Anda di halaman 1dari 54

Modul Ajar

Mata Pelajaran : Konsentrasi Keahlian Akuntansi


Fase :F
Judul : Jenis Kartu Yang Digunakan Akuntansi Keuangan

Pengarah:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kiki Yuliati

Penanggung Jawab:
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Wardani Sugiyanto

Penulis:
Melva

Pengarah Materi:
Mochamad Widiyanto (Direktorat SMK)
Tim Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Widi Agustin (Konsultan Kurikulum)
Mansyur Syah (Konsultan Kurikulum)
Sugiarta (Task Force SMK)
Jayadi DT (SMKN 1 Pangkep)
Yuni Sulistyowati (SMK Islam Al Fadilah Demak) Laila
Nasyaliyah (Direktorat SMK)
Defita Esfira Emeralda (Direktorat SMK) Emilea
Yavanica (Direktorat SMK)
Heri Purnomo (Direktorat SMK)

Ilustrator Cover:
Mumammad Falaq
Jiyan Suhada
JUDUL MODUL : JENIS KARTU YANG DIGUNAKAN AKUNTANSI KEUANGAN

IDENTITAS MODUL AJAR

Penulis : Melva, S.Pd


Program/Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
Lembaga Instansi : SMKN 1 Tanjungpinang
Fase/Kelas/Semester : (F)/Kelas (XI)/Semester (III)
Alokasi Waktu : 15 JP x 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali pertemuan @ 5 JP

Tujuan Pembelajaran

Memahami jenis kartu yang digunakan akuntansi keuangan

Berikut tautan ATP yang terdapat di Ruang Kolaborasi Merdeka Mengajar:

( Sumber ATP : Umi Ambarwati SMKN 1 Bawang )


833_QC_FINAL_ATP_Umi Ambarwati_SMKN 1 Bawang.pdf
Rencana Asesmen

No. Indikator/Kriteria Instrumen Asesesmen


Awal Proses Akhir/Sumatif
1 Peserta didik dapat Pertanyaan Ceklis
mengidentifikasi tertulis Observasi
piutang, utang dan
persediaan
2 Peserta didik dapat Pertanyaan Ceklis
memahami jenis kartu tertulis Observasi
dan metode yang
digunakan untuk
pencatatan akuntansi
keuangan
3 Peserta didik dapat Pertanyaan Ceklis Tugas (LKPD)
membuat kartu piutang, tertulis Observasi
kartu utang dan kartu
persediaan
Topik 1 : Piutang, Utang dan Persediaan

Langkah - Langkah Pembelajaran

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.


2. Guru memberikan pertanyaan sebagai asesmen
awal Asesmen Awal :
https://tinyurl.com/Asesmen-awal-1 terlampir didalammodul ini

3. Pengelompokan peserta didik berdasarkan pengolahan hasil asesmen


awal:

Pengelompokan peserta didik

Belum siap Siap Menguasai


Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
menjawab dua dari menjawab empat dari menjawab seluruh
enam pertanyaan pada enam pertanyaan pada pertanyaan secara
asesmen awal secara asesmen awal secara logis dengan tepat/
logis dengan tepat/ logis dengan tepat/ menggunakan
menggunakan menggunakan referensi.
referensi. referensi.

Keterangan tambahan
Kelompok Belum Siap

1. Peserta didik yang belum siap, didampingi guru untuk mencari materi
beberapa contoh transaksi yang menyebabkan terjadinya piutang,
utang dan persediaan dari internet atau sumber lainnya.
2. Berdasarkan contoh yang ada peserta didik diminta untuk menguraikan
pengertian piutang, utang dan persediaan.
3. Setelah seluruh peserta didik kelompok belum siap mampu memahami
pengertian piutang, utang dan persediaan peserta didik diminta untuk
mempelajari materi yang diberikan guru melalui link :
https://tinyurl.com/Bahan-Ajar-1 terlampir didalammodul ini
4. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan guru.

Link LKPD sbb : https://tinyurl.com/LKPD-ke-1 LKPD terlampir didalam


modul ini
5. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
kemudian kelompok yang lain boleh menanggapi dengan memberikan
pertanyaan
6. Guru melakukan asesmen formatif, mendampingi peserta didik dalam
kegiatan presentasi sekaligus menilai menggunakan lembar observasi
serta memberikan solusi apabila siswa mengalami kesulitan.

Kelompok Siap

1. Peserta didik secara mandiri mempelajari materi yang diberikan guru


melalui link :
https://tinyurl.com/Bahan-Ajar-1 terlampir didalammodul ini
2. Peserta didik yang sudah siap, akan dibentuk menjadi beberapa
kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Link LKPD sbb : https://tinyurl.com/LKPD-ke-1 terlampir didalam
modul ini
3. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
kemudian kelompok yang lain boleh menanggapi dengan memberikan
pertanyaan
4. Guru melakukan observasi terhadap kegiatan presentasi serta
memberikan solusi apabila siswa mengalami kesulitan

Kelompok Menguasai

1. Peserta didik yang sudah menguasai dapat diberi kesempatan


mengerjakan lebih dahulu kegiatan hingga tuntas, lalu dijadikan tutor
sebaya untuk membantu teman sekelasnya dalam mengerjakan tugas
yang diberikan
2. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
kemudian kelompok yang lain boleh menanggapi dengan memberikan
pertanyaan
3. Guru melakukan observasi terhadap kegiatan presentasi serta
memberikan solusi apabila siswa mengalami kesulitan.

- Kegiatan Penutup

1. Peserta didik menyimak refleksi/kesimpulan materi dari guru dengan tekun


2. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
3. Guru mengakhiri pembelajaran dan ditutup dengan memberi salam
Asesmen

- Rubrik

No Indikator Tujuan Kriteria


Pembelajaran

Tercapai Belum Tercapai

1 Peserta didik menjelaskan Peserta didik Peserta didik belum


pengertian piutang, utang, mampu mampu
dan persediaan menjelaskan menjelaskan
pengertian pengertian piutang,
piutang, utang, utang, dan
dan persediaan persediaan dengan
dengan baik baik

2 Peserta didik Peserta didik Peserta didik belum


mengelompokkan piutang, mampu mampu
utang dan persediaan mengelompokkan mengelompokkan
piutang, utang dan piutang, utang dan
persediaan dengan persediaan dengan
benar benar

3 Peserta didik menjelaskan Peserta didik Peserta didik belum


dokumen pencatatan mampu mampu
piutang, utang dan menjelaskan menjelaskan
persediaan dokumen dokumen
pencatatan pencatatan
piutang, utang dan piutang, utang dan
persediaan dengan persediaan dengan
baik baik

4 Peserta didik menyebutkan Peserta didik Peserta didik belum


transaksi yang mampu mampu
menimbulkan piutang, menyebutkan menyebutkan
utang dan persediaan transaksi yang transaksi yang
menimbulkan menimbulkan
piutang, utang dan piutang, utang dan
persediaan dengan persediaan dengan
benar benar
- Lembar Observasi

Nama Siswa :

N Tujuan Pembelajaran Indikator Capaian


o
Sudah Belum

1 4.1 Memahami 4.1.1 Mengidentifikasikan


jenis kartu yang piutang, utang dan
digunakan persediaan
akuntansi
- Pengertian piutang,
keuangan
utang, dan
persediaan
- Mengelompokkan
piutang, utang dan
persediaan
- Menjelaskan dokumen
pencatatan piutang,
utang dan persediaan
- Menyebutkan
transaksi yang
menimbulkan piutang,
utang dan persediaan

Kegiatan Tindak Lanjut :


- Jika 80 % peserta didik mampu memperoleh kriteria tercapai pada semua
indikator pembelajaran dilanjutkan ke pembelajaran berikutnya
- Sedangkan 20 % peserta didik yang belum mencapai kriteria pada semua
indikator akan diberikan kegiatan pendampingan lanjutan terhadap indikator
yang belum dicapai

Refleksi

Guru :
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

Peserta Didik :
1. Apakah ada hal yang paling sulit ketika melakukan pembelajaran hari ini ?
2. Bagaimana cara kalian mengatasi kesulitan tersebut ?
Topik 2 : Jenis Kartu dan Metode

Langkah - Langkah Pembelajaran

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.


2. Guru memberikan pertanyaan sebagai asesmen awal :
https://tinyurl.com/Assesmen-Awal-2 terlampir didalam modul ini
3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
4. Pengelompokan peserta didik berdasarkan pengolahan hasil asesmen
awal :

Pengelompokan peserta didik

Belum siap Siap Menguasai


Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
menjawab dua dari menjawab empat dari menjawab seluruh
enam pertanyaan pada enam pertanyaan pada pertanyaan secara
asesmen awal secara asesmen awal secara logis dengan tepat/
logis dengan tepat/ logis dengan tepat/ menggunakan
menggunakan menggunakan referensi.
referensi. referensi.

- Keterangan tambahan
Kelompok Belum Siap
1. Peserta didik yang belum siap, didampingi guru untuk mencari materi
penjelasan kartu piutang, utang dan persediaan pada beberapa
sumber belajar.
2. Berdasarkan ulasan materi yang didapat peserta didik diminta untuk
menguraikan jenis kartu.
3. Setelah seluruh peserta didik kelompok belum siap mampu memahami
jenis kartu peserta didik diminta untuk mempelajari materi yang
diberikan guru melalui link :
https://tinyurl.com/Bahan-Ajar-ke-2 terlampir didalam modul ini
4. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan guru.
Link LKPD sbb : https://tinyurl.com/LKPD-ke-2 terlampir didalam
modul ini
5. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
kemudian kelompok yang lain boleh menanggapi dengan memberikan
pertanyaan
6. Guru melakukan asesmen formatif, mendampingi peserta didik dalam
kegiatan presentasi sekaligus menilai menggunakan lembar observasi
serta memberikan solusi apabila siswa mengalami kesulitan.

Kelompok Siap
1. Peserta didik secara mandiri mempelajari materi yang diberikan guru
melalui link :
https://tinyurl.com/Bahan-Ajar-ke-2 terlampir didalam modul ini
2. Peserta didik yang sudah siap, akan dibentuk menjadi beberapa
kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Link LKPD sbb : https://tinyurl.com/LKPD-ke-2 terlampir didalam
modul ini
3. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
kemudian kelompok yang lain boleh menanggapi dengan memberikan
pertanyaan
4. Guru melakukan observasi terhadap kegiatan presentasi serta
memberikan solusi apabila siswa mengalami kesulitan

Kelompok Menguasai

1. Peserta didik yang sudah menguasai dapat diberi kesempatan


mengerjakan lebih dahulu kegiatan hingga tuntas, lalu dijadikan tutor
sebaya untuk membantu teman sekelasnya dalam mengerjakan tugas
yang diberikan
2. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
kemudian kelompok yang lain boleh menanggapi dengan memberikan
pertanyaan
3. Guru melakukan observasi terhadap kegiatan presentasi serta Guru
melakukan asesmen formatif, mendampingi peserta didik dalam
kegiatan presentasi sekaligus menilai menggunakan lembar observasi
serta memberikan solusi apabila siswa mengalami kesulitan.

- Kegiatan Penutup

1. Peserta didik menyimak refleksi/kesimpulan materi dari guru dengan tekun


2. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
3. Guru mengakhiri pembelajaran dan ditutup dengan memberi salam
Asesmen

- Rubrik

No Indikator Tujuan Kriteria


Pembelajaran

Tercapai Belum Tercapai

1 Peserta didik memahami Peserta didik Peserta didik belum


jenis-jenis kartu yang mampu memahami mampu memahami
digunakan dalam akuntansi jenis-jenis kartu jenis-jenis kartu
keuangan yang digunakan yang digunakan
dalam akuntansi dalam akuntansi
keuangan dengan keuangan dengan
baik baik

2 Peserta didik memahami Peserta didik Peserta didik belum


bentuk kartu piutang mampu memahami mampu memahami
bentuk kartu bentuk kartu
piutang dengan baik piutang dengan
baik

3 Peserta didik memahami Peserta didik Peserta didik belum


bentuk kartu utang mampu memahami mampu memahami
bentuk kartu utang bentuk kartu utang
dengan baik dengan baik

4 Peserta didik memahami Peserta didik Peserta didik belum


bentuk kartu persediaan mampu memahami mampu memahami
bentuk kartu bentuk kartu
persediaan dengan persediaan dengan
baik baik

5 Peserta didik memahami Peserta didik Peserta didik belum


metode yang digunakan mampu memahami mampu memahami
dalam pencatatan metode yang metode yang
persediaan digunakan dalam digunakan dalam
pencatatan pencatatan
persediaan dengan persediaan dengan
baik baik
- Lembar Observasi

Nama Siswa :

No Tujuan Pembelajaran Indikator Capaian

Sudah Belum

1 4.1 Memahami 4.1.2 Memahami jenis kartu dan


jenis kartu yang metode yang digunakan
digunakan untuk pencatatan
akuntansi akuntansi keuangan
keuangan - Jenis-jenis kartu yang
digunakan dalam
akuntansi keuangan
- Bentuk kartu piutang
- Bentuk kartu utang
- Bentuk kartu persediaan
- Metode yang digunakan
dalam pencatatan
persediaan

Kegiatan Tindak Lanjut :


- Jika 80 % peserta didik mampu memperoleh kriteria tercapai pada semua
indikator pembelajaran dilanjutkan ke pembelajaran berikutnya
- Sedangkan 20 % peserta didik yang belum mencapai kriteria pada semua
indikator akan diberikan kegiatan pendampingan lanjutan terhadap
indikator yang belum dicapai

Refleksi

Guru :
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

Peserta Didik :
1. Apakah ada hal yang paling sulit ketika melakukan pembelajaran hari ini ?
2. Bagaimana cara kalian mengatasi kesulitan tersebut ?
Topik 3 : Membuat Kartu Piutang, Kartu Utang dan Kartu Persediaan

Langkah - langkah Pembelajaran

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.


2. Guru memberikan pertanyaan sebagai asesmen awal :
https://tinyurl.com/Assesmen-Awal-3 terlampir didalam modul ini
3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

- Kegiatan Inti
1. Peserta didik secara mandiri mempelajari materi yang diberikan guru
melalui link :
https://tinyurl.com/Bahan-Ajar-3 terlampir*
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan
guru memfasilitasi tanya jawab
3. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok secara
heterogen berdasarkan hasil asesmen awal untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan guru
Kelompok 1 :Kartu Piutang
Link LKPD : https://tinyurl.com/LKPD-Kartu-Piutang terlampir didalam
modul ini
Kelompok 2 : Kartu Utang
Link LKPD : https://tinyurl.com/LKPD-Kartu-Utang terlampir didalam
modul ini
Kelompok 3: Kartu Persediaan Metode FIFO
Link LKPD : https://tinyurl.com/LKPD-METODE-FIFO terlampir didalam
modul ini
Kelompok 4 : Kartu Persediaan Metode LIFO
Link LKPD : https://tinyurl.com/LKPD-METODE-LIFO terlampir didalam
modul ini
Kelompok 5 : Kartu Persediaan Metode Average
Link LKPD : https://tinyurl.com/LKPD-METODE-AVERAGE
terlampir didalam modul ini
4. Peserta didik secara berkelompok diberikan waktu
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan melalui LKPD
5. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
kemudian kelompok yang lain boleh menanggapi dengan memberikan
pertanyaan
6. Guru melakukan asesmen formatif, mendampingi peserta didik dalam
kegiatan presentasi sekaligus menilai menggunakan lembar observasi
serta memberikan solusi apabila siswa mengalami kesulitan.
7. Guru melakukan asesmen sumatif untuk mengecek ketercapaian
tujuan pembelajaran dari modul ajar dengan menyelesaikan soal
melalui link berikut : https://tinyurl.com/Ass-SUmatif terlampir didalam
modul ini

