Anda di halaman 1dari 30

LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

IDENTITAS
MODUL
AJAR
LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN DAN KEUANGAN MIKRO

Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Fase/Kelas F/XI
Waktu Pembelajaran 18 JP x 45 Menit
Jumlah Pertemuan 3 x 6 JP
Nama Penyusun Tiara Tilaar
Sekolah Latihan SMKS Kristen 2 Tomohon

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis sistem perbankan di Indonesia,
menerapkan pemasaran produk/layanan perbankan yang terintegrasi dengan perkembangan
teknologi, serta menerapkan penggunaan kartu ATM, kartu kredit, mobile banking, dan safe
deposit box. Peserta didik dapat menganalisis bank garansi, menganalisis berbagai transaksi
(leasing, modal ventura, pegadaian, asuransi, pasar modal, pasar uang, dana pensiun, anjak
piutang), serta membuat laporan jasa lembaga keuangan.
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
PEMBELAJARAN (KKTP)
3.1 Memahami lembaga keuangan 3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan
bank 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga
keuangan bank dan nonbank
3.2 Memahami sistem perbankan di 3.2.1 Menjelaskan sistem perbankan Indonesia
Indonesia 3.2.2 Menjelaskan asas, fungsi, dan tujuan
perbankan
3.2.3 Menganalisis sistem pengawasan bank oleh
Bank Indonesia
3.2.4 Menerapkan sistem informasi pelaporan bank
kepada Bank Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
PEMBELAJARAN (KKTP)
3.1 Memahami lembaga keuangan 3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan
bank 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga
keuangan bank dan nonbank
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: 6 JP x 45 menit
Kegiatan Pendahuluan:
 Melaksanakan asesmen awal menggunakan instrumen pada lampiran 1.1
 Memetakan hasil asesmen awal menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok peserta didik yang
telah menguasai materi pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, selanjutnya disebut dengan
Kelompok A, dan kelompok peserta didik reguler, selanjutnya disebut dengan
Kelompok B.
Kegiatan Inti
 Peserta didik mengamati tayangan video tentang lembaga keuangan pada tautan
https://youtu.be/KspAwFXiNKk dan melakukan eksplorasi materi dari sumber lainnya.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

 Peserta didik kelompok A mengerjakan LKPD A (lampiran 1.4) dan peserta didik
kelompok B mengerjakan LKPD B (lampiran 1.5).
 Secara berkelompok peserta didik membuat bahan presentasi.
 Secara bergantian kelompok peserta didik melakukan presentasi.
 Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi.
 Guru melakukan pengamatan dan asesmen formatif selama proses penyiapan bahan,
presentasi, dan diskusi berlangsung.
 Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan hasil presentasi dan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Kegiatan Penutup
 Peserta didik melakukan asesmen sumatif untuk TP. 3.1 (lampiran 1.3)
 Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses diskusi dan kegiatan pembelajaran.
ASESMEN
-Asesmen Awal dilakukan dengan tes tertulis berisi materi yang akan dipelajari oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Asesmen awal bertujuan untuk mengecek
pengetahuan dan keterampilan prasyarat belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang
dinyatakan belum siap/belum memiliki pemahaman terhadap materi, guru harus
melakukan pendampingan khusus agar peserta didik siap untuk mengikuti pembelajaran.
Bagi peserta didik regular dapat dilakukan kegiatan pembelajaran sesuai skenario, dan
bagi peserta didik yang sudah menguasai materi diberi tes dengan tingkat kesukaran
lebih pada kegiatan pembelajaran.
- Assesmen Proses dengan menggunakan LKPD dan Lembar Observasi (lampiran 1.2)
- Assesmen Sumatif merupakan tes akhir yang diberikan pada setiap kelompok peserta
didik dalam kelas yang bertujuan untuk mengecek ketercapaian kriteria tujuan
pembelajaran.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
- Mengembangkan sikap mandiri dalam pelaksanaan tugas mandiri.
- Mengembangkan sikap kerjasama dalam diskusi kelompok
- Mengembangkan kreatifitas dalam mendesign bahan presentasi
- Mengembangkan sikap bernalar kritis dalam pengisian LKPD, penyajian materi, dan
pemberian tanggapan atas hasil presentasi.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
(TP) PEMBELAJARAN (KKTP)
3.2 Memahami sistem 3.2.1 Menjelaskan sistem perbankan Indonesia
perbankan di Indonesia 3.2.2 Menjelaskan asas, fungsi, dan tujuan perbankan
3.2.3 Menganalisis sistem pengawasan bank oleh
Bank Indonesia
3.2.4 Menerapkan sistem informasi pelaporan bank
kepada Bank Indonesia
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2: 6 JP x 45 menit
Kegiatan Pendahuluan:
 Peserta didik yang memiliki capaian tinggi disebar dalam setiap kelompok peserta
didik regular agar dapat menjadi tutor sebaya.
Kegiatan Inti:
 Setelah terbentuk kelompok dengan kemampuan peserta didik yang heterogen (terdiri
dari peserta didik dengan capaian tinggi dan regular), kegiatan pembelajaran
dilaksanakan sebagai berikut.
 melakukan eksplorasi materi ajar yang berkaitan dengan sistem perbankan di
Indonesia.
 melakukan diskusi kelompok untuk mempersiapkan rencana pengamatan tentang
sistem perbankan di Indonesia.
 melakukan pengamatan terhadap Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) yang berlokasi di lingkungan terdekat, berpedoman kepada LKPD yang
sudah disiapkan (lampiran 2.2).
Kegiatan Penutup:
 Peserta didik mengerjakan asesmen formatif pada lampiran 2.1 poin b.
 Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pelaksanaan pengamatan.

Pertemuan 3 (6 JP x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan:
 Peserta didik menyampaikan pengalaman atas kegiatan pengamatan yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
 Guru memberikan penjelasan mengenai penyusunan laporan dan presentasi hasil
pengamatan
Kegiatan Inti:
 Peserta didik menyusun laporan hasil pengamatan dan menyiapkan bahan presentasi.
 Peserta didik mempresentasikan laporan hasil pengamatan yang dilakukan pada bank
umum dan BPR tentang sistem perbankan di Indonesia secara bergantian
 Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil presentasi dan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Kegiatan Penutup:
 Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif untuk TP 3.2 pada lampiran 2.1 poin c.
TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
Untuk menindaklanjuti kegiatan pembelajaran dan sebagai bahan pendalaman materi,
peserta didik diarahkan untuk dapat membaca ulang materi ajar yang tersedia,
mengeksplor materi ajar dari sumber belajar lain yang berkaitan dengan lembaga
keuangan dan sistem perbankan di Indonesia, kemudian diarahkan untuk dapat mengamati
video pembelajaran pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=cF2K4AtG9wM yang
berisikan materi mengenai pengaturan dan pengawasan perbankan.
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Peserta didik diminta memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan
keadaan mereka.

No. Aspek Kondisi


1. TP dan KKTP I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian Materi I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
3. Aktivitas Pembelajaran I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali
bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dan dari segi guru, dapat dilakukan
peninjauan ulang proses pembelajaran untuk bahan perbaikan.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi pada kondisi I, berarti peserta didik
telah siap melakukan pembelajaran pada materi berikutnya. Dan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikatakan berhasil.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

LAMPIRAN 1
LAMPIRAN ASESMEN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Lampiran 1.1 Asesmen Awal
Kriteria Ketercapaian 3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan
Tujuan Pembelajaran 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
(KKTP) 3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank
dan nonbank
Waktu pelaksanaan 10 menit (sebelum kegiatan pembelajaran).
Asesmen
Teknik Asesmen Tes Tulis
Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Bank, dan paparkanlah
perbedaan dengan lembaga keuangan lainnya!
2. Berikanlah contoh lembaga atau perusahaan yang termasuk ke
dalam lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
nonbank!
3. Jelaskan secara sederhana fungsi dari bank!
4. Deskripsikan jenis-jenis bank yang Anda ketahui!
5. Jelaskan jenis kantor bank yang berkembang dalam perbankan
di Indonesia!
Kunci Jawaban
1. Bank adalah suatu badan atau lembaga yang bertugas menghimpun dana dari pihak ketiga,
dan kemudian menyalurkannya kepada pihak-pihak yang memerlukan. Perbedaan dengan
lembaga keuangan nonbank yaitu, lembaga keuangan nonbank dalam penghimpunan dana
hanya secara tidak langsung dari nasabah, terutama melalui kertas berharga, penyertaan,
pinjaman/kredit dari lembaga lain. (Skor 10)
2. Lembaga Keuangan Bank terdiri dari Bank Sentral (BI), Bank Umum, dan Bank
Perkreditan Rakyat.
Lembaga Keuangan nonbank terdiri dari pasar modal, pasar uang, koperasi simpan pinjam,
perusahaan pegadaian, leasing, asuransi. (Skor 10)
1. Secara umum, fungsi dari bank adalah menghimpun dana dari masyarakat yang mengalami
surplus keuangan, kemudian menyalurkannya kepada masyarakat atau nasabah bank yang
membutuhkan dana (Skor 10)
2. Jenis-jenis bank secara umum terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan
Rakyat (BRP). (Skor 10)
3. Jenis kantor bank dalam kegiatan perbankan terbagi menjadi Kantor Pusat, Kantor Cabang
Penuh, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas (Skor 10)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘


Nilai = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Hasil Pemetaan Kelompok A: Kelompok B:


Asesmen Awal Nilai Asesmen > 75%, peserta didik Nilai Asesmen 0% - 75%, peserta
memiliki kemampuan lebih didik regular, diberikan
diberikan LKPD dengan pendalaman pembelajaran sesuai dengan
materi dan tingkat kesukaran yang skenario.
lebih tinggi.

Lampiran 1.2 Asesmen Formatif


Asesmen proses pembelajaran terdiri dari penilaian hasil pengerjaan LKPD dan hasil presentasi.
Waktu pelaksanaan Pada saat diskusi dan presentasi hasil diskusi
Asesmen
Teknik Asesmen Observasi langsung
Instrumen Asesmen Kriteria
No Nama Isi Penggunaan Skor Nilai
Komunikasi
Materi Media

Pedoman Penilaian

Kriteria dan Skor


Aspek
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Komunikasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
tidak lancar cukup lancar lancar sangat lancar
menjelaskan hasil menjelaskan menjelaskan hasil menjelaskan hasil
diskusi dalam hasil diskusi diskusi dalam diskusi dalam
presentasi dalam presentasi presentasi presentasi

Isi Isi materi Isi materi Isi materiIsi materi


Presentasi presentasi presentasi 50% presentasi 75% presentasi secara
(Kesesuaiansepenuhnya tidak sesuai dengan sesuai dengan keseluruhan
dengan Isi sesuai dengan kriteria kriteria (100%) sesuai
Materi) kriteria ketercapaian ketercapaian dengan kriteria
ketercapaian tujuan tujuan ketercapaian
tujuan tujuan
Penggunaan Presentasi hanya Presentasi Presentasi Presentasi
Media dilakukan dengan dilakukan secara dilakukan secara dilakukan secara
lisan saja tanpa lisan dan tulisan lisan, tulisan dan lisan, tulisan, dan
menggunakan dilengkapi dengan dilengkapi dengan
media apapun media presentasi media presentasi
sederhana yang lebih
kompleks

Total Skor Peserta Didik


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
Jumlah Skor Maksimal (12)

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Lampiran 1.3 Asesmen Sumatif


Waktu pelaksanaan Pada jam akhir dipertemuan terakhir setiap TP (setelah proses
Asesmen kegiatan pembelajaran dilaksanakan)
Teknik Asesmen Tes Tulis
Instrumen Asesmen Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang Anda ketahui tentang lembaga keuangan?
2. Menurut pendapat Anda, mengapa di setiap negara perlu
ada lembaga keuangan baik itu lembaga keuangan bank
maupun nonbank!
3. Jelaskan fungsi bank yang Anda ketahui!
4. Jelaskan jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya!
5. Analisislah perbedaan antara lembaga keuangan bank dan
nonbank!
Kunci Jawaban
1. Lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang d7alam kegiatan operasional hariannya
menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara (intermediasi) dari pihak
yang mengalami surplus dana kepada pihak yang defisit dana baik itu dalam sektor
rumah tangga, swasta, maupun pemerintah. (Skor 15)
2. Karena di setiap negara pasti ada perusahaan. Masalah pokok yang paling sering
dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun adalah kebutuhan
akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Maka lembaga keuangan sebagai
lembaga yang bergerak dibidang keuangan hadir untuk menawarkan solusi bagi
perusahaan yang membutuhkan dana. (Skor 15)
3. Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
financial intermediary. Secara lebih spesifik, bank dapat berfungsi sebagai agent of
trust, agent of development, dan agent of service.
1) Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik
dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
2) Agent of Development. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana
sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian. Kegiatan bank dapat
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-
konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
3) Agent of Services. Kegiatan bank memberikan penawaran jasa perbankan kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kebijakan
perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa
pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan
penyelesaian tagihan. (Skor 25)
5. Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah,
bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

a. Bank Milik Pemerintah, adalah bank di mana baik akta pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki
oleh pemerintah.
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh
swasta, begitu pun pembagian keuntungannya.
c. Bank Milik Asing, merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik
swasta asing maupun pemerintah asing.
d. Bank Milik Campuran, adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan saham secara mayoritas
dimiliki oleh warga Negara Indonesia. (Skor 20)
4. Perbedaan lembaga keuangan bank dan nonbank
- Dalam penghimpunan dana, bank secara langsung berupa simpanan dana
masyarakat (tabungan, giro, dan deposito) dan secara tidak langsung dari
masyarakat (kertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari
lembaga lain), sedangkan lembaga keuangan nonbank hanya secara tidak langsung
dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga, bisa juga dari penyertaan,
pinjaman/kredit dari lembaga lain)
- Dalam penyaluran dana, bank menyalurkan dananya untuk tujuan modal investasi
dan konsumsi kepada badan usaha dan individu, untuk jangka pendek, menengah,
dan panjang. Sedangkan lembaga keuangan nonbank dana disalurkan terutama
untuk tujuan investasi terutama kepada badan usaha dan terutama untuk jangka
menengah dan panjang. (Skor 25)

Perolehan Skor Peserta Didik


Nilai = x 100
Skor Maksimal

Konversi Predikat
Nilai Akhir Keterangan
<75 Belum Kompeten
75 – 80 Cukup Kompeten
81 - 90 Kompeten
91 - 100 Sangat Kompeten

Asesmen Sumatif Bagian B


1. Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
Berdasarkan fungsi dan kegiatannya, terdapat 3 jenis bank yang dapat memberikan layanan
perbankan kepada masyarakat. Dibawah ini, disajikan beberapa jenis bank. Analisislah ketiga
jenis bank tersebut, kemudian paparkan kegiatan-kegiatan atau pelayanan jasa yang dapat
diberikan oleh ketiga jenis bank dibawah ini.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

(Sumber: cdc.indonesia.com) (Sumber: artikelsiana.com)

(Sumber: tanyatugas.com)

2. Perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank


Lembaga keuangan (lembaga intermediasi) dapat dikelompokkan berdasarkan kemampuannya
menghimpun dana dari masyarakat secara langsung. Atas dasar tersebut, lembaga keuangan
dapat dibedakan menjadi lembaga keuangan depositori (depository financial institution) dan
lembaga keuangan nonbank (nondepository financial institution).
Isilah tabel kerja dibawah ini sesuai dengan permintaan setiap kolomnya (perhatikan contoh).
Format pengerjaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan lengkapi dengan identitas diri
peserta didik.

No. Gambar Nama Jenis Deskripsi


1. Perusahaan Lembaga Lembaga keuangan ini menyediakan
Pegadaian keuangan fasilitas pinjaman dengan jaminan
nonbank tertentu. Jaminan nasabah tersebut
(Lembaga digadaikan dan kemudian ditaksir oleh
Keuangan pihak pegadaian untuk menilai besarnya
Logo Pegadaian Pembiayaan / nilai jaminan. Besarnya nilai jaminan
(Sumber: infoperbankan.com) akan mempengaruhi jumlah pinjaman.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Finance Sementara ini, usaha pegadaian secara


Company) resmi masih dilakukan pemerintah.
Contoh benda yang dapat digadaikan
adalah emas, berlian, TV, kulkas, dsb.
2.
3.
4.
5.

Rubrik Asesmen Sumatif Bagian B


Tujuan Pembelajaran:
3.1 Memahami lembaga keuangan bank
Perlu
KKTP Cukup Baik Sangat Baik
bimbingan
3.1.3 Mendeskripsik Belum mampu Mampu Mampu Mampu
an jenis bank mendeskripsik mendeskripsik mendeskripsik mendeskripsik
dan kantor an jenis bank an jenis bank an jenis bank an jenis bank
bank dan kantor dan kantor dan kantor dan kantor
bank terkait bank terkait bank terkait bank terkait
dengan dengan dengan dengan
ilustrasi ilustrasi ilustrasi ilustrasi
gambar pada gambar pada gambar pada gambar pada
asesmen asesmen asesmen asesmen
dengan dengan dengan
prosentase prosentase prosentase
30% 70% diatas 70%
3.1.4 Menganalisis Belum mampu Mampu Mampu Mampu
perbedaan menganalisis melampirkan melampirkan melampirkan
antara perbedaan gambar, nama, gambar, nama, gambar, nama,
lembaga antara lembaga jenis lembaga jenis lembaga jenis lembaga
keuangan bank keuangan bank keuangan, dan keuangan, dan keuangan, dan
dan nonbank dan nonbank deskripsi deskripsi deskripsi
(tabel dalam dalam asesmen dalam asesmen dalam asesmen
asesmen tidak dengan dengan dengan
terisi dengan prosentase prosentase prosentase
benar) 30% 70% diatas 70%

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Lampiran 1.4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) (Kelompok A)

Identitas Peserta Didik


Tuliskan Identitas Kelompok dan rincian identitas peserta didik secara tepat dan lengkap.
Tujuan Pengerjaan LKPD
Melalui LKPD ini, secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu:
1. Menjelaskan jenis bank dan kantor bank
2. Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank dan Lembaga keuangan nonbank
3. Menganalisis peranan lembaga organisasi Internasional dalam perkembangan ekonomi
Indonesia
Petunjuk Kerja dan Kegiatan dalam LKPD
 Tonton dan pahamilah video pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru melalui
tautan https://youtu.be/KspAwFXiNKk
 Secara berkelompok, jawablah pertanyaan-pernyataan dalam LKPD dengan tepat dan
menggunakan bahasa yang baik.
Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan bank terbagi menjadi 3 yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Dalam kegiatan operasional bank, bank membedakan jenis kantornya menjadi Kantor Pusat, Kantor Cabang
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Dalam Kegiatan Perekonomian, Indonesia tidak terlepas dari peranan lembaga internasional yang berkaitan
IMF adalah singkatan dari International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional. Akhir- akhir ini, s
Lantas, Analisislah menurut pendapat kelompok Anda, Siapakah sebenarnya IMF? Apa saja Kegiatannya? S
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Lampiran 1.5 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) (Kelompok B)

Identitas Peserta Didik


Tuliskan identitas kelompok dan rincian identitas peserta didik secara tepat dan lengkap.

Tujuan Pengerjaan LKPD


Melalui LKPD ini, secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu:
1. Menjelaskan pengertian lembaga keuangan
2. Mendeskripsikan fungsi bank
3. Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
4. Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank

Petunjuk Kerja dan Kegiatan dalam LKPD


 Tonton dan pahamilah video pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru melalui
tautan https://youtu.be/KspAwFXiNKk
 Secara berkelompok, jawablah pertanyaan-pernyataan dalam LKPD dengan tepat dan
menggunakan bahasa yang baik.
Berdasarkan tayangan dalam video pembelajaran, Jelaskan yang dimaksud dengan lembaga keuangan, dan bentuk ke
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Terdapat dua jenis lembaga keuangan. Analisislah kedua lembaga keuangan tersebut, kemudian diskusikan pengerti
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Setelah kalian melakukan pengamatan mengenai lembaga keuangan dan mengerjakan LPKD point 2, analisislah perbed
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan bank terbagi menjadi 3 yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkre
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Setelah mempelajari jenis, fungsi, dan kegiatan pokok lembaga keuangan bank. Secara berkelompok dan bertukar infor
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Dalam kegiatan operasional bank, bank membedakan jenis kantornya menjadi kantor pusat, kantor cabang penuh, kanto
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

LAMPIRAN 2
Lampiran 2.1 Asesmen Kegiatan Pembelajaran 2
A. Asesmen Awal
Didapatkan dari hasil asesmen sumatif yang telah dilakukan peserta didik pada pertemuan
1. Jika peserta didik memperoleh skor 0 – 75 maka peserta didik termasuk kedalam
kelompok regular, sedangkan jika peserta didik memperoleh skor 76 – 100 maka peserta
didik termasuk kedalam kelompok dengan kemampuan tinggi.
B. Asesmen Formatif
Asesmen proses dilakukan pada saat peserta didik mengerjakan LKPD dan melakukan
presentasi melalui observasi langsung
Instrumen Asesmen
Lembar Pengamatan Observasi
Indikator Penilaian
Nama Peserta
No. Bernalar Skor Nilai
didik Mandiri Kerjasama Kreatif
Kritis

Rubrik penilaian pada lembar pengamatan observasi


Aspek terlihat
No. Indikator Penilaian
1 2 3 4
1. Mandiri
 Dapat mengeksplorasi materi berdasarkan hasil
pengamatan langsung
 Melakukan tugas pengataman sesuai pembagian tugas
dalam kelompok
 Aktif dalam kegiatan presentasi, baik penyampaian
materi maupun memberikan tanggapan
 Mengerjakan tugas mandiri dalam asesmen sumatif
2. Kerjasama
 Dapat berkolaborasi dengan peserta didik lain dalam
kelompok
 Berkomunikasi dengan baik dalam diskusi kelompok
 Berperan aktif dalam diskusi kelompok
 Berperan aktif dalam penyelesaian tugas kelompok
3. Bernalar Kritis
 Memberikan ide/gagasan dalam proses diskusi
 Melakukan konfirmasi kepada guru, atau pegawai
bank sebagai obyek pada kegiatan pengamatan
 Memberikan tanggapan, masukan saat kegiatan
pembelajaran berlangsung
4. Kreatif
 Menyusun design media presentasi yang relevan dan
menarik

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

 Menggunakan media presentasi yang berbasis


teknologi
 Menyampaikan presentasi dengan cara yang menarik
Catatan:
Nilai 1: apabila peserta didik belum menunjukkan indikator penilaian
Nilai 2: apabila peserta didik mulai menunjukkan indikator penilaian, namun belum
dominan
Nilai 3: apabila peserta didik sudah menunjukkan indikator penilaian dengan dominan
Nilai 4: apabila peserta didik sudah menunjukkan indikator penilaian dengan sangat
dominan
C. Asesmen Sumatif
1. Asesmen Akhir, dilakukan pada saat peserta didik telah melaksanakan keseluruhan
proses pembelajaran.
Nama Peserta didik: ……………………………
No. Pertanyaan Jawaban B S
TP 3.2 Memahami sistem perbankan di Indonesia
1. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem perbankan!
2. Analisislah sistem perbankan yang diterapkan di
Indonesia berdasarkan UU No. 7 Tahuan 1992!
3. Analisislah dua sistem perbankan yang secara umum
diterapkan dalam kegiatan perbankan Indonesia!
4. Jelaskan asas, fungsi, dan tujuan perbankan!
5. Dari keempat asas yang ada, menurut pemahaman Anda
apakah dalam kegiatan perbankan di Indonesia dapat
menerapkan hanya salah satu dari asas tersebut atau harus
secara dominan diterapkan keseluruhan!
6. Bank Indonesia, dalam rangka mengawasi kegiatan
perbankan setidaknya menggunakan dua cara
pengawasan. Jelaskan kedua cara pengawasan tersebut
dan analisislah perbedaan keduanya!
7. Pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada
risiko-risiko yang melekat pada kegiatan bank itu sendiri.
Analisislah risiko-risiko yang dapat dialami perbankan
ketika melakukan kegiatannya!
8. Jelaskan sistem informasi pelaporan bank umum dan BPR
kepada bank Indonesia!
9. Bagaiman cara bank melaporkan sistem informasi debitur
dalam kegiatan perbankan kepada Bank Indonesia!
Petunjuk penilaian B apabila jawaban peserta didik memiliki prosentase jawaban sesuai
yang diharapkan, diberikan poin 1. Penilaian S apabila jawaban peserta didik menjawab
salah/menyimpang dari jawaban yang diharapkan, tidak diberikan poin.

Total Skor Peserta Didik


Nilai = Jumlah Keseluruhan 𝑥 100
Skor

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Lampiran 2.2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 2)

Nama Kelompok : ……………………………….


Fase/Kelas : ……………………………….

A. Soal Praktik:
Lakukan pengamatan pada lembaga keuangan bank (Bank Umum dan BPR) yang berlokasi
di sekitar tempat belajar/sekolah pesera didik.
Isilah data dalam tabel pengamatan dibawah ini.

Tabel Pengamatan
Sistem Perbankan di Indonesia
Bank Perkreditan
No. Objek Pengamatan Bank Umum
Rakyat (BPR)
Nama dan Alamat lembaga keuangan
1.
bank
2. Sistem perbankan yang diterapkan
3. Asas, tujuan, dan fungsi perbankan
Sistem pengawasan bank Indonesia
4.
kepada bank
Sistem informasi pelaporan kepada
5.
Bank Indonesia

B. Alat dan Bahan:


 Buku ajar peserta didik dan informasi lain yang relevan
 Jaringan internet
 Smartphone/laptop
 ATK

C. Langkah Kerja.
Peserta didik melakukan langkah kerja sebagai berikut.
1. membentuk kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik (kemampuan peserta didik
yang heterogen antara peserta didik kelompok A dan kelompok B)
2. melakukan diskusi kelompok untuk merencanakan persiapan pengamatan
3. melakukan pengamatan terhadap lembaga keuangan bank (bank umum dan BPR)
4. melakukan pengolahan data pengamatan menjadi bentuk informasi yang akan
disajikan dalam media presentasi
5. melakukan presentasi secara mandiri atau kelompok atas hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
6. memberi tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
7. menyimpulkan hasil diskusi dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

D. Kriteria Penilaian
1. Peserta didik dinyatakan kompeten, apabila telah melewati keseluruhan proses
pembelajaran dan KKTP telah dicapai.
2. Peserta didik telah menunjukkan perkembangan sikap mandiri, kerjasama, bernalar
kritis, dan kreatif yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Lampiran 3
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

LEMBAGA KEUANGAN BANK


Di dalam pasar uang terdapat dua pelaku utama, yaitu kelompok kreditur (yang menawarkan
dana) dan kelompok debitur (yang membutuhkan dana). Pasar uang juga dapat dilakukan
dalam bentuk pengelompokkan sesuai dengan perannya dalam proses penciptaan uang. Atas
dasar ini, maka terdapat tiga pelaku utama dalam pasar uang, yaitu:
a. Otoritas moneter (bank sentral dan pemerintahan)
b. Lembaga keuangan (bank dan nonbank)
c. Masyarakat (rumah tangga dan produsen)
Otoritas moneter mempunyai peran utama sebagai sumber awal terciptanya uang beredar.
Kelompok ini merupakan sumber penawaran uang kartal yang menjadi sumber untuk
memenuhi permintaan masyarakat atas uang, di sisi lain juga merupakan sumber penawaran
uang (dikenal sebagai reserve bank) yang dibutuhkan oleh lembaga-lembaga keuangan.
Berdasarkan peran yang dipegang oleh kedua kelompok diatas, yakni sebagai supplier seluruh
kebutuhan uang yang diinginkan masyarakat maka kedua kelompok ini (otoritas moneter dan
lembaga keuangan) disebut juga dengan sistem moneter (monetary sistem).
Masyarakat sebagai pelaku pasar uang ketiga, dapat diartikan sebagai konsumen akhir uang
yang tercipta. Uang yang diperoleh dalam hal ini dapat digunakan untuk memperlancar
kegiatan- kegiatan produksi, konsumsi, dan pertukaran.

1. Bank dan Lembaga Keuangan


a. Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana
dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan
ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari
besarnya dana yang disalurkan.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 792 Tahun 1990 tentang Lembaga
Keuangan didefinisikan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan,
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan.
Sedangkan Lembaga Keuangan menurut UU No. 14/1967 Pasal 1 ialah semua badan
yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan
menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
keuangan selalu berkaitan dengan keuangan.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang
dalam operasi sehari-harinya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara
(intermediasi) dari pihak yang surplus dana kepada pihak yang deficit dana bank baik itu
sector rumah tangga, swasta, maupun pemerintah.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

b. Peran Lembaga Keuangan


Menurut Ycager & Seitz, lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-
kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan sebagai berikut. (Dijabarkan dalam
tabel berikut)

Pengalihan Asset (Assets Transmutation)

Likuiditas (Liquidity)

Alokasi Pendapatan (Income Allocation)

Transaksi (Transaction)

c. Fungsi Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah
yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari
individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para
investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut
dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan
utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.

d. Jenis Lembaga Keuangan


Lembaga Keuangan dapat dikelompokkan menjadi Lembaga Keuangan Bank
(Depository Financial Institution) dan Lembaga Keuangan Nonbank (NonDepository
Financial Institution).
1) Lembaga Keuangan Bank (Depository Financial Institution)
Lembaga keuangan depository atau sering juga disebut depository intermediary.
Lembaga keuangan ini menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam
bentuk simpanan (deposits) misalnya giro, tabungan, atau deposito berjangka yang
diterima dari penabung atau unit surplus. Berdasarkan fungsinya, bank dapat
dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat (BPR).
2) Lembaga Keuangan Nonbank (NonDepository Financial Institution)
Lembaga keuangan nonbank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di
bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana
terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan kepada
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan nonbank terbagi menjadi tiga jenis, yaitu lembaga keuangan
kontraktual, lembaga keuangan investasi, dan lembaga keuangan pembiayaan.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

e. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank


Perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank dapat digambarkan dalam tabel
berikut.
No. Kegiatan Bank Nonbank
1. Penghimpunan Secara langsung berupa Hanya secara tidak langsung
Dana simpanan dana masyarakat dari masyarakat (terutama
(tabungan, giro, dan deposito) melalui kertas berharga, bisa
Secara tidak langsung dari juga dari penyertaan,
masyarakat (surat berharga, pinjaman/kredit dari lembaga
penyertaan, pinjaman/kredit dari lain)
lembaga lain)
2. Penyaluran Dana Untuk tujuan modal investasi dan Terutama untuk tujuan investasi
konsumsi
Kepada badan usaha dan Terutama kepada badan usaha
individu
Untuk tujuan jangka pendek, Terutama untuk jangka
menengah, dan panjang menengah dan panjang

