Anda di halaman 1dari 59

Inisiasi 3

GAMBARAN UMUM DAN KONSEP


DASAR ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN, ANALISIS RASIO
KEUANGAN, DAN ANALISIS
KINERJA KEUANGAN
GAMBARAN UMUM DAN KONSEP
DASAR ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
Pemakai Laporan Keuangan
dan Jenis Informasi yang
Diperlukan

Analisis yang dilakukan terhadap laporan keuangan


suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas dan tingkat
risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis yang paling sering digunakan adalah
analisis rasio. Untuk itu, hal yang terpenting
adalah melakukan analisis dan interpretasi rasio
keuangan tersebut, yaitu dengan melakukan beberapa
hal berikut.
1.Menentukan dengan jelas tujuan analisis.
2.Memahami konsep dan prinsip-prinsip yang
mendasari laporan keuangan dan rasio keuangan yang
diturunkan dari laporan keuangan tersebut.
3.Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis
pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan
memengaruhi usaha perusahaan.
Pemakai Laporan Keuangan
Investor

Pemerintah dan Manajemen /


Masyarakat Pemilik
Saham

Pelanggan Pemasok dan


Kreditor
Tujuan Analisis Keuangan

1. Investasi pada Saham


2. Pemberian Kredit
3. Kesehatan Pemasok (Supplier)
4. Kesehatan Pelanggan (Costumer)
5. Kesehatan Perusahaan Ditinjau dari
Karyawan
6. Peraturan Pemerintah
7. Analisis Internal dan Analisis
Pesaing
8. Penilaian Kerusakan Perusahaan
Akuntansi dan Informasi Akuntansi

1
Pengertian Akuntansi:
Akuntansi bisa didefinisikan sebagai proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan,
serta pengomunikasian informasi ekonomi yang
biasa dipakai untuk penilaian (judgement) dan
pengambilan keputusan oleh pemakai informasi
tersebut. Karena biasanya pemakai hanya bisa
menampung dan menganalisis informasi yang
terbatas, tujuan pelaporan akuntansi adalah
membuat sistem pemrosesan dan komunikasi yang

Pemakai data
Pemakai Informasi
meringkaskan Akuntansi
informasi
2
perusahaan yang sangat
banyak dalam bentuk yang bisa dipahami
akuntansi secara umum bisa
dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu pemakai
internal dan pemakai eksternal.
•Pemakai internal adalah pihak manajemen yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan
harian (jangka pendek) dan juga jangka panjang.
•Pemakai eksternal adalah investor atau calon
investor yang meliputi pembeli atau calon pembeli
saham atau obligasi, kreditor atau peminjam dana
(bank), supplier, dan pemakai-pemakai lain,
seperti karyawan, analis keuangan, pialang saham,
pemerintah (berkaitan dengan pajak), dan BAPEPAM
Akuntansi dan Informasi Akuntansi
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

SAK - IFRS SAK - ETAP

STANDAR STANDAR
AKUNTANSI AKUNTANSI
PEMERINTAHAN SYARIAH
Perbedaan Akuntansi Manajemen
dan Akuntansi Keuangan

O1
Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU)
Prinsip Akuntansi Berterima Umum yang
Diatur dalam Standar Akuntansi
Tujuan Laporan Keuangan:
01
02 Informasi
untuk 03
Pengambilan
Informasi untuk Keputusan Informasi untuk
memperkirakan memperkirakan
Aliran Kas Tujuan Aliran Kas
kepada Pemakai Laporan kepada Pemakai
Eksternal Keuangan: Eksternal
Menyediakan
informasi
Informasi posisi Informasi
Sumber Daya keuangan, mengenai
Ekonomi dan kinerja,
Pendapatan dan
Klaimnya serta
perubahan Komponennya
posisi
04 keuangan
Informasi Aliran
perusahaan
05
Kas

06
Tujuan Pelaporan Keuangan:
Karakteristik Kualitatif
Informasi Akuntansi
Unsur Laporan Keuangan
Neraca

Catatan atas Laporan


Laporan Keuangan Laba/Rugi

Laporan Laporan Arus


Perubahan Kas
Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan
(Neraca)
Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Neraca dapat digambarkan sebagai potret kondisi keuangan
perusahaan pada waktu tertentu (snapshot keuangan perusahaan) yang
meliputi aset (sumber daya atau resource) dan klaim atas aset
tersebut (meliputi kewajiban atau utang dan saham sendiri).
Contoh Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama
jangka waktu tertentu. Laba bersih merupakan selisih antara total
pendapatan dikurangi dengan total biaya. Pendapatan mengukur
aliran masuk aset bersih setelah dikurangi utang dari penjualan
barang atau jasa. Pendapatan meliputi pendapatan operasional,
yaitu pendapatan dari kegiatan pokok operasional perusahaan dan
pendapatan nonoperasional, yaitu pendapatan lain-lain di luar
operasional perusahaan
Contoh Laporan Laba / Rugi
Laporan Arus Kas
Arus kas didefinisikan sebagai laba sebelum pajak dari suatu
proyek, ditambah dengan biaya penyusutan dan dikurangi laba bersih
sebelum pajak tambahan yang diakibatkan oleh proyek-proyek
tersebut. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran
kas, dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama satu periode.
Pada dasarnya, ada beberapa motif (dorongan) yang menyebabkan
perusahaan perlu memiliki sejumlah kas.
Komponen Laporan Arus Kas
Contoh Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan keuangan yang menunjukkan
perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas
terdiri atas saldo awal modal pada neraca saldo setelah
disesuaikan, ditambah laba bersih selama satu periode, dan
dikurangi dengan pengambilan prive. Laporan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas
aktiva perusahaan. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan
laba rugi karena laba bersih atau rugi perusahaan pada periode
berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini.
Contoh Laporan Perubahan
Ekuitas
Catatan Atas Laporan
Keuangan
Laporan ini menjelaskan perincian atas akun yang diungkapkan dalam
keempat laporan di atas untuk memperjelas aliran dana yang masuk dalam
setiap akun pelaporan. Laporan keuangan mungkin mengandung informasi
yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman yang dapat saja disebabkan
oleh persepsi dari pembacanya. Untuk menghindari kesalahpahaman
tersebut, laporan keuangan harus disertai dengan catatan atas laporan
keuangan (CaLK) yang berisi informasi untuk memudahkan pengguna dalam
memahami laporan keuangan. CaLK meliputi penjelasan, daftar teperinci,
atau mengungkapkan/menyajikan/menyediakan
CaLK analisis atas nilai suatu pos yang disajikan
hal-hal berikut: dalam laporan
keuangan. CaLKinformasi
1.Menyajikan harus disajikan
tentangsecara sistematis.
kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi
makro;
2.Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas
akuntansi;
3.Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan
(Kendala & Hambatan);
4.Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan pada transaksi keuangan;
5.Menyajikan perincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan
di laporan keuangan.
6.Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang belum disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan.
7.Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar dan yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan merupakan inti dari


kegiatan operasioanal perusahaan. Tanpa
laporan keuangan, manajer tidak akan bisa
mengambil keputusan untuk menentukan
langkah usaha ke depannya. Untuk melihat
kondisi perusahaan dari sisi kemampuan kas
perusahaan, kemampuan membayar utang, nilai
profitabilitas perusahaan, dan lainnya,
diperlukan suatu analisis yang
komprehensif.

Menurut James C. Van Horne, Rasio Keuangan


merupakan indeks yang menghubungkan dua
angka akuntansi dan diperoleh dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya.
Digunakan untuk mengevaluasi kondisi
Analisis Rasio Keuangan

Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan


suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi:
a.Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-
angka yang hanya bersumber dari neraca.
b.Rasio laporan laba rugi, yaitu
membandingkan angka-angka yang hanya
bersumber dari laporan laba rugi.
c.Rasio antarlaporan, yaitu membandingkan
angka-angka dari dua sumber (data
campuran), baik yang ada di neraca maupun
di laporan laba rugi.
Bentuk Rasio Keuangan
Likuiditas

Pertumbuhan Solvabilitas

Profitabilitas Aktivitas
Rasio Likuiditas

Fred Weston menyebutkan bahwa rasio


likuiditas (liquidity ratio) merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek. Artinya, apabila perusahaan
ditagih, perusahaan akan mampu memenuhi
utang tersebut, terutama utang yang sudah
jatuh tempo.

Dengan kata lain, rasio likuiditas


berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik
kewajiban kepada pihak luar perusahaan
(likuiditas badan usaha) maupun di dalam
Jenis Rasio Likuiditas

Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat


digunakan perusahaan untuk mengukur
kemampuan:
a.rasio lancar (current ratio),
b.rasio sangat lancar (quick ratio atau
acid test ratio),
c.rasio kas (cash ratio),
d.rasio perputaran kas,
e.inventory to net working capital
Tujuan dan Manfaat Rasio
Likuiditas
a. Mengukur kemampuan perusahaan e. Mengukur seberapa besar uang
untuk membayar kewajiban atau kas yang tersedia untuk
utang yang segera jatuh tempo membayar utang;
pada saat ditagih; f. Sebagai alat perencanaan ke
b. Mengukur kemampuan perusahaan depan;
membayar kewajiban jangka g. Melihat kondisi dan posisi
pendek dengan aktiva lancar likuiditas perubahan dari
waktu ke waktu dengan
secara keseluruhan;
membandingkannya untuk
c. Mengukur kemampuan perusahaan
beberapa periode;
membayar kewajiban jangka h. Melihat kelemahan yang
pendek dengan aktiva lancar, dimiliki perusahaan dari
tanpa memperhitungkan sediaan masing-masing komponen yang
atau piutang; ada di aktiva lancar dan utang
d. Mengukur atau membandingkan lancar.
antara jumlah sediaan yang ada i. Menjadi alat pemicu bagi pihak
dan modal kerja perusahaan; manajemen untuk memperbaiki
kinerjanya.
Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage ratio


merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang. Artinya, berapa
besar beban utang yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio


solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, apabila perusahaan
dibubarkan (dilikuidasi).
Rasio Solvabilitas

Menurut Fred Weston, rasio solvabilitas


memiliki beberapa implikasi berikut:
a.Kreditor mengharapkan ekuitas (dana yang
disediakan pemilik) sebagai marjin
keamanan. Artinya jika pemilik mempunyai
dana yang kecil sebagai modal, risiko
bisnis terbesar akan ditanggung oleh
kreditor.
b.Dengan pengadaan dana melalui utang,
pemilik memperoleh manfaat, berupa tetap
dipertahankannya penguasaan atau
pengendalian perusahaan.
c.Apabila perusahaan mendapat penghasilan
lebih dari dana yang dipinjamkannya
dibandingkan dengan bunga yang harus
Jenis Rasio Solvabilitas

Jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio


solvabilitas antara lain:
a.debt to asset ratio (debt ratio),
b.debt to equity ratio,
c.long term debt to equity ratio,
d.tangible assets debt coverage,
e.current liabilities to net worth,
f.times interest earned,
g.fixed charge coverage
Tujuan Rasio Solvabilitas

a. Untuk mengetahui posisi e. Untuk menilai seberapa


perusahaan terhadap besar pengaruh utang
kewajiban kepada pihak perusahaan terhadap
lainnya (kreditor); pengelolaan aktiva;
b. Untuk menilai kemampuan f. Untuk menilai atau
perusahaan dalam memenuhi mengukur berapa bagian
kewajiban yang bersifat dari setiap rupiah modal
tetap (seperti angsuran sendiri yang dijadikan
pinjaman termasuk bunga); jaminan utang jangka
c. Untuk menilai keseimbangan panjang;
antara nilai aktiva, g. Untuk menilai berapa dana
khususnya aktiva tetap pinjaman yang segera akan
dengan modal; ditagih, terdapat sekian
d. Untuk menilai seberapa kalinya modal sendiri yang
besar aktiva perusahaan dimiliki; dan h. tujuan
dibiayai oleh utang; lainnya.
Manfaat Rasio Solvabilitas

