Pemahaman Konsep Pembelajaran ekonomi diawali dengan pemahaman
terhadap materi, meliputi definisi dan konsep yang dikaitkan dengan masalah atau peristiwa ekonomi yang terjadi. Pemahaman konsep akan difokuskan pada fokus dari materi yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan kunci yang juga dikaitkan dengan materi lain yang relevan sehingga perlu direkomendasikan materi ajar yang relevan. Elemen pemahaman konsep adalah elemen dimana peserta didik mampu untuk mendefinisikan, menafsirkan dan merumuskan konsep atau teori dengan bahasa mereka sendiri. Pada elemen ini, peserta didik tidak hanya hafal secara verbal tetapi juga mampu memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.
Keterampilan Proses Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya
adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Rahayu (2011), mengatakan bahwa pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Depdikbud (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 138) menyatakan bahwa “Pendekatan Keterampilan Proses dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan dasar yang pada prinsipnya telah ada pada diri peserta didik”. Elemen keterampilan proses memuat sub elemen: 1. Mengamati 2. Menanya 3. Mengumpulkan informasi 4. Mengorganisasikan informasi 5. Menarik kesimpulan 6. Mengomunikasikan 7. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan Secara Kolaboratif
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Setiap Fase
1. Fase E Mata Pelajaran Ekonomi (Umumnya untuk kelas X
SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu merefleksikan
kembali konsep kelangkaan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mampu membedakan dengan jelas antara kebutuhan (needs) -2-
dan keinginan (wants). Peserta didik mampu menyusun skala
prioritas kebutuhan mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Peserta didik memahami bahwa kegiatan ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi dalam rangka upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta didik memahami uang sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan dan dikelola guna memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan kebutuhan yang akan datang melalui perencanaan keuangan yang berbasiskan pemahaman atas berbagai manfaat produk keuangan perbankan maupun non-perbankan.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini peserta didik mampu
memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi. Peserta didik memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Peserta didik memahami pola hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang. Peserta didik memahami sistem ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Peserta didik memahami konsep keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva. Peserta didik memahami konsep sistem pembayaran dan memahami konsep uang sebagai alat pembayaran. Peserta didik memahami berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai yang berlaku di Indonesia serta memahami penggunaannya. Peserta didik memahami konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan. Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi, keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di -3-
Elemen Capaian Pembelajaran
lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan
menyimpulkan berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.
2. Fase F Mata Pelajaran Ekonomi (Umumnya untuk kelas XI dan XII
SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai
permasalahan ekonomi berdasarkan fenomena yang terjadi di lingkungan (masyarakat, bangsa, dan antar-bangsa). Peserta didik mampu secara kritis dan kreatif memberikan solusi pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan ekonomi yang terjadi. Peserta didik mampu dalam mencari, mengolah, dan menginterpretasi data dari sumber terpercaya dalam rangka membuat suatu kesimpulan serta evaluasi mengenai berbagai konsep ekonomi, akuntansi keuangan dasar, dan ekonomi internasional.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
memahami dan menjelaskan berbagai konsep dasar ekonomi. Peserta didik memahami peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan keuangan dan ekonomi. Peserta didik mengidentifikasi berbagai permasalahan ekonomi yang terjadi di lingkungan sekitar serta mampu menjelaskan dampak dari permasalahan ekonomi yang sedang terjadi berdasarkan konsep yang sudah dipelajari. Konsep-konsep yang diharapkan dipahami peserta didik pada fase ini yaitu Badan Usaha dalam konteks perekonomian di Indonesia (BUMN, BUMS, BUMD, Koperasi, dan Manajemen Badan Usaha), Akuntansi Keuangan Dasar dalam konteks penerapannya pada salah satu bentuk badan usaha di Indonesia (Transaksi Bisnis Perusahaan, Persamaan Dasar Akuntansi, dan Siklus Akuntansi), Pendapatan Nasional dalam konteks mengidentifikasi masalah kesenjangan ekonomi serta solusi untuk mengatasinya,