Disusun oleh :
Kelompok 8
1. Tarisha Sekar Utami Putri (1914190045)
2. Maivida Rabi'ah Al Adawiyah (1914190049)
3. Syahida Amalia Gita Fitri (1914190051)
4. Andrew Arya Maulana (1914190062)
5. Vesya (1914190068)
BAB 1
Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
Akuntansi Keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada
pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk
digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal.
Akuntansi Manajerial (managerial accounting) adalah proses pengindentifikasian,
pengukuran, penganalisian dan pengomusikasian informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasi sebuah
organisasi.
Informasi keuangan hanya dapat atau lebih baik disajikan melalui pelaporan keuangan
(financial reporting ). Laporan Keuangan (financial statements) yang sering disajikan
adalah:
1) Neraca
2) Laporan Laba Rugi
3) Laporan Arus Kas
4) Laporan Ekuitas Pemilik Atau Pemegang Saham
a. Mendukung produktivitas
b. Mendorong inovasi
c. Menyediakan pasar sekuritas serta pasar keredit yang efisien dan likuid untuk
membeli serta menjual sekuritas dan memperoleh serta menjamin pinjaman
Aktiva Lunak
Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras (persediaan, pabrik)
tetapi tidak menyajikam banyak informasi tentang aktiva-aktiva lunak (tak
berwujud) perusahaan. Aktiva yang terbaik sering kali tidak berwujud, seperti
keahlian (pengetahuan) dan dominasi pasar Microsoft, sistem pemasarann
yang unik serta karyawan yang terlatih baik Dell.dan citra merek J.Crew.
Ketepatan Waktu
Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan
yang diaudit hanya disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan keuangan
real-time yang tersedia.
Securities and Exchange Commission (SEC) dibentuk pada tahun 1934 untuk
membantu memulihkan kepercayaan investor setelah kehancuran pasar saham dan
perekonomian nasional mengalami Depresi Besar (Great Depression) pada tahun 1929.
SEC memiliki kekuasaan yang luas untuk mennetukan, dengan tingkat rincian yang
diinginkannya, dibawah yurisdiksinya. SEC mendorong badan penetapan standar
swasta. SEC mengharuskan perusahaan public untuk mematuhi GAAP.
1) FASB harus responsive terhadap kebutuhan dan sudut pandang dari seluruh
komunitas ekonomi, bukan hanya akuntan public
2) FASB harus beroperasi secara transparan didepan public melalui sistem “proses
yang memuaskan (due process)”
Financial Accounting
Foundation (FAF)
Government Accounting
Financial Accounting Standarts
Standarts Board (GASB)
Board (FASB)
Governmental Accounting
Financial Accounting Standards
Standards Advisory Council
Advisory Council (FASAC)
(GASAC)
Apa yang menurut public harus di lakukan akuntan dengan apa yang menurut akuntan
bisa mereka lakukan:
Sulit dihilangkan
Sarbanes-Oxley act (2002)
Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
FASB dan IASB menyadari bahwa pasar global paling baik dilayani jika hanya satu
set GAAP yang digunakan.
LAPORAN LABA-RUGI
Laporan laba-rugi, yang juga disebut statement of income atau statement of earnings, adalah
laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.
Laporan laba-rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa
depan dengan berbagai cara. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang
terdapat dalam laporan laba-rugi untuk :
1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-
rugi.
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
Kualitas Laba
Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi (transaction approach)
karena berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah terjadi selama
periode akuntansi. Laba juga dapat diklasifikasikan menurut pelanggan, lini produk, atau
fungsi, atau menurut kategori operasi dan non-operasi, berlanjut dan yang dihentikan, serta
biasa dan tidak biasa.
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung (single-step income statementent), hanya ada dua
pengelompokkan: yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk
menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah “langsung” muncul karena perhitungan laba
bersih hanya memerlukan satu pengurangan.
Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya
implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.
Dengan demikian, format langsung menghilangkan masalah klasifikasi yang bisa muncul.
ILUSTRASI
LAPORAN LABA-RUGI
Pendapatan
Penjualan bersih $2.972.413
Pendapatan deviden 98.500
Pendapatan sewa 72.910
Total pendapatan 3.143.823
Beban
Harga pokok penjualan 1.982.541
Beban penjualan 453.028
Beban administrasi 350.771
Beban bunga 126.060
Beban pajak penghasilan 66.934
Total beban 2.979.334
Laba bersih $ 164.489
Laba per saham biasa $1,74
1. Bagian operasi.
a) Bagian penjualan atau pendapatan.
b) Bagian harga pokok penjualan.
c) Beban penjualan.
2. Beban administrasi atau umum.
a) Pendapatan dan keuntungan lain.
b) Beban dan kerugian lain.
3. Pajak penghasilan.
4. Operasi yang dihentikan.
5. Pos-pos luar biasa.
6. Laba per saham.
Pembagian di atas memakai klasifikasi beban alami (natural expense classification) dan
umumnya dipergunakan oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dalam
perdagangan besar. Klasifikasi beban operasi lainnya yang direkomendasikan untuk toko-toko
ritel adalah klasifikasi beban fungsional (functional expense classfication) yang terdiri dari
beban administrasi, hunian, publisitas, pembelian, dan penjualan.
LAPORAN LABA-RUGI
Pendapatan Penjualan
Penjualan $3.053.081
Dikurangi: Diskon penjualan $ 24.241
Retur penjualan dan penurunan harga 56.427 80.668
Pendapatan penjualan bersih 2.972.413
Beban Operasi
Beban penjualan
Gaji dan komisi penjualan 202.644
Gaji kantor-penjualan 59.200
Travel dan hiburan 48.940
Beban iklan 38.315
Beban pengangkutan dan transportasi-keluar 41.209
Beban perlengkapan pengiriman 24.712
Perangko dan stasioneri 16.788
Penyusutan peralatan penjualan 9.005
Beban telepon dan internet 12.215 453.028
Beban administrasi
Gaji pejabat 186.000
Gaji kantor 61.200
Beban jasa hukum dan profesional 23.721
Beban utilitas 23.275
Beban asuransi 17.029
Penyusutan bangunan 18.059
Penyusutan peralatan kantor 16.000
Stasioneri, perangko, dan perlengkapan 2.875
Beban kantor rupa-rupa 2.612 350.771 803.799
Laba dari operasi 186.073
LAPORAN LABA-RUGI
Operasi yang dihentikan (discontinued operations) terjadi apabila dua hal berikut terjadi : (a)
perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi yang sedang
berjalan, dan (b) tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi
pelepasan.
Perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan (dalam kategori laporan laba-rugi yang
terpisah) untuk keuntungan atau kerugian dari pelepasan komponen bisnis. Selain itu, hasil
operasi dari suatu komponen yang telah atau akan dilepas juga harus dilaporkan terpisah dari
operasi berlanjut (continuing operations). Pengaruh dari operasi yang dihentikan
diperlihatkan setelah pajak sebagai kategori terpisah, yaitu setelah operasi berlanjut tetapi
sebelum pos-pos luar biasa.
ILUSTRASI
Penyajian Operasi yang Dihentikan dalam Laporan Laba-Rugi
Pos-pos luar biasa adalah kejadian dan transaksi yang dibedakan oleh sifatnya yang tidak
biasa dan oleh kejarangan terjadinya. Kedua kriteria berikut harus dipenuhi sebelum suatu
kejadian atau transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar biasa:
a) Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilepas kepada pihak
lain, biaya riset dan pengembangan yang ditangguhkan, serta aktiva tak berwujud
lainya.
b) Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau transiasi valuta asing, termasuk yang
berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi berskala besar.
c) Keuntungan atau kerugian atas pelepasan komponen bisnis (dilaporkan sebagai operasi
yang dihentikan).
d) Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pembebasan properti, pabrik, atau
peralatan yang dipakai dalam operasi.
e) Pengaruh pemogokan, termasuk yang dialami oleh pesaing dan pemasok penting.
f) Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang.
Pos-pos yang disebutkan di atas tidak dianggap sebagai pos luar biasa “karena bersifat biasa
dan diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari aktivitas bisnis yang normal atau berlanjut.”
Pos-pos luar biasa harus disajikan dalam jumlah bersih setelah pajak dalam bagian terpisah
dilaporan laba-rugi, biasanya tepat sebelumnya laba bersih. Setelah mencatumkan pendapatan
yang biasa, biaya, dan beban, serta pajak penghasilan, yaitu bagian akhir dari laporan laba-
rugi akan terlihat sbb:
ILUSTRASI
Penempatan Pos-pos Luar Biasa dalam Laporan Laba-Rugi
Pos-pos luar biasa (dikurangi pajak penghasilan yang terkait sebesar $________ )
Laba bersih
Sebagai contoh, Keystone Consolidated Industries, Inc. Menyajikan pada Ilustrasi kerugian
luar biasanya sebagai berikut:
Catatan E: Pos Luar Biasa. Keystone Steel and Wire Division’s Steel Work mengalami banjir pada tanggal 22
Juni. Pos luar biasa ini merupakan biaya estimasi, bersih sesudah pajak-penghasilan yang terkait sebesar
$1.279.000, yang dibutuhkan untuk memperbaiki fasilitas tersebut.
Beban bersih untuk memperkuat struktur pembotolan internasional meliputi kelebihan sebesar $87 juta
yang berhubungan dengan penyelesaian yang berkaitan dengan perjanjian pembotolan di Venezuela,
yang telah di-offset sebagian oleh biaya terkait.
Perubahan Prinsip Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi akan mencakup perubahan metode penetapan harga persediaan
dari FIFO ke biaya rata-rata atau perubahan dalam akuntansi untuk kontrak konstruksi dari
metode persentase penyelesaian menjadi metode selesai kontrak.
Sebuah perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan melakukan penyesuaian
retrospektif.
Ilustrasi
Menghitung Perubahan Prinsip Akuntansi
Kelebihan FIFO
Metode Rata-rata atas Metode
Tahun FIFO
Tertimbang Rata-rata
Tertimbang
2005 $40.000 $35.000 $5.000
2006 30.000 27.000 3.000
Total $8.000
Ilustrasi
Penyajian Perubahan Prinsip Akuntansi dalam Laporan Laba-Rugi
2007 2006 2005
Laba sebelum pajak $30.000 $27.000 $35.000
Pajak penghasilan 9.000 8.100 10.500
Laba bersih $21.000 $18.900 $24.500
Jadi, berdasarkan pendekatan retrospektif, perusahaan memasukkan kembali angka laba tahun
lalu menurut metode yang baru diadopsi. Pendekatan ini mempertahankan komparabilitas
antar tahun.
Perubahan Estimasi
Perubahan estimasi tidak ditangani secara retrospektif, tetapi dikompensasi ke belakang untuk
menyelesaikan tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai kesalahan atau
pos-pos luar biasa.
Koreksi Kesalahan
Koreksi kesalahan diperlukakan sebagai penyesuaian periode sebelumnya (prior period
adjusments), yang serupa dengan perubahan prinsip akuntansi. Perusahaan mencatat koreksi
kesalahan pada tahun dimana kesalahan tersebut ditemukan. Perusahaan itu juga melaporkan
kesalahan dalam laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba tahun ditahan.
Laba ditahan didebet karena pendapatan penjualan, dan karena itu laba bersih, telah dicatat
terlalu tinggi pada periode sebelumnya. Piutang Usaha dikredit untuk mengurangi saldo yang
dinyatakan terlalu tinggi ini menjadi jumlah yang benar.
Ilustrasi
Pengungkapan Catatan Alokasi Pajak Intraperiode
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Pos luar biasa, dikurangi pengurangan pajak penghasilan
Yang berlaku (Catatan 1) 70.000
Laba bersih $105.000
Catatan 1: Selama tahun berjalan, Perusahaan mengalami bencana besar dengan kerugian $70.000,
setelah pengurangan pajak penghasilan yang berlaku sebesar $30.000.
Laba Komprehensif
Laba komprehensif (comprehensive income) meliputi semua pendapatan dan keuntungan,
beban dan kerugian yang dilaporkan dalam keuntungan dan kerugian yang tidak laba bersih,
dan selain itu juga mencakup dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas
pemegang saham. Pos-pos yang melewati laporan laba-rugi ini disebut sebagai laba
komprehensif lainnya (other comprehensive income).
BAB 3
INVESTASI
Pengertian Investasi
Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen. Dan sewa guna), untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. (SAK : 2004 nomor 13 tentang Akuntansi Investasi).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengeluaran dana yang
dikeluarkan oleh para investor dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa yang
akan datang atas investasinya tersebut.