2. Fungsi Bank
Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary.
Secara lebih spesifik, bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development,
dan agent of service.
1) Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik
dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
2) Agent of Development. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana
sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian. Kegiatan bank dapat
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi
ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
3) Agent of Services. Kegiatan bank memberikan penawaran jasa perbankan kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kebijakan
perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa
pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan
penyelesaian tagihan.
3. Jenis-Jenis Bank
Jenis-jenis bank di Indonesia, sebagai berikut.
a. Jenis bank berdasarkan fungsinya
Menurut UU RI No. 10 tahun 1998, jenis perbankan dibagi menjadi tiga, sebagai
berikut.
1) Bank Sentral, adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

sebagai lender of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank
Indonesia.
2) Bank Umum, adalah bank yang melakukan kegiatan usaha dibidang jasa
keuangan, baik secara konvensional atau dengan prinsip syariah. Bank Umum
memiliki peran sebagai lembaga keuangan yang menjadi perantara antara pihak-
pihak yang memiliki dana lebih (unit surplus) dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana (unit defisit).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang memberikan jasa keuangan
dalam bentuk tabungan, simpanan dalam bentuk deposito berjangka, dan lainnya
yang bentuknya sama, lalu menyalurkan dana terebut untuk keperluan modal
usaha masyarakat. Umumnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berlokasi di tempat
masyarakat yang membutuhkan modal.
b. Jenis bank berdasarkan cara menentukan harga
Dilihat dari cara menentukan harga atau jasa, bank dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Bank Konvensional, adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode
bunga. Bank konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan
bunga sebagai harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan, maupun
deposito. Harga untuk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga. Sedangkan penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnya ditetapkan
biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
2) Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam, maksudnya adalah bank yang dalam kegiatan operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah secara Islam.
c. Jenis bank berdasarkan segi kepemilikan
Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank dibedakan menjadi berikut.
1) Bank milik pemerintah, merupakan bank yang akta pendiriannya maupun
modalnya sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan
bank dimiliki pemerintah pula.
Contohnya Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia
(BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Contoh bank milik pemerintah daerah
antara lain Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, Bank
Riau, Bank Sulawesi Selatan, dan Bank Nusa Tenggara Barat.
2) Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh
swasta, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi miliki swasta. Contoh bank
milik swasta nasional antara lain Bank Central Asia (BCA), Bank Lippo, Bank
Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, Bank Internasional Indonesia, Bank
Niaga, dan Bank Universal.
3) Bank milik koperasi, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
4) Bank milik asing, merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihaj luar
negeri.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Contoh dari bank milik asing adalah ABN AMRO Bank, American Express Bank,
Bank of America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank,
Deutsche Bank, dan Standard Chartered Bank.
5) Bank milik campuran, merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh
warga negara Indonesia. Contoh bank milik campuran antara lain Bank
Finconesia, Bank Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank,
Inter Pacifik Bank, dan Mitsubishi Buana Bank.
d. Jenis bank berdasarkan statusnya
Berdasarkan statusnya, bank dapat dibedakan menjadi dua macam, sebagai berikut.
1) Bank devisa, merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya
transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran
L/C. Pelayanan bank devisa mencakup pembayaran keluar negeri dan jual beli
valuta asing. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank
Indonesia.
2) Bank nondevisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan
transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.
Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
- Likuiditas, yaitu kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat
jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek.
- Solvabilitas, yaitu kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank
tersebut berhenti beroperasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka Panjang.
- Rentabilitas, yaitu kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba agar
kontinuitas bank dapat terjaga dengan baik.
- Soliditas, yaitu kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat,
sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.

4. Bank dan Kantor Bank


a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967, jenis perbankan
menurut fungsinya terdiri dari Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan,
Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pegawai.
Namun, setelah keluar UU Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi
dengan keluarnya UU RI No. 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan dibagi menjadi
Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.
1) Bank Sentral, adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai
lender of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank
Indonesia adalah lembaga Negara yang Independen dalam melaksanakan tugas dan

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali
untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
2) Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh Bank Umum bersifat
umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank Umum
sering disebut bank komersial (commercial bank).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Bentuk kegiatan yang boleh
dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini.
- Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito
- Memberikan pinjaman kepada masyarakat
- Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
syariah. Adapun kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu:
- Menerima simpanan berupa giro
- Mengikuti kliring
- Melakukan kegiatan valuta asing
- Melakukan kegiatan perasuransian.

b. Jenis-Jenis Kantor Bank


Yang dimaksud dengan jenis-jenis kantor bank dapat dilihat dari luasnya kegiatan jasa-
jasa bank yang ditawarkan dalam suatu cabang bank. Luasnya kegiatan ini tergantung
dari kebijaksanaan kantor pusat bank tersebut. Jenis-jenis kantor bank yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1) Kantor Pusat, merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan sampai
kepada pengawasan terdapat di kantor ini. Setiap bank memiliki satu kantor pusat
dan kantor pusat tidak melakukan kegiatan operasional sebagaimana kantor bank
lainnya, akan tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat terhadap
cabang- cabangnya.
2) Kantor Cabang Penuh, merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa
bank paling lengkap. Dengan kata lain, semua kegiatan perbankan ada di kantor
cabang penuh dan biasanya kantor cabang penuh membawahi kantor cabang
pembantu.
3) Kantor Cabang Pembantu, merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor
cabang penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebagian saja.
4) Kantor Kas, merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya
meliputi teller/kasir saja. Dengan kata lain, kantor kas hanya melakukan sebagian
kecil dari kegiatan perbankan dan berada dibawah cabang pembantu atau cabang
penuh.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

SISTEM PERBANKAN INDONESIA

1. Landasan Hukum Perbankan Indonesia


Sistem Perbankan di Indonesia diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 (diubah dengan UU No. 10
Tahun 2998). Sistem perbankan di Indonesia dibedakan berdasarkan fungsinya yang terdiri dari
Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pengertian bank menurut
Undang-undang Negara Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dapat disimpulkan bahwa Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki tiga aktivitas
aktivitas penting yaitu menghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending) dan
memberikan jasa – jasa bank (service) yang tujuanya untuk mensejahterakan dan meningkatkan
taraf hidup orang banyak. Dapat disimpulkan bahwa Bank adalah lembaga perantara keuangan
nasabah yang memiliki kelebihan dana yang disimpan dengan tujuan keamanan, selain itu
menyalurkan dananya kembali ke nasabah yang kekurangan dana dalam bentuk kredit.
Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2004 menggantikan Undangundang No. 13 tahun 1968
tentang Bank Sentral “merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan
pemerintah dan atau pihak-pihak lainya. Sebagai bank sentral, bank Indonesia ditunjuk sebagai
lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengatur peredaran uang rupiah sebagai alat
pembayaran yang sah”. Disamping itu, Bank Indonesia diberikan tugas untuk mengatur da
menjaga kelancaran sistem pembayaran. Agar tugas tersebut dapat dilaksanakan secara efektif.
Bank Indonesia diberikan wewenang dan tanggung jawab yang luas dalam mengatur dan
melaksanakan kegiatan kliring dan jasa transfer dana serta penyelesaian akhir transaksi
pembayaran antar bank.

2. Sistem Perbankan yang diterapkan di Indonesia


a. Definisi Sistem Perbankan
Sistem perbankan adalah suatu sistem yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya
secara keseluruhan. Sistem perbankan di Indonesia mencakup permasalahan asas,
fungsi, tujuan perbankan, jenis perbankan, usaha perbankan, perizinan, bentuk hukum
bank, serta prosedur dan pendirian bank.
Sistem perbankan di Indonesia merupakan sebuah tata cara, aturan-aturan, dan
pola bagaimana sebuah sector perbankan menjalankan usahanya sesuai dengan
ketentuan (sistem) yang dibuat oleh pemerintah. Sistem perbankan di Indonesia
terbangun dengan konsep yang dilandaskan pada sistem perekonomian yang ada.
Indonesia menetapkan sistem perekonomiannya sebagai sistem ekonomi yang
demokrasi sesuai dengan landasan negara, yaitu Pancasila.
Dalam Pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan
UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dinyatakan asas, fungsi, dan tujuan bank.
Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri
dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan asas yang digunakan

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

dalam Perbankan, maka tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang pelaksanaan


pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak.

b. Macam-macam Sistem Perbankan


Sistem perbankan yang berlaku di Indonesia ada dua macam, sebagai berikut.
1) Unit Banking Sistem
Unit banking sistem merupakan suatu sistem yang memberlakukan pola
operasional perbankan pada ruang lingkup tertentu saja, berdiri sendiri, dan
mempunyai kewenangan yang mencakup kegiatan sebatas di bank bersangkutan.
Contohnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Ciri-ciri bank yang memakai unit banking sistem, sebagai berikut.
a) Organisasinya relative kecil
b) Ruang lingkup operasi terbatas
c) Delegasi wewenang masih terbatas
d) Keputusan kredit lebih cepat
e) Prosedur lebih ringkas
2) Branch Banking Sistem
Branch banking sistem adalah suatu sistem perbankan yang terdiri dari kantor
pusat dan kantor cabang dengan manajemen modern yang terpadu, terencana, dan
ada desentralisasi kewenangan yang luas serta wilayah operasionalnya sangat
luas/tidak terbatas pada wilayah tertentu saja. Contohnya Bank Umum
(Konvensional dan Syariah).
Adapun ciri-ciri bank yang menganut sistem branch banking sistem, sebagai
berikut.
a) Bank dapat fleksibel untuk melakukan diversifikasi produk yang lebih
bervariatif untuk mendukung jaringan cabang/operasional yang lebih luas.
b) Bank dapat melakukan intermediary lokasi, sehingga dapat tumbuh lebih cepat
dan menngambil peran yang lebih besar dalam perekonomian.
c) Bank dapat melakukan ekspansi fisik ke daerah ekonomi baru, terutama pusat-
pusat pertumbuhan sehingga mampu meningkatkan kemampuan ekonomi
rakyat setempat.
d) Kantor pusat membuat perencanaan jangka Panjang, sedangkan cabang-cabang
membuat rencana jangka pendek.
e) Delegasi wewenang lebih jelas dan mantap terutama dalam memutuskan kredit
berdasarkan status cabang.
f) Lebih memungkinkan untuk menjangkau pasar terdekat dengan adanya
cabang- cabang.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

c. Komponen Sistem Perbankan di Indonesia


Sistem perbankan di Indonesia terdapat komponen sistem keuangan selain bank
sentral, bank umum, dan bank sekunder, yaitu:
1) Lembaga pembiayaan pembangunan.
2) Lembaga keuangan yang bergerak di bidang kegiatan pasar uang dan pasar modal.
3) Lembaga keuangan yang bekerja berdasarkan kontrak, yaitu asuransi dan dana
pension. Asuransi terdiri atas asuransi jiwa, asuransi kerugian (kebakaran, marine,
dan kredit), asuransi sosial, dan reasuransi. Dana pensiun terdiri atas dana pensiun
yang didirikan oleh badan dan dana pensiun Lembaga keuangan.
4) Lembaga pembiayaan, seperti usaha sewa guna usaha (leasing), modal ventura,
anjak piutang, dan kartu kredit. Modal ventura yang bertugas membiayai investasi
melalui keikutsertaan dalam permodalan. Anjak piutang merupakan usaha yang
relative baru, yaitu memperjualbelikan piutang atau kredit dengan menggunakan
sekuritas.
5) Pegadaian yang di beberapa negara diperkenankan untuk menghimpun dana dari
masyarakat dengan menerbitkan surat berharga. Di Filipina, pegadaian dianggap
sebagai Lembaga keuangan, apabila menerima dana dari sejumlah orang atau
badan tertentu.

d. Asas-asas Perbankan di Indonesia


Asas perbankan diperoleh dari nilai-nilai filosofis masyarakat Indonesia. Tujuan
yang ingin dicapai dari asas perbankan adalah menciptakan sistem perbankan yang
sehat. Adapun asas-asas perbankan di Indonesia ada empat, yaitu:
1) Asas Demokrasi Ekonomi (Economic Democracy Principle)
Dalam Pasal 2 UU tentang Perbankan dikatakan bahwa “Perbankan Indonesia
dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan
prinsip kehati-hatian”.
2) Asas Kepercayaan (Fiduciary Principle)
Asas kepercayaan merupakan asas yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi
oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan nasabahnya. Bank terutama
bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan padanya dengan asas
kepercayaan.
3) Asas Kerahasiaan (Confidential Principle)
Asas kerahasiaan adalah asas yang mengharuskan atau mewajibkan bank
merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan lain-lain
dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia bank wajib dirahasiakan.
4) Asas Kehati-hatian (Prudential Principle)
Asas kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank dalam
menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-
hatian dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

e. Program Pengembangan Perbankan


Dalam membentuk sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan
kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional,
maka dibentuklah program pengembangan perbankan yang disebut dengan Arsitektur
Perbankan Indonesia (API). Adapun enam pilar API dalam pengembangan sistem
perbankan di Indonesia, sebagai berikut:
1) Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat dan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional
2) Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu
pada standar internasional
3) Menciptakan industry perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi
serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko
4) Menciptakan good corporate govermance dalam rangka memperkuat kondisi
internal perbankan nasional
5) Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industry
perbankan yang sehat
6) Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

6. Sistem Pengawasan Bank oleh Bank Indonesia (BI)


Bank Indonesia untuk menjalankan tugasnya sebagai pengawas bank, maka saat ini BI
melaksanakan sistem pengawasannya dengan menggunakan du acara, yaitu pengawasan
berdasarkan kepatuhan (compliance-based supervision) dan pengawasan berdasarkan
risiko (risk based supervision/RBS). Secara bertahap, pendekatan pengawasan yang
diterapkan oleh BI akan beralih menjadi sepenuhnya berdasarkan pengawasan sebagai
berikut.
a. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan
pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terkait
dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di
masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola
secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.

b. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision)


Pengawasan berdasarkan risiko adalah pendekatan pengawasan yang berorientasi
ke depan (forward looking). Pendekatan tersebut mengedepankan atau memfokuskan
tentang pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang
melekat (inherent risk) pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko
(risk control sistem). Diharapkan, dengan pendekatan ini akan lebih memungkinkan
otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap
permasalahan yang potensial timbul pada bank.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

c. Jenis-Jenis Risiko Bank


Pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat.
Jenis risiko dikategorikan sebagai berikut.
1) Risiko Kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak lawan
(counterparty) dalam memenuhi kewajibannya.
2) Risiko Pasar, yaitu risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar
(adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat
merugikan bank. Variabel pasar antara lain adalah suku bunga dan nilai tukar.
3) Risiko Likuiditas, yaitu risiko yang antara lain timbul disebabkan bank tidak
mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu.
4) Risiko Operasional, yaitu risiko yang antara lain disebabkan adanya
ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional
bank.
5) Risiko Hukum, yaitu risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek
yuridis. Kelemahan aspek yuridis ini antara lain disebabkan adanya tuntutan
hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau
kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak.
6) Risiko Reputasi, yaitu risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi
negative yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negative terhadap
bank.
7) Risiko Strategik, yaitu risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang
tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
8) Risiko Kepatuhan, yaitu risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

7. Sistem Informasi Pelaporan Bank Kepada Bank Indonesia


a. Sistem Informasi Manajemen-Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIM-SPBI)
SIM-SPBI merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas
pengawasan, pemeriksaan, dan pengaturan perbankan Bank Indonesia. Tujuan dari
penerapan SIM-SPBI sebagai berikut.
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan pemeriksaan bank;
2) Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas pengawasan
dan pemeriksaan bank;
3) Mengoptimalkan pengawas dan pemeriksa bank dalam menganalisa kondisi bank
sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan pemeriksaan bank;
4) Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;
5) Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi.

Berdasarkan sub sistem SIM-SPBI terbagi menjadi tiga, yakni:


1) Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS)
Sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas-tugas
pengawasan, pemeriksaan, dan penelitian bank umum. Melalui SIMWAS,
pengawas bank akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisa dan memperoleh
informasi mengenai kondisi keuangan bank (termasuk tingkat kesehatan bank dan
profil risiko) secara cepat.

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

2) Sistem Informasi Bank dalam Investigasi (SIBADI)


Sistem informasi untuk meningkatkan tertib administrasi dan kemudahan
pemantauan tugas dalam rangka investigasi tindak pidana di bidang perbankan.
Melalui SIBADI, dapat dilakukan pemantauan terhadap perkembangan investigasi
atas dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh suatu bank sejak laporan
penyimpangan diterima, jadwal investigasi, Langkah-langkah yang telah dilakukan
sampai dengan hasil akhir investigasi dimaksud.
3) Data Pokok Bank
Data pokok bank merupakan data yang menyediakan informasi yang berkaitan
dengan kelembagaan, kepemilikan dan kepengurusan, operasional dan strategi
pengawasan yang diterapkan pada suatu bank. Sehingga dapat diharapkan untuk
mengoptimalkan informasi dalam rangka pengawasan dan pembinaan bank.

b. Sistem Informasi Debitur (SID)


Sistem Informasi Debitur (SID) adalah sistem yang menyediakan informasi
mengenai debitur baik perorangan maupun badan usaha. Sistem informasi mengolah
data berdasarkan laporan penyediaan dana yang diterima Bank Indonesia dari pelapor.
SID dikembangkan dengan tujuan untuk membantu:
1) Bagi pemberi kredit, antara lain:
a) Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan
pemberian kredit.
b) Mengurangi ketergantungan pemberi kredit kepada agunan konvensional.
Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai
pengganti/pelengkap agunan.

2) Bagi penerima kredit, antara lain:


a) Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit.
b) Nasabah baru, khususnya yang tergolong sebagai UMKM, akan mendapat
akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi
keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan
agunan.

c. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan BPR (SIMWAS BPR)


SIMWAS-BPR merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi sistem pengawasan BPR. Melalui SIMWAS, pengawas BPR akan mampu
mengoptimalkan kegiatan analisis terhadap kondisi BPR, mempercepat diperolehnya
informasi kondisi keuangan BPR (termasuk tingkat Kesehatan BPR), meningkatkan
keamanan dan integritas data serta informasi perbankan.

Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan


Indonesia sebagai:
a. Lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan
penyalur dana.
b. Pelaksana kebijakan moneter.
c. Lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta
pemerataan; agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara
menyeluruh

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO


LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN INDONESIA

maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan baik,


berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatan yang dilakukan dengan menerapkan:
a. Kebijakan memberikan keleluasaan berusaha (deregulasi);
b. Kebijakan prinsip kehati-hatian bank (prudential banking); dan
c. Pengawasan bank yang mendorong bank untuk melaksanakan secara konsisten
ketentuan intern yang dibuat sendiri (self-regulatory banking) dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya dengan tetap mengacu kepada prinsip kehati-hatian.

DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Umitasary, Pipit Any. Layanan Lembaga Perbankan dan Keuangan Mikro. Surakarta: CV.
Putra Nugraha.
Mulyono, Agus., dan Reham Munas. 2018. Layanan Lembaga Perbankan & Keuangan Mikro.
Yogyakarta: ANDI.
Salsabila, Putri. 2020, 6 September. Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non-
Bank [Video]. Youtube. https://youtu.be/KspAwFXiNKk
Widuri, Trisnia. 2021, 3 Maret. Pengaturan dan Pengawasan Perbankan [Video]. Youtube,
https://www.youtube.com/watch?v=cF2K4AtG9wM

MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO

Anda mungkin juga menyukai