a. untuk menganalisis kemampuan e. Untuk menganalisis


posisi perusahaan terhadap seberapa besar utang
kewajiban kepada pihak perusahaan berpengaruh
lainnya; terhadap pengelolaan
b. Untuk menganalisis kemampuan aktiva;
perusahaan memenuhi f. Untuk menganalisis atau
kewajiban yang bersifat mengukur berapa bagian
tetap (seperti angsuran dari setiap rupiah modal
pinjaman termasuk bunga); sendiri yang dijadikan
c. Untuk menganalisis jaminan utang jangka
keseimbangan antara nilai panjang;
aktiva khususnya aktiva g. Nntuk menganalisis jumlah
tetap dengan modal; dana pinjaman yang segera
d. Untuk menganalisis seberapa akan ditagih; dan manfaat
besar aktiva perusahaan lainnya
dibiayai oleh utang
Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk


menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas menajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi
perusahaan.

Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa


periode operasi. Tujuannya agar terlihat
perkembangan perusahaan dalam rentang waktu
tertentu, baik penurunan maupun kenaikan,
sekaligus mencari penyebab perubahan
Jenis Rasio Profitabilitas

Dalam praktiknya, jenis-jenis rasio


profitabilitas yang dapat digunakan:
a.Profit margin (profit margin on sales),
b.Return on investment (ROI),
c.Return on equity (ROE),
d.Laba per lembar saham,
e.Return on assets (ROA).

Masing-masing jenis rasio profitabilitas


digunakan untuk menilai serta mengukur
posisi keuangan perusahaan dalam suatu
periode tertentu atau untuk beberapa
periode
Tujuan dan Manfaat
Rasio Solvabilitas
Tujuan: Manfaat:
a. Untuk mengukur atau menghitung a. Mengetahui besarnya tingkat
laba yang diperoleh perusahaan laba yang didapat perusahaan
dalam satu periode tertentu; dalam satu periode;
b. Untuk menilai posisi laba b. Mengetahui posisi laba
perusahaan tahun sebelumnya perusahaan tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang; dengan tahun sekarang;
c. Untuk menilai perkembangan c. Mengetahui perkembangan laba
laba dari waktu ke waktu; dari waktu ke waktu;
d. Untuk menilai besarnya laba d. Mengetahui besarnya laba
bersih sesudah pajak dengan bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri; modal sendiri;
e. Untuk mengukur produktivitas e. Mengetahui produktivitas dari
seluruh dana perusahaan yang seluruh dana perusahaan yang
digunakan, baik modal pinjaman digunakan, baik modal pinjaman
maupun modal sendiri; maupun modal sendiri;
f. Dan tujuan lainnya. f. Manfaat lainnya
Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan


rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan
aktiva yang dimilikinya atau dapat pula
dikatakan rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi (efektivitas)
pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Rasio aktivitas juga digunakan untuk


menilai kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti
mengukur hari rata-rata sediaan tersimpan
di gudang, perputaran modal kerja,
perputaran aktiva tetap dalam satu periode,
penggunaan seluruh aktiva terhadap
Jenis Rasio Aktivitas

Secara umum, apabila seluruh rasio


aktivitas yang ada digunakan, hal itu akan
mampu memperlihatkan efektivitas perusahaan
secara maksimal jika dibandingkan dengan
penggunaan sebagian saja.
Berikut ini beberapa jenis rasio aktivitas
yang dirangkum dari berbagai ahli keuangan:
a.Perputaran piutang (receivable turn
over),
b.Hari rata-rata penagihan piutang (day of
receivable),
c.Perputaran sediaan (inventory turn over),
d.Hari rata-rata penagihan sediaan (days of
inventory),
e.Perputaran modal kerja (working capital
Tujuan dan Manfaat
Rasio Solvabilitas
Tujuan: Manfaat:
a. Mengukur berapa lama penagihan a. Perusahaan dapat mengetahui
piutang selama satu periode; berapa lama piutang mampu
b. Untuk menghitung rata-rata ditagih selama satu periode,
penagihan piutang (days of sehingga dapat diketahui efektif
receivable); atau tidaknya kegiatan;
c. Menghitung berapa hari rata-rata perusahaan dalam bidang
sediaan tersimpan di dalam penagihan.
gudang; b. Manajemen dapat mengetahui
d. Mengukur berapa kali dana yang jumlah hari rata-rata piutang
ditanamkan dalam modal kerja tidak dapat ditagih;
berputar dalam satu periode; c. Mengetahui rata-rata sediaan
e. Menghitung berapa kali dana yang tersimpan dalam gudang;
ditanamkan dalam aktiva tetap d. Mengetahui rata-rata sediaan
berputar dalam satu periode; tersimpan dalam gudang;
f. Mengukur penggunaan semua aktiva e. Mengetahui berapa kali dana yang
perusahaan dibandingkan dengan ditanamkan dalam aktiva tetap
penjualan. berputar dalam satu periode
Kebijakan Dividen

Terdapat tiga pandangan yang mampu menjelaskan


keterkaitan antara sikap investor dan kebijakan dividen
suatu perusahaan:
a.Kandungan informasi
• Kenaikan dividen sesungguhnya memberi informasi
atau sinyal yang positif kepada investor bahwa
perusahaan akan mengalami pertumbuhan laba pada
tahun mendatang
b.Efek pelanggan
• Investor dari kelompok pensiunan lebih menyukai
kas sekarang, sedangkan kelompok investor lain
tidak membutuhkan kas yang banyak untuk saat ini.
c.Hipotesis arus kas bebas
• Perusahaan yang sanggup membagikan dividen lebih
tinggi akan naik harga sahamnya karena investor
memandang perusahaan tersebut mempunyai kelebihan
Teori Dividen

Secara garis besar, teori dividen terbagi


dua, yaitu dividen tak relevan dan dividen
relevan.

Deviden tak relevan menganggap bahwa


pembagian dividen tidak memengaruhi sama
sekali harga saham dan harga saham hanya
ditentukan oleh arus kas yang dihasilkan
dan risiko bisnis perusahaan.

Sebaliknya, teori dividen relevan


menganggap bahwa pembagian dividen
memengaruhi harga saham karena investor
lebih menyukai dividen saat ini yang
dinilai lebih pasti daripada keuntungan
Kebijakan dan Pembagian
Dividen
Kebijakan Pembayaran Dividen Pembagian Dividen:
a. Residual: Sisa dana dari laba a. Tanggal pengumuman
ditahan untuk pembiayaan proyek (declaration date)
investasi, barulah diputuskan • Untuk keperluan akuntansi,
untuk membayarkan dividen. peristiwa itu dicatat dalam
b. Stabil: Sejumlah pembayaran jurnal, laba ditahan pada
dividen yang kecil dan baru debit (karena akan
menaikkannya apabila diyakini mengurangi laba ditahan),
bahwa laba tahun-tahun mendatang dan utang dividen (utang
akan mencukupi membayar dividen;
lancar) pada kredit (karena
c. Rasio pembayaran konstan:
akan menambah utang lancar).
Perbandingan antara dividen per
b. Tanggal pencatatan pemegang
lembar (dividend per share)
saham (holder-of-record date)
terhadap laba per lembar
(earning per share). c. Tanggal tanpa dividen (ex-
d. Jumlah kecil ditambah ekstra: devidend date)
Kompromi antara kebijakan stabil d. Tanggal pembayaran (payment
dan kebijakan rasio pembayaran date)
konstan.
Kebijakan Dividen

Lima faktor yang memengaruhi kebijakan


dividen adalah:
1.Kendala-kendala dalam pembayaran deviden,
2.Kesempatan investasi,
3.Alternatif sumber dana,
4.Dilusi kepemilikan, dan
5.Pengaruh kebijakan dividen terhadap
risiko.
Analisis Kinerja
Keuangan
Pendahuluan

Perusahaan yang telah beroperasi akan


mengeluarkan biaya dan juga memperoleh
pendapatan. Hal ini dapat dilihat dari
laporan keuangan. Dengan hal tersebut,
seorang manajer dapat menilai kinerja
perusahaan dan dapat mengambil keputusan
untuk tindakan selanjutnya.