Jenis-jenis Investasi
Penyajian/Pengungkapan
Investasi jangka panjang disajikan pada neraca menurut jenisnya, baik yang bersifat non
permanen maupun yang bersifat permanen. Investasi non permanen yang diragukan
tertagih/terealisasi disajikan sebagai pengurang investasi jangka panjang non permanen.
Investasi non permanen yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah
tanggal pelaporan direklasifikasi menjadi bagian lancar investasi non permanen pada aset
lancar.
Hasil dari investasi, seperti bunga dan dividen, diakui sebagai pendapatan dan disajikan pada
LRA dan LO. Apabila terdapat hasil investasi yang masih terutang disajikan sebagai piutang
pada neraca.
Berikut adalah ilustrasi penyajian investasi jangka panjang pada neraca:
PEMERINTAH ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1
URAIAN JUMLAH
ASET
ASET LANCAR
....
Investasi Jangka Pendek
Bagian Lancar Investasi Jangka Panjang Non Permanen xxxx
.....
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Jangka Panjang Non Permanen
Investasi dalam obligasi xxxx
Penyertaan Modal Pemerintah dalam Proyek Pembangunan xxxx
Dana Bergulir xxxx
(Dana Bergulir yang diragukan tertagih/terealisasi) (xxxx)
Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya xxxx
(Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya yang diragukan
(xxxx)
tertagih/terealisasi)
Jumlah Investasi Jangka Panjang Non Permanen xxxx
Investasi Jangka Panjang Permanen
Investasi Permanen PMN xxxx
Investasi Permanen BLU xxxx
Investasi Permanen Lainnya xxxx
Jumlah Investasi Jangka Panjang Permanen xxxx
Jumlah Investasi Jangka Panjang xxxxx
ASET TETAP
ASET LAINNYA
....
Dana Kelolaan yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan xxxx
KEWAJIBAN
EKUITAS
Instrumen pasar uang adalah surat utang jangka pendek yang kurang dari satu tahun
yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau Perusahaan.
Contoh : Deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia.
Instrumen pasar uang memiliki tingkat resiko investasi berupa gagal membayar nilai
investasi dan bunga yang rendah
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan jangka
waktu utang pada obligasi adalah lebih dari satu tahun. Obligasi merupakan tingkat
investasi yang rendah, namun resikonya sedikit di atas instrumen pasar uang. Resiko
terbesar adalah adanya kemungkinan penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali
utangnya.
Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang dicatat dengan
jumlah harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua biaya pembelian seperti
komisi, materai, provisi dan lain sebagainya. Apabila harga beli berbeda dengan nilai
nominal obligasi, selisihnya disebut agio atau disagio obligasi.
Sebagai contoh PT. Mei Jaya membeli obligasi PT. Mei Bong pada tanggal 1 April
2020, nominal Rp. 50.000.000, bunga 12% dengan harga beli sebesar 50.000.000.
Biaya pembelian, yaitu komisi dan materai sebesar 500.000. Bunga obligasi
dibayarkan sebesar 1 Juni dan 1 Oktober.
Perhitungan :
Harga beli obligasi 50.000.000
Komisi dan materai 500.000
50.500.000
Bunga berjalan (1 april-1 juni) : 2/12×12%x50.000.000 = Rp 1.000.000
Jumlah uang yang dibayarkan 51.500.000
Pada tanggal 1 Oktober 2020 yaitu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal
sebagai berikut :
Perhitungan bunga 6/12×12%x50.000.000 3.000.000
Jurnal :
Kas 3.000.000
Pendapatan bunga obligasi 3.000.000
Laba atau rugi dari penjualan investasi jangka panjang biasanya dilaporkan dalam
perhitungan laba-rugi. Penghasilan penjualan investasi umumnya dipisahkan dari
penghasilan yang diterima dari kegiatan usaha. Investasi jangka panjang dalam saham
dan obligasi dicatat sebesar harga perolehannya.
- Jika persentase pemilikan kurang dari 20%. Metode pencatatan dengan metode
nilai wajar/fair valued method.
- Investasi dalam saham tersedia untuk dijual
- Investasi dalam saham untuk diperdagangkan
- Persentase pemilikan 20% sampai dengan 50%. Metode pencatatan dengan
metode ekuitas (equity method)
- Persentase pemilikan lebih dari 50%, metode pencatatan dibuat laporan keuangan
yang dikonsolidasikan untuk kedua perusahaan itu.
Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh
badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset
finansial lainnya. Dana tersebut disimpan di Bank penyimpanan yang disebut dengan
Bank Kustodian.
Pengakuan
Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan
piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi jangka pendek apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan/atau manfaat sosial atau jasa potensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah dalam
jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan; dan
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas
pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja atau pun pengeluaran pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
Apabila dalam pelepasan/penjualan investasi jangka pendek terdapat kenaikan atau penurunan
nilai dari nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai penambah atau pengurang SILPA
dan sebagai keuntungan atau kerugian pada Laporan Operasional. Keuntungan diakui pada
saat harga pelepasan/penjualan (setelah dikurangi biaya penjualan) lebih tinggi dari nilai
tercatatnya, dan kerugian diakui pada saat harga pelepasanjpenjualan (setelah dikurangi biaya
penjualan) lebih rendah dari nilai tercatatnya.
Pengukuran
a. Beberapa Jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar.
Dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan
nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
b. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi
jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi
meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa
bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
c. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka
investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu
sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan
nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Disamping
itu, apabila surat berharga yang diperoleh dari hibah yang tidak memiliki nilai pasar
maka dinilai berdasarkan hasil penilaian sesuai ketentuan.
d. Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito
jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
e. Investasi jangka pendek dalam mata uang asing disajikan pada neraca dalam mata
uang Rupiah sebesar kurs tengah Bank Sentral pada tanggal pelaporan.
Penyajian/Pengungkapan
Investasi jangka pendek disajikan pada pos aset lancar di neraca. Sedangkan hasil dari
investasi, seperti bunga, diakui sebagai pendapatan dan disajikan pada Laporan Realisasi
Anggaran dan Laporan Operasional. Transaksi pengeluaran kas untuk perolehan investasi
jangka pendek dicatat sebagai reklasifikasi kas menjadi investasi jangka pendek oleh BUN
dan BLU, dan tidak dilaporkan dalam LRA. Keuntungan atau kerugian saat pelepasan
investasi jangka pendek disajikan dalam Laporan Operasional dan sebagai penyesuaian
SiLPA pada LRA.
Pada LAK, investasi jangka pendek disajikan sebagai bagian tersendiri di luar 4 (empat)
aktivitas yang ada dalam LAK, dan atas selisih harga penjualan/pelepasan dan nilai
tercatat atas investasi jangka pendek disajikan sebagai penyesuaian terhadap Kas.
Berikut adalah ilustrasi penyajian investasi pada Laporan Realisasi Anggaran:
PEMERINTAH ABC
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 20X1
URAIAN JUMLAH
*) Termasuk penyesuaian atas Selisih Harga Penjualan/Pelepasan dan Nilai Tercatat atas
Investasi Jangka Pendek
Berikut adalah ilustrasi penyajian investasi pada Neraca:
PEMERINTAH ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1
URAIAN JUMLAH
ASET
ASET LANCAR
......
Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam Deposito xxxx
Investasi dalam SUN xxxx
Investasi dalam SBI xxxx
Jumlah Investasi Jangka Pendek xxxxx
.............
INVESTASI JANGKA PANJANG
ASET TETAP
ASET LAINNYA
KEWAJIBAN
Berikut adalah ilustrasi penyajian pada LAK, apabila pada tanggal pelaporan masih terdapat
investasi jangka pendek:
PEMERINTAH ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 20X1
URAIAN JUMLAH
AKTIVITAS OPERASI xxxx
AKTIVITAS INVESTASI xxxx
AKTIVITAS PENDANAAN xxxx
AKTIVITAS TRANSITORIS xxxx
Total Kenaikan (Penurunan} Kas xxxx
Penyesuaian *) xxxx
Total Kenaikan (Penurunan) Kas setelah Penyesuaian xxxx
Saldo Awal Kas di BUN xxxx
Koreksi Saldo Awal Kas xxxx
Saldo Awal Kas di BUN setelah Koreksi xxxx
Saldo Akhir Kas di BUN xxxx
Investasi Jangka Pendek (xxxx)
Saldo Akhir Kas di BUN Selain yang telah
xxxx
Diinvestasikan
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran xxxx
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan xxxx
Saldo Akhir Kas di .... xxxx
SALDO AKHIR KAS xxxx
Pada setiap kesempatan, persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang
penting, karena persediaan modal bisa berubah sepanjang waktu, dan perubahan itu bisa
mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Biasanya, terdapat dua kekuatan yang mempengaruhi
persediaan modal: investasi dan depresiasi.
Investasi mengacu pada pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru, dan hal itu
menyebabkan persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada penggunaan modal,
dan hal itu menyebabkan persediaan modal berkurang.
Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada tenaga kerja dan jumlah kapital. Investasi akan
menambah jumlah daripada kapital. Tanpa investasi maka tidak akan ada pabrik/mesin baru,
dan dengan demikian tidak ada ekspansi. Pengertian investasi mencakup investasi barang-
barang tetap pada perusahaan (business fixed investment), persediaan (inventory) serta
perumahan (residential).
Faktor-Faktor yang Perlu diperhatikan Dalam Berinvestasi
a) Pendapatan (income), umumnya orang yang berinvestasi dengan tujuan ini tidak terlalu
mementingkan return atau keuntungan. Mereka sudah senang asal investasinya sudah
menghasilkan. Sebaliknya dengan keamanan investasi mereka sangat peduli. Mereka tidak
menginginkan modal investasi sampai hilang.
b) Pertumbuhan modal (capital growth), orang-orang yang berinvestasi dengan tujuan ini
umumnya adalah orang-orang yang berani mrngambil resiko. Mereka mengharapkan
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum dan bisa menerima bila ternyata uang
yang diinvestasikannya habis.
Yang dimaksud dengan jangka waktu investasi adalah berapa lama investasi tersebut
dilakukan. Dengan mengetahui panjang pendeknya rentang waktu yang dimiliki, maka
seseorang dapat dengan lebih baik lagi memilih keputusan investasinya.
Secara umum pembagian waktu itu adalah :
1. Jangka pendek, maksimum 1 tahun
2. Jangka menengah, 1-3 tahun
3. Jangka panjang lebih dari 3 tahun
4. Profil resiko investor
b. Moderate adalah orang-orang yang masih mau berinvestasi dengan resiko, akan tetapi
mereka lebih prefer untuk berinvestasi di model investasi yang tidak terlalu beresiko.
Pilihan investasi yang dilakukan adalah medium risk-medium return.
c. Aggressive adalah orang-orang yang mau return atau keuntungan tinggi. Mereka
mengharapkan keuntungan maksimum dari investasinya. Mereka juga tidak terlalu
bermasalah dengan resiko yang ada. Pilihan unvestasi yang dilakukan adalah high risk-
high return.
Nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk mengevaluasi likuiditas,
solvensi, dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas (liquidity) mengacu pada “kedekatan
(kemudian dikonversikan) pada kas” dari aktiva kewajiban-kewajiban. Solvensi
(solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang pada saat jatuh
tempo. Dan Fleksibilitas Keungan (financial flexibility) mengacu pada kemampuan
perusahaan untuk berekasi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta
kebutuhan dan peluang yang tak terduga.
- Metode Langsung, disebut metode perhitungan rugi-laba karena dalam metode ini
melaporkan berapa besarnya penerimaan dan pengeluaran dalam pos tersebut.
Misalnya kas yang diterima dari pelanggan, kas yang dibayarkan untuk persediaan.
- Metode Tidak Langsung, diebut metode rekonsiliasi, yang dimulai dari laporan
laba bersih dan menyesuaikan nilai akrualnya.
BAB 5
PIUTANG DAGANG (ACCOUNT RECEIVABLE)
Piutang terdiri dari 3 jenis yaitu :
Piutang Dagang
Piutang dagang adalah perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Perjanjian kreditnya
merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-
dokumen perusahaan, seperti faktur pesanan. Biasanya piutang dagang tidak melibatkan
bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayarannya
tidak dilakukan dalam periode tertentu (Jay M. Smith dan K. Fred Skousen,1987 : 287).
Piutang wesel
Piutang wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat)
kepada si wajib bayar (yang berutang) untuk membayar sejumlah uang seperti yang tertera
dalam surat tersebut pada waktu yang telah di tentukan di masa yang akan datang. Jangka
waktu pada piutang wesel pada umumnya paling sedikit 60 hari.
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada pejabat perusahaan,
pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan
usaha (Slamet Sugiri, 2009 : 43). Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang
tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel (Al Haryono Jusup, 2005 : 53).
Apabila suatu perusahaan atau organisasi mempunyai hubungan jual beli dengan suatu pihak
sehingga terdapat piutang dagang dan utang dagang atau utang lainnya, penulisan dalam
neraca tidak boleh dikompensasi, tetapi harus dinyatakan secara terpisah.
Bila piutang timbul dari penjualan asset perusahaan, pemberian pinjaman kepada pihak
tertentu maka piutang tersebut tidak termasuk golongan piutang dagang tapi dinamakan
piutang non dagang. Piutang dagang muncul ketika penjualan terjadi, tetapi perusahaan belum
menerima kas. Besarnya piutang dagang tergantung dari penjualan kredit per periode dan
lamanya periode pengumpulan piutang.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan atau organisasi mempunyai penjualan rata-rata sebesar
Rp 1 juta per hari, kemudian periode pengumpulan piutang adalah 30 hari, piutang dagang
perusahaan atau organisasi tersebut saat kondisi sudah mulai stabil adalah Rp 1 juta x 30 hari
= Rp 30 juta. Jika kebijakan kredit perusahaan atau organisasi berubah, misalnya tingkat
penjualan kredit dikurangi atau periode pengumpulan piutang dipercepat, piutang dagang
perusahaan tersebut juga akan berubah.
Dalam kasus demikian jumlah Piutang Dagang (Account Receivable) yang jangka waktu
penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal, harus diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.
Masalah-masalah akuntasi yang bersangkutan dengan piutang dagang meliputi tiga hal, yaitu :
1. Pengakuan piutang dagang
2. Penilaian piutang dagang
3. Pengalihan piutang dagang
Dengan mencatat piutang pada nilai nominalnya (jumlah jatuh tempo), akuntan menghadapi
masalah penyajian laporan keuangan. Pelaporan piutang melibatkan :
Klasifikasi
Penilaian di neraca
Pengalihan Piutang Dagang
Tidak ada ayat jurnal yang dilakukan sampai suatu perkiraan spesifik secara pasti telah
ditetapkan sebagai tak tertagih. Kemudian kerugian tersebut dicatat dengan mengkredit
piutang dagang dan mendebet beban piutang tak tertagih. Metode Penghapusan Langsung
mencatat Piutang Tak Tertagih dalam tahun saat ditentukan bahwa suatu piutang tertentu tidak
dapat ditagih.
Metode penyisihan.
Suatu estimasi dilakukan untuk perkiraan piutang yang tak tertagih dari semua penjualan
kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi tersebut dimasukkan sebagai beban dan
pengurangan tak langsung dalam piutang dagang (melalui suatu kenaikan dalam perkiraan
penyisihan) dalam periode saat penjualan tersebut dicatat. Metode Penyisihan mencatat beban
atas dasar estimasi dalam periodeakuntansi saat penjualan kredit dilakukan.
Pendukung Metode Penyisihan yakin bahwa beban piutang tak tertagih harus dicatat dalam
periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan pencocokkan yang tepat atas beban
dan pendapatan dan untuk mendapatkan nilai pencatatan yang tepat untuk piutang dagang.
Meskipun estimasi digunakan, persentase dari piutang yang tidak akan tertagih dapat
diramalkan dari pengalaman masa lalu, kondisi pasar sekarang dan analisis atas saldo yang
beredar. Piutang adalah arus masuk kas prospektif, dan kemungkinan penagihannya harus
dipertimbangkan dalam menilai arus masuk ini.
1. Resiko tidak dibayarnya seluruh tagihan (Piutang) ini terjadi jika jumlah piutang tidak
dapat direalisasikan sama sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor,
misalnya karena seleksi yang kurang baik dalam memilih langganan sehingga
perusahaan memberikan kredit kepada langganan yang tidak potensial dalam
membayar tagihan, juga dapat terjadi adanya stabilitas ekonomi dan kondisi negara
yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat dikembalikan.
2. Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang, Hal ini akan mengurangi pendapatan
perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian bila jumlah piutang yang diterima
kurang dari harga pokok barang yang dijual secara kredit.
3. Resiko keterlambatan pelunasan piutang, Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan
dana atau untuk biaya penagihan. Tambahan dana ini akan menimbulkan biaya yang
lebih besar apabila harus dibelanjai oleh pinjaman.
4. Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang, Resiko ini terjadi karena adanya
tingkat perputaran piutang yang rendah sehingga akan mengakibatkan jumlah modal
kerja yang tertanam dalam piutang semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan
adanya modal kerja yang tidak produktif.
PIUTANG WESEL
Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang. Piutang
Wesel / Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah
menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran
lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun, maka
dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Pengertian yang lain, piutang wesel atau wesel tagih atau surat perjanjian piutang (promissory
note) adalah janji tertulis dalam bentuk yang lebih formal dari satu pihak kepada pihak lain
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang atau
tanggal jatuh tempo (maturity date). Surat tersebut dapat dibayarkan ke perorangan atau
perusahaan, atau penanggung atau pemegang piutang wesel.
Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perusahaan yang membuat janji. Pihak yang
berhak menerima piutang wesel disebut penerima pembayaran (payee), dan pihak yang
membuat janji disebut pembuat janji (maker) . Piutang wesel ada yang dapat
dipindahtangankan dan ada yang tidak dipindahtangankan. Jika wesel yang
dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang
memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini dapat didiskontokan ke bank
sebelum jatuh temponya.
Pencatatan piutang wesel harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya, seperti wesel dagang,
wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus
dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam rekening piutang
wesel menunggak. Piutang wesel yang jatuh tempo dalam satu tahun dimasukkan ke dalam
aktiva lancar. Piutang wesel yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai
piutang jangka panjang.
Misalnya jatuh tempo wesel 60 hari tertanggal 17 maret adalah 16 mei,di hitung sebagai
berikut :
Menghitung Bunga
Wesel ada yang tidak berbunga ( non-interest bearing note) dan berbunga (interest bearing
notes). Apabila sebuah perusahaan menerima wesel tidak berbunga, maka pada saat
pembayaran ia hanya akan menerima uang sejumlah nilai nominal yang dicantumkan. Untuk
wesel yang berbunga, suku bunga wesel biasanya dinyatakan atas dasar tahunan.
Bunga
Bunga= Nilai nominal
= Nilai x Suku
nominal x bunga
Sukux bunga
jangka waktu
x jangka waktu
Wesel setahun wesel
Wesel setahun wesel
Oleh karena suku bunga dinyatakan dengan suku bunga tahunan maka jangka waktu wesel
pada rumus diatas harus dinyatakan juga sebagai proporsi tahunan. Misalnya, jika jangka
waktu wesel adalah 60 hari, maka 60 hari harus dinyatakan sebagai 60/360 atau 60/365
tergantung apakah setahun dihitung 360 hari atau 365 hari. Jika jangka waktu wesel adalah 4
bulan, maka 4 bulan dinyatakan sebagai 4/12 karena setahun adalah 12 bulan. Lebih jelasnya,
berikut adalah contoh perhitungan bunga wesel.
Rp. 1000 ; 12% ; 120 hari Rp. 1.000 x 12% x 120/360 Rp. 40
Rp. 3000 ; 24% ; 6 bulan Rp. 3.000 x 24% x 6/12 Rp. 360
Rp. 2000 ; 15% ; 1 tahun Rp. 2.000 x 15% x 1/1 Rp. 300
Mendiskontokan Wesel
Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai
jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang
diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yangdiperhitungkan ini disebut
juga diskonto.
Syarat pendiskontoan wesel : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh
tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untukmelunasi wesel tersebut.
Penyajian Di Neraca
Piutang wesel jangka pendek dilaporkan di neraca dalam kelompok aktiva lancar. Piutang
wesel disajikan di atas piutang dagang karena dapat direalisasi dengan cepat menjadi kas
melalui pendiskontoan. Kewajiban kontinjen dari wesel yang didiskontokan harus
diungkapkan. Contoh penyajiannya sebagai berikut :
2. Dalam proses alokasi modal yang efektif adalah penting untuk ekonomi yang
sehat yaitu…
Jawab:
a) Mendukung produktivitas
b) Mendorong inovasi
c) Menyediakan pasar sekuritas serta pasar keredit yang efisien dan likuid untuk membeli
serta menjual sekuritas dan memperoleh serta menjamin pinjaman
FASB memutuskan bahwa komponen laba komprehensif lainnya disajikan dengan salah satu
dari tiga cara berikut:
1. Laporan laba-rugi kedua yang terpisah.
2. Laporan laba-rugi dan laba komprehensif gabungan (combined statement of
comprehensive income); atau
3. Sebagai bagian dari Laporan ekuitas pemegang saham (statement of stockholders’
equity) atau sering disebut laporan perubahan ekuitas pemegang saham.
Penyajian Neraca
Nama Perusahaan
Neraca
Soal Jawab
1. Diketahui data-data perusahaan PT Electric Service untuk periode akhir Desember
2019 sebagai berikut :
Pendapatan jasa Rp. 70.000.000
Pendapatan bunga Rp. 1.200.000
Beban gaji Rp. 12.500.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.820.000
Beban iklan Rp. 600.000
Beban penyusutan Rp. 380.000
Beban pantry Rp. 325.000
Beban premi asuransi Rp. 1.500.000
Beban listrik dan air Rp. 530.000
Beban administrasi Rp. 290.000
Beban bunga Rp. 200.000
Buatlah laporan laba rugi perusahaan diatas dengan menggunakan bentuk laporan laba-
rugi single step.
Jawab:
PT Electric Service
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2019
Pendapatan usaha
Pendapatan jasa Rp. 70.000.000
Pendapatan bunga Rp. 1.200.000
Rp. 71.200.000
Beban usaha
Beban gaji Rp. 12.500.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.820.000
Beban premi asuransi Rp. 1.500.000
Beban iklan Rp. 600.000
Beban listrik dan air Rp. 530.000
Beban penyusutan Rp. 380.000
Beban pantry Rp. 325.000
Beban administrasi Rp. 290.000
Beban bunga Rp. 200.000
(Rp. 20.645.000)
Laba bersih Rp. 50.555.000
2. Berdasarkan data perusahaan PT Electric Service diatas buatlah laporan laba rugi
dengan menggunakan bentuk laporan laba rugi multiple step jika diketahui pajak
penghasilannya 10 %
Jawab:
PT Electric Service
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2019
Pendapatan usaha
Pendapatan jasa Rp. 70.000.000
Pendapatan bunga Rp. 1.200.000
Rp. 71.200.000
Beban usaha
Beban gaji Rp. 12.500.000
Beban sewa Rp. 2.500.000
Beban perlengkapan Rp. 1.820.000
Beban premi asuransi Rp. 1.500.000
Beban iklan Rp. 600.000
Beban listrik dan air Rp. 530.000
Beban penyusutan Rp. 380.000
Beban pantry Rp. 325.000
Beban administrasi Rp. 290.000
Beban bunga Rp. 200.000
(Rp. 20.645.000)
Laba sebelum pajak Rp. 50.555.000
Beban pajak penghasilan (10%) (Rp. 5.055.500)
Laba setelah pajak Rp 45.499.500
3. Diketahui :
Persediaan awal Rp. 145.000.000
Persediaan akhir Rp. 283.500.000
Pembelian Rp. 346.000.000
Potongan Pembelian Rp. 37.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp. 24.000.000
Retur pembelian Rp. 18.500.000
Penjualan Rp. 788.000.000
4. Diketahui data-data PT. Angela Tahun 2017, Pendapatan jasa yang didapat sebesar Rp.
83.500.000, Beban gaji untuk karyawan yang harus dibayar sebesar Rp. 12.750.000,
Beban Utilitas sebesar Rp. 5.570.000, Beban Bunga Rp. 4.060.000, dan Beban
penyusutan bangunan dan peralatan sebesar Rp. 3.300.000 dan Rp. 1.240.000, jika
diketahui pajak penghasilan yang harus dibayar adalah 2%. Hitunglah laporan laba
rugi sebelum dikenakan paja dan sesudah dikenakan pajak !
