Anda di halaman 1dari 13

1 Ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Inggris:
scarcity).
Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar
diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling
terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa
dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.
Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang
moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya
ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan
manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar
bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi,
merkantilisme, Bretton Woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam
konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam
berbagai bidang di mana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan,
pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of
Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa
ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya
ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini
kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

2 masalah ekonomi (kelangkaan/scarcity dan kebutuhan yang


relatif tidak terbatas)
Masalah Ekonomi
Manusia sering mengeluhkan hidupnya memiliki banyak sekali masalah. Tidak
seorang pun yang hidup di dunia ini yang tidak memiliki masalah baik masalah kecil
maupun masalah yang besar yang dapat mengancam kehidupannya. Apakah yang
menyebabkan permasalahan itu timbul? Bagaimana cara mengatasinya? Untuk
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus mengetahui apa yang
dimaksud dengan masalah. Para ahli mengartikan bahwa masalah adalah
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Jadi, semakin banyak kita memiliki
harapan, semakin banyak pula harapan yang mungkin tidak terkabul. Hal tersebut
yang biasanya akan menimbulkan masalah. Begitu juga secara ekonomi. Manusia
secara alami memiliki banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi, namun di sisi
lain alat pemuas kebutuhan tersebut sangat terbatas. Dari kesenjangan itulah
kemudian timbul masalah ekonomi. Tidak setiap masalah berdampak negatif bagi
kita. Masalah ekonomi memacu kita untuk dapat menyelesaikannya dan mendorong
untuk memanfaatkan seluruh potensi diri dan lingkungannya. Hal ini yang akan
membawa bangsa kita pada kemajuan. Walaupun demikian, jika kita salah
memanfaatkan seluruh potensi tersebut, hal itu dapat juga membawa ke arah
kehancuran. Pada Bab I inilah kita akan membahas masalah ekonomi dalam
kaitannya dengan kebutuhan manusia dan kelangkaan.
B. Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kehidupan manusia memiliki banyak sekali
kebutuhan yang akhirnya dapat menimbulkan masalah ekonomi. Kebutuhan timbul
karena adanya tuntutan fisik dan/atau psikis agar dapat hidup layak sebagai
manusia sehingga kebutuhan manusia sangat beraneka ragam dan sering tidak
dapat dipuaskan. Hal ini menyebabkan kebutuhan menjadi tidak terbatas Keinginan
dan kebutuhan kadang disamakan pengertiannya, padahal sesungguhnya ada
perbedaan mendasar yang membedakan antara kedua hal tersebut. Keinginan
adalah hasrat dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi tidak memengaruhi
kelangsungan hidupnya, sedangkan kebutuhan adalah hasrat yang timbul dalam diri
manusia yang jika tidak terpenuhi dapat memengaruhi kelangsungan hidupnya.
Dalam pembahasan ini kita akan menggunakan istilah kebutuhan untuk
menunjukkan segala hasrat manusia terhadap sesuatu baik itu hanya berupa
keinginan ataupun kebutuhan itu sendiri.
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut

1. Sifat alami manusia


Sudah menjadi sifat alami manusia untuk tidak cepat puas pada segala sesuatu
yang sudah dimilikinya. Ketika sudah mendapatkan sesuatu maka akan muncul
kebutuhan lainnya seiring dengan situasi dan kondisi.

2. Tingkat pendapatan
Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang semakin banyak kebutuhan hidupnya.
Misalnya, kebutuhan seorang pengusaha kaya berbeda dengan kebutuhan para
karyawannya.

3. Lingkungan Alam
Untuk dapat bertahan hidup maka manusia selalu berusaha untuk menyesuaikan diri
dan kebutuhan hidupnya dengan keadaan alam sekitarnya. Kebutuhan hidup di
daerah dingin akan berbeda dibandingkan dengan kebutuhan hidup di daerah tropis,
baik dari segi makanan, pakaian maupun perumahan.

4. Lingkungan sosial
Secara naluriah manusia mempunyai kebiasaan meniru tingkah laku orang lain
sehingga jumlah dan jenis kebutuhan hidupnya juga akan sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya. Seseorang yang tinggal di lingkungan ekonomi tinggi akan
terpacu dirinya untuk dapat menyesuaikan dengan lingkungan sosialnya.

5. Kemajuan teknologi informasi


Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan kepada seseorang
untuk mendapatkan informasi sekaligus membeli suatu barang. Hal tersebut dapat
mendorong bertambahnya kebutuhan seseorang.

6. Agama dan kepercayaan


Perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut seseorang mengakibatkan
timbulnya berbagai macam kebutuhan yang berbeda sesuai dengan norma agama
yang dianutnya.
7. Akulturasi budaya
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan hidup seseorang baik
kebudayaan sendiri maupun kebudayaan yang datangnya dari luar. Hal ini
menyebabkan terbentuknya pola perilaku dan kebiasaan yang berbeda yang akan
menimbulkan berbagai macam kebutuhan.
8. Perdagangan internasional
Adanya perdagangan internasional menimbulkan terjadinya aliran barang dari luar
negeri yang dapat mendorong peningkatan kebutuhan hidup.

engertian Kelangkaan (Scarcity)


Apakah yang dimaksud dengan kelangkaan?
Kelangkaan berasal dari kata “langka” yang menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia karangan Prof. Dr. J. S. Badudu dan Prof. Sutan M. Zain, berarti: jarang,
sukar didapat, jarang ditemukan karena sangat sedikit. Jadi, dalam hal ini
kelangkaan bisa diartikan sebagai keadaan yang menunjukkan sukar didapatnya
sesuatu hal karena jumlahnya yang terbatas.
Seperti telah kita ketahui, manusia dalam hidupnya memerlukan beraneka ragam
kebutuhan. Kebutuhan manusia dari hari ke hari bukan berkurang melainkan
semakin bertambah, baik jenis maupun jumlahnya. Mengapa? Karena selain
manusia memiliki sifat selalu merasa kurang puas, jumlah manusia semakin hari
juga semakin banyak.
4 Jenis Kelangkaan (Scarcity) Sumber Daya Ekonomi dan Contohnya Lengkap
Bila pada tahun 1980-an penduduk dunia berjumlah empat miliar lebih maka
diperkirakan pada tahun 2000-an sudah mencapai lebih dari lima miliar. Dengan
demikian kebutuhan manusia akan terus bertambah. Sehingga dikatakan bahwa
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas.
Berkebalikan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sumber daya yang
berguna untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut justru bersifat terbatas atau
langka. Kelangkaan sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan
dari pengolahan sumber daya tersebut juga bersifat langka atau terbatas.
Kelangkaan inilah yang mengharuskan manusia mengeluarkan pengorbanan untuk
mendapatkan barang dan jasa. Pengorbanan bisa berupa uang, tenaga atau
keterampilan, dan modal. Apabila seorang petani memerlukan beras, ia harus
mengorbankan tenaga dan modal berupa bibit padi, cangkul dan pupuk untuk
memperolehnya.
Dan, bila petani memerlukan sepatu, televisi atau handphone makanya dia harus
membelinya dengan uang. Itulah jawaban mengapa hampir semua barang dan jasa
yang kita butuhkan harus kita beli dengan uang, seperti pada pertanyaan di atas.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan pengertian dari kelangkaan yaitu sebagai
berikut.kelangkaan (scarcity) adalah kondisi persediaan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang relatif terbatas sementara kebutuhan manusia
tidak terbatas.

Macam-Macam Kelangkaan (Scarcity)


Jenis dan jumlah barang yang diproduksi, bagaimana cara memproduksinya dan
untuk siapa barang itu diproduksi, tidak akan menjadi masalah pokok dalam
perekonomian apabila sumbersumber produksi yang tersedia tidak terbatas
jumlahnya.
Jenis-jenis kelangkaan yang penting dalam ketersediaan sumber daya ekonomi
meliputi kelangkaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal,
dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).

1. Kelangkaan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terkandung di alam yang terdiri atas
sumber daya biotik (hewan dan tumbuhan) dan sumber daya abiotik (tanah, air,
udara, iklim, dan barang tambang). Sumber daya alam sudah tersedia di alam, tetapi
masih harus digali terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Dalam pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan secara terus-menerus dapat
mengakibatkan sumber daya alam tersebut akan habis. Pada akhirnya berdampak
kelangkaan sumber daya alam tersebut. Contohnya kelangkaan Bahan Bakar
Minyak (BBM) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia sebagai akibat konsumsi
masyarakat yang berlebihan.

2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia


Peran manusia dalam kegiatan ekonomi tidak hanya sebagai sumber daya tetapi
juga sebagai pengguna hasil-hasil kegiatan ekonomi. Kelangkaan sumber daya
manusia terdiri dari kelangkaan secara kuantitas, dalam bentuk jumlahnya secara
fisik, dan yang lebih penting kelangkaan secara kualitas, dalam bentuk kemampuan
pikirnya.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan tersebut, manusia dituntut untuk
meningkatkan kemampuan pikirnya, yaitu dengan meningkatkan pendidikan,
pengetahuan, wawasan, keahlian, dan penguasaan teknologi, sehingga menjadi
tenaga yang terdidik dan tenaga yang memiliki keterampilan.

3. Kelangkaan Sumber Daya Modal


Sumber daya modal adalah segala sumber daya hasil buatan manusia yang dapat
digunakan untuk mempermudah terlaksananya proses produksi. Dari sumber daya
modal, dapat dihasilkan barang-barang atau produk yang memiliki nilai manfaat
tinggi bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Sumber daya modal bisa berbentuk uang, dan berbentuk modal fisik, yaitu bahan
mentah, gedung, peralatan, dan mesin-mesin. Kelangkaan sumber daya modal
bermuara pada kemauan dan kemampuan manusia sendiri. Pada dasarnya setiap
orang memiliki kemampuan untuk membentuk sumber daya modal tersebut.
Salah satu cara membentuk modal adalah kemauan yang kuat untuk bekerja keras
dan berusaha. Selain itu menabung dan mengembangkan daya cipta, manusia
dapat membangun kepemilikan modalnya sendiri, baik modal uang maupun modal
fisik.

4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan (Entrepreneurship)


Sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship) adalah faktor produksi yang tugas
dan fungsinya mengelola dan menggabungkan faktor produksi (alam, tenaga kerja,
dan modal) untuk menghasilkan barang dan jasa kebutuhan manusia.
Seorang entrepreneur yang berkualitas akan mampu menghasilkan produk-produk
yang bermutu dan disukai oleh pembeli dengan memanfaatkan sumber-sumber
yang ada. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) jumlahnya
masih sangat terbatas. Untuk memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan, seringkali
cara yang ditempuh adalah dengan mempelajari cerita sukses dari seorang
wirausaha yang sudah berhasil.
Langkah-langkah seorang wirausaha, meliputi tiga tahap, dimulai dari menemukan
ide, kemudian menuangkannya ke dalam inovasi (innovation) dan invensi (invention)
melalui penelitian dan pengembangan (research and development), sampai akhirnya
menjadi barang atau produk yang siap dijual.
Contoh seorang wirausaha yang berhasil adalah Bill Gates penemu DOS (Disc
Operating System) dan pendiri Microsoft, perusahaan perangkat lunak komputer
yang sangat terkenal. Di Indonesia sendiri banyak ditemukan wirausaha sukses,
seperti Bob Sadino (Pengusaha Retail).
Keterbatasan atau kelangkaan sumber-sumber daya produksi (sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan)
menyebabkan sarana atau alat pemuas kebutuhan yang tersedia menjadi terbatas
atau langka. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia
harus memerhatikan faktor optimalisasi.

3 PILIHAN DAN SKALA PRIORITAS


PILIHAN
Jika terjadi kelangkaan sumber daya, berarti tidak semua permintan yang tidak
terbatas dapat dipenuhi, maka manusia harus menentukan pilihannya. Pilihan
(choices) yang dibuat manusia ini merupakan keputusan ekonomi yang harus ia
ambil guna memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sebagai akibat dari adanya
sumber daya yang terbatas.
Dalam memilih setiap keputusan ekonomi, maka manusia harus membuat sebuah
daftar pilihan (skala prioritas) untuk menentukan mana yang hendak ia putuskan
sebagai pilihan ekonominya. Hal ini tentu memudahkan manusia untuk mengatasi
masalah ekonomi yang ia hadapi. Setiap kali memutuskan sebuah pilihan, berarti ia
harus mengorbankan sebuah pilihan ekonomi lainnya untuk tidak dipilih.
SKALA PRRIORITAS
1. Pengertian Skala Prioritas
Skala prioritas adalah suatu daftar bermacam macam kebutuhan yang disusun
berdasarkan tingkat kepentingannya,yaitu dari yang paling penting sampai dengan
kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya.
2. Penyusunan Skala Prioritas
Langkah langkah dalam menyusun daftar skala prioritas kebutuhan sebagai berikut
a. Mencatat semua kebutuhan yang ada.
b. Membuat urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
c. Membuat beberapa catatan kebutuhan alokasi dana yang ada.
d. Memilih catatan kebutuhan yang paling memberi manfaat secara optimal.
e. Belanja sesuai dengan daftar yang telah ditentukan

4 Kebutuhan dan Alat Pemuas Kebutuhan


Manusia dihadapkan pada masalah kebutuhan dan keinginan atau pemuas
kebutuhan. kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi agar orang dapat
bertahan hidup. kebutuhan manusia tidak ada yang persis sama.
a. Macam-macam kebutuhan
1) Kebutuhan menurut intensitas kegunaan
a. Kebutuhan Primer adalah kebutuhan yang wajib dipenuhi. contohnya sandang,
pangan dan papan.
b. Kebutuhan Sekunder
c. Kebutuhan Tersier
2) Kebutuhan menurut bentuk dan sifatnya
a. Kebutuhan Jasmani
b. Kebutuhan Rohani
3) Kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan
a. Kebutuhan Individu (perorangan)
b. Kebutuhan Kelompok ( kolektif)
4) Kebutuhan menurut waktu
a. Kebutuhan Sekarang
b. Kebutuhan masa datang (masa depan)

b. Alat Pemuas kebutuhan


Dalam ilmu ekonomi alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi dua jenis yakni barang
dan jasa.
1) Barang
Barang dapat diartikan berupa segala sesuatu yang berwujud, dapat dilihat dan
diraba, misalnya perabotan rumah tangga, perlengkapan sekolah, perlengkapan
elektronik dan lain-lain.
a) Alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan ketersediaannya
1) Barang ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang diperoleh apabila manusia mengeluarkan
pengorbanan tertentu berupa uang dan waktu, karena jumlahnya terbatas. Misalnya
siswa mengeluarkan uang untuk mendapatkan tas atau sepatu.
2) Barang bebas
Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melimpah dan dapat
diambil begitu saja tanpa pengorbanan. Misalnya air laut, udara, sinar matahari, dll.
3) Barang illith
Barang illith adalah barang yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat menimbulkan
kerugian dan bahaya bagi kehidupan manusia. Misalnya luapan air sungai,
kebakaran, dll.
b) Barang berdasarkan tujuan penggunaan
1) Barang konsumsi
Adalah barang yang dapat dikonsumsi langsung untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
2) Barang produksi
Adalah barang yang digunakan untuk mendukung proses produksi agar
menghasilkan barang dan jasa. Misalnya bahan baku, bahan setengah jadi, modal,
dll.
c) Barang berdasarkan proses produksi
1) Bahan Mentah
Bahan mentah adalah bahan yang belum pernah mengalami proses pengolahan.
Bahan mentah disebut juga bahan baku. Contohnya: a) dari hasil tambang; minyak
bumi, tembaga, timah, perak, batu bara, dan lain-lain. b) dari hasil hutan; kayu,
damar, rotan, dan sebagainya. c) dari perkebunan; teh, tembakau, kopi, dan
sebagainya. d) dari hasil pertanian; padi, palawija, sayuran, dan sebagainya
2) Bahan Setengah Jadi
Bahan setengah jadi adalah bahan yang sudah diolah tetapi belum menjadi produk
akhir. Agar menjadi bahan siap pakai perlu pengolahan lebih lanjut. Contohnya,
benang; bila diolah lebih lanjut akan menjadi kain. Kain bila diolah lebih lanjut akan
menjadi baju yang siap pakai.
3) Bahan Siap Pakai (Bahan Jadi)
Bahan jadi adalah bahan yang siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan.
Contohnya, tas, sepatu, baju, dan sebagainya.
d) Barang menurut hubungan dengan barang lain
a) Barang Substitusi ( pengganti)
merupakan barang yang digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain.
Mislanya gas menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar, sagu
menggantikan beras sebagai makanan pokok, dll.
b) Barang komplementer (pelengkap)
merupakan barang yang jika digunakan secara bersama-sama akan memiliki
nilai guna. Misalnya mobil dapat dijalankan jika diisi bensin.dll.
2) Jasa
Sedangkan jasa dapat diartikan segala sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat
dirasakan manfaatnya, misalnya layanan kesehatan (medis), Bimbingan Konseling
(BK), konsultan hukum dan keuangan, dll.

5 Biaya peluang
Biaya peluang atau biaya kesempatan (bahasa Inggris: Opportunity Cost) adalah
biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-
hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan.
Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan jumlah
uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli
sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan
untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk
bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV.
"Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.

Pilihan ekonomi adalah keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang
langka dengan cara tertentu. Kita harus memutuskan untuk memilih dan
menentukan berapa banyak barang yang akan dibeli. Untuk membuat pilihan, kita
perlu menyeimbangkan manfaat yang kita peroleh jika kita memiliki sesuatu dan
biaya yang harus kita keluarkan jika kita harus mengorbankan sesuatu.

6 Prinsip ekonomi
Apa itu prinsip ekonomi? Pengertian Prinsip Ekonomi adalah suatu usaha untuk
memperoleh hasil semaksimal mungkin dengan melakukan pengorbanan seminim/
sekecil mungkin.
Ada juga yang menyebutkan pengertian prinsip ekonomi sebagai suatu usaha untuk
mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tertentu dengan melakukan pengorbanan
sekecil mungkin.
Dengan kata lain, pelaksanaan prinsip ekonomi ini bertujuan agar manusia dapat
memenuhi kebutuhan ekonominya dengan cara yang efektif dan efisien.
Tujuan Prinsip Ekonomi
Seperti yang sudah disebutkan pada pengertian prinsip ekonomi di atas, tujuan
utama dari prinsip ekonomi adalah agar manusia dapat memenuhi kebutuhan
ekonominya dengan cara yang efektif dan efisien.
Selain itu, ada beberapa tujuan prinsip ekonomi tersebut, yaitu:
Untuk mencegah terjadinya pemborosan dalam hal konsumsi.
Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kerugian akibat kesalahan tertentu.
Untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari kegiatan ekonomi.
Agar dapat menggunakan modal dan kemampuan yang dimiliki secara maksimal.
Setelah memahami pengertian prinsip ekonomi, tentunya kita juga perlu mengetahui
apa saja ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri prinsip ekonomi adalah:
Selalu bertindak hemat dalam segala hal
Bertindak ekonomis, yaitu dengan memperhitungkan untung rugi dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
Bertindak rasional dengan memprioritaskan kebutuhan yang paling penting
terlebih dahulu.
Membuat perencanaan yang baik mengenai pengeluaran untuk kebutuhan.
Memiliki prinsip bahwa pengeluaran biaya harus disesuaikan dengan pendapatan.

Jenis Prinsip Ekonomi


Secara umum prinsip ekonomi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Mengacu
pada pengertian prinsip ekonomi, berikut ini adalah jenis-jenis prinsip ekonomi
tersebut:
1. Prinsip Produsen
Prinsip ekonomi ini dipakai untuk menentukan bahan baku, peralatan produksi, dan
biaya produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Prinsip produsen ini berusaha
untuk menghasilkan produk berkualitas sebaik mungkin, dan menekan biaya
serendah-rendahnya.
2. Prinsip Penjual
Prinsip penjual/ pedagang digunakan dalam menjalankan berbagai jenis usaha
niaga agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
Prinsip penjual terfokus pada kegiatan promosi/ iklan, pemberian hadiah, dan
kegiatan pemasaran lainnya untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. Semakin
banyak pelanggan maka potensi keuntungan akan semakin besar.
3. Prinsip Pembeli
Prinsip pembeli adalah jenis prinsip ekonomi yang dipakai untuk memperolah produk
(barang atau jasa) yang berkualitas baik, namun dengan harga semurah mungkin

7 Motif ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan, dorongan, dan aktivitas yang dilaukan seorang atau
badan untuk menuntut tindakan ekonomi. Motif berasal dari kata motive (Bahasa
Inggris) yang berarti penjelasan atau penggeraknya.

Setiap alasan dapat mendorong orang untuk mencoba melakukan aktivitas, kegiatan
atau tindakan. Dan setiap aktivitas, kegiatan atau tindakan seseorang itu didorong
oleh keinginan / motif untuk mencapai tujuan yang terikat.

Contoh motif dalam ukuran ekonomi adalah sebagai berikut:

Seorang petani rajin dan tekun untuk menciptakan hasil panennya dengan baik.
Seorang pemulung bekerja sampai malam hari, supaya keuntungan finansialnya
akan meningkat.
Seorang pebisnis mempromosikan produknya di tv agar produknya laku terjual
habis.
Portugis menjajah timor-timor agar bisa mengelola dan menguasai kekayaan
alamnya.

Setiap orang memiliki kebutuhan untuk memuaskan hasratnya dengan jumlah


maksimal sesuai keinginannya. Memenuhi keinginan tersebut membutuhkan
langkah-langkah tindakan. Tindakan yang dilakukan manusia untuk memuaskan
keinginannya bisa dianggap sebagai tindakan ekonomi.

Tindakan seseorang harus memiliki alasan yang transparan atau sebagai akibat dari
dorongan kuat untuk menuntut tindakan ekonomi. Penjelasan yang mendorong
seseorang untuk meminta tindakan ekonomi dikenal sebagai motif ekonomi. Motif
ekonomi adalah usaha atau upaya yang membangun orang didorong untuk
menuntut tindakan ekonomi.

Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran. Seseorang
yang melakukan tindakan ekonomi ini didorong oleh berbagai alasan secara spesifik
sebagai berikut:

Untuk meningkatkan kemakmuran masing-masing dengan motivasi memburu


keuntungan dan dengan prinsip pembaharuan atau pelopor.
Untuk memperoleh apresiasi gelar associate dari masyarakat umum.
Untuk meraih kekuasaan di masyarakat.
Ingin mencoba hal-hal yang sifatnya lebih kepada sosial.

Semua orang itu mempunyai keinginan yang tanpa ada batas. Begitu seseorang
terpenuhi keinginannya, yang lain bisa muncul. Sedangkan alat untuk pemuas
kebutuhan terbatas.
Oleh karena itu, tindakan yang diambil oleh seseorang didukung prinsip ekonomi
yaitu dengan pengorbanan yang eksplisit untuk mendapatkan hasil yang paling
banyak. Dengan demikian, tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan
didukung prinsip ekonomi.
Motif merupakan alasan seseorang untuk bertindak sesuatu atau dorongan dari
dalam diri manusia untuk berbuat. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan
seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena keinginan untuk mencari ilmu
dan menjadi manusia yang pandai.
Manusia bertindak karena adanya suatu keinginan. Kalau mau itu berhubungan
dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi. Terkait dengan pengertian
ekonomi, apakah motif ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi bisa analisis
kualitatif dari diri sendiri bisa juga dari lingkungannya.
Motif peraturan datang dari diri manusia sendiri disebut motif intrinsik, sedangkan
motif peraturan analisis kualitatif lingkungan disebut motif ekstrinsik.

Motif Instrik

Pengertian motif instrik adalah dorongan dalam melakukan sebuah tindakan


ekonomi yang timbul dari keamanan sendiri. Contohnya adalah:
Ali lapar, untuk menghilangkan rasa lapar, maka si Ali makan sebungkus nasi.
Kakek saya tua, jika berjalan harus memakai tongkat dikarenakan kakinya sudah
tak mampu dan butuh bantuan keseimbangan.

Motif Ekstrinsik
Pengertian motif ekstrinsik, sebuah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi
yang didorong oleh lingkungan atau orang lain. Contoh yaitu:

Karena sudah menjadi peraturan sebuah pesantren, maka para santri harus
bangun malam.
Saya akan menggunakan WhatSapp, karena teman-teman sudah lama
menggunakan.

Anda mungkin juga menyukai