AKUNTANSI KEUANGAN I
Dosen Pengajar :
MARYATI RAHAYU, SE., M.M
Kelompok 2 :
1. Febriana amziah 1914190056
2. Oktaviani Miranda 1914190059
3. Swara Bunga Bangsa Lejab 1914190065
4. Putri Naysilla Anastasia 1914190066
5. Fina Sahara 1914190075
Pemakai
Informasi keuangan yang investor dan kreditor Proses penentuan bagaimana
(Saat ini dansebuah
disediakan Potensial)
perusahaan menggunakan laporan dan dengan biaya berapa uang
untuk membantu pemakainya keuangan untuk membuat dialokasikan ke dalam
membuat keputusan-keputusan keputusan-keputusan kepentingan-kepentingan
Pelaporan Keuangan
alokasi modal perusahaan alokasi modal yang saling tersaing
Alokasi Modal
Proses alokasi modal yang efektif sangat penting bagi kesehatan sebuah perekonomian,
merangsang produktivitas, mendorong inovasi, dan menyediakan pasar sekuritas serta pasar
kredit yang efisien dan likuid untuk membeli serta menjual sekuritas dan memperoleh serta
menjamin pinjaman. Iinformasi yang tidak dapat diandalkan dan tidak relevan akan
menimbulkan alokasi modal yang buruk, yang selanjutnya akan berdampak negatif terhadap
pasar sekuritas.
Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuangan
Pelaporan keuangan di A.S. sangat dipercaya karena memiliki pasar modal publik yang
paling likuid, dalam, aman, dan efisien dibanding negara manapun dalam sepanjang
sejarahnya. Salah satu penyebab keberhasilan ini adalah karena laporan keuangan dan
pengungkapan yang berhubungan mampu melaporkan serta mengorganisir informasi
keuangan dalam bentuk yang bermanfaat dan handal. Akan tetapi, masih banyak yang harus
dilakukan. Sebagai contoh, anggaplah Anda bisa 'melompat ke tahun 2020, dan melihat
kembali pelaporan keuangan yang ada dewasa ini. Inilah yang mungkin Anda baca:
Pengukuran Nonkeuangan. Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran
kinerja penting yang biasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks kepuasan
pelanggan, informasi tentang pesanan yang belum diproses, dan tingkat penolakan
atas barang yang dibeli.
Informasi yang Berorientasi ke Depan. Laporan keuangan tidak menyajikan
informasi yang beorientasi ke depan yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor
saat ini maupun potensial.
Aktiva Lunak. Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras (persediaan,
pabrik) tetapi tidak menyajikan banyak informasi tentang aktiva-aktiva lunak (tak
berwujud) perusahaan.
Ketepatan Waktu. Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan laporan
keuangan yang diaudit hanya disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan
keuangan real-time yang tersedia.
o Persekutuan Publik/Swasta
Pada saat SEC didirikan, belum ada kelompok publik ataupun swasta yang menerbitkan
standar akuntansi. SEC mendorong pendirian badan penetapan standar swasta karena
percaya bahwa sektor swasta memiliki sumber daya dan bakat yang dibutuhkan untuk
mengembangkan standar akuntansi yang tepat. Sebagai akibatnya, standar akuntansi
secara umum terbentuk dalam sektor swasta, baik melalui American Institute of
Certified Public Accountants (AlCPA) ataupun Financial Accounting Standards
Board (FASB).
SEC telah mempertegas dukungannya kepada FASB dengan menyatakan bahwa
laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh FASB dianggap
memiliki dukungan otoritatif yang substansial. Singkatnya, SEC mewajib kan
perusahaan yang menyampaikan laporan registrasi untuk mematuhi GAAP.
o Pengawasan SEC
Persekutuan SEC dengan sektor swasta telah berjalan dengan baik. SEC terlibat Secara
tidak langsung dalam proses penetapan standar. Secara umum, SEC bergantung pada
FASB untuk mengembangkan standar akuntansi.
Akan tetapi, sepanjang sejarahnya keterlibatan SEC dalam penetapan standar
akuntansi bervariasi. Dalam sejumlah kasus, sektor swasta mencoba membentuk Standar,
tetapi SEC menolak menerimanya. Dalam kasus lainnya, SEC justru meminta sektor
swasta bertindak cepat memecahkan masalah pelaporan tertentu. Dalam situasi lainnya,
SEC mengomunikasikan masalah-masalah akuntansi kepada FASB, memberi tanggapan
terhadap exposure draft ASB, dan menyediakan rekomendasi serta usulan kepada FASB
jika diminta.
o Penerapan
Seperti telah diindikasikan sebelumnya, perusahaan yang terdaftar pada bursa saham
diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan mereka kepada SEC. Jika SEC
merasa yakin bahwa bentuk atau isi laporan keuangan mengandung ketidaksesuaian
akuntansi atau pengungkapan, maka SEC akan mengirimkan surat pernyataan tentang
defisiensi itu kepada perusahaan. Biasanya, surat tentang defisiensi semacam itu akan
segera diatasi. Namun, jika tidak, maka SEC memiliki kekuasaan untuk mengeluarkan
“perintah penghentian”, yang melarang perusahaan pelaku registrasi menerbitkan atau
memperdagangkan sekuritas pada bursa.
3) Pernyataan ElTF. Tujuan dari EITF adalah untuk menciptakan konsensus terntang
bagaimana memperlakukan transaksi keuangan baru dan tidak biasa yang berpotensi
menimbulkan praktek-praktek pelaporan keuangan yang berbeda. Contoh-contohnya
meliputi bagaimana memperlakukan penghentian program pensiun; bagaimana
memperlakukan pendapatan dari transaksi barter antarperusahaan Internet; dan
bagaimana memperlakukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada spesialis
pengambil alihan.
EITF memainkan peran yang begitu penting. Dalam satu tahun, misalnya, gugus
tugas ini telah mengkaji 61 isu pelaporan keuangan baru dan berhasil mendapatkan
konsensus atas 75% dari isu tersebut. ETTF membantu FASB dalam banyak hal.
Sebagai contoh, isu-isu yang muncul seringkali menarik perhatian publik. Jika tidak
langsung ditangani, maka isu-isu tersebut bisa menimbulkan krisis dan skandal
keuangan serta mengurangi kepercayaan publik atas praktek-praktek pelaporan
berjalan. Langkah berikutnya, yaitu kemungkinan intervensi pemerintah, akan
mengancam kontinuitas penetapan standar di sektor swasta. Selain itu, ElTF Juga
mengidentiikasi masalah-masalah akuntansi yang kontroversial pada saat hal itu
muncul. Jadi, pada dasarnya ElTF adalah "penyaring masalah bagi FASB.
Baru-baru ini, peran AlCPA dalam penetapan standar telah dikurangi. Lebih
lanjut, meskipun AICPA tetap merupakan pemimpin dalam pengembangan stan dar
auditing melalui Auditing Standards Board, Sarbanes-Oxley Act tahun 2002
mensyaratkan Public Company Accounting Oversight Board untuk mengawasi
pengembangan standar auditing. AlCPA juga terus mengembangkan dan mengadakan
ujian CPA di 50 negara bagian.
Soal
1. Dalam prinsip akuntansi FASB sedang menyusun sebuah standar, “Hierarki Prinsip-
prinsip Akuntansi yang diterima Umum.” Jelaskan apa yang dimaksud standar
tersebut?
Jawab :
Hierarki Prinsip-prinsip Akuntansi yang diterima Umum mendefinisikan arti dari
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. standar ini menentukan sumber
prinsip-prinsip akuntansi dan kerangka kerja pemilihan prinsip yang akan digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan.
2. Apa akibatnya jika perusahaan di luar A.S. sering kali menyusun laporan keuangan
dengan menggunakan standar yang berbeda dengan GAAP A.S?
Jawab :
Akibatnya, perusahaan internasional seperti Coca-Cola, Microsott, dan IBM telah
mengembangkan informasi keuangan dengan cara yang berbeda. Selain menyebabkan
biaya tambahan, pengguna laporan Keuangan juga harus memahami setididaknya dua
jenis GAAP
1. Diketahui data-data perusahaan PT. Sun Service untuk periode akhir desember 2016
sbb :
Pendapatan jasa Rp. 5 0.000.000
Pendapatan bunga Rp. 500.000
Beban gaji Rp. 10.000.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.000.000
Beban iklan Rp. 500.000
Beban penyusutan Rp. 400.000
Beban pentry Rp. 300.000
Beban premi asuransi Rp. 1.000.000
Beban listrik dan air Rp. 500.000
Beban administrasi Rp. 300.000
Beban bunga Rp. 200.000
Soal :
Buatlah laporan laba rugi perusahaan diatas dengan menggunakan bentuk laporan laba
rugi single step.
Jawab :
PT. Sun Service
Laporan Laba Rugi
Per Desember 2015
Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa Rp. 50.000.000
Pendapatan Bunga Rp. 500.000
Rp. 50.500.000
Beban Usaha
Beban gaji Rp. 10.000.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.000.000
Beban iklan Rp. 500.000
Beban penyusutan Rp. 400.000
Beban pentry Rp. 300.000
Beban premi asuransi Rp. 1.000.000
Beban listrik dan air Rp. 500.000
Beban administrasi Rp. 300.000
Beban bunga Rp. 200.000
(Rp. 16.700.000)
Laba Bersih Rp. 33.800.000
2. Berdasarkan data perusahaan PT. Sun Service diatas buatlah laporan laba rugi
perusahaan diatas dengan menggunakan bentuk laporan laba rugi multiple step jika
diketahui pajak penghasilan 10%
Jawab :
Pendapatan Usaha
Rp. 50.500.000
Beban Usaha
Beban gaji Rp. 10.000.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.000.000
Beban iklan Rp. 500.000
Beban penyusutan Rp. 400.000
Beban pentry Rp. 300.000
Beban premi asuransi Rp. 1.000.000
Beban listrik dan air Rp. 500.000
Beban administrasi Rp. 00.000
Beban bunga Rp. 200.000
(Rp. 16.700.000)
PENJUALAN
HARGA POKOK PENJUALAN
BIAYA – BIAYA
PAJAK, BUNGA, PENYUSUTAN
INVESTASI
Definisi investasi yang perlu kita ketahui adalah sebuah cara pengumpulan modal
dengan resiko yang biasanya lebih tinggi namun pertambahan nilai yang juga lebih tinggi
daripada menabung agar kita bisa mencapai tujuan di masa depan. Dalam hal ini, yang
disebut nilai adalah uang.
Jika berbicara mengenai investasi pada surat-surat berharga, market adalah hal yang
mempengaruhi besar kecilnya resiko dalam investasi tersebut. Misalnya tiba-tiba market
turun, maka nilai investasi bisa juga sampai minus dari nilai awalnya. Tapi bisa saja suatu
hari market naik lagi dan bahkan bisa mngembalikan modal awal berkali-kali lipat. Oleh
karena itu investasi bertujuan untuk dapat memetik hasil secara jangka panjang.
Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipatgandakan kekayaan
pemiliknya. Sebagai institusi pencipta kekayaan (wealth creating institution), suatu
perusahaan harus mampu menghasilkan laba. Laba adalah selisih antara penghasilan yang
diterima perusahaan dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya dan
pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa
tersebut.
Melakukan investasi - baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang - dalam
berbagai asset yang tidak terkait secara langsung dengan usaha perusahaan. Investasi tersebut
dapat diwujudkan dalam bentuk pembelian berbagai aset seperti tanah dan surat berharga
serta berbagai asset lainnya, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tetapi apa
pun aset yang dibeli, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, tujuannya adalah
untuk memperoleh pendapatan dari investasi dalam berbagai aset tersebut. Karena tujuan
investasi tersebut adalah memperoleh pendapatan, maka biasanya perusahaan akan memilih
berinvestasi pada berbagai aset yang diperkirakan mudah diperjual-belikan.
Investasi jangka panjang adalah dana perusahaan yang ditanamkan dalam berbagai asset
produktif yang dapat memberikan penghasilan bagi perusahaan dalam waktu lebih dari satu
tahun.
Investasi dalam saham perusahaan lain untuk jangka panjang dapat memiliki beberapa alasan
antara lain:
A. Untuk memperoleh keuntungan modal (capital gain) atau laba yang berasal
dari kenaikan harga saham perusahaan yang dibeli.
B. Untuk memperoleh pendapatan dividen.
C. Untuk memperoleh hubungan khusus dengan perusahaan penerbit saham.
Sebagai contoh, pembelian saham perusahaan kecil produsen produk tertentu
yang dijadikan bahan baku perusahaan pembeli saham, yang mengakibatkan
perusahaan memiliki jaminan memperoleh bahan baku secara pasti dengan
harga yang lebih murah
D. Untuk ekspansi usaha.
E. Untuk memperluas pasar.
Jadi, terdapat berbagai motivasi mengapa suatu perusahaan bersedia menanamkan uangnya
dalam investasi jangka panjang, khususnya dalam surat berharga perusahaan lain. Akan
tetapi, Investasi jangka panjang tidak selalu berupa investasi dalam surat berharga. Investasi
jangka panjang dapat dilakukan dalam tanah atau deposito jangka panjang atau pada aset
lainnya. Namun, investasi tersebut dapat dalam bentuk apa pun. Investasi jangka panjang
dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu keseluruhan uang yang dikeluarkan perusahaan
sampai objek investasi tersebut diperoleh dan menjadi milik perusahaan. Karena itu, harga
perolehan mencakup harga aset (saham, obligasi, tanah, dan sebagainya) ditambah seluruh
pengeluaran tambahan seperti komisi perantara, biaya notaris, biaya administrasi dan provisi,
serta lain sebagainya. Jika pada akhirnya investasi jangka panjang tersebut dijual atau dilepas
oleh perusahaan, maka selisih antara harga perolehan dengan harga beli diakui sebagai laba
atau rugi investasi.
INVESTASI DALAM OBLIGASI
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berupa janji untuk
membayar Sejumlah uang (Seperti yang tercantum dalam nominal obligasi) di kemudian hari
beserta pembayaran bunganya secara berkala. Obligasi yang dibeli perusahaan tidak selalu
diperoleh sesuai dengan nilai nominalnya. Obligasi dapat diperoleh dengan harga di atas nilai
nominalnya atau di bawah nilai nominalnya. letapi berapa pun harga perolehan obligasi,
investasi dalam obligasi akan dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan obligasi
adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan perusahaan sampai obligasi tersebut di tangan
perusahaan. Harga perolehan tersebut mencakup harga beli obligası, biaya notaris, komisi
perantara, biaya administrasi serta provisi, dan sebagainya. Jika obligasi dibeli di bawah atau
di atas harga nominalnya, maka selisih antara harga perolehan dan harga nominalnya harus
diamortisasi selama umur obligasi tersebut karena pada saat jatuh tempo perusahaan akan
menerima uang sebesar nilai nominalnya. Jika dibeli di bawah nilai nominalnya, maka setiap
Kali perusahaan menerima pendapatan bunga, bunga tersebut harus ditambah dengan
amortisasi selisih harga perolehan obligasi tadi. Sebaliknya, jika perusahaan membeli obligasi
tersebut di atas nilai bukunya, maka setiap kali perusahaan menerima pendapatan bunga,
bunga tersebut harus dikurangi dengan amortisasi selisih harga beli obligasi tadi. Investasi
Obligasi, Apa Saja Keuntungannya? dan Bagaimana Cara Membelinya?
Obligasi atau surat utang dapat dikeluarkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.
Setiap obligasi akan dijual pertama kali pada nilai nominal (par value). Dalam perjalanannya
obligasi dapat diperjualbelikan dalam pasar modal. Tentu saja harga sebuah obligasi dapat
mengalami kenaikan maupun penurunan. Dalam sebuah obligasi terdapat beberapa informasi
penting (indentur obligasi/bond indenture), seperti:
nama pihak (perusahaan/lembaga) yang berutang
berapa bunga yang harus dibayarkan (bunga obligasi disebut kupon/coupon)
periode pelunasan (satuan tahun)
periode pembayaran (misal setiap tiga bulanan)
penjamin pelaksana emisi obligasi (bond underwriter)
wali amanat (trustee)
jumlah pokok utang yang harus dibayar (face value, par value, nilai nominal).
Informasi spesifik lainnya.
Jika Anda seorang investor yang memegang obligasi (bondholders), maka Anda akan
mendapat dua keuntungan yaitu:
Pembayaran kupon (bunga) obligasi.
Keuntungan dari penjualan obligasi.
Setiap surat utang memiliki peringkatnya masing-masing. Ada banyak
perusahaan atau lembaga yang mengeluarkan peringkat atas surat utang. Mungkin
Anda pernah mendengar nama Moody’s, Standard & Poor’s, Fitch Ratings dan lain
sebagianya. Di Indonesia lembaga pemeringkat utang dikenal dengan sebutan
PEFINDO (PT Pemeringkat Efek Indonesia).
1. Pada tanggal 2 Maret 2012, PT. WINTER KARLINA yang berlokasi di Jakarta,
membeli sebidang tanah di bogor dengan harga Rp700.000.000.
Biaya tambahan yang harus dikeluarkan sebesar Rp32.000.000
untuk bea balik nama dan administrasi serta sebesar Rp14.000.000
untuk biaya notaris. Seluruh transaksi pembayaran tersebut dibayar tunai.
komisi perantara sebesar Rp20.000.000 dibayar tunai
pada tanggal 15 Maret 2012. Setelah memiliki tanah tersebut lebih dari 1
tahun, pada tanggal 9 Mei 2015 tanah itu dijual dengan harga
Rp925.000.000 secara tunai. Seluruh transaksi yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan tanah tersebut dijurnal sebagai berikut:
Akun Investasi dalam Tanah didebet dan akun Kas dikredit sebesar
Rp746.000.000. Jumlah yang dicatat merupakan penjumlahan dari harga
beli tanah, bea balik nama, dan biaya notaris.
(Tanah = Rp700.000.000+ Rp32.000.000 + Rp14.000.000).
Jawab :
Jika pada tanggal 15 maret 2012 dibayar komisi perantara sebesar Rp.20.000.000 maka akun
investasi dalam tanah di debet dan akun kas di kredit sebesar Rp.20.000.000. akibat dari
jurnal transaksi ini adalah akun investasi dalam tanah berubah saldonya menjadi
Rp.766.000.000 (saldo = Rp.746.000.000 + Rp.20.000.000)
Pada tanggal 9 mei 2013, tanah tersebut dijual kepada pihak lain dengan harga
Rp.925.000.000 secara tunai, sehingga diperoleh laba penjualan tanah sebesar
Rp.159.000.000 (laba = Rp.925.000.000 – Rp. 766.000.000)
2. PT JAEBUM pada tanggal 1 Maret 2007 menjual saham PT DAY6, yang dibelinya Rp
1.000.000,00 dengan Rp 1.100.000,00 dan biaya penjualan (jasa pialang dan sebagainya)
Rp 20.000,00. Keuntungan bersih PT JAEBUM dari penjualan saham tersebut
adalah Rp 80.000,00. Namun untuk tujuan perpajakan, jumlah Rp 1.100,00 (0,1% x Rp
1.100.000,00).
Demikian juga bila sebaliknya terjadi kerugian. Misalnya saham dijual dengan harga Rp
950.000,00 dan jasa pialang sebesar Rp 10.000,00 oleh administrasi pajak, kerugian
tersebut di kesampingkan dan perusahaan tetap harus membayar PPh Rp
950,00 (0,1% x Rp 950.000,00) tanpa mempertimbangkan adanya fakta kerugian. Hal
ini semata-mata karena alasan kesederhanaan administrasi pemajakan dan pemberian
kepastian kepada pembayar pajak.
Jawab :
Jurnal akuntansi perpajakan untuk transaksi tersebut adalah :
Jika saham terjual dengan harga Rp1.100.000,00
3. Pada tanggal 10 november 2012, PT. WINTER membeli 30% saham yang beredar. PT.
KARINA melaporkan rugi bersih sebesar Rp.242.000.000 dan mengumumkan deviden
sebesar Rp.45.000.000 selama tahun 2012.
Dit : berapa jumlah penyesuaian yang akan di lakukan oleh PT. WINTER terhadap
investasinya pada saham PT. KARINA dengan metode ekuitas ?
Jawab :
Investasi dalam sahan PT. KARINA Rp.2.420.000.000
Kas Rp.2.420.000.000
4. PT. AESPA memiliki kas berlebih pada bulan November dan desember 2012. Karena itu,
manajemen perusahaan menggunakan kas tersebut untuk melakukan investasi jangka
pendek dalam surat berharga di bursa efek. Manajemen perusahaan membeli saham
beberapa perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta. Portofolio saham perusahaan
tersebut pada akhir desember 2012 adalah sebagai berikut :
Jawab :
Surat berharga tersebut memiliki harga perolehan (beli) total sebesar Rp1.440.000.000.
Tetapi pada tanggal 31 Desember 2012, harga pasar saham-saham tersebut mengalami
perubahan. Sebagian harganya lebih tinggi dibandingkan harga belinya dan sebagian lagi
lebih rendah. Total harga pasarnya pada akhir tahun 2012 adalah Rp1.440.000.000. Jadi,
nilai bersih saham yang tercantum di laporan posisi keuangan adalah Rp1.440.000.000
seperti terlihat berikut ini:
Asset lancar :
Kas…………………………………………………
Piutang usaha…………………………………….
Investasi sementara dalam surat berharga…… Rp.1.440.000.000
Cadangan harga pasar…………………………. Rp.1.440.000.000
Jawab :
Jika pada tanggal 17 maret 2012 dibayar komisi perantara sebesar Rp.24.000.000 maka akun
investasi dalam tanah di debet dan akun kas di kredit sebesar Rp.24.000.000. akibat dari
jurnal transaksi ini adalah akun investasi dalam tanah berubah saldonya menjadi
Rp.546.000.000 (saldo = Rp.522.000.000 + Rp.24.000.000)
Pada tanggal 11 mei 2013, tanah tersebut dijual kepada pihak lain dengan harga
Rp.927.000.000 secara tunai, sehingga diperoleh laba penjualan tanah sebesar
Rp.381.000.000 (laba = Rp.927.000.000 – Rp. 546.000.000)
Laporan arus kas menyajikan ikhtisar rinci mengenal semua arus kas masuk, dan arus keluar,
atau sumber dari penggunaan kas selama suatu periode.
Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat
membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain yang mengetahui apa yang terjadi terhadap
sumber daya perusahaan yang paling likuid. Karena sebagian besar individu membuat buku
cek dan surat pemberitahuan (SPT) pajak dengan menggunakan dasar kas, maka mereka tidak
akan kesulitan memahami informasi yang dilaporkan dalam laporan arus kas, seperti
penyebab maupun dampak dari arus kas masuk maupun keluar serta kenaikan atau perubahan
bersih kas.
Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan kas atas
pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan mengkonversi laba bersih atas
dasar aktual menjadi dasar kas. prosedur ini tidak hanya memerlukan analisis atas dasar laba
rugi tahun berjalan tetapi juga atas Rasya komparatif serta data transaksi terpilih.
Tidak semua aktivitas signifikan perusahaan melibatkan kas. Contoh dari aktivitas non kas
yang signifikan adalah:
Aktivitas pembiayaan dan investasi yang signifikan yang tidak mempengaruhi kas tidak
dilaporkan pada laporan arus kas. Namun, aktivitas tersebut dilaporkan baik dalam schedule
terpisah di bagian bawah laporan arus kas maupun dalam catatan terpisah atas laporan
keuangan. Pelaporan aktivitas nonkas seperti itu memenuhi prinsip penggunaan penuh.
1. Seberapa sukses perusahaan menghasilkan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas
operasi?
2. Apa kecenderungan dalam arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dari
waktu ke waktu?
3. Apa penyebab utama munculnya arus kas negatif atau positif yang disediakan oleh
aktivitas operasi?
Likuiditas Keuangan
Salah satu rasio yang sering digunakan untuk menilai likuiditas adalah rasio cakupan
utang tunai lancar (current cash debt coverage ratio). Rasio ini mengindikasikan apakah
perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dalam tahun tertentu dari operasinya.
Semakin tinggi rasa ini semakin kecil kemungkinan perusahaan akan memiliki
masalah likuiditas. Contohnya jika rasio yang mendekati 1:1 adalah bagus karena
mengindikasikan bahwa perusahaan dapat memenuhi semua kewajiban lancarnya dari arus
kas yang dihasilkan secara internal.
Fleksibilitas Keuangan
Rasio cakupan utang tunai (cash debt coverage ratio) menyediakan informasi
mengenai fleksibilitas keuangan. Rasio ini mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi,
tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi.
Semakin tinggi rasio ini semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Akibatnya, rasio ini
menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutang-hutangnya dan bertahan hidup jika
sumber dana eksternal terbatas atau terlalu mahal.
Arus Kas Bebas
Arus kas bebas (free cash flow) adalah jumlah arus kas perusahaan untuk membeli
investasi tambahan, melunasi utang, membeli saham treasuri, atau hanya untuk menambah
likuiditas perusahaan. Para pembaca laporan keuangan menghitung arus kas bebas sebagai
kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dikurangi pengeluaran modal dan dividen.
Jadi, semakin besar jumlah arus kas bebas semakin besar tingkat fleksibilitas keuangan
perusahaan. Pertanyaan yang dibawa oleh analisis arus kas bebas adalah:
1. Apakah perusahaan mampu membayar dividen tanpa harus memakai pembiayaan
eksternal?
2. Jika operasi bisnis menurun apakah perusahaan akan mampu mempertahankan
investasi modal yang dibutuhkan?
3. Berapa arus kas bebas yang bisa digunakan untuk melakukan investasi tambahan.
Melunasi utang, membeli saham treasuri atau menambah likuiditas?
Pengeluaran modal dikurangkan pertama kali pada laporan arus kas bebas untuk
mengindikasikan bahwa hal itu merupakan pengeluaran yang paling tidak diskresioner dari
yang umumnya dilakukan perusahaan. (Tanpa upaya yang berkelanjutan untuk terus
mempertahankan dan memperluas fasilitas operasi, perusahaan salat untuk terus
mempertahankan posisi kompetitif nya). Selanjutnya deviden dikurangkan, untuk
mendapatkan arus kas bebas. Walaupun dapat memotong deviden namun perusahaan hanya
akan melakukan hal ini dalam keadaan keuangan darurat. Jumlah dari hasil pengurangan ini
adalah arus kas batas perusahaan. Keuangan memiliki arus kas yang lebih dari cukup untuk
memenuhi pembayaran dividen dan dengan demikian mempunyai fleksibilitas keuangan yang
memuaskan.
Soal
1. MComputer inc. dalam tahun pertama operasinya pada tanggal 1 Januari 2019
menerbitkan 70.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $1 seharga $70.000 tunai.
Perusahaan menyewakan ruang kantor, perabotan, dan peralatan telekomunikasi serta
melaksanakan survey dan jasa pemasaran sepanjang tahun pertama. Pada bulan Juni
2019 perusahaan membeli tanah seharga $35.000. neraca komparatif awal dan akhir
tahun 2019.
Jawaban
MCOMPUTER INC.
Neraca
Aktiva 31 Des 2019 1 Jan 2019 Naik/ Turun
Kas $51.000 $-0- $51.000 Naik
Piutang Usaha 61.000 -0- 61.000 Naik
Tanah 35.000 -0- 35.000 Naik
Total $147.000 $-0-
MCOMPUTER INC.
Laporan Laba- Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
Pendapatan $392.000
Beban operasi (320.000)
Laba sebelum pajak penghasilan 72.000
Pajak penghasilan (23.000)
Laba bersih $49.000
Informasi tambahan:
Dividen sebesar $34.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.
Laba bersih
$49.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang disediakan
oleh aktivitas operasi:
Kenaikan piutang usaha
$(61.000)
Kenaikan utang usaha
32.000 (29.000)
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi
$20.000
MCOMPUTER INC.
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
Arus kas dari aktivitas operasi $49.000
Laba bersih
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasi:
Kenaikan piutang usaha $(41.000)
Kenaikan utang usaha 12.000 (29.000)
Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 20.000
Kas dari aktivitas investasi
Pembelian tanah (35.000)
Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (35.000)
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerbitan saham biasa 70.000
Pembayaran dividen tunai (34.000)
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 36.000
Kenaikan bersih kas: 21.000
Kas pada awal tahun -0-
Kas pada akhir tahun 21.000
Informasi tambahan:
Dividen sebesar $17.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.
Jawaban
CV. MOTOR JAYA
Neraca
Aktiva 31 Des 2019 Naik/ Turun
Kas $130.000 $80.000 Naik
Bank 50.000 50.000 Naik
Piutang Usaha 35.000 35.000 Naik
Tanah 35.000 35.000 Naik
Bangunan 15.000 15.000 naik
Total $265.000
Informasi tambahan:
Dividen sebesar $20.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.
4. Data PT. Cahaya Terang memberikan data pada bulan September 2018
sebagai berikut :
Kas : $82.000 Laba ditahan : $37.000
Piutang usaha : $17.000 Pendapatan : $162.000
Bangunan : $32.000 Beban operasi : $80.000
Utang usaha : $29.000 Pajak penghasilan : $35.000
Saham biasa : $65.000 Dividen : $16.000
Buatlah neraca, laporan arus kas!
Jawaban
Informasi tambahan:
Dividen sebesar $16.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.
Kas : $225.000
Piutang usaha : $34.000
Bangunan : $15.000
Tanah : $32.000
Mesin : $17.000
Utang usaha : $65.000
Saham biasa : $174.000
Laba ditahan : $84.000
Pendapatan : $230.000
Beban operasi : $83.000
Pajak penghasilan : $32.000
Dividen : $19.000
Buatlah laporan arus kas PT. Printer Pelangi!
Jawaban
Informasi tambahan:
Dividen sebesar $19.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.
PT. PRINTER PELANGI
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
Arus kas dari aktivitas operasi $115.000
Laba bersih
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasi:
Kenaikan piutang usaha $(34.000)
Kenaikan utang usaha 65.000 31.000
Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 146.000
Kas dari aktivitas investasi
Pembelian bangunan (15.000)
Pembelian tanah (32.000)
Pembelian mesin (17.000)
Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (64.000)
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerbitan saham biasa 174.000
Pembayaran dividen tunai (19.000)
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 155.000
Kenaikan bersih kas: 237.000
Kas pada awal tahun -0-
Kas pada akhir tahun 237.000
Piutang Dagang & Wesel
Piutang Dagang
Piutang (receivables) adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau
pihak-pihak lainnya. Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai
lancer (jangka pendek) atau tidak lancer (jangka Panjang). Piutang lancer (current
receivables) diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi
berjalan, mana yang lebih Panjang. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak
lancer (noncurrent receivables). Piutang selanjutnya diklasifikasikan dalam neraca baik
sebagai piutang dagang atau piutang nondagang.
Piutang dagang (trade receivables) adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk
barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang
dagang, biasanya yang paling signifikan yang dimiliki perusahaa bisa disubklasifikasikan
menjadi piutang usaha dan wesel tagih.
Piutang dagang ini muncul karena perusahaan melakukan suatu penjualan barang
dagangan atau barang lain dengan cara kredit. Seringkali, akun dagang ini tidak berlaku pada
sebuah pejanjian khusus seperti tagihan lain. Dengan itu, pelunasan piutang dagang kurang
bisa dijamin dan juga sulit untuk dilakuka pemindahan atau diperjualbelikan.
Piutang dagang yang dikendaki untuk ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau
siklus usaha normal dikategorikan sebagai aktiva lancar, tetapi kadang-kadang semua piutang
dagang sebagai aktiva lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya.
- Piutang usaha
Transaksi paling umum yang menghasilkan piutangadalah penjualan barang
aau jasa secara kredit. Piutag dicatat sebagai debit pada akun piutang usaha. Piutang
usaha semacam ini biasanya diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat, misalna 30
atau 60 hari. Piutang ini digolongkan sebagai asset lancer di laporan posisi keuangan.
- Wesel tagih
Wesel tagih merupakan pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk
tertulis yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun, wesel
tagih biasanya digolongkan sebagai asset lancar di posisi keuangan.
Wesel tagih sering kali digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari.
Wesel tagih dapat digunakan untuk melunasi piutang pelanggan. Wesel tagih dan
piutang usaha yang dihasilkan dari transaksi penjualan kadang disebut piutang dagang
(trade receivables).
- Piutang Lainnya
Piutang lainnya termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan
atau pekerja. Piutang lainnya biasnaya dikelompokan secara terpisah di laporan posisi
keuangan. Jika piutang tersebut diharapkan akan ditagih dalam waktu satu tahun,
maka digolongkan sebagai asset lancer. Jika diperkirakan tertagih lebih dari setahun,
maka digolongkan sebagai asset tidak lancar dan dilaporkan di bawah pos Investasi.
Piutang Wesel
Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang.
Piutang Wesel / Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan
telah menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu
pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu
tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perusahaan yang membuat janji. Pihak
yang berhak menerima piutang wesel disebut penerima pembayaran (payee), dan pihak yang
membuat janji disebut pembuat janji (maker) . Piutang wesel ada yang dapat
dipindahtangankan dan ada yang tidak dipindahtangankan. Jika wesel yang
dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang
memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini dapat didiskontokan ke bank
sebelum jatuh temponya.
Pencatatan piutang wesel harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya, seperti wesel
dagang, wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum
dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam
rekening piutang wesel menunggak. Piutang wesel yang jatuh tempo dalam satu tahun
dimasukkan ke dalam aktiva lancar. Piutang wesel yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
dikategorikan sebagai piutang jangka panjang.
1. Pengakuan Wesel
Suatu wesel tagih didukung oleh promes (promissory note) formal, yaitu janji
tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan.
Wesel semacam itu merupakan instrument yang dapat dinegosiasikan yang
ditandatangani oleh pembuat (maker) untuk kepentingan yang dibayar atau penerima
(payee), yang mungkin secara legal dan secara cepat bisa menjual atau
mentransfernya ke pihak lain. Walaupun wesel berisi unsur bunga karena nilai waktu
dari uang, namun wesel diklasifikasikan sebagai berbunga dan tanpa bunga. Wesel
berbunga (Interest-bearing notes) memiliki suku bunga ditetapkan, sementara wesel
tanpa bunga (zero-interest-bearing notes) (bunga nol) memasukkan bunga sebagai
bagian dari nilai nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel tagih
dipandang sebagai aktiva yang cukup likuid, meskipun bersifat jangka panjang,
karena dapat dengan mudah dikonversikan menjadi kas.
Wesel tagih (notes recetvable) sering kali diterima dari pelanggan yang ingin
memperpanjang periode pembayaran piutangnya. Wesel kadang-kadang juga
digunakan untuk pelanggan berisiko tinggi atau pelanggan baru. Selain itu, wesel
sering kali digunakan dalam pinjaman kepada karyawan dan anak perusahaan serta
dalam penjualan properti, pabrik, dan peralatan. Dalam sejumlah industry (misalnya
industri hiburan dan kapal olah raga) semua penjualan kredit didukung oleh wesel.
Akan tetapi, mayoritas wesel berasal dari transaksi peminjaman. Masalah dasar dalam
akuntansi untuk wesel tagih serupa dengan yang ada dalam piutang usaha: pengakuan,
penilaian, dan disposisi.
Wesel jangka pendek biasanya dicatat pada nilai nominal (dikurangi
penyisihan) karena bunga implisit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak material.
Secara umum, wesel tagih yang diperlakukan sebagai ekuivalen kas (jatuh tempo
dalam 3 bulan atau kurang) bukan merupakan subjek amortisasi premi atau diskonto.
Akan tetapi, wesel tagilh jangka panjang harus dicatat dan dilaporkan pada
nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan tertagih. Jika suku bunga ditetapkan
atas wesel berbunga sama dengan suku bunga efektif (pasar), maka wesel itu dijual
pada nilai nominal. Jika suku bunga ditetapkan berbeda derngan suku bunga pasar,
maka kas yang dipertukarkan (nilai sekarang) berbeda dengan nilai nominal dari
wesel. Selisih antara nilai nominal dengan kas yang ditukarkan, apakah diskonto atau
premi, akan dicatat dan diamortisasikan sepanjang umur wesel agar mendekati suku
bunga etektif (pasar). Hal ini mengilustrasikan salah satu situasi di mana konsep nilai
waktu dari uang diterapkan dalam pengukuran akuntansi.
b. Wesel Berbunga
Merupakan wesel yang nilai nominalnya merupakan nilai pada saat
penarikan sehingga nilai tunai pada saat jatuh tempo atau pada saatdiperjual
belikan sama dengan nilai nominal ditambah bunga yang diperhitungkan.
1. Pada akhir tahun 2012 akuntan PT. Bunga melaporkan saldo beberapa akun sebagai
berikut :
- Piutang usaha Rp. 173.000.000
- Penjualan Rp. 3.200.000.000
- Penjualan kredit Rp. 2.200.000.000
Sedangkan dari buku pembantu diketahui bahwa saldo piutang terdiri dari piutang
kepada beberapa pelanggan seperti terlihat pada table berikut ini.
a. Jumlah cadanngan piutang tak tertagih PT. Mitra Usaha untuk tahun 2013 adalah:
1% × Rp. 3.200.000.000 = 32.000.000
2. PT. Bunga memiliki wesel tagih bernilai nominal Rp.500.000.000. Wesel tagih
bertanggal 1 April 2012 tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2012. Pada
tanggal 21 April 2012, PT. Bunga mendiskontokan wesel tagih tersebut dengan
tingkat diskonto 15%. Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal yang diperlukan
berkaitan dengan pendiskontoan wesel itu, jika wesel tersebut tidak berbunga!
Jawaban:
Kas 485.000.000
Beban Bunga 15.000.000
Wesel Tagih 500.000.000
3. Pada akhir tahun 2017, PT. Bunga memiliki data perusahaan sebagai berikut:
- Piutang dagang Rp. 700.000.000
- Penjualan bersih Rp. 3.000.000.000
- Cadangan kerugian piutang Rp. 1.500.000.000
Buatlah jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang pada akhir periode
apabila perusahaan menaksir kerugian piutang yang tidak dapat ditagih lagi
sebesar 2% dari penjualan bersih.
Jawaban:
2% × Rp.3.000.000.000 = 60.000.000
4. PT. Bunga memiliki wesel tagih bernilai nominal Rp.800.000.000. Wesel tagih
bertanggal 1 April 2012 tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2012. Pada
tanggal 21 April 2012, PT. Bunga mendiskontokan wesel tagih tersebut dengan
tingkat diskonto 20%. Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal yang diperlukan
berkaitan dengan pendiskontoan wesel itu, jika:
a. Wesel tersebut tidak berbunga
b. Wesel tersebut berbunga 40% per tahun
Jawaban:
Kas 768.000.000
Kas 838.000.000
Wesel Tagih 800.000.000
Pendapatan Bunga 32.000.000
5. PT. Bunga menjual barang pada PT. Semesta sebesar Rp.100.000.000 dengan syarat
2/10, n/30. Buatlah jurnal yang dicatat oleh PT. Bunga.
Jawaban :