- Kegiatan Penutup

1. Peserta didik menyimak refleksi/kesimpulan materi dari guru dengan tekun


2. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
3. Guru mengakhiri pembelajaran dan ditutup dengan memberi salam
Asesmen

- Rubrik

No Indikator Tujuan Kriteria


Pembelajaran

Tercapai Belum Tercapai

1 Peserta didik Peserta didik Peserta didik belum


memahami alur mampu mampu memahami
pencatatan piutang, memahami alur alur pencatatan
utang dan persediaan pencatatan piutang, utang dan
piutang, utang dan persediaan dengan
persediaan dengan baik
baik

2 Peserta didik Peserta didik Peserta didik belum


memahami cara mampu mampu memahami
pencatatan ke kartu memahami cara cara pencatatan ke
piutang, kartu utang pencatatan ke kartu piutang, kartu
dan kartu persediaan kartu piutang, utang dan kartu
kartu utang dan persediaan dengan
kartu persediaan baik
dengan baik

3 Peserta didik Peserta didik Peserta didik belum


melakukan mampu melakukan mampu melakukan
pencatatan ke kartu pencatatan ke pencatatan ke kartu
piutang, kartu utang kartu piutang, piutang, kartu utang
dan kartu persediaan kartu utang dan dan kartu persediaan
kartu persediaan dengan benar dan
dengan benar dan teliti
teliti

- Rubrik Penilaian Asesmen Sumatif :

No Indikator Jumlah Soal Skor

1 Peserta didik memahami tentang piutang 3 Soal 30


dan kartu piutang

2 Peserta didik memahami tentang utang 4 Soal 40


dan kartu utang

3 Peserta didik memahami tentang 3 Soal 30


persediaan dan kartu persediaan
Nilai : ( Skor total/100 ) x 100
- Lembar Observasi

Nama Siswa :

No Tujuan Pembelajaran KKTP Capaian

Sudah Belum

1 4.1 Memahami 4.1.3 Membuat kartu


jenis kartu yang piutang, kartu utang
digunakan dan kartu persediaan
akuntansi
keuangan - Memahami alur
pencatatan piutang,
utang dan
persediaan
- Memahami cara
pencatatan ke kartu
piutang, kartu
utang dan kartu
persediaan
- Melakukan
pencatatan ke kartu
piutang, kartu
utang dan kartu
persediaan

Kegiatan Tindak Lanjut :


- Jika 80 % peserta didik mampu memperoleh kriteria tercapai pada semua
indikator pembelajaran dilanjutkan ke tujuan pembelajaran berikutnya
- Sedangkan 20 % peserta didik yang belum mencapai kriteria pada semua
indikator akan diberikan kegiatan pendampingan lanjutan terhadap indikator
yang belum dicapai

Refleksi

Guru :
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

Peserta Didik :
1. Apakah ada hal yang paling sulit ketika melakukan pembelajaran hari ini ?
2. Bagaimana cara kalian mengatasi kesulitan tersebut
DAFTAR PUSTAKA

● Dwi Harti. 2018. Akuntansi Keuangan. Erlangga. Jakarta

● Hendi Somantri 2005. Akuntansi Keuangan. Armico. Bandung


MATERI 1

Definisi Piutang

"Uang yang dipinjamkan (yang dapat ditagih dari seseorang); utang-


piutang, uang yang dipinjam dari orang lain dan yang dipinjamkan
kepada orang lain."

"Tagihan uang perusahaan kepada para pelanggan yang diharapkan


akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun sejak tanggal
keluarnya tagihan."

Apa itu Piutang?

Dalam istilah akuntansi, piutang kerap disebut dengan AR. Istilah ini
berasal dari kata “Account Receiveable”, terjemahan kata piutang
dalam bahasa inggris. Pengertian piutang sendiri bisa diterjemahkan
sebagai salah satu jenis dari transaksi akuntansi yang memiliki
pengertian penagihan kepada konsumen yang telah berutang.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa piutang adalah hak milik kita yang masih
ada di tangan orang atau pihak lain, baik berupa uang atau penjualan
yang belum dibayar lunas.

Definisi Utang

Apa Itu Utang?

Utang adalah bagian dari kelompok pasiva yang masuk ke neraca.


Dalam kehidupan sehari- hari maupun akuntansi, utang merupakan
bagian yang cukup penting. Tidak hanya itu utang memiliki bagian
penting dari sebuah perusahaan karena utang akan terus ada tumbuh
di dalamnya.

Walaupun hampir seluruh perusahaan memiliki utang, tapi besaran


utang dan penggunaannya tentu berbeda-beda. Besaran utang ini
akan timbul karena banyak aspek, salah satunya untuk
pengembangan bisnis dari perusahaan tersebut.
Utang adalah suatu pinjaman dana baik dalam bentuk tunai atau surat
berharga yang digunakan untuk membeli barang atau jasa sebagai
pemenuhan kebutuhan dan harus dikembalikan dalam jangka waktu
tertentu.

Orang yang memiliki utang berkewajiban untuk mengembalikan


pinjaman — dibayarkan secara lunas atau mencicil.

Definisi Persediaan

Apa itu Persediaan?

Persediaan adalah jumlah produk yang dimiliki perusahaan yang


tersedia untuk dibeli. Kumpulan barang ini pada akhirnya akan dijual
kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.

Hal ini membuat persediaan dilaporkan sebagai aset lancar di neraca


perusahaan Anda. Namun, perlu diingat bahwa menyimpan persediaan
untuk waktu yang lama belum tentu merupakan hal yang baik. Ini
karena Anda dapat membayar biaya penyimpanan dan produk
berpotensi menjadi usang.

Berikut adalah beberapa contoh persediaan:

• Jumlah pakaian yang harus dijual perusahaan

• Hot dog yang siap dijual oleh stand hot dog

• Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat furnitur

• Cupcake yang belum selesai di toko roti

• Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat limun untuk


stand limun

Jenis Persediaan

Di bawah ini, ada beberapa jenis persediaan yang perlu kenal jika Anda
adalah seorang pemilik bisnis. Berikut adalah beberapa jenis
persediaan:

1. Persediaan bahan baku

Persediaan bahan baku mengacu pada barang yang digunakan untuk


membuat produk atau persediaan perusahaan. Dengan kata lain,
mereka adalah bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi berbagai
barang.
Bahan baku bisa apa saja dari kayu dan paku untuk membuat perabot
atau tepung, telur dan mentega yang digunakan untuk membuat
produk untuk toko roti. Biaya bagian persediaan ini dilaporkan sebagai
persediaan bahan baku di neraca perusahaan

2. Persediaan barang dalam proses

Persediaan barang dalam proses mengacu pada barang yang belum


selesai atau sepenuhnya diproduksi. Contoh jenis inventaris ini
termasuk cokelat yang masih membutuhkan lapisan gula di pabrik
cokelat, sepatu yang belum diwarnai, dan minyak esensial yang belum
dikemas dalam botol oleh produsen kesehatan.

3. Persediaan barang jadi

Barang jadi mengacu pada produk atau persediaan yang siap dijual
oleh perusahaan. Barang- barang ini telah menyelesaikan siklus
produksi. Barang jadi sebelumnya terdiri dari bahan mentah dan juga
barang dalam proses.

Contoh persediaan barang jadi termasuk barang jadi yang dipanggang


di toko roti, kaos yang sudah jadi oleh perancang pakaian dan rumah
yang sudah selesai oleh pembangun rumah.

Bagaimana Cara Mengevaluasi Persediaan?

Untuk mengevaluasi persediaan, Anda harus memahami bagaimana


persediaan dan harga pokok terkait. Sebagai permulaan, persediaan
yang terjual dilaporkan di bawah harga pokok penjualan pada laporan
laba rugi perusahaan. Ketika biaya persediaan turun, harga pokok
penjualan (HPP) turun.

Ada tiga metode yang digunakan untuk menentukan harga pokok


penjualan. Mereka adalah sebagai berikut:

Metode First in, First Out (FIFO)

Metode FIFO menetapkan bahwa barang yang dibeli terlebih dahulu


adalah yang pertama dijual, digunakan, atau dibuang. Konsep ini
bermanfaat bagi bisnis karena semakin tua barangnya, semakin tinggi
risikonya menjadi usang dan semakin lama perusahaan harus
membayar untuk penyimpanannya.

Dengan menjual barang-barang tertua terlebih dahulu, perusahaan


lebih siap untuk menyimpan barang-barang baru. Selain itu,
tergantung pada itemnya, semakin lama disimpan, semakin mudah
rusak.

Misalnya, jika toko kelontong menjual alpukat, mereka harus menjual


alpukat yang tiba di toko terlebih dahulu untuk menghindari jamur dan
untuk tidak menjual alpukat berjamur kepada pelanggan.

Secara keseluruhan, jika metode FIFO tidak digunakan, dapat


mempengaruhi margin keuntungan perusahaan. Berikut adalah
langkah-langkah untuk mengevaluasi persediaan dan harga
pokok penjualan menggunakan metode ini:

1. Tentukan tanggal mulai dan berakhir

Tentukan berapa banyak persediaan yang Anda miliki pada tanggal


mulai dan lagi pada tanggal akhir yang telah Anda pilih. Misalnya,
Anda dapat mengatakan bahwa Anda memiliki sejumlah kaos pada 1
Januari dan pada akhir perhitungan COGS Anda, Anda mungkin
memiliki jumlah yang berbeda pada 1 Februari. Oleh karena itu, 1
Januari dan 1 Februari akan menjadi tanggal mulai dan berakhir Anda,
masing- masing.

2. Cari tahu biaya yang Anda bayarkan untuk barang-barang ini

Setelah Anda mengambil persediaan, lihat faktur Anda dan tentukan


berapa banyak yang Anda bayarkan untuk barang-barang ini. Dengan
menggunakan contoh di atas, katakanlah Anda menambahkan ke
inventaris dengan membeli 10 kemeja seharga 100.000 masing-
masing pada hari Senin dan 10 kemeja lainnya seharga 150.000
masing-masing pada hari Jumat. Kemudian katakanlah Anda menjual
15 kemeja pada hari Minggu.

3. Hitung HPP

Tentukan harga pokok penjualan dengan mengurangkan jumlah yang


terjual dari persediaan Anda dimulai dengan barang yang terjual
terlebih dahulu. Anda kemudian dapat mengalikannya dengan biaya
pembelian. Misalnya, HPP untuk contoh di atas adalah (10 x 100.000)
+ (5 x 150.000) = 1.750.000. Oleh karena itu, HPP Anda akan menjadi
1.750.000.
Metode Biaya Persediaan Rata-rata

Juga dikenal sebagai metode rata-rata tertimbang, metode biaya


persediaan rata-rata menggunakan rata-rata dari semua persediaan
yang dibeli untuk menentukan HPP. Berikut langkah-langkah untuk
menghitung HPP menggunakan metode ini:

1. Tentukan biaya rata-rata persediaan yang dibeli purchased

Untuk melakukan ini, ambil jumlah semua biaya pembelian persediaan


untuk satu jenis produk dan bagi dengan jumlah produk yang dibeli.
Ini akan menghasilkan biaya rata-rata. Misalnya, jika Anda
membelanjakan 100.000 dan kemudian 150.000, biaya rata-rata
inventaris yang dibeli adalah (100.000 + 150.000) / 2 = 125.000

2. Tentukan biaya rata-rata barang yang Anda produksi

Jika perusahaan Anda memproduksi persediaan sendiri dengan


menggunakan berbagai bahan baku, gunakan persamaan berikut:

total biaya / total unit persediaan = biaya rata-rata

3. Hitung persediaan Anda

Hitung jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan Anda pada tanggal


mulai dan juga tanggal akhir. Kalikan biaya rata-rata dengan selisih
persediaan ini.

4. Hitung HPP

Misalnya, total yang Anda belanjakan untuk kemeja adalah 125.000 x


10 kemeja =

1.250.000. Jika Anda menjual 5 kemeja, total HPP yang menggunakan


metode ini adalah

625.000 karena 125.000 x 5 adalah 625.000.


Metode Last In, First Out (LIFO)

Dalam metode ini, barang yang dibeli pertama adalah yang terakhir
dijual. Misalnya, jika Anda menjual celana tetapi Anda terus menumpuk
celana yang baru dibeli di bagian atas rak, celana di bagian bawah rak
(yang dibeli terlebih dahulu) akan tetap di bagian bawah dan akan
dibeli bertahan selama proses ini berlanjut. Berikut adalah cara
menggunakannya untuk menentukan HPP Anda:

1. Tentukan pembelian terbaru Anda

Karena metode LIFO menetapkan bahwa barang yang paling baru


dibeli akan dijual terlebih dahulu, penting untuk menginventarisasi stok
ini.

2. Temukan biaya pembelian

Tentukan berapa banyak Anda membayar barang-barang ini melalui


faktur Anda. Misalnya, Anda mulai dengan inventaris 10 celana seharga
20.000 pada hari Senin dan 10 celana lagi seharga 40.000 pada hari
Jumat. Pada hari Minggu, Anda menjual 15 celana.

3. Totalkan jumlahnya

Untuk melakukan ini, tambahkan bersama biaya setiap set barang


yang Anda jual. Misalnya, dengan 10 celana yang Anda beli seharga
20.000, Anda akan mendapatkan 200.000 karena 10 x 20.000 =
200.000.

Celana ini yang pertama kali dijual dan akan digunakan karena kita
menghitung HPP menggunakan metode LIFO. Setelah ini, ambil 5
celana yang dibeli seharga 20.000 masing- masing dan dapatkan
100.000 karena 5 x 20.000 adalah 100.000. Celana ini dibeli terakhir.
Tambahkan 200.000 ke 100.000 untuk mendapatkan COGS 300.000.

Metode manajemen persediaan

Manajemen persediaan adalah mengacu pada cara Anda


memperhitungkan atau melacak aset perusahaan Anda. Mengelola
persediaan dengan benar merugikan bisnis Anda karena
memungkinkan Anda menentukan kapan Anda harus memperlambat
pembelian bahan mentah atau kapan Anda perlu mengisi kembali rak.

Melakukan hal itu dapat mencegah Anda menghabiskan uang yang


tidak perlu. Berikut adalah beberapa metode dasar untuk manajemen
persediaan:
• Metode Just in Time (JIT): Di bawah metode JIT, inventaris
diintai saat dibutuhkan. Dengan kata lain, hanya jumlah pasti produk
yang dibutuhkan yang dikirimkan.

• Metode Stok Pengaman: Metode ini menyimpan sejumlah kecil


inventaris tambahan di tangan jika diperlukan.

• Metode Kuantitas Pesanan Ekonomis: Metode ini berarti


perusahaan Anda memiliki jumlah barang paling sedikit yang tersedia.
Dengan kata lain, Anda memiliki jumlah yang tepat untuk memenuhi
permintaan saat ini tanpa menjual atau memiliki terlalu banyak barang
atau produk di tangan.
MATERI 2

Kartu Piutang: Pengertian dan dokumen untuk mencatatnya

Kartu piutang merupakan sebuah catatan akuntansi yang berisi mutasi


piutang suatu perusahaan ke kliennya. Dalam urusan bisnis kita sering
menjumpai yang namanya utang maupun piutang.

Sederhananya utang adalah kewajiban yang harus kita bayar.


Sedangkan piutang kebalikannya, yakni pihak lain yang berutang ke
kita atau perusahaan. Baik utang maupun piutang mempunyai batas
waktu pengembalian yang sudah disepakati bersama.

Dalam transaksi piutang, pihak meminjam disebut debitur, sementara


pihak yang memiliki piutang atau memberi pinjaman disebut kreditur.
Agar transaksi usaha atau bisnis lebih jelas, piutang dicatat ke dalam
kartu piutang.

Apa Itu Kartu Piutang?

Kartu piutang adalah catatan piutang yang diuraikan di dalam buku


besar pembantu. Mengutip buku Mengelola Kartu Piutang karya
Suyono dan Dian Anita, seluruh transaksi piutang akan dibukukan ke
dalam kartu piutang.

Umumnya piutang muncul karena ada transaksi seperti penjualan


barang atau jasa secara kredit, pemberian pinjaman, atau uang muka.

Dengan demikian dapat disimpulkan piutang tidak hanya berupa uang,


melainkan barang, penjualan yang belum lunas, atau tagihan yang
belum dibayar tetapi produknya sudah diterima.

Lebih lanjut, dalam kartu piutang ada nama debitur, tanggal transaksi,
tanggal jatuh tempo, jumlah pembayaran, dan nama kreditur. Kartu
piutang ini dibuat oleh pihak piutang dan sudah disahkan kepala
keuangan atau akuntan.
Dokumen Pendukung untuk Pencatatan Kartu Piutang

Ada beberapa dokumen pencatatan piutang yang terlibat dalam buku


pembantu kartu piutang. Mengutip Sistem Akuntansi Piutang dan
dinus.ac.id, dokumen untuk membuat kartu piutang adalah sebagai
berikut:

1. Faktur Penjualan

Dokumen untuk pencatatan kartu piutang yang pertama ialah faktur


penjualan karena transaksi dilakukan secara kredit. Pembuatan faktur
dilakukan setelah perusahaan memberikan produknya ke konsumen,
tetapi belum dibayar.

2. Memo

Kemudian ada juga dokumen berupa memo yang berfungsi sebagai


dasar pencatatan dalam menghapus piutang.

3. Bukti Kas Masuk (BKM)

Ketika konsumen membayar utang, bukti kas masuk menjadi tanda


berkurangnya jumlah piutang. BKM ini harus dicatat ke dalam kartu
pencatatan piutang.

4. Nota Kredit

Nota kredit berguna sebagai dasar pencatatan berkurangnya jumlah


piutang karena adanya retur penjualan. Ini juga menjadi bukti bahwa
ada barang yang dikembalikan sehingga jumlah piutang berkurang.
5. Jurnal Penjualan

Komponen pencatatan kartu piutang lainnya ialah jurnal penjualan.


Jurnal khusus tersebut berguna untuk mencatat transaksi penjualan
dengan cara kredit.

6. Jurnal Penerimaan Kas

Ketika pelanggan membayar utang, ada kas yang masuk dan nantinya
dicatat ke dalam laporan jurnal penerimaan kas.

7. Jurnal Retur Penjualan

Jurnal retur penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat


retur penjualan. Jurnal ini termasuk jarang dibuat lantaran pencatatan
retur umumnya dimasukkan ke dalam jurnal umum atau jurnal
memorial. Ketika terjadi retur, jumlah piutang akan berkurang.

8. Jurnal Umum atau Jurnal Memorial

Jurnal umum atau jurnal memorial berguna untuk mencatat retur atau
mencatat utang yang dihapus.

Kartu Utang: Pengertian, Fungsi, Format, dan Contohnya

Kartu utang adalah bagian penting dalam pengelolaan utang usaha.


Pengusaha mesti tahu cara membuatnya agar tidak rugi.

Utang memang memiliki konotasi negatif. Tapi utang punya peran


yang amat penting dalam perkembangan usaha. Bahkan hampir semua
negara memiliki utang yang dimanfaatkan untuk menggenjot
pertumbuhan ekonominya. Bagi pengusaha, memiliki utang adalah
keniscayaan. Selain dari bank, utang bisa muncul dari pembelian
secara kredit

kepada supplier atau vendor. Karena itu, harus ada bekal pengelolaan
utang agar tidak justru merugikan usaha. Salah satu caranya adalah
dengan menggunakan kartu utang.

Pengertian Kartu Utang

Kartu utang adalah bagian dari sistem pencatatan transaksi keuangan


alias akuntansi suatu perusahaan. Kartu utang juga sering disebut
buku besar pembantu utang dagang. Sebagai pembantu, dokumen ini
merupakan perluasan atau perpanjangan dari buku besar umum yang
memuat semua catatan transaksi keuangan pada periode tertentu.

Sebagaimana diuraikan oleh Investopedia, kartu utang adalah buku


besar pembantu yang memuat daftar semua kreditor. Kreditor adalah
pihak yang memberikan kredit, pinjaman, atau utang. Ketika suatu
usaha hanya memiliki segelintir kreditor, bisa-bisa saja jika hendak
memisahkan akun utang usaha untuk tiap kreditor di buku besar.
Namun, bila ada banyak kreditor, buku besar akan berisi terlalu banyak
catatan atau dokumen sehingga tidak praktis dan bisa
membingungkan.

Bayangkan jika suatu usaha melakukan pembelian secara kredit


kepada ratusan kreditor yang berbeda. Lalu catatan kredit itu dipisah-
pisah buat tiap kreditor. Kira-kira akan seberapa banyak halaman yang
dibutuhkan untuk memuat akun utang usaha tersebut dalam buku
besar? Apalagi itu belum ditambah dengan akun-akun lain yang mesti
dicatat dalam buku besar.

Jika menggunakan satu buku besar saja, pekerjaan tidak akan efisien.
Ketika hendak mencari data utang kepada vendor tertentu, misalnya,
pemilik usaha atau akuntan mesti menelusuri halaman demi halaman
buku besar untuk menemukan informasi itu. Penyiapan laporan
keuangan atau neraca saldo pun akan lebih sulit. Sebagai alternatif,
buku besar pembantu utang dagang alias kartu utang dapat
digunakan.

Kartu utang dagang memuat informasi mengenai pihak kreditor,


seperti vendor

dan supplier. Informasi itu mencakup identitas nama, riwayat


transaksi, dan data lain yang dibutuhkan. Dalam menyiapkan kartu
utang, ada sejumlah hal yang mesti digarisbawahi, yakni satu kartu
dibuat hanya untuk satu kreditor serta termin pembayaran, denda
atas keterlambatan pembayaran, dan pajak sudah ditentukan.

Adapun buku jurnal yang menjadi sumber catatan dalam kartu utang
adalah jurnal pembelian dan pengeluaran kas. Dokumen yang
dijadikan dasar pencatatan transaksi antara lain:

• Faktur untuk pembelian secara kredit

• Memo kredit sebagai bukti transaksi pembelian retur

• Kuitansi sebagai bukti pengeluaran kas

Kartu utang digunakan untuk mencatat jumlah nilai yang terutang dari
transaksi pembelian secara kredit. Dari kartu ini bisa diketahui apakah
jumlah pembayaran sudah sesuai dengan jumlah utang dan apakah
utang sudah dibayar sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Karena itu,
berdasarkan kartu utang dapat dilihat laporan posisi saldo utang dan
utang jatuh tempo pada setiap periode akuntansi.
Fungsi Kartu Utang

Jika pernah mencetak catatan transaksi pada buku tabungan individu,


kira-kira seperti itulah fungsi kartu utang. Bedanya adalah buku
tabungan menyajikan informasi mutasi rekening yang menjelaskan
berapa dana yang keluar dan masuk plus tanggalnya. Sedangkan
kartu ini memuat informasi mutasi utang dagang yang berkurang atau
bertambah kepada tiap kreditor.

Fungsi lainnya termasuk:

• Membantu kontrol internal dan audit akun dengan melihat


saldo tiap kreditor

• Memastikan tidak ada kekeliruan dalam saldo akun buku besar

• Menyusun laporan saldo terutang dan biaya yang


belum dibayar untuk tiap kreditor

• Memudahkan pelacakan pembayaran utang

Agar fungsi tersebut dapat berjalan, ada sejumlah hal yang mesti
diperhatikan saat membuat catatan transaksi dalam kartu utang, yakni:

Keabsahan dokumen

Dokumen yang digunakan dalam transaksi harus dipastikan


validitasnya. Misalnya bagian pembelian mesti sudah dipastikan telah
menyetujui faktur pembelian. Selain itu, faktur harus dicek silang
dengan laporan penerimaan barang. Keabsahan dokumen yang
menjadi sumber penyusunan kartu utang ini harus diperiksa dengan
saksama.

Ketepatan data utang

Laporan yang tertera dalam kartu utang harus sama dengan data
dalam dokumen transaksi. Misalnya faktur pembelian satu pihak
kreditor tidak boleh tertukar dengan pihak lain. Jumlah utang yang
tercatat dalam kartu juga harus sesuai dengan dokumen transaksi.
Informasi detail

Buku besar pembantu utang dagang menyajikan informasi detail


mengenai utang yang dimiliki perusahaan. Jadi data dokumen transaksi
harus dipastikan memuat rincian informasi ini agar memudahkan
penyusunan laporan. Misalnya nama kreditor, tanggal transaksi, dan
tanggal jatuh tempo pembayaran.

Format Kartu Utang

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan kebijakan bisnis yang


berbeda. Karena itu, format kartu utang yang digunakan pun bisa
berlainan. Yang pasti, kartu itu biasanya memuat informasi seperti
nomor rekening dan nama kreditor, tanggal transaksi, keterangan,
kolom debit dan kredit, serta saldo utang.

Di bawah ini ada beberapa contoh format kartu utang:

Kartu Utang
Nama kreditor: Nomor rekening:
Alamat: Atas nama:

Periode: Nomor:

No Tanggal Keterangan Nomor Debit Kredit Saldo


mor Bukt i

Total
Pengertian Kartu Persediaan Barang Dagang

Kartu persediaan barang adalah sebuah laporan yang berisi mengenai


semua kuantitas barang hingga pergerakan setiap barang yang ada di
gudang.

Kartu stok barang juga dikenal dengan sebutan bin card atau stock
card pastinya memiliki manfaat.

Salah satu manfaatnya yaitu membantu menghitung serta melaporkan


jumlah ketersediaan barang yang ada di pembukuan dengan jumlah
stok fisik.

Selain itu, kamu dapat mengetahui pola pergerakan barang sampai


menentukan besar modal yang akan dikeluarkan untuk pembelian
barang.

Dengan begitu kamu bisa menghasilkan kebijakan usaha yang dapat


mengembangkan likuiditas dari bisnis.

Fungsi Kartu Persediaan Barang

Salah satu fungsi utama adanya kartu persediaan stok adalah


sebagai pengendalian stok barang yang dapat kamu gunakan dalam
berbagai format.

Karena kartu stok akan mencatat setiap keberadaan persediaan setiap


item dan juga membantu staff kamu ketika melakukan stock opname
barang di gudang.

Dalam kartu stok tertera berapa minimal dan maksimal jumlah


persediaan pada setiap barang sehingga ketika barang mulai menipis,
kamu langsung memenuhi stok tersebut.

Kelebihan Kartu Persediaan Barang

Kamu wajib tahu nih kelebihan memiliki kartu stok persediaan barang
pada bisnis.

Berikut ini, ada 3 kelebihan utama dari penggunaan kartu persediaan


barang dagang yang akan berpengaruh terhadap perhitungan barang
ketika melakukan stock opname.
Mengontrol Tingkat Persediaan

Adanya kartu stok gudang akan membantu kamu dalam mengontrol


dan mengawasi setiap pergerakan barang yang ada di gudang seperti
keluar dan masuknya barang.

Bukan hanya itu aja, tersedianya kartu stok barang pun dapat
memudahkan kamu ketika ingin melakukan pembelian barang atau
repurchase.

Maka dari itu, didalam kartu persediaan barang tertera minimum


maupun maximum ketersediaan stok barang sehingga membantu staf
untuk mengawasi barang.

Meminimalisir Kehilangan Faktur

Setiap melakukan penerimaan barang tentunya membutuhkan tanda


terima atau yang disebut juga faktur.

Nah, faktur ini juga penting bagi keberlangsungan usaha kamu, maka
dari itu mesti selalu dijaga agar tidak terjadi kehilangan faktur
tersebut.

Sebab, faktur menjadi dokumen resmi yang sangat penting sehingga


staf harus segera memperbaharui setiap laporan yang berkaitan
dengan persediaan barang. Sehingga dapat meminimalisir terjadi
kehilang faktur.
Metode Persediaan Stok Barang FIFO, LIFO, dan Average

Beberapa metode perhitungan atau pencatatan persediaan stok barang


yang populer digunakan adalah metode FIFO (First in First Out), LIFO
(Last In First Out), dan Average, simak perbedaan di antara ketiganya
di Blog Mekari Jurnal

Dalam akuntansi, persediaan barang bisa dihitung dalam beberapa


metode, dimana metode ini bisa disesuaikan dengan jenis perusahaan
dan juga kepentingan perusahaan.

Persediaan merupakan semua barang yang dimiliki perusahaan dengan


tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsi dalam operasi normal
perusahaan.

Terdapat dua sistem pencatatan akuntansi persediaan yaitu sistem


perpetual dan sistem periodik (fisik).

Penentuan kedua sistem pencatatan tersebut tergantung pada


kebijakan yang diambil oleh perusahaan.

Metode Persediaan First In First Out (FIFO)

Seperti namanya first in first out yang artinya masuk pertama keluar
pertama, maka pada metode ini unit persediaan yang pertama kali
masuk ke gudang perusahaan akan dijual pertama.

FIFO (First-In, First-Out) adalah metode untuk menentukan harga


pokok penjualan dengan cara mengasumsikan bahwa produk
yang sudah terjual merupakan produk terlama dalam inventaris.

Biaya yang dikeluarkan untuk produk terlama itulah yang digunakan


dalam perhitungan.

Singkatnya, metode FIFO akan menghapus produk paling awal yang


masuk dari akun persediaan setiap terjadi pencatatan penjualan.

Misalnya, Anda menjalankan bisnis penjualan roti, maka roti yang


terlebih dahulu dijual yaitu roti yang pertama kali masuk ke toko Anda.

Perhitungan biaya dari roti yang terjual pertama itulah yang dijadikan
sebagai biaya pokok penjualan.
Metode Persediaan Last In First Out (LIFO)

LIFO artinya adalah yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini
mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan
di akhir.

Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir
masuk ke gudang. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan
akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal
masuk.

Metode biaya persediaan LIFO ini adalah didasarkan pada asumsi


bahwa aliran keluar biaya persediaan adalah kebalikan dari kronologi
terjadinya biaya.

Pada metode ini, harga beli terakhir dibebankan ke operasi dalam


periode kenaikan harga (inflasi), sehingga laba yang dihasilkan akan
kecil dan pajak yang terutang juga menjadi lebih kecil.

Namun, berdasarkan PSAK 14 metode LIFO tidak boleh digunakan lagi.


Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode LIFO.

Metode Average (Rata-Rata Tertimbang)

Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode


average membagi antara biaya barang persediaan untuk dijual dengan
jumlah unit yang tersedia.

Sehingga persediaan akhir dan beban pokok penjualan dapat dihitung


dengan harga rata- rata. Metode average adalah titik tengah atau
perpaduan dari metode FIFO dan LIFO.

Jadi kelebihan dan kekurangan metode ini berada diantara metode


LIFO dan FIFO.

Dalam penerapan metode Average berarti perusahaan akan


menggunakan persediaan barang yang ada di gudang untuk dijual
tanpa memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhi
MATERI 3

Contoh Kartu Piutang

Pengelolaan kartu piutang dalam bisnis. Contoh soal pilihan


ganda kartu umur piutang dagang dan jawabannya essay dan
keterampilan. Soal tentang mengelola kartu hutang. Contoh soal
pilihan ganda kartu (umur) piutang dagang dan jawabannya (essay
dan keterampilan). Apakah secara bulanan atau kuartalan diadakan
pencocokkan saldo perkiraan control (buku besar piutang) dengan
kartu piutang ?
Contoh Kartu Utang
1. Nama perusahaan: Tuliskan nama perusahaan bos bis
dibagian paling atas kartu utang

2. Judul kartu utang : Tulis judul KARTU UTANG untuk


memudahkan membedakan kartu utang dengan kartu lainnya

3. Nama dan alamat kreditur: Penting untuk menuliskan nama


kreditur karena setiap kartu utang hanya menyematkan satu nama
kreditur dan satu alamat kreditur

4. Syarat pembayaran: Diisi dengan syarat pembayaran


yang disepakati bisa berupa tunai atau transfer.

