Pada dasarnya setiap manusia akan berusaha mencukupi semua kebutuhannya dan cenderung
meningkatkan taraf hidup agar lebih baik. Manusia selalu tidak puas akan keberadaannya. Hari ini
harus lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
Dalam realita kehidupan, selalu dihadapkan pada masalah keinginan manusia untuk mencukupi
segala kehidupannya. Ini merupakan inti penegrtian ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
A. Pengertian Ekonomi
Menurut etimologi, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia, yang
merupakan perpaduan dari kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah, dan nomos adalah
aturan. Jadi ekonomi adalah aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga.
Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah kegiatan manusia dalam usahanya
memenuhi kebutuhan.
Ilmu ekonomi termasuk kelompok ilmu sosial. Manusia sendiri termasuk makhluk sosial
karena manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. Ilmu
ekonomi mempelajari kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kepentingan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya.
Definisi ilmu ekonomi yang sering digunakan “Ilmu ekonomi ialah ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka
memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemakmuran hidup manusia akan
tercapai apabila semua kebutuhan hidupnya terpenuhi. Untuk itu, orang harus melakukan
tindakan atu pengorbanan baik berupa tenaga, waktu, maupun materi (uang).
Orang dikatakan makmur apabila sebagian besar kebutuhannya terpenuhi. Setiap
kebutuhan yang terpenuhi akan tercapai kepuasan. Namun, kepuasan tersebut hanya bersifat
sementara. Maka tanpa pengendalian diri manusia akan menjadi serakah, selalu ingin
memuaskan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Berikut ini merupakan skema pembagian ilmu ekonomi, yang menunjukkan kedudukan
ilmu ekonomi dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Ilmu pengetahuan
(Science)
1. Matematika
2. Fisika
3. Kimia Ilmu kerohanian Ilmu sosial
4. Biologi
Gambar 6.1.
Skema Pembagian Ilmu Pengetahuan
B. Kelangkaan / Keterbatasan
Kemakmuran manusia akan tercapai apabila semua kebutuhan hidupnya terpenuhi. Untuk
memenuhinnya orang harus melakukan tindakan atu pengorbanan. Tanpa melakukan tindakan,
apa yang diinginkannya tidak akan terpenuhi. Hal ini disebabkan adanya faktor kelangkaan /
keterbