IDENTITAS
MODUL
AJAR
LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN DAN KEUANGAN MIKRO
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis sistem perbankan di Indonesia,
menerapkan pemasaran produk/layanan perbankan yang terintegrasi dengan perkembangan
teknologi, serta menerapkan penggunaan kartu ATM, kartu kredit, mobile banking, dan safe
deposit box. Peserta didik dapat menganalisis bank garansi, menganalisis berbagai transaksi
(leasing, modal ventura, pegadaian, asuransi, pasar modal, pasar uang, dana pensiun, anjak
piutang), serta membuat laporan jasa lembaga keuangan.
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
PEMBELAJARAN (KKTP)
3.1 Memahami lembaga keuangan 3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan
bank 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga
keuangan bank dan nonbank
3.2 Memahami sistem perbankan di 3.2.1 Menjelaskan sistem perbankan Indonesia
Indonesia 3.2.2 Menjelaskan asas, fungsi, dan tujuan
perbankan
3.2.3 Menganalisis sistem pengawasan bank oleh
Bank Indonesia
3.2.4 Menerapkan sistem informasi pelaporan bank
kepada Bank Indonesia
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
PEMBELAJARAN (KKTP)
3.1 Memahami lembaga keuangan 3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan
bank 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga
keuangan bank dan nonbank
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: 6 JP x 45 menit
Kegiatan Pendahuluan:
Melaksanakan asesmen awal menggunakan instrumen pada lampiran 1.1
Memetakan hasil asesmen awal menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok peserta didik yang
telah menguasai materi pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, selanjutnya disebut dengan
Kelompok A, dan kelompok peserta didik reguler, selanjutnya disebut dengan
Kelompok B.
Kegiatan Inti
Peserta didik mengamati tayangan video tentang lembaga keuangan pada tautan
https://youtu.be/KspAwFXiNKk dan melakukan eksplorasi materi dari sumber lainnya.
Peserta didik kelompok A mengerjakan LKPD A (lampiran 1.4) dan peserta didik
kelompok B mengerjakan LKPD B (lampiran 1.5).
Secara berkelompok peserta didik membuat bahan presentasi.
Secara bergantian kelompok peserta didik melakukan presentasi.
Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi.
Guru melakukan pengamatan dan asesmen formatif selama proses penyiapan bahan,
presentasi, dan diskusi berlangsung.
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan hasil presentasi dan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan asesmen sumatif untuk TP. 3.1 (lampiran 1.3)
Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses diskusi dan kegiatan pembelajaran.
ASESMEN
-Asesmen Awal dilakukan dengan tes tertulis berisi materi yang akan dipelajari oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Asesmen awal bertujuan untuk mengecek
pengetahuan dan keterampilan prasyarat belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang
dinyatakan belum siap/belum memiliki pemahaman terhadap materi, guru harus
melakukan pendampingan khusus agar peserta didik siap untuk mengikuti pembelajaran.
Bagi peserta didik regular dapat dilakukan kegiatan pembelajaran sesuai skenario, dan
bagi peserta didik yang sudah menguasai materi diberi tes dengan tingkat kesukaran
lebih pada kegiatan pembelajaran.
- Assesmen Proses dengan menggunakan LKPD dan Lembar Observasi (lampiran 1.2)
- Assesmen Sumatif merupakan tes akhir yang diberikan pada setiap kelompok peserta
didik dalam kelas yang bertujuan untuk mengecek ketercapaian kriteria tujuan
pembelajaran.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
- Mengembangkan sikap mandiri dalam pelaksanaan tugas mandiri.
- Mengembangkan sikap kerjasama dalam diskusi kelompok
- Mengembangkan kreatifitas dalam mendesign bahan presentasi
- Mengembangkan sikap bernalar kritis dalam pengisian LKPD, penyajian materi, dan
pemberian tanggapan atas hasil presentasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
(TP) PEMBELAJARAN (KKTP)
3.2 Memahami sistem 3.2.1 Menjelaskan sistem perbankan Indonesia
perbankan di Indonesia 3.2.2 Menjelaskan asas, fungsi, dan tujuan perbankan
3.2.3 Menganalisis sistem pengawasan bank oleh
Bank Indonesia
3.2.4 Menerapkan sistem informasi pelaporan bank
kepada Bank Indonesia
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2: 6 JP x 45 menit
Kegiatan Pendahuluan:
Peserta didik yang memiliki capaian tinggi disebar dalam setiap kelompok peserta
didik regular agar dapat menjadi tutor sebaya.
Kegiatan Inti:
Setelah terbentuk kelompok dengan kemampuan peserta didik yang heterogen (terdiri
dari peserta didik dengan capaian tinggi dan regular), kegiatan pembelajaran
dilaksanakan sebagai berikut.
melakukan eksplorasi materi ajar yang berkaitan dengan sistem perbankan di
Indonesia.
melakukan diskusi kelompok untuk mempersiapkan rencana pengamatan tentang
sistem perbankan di Indonesia.
melakukan pengamatan terhadap Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) yang berlokasi di lingkungan terdekat, berpedoman kepada LKPD yang
sudah disiapkan (lampiran 2.2).
Kegiatan Penutup:
Peserta didik mengerjakan asesmen formatif pada lampiran 2.1 poin b.
Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pelaksanaan pengamatan.
Pertemuan 3 (6 JP x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan:
Peserta didik menyampaikan pengalaman atas kegiatan pengamatan yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
Guru memberikan penjelasan mengenai penyusunan laporan dan presentasi hasil
pengamatan
Kegiatan Inti:
Peserta didik menyusun laporan hasil pengamatan dan menyiapkan bahan presentasi.
Peserta didik mempresentasikan laporan hasil pengamatan yang dilakukan pada bank
umum dan BPR tentang sistem perbankan di Indonesia secara bergantian
Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil presentasi dan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif untuk TP 3.2 pada lampiran 2.1 poin c.
TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
Untuk menindaklanjuti kegiatan pembelajaran dan sebagai bahan pendalaman materi,
peserta didik diarahkan untuk dapat membaca ulang materi ajar yang tersedia,
mengeksplor materi ajar dari sumber belajar lain yang berkaitan dengan lembaga
keuangan dan sistem perbankan di Indonesia, kemudian diarahkan untuk dapat mengamati
video pembelajaran pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=cF2K4AtG9wM yang
berisikan materi mengenai pengaturan dan pengawasan perbankan.
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Peserta didik diminta memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan
keadaan mereka.
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali
bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dan dari segi guru, dapat dilakukan
peninjauan ulang proses pembelajaran untuk bahan perbaikan.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi pada kondisi I, berarti peserta didik
telah siap melakukan pembelajaran pada materi berikutnya. Dan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikatakan berhasil.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN ASESMEN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Lampiran 1.1 Asesmen Awal
Kriteria Ketercapaian 3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan
Tujuan Pembelajaran 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
(KKTP) 3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank
dan nonbank
Waktu pelaksanaan 10 menit (sebelum kegiatan pembelajaran).
Asesmen
Teknik Asesmen Tes Tulis
Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Bank, dan paparkanlah
perbedaan dengan lembaga keuangan lainnya!
2. Berikanlah contoh lembaga atau perusahaan yang termasuk ke
dalam lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
nonbank!
3. Jelaskan secara sederhana fungsi dari bank!
4. Deskripsikan jenis-jenis bank yang Anda ketahui!
5. Jelaskan jenis kantor bank yang berkembang dalam perbankan
di Indonesia!
Kunci Jawaban
1. Bank adalah suatu badan atau lembaga yang bertugas menghimpun dana dari pihak ketiga,
dan kemudian menyalurkannya kepada pihak-pihak yang memerlukan. Perbedaan dengan
lembaga keuangan nonbank yaitu, lembaga keuangan nonbank dalam penghimpunan dana
hanya secara tidak langsung dari nasabah, terutama melalui kertas berharga, penyertaan,
pinjaman/kredit dari lembaga lain. (Skor 10)
2. Lembaga Keuangan Bank terdiri dari Bank Sentral (BI), Bank Umum, dan Bank
Perkreditan Rakyat.
Lembaga Keuangan nonbank terdiri dari pasar modal, pasar uang, koperasi simpan pinjam,
perusahaan pegadaian, leasing, asuransi. (Skor 10)
1. Secara umum, fungsi dari bank adalah menghimpun dana dari masyarakat yang mengalami
surplus keuangan, kemudian menyalurkannya kepada masyarakat atau nasabah bank yang
membutuhkan dana (Skor 10)
2. Jenis-jenis bank secara umum terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan
Rakyat (BRP). (Skor 10)
3. Jenis kantor bank dalam kegiatan perbankan terbagi menjadi Kantor Pusat, Kantor Cabang
Penuh, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas (Skor 10)
Pedoman Penilaian
a. Bank Milik Pemerintah, adalah bank di mana baik akta pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki
oleh pemerintah.
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh
swasta, begitu pun pembagian keuntungannya.
c. Bank Milik Asing, merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik
swasta asing maupun pemerintah asing.
d. Bank Milik Campuran, adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan saham secara mayoritas
dimiliki oleh warga Negara Indonesia. (Skor 20)
4. Perbedaan lembaga keuangan bank dan nonbank
- Dalam penghimpunan dana, bank secara langsung berupa simpanan dana
masyarakat (tabungan, giro, dan deposito) dan secara tidak langsung dari
masyarakat (kertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari
lembaga lain), sedangkan lembaga keuangan nonbank hanya secara tidak langsung
dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga, bisa juga dari penyertaan,
pinjaman/kredit dari lembaga lain)
- Dalam penyaluran dana, bank menyalurkan dananya untuk tujuan modal investasi
dan konsumsi kepada badan usaha dan individu, untuk jangka pendek, menengah,
dan panjang. Sedangkan lembaga keuangan nonbank dana disalurkan terutama
untuk tujuan investasi terutama kepada badan usaha dan terutama untuk jangka
menengah dan panjang. (Skor 25)
Konversi Predikat
Nilai Akhir Keterangan
<75 Belum Kompeten
75 – 80 Cukup Kompeten
81 - 90 Kompeten
91 - 100 Sangat Kompeten
(Sumber: tanyatugas.com)
Dalam kegiatan operasional bank, bank membedakan jenis kantornya menjadi Kantor Pusat, Kantor Cabang
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Dalam Kegiatan Perekonomian, Indonesia tidak terlepas dari peranan lembaga internasional yang berkaitan
IMF adalah singkatan dari International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional. Akhir- akhir ini, s
Lantas, Analisislah menurut pendapat kelompok Anda, Siapakah sebenarnya IMF? Apa saja Kegiatannya? S
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Terdapat dua jenis lembaga keuangan. Analisislah kedua lembaga keuangan tersebut, kemudian diskusikan pengerti
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Setelah kalian melakukan pengamatan mengenai lembaga keuangan dan mengerjakan LPKD point 2, analisislah perbed
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan bank terbagi menjadi 3 yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkre
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Setelah mempelajari jenis, fungsi, dan kegiatan pokok lembaga keuangan bank. Secara berkelompok dan bertukar infor
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Dalam kegiatan operasional bank, bank membedakan jenis kantornya menjadi kantor pusat, kantor cabang penuh, kanto
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
LAMPIRAN 2
Lampiran 2.1 Asesmen Kegiatan Pembelajaran 2
A. Asesmen Awal
Didapatkan dari hasil asesmen sumatif yang telah dilakukan peserta didik pada pertemuan
1. Jika peserta didik memperoleh skor 0 – 75 maka peserta didik termasuk kedalam
kelompok regular, sedangkan jika peserta didik memperoleh skor 76 – 100 maka peserta
didik termasuk kedalam kelompok dengan kemampuan tinggi.
B. Asesmen Formatif
Asesmen proses dilakukan pada saat peserta didik mengerjakan LKPD dan melakukan
presentasi melalui observasi langsung
Instrumen Asesmen
Lembar Pengamatan Observasi
Indikator Penilaian
Nama Peserta
No. Bernalar Skor Nilai
didik Mandiri Kerjasama Kreatif
Kritis
Lampiran 2.2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 2)
A. Soal Praktik:
Lakukan pengamatan pada lembaga keuangan bank (Bank Umum dan BPR) yang berlokasi
di sekitar tempat belajar/sekolah pesera didik.
Isilah data dalam tabel pengamatan dibawah ini.
Tabel Pengamatan
Sistem Perbankan di Indonesia
Bank Perkreditan
No. Objek Pengamatan Bank Umum
Rakyat (BPR)
Nama dan Alamat lembaga keuangan
1.
bank
2. Sistem perbankan yang diterapkan
3. Asas, tujuan, dan fungsi perbankan
Sistem pengawasan bank Indonesia
4.
kepada bank
Sistem informasi pelaporan kepada
5.
Bank Indonesia
C. Langkah Kerja.
Peserta didik melakukan langkah kerja sebagai berikut.
1. membentuk kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik (kemampuan peserta didik
yang heterogen antara peserta didik kelompok A dan kelompok B)
2. melakukan diskusi kelompok untuk merencanakan persiapan pengamatan
3. melakukan pengamatan terhadap lembaga keuangan bank (bank umum dan BPR)
4. melakukan pengolahan data pengamatan menjadi bentuk informasi yang akan
disajikan dalam media presentasi
5. melakukan presentasi secara mandiri atau kelompok atas hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
6. memberi tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
7. menyimpulkan hasil diskusi dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
D. Kriteria Penilaian
1. Peserta didik dinyatakan kompeten, apabila telah melewati keseluruhan proses
pembelajaran dan KKTP telah dicapai.
2. Peserta didik telah menunjukkan perkembangan sikap mandiri, kerjasama, bernalar
kritis, dan kreatif yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran
Lampiran 3
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA
Likuiditas (Liquidity)
Transaksi (Transaction)
2. Fungsi Bank
Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary.
Secara lebih spesifik, bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development,
dan agent of service.
1) Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik
dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
2) Agent of Development. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana
sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian. Kegiatan bank dapat
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi
ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
3) Agent of Services. Kegiatan bank memberikan penawaran jasa perbankan kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kebijakan
perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa
pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan
penyelesaian tagihan.
3. Jenis-Jenis Bank
Jenis-jenis bank di Indonesia, sebagai berikut.
a. Jenis bank berdasarkan fungsinya
Menurut UU RI No. 10 tahun 1998, jenis perbankan dibagi menjadi tiga, sebagai
berikut.
1) Bank Sentral, adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi
sebagai lender of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank
Indonesia.
2) Bank Umum, adalah bank yang melakukan kegiatan usaha dibidang jasa
keuangan, baik secara konvensional atau dengan prinsip syariah. Bank Umum
memiliki peran sebagai lembaga keuangan yang menjadi perantara antara pihak-
pihak yang memiliki dana lebih (unit surplus) dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana (unit defisit).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang memberikan jasa keuangan
dalam bentuk tabungan, simpanan dalam bentuk deposito berjangka, dan lainnya
yang bentuknya sama, lalu menyalurkan dana terebut untuk keperluan modal
usaha masyarakat. Umumnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berlokasi di tempat
masyarakat yang membutuhkan modal.
b. Jenis bank berdasarkan cara menentukan harga
Dilihat dari cara menentukan harga atau jasa, bank dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Bank Konvensional, adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode
bunga. Bank konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan
bunga sebagai harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan, maupun
deposito. Harga untuk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga. Sedangkan penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnya ditetapkan
biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
2) Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam, maksudnya adalah bank yang dalam kegiatan operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah secara Islam.
c. Jenis bank berdasarkan segi kepemilikan
Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank dibedakan menjadi berikut.
1) Bank milik pemerintah, merupakan bank yang akta pendiriannya maupun
modalnya sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan
bank dimiliki pemerintah pula.
Contohnya Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia
(BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Contoh bank milik pemerintah daerah
antara lain Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, Bank
Riau, Bank Sulawesi Selatan, dan Bank Nusa Tenggara Barat.
2) Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh
swasta, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi miliki swasta. Contoh bank
milik swasta nasional antara lain Bank Central Asia (BCA), Bank Lippo, Bank
Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, Bank Internasional Indonesia, Bank
Niaga, dan Bank Universal.
3) Bank milik koperasi, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
4) Bank milik asing, merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihaj luar
negeri.
Contoh dari bank milik asing adalah ABN AMRO Bank, American Express Bank,
Bank of America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank,
Deutsche Bank, dan Standard Chartered Bank.
5) Bank milik campuran, merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh
warga negara Indonesia. Contoh bank milik campuran antara lain Bank
Finconesia, Bank Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank,
Inter Pacifik Bank, dan Mitsubishi Buana Bank.
d. Jenis bank berdasarkan statusnya
Berdasarkan statusnya, bank dapat dibedakan menjadi dua macam, sebagai berikut.
1) Bank devisa, merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya
transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran
L/C. Pelayanan bank devisa mencakup pembayaran keluar negeri dan jual beli
valuta asing. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank
Indonesia.
2) Bank nondevisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan
transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.
Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
- Likuiditas, yaitu kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat
jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek.
- Solvabilitas, yaitu kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank
tersebut berhenti beroperasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka Panjang.
- Rentabilitas, yaitu kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba agar
kontinuitas bank dapat terjaga dengan baik.
- Soliditas, yaitu kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat,
sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali
untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
2) Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh Bank Umum bersifat
umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank Umum
sering disebut bank komersial (commercial bank).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Bentuk kegiatan yang boleh
dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini.
- Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito
- Memberikan pinjaman kepada masyarakat
- Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
syariah. Adapun kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu:
- Menerima simpanan berupa giro
- Mengikuti kliring
- Melakukan kegiatan valuta asing
- Melakukan kegiatan perasuransian.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Umitasary, Pipit Any. Layanan Lembaga Perbankan dan Keuangan Mikro. Surakarta: CV.
Putra Nugraha.
Mulyono, Agus., dan Reham Munas. 2018. Layanan Lembaga Perbankan & Keuangan Mikro.
Yogyakarta: ANDI.
Salsabila, Putri. 2020, 6 September. Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non-
Bank [Video]. Youtube. https://youtu.be/KspAwFXiNKk
Widuri, Trisnia. 2021, 3 Maret. Pengaturan dan Pengawasan Perbankan [Video]. Youtube,
https://www.youtube.com/watch?v=cF2K4AtG9wM