Jawab :
PT. Angela
LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Desember 2017
Pendapatan jasa Rp. 83.500.000
Beban gaji Rp. 12.750.000
Beban utilitas Rp. 5.570.000
Beban bunga Rp. 4.060.000
Beban penyusutan bangunan Rp. 3.300.000
Beban penyusutan peralatan Rp. 1.240.000
Total beban (Rp. 26.920.000)
Laba sebelum pajak Rp. 56.580.000
Beban pajak penghasilan 2% Rp. 1.131.600
Laba sesudah pajak Rp. 55.448.400
5. Diketahui :
Persediaan awal Rp. 500.000.000
Persediaan akhir Rp. 805.500.000
Pembelian Rp. 665.000.000
Potongan Pembelian Rp. 89.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp. 81.250.000
Retur pembelian Rp. 24.850.000
Penjualan Rp. 2.540.000.000
Potongan penjualan Rp. 254.000.000
Retur penjualan Rp. 35.730.000
Beban gaji Rp. 895.000.000
Beban iklan Rp. 99.500.000
Perangko dan stasioneri Rp. 6.000.000
Beban telepon dan internet Rp. 29.000.000
Beban angkut Rp. 30.000.000
Beban utilitas Rp. 8.000.000
Beban asuransi Rp. 55.000.000
Beban jasa hukum dan profesional Rp. 250.000.000
Beban penyusutan bangunan Rp. 5.000.000
Beban penyusutan peralatan Rp. 2.000.000
Pendapatan dividen Rp. 98.500.000
Bunga obligasi dan wesel Rp. 225.000.000
Jika diketahui pajak pendapatannya adalah 10%, dan lembar saham yang ada sebanyak
200.000.000 lembar. Hitunglah laporan laba-rugi dan laba bersih per saham berdasarkan dari
data PT. UP Tahun 2010 diatas !
Jawab :
PT. UP
LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Desember 2010
Penjualan Rp. 2.540.000.000
Potongan penjualan (Rp. 254.000.000 )
Retur penjualan (Rp. 35.730.000)
Penjualan bersih Rp. 2.250.270.000
HPP:
Persediaan awal Rp. 500.000.000
Pembelian Rp. 665.000.000
Potongan pembelian (Rp. 89.000.000)
Retur pembelian (Rp. 24.850.000)
Ongkos angkut pembelian Rp. 81.250.000
Persediaan total Rp.1.132.400.000
Persediaan akhir (Rp. 805.500.000)
HPP (Rp. 326.900.000)
Laba kotor atas penjualan Rp. 1.923.370.000
Beban Operasi:
Beban iklan Rp. 99.500.000
Beban angkut Rp. 30.000.000
Perangko dan stasioneri Rp. 6.000.000
Beban telepon dan internet Rp. 29.000.000 (Rp.164.500.000)
Beban Adm & umum :
Beban Gaji Rp. 895.000.000
Beban utilitas Rp. 8.000.000
Beban asuransi Rp. 55.000.000
Beban jasa hukum & prof. Rp. 250.000.000
Penyusutan bangunan Rp. 5.000.000
Penyusutan peralatan Rp. 2.000.000 (1.215.000.000)
Pendapatan dan keuntungan lainnya
Pendapatan dividen Rp. 98.500.000
Beban dan kerugian lainnya
Bunga obligasi dan wesel (Rp.225.000.000)
Laba sebelum pajak Rp. 417.370.000
Pajak penghasilan 10% (Rp. 41.737.000)
Laba sesudah pajak Rp. 375.633.000
Laba per saham (laba/jumlah lembar saham) Rp. 1,88
1. Pada tanggal 2 Februari 2011, PT FGH membeli 20% saham yang beredar PT PQR (Saham
yang beredar sebesar Rp 10.000.000.000). PT PQR melaporkan laba bersih sebesar Rp
525.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp 95.000.000 selama tahun 2011.
Kemudian 10% dari saham yang dibeli tersebut dijual seharga Rp 250.000.000 dikurangi
biaya komisi Rp 1.500.000. Buatlah Jurnal.
JAWAB :
Kas 248,500,000
Biaya Komisi 1,500,000
Investasi saham dalam PT PQR 200,000,000
Laba penjualan saham PT PQR 50,000,000
2. Pada tanggal 01 Agustus 2020 dibeli 10 lembar obligasi PT Berkah Jaya dengan nominal
per lembar sebesar Rp. 50.000 dengan kurs 101.
Bunga obligasi 12% per tahun dan dibayarkan setiap tanggal 01 Mei dan 01 November.
Pada saat pembelian dibayar provisi dan meterai sebesar Rp. 5.000.
Tanggal 01 Desember 2020 seluruh obligasi PT Berkah Jaya dengan kurs 102, biaya
penjualan sebesar Rp. 3.000. Hitung dan buatkanlah Jurnal
JAWAB :
Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi tanggal 01 Agustus 2020 adalah sebagai berikut:
Perhitungan:
Harga kurs : 101/100 X Rp. 500.000 = Rp. 505.000
Provisi dan materai = Rp. 5.000
Harga perolehan obligasi :
= Rp. 505.000 + Rp. 5.000 = Rp. 510.000
Bunga berjalan :
Tanggal bunga terakhir : 01 Mei 2020
Tanggal pembelian : 01 Agustus 2020
Periode bunga berjalan : 3 bulan
= 3/12 X 12% X Rp. 500.000 = Rp. 15.000
Surat berharga-obligasi PT Berkah Jaya Rp 510.000
Pendapatan bunga Rp 15.000
Kas Rp 525.000
3. Pada 23 Oktober 2011 Menjual 800 lembar saham PT Mawar Rp 68.000. Pialang
mengurangi biaya komisi dan lain lain Rp 140.000, dan membayar sisanya. Kemudian pada
tanggal 10 Des'11 Menerima deviden dengan jumlah baru yaitu Rp 1.500 per lembar dari PT
Mawar. Lalu, 31 Des'11 Menerima deviden tunai sebesar Rp 38.000.000 dari PT Melati. PT
Melati melaporkan laba bersih sebesar Rp 260.000.000 pada tahun 2011 untuk tgl 31
Desember gunakan metode ekuitas.
JAWAB :
Kas 54,260,000
Biaya komisi 140,000
Investasi dalam saham PT Mawar 44,000,000
Laba penjualan saham PT Mawar 10,400,000
Perhitungan :
800 x Rp 68.000 = Rp 54.400.000
800 x Rp 55.000 = Rp 44.000.000
Laba = Rp 10.400.000
Kas 2,400,000
Pendapatan deviden 2,400,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.500 x 3.200 = Rp 2.400.000
Metode ekuitas.
Kas 38,000,000
Investasi dalam saham PT Melati 38,000,000
JAWAB :
5. PT Jasmine merupakan perusahaan yang menjual produk produk kecantikan dalam jumlah
grosir. 3 Jan'10 Membeli 4.000 lembar saham biasa yang beredar milik PT Mawar pada harga
55 ditambah biaya komisi dll Rp 480.000. PT Mawar memiliki 100.000 lembar saham. 2
Jul'10 Menerima deviden rutin Rp 1.250 per lembar dari PT Mawar. Kemudian mendapat
deviden lagi pada tanggal 5 Desember 2010 dengan harga yang sama. Hitung dan buatkanlah
jurnal.
2 Desember 2010
Kas 2,500,000
Pendapatan deviden 2,500,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
5 Desember 2010
Kas 2,900,000
Pendapatan deviden 2,900,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
Rp 100 x 4.000 = Rp 400.000
1. Jika diketahui data dari perusahaab dagang PT GHI untuk periode Juni 2018 sebagai
berikut:
- Kas awal Rp. 30.000.000
- Pembelian persediaan barang dagang Rp. 20.000.000
- Pembelian peralatan Rp. 1.000.000
- Beban operasi perusahaan Rp. 3.000.000
- Penjualan barang dagang Rp. 50.000.000
- Piutang penjualan barang dagang kepada pelanggan sebesar Rp. 4.500.000
- Pendapatan bunga sebesar Rp. 500.000
- Penjualan mesin yang sudah tidak dipakai Rp. 10.000.000
- Penjualan saham ke pihak investor Rp. 5.000.000
- Pajak pengahsilan Rp. 1.500.000
- Pembayaran Deviden Rp. 500.000
- Pembayaran hutang bank Rp. 200.000
- Pembayaran Beban Bunga Rp. 1.000.000
- Laba bersih
Diminta:
Buatlah laporan arus kas perusahaan dagang diatas dengan menggunakan metode
langsung.
Penyelesasian:
PT GHI
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE 30 JUNI 2018
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi:
Penerimaan Kas:
Penerimaan kas dari pelaggan Rp. 50.000.000
Pitang dagang Rp. 4.500.000
Pendapatan bunga diterima Rp. 500.000
Pengeluaran Kas:
Pembelian persediaan barang dagang: Rp. 20.000.000
Pembayaran beban operasi Rp. 5.000.000
Pembayaran beban bunga Rp. 1.000.000
Pembayaran beban pajak Rp. 1.500.000
Pengeluaran Kas:
Pengeluaran Kas:
Pembayaran Deviden Rp. 2.000.000
Pembayaran Hutang Bank Rp. 10.000.000
2. Ringkasan arus kas (cash flow) untuk PT Bahagia Selalu untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Penerimaan Kas:
- Kas diterima dari pelanggan Rp. 255.000.000
- Kas diterima dari investasi tambahan oleh pemilik Rp. 55.000.000
Pembayaran Kas:
Diminta:
Buatlah laporan arus kas PT Bahagia Selalu, untuk tahun yang berkahir 31 Desember
2016
Jawab:
PT BAHAGIA SELALU
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi:
Kas Diterima Dari Customer 255.000.000
Dikurangi Pembayaran Beban dan Pembayaran Kepada Kreditur 215.000.000
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 40.000.000
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi:
Pembayaran Kas Untuk Pembelian Tanah (75.000.000)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan:
Kas Diterima Dari Pemilik Investasi 55.000.000
Dikurangi Penarikan Kas Oleh Pemilik 25.000.000
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan 30.000.000
Penerunan Bersih di Kas Selama Tahun Berjalan (5.000.000)
Kas Per 1 Januari 2017 73.500.000
Kas Per 31 Desember 2016 68.500.000
Buatlah bagian arus kas dari kegiatan operasi di laporan arus kas dengan menggunakan
metode tidak langsung.
Jawab:
4. PT LMN membeli tanah seharga Rp. 135.000.000. Selanjutnya dalam tahun yang sama,
perusahaan menjual tanah dengan nilai buku Rp. 175.000.000 pada harga Rp.
210.000.000. Bagaimanakah pengaruh transaksi ini di laporkan di laporan arus kas?
Jawab:
Keuntungan atas penjualan gtanah dikurangkan dari laba bersih:
Keuntungan atas penjualan tanah Rp. 35.000.000
Pemebelian dan penjualan gtanah dilaporkan sebagai bagian dari arus kas dari kegiatan
investasi, sebagaimana ditunjukkan berikut ini:
Kas yang diterima dari penjualan tanah Rp. 210.000.000
Kas yang dibayarkan untuk pembelian tanah Rp. 135.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2018, PT ECA memiliki data keuangan perusahaan sebagai
berikut:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang pada akhir periode, apabila
perusahaan menaksir kerugian piutang yang tidak dapat ditagih lagi sebesar 2% dari
penjualan bersih.
Jawab :
PT ECA
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2018
Tanggal Keterangan ref Debit Kredit
Des 2018 Beban kerugian piutang Rp. 40.000.000
Cadangan kerugian Rp. 40.000.000
piutang
(2% x Rp. 2.000.000.000)
2. Buatlah jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang pada akhir periode, apabila
perusahaan menaksir kerugian piutang yang tidak dapat ditagih lagi sebesar 4% dari
saldo akhir piutang dagang.
Jawab :
PT ECA
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2018
Tanggal Keterangan ref Debit Kredit
Des 2018 Beban kerugian piutang Rp. 14.750.000
Cadangan kerugian piutang Rp. 14.750.000
(4% x Rp.400.000.000-
Rp.1.250.000)
3. PT ECA menjual barang dagangan kepada PT ABC sebesar Rp. 50.000.000 dengan
syarat 2/10,n/30. Buatlah jurnal yang dicatat oleh PT ECA.
Jawab :
PT ECA
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2018
4. Wesel Tagih dengan nominal Rp.300.000, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret
2001 Wesel Tagih tersebut didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2001 dengan
diskonto 10 %.Buatlah jurnalnya, jika wesel tagih berbunga.
Jawab :
Misal wesel diatas berbunga sebesar 12%/tahun dan didiskontokan dengan diskonto
10%/tahun.
Nilai nominal wesel Rp. 300.000
Bunga = 12% x 2/12 x Rp. 300.000 Rp. 6.000 (+)
5. wesel dengan nilai nominal Rp.3.000, jangka waktu 6 bulan dan bunga 24%,
tertanggal 1 September 2005. Buatlah jurnal yang dibuat oleh penjual (pemegang
saham).
Jawab :