Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 7

PERANGKAT AJAR 1. LATIFUL HIDAYAT, SE


2. UNA ELSA SUBANDIYAH
Nama Sekolah : Kelompok 7.
3. NOVITA KARTIKA SARI, SE
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas :X 4. Dra. SARMI, M.Pd
SMA : SMA AGEI 5. RINA WIDJAJANTI, M.Pd
Materi : BANK SENTRAL, SISTEM 6. Dra TUTIK AMINGSIH
PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN DALAM PEREKONOMIAN 7. Dra. ENDANG PURWANI
INDONESIA
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan ( 9 x 45 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat
mendeskripsikan Bank Sentral, Sistem pembayaran dan alat pembayaran dalam perekonomian Indonesia dan
menyajikan Peran Bank Sentral, system pembayaran dan alat pembayaran dalam perekonomian Indonesia
dengan sistematis dan tepat dengan mengembangkan sikap rasa ingin tahu, antusias, kerjasama, berdaya juang
tinggi dan bertanggung jawab kepada sesama dan Tuhan Yang Maha Esa.

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama ( 3 x 45’).

a. Kegiatan Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Berdoa, salam, presensi dan mempersiapkan peserta didik memulai
pembelajaran
2. Memberikan informasi tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai (dengan ppt) 10 Menit
3. Pre Test
4. Menjelaskan ruang lingkup materi dan peta konsep materi Bank Sentral,
dalam perekonomian Indonesia yang akan dipelajari. (dengan ppt)

b. Kegiatan Inti Sintaks PBL PTM Normal


Tahap KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Mengorientasi peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik diminta untuk mengamati gambar di ppt yang
berhubungan dengan berbagai Bank Sentral, Sistem pembayaran
dan macam alat pembayaran yang dalam Perekonomian Indonesia 15 Menit
 Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok (tiap kelompok diberikan
LKS yang akan di diskusikan dalam kelompok masing-masing)
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diberi pertanyaan apakah pernah berkunjung ke Bank
Sentral seperti yang ditampilkan pada ppt/ video.
 Peserta didik mengidentifikasikan apa yang diketahuinya dan apa
yang belum diketahuinya mengenai Bank Sentral 20 Menit
 Peserta didik menyampaikan hasil identifikasi dari Bank Sentral
berdasarkan dari tayangan yang disampaikan oleh guru (untuk
mengetahui input peserta didik)
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik melakukan literasi dan berdiskusi atas pertanyaan dan
pernyataan yang telah disampaikan pada tahap sebelumnya
mengenai Peran, Fungsi dan tugas dari Bank Sentral dengan 30 Menit
pendampingan guru.
Tahap KEGIATAN BELAJAR WAKTU
 Peserta didik merumuskan permasalahan tentang peran, Fungsi,
Tugas dari Bank Sentral dalam mengatasi masalah yang dihadapi
masyarakat sesuai dengan pembagian kelompoknya.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik diminta untuk membuat laporan hasil identifikasi dan
diskusi kelompok tentang masalah yang dihadapi oleh masyarakat 25 Menit
pada masa sekarang dan bagaimana peran, fungsi dan tugas dari
Bank Sentral dalam mengatasi permasalahan yang muncul di buku
tulis untuk kemudian di presentasikan di depan kelas.
5. Menganalisi dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 15 Menit
 Mencari kebenaran melalui literasi dan diskusi akan apa yang
disampaikan tentang masalah yang dirumuskan dan pemecahan
masalahnya.

c. Kegiatan Penutup
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Post Test 20’
2. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran atas diskusi tentang
cara mengatasi permasalahan penggunaan alat pembayaran
dan peran Bank Sentral.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
4. Memberikan tugas individu post test.
5. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran
berikutnya.

Note: Lampiran pre test dan Post Test sub materi Bank Sentral
No Soal Pre Test Jawaban
1. Apa yang kalian ketahui tentang Bank Sentral
2. Apa Tugas dari Bank Sentral
3 Bagaimana Peran Bank Sentral dalam Perekonomian di Indonesia
No Soal Post Test Jawaban
1. Jelaskan Tugas-tugas dan dari Bank Sentral dalam Perekonomian
Indonesia
2. Jelaskan menurut kalian Peran Bank sentral dalam menangani
Permasalahan-permasalahan Ekonomi di Indonesia dewasa ini
3 Jelaskan apa yang menjadi Fungsi Bank sentral apabila terjadi
permasalahan Ekonomi di Indonesia

2. Pertemuan kedua ( 3. x 45’).

a. Kegiatan Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Berdoa, salam, presensi dan mempersiapkan peserta didik memulai
pembelajaran
2. Memberikan informasi tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
3. Pre Test
4. Menjelaskan ruang lingkup materi dan peta konsep materi system
pembayaran dan Bank Sentral yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti Sintaks PBL
Tahap KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Mengorientasi peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik diminta untuk mereview materi yang dibahas
sebelumnya yaitu alat pembayaran dengan memperhatikan gambar
yang disajikan pada ppt.
 Peserta didik masih dalam pembagian 4 kelompok (kelompok alat
pembayaran tunai, non tunai (e-money, berbasis kartu dan
berbasis kertas).
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diberi pertanyaan apakah yang dimaksud dengan
sistem pembayaran
 Peserta didik mengidentifikasikan apa yang diketahuinya dan apa
yang belum diketahuinya mengenai Sistem Pembayaran
 Peserta didik menyampaikan hasil identifikasi dari Sistem
Pembayaran berdasarkan dari tayangan yang disampaikan oleh
guru (untuk mengetahui input peserta didik)
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik melakukan literasi dan berdiskusi atas pertanyaan dan
pernyataan yang telah disampaikan pada tahap sebelumnya
mengenai Sistem Pembayaran dengan pendampingan guru.
 Peserta didik merumuskan permasalahan Sistem Pembayaran non
Tunaiyang dihadapi masyarakat sesuai dengan pembagian
kelompoknya.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik diminta untuk membuat laporan hasil identifikasi dan
diskusi kelompok tentang masalah yang dihadapi oleh masyarakat
pada masa sekarang tentang Penggunaan Sistem Pembayaran non
Tunai di buku tulis untuk kemudian di presentasikan di depan kelas.
5. Menganalisi dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Mencari kebenaran melalui literasi dan diskusi akan apa yang
disampaikan tentang masalah yang dirumuskan dan pemecahan
masalahnya.

c. Kegiatan Penutup
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Post Test 20’
2. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran atas diskusi tentang
cara mengatasi permasalahan penggunaan alat pembayaran dan
peran Bank Sentral.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
4. Memberikan tugas individu post test
5. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran
berikutnya.

3. Pertemuan ketiga (.3. x 45’).

a. Kegiatan Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Berdoa, salam, presensi dan mempersiapkan peserta didik memulai
pembelajaran
2. Memberikan informasi tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
3. Pre Test
4. Menjelaskan ruang lingkup materi dan peta konsep materi Alat Tukar
yang akan dipelajari.

b. Kegiatan Inti Sintaks PBL


Tahap KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Mengorientasi peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik diminta untuk mereview materi yang dibahas
sebelumnya yaitu alat pembayaran dengan memperhatikan gambar
yang disajikan pada ppt.
 Peserta didik masih dalam pembagian 4 kelompok (kelompok alat
pembayaran tunai, non tunai (e-money, berbasis kartu dan
berbasis kertas).
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diberi pertanyaan apakah yang dimaksud dengan
sistem pembayaran
 Peserta didik mengidentifikasikan apa yang diketahuinya dan apa
yang belum diketahuinya mengenai Alat Pembayaran
 Peserta didik menyampaikan hasil identifikasi dari Alat Pembayaran
berdasarkan dari tayangan yang disampaikan oleh guru (untuk
mengetahui input peserta didik)
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik melakukan literasi dan berdiskusi atas pertanyaan dan
pernyataan yang telah disampaikan pada tahap sebelumnya
mengenai Alat Pembayaran dengan pendampingan guru.
 Peserta didik merumuskan permasalahan Alat Pembayaran non
Tunai yang dihadapi masyarakat sesuai dengan pembagian
kelompoknya.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik diminta untuk membuat laporan hasil identifikasi dan
diskusi kelompok tentang masalah yang dihadapi oleh masyarakat
pada masa sekarang tentang Penggunaan Alat Pembayaran non
Tunai di buku tulis untuk kemudian di presentasikan di depan kelas.
5. Menganalisi dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Mencari kebenaran melalui literasi dan diskusi akan apa yang
disampaikan tentang masalah yang dirumuskan dan pemecahan
masalahnya.

c. Kegiatan Penutup
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran atas diskusi dan tanya jawab.
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
3. Memberikan tugas individu melakukan literasi tentang materi Alat
pembayaran
4. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran berikutnya.

C. Teknik Penilaian:
Pert. Teknik dan bentuk Penilaian
Materi Pembelajaran
ke- Sikap pengetahuan Keterampilan
1 Bank Sentral Tes tertulis :
Observasi Produk
PG, uraian
Sistem pembayaran Tes tertulis :
2 Observasi Produk
PG, uraian
Alat Pembayaran Tes tertulis :
3 Observasi Produk
PG, uraian

Nama Sekolah : Kelompok 7


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Ekonomi

Skor Perolehan
Nama
No Jml
Siswa/Kelompok Kerjasama Kecepatan Ketepatan Tehnik
Laporan
kellompok pengerjaan pengerjaan presentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100

Nilai akhir ketrampilan :

Jumlah Skor Perolehan


Nilai =
5

6 Juli 2021

Penyusun

Tim Kelompok 7

Note:
D. Model dan Alat /Bahan Pembelajaran :
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Alat/Bahan : Proyektor Peta konsep, Power point, Video, dan LKS

E. SUMBER BELAJAR :
1. Kartika Sari, Yunita Novasari, Salma Bela 2020, Buku PR Ekonomi Kelas X, Intan Pariwara
2. Yanti Herlinawati 2020, Modul Ekonomi Kelas X, Kemendikbud
3. Video materi Sistem Pembayaran, Kebank sentralan (SKNBI, BI-RTGS, BI-SSS) GPN, QRIS :
https://classroom.google.com/u/2/c/MTM3ODQ2MDU2MjIw/m/MjYwNTM3MTE3NDUw/details (Sumber
youtube)
4. Ppt peta konsep Bank sentral, system pembayaran dan alat pembayaran:
https://drive.google.com/file/d/18Rzb9urHVmu3T9-vkLwh2Zz_CiMTYKVt/view
5. https://www.merdeka.com/uang/ini-peran-bank-indonesia-dukung-pemulihan-ekonomi-akibat-covid-19.html?
page=2

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

1. Judul : BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN


DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
2. Mata Pelajaran : Ekonomi
3. Kelas/Semester : X/2
4. Waktu : 9 JP (9 x 45 menit)

5. Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas

6. Kompetensi Dasar yang akan dicapai:


3.6. Mendeskripsikan bank sentral, sistem pembayaran, dan alat pembayaran dalam
perekonomian Indonesia.
4.6. Menyajikan peran bank sentral, sistem pembayaran, dan alat pembayaran dalam
perekonomian Indonesia.

