Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA INSAN CENDEKIA


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X IPS/ Genap
Materi Pokok : Bank Sentral dan Sistem Pembayaran
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar (KD): 3.6 dan 4.6
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (6 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery, Two Stay Two Stray,
dan Mind Map peserta didik dapat mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi dan menyajikan konsep ekonomi
dengan mengembangkan sikap Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan bijak), Kemandirian
(Kreatif), Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan bersama)

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 15’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 60’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan konsep bank sentral.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi fungsi dan wewenang BI
serta stabilitas sistem keuangan berdasarkan tayangan
tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan fungsi dan wewenang BI serta
stabilitas sistem keuangan dari lingkungan sekitar, buku
paket ekonomi kelas X, sumber lain yang relevan,
termasuk penggunaan sumber digital berdasarkan lembar
penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 15’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)

2. Pertemuan 2-3 (4 x 45 menit)


Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 20’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 140’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan sistem pembayaran dan alat
pembayaran.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi konsep sistem pembayaran
dan alat pembayaran berdasarkan tayangan tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan konsep sistem pembayaran dan alat
pembayaran dari lingkungan sekitar, buku paket ekonomi
kelas X, sumber lain yang relevan, termasuk penggunaan
sumber digital berdasarkan lembar penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 20’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)

3. Pertemuan 4-6 (6 x 45 menit)


Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 30’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 210’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan konsep uang dan nilai uang yang
beredar.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi konsep uang dan nilai uang
yang beredar berdasarkan tayangan tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan konsep uang dan nilai uang yang
beredar dari lingkungan sekitar, buku paket ekonomi kelas
X, sumber lain yang relevan, termasuk penggunaan
sumber digital berdasarkan lembar penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 30’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)
C. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap: Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Test Tulis, Tes Lisan, Penugasan
3. Penilaian Keterampilan: Praktik
2. Bentuk Penilaian:
1. Observasi: Lembar Observasi
2. Tes Tulis: Uraian
3. Penugasan: Lembar Penugasan
4. Praktik: Presentasi dan Laporan diskusi
3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Sukoharjo, 7 Juni 2021


Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Ekonomi

Dyah Sapta Endahwari, S.Pd Umi Kulsum, S.Pd


NIY. NIY.
Lampiran I Bahan Ajar

BANK SENTRAL DAN SISTEM PEMBAYARAN


Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999
sebagaimana diubah menajdi UU Nomor 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia
merupakan lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas
dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara
tegas diatur dalam undang-undang tersebut.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang hubungan antara Bank Indonesia (BI) dan
pemerintah,kamuperlu memperhatikanUUNomor3Tahun2004,antaralain, memuat sebagai berikut.
a.Bertindaksebagaipemegangkaspemerintah.
b.Untukdanatasnamapemerintah,BankIndonesiadapat menerima pinjaman luar negeri,
menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
pemerintahterhadappihakluarnegeri.
c.Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan atau mengundang BI dalam sidang kabinet yang
membahas masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang
berkaitandengantugasBIataukewenanganBI.
d.Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintahmengenaiRancanganAPBN.
e.Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib terlebih
dahulu berkonsultasi dengan BI dan pemerintah juga wajib terlebih dahulu berkonsultasi
dengan DPR.
f.BankIndonesiadapatmembantupenerbitansurat-surat utangnegarayangditerbitkanolehpemerintah.
g.Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
2. Fungsi Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Indonesia dapat berfungsi sebagai lender of the last resort dengan memberikan kredit
atau pembiayaan kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek (maksimal 90
hari). Bank penerima pinjaman wajib menyediakan agunan yang berkualitas tinggi dengan nilai
minimal sama dengan jumlah pinjaman.
Adapun fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah sebagai bank dari pemerintah dan
sebagai bank dari bank umum (banker's bank), dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah dengan melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,
transparan, dan harus mempertimbangkankebijakanumumpemerintah di bidang perekonomian.
Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa,
serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang
negara lain diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang
negara lain. Kestabilan nilai rupiah sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3. Wewenang, Tugas, dan Tujuan Bank Indonesia


Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas
dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak
dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban
untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia selaku bank sentral tidak dapat dipisahkan dengan
pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
a. Dalam rangka melaksanakan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, BI
memiliki kewenangan:
1)menetapkansasaran-sasaranmoneterdenganmemperhatikan sasaran laju inflasi;
2)melakukanpengendalianmoneterdenganmenggunakancara- cara yang termasuk tetapi tidak
terbatas pada:
a)operasipasarterbukadipasaruangbaikrupiahmaupun valuta asing;
b) penetapan tingkat diskonto;
c) penetapan cadangan wajib minimum;
d) pengaturan kredit atau pembiayaan.
b. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI
diberi kewenangan:
1) Menetapkan penggunaan alat pembayaran, meliputi :
mengeluarkan, mengedarkan, menarik, dan memusnahkan uang rupiah, termasuk
menetapkan macam, harga, ciri uang, bahan yang digunakan, serta tanggal mulai
berlakunya.
2) Mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran meliputi
kewenangan memberikan izin kepada pihak lain untuk menyelenggarakan jasa sistem
pembayaran, mengatur sistem kliring dan menyelenggarakan kliring antar bank serta
menyelenggarakan penyelesaian akhir (setelmen) transaksi pembayaran antarbank.
c. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI memiliki kewenangan:
1) memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank
2) menetapkan peraturan di bidang perbankan
3) melaksanakan pengawasan bank baik secara langsung maupun tidak langsung
4) mengenakan sanksi terhadap bank sesuai ketentuan perundangan.
Adapun tugas pokok bank sentral tercantum dalam tiga pilar utama BI yang berfungsi untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Tiga pilar utama BI, yaitu, sebagai berikut:
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
c. mengatur dan mengawasi bank.
Ketiga bidang tugas tersebut mempunyai keterkaitan yang erat. Oleh karena itu, tugas-tugas
tersebut harus dilakukan secara saling mendukung guna tercapainya tujuan Bank Indonesia secara
efektif dan efisien. Apalagi tugas BI tersebut dilaksanakan melalui empat sektor, yaitu sektor
moneter, sektor perbankan, sektor sistem pembayaran dan sektor manajemen intern.
Adapun dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal,
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah tersebut
mengandung dua aspek, yaitu sebagai berikut.
a. kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, yang tercermin pada perkembangan laju
inflasi;
b. kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang tercermin pada perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang negara lain.
Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai
Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank
Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus
mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.
4. Independensi Bank Indonesia
Berdasarkan hal tersebut, maka Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 mengatur lima indepensi
yang harus ditaati oleh Bank Indonesia. Kelima independensi tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Independensi Kelembagaan(Institutional Independence)
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya.
b. Independensi Sasaran Akhir(Goal Independence)
Bank Indonesia dalam menetapkan sasaran akhir kebijakan moneter yaitu sasaran inflasi
mempunyai tingkat independensi yang rendah, karena harus berkoordinasi dengan pemerintah.
c. Independensi Instrumen(Instrument Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menetapkan sendiri sasaran-sasaran moneter dan
melaksanakan pengendalian moneter dengan menggunakan berbagai instrumen moneter yang
lazim digunakan.
d. IndependensiPersonal (Personal Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam
bentuk apa pun dan dari pihak mana pun.
e. Independensi Keuangan(Financial Independence)
Dewan Gubernur berwenang menetapkan anggaran tahunan Bank Indonesia yang meliputi
anggaran kegiatan operasional, anggaran kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta
pengaturan dan pengawasan perbankan.

5. Organisasi Bank Sentral


Setiap organisasi, sangat penting memiliki struktur organisasi yang akan menggambarkan
secara sistematis tugas dan tanggung jawab setiap orang yang memegang jabatan dalam organisasi
tersebut. Begitu pula dalam lembaga pemerintahan negara seperti Bank Indonesia pun memiliki
struktur organisasi. Nah, perhatikanlah struktur organisasi bank Indonesia berikut.
Gambar 5. Struktur organisasi bank
Sumber: www.bi.go.id

Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur.
Dewan Gubernur terdiri atas sebagai berikut.
a. Gubernur (sebagai ketua)
b. Deputi Gubernur Senior (sebagai wakil ketua)
c. Deputi Gubernur, minimal empat orang dan maksimal tujuh orang (sebagai anggota)
Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan maksimal lima tahun dan hanya dapat diangkat kembali
untuk satu kali masa jabatan berikutnya.Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden
dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPR.
Pada organisasi bank sentral umumnya terdapat tiga badan yang memiliki kewenangan tertinggi:
a. Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Unit) = Dewan Gubernur
b. Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Unit) = Angota Dewan Gubernur
c. Badan Pengawas (Supervisory Unit) = dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pengawasan Perbankan akan dipindahkan ke lembaga Otoritas Jasa Keuangan per 31
Desember 2013.
6. Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah stabilitas lembaga keuangan dan pasar keuangan yang
membentuk sistem keuangan, sedagkan Stabilitas moneter terkait dengan stabilitas tingkat harga
secara umum (inflasi). Stabilitas lembaga dan pasar keuangan yang membentuk sistem keuangan
selalu dijaga oleh Bank Indonesia. Stabilitas pasar keuangan adalah minimalnya volatilitas harga
yang dapat mengganggu perekonomian.
Stabilitas Sistem Keuangan bertujuan untuk:
a. menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi deposan dan investor;
b. meningkatkan efisiensi intermediasi keuangan;
c. meningkatkan fungsi pasar keuangan dan memperbaiki alokasi sumber daya;
d. mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan transparansi;
e. mengurangi gejolak dan risiko sistemik.
Adapun lima pilar utama stabilitas sistem keuangan, yaitu sebagai berikut:
a. lingkungan makro-ekonomi yang stabil ;
b. kerangka pengawasan prudensial yang sehat;
c. lembaga keuangan yang dikelola dengan baik;
d. pasar keuangan yang beroperasi secara efisien dan lancar;
e. sistem pembayaran yang aman dan lancar.

1. Sistem Pembayaran
Pembayaran adalah perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana kita memakai
istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa. Maka,
proses pembayaran antara kedua belah pihak dalam kegiatan ekonomi digambarkan sebagai
berikut.

Gambar 6.2 Kegiatan pemindahan kepemilikan barang/jasa


Sumber : Bank Indonesia
a. Sistem Pembayaran Tunai
Sistem pembayaran tunai sudah dilakukan sejak ditemukannya uang sebagai alat
pembayaran tunai. Sistem pembayaran tunai biasanya terjadi di antara kedua belah pihak,
baik individu, kelompok, lembaga, maupun negara. Sistem pembayaran tunai sudah sering
terjadi setiap hari dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti kamu membeli buku tulis di
toko buku, ayahmu membeli keperluan kantor, dan ibumu membeli kebutuhan harian di
pasar.

b. Sistem Pembayaran Non Tunai


Sistem pembayaran nontunai melibatkan lembaga perantara agar dana tersebut dapat
benar-benar efektif berpindah dari pihak yang menyerahkan ke pihak penerima. Jika kedua
pihak yang terlibat merupakan nasabah pada bank yang sama, proses perpindahan dana
lebih sederhana. Bank tersebut cukup melakukan proses pemindahbukuan dari rekening
yang satu ke rekening lainnya. Namun, tidak demikian halnya jika kedua pihak merupakan
nasabah bank pada bank yang berbeda. Untuk hal tersebut diperlukan suatu lembaga lain
yang dikenal sebagai lembaga kliring yang mengakomodir transaksi antarbank tersebut.
Komponen-komponen yang membangun sebuah sistem pembayaran terdiri atas sebagai
berikut.
a.   Regulator berwenang mengatur aturan main, ketentuan, dan kebijakan yang mengikat
seluruh komponen sistem pembayaran.
b. Penyelenggara adalah lembaga yang memastikan penyelesaian akhir dari seluruh transaksi
yang terjadi di penggunanya.
c. Infrastrukur adalah sarana fisik yang mendukung operasional sistem pembayaran.
d. Instrumen adalah alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai yang disepakati oleh para
pengguna dalam melakukan transaksi.
e. Pengguna adalah konsumen yang memanfaatkan sistem pembayaran.
Sebagai suatu sistem, sistem pembayaran terdiri atas beberapa subsistem, yang secara garis
besar disebutkan dalam materi Pengantar Sistem Pembayaran, yaitu sebagai berikut.
a. Kebijakan
b. Kelembagaan
c. Alat Pembayaran
d. Mekanisme Operasional
e. Infrastruktur Teknis
f. Perangkat Hukum
Sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia tersebut, biasanya diklasifikasikan atas dua
jenis, yaitu sistem pembayaran nilai besar (high value payment system) dan sistem pembayaran
nilai kecil/retail (retail payment system).
a. Sistem Pembayaran Nilai Besar (High Value Payment System)
1) Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
2) Bank Indonesia Scripless Securities Settlement (BI-SSSS)
b. Sistem Pembayaran Nilai Kecil/Retail (Retail Payment System)
1) Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), yaitu terdiri atas sebagai berikut.
a) Kartu kredit
b) Kartu ATM/Debit
c) Kartu prabayar (prepaid)
d) Uang elektronik (e-money)
2) Kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU), diselenggarakan oleh industri (bank dan
non-bank)
3) Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

2. Alat Pembayaran
Untuk memperlancar berkembangnya kegiatan ekonomi, pembayaran atas transaksi
keuangan digunakan suatu alat pembayaran, yang terdiri atas sebagai berikut.
a. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai adalah alat pembayaran dengan memakai uang kartal (uang
kertas dan logam), yang terdiri atas uang dengan nilai nominal Rp100, Rp200, Rp500,
Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000, dan Rp100000.
Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut masih berperan penting dalam lalu
lintas pembayaran dalam transaksi sehari-hari yang tentu saja bernilai kecil. Dalam
masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang
kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.

b. Alat Pembayaran Nontunai


Alat pembayaran nontunai adalah alat pembayaran dengan tidak memakai uang kartal
(uang kertas dan logam), yang terdiri atas paper based (cek/BG), APMK (Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu), dan uang elektronik. Alat pembayaran nontunai sudah berkembang
dan semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa
jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik
dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir
(settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran
nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS
(Real Time Gross Settlement), dan sistem kliring.

3. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran


Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan
sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal. Dalam Pasal 8 UU Nomor 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia disebutkan bahwa Bank Indonesia mempunyai tugas mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas Bank Indonesia tersebut, ditentukan dalam
Pasal 15 Nomor 23 Tahun 1999, bahwa dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, Bank Indonesia berwenang untuk melakukan hal-hal berikut.
a. melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran;
b. mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang
kegiatannya;
c. menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam
Undang Undang Bank Indonesia. Oleh karena itu, dalam menjalankan mandat tersebut, Bank
Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan,
efisiensi, kesetaraan akses, dan perlindungan konsumen.
1) Prinsip Aman
2) Prinsip Efisiensi
3) Prinsip Kesetaraan Akses
4) Prinsip Perlindungan Konsumen
Tujuan utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah untuk meningkatkan
keamanan dan efisiensi sistem pembayaran. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peran Bank
Indonesia dalam sistem pembayaran terdiri atas sebagai berikut.
a. Peran Bank Indonesia sebagai Operator
b. Peran Bank Indonesia sebagai Regulator
c. Peran Bank Indonesia sebagai Fasilitator
d. Peran Bank Indonesia sebagai Development Coordinator
e. Peran Bank Indonesia sebagai Pengguna

4. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai oleh Bank Indonesia


a. BI sebagai Penyelenggara BI-RTGS
b. BI sebagai Penyelenggara SKN – BI
c. BI Sebagai Penyelenggara BI-SSSS

Sejarah Uang
Sebelum ada uang, untuk memenuhi kebutuhan manusia saling bertukar barang atau
disebut juga barter. Dari sistem pertukaran(barter)initernyataterdapatsuatukesulitan,yaitu
kesulitan untuk mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan dan menentukan
ukuran perbandingan antarbarang yang ditukarkan. Oleh karenanya, manusia
berusahauntukmenentukansuatubarangsebagaialattukar.
Menurutsejarah,kitamengenalberbagaimacamalattukardi
antaranyaternak,kulit,bulu,besi,tembaga,emas,perak,intan berlian,mutiara,dankerang.
Seiring perkembangan masyarakat atau negara, penggunaan
uangsebagaialattukardirasakanmakinpenting.Olehkarena
itu,suatunegaramenentukanpengunaanuanglogamdanuang kertas sebagai alat tukar. Bahkan
dikembangkan lagi penggunaanalattukarberupagiroataucekyangdisebutjuga uanggiral.

2. Pengertian Uang
Uang, yaitu alat untuk mempermudah pertukaran (money was made to facility business
transaction), yang secara umum dapat diterimadidalambentukpembelianbarang-barangataujasa-
jasasertauntukpembayaranutang.

3. Fungsi Uang
Fungsiuangdibagimenjadiduamacam,yaitufungsiaslidan fungsi turunan.
a. FungsiAsliatauFungsiPrimer
1) Sebagaialattukarumum(mediumofexchange),yaituuang
berfungsisebagaialatuntukpertukarandanmengatasi
kesulitandalampertukaransecaranatura(barter).
2) Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang
berfungsiuntukmenentukannilaidarisuatubarangatau
jasa,sertauntukmenentukanbesarnyaharga.
b. FungsiTurunanatauFungsiSekunder
1) Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang berfungsi untuk melakukan
pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dan sebagainya.
2) Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment), uang berfungsi untuk
melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan
untukstandarpembayaranutang.
3) Penimbunkekayaanartinyauangdapatdisimpantelebihdahulu, yang nantinya akan
mempermudah dalam pertukarandimasamendatang.
4) Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value), yaitu uang
berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan
sendiri maupun dipinjamkan kepada oranglainyangmembutuhkanmodaltersebut.
5) Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard ofvalue), yaitu uang berfungsi sebagai
alat untuk menentukanharga barangataujasayangdihasilkanolehsuatuperusahaan.

4. Jenis- jenis Uang


a. BerdasarkanBahan(Material)
1) Uang logam
2) Uang kertas
b. BerdasarkanIembagaatauBadanPembuatnya
1) Uangkartal
2) Uanggiral
c. BerdasarkanNilainya
1) Uangbernilaipenuh(fullbodiedmoney)
2) Uangyangtidakbernilaipenuh(representativefullbodied money) atau uang bertanda (token
money.
d. BerdasarkanKawasan/DaerahBerlakunya
1) Uangdomestikartinyauangyangberlakuhanyadisuatu
negaratertentu,diluarnegaratersebutmungkinberlaku dan mungkin tidak berlaku.
2) Uanginternasionalyaituuangyangberlakutidakhanya dalam suatu negara, tetapi juga
berlaku dan diakui diberbagai negara di dunia. Te rd ap at tujuh mata uang dunia yang
biasanya di perdagangkan di pasar valuta asing. Ketujuh mata uang dunia tersebut adalah :
Dolar Amerika / USD, Poundsterling Inggris / GBP, Euro Dolar / EUR, Swiss Franc /
CHF, Japanese Yen / JPY, Australian Dolar / AUD dan Canadian Dolar / CAD

5. Syarat Uang
Alat pertukaran yang dapat disebut sebagai uang, harus memiliki syarat-syarat (kriteria) sebagai
berikut:
a. Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
b. Mudah disimpan dan dipindahtangankan (Portability)
c. Tahan lama dan tidak lekas rusak (durability)
d. Dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilainya (devisibility)
e. Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of value)
f. Jumlahnya memenuhi kebutuhan (uniformity)
Uang rupiah memiliki ciri-ciri khusus dan umum agar uang tersebut tidak dipalsukan dan bisa
dikenali sebagai uang asli.
Adapun ciri-ciri uang rupiah dibedakan menjadi ciri umum dan ciri khusus, yaitu sebagai berikut.
a. Ciri-Ciri Umum Uang
CiriumumRupiahkertassebagaimanadimaksuddalam paling sedikit memuat:
1)gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
2) frasa ”Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
3) sebutanpecahandalamangkadanhurufsebagainilai nominalnya;
4)tanda tangan pihak Pemerintah dan BankIndonesia;
5) nomor seri pecahan;
6) teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT
PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI…”; dan
7)tahun emisi dan tahun cetak.

CiriumumRupiahlogamsebagaimanadimaksuddalam paling sedikit memuat:


1)gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
2) frasa ”Republik Indonesia”;
3) sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
4)tahun emisi.

b. Ciri-Ciri Khusus Uang


Setiap pecahan Rupiah selain memiliki cirri umum juga memiliki ciri khusus sebagai
pengaman yang terdapat pada desain, bahan, dan teknik cetak. Dan bersifat terbuka, semi
tertutup, dan tertutup.

6. Permintaan dan Penawaran Uang


a. Permintaan Uang (Demand of Money)
Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
melakukan transaksi dalamperdaganganatautujuantertentu.
Dalam analisis John Maynard Keynes, masyarakat melakukan permintaan uang untuk
memenuhi tiga keinginan,yaitusebagaiberikut.
1) Permintaan uang untuk tujuan transaksi
2) Permintaanuanguntuktujuanberjaga-jaga,
3) Permintaan uang untuk tujuan spekulasi,
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang di antaranyasebagaiberikut.
1) Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang (motif transaksi, motif
berjaga-jaga dan motif spekulasi).
2) Ekspektasi (perkiraan /ramalan masa yang akan datang)
3) Tinggirendahnyatingkatbunga.
4) Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan dana/uang.
5) Tingkathargayangberlakudipasar.
b. Penawaran Uang (Supply of money)
Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang
disediakanolehpemerintahataubankuntukdapatdimilikioleh masyarakat.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang di antaranyasebagaiberikut.
1) Kebutuhan pemerintah, untuk memenuhi anggaran, untuk menekan tingkat inflasi (kenaikan
harga) dan untuk menambah jumlah uang yang beredar.
2) Selera masyarakat
3) Tingkat suku bung
4) Sistem perbankan yang berlaku (Sistem pembayaran dan kebijakan moneter)
5) Penciptaan uang yang baru untuk menambah jumlah uangyangberedar.
6) Tingkatpendapatanriil,yaitutingkatpendapatanyangbenar-benar diterima oleh masyarakat
dan telah memperhitungkan unsur inflasi.
7) Tingkat harga barang

Teori Kuantitas Uang


Teori kuantitas uang merupakan teori yang mengemukakan
adanyahubunganlangsungantaraperubahanjumlahuangyang beredar dengan perubahan harga
barang. Dari hubungan tersebut dapat dikemukakan bahwa harga barang berbanding
lurusdenganjumlahuangyangberedar.
Teorikuantitasinidisebutjugasebagaiteorikuantitassederhana yang dikemukakan oleh Davanzati,
yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
M =PT

Keterangan:
M =moneyincirculation(jumlahuangyangberedar)
P =price(tingkathargabarang)
T =trade(jumlahbarangyangdiperdagangkan)

Teorikuantitastersebutbelumseluruhnyatepat,karenabelummemperhitungkan kecepatan
peredaran uang, padahal kecepatan peredarannya akan berpengaruh besar
terhadaphargabarang. Teori kuantitas ini kemudian dilengkapi oleh Irving Fisher
(persamaanpertukaran)denganrumussebagaiberikut.
MV=PT M1 V1 + M2 V2 = P T
Dan

Dimana
M = money in circulation (jumlah uang yang beredar)
M1 = Jumlah uang kartal yang beredar
M2 = Jumlah uang Giral yang beredar
V = velocity of circulation (kecepatan peredaran uang)
P = price (tingkat harga rata-rata barang)
T= trade (jumlah barang yang diperdagangkan)

2. Nilai Uang
Nilaiuangataudayabeliuangmerupakankemampuanuang
untukditukarkandenganbarangataujasa,maupunditukarkan denganuangyanglain. Nilai uang dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan asalnyadanukurannya.
a. DilihatdariAsalnya
Berdasarkanasalnya,nilaiuangterdiriatasnilainominaldan nilaiintrinsik.
1) Nilainominal,yaitunilaiyangberdasarkantulisanyang terterapadauang.
2) Nilaiintrinsik,yaitunilaiyangberdasarkanbahanyang digunakan untuk membuat uang.
b. DilihatdariUkurannya
Berdasarkanukurannya,nilaiuangterdiriatasnilaiinternal dannilaieksternal.
1) Nilaiinternal,nilaiyangdiukurolehkemampuanuang
untuktersebutditukarkandengansejumlahbarangdan jasa.
2) Nilaieksternal,yaitunilaiyangdiukurolehkemampuan
uangtersebutuntukditukarkandengansejumlahmata uangluarnegeriatauuangasing.

3. Uang yang Beredar dalam Masyarakat dan Uang Inti


a. UangyangBeredar
Dalamartisempit,uangyangberedaradalahmatauangdalam
peredaranataujumlahmatauangyangtelahdiedarkanoleh
banksentralditambahdenganuanggiralyangdimilikioleh
perorangan,perusahaan,danbadanpemerintah(M1).
Sementara itu, dalam arti luas uang yang beredar (M2) meliputi bagian-bagian berikut ini.
1) Matauangdalamperedaran/uangkartal(uangkertasdan uanglogam).
2) Uanggiral(cekdangiro).
3) Uangkuasi(nearmoney/hampiruang),yangterdiriatas
depositoberjangka,tabungandanrekening,sertavaluta asingmilikswastadomestik.
Sedangkan untuk menghitung jumlah uang yang beredar (JUB) dengan rumus :

Jumlah uang yang beredar =


b. UangInti(ReserveMoney)
Uangintimerupakanintidariprosespenciptaanuang,baik
bagipenciptaanuangkartalmaupunuanggiral.Tanpaada
uanginti,tidakakanadauangkartalmaupunuanggiral.

4. Sistem Standar Moneter


a. PengertianStandarMoneter
Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas
standarnilaiuang,termasukdidalamnyaperaturantentangciri- ciri/sifat-
sifatdariuang,pengaturantentangjumlahuangyang beredar(baiklogammaupunkertas),ekspor-
imporlogammulia sertafasilitasbankdalamhubungannyadengandemanddeposit
(simpananyangsetiapsaatdapatdiambil)
Standaruangdibedakanmenjadiduamacam,yaitusebagaiberikut.
1)Standarkertas,adalahsistemkeuangandimanauangkertas
berlakusebagaialattukar/alatpembayaranyangsahdantak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan
dengan emas dan perakpadabanksirkulasi.
2) Standar logam (metalisme) yang dibedakan menjadi dua, yaitu monometalisme dan
bimetalisme.
a) Monometalisme (standar tunggal) merupakan sistem standar moneter yang menggunakan
standar uangnya berupasatubuahlogammulia,bisaemas maupunperak.

b) Bimetalisme merupakan sistem standar moneter yangdidasarkan pada dua logam.


Jika suatu negara menggunakan standar kembar atau
bimetalisme,makadalamnegaratersebutakanberlaku Hukum Gresham, yang berbunyi “Bad
money always drivesoutgoodmoneyfromcirculation”artinyauangyang
nilaibahannyalebihrendahakanmendesakuangyang nilaibahannyalebihtinggidariperedaran.
Syarat berlakunya Hukum Gresham adalah sebagai berikut.
(1) Negaramenggunakanstandarkembar.
(2) Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik berupa emas maupun perak.
(3) Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa
ataupunmeleburuangemasmaupunperak.
(4) Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah danpasarberbeda.

b. Macam-MacamStandarMoneter
Standar moneter pada hakikatnya dikategorikan menjadi dua
golongan,yaitustandarbarangdanstandarkepercayaan.
1)Standar barang (commodity standard)
Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uangdijamin sama dengan berat tertentu
barang (emas atau
perak).Setiapnilaiuangyangberedardijamindenganbarangtertentuyangditetapkanolehpemerintah.
Standarbaranginidiklasifikasikanmenjaditiga,yaitu:
a) standar emas (the gold standard),
b) standar perak (the silver standard),
c) standar kembar (emas dan perak).

2) Standar kepercayaan (faith standard) atau standar kertas


Untuklebihjelasnya,berikutinidapatkamusimakpenjelasanmasing-masing sistem moneter
beserta kebaikan dan keburukannya.
a) Standar Emas
b) Standar Perak
c) Standar Kembar
d) Standar Kepercayaan/Standar Kertas
Unsur Pengaman Uang Rupiah
1. Keaslian uang Rupiah dapat dikenali melalui berikut:
1) bahan yang digunakan;
2) disain dan ukuran;
3) teknik cetak.
2. Unsur pengaman (Security Features) uang Rupiah dibuat pada bahan uang dan teknik cetak
uang. Dijelaskan sebagai berikut.
1) Bahan Uang
Bahan uang bisa dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a) Warna uang terlihat terang dan jelas.
b) Terdapat Benang Pengaman, yang ditanam pada kertas uang dan tampak sebagai suatu
garis melintang atau berbentuk anyaman yang dapat berubah warna bila dilihat dari sudut
pandang tertentu.
c) Pada uang pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000 dan Rp 10.000 (Desain Lama), di
sudut kanan bawah terdapat Optically Variable Ink (OVI), yaitu berupa logo BI dalam
bidang tertentu yang dicetak dengan tinta khusus yang akan berubah warna apabila dilihat
dari sudut pandang tertentu.
d) Pada uang pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000 dan Rp 10.000 (Desain Baru)
terdapat Cetak Pelangi (Rainbow Printing), yaitu cetak pelangi dalam bidang tertentu
yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
e) Pada setiap uang terdapat Tanda Air (Watermark), yaitu suatu gambar tertentu yang
akan terlihat bila diterawangkan ke arah cahaya, umumnya berupa Gambar Pahlawan.
f) Pada setiap uang kertas terdapat Gambar Saling Isi (RECTOVERSO), yaitu Logo BI
yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya

2) Teknik Cetak Uang


a) Tehnik Cetak Khusus, yakti Pada angka nominal, huruf terbilang, gambar utama dan
Lambang Negara Burung Garuda pada bagian ini akan terasa kasar bila diraba.
b) Kode Tunanetra, yakni Kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tunanetra. Pada
uang kertas Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000 dan Rp 2.000 terletak pada
bagian muka uang di atas tulisan Bank Indonesia.

3. Tingkatan Security Features (Unsur Pengaman)


1) Level 1 (Overt) yakni Diperuntukkan bagi orang awam dan dapat diidentifikasi secara
langsung dengan Panca Indera (Peraba dan Pengelihatan)
2) Level 2 (Overt dan Covert) yakni Diperuntukkan bagi profesional dan dapat diidentifikasi
secara langsung dengan bantuan peralatan (loupe dan sinar ultra violet).
3) Level 3 (Covert) yakni Diperuntukkan bagi Bank Sentral dan hanya dapat diidentifikasi
dengan menggunakan peralatan khusus.

4. Unsur Pengaman Lain Pada Bagian Muka


1) Terasa kasar bila diraba (Lambang Negara Ri), yaitu Gambar Burung Garuda, dicetak
timbul dan terasa kasar apabila diraba.
2) Gambar tersembunyi (latent image),yaitutulisan BI dalam bingkai persegi panjang
berbentuk ornamen yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
3) Miniteks, yaitu Tulisan Bank Indonesia yang berbentuk garis melengkung dengan ukuran
teks dan warna berbeda yang dapat dibaca tanpa bantuan kaca pembesar.
4) Gambar Saling Isi (Rectoverso), yaitu gambar logo BI yang akan terlihat utuh apabila
diterawangkan ke arah cahaya.
5) Kode Tunanetra (Blind Code), yaitu Kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi
tunanetra berbentuk dua lingkaran
6) Mikroteks, yaitu Tulisan BI berukuran sangat kecilyang hanya dapat dibaca dengan bantuan
kaca pembesar.
7) Tinta Berubah Warna–Optical Variable Ink (OVI), yaitu tinta OVI Logo BI akan berubah
dari warna kuningkeemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
8) Tanda Air (Watermark),yaituTanda air gambar Pahlawan Nasional W.R. Supratman akan
terlihat dari kedua belah bagian uang apabila diterawangkan ke arah cahaya.
9) Pigmen Berubah Warna (Irisafe),yaituJenis pigmen tertentu berbentuk dua garis tanpa celah
akan berubah warna dari merah tembaga menjadi hijau, dan warna biru berubah menjadi
kuning keemasan apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
10) Cetak Pelangi (Rainbow Printing), yaitubidang dengan bentuk tertentu yang akan berubah
warna apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

5. Unsur Pengaman Lain Pada Bagian Belakang


1) Nomor Seri–(Serial Number), yaitu terdiri atas tiga huruf dan enam angka berukuran tidak
simetris yang akan memendar di bawah sinar ultra-violet dari warna hitam menjadi warna
hijau dan dari warna merah menjadi warna oranye.
2) Tinta Tampak (Visible Ink),yaitutinta gambar kepulauan Indonesia dan beberapa bagian di
sekitarnya akan memendar di bawah sinar ultra violet.
3) Miniteks, yaitu tulisan berukuran kecil yang dapat dibaca dengan kasat mata maupun
menggunakan kaca pembesar.
4) Inta Tidak Tampak-Invisible Ink, yaitu gambar siluet Gedung MPR/DPR yang akan
memendar kemerah merahan di bawah sinar ultra violet dan pada uang dengan Angka
nominal 100000 yang akan memendar Hijau Kekuningan di bawah sinar ultra violet.

2. Pengelolaan Uang Rupiah oleh BI


Berdasarkan UU Nomor Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang Pasal 1 disebutkan bahwa
PengelolaanRupiahadalahsuatu kegiatan yangmencakup Perencanaan, Pencetakan, Pengeluaran,
Pengedaran, Pencabutan dan Penarikan, serta Pemusnahan Rupiah yang dilakukan secara
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Berkaitan dengan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia, penggunaan uang rupiah
dalam kegiatan perekonomian diatur pada Pasal 21 UU Nomor 7 Tahun 2011, yaitu sebagai
berikut.
a. Rupiah wajibdigunakan dalam:
1)setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;
2)penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau
3) transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
b. Kewajibantersebuttidak berlakubagi:
1)transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaranpendapatandanbelanjanegara;
2)penerimaanataupemberianhibahdariataukeluar negeri;
3) transaksi perdaganganinternasional;
4) simpanandibankdalambentukvalutaasing;atau
5) transaksi pembiayaan internasional.

3. Beberapa Istilah Tentang Uang


Berikut istilah yang berkaitan dengan uang.
a. Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikan secara
terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang dalam negeri.
b. Deflasi adalah suatu keadaan dimana terdapat peristiwa penurunan harga barang umum
secara terus menerus atau terjadi peningkatan nilai uang.
c. Devaluasi adalah kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menurunkan nilai
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
jumlah ekspor ke luar negeri dan membatasi jumlah impor serta menambah devisa negara.
d. Revaluasi adalah kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
nilai mata uang di dalam negeri terhadap mata uang asing.
e. Apresiasi adalah suatu proses peningkatan nilai mata uang dalam negeri yang disebabkan
oleh adanya mekanisme perdagangan.
f. Depresiasi adalah suatu proses penurunan nilai mata uang dalam negeri yang disebabkan
adanya mekanisme pedagangan.
g. Sanering adalah kebijaksanaan pemerintan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat dengan cara memotong uang (nilai mata uang). Cara ini dilakukan bila
berbagai cara untuk menjaga kestabilan nilai mata iang tidak membawa hasil.

4. ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI


1. Pengertian Alat Pembayaran Nontunai
Pembayaran nontunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai
yang beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro (BG) dan alat pembayaran
menggunakan kartu (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar).Hal ini terlihat pada
ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank.
Transaksi pebayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indnesia melalui sistem
BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring.

2. Jenis-Jenis Alat Pembayaran Nontunai


a. Paper Based (Cek/BG)
b. APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu)
1) Kartu ATM (Authomatic Teller Mechine)
2) Kartu Debet
3) Uang Elektronik
Lampiran II Instrumen Penilaian

A. PENILAIAN SIKAP

JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan Pendidikan : SMA Insan Cendekia Al Mujtaba


Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X-IPS/ Semester 2
Mata Pelajaran : Ekonomi

Aspek Penilaian Jumlah Nilai


Nama
Skor
No Peserta Tanggung Kerja Peran
Disiplin Perhatian Jujur
Didik jawab sama serta
1
2
3
dst

Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai

SkorYangDiperoleh
Nilai = x 100 %
SkorMaksimal

Predikat Nilai

Sangat Baik (SB) 80 ≤ N ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ N ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ N ≤ 69

Kurang (K) < 60

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X IPS/2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar : 3.6 Mendeskripsikan bank sentral, sistem pembayaran dan alat
pembayaran dalam perekonomian Indonesia
IPK :
3.6.1. Menjelaskan pengertian dan fungsi bank sentral
3.6.2. Mengidentifikasi wewenang tugas dan tujuan bank sentral
3.6.3. Mendiskripsikan independensi bank sentral
3.6.4. mendeskripsikan stabilitas sistem keuangan
3.6.5. Menjelaskan pengertian sistem pembayaran dan alat pembayaran
3.6.6. Menjelaskan peran bank sentral dalam sistem pembayaran
3.6.7. Menjelaskan penyelenggaraan sistem pembayaran
3.6.8. Menjelaskan sejarah uang dan pengertian uang
3.6.9. Mengidentifikasi fungsi uang dan jenis-jenis uang
3.6.10. Menjelaskan syarat suatu benda menjadi uang
3.6.11. Menjelaskan faktor yang memengaruhi dan grafik permintaan dan penawaran uang
3.6.12. Menjelaskan nilai uang dan uang yang beredar
3.6.13. Menghitung nilai uang yang beredar
3.6.14. Menjelaskan sistem standar moneter
3.6.15. Mendeskripsikan unsur pengaman uang rupiah
3.6.16. Menjelaskan pengelolaan uang rupiah oleh BI

KISI-KISI SOAL
Level Bentuk No. Formatif/
No KompetensiDasar Materi Indikator Soal
Kognitif*) Soal Soal Sumatif
1. Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 1 Formatif
sentral, sistem menjelaskan ganda
pembayaran dan alat independensi bank
pembayaran dalam sentral
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 2 Formatif
sentral, sistem menjelaskan ganda
pembayaran dan alat independensi bank
pembayaran dalam sentral
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 3 Formatif
sentral, sistem menjelaskan tugas ganda
pembayaran dan alat dan wewenang bank
pembayaran dalam sentral
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 4 Formatif
sentral, sistem menjelaskan tugas ganda
pembayaran dan alat dan wewenang bank
pembayaran dalam sentral
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Stabilisasi sistem Peserta didik dapat 1 Pilihan 5 Formatif
sentral, sistem keuangan menjelaskan ganda
pembayaran dan alat stabilisasi keuangan
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 6 Formatif
sentral, sistem menjelaskan tujuan ganda
pembayaran dan alat bank sentral
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 7 Formatif
sentral, sistem menjelaskan tugas ganda
pembayaran dan alat dan wewenang bank
pembayaran dalam sentral
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 8 Formatif
sentral, sistem menjelaskan tugas ganda
pembayaran dan alat dan wewenang bank
pembayaran dalam sentral
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan bank Bank Sentral Peserta didik dapat 1 Pilihan 9 Formatif
sentral, sistem menjelaskan tugas ganda
pembayaran dan alat dan wewenang bank
pembayaran dalam sentral
perekonomian
Indonesia
10. Mendeskripsikan bank Sistem Peserta didik dapat 1 Pilihan
10 Formatif
sentral, sistem penyelenggaraan menjelaskan sistem ganda
pembayaran dan alat pembayaran penyelenggaraan
pembayaran dalam pembayaran
perekonomian
Indonesia
11. Mendeskripsikan bank Sistem Peserta didik dapat 1 Pilihan
11 Formatif
sentral, sistem penyelenggaraan menjelaskan sistem ganda
pembayaran dan alat pembayaran penyelenggaraan
pembayaran dalam pembayaran
perekonomian
Indonesia
12. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
12 Formatif
sentral, sistem menjelaskan fungsi ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
13. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
13 Formatif
sentral, sistem menjelaskan fungsi ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
14. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
14 Formatif
sentral, sistem menjelaskan fungsi ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
15. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
15 Formatif
sentral, sistem menjelaskan nilai ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
16. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
16 Formatif
sentral, sistem menjelaskan jenis ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
17. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
17 Formatif
sentral, sistem menjelaskan jenis ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
18. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
18 Formatif
sentral, sistem menjelaskan peran ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
19. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
19 Formatif
sentral, sistem menjelaskan jenis ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia
20. Mendeskripsikan bank Uang Peserta didik dapat 1 Pilihan
20 Formatif
sentral, sistem menjelaskan jenis ganda
pembayaran dan alat uang
pembayaran dalam
perekonomian
Indonesia

SOAL
1. Independensi yang tinggi menuntut adanya akuntabilitas dan trasparansi yang lebih besar, untuk itu
Bank Indonesia dalam rangka akuntabilitas wajib menyampaikan laporan tahunan dan tri wulan
secara tertulis tentang pelaksanaan tugas dan wewenangnya yang disampaikan kepada …
a. Pemerintah d. DPR
b. Presiden e. BPK
c. BPKP

2. Bank Indonesia adalah lembaga Negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan mempunyai tujuan …
A. mengawasi dan mengatur Bank di Indonesia
B. mengatur system pembayaran
C. mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
D. menyelenggarakan kliring antar bank
E. mengatur kebijakan system perbankan

3. Tugas pengendalian moneter dari Bank Sentral dimaksudkan untuk …


A. mengembangkan sistem pembayaran dan infra struktur keuangan yang sehat
B. menjaga kestabilan harga dan/ atau pertumbuhan ekonomi
C. memajukan perkembangan perkreditan dan perbankan
D. mempermudah mencetak dan mengedarkan uang
E. menjaga kestabilan sistem perbankan

4. Salah satu kewenangan Bank Indonesia di dalam tugasnya mengatur dan mengawasi bank adalah

A. mengatur sistem kliring dan menyelenggarakan kliring antar bank
B. melakukan pengawasan bank secara langsung maupun tidak langsung
C. menetapkan penggunaan alat pembayaran
D. menetapkan pagu kredit dan suku bunga kredit
E. menetapkan giro wajib minimum

5. Terciptanya kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang diupayakan oleh Bank Sentral
diukur dengan atau tercermin pada perkembangan …
A. deflasi d. revaluasi
B. devaluasi e. Inflasi
C. depresiasi

6. Tiga sektor utama di dalam Organisasi Bank Indonesia adalah …


a. sektor moneter, perbankan, dan anggaran
b. sektor moneter, budget, dan perbankan
c. sektor moneter, sistem pembayaran, dan manajemen intern
d. sektor moneter, perbankan dan manajemen intern
e. sektor moneter, perbankan, dan sistem pembayaran

7. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak lain, walaupun demikian Bank
Indonesia wajib menyampaikan laporan tahunan secara tertulis kepada Dewan Perwakilan Rakyat ,
dalam rangka ....
a. kredibilitas
b. independensi kelembagaan
c. independensi keuangan
d. akuntabilitas
e. transparansi

8. Bank Sentral akan menetapkan batas maksimum pemberian kredit jika …..
a. Harga-harga barang mengalami penurunan yang drastis
b. Jumlah uang yang beredar belum melebihi kebutuhan
c. Harga-harga barang mengalami kenaikan yang tinggi
d. Peredaran barang di pasaran mengalami kelesuan
e. Banyak orang menyimpan uangnya di bank

9. Berikut ini yang merupakan tugas dari Bank :


1. Memelihara kesetabilan nilai uang
2. Menerima pinjaman jika bank umum kelebihan dana
3. Mencetak dan mengeluarkan uang kertas
4. Mengawasi bank-bank lainnya
5. Memberikan kredit jangka pendek dan jangka panjang
Yang merupakan tugas Bank Sentral adalah....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5

10. Berikut ini prinsip Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, kecuali ....
a. keamanan
b. efektifitas
c. efisiensi
d. kesetaraan akses
e. perlindungan konsumen

11. Berikut ini berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pembayaran :


1. Mengurangi Resiko Penyelesaian Akhir (Settlement)
2. Sarana transfer dana antar peserta yang lebih cepat, efisien, aman dan handal
3. Menatausahakan Surat Berharga Negara (SBN), yang terdiri dari Surat Utang
Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
4. Menatausahakan Transaksi Operasi Pasar Terbuka (OPT) lainnya seperti FASBI,
Fine Tune Operation dan transaksi repo/reverse repo dengan Bank Indonesia yang
menggunakan underlying SBI dan SBSN
5. Sarana untuk urusan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Yang termasuk penyelenggaraan sistem pembayaran yang dilakukan oleh BI sebagai penyelenggara
BI-SSSS (Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System) adalah ....
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 1, 3 dan 5
d. 2, 3 dan 5
e. 3, 4 dan 5

12. Uang memiliki fungsi berikut ini, kecuali sebagai alat ….


a. pembangunan ekonomi
b. tukar
c. satuan hitung
d. penyimpan kekayaan
e. ukur pembayaran masa depan

13. Berikut ini merupakan fungsi uang, KECUALI . . .


a. satuan hitung (unit of account)
b. alat investasi (medium of investment)
c. alat tukar (medium of exchange)
d. penyimpan nilai (store of value)
e. standar pembayaran di masa mendatang (standard of deferred payment)

14. Bapak Raharjo setelah memasuki masa pensiun dari PNS Departemen Luar Negeri di Jakarta,
berencana akan menjual rumah beserta aset-asetnya untuk pindah ke kampung halamannya di
Gunung Kidul Yogyakarta. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa uang berfungsi
sebagai alat ……………
a. Penukar
b. satuan hitung
c. penimbun kekayaan
d. pemindah kekayaan
e. pengumpul kekayaan

15. Nilai fisik uang dinamakan nilai ….


a. nominal
b. implisit
c. intrinsik
d. riil
e. Eksplisit

16. Karakteristik uang kartal dan uang giral sebagai berikut :


1. dijamin oleh bank umum penerbit
2. beredar di kalangan terbatas
3. diterima oleh masyarakat
4. dijamin oleh pemerintah
5. beredar di seluruh lapisan masyarakat
6. berupa cek, bilyet giro, dan telegrafis transfer
Alasan uang kartal lebih diterima masyarakat umum adalah … .
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 3, 4 dan 5
E. 4, 5, dan 6

17. Uang giral diciptakan oleh ….


a. bank umum milik pemerintah dan bank umum swasta nasional dan asing
b. Bank Indonesia dan bank umum swasta nasional dan asing
c. Bank Indonesia dan bank umum milik pemerintah
d. departemen keuangan dan bank Indonesia
e. Departemen keuangan dan bank umum swasta nasional dan asing

18. Kehidupan suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dari permasalahan perputaran uang yang ada di
suatu Negara. Karena …..
a. Uang merupakan simbol dati sistem ekonomi modern yang tidak dapat dipisahkan dari
kepentingan para pemilik perusahaan
b. Uang merupakan alat/sarana yang diterima oleh khalayak umum untuk melakukan
proses transaksi jual-beli sehingga menjadi basis dari sistem mekanisme transaksi
perusahaan dengan sistem lingkungannya
c. Kegiatan ekonomi sebuah perusahaan bermuara pada keinginan pemiliknya untuk menguasai
sumber daya bisnis yang terkait secara langsung dengan jumlah uang yang beredar
d. Uang adalah lambang kebanggaan nasional suatu bangsa untuk diterima dalam sistem kegiatan
ekonomi dunia, sehingga perusahaan akan diuntungkan apabila mampu mewujudkan kinaerja
financial yang tinggi
e. Uang adalah factor ekonomi yang besinggungan langsung dengan keinginan manusia untuk
membangun hubungan social dengan lingkungan kemasyarakatannya melalui perusahaan
sebagai wadah kegiatan ekonomi

19. Kartu kredit seperti Visa atau Master Card, tergolong sebagai …..
a. Uang kartal
b. Uang money
c. Uang kuasi
d. Uang giral
e. Uang recehan
20. Berikut ini adalah kriteria uang kartal, KECUALI . . . .
a. mudah dibawa
b. terdiri atas berbagai nilai nominal
c. diterima oleh masyarakat umum
d. nilainya tidak bisa turun
e. tidak mudah rusak

PENILAIAN PENGETAHUAN
SkorPerolehan
Skor= x 100
SkorMaksimal

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN (ANALISIS)- TES TERTULIS


NO NAMA SKOR Nilai
1
2
3
4
5

C. PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Satuan Pendidikan : SMA Insan Cendekia Al Mujtaba
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X-IPS/2 (dua)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan peran bank sentral, sistem pembayaran dan alat
pembayaran dalam perekonomian Indonesia.
SOAL :
1. Bagaimanakah peran Bank Sentral ketika terjadi guncangan-guncangan seperti Bank Century?
2. Penggunaan sistem pembayaran nontunai yang dilakukan oleh masyarakat. Sejauh manakah
masyarakat menggunakannya? Mengapa pembayaran non tunai semakin berkembang pesat?

LANGKAH KERJA :
a. Menyiapkan kertas lembar jawab
b. Menganalisis dan mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang disajikan
c. Sajikan informasi yang jelas, lengkap dan menarik.

RUBRIK PENILAIAN KINERJA


Skor untuk
No. Nama Penyajian Kelengkapan Kerjasama Jumlah Nilai
Materi Materi Kelompok
1
2
3
4
5
KRITERIA SKOR PENILAIAN

Kriteria Skor Indikator


Penyajian Materi 2 Menulis jawaban dengan tepat dan jelas
(skor maks 2) 1 Menulis jawaban kurang tepat dan jelas
0 Menulis jawaban dengan tidak tepat dan jelas
Kelengkapan Materi 5 Jawaban yang disajikan benar sesuai dengan materi
(skor maks 5) 3 Jawaban yang disajikan logis kurang sesuai materi
1 Jawaban yang disajikan tidak logis dan kurang sesuai materi
0 Tidak ada jawaban yang benar dan sesuai dengan materi
Kerjasama 3 Seluruh perserta didik berpartisipasi aktif dalam berdiskusi dan
Kelompok menjawab pertanyaan
(skor maks 3) 2 Hanya sebagian perserta didik berpartisipasi aktif dalam berdiskusi
dan menjawab pertanyaan
1 Ada perserta didik berpartisipasi aktif dalam berdiskusi dan
menjawab pertanyaan
0 Tidak ada kerjasama dan partisipasi aktif dalam kelompok

PENILAIAN
SkorPerolehan
Skor= x 100
SkorMaksimal

Anda mungkin juga menyukai