Anda di halaman 1dari 19

Menganalisis Kelangkaan (Hubungan antara Sumber Daya dengan Kebutuhan Manusia)

Setiap orang yang masih hidup pasti memiliki kebutuhan untuk dipenuhi. Kebutuhan hidup manusia ini pun
bisa beragam macamnya dan jumlahnya. Kebutuhan manusia setiap saat berkembang dan bertambah seiring
berjalannya waktu, seolah kebutuhan manusia itu benar-benar tidak terbatas. Namun apapun yang terjadi
manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannaya dengan berbagai cara

Realitasnya manusia tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya karena sumber daya ekonomi yang
memang terbatas. Jika dipandang dari perspektif ilmu ekonomi, kondisi nilah yang disebut sebagai kelangkaan.

Pengertian Kelangkaan

Tidak seperti pengertian kelangkaan secara umum, di dalam ilmu ekonomi, kelangkaan tidak selalu berarti
bahwa segala sesuatu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sulit untuk diperoleh.

Pengertian kelangkaan (scarcity) dalam ilmu ekonomi ini diartikan sebagai bentuk kesenjangan antara
sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup manusia yang tidak terbatas.

Timbulnya kelangkaan umumnya lantaran kebutuhan manusia yang terus bertambah. Akibatnya, sumber daya
yang ada tidak lagi cukup untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Dalam keadaan seperti ini, manusia pada umumnya akan terdorong untuk melakukan pilihan di antara berbagai
alternatif yang dianggap paling menguntungkan baginya. Kelangkaan ini memang jadi suatu hal yang harus
dihadapi oleh setiap manusia. Sebab, kelangkaan hampir pasti bisa ditemukan di berbagai aspek kehidupan.

Karenaya, sudah selayaknya jika manusia mampu bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber
daya ekonomi sehingga masalah kelangkaan ini bisa diatasi atau dihadapi dengan jalan yang terbaik.

Faktor Penyebab Kelangkaan

Masalah kelangkaan sepertinya memang menjadi masalah yang tidak bisa dihindari di dalam masyarakat.
Seringkali, ada sumber daya yang mengalami kelangkaan sehingga menimbulkan beragam masalah. Lantas, apa
kiranya yang menjadi faktor penyebab kelangkaan yang timbul dalam kehidupan masyarakat ini?

Kelangkaan sumber daya ini pada dasarnya bisa dialami oleh setiap orang, bangsa dan negara. Meski kondisi
masing -masingnya berbeda – beda, namun pokok permasalahan ekonominya pada dasarnya bisa dianggap
sama. Yakni, adalah mengenai cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam, sementara manusia
juga dihadapkan dengan ketersediaan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas.

Akibatnya, masalah kelangkaan pun tidak bisa dihindari. Jika diamati, ada beberapa faktor penyebab
kelangkaan yang paling umum terjadi. Faktor penyebab kelangkaan ini meliptui :

A. Keterbatasan Sumber Daya Alam


Lingkungan alam menjadi salah satu sumber daya yang melimpah yang mampu menyediakan kebutuhan
manusia. Meski berlimpah, sumber daya alam ini ada yang merupakan sumber daya yang dapat diperbarui dan
ada juga yang tidak dapat diperbarui.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui inilah yang jumlahnya sangat terbatas sehingga penggunaannya
harus benar –benar dikontrol. Akan tetapi, jumlah sumber daya alam secara keseluruhan dapat semakin
berkurang akibat sifat manusia yang serakah dan eksploitatif. Alhasil, sumber daya alam, baik yang dapat
diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui pun bisa mengalami kelangkaan.

B. Perbedaan Letak Geografis


Letak geografis yang berbeda –beda dapat menyebabkan persebaran sumber daya menjadi tidak merata.
Akibatnya, ada wilayah yang memiliki tanah subur dan kaya akan barang tambang, namun ada pula wilayah
yang tandus dan minim sumber daya alam, bahkan kekurangan air bersih.

Akibat adanya perbedaan letak geografis inilah, maka dapat timbul kelangkaan sumber daya. Kelangkaan
sumber daya karena letak geografis ini umumnya lebih sulit untuk dihindari.

C. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk


Thomas Robert Malthus, seorang pakar demografi dan ekonomi politik dari Inggris, menyatakan bahwa laju
pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan produksi. Masalahnya, laju pertambahan jumlah
penduduk yang cepat ini pada kenyataannya tidak diikuti dengan hasil produksi.

Akibatnya, hasil produksi yang ada pun tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang beragam
dan semakin bertambah.

D. Rendahnya Kemampuan Produksi


Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia bisa terpenuhi ketika terdapat orang atau badan yang
melakukan produksi. Sebab, kemampuan produksi ini berpengaruh secara langsung terhadap ketersediaan
barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan.

Namun sayang, kemampuan produksi yang terbatas dapat mengakibatkan rendahnya kapasitas produksi ini.
Rendahnya kapasitas produksi ini pun disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang
digunakan dalam proses produksi.

E. Perkembangan Teknologi yang Lambat


Teknologi juga menjadi faktor penentu dalam upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup. Namun, tekonologi
yang digunakan produsen dalam proses produksi ini sering tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk.
Produsen membutuhkan waktu yang relatif panjang guna menerapkan teknologi produksi yang baru.

Padahal, kebutuhan hidup manusia terus mengalami perkembangan, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas.
Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi inilah yang kemudian menyebabkan tidak terpenuhinya
kebutuhan manusia atau menyebabkan kelangkaan.

F. Terjadinya Bencana Alam


Bencana alam juga menjadi salah satu faktor alam yang dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Adanya bencana alam secara langsung dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Akibatnya,
kelangsungan hidup manusia pun ikut terpengaruh.

Sebagai contoh, bencana alam banjir dapat menghambat kelancaran distribusi barang dan jasa. Keterlambatan
ini yang kemudian menyebabkan masyarakat tidak dapat segera mengonsumsi barang dan jasa sehingga
menimbulkan kelangkaan.

Demikian artikel ini semoga bermanfaat bagi adik-adik dalam mempelajari ilmu ekonomi khususnya Mata
Pelajaran Ekonomi Bisnis di SMK atau Ekonomi di SMA

Hakikat dari Kelangkaan dan Kebutuhan

.1.1 Definisi Kelangkaan


Manusia mempunyai kebutuhan yang beragam dan seringkali tak terbatas jumlahnya. Sementara itu alat
pemenuhan kebutuhan manusia jumlahnya terbatas dan sering kali langka. Langka artinya jarang-jarang dan
sukar ditemukan atau jumlah barang dan jasa yang diperlukan manusia tidak selamanya ada dan tidak mudah
diperoleh (Chourmain, 1994:2). Selain itu langka (scarce) memiliki arti tidak cukup, dibandingkan dengan
banyaknya yang dibutuhkan atau diinginkan, sehingga diperlukan usaha atau pengorbanan untuk
memperolehnya (Carla, 1992:13).
Kelangkaan adalah kondisi ketika manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan
semua kebutuhannya. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari
jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan.
Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang
dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.Contohnya minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar
sehingga membuat banyak ibu-ibu atau bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau
elpiji.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka
ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu,
dan coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia. Kejadian semacam ini
menyebabkan ada sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah
karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang diisyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau karena barang
sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan.
Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia untuk melakukan pilihan di antara
berbagai alternatif yang paling menguntungkan. Selain itu, manusia harus bersikap bijak dan rasional dalam
mengalokasikan sumber daya ekonomi. Kelangkaan mengandung dua pengertian.
a. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
b. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah kelangkaan merupakan masalah yang dihadapi seseorang ketika kebutuhan yang
beranekaragam tetapi alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu
ekonomi berperan penting karena masalah ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana seseorang mampu
menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Sumber Daya
Mengapa timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan masyarakat? Kelangkaan sumber daya dialami
setiap orang, bangsa, dan negara. Meskipun kondisinya berbeda-beda, pokok permasalahan ekonominya sama,
yaitu cara manusia memenuhi kebutuhan hidup yang beragam dihadapkan dengan ketersediaan alat pemenuhan
kebutuhan yang terbatas. Masalah kelangkaan timbul disebabkan faktor-faktor sebagai berikut.
a. Keterbatasan Sumber Daya
Lingkungan alam menyediakan sumber daya melimpah bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber
daya alam dapat dikelompokan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Akan
tetapi, jumlah sumber daya akan semakin berkutang akibat sifat manusia yang serakah.

b. Perbedaan Letak Geografis


Letak geografis yang berbeda-beda menyebabkan persebaran sumber daya menjadi tidak merata. Ada
wilayah yang tanahnya subur dan kaya barang tambang. Ada pula wilayah yang tandus dan kekurangan air
bersih. Perbedaan letak geografis tersebut dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya.
c. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk
Menurut Thomas Robert Malthus, pakar demografi dan ekonomi politik dari Inggris, laju pertambahan
penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan produksi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat tidak
diikuti dengan hasil produksi. Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup
manusia yang beragam.
d. Rendahnya Kemampuan Produksi
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika terdapat orang atau badan yang melakukan
produksi. Kemampuan produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan
kebutuhan. Kemampuan produksi yang terbatas akan mengakibatkan rendahnya kapasitas produksi. Hal ini
dapat menimbulkan ketidakterpenuhinya kebutuhan manusia. Keterbatasan produksi disebabkan oleh
rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang digunakan dalam proses produksi.
e. Lambatnya Perkembangan Teknologi
Teknologi yang digunakan produsen dalam proses produksi tidak sebanding dengan pertumbuhan
penduduk. Produsen butuh waktu untuk menerapkan teknologi produksi yang baru, sementara kebutuhan hidup
manusia terus berkembang. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan manusia.
f. Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam adalah faktor alam yang bisa memengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup. Adanya
bencana alam bisa menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
manusia. Contohnya bencana banjir bisa menghambat distribusi barang dan jasa. Keterlembatan ini akan
menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengonsumsi barang dan jasa.
.1.3 Definisi Kebutuhan
Kebutuhan adalah sesuatu yang mutlak harus dipenuhi, jika tidak maka akan menggangu kualitas hidup
kita atau bahkan bisa mengancam hidup kita (Supriyanto, 2009:2). Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai
tujuan tertentu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama
hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan,
dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi
tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi atau banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

.1.4 Macam-Macam Kebutuhan


Secara kualitatif kebutuhan ekonomi manusia dibedakan menurut (a) jenis, (b) bentuk, (c) sifat, (d)
waktu, dan (e) urutanya (Chourmain, 1994:2). Kelima kebutuhan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Kebutuhan manusia berdasarkan jenisnya
1) Kebutuhan ekonomi, adalah kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup. Misalnya kebutuhan akan
makan, air bersih untuk minum, memasak mandi.
2) Kebutuhan yang bukan ekonomi (kebutuhan sosial), adalah kebutuhan yang lebih didasarkan untuk
mendapatkan penghargaan, pujian ataupun meningkatkan kedudukan seseorang dipandang dari masyarakat
sekitar.
b. Kebutuhan manusia berdasarkan bentuknya
1) Kebutuhan lahiriah (jasmaniah), yakni kebutuhan yang secara alami dirasakan oleh fisik atau jasmani manusia.
2) Kebutuhan rohaniah adalah kebutuhan akan pemenuhan keperluan yang bersifat rohani seperti kasih saying,
hiburan dan rasa aman.
c. Kebutuhan manusia berdasarkan sifatnya
1) Kebutuhan pokok yang artinya adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi sehingga menjamin manusia dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya secara wajar.
2) Kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan pokok misalnya kebutuhan
menggunakan perhiasan.
d. Kebutuhan manusia berdasarkan waktunya
1) Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang menurut waktunyaharus dipenuhi sekarang juga agar manusia
tidak memperoleh kesulitan.
2) Kebutuhan yang akan dating adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi pada hari esok atau hari mendatang.
e. Kebutuhan manusia berdasarkan urutanya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus didahulukan menurut urutan kepentinganya daripada
kebutuhan lainya.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang diupayakan setelah kebutuhan primer semuanya terpenuhi.
Berdasarkan kelima jenis kebutuhan tersebut dapat diketahui bahwa kebutuhan manusia sangat beraneka ragam
dan tak terbatas jumlahnya.
Menurut Rosyidi (2005:50) kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat adanya. Pada tingkat pertama
(primary needs) atau kebutuhan primer, orang membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal).
Kebutuhan tingkat kedua (secondary needs) yang merupakan kebutuhan akan barang-barang yang diperlukan.
Kebutuhan tingkat ketiga (tertiary needs) yang berisi keutuhan akan barang mewah. Kebutuhan tingkat
keempat (quartiary needs) yang berisi kebutuhan akan barang yang mubadzir. Berdasarkan keempat tingkat
kebutuhan tersebut seseorang atau masyarakat akan sampai pada suatu tingkat kebutuhan tertentu hanya
sesudah tingkat kebutuhan sebelumnya terpenuhi.

.1.5 Faktor-Faktor Penentu Kebutuhan Manusia


Ada beberapa faktor yang menentukan kebutuhan manusia. Beberapa faktor tersebut antara lain (a)
keadaan alam, (b) peradaban baru, (c) adat istiadat, (d) agama, (e) faktor ekonomi, dan (f) pendidikan. Keenam
faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Keadaan alam
Keadaan alam dapat mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di daerah kutub yang
luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin. Sedangkan orang yang tinggal di
daerah tropis cukup memakai pakaian tipis. Tampaknya keadaan alam mendorong manusia membutuhkan
barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan.
b. Peradaban baru
Peradaban baru juga berpengaruh terhadap kebutuhan. Makin tinggi peradaban, makin tinggi pula
kualitas barang yang dibutuhkan.
c. Adat istiadat
Adat istiadat atau tradisi masyarakat berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat. Misalnya tradisi
upacara perkawinan dan tradisi mudik lebaran. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap
aneka ragam kebutuhan.
d. Agama
Agama juga termasuk salah satu faktor yang menjadikan kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya,
penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedangkan
penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging
sapi.
e. Faktor ekonomi (Pendapatan)
Faktor ekonomi atau pendapataan mempengaruhi kebutuhan seseorang. Misalnya seorang dengan
pendapatan yang kecil atau pas-pasan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja seperti makan
dan minum sedangkan kebutuhan yang lain seperti ingin punya motor atau mobil belum dapat terpenuhi.
f. Faktor pendidikan
Faktor pendidikan sangatlah mempengaruhi kebutuhan. Seseorang yang kurang pendidikannya atau
tidak pernah menjenjang pendidikan sama sekali kurang memiliki keterampilan dan kemungkinan besar
menjadi pengangguran. Dengan demikian kebutuhan yang semakin lama semakin di butuhkan tidak dapat
terpenuhi.
Berdasarkan keenam faktor di atas, dapat diketahui bahwa kebutuhan manusia tidak hanya dipengaruhi oleh
keinginan manusia saja, melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu keadaan alam, peradaban baru, adat
istiadat, agama, pendapatan, dan faktor pendidikan.

.1.6 Faktor-Faktor Penyebab Kebutuhan Manusia Beranekaragam


Telah diuraikan diatas bahwa kebutuhan manusia begitu beragam. Dari kebutuhan primer berupaka
sandang, pangan , dan papan yang ditunjukan untuk mempertahankan hidupnya. Berkembangnya kebutuhan
sekunder, yang ditunjukan agar kehidupan terasa lebih baik, lebih bahagia, beradab, dan terus berkembang
sampai kebutuhan yang sifatnya untuk meningkatkan status sosial yaitu kebutuhan tersier. Perkembangan
kebutuhan manusia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu.
a. Sifat manusia yang tidak pernah puas
Manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas baik mutu maupun jumlahnya. Ketidak terbatasan ini
disebabkan karena sifat manusia yang tidak pernah puas. Misalnya, seorang yang telah memenuhi kebutuhan
primernya selalu ingin memenuhi kebutuhan sekunder, tersier, bahkan kebutuhan terhadap barang yang
mubadzir.
b. Pertumbuhan jumlah penduduk
Setiap manusia yang hidup pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi terutama kebutuhan dasar.
Semakin meningkat jumlah manusia pasti kebutuhan terhadap barang dan jasa juga semakin banyak.
c. Perubahan taraf hidup yang semakin baik
Taraf hidup yang semakin baik mengakibatkan kebutuhan manusia semakin kompleks. Misalnya,
seorang perempuan yang taraf hidupnya rendah, kurang memikirkan perawatan kecantikan. Sebaliknya, jika
taraf hidup semakin meningkat, perawatan kecantikan bisa menjadi kebutuhan bagi sorang perempuan.
d. Semakin meningkatnya tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap pekembangan kebutuhan. Semakin tinggi tingkat
pendidikannya maka akan semakin berkembang pula kebutuhanya.
e. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu penetahuan dan teknologi mengakibatkan kebutuhan manusia semakin beragam. Misalnya dengan
diciptakanya berbagai peralatan elektronik, energi listrik menjadi kebutuhan manusia untuk mengoperasikan
peralatan elektronik tersebut.
f. Kebudayaan yang semakin maju
Kebudayaan yang semakin maju menjadikan kebutuhan semakain beragam. Misalnya, manusia yang
memiliki budaya kurang maju kurang butuh sarana informasi seperti koran. Sedangkan manusia yang memiliki
kebudayaan maju membutuhkan koran untuk memperoleh informasi atau berita.
2.2 Hakikat dari Alat Pemenuhan Kebutuhan

.2.1 Definisi Alat Pemenuhan Kebutuhan


Secara garis besar, alat pemenuh kebutuhan terdiri atas barang dan jasa. Kebutuhan manusia yang tidak
terbatas jumlahnya tersebut dapat terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan (Deliarnov, 2007:8). Alat
pemenuhan kebutuhan sendiri merupakan barang atau jasa yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Alat pemenuhan kebutuhan ada yang sudah tersedia dan ada yang harus diperjuangkan untuk
memperolehnya yaitu dengan pengorbanan.
Barang adalah alat pemenuhan kebutuhan yang berwujud (dapat dilihat). Contohnya makanan, pakaian,
sepatu, tas, buku tulis, dan sebagainya. Jasa adalah alat pemuas kebutuhan berupa pelayanan atau alat pemuas
kebutuhan yang tidak berwujud (tidak dapat dilihat). Contohnya, kita naik angkutan umum, kita memotong
rambut di salon, jasa dokter, guru, tukang parker dan sebagainya.

.2.2 Macam-Macam Alat Pemenuhan Kebutuhan


Manusia memerlukan alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhanya. Barang ialah setiap alat atau benda yang dapat memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan
manusia. Jasa ialah alat-alat pemuasan kebutuhan yang bersifat bukan benda (jasa dokter, guru, advokad)
(Woters, J.B, 1954:11).
Barang dapat dikelompokan dalam tiga kategori. Ketiga kategori tersebu meliputi (a) penyediaaanya,
(b) daya tahanya, (c) pemakainya (Carla, 1992:63-64).
a. Pembagian barang menurut penyediaanya
1) Barang bebas (free goods), yaitu barang yang persedianyan melimpah dan untuk memperolehnya tidak
diperlukan pengorbanan.
2) Barang ekonomi (economic goods), yaitu barang yang pesedianya relatif langka dan untuk mendapatkanya
diperlukan pengorbanan atau perjuangan.
b. Pembagian barang menurut daya tahanya
1) Barang tidak tahan lama (non durable goods), yaitu barang yang mudah rusak. Misalnya sayuran dan buah-
buahan.
2) Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang tidak mudah rusak. Misalnya meja, kursi dan sepatu.
c. Pembagian barang menurut pemakaianya
1) Barang konsumsi (consumption goods), yaitu barang yang langsung dapat dipakai atau dinikmati. Misalnya
baju, sepatu dan pensil.
2) Barang investasi atau barang produksi (investment goods), yaitu barang yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang lain. Misalnya mesin jahit, peralatan kantor dan gudang penyimpanan.
Alat pemenuh kebutuhan secara rinci dapat dikelompokkan menurut kelangkaan, hubunganya dengan
benda lain, dan tujuan penggunaannya. Adapun uraianya satu persatu adalah sebagai berikut.
a. Alat pemuas kebutuhan berdasarkan kelangkaan
1) Benda ekonomi yaitu benda yang jumlahnya terbatas sehingga untuk mendapatkannya diperlukan
pengorbanan. Biasanya pengorbanannya berupa uang. Contohnya uang yang diperlukan untuk membeli
makanan dan minuman, uang yang diperlukan untuk membeli televisi, pakaian, dan sebagainya.
2) Benda bebas yaitu alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah dan untuk mendapatkannya tidak perlu
pengorbanan. Contohnya cahaya matahari, udara di sekitar kita, es di daerah kutub, dan pasir di padang pasir.
Semuanya itu dapat diperoleh secara gratis.
3) Benda illith yaitu benda yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat mem-bahayakan dan mendatangkan
bencana. Oleh karena itu, perlu dikurangi penggunaannya. Contohnya air, jika dalam jumlah yang sedikit dapat
berguna bagi kehidupan manusia, namun bila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan banjir. Contoh lainnya
api, jika api yang digunakan kecil dapat digunakan untuk memasak atau penerangan, tetapi ketika api itu besar
dapat mendatangkan bencana kebakaran.
b. Alat pemuas kebutuhan berdasarkan hubungannya dengan benda lain
1) Benda substitusi (benda pengganti) yaitu benda yang dapat dipakai sebagai pengganti barang lain dan
mempunyai tingkat kepuasan. Jika tidak ada benda yang diinginkan dapat diganti dengan benda lain.
Contoh: jagung, ubi, sagu yang dapat menggantikan fungsi dari beras sebagai makanan pokok masyarakat
Indonesia karena harga beras naik sehingga ada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli
beras. Hubungan antara beras, jagung, ubi-ubian, sagu, dan kentang dinamakan substitusi.
2) Benda komplementer yaitu benda yang penggunaannya saling melengkapi. Suatu benda lebih bermanfaat jika
digunakan dengan benda lain.
Contoh: bensin yang dapat melengkapi motor sebagai alat transportasi, tanpa bensin motor tidak bisa
dijalankan, kopi akan terasa enak dan nikmat jika dicampur dengan gula. Dengan demikian, baik motor dan
bensin atau kopi dan gula akan lebih bermanfaat jika dipakai bersamaan.
c. Alat pemuas kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaan
1) Benda produksi yaitu benda yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan benda kebutuhan
manusia. Benda produksi juga disebut benda modal. Contoh: mesin tetas dapat digunakan peternak untuk
menetaskan telur ayam atau itik, mesin Rice Mill atau penggiling padi yang digunakan untuk menggiling padi
menjadi beras dan bekatul, kain yang digunakan untuk dijahit menjadi pakaian.
2) Benda konsumsi yaitu barang-barang yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Benda konsumsi juga disebut benda siap pakai. Contoh: pakaian yang bisa langsung digunakan, nasi, buku
pelajaran, televisi, radio, komputer.
Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum macam alat pemenuhan kebutuhan manusia berupa barang dan
jasa.

2.3 Cara Memanfaatkan Sumber Daya yang Langka untuk Memenuhi Kebutuhan
Dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas, diperlukan cara untuk memanfaatkan sumber
daya yang langka dan terbatas. Adapun cara memanfaatkan sumberdaya yang langka antara lain (a)
penghematan dalam pemakaian, (b) meningkatkan pengetahuan dan teknologi, (c) menciptakan alat pemenuhan
kebutuhan pengganti, dan (d) memelihara sumberdaya yang ada. Keempat cara tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Penghematan dalam pemakaian
Hampir setiap aktivitas manusia membutuhkan sumberdaya seperti; batu bara, minyak bumi,
geothermal, hidro karbon, air, sinar matahari, angin, dan ombak. Permasalahannya adalah semakin
berkurangnya cadangan minyak bumi dunia, maka dari itu perlu adanya penghematan dalam pemakaian
sumberdaya tersebut, khususnya sumberdaya yang titak dapat diperbaharui.
b. Meningkatkan pengetahuan dan teknologi
Teknologi memainkan peran penting dalam memanfaatkan sumberdaya yang langka. Teknologi dan
pengetahuan manusia juga dapat menemukan sumberdaya baru sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan.
Selain itu teknologi mampu membantu manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan
efisien.
c. Menciptakan alat pemenuhan pengganti
Menciptakan alat pemenuhan pengganti merupakan salah satu cara menghadapi kelangkaan sumberdaya
dalam memenuhi kebutuhan. Alat pemenuhan pengganti atau sumber daya alternatif sangat diperlukan terutama
terhadap sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui misalnya; minyak bumi (bahan bakar) dapat diganti
dengan penggunaan sumberdaya alternatif yang dapat diperbaharui seperti; tenaga angin, sinar matahari, air,
biomassa, dan bahan-bahan organik.
d. Memelihara sumberdaya yang ada
Jumlah penduduk yang semakin banyak menyebabkan kebutuhan manusia bertambah. Salah satu usaha
untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan cara memelihara sumber daya yang ada. Pemeliharaan
tersebut dilakukan dengan melestarikan alam misalnya air. Jumlah air memang tidak terbatas, tetapi pada
kenyataanya kualitas air semakin hari semakin menurun. Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul atau
menanam pohon yang dapat meresap air di pekarangan rumah, bisa menjadi alternatif solusi untuk menjaga
kualitas air.

2.4 Upaya Manusia dalam Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya


Kelangkaan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam kegiatan ekonomi. Manusia sebagai
maklhuk ekonomi berupaya untuk mengatasi kelangkaan tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menyususn skala prioritas kebutuhan.
Skala prioritas kebutuhan adalah urutan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingan kebutuhan
(Bambang W. dkk, 2009:21). Hal-hal yang memengaruhi prioritas kebutuhan manusia antara lain (a) tingkat
pendapatan, (b) status sosial, dan (c) lingkungan. sebagai berikut. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan seseorang mempengaruhi prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi. Misalnya pada
masyarakat yang pendapatan pas-pasan, mereka lebih memprioritaskan kebutuhan sandang, pangan, dan
perumahan untuk dipenuhi terlebih dahulu dari pada kebutuhan barang mewah.
b. Status sosial (kedudukan dalam masyarakat)
Status sosial juga mempengaruhi seseorang daalam menentukan prioritas kebutuhanya. Misalnya
seorang mahasiswa lebih memproritaskan membeli buku atau laptop dari pada membeli kursi atau meja.
c. Lingkungan
Prioritas kebutuhan manusia juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Misalnya orang yang hidup di
lingkungan atau daerah yang dingin lebih memprioritaskan membeli jaket atau selimut dari pada membeli baju
renang.
Skala prioritas kebutuhan manusia disusun berdasarkan biaya oportunitas. Menurut Lipsey (dalam
Bambang W. dkk, 2009:21) biaya oportunitas adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya
bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain.
Sejalan dengan pengertian tersebut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus (dalam Bambang W. dkk,
2009:21) mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap
barang langka dengan mengorbankan barang lain. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya
oportunitas adalah suatu keputusan didasarkan pada apa yang harus dipenuhi dan apa yang harus
dikesampingkan.

Hubungan Antara Kelangkaan Sumber Daya Dengan Kebutuhan Manusia


Asyraf Singh IPS, pelajaran

Hubungan Antara Kelangkaan Sumber Daya Dengan Kebutuhan Manusia


I. Kelangkaan
Kelangkaan adalah suatu kesenjangan antara kebutuhan manusia yang sifatnya tidak terbatas dengan sumber – sumber
ekonomi yang sifatnya terbatas. Manusia dihadapkan pada suatu konflik antara keinginan manusia yang tak terbatas
dengan sumber daya yang terbatas. Kelangkaan ini berbentuk barang atau jasa. Kelangkaan sangat berkaitan dengan
penyediaan sumber daya. Sumber daya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan barang atau jasa yang
digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan.

A. Kelangkaan sumber daya yaitu sebagai berikut :

1. Kelangkaan sumber daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam. Contohnya
hutan, air dll.
2. Kelangkaan sumber daya manusia. Orang yang pandai dan memiliki modal saat ini masih langka.

3. Kelangkaan sumber daya modal. Sumber daya modal ini dapat berupa uang dan barang yang digunakan untuk
kegiatan produksi. Saat ini masih kekurangan modal di Indonesia.

4. Kelangkaan sumber daya pengusaha. Pengusaha merupakan orang yang dapat mengelola sumber daya lain
untuk menghasilkan barang atau jasa.
B. Faktor – faktor penyebab kelangkaan

1. Keterbatasan sumber daya produksi. Di lingkungan alam ini sudah tersedia sumber daya yang melimpah bagi
kebutuhan manusia. Akan tetapi, jumlah sumber daya alam semakin berkurang akibat sifat manusia yang
serakah.
2. Perbedaan letak geografis. Letak geografis setiap negara didunia tidak sama sehingga persebaran sumber daya
menjadi tidak merata. Perbedaan geografis ini dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya.

3. Perkembangan teknologi yang tidak rata. Di negara maju perkembangan teknologi berlangsung cukup cepat.
Sedangkan dinegara berkembang perkembangan kebutuhan akan barang atau jasa lebih cepat daripada
teknologi.

4. Keterbatasan produsen dalam memproduksi. Keterbatasan produsen dalam memproduksi disebabkan sumber
daya manusia masih rendah dan pemakaian teknologi yang masih sederhana.

5. Bencana alam. Bencana alam menyebabkan sumber daya rusak dan tidak ada.

C. Faktor penyebab kebutuhan manusia tak terbatas

1. Usia
2. Pendidikan

3. Teknologi

4. Pendapatan

5. Jumlah penduduk

II. Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia guna dalam rangka mempertahankan hidupnya. Permasalah
ekonomi yang dihadapi manusia yaitu kerana jumlah alat kebutuhan manusia yang terbatas, sementara jumlah
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Maka, manusia harus bisa mengoptimalkannya dalam upaya memenuhi
kebutuhannya.

A. Macam – macam kebutuhan

Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, kebutuhan manusia yaitu sebagai berikut :

1. Kebutuhan manusia menurut tingkat kegunaan

 Kebutuhan pokok (primer) merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi guna melangsungkan hidupnya. Misalnya
makan & minum, tempat tinggal dll.

 Kebutuhan tambahan (sekunder) merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi setelah kebutuhan pokok. Jika
kebutuhan ini tidak terpenuhi manusia akan tetap bisa hidup. Misalnya kebutuhan informasi.

 Kebutuhan barang mewah (tersier) merupakan tuntutan akan barang mewah yang muncul setelah kebutuhan
primer dan sekunder terpenuhi. Misalnya perhiasan.

 Kebutuhan kuarter adalah kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi oleh orang – orang tertentu saja. Misalnya
lukisan antik

2. Kebutuhan menurut waktu pemenuhan

 Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang dan sifatnya yang rutin. Kebanyakan
barang yang diperlukan merupakan kebutuhan pokok. Misalnya makan & minum.
 Kebutuhan masa depan adalah pemenuhan kebutuhan yang sudah disiapkan jauh dari hari sebelumnya.
Misalnya pendidikan anak.

 Kebutuhan tidak terduga adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak diduga atau secara tiba – tiba. Misalnya
biaya perawatan kecelakaan.

 Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang diperlukan sepanjang waktu dan lama atau sepanjang
waktu. Misalnya kebutuhan menuntut ilmu.

3. Kebutuhan menurut bentuk dan sifatnya


 Kebutuhan jasmani (materiil) adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi keperluan jasmani manusia.
Misalnya makan dan bertempat tinggal.
 Kebutuhan rohani (spiritual) adalah kebutuhan yang sifatnya tidak berwujud dan diperlukan untuk memenuhi
keperluaan jiwa. Misalnya pendidikan.

4. Kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan

 Kebutuhan individu (perorangan) adalah kebutuhan antara orang yang satu dengan orang yang lainya berbeda.
Misalnya pekerjaaan.
 Kebutuhan kolompok (kolektif) adalah kebutuhan yang diperlukan oleh sekelompok orang secara bersamaan.
Misalnya jalan raya.

B. Macam – macam barang

1. Cara memperoleh

 Barang ekonomi adalah barang yang jumlahnya terbatas dan cara memperolehnya memerlukan pengorbanan.
Misalnya pakaian, makanan, minuman dll.

 Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang benyak melebihi jumlah yang dibutuhkan
manusia, sehingga dapat diperoleh tanpa pengorbanan. Misalnya sinar matahari, udara, angin dll.

 Barang illith adalah barang yang jika jumlahnya berlebihan akan merugikan manusia atau bahkan
membahayakannya. Misalnya api dan air.

2. Cara penggunaannya

 Barang konsumsi adalah barang yang bisa langsung digunakan manusia guna memebuhi kebutuhannya.
Misalnya pakaian.
 Barang produksi adalah barang yang digunakan manusia secara tidak langsung guna memenuhi kebutuhannya.
Misalnya barang baku.

3. Segi kegunaannya

 Barang substitusi adalah barang yang dapat dipakai sebagai pengganti fungsi barang lainnya. Misalnya singkok
pengganti beras.
 Barang komplementer adalah barang yang penggunaannya harus dengan barang lainnya. Misalnya mobil
dengan bensin.

4. Proses pembuatannya

 Barang mentah adalah barang yang belum bisa digunakan tanpa harus diproses terlebih dahulu. Misalnya bijih
besi.
 Barang setengah jadi adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk dijadikan bahan yang siap
pakai. Misalnya benang.

 Barang jadi adalah barang yang sudah siap dikonsumsi. Misalnya pakaian.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan
manusia. Semoga bermanfaat bagi anda.

Pelaku Kegiatan Ekonomi: Model Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi

June 21, 2016 by MOH ERWIN HD >> Ekonomi Akutansi >> No comments

Circular Flow Diagram

Seperti ilmu yang lain, dalam ilmu ekonomi juga ada model yang digunakan. Sebagai contoh, dalam ilmu biologi
menggunakan alat peraga tubuh manusia yang terbuat dari plastik. Namun, model tersebut tidak secara keseluruhan
menampilkan bagian-bagian tubuh manusia. Pastinya ada beberapa hal detail yang tidak ditampilkan dalam model
tersebut. Meskipun demikian, model tubuh manusia yang terbuat dari plastik tersebut sangat bermanfaat dalam
mempelajari organ tubuh manusia. Seperti halnya dalam ilmu biologi tersebut, di dalam ilmu ekonomi juga digunakan
model untuk memudahkan memahami konsep-konsep yang ada dalam ilmu ekonomi dalam bentuk diagram. Nah, kali
ini kita akan membahas mengenai diagram arus melingkar, untuk lebih jelasnya mari kita simak pembahasan berikut ini.

Seiring berkembang peradaban, manusia melakukan interaksi dalam bentuk lingkaran kegiatan ekonomi (circular flow
diagram). Circular flow diagram diartikan sebagai sebuah gambaran interaksi timbal balik antara pelaku ekonomi dalam
perekonomian yang menunjukkan arus melingkar dan membentuk suatu sistem tertentu.

Perekonomian suatu negara digerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum
dikelompokkan menjadi empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah dan ekspor-impor. Secara
sederhana sebuah perekonomian dapat digambarkan dalam diagram arus melingkar (circular flow diagram).

A. Kegiatan Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian sederhana, karena hanya terdiri atas dua pelaku, yaitu rumah
tangga konsumsi (masyarakat) dan rumah tangga produksi (perusahaan). Model arus perputaran faktor produksi,
barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.

Terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja,
modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor
produksi oleh perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi
antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai pengguna barang dan jasa. Sehingga
terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke
masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa
atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.

B. Kegiatan Perekonomian Tiga Sektor

Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan pemerintah. Peran
pemerintah disini adalah sebagai pengatur, sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen. Besar kecilnya peran
pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi
liberal peran pemerintah minimal, sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di
negara yang menganut sistem campuran seperti Indonesia, pemerintah masih cukup berperan. Seperti gambar berikut:

C. Kegiatan Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian Terbuka)

Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor dan impor dan
pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian memunculkan istilah perdagangan internasional.
Untuk mengukur seberapa besar nilai ekspor atau impor dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil
dari perdagangan internasional itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu negara itu defisit, berarti impor
negara tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu negara disebut surplus pada neraca perdagangan
bila ekspor lebih besar dari impornya.

Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan
pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah tangga konsumsi, perusahaan
(rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut
membentuk sistem arus perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga membentuk sistem
perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri terdiri atas
rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Mereka saling berinteraksi, sehingga
membentuk sistem perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar negeri dengan
pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.

Perhatikan gambar berikut:

Di dalam perdagangan internasional tersebut terdapat dua macam kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari
kegiatan tersebut dilakukan menggunakan uang atau valuta asing (devisa).

Manfaat Circular Flow Diagram

Pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi akan saling berinteraksi yang membentuk arus lingkaran. Pada arus lingkaran
tersebut terlihat posisi uang dan barang atau jasa. Keterlambatan salah satu sektor dalam arus lingkaran akan
mempengaruhi arus uang, barang/jasa, dan faktor produksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pelaku ekonomi
dapat mempelajari dan memahami tentang “Circular Flow Diagram”. Selain itu, pelaku ekonomi akan lebih mudah
mengetahui nilai produk nasional, pendapatan nasional, dan pengeluaran nasional.
RANGKUMAN
1. Circular flow diagram dapat diartikan sebagai sebuah gambaran interaksi timbal balik antara pelaku ekonomi
dalam perekonomian yang menunjukan arus lingkaran dan membentuk suatu sistem tertentu. Pelaku ekonomi
dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu rumah tangga produsen (RTP), rumah tangga konsumen (RTK),
pemerintah, dan masyarakat ekonomi di luar negeri.
2. Terdapat empat diagram arus melingkar (circular flow diagram), yaitu kegiatan perekonomian dua sektor, tiga
sektor dan empat sektor yang sering disebut dengan perekonomian terbuka.

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Related Posts:
 Konsep dasar ilmu Ekonomi - Pengertian Ilmu EkonomiSecara etimologis, istilah ekonomi berasal dari bahasa
Yunani ‘oikonomia’, yang terdiri dari ‘oikos’ (rumah tangga) dan ‘nomos’ (aturan). Dengan demik… Read More
 Pelaku Kegiatan Ekonomi: Perilaku Produsen Pengertian Produksi Yaitu kegiatan meningkatkan nilai gunaatau
menambah jumlah barang sehingga lebih bermanfaat. Tujuan Produksi Menambah jumlah… Read More

 Pelaku Kegiatan Ekonomi: Peran Pelaku Ekonomi Kegiatan perekonomian berupa produksi, distribusi dan
konsumsi dapat berjalan jika semua pelaku ekonomi dapat menjalankan perannya masing-masing… Read More

 Bank: Mengapa OJK didirikan Secara historis, cikal bakal Otoritas Jasa Keuangan tercetus setelah
diundangkannya UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dinyatakan secara t… Read More

 Masalah ekonomi dan cara mengatasinya: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Kelebihan dan
Kekurangan Sistem Ekonomi Permasalahan ekonomi yang sering muncul di masyarakat menyangkut tiga
masalah pokok yaitu barang/jasa apa y… Read More

HUBUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI

A. PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI


Tentu kalian telah mengetahui tentang pengertian, tujuan, fungsi serta perilaku konsumen dan produsen
pada bab terdahulu. Masih ingatkah kalian tentang hal-hal tersebut? Nah, jika kalian masih ingat, maka akan
lebih mudah bagi kalian untuk menetukan peran konsumen dan produsen dalam bidang ekonomi.

Baca Juga : Peran Konsumen Dalam Kegiatan Ekonomi

1. Peran Konsumen.
 Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-faktor produksi misalkan uang,
tanah, tenaga kerja dan modal.
 Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
 Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
 Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika
berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.
 Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan
sebagian kepada konsumen.
2. Peran Produsen
 Penghasil barang dan jasa.
 Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli
sebagai pemimpin perusahaan
 Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan
sewa..
 Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
 Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung
jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
 Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
 Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai
kompensasi kepada negara.
3. Peran pemerintah
a. Sebagai pengatur kehidupan ekonomi.
b. Membuat perencanaan jangka panjang dan menengah (GBHN)
c. Menyediakan sarana dan prasarana pembangunan.
d. Menetapkan peraturan perundangan untuk mengatur, melindungi, atau menentukan cara-cara melakukan
kegiatan ekonomi.
e. Sebagai konsumen. Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam barang atau jasa,
misalkan kegiatan administrasi pemerintah diperlukan alat tulis dan peralatan kantor untuk transportasi
diperlukan kendaraan, dan sebagainya. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai konsumen.
f. Sebagai produsen. Pemerintah bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang atau jasa yang
menyangkut kepentingan orang banyak yang dilakukan melalui bumn.
4. Masyarakat luar negeri.
a. Mengelola investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan perusahaan milik asing dan swasta
nasional (joint venture).
b. Menerima bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau lembaga keuangan internasional.
c. Pengekspor atau pengimpor barang dan jasa.
d. wisatawan mancanegara.

Siapa tahu saudara minat baca Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi

B. HUBUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI.


Setelah mengetahui tentang peranan konsumsi dan produksi apakah kalian tahu tentang hubungan antara
keduanya dalam perekonomian Indonesia. Konsumsi dan produksi tentu tidak bisa dilepaskan antara satu sama
lain. Mengapa? Tentu pertanyan ini akan kalian ajukan. Maka, untuk menjawab pertanyaan kalian simak
hubungan antara produsen dan konsumen dibawah ini!
Pernahkan kalian pergi kesebuah pusat perbelanjaan? Jika iya, apakah kalian pernah membeli sebuah
barang sebagai pelengkap kebutuhan? Konsumsi merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia tidak
tergantung pada jenis dan macam barang itu sendiri. Maka bisa disimpulkan bahwa setiap manusia akan
melakukan kegiatan konsumsi setiap hari selama masa hidupnya.
Apakah kalian pernah berpikir apakah barang yang ditawarkan penjual (produsen) dapat terjual semua
apabila konsumen tidak memilih barang tersebut? Hubungan antara produsen dan konsumen merupakan sebuah
hubungan sebab akibat yang selalu beriringan antara satu dan lainnya. Bisa dikatakan bahwa tanpa adanya
konsumen maka kegiatan produsen dalam memproduksi barang tidak akan berjalan dengan lancar bisa pula
akan mengalami kebangkrutan, begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya produsen konsumen akan kesulitan
bahkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan.
Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling berpengaruh. Dimana produsen sebagai
penyedia layanan dan konsumen sebagai pemakai layanan akan berusaha untuk mencapai kepuasan-kepuasan
maksimum masing-masing.

ngevaluasi Masalah-Masalah Ekonomi

Masalah Ekonomi Klasik

Kebutuhan Manusia adalah sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat hidup layak/laik. Inti masalah
ekonomi klasik adalah kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat
pemuas yang terbatas

Kita sebagai manusia tidak lepas dari kebutuhan hidup, kebutuhan hidup dipenuhi guna menjaga kelangsungan
hidup. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus bekerja guna memperoleh penghasilan. Hal ini
semua dilakukan dalam rangka memenuhi semua kebutuhan. Jadi kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang kita perlukan untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai kesejahteraan.

Jika seseorang dapat mencukupi semua kebutuhannya maka orang tersebut telah mencapai kemakmuran.
Kemakmuran merupakan keseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan.

Di bawah ini terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan dan manusia, yaitu faktor
ekstern dan intern.

Faktor Intern
Faktor intern yaitu faktor-faktor yang timbul dari manusia itu sendiri, antara lain :

1. Profesi atau pekerjaan


2. Jenis kelamin
3. Usia
4. Tingkat pendidikan
5. Perasaan tidak puas

Faktor Ekstern
Faktor ekstern yaitu yang timbul dari luar diri manusia, misalnya :

1. Keadaan alam
2. Agama/kepercayaan
3. Adat istiadat
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Perkembangan zaman dan teknologi

Penggolongan Kebutuhan Manusia


Kebutuhan manusia digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu :

Menurut tingkat kepentingan atau intensitasnya


Terdiri dari :

Kebutuhan primer/pokok
Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan hidup.
Misalnya kebutuhan terhadap minuman dan perumahan (rumah).
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari setiap diri manusia, maka sering disebut juga
kebutuhan alami.

1. Kebutuhan sekunder/pelengkap adalah kebutuhan yang dipenuhi untuk melengkapi kebutuhan


primer. Karena kebutuhan ini bersifat melengkapi kebutuhan manusia. Misalnya kebutuhan akan alat-
alat rumahtangga, alat-alat sekolah, kendaraan, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan tambahan yang berupa barang-barang mewah. Misalnya barang-
barang perhiasan (emas, berlian), mobil mewah, villa, dan sebagainya.

Menurut waktunya
Menurut waktunya kebutuhan dapat dibedakan menjadi :

1. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi saat itu juga. Misalnya
seorang yang baru lapar. Kebutuhan yang harus dipenuhi adalah makanan dan minuman.
2. Kebutuhan yang akan datang yaitu kebutuhan yang dipenuhi untuk keperluan masa akan datang.
Misalnya kita mulai sekarang menabung, ini digunakan untu7k memenuhi kebutuhan masa yang akan
datang.

Menurut subyek yang menggunakan


1. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi keperluan individu. Misalnya
kita seorang pelajar membutuhkan buku atau alat-alat pelajaran.
2. Kebutuhan kolektif atau bersama, yaitu kebutuhan untuk memenuhi keperluan bersama/kelompok.
Misalnya kegiatan siskamling, kegiatan pramuka, kegiatan olahraga dan sebagainya.

Alat Pemuas Kebutuhan

Jika kalian banyak memiliki kebutuhan maka harus ada alat pemuas kebutuhan. Berbagai alat pemuas
kebutuhan ini dapat dibedakan dengan dua macam, yaitu barang dan jasa.

Barang adalah segala sesuatu yang tampak dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya :
makanan, buku, pakaian, dan lain-lain.

Jasa adalah sesuatu yang tidak tampak tetapi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya : ilmu
pengetahuan, ibadah, hiburan/rekreasi dan lain-lain.

Jenis barang dapat dibedakan sebagai berikut :

Menurut kelangkaannya
Barang ekonomis
Barang ekonomis yaitu barang yang jumlahnya terbatas sehingga untuk memperolehnya perlu mengeluarkan
pengorbanan. Contohnya : makanan, pakaian, alat-alat sekolah, dan lain-lain.

Barang bebas
Barang bebas artinya barang yang tersedia cukup banyak sehingga manusia untuk memperolehnya tidak perlu
mengeluarkan pengorbanan. Misalnya : sinar matahari, udara.

Menurut cara penggunaannya


Barang subtitusi/pengganti
Barang substitusi yaitu barang yang dapat digunkan untuk menggantikan barang lain dengan tujuan yang sama.
Misalnya : minyak tanah diganti kayu bakar untuk memasak, gula jawa diganti gula pasir.

Barang komplementer
Barang komplementer yaitu barang yang penggunaannya bersama-sama dengan barang lain. Misalnya : kapur
dengan papan tulis, buku tulis dengan pulpen, sepeda motor dengan bensin.

Menurut tujuan pemakainnya


Barang konsumsi
Barang konsumsi artinya barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh : nasi,
makanan, pakaiann, sepatu, dan lain-lain.

Barang modal
Barang modal yaitu barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain, contoh : kayu/papan digunakan
untuk membuat meja, kain untuk membuat baju, dan lain-lain.

Kegunaan (Utility) Benda


Macam-macam guna barang sebagai berikut :

Guna waktu (time utility)


Barang digunakan apabila digunakan pada waktu yang tepat. Contoh : payung digunakan pada waktu hujan,
obat digunakan pada waktu sakit dan lain-lain.

Guna tempat (place utility)


Barang berguna bila ditempatkan pada tempat yang tepat. Misalnya : batu didaerah pegunungan atau hulu
sungai, akan bermanfaat apabila dipindahkan tempat ke kota untuk bahan bangunan atau untuk perbaikan jalan.

Guna bentuk (form utility)


Barang berguna apabila dirubah bentuknya sesuai dengan kebutuhan manusia, misalnya : kayu/papan diubah
menjadi mejaa, kursi, dan sebagainya.

Guna milik (ownership utility)


Barang berguna apabila barang tersebut sudah menjadi miliknya. Sepeda ditoko akan berguna apabila sudah
dibeli dan dimiliki oleh seseorang.

Guna unsur (elemen utility)


Barang akan lebih berguna didalamnya, misalnya : obat.

Kelangkaan Sumber Daya


Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan sumber daya (resource). Dengan menggunakan sumber daya
ekonomi yang ada melalui proses produksi dapat dihasilkan barang-barang dan jasa.

Sumber daya alam (SDA : Natural Resource)


Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah. Misalnya : tanah, air, biotis
(hewan dan tumbuhan), gas bumi, sumber-sumber mineral, udara, angin, dan lain sebagainya.

Berdasarkan kemampuannya untuk memperbaharui diri, maka sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :

Sumber daya alam yang dapat dipulihkan (diperbaharui), misalnya : hutan.


Sumber daya yang tidak dapat pulih (diperbaharui), misalnya : mineral, minyak, gas bumi, dan lain-lain.
Sumber daya manusia (SDM)
Sumber daya manusia juga dapat disebut tenaga kerja, apabila semua tenaga kerja dapat dipergunakan penuh
sebagai faktor produksi maka akan dapat meningkatkan produksi barang-barang maupun jasa.

Modal (kapital)
Modal atau kapital merupakan salah satu faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi. Modal
dapat berfungsi untuk meningkatkan produksi. Demikian suatu perusahaan memerlukan banyak modal yang
berupa gedung, alat-alat produksi, bahan mentah dan lain-lain.

Kelangkaan sumber daya ekonomi maupun barang dan jasa dapat pula disebabkan oleh hal-hal berikut :

Terjadinya bencana alam, seperti : banjir, gempa bumi, kebakaran, tsunami, dan lain-lain.
Perang atau konflik antara bangsa/negara
Keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia
Kerusakan yang disebabkan oleh manusia, seperti : penebangan liar (ilegal logging)
Pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga tidak mampu diimbangi oleh pertambahan produksi
Keahlian/skill
Keahlian dapat diartikan seorang pengusaha yang mampu untuk menyatukan dan mengelola ketiga sumber
daya di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.

Masalah Ekonomi Modern

Masalah pokok dalam ekonomi menurut aliran klasik (Adam Smith) terdiri atas: Produksi, Distribusi,
Konsumsi. Sedangkan menurut ajaran aliran ekonomi modern yang dipelopori Paul A. Samuelson, ada tiga
masalah poko ekomoni, antara lain :

Barang apa yang diproduksi (What) ?


Manusia dihadapkan pada alternatif yaitu dari berbagai macam produk/ output, manakah yang harus diproduksi
dan berapa jumlahnya.kali ini penentuannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat semata,
melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan maksimum.

Bagaimana cara memproduksi barang ( How) ?


Merencanakan dan menentuka langkah produksi barang dan jasa. Maksudnya berhubungan dengan penggunaan
teknologi tinggi(intensifikasi modal/mesin) atau dengan teknologi sederhana(intensifikasi tenaga kerja). Jadi
masyarakat atau produsen akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan tersebut dan alasan-alasan serta
pertimbangan apa yang melatar belakangi terhadap pilihan tersebut.

Untuk siapa barang atau jasa diproduksi (for whom) ?


Kepada siapa barang-barang/ sumber daya alam atau jenis itu diproduksi?Jawabannhya adalah kepada
masyarakat/konsumen yang mampu membayar produk tersebut. Konsumen adalah setiap rumahtangga yang
mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa yang dilakukan secara individu maupun
kelompok.

PERTEMUAN KE-1 LALU LINTAS PEMBAYARAN DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI
Posted: January 12, 2011 in PERDAGANGAN DALAM NEGERI
Tags: BUKU LALU LINTAS PEMBAYARAN

Lalu Lintas Pembayaran Dalam Negeri dan Luar Negeri adalah salah satu mata kuliah yang diikuti oleh siswa
jurusan Managemen Keuangan dan Perbankan – Program D3
————————————————

Apa yang dimaksud dengan Lalu Lintas Pembayaran Dalam Negeri dan Luar Negeri ? pastinya terkait dengan
suatu sistem pembayaran.
SISTEM PEMBAYARAN adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang
dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi.

KOMPONEN SISTEM PEMBAYARAN, ini meliputi :


1. Alat pembayaran
2. Mekanisme sistem pembayaran ( kliring, RTGS, SWIFT—> settlement)
3. Lembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran (bank, non bank penyelenggara transfer dana, perusahaan
switching, juga bank sentral).

ad.1. ALAT PEMBAYARAN alat


pembayaran yang diterima secara umum dan dijadikan alat pembayaran yang sah adalah UANG
I. DEFINISI UANG Definisi : Uang
dalam ilmu ekonomi tradisional sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum.
Dalam ilmu ekonomi modern,adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran
bagi pembelian barang-barang dan jasa serta kekayaan berharga lainnya untuk pembayaran hutang.

II. JENIS UANG Uang itu sendiri


dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Berdasarkan Bahan (material)
2. Berdasarkan Nilai
3. Berdasarkan Jenis Currency
ad.1. Berdasarkan Bahan (material)nya, jenis uang dibagi menjadi dua (2), yaitu :
a. Uang Logam (COINS)
b. Uang Kertas (BANK NOTES), yang terdiri dari dua macam, yaitu :
b.1. Uang kartal atau common money, yaitu uang kertas yang dipegang atau dimiliki oleh masyarakat secara
luas dan menjadi alat pembayaran yang sah yang digunakan dalam penyelesaian transaksi ekonomi.

di INDONESIA, uang kartal awal mulanya diterbitkan oleh PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA namun
sejak dikeluarkannya UU No.13 Tahun 1968 Pasal 26 ayat 1 -Hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut,
dan menetapkan bank sentral sebagai satu satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk
menciptakan uang disebut dengan HAK OKTROI

Karakteristik uang kartal : 1. Diciptakan


oleh Bank sentral; 2. dimiliki masyarakat secara umum dalam bentuk tunai atau cash; 3. beredar disemua
lapisan masyarakat; 4. sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam transaksi
jual beli.

b.2. uang giral seperti cek, bilyet giro. Karakteristik uang giral : 1.
diciptakan oleh bank umum; 2. uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan yang dapat ditarik
sesuai kebutuhan; 3. beredar di kalangan tertentu.; 4. masyarakat berhak untuk menolaknya sebagai alat
pembayaran ; 5. penarikan uang giral dapat dilakukan dengan instrument yang sering disebut dengan cek, bilyet
giro atau alat penarikan uang lainnya yang berlaku.

ad.2. Berdasarkan nilainya, jenis uang dibagi menjadi dua (2 ) macam, yaitu :
a. Uang bernilai penuh (FULL BODIED MONEY)
yang dimaksud uang bernilai penuh adalah uang yang nilai instrinsiknya sama dengan nilai nominalnya
b. Uang yang tidak bernilai penuh (REPRESENTATIVE FULL BODIED MONEY) atau dikenal dengan nama
“TOKEN MONEY”
yang dimaksud dengan uang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai instrinsiknya lebih kecil dari nilai
nominalnya.

ad.3. Berdasarkan jenis currencynya, dibagi menjadi dua(2) yaitu :


a. uang lokal (uang yang berlaku disuatu negara tertentu, contohnya, di Indonesia uang lokalnya adalah IDR –
INDONESIA RUPIAH atau biasa disingkat Rp.)
b. uang asing (uang yang diperjual belikan di suatu negara tertentu selain atau diluar dari uang lokalnya, di
Indonesia apa yang disebut dengan mata uang asing yaitu uang yang diperjualbelikan atau diperdagangkan
sebagai komoditi seperti USD, JPY, EURO, SAR, DEM, GBP, AUD, HKD, SGD dls yang tentunya terdapat
catatan kurs pada Bank Indonesia).

III. BANK NOTES di Indonesia ,


uang asing yang dapat diperjualbelikan harus terdapat catatan kurs pada Bank Indonesia, dan hanya uang kertas
asing saja yang dapat diperjualbelikan atau sering disebut dengan “BANK NOTES”, uang logam asing
(COINS) tidak dapat diperjualbelikan.

Banknotes atau CASH NOTE adalah uang kertas asing yang merupakan alat pembayaran yang sah di negara
penerbit, namun merupakan barang dagangan/komoditi di negara lain (termasuk di Indonesia). Bank notes
adalah devisa tunai.

Bank notes dapat diperjualbelikan di lembaga keuangan baik bank maupun non-bank yang telah mendapat ijin
untuk melakukan transaksi devsa, seperti : Bank Devisa, Money Changer.

peserta pasar valas dalam transaksi jual beli valuta asing akan menetapkan dua harga pasar untuk setiap
currency (mata uang)/ rate quotation , yaitu : 1. buying rate ; 2. selling rate atau
sering juga disebut “TWO WAY RATE” atau “TWO WAY MARKET PRICE”

Standard Quotation yang berlaku dipasar foreign exchange terdiri dari 2 cara, yaitu : 1. USD sebagai
REFFERENCE CURRENCY; 2. USD sebagai NON-REFFERENCE CURRENCY

1. USD sebagai REFFERENCE CURRENCY, penulisannya sebagai berikut : USD/DEM=2.1324/33

2.USD sebagai NON-REFFERENCE CURRENCY, penulisannya sebagai berikut: EUR/USD=0.9167/72 ;


GBP/USD=1.5548/56 ; AUD/USD=0.5841/46 ; NZD/USD=0.4850/57
IV. FUNGSI UANG fungsi uang
terbagi dua, yaitu fungsi inti dan fungsi turunan atau derivative, fungsi inti uang yaitu : 1. Unit of
Account (satuan hitung); 2. Medium of Exchange (alat tukar); 3. Valuta (alat penyimpan nilai).

sedangkan fungsi turunan uang terdiri dari : 1. alat pembayaran (derivative function payment instrument);
2.standar pencicilan hutang (derivative function deffered payment); 3. alat penimbun atau pemindahan
kekayaan (derivative function capital); 4. alat untuk meningkatkan status sosial (derivative function social
status)

V. KRITERIA UANG 1.acceptability


and recognizability; 2. stability of value; 3. elasticity of supply; 4. portablility;5. durability; 6. divisibility

Anda mungkin juga menyukai