Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong kerjasama, toleran, damai) santun, responsive, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan
teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar

Indikator

1.1 Mensyukuri sumber daya sebagai


karunia Tuhan YME dalam
rangka pemenuhan kebutuhan.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, kerja
keras, sederhana, mandiri, adil,
berani, peduli dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
3.3 Menganalisis peran pelaku 3.3.1
kegiatan ekonomi
3.3.2
3.3.3

Mengidentifikasi pelaku kegiatan ekonomi.


Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi
Mengidentifikasi teori pelaku konsumen dan
produsen
3.3.4 Menganalisis model diagram interaksi antar
pelaku kegiatan ekonomi/circulair flow diagram.

MATERI AJAR

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran

: Ekonomi

Kelas/ semester

: X/1

Kompetensi Dasar

: 3.3 Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi


4.2 Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi

Materi Pokok

: Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi


1. Pelaku-pelaku

Konsumsi

kegiatan

ekonomi

(konsumen),

Rumah

Rumah
Tangga

Tangga
Produksi

(produsen), Pemerintah, dan Masyarakat Luar Negeri.


2. Peran pelaku kegiatan ekonomi
3. Teori prilaku konsumen dan produsen
4. Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi/circulair

flow diagram
Pertemuan

: 3 Pertemuan
PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI

Pertemuan 1
1. Pelaku pelaku kegiatan ekonomi
A. Rumah Tangga keluarga (konsumen)
Ada dua peran yang dimainkan oleh rumah tangga keluarga dalam kegiatan
ekonomi. Pertama sebagi konsumen. Sebagi konsumen, rumah tangga keluarga
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain berperan sebagai konsumen, rumah tangga
keluarga juga berperan sebagai penyedia faktor produksi, seperti tenaga kerja. Jasa
sumber daya manusia dari rumah tangga keluarga diberdayakan oleh perusahaan,
pemerintah, dan masyarakat luar negeri untuk mengahsilkan barang dan jasa. Selain
tenaga kerja, rumah tangga keluarga juga memilki faktor produksi yang lain seperti
tanah dan modal.
Pendapatan ini digunakan oleh rumah tangga keluarga untuk membeli barang
dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, sebagian dari

pendapatan ini juga harus dibayarkan kepada pemerintah dalam bentuk pajak.
Contohnya, pajak penghasilan. Jika pendapatan mereka lebih besar dari pada
pengeluaran, mereka dapat menyimpan sebagian dari pendapatan tersebut dilembaga
keuangan.
Secara singkat, rumah tangga keluarga diasumsikan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Rumah tangga keluarga adalah pemilik dari semua faktor produksi, seperti
tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.
b. Total pendapatan rumah tangga keluarga berasal dari kompensasi faktor
produksi yang mereka miliki. Kompensasi ini diperoleh dalam bentuk upah,
sewa, bunga, dan keuntungan.
c. Kegiatan utama rumah tangga keluarga adalah konsumsi. Mereka menjadi
konsumen semua barang dan jasa. Itulah sebabnya rumah tangga keluarga
disebut juag rumah tangga konsumen.
d. Rumah tangga keluarga menghabiskan total pendapatan mereka untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan.
e. Jika rumah tangga keluarga menyimpan sebagian dari pendapatan mereka,
simpanan itu akan mengalir ke perusahaan dalam bentuk investasi.
B. Rumah Tangga Produksi (Produsen)
Rumah tangga produsen atau sering disebut perusahaan, merupakan kesatuan
yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau
memberi layanan kepada masyarakat.
Dilihat dari kepemilikanya, rumah tangga produsen atau perusahaan dapat
dibedakan atas perusahaaan milik negara dan perusahaan milik swasta. Perusahaan
negara umumnya menekankan layanan kepada masyarakat tanpa berujuan mencari
laba. Perusahaan swasta dan perusahaan negara berbentuk persero sebagian besar
bertujuan mencari laba.
Rumah tangga produsen diasumsikan memilki karakteristik sebagai berikut:
a. Rumah tangga produsen tidak memilki sumber daya mereka sendiri untuk
b.

memproduksi barang dan jasa.


Rumah tangga produsen menyewa faktor-faktor produksi, seperti lahan, tenaga

c.

kerja dan modal dari rumah tangga keluarga.


Rumah tangga produsen menggunakan faktor produksi dan melakukan
kegiatan produksi, serta menjual barang dan jasa kepada rumah tangga

d.
e.

keluarga.
Rumah tangga produsen membayar pajak kepad pemerintah.
Rumah tangga produsen tidak memilki simpanan.

Layanan sumber daya mengalir dari rumah tangga keluarga ke rumah tangga
produsen atau perusahaan. Pembayaran mengalir dari rumah tangga produsen ke
rumah tangga keluarga. Barang dan jasa mengalir dari perusahaan rumah tangga.
Rumah tangga keluarga menggunakan pembayaran mereka terima untuk membeli
barang dan jasa dari perusahaan.
C. Pemerintah
Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah juga melakukan konsumsi. Konsumsi itu
dapat dilihat dari upaya memanfaatkan layanan sumber daya manusia dari rumah
tangga serta barang dan jasa dari perusahan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tugas ini diwujudkan dengan berbagai
tindakan. Tindakan itu antara lain membangun sarana dan prasarana umum seperti
jalan raya, jembatan, terminal dan taman umum. Pemerintah juga berusaha
menciptakan kondisi yang baik untuk berusaha, misalnya dengan menjaga stabilitas
harga-harga dan memberlakukan peraturan yang mendorong iklim berusaha. Peran
pemerintah lainya yang tak kalah penting adalah melakukan distribusi pendapatan
agar tidak timbul jurang pemisah yang terlalu lebar antara si kaya dan si miskin.
Distribusi pendapatan ini misalnya dilakukan pemerintah melalui penerapan sistem
perpajakan yang dapat membantu masyarakat miskin. Pajak yang diterima pemerintah
antara lain digunakan untuk pembayaran transfer. Pembayaran transfer adalah
pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah kepada anggota masyarakat meskipun
mererka tidak menyediakan barang dan jasa. Contohnya adalah tunjangan kesehatan,
tunjangan pendidikan, dana sosial, dan tunjangan veteran.
Pengeluaran pemerintah merupakan penghasilan bagi rumah tangga keluarga
dan pendapatan bagi perusahaan. Rumah tangga dan perusahaan membayar pajak
kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah tersebut. Dengan
diperkenalkan nya pemerintah dalam aliran sirkuler, total nilai produksi perusahaan
tidak lagi sama dengan nilai pendapatn rumah tanngga. Rumah tangga menerima
pendapatan dari pemerintah sehingga total nilai pengeluaran dalam perekonomian
adalah sama dengan total pendapatan yang diterima.
D. Masyrakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri juga merupakan pelaku ekonomi yang harus
diperhitungkan. Tanpa hubungan dengan masyarakat lauar negeri, keadaan ekonomi akan
semakin buruk. Coba bayangkan bagaimana perekonomian Indonesia jika kita
mengadakan hubungan dengan masyarakat luar negeri. Namun, banyak juga barang-

barang yang harus diimpor dari luar negeri karena kita belum mampu membuatnya. Atau,
kalaupun kita mampu membuatnya, diperlukan biaya produksi yang tinggi sehingga
harga produknya akan mahal. Selanjutnya, sebagian barang yang kita produksi juga kita
ekspor ke negara lain karena produksinya terlalu banyak atau karena ekspor ke negara
lain akan memberikan keuntungan yang lebih banyak. Kedua kegiatan ini tentunya
mengharuskan kita untuk selalu membuka hubungan dengan negara lain.
Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui kerja sama
dengan masyarakat luar negeri.
1. Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan.
2. Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat diekspor ke luar negeri untuk
mendapatkan devisa.
3. Memungkinkan pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri. Hal ini tentu
akan membantu pemerintah dalam usaha mengurang pengangguran.
4. Memungkina dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang
sangat bermanfaat bagi negara kita yang sedang membangun.
5. Memungkinkan negara kita untuk melakukan impor berbagai barang kebutuhan
konsumsi dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan.
2. Peran pelaku kegiatan ekonomi
A. Peran konsumen
a. Sebagai pemakai barang dan jasa untuk memnuhi kebutuhan. Pada kegiatan
ekonomi, peran konsumen sangat menentukan barang dan jasa yang diproduksi.
Dewasa ini, sebelum barang diproduksi, riset pasar atas kebutuhan konsumen atau
pemakaiannya dilakukan terlebih dahulu.
b. Membantu kelancaran peredaran barang dan jasa. Barang akan mengendap di
gudang jika belum terjual atau sebelum sampai ketangan konsumen. Konsumen
berperan memperlancar arus barang.
c. Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka perlindungan konsumen.
Pemerintah sebagai institusi yang berusaha mensejahterakan masyarakat (konsumen)
dapat menetapkan peraturan-peraturan yang berpihak pada konsumen.
d. Berperan menaikkan atau menurunkan harga faktor-faktor produksi. Rumah tangga
atau konsumen sebagai pemilik tanah, tenaga kerja dan modal dapat menaikkan,
bahkan jika perlu menurunkan harga-harga faktor produksi seperti sewa, upah dan
bunga.
B. Peran produsen
a. Sebagai penghasil barang atau jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perlu barang dan jasa. Barang

dan jasa itu dihasilkan oleh produsen dengan mempergunakan faktor-faktor


produksi.
b. Sebagai pihak yang dapat meningkatkan produk domestik bruto. Hal ini tentu saja
dapat meningkatkan kemakmuran negara.
c. Sebagai pemakai faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen dalam
kegiatan ekonomi yang terkait.
d. Memengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka mengahsilkan produksi. Produsen
sebagai penghasil barang mempunyai kekuatan untuk memengaruhi kebijakan
pemerintah.
e. Mengusahakan kelancaran pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
f. Membayar harga barang faktor-faktor produksi. Pembayaran harga barang-barang
faktor produksi yang diterima konsumen menambah pendapatan masyarakat.
g. Melakukan kegiatan inovasi pada produksi barang. Produsen sebagai wirausahawan
berusaha untuk mencari atau menemukan cara-cara kerja baru agar harga pokok
barang menjadi murah dan waktu melakukan produksi menjadi cepat.

Pertemuan 2
3. Teori prilaku konsumen dan produsen
A. Teori perilaku konsumen
Dalam memenuhi kebutuhan, kita harus selalu melakukan pilihan , ada begitu
banyak pilihan yang harus kita lakukan. Konsep pilihan ini merupakan prilaku
mendasar dari konsumen. Konsep dasar prilaku konsumen ini menyatakan bahwa
konsumen pada umunya selalu berusaha mencapai utilitas (utility) yang maksimal dari
pemakaian benda yang dikonsumsinya. Utilitas adalah derajat seberapa besar suatu
barang atau jasa dapat memenuhi kebutuahan seseorang.
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana seorang konsumen
memilih produk yang diyakini akan memberikan kepuasan maksimum dengan
dibatasi oleh pendapatan dan harga barang. Teori perilaku konsumen terakomodasi
dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal

a. Pendekatan kardinal
Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa
tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat
diukur /dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah atau buah.
Gagasan mengenai konsep nilai guna yang berkaitan dengan kepuasan
konsumen telah dikembangkan oleh beberapa pakar ekonomi sejak lebih dari satu
abad lalu. Salah seorang dari mereka adalah Hermann Heinrich Gossen, yang
melakukan penelitian mengenai nilai guna total (total utility) dan nilai guna marjinal
(marjinal utility). Hasil penelitianya ini terkandung dalam Hukum Gossen I dan
Hukum Gossen II.
1) Hukum Gossen I
Konsumen selalu membuat pilihan yang akan memberi mereka kepuasan
paling besar. Mereka selalu berusaha memaksimumkan nilai guan atau kepuasan.
Namun demikian, menurut penelitian Hermann Heinrich Gossen, apabila pemenuhan
kebutuhan atas suatu barang dilakukan secar terus-menerus, kenikmatan dari
mengonsumsi barang tersebut mula-mula tinggi, namun makin lama makin menutun
sampai akhirnya mencapai titik jenuh (mencapai titik nol). Penelitian ini
mengahsilkan hukum Gossen I yang selengkapnya berbunyi jika pemenuhan
kebutuahn akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka rasa
nikmatnya mula-mula akan tinggi,namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin
turun sampai akhirnya mencapai titik jenuh.
Agar pemahaman tersebut dapat lebih jelas kita serap, anggaplah anda
menyukai coklat. Suatu hari, kebetulan paman anda datang dan mentraktir coklat
sepuas-puasnya.
Tentu saja anda antusias menyambut tawaran itu dan membeli enam batang
coklat sekaligus. Batang pertama, nikmatnya bukan main. Apalagi coklat kesukaan
anda. Batang cokelat kedua, makin terasa enak. Kepuasan anda pun meningkat.
Batang coklat ketiga, masih terasa enak meeskipun tidak sepuas batang coklat
pertama karena lidahmu sudah mulai sedikit kebal. Tambahan kepuasan dalam
mengonsumsi coklat tersebut berkurang, pada batang coklat keempat, rasa coklat
tersebut juga masih tetap enak, tapi mulai susah anda telan. Pada batang coklat
kelima, anda bahkan mulai malas memakannya karena lidah makin kaku dan perut
makin kenyang. Anda mulai merasa jenuh. Coklat tersebut kurang menarik minat lagi.
Pada batang coklat keenam, anda sudah tidak bisa memaknya lagi.

2) Hukum Gossen II
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia tidak hanya mengonsumsi suatau
jenis barang, tetapi juga menggunakan berbagai jenis barang. Lalu, bagaimana mereka
mengatur pengeluaran yang demikian banyak itu sehingga dapat memaksimumkan
kepuasan? Karena pendapatan terbatas, maka pemenuhan berbagai kebutuhan akan
didasarkan pada pertimbangan mendesak-tidaknya suatu kebutuhan.
Dalam menyikapi persoalan ini, Gossen mengatakan bahwa konsumen akan
melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guan marjinal setiap barang dan
jasa yang dikonsumsi akan sama. Artinya, unit terakhir dari tiap produk yang
dikonsumsi memiliki nilai yang sama. Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum
Gossen II
b. Pendekatan ordinal
Disamping pendekatan kardinal, dalam hal konsumsi kita juga mengenal
pendekatan ordinal. Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan kardinal
memiliki beberapa kelemahan, antara lain karena pendekatan kardinal bersifat
subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal. Sebagian besar
ekonom saat ini menolak pendekatan kardinal karena hanya membahas konsumsi
barang-barang sederhana, seperti es krim atau kopi. Mereka memeperkenalkan
pendekatan ordinal yang lebih memberi penekanan pada preferensi, yaitu bahwa
barang A lebih saya sukai dibanding barang B. Pendekatan ordinal membuat
peringkat atau urut-urutan kombinasi baran yang dikonsumsi.
Mengukur

kepuasan

konsumen

melalui

pendekatan

ordinal

dengan

menggunakan kurva indiferensi didasarkan pada empat asumsi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang
dinyatakan dalam bentuk peta indeferensi (indifference map).
2. Konsumen mempunyai pendapatan tertentu
3. Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang
dikonsumsinya.
4. Kurva indiferensi yang semakin jauh dari titik nol (origin) menggambarkan
kepuasan yang semakin tinggi.
Untuk menjelaskan uraian tersebut, ikutilah ilustrasi seseorang yang dengan
dana tertentu mengonsumsi kue donat dan es krim, sepert tertera pada peraga berikut
ini.

Peraga ilustrasi penedkatan ordinal


1

Es krim (kotak)
8
4
2
1

Kue donat (buah)


3
6
9
12

Titik kepuasan
A
B
C
D

Jika tabel di atas diubah kedalam bentuk grafik, kita memeperoleh kurva
indefernsi (indifference curve). Semakin titik kombinasi es krim dan kue donat pada
kurva tersebut menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Untuk mempertahankan
kepuasan yang sama tersebut, setiap pengurangaan penggunaan es krim harus
menambah penggunaan kue donat. Contohnya pada titik A, konsumen mengonsumsi 8
kotak es krim dan 3 buah kue donat. Pada titik B, konsumen mengonsumsi 4 kotak es
krim dan 6 buah kue donat, demikian seterusnya. Perhatikan peraga di bawah ini.
Peraga kurva indeferensi

E
S
K
R
Kurva indeferensi yang semakin jauh dari titik nol menunjukkan tingkat
I
M
kepauasan yang semakin tinggi. Tingkat kepuasan U3 lebih tinggi dari pada U2.
U3

Tingkat kepuasan U2 lebih tinggi dari pada U1.


U2

Kurva indeferensi mempunyai karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai


U1

berikut :
Donat

Kurva indeferensi memilki kemiringan yang negatif (negatively-slopped). Hal


ini karena jika jumlah suatu barang dikurangi jumlah barang yang lain harus
ditambah agar diperoleh kepuasan yang sama.

Kurva indeferensi tidak salin berpotongan. Perpotongan antara dua kurva


indeferensi tidak mungkin terjadi.

Cembung terhadap titik nol.

B. Teori prilaku produsen


a. Pengertian produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (atau kegunaan) dalam benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah faedah suatau benda dengan mengubah sifat dan bentuknya
dinamakan produksi barang. Kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa megubah
bentuknya dinamakan produksi jasa.

b. Tujuan kegiatan produksi


Tujuan kegiatan produksi secara umum adalah memenuhi kebutuhan manusia
untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran tercapai jika tersedia barang dan jasa
dalam jumlah yang mencukupi.
c. Faktor-faktor produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi
barang dan jasa. Faktor produksi terdiri atas alam (natural resources), tenaga kerja
(labor), modal (capital) dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha
(entrepreneurship). Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli
(utama). Sementara itu, modal dan keahlian adalah faktor produksi turunan.
a) Faktor produksi alam
Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta
yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi asli di
antaranya terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.
b) Faktor produksi tenaga kerja
Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas (kemampuan dan
keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja

Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan


tertentu sehingga memiliki keahlian dibidang nya. Contohnya, dokter,
insinyur, akuntan, dan ahli hukum.

Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingg terampi dibidang
nya. Contohnya tukang listrik, montir dan sopir.

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang
tidak melalui pendidikan dan latihan. Contohnya tukang sapu jalan,
penjaga sekolah.

Tenaga kerja menurut sifat kerja

Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa
dan karsa. Contohnya guru, editor, konsultan dan pengacara.

Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan


fisik dalam kegiatan produksi. Contohnya tukang las, pengaruh becak
dan sopir.

c) Faktor produksi modal


Faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau
menambah kemampuan dalam memproduksi.
Pembagian modal atas dasar sumber
Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri.

Modal asing yaitu modal yang bersumber dari laur perusahaan.

Pembagian modal atas dasar bentuk

Modal konkret yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi.

Modal abstrak yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi
mempunyai nilai bagi perusahaan

Pembagian modal atas dasr kepemilikan

Modal individu yaitu modal yang sumbernya dari perorangan dan


hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.

Modal masyarakat yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah dan


digunkan untuk kepentingan umum dalam proses produksi

Pembagian modal menurut sifat

Modal tetap yaitu jenis modal yang dapt digunakan secara berulangulang.

Modal lancar yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses
produksi.

d) Faktor produksi keahlian


Faktor produksi terakhir yang tidak kalh penting adalah keahlian (skill)
atau faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship). Sebanyak dan sebagus
apapun faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang dipergunakan
dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan
maksimal.

d. Teori produksi
Penggabungan berbagai faktor produksi yang biasa disebut juga sebagai masukan atau
input menghasilkan hasil produksi yang disebut sebagai keluaran atau output. Teori
produksi menggambarkan prilaku produsen dalam memproduksi barang dan jasa.
a) Klasifikasi faktor produksi
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya dalam waktu tertentu. Faktor produksi ini dapat diubah, tetap
dengan biaya yang sangat besar dan biasanya dalam jangka panjang.
Contohnya adalah gedung, mesin dan kendaraan.
Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang dapat diubah
dengan cepat dalam jangka pendek. Contohnya adalah tenaga kerja dan bahan
baku.
b) Fungsi produksi jangka pendek
Fungsi produksi menunjukkan hubungan antari input dan output yang dapat
dihasilkan oleh kombinasi input tersebut. Secara matematis, fungsi produksi
dapat ditulis dalam persamaan berikut.
Q=F (C.L,R,T)
Keterangan :
Q (Quantity)

= Jumlah barang yang dihasilkan

F (Function)

= Simbol persamaan fungsional

C (Capital)

= Modal

L (Labor)

= Tenaga kerja

R (Raw material)

= Bahan baku

T (Technology)

= Teknologi

c) Faktor produksi dengan dua faktor produksi variabel


Dalam jangka panjang, semua faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi bersifat variabel.

Konsep produksi jangka panjang dengan

menggunakan dua faktor produksi dapat digambarkan dengan kurva yang


dikenal dengan istilah kurva isokuan (isoquant) yang berasal dari kata iso
(sama) dan quant (kuantitas)
d) Perluasan produksi
Penambahan hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor
produksinya (ekstensifikasi) atau meningkatkan produktifitas faktor produksi
yang ada (intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana
yang ada serta memperhatikan hal-hal berikut:

Keterbatasan faktor produksi

Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output

e) Produk total, produk marjinal dan produk rata-rata


Jumlah out put yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai
produk total (total product-TP). Setiap penambahan input tentunya akan
menambah output. Jika petani menambah jumlah tenaga kerjanya, mungkin
ia akan menghasilkan jagung lebih banyak karena semua lahan dapat
ditanami lebih cepat. Dengan menambah tenaga kerja, sementara faktor
produksi atau input lainya tetap, maka output juga bertambah. Dalam hal ini,
tenaga kerja dianggap sebagai faktor produksi variabel (dapat diubah).
Pertambahan output yang dihasilkan dalam pertambahan satu unit faktor
produksi variabel ini dinamakan produk marjinal (marginal product-MP).
Jika produk totakl dibagi dengan jumlah faktor variabel yang digunakan
untuk memproduksi, maka akan dihasilkan produk rata-rata (average productAP).
f) Hukum produk marginal yang semakin menurun
g) Hubungan antara produk total (TP), produk marjinal (MP), dan produk ratarata

Kurva produk marjinal memotong produksi total bersinggungan dengan garis


lurus dari titik origin dengan slope terbesar.
h) Tahap-tahap produksi
Tahap 1
Pada tahap ini, produk rata-rata input variabel meningkat. Ini berarti input
tetap digunkan relatif terlalu banyak dibandingkan dengan penggunaan input
variabel.
Tahap 2
Pada tahap ini, AP input variabel menurun dan MP input variabel menurun.
Ini berarti, baik penggunaan input yang bersifat tetap maupun variabel yang
bersifat rasional.

Tahap 3
Pada tahap ini produk input variabel relatif menurun, dan produk marjinal
input variabel relatif menurun. Ini berarti input variabel relatif terlalau
banyak digunakan dibandingkan dengan penggunaan input tetap.

Pertemuan 3
4.

Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi/circulair flow diagram


Arus lingkaran kegiatan ekonomi atau circular flow diagram menggambarkan
kegiatan ekonomi yang terus menerus berputar dan menghubungkan antara satu pelaku
ekonomi dengan pelaku ekonomi lainnya.
Rumah tangga produksi atau perusahaan memproduksi barang dan jasa, juga
membeli sumber daya produksi. Mereka membayar upah, sewa, dan bunga kepada
pemilik faktor produksi. Rumah tangga konsumsi, sebagai konsumen dan pemilik
sumber daya produksi menerima pembayaran dari produsen, yang kemudian mereka
belanjakan untuk barang-barang konsumsi. Sebagian uang itu diberikan pula pada
pemerintah sebagai pajak. Pemerintah kemudian memakai pajak itu untuk memberikan
pelayanan atau untuk membangun sarana dan prasarana perekonomian, yang
kesemuanya adalah untuk rumah tangga konsumsi dan produksi. Rumah tangga
konsumsi pun membeli barang-barang dari masyarakat ekonomi luar negeri (impor). Di
lain pihak, rumah tangga produksi akan mengekspor sebagian produknya ke luar negeri.
Kegiatan ekspor impor dengan masyarakat luar negeri ini harus mendapat izin dari
rumah tangga negara (pemerintah). Pemerintah akan mencatat semua aktivitas yang
terjadi dan akan dipakai sebagai bahan untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
Manfaat circular flow diagram antara lain adalah memperlihatkan proses
kegiatan ekonomi yang terjadi di antara pelaku-pelaku ekonomi, membantu pemerintah

dalam mengambil keputusan kebijakan perekonomian, membantu pemerintah melihat


sumber pendapatan dan pengeluaran bagi negara, dan lain sebagainya.
a. Perekonomian dua sektor
Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian sederhana, karena hanya
terdiri atas dua pelaku, yaitu rumah tangga konsumsi (masyarakat) dan rumah tangga
produksi (perusahaan). Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta
uang antara rumah tangga dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut
ini.

Gambar perekonomian dua sektor:

Dari gambar diatas, terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah
sebagai pemilik faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu
dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar

faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi antara perusahaan


sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai
pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling
menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan
ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan
dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan
menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.
b. Perekonomian tiga sektor
Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen,rumah tangga
produsen, dan pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai pengatur, sebagai
produsen, sekaligus sebagai konsumen. Besar kecilnya peran pemerintah dalam
perekonomian itu sendiri sangat tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Di
sistem ekonomi liberal, peran pemerintah minimal, sedangkan pada sistem ekonomi
sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di negara yang menganut sistem
campuran seperti Indonesia, pemerintah masih cukup berperan. Perekonomian tiga
sektor dapat dijelaskan melalui gambar berikut.
Gambat perekonomian tiga sektor:

Anak panah yang menuju ke kotak pemerintah berarti penerimaan


pemerintah. Penerimaan pemerintah tersebut berupa pajak, misalnya pajak

penghasilan, pajak pertambahan nilai, serta pajak bumi dan bangunan. Selain itu,
pemerintah juga menggunakan faktor produksi dan barang serta jasa yang
dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi pemerintahan. Anak panah yang menuju ke
rumah tangga, pasar faktor produksi, perusahaan, serta pasar barang dan jasa berarti
pengeluaran

pemerintah.

Pengeluaran

pemerintah

tersebut

dapat

berupa

gaji,pembuatan prasarana, subsidi, serta pembelian barang dan jasa. Peran


pemerintah dalam kegiatan ekonomi didasari oleh motif mencari keuntungan
sekaligus memenuhi kepentingan umum.
Dorongan mencari keuntungan ini tidak terlepas dari kebutuhan pemerintah
untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan kondisi penerimaan yang semakin
baik, pemerintah akan memiliki sumber dana untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya.

c. Perekonomian empat sektor (perekonomian terbuka)


Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan
kenyataan, yaitu bentuk perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka adalah
adanya kegiatan masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran
faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian memunculkan istilah
perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa besar nilai ekspor atau impor
dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari perdagangan
internasional itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu negara itu defisit,
berarti impor negara tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu
negara disebut surplus pada neraca perdagangan bila ekspor lebih besar dari
impornya.
Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok pelaku
ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
Dalam masyarakat luar negeriterdapat rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah
tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan kelompok pelaku ekonomi masyarakat
luar negeri tersebut membentuk sistem arus perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok
pelaku ekonomi dalam negeri juga membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi.
Jadi, masyarakat luar negeri maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri
terdiri atas rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan
pemerintah. Mereka saling berinteraksi, sehingga membentuk sistem perputaran

faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar negeri dengan
pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
Perhatikan gambar dibawah ini.

Dari gambar diatas Anda dapat melihat bahwa sudah tidak adalagi negara
yang tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan perdagangan dengan negara
lain. Di dalam perdagangan internasional tersebut terdapat dua macam kegiatan,
yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari kegiatan tersebut dilakukan menggunakan
uang atau valuta asing (devisa).

Anda mungkin juga menyukai