Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR

EKONOMI
FASE E / KELAS X

PENULIS: Putri Jeaklin wadu, S.Pd

SMA NEGERI 10 KOTA KUPANG


Sekolah SMA NEGERI 10 KOTA KUPANG
Fase E
Capaian Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu merefleksikan
Pembelajaran kembali konsep kelangkaan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik mampu membedakan dengan jelas antara kebutuhan (needs)
dan keinginan (wants). Peserta didik mampu menyusun skala
prioritas kebutuhan mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder, dan kebutuhan tersier. Peserta didik memahami bahwa
kegiatan ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi dalam rangka
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta didik
memahami uang sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan
dan dikelola guna memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan
kebutuhan yang akan datang melalui perencanaan keuangan yang
berbasiskan pemahaman atas berbagai manfaat produk keuangan
perbankan maupun non-perbankan.

Alokasi Waktu 2 x 45 menit (2 JP)

Profil Pelajar ▪ Bernalar Kritis (Mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian,


Pancasila yang Merefleksi proses berpikir)
Berkaitan ▪ Bergotong royong (Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama,
kerjasama, koordinasi sosial
▪ Bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat)

Karakeristik ▪ Peserta didik reguler atau umum.


Peserta Didik ▪ Peserta didik dengan profil belajar auditori dan visual.
▪ Peserta didik dengan kesiapan belajar yang mandiri dan
membutuhkan bimbingan guru dan orang tua.
▪ Jumlah peserta didik di dalam kelas maksimal 30 orang.

Tujuan 1. Memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi


Pembelajaran 2. Memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi
3. Memahami hubungan antara kelangkaan dengan biaya peluang

Kriteria Pada akhir pembelajaran dari modul ini, peserta didik menunjukkan
Ketercapaian kemampuan :
(Eviden) 1.1 Menunjukan ketertarikan terhadap masalah kelangkaan yang
terjadi di lingkungan sekitarnya.
1.2 Menjelaskan berbagai contoh atau bentuk kelangkaan yang
terjadi di lingkungan sekitarnya.
1.3 Menjelaskan permasalahan kelangkaan yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
1.4 Mengemukakan pendapat pribadi terkait faktor yang
menyebabkan kelangkaan di lingkungan sekitarnya.
1.5 Mengajukan pertanyaan terkait unsur-unsur yang terdapat
dalam skala prioritas.
1.6 Menyajikan hasil penyusunan skala prioritas kebutuhan
peserta didik.
1.7 Menjelaskan konsep biaya peluang.
1.8 Menyajikan hasil kesimpulan terkait hubungan antara masalah
kelangkaan dengan biaya peluang yang terjadi.

Asesmen Asesmen Awal


▪ Asesmen awal dilakukan dengan cara diskusi kelas untuk
menjawab pertanyaan berikut.
o Sebutkan barang-barang yang sedang langka dan jelaskan
penyebabnya.
o Jelaskan macam-macam kebutuhan manusia dan alat
pemuas kebutuhan.
Hasil Asesmen Awal:
o Terdapat peserta didik dengan kesiapan belajar yang
mandiri dan peserta didik yang membutuhkan bimbingan
orang tua dan guru.

Asesmen Formatif
Asesmen formatif: Observasi kelas atas partisipasi peserta didik
ketika kerja kelompok dalam:
1. Menjelaskan Masalah kelangkaan dilingkungan sekitar
2. Menjelaskan berbagai contoh atau bentuk kelangkaan yang
terjadi di lingkungan sekitarnya.
3. Menjelaskan permasalahan kelangkaan yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
4. Mengemukakan pendapat pribadi terkait faktor yang
menyebabkan kelangkaan di lingkungan sekitarnya.
5. Mengajukan pertanyaan terkait unsur-unsur yang terdapat
dalam skala prioritas.

Asesmen Akhir
Asesmen sumatif: Presentasi tugas dan soal essai untuk:
1. Menyajikan hasil penyusunan skala prioritas kebutuhan peserta
2. Menyimpulkan hubungan kelangkaan dan biaya peluang

Langkah Pembelajaran

Pembukaan ▪ Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran.


(15 menit)
▪ Guru melakukan pembiasaan berdoa dan memberikan motivasi
untuk memulai pembelajaran.
▪ Guru melakukan asesmen awal.
▪ Guru mengadakan apersepsi dan mengaitkan pembelajaran
sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini.
▪ Guru memandu siswa dengan memberikan pertanyaan
pemantik.
Mengapa kelangkaan menjadi permasalahan dalam
perekonomian?
Bagaimana manusia mengatasi masalah ekonomi?

▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


▪ Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
▪ Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah
pembelajaran dengan teknik problem-based learning.

Kegiatan Inti: ● Peserta didik dikelompokkan menjadi 3 kelompok.


(50 menit) - Kelompok 1 Peserta didik cenderung membutuhkan
bantuan guru untuk memahami pembelajaran.
- Kelompok 2: Peserta didik cenderung mampu memahami
dengan cepat.
- Kelompok 3: peserta didik cenderung memahami
pembelajaran dengan cepat dan lebih nyaman berdiskusi
dengan bacaan yang minimal.
● Setiap kelompok mendapatkan sumber belajar yang berbeda
untuk mendiskusikan tentang masalah apa yang terjadi dan
penyebabnya.

Kelompok 1
● Peserta didik membaca artikel kelangkaan air bersih.
● Perserta didik berdiskusi untuk menjawab
- Masalah apa yang terjadi dalam gambar tersebut?
- Mengapa masalah tersebut dapat terjadi?
- Bagaimana manusia mengatasi masalah tersebut?
● Peserta didik mengisi lembar kerja kelompok.yang berupa fish
bone graphic organizer dengan petunjuk sbb:
- Peserta didik menentukan masalah pokok dan menuliskan
di kotak yang berada di kepala ikan
- Peserta didik menganalisis faktor penyebab masalah yang
terjadi pada tulang-tulang ikan.
- Peserta didik memberikan saran bagaimana manusia
mengatasi masalah tersebut.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20160218080042-317-
111691/yuk-membantu-atasi-kelangkaan-air-bersih-di-dunia

Kelangkaan

Saran mengatasi masalah tersebut:


…………………………………………………………

Kelompok 2
● Peserta didik menyaksikan video pendek tentang ekspor
Indonesia yang kalah saing.
● Peserta didik berdiskusi tentang: Keterbatasan yang dimiliki
oleh Indonesia dalam menghasilkan produk andalan.
● Pilihan yang Indonesia miliki untuk mengekspor produk
dengan melihat kelebihan dan keterbatasan Indonesia itu
sendiri.
● Kesempatan yang hilang (biaya peluang) ketika Indonesia
memilih beberapa produk yang diunggulkannya.
● Peserta didik mengisi lembar kerja kelompok.

https://www.youtube.com/watch?v=ZDtMAfdCDAc

Kelompok 3
● Peserta didik membaca permasalahan yang diberikan guru.
● Peserta didik mengisi tabel kombinasi kebutuhan berdasarkan
skala prioritas masing-masing.
● Setelah mengisi tabel, peserta didik berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan:
- Mengapa ada perbedaan kombinasi kebutuhan dalam
kelompok?
- Jika kamu memilih kombinasi berdasarkan skala
prioritas,biaya peluang apakah ditimbulkan dari pilihan
tersebut?
- Pertimbangan apa sajakah yang diperlukan
untukmenyusun skala prioritas?

Jika anda memiliki uang Rp 500.000,00 dan membutuhkan


beberapa buah barang dan jasa yang telah kalian
tulis dalam sebuah daftar kebutuhan. Barang mana yang akan
kalian pilih?

Peserta Kebutuhan
Didik Barang A Barang B Barang C

● Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi kelompok.


Kelompok lain mendengarkan dan menanggapi.
● Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hal-hal
berikut:
- kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi
- skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan
berbagaikebutuhan yang harus dipenuhi
- kelangkaan memiliki hubungan dengan biaya peluang

Kegiatan ● Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.


Penutup (25 ● Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi
menit)
kegiatan yang telah berlangsung.
● Guru memberikan penguatan materi
● Menutup pembelajaran dengan membaca do’a.

Penilaian Pembelajaran

1. Guru melakukan pengamatan selama diskusi kelompok berlangsung. Hasil


pengamatan berupa kelengkapan lembar kerja peserta didik dan partisipasi
peserta didik dicatat
2. Penilaian hasil diskusi dan presentasi (format penilaian terlampir)
3. Penilaian hasil lembar kerja peserta didik (format penilaian terlampir)
4. Asesmen tertulis (soal essay)
Lampiran Materi Pembelajaran
❏ Kebutuhan manusia
Manusia memilii kebutuhan beragam dan dan sifatnya tidak terbatas, baik
kebutuhan secara fisik maupun secara rohani yang semuanya memerlukan
pemenuhan. Namun demikian, kebutuhan yang beragam tersebut tidak semuanya
dapat dipenuhi dengan alat pemuas kebutuhan yang tersedia. Manusia perlu menyusun
skala prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi agar tercapai kemakmuran
❏ Kebutuhan manusia digolongkan sebagai berikut.
1. Menurut intensitas, terdiri atas: kebutuhan primer, sekunder, dan tersier
2. Menurut sifatnya, terdiri atas: kebutuhan jasmani dan rohani.
3. Menurut waktunya, terdiri atas: kebutuhan sekarang dan mendatang.
4. Menurut subjeknya, terdiri atas: kebutuhan individu dan sosial.
❏ Barang atau jasa adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan atau pemuas kebutuhan manusia. Barang dan jasa yang terdiri dari.
1. Menurut sifatnya, terdiri atas: barang bebas dan barang ekonomis.
2. Menurut fungsinya, terdiri atas: barang konsumsi dan barang produksi.
3. Menurut wujudnya, terdiri atas: barang konkret dan barang abstrak.
4. Menurut cara penggunaannya, terdiri atas: barang substitusi dan barang
komplementer.
5. Menurut cara pengerjaannya, terdiri atas: barang mentah, barang setengah jadi,
dan barang jadi.
❏ Kegunaan barang terdiri dari faedah elemen (element utility), faedah waktu (time utility),
faedah tempat (place utility), faedah bentuk (form utility), dan faedah hak milik
(ownership utility).
❏ Sumber daya berupa SDA, SDM, sumber daya modal, dan sumber daya pengusaha
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapat bersifat langka.
❏ Tiga masalah pokok menurut teori klasik adalah masalah produksi, distribusi, dan
konsumsi. Sementara itu, tiga masalah pokok menurut teori modern adalah masalah
what, how, dan for whom.
❏ Dengan adanya keterbatasan sumber daya (faktor produksi), manusia harus memilih
keputusan ekonomi yang rasional atau menguntungkan dirinya, ketika pilihan ekonomi
tersebut akan mengorbankan pilihan ekonomi lainnya, dalam ilmu ekonomi dikenal
dengan biaya kesempatan (opportunity cost). Setiap kali keputusan harus dibuat,
terkandung biaya kesempatan Masalah pokok ekonomi


Gambar di atas menunjukan realita yang sering terjadi di kehidupan kita. Banyak orang
yang membutuhkan suatu barang, akan tetapi ketersedian barang tersebut tidak dapat
mencukupi. Realita yang sedemikian ini memang kerap terjadi, mungkin sudah ada
dibenak kita yang demikian ini disebut dengan kelangkaan. Ternyata, memang demikian
inilah yang dinamakan kelangkaan.

Kelangkaan merupakan kondisi atau keadaan dimana jumlah alat pemenuhan


kebutuhan tidak sebanding atau tidak dapat mencukupi jumlah kebutuhan yang ada.
Secara sederhana, kelangkaan pasti terjadi disekitar kita. Kenapa kelangkaan selalu
terjadi? Manusia selalu memiliki kebutuhan yang beranekaragam atau antara individu
yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal inilah yang membuat kelangkaan
terjadi, ketidak-seimbangan antara jumlah kebutuhan yang tidak terbatas dan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas. Kelangkaan tidak hanya mencangkup jumlah
kuantitas ketersedian barang. Kelangkaan dapat juga mencangkup dalam hal kualitas,
tempat dan waktu. Sehinga dissini dapat disimpulkan bahwasanya kelangkaan tidak
akan terjadi ketika semua hal tersebut dapat terpenuhi baik Kuantitas, kuaalitas, tempat
dan waktu.

Setiap manusia yang hidup didunia selalu memiliki kebutuhan yang beraneka-ragam
untuk dipenuhi. Kebutuhaan yang beraneka ragam tentunya tidak bisa langsung untuk
terpenuhi semuanya. Hal inilah muncul yang dinamakan dengan pilihan dalam ilmu
Ekonomi (science of choice). Ketika orang memilih untuk memenuhi salah satu
kebutuhan diantara kebutuhan yang dimiliki, maka indikatr yang paling utama dalam
memilih adalah seberapa besar kepuasan dari memnuhi kebutuhan tersebut.

Proses pemilihan kebutuhan yang akan dipenuhi terlebih dahulu, dalam dunia ekonomi
disebut sebagai skala prioritas. Skala Prioritas merupakan langkah awla konsumen/
produsen dalam memilih kebutuhan mana yang ahrus dipenuhi dengan
mempertimbangkan nilai kepuasan yang maksimal.

Alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas memunculkan masalah kelangkaan.


Kemudian setiap orang akan memilih kebutuhan mana yang akan dipenuhi, dalam hal
ini sudah tersampaikan dalam materi skala rpioritas sebelumnya. Ketika orang memilih
kebutuhan satu, secara otomatis ada kebutuhan yang tidak terpenuhi tau dalam bahasa
yng lain ada kebutuhan yang dikorbankan. Pertanyaan sederhana yang timbul dibenak
kita mungkin seperti ini. Mengapa kebutuhan yang tidak terpenuhi disebut sebagai
kebutuhan yang dikorbankan? Di karenakan tidak terpilih sehingga hanya sebagai
kebutuhan yang dikorbankan. Hal inilah yang dinamakan biaya peluang atau dalam
bahasa yang lain disebut biaya kesempatan.

Contoh yang lain: seorang siswa bernama Habibi mempunyai uang saku sejumlah Rp.
5000. Ketika di madrasah dia lupaa membawa buku tulis. Dalam konteks ini habibi di
hadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli buku tulis (sebagai pengganti yng
ketinggalan) atau membeli makanan sebagi jatah uang saku. Sedangkan harga buku
tulis Rp. 3.500 dan makanan Rp. 4.500. karena tidak mungkin membeli keduanya maka
Habibi memutuskan untuk membeli Buku dengan harga 3.500. Kemudian ada
pertanyaan, berpa biaya peluang yang ada dalam kasus ini? Jawabannya adalah Rp.
4.500 , Karena harga makanan yang tidk dipilih atau dikorbankan sejumlah Rp. 4.500.
(sumber: https://www.sinauips.com/2020/08/konsep-dasar-ekonomi.html )

❏ Salah satu cara mengalokasian sumber daya yang menguntungkan dengan


menggunakan konsep batas kemungkinan produksi (Production Possibility
Frontier/PPF). Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimum alternatif
kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu
waktu ketika sumber-sumber daya ekonomi dan teknologi digunakan sepenuhnya.

Sumber dan Media.


❏ Gambar tentang kelangkaan.
❏ Geminastiti, Kinanti Ekonomi SMA/MA Kelas X Peminatan K.2013 Revisi, Yrama
Widya
❏ Alam dan Rudianto, 2018, Ekonomi Kelas X, Erlangga
❏ Video pendek youtube.
❏ https://www.sinauips.com/2020/08/konsep-dasar-ekonomi.html

Lampiran Sumatif Asesmen


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1. Jelaskan kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi
2. Bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat
pemuas kebutuhan terbatas?
3. Simpulkan hubungan kelangkaan dan biaya peluang.
4. Desa “Maju Terus” menerima Dana Desa sebesar Rp 300.000.000,-. Desa tsb
membutuhkan perbaikan jalan dikarenakan sudah rusak akibat banjir di bulan Januari.
Sekitar 15% dari penduduk desa mengganggur akibat musim panceklik dan
pengurangan pekerja di pabrik. Beberapa sekolah membutuhkan pemeliharaan gedung
dan pengadaan buku yang dapat membantu proses belajar mengajar. Sekitar 10%
keluarga memiliki balita dan lanjut usia yang memerlukan bantuan kesehatan. Kantor
desapun membutuhkan pembelian furniture karena sudah tidak layak pakai.
Susunlah skala prioritas kebutuhan sesuai dengan kondisi di Desa “Maju Terus”.
Lampiran Penilaian

Lembar Penilaian Kerja Kelompok


Nama Siswa dan Kelompok : ...........................................................
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Tema :
Aspek Kategori Nilai
No. yang Kurang Cukup Baik
Diamati < 60 60 -79 80 - 100
- Mampu merumuskan
masalah
- Menghubungkan
kelangkaan dengan
- Menampilkan
biaya peluang
1 – 2 kriteria Menampilkan 3
Bernalar - Menyimpulkan dengan
1. dari kriteria kriteria dari
kritis didukung rasional
Baik kriteria Baik
yang akurat
- Memberikan perspektif
yang berbeda atau
solusi mengatasi
permasalahan
-
- aktif dalam
tanya jawab
- aktif dalam tanya
Menghargai - tidak ikut
Menampilkan 1 jawab,
pendapat mengemukaan
kriteria dari - mengemukaan
2. orang lain gagasan atau
kriteria Baik gagasan atau ide
(bersikap ide
- menghargai pendapat
demokratis) - menghargai
siswa lain
pendapat siswa
lain
- Terlibat aktif dalam
bekerja kelompok
- Kesediaan melakukan
Kerja sama tugas sesuai
dalam menampilkan kesepakatan
menampilkan 3
kelompok 1-2 kriteria dari - Bersedia membantu
3. kriteria dari
(bersikap kriteria Baik orang lain dalam satu
kriteria Baik
gotong kelompok yang
royong) mengalami kesulitan
- Menghargai hasil kerja
anggota
kelompok/teamwork
Jumlah
Kategori:
Baik = 80 - 100
Cukup = 60 - 79
Kurang= < 60

Skor Nilai :
3
Rubrik Assessmen

Nama Siswa : ...........................................................


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Tema :
Pertanyaan Kategori Nilai
Kurang Cukup Baik
<60 60- 79 80 -90
Jelaskan Siswa belum secara Siswa mampu Siswa mampu
kelangkaan jelas menjelaskan menjelaskan dengan menjelaskan dengan
sebagai inti dari mengapa jelas kelangkaan jelas kelangkaan
masalah ilmu kelangkaan sebagai masalah sebagai masalah
ekonomi merupakan masalah ekonomi ekonomi dan
ekonomi. memberikan contoh
dalam kehidupan
sehari-hari
Bagaimana Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu
manusia dapat memberikan contoh memberikan sebuah mengusulkan
memenuhi cara mengatasi contoh cara beberapa alternatif
kebutuhan yang kelangkaan. mengatasi cara untuk mengatasi
tidak terbatas kelangkaan. kelangkaan yang
sedangkan alat aplikatif dalam
pemuas kebutuhan lingkungan sekitar.
terbatas?
Simpulkan Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu
hubungan menyimpulkan menghubungkan menghubungkan
kelangkaan dan hubungan kelangkaan dan biaya kelangkaan dan biaya
biaya peluang. kelangkaan dan peluang. peluang dengan rinci
biaya peluang. beserta dengan
contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
Susunlah skala Siswa membutuhkan Siswa mampu Siswa menyusun
prioritas kebutuhan bimbingan untuk menyusun skala skala prioritas sesuai
sesuai dengan Menyusun skala prioritas sesuai kondisi lingkungan
kondisi di Desa prioritas. kondisi lingkungan. dengan menyertakan
“Maju Terus” rasionalitasnya
Total

Kategori:
Baik = 80 - 100
Cukup = 60 - 79
Kurang= < 60

Skor Nilai :
4
Perbaikan Proses Pembelajaran

- Jika terdapat peserta didik yang belum memahami pembelajaran, guru dapat mengulang
pembelajaran khusus untuk peserta didik tersebut atau guru dapat menggunakan tutor
sebaya untuk membantu pemahaman peserta didik yang membutuhkan. Setelah peserta
didik memahami pembelajaran, peserta didik dapat melakukan asesmen formatif kembali.
- Peserta didik yang sudah memahami pembelajaran, dapat menjadi tutor sebaya bagi
peserta didik yang membutuhkan dukungan atau membuat materi pertemuan pertama
dengan menggunakan berbagai media digital atau hands on product.

Glosaruim

Istilah Defenisi
Pemenuhan Suatu upaya yang dilakukan untuk memenuhi, melaksanakan dan mewujudkan
Kelangkan Kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan
hidup yang tidak terbatas
Sumberdaya Suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam
kehidupan
Kebutuhan Segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya secara alamiah melalui pencapaian kesejahteraan
Produksi Suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhu kebutuhan
Distribusi Kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa sehingga penggunanya sesuai dengan yang
diperlukan
Konsumsi Kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda,
baik barang maupun jasa, untuk memenuhu kebutuhan dan kepuasan secara
langsung.

Anda mungkin juga menyukai