Anda di halaman 1dari 58

Resume materi Akuntansi Keuangan 1

Bab Kelompok Genap

Disusun oleh :
Kelompok 8
1. Tarisha Sekar Utami Putri (1914190045)
2. Maivida Rabi'ah Al Adawiyah (1914190049)
3. Syahida Amalia Gita Fitri (1914190051)
4. Andrew Arya Maulana (1914190062)
5. Vesya (1914190068)
BAB 1
Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi

1.1 Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan


Karakteristik penting akuntansi adalah: (1) pengindentifikasikan, pengukuran, dan
pengomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pihak yang
berkepentingan.

Akuntansi Keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada
pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk
digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal.
Akuntansi Manajerial (managerial accounting) adalah proses pengindentifikasian,
pengukuran, penganalisian dan pengomusikasian informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasi sebuah
organisasi.

Informasi keuangan hanya dapat atau lebih baik disajikan melalui pelaporan keuangan
(financial reporting ). Laporan Keuangan (financial statements) yang sering disajikan
adalah:
1) Neraca
2) Laporan Laba Rugi
3) Laporan Arus Kas
4) Laporan Ekuitas Pemilik Atau Pemegang Saham

A. Akuntansi dan Alokasi Modal


Karena sumber daya yang terbatas, penggunaan sumber daya secara efisien juga
menentukan apakah sebuah bisnis akan sukses dan tumbuh.
Proses Alokasi Modal:

Pemakai Alokasi Modal


Pelaporan Keuangan
(saat ini dan pontensial) Proses penentuan
Informasi keuangan yang
Investor dan kreditor bagaimana dan dengan
disediakan sebuah
menggunakan laporan biaya berapa uang
perusahaan untuk
keuangan untuk membuat dialokasikan ke dalam
membuat keputusan-
keputusan-keputusan alokasi kepentingan-kepentingan
keputusan alokasi modal
modal yang saling bersaing.
perusahaan.
Proses alokasi modal yag efektif adalah penting untuk ekonomi yang sehat yang:

a. Mendukung produktivitas
b. Mendorong inovasi
c. Menyediakan pasar sekuritas serta pasar keredit yang efisien dan likuid untuk
membeli serta menjual sekuritas dan memperoleh serta menjamin pinjaman

B. Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuangan


 Pengukuran Nonkeuangan
Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran kinerja penting yang
biasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks kepuasan pelanggan,
informasi tentang pesanan yang belum diproses, dan tingkat penolakan atas
barang yang di beli.

 Informasi yang Berorientasi Ke Depan


Laporan keuangan tidak menyajikan informasi yang berorientasi kedepan
yang di butuhkan oleh para investor dan kreditor saat ini maupun potensial.
Seseorang menyatakan bahwa laporan keuangan pada tahun 2005 harus
dimulai dengan frase “Dahulu Kala”, untuk menandakan pemakaian biaya
historis dan pengakumulasian atas kejadian masa lalu.

 Aktiva Lunak
Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras (persediaan, pabrik)
tetapi tidak menyajikam banyak informasi tentang aktiva-aktiva lunak (tak
berwujud) perusahaan. Aktiva yang terbaik sering kali tidak berwujud, seperti
keahlian (pengetahuan) dan dominasi pasar Microsoft, sistem pemasarann
yang unik serta karyawan yang terlatih baik Dell.dan citra merek J.Crew.

 Ketepatan Waktu
Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan
yang diaudit hanya disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan keuangan
real-time yang tersedia.

C. Tujuan Pelaporan Keuangan


Menurut SFAC(Statement of Financial Accounting Concepts) tujuan pelaporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi:
1) Berguna bagi investor dan kreditur saat ini atau potensial dan para pemakai
lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan
serupa secara rasional.
2) Untuk membantu para investor dan kreditur saat ini atau potensial dan
para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan
ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan
hasil dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman.

3) Tentang sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim


terhadap sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan untuk
mentransfersumber daya ke entitas lainnya dan ekuitas pemilik), dan
pengaruh dari transaksi kejadian, serta situasi yang mengubah sumber
daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut

Singkatnya, tujuam Pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan:


1) Informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit
2) Informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan
3) Informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daua
tersebut, dan perubahannya.

D. Kebutuhan Untuk Mengembangkan Standar


Profesi akutansi telah berupaya mengembangkan standar-standar yang dapat di
terima umum dan dapat dipratekkan secara universal.tanpa standar-standar semacam
ini,setiap perusahaan harus membuat standar mereka sendiri, dan para pemakai
laporan keuangan harus mengakrabkan diri mereka dengan praktek-praktek akuntansi
serta pelaporan yang unik dari setiap perusahaan. Oleh karena itu, hampir tidak
mungkin untuk membuat laporan keuangan yang dapat diperbandingkan.

Seperangkat standard prosedur umum ini dinamakan dengan Prinsip-Prinsip


Akuntansi yang Diterima Umum (generally accepted accounting principles –
GAAP). Istilah “diterima umum” berarti bahwa sebuah badan pembuat-aturan
akuntansi yang berwenang telah menetapkan prinsip pelaporan di bidang tertentu,
atau bahwa dari waktu ke waktu suatu praktek terntentu telah dipandang tepat karena
dapat diterapkan secara universal.

1.2 Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Penetapan Standar


Empat organisasi yang berperan besar dalam pengembangan standar akuntansi keuangan
(GAAP) di A.S adalah sebagai berikut:
1) Securities and Exchange Commission (SEC)
2) American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
3) Financial Accounting Standarts Board (FASB)
4) Government Accounting Standarts Board (GASB)

1) Securities and Exchange Commission (SEC)

Securities and Exchange Commission (SEC) dibentuk pada tahun 1934 untuk
membantu memulihkan kepercayaan investor setelah kehancuran pasar saham dan
perekonomian nasional mengalami Depresi Besar (Great Depression) pada tahun 1929.

Pemerintah federal membentuk Securities and Exchange Commission (SEC) untuk


membantu mengembangkan dan menstandarisasikan informasi keuangan yang
disajikan kepada pemegang saham. SEC merupakan sebuah badan federal.

SEC memiliki kekuasaan yang luas untuk mennetukan, dengan tingkat rincian yang
diinginkannya, dibawah yurisdiksinya. SEC mendorong badan penetapan standar
swasta. SEC mengharuskan perusahaan public untuk mematuhi GAAP.

2) American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) yaitu suatu organisasi


profesional dalam bidang akuntansi publik yang keanggotaannya hanya bagi akuntan
publik terdaftar Certified Public Accountants (CPA) yang memiliki peran penting
dalam pengembangan GAAP.
AICPA membentuk organisasi:
 Commite on Accounting Procedure (CAP)
Atas desakan SEC, AICPA membentuk Commite on Accounting Procedure
(CAP) pada tahun 1939, yang beranggotakan akuntan atau CPA-CPA praktisi,
menerbitkan 51 Accounting Research Bulletins yang menangani berbagai
masalah akuntasi sepanjang tahun 1939 sampai 1959. Namun pendekatan
masalah-permasalah gagal memberikan kerangka prinsip akuntansi yang
terstruktur

 Accounting Principles Board (APB)


Pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles Board
Tujuan utama APB adalah:
1. Mengajukan rekomendasi prinsip akuntansi secara tertulis
2. Menentukan praktek akuntansi yang tepat
3. Mempersempit area perbedaan serta ketidakkonsistenan dalam
praktik.
APB mengeluarkan 31 Accounting Principles Borad Opinions (APBOs).
Namun APB segera dikecam, dianggap kurang produktif, dan gagal bertindak
cepat untuk menangani tuduhan-tuduhan penyalahunaan akuntansi. Akhirnya
pemerintah membentuk Study Group on Estabilishment of Accounting
Priciples, yang secara luas dikenal dengan Wheat Committee yang kemudian
diadopsi secara menyeluruh dan implementasikan pada awal tahun 1973.

3) Financial Accounting Standarts Board (FASB)

Rekomendasi Wheat Committee mengakibatkan di bentuknya strukttur penetapan


standar baru yang terdiri dari:
 Financial Accounting Foundation (FAF)
- Memilih anggota-anggota FASB dan FASAC
- Mendanai aktivitas mereka
- Secara umum mengawasi aktivitas-aktivitas FASB

 Financial Accounting Standarts Board (FASB)


Misi organisasi ini adalah membentuk dan memperbaiki standar-standar
akuntansi serta pelaporan keuangan dalam rangka membimbing dan mendidik
public, yang meliputi emiten, auditor, serta pemakaian informasi keuangan.
Perbedaa signifikan antara FASB dengan pendahulunya APB meliputi:
- Keanggotaan lebih kecil
- Keanggotaan penuh-waktu, bergaji
- Otonomi yang lebih besar
- Independensi yang lebih besar
- Respresentasi yang lebih luas

 Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC)


FASAC bertanggung jawa memberi nasehat kepada FASB menyangkut
kebijakan penting dan isu-isu teknis serta membantu memilih anggota-
anggota gugus tugas.

Proses yang Memuaskan

Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan:

1) FASB harus responsive terhadap kebutuhan dan sudut pandang dari seluruh
komunitas ekonomi, bukan hanya akuntan public
2) FASB harus beroperasi secara transparan didepan public melalui sistem “proses
yang memuaskan (due process)”

Sistem Proses yang Memuaskan dari FASB :


 Langkah 1 : Topic-topik identifikasi dan dimasukkan ke dalam agenda FASB
 Langkah 2 : Riset dan analisis dilakukan serta memorandum diskusi
menyangkut pro dan kontra dikeluarkan.
 Langkah 3 : Dengar pendapat public terhadap standar yang diusulkan
 Langkah 4 : FASB mengevaluasi riset serta respons public dan menerbitkan
exposure draft.
 Langkah 5 : FASB mengevaluasi respons dan mengubah exposure draft, jika
perlu. Standar final diterbitkan

Untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi mengenai istilah “prinsip”,


FASB menggunakan istilah standar akuntansi keuangan (financial accounting
standarts) dalam ketetapan-ketetapannya.

Jenis-Jenis Ketetapannya Yang Di Keluarkan FASB:

1) Standar, Interprestasi, dan Posisi Staf


2) Konsep Akuntansi Keuangan
3) Pernyataan EITF ( Emerging Issues Task Force Statements)

4) Government Accounting Standarts Board (GASB)


Didirikan tahun 1984 untuk menangani isu-isu pelaporan pemerintanh Negara bagian
dan local
Struktur Organisasi Untuk Penetapan Standar Akuntansi :

Financial Accounting
Foundation (FAF)

Government Accounting
Financial Accounting Standarts
Standarts Board (GASB)
Board (FASB)

Governmental Accounting
Financial Accounting Standards
Standards Advisory Council
Advisory Council (FASAC)
(GASAC)

1.3 Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum


Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) memiliki “dukungan otoritatif
yang substansial”. Code of Professional Conduct dari AICPA mewajibkan para
anggotanya membuat laporan keungan sesuai dengan GAAP.’
Standar yang mengelompokkan sumber utama dari GAAP sebagai berikut:
 Standar, Interprestasi, dan Posisi Staf FASB
 Opinions
 Accounting Research Bulletins AICPA

1.4 Isu-Isu Dalam Pelaporan Keuangan


A. Penetapan Standar Dalam Lingkungan Politik
Standar akuntansi selain merupakan penemuan dari proses yang teliti dan empiris, juga
merupakan produk dari tindakan politik. FASB menjadi target dari banyak tekanan dan
upaya untuk mempengaruhi perubahan atas standar berjalan dan penetapan standar
baru.
B. Kesenjangan Ekspetasi (Harapan)
Pada tahun 2002, kongres mengeluarkan undang-undang – Sarbanes-Oxley Act.
Perundangan-undangan baru ini menambah amunisi bagi SEC untuk melawan
kecurangan dan mengendalikan praktek pelaporan yang buruk.

Section 404 Sarbanes-Oxley Act juga mewajibkan perusahaan public untuk


membuktikan keefektifan pengendalian internalnya terhadap pelaporan keuangan.
Pengendalian Internal adalah sistem pengecekan dan pencocokan yang dirancang
untuk mencegah serta mendeteksi kecurangan dan kesalahan.

Apa yang menurut public harus di lakukan akuntan dengan apa yang menurut akuntan
bisa mereka lakukan:
 Sulit dihilangkan
 Sarbanes-Oxley act (2002)
 Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)

C. Standar Akuntansi Internasional


Ada dua standar yang diterima untuk digunakan secara internasional
1) GAAP A.S, dikeluarkan oleh FASB
2) International financial reporting standarts (IFRS), dikeluarkan oleh IASB

FASB dan IASB menyadari bahwa pasar global paling baik dilayani jika hanya satu
set GAAP yang digunakan.

D. Etika Dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan


Bagi semua orang yang ingin memasuki dunia bisnis dalam akuntansi, seperti dalam
bidang bisnis lainnya, sering ditemukan dilemma etika. Sebagian dari dilema ini
adalah sederhana dan mudah dipecahkan. Tidak selalu dapat dijawab dengan hanya
berpatokan pada GAAP atau mengikuti aturan-aturan profesi.
BAB 2

LAPORAN LABA-RUGI
Laporan laba-rugi, yang juga disebut statement of income atau statement of earnings, adalah
laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.

Kegunaan Laporan Laba-Rugi

Laporan laba-rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa
depan dengan berbagai cara. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang
terdapat dalam laporan laba-rugi untuk :

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.


2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan.
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.
Keterbatasan Laporan Laba-Rugi

1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-
rugi.
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
Kualitas Laba

Pengelolaan laba (earnings management) didefinisikan sebagai perencanaan waktu


pendapatan, beban , keuntungan, dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam
sebagian besar kasus, pengelolaan laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan
sehingga menurunkan laba tahun-tahun berikutnya.Pengelolaan laba juga dapat digunakan
untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam rangka menaikkan laba masa depan.

FORMAT LAPORAN LABA-RUGI

UNSUR-UNSUR LAPORAN LABA-RUGI

Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi (transaction approach)
karena berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah terjadi selama
periode akuntansi. Laba juga dapat diklasifikasikan menurut pelanggan, lini produk, atau
fungsi, atau menurut kategori operasi dan non-operasi, berlanjut dan yang dihentikan, serta
biasa dan tidak biasa.

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN


1. Pendapatan.
2. Beban.
3. Keuntungan.
4. Kerugian.
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung

Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung (single-step income statementent), hanya ada dua
pengelompokkan: yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk
menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah “langsung” muncul karena perhitungan laba
bersih hanya memerlukan satu pengurangan.

Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya
implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.
Dengan demikian, format langsung menghilangkan masalah klasifikasi yang bisa muncul.

ILUSTRASI

Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung


DAN DEINES COMPANY

LAPORAN LABA-RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007

Pendapatan
Penjualan bersih $2.972.413
Pendapatan deviden 98.500
Pendapatan sewa 72.910
Total pendapatan 3.143.823
Beban
Harga pokok penjualan 1.982.541
Beban penjualan 453.028
Beban administrasi 350.771
Beban bunga 126.060
Beban pajak penghasilan 66.934
Total beban 2.979.334
Laba bersih $ 164.489
Laba per saham biasa $1,74

Laporan Laba Rugi Bertahap

1. Pemisahan aktivitas operasi dan non-operasi perusahaan.


2. Klasifikasi beban menurut fungsi, seperti barang dagang atau manufaktur (harga pokok
penjualan), penjualan, dan administrasi.
Laporan laba rugi bertahap (multiple-step income statement) digunakan untuk mengakui
hubungan tambahan ini. Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi,
serta menandingakan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.

Komponen Intermediate Dari Laporan Laba Rugi

Bagian Laporan Laba-Rugi

1. Bagian operasi.
a) Bagian penjualan atau pendapatan.
b) Bagian harga pokok penjualan.
c) Beban penjualan.
2. Beban administrasi atau umum.
a) Pendapatan dan keuntungan lain.
b) Beban dan kerugian lain.
3. Pajak penghasilan.
4. Operasi yang dihentikan.
5. Pos-pos luar biasa.
6. Laba per saham.
Pembagian di atas memakai klasifikasi beban alami (natural expense classification) dan
umumnya dipergunakan oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dalam
perdagangan besar. Klasifikasi beban operasi lainnya yang direkomendasikan untuk toko-toko
ritel adalah klasifikasi beban fungsional (functional expense classfication) yang terdiri dari
beban administrasi, hunian, publisitas, pembelian, dan penjualan.

DAN DEINES COMPANY

LAPORAN LABA-RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007

Pendapatan Penjualan
Penjualan $3.053.081
Dikurangi: Diskon penjualan $ 24.241
Retur penjualan dan penurunan harga 56.427 80.668
Pendapatan penjualan bersih 2.972.413

Harga Pokok Penjualan


Persediaan barang dagang, 1 Januari 2007 461.219
Pembelian : $1.989.693
Dikurangi: Diskon pembelian 19.270
Pembelian bersih 1.970.423
Biaya pengangkutan dan transportasi-masuk 40.612 2.011.035
Total barang dagang yang tersedia untuk dijual 2.472.254
Dikurangi: Persediaan barang dagang
31 Des 2007 489.713
Harga pokok penjualan 1.982.541
Laba kotor atas penjualan 989.872

Beban Operasi
Beban penjualan
Gaji dan komisi penjualan 202.644
Gaji kantor-penjualan 59.200
Travel dan hiburan 48.940
Beban iklan 38.315
Beban pengangkutan dan transportasi-keluar 41.209
Beban perlengkapan pengiriman 24.712
Perangko dan stasioneri 16.788
Penyusutan peralatan penjualan 9.005
Beban telepon dan internet 12.215 453.028

Beban administrasi
Gaji pejabat 186.000
Gaji kantor 61.200
Beban jasa hukum dan profesional 23.721
Beban utilitas 23.275
Beban asuransi 17.029
Penyusutan bangunan 18.059
Penyusutan peralatan kantor 16.000
Stasioneri, perangko, dan perlengkapan 2.875
Beban kantor rupa-rupa 2.612 350.771 803.799
Laba dari operasi 186.073

Pendapatan dan Keuntungan Lainnya


Pendapatan dividen 98.500
Pendapatan sewa 72.910 171.410
357.483
Bahan dan Kerugian Lainnya
Bunga obligasi dan wesel 126.060
Laba sebelum pajak-penghasilan 231.423
Pajak penghasilan 66.934
Laba bersih $ 164.489
Laba per saham-biasa $1,74

Laporan Laba-Rugi Ringkas

DAN DEINES COMPANY


LAPORAN LABA-RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007

Penjualan bersih $2.972.413


Harga pokok penjualan 1.982.541
Laba kotor 989.872
Beban penjualan (lihat Catatan D) 453.028
Beban administrasi 350.771 803.799
Laba dari operasi 186.073
Pendapatan dari keuntungan lainnya 171.410
357.483
Beban dan kerugian lainnya 126.060
Laba sebelum pajak penghasilan 231.423
Pajak penghasilan 66.934
Laba bersih $ 164.489
Laba per saham biasa $1,74

DAN DEINES COMPANY

LAPORAN LABA-RUGI

Catatan D : Beban penjualan

Gaji dan komisi penjualan $202.644


Gaji kantor-penjualan 59.200
Travel dan hiburan 48.940
Beban iklan 38.315
Beban pengangkutan da transportasi-keluar 41.209
Beban perlengkapan pengiriman 24.712
Perangko dan stasioneri 16.788
Penyusutan peralatan penjualan 9.005
Beban telepon dan internet 12.215
Total beban penjualan $453.028

PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA

Operasi Yang Dihentikan

Operasi yang dihentikan (discontinued operations) terjadi apabila dua hal berikut terjadi : (a)
perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi yang sedang
berjalan, dan (b) tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi
pelepasan.
Perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan (dalam kategori laporan laba-rugi yang
terpisah) untuk keuntungan atau kerugian dari pelepasan komponen bisnis. Selain itu, hasil
operasi dari suatu komponen yang telah atau akan dilepas juga harus dilaporkan terpisah dari
operasi berlanjut (continuing operations). Pengaruh dari operasi yang dihentikan
diperlihatkan setelah pajak sebagai kategori terpisah, yaitu setelah operasi berlanjut tetapi
sebelum pos-pos luar biasa.

ILUSTRASI
Penyajian Operasi yang Dihentikan dalam Laporan Laba-Rugi

Laba dari operasi berlanjut $20.000.000


Operasi yang dihentikan
Kerugian operasi dari divisi elektronik yang telah dihentikan (setelah pajak) $300.000
Kerugian dari pelepasan divisi elektronik (setelah pajak) 500.000 800.000
Laba bersih $19.200.000

Pos-Pos Luar Biasa

Pos-pos luar biasa adalah kejadian dan transaksi yang dibedakan oleh sifatnya yang tidak
biasa dan oleh kejarangan terjadinya. Kedua kriteria berikut harus dipenuhi sebelum suatu
kejadian atau transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar biasa:

a) Bersifat tidak biasa (unusual nature).


b) Kejarangan terjadinya (infrequency of occurrence).
Untuk klasifikasi lebih lanjut, keuntungan dan kerugian berikut bukan merupakan pos luar
biasa:

a) Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilepas kepada pihak
lain, biaya riset dan pengembangan yang ditangguhkan, serta aktiva tak berwujud
lainya.
b) Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau transiasi valuta asing, termasuk yang
berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi berskala besar.
c) Keuntungan atau kerugian atas pelepasan komponen bisnis (dilaporkan sebagai operasi
yang dihentikan).
d) Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pembebasan properti, pabrik, atau
peralatan yang dipakai dalam operasi.
e) Pengaruh pemogokan, termasuk yang dialami oleh pesaing dan pemasok penting.
f) Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang.
Pos-pos yang disebutkan di atas tidak dianggap sebagai pos luar biasa “karena bersifat biasa
dan diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari aktivitas bisnis yang normal atau berlanjut.”
Pos-pos luar biasa harus disajikan dalam jumlah bersih setelah pajak dalam bagian terpisah
dilaporan laba-rugi, biasanya tepat sebelumnya laba bersih. Setelah mencatumkan pendapatan
yang biasa, biaya, dan beban, serta pajak penghasilan, yaitu bagian akhir dari laporan laba-
rugi akan terlihat sbb:

ILUSTRASI
Penempatan Pos-pos Luar Biasa dalam Laporan Laba-Rugi

Pos-pos luar biasa (dikurangi pajak penghasilan yang terkait sebesar $________ )
Laba bersih

Sebagai contoh, Keystone Consolidated Industries, Inc. Menyajikan pada Ilustrasi kerugian
luar biasanya sebagai berikut:

KEYSTONE CONSOLIDATED INDUSTRIES, INC.

Laba sebelum pos-pos luar biasa $11.638.000


Pos luar biasa—kerugian banjir (Catatan E) 1.216.000
Laba bersih $10.422.000

Catatan E: Pos Luar Biasa. Keystone Steel and Wire Division’s Steel Work mengalami banjir pada tanggal 22
Juni. Pos luar biasa ini merupakan biaya estimasi, bersih sesudah pajak-penghasilan yang terkait sebesar
$1.279.000, yang dibutuhkan untuk memperbaiki fasilitas tersebut.

Keuntungan dan Kerugian Tidak Biasa


Ilustrasi
Penyajian Beban Tidak Biasa dalam Laporan Laba-Rugi
Pepsico, Inc. (dalam jutaan)

Penjualan bersih $20.917


Biaya dan beban, bersih:
Biaya penjualan 8.525
Beban penjualan, umum, dan administrasi 38.315
Amortisasi aktiva tak terwujud 199
Pos-pos tidak biasa (Catatan 2) 290
Laba operasi $2.662
Catatan 2 (Beban Restrukturisasi)
Pelepasan dan penurunan nilai aktiva $183
Perbaikan produktivitas 94
Penguatan struktur pembotolan internasional 13
Rugi bersih $290

Beban bersih untuk memperkuat struktur pembotolan internasional meliputi kelebihan sebesar $87 juta
yang berhubungan dengan penyelesaian yang berkaitan dengan perjanjian pembotolan di Venezuela,
yang telah di-offset sebagian oleh biaya terkait.
Perubahan Prinsip Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi akan mencakup perubahan metode penetapan harga persediaan
dari FIFO ke biaya rata-rata atau perubahan dalam akuntansi untuk kontrak konstruksi dari
metode persentase penyelesaian menjadi metode selesai kontrak.
Sebuah perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan melakukan penyesuaian
retrospektif.
Ilustrasi
Menghitung Perubahan Prinsip Akuntansi
Kelebihan FIFO
Metode Rata-rata atas Metode
Tahun FIFO
Tertimbang Rata-rata
Tertimbang
2005 $40.000 $35.000 $5.000
2006 30.000 27.000 3.000
Total $8.000
Ilustrasi
Penyajian Perubahan Prinsip Akuntansi dalam Laporan Laba-Rugi
2007 2006 2005
Laba sebelum pajak $30.000 $27.000 $35.000
Pajak penghasilan 9.000 8.100 10.500
Laba bersih $21.000 $18.900 $24.500
Jadi, berdasarkan pendekatan retrospektif, perusahaan memasukkan kembali angka laba tahun
lalu menurut metode yang baru diadopsi. Pendekatan ini mempertahankan komparabilitas
antar tahun.

Perubahan Estimasi
Perubahan estimasi tidak ditangani secara retrospektif, tetapi dikompensasi ke belakang untuk
menyelesaikan tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai kesalahan atau
pos-pos luar biasa.

Koreksi Kesalahan
Koreksi kesalahan diperlukakan sebagai penyesuaian periode sebelumnya (prior period
adjusments), yang serupa dengan perubahan prinsip akuntansi. Perusahaan mencatat koreksi
kesalahan pada tahun dimana kesalahan tersebut ditemukan. Perusahaan itu juga melaporkan
kesalahan dalam laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba tahun ditahan.

Laba Ditahan xxx


Piutang Usaha xxx

Laba ditahan didebet karena pendapatan penjualan, dan karena itu laba bersih, telah dicatat
terlalu tinggi pada periode sebelumnya. Piutang Usaha dikredit untuk mengurangi saldo yang
dinyatakan terlalu tinggi ini menjadi jumlah yang benar.

MASALAH PELAPORAN KHUSUS

Alokasi Pajak Intraperiode


Alokasi pajak intraperiode (intraperiod tax allocation), yaitu alokasi dalam satu periode.
Alokasi ini mengaitkan beban pajak penghasilan (terkadang disebut sebagai provisi pajak
penghasilan) dari periode fiskal dengan pos-pos khusus yang meningkatkan jumlah provisi
pajak.
Ilustrasi
Ikhtsar Pos-pos Tidak Biasa dalam Laporan Laba-Rugi
Penempatan dalam
Jenis Situasi Kriteria Contoh
Laporan Laba-Rugi
Operasi yang Pelepasan komponen Penjualan divisi ulama oleh Disajikan dalam
dihentikan bisnis di mana perusahaan yang bagian terpisah pada
perusahaan dapat secara terdiversifikasi yang laporan laba-rugi
jelas membedakan merupakan satu-satunya sesudah operasi
operasi dan arus kas aktivitas dalam industri berlanjut tetapi
dari bagian operasi elektronik. Distributor sebelum pos-pos luar
perusahaan lainnya makanan yang menjual biasa. (Diperlihatkan
dalam partai besar ke mata setelah pajak.)
rantai supermarket dan
melalui restoran siap saji
memutuskan untuk
menghapus divisi yang
menjual pada satu atau dua
kelompok pelanggan
Pos-pos luar Material, serta tidak Keuntungan atau kerugian Disajikan dalam
biasa biasa dan jarang terjadi yang dihasilkan dari bagian terpisah pada
(tidak berulang) bencana, penyitaan oleh laporan laba-rugi
keduanya. pemerintah, atau larangan dengan judul "Pos-pos
menurut undang-undang luar biasa." (Di
baru. perlihatkan setelah
pajak).
Keuntungan Material aktivitas bisnis Penghapusan piutang. Disajikan dalam
atau kerugian yang khas, tidak biasa persediaan; penyesuaian bagian terpisah pada
tidak biasa, atau jarang terjadi tetapi nilai kontrak akrual; laporan laba-rugi, di
yang tidak tidak keduanya keuntungan atau kerugian atas laba sebelum pos
dipandang luar dari fluktuasi valuta asing: luar biasa. Sering kali
biasa keuntungan atau kerugian dilaporkan dalam
dari penjualan aktiva yang bagian “Pendapatan
digunakan dalam bisnis dan keuntungan lain”
atau "Beban dan
kerugian lain (Tidak
diperlihatkan setelah
pajak.)
Perubahan Perubahan dari satu Perubahan dasar penetapan Membuat ulang
prinsip prinsip prinsip akuntansi yang harga persediaan dari FIFO laporan laba rugi tahun
umum ke yang lainnya. ke biaya rata-rata sebelumnya atas dasar
yang sama dengan
prinsip yang diadopsi.
Perubahan Koreksi dan Perubahan kemampuan Perubahan dalam
estimasi penyesuaian yang realisasi piutang dan laporan laba rugi
berulang serta normal. persediaan: perubahan hanya untuk akun yang
estimasi umur manlaat dipengaruhi (Tidak
peralatan, aktiva tak diperlihatkan sesudah
berwujud, perubahan pajak.)
estimasi kewajiban biaya
garansi masa depan. pajak
penghasilan, dan
pembayaran gaji.
Koreksi Kesalahan, salah Kesalahan dalam pelaporan Menyatakan kembali
kesalahan menggunakan fakta- pendapatan laporan laba-rugi tahun
fakta sebelumnya untuk
mengoreksi kesalahan.
Alokasi pajak intraperiode dalam laporan laba-rugi digunakan untuk pos-pos berikut: (1) laba
dari operasi berlanjut, (2) operasi yang dihentikan, dan (3) pos-pos luar biasa. Konsep
umumnya adalah “biarkan pajak mengikuti laba”.

Keuntungan Luar Biasa


Ilustrasi
Alokasi Pajak Intraperiode, Keuntungan Luar Biasa.
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Keuntungan luar biasa—pengapkiran properti $100.000
Dikurangi: pajak penghasilan yang berlaku 30.000 70.000
Laba bersih $245.000
Kerugian Luar Biasa
Ilustrasi
Alokasi Pajak Intraperiode, Kerugian Luar Biasa
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Keuntungan luar biasa—pengapkiran properti $100.000
Dikurangi: pengurangan pajak penghasilan yang berlaku 30.000 70.000
Laba bersih $105.000

Ilustrasi
Pengungkapan Catatan Alokasi Pajak Intraperiode
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Pos luar biasa, dikurangi pengurangan pajak penghasilan
Yang berlaku (Catatan 1) 70.000
Laba bersih $105.000
Catatan 1: Selama tahun berjalan, Perusahaan mengalami bencana besar dengan kerugian $70.000,
setelah pengurangan pajak penghasilan yang berlaku sebesar $30.000.

Laba per Saham


Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung. Rumus perhitungan laba per saham adalah laba
bersih dikurangi dividen saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa) dibagi
dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.
Laporan Laba Ditahan
Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba ditahan.
Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba ditahan.
Perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian periode sebelumnya bisa menaikkan atau
menurunkan laba ditahan. Penyesuaian periode sebelumnya (setelah pajak) harus dibebankan
atau dikredit ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidak dimasukkan dalam penentuan laba
bersih periode berjalan.

Pembatasan Laba Ditahan


Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba ditahan yang dibatasi ke akun
yang berjudul Laba Ditahan yang Diapropriasi (Appropriated Retained Earning). Karena itu,
bagian laba ditahan dapat melaporkan dua jumlah yang terpisah (1) laba ditahan yang bebas
(tidak dibatasi) dan (2) laba ditahan yang diapropriasi (dibatasi). Total dari kedua jumlah ini
adalah sama dengan total laba ditahan.

Laba Komprehensif
Laba komprehensif (comprehensive income) meliputi semua pendapatan dan keuntungan,
beban dan kerugian yang dilaporkan dalam keuntungan dan kerugian yang tidak laba bersih,
dan selain itu juga mencakup dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas
pemegang saham. Pos-pos yang melewati laporan laba-rugi ini disebut sebagai laba
komprehensif lainnya (other comprehensive income).
BAB 3

INVESTASI

Pengertian Investasi

Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen. Dan sewa guna), untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. (SAK : 2004 nomor 13 tentang Akuntansi Investasi).

Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, (1993:183).


Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanaman modal yang menyangkut
penggunaan sumber-sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin
baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi
tersebut.
Komarudin (1993), memberikan pengertian investasi yaitu :
a) Suatu tindakan membeli barang-barang modal
b) Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan di masa yang akan
dating
c) Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat berharga lainnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengeluaran dana yang
dikeluarkan oleh para investor dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa yang
akan datang atas investasinya tersebut.

Jenis-jenis Investasi

1. Rill Assets (Investasi jangka Panjang)


adalah aset yang memiliki wujud. Berinvestasi pada aset riil merupakan hal yang umum
dilakukan dan akan memberikan keuntungan, karena meskipun harganya naik turun, tetapi
dalam jangka panjang nilanya cenderung meningkat
Contoh : tanah, rumah, emas dan logam

Penyajian/Pengungkapan

Investasi jangka panjang disajikan pada neraca menurut jenisnya, baik yang bersifat non
permanen maupun yang bersifat permanen. Investasi non permanen yang diragukan
tertagih/terealisasi disajikan sebagai pengurang investasi jangka panjang non permanen.
Investasi non permanen yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah
tanggal pelaporan direklasifikasi menjadi bagian lancar investasi non permanen pada aset
lancar.
Hasil dari investasi, seperti bunga dan dividen, diakui sebagai pendapatan dan disajikan pada
LRA dan LO. Apabila terdapat hasil investasi yang masih terutang disajikan sebagai piutang
pada neraca.
Berikut adalah ilustrasi penyajian investasi jangka panjang pada neraca:

PEMERINTAH ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1

URAIAN JUMLAH
ASET  
  ASET LANCAR  
    ....  
    Investasi Jangka Pendek  
    Bagian Lancar Investasi Jangka Panjang Non Permanen xxxx
    .....  
  INVESTASI JANGKA PANJANG  
    Investasi Jangka Panjang Non Permanen  
      Investasi dalam obligasi xxxx
      Penyertaan Modal Pemerintah dalam Proyek Pembangunan xxxx
      Dana Bergulir xxxx
      (Dana Bergulir yang diragukan tertagih/terealisasi) (xxxx)
      Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya xxxx
      (Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya yang diragukan
(xxxx)
tertagih/terealisasi)
        Jumlah Investasi Jangka Panjang Non Permanen xxxx
    Investasi Jangka Panjang Permanen  
      Investasi Permanen PMN xxxx
      Investasi Permanen BLU xxxx
      Investasi Permanen Lainnya xxxx
        Jumlah Investasi Jangka Panjang Permanen xxxx
          Jumlah Investasi  Jangka Panjang xxxxx
  ASET TETAP  
  ASET LAINNYA  
  ....  
      Dana Kelolaan yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan xxxx
KEWAJIBAN  
EKUITAS  

2. Financial Assets (Investasi jangka Pendek)


merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang tinggi.
Umumnya aset finansial ini terdapat didunia perbankan dan juga pasar modal, yang di
Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.
Contoh : Instrumen pasar uang, obligasi, saham dan reksa dana.

 Instrumen pasar uang adalah surat utang jangka pendek yang kurang dari satu tahun
yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau Perusahaan.
Contoh : Deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia.
Instrumen pasar uang memiliki tingkat resiko investasi berupa gagal membayar nilai
investasi dan bunga yang rendah

 Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan jangka
waktu utang pada obligasi adalah lebih dari satu tahun. Obligasi merupakan tingkat
investasi yang rendah, namun resikonya sedikit di atas instrumen pasar uang. Resiko
terbesar adalah adanya kemungkinan penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali
utangnya.

Metode Pencatatan Investasi dalam obligasi

Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang dicatat dengan
jumlah harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua biaya pembelian seperti
komisi, materai, provisi dan lain sebagainya.  Apabila harga beli berbeda dengan nilai
nominal obligasi, selisihnya disebut agio atau disagio obligasi.

Sebagai contoh PT. Mei Jaya membeli obligasi PT. Mei Bong pada tanggal 1 April
2020, nominal Rp. 50.000.000, bunga 12% dengan harga beli sebesar 50.000.000.
Biaya pembelian, yaitu komisi dan materai sebesar 500.000. Bunga obligasi
dibayarkan sebesar 1 Juni dan 1 Oktober.

Perhitungan :
Harga beli obligasi                  50.000.000
Komisi dan materai                 500.000
                                                50.500.000
Bunga berjalan (1 april-1 juni) : 2/12×12%x50.000.000 = Rp 1.000.000
Jumlah uang yang dibayarkan            51.500.000

Pada tanggal 1 Oktober 2020 yaitu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal
sebagai berikut :
Perhitungan bunga 6/12×12%x50.000.000                 3.000.000
Jurnal :

Kas                                                                              3.000.000
            Pendapatan bunga obligasi                                                      3.000.000

Laba atau rugi dari penjualan investasi jangka panjang biasanya dilaporkan dalam
perhitungan laba-rugi. Penghasilan penjualan investasi umumnya dipisahkan dari
penghasilan yang diterima dari kegiatan usaha. Investasi jangka panjang dalam saham
dan obligasi dicatat sebesar harga perolehannya.

 Saham adalah tanda bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan


Orang yang memiliki saham berhak atas pembagian keuntungan yang didapatkan
perusahaan tersebut, yang disebut dengan deviden, sesuai prosentase kepemilikannya
di Perusahaan tersebut.Selain itu, harga saham sebuah perusahaan akan bergerak
mengikuti kinerja perusahaan tersebut. Dalam berinvestasi di saham harus mengetahui
apakah perusahaan tersebut benar-benar memiliki kinerja yang baik. Investor harus
melakukan analisis berdasarkan ekonomi negara dan lain-lain. Namun hal ini
sebanding dengan potensi keuntungan yang didaptkan.

Metode Pencatatan Investasi dalam saham :

- Jika persentase pemilikan kurang dari 20%. Metode pencatatan dengan metode
nilai wajar/fair valued method.
- Investasi dalam saham tersedia untuk dijual
- Investasi dalam saham untuk diperdagangkan
- Persentase pemilikan 20% sampai dengan 50%. Metode pencatatan dengan
metode ekuitas (equity method)
- Persentase pemilikan lebih dari 50%, metode pencatatan dibuat laporan keuangan
yang dikonsolidasikan untuk kedua perusahaan itu.

 Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh
badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset
finansial lainnya. Dana tersebut disimpan di Bank penyimpanan yang disebut dengan
Bank Kustodian.

Pengakuan

Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan
piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi jangka pendek apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan/atau manfaat sosial atau jasa potensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah dalam
jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan; dan
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas
pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja atau pun pengeluaran pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
Apabila dalam pelepasan/penjualan investasi jangka pendek terdapat kenaikan atau penurunan
nilai dari nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai penambah atau pengurang SILPA
dan sebagai keuntungan atau kerugian pada Laporan Operasional. Keuntungan diakui pada
saat harga pelepasan/penjualan (setelah dikurangi biaya penjualan) lebih tinggi dari nilai
tercatatnya, dan kerugian diakui pada saat harga pelepasanjpenjualan (setelah dikurangi biaya
penjualan) lebih rendah dari nilai tercatatnya.

Pengukuran

a. Beberapa Jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar.
Dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan
nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
b. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi
jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi
meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa
bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
c. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka
investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu
sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan
nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Disamping
itu, apabila surat berharga yang diperoleh dari hibah yang tidak memiliki nilai pasar
maka dinilai berdasarkan hasil penilaian sesuai ketentuan.
d. Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito
jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
e. Investasi jangka pendek dalam mata uang asing disajikan pada neraca dalam mata
uang Rupiah sebesar kurs tengah Bank Sentral pada tanggal pelaporan.

Penyajian/Pengungkapan

Investasi jangka pendek disajikan pada pos aset lancar di neraca. Sedangkan hasil dari
investasi, seperti bunga, diakui sebagai pendapatan dan disajikan pada Laporan Realisasi
Anggaran dan Laporan Operasional. Transaksi pengeluaran kas untuk perolehan investasi
jangka pendek dicatat sebagai reklasifikasi kas menjadi investasi jangka pendek oleh BUN
dan BLU, dan tidak dilaporkan dalam LRA. Keuntungan atau kerugian saat pelepasan
investasi jangka pendek disajikan dalam Laporan Operasional dan sebagai penyesuaian
SiLPA pada LRA.
Pada LAK, investasi jangka pendek disajikan sebagai bagian tersendiri di luar 4 (empat)
aktivitas yang ada dalam LAK, dan atas selisih harga penjualan/pelepasan dan nilai
tercatat atas investasi jangka pendek disajikan sebagai penyesuaian terhadap Kas.
Berikut adalah ilustrasi penyajian investasi pada Laporan Realisasi Anggaran:

PEMERINTAH ABC
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 20X1

URAIAN JUMLAH

PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH XXXX

BELANJA NEGARA (XXXX)

SURPLUS (DEFISIT) XXXX

PEMBIAYAAN NETO XXXX

SiLPA (SiKPA) XXXX

   Penyesuaian SiLPA (SiKPA)* XXXX

SiLPA (SiKPA) SETELAH PENYESUAIAN XXXX

*) Termasuk penyesuaian atas Selisih Harga Penjualan/Pelepasan dan Nilai Tercatat atas
Investasi Jangka Pendek
Berikut adalah ilustrasi penyajian investasi pada Neraca:
PEMERINTAH ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1
URAIAN JUMLAH
ASET  
  ASET LANCAR  
    ......  
      Investasi Jangka Pendek  
        Investasi dalam Deposito xxxx
        Investasi dalam SUN xxxx
        Investasi dalam SBI xxxx
 Jumlah Investasi Jangka Pendek xxxxx
        .............  
  INVESTASI JANGKA PANJANG  
  ASET TETAP  
  ASET LAINNYA  
KEWAJIBAN  

Berikut adalah ilustrasi penyajian pada LAK, apabila pada tanggal pelaporan masih terdapat
investasi jangka pendek:
PEMERINTAH ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 20X1
URAIAN JUMLAH
AKTIVITAS OPERASI xxxx
AKTIVITAS INVESTASI xxxx
AKTIVITAS PENDANAAN xxxx
AKTIVITAS TRANSITORIS xxxx
  Total Kenaikan (Penurunan} Kas xxxx
    Penyesuaian *) xxxx
  Total Kenaikan (Penurunan) Kas setelah Penyesuaian xxxx
  Saldo Awal Kas di BUN xxxx
    Koreksi Saldo Awal Kas xxxx
  Saldo Awal Kas di BUN setelah Koreksi xxxx
  Saldo Akhir Kas di BUN xxxx
    Investasi Jangka Pendek (xxxx)
  Saldo Akhir Kas di BUN Selain yang telah
xxxx
Diinvestasikan
    Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran xxxx
    Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan xxxx
    Saldo Akhir Kas di .... xxxx
  SALDO AKHIR KAS xxxx

Pentingnya Investor Dalam Pertumbuhan

Pada setiap kesempatan, persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang
penting, karena persediaan modal bisa berubah sepanjang waktu, dan perubahan itu bisa
mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Biasanya, terdapat dua kekuatan yang mempengaruhi
persediaan modal: investasi dan depresiasi.

Investasi mengacu pada pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru, dan hal itu
menyebabkan persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada penggunaan modal,
dan hal itu menyebabkan persediaan modal berkurang.

Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada tenaga kerja dan jumlah kapital. Investasi akan
menambah jumlah daripada kapital. Tanpa investasi maka tidak akan ada pabrik/mesin baru,
dan dengan demikian tidak ada ekspansi. Pengertian investasi mencakup investasi barang-
barang tetap pada perusahaan (business fixed investment), persediaan (inventory) serta
perumahan (residential).
Faktor-Faktor yang Perlu diperhatikan Dalam Berinvestasi

1. Tujuan dalam berinvestasi, yaitu :

a) Pendapatan (income), umumnya orang yang berinvestasi dengan tujuan ini tidak terlalu
mementingkan return atau keuntungan. Mereka sudah senang asal investasinya sudah
menghasilkan. Sebaliknya dengan keamanan investasi mereka sangat peduli. Mereka tidak
menginginkan modal investasi sampai hilang.

b) Pertumbuhan modal (capital growth), orang-orang yang berinvestasi dengan tujuan ini
umumnya adalah orang-orang yang berani mrngambil resiko. Mereka mengharapkan
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum dan bisa menerima bila ternyata uang
yang diinvestasikannya habis.

c) Mempertahankan modal (capital preservation), mereka yang berinvestasi dengan tujuan


ini, umumnya adalah orang-orang yang tidak berani mengambil resiko. Mereka tidak
terlalau mengharapkan return atau keuntungan yang maksimum, tetapi lebih
menginginkan kepastian bahwa modal investasi tidak berkurang sama sekali.

2. Jangka waktu investasi

Yang dimaksud dengan jangka waktu investasi adalah berapa lama investasi tersebut
dilakukan. Dengan mengetahui panjang pendeknya rentang waktu yang dimiliki, maka
seseorang dapat dengan lebih baik lagi memilih keputusan investasinya.
Secara umum pembagian waktu itu adalah :
1. Jangka pendek, maksimum 1 tahun
2. Jangka menengah, 1-3 tahun
3. Jangka panjang lebih dari 3 tahun
4. Profil resiko investor

Secara umum profil resiko investor sebagai berikut:


a. Conservative adalah orang-orang yang tidak nyaman dengan resiko. Mereka enggan
untuk berinvestasi di model investasi beresiko tinggi. Pilihan investasi yang dilakukan
adalah low risk-low return.

b. Moderate adalah orang-orang yang masih mau berinvestasi dengan resiko, akan tetapi
mereka lebih prefer untuk berinvestasi di model investasi yang tidak terlalu beresiko.
Pilihan investasi yang dilakukan adalah medium risk-medium return.

c. Aggressive adalah orang-orang yang mau return atau keuntungan tinggi. Mereka
mengharapkan keuntungan maksimum dari investasinya. Mereka juga tidak terlalu
bermasalah dengan resiko yang ada. Pilihan unvestasi yang dilakukan adalah high risk-
high return.

d. Likuiditas dari investasi


Likuiditas adalah ukuran kemudahan suatu investasi untuk dicairkan atau dijadikan
uang tunai. Umumnya likuiditas berbanding terbalik dengan return atau keuntungan.
Semakin likuid suatu investasi, semakin kecil return atau keuntungan yang dihasilkan
demikian pula sebaliknya.
BAB 4
LAPORAN ARUS KAS

Neraca, laporan laba-rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing


menyajikan, dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas
perushaan selama suatu periode. Sebagai contoh, laporan lava-rugi menyediakan
informasi menegnai sumber daya, bukan cuma kas, yang disediakan oleh operasi.
Laporan ekuitas pemegang saham memperlihatkan jumlah kas yang digunakan untuk
membayar dividen atau membeli saham treasuri. Neraca komparatif mungkin saja
menunjukkan aktiva apa yang telah diperoleh atau dilepas perusahaan dan kewajiban
apa yang telah terjadi atau dilikuidasi.
Namun, tidak satu pun dari ketiga laporan ini yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai
semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama
suatu periode. Untuk memenuhi kebutuhan ini, FASB mewajibkan entitas bisnis
membuat laporan arus kas (statement of cash flows atau cash flow statement).

Tujuan Laporan Arus Kas


Tujuan utama laporan arus kas adalah meneydiakan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Untuk meraih
tujuan ini, laporan arus kas melaporkan (1) kas yang memepengaruhi operasi selama
suatu periode, (2) transakasi investasi, (3) transaksi pembiayaan, dan (4) kenaikan atau
penurunan bersih kas selama satu periode.
Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat
membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap
sumber daya perusahaan yang paling likuid. Karena Sebagian besar individu membuat
buku cek dan surat pemberitahuan (SPT) pajak dengan menggunakan dasar kas, maka
mereka tidak akan kesulitan memahami informasi yang dilaporkan dalam laporan arus
kas, seperti penyebab maupun dampak dari arus kas masuk maupun keluar serta
kenaikan atau perubahan bersih kas.
Laporan arus kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi
penting berikut:
- Dari mana kas berasal selama suatu periode?
- Berapa kas yang digunakan selama suatu periode?
- Berapa perubahan saldo kas selama suatu periode?

Isi dan Format Laporan Arus Kas


Penerimaan kas da pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam laporan
arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda, yaitu:
- Aktivitas Operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari transaksi yang
digunakan untuk menentukan laba bersih.
- Aktivitas Investasi (investing activities) meliputi pemberian dan penagihan
pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik utang maupun ekuitas) serta
property, pabrik, dan peralatan.
- Aktivitas Pembiayaan (financing activities) melibatkan pos-pos kewajiban dan
ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi (a) Perolehan sumber daya dari pemilik dan
komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya, dan
(b) Peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.

Nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk mengevaluasi likuiditas,
solvensi, dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas (liquidity) mengacu pada “kedekatan
(kemudian dikonversikan) pada kas” dari aktiva kewajiban-kewajiban. Solvensi
(solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang pada saat jatuh
tempo. Dan Fleksibilitas Keungan (financial flexibility) mengacu pada kemampuan
perusahaan untuk berekasi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta
kebutuhan dan peluang yang tak terduga.

Pembuatan Laporan Arus Kas


Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari: (1) Neraca
Komparatif, (2) Laporan Laba Rugi periode berjalan, dan (3) Data transaksi terpilih.
Pembuatan laporan arus kas dari sumber-sumber ini melibatkan Langkah-langkah
berikut:
- Penentuan kas yang disediakan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi.
- Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan
pembiayaan.
- Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan.
- Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan kas atas
pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan mengkonversi laba
bersih atas dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dilakukan dengan menambahkan
pada atau mengurangkan dari laba bersih pos-pos dalam laporan laba rugi yang tidak
mempengaruhi kas. Prosedur ini tidak hanya memerlukan analisis atas laporan laba rugi
tahun berjalan tetapi juga atas neraca komparatif serta data transaksi terpilih.

Tidak semua aktivitas signifikan perusahaan melibatkan kas. Contohnya dari


aktivitas non kas yang signifikan adalah:

- Peneribitan saham biasa untuk membeli aktiva.


- Konversi obligasi menjadi saham biasa.
- Penerbitan surat utang untuk membeli aktiva.
- Penukaran aktiva jangka Panjang.
Aktivitas pembiayaan dan investasi yang signifikan yang tidak mempengaruhi kas
tidak dilaporkan pada laporan arus kas. Namun, aktiviitas tersebut dilaporkan baik
dalam skedul terpisah dibagian bawah laporan arus kas maupun dalam catatan terpisah
atas laporan keungan. Pelaporan aktivitas non kas seperti itu memenuhi prinsio
pengungkapan penuh.

Metode Penyususnan Laporan Arus Kas

- Metode Langsung, disebut metode perhitungan rugi-laba karena dalam metode ini
melaporkan berapa besarnya penerimaan dan pengeluaran dalam pos tersebut.
Misalnya kas yang diterima dari pelanggan, kas yang dibayarkan untuk persediaan.
- Metode Tidak Langsung, diebut metode rekonsiliasi, yang dimulai dari laporan
laba bersih dan menyesuaikan nilai akrualnya.
BAB 5
PIUTANG DAGANG (ACCOUNT RECEIVABLE)
Piutang terdiri dari 3 jenis yaitu :

 Piutang Dagang

Piutang dagang adalah perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Perjanjian kreditnya
merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-
dokumen perusahaan, seperti faktur pesanan. Biasanya piutang dagang tidak melibatkan
bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayarannya
tidak dilakukan dalam periode tertentu (Jay M. Smith dan K. Fred Skousen,1987 : 287).

 Piutang wesel

Piutang wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat)
kepada si wajib bayar (yang berutang) untuk membayar sejumlah uang seperti yang tertera
dalam surat tersebut pada waktu yang telah di tentukan di masa yang akan datang. Jangka
waktu pada piutang wesel pada umumnya paling sedikit 60 hari.

 Piutang lain-lain

Piutang lain-lain meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada pejabat perusahaan,
pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan
usaha (Slamet Sugiri, 2009 : 43). Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang
tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel (Al Haryono Jusup, 2005 : 53).

Pengertian Piutang Dagang


Piutang dagang (Account Receivables) adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan
kredit barang atau jasa dalam suatu perusahaan atau organisasi yang merupakan usaha pokok
perusahaan, atau semua pelanggan untuk barang atau layanan jasa yang disampaikan secara
kredit. Angka total akan ditampilkan pada neraca sebagai aset.

Apabila suatu perusahaan atau organisasi mempunyai hubungan jual beli dengan suatu pihak
sehingga terdapat piutang dagang dan utang dagang atau utang lainnya, penulisan dalam
neraca tidak boleh dikompensasi, tetapi harus dinyatakan secara terpisah.

Bila piutang timbul dari penjualan asset perusahaan, pemberian pinjaman kepada pihak
tertentu maka piutang tersebut tidak termasuk golongan piutang dagang tapi dinamakan
piutang non dagang. Piutang dagang muncul ketika penjualan terjadi, tetapi perusahaan belum
menerima kas. Besarnya piutang dagang tergantung dari penjualan kredit per periode dan
lamanya periode pengumpulan piutang.

Sebagai contoh, jika suatu perusahaan atau organisasi mempunyai penjualan rata-rata sebesar
Rp 1 juta per hari, kemudian periode pengumpulan piutang adalah 30 hari, piutang dagang
perusahaan atau organisasi tersebut saat kondisi sudah mulai stabil adalah Rp 1 juta x 30 hari
= Rp 30 juta. Jika kebijakan kredit perusahaan atau organisasi berubah, misalnya tingkat
penjualan kredit dikurangi atau periode pengumpulan piutang dipercepat, piutang dagang
perusahaan tersebut juga akan berubah.

 Piutang Dagang (Account Receivable) biasanya tidak dinyatakan dalam suatu


perjanjian khusus sebagaimana tagihan lainnya. Dengan demikian pelunasan Piutang
Dagang (Account Receivable) kurang terjamin, juga sukar untuk dipindahkan atau
perdijualbelikan.
 Piutang Dagang (Account Receivable) yang diharapkan tertagih dalam jangka waktu
satu tahun atau siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, akan tetapi
kadang-kadang seluruh Piutang Dagang (Account Receivable) diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya.

Dalam kasus demikian jumlah Piutang Dagang (Account Receivable) yang jangka waktu
penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal, harus diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.

Masalah-masalah akuntasi yang bersangkutan dengan piutang dagang meliputi tiga hal, yaitu :
1. Pengakuan piutang dagang
2. Penilaian piutang dagang
3. Pengalihan piutang dagang

 Penilaian Piutang Dagang

Dengan mencatat piutang pada nilai nominalnya (jumlah jatuh tempo), akuntan menghadapi
masalah penyajian laporan keuangan. Pelaporan piutang melibatkan :

 Klasifikasi
 Penilaian di neraca
 Pengalihan Piutang Dagang

 Pengalihan Piutang Dagang


Ada beberapa macam pengalihan piutang dagang, antara lain :

 Metode penghapusan langsung.

Tidak ada ayat jurnal yang dilakukan sampai suatu perkiraan spesifik secara pasti telah
ditetapkan sebagai tak tertagih. Kemudian kerugian tersebut dicatat dengan mengkredit
piutang dagang dan mendebet beban piutang tak tertagih. Metode Penghapusan Langsung
mencatat Piutang Tak Tertagih dalam tahun saat ditentukan bahwa suatu piutang tertentu tidak
dapat ditagih.

Pendukung Metode Penghapusan Langsung menyatakan bahwa kenyataan bukan estimasi,


yang harus dicatat. Metode Penghapusan Langsung secara teoritis mempunyai kekurangan
karena biasanya tidak mencocokkan biaya dengan pendapatan periode bersangkutan, ataupun
menghasilkan piutang yang ditetapkan pada estimasi nilai yang dapat direalisasikan di neraca.
Akibatnya, penggunaannya tidak dipandang memadai, kecuali bila jumlah yang tak tertagih
tidak material.

 Metode penyisihan.

Suatu estimasi dilakukan untuk perkiraan piutang yang tak tertagih dari semua penjualan
kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi tersebut dimasukkan sebagai beban dan
pengurangan tak langsung dalam piutang dagang (melalui suatu kenaikan dalam perkiraan
penyisihan) dalam periode saat penjualan tersebut dicatat. Metode Penyisihan mencatat beban
atas dasar estimasi dalam periodeakuntansi saat penjualan kredit dilakukan.

Pendukung Metode Penyisihan yakin bahwa beban piutang tak tertagih harus dicatat dalam
periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan pencocokkan yang tepat atas beban
dan pendapatan dan untuk mendapatkan nilai pencatatan yang tepat untuk piutang dagang.
Meskipun estimasi digunakan, persentase dari piutang yang tidak akan tertagih dapat
diramalkan dari pengalaman masa lalu, kondisi pasar sekarang dan analisis atas saldo yang
beredar. Piutang adalah arus masuk kas prospektif, dan kemungkinan penagihannya harus
dipertimbangkan dalam menilai arus masuk ini.

Estimasi ini lazimnya dilakukan atas dasar :

1. Pendekatan Persentase Penjualan ( Perhitungan Laba Rugi)


2. Pendekatan Persentase Piutang (Perhitungan Neraca)

Metode langsung Metode tidak langsung


Diperhitungkan atau Tidak dijurnal Beban kerugian piutang
diperkirakan piutang tak cadangan kerugian piutang
tertagih
Perlengkapan Piutang Beban penghapusan Cadangan kerugian piutang
piutang piutang
Piutang

Resiko Kerugian Piutang


Resiko kerugian piutang terdiri dari beberapa macam yaitu :

1. Resiko tidak dibayarnya seluruh tagihan (Piutang) ini terjadi jika jumlah piutang tidak
dapat direalisasikan sama sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor,
misalnya karena seleksi yang kurang baik dalam memilih langganan sehingga
perusahaan memberikan kredit kepada langganan yang tidak potensial dalam
membayar tagihan, juga dapat terjadi adanya stabilitas ekonomi dan kondisi negara
yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat dikembalikan.
2. Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang, Hal ini akan mengurangi pendapatan
perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian bila jumlah piutang yang diterima
kurang dari harga pokok barang yang dijual secara kredit.
3. Resiko keterlambatan pelunasan piutang, Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan
dana atau untuk biaya penagihan. Tambahan dana ini akan menimbulkan biaya yang
lebih besar apabila harus dibelanjai oleh pinjaman.
4. Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang, Resiko ini terjadi karena adanya
tingkat perputaran piutang yang rendah sehingga akan mengakibatkan jumlah modal
kerja yang tertanam dalam piutang semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan
adanya modal kerja yang tidak produktif.

PIUTANG WESEL

Pengertian Piutang Wesel

Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang. Piutang
Wesel / Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah
menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran
lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun, maka
dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.

Pengertian yang lain, piutang wesel atau wesel tagih atau surat perjanjian piutang (promissory
note) adalah janji tertulis dalam bentuk yang lebih formal dari satu pihak kepada pihak lain
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang atau
tanggal jatuh tempo (maturity date). Surat tersebut dapat dibayarkan ke perorangan atau
perusahaan, atau penanggung atau pemegang piutang wesel.
Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perusahaan yang membuat janji. Pihak yang
berhak menerima piutang wesel disebut penerima pembayaran (payee), dan pihak yang
membuat janji disebut pembuat janji (maker) . Piutang wesel ada yang dapat
dipindahtangankan dan ada yang tidak dipindahtangankan. Jika wesel yang
dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang
memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini dapat didiskontokan ke bank
sebelum jatuh temponya.

Pencatatan piutang wesel harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya, seperti wesel dagang,
wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus
dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam rekening piutang
wesel menunggak. Piutang wesel yang jatuh tempo dalam satu tahun dimasukkan ke dalam
aktiva lancar. Piutang wesel yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai
piutang jangka panjang.

Menentukan Tanggal Jatuh Tempo


Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal suatu wesel harus dibayar. Periode waktu antara tanggal
penerbitan dan tanggal jatuh tempo dapat dinyatakan dalam hari atau bulan.

Misalnya jatuh tempo wesel 60 hari tertanggal 17 maret adalah 16 mei,di hitung sebagai
berikut :

 Jangka waktu wesel = 60 hari


 Maret: 31 hari-17 hari = 14 hari
 April 30 hari = 44 hari
 Mei = 16 hari

Jadi jatuh tempo wesel adalah 16 mei

 Menghitung Bunga
Wesel ada yang tidak berbunga ( non-interest bearing note) dan berbunga (interest bearing
notes). Apabila sebuah perusahaan menerima wesel tidak berbunga, maka pada saat
pembayaran ia hanya akan menerima uang sejumlah nilai nominal yang dicantumkan. Untuk
wesel yang berbunga, suku bunga wesel biasanya dinyatakan atas dasar tahunan.

Rumus untuk menghitung bunga wesel adalah :

Bunga
Bunga= Nilai nominal 
= Nilai x  Suku
nominal  x bunga 
Sukux bunga 
jangka waktu
x  jangka waktu
                       Wesel               setahun             wesel
                       Wesel               setahun             wesel
Oleh karena suku bunga dinyatakan dengan suku bunga tahunan maka jangka waktu wesel
pada rumus diatas harus dinyatakan juga sebagai proporsi tahunan. Misalnya, jika jangka
waktu wesel adalah 60 hari, maka 60 hari harus dinyatakan sebagai 60/360 atau 60/365
tergantung apakah setahun dihitung 360 hari atau 365 hari. Jika jangka waktu wesel adalah 4
bulan, maka 4 bulan dinyatakan sebagai 4/12 karena setahun adalah 12 bulan. Lebih jelasnya,
berikut adalah contoh perhitungan bunga wesel.

Nominal, bunga, dan perhitungan bunga Bunga


jangka waktu wesel

Rp. 1000 ; 12% ; 120 hari Rp. 1.000 x 12% x 120/360 Rp. 40

Rp. 3000 ; 24% ; 6 bulan Rp. 3.000 x 24% x 6/12 Rp. 360
Rp. 2000 ; 15% ; 1 tahun Rp. 2.000 x 15% x 1/1 Rp. 300

 Mendiskontokan Wesel
Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai
jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang
diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yangdiperhitungkan ini disebut
juga diskonto.

Syarat pendiskontoan wesel : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh
tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untukmelunasi wesel tersebut.

Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai berikut :

Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x


periode diskonto

Penyajian Di Neraca
Piutang wesel jangka pendek dilaporkan di neraca dalam kelompok aktiva lancar. Piutang
wesel disajikan di atas piutang dagang karena dapat direalisasi dengan cepat menjadi kas
melalui pendiskontoan. Kewajiban kontinjen dari wesel yang didiskontokan harus
diungkapkan. Contoh penyajiannya sebagai berikut :

Piutang wesel Rp. 540.000


Wesel yang Didiskontokan (Rp.120.000)
Rp. 420.000
KUMPULAN SOAL-SOAL BAB 1 SAMPAI 5

LATIHAN SOAL BAB 1

1. Apa saja laporang keuangan yang di sajikan!


Jawab:
 Neraca
 Laporan Laba Rugi
 Laporan Arus Kas
 Laporan Ekuitas Pemilik atau Pemegang Saham

2. Dalam proses alokasi modal yang efektif adalah penting untuk ekonomi yang
sehat yaitu…
Jawab:
a) Mendukung produktivitas
b) Mendorong inovasi
c) Menyediakan pasar sekuritas serta pasar keredit yang efisien dan likuid untuk membeli
serta menjual sekuritas dan memperoleh serta menjamin pinjaman

3. Ada 4 organisasi yang berperan besar dalam pengembangan standar akuntansi


keuangan (GAAP) di A.S yaitu…
Jawab:
1) Securities and Exchange Commission (SEC), adalah sebuah badan pemerintah
federal yang memiliki kekuasaan luas untuk menentukan dengan dengan tingkat
rincian yang diinginkan, standar akuntansi yang wajib dipakai oleh perusahaan yang
dibawah yuridiksinya.
2) American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), adalah menerbitkan
standar melalui Committee on Accounting dan Accunting Principles Board.
3) Financial Accounting Standarts Board (FASB), adalah membentuk dan
memperbaikin standar-standar akuntansi serta pelaporan keuangan untuk menuntun
dan mendidik public
4) Government Accounting Standarts Board (GASB), adalah yang memiliki
kewenangan untuk menetapkan standar pelaporan keuangan untuk semua unit
pemerintah negara bagian dan lokal.

4. Rekomendasi Wheat Committee mengakibatkan dibentuknya struktur


penetapan standar baru yang terdiri dari…
Jawab:
 Financial Accounting Foundation (FAF)
 Financial Accounting Standarts Board (FASB)
 Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC)

5. Sebutkan dua set standar yang diterima untuk digunakan penggunaan


internasional yaitu…
Jawab:
1) GAAP A.S, yang dikeluarkan oleh FASB
2) International financial reporting standarts (IFRS),yang dikeluarkan oleh IASB

LATIHAN SOAL BAB 2

FASB memutuskan bahwa komponen laba komprehensif lainnya disajikan dengan salah satu
dari tiga cara berikut:
1. Laporan laba-rugi kedua yang terpisah.
2. Laporan laba-rugi dan laba komprehensif gabungan (combined statement of
comprehensive income); atau
3. Sebagai bagian dari Laporan ekuitas pemegang saham (statement of stockholders’
equity) atau sering disebut laporan perubahan ekuitas pemegang saham.

Penyajian Neraca
Nama Perusahaan

Neraca

Per 31 Desember XXXX

(BAGIAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM)

Ekuitas Pemegang Saham


Saham biasa XXXX
Laba ditahan XXXX
Akumulasi laba komprehensif lainnya XXXX
Total ekuitas pemegang saham XXXX

Soal Jawab
1. Diketahui data-data perusahaan PT Electric Service untuk periode akhir Desember
2019 sebagai berikut :
Pendapatan jasa Rp. 70.000.000
Pendapatan bunga Rp. 1.200.000
Beban gaji Rp. 12.500.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.820.000
Beban iklan Rp. 600.000
Beban penyusutan Rp. 380.000
Beban pantry Rp. 325.000
Beban premi asuransi Rp. 1.500.000
Beban listrik dan air Rp. 530.000
Beban administrasi Rp. 290.000
Beban bunga Rp. 200.000
Buatlah laporan laba rugi perusahaan diatas dengan menggunakan bentuk laporan laba-
rugi single step.
Jawab:

PT Electric Service
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2019
Pendapatan usaha
Pendapatan jasa Rp. 70.000.000
Pendapatan bunga Rp. 1.200.000
Rp. 71.200.000

Beban usaha
Beban gaji Rp. 12.500.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.820.000
Beban premi asuransi Rp. 1.500.000
Beban iklan Rp. 600.000
Beban listrik dan air Rp. 530.000
Beban penyusutan Rp. 380.000
Beban pantry Rp. 325.000
Beban administrasi Rp. 290.000
Beban bunga Rp. 200.000
(Rp. 20.645.000)
Laba bersih Rp. 50.555.000

2. Berdasarkan data perusahaan PT Electric Service diatas buatlah laporan laba rugi
dengan menggunakan bentuk laporan laba rugi multiple step jika diketahui pajak
penghasilannya 10 %
Jawab:
PT Electric Service
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2019
Pendapatan usaha
Pendapatan jasa Rp. 70.000.000
Pendapatan bunga Rp. 1.200.000
Rp. 71.200.000

Beban usaha
Beban gaji Rp. 12.500.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.820.000
Beban premi asuransi Rp. 1.500.000
Beban iklan Rp. 600.000
Beban listrik dan air Rp. 530.000
Beban penyusutan Rp. 380.000
Beban pantry Rp. 325.000
Beban administrasi Rp. 290.000
Beban bunga Rp. 200.000
(Rp. 20.645.000)
Laba sebelum pajak Rp. 50.555.000
Beban pajak penghasilan (10%) (Rp. 5.055.500)
Laba setelah pajak Rp 45.499.500

3. Diketahui :
Persediaan awal Rp. 145.000.000
Persediaan akhir Rp. 283.500.000
Pembelian Rp. 346.000.000
Potongan Pembelian Rp. 37.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp. 24.000.000
Retur pembelian Rp. 18.500.000
Penjualan Rp. 788.000.000

Potongan penjualan Rp. 11.850.000


Retur penjualan Rp. 5.740.000
Hitunglah laporan laba-rugi berdasarkan dari data PT. Moonlight Tahun 2020 diatas!
Jawab :
PT. Moonlight
LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Desember 2020
Penjualan Rp. 788.000.000
Potongan penjualan (Rp. 11.850.000)
Retur penjualan (Rp. 5.740.000)
Penjualan bersih Rp. 770.410.000
HPP:
Persediaan awal Rp. 145.000.000
Pembelian Rp. 346.000.000
Potongan pembelian (Rp. 37.000.000)
Retur pembelian (Rp. 18.500.000)
Ongkos angkut pembelian Rp. 24.000.000
Persediaan total Rp. 459.500.000
Persediaan akhir (Rp. 283.500.000)
HPP (Rp. 176.000.000)
Laba kotor Rp. 594.410.000

Laba usaha/Bersih Rp. 594.410.000

4. Diketahui data-data PT. Angela Tahun 2017, Pendapatan jasa yang didapat sebesar Rp.
83.500.000, Beban gaji untuk karyawan yang harus dibayar sebesar Rp. 12.750.000,
Beban Utilitas sebesar Rp. 5.570.000, Beban Bunga Rp. 4.060.000, dan Beban
penyusutan bangunan dan peralatan sebesar Rp. 3.300.000 dan Rp. 1.240.000, jika
diketahui pajak penghasilan yang harus dibayar adalah 2%. Hitunglah laporan laba
rugi sebelum dikenakan paja dan sesudah dikenakan pajak !
Jawab :
PT. Angela
LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Desember 2017
Pendapatan jasa Rp. 83.500.000
Beban gaji Rp. 12.750.000
Beban utilitas Rp. 5.570.000
Beban bunga Rp. 4.060.000
Beban penyusutan bangunan Rp. 3.300.000
Beban penyusutan peralatan Rp. 1.240.000
Total beban (Rp. 26.920.000)
Laba sebelum pajak Rp. 56.580.000
Beban pajak penghasilan 2% Rp. 1.131.600
Laba sesudah pajak Rp. 55.448.400

5. Diketahui :
Persediaan awal Rp. 500.000.000
Persediaan akhir Rp. 805.500.000
Pembelian Rp. 665.000.000
Potongan Pembelian Rp. 89.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp. 81.250.000
Retur pembelian Rp. 24.850.000
Penjualan Rp. 2.540.000.000
Potongan penjualan Rp. 254.000.000
Retur penjualan Rp. 35.730.000
Beban gaji Rp. 895.000.000
Beban iklan Rp. 99.500.000
Perangko dan stasioneri Rp. 6.000.000
Beban telepon dan internet Rp. 29.000.000
Beban angkut Rp. 30.000.000
Beban utilitas Rp. 8.000.000
Beban asuransi Rp. 55.000.000
Beban jasa hukum dan profesional Rp. 250.000.000
Beban penyusutan bangunan Rp. 5.000.000
Beban penyusutan peralatan Rp. 2.000.000
Pendapatan dividen Rp. 98.500.000
Bunga obligasi dan wesel Rp. 225.000.000
Jika diketahui pajak pendapatannya adalah 10%, dan lembar saham yang ada sebanyak
200.000.000 lembar. Hitunglah laporan laba-rugi dan laba bersih per saham berdasarkan dari
data PT. UP Tahun 2010 diatas !
Jawab :
PT. UP
LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Desember 2010
Penjualan Rp. 2.540.000.000
Potongan penjualan (Rp. 254.000.000 )
Retur penjualan (Rp. 35.730.000)
Penjualan bersih Rp. 2.250.270.000
HPP:
Persediaan awal Rp. 500.000.000
Pembelian Rp. 665.000.000
Potongan pembelian (Rp. 89.000.000)
Retur pembelian (Rp. 24.850.000)
Ongkos angkut pembelian Rp. 81.250.000
Persediaan total Rp.1.132.400.000
Persediaan akhir (Rp. 805.500.000)
HPP (Rp. 326.900.000)
Laba kotor atas penjualan Rp. 1.923.370.000
Beban Operasi:
Beban iklan Rp. 99.500.000
Beban angkut Rp. 30.000.000
Perangko dan stasioneri Rp. 6.000.000
Beban telepon dan internet Rp. 29.000.000 (Rp.164.500.000)
Beban Adm & umum :
Beban Gaji Rp. 895.000.000
Beban utilitas Rp. 8.000.000
Beban asuransi Rp. 55.000.000
Beban jasa hukum & prof. Rp. 250.000.000
Penyusutan bangunan Rp. 5.000.000
Penyusutan peralatan Rp. 2.000.000 (1.215.000.000)
Pendapatan dan keuntungan lainnya
Pendapatan dividen Rp. 98.500.000
Beban dan kerugian lainnya
Bunga obligasi dan wesel (Rp.225.000.000)
Laba sebelum pajak Rp. 417.370.000
Pajak penghasilan 10% (Rp. 41.737.000)
Laba sesudah pajak Rp. 375.633.000
Laba per saham (laba/jumlah lembar saham) Rp. 1,88

LATIHAN SOAL BAB 3

1. Pada tanggal 2 Februari 2011, PT FGH membeli 20% saham yang beredar PT PQR (Saham
yang beredar sebesar Rp 10.000.000.000). PT PQR melaporkan laba bersih sebesar Rp
525.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp 95.000.000 selama tahun 2011.
Kemudian 10% dari saham yang dibeli tersebut dijual seharga Rp 250.000.000 dikurangi
biaya komisi Rp 1.500.000. Buatlah Jurnal.

JAWAB :

1. Jurnal Pada saat pembelian / perolehan :


Saham beredar 20% x Rp 10.000.000.000 = 2,000,000,000
Investasi dalam saham PT PQR 2,000,000,000
Kas 2,000,000,000

2. Jurnal Selama pemilikan saham (memperoleh deviden) :


20% x Rp 95.000.000 = 19,000,000

Piutang deviden 19,000,000


Pendapatan deviden 19,000,000
pada saat pembayaran deviden menjadi :
Kas 19,000,000
Piutang deviden 19,000,000

3. Jurnal Selama pemilikan saham (perolehan laba bersih berjalan) :


20% x Rp 525.000.000 = 105,000,000

Investasi dalam saham PT PQR 105,000,000


Laba dari saham PT PQR 105,000,000

4. Jurnal saat penjualan saham:

Saham yang dibeli Rp 2.000.000.000 250,000,000 harga jual


Dijual 10% x Rp 2.000.000.000 (200,000,000) nilai yang dijual
50,000,000 Laba

Kas 248,500,000
Biaya Komisi 1,500,000
Investasi saham dalam PT PQR 200,000,000
Laba penjualan saham PT PQR 50,000,000

2. Pada tanggal 01 Agustus 2020 dibeli 10 lembar obligasi PT Berkah Jaya dengan nominal
per lembar sebesar Rp. 50.000 dengan kurs 101.
Bunga obligasi 12% per tahun dan dibayarkan setiap tanggal 01 Mei dan 01 November.
Pada saat pembelian dibayar provisi dan meterai sebesar Rp. 5.000.
Tanggal 01 Desember 2020 seluruh obligasi PT Berkah Jaya dengan kurs 102, biaya
penjualan sebesar Rp. 3.000. Hitung dan buatkanlah Jurnal

JAWAB :

Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi tanggal 01 Agustus 2020 adalah sebagai berikut:
 Perhitungan:
Harga kurs : 101/100 X Rp. 500.000 = Rp. 505.000
Provisi dan materai = Rp. 5.000
Harga perolehan obligasi :
= Rp. 505.000 + Rp. 5.000 = Rp. 510.000

Bunga berjalan :
Tanggal bunga terakhir   : 01 Mei 2020
Tanggal pembelian           : 01 Agustus 2020
Periode bunga berjalan   : 3 bulan
= 3/12 X 12% X Rp. 500.000 = Rp. 15.000
Surat berharga-obligasi PT Berkah Jaya Rp 510.000
Pendapatan bunga Rp 15.000
Kas Rp 525.000
3. Pada 23 Oktober 2011 Menjual 800 lembar saham PT Mawar Rp 68.000. Pialang
mengurangi biaya komisi dan lain lain Rp 140.000, dan membayar sisanya. Kemudian pada
tanggal 10 Des'11 Menerima deviden dengan jumlah baru yaitu Rp 1.500 per lembar dari PT
Mawar. Lalu, 31 Des'11 Menerima deviden tunai sebesar Rp 38.000.000 dari PT Melati. PT
Melati melaporkan laba bersih sebesar Rp 260.000.000 pada tahun 2011 untuk tgl 31
Desember gunakan metode ekuitas.

JAWAB :

Kas 54,260,000
Biaya komisi 140,000
Investasi dalam saham PT Mawar 44,000,000
Laba penjualan saham PT Mawar 10,400,000

Perhitungan :
800 x Rp 68.000 = Rp 54.400.000
800 x Rp 55.000 = Rp 44.000.000
Laba = Rp 10.400.000

Kas 2,400,000
Pendapatan deviden 2,400,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.500 x 3.200 = Rp 2.400.000

Metode ekuitas.
Kas 38,000,000
Investasi dalam saham PT Melati 38,000,000

Investasi dalam saham PT Melati 65,000,000


Laba dari saham PT Melati 65,000,000
Perhitungan :
32.000/128.000 x Rp 260.000.000 = Rp 65.000.000

4. Pada tanggal 2 Januari 2012, PT A membeli 25% saham yang beredar PT B. PT B


melaporkan rugi bersih sebesar Rp 250.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp
40.000.000 selama tahun 2012. Berapa jumlah penyesuaian yang akan dilakukan oleh PT A
terhadap investasinya pada saham PT B dengan metode ekuitas?

JAWAB :

Investasi dalam saham PT B 2,500,000,000


Kas 2,500,000,000
Perhitungan :
Dimisalkan 25% dari seluruh saham PT B adalah Rp 2.500.000.000

Rugi dari saham PT B 62,500,000


Investasi dalam saham PT B 62,500,000
Perhitungan :
25% (Rp 250.000.000) = Rp 62.500.000

Piutang deviden 10,000,000


Investasi dalam saham PT B 10,000,000
Perhitungan :
25% (Rp 40.000.000) = Rp 10.000.000

5. PT Jasmine merupakan perusahaan yang menjual produk produk kecantikan dalam jumlah
grosir. 3 Jan'10 Membeli 4.000 lembar saham biasa yang beredar milik PT Mawar pada harga
55 ditambah biaya komisi dll Rp 480.000. PT Mawar memiliki 100.000 lembar saham. 2
Jul'10 Menerima deviden rutin Rp 1.250 per lembar dari PT Mawar. Kemudian mendapat
deviden lagi pada tanggal 5 Desember 2010 dengan harga yang sama. Hitung dan buatkanlah
jurnal.

Investasi dalam saham PT Mawar 22,000,000


Kas 22,000,000
Perhitungan :
4.000 x 55.000 = Rp 22.000.000

2 Desember 2010
Kas 2,500,000
Pendapatan deviden 2,500,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000

5 Desember 2010
Kas 2,900,000
Pendapatan deviden 2,900,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
Rp 100 x 4.000 = Rp 400.000

LATIHAN SOAL BAB 4

1. Jika diketahui data dari perusahaab dagang PT GHI untuk periode Juni 2018 sebagai
berikut:
- Kas awal Rp. 30.000.000
- Pembelian persediaan barang dagang Rp. 20.000.000
- Pembelian peralatan Rp. 1.000.000
- Beban operasi perusahaan Rp. 3.000.000
- Penjualan barang dagang Rp. 50.000.000
- Piutang penjualan barang dagang kepada pelanggan sebesar Rp. 4.500.000
- Pendapatan bunga sebesar Rp. 500.000
- Penjualan mesin yang sudah tidak dipakai Rp. 10.000.000
- Penjualan saham ke pihak investor Rp. 5.000.000
- Pajak pengahsilan Rp. 1.500.000
- Pembayaran Deviden Rp. 500.000
- Pembayaran hutang bank Rp. 200.000
- Pembayaran Beban Bunga Rp. 1.000.000
- Laba bersih
Diminta:
Buatlah laporan arus kas perusahaan dagang diatas dengan menggunakan metode
langsung.
Penyelesasian:

PT GHI
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE 30 JUNI 2018
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi:
Penerimaan Kas:
Penerimaan kas dari pelaggan Rp. 50.000.000
Pitang dagang Rp. 4.500.000
Pendapatan bunga diterima Rp. 500.000

Total Penerimaan Kas Rp. 55.000.000

Pengeluaran Kas:
Pembelian persediaan barang dagang: Rp. 20.000.000
Pembayaran beban operasi Rp. 5.000.000
Pembayaran beban bunga Rp. 1.000.000
Pembayaran beban pajak Rp. 1.500.000

Total Pengeluaran Kas (Rp. 27.500.000)

Aliran Kas Bersih Dari Kegiatan Operasi Rp. 27.500.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi:


Penerimaan Kas:
Penjualan mesin Rp. 1.000.000
Total Penerimaan Kas Rp. 1.000.000

Pengeluaran Kas:

Pembelian Peralatan Rp. 3.000.000


Total Pengeluaran Kas (Rp. 3.000.000)

Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi Rp. 2.000.000

Aliran Kas Dari Kegiatan Keuangan:


Penerimaan Kas:
Penjualan Saham Rp. 5.000.000
Total Penerimaan Kas Rp. 5.000.000

Pengeluaran Kas:
Pembayaran Deviden Rp. 2.000.000
Pembayaran Hutang Bank Rp. 10.000.000

Total Pengeluaran Kas Rp. 12.000.000

Aliran Kas Bersih Dari Kegiatan Keungan Rp. 17.000.000

Kenaikan Kas Rp. 8.500.000

Saldo Kas Awal Rp. 30.000.000

Saldo Akhir Rp. 38.500.000

2. Ringkasan arus kas (cash flow) untuk PT Bahagia Selalu untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Penerimaan Kas:
- Kas diterima dari pelanggan Rp. 255.000.000
- Kas diterima dari investasi tambahan oleh pemilik Rp. 55.000.000
Pembayaran Kas:

- Kas dibayarkan untuk beban Rp. 215.000.000


- Kas dibayarkan untuk tanah Rp. 75.000.000
- Kas dibayarkan ke pemilik untuk keperluan pribadi Rp. 25.000.000
Saldo kas per 1 Januari 2017 adalah Rp. 73.500.000

Diminta:
Buatlah laporan arus kas PT Bahagia Selalu, untuk tahun yang berkahir 31 Desember
2016

Jawab:

PT BAHAGIA SELALU
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi:
Kas Diterima Dari Customer 255.000.000
Dikurangi Pembayaran Beban dan Pembayaran Kepada Kreditur 215.000.000
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 40.000.000
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi:
Pembayaran Kas Untuk Pembelian Tanah (75.000.000)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan:
Kas Diterima Dari Pemilik Investasi 55.000.000
Dikurangi Penarikan Kas Oleh Pemilik 25.000.000
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan 30.000.000
Penerunan Bersih di Kas Selama Tahun Berjalan (5.000.000)
Kas Per 1 Januari 2017 73.500.000
Kas Per 31 Desember 2016 68.500.000

3. PT DEF melaporkan data-data berikut:


- Laba Bersih Rp. 120.000.000
- Beban Penyusutan Rp. 12.000.000
- Rugi Atas Pelepasan Peralatan Rp. 15.000.000
- Kenaikan Dalam Piutang Usaha Rp. 5.000.000
- Penurunan Dalam Utang Usaha Rp. 2.000.000
Diminta:

Buatlah bagian arus kas dari kegiatan operasi di laporan arus kas dengan menggunakan
metode tidak langsung.

Jawab:

Arus dari Kegiatan Operasi:

Laba Bersih Rp. 120.000.000


Penyesuaian untuk rekonsiliasi laba bersih ke arus kas bersih dari kegiatan operasi:

Penyusutan Rp. 12.000.000


Rugi Atas Pelepasan peralatan Rp. 15.000.000

Perubahan dalam asset dan kewajiban operasi lancar:

Kenaikan dalam piutang usaha (Rp. 5.000.000)


Penurunan dalam utang usaha (Rp. 2.000.000)

Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi Rp. 140.000.000

4. PT LMN membeli tanah seharga Rp. 135.000.000. Selanjutnya dalam tahun yang sama,
perusahaan menjual tanah dengan nilai buku Rp. 175.000.000 pada harga Rp.
210.000.000. Bagaimanakah pengaruh transaksi ini di laporkan di laporan arus kas?
Jawab:
Keuntungan atas penjualan gtanah dikurangkan dari laba bersih:
Keuntungan atas penjualan tanah Rp. 35.000.000

Pemebelian dan penjualan gtanah dilaporkan sebagai bagian dari arus kas dari kegiatan
investasi, sebagaimana ditunjukkan berikut ini:
Kas yang diterima dari penjualan tanah Rp. 210.000.000
Kas yang dibayarkan untuk pembelian tanah Rp. 135.000.000

5. Apa fungsi laporan arus kas?


Jawab:
- Menilai kegiatan operasi perusahaan pada periode akuntansi sebelumnya dan
merencanakan aktivitas investasi dan pendanaan di periode mendatang.
- Sebagai tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Jika kas yang
dihasilkan belum memenuhi target, maka pihak manajemen bisa segera mengambil
Langkah agar kas perusahaan segera stabil.
- Pada sebuah informasi laporan harus ada peningkatan daya banding pelaporan
kinerja operasi berbagai perusahaan.

LATIHAN SOAL BAB 5


Data dibawah untuk soal nomor 1 dan nomor 2.

Pada tanggal 31 Desember 2018, PT ECA memiliki data keuangan perusahaan sebagai
berikut:

 Piutang Dagang        Rp 400.000.000


 Penjualan Bersih         Rp 2.000.000.000
 Cadangan Kerugian Piutang     Rp 1.250.000

1. Buatlah jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang pada akhir periode, apabila
perusahaan menaksir kerugian piutang yang tidak dapat ditagih lagi sebesar 2% dari
penjualan bersih.
Jawab :
PT ECA
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2018
Tanggal Keterangan ref Debit Kredit
Des 2018 Beban kerugian piutang Rp. 40.000.000
Cadangan kerugian Rp. 40.000.000
piutang
(2% x Rp. 2.000.000.000)

2. Buatlah jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang pada akhir periode, apabila
perusahaan menaksir kerugian piutang yang tidak dapat ditagih lagi sebesar 4% dari
saldo akhir piutang dagang.
Jawab :

PT ECA
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2018
Tanggal Keterangan ref Debit Kredit
Des 2018 Beban kerugian piutang Rp. 14.750.000
Cadangan kerugian piutang Rp. 14.750.000
(4% x Rp.400.000.000-
Rp.1.250.000)

3. PT ECA menjual barang dagangan kepada PT ABC sebesar Rp. 50.000.000 dengan
syarat 2/10,n/30. Buatlah jurnal yang dicatat oleh PT ECA.
Jawab :

PT ECA
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2018

Tanggal Keterangan ref Debit Kredit


Des 2018 Piutang dagang Rp. 50.000.000
Penjualan Rp. 50.000.000

4. Wesel Tagih dengan nominal Rp.300.000, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret
2001 Wesel Tagih tersebut didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2001 dengan
diskonto 10 %.Buatlah jurnalnya, jika wesel tagih berbunga.
Jawab :

Misal wesel diatas berbunga sebesar 12%/tahun dan didiskontokan dengan diskonto
10%/tahun.
Nilai nominal wesel Rp. 300.000
Bunga = 12% x 2/12 x Rp. 300.000 Rp. 6.000 (+)

Nilai jatuh tempo wese; Rp. 306.000


Diskonto :
Rp. 306.000 x 10% x 36/360 Rp. 3.060 (-)

Uang yang diterima Rp. 302.940


Jurnal yang dicatat oleh pihak yang mendiskonto wesel adalah.

Tanggal Keterangan ref Debit Kredit


Maret 2001 Kas Rp. 302.940.
Piutang wesel Rp. 300.000
(didiskontokan)
Pendapatan bunga Rp. 2.940

5. wesel dengan nilai nominal Rp.3.000, jangka waktu 6 bulan dan bunga 24%,
tertanggal 1 September 2005. Buatlah jurnal yang dibuat oleh penjual (pemegang
saham).
Jawab :

tanggal Keterangan ref debit Kredit


1 Sept 2005 Piutang wesel Rp. 3.000
penjualan Rp. 3.000

Anda mungkin juga menyukai