Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Pulau Banyak

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Kelangkaan

Kelas / Semester/ Tahun Pelajaran : VII/ I / 2020/2021

MARI BELAJAR KELANGKAAN

Kompetensi Dasar (KD)


3.3 Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan
berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan dan penawaran)dan
interaksi antar ruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
Indonesia

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3.1 Menyebutkan pengertian kelangkaan
3.3.2 Menguraikan faktor penyebab terjadinya kelangkaan
3.3.3 Memberikan contoh kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia

Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan pengertian kelangkaan menggunakan bahasa sendiri dengan tepat
2. Menguraikan faktor penyebab terjadinya kelangkaan dengan baik
3. Memberikan contoh kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia dengan benar

Uraian Materi

1. Pengertian kelangkaan
Manusia berhadapan dengan inti masalah ekonomi yaitu
kelangkaan. Kelangkaan ( scarcity) juga dapat disebut
sebagai kekurangan (paucity). Ekonom Inggris, Lionel
Robbins dalam Nature and Significance of Economic
Science (1932), mendefinisikan disiplin dalam hal
kelangkaan. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan dan
sarana langka yang memiliki kegunaan alternatif.
Menurut Kamus Oxford, kelangkaan adalah keadaan
menjadi langka atau kekurangan pasokan. Kelangkaan
adalah suatu kondisi ketika sarana untuk memenuhi
tujuan terbatas dan mahal.
Kelangkaan adalah kondisi di mana alat pemuas (barang
dan jasa) kebutuhan tidak sebanding dengan cara
memperolehnya atau membutuhkan pengorbanan yang
lebih besar. Bahkan sumber daya alam
gratis dapat menjadi langka jika biaya
timbul dalam memperoleh atau
mengonsumsinya. Atau jika permintaan
konsumen untuk sumber daya yang
sebelumnya tidak diinginkan meningkat
karena perubahan preferensi atau
penggunaan yang baru ditemukan. Dengan
demikian, ciri-ciri kelangkaan ekonomi
adalah: Tidak adanya sumber daya yang
cukup atau barang dan jasa terbatas.
Keinginan atau kebutuhan manusia tidak
terbatas.
Kelangkaan kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah
kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan
berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat
yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:

 Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.


 Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang
lain.
Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat
memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang
terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena
massal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan
antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila
suatu sumber daya dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan
dalam jumlah tidak terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami
kelangkaan.

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan


 Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber
daya yang cukup melimpah. Namun,
tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi
jika manusia mengolahnya secara
sembarangan. Walaupun sumber daya
tersebut dapat diperbaharui atau
tersedia secara bebas, tetap saja akan
berkurang dan lama-kelamaan akan
habis.

 Perbedaan letak geografis


Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang
sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah
yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya
menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya
yang melimpah.

 Pertambahan jumlah penduduk


Pertumbuhan jumlah penduduk selalu
lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan produksi barang dan
jasa. Hal ini telah diamati oleh
seorang ekonom, Thomas Robert
Malthus. Menurutnya, jumlah
manusia tumbuh mengikuti deret ukur
(1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya).
Sementara jumlah produksi hanya
tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2,
3, 4, 5, dan seterusnya).

 Keterbatasan kemampuan produksi


Kemampuan produksi didukung oleh
faktor-faktor produksi yang digunakan.
Misalnya kapasitas faktor produksi
manusia terbatas karena masih bisa sakit,
lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa
rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan
produksi juga ditentukan karena
perkembangan teknologi yang tidak sama.
Di negara maju, perkembangan teknologi
berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di
negara berkembang perkembangan
kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.
Keterbatasan produksi menyebabkan penawaran tetap sedangkan permintaan barang
tersebut tinggi sehingga selain menyebabkan kelangkaan juga dapat menyebabkan inflasi
permintaan.

 Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor
perusak yang berada di luar
kekuasaan dan kemampuan
manusia. Walaupun sebenarnya
sebagian bencana terjadi akibat
ulah manusia sendiri. Banjir,
gempa bumi, tanah longsor,
kebakaran hutan, dan lain-lain
telah membawa dampak kerugian
yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan
korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.

 Tidak ada pengganti (substitusi) yang


efektif.
Tidak adanya pengganti akan suatu barang
atau jasa merupakan salah satu penyebab
terjadinya kelangkaan

3. Kelangkaan sebagai Masalah Ekonomi Manusia

Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan atau psikis agar dapat hidup layak
sebagai manusia sehingga kebutuhan manusia sangat beraneka ragam dan sering tidak
dapat dipuaskan. Hal ini menyebabkan kebutuhan menjadi tidak terbatas.

Kebutuhan adalah hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika


tidak  terpenuhi  dapat  memengaruhi   kelangsungan     hidupnya. Kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Sifat alami manusia

Sudah menjadi sifat alami manusia untuk tidak cepat puas pada segala sesuatu yang
sudah dimilikinya. Ketika sudah mendapatkan sesuatu maka akan muncul kebutuhan
lainnya seiring dengan situasi dan kondisi.

b. Tingkat pendapatan

Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang semakin banyak kebutuhan hidupnya.


Misalnya, kebutuhan seorang pengusaha kaya berbeda dengan kebutuhan para
karyawannya.

c.  Lingkungan Alam

Untuk dapat bertahan hidup maka manusia selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dan
kebutuhan hidupnya dengan keadaan alam sekitarnya. Kebutuhan hidup di daerah dingin
akan berbeda dibandingkan dengan kebutuhan hidup di daerah tropis, baik dari segi
makanan, pakaian maupun perumahan.

d. Lingkungan sosial

Secara naluriah manusia mempunyai kebiasaan meniru tingkah laku orang lain sehingga
jumlah dan jenis kebutuhan hidupnya juga akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sosialnya. Seseorang yang tinggal di lingkungan ekonomi tinggi akan terpacu dirinya
untuk dapat menyesuaikan dengan lingkungan sosialnya.
e. Kemajuan teknologi informasi

          Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan kepada seseorang


untuk mendapatkan informasi sekaligus membeli suatu barang. Hal tersebut dapat
mendorong bertambahnya kebutuhan seseorang.

f. Agama dan kepercayaan

Perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut seseorang mengakibatkan timbulnya


berbagai macam kebutuhan yang berbeda sesuai dengan norma agama yang dianutnya

g. Akulturasi budaya

Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan hidup seseorang baik kebudayaan


sendiri maupun kebudayaan yang datangnya dari luar. Hal ini menyebabkan
terbentuknya pola perilaku dan kebiasaan yang berbeda yang akan menimbulkan
berbagai macam kebutuhan. 

h. Perdagangan internasional

Adanya perdagangan internasional menimbulkan terjadinya aliran barang dari luar negeri
yang dapat mendorong peningkatan kebutuhan hidup.

Anda mungkin juga menyukai