1. Informasi Umum
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Kota Sorong
Mata Pelajaran : Layanan Lembaga Perbankan
Kompetensi Keahlian : Perbankan dan Keuangan Mikro
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi : Perkembangan Perbankan di Indonesia
Alokasi Waktu : 6X45 Menit (2 Kali Pertemuan)
2. Kompetensi Inti
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaran, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
2. Keterampilan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi(IPK)
4.2 Merumuskan perkembangan 4.2.1 Menerapkan system moneter di Indonesia
perbankan di Indonesia 4.2.2 Menerapkan asal mula kegiatan perbankan di
Indonesia
4.2.3 Mengkonsepkan pengertian bank
4.2.4 Menyajikan sejarah perbankan di
Indonesia
4.2.5 Menampilkan kondisi perbankan di
Indonesia sebelum dan sesudah
deregulasi
4. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Santifik diharapkan peserta didik
dapat :
1) Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menguraikan system
moneter di Indonesia dengan benar dan sesuai.
2) Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menguraikan asal mula
kegiatan perbankan di Indonesia dengan benar dan sesuai.
3) Melaluli diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menguraikan pengertian
Bank dengan benar dan sesuai.
4) Melaluli diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis sejarah
perbankan di Indonesia dengan benar dan sesuai.
5) Melaluli diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis kondisi
perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah deregulasi dengan benar dan sesuai serta
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikirkritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerja sama
dengan baik
7. Alat/Media/Sumber Pembelajaran:
Alat/Media:
Bahan tayang (laptop, LCD, PPT), lembar kerja, lembar penilaian, komputer/laptop.
Sumber Belajar:
Ernawaty, Dasar-Dasar Perbankan Kelas X SMK Jilid 1 & 2,
Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, Jakarta, 2013.
Modul-modul lain yang diunduh dari internet/website.
Media Internet, media massa/ cetak/ elektronik.
Media-media lain yang relevan
4. De Javasche Bank yang didirikan pada tahun 1828,De Javasche Bank oleh pemerintah
Hindia Belanda, bank tersebut diberi monopoli untuk mengeluarkan uang yang semula
pengedarannya ditangani oleh pemerintah sendiri.Sejak itu bank tersebut terkenal sebagai
bank sirkulasi, atau bank of issue. Dari fungsinya seperti itu, maka bank tersebut
merupakan bankir bagi pemerintah Hindia Belanda, meskipun belum menjadi bank
sentral penuh, karena hanya menjalankan beberapa tugas yang biasa dilakukan oleh Bank
Sentral, yaitu diantaranya: mengeluarkan dan mengedarkan uang kertas; mendiskonto
wesel, surat hutang jangka pendek, dan obligasi negara; menjadi kasir pemerintah;
menyimpan dan menguasai dana-dana devisa; dan bertindak sebagai pusat kliring sejak
tahun 1909. Sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral
bagi Republik Indonesia.
5. Pakto 1988 merupakansingkatandariPaketKebijakanOktober 1988, yaitukebijakan
deregulasi perbankan berkembang menjadi deregulasi yang sangat luas karena di
dalamnya termasuk juga aspek kelembagaan. Pemerintah membuka kembali perizinan
pendirian bank swasta nasional baru dengan modal disetor minimum sebesar Rp10
milyardan bank perkreditan rakyat (BPR) dengan modal disetor minimum sebesar Rp50
juta.Pemberian izin usaha bank baru yang telah dihentikan sejak tahun 1971 dibuka
kembali oleh Pakto 88. Demikian pula dengan ijin pembukaan kantor cabang atau
pendirian BPR menjadi lebih dipermudah dengan persyaratan modal ringan.
Suatu kemudahan yang sebelumnya belum pernah dirasakan oleh dunia perbankan.
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENILAIAN PENUGASAN
Komponen
Indikator/Kriteria Unjuk Kerja Skor
Penilaian
Pendahuluan Tujuan dan landasan teori disampaikan dengan tepat 4
Tujuan dan landasan teori disampaikan kurang tepat 3
Hanya memuat salah satu komponen pendahuluan namun 2
disampaikan dengan tepat
Hanya memuat salah satu komponen pendahuluan dan 1
disampaikan dengan kurang tepat
Pembahasan Pembahasan memuat permasalahan yang sesuai dengan gambaran 4
Masalah permasalahan dan disampaikan dengan tepat
Pembahasan memuat permasalahan yang kurang sesuai dengan 3
gambaran permasalahan dan disampaikan dengan tepat
Keterbacaan Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua benar 4
Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan salah 3
Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan beberapa 2
ejaan salah
TUGAS KELOMPOK
Silahkan anda diskusikan dengan teman anda secara berkelompok mengenai system moneter dan sejarah perbankan di Indonesia, dengan mencari informasi
tersebutdi internet, buku perpustakaan, atau buku-buku lain yang relevan.
Setiap kelompok beranggotakan maksimal 4 siswa.
Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas.
No Kriteria Skor
1 Penentuan langkah-langkah kerja
2. Ketelitian pencarian informasi di internetdan media lain yang
relevan
3 Teknikkomunikasi/presentasi hasil diskusi
4 Kemampuan menggunakan software presentasi
Rubrik Penilaian Ketrampilan
Penilaian
No Kriteria
1 Penentuan langkah-langkah kerja Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah
tidak terurut, kerjakurang terurut, kerjaterurut,kurang kerjaterurut, lengkap,
lengkap, tidak tepat kurang lengkap, kurang tepat tepat
kerjatidak lengkap, tidak tepat
2. Ketelitian pencarian informasi Informasi tidak Informasi lengkap, Informasi lengkap, Informasi lengkap,
diinternet lengkap,kurang tepat, kurang tepat, tepat, sumber tepat,sumber jelas,
sumber kurang jelas, sumberkurang jelas, kurang cepat cepat
tidak cepat jelas, kurang
cepat
3 Teknikkomunikasi/Presentasi Presentasi kurang Presentasi kurang Presentasi rapi, Presentasi rapi,
hasildiskusi rapi,tidak terurut, rapi, kurang terurut, terurut,teratur, terurut,teratur,
tidak teratur, tidak kurang teratur, kurang kurang lengkap, lengkap, jelas
lengkap, lengkap, kurang jelas kurang jelas
tidak jelas
4 Kemampuan menggunakan Presentasi kurang Presentasi Presentasi menarik, Presentasi menarik,
softwarepresentasi menarik, tidak menarik, kurang bervariasi, bervariasi,
bervariasi bervariasi, sedikit menggunakan menggunakananimasi
menggunakan animasigambar dan gambar dan slide,
animasi gambar slide menggunakan audio
dan slide atau video
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4, Perhitungan skor akhir menggunakanrumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 4 pernyataan = 16, maka skor akhir :
14
𝑥 100 = 87,5
16
PERKEMBANGAN PERBANKAN DI
INDONESIA
Seiring perjalanannya, De Bank van Leening tidak beroperasi dengan baik. AKhirnya pada
tanggal 1 september 1752 didirikan De Bank Courant en Bank van leening.
Namun, De Bank Courant en Bank van leening juga tidak berhasil beroperasi dengan baik
yang berakhir dengan kebangkrutan
Pada akhir abad ke-18, VOC di Indonesia diambil oleh pemerintahan kerajaan Belanda. Hindai
Timur jatuh ke tangan inggris setelah masa pemerintahan Herman William Daendels dan
Janssen. Sejarah mencatat ada beberapa bank yang memiliki peran penting di Hindia Belanda.
Bank tersebut adalah De Javasce NV, De Post Poar Bank, Hulp en Spaar Bank, De Escompto
bank NV nationale Handles Bank, De, Algemenevolks Crediet Bank dan Nederland Handles
Maatschappij.
Bank Belanda yang berhasil berkembang dan menjadi cikal bakal bank sentral Indonesia adalah
De Javasche Bank. De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828. Pemerintah Hindia Belanda
memberikan monopoli kepada De Javasche Bank untuk mengeluarkan uang yang mana
pengedaran uangnya ditangani oleh pemerintahannya sendiri. Sejak saat itu, De Javasche Bank
dikenal dengan bank of issue atau bank sirkulasi.
Meski belum menjadi bank sentral secara penuh, De Javasche Bank memiliki fungsi sebagai
bankir untuk pemerintah Hindia Belanda. Hal ini disebabkan De Javasche Bank hanya
menjalankan beberapa tugas yang bisa dilakukan oleh bank sentral. Beberapa tugas yang
dijalankan oleh De Javasche Bank antara lain, mendiskonto wesel dan surat utang jangka
pendek, mengeluarkan uang kertas, menjadi kasir pemerintah, menyimpang dana devisa dan
menjadi pusat kliring.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan perekonomian Indonesia, bank asing lainnya
akhirnya mulai beroperasi. Beberapa diantaranya yaitu, The Chartered Bank of India, Australia
and China, Hong Kong and Shanghai Banking Corporation, Yokohama Specie Bank, taiwan
Bank, Mitsui Bank, China and Southern Ltd, dan Overseas China Banking Corporation.
Setelah Indonesia merdeka, De javasche Bank mulai beroperasi kembali dan berfungsi sebagai
bank sentral. Meskipun pada saat itu De javasche Bank masih menjadi badan usaha swasta dan
beberapa bagian sahamnya masih dimiliki oleh tangan asing.
Akhirnya pada tahun 1951, De Javasche Bank dinasionalisasi berdasarkan Undang- Undang
nomor 24 tahun 1951.
Sejak Indonesia merdeka dan sekutu berhasil mengalahkan Jepang, akhirnya bank- bank
Belanda dan bank-bank asing kembali beroperasi. Pada tanggal 2 Januari 1946, Gubernur
Jenderal Hindia Belanda memberikan izin pembukaan kembali bank Belanda yang ada di
Indonesia. De Javasche Bank masih beroperasi sebagai bank sentral dengan berkedudukan
sebagai badan usaha swasta.