5. Nomor rekening dan bank lalu a/n : Diisi dengan nomor


rekening kreditur, bank transfer dan atas nama rekening kreditur.

6. Tanggal : Diisi dengan tanggal pembelian dan


pembayaran setiap angsuran atau pelunasan sesuai jatuh tempo

7. Keterangan: Diisi dengan penjelasan pembelian barang


atau jasa.

8. No. bukti : Diisi dengan nomor bukti pembayaran


atau pembelian.

9. Pembelian: Diisi dengan jumlah nominal pembelian

10. Pembayaran: Diisi dengan jumlah nominal pembayaran

11. Saldo : Diisi dengan sisa utang hasil penambahan dan


atau pengurangan setelah pembelian dan pembayaran.

Kartu Persediaan Barang

Kartu persediaan stok adalah laporan dari semua kuitansi dan


pengeluaran stok dari departemen gudang. Tanggung jawab penjaga
inventori dan gudang untuk mencatat setiap stok yang masuk dan
keluar dari gudang.

Jumlah stok fisik dan jumlah stok yang dilaporkan menurut pada
laporan harus sama; jika tidak, departemen audit internal akan
memiliki hak untuk menyelidiki masalah tersebut dengan manajemen.

Kartu persediaan barang hanya berisi kolom kuantitas untuk keduanya


dan kuitansi dan pada penutupan setiap transaksi, level stok dihitung
untuk memastikan bahwa pada setiap titik waktu, dapat direkonsiliasi
dengan penghitungan fisik.
Manajemen Inventori bukanlah tugas yang mudah. Itulah sebabnya,
sangat penting untuk mengontrol aliran stok dengan menggunakan
beberapa alat yang efektif. Salah satu alat terbaik untuk melakukan
kontrol ketat atas inventaris adalah kartu persediaan barang ini.

Tidak hanya membantu dalam mengendalikan persediaan dengan


sangat baik, laporan ini juga membantu dalam menjaga modal kerja
yang efektif. Dengan mengetahui pola pergerakan barang, maka suatu
entitas dapat dengan mudah menentukan berapa besar modal yang
harus diinvestasikan dalam pembelian persediaan dan untuk berapa
kuantitasnya.

Hasilnya, kebijakan modal kerja yang lebih baik dapat dikembangkan


yang akan meningkatkan likuiditas perusahaan.

Contoh Kartu Persediaan Barang

Keterangan:

• Company name: nama perusahaan

• Material Nam, Material code: nama barang dan kode barang

• Location: lokasi gudang atau toko

• Maximum level stok: Stok maksimum yang harus ada di gudang


atau toko

• Minimum level stok: Stok minimum yang harus ada di


gudang atau toko

• Reorder level: Nilai dimana seharusnya melakukun


pemesanan barang
- LKPD 1

NAMA :……………

KELAS:…………...

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat terjadinya


penjualan barang atau jasa secara kredit, pada umumnya
berjangka waktu kurang dari satu tahun dicatat dalam akun…

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Surat perintah tertulis dari kreditur kepada debitur untuk


membayar sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan
kepada pembawa surat tersebut disebut…

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Utang yang muncul akibat adanya transaksi pembelian barang atau


jasa secara kredit yang didukung dengan janji tertulis untuk
membayar
kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang telah ditetapkan dalam
surat disebut….

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Merchandise inventory adalah sejumlah barang jadi, bahan baku


dan barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan
untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Sebutkan 3 jenis persediaan
pada perusahaan manufaktur !

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Barang yang baru dibeli dan disimpan sementara untuk selanjutnya


dijual kembali dengan harapan mendapatkan laba sebesar selisih harga
dari harga jual dengan harga beli disebut…

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………
- LKPD 2

NAMA :……………

KELAS:…………...

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Mutasi piutang harus didukung dan dilengkapi bukti yang menjadi


dokumen transaksi tersebut. Apakah sumber bukti untuk
pencatatan mutasi piutang?

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

2. Kartu utang adalah salah satu sarana untuk mencatat adanya mutasi
utang secara terperinci pada tiap-tiap kreditur. Sebutkan dokumen
transaksi yang diperlukan dalam pengelolaan utang !

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

3. Mutasi utang timbul dari transaksi pembelian barang secara kredit.


Sebutkan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
digunakan mutasi utang !

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………
4. Dalam pencatatan persediaan dengan sistem perpetual, setiap
transaksi penjualan barang dagang diadakan perhitungan dan
pencatatan harga pokok penjualan. Sebutkan metode
persediaan dengan sistem perpetual !

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan 3 metode persediaan dengan sistem perpetual !

Jawaban :

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………
- LKPD 3

KELOMPOK 1

( Tugas Praktik Membuat Kartu Piutang )

NAMA :……………

KELAS:…………...

SOAL :

PT Rajawali di Semarang melakukan transaksi berikut berhubungan


dengan penjualan barang dagang bulan Februari 2022 :

Feb 2, Dijual kepada Toko Harmonis barang seharga Rp 12


000.000,00. Syarat 3/10, n/30

Feb 6, Dijual kepada Toko Kalista barang seharga Rp. 16 000.000,00.

Syarat 3/10, n/30

Feb 9, Dijual kepada Toko Damai seharga Rp. 12.0000.000,00,.


Syarat 3/10, n/30

Feb 11, Dijual kepada Toko rahayu seharga Rp. 15.0000.000,00,.


Syarat 3/10, n/30

Feb 16, Diterima kembali barang dari Toko Kalista seharga

Rp 750.000,00

Feb 20, Diterima tagihan dari debitur : Dari Toko Kalista

Rp 8 000.000,00 dari Toko Damai Rp 7 500.000,00

Feb 23, Diterima kembali barang dari Toko Harmonis seharga

Rp 1.000.000,00

Feb 25, Diterima pelunasan dari Toko Harmonis atas transaksi 2


Februari yang lalu

Berdasarkan data diatas, jika menggunakan sistem fisik, anda diminta :


Mencatat ke kartu piutang masing-masing debitur!
KELOMPOK 2

( Tugas Praktik Membuat Kartu Utang)

NAMA :……………

KELAS:…………...

Soal :

Nusantara pada tanggal 1 Desember 2022 mempunyai saldo utang


pada PT Unilever sebesar Rp. 15.000.000,00. Berikut ini transaksi
selama bulan Desember 2022 :

Des 7, Dibeli barang dagang dari PT garuda seharga Rp. 12


000.000,00

dengan faktur No. 50 dan syarat 2/10, n/30

Des 8, Dibeli barang dagang daro PT Wijaya seharga Rp. 13


500.000,00 dengan faktur N0.12 dan syarat 2/10, n/30

Des 12, Dibeli barang dagang dari PT Garuda seharga Rp.


13.000.000,00 dengan faktur No. 65 dan syarat 2/10, n/30

Des 18, Dikembalikan barang yang dibeli dari PT Garuda seharga Rp.
1.700.000,00 karena barang rusak dengan bukti M.01

Des 20, Dibayar utang kepada PT garuda untuk faktur No. 50 dan
bukti kas No. 220

Des 24, Dibayar kepada PT Wijaya sebesar Rp. 10.000.000,00 untuk


faktur No. 109 dengan bukti kas No. 221

Des 26, Dibayar sebagian utang kepada PT Unilever sebesar Rp.


5.000.000,00 bukti kas No. 222

Des 29, Dikembalikan barang kepada PT Wijaya seharga Rp.


1.500.000,00 karena barang rusak dengan bukti M.02

Berdasarkan data diatas, jika menggunakan sistem fisik, anda diminta :


Mencatat ke kartu utang masing-masing kreditur!
KELOMPOK 3

( Tugas Praktik Membuat Kartu Persediaan Metode FIFO )

NAMA :……………

KELAS:…………...

SOAL :

Pada bulan Desember 2022, PD Jaya Sakti yang menggunakan sistem


pencatatan perpetual dalam pencatatan persediaan barang Indomie
Goreng. Data yang berhubungan dengan persediaan barang dagang
sebagai berikut :

Des 4 Persediaan 300 unit @ Rp. 85.000/unit Des 9


Pembelian 300 unit @ Rp. 86.000/unit

Des 12 Penjualan 450 unti @ Rp. 96.000/unit

Des 15 Pembelian 400 unit @ Rp. 87.000/unit

Des 19 Penjualan 350 unit @ Rp. 96.000/unit

Des 26 Pembelian 300 unit @ Rp. 86.000/unit

Des 28 Penjualan 250 unit @ Rp 96.000/unit Des 30 Pembelian 350


unit @ Rp. 85.000/unit

Berdasarkan data diatas, anda diminta membuat kartu persediaan jika


menggunakan : Metode FIFO
KELOMPOK 4

( Tugas Praktik Membuat Kartu Persediaan Metode LIFO )

NAMA :……………

KELAS:…………...

SOAL :

Pada bulan Desember 2022, PD Jaya Sakti yang menggunakan sistem


pencatatan perpetual dalam pencatatan persediaan barang Indomie
Goreng. Data yang berhubungan dengan persediaan barang dagang
sebagai berikut :

Des 4 Persediaan 300 unit @ Rp. 85.000/unit Des 9 Pembelian


300 unit @ Rp. 86.000/unit

Des 12 Penjualan 450 unti @ Rp. 96.000/unit

Des 15 Pembelian 400 unit @ Rp. 87.000/unit

Des 19 Penjualan 350 unit @ Rp. 96.000/unit

Des 26 Pembelian 300 unit @ Rp. 86.000/unit

Des 28 Penjualan 250 unit @ Rp 96.000/unit Des 30 Pembelian 350


unit @ Rp. 85.000/unit

Berdasarkan data diatas, anda diminta membuat kartu persediaan jika


menggunakan : Metode LIFO
KELOMPOK 5

( Tugas Praktik Membuat Kartu Persediaan Metode Moving


Average )

NAMA :……………

KELAS:…………...

SOAL :

Pada bulan Desember 2022, PD Jaya Sakti yang menggunakan sistem


pencatatan perpetual dalam pencatatan persediaan barang Indomie
Goreng. Data yang berhubungan dengan persediaan barang dagang
sebagai berikut :

Des 4 Persediaan 300 unit @ Rp. 85.000/unit Des 9 Pembelian


300 unit @ Rp. 86.000/unit

Des 12 Penjualan 450 unti @ Rp. 96.000/unit

Des 15 Pembelian 400 unit @ Rp. 87.000/unit

Des 19 Penjualan 350 unit @ Rp. 96.000/unit

Des 26 Pembelian 300 unit @ Rp. 86.000/unit

Des 28 Penjualan 250 unit @ Rp 96.000/unit Des 30 Pembelian 350


unit @ Rp. 85.000/unit

Berdasarkan data diatas, anda diminta membuat kartu persediaan jika


menggunakan : Metode Moving Average Method
ASESMEN

Asesmen Awal "Mengenal Piutang, Utang dan


Persediaan"

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan piutang?


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan utang?
3. Jelskan apa yang dimaksud dengan persediaan?
4. Berikan contoh transaksi yang menimbulkan piutang?
5. Berikan contoh transaksi yang menimbulkan utang?
6. Jelaskan apa perbedaan piutang dan utang…
Asesmen Awal "Jenis Kartu Piutang, Utang, Persediaan
dan Metode Persediaan”

1. Jelaskan tentang kartu piutang?


2. Jelaskan tentang kartu utang?
3. Jelaskan tentang kartu persediaan?
4. Sebutkan metode apa saja dalam membuat kartu persediaan?
5. Jelaskan metode kartu persediaan?
6. Jelaskan 3 metode penilaian persediaan !
Asesmen Awal "Kartu Piutang, Utang dan Persediaan”

1. Jelaskan bentuk kartu piutang ?


2. Jelaskan bentuk kartu utang?
3. Jelaskan kartu persediaan dengan metode FIFO?
4. Jelaskan kartu persediaan dengan metode LIFO?
5. Jelaskan kartu persediaan dengan metode Average?
6. Jika terjadi transaksi penjualan barang dagangan dengan syarat 2/10, n/30
sebesar Rp 5.000.000. Buatlah pencatatan mutasinya kedalam kartu piutang!
Asesmen Sumatif

1. Tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat terjadinya penjualan


barang atau jasa secara kredit, pada umumnya berjangka waktu kurang
dari satu tahun dicatat dalam akun...
A. Account Receivable
B. Notes Receivable
C. Orther Accounts Receivable
D. Purchases Payment
E. Advance to Employees

2. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan bagian jurnal selanjutnya


dicatat kedalam kartu piutang tiap debitur. Dokumen transaksi yang
mengakibatkan piutang bertambah adalah…

A. Faktur penjualan

B. Faktur pembelian

C. Bukti memorial

D. Bukti kas masuk

E. Bukti kas keluar

3. Pencatatan mutasi piutang yang didalamnya memuat informasi mengenai


saldo piutang kepada tiap debitur pada tanggal tertentu…

A. Surat pernyataan piutang


B. Daftar saldo piutang
C. Daftar umur piutang
D. Bukti penerimaan piutang
E. Dokumen penerimaan piutang

4. Dokumen transaksi pembelian barang dengan pembayaran kredit


dicatat dalam kartu utang sebagai mutasi kredit. Dokumen transaksi ini
disebut…

A. Faktur penjualan secara kredit


B. Memo kredit dari kreditur
C. Bukti order pesanan barang
D. Bukti pengeluaran kas
E. Faktur yang diterima dari kreditur
5. Tempat ini digunakan untuk mencatat faktur pembelian secara kredit yang
ditentukan dari pemasok. Tempat ini pencatatan ini disebut…

A. Kartu utang
B. Kartu piutang
C. Kartu mutasi utang
D. Jurnal umum
E. Jurnal pembelian

6. Kewajiban yang kemungkinan timbulnya tergantung terjadi atau


tidak terjadinya suatu peristiwa di masa yang akan datang disebut…

A. Utang dagang
B. Piutang dagang
C. Utang bersyarat
D. Wesel berbunga
E. Bunga wesel

7. Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit


dari pemasok adalah…

A. Jurnal pembelian
B. Jurnal pengeluaran kas
C. Jurnal umum
D. Laporan mutasi utang
E. Laporan mutasi piutang

8. Barang yang baru dibeli dan disimpan sementara untuk selanjutnya


dijual kembali dengan harapan mendapatkan laba sebesar selisih dari harga
jual dengan harga beli disebut…

A. Merchandise inventory
B. Raw material inventory
C. Work in proces inventory
D. Finishing good inventory
E. Inventory system

9. Harga pokok penjualan dihitung pada akhir periode setelah melakukan


penghitungan fisik dari dari penilaian persediaan akhir. Sistem
pencatatan persediaan ini dengan menggunakan…

A. Perpetual inventory system


B. Physical inventory system
C. Weighted average method
D. First In First Out method
E. Last In First Out method
10. Setiap terjadinya transaksi pembelian harus dihitung harga beli rata-rata
tiap satuan sehingga harga barang dagang tiap satuan selalu berubah-ubah.
Hal ini mencerminkan metode…

A. Basic stock method


B. Cross margin method
C. Moving average
D. First In First Out method
E. Last In First Out method

KUNCI JAWABAN SUMATIF :

1. A
2. A
3. B
4. E
5. A
6. A
7. A
8. A
9. A
10. C

Anda mungkin juga menyukai