PENDAHULUAN
mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang kemudian siap dijual kepada
dan perusahaan dagang, dimana untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang
kegiatan utamanya hanya melayani dan proses jual beli. Berbeda dengan
keuangan yang terperinci. Dalam hal ini, perusahaan manufaktur yang masih
tergolong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu menyusun
laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, agar dapat
dapat berkembang.
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). SAK EMKM mulai berlaku efektif
untuk usaha skala kecil sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan
1
2
pada 1 Januari 2018. Laporan keuangan juga dapat menjadi tolak ukur bagi
usahanya akan didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap
bukan hanya didasarkan pada laba semata, oleh sebab itu laporan keuangan sangat
berkaitan dengan aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan tidak hanya muncul
dari pihak internal perusahaan, tetapi juga muncul dari pihak eksternal
dan sumber pendanaan lainnya. Kondisi ini terjadi karena UMKM tidak memiliki
laporan keuangan yang memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku di
industri keuangan.
produksi sepatu maupun sendal, serta memproduksi beberapa tas, jaket, ikat
pinggang yang terbuat dari kulit. UD Praktis saat ini belum melakukan pencatatan
3
laporan keuangan sama sekali, tetapi laporan yang disajikan hanya mengenai
pencatatan kas masuk dan kas keluar yang terjadi setiap melakukan transaksi,
keuangan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam membuat
Melihat uraian di atas maka penulis tertarik mencoba untuk mengolah data
lebih tepat dan akurat sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku saat ini.
Rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti dalam Tugas Akhir didasari
atas kesimpulan dari uraian latar belakang di atas. Adapun rumusan masalah pada
Agar masalah yang dibahas tidak menyimpang dari tujuan, maka perlu
Adanya latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian
ini untuk mencapai yang diharapkan peneliti. Adapun tujuan yang ingin dicapai
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis.
Samryn (2011:30) menyatakan bahwa laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan catatan
atas laporan keuangan. Tiap laporan keuangan saling berhubungan antara satu
adalah wujud ringkas suatu proses tentang informasi keuangan entitas. Manajer
6
7
SAK EMKM (2016 paragraf 2.1) Tujuan laporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat
siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
sumber daya bagi entitas, seperti kreditor maupun investor. Dalam memenuhi
empat yaitu :
dan ekonomis oleh investor yang ada dan yang profesional, kreditur,
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk pada periode pelaporan.
Laporan harga pokok produksi menyimpulkan tentang jumlah biaya yang melekat
pada produk yang dihasilkan. Laporan inilah yang membedakan dengan jenis
perusahaan dagang.
dengan persediaan barang dalam proses dan biaya produksi. Biaya produksi
tersebut untuk proses produksi lebih lanjut atas barang dalam proses yang belum
terselesaikan pada tahun sebelumnya dan atau biaya proses produksi pada tahun
tersebut.
laporan harga pokok dari barang jadi yang terjual selama satu periode pelaporan.
Beban pokok penjualan adalah persediaan barang jadi awal periode ditambah
dengan harga pokok produksi dan dikurangi persediaan barang jadi akhir periode.
9
Business), perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau
bahan mentah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/final
kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian dijual.
adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan mentah atau bahan
baku menjadi barang jadi yang siap pakai kemudian dijual kepada distributor atau
kepada konsumen.
Bahan baku yang sampai akhir periode tidak diproduksi, maka akan
dilaporkan sebagai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku akhir periode
akhir periode. Proses produksi yang tidak selesai sampai akhir periode maka
proses akhir periode tersebut akan dilanjutkan proses produksinya pada periode
biaya-biaya tambahan berupa bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Nilai dari persediaan barang jadi adalah biaya-biaya yang telah
sepenuhnya diserap barang jadi tersebut. Barang jadi yang tidak terjual sampai
manufaktur dikelompokan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi, yaitu:
1. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang
terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik. Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya produk yaitu biaya-biaya
yang dapat dibandingkan dengan suatu produk, dimana biaya ini merupakan
Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah
atau mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri
secara langsung kepada produk selesai. Sebagai contoh, upah koki kue,
tukang jahit pada pembuatan pakaian, dan upah tukang serut dan potong
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga
selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk
produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam
produk selesai. Sebagai contoh, gaji satpam pabrik, pegawai bagian gudang
Biaya tidak langsung lain adalah biaya selain bahan tidak langsung dan
Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
proses produksi. Biaya non produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya
operasi. Biaya komersial atau operasi ini juga digolongkan sebagai biaya periode
yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan interval waktu. Biaya ini dapat
a. Beban Pemasaran
b. Biaya Administrasi
c. Biaya keuangan
Indonesia No. 20 BAB I pasal 1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
kurang dari 100 orang, dengan rincian kategori sebgai berikut : usaha rumah
tangga dan mikro terdiri dari 1-4 tenaga kerja, usaha kecil terdiri dari 5-19 tenaga
kerja, usaha menengah terdiri dari 20-99 tenaga kerja, dan usaha besar memiliki
akuntansi yang lebih sederhana dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam peraturan
tahun berturut-turut.
Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) laporan keuangan minimum
terdiri dari :
c. Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian pos-pos.
15
pos berikut:
b. Piutang;
c. Persediaan;
d. Aset tetap;
e. Utang usaha;
f. Utang bank;
g. Ekuitas.
dapat menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar serta liabilitas jangka
posisi keuangan.
1. Aset lancar
periode pelaporan.
periode pelaporan.
17
Tabel 2.1
Laporan Posisi Keuangan
ENTITAS
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7
a. Pendapatan
b. Beban keuangan
c. Beban pajak
Tabel 2.2
Laporan Laba Rugi
ENTITAS
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7
BEBAN
2.7. Akuntansi
sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui
umum. Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat
20
mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil operasi pada setiap waktu
pengambilan keputusan.
efesiensi dan efektivitas kegiatan usaha serta semakin tinggi tingkat pemahaman
para pemilik UMKM maka akan semakin luas pandangan mereka terhadap
Gambar 2.1
SIKLUS AKUNTANSI
Sumber : Bahri (2016:18)
penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan dan serta
metode-metode, serta teknik- teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang
menunjukkan bahwa, siklus akuntansi adalah proses akuntansi yang terjadi mulai
METODE PENELITIAN
sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel
Sumber data dan jenis data yang digunakan pada penelitian ini, diuraikan
sebagai berikut :
1. Sumber Data
Juliandi, dkk (2014:65) menjelaskan data primer adalah data mentah yang
diambil oleh peneliti sendiri (bukan oleh orang lain) dari sumber utama guna
kepentingan penelitiannya, dan data tersebut sebelumnya tidak ada. Sumber data
2. Jenis Data
yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa catatan transaksi keuangan UD
22
23
sebagai berikut :
1. Metode Wawancara
yang akan diajukan pada narasumber untuk memperoleh data yang diperlukan.
dilakukan?
2. Analisis Dokumen
pada bukti konkret. Dokumentasi dalam hal ini didapatkan dari pemilik yang
dalam mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari
orang, dalam penelitian ini analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
ENTITAS
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7
ASET Catatan 20x8 20x7
pendapatan, beban keuangan serta beban pajak pada suatu entitas. Sesuai
dan beban yang diakui dalam suatu periode, kecuali ED SAK EMKM
mensyaratkan lain.
ENTITAS
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7
BEBAN
hal tersebut terbilang praktis. Setiap akun dalam laporan keuangan merujuk-
ENTITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7
1. UMUM
Entitas didirikan di Jakarta berdasarkan akta Nomor xx tanggal 1
Januari 20x7 yang dibuat dihadapan Notaris, S.H., notaris di Jakarta
dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia No.xx 2016 tanggal 31 Januari 2016. Entitas bergerak
dalam bidang usaha manufaktur. Entitas memenuhi kriteria sebagai
entitas mikro, kecil, dan menengah sesuai UU Nomor 20 Tahun
2008. Entitas berdomisili di Jalan xxx, Jakarta Utara.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah.
b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dan
menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang penyajian yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
27
c. Piutang usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.
d. Persediaan
Biaya persediaan bahan baku meliputi biaya pembelian dan biaya
angkut pembelian. Biaya konversi meliputi biaya tenaga kerja
langsung dan overhead. Overhead tetap dialokasikan ke biaya
konversi berdasarkan kapasitas produksi normal. Overhead variabel
dialokasikan pada unit produksi berdasarkan penggunaan aktual
fasilitas produksi. Entitas menggunakan rumus biaya persediaan
e. rata-rata.
Aset Tetap
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya jika aset tersebut
dimiliki secara hukum oleh entitas. Aset tetap disusutkan
menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.
Sumber : SAK EMKM (2018:52)