7. Informasi

BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN


a) BANK SENTRAL

1. Pengertian dan Status Bank Indonesia (Bank Sentral)


Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia. Menurut UU Nomor 23 Tahun
1999 sebagaimana diubah menajdi UU Nomor 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia, Bank
Indonesia merupakan lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali
untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang tersebut.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang hubungan antara Bank Indonesia (BI)
dan pemerintah, kamu perlu memperhatikan UU Nomor 3 Tahun 2004, antara lain, memuat
sebagai berikut.
a. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.
b. Untuk dan atas nama pemerintah, Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar negeri,
menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri.
c. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan atau mengundang BI dalam sidang
kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang
berkaitan dengan tugas BI atau kewenangan BI.
d. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai
Rancangan APBN.
e. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib
terlebih dahulu berkonsultasi dengan BI dan pemerintah juga wajib terlebih dahulu
berkonsultasi dengan DPR.
f. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara yang diterbitkan
oleh pemerintah.
g. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
Selanjutnya h ubungan antara Bank Indonesia dan dunia internasional, antara lain,
sebagai berikut.
1) Dapat melakukan kerja sama dengan bank sentral negara lain dan organisasi atau lembaga
internasional.
2) Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional dan atau lembaga multilateral
adalah negara, maka BI dapat bertindak untuk dan atas nama negara RI sebagai anggota.
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata
ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang
menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang
yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan
hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun
di luar pengadilan.

2. Fungsi Bank Sentral (Bank Indonesia)


Bank Indonesia dapat berfungsi sebagai lender of the last resort dengan memberikan kredit
atau pembiayaan kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek (maksimal
90 hari). Bank penerima pinjaman wajib menyediakan agunan yang berkualitas tinggi dengan
nilai minimal sama dengan jumlah pinjaman.
Adapun fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah sebagai bank dari pemerintah
dan sebagai bank dari bank umum (banker's bank), dan bertujuan untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah dengan melaksanakan kebijakan moneter secara
berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum
pemerintah di bidang perekonomian. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah kestabilan
nilai rupiah terhadap barang dan jasa, serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai
rupiah terhadap barang dan jasa diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.
Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur dengan atau tercermin dari
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah
sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3. Wewenang, Tugas, dan Tujuan Bank Indonesia


Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap
tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar
tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga
berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak
manapun juga.
Kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia selaku bank sentral tidak dapat dipisahkan dengan
pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
a. Dalam rangka melaksanakan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, BI memiliki kewenangan:
1) menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi;
2) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara- cara yang termasuk
tetapi tidak terbatas pada:
a) operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
b) penetapan tingkat diskonto;
c) penetapan cadangan wajib minimum;
d) pengaturan kredit atau pembiayaan.
b. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, BI diberi kewenangan:
1) Menetapkan penggunaan alat pembayaran, meliputi : mengeluarkan, mengedarkan,
menarik, dan memusnahkan uang rupiah, termasuk menetapkan macam, harga, ciri
uang, bahan yang digunakan, serta tanggal mulai berlakunya.
2) Mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran meliputi kewenangan
memberikan izin kepada pihak lain untuk menyelenggarakan jasa sistem pembayaran,
mengatur sistem kliring dan menyelenggarakan kliring antar bank serta
menyelenggarakan penyelesaian akhir (setelmen) transaksi pembayaran antarbank.
c. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI memiliki
kewenangan:
1) memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank
2) menetapkan peraturan di bidang perbankan
3) melaksanakan pengawasan bank baik secara langsung maupun tidak langsung
4) mengenakan sanksi terhadap bank sesuai ketentuan perundangan.
Adapun tugas pokok bank sentral tercantum dalam tiga pilar utama BI yang berfungsi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tiga pilar utama BI, yaitu, sebagai berikut:
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
c. mengatur dan mengawasi bank.
Ketiga bidang tugas tersebut mempunyai keterkaitan yang erat. Oleh karena itu, tugas-
tugas tersebut harus dilakukan secara saling mendukung guna tercapainya tujuan Bank
Indonesia secara efektif dan efisien. Apalagi tugas BI tersebut dilaksanakan melalui empat
sektor, yaitu sektor moneter, sektor perbankan, sektor sistem pembayaran dan sektor
manajemen intern.
Adapun dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
tersebut mengandung dua aspek, yaitu sebagai berikut.
a. kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, yang tercermin pada perkembangan
laju inflasi;
b. kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang tercermin pada perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang negara lain.
Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai
Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank
Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan
harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

4. Independensi Bank Indonesia


Disebutkan dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 bahwa untuk mendukung
terwujudnya pembangunan nasional yang berkesinambungan dan sejalan dengan tantangan
perkembangan serta pembangunan ekonomi yang semakin kompleks, sistem keuangan yang
semakin maju serta perekonomian internasional yang semakin kompetitif dan terintegrasi,
maka kebijakan moneter harus dititikberatkan pada upaya untuk memelihara stabilitas nilai
rupiah; sehubungan dengan itu, perlu dilaksanakan prinsip keseimbangan antara independensi
Bank Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 mengatur lima
indepensi yang harus ditaati oleh Bank Indonesia. Kelima independensi tersebut, yaitu sebagai
berikut.
a. Independensi Kelembagaan(Institutional Independence)
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya.
b. Independensi Sasaran Akhir(Goal Independence)
Bank Indonesia dalam menetapkan sasaran akhir kebijakan moneter yaitu sasaran inflasi
mempunyai tingkat independensi yang rendah, karena harus berkoordinasi dengan
pemerintah.
c. Independensi Instrumen(Instrument Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menetapkan sendiri sasaran-sasaran moneter
dan melaksanakan pengendalian moneter dengan menggunakan berbagai instrumen
moneter yang lazim digunakan.
d. IndependensiPersonal (Personal Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam
bentuk apa pun dan dari pihak mana pun.
e. Independensi Keuangan(Financial Independence)
Dewan Gubernur berwenang menetapkan anggaran tahunan Bank Indonesia yang meliputi
anggaran kegiatan operasional, anggaran kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta
pengaturan dan pengawasan perbankan.

