Negeri Semarang

2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan
maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.Seperti diatur dalam
peraturan perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut, maka
kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan
usaha menengah. 

Usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat
Indonesia. Pemerintah Indonesia pun memandang penting keberadaan para pelaku UMKM
tersebut. Buktinya UMKM bersama dengan koperasi memiliki wadah secara khusus di
bawah Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini menjelaskan bahwa usaha mandiri baik
yang berskala kecil, menengah, maupun berskala besar memilik potensi besar dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Semua jenis usaha, termasuk UMKM disarankan untuk melakukan penyusunan laporan
keuangan setidaknya setahun sekali. Penyusuan laporan keuangan bermanfaat untuk
mengontrol keadaan keuangan usaha, selain itu laporan keuangan dibuat sebagai pertanggung
jawaban pengelolaan perusahaan kepada pihak eksternal maupun internal yang bertujuan
untuk menganalisis kinerja keuangan dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Penyusunan
laporan keuangan sesuai standar yang berlaku, penting bagi pengusaha agar dapat
menyajikan konsep laporan keuangan dengan benar dan dapat dipahami oleh semua pihak
yang menggunakannya.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku umum tidak dapat diterapkan pada
UMKM karena cukup menyulitkan para pelaku UMKM yang minim dalam ilmu akuntansi
untuk meyusun laporan keuangan. Oleh karena itu, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah
menerbitkan suatu pedoman penyusunan laporan keuangan yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Adanya Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pelaku
UMKM dalam penyusunan laporan keuangan.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan
untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah
entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan umum bagi ekstenal. Salah satu entitas tanpa akuntabilitas publik
yaitu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Beberapa kendala dalam pembuatan
laporan keuangan antara lain kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kemamapuan
dalam menyusun laporan keuangan serta kurangnya waktu yang difokuskan untuk membuat
laporan keuangan sehingga UMKM sulit mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan
serta sulit memperoleh bantuan dari pihak eksternal untuk mengembangkan perusahaan.

CV Sumurbroto Stationery merupakan sebuah usaha yang bergerak dibidang penjualan alat
tulis kantor. Cv ini beralamat di Jalan Sumur Broto , Tembalang, Semarang. Setiap tahun CV
Sumurbroto Stationery telah membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban
dan juga sebagai internal kontrol. Namun karema minimnya pengetahuan tentang
penyusunan laporan keungan, CV Sumurbroto Stationery hanya membuat laporan keuangan
sederhana dan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP).

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang
timbul adalah:

a. Bagaimana penyusunan laporan keuangan pada CV Sumurbroto Stationery


berdasarkan SAK ETAP ?
b. Bagaimana penyusunan laporan keuangan yang telah disusun oleh CV Sumurbroto
Stationery ?
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Untuk menyusun laporan keuangan tahun 20xx pada CV Sumurbroto Stationery.


b. Untuk mengetahui laporan keuangan yang telah disusun oleh CV Sumurbroto
Stationery.

3.2 Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan dalam ilmu Akuntansi, khususnya dalam
penyusunan laporan keuangan.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak CV Sumurbroto
Stationery dalam menyusun laporan keuangan periode berikutnya.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penilitian berikutnya.

4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab satu berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
dan sistematika pembahasan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Bab dua menguraikan mengenai teori tentang pengertian laporan keuangan,
penjelasan mengenai tujuan laporan keuangan, manfaat laporan keuangan,
sifat lapran keuangan, unsur – unsur laporan keunagan dan bentuk – bentuk
laporan keuanagan..
BAB 3 METODOLOGI
Bab Metodologi menjelaskan klasifikasi data, metode pengumpulan data
dan metode penulisan.

BAB 4 PEMBAHASAN
Selanjutnya bab pembahasan menguraikan gambaran umum mengenai CV
Sumurbroto Stationery, struktur organisasi CV Sumurbroto Stationery, dan
penyusunan laporan keuanagan CV Sumurbroto Stationery.

BAB 5 PENUTUP
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi
mengenai berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan pada periode yang telah lalu serta
untuk menyusun perencanaan dan menentukan arah kegiatan perusahaan dimasa yang akan
datang.
Harahap (2015:1), mendefinisikan “laporan keuangan adalah media informasi yang
merangkum semua aktivitas perusahaan.”

Menurut Baridwan (2008:17)


Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik
perusahaan.

Menurut Munawir (2014:2), pengertian laporan keuangan adalah:


Laporan keuangan menurut dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.

Menurut Kasmir (2014:7) “laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi
keuangan perusahaan saat ini atau dalam suatu periode tertentu.”

Menurut PSAK 1 (2015:1.3) “laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.”
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian laporan keuangan secara
umum adalah informasi yang dibuat oleh pihak perusahaan tertentu dimana informasi
tersebut merupakan hasil dari semua proses aktivitas perusahaan yang berguna bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan dan disajikan pada akhir periode
akuntansi. Selanjutnya informasi tersebut akan berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi.

2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Dibuatnya laporan keuangan oleh suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan dan manfaat.
Ada beberapa tujuan laporan keuangan yang dikutip dari beberapa ahli yakni:

Menurut Fahmi (2012:5), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka
dalam satuan moneter.

Secara lebih rinci, Kasmir (2014:10), mengungkapkan bahwa laporan keuangan bertujuan
untuk :
a Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
b Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
c Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu.
d Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan.
f Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu perode.
g Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat dipahami bahwa tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan gambaran dan informasi yang jelas bagi para pengguna laporan
keuangan terutama bagi manajemen suatu perusahaan.

2.3. Manfaat Laporan Keuangan


Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pembuatan laporan keuangan. Seperti
dikemukakan oleh Fahmi (2012:5), yang menyatakan bahwa:
“Dengan adanya laporan keuangan yang disediakan pihak manajemen perusahaan maka
sangat membantu pihak pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan, dan sangat
berguna dalam melihat kondisi pada saat ini maupun dijadikan sebagai alat untuk
memprediksi kondisi masa yang akan datang”.

Manfaat dari adanya laporan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan
dalam proses pengambilan keputusan demi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

2.4. Sifat-Sifat Laporan Keuangan


Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus sesuai degan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Demikian pula dalam hal penyusunan laporan
keuangan didasarkan kepada sifat laporan keuangan.

Sifat laporan keuangan menurut Kasmir (2014:11) adalah


1. Bersifat Historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari masa
lalu atau masa yang sudah terlewati dari masa sekarang. Misalnya laporan
keuangan yang disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke
belakang (tahun atau periode sebelumnya).
2. Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin.
Artinya laporan keuangan disususn sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak
akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.
Menurut Munawir (2014:6), sifat laporan keuangan adalah
1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact) berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat
atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlh uang kas yang tersedia dalam
perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang
dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari
post-post ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi dimasa lampau, dan jumlah jumlah uang yang tercatat dalam post-post itu
dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at
original cost).
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi (accounting convention
and postulate) berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi tang lazin
(Generail Accepted accounting Principles); hal ini dilakukan dengan tujuan
memudahkan pencatatan (expendiensi) atau untuk keseragaman.
3. Pendapat Pribadi (personal judgment) dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan
transaksi telah diataur oleh konveksi-konveksi atau dalil-dalil dasar yang sudah
ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan
dari konveksi-konveksi dan dalil dasar tersebut tergantung dari akuntan atau
manajemen perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat ini
tergantung kepada kemampuan atau imtegritas pembuatannya yang
dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar
akuntansi yang telah disetujui akan digunkan di dalam beberapa hal.

2.5. Unsur-Unsur Laporan Keuanagan


Tujuan laporan keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangan yang terdiri dari
beberapa unsur laporan keuangan. Seperti yang diungkapkan Hanafi (2007:12), menjelaskan
bahwa ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
yaitu Neraca, laporan rugi laba dan laporan aliran kas.

Secara lengkap menurut Kasmir (2014:28), menyebutkan ada lima yang termasuk ke dalam
unsur atau komponen laporan keuangan yakni:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Sedangkan komponen laporan keuangan lengkap menurut PSAK 1 (2015:1.3) terdiri dari:
a) Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
b) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c) Laporan perubahan ekuitas selama periode;
d) Laporan arus kas selama periode;
e) Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
dan informasi penjelasan lain;
f) Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

2.5.1 Neraca
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) menyatakan bahwa Neraca harus disusun secara
sistematis, sehingga dapat melaksanakan fungsinya yaitu memberikan gambaran posisi
keuangan dari suatu perusahaan pada waktu tertentu.

Neraca memiliki bentuk atau susunan neraca yang banyak dipakai diantaranya:

1. Bentuk Skontro (account form) merupakan bentuk neraca yang mengelompokkan


antar aktiva dan letaknya bersebelahan dengan kelompok hutang dan modal.
2. Bentuk Vertikal (report form) merupakan bentuk neraca yang meletakkan
kelompok aktiva di posisi atas dan di bawahnya posisi kelompok hutang dan
modal.
2.5.2.  Laporan Rugi Laba
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan tentang
penghasilan/pendapatan/kerugian dan biaya yang ditanggung perusahaan pada suatu
periode tertentu yang disusun secara sistematis.

Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa perhitungan rugi/laba perusahaan yang


disusun harus dapat menggambarkan kondisi tentang gambaran secara keseluruhan
terkait besarnya kegiatan perusahaan serta hasil/pendapatan dari kegiatan tersebut.

Bentuk laporan rugi/laba

Cara penyusunan laporan keuangan laba rugi umumnya dengan menggunakan 2 macam
metode yaitu:

1. Single Step

Penyusunan menggunakan metode single step adalah dengan mengelompokkan seluruh


akun pendapatan secara total dikurangi dengan seluruh kelompok biaya pula, sehingga
hasil laba/rugi bersih dapat diperoleh dengan sekali tahap saja.

2. Multiple Step

Metode kedua ini perlu menggunakan beberapa tahap untuk mendapatkan laba/rugi
bersih yaitu dengan cara

Pendapatan – hpp (harga pokok penjualan) = Laba Kotor

Laba Kotor – Biaya-biaya operasi = laba/rugi bersih.

Terkadang harus dipotong juga dengan pajak sehingga rumusnya akan begini:

Pendapatan – hpp (harga pokok penjualan) = Laba Kotor

Laba Kotor – Pajak = laba/rugi setelah pajak

Laba/rugi setelah pajak – Biaya-biaya operasi = laba/rugi bersih.


2.5.3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas/modal adalah laporan yang menunjukkan ringkasan


perubahan modal dan penyebabnya yaitu jumlah pada awal periode menjadi jumlah
modal pada akhir periode.

2.5.4. Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Laporan Arus Kas)

Dalam laporan perubahan posisi keuangan /laporan arus kas akan menunjukkan arus dana
beserta perubahan-perubahan dalam posisi keuangan selama periode akuntansi atau tahun
buku yang bersangkutan. Laporan perubahan posisi keuangan dapat dikatakan sebagai
pelengkap dari perubahan-perubahan yang terjadi dan diikhtisarkan pada laporan
perhitungan rugi-laba.

Dari laporan perubahan posisi keuangan kita dapat memperoleh informasi tentang:

1. Ringkasan dari pengaruh transaksi/kegiatan penanaman modal dan


pembiayaannya.
2. Keterangan secara lebih lengkap tentang berbagai faktor yang penyebab
terjadinya perubahan keadaan finansial (keuangan) perusahaan, dalam periode
akuntansi yang bersangkutan.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian
5.1 Pengertian Metode Penelitian
Sugiyono (2016:1) menyatakan bahwa “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data
yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai
kriteria tertentu yaitu valid, reliabel, dan obyektif”. Untuk memperoleh data yang
relevan, diperlukan adanya suatu metode. Metode sangat penting terhadap suatu
penelitian, karena dengan metode yang tepat dalam penelitian, akan didapatkan suatu
hasil yang akurat. Metode merupakan cara kerja peneliti dalam memahami objek yang
menjadi sasaran dalam penelitian.

5.2 Klasifikasi Data


Data yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini diklasifikasikan
berdasarkan dua hal, yaitu data menurut sifatnya dan data menurut sumbernya.
a. Jenis Data Menurut Sifatnya
Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua yaitu:
1. Data Kualitatif
Menurut Bungin (2013:124) menyatakan bahwa, data kualitatif diungkapkan
dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat berupa cerita pendek.
Data kualitatif yang akan digunakan dalam penyusunan proposal penelitian ini
adalah gambaran umum objek penelitian, meliputi: sejarah singkat CV
Sumurbroto Stationery, visi dan misi CV Sumurbroto Stationery, serta struktur
organisasi dan uraian jabatan pada CV Sumurbroto Stationery.
2. Data Kuantitatif
Menurut Bungin (2013:126) menyatakan bahwa, data kuantitatif adalah data
yang biasanya disimpulkan dengan angka-angka, data seperti ini biasanya hasil
transformasi dari data kulitatif yang memiliki perbedaan berjenjang. Data
kuantitatif yang digunakan dalam penelitian adalah data mengenai Laporan
Keuangan CV Sumurbroto Stationery tahun 20xx.
b. Jenis Data Menurut Sumbernya
Jenis data menurut sumbernya dibagi menjadi dua yaitu:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber
pertama di lapangan. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
data mengenai penerimaan Pajak Restoranyang menjadi sumber Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Pati.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan
yang telah tersedia. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu
data gambaran umum tentang CV Sumurbroto Stationery.

1.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah:
a. Wawancara
Menurut Bungin (2013:133) menyatakan bahwa, wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Wawancara yang akan dilakukan
dalam penyusunan penelitian ini adalah dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
langsung kepada staff CV Sumurbroto Stationery terkait laporan keuangan yang telag
disusun oleh CV Sumurbroto Stationery.
b. Dokumentasi
Menurut Bungin (2013:153) menyatakan bahwa, metode dokumentasi adalah salah
satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial.
Pada intinya metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri
data historis. Metode dokumentasi yang akan digunakan dalam penyusunan penelitian
ini berupa gambaran umum objek penelitian, meliputi: sejarah singkat CV Sumurbroto
Stationery, CV Sumurbroto Stationery, struktur organisasi dan uraian jabatan CV
Sumurbroto Stationery, laporan keuangan CV Sumurbroto Stationery.

Jadwal Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan

JenisKegiatan Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

IdentifikasiMasalah

AnalisisKebutuhan Data

PengajuanProposal

Pengumpulan Data

Mengolah Data

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

Draft TugasAkhir
Daftar Pustaka

Harahap (2015:1),

Munawir (2014:2), Munawir (2014:6), Munawir (2014:6),

Baridwan (2008:17)

Kasmir (2014:7), Kasmir (2014:10), Kasmir (2014:11) Kasmir (2014:28),

PSAK 1 (2015:1.3) PSAK 1 (2015:1.3)

Fahmi (2012:5), Fahmi (2012:5),

Hanafi (2007:12),

Anda mungkin juga menyukai