Untuk memutuskan baik / tidaknya kualitas


suatu badan usaha atau perusahaan, ada dua
penilaian yang paling dominan yang dapat
dijadikan acuan untuk melihat apakah badan
usaha/perusahaan tersebut telah menjalankan
suatu kaidah-kaidah manajemen yang baik.
Penilaian ini dapat dilakukan dengan
Kinerja Keuangan
Definisi Kinerja Keuangan Tahap Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis 1. Melakukan review terhadap data


yang dilakukan untuk melihat sejauh mana laporan keuangan
suatu perusahaan telah melaksanakan 2. Melakukan perhitungan;
aturan-aturan keuangan secara baik dan
3. Melakukan perbandingan terhadap
benar, seperti membuat suatu laporan
keuangan yang telah memenuhi standar dan hasil hitungan yang telah
ketentuan dalam SAK (standar akuntansi diperoleh;
keuangan) atau GAAP (general accepted • Time series analysis
accounting principle) dan lainnya. • Cross sectional approach,
4. Melakukan penafsiran
Kinerja keuangan terlihat pada laporan (interpretation) terhadap
keuangan yang dimiliki oleh
berbagai permasalahan yang
perusahaan/badan usaha yang bersangkutan
dan itu tecermin dari informasi yang ditemukan
diperoleh pada balance sheet (neraca), 5. Mencari dan memberikan pemecahan
income statement (laporan laba rugi), masalah (solution) terhadap
dan cash flow statement (laporan arus berbagai permasalahan yang
kas) serta hal-hal lain yang turut ditemukan
mendukung sebagai penguat penilaian
financial performance tersebut..
Peranan Auditor dalam
Menilai Kinerja Keuangan
Tujuan utama pemeriksaan akuntan (audit) adalah
menentukan apakah financial statement (laporan
keuangan) menyajikan secara wajar atau tidak atas
keadaan keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan.

Penyajian financial statement secara wajar merupakan


suatu keharusan bagi seorang akuntan, tetapi
dibutuhkan penyajian financial statement yang sesuai
dengan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Untuk mewujudkan keadaan seperti
itu, segala sesuatu yang menyangkut informasi keuangan
yang dibutuhkan harus disajikan dengan jelas dan baik
atau dengan kata lain cermat dan teliti.

Pengaruh dan peranan auditor menjadi penting dalam


menilai kinerja keuangan suatu perusahaan apakah layak
atau tidak dari segi keuangannya. Karena itu, salah
satu usaha menjaga konsistensi akuntan publik adalah
Empat Opini / Pendapat
Auditor
Menurut Mulyadi, “Auditing adalah suatu proses
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan
tujuan menempatkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”

Secara umum, ada empat pendapat akuntan yang


diberikan dalam suatu penilaian laporan keuangan:
1.Unqualified opinion (pendapat wajar tanpa
kualifikasi),
2.Qualified opinion (pendapat wajar dengan
kualifikasi),
3.Adverse opinion (pendapat tidak wajar),
4.Disclaimer opinion (pernyataan menolak
memberikan pendapat).
Pengaruh Pimpinan terhadap
Kinerja Keuangan
Moeller & Witt (1999) mengatakan “Faktor-faktor yang
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan organisasi antara
lain adalah:
1.Management overrides or collusion dan
2.Internal control cost versus benefits.

Seorang pemimpin memiliki pengaruh besar dalam mendorong


peningkatan kinerja para karyawan. Peningkatan kualitas
kinerja bawahan memiliki pengaruh pada penciptaan
kualitas kerja sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Seorang pemimpin juga harus mampu mengarahkan bawahannya


untuk memiliki kompetensi dalam bekerja. Karena dengan
kepemilikan kompetensi, karyawan tersebut akan mampu
mendorong peningkatan kualitas kinerja keuangan
perusahaan
Pengaruh Pimpinan terhadap
Kinerja Keuangan
• Pada Gambar 8.5 memperlihatkan
peran pimpinan yang begitu besar
dalam mendukung dan membangun
terwujudnya nilai kompetensi
pada karyawannya yaitu pimpinan
berhasil membuat karyawan untuk
memiliki nilai kompetensi yang
melebihi nilai kompetensi
sehingga pimpinan dapat
menugaskan karyawan yang
terpilih tersebut untuk
menangani urusan-urusan penting

• Pada Gambar 8.6, terlihat bahwa


pimpinan tidak memiliki
kepedulian kuat dalam membangun
terwujudnya nilai kompetensi
pada diri karyawan. Dampaknya
adalah karyawan tidak pernah
diberi dan memiliki kesempatan
untuk menunjukkan kemampuannya
Model of Competitive
Dynamics
Analisis terhadap Risiko
Kebangkrutan

A. Analisis Prediksi Kebangkrutan Usaha


Bangkrut merupakan suatu keadaan atau situasi saat
perusahaan mengalami kekurangan dan ketidakcukupan
dana untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya.
Akibat yang lebih serius dari kebangkrutan adalah
penutupan usaha dan pada akhirnya pembubaran
perusahaan atau likuidasi. Analisis kebangkrutan
dilakukan untuk memperoleh peringatan awal
kebangkrutan (tanda-tanda awal kebangkrutan). Semakin
awal tanda-tanda kebangkrutan tersebut, semakin baik
bagi pihak manajemen karena pihak manajemen bisa
melakukan perbaikan-perbaikan.

Kesulitan keuangan jangka pendek masih bersifat


sementara dan belum begitu parah. Akan tetapi, jika
tidak ditangani dengan baik, hal itu akan menjadi
kesulitan tidak solvable sehingga bisa dilikuidasi
Analisis terhadap Risiko
Kebangkrutan
Ada beberapa indikator yang bisa menjadi
prediksi kebangkrutan. Salah satu sumbernya
adalah analisis aliran kas untuk saat ini
atau untuk masa mendatang. Sumber lain
adalah analisis strategi perusahaan.
Analisis ini memfokuskan pada persaingan
yang dihadapi oleh perusahaan, struktur
biaya relatif terhadap pesaingnya, kualitas
manajemen, kemampuan manajemen
mengendalikan biaya, dan sebagainya.
Analisis semacam ini bisa digunakan sebagai
pendukung analisis aliran kas karena
kondisi perusahaan seperti di atas akan
memengaruhi aliran kas perusahaan.
Analisis terhadap Risiko
Kebangkrutan
Analisis Univariate Analisis Multivariate
Pendekatan tunggal (univariate) bisa
Salah satu kelemahan model univariate
dipakai untuk memprediksi kesulitan
adalah kemungkinan terjadinya konflik
keuangan dengan asumsi bahwa distribusi antara variabel-variabel yang dijadikan
variabel keuangan untuk perusahaan yang prediksi. Untuk mengatasi masalah
mengalami kesulitan keuangan berbeda tersebut, model multivariate
dengan distribusi variabel keuangan dikembangkan. Variabel bebas dalam model
untuk perusahaan yang tidak mengalami ini adalah rasio-rasio keuangan yang
kesulitan keuangan diperkirakan memengaruhi kebangkrutan,
Empat variabel yang menunjukkan sedangkan variabel tidak bebas adalah
perbedaan antara perusahaan yang prediksi kebangkrutan
bangkrut dan yang tidak bangkrut secara
konsisten sebagai berikut.
a. Perusahaan yang bangkrut mempunyai Teknik statistik yang sering digunakan
tingkat return yang lebih rendah. adalah analisis diskriminan untuk
b. Perusahaan yang bangkrut menggunakan mengklasifikasikan observasi dalam dua
utang yang lebih tinggi. kelompok: bangkrut dan tidak bangkrut.
c. Perusahaan yang bangkrut mempunyai Teknik analisis logit atau probit juga
perlindungan terhadap biaya tetap yang sering digunakan untuk melihat
lebih kecil. profitabilitas suatu kejadian berdasarkan
d. Perusahaan yang bangkrut mempunyai variabel-variabel tertentu. Analisis
nonparametik juga bisa digunakan.
rata-rata kebangkrutan terhadap saham.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai