Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA INSAN CENDEKIA


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X IPS/ Ganjil
Materi Pokok : OJK dan Lembaga Jasa Keuangan
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar (KD): 3.5 dan 4.5
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (5 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery, Two Stay Two Stray,
dan Mind Map peserta didik dapat mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi dan menyajikan konsep ekonomi
dengan mengembangkan sikap Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan bijak), Kemandirian
(Kreatif), Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan bersama)

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 15’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 60’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan OJK dan lembaga keuangan bank.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi konsep OJK dan lembaga
keuangan bank berdasarkan tayangan tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan konsep OJK dan lembaga
keuangan bank dari buku paket ekonomi kelas X, sumber
lain yang relevan, termasuk penggunaan sumber digital
berdasarkan lembar penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 15’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)

2. Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 15’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 60’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan pasar modal.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi konsep pasar modal
berdasarkan tayangan tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan konsep pasar modal dari buku
paket ekonomi kelas X, sumber lain yang relevan,
termasuk penggunaan sumber digital berdasarkan lembar
penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 15’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)

3. Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 15’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 60’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan perasuransian dan dana pensiun.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi konsep perasuransian dan
dana pensiun berdasarkan tayangan tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan konsep perasuransian dan dana
pensiun dari buku paket ekonomi kelas X, sumber lain
yang relevan, termasuk penggunaan sumber digital
berdasarkan lembar penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 15’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)

4. Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 15’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 60’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan lembaga pembiayaan.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi konsep lembaga
pembiayaan berdasarkan tayangan tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan konsep lembaga pembiayaan dari
buku paket ekonomi kelas X, sumber lain yang relevan,
termasuk penggunaan sumber digital berdasarkan lembar
penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 15’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)

5. Pertemuan 5 (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi; 15’
(berbasis  Apersepsi:
budaya - Perhatikan sekelilingmu, pungut sampah yang ada
sekolah) disekitarmu. Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang
dan yang tidak.
- Perhatikan sampah yang kalian telah pungut, banyak
berupa sampah plastik. Kalau saja kalian membawa
bekal dari rumah dengan tempat yang dapat diisi
ulangi, selain hemat dan sehat kalian juga dapat
mengurangi penggunaan tempat plastik. Kalaupun
kalian terpaksa menggunakan plastik kumpulkanlah
sehingga dapat didaur ulang. Hal tersebut dapat
mengurangi penggunaan bijih plastik dari alam,
sehingga sumber daya alam dapat dihemat, hal tersebut
dapat mengurangi kelangkaan yang menyebabkan
harga plastik menjadi mahal.
- Religiositas (Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak)
- Guru menyampaikan setiap orang bertanggung jawab
untuk memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)

Inti  Stimulation (memberi stimulus): 60’


(berbasis Peserta didik diberi tayangan tayangan video atau gambar,
kelas) yang berkaitan dengan pegadaian.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik mengidentifikasi konsep pegadaian
berdasarkan tayangan tersebut.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan konsep pegadaian dari lingkungan
sekitar, buku paket ekonomi kelas X, sumber lain yang
relevan, termasuk penggunaan sumber digital berdasarkan
lembar penugasan.
Kemandirian (Kreatif)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
menggunakan berbagai informasi yang telah dikumpulkan
dan membuat kesimpulan sementara hasil kesepakatan
dari kelompoknya.
Kemandirian (Kreatif)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 15’
(berbasis dilaksanakan
masyarakat)  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Penugasan persiapan presentasi untuk pertemuan
berikutnya dengan membuat mind map sesuai dengan
lembar penugasan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Gotong Royong (berorientasi pada kemaslahatan
bersama)
Kemandirian (Kreatif)

C. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap: Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Test Tulis, Tes Lisan, Penugasan
3. Penilaian Keterampilan: Praktik
2. Bentuk Penilaian:
1. Observasi: Lembar Observasi
2. Tes Tulis: Uraian
3. Penugasan: Lembar Penugasan
4. Praktik: Presentasi dan Laporan diskusi
3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Sukoharjo, 7 Juni 2021


Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Ekonomi

Dyah Sapta Endahwari, S.Pd Umi Kulsum, S.Pd


NIY. NIY.
Lampiran I Bahan Ajar

OJK DAN LEMBAGA JASA KEUANGAN

Pengertian OJK dan Latar Belakang Berdirinya


Pengertian OJK sendiri dapat kita melihat secara langsung pada UU no 21 tahun 2011. Pada
Bab I pasal 1 ayat 1, tampak pengertian OJK, yaitu sebagai berikut.
“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain,yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan,dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.”
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan di
dalam sektor jasa keuangan terselenggara secarateratur,adil,
transparan,danakuntabel,sertamampumewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumendan masyarakat. Dengan
tujuan ini,OJK diharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan nasionalsehingga
mampu meningkatkan daya saing nasional. Selain itu, OJK harus mampu menjaga kepentingan
nasional, antara lain, meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan
di sektor jasa keuangan,dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.
Secarakelembagaan,OtoritasJasaKeuangan beradadiluarPemerintah, yang dimaknai bahwa
Otoritas Jasa Keuangan tidak menjadi bagian dari kekuasaan Pemerintah. Namun, tidak menutup
kemungkinan adanya unsur-unsur perwakilan Pemerintah karena pada hakikatnya Otoritas Jasa
Keuangan merupakan otoritas di sektor jasa keuangan yang memiliki relasi dan keterkaitan yang
kuat dengan otoritas lain, dalam halini otoritas fiskal dan moneter. Oleh karena itu, lembaga
inimelibatkan keterwakilan unsur- unsurdarikeduaotoritastersebutsecaraEx-officio.KeberadaanEx-
officio ini dimaksudkan dalam rangka koordinasi, kerja sama, dan harmonisasi
kebijakandibidangfiskal,moneter,dansektorjasakeuangan.Keberadaan Ex-officio
jugadiperlukangunamemastikanterpeliharanyakepentingan nasional dalam rangka persaingan global
dan kesepakataninternasional, kebutuhankoordinasi,danpertukaraninformasidalamrangkamenjaga
dan memelihara stabilitas sistem keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan asas-asas


sebagai berikut.
a. Asasindependensi,yakniindependendalampengambilankeputusan dan pelaksanaan fungsi,
tugas, dan wewenang OJK, dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Asas kepastian hukum, yakni asas dalam Negara hokum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraanOtoritas
Jasa Keuangan;
c. Asaskepentinganumum,yakniasasyangmembeladanmelindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat serta memajukan kesejahteraan umum;
d. Asas keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakatuntuk
memperolehinformasiyangbenar,jujur,dantidak diskriminatif tentang penyelenggaraanOtoritas
Jasa Keuangan,dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi dan golongan,
sert rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan;
e. Asasprofesionalitas,yakniasasyangmengutamakankeahliandalam pelaksanaan tugas dan
wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
f. Asasintegritas,yakniasasyangberpegangteguhpadanilai-nilaimoral dalam setiap tindakan dan
keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan; dan
g. Asasakuntabilitas,yakniasasyangmenentukanbahwasetiapkegiatan
danhasilakhirdarisetiapkegiatan penyelenggaraanOtoritasJasa Keuangan harus
dapatdipertanggungjawabkan kepada publik.
Sejalandengan prinsip-prinsiptatakeloladanasas-asasdiatas,Otoritas Jasa Keuangan harus
memiliki struktur dengan prinsip “checksand balances”. Hal inidiwujudkan dengan melakukan
pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan. Fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisioner melalui
pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan
OtoritasJasaKeuangan.TugasanggotaDewanKomisioner meliputibidang tugas terkait kode etik,
pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit,edukasidan
perlindungankonsumen,sertafungsi,tugas,dan wewenang pengawasan untuk sektor Perbankan,
Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, danLembaga Jasa Keuangan
Lainnya.

2. Tujuan dan Fungsi OJK


OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
a. terselenggara secara teratur, adil,transparan, dan akuntabel;
b. mampu mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
c. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.
OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasanyangterintegrasiterhadap keseluruhankegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
3. Wewenang OJK
Untukmelaksanakantugaspengaturan danpengawasandi sektor perbankan, OJK mempunyai
wewenang berikut.
a. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi:
1) perizinanuntukpendirianbank,pembukaankantor bank,anggarandasar,rencanakerja,
kepemilikan, kepengurusan dansumber daya manusia,merger, konsolidasi dan akuisisi
bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
2) kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan
aktivitas di bidang jasa;
b. Pengaturandanpengawasanmengenaikesehatanbank yang meliputi:
1) likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal
minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan
pencadangan bank;
2) laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
3) sistem informasi debitur;
4) pengujian kredit (credit testing); dan
5) standar akuntansi bank;
c. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati- hatian bank, meliputi:
1) manajemen risiko;
2) tata kelola bank;
3) prinsipmengenalnasabahdanantipencucianuang; dan
4) pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan;
d. Pemeriksaan bank.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:


a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
b. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
c. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
d. menetapkanperaturanmengenaipengawasandisektor jasa keuangan;
e. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
f. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa
Keuangan dan pihak tertentu;
g. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa
Keuangan;
h. menetapkanstrukturorganisasidaninfrastruktur,serta mengelola, memelihara,dan
menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
i. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan di sektor jasa keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:


a. menetapkankebijakanoperasionalpengawasanterhadap kegiatan jasa keuangan;
b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan
lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimanadimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
e. melakukan penunjukan pengelola statuter;
f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan; dan
h. memberikan dan/atau mencabut:
1. izin usaha;
2. izin orang perseorangan;
3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. surat tanda terdaftar;
5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. pengesahan;
7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang- undangan di sektor
jasa keuangan.

PERBANKAN

1. PengertianBank
Disebutkan dalam Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Perbankan adalah segala
sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun pengertian Bank menurut UU No. 10 Tahun
1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dar i masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan tar af hidup rakyat banyak.
Bank (pengucapan bahasa Indonesia: [bang]) adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan
umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang,
dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note.
Secara umum, bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi,
membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga
yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Bank
merupakan lembaga keuangan yang penting dalam perekonomian negara.

2. FungsiBank
a. Bank berfungsi sebagai penerima kredit (kredit pasif) atau lebih dikenal dengan penghimpun
dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk sebagai berikut.
1) Simpanantabungan(savingdeposit),artinyasimpanan pada bank yang penarikannya
sesuai dengan persyaratanyangditetapkanolehbank.
2) Simpanan deposito (time deposit), artinya simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu
(jatuh tempo) untuk penarikannya.
3) Simpanangiro(demanddeposit),artinyasimpanandi bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek/bilyet giro.
b. Bank berfungsi sebagai pemberi kredit (kredit aktif) kepada masyarakat, baik kredit produktif
maupun kredit konsumtif. Pendapat ini serupa dengan bank berfungsi untuk menyalurkan dana
(lending) atau menjual dana yang dihimpundarimasyarakat,dalambentukkreditinvestasi,
kreditmodalkerja,kreditperdagangan,kreditproduktif, kredit konsumtif, dan kredit profesi.
c. Bank berfungsi sebagai perantara lalu lintas moneter, antara lain, dalam bentuk-bentuk berikut.
1) kirimanuang(transfer),artinyajasapengirimanuang lewatbank;
2) kliring (clearing), artinya penagihan warkat (surat- surat berharga) seperti cek, bilyet giro
yang berasal daridalamkota;
3) inkaso (collection), artinya penagihan warkat yang berasaldariluarkotaatauluarnegeri,
4) kartukreditatauATMataubankcard;
5) Letter of Credit (L/C), artinya pembayaran dari
importirkepadaeksportirmelaluibankyangditunjuk;
6) cek wisata (trevellers cheque) artinya cek perjalanan
yangbiasanyadigunakanolehturisatauwisatawan;
7) jasa-jasalainnya.
Dalammenjalankanfungsinyabankharusmemperhatikanhal-halsebagaiberikut.
1)Likuiditas, artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajibansewaktu-
waktuatausaatjatuhtempoataudapat melunasinyadalamjangkapendek.
2)Solvabilitas, artinya kemampuan bank untuk memenuhi
seluruhkewajibannyabilabanktersebutbubar,ataudapat melunasinya dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
3)Rentabilitas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh
keuntunganataulabaagardapatterjagakontinuitasnya.
4)Soliditas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh
kepercayaandarimasyarakat,sehinggamenunjukkanbahwa banktersebutdalamkondisisehat.

3. Jenis-Jenis Bank
a. Jenis Bank DilihatdariSegiFungsi
MenurutUUPokokPerbankanNomor10Tahun1998,jenis bankdilihat dari segi fungsinyaadalahbank
umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
1) Bank Umum
Bank umum sering disebut juga sebagai bank komersial(commercial bank).
Berdasarkan Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank Umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu, berdasarkan
Pasal 5 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan disebutkan bahwa Bank Umum dapat
mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang
lebih besar kepada kegiatan tertentu.
Adapun usaha bank umum disebutkan dalam Pasal 5 UU No. 10 Tahun 1998, yang terdiri
atas sebagai berikut.
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b) memberikan kredit;
c) menerbitkan surat pengakuan hutang;
d) membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya:
(1) surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
(2) surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih
lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
(3) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
(4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ;
(5) obligasi;
(6) surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
(7) instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
e) memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
f) menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain,
baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek
atau sarana lainnya;
g) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antar pihak ketiga;
h) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i) melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
j) melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
k) melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
l) melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, berdasarkan Pasal 7 UU No. 10 Tahun 1998, bank umum selain melakukan kegiatan
usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat pula melakukan kegiatan berikut.
a) melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia;
b) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan,
seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia;
c) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit
atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik
kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
d) bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
Adapun usaha pokok bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakatsertamemberipelayanankepadamasyarakat.Oleh
karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan produk bankdengancarasebagaiberikut.
a. transferuang(pengirimanuang);
b. menjamin surat-surat berharga yang diperjualbelikan oleh masyarakat;
c. melaksanakan inkaso (penagihan) wesel/surat utang atas namanasabahnyadaripihak
lain;
d. mengeluarkan cek perjalanan;
e. membeliataumenjual uangasing;
f. menyediakan ATM;
g. pembayaranjasalainnya,sepertitelepon,listrik,danPDAM.

2) Bank Perkreditan Rakyat


Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai,
Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD),
Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan
Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau lembaga-lembaga lainnya
yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi
persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Usaha Bank Perkreditan Rakyat diatur dalam Pasal 13 UU. No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, yang meliputi hal-hal berikut.
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b) memberikan kredit;
c) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai yang
ditetapkan dalam peraturan pemerintah;
d) menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berkangka,
sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.
Adapun berdasarkan Pasal 14 UU. No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dalam
menjalankan kegiatannya Bank Perkreditan Rakyat dilarang melakukan hal-hal berikut.
a) menerima simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;
b) melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
c) melakukan penyertaan modal;
d) melakukan perasuransian;
e) melaksanakan usaha lain di luar usaha yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
Sampai saat ini, BPR telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan
perekonomian masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah.
b. Jenis Bank DilihatdariSegiKepemilikan
1) Bank Milik Pemerintah
2) BankMilikSwastaNasional
3) BankMilikKoperasi
4) BankMilikAsing
5) Bank Milik Campuran
c. JenisBankDilihatdariSegiStatus
Dilihatdarisegistatusnya, jenis-jenis bank dibedakan menjadi berikut.
1) Bank Devisa
2) Banknondevisa
d. JenisBankDilihatdariSegiCaraMenentukanHarga
1) Bankyangberdasarkanprinsipkonvensional(Barat)
HampirsemuabankyangadadiIndonesiaberdasarkan prinsipkerjakonvensional.
2) Bankyangberdasarkanprinsipsyariah(Islam)
BankSyariahadalahbankyangmelaksanakankegiatannya
denganaturanperjanjianberdasarkanhukumIslamantara
bankdenganpihaklainuntukpenyimpanandanadanatau pembayaran kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang dinyatakansesuaidengansyariahIslam.
DalamperdaganganIslamadaduakonseputama,yaitu:
a) laranganataspenerapanbunga,
b) sebagaipenggantiannyadipakaisistembagihasil.
Menurut jenisnya Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
a) Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
b) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara lain, adalah kegiatan usaha yang
tidak mengandung unsur-unsur berikut:
a. riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain dalam transaksi
pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl),
atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas
mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu
(nasi’ah);
b. maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti dan bersifat
untung-untungan;
c. gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui keberadaannya,
atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah;
d. haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; atau
e. zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lainnya.

Dalam melakukan kegiatan Bank Syariah memiliki prinsip antara lain :


a. Mudharabah (pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil atau penyertaan modal)
b. Murabahah (Pembiayaan dengan prinsip jual beli barang dengan marjin)
c. Musyarakah (Pembiayaan berdasarkan prinsip kemitraan)
d. Ijarah (Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa)
e. Wadi’ah (Prinsiptitipan)
f. Salam (Pembiayaan berdasarkan prinsipjual beli dengan pembayaran dilakukan di muka)
g. Istishna’ (Pembiayaan berdasarkan prinsipjual beli dengan pesanan)
h. Qardh (Pinjaman uang)
i. Hiwalah (Pengambilalihan utang piutang)
j. Kafalah (Penjaminan)
k. Rahn (Pelimpahan/gadai)
l. Wakalah (Perwakilan)

4. Prinsip-Prinsip Kegiatan Usaha Bank


Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perbankan di Indonesia berpegang pada beberapa
prinsip, yaitu sebagai berikut.
a. Prinsip Kehati-hatian (Prudential Principle)
b. Prinsip kepercayaan (fiduciary principle)
c. Prinsip kerahasiaan (secrecy principle)
d. Prinsip mengenal nasabah (knowing your costumer principle)

5. Produk-Produk Bank
Untuk mempermudah mengenai produk perbankan akan dipaparkan satu persatu antara produk
perbankan konvensional dan perbankan syariah.
a. Produk Perbankan Konvensional
1) Tabungan
2) Deposito
5) Giro
4) Cek
5) Kredit
6) Produk jasa lainnya
b. Produk Perbankan Syariah
1) Al-Wadiah
2) Deposito mudharabah
5) Ba’I al-murabahah
4) Ar-rahn
5) Al-Qardh
Lampiran II Instrumen Penilaian

A. PENILAIAN SIKAP
JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan Pendidikan : SMA Insan Cendekia Al Mujtaba


Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X-IPS/ Semester 1
Mata Pelajaran : Ekonomi

Aspek Penilaian Jumlah Nilai


Nama
Skor
No Peserta Tanggung Kerja Peran
Disiplin Perhatian Jujur
Didik jawab sama serta
1
2
3
dst

Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai

SkorYangDiperoleh
Nilai = x 100 %
SkorMaksimal

Predikat Nilai

Sangat Baik (SB) 80 ≤ N ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ N ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ N ≤ 69

Kurang (K) < 60

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X IPS/1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar : 3.5 Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian
Indonesia
IPK :
3.5. 1. Memahami konsep Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3.5. 2. Memahami konsep Lembaga Keuangan Perbankan
3.5. 3. Memahami konsep pasar modal
3.5. 4.
Memahami konsep perasuransian
3.5. 5.
Memahami konsep dana pensiun
3.5. 6.
Memahami konsep lembaga pembiayaan
3.5. 7.
Memahami konsep pegadaian
KISI-KISI SOAL
No KompetensiDasar Indikator Soal Level Bentuk No. Formatif/
Materi
Kognitif*) Soal Soal Sumatif
1. Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan 1 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan peranan ganda
keuangan dalam Perbankan bank
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan 2 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan fungsi ganda
keuangan dalam Perbankan bank
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan 3 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan produk ganda
keuangan dalam Perbankan bank
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan 4 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan ganda
keuangan dalam Perbankan kegiatan bank
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan 5 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan ganda
keuangan dalam Perbankan kegiatan bank
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 2 Pilihan 6 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan produk ganda
keuangan dalam Perbankan bank
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 2 Pilihan 7 Formatif
lembaga jasa Pembiayaan menjelaskan ganda
keuangan dalam kegiatan BPR
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan 8 Formatif
lembaga jasa Pembiayaan menjelaskan ganda
keuangan dalam lembaga syariah
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan 9 Formatif
lembaga jasa Pembiayaan menjelaskan ganda
keuangan dalam lembaga syariah
perekonomian
Indonesia
10. Mendeskripsikan OJK Peserta didik dapat 1 Pilihan
10 Formatif
lembaga jasa menjelaskan tugas ganda
keuangan dalam wewenang OJK
perekonomian
Indonesia
11. Mendeskripsikan OJK Peserta didik dapat 1 Pilihan
11 Formatif
lembaga jasa menjelaskan tugas ganda
keuangan dalam wewenang OJK
perekonomian
Indonesia
12. Mendeskripsikan OJK Peserta didik dapat 1 Pilihan
12 Formatif
lembaga jasa menjelaskan tugas ganda
keuangan dalam wewenang OJK
perekonomian
Indonesia
13. Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 2 Pilihan
13 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan produk ganda
keuangan dalam Perbankan bank syariah
perekonomian
Indonesia
14. Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan
14 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan bank ganda
keuangan dalam Perbankan syariah
perekonomian
Indonesia
15. Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan
15 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan bank ganda
keuangan dalam Perbankan syariah
perekonomian
Indonesia
16. Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan
16 Formatif
lembaga jasa Keuangan menjelaskan bank ganda
keuangan dalam Perbankan syariah
perekonomian
Indonesia
17. Mendeskripsikan OJK Peserta didik dapat 1 Pilihan
17 Formatif
lembaga jasa menjelaskan fungsi ganda
keuangan dalam OJK
perekonomian
Indonesia
18. Mendeskripsikan OJK Peserta didik dapat 1 Pilihan
18 Formatif
lembaga jasa menjelaskan tugas ganda
keuangan dalam dan wewenang OJK
perekonomian
Indonesia
19. Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan
19 Formatif
lembaga jasa Penjamin menggali konsep ganda
keuangan dalam Simpanan penjamin simpanan
perekonomian
Indonesia
20. Mendeskripsikan Lembaga Peserta didik dapat 1 Pilihan
20 Formatif
lembaga jasa Penjamin menggali konsep ganda
keuangan dalam Simpanan penjamin simpanan
perekonomian
Indonesia

SOAL
1. Dalam menyalurkan kredit, bank umum senantiasa mengikuti kebijakan moneter yang ditetapkan
oleh bank sentral. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga agar nilai mata uang dalam negeri
terhadap luar negeri dan harga barang stabil.Berdasarkan pernyataan di atas, peranan bank dalam
penyaluran kredit adalah … .
a. meningkatkan pemerataan pendapatan
b. menjadi salah satu alat stabilitas ekonomi
c. meningkatkan modal dan kegairahan usaha
d. meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang
e. meningkatkan daya guna dan peredaran barang

2. Berikut ini fungsi dari bank :


(1) Menyediakan jasa-jasa bank
(2) Menghimpun dana dari masyarakat
(3) Mengatur dan menjaga sistem pembayaran
(4) Memberi kredit kepada masyarakat
(5) Mengatur dan mengawasi bank
Yang merupakan fungsi dari bank umum adalah … .
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. (2), (4), dan (5)
e. (3), (4), dan (5)

3. Paling mudah bagi siswa SMA untuk berperan dalam memanfaatkan produk bank adalah .....
a. deposito berjangka
b. rekening korang
c. tabungan
d. Inkaso
e. Giro

4. Di bawah ini adalah kegiatan lembaga keuangan bank dan bukan bank :
1. Menjamin terjadinya resiko yang diderita pihak lain
2. Menerbitkan surat pengakuan utang
3. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
4. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan
5. Menangani dana pensiun baik bagi PNS maupun pegawai swasta.
Kegiatan di atas yang merupakan kegiatan Lembaga Keuangan Bank adalah .....
a. 1, 2 dan 5
b. 1, 3 dan 4
c. 2, 3 dan 4
d. 2, 4 dan 5
e. 3, 4 dan 5

5. Jasa-jasa bank antara lain :


1. melayani kredit kepada masyarakat
2. menerima simpanan giro
3. menerima simpanan deposito
4. melayani jasa lalu lintas pembayaran
5. menciptakan kredit atau giral
Yang merupakan bentuk kegiatan bank sebagai kredit pasif adalah …..
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 5
e. 3 dan 4

6. Berikut ini beberapa jenis produk perbankan :


1. Kredit hipotik
2. Sertifikat deposito
3. Deposit on call
4. Kredit rekening koran
5. Letter of credit
6. Tabungan
Yang termasuk jenis simpanan uang di Bank adalah …
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 4, 5 dan 6
d. 1, 4 dan 5
e. 2, 3 dan 6

7. Berikut ini adalah kegiatan yang boleh diselenggarakan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu
….
a. menerima simpanan berupa deposito berjangka
b. menerima simpanan berupa giro
c. ikut dalam lalu lintas pembayaran
d. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
e. melakukan usaha perasuransian

8. Dalam perbankan syariah dikenal adanya prinsip Mutlaqah, yang artinya....


a. mengelola dana (bank) diberikan keleluasaan untuk mempergunakan dana tersebut dalam
usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan.
b. pemilik dana (nasabah) menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dalam penggunaan
dana tersebut.
c. bank dan nasabah bekerjasama menjadi mitra usaha dengan memberikan modal dalam berbagai
tingkatan dan mencapai kesepakatan atas rasio laba (nisbah bagi hasil) untuk waktu tertentu.
d. pembelian barang dengan ciri-ciri yang khusus dan jelas, yang diserahkan kemudian hari dengan
pembayaran dilakukan di muka secara tunai.
e. pengalihan utang/piutang dari orang yang berutang/berpiutang kepada orang lain yang wajib
menanggungnya atau menerimanya.

9. Dalam perbankan syariah, bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah kemitraan yang transaksinya
merupakan semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara
bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya. Bentuk kemitraan semacam itu dikenal
sebagai .....
A. Murabahah
B. Musyarakah
C. Mudharabah
D. Istishna
E. Hiwalah

10. Berikut asas OJK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kecuali .....
a. Asas independensi
b. Asas Kepastian hukum
c. Asas Profesionalitas
d. Asas Integritas
e. Asas Kesatuan usaha

11. Berikut merupakan tujuan dan wewenang OJK :


1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mengatur dan Mengawasi mengenai kelembagaan bank
3. mampu mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil
4. MengaturdanMengawasimengenaikesehatanbank
5. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.
6. Mengatur dan Mengawasi mengenai aspek kehati- hatian bank
Yang termasuk tugas OJK adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 3, dan 6
d. 2, 4, dan 6
e. 4, 5, dan 6

12. Perhatikan beberapa tugas berikut ini !


1) Menjaga stabilitias moneter
2) Pengaturan dan pengawasan perbankan
3) Pengaturan dan pengawasan pasar modal
4) Melaksanakan transaksi di pasar modal
5) Pengaturan dan pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB)
Berdasarkan pernyataan di atas yang dialihkan menjadi tugas Otoritas Jasa Keuangan adalah
butir .....
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 3), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)

13. Produk perbankan syariah yang menyediakan pembiayaan dengan cara menjadikan barang yang
bernilai ekonomis sebagai jaminan utang, dikenal dengan istilah —
A. Qardh D. Musyarakah
B. Wakalah E. Rahn
C. Wadiah

14. Bank Umum Syariah yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah …..
a. Bank Syariah Mandiri
b. BNI Syariah
c. Bank Syariah Mega Indonesia
d. Bank Muamalat Indonesia
e. BRI Syariah

15. Prinsip utama dari hukum syariah islam yang menjadi pedoman dalam operasional dan produk bank
Syariah adalah …..
a. haramnya riba (bunga bank) d. zakat
b. spekulasi e. kesepakatan
c. bunga

16. Sumber keuntungan dari operasional perbankan syariah berasal dari …..
a. bagi hasil dan kegiantan investasi
b. margin dari kegiatan jual-beli
c. fee dari kegiataan jasa
d. capital gain dari kegiatan pasar modal
e. keuntungan kegiatan jasa

17. Instansi atau lembaga yang mengatur, mengawasi. dan melindungi konsumen Industri Jasa
Keuangan di Indonesia adalah. ..
a. Bank Indonesia
b. Bapepam-LK
c. Kementrian Keuangan
d. Otoritas Jasa Keuangan
e. Lembaga Penjamin Simpanan

18. Industri keuangan yang tidak termasuk diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan adalah ....
a. pergadaian
b. koperasi simpan pinjam
c. Lembaga pembiayaan
d. Dana Pensiun
e. Perbankan

19. Negara Alengka sedang menghadapi krisis financial, beberapa perusahaan harus melakukan
rasionalisasi agar bisa bertahan dalam menghadapi krisis tersebut. Bu Retno terpaksa menerima
kenyataan bahwa perusahaannya harus ditutup karena tidak sanggup bertahan. Namun demikian Bi
Retno masih sanggup melunasi semua kewajiban yang harus dipenuhinya ketika perusahaannya
dilikuidasi. Kemampuan Bu Retno dalam memenuhi kewajibannya ini terkait dengan masalah …..
a. Likuiditas
b. Solvabilitas
c. Rentabilitas
d. Rasionalitas
e. Profitabilitas

20. Yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan atas dana masyarakat yang disimpan di bank adalah
maksimum sebesar....
a. Rp 500 juta/nasabah/bank
b. Rp 1 miliar/nasabah/bank
c. Rp 2 miliar/nasabah/bank
d. Rp 2,5 miliar/nasabah/bank
e. Rp 5 miliar/nasabah di semua bank

Pedoman Penilaian Pengetahuan


SkorPerolehan
Skor= x 100
SkorMaksimal

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN (ANALISIS)- TES TERTULIS


NO NAMA SKOR Nilai
1
2
3
4
5

C. PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Satuan Pendidikan : SMA Insan Cendekia Al Mujtaba
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X-IPS/1 (satu)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kompetensi Dasar : 4.5 Menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa keuangan
SOAL :
1. Mengapa pemerintah membentuk OJK dan apa saja yang telah dilakukan OJK sejak
pembentukannya!
2. Apa saja produk dari masing masing lembaga jasa keuangan, jelaskan!
LANGKAH KERJA :
a. Menyiapkan kertas lembar jawab
b. Menganalisis jawaban dan menggali informasi mengenai produk dari lembaga jasa keuangan!
c. Sajikan informasi yang jelas, lengkap dan menarik.

RUBRIK PENILAIAN KINERJA


Skor untuk
No. Nama Penyajian Kelengkapan Kerjasama Jumlah Nilai
materi Materi Kelompok
1

2
3
4
5

KRITERIA SKOR PENILAIAN


Kriteria Skor Indikator
Penyajian Materi 2 Menulis jawaban dengan tepat dan jelas
(skor maks 2) 1 Menulis jawaban kurang tepat dan jelas
0 Menulis jawaban dengan tidak tepat dan jelas
Kelengkapan Materi 5 Jawaban yang disajikan benar sesuai dengan materi
(skor maks 5) 3 Jawaban yang disajikan logis kurang sesuai materi
1 Jawaban yang disajikan tidak logis dan kurang sesuai materi
0 Tidak ada jawaban yang benar dan sesuai dengan materi
Kerjasama 3 Seluruh perserta didik berpartisipasi aktif dalam berdiskusi dan
Kelompok menjawab pertanyaan
(skor maks 3) 2 Hanya sebagian perserta didik berpartisipasi aktif dalam berdiskusi
dan menjawab pertanyaan
1 Ada perserta didik berpartisipasi aktif dalam berdiskusi dan
menjawab pertanyaan
0 Tidak ada kerjasama dan partisipasi aktif dalam kelompok

Pedoman Penilaian
SkorPerolehan
Skor= x 100
SkorMaksimal

Anda mungkin juga menyukai