5. Organisasi Bank Sentral


Setiap organisasi, sangat penting memiliki struktur organisasi yang akan menggambarkan
secara sistematis tugas dan tanggung jawab setiap orang yang memegang jabatan dalam
organisasi tersebut. Begitu pula dalam lembaga pemerintahan negara seperti Bank Indonesia
pun memiliki struktur organisasi. Nah, perhatikanlah struktur organisasi bank Indonesia
berikut.

Gambar 5. Struktur organisasi bank


Sumber: www.bi.go.id

Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur.
Dewan Gubernur terdiri atas sebagai berikut.
a. Gubernur (sebagai ketua)
b. Deputi Gubernur Senior (sebagai wakil ketua)
c. Deputi Gubernur, minimal empat orang dan maksimal tujuh orang (sebagai anggota)
Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan maksimal lima tahun dan hanya dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat
oleh Presiden dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPR.
Pada organisasi bank sentral umumnya terdapat tiga badan yang memiliki kewenangan
tertinggi:
a. Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Unit) = Dewan Gubernur
b. Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Unit) = Angota Dewan Gubernur
c. Badan Pengawas (Supervisory Unit) = dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pengawasan Perbankan akan dipindahkan ke lembaga Otoritas Jasa Keuangan per
31 Desember 2013.
6. Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah stabilitas lembaga keuangan dan pasar keuangan yang
membentuk sistem keuangan, sedagkan Stabilitas moneter terkait dengan stabilitas tingkat
harga secara umum (inflasi). Stabilitas lembaga dan pasar keuangan yang membentuk sistem
keuangan selalu dijaga oleh Bank Indonesia. Stabilitas pasar keuangan adalah minimalnya
volatilitas harga yang dapat mengganggu perekonomian.
Stabilitas Sistem Keuangan bertujuan untuk:
a. menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi deposan dan investor;
b. meningkatkan efisiensi intermediasi keuangan;
c. meningkatkan fungsi pasar keuangan dan memperbaiki alokasi sumber daya;
d. mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan transparansi;
e. mengurangi gejolak dan risiko sistemik.
Adapun lima pilar utama stabilitas sistem keuangan, yaitu sebagai berikut:
a. lingkungan makro-ekonomi yang stabil ;
b. kerangka pengawasan prudensial yang sehat;
c. lembaga keuangan yang dikelola dengan baik;
d. pasar keuangan yang beroperasi secara efisien dan lancar;
e. sistem pembayaran yang aman dan lancar.

8. Tugas dan Langkah Kerja


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Status Bank Indonesia berdasarkan UU RI No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 3 Tahun 2004, antara lain adalah sebagai
lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas
dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak lain (pasal 4 ayat 2). Jelaskan tingkat
(aspek) independensi yang dianut dan diterapkan oleh Bank Indonesia!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Sebagai lembaga negara independen, Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan
tahunan dan triwulanan secara tertulis kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah
(pasal 58 ayat 1 dan 2) serta kepada masyarakat secara terbuka melalui media massa
(pasal 58 ayat 5). Jelaskan mengapa sebagai lembaga negara independen Bank Indonesia
wajib menyampaikan laporan dimaksud.!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Mengapa Bank Indonesia ditetapkan mempunyai tujuan “tunggal” dan
jelaskan maksud dari kestabilan nilai rupiah (atau mengapa kestabilan nilai rupiah itu
penting )?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

TUGAS KELOMPOK
Bagaimanakah peran Bank Sentral untuk Mendukung pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi
Covid-19 Cobalah cari informasi di berbagai sumber. Kumpulkan kemudian lakukanlah
analisis dalam kelompokmu! Tulislah hasil analisis dan serahkan kepada guru mata pelajaran
untuk memperoleh apresiasi.

Sumber :
https://www.merdeka.com/uang/ini-peran-bank-indonesia-dukung-pemulihan-ekonomi-akibat-
covid-19.html?page=2

TUGAS MANDIRI
Berikan kesimpulan dari kalian secara pribadi dari Analisis dilakukan oleh Kelompokmu!
Tulislah dengan bahasa yang baik dan benar. Tanamkan percaya diri, motivasi tinggi, rasa
ingin tahu, dan pantang menyerah dalam melaksanakan tugas tersebut.
a) SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN

1. Sistem Pembayaran
Pembayaran adalah perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana kita
memakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan barang
dan jasa. Maka, proses pembayaran antara kedua belah pihak dalam kegiatan ekonomi
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 6.2 Kegiatan pemindahan kepemilikan barang/jasa


Sumber : Bank Indonesia
a. Sistem Pembayaran Tunai
Sistem pembayaran tunai sudah dilakukan sejak ditemukannya uang sebagai alat
pembayaran tunai. Sistem pembayaran tunai biasanya terjadi di antara kedua belah
pihak, baik individu, kelompok, lembaga, maupun negara. Sistem pembayaran tunai
sudah sering terjadi setiap hari dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti kamu
membeli buku tulis di toko buku, ayahmu membeli keperluan kantor, dan ibumu
membeli kebutuhan harian di pasar.

b. Sistem Pembayaran Non Tunai


Sistem pembayaran nontunai melibatkan lembaga perantara agar dana tersebut
dapat benar-benar efektif berpindah dari pihak yang menyerahkan ke pihak penerima.
Jika kedua pihak yang terlibat merupakan nasabah pada bank yang sama, proses
perpindahan dana lebih sederhana. Bank tersebut cukup melakukan proses
pemindahbukuan dari rekening yang satu ke rekening lainnya. Namun, tidak demikian
halnya jika kedua pihak merupakan nasabah bank pada bank yang berbeda. Untuk hal
tersebut diperlukan suatu lembaga lain yang dikenal sebagai lembaga kliring yang
mengakomodir transaksi antarbank tersebut.
Komponen-komponen yang membangun sebuah sistem pembayaran terdiri atas
sebagai berikut.
a.    Regulator berwenang mengatur aturan main, ketentuan, dan kebijakan yang mengikat
seluruh komponen sistem pembayaran.
b. Penyelenggara adalah lembaga yang memastikan penyelesaian akhir dari seluruh
transaksi yang terjadi di penggunanya.
c. Infrastrukur adalah sarana fisik yang mendukung operasional sistem pembayaran.
d. Instrumen adalah alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai yang disepakati oleh
para pengguna dalam melakukan transaksi.
e. Pengguna adalah konsumen yang memanfaatkan sistem pembayaran.
Sebagai suatu sistem, sistem pembayaran terdiri atas beberapa subsistem, yang secara
garis besar disebutkan dalam materi Pengantar Sistem Pembayaran, yaitu sebagai berikut.
a. Kebijakan
b. Kelembagaan
c. Alat Pembayaran
d. Mekanisme Operasional
e. Infrastruktur Teknis
f. Perangkat Hukum
Sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia tersebut, biasanya diklasifikasikan atas
dua jenis, yaitu sistem pembayaran nilai besar (high value payment system) dan sistem
pembayaran nilai kecil/retail (retail payment system).
a. Sistem Pembayaran Nilai Besar (High Value Payment System)
1) Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
2) Bank Indonesia Scripless Securities Settlement (BI-SSSS)
b. Sistem Pembayaran Nilai Kecil/Retail (Retail Payment System)
1) Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), yaitu terdiri atas sebagai berikut.
a) Kartu kredit
b) Kartu ATM/Debit
c) Kartu prabayar (prepaid)
d) Uang elektronik (e-money)
2) Kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU), diselenggarakan oleh industri (bank
dan non-bank)
3) Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

2. Alat Pembayaran
Untuk memperlancar berkembangnya kegiatan ekonomi, pembayaran atas transaksi
keuangan digunakan suatu alat pembayaran, yang terdiri atas sebagai berikut.
a. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai adalah alat pembayaran dengan memakai uang kartal
(uang kertas dan logam), yang terdiri atas uang dengan nilai nominal Rp100, Rp200,
Rp500, Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000, dan Rp100000.
Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut masih berperan penting dalam
lalu lintas pembayaran dalam transaksi sehari-hari yang tentu saja bernilai kecil.
Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai
seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.

b. Alat Pembayaran Nontunai


Alat pembayaran nontunai adalah alat pembayaran dengan tidak memakai uang
kartal (uang kertas dan logam), yang terdiri atas paper based (cek/BG), APMK (Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu), dan uang elektronik. Alat pembayaran nontunai
sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini
memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank
maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana,
penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia
dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai
besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross
Settlement), dan sistem kliring.

3. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran


Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran di Indonesia bertujuan untuk
mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal. Dalam Pasal 8 UU
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia disebutkan bahwa Bank Indonesia
mempunyai tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas Bank
Indonesia tersebut, ditentukan dalam Pasal 15 Nomor 23 Tahun 1999, bahwa dalam rangka
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia berwenang untuk
melakukan hal-hal berikut.
a. melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran;
b. mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya;
c. menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa kewenangan mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang
dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. Oleh karena itu, dalam menjalankan
mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem
pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses, dan perlindungan konsumen.
1) Prinsip Aman
2) Prinsip Efisiensi
3) Prinsip Kesetaraan Akses
4) Prinsip Perlindungan Konsumen
Tujuan utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah untuk meningkatkan
keamanan dan efisiensi sistem pembayaran. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peran
Bank Indonesia dalam sistem pembayaran terdiri atas sebagai berikut.
a. Peran Bank Indonesia sebagai Operator
b. Peran Bank Indonesia sebagai Regulator
c. Peran Bank Indonesia sebagai Fasilitator
d. Peran Bank Indonesia sebagai Development Coordinator
e. Peran Bank Indonesia sebagai Pengguna

4. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai oleh Bank Indonesia


a. BI sebagai Penyelenggara BI-RTGS
b. BI sebagai Penyelenggara SKN – BI
c. BI Sebagai Penyelenggara BI-SSSS

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XVIII

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!

1) Bagaimana Bank Indonesia dalam melaksanakan sistem pembayaran di Indonesia?


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2) Apakah transaksi keuangan yang ada di masyarakat seluruhnya harus menggunakan uang tunai
atau alat pembayaran tunai? Jelaskan sebaiknya jenis-jenis transaksi yang menggunakan alat
pembayaran tunai dan alat pembayaran non tunai!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3) Terangkan pengertian kliring dan identifikasikan warkat-warkat yang dapat dikliringkan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4) Sebutkan uang kartal (uang kertas dan uang logam) yang masih berlaku sampai sekarang?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5) Bagaimana peran BI dalam sistem pembayaran? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Score : Setiap soal memiliki nilai 5

Nilai akhir : Jumlah Score x 4

Tugas :

TUGAS KELOMPOK
Lakukanlah pengamatan tentang penggunaan sistem pembayaran nontunai yang dilakukan
oleh masyarakat. Sejauh manakah masyarakat menggunakannya? Mengapa penggunaan sistem
pembayaran nontunai di masyarakat umum masih rendah? Kamu bisa melakukan browsing
internet untuk membantu pengamatanmu. Kumpulkan data-datamu dan buatlah analisis. Setelah
itu, kumpulkan kepada guru sebagai bahan diskusi kelas.

TUGAS MANDIRI
Sistem pembayaran nontunai selain bertujuan memperlancar kegiatan perekonomian juga
bertujuan untuk membatasi konsumsi. Hal ini dimaksudkan dalam rangka mengatasi kelangkaan
sumber daya BBM. Sehubungan dengan kebijakan pemerintah yang sudah mengatur cara
pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi nontunai. Aturan itu dimuat dalam Peraturan
Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan dan Pembayaran Subsidi Bahan
Bakar Minyak Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu No.03/PMK.02/2009.
Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim
menuturkan, aturan itu disiapkan untuk membatasi penggunaan BBM Bersubsidi di kalangan
masyarakat. Selain itu, cara pembelian nontunai juga perlu dilakukan untuk mencegah
penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi. Pembayaran nontunai ini dapat dilakukan melalui
kartu atau voucher yang disediakan oleh pihak bank. Mekanisme pembeliannya serupa dengan
mekanisme pembayaran tarif jalan tol atau yang dikenal dengan e-toll card. Pemerintah
merencanakan penerapan pembelian BBM bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU) dengan memakai kartu atau secara nontunai mulai 2014. Dalam merealisasikan kebijakan
tersebut industri perbankan digandeng untuk menyediakan alat transaksi non tunai untuk
pembeliaan BBM subsidi.
Sumber: Pengutipan seperlunya dari
http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2941823_4202.html)
Bagaimanakah tanggapanmu terhadap kebijakan pemerintah tentang sistem pembayaran
nontunai yang bertujuan untuk membatasi konsumsi? Buatlah analisis terhadap wacana kebijakan
tersebut dan kumpulkan hasilnya kepada guru mata pelajaran untuk diapresiasi.
Soal-soal yang di Jadikan Ujian Formatif atau Ulangan Harian

1. Tugas pengawasan yang dilakukan oleh Bank Sentral, difokuskan kepada


pengawasan makroprudensial, sementara pengawasan mikroprudensial diserahkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) ………….
A. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
B. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
C. Mengatur dan mengawasi perbankkan
D. Melakukan pengawasan makroprudensial
E. Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar
terbuka di pasar uang, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun mata
uang asing

2. Jenis uang untuk melakukan pembayaran ada uang kartal dan uang giral. Uang
kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam, sedangkan uang giral bisa berupa cek
dan bilyet giro. Dalam kebijakan moneter, Bank Indonesia memiliki kewenangan
dalam mengatur jumlah uang beredar, yakni…
A. hanya uang giral saja
B. hanya uang kartal saja
C. hanya uang kertas dan cek
D. hanya uang kertas
E. uang kartal dan uang giral

3. Perhatikan infografis berikut ini.


Pilihlah DUA pernyataan mana sajakah yang tepat?

A. sistem pembayaran berkembang mulai dari sistem pembayaran berbasis


komoditas
B. pada perkembangannya uang telah melewati beberapa tahapan mulai tahap
barter, uang logam, uang barang, uang kertas, dan uang giral
C. uang yang beredar dalam transaksi tunai adalah uang giral
D. risiko sistem pembayaran dimana nasabah tidak dapat memenuhi kewajiban
membayar secara penuh adalah risiko kredit
E. Pembayaran berbasis tunai meliputi barter, pembayaran berbasis kertas,
pembayaran berbasis kartu

4. Perhatikan wacana di bawah ini !.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, platform online to


offline berbasis kemitraan menilai masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan
akses pembayaran non tunai.
Walaupun dunia digital tengah ramai diperbincangkan, Kioson menilai secara umum
perekonomian Indonesia masih menerapkan pembayaran tunai.
Direktur Utama Kioson, Reginald Trisna mengungkapkan bahwa pembayaran
nontunai dari sektor e-commerce baru mencapai sekitar 20%. Sedangkan 80%
belum bisa ditangkap karena keterbatasan layanan perbankan.
Menurutnya, selama ini masyarakat yang berada di kota lapis kedua dan ketiga
mengalami kesulitan akses perbankan. Mereka belum sepenuhnya merasakan
kemajuan digitalisasi ekonomi yang marak di kota-kota besar.
"Banyak orang di daerah yang sudah mengenal produk online, tetapi sulit
untuk melakukan pembayaran karena tidak memiliki rekening bank," ujarnya
dalam keterangan resmi, Rabu (17/3).
Karenanya, dengan hadirnya Kioson, diharapkan masyarakat dapat melakukan
transaksi jual-beli kebutuhan sehari-hari di sana dengan cepat, kapanpun dan
di manapun. "Konsumen cukup datang ke agen atau mitra Kioson yang terdaftar,"
lanjutnya.
Ia mengklaim melalui aplikasi Kioson, banyak masalah dapat dipecahkan.
Misalnya, mengisi ulang e-money seperti Go-Pay dan OVO. Kemudian,
masyarakat juga bisa melakukan transaksi pembayaran e-commerce meskipun
tidak memiliki rekening bank.
"Di samping menjembatani pembayaran e-commerce, Kioson turut menyediakan
layanan payment point online bank atau PPOB," sebutnya.
Layanan online yang memanfaatkan fasilitas perbankan ini memudahkan masyarakat
melakukan pembayaran tagihan PLN, tagihan PDAM, pulsa, paket data, akses
internet/Telkom, asuransi, BPJS, kartu kredit, tagihan multifinance, bayar zakat,
hingga pembelian voucher game.
Aplikasi Kioson saat ini sudah tersedia di playstore. Mitra kios tinggal mengunduh
saja melalui ponsel mereka. "Kami juga membantu penyediaan hardware seperti
printer untuk mencetak resi apabila mitra kios membutuhkannya," tutupnya.
(Sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/kioson-menilai-masyarakat-indonesia-
masih-kesulitan-melakukan-pembayaran-non-tunai)
Berdasarkan wacana di atas, kesimpulan yang dapat diambil mengenai bentuk peran
Bank Sentral terhadap penggunaan alat pembayaran non tunai di bawah ini adalah :
A. Bank Sentral melakukan sosialisasi dan/atau edukasi kepada masyarakat terkait
layanan transaksi nontunai
B. Bank Setral berperan menciptakan kinerja lembaga keuangan perbankan melalui
mekanisme pengawasan dan regulasi
C. Bank sentral berperan sebagai lender of the last resort (LoLR) bagi para penyedia
fasilitas pembayaran cashless
D. Bank Sentral berperan sebagai koordinator dan fasilitator layanan sistem
pembayaran dalam rangka implementasi penggunaan alat pembayaran Non tunai
E. Bank Sentral berperan sebagai pengguna sistem pembayaran dalam melakukan
berbagai transaksi yang berkaitan dengan rekening pemerintah yang ada di Bank
Indonesia

5. Bacalah Artikel Berikut

Pelaku Skimming Cuma Butuh 10 Menit Pasang Alat di Mesin ATM - JPNN.com
jpnn.com,

JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta
mengatakan, tak lama waktu dibutuhkan pelaku skimming untuk beraksi. Untuk bisa
memasangkan alat skimming di mesin ATM, pelaku hanya perlu waktu beberapa menit.
“Untuk bisa memasangnya hanya butuh waktu lima sampai sepuluh menit,” ujar dia,
Sabtu (17/3). Sehingga dia meminta masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar
jika melihat ada seseorang yang berlama-lama di dalam ATM. "Peran masyarakat
penting. Jika menemukan ada orang yang lama di ATM laporkan ke petugas. Sebab
transaksi di ATM tidak lebih dari lima menit," sambung mantan Direktur Reserse Narkoba
PMJ ini. Masyarakat kata dia diharapan melapor jika melihat alat-alat yang di luar
kewajaran berada di ATM. "Kalau masuk kartu terganjal itu bisa dilaporkan," tambahnya.
Pasalnya kata dia, pelaku beraksi dengan memasang alat skimmer di tempat
memasukan kartu. Selain itu, kamera tersembunyi juga ditempatkan di lokasi menekan
PIN. "Jadi ini dipasang sehingga apabila seseorang memasukkan nomor PIN-nya begitu
kartu dimasukkan data itu terekam," ujarnya. Kemudian kalau data nasabah sudah
masuk akan ditempatkan di sebuah hard disk. Lalu dana nasabah ini akan ditransfer dan
diambil tunai untuk keperluan sehari-hari para pelaku. (mg1/jpnn) Share to Facebook
Share to Twitter Share to Pinterest Share to LinkedIn Share to WhatsApp Share to
Flipboard Share to LINE Share to Copy Link

Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul


"Pelaku Skimming Cuma Butuh 10 Menit Pasang Alat di Mesin ATM",
https://www.jpnn.com/news/pelaku-skimming-cuma-butuh-10-menit-pasang-alat-di-
mesin-atm
Yang dimaksud dengan skimming pada artikel diatas adalah....
A. pencurian uang nasabah bank secara langsung oleh hacker di toko online
B. pencurian uang nasabah bank melalui pemalsuan kartu ATM
C. pencurian uang nasabah bank melalui pemalsuan KTP
D. pencurian data nasabah bank pada kartu debit
E. pencurian data nasabah bank pada kartu kredit

6. Berikut ini berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pembayaran :


1. Mengurangi Resiko Penyelesaian Akhir (Settlement)
2. Sarana transfer dana antar peserta yang lebih cepat, efisien, aman dan handal
3. Menatausahakan Surat Berharga Negara (SBN), yang terdiri dari Surat Utang
Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
4. Menatausahakan Transaksi Operasi Pasar Terbuka (OPT) lainnya seperti FASBI,
Fine Tune Operation dan transaksi repo/reverse repo dengan Bank Indonesia
yang menggunakan underlying SBI dan SBSN
5. Sarana untuk urusan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Yang termasuk penyelenggaraan sistem pembayaran yang dilakukan oleh BI sebagai
penyelenggara BI-SSSS (Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System)
adalah ....
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 3 dan 5
E. 3, 4 dan 5

7. Ani pergi ke Amerika untuk melanjutkan S3 Teknik informatika dia hanya punya
uang rupiah maka ia melakukan pembelian uang dengan melalui banking bank
maka tindakan Ani merupakan sistem pembayaran, …

A. Elektronik
B. Jual beli di PasarModal
C. Alat Pertukaran
D. Sistim Pembayaran Tunai
E. Sistim Pembayaran non tunai

Soal Esay
1. Bank sentral merupakan lembaga keuangan sentral yang memiliki peran sangat
strategis bagi perekonomian suatu negara. Secara garis besar, peranan strategis
bank sentral dapat terlihat dari enam peran dan fungsi bank sentral, yaitu sebagai
bank sirkulasi, kasir pemerintah, bankers bank, otoritas moneter, otoritas sistem
keuangan, dan otoritas sistem pembayaran. Jelaskan yang dimaksud dengan bank
sentral sebagai bank sirkulasi dan bank sentral sebagai bank otoritas moneter !
Jawaban:
- Bank Sentral sebagai bank sirkulasi, bank sentral diberi mandat untuk
menerbitkan dan mengatur alat/instrumen pembayaran yang sah (legal tender)
di suatu negara atau wilayah (beberapa negara). Dengan adanya kewenangan
untuk menerbitkan dan mencetak uang, bank sentral memiliki kemampuan
yang besar untuk memengaruhi likuiditas perekonomian, baik menambah
maupun mengurangi likuiditas.
Bank Sentral sebagai Otoritas Moneter, sebagai otoritas moneter, bank
sentral diberi mandat untuk memelihara stabilitas moneter melalui
pengendalian besaran moneter, membuat dan melaksanakan kebijakan
moneter serta mengatur, mengawasi dan mengendalikan sistem moneter
untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.

2. Apa yang terjadi apabila Indonesia tanpa ada Bank Sentral ? Kemukakan
pendapatmu !

3. Perhatikan gambar di bawah ini !.


Perkembangan alat pembayaran
mengalami evolosi di seluruh dunia seperti
pada gambar disamping, hal ini adalah
bentuk digitalisasi system pembayaran.
Saat pademi covid-19 melanda jenis alat
pembayaran non tunai /cashless sangat
dianjurkan penggunaannya begitu pula di
Indonesia.

Dari gambaran diatas,

a. Tulislah hasil identifikasi kalian akan jenis alat pembayaran tersebut !.


b. Jelaskan saluran pembayaran dan sistem pembayaran dari penggunaan alat
pembayaran seperti yang ditampilkan
c. Jelaskan peran dan fungsi Bank Indonesia dalam kegiatan transaksi yang kalian
lakukan dengan menggunakan alat pembayaran tersebut !
d. Sampaikan kesimpulan anda bagaimana korelasi peran Bank Indonesia dalam
perkembangan alat pembayaran terhadap perekonomian Indonesia !

4. Bacalah dengan seksama artikel berikut ini!

Mulai Juli, Pengembangan Jasa Pembayaran Tak Perlu Minta Restu BI Bila
Beresiko Rendah

Bank Indonesia menerbitkan payung hukum sistem pembayaran melalui Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 22/23/PBI/2020 tentang Sistem Pembayaran. Aturan yang
merupakan implementasi dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025,
akan berlaku pada Juli 2021 mendatang. Kini bank sentral tengah berencana
menyiapkan aturan yang lebih rinci dengan menggandeng Self Regulatory Organization
(SRO). Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta
mengatakan, aturan bersifat memudahkan. Artinya akan ada simplifikasi dalam aturan
baru, salah satunya mengenai pemrosesan pengembangan aktifitas, produk, maupun
kerja sama. Bila berlaku, penyedia jasa pembayaran tidak perlu meminta persetujuan
terlebih dahulu kepada bank sentral bila pengembangan aktifitas/produk berisiko rendah.
"Selama risikonya rendah, tidak mengubah model bisnis, struktur, dan IT, tidak usah
minta izin. Misalnya bank ingin menaikkan kartu kredit dari silver ke gold cukup melapor,
tidak usah minta izin. Untuk pemasaran juga lapor saja," kata Filianingsih dalam
konferensi virtual, Jumat (8/1/2021). Filianingsih mengatakan, ketentuan itu membuat
pengurusan lebih cepat dan efisiensi. Sebab, aturan baru akan mengkategorikan proses
kerja sama/pengembangan produk/pengembangan aktifitas ke risiko rendah, risiko
sedang, dan risiko tinggi. Namun, jika proses kerja sama/pengembangan
produk/pengembangan aktivitas masuk dalam kategori berisiko sedang dan rendah,
penyedia jasa pembayaran tetap harus mengurus persetujuan ke BI.

Sumber: Kompas.com
Berdasarkan artikel di atas, BI akan mengeluarkan aturan baru untuk mempermudah
pelaksanaan sistem pembayaran berisiko rendah. Apa sajakah jasa pembayaran berisiko
rendah yang tidak memerlukan persetujuan BI?

5. Apakah transaksi keuangan yang ada di masyarakat seluruhnya harus menggunakan


uang tunai atau alat pembayaran tunai? Jelaskan sebaiknya jenis-jenis transaksi
yang menggunakan alat pembayaran tunai dan alat pembayaran non tunai!

6. Dari artikel pada Soal Nomor 5 Pilihan Ganda di atas dapat dikatakan bahwa marak
terjadi kejahatan pembobolan dana nasabah dengan metode skimming. Kejahatan ini
dialami oleh nasabah sejumlah bank di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah
bank-bank besar.Jelaskan upaya apa yang harus dilakukan oleh Bank Indonesia
untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan seperti yang terjadi pada artikel di atas!

7. Bacalah Artikel berikut dibawah ini

Transaksi non tunia dipacu, Kanal elektronik jadi penopang

Perbankan memacu transaksi non tunai untuk mengurangi ketergantungan terhadap


pendapatan bunga yang bisa turun sewaktu-waktu. Pendapatan berbasis biaya yang di
hasilkan transaksi non tunai tersebut akan mendorong margin yang berkelanjutan .

Peningkatan pendapatan berbasis biaya itu mengkompen sasi turunnya margin bunga
bersih pada tahun 2020 karena kenaikan biaya dana dan perlambatan penyaluran kredit.
Yang disebabkan terjadinya covid-19 maka sejumlah bank mendorong peningkatan
kinerja di luar penyaluran kredit untuk mendongkrak pe3ndapatan berbasis biaya. Hai
ini antara lain dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Pesero) dan PT Bank Mandiri
(pesero)

Data yang dihimpun dari mass media “Kompas” Kamis (26/2) BRI membukukan
pendapatan berbasis biaya Rp 6,1 triliun,24,9 persen dari pendapatan berbasis biaya th
2019 .

Pendapatan berbasis biaya itu ditopang transaksi kanal elektronik dan perbankan
elektronik. Pendapatan kanal elektronik tumbuh 71,5% disbanding tahun 2019
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria menjelaskan, pendapatan berbasis biaya
antara lain melalui penambahan mesin penangkap data elektronik atau EDC
“Pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dari transaksi non tunai menjanjikan “Kata
Budi.

Pada tahun 2020 pendapatan berbasis biaya dari transaksi non tunai BRI menggunakan
EDC Rp 204,89 miliar,meningkat 137 % disbanding tahun 2019.

Adapun Bank Mandiri membukukan pendapatan berbasis biaya Rp 15,068 triliun. Pada
akhir tahun 2020 ,meningkat 3,9 % dari akhir taqhun 2019. Direktur utama Bank mandiri
“Gunadi Sadikin menjelaskan,Pertumbuhan pendapatan berbasis biaya ini masih
ditopang Provisi,komisi,dan transaksi valuta asing.

Pada desember 2020 pendapatan sector ini mencapai Rp 10,7 triliun. Meskipun
jumlahnya tidak terlalu besar,keuntungan dari surat berharga melonjak 311,1 % menjadi
Rp 380 milliar

Pertanyaan :Dari literasi diatas Apakah hubungan perkembangan transaksi non tunai
dengan pendapatan Bank ? Faktor apakah yang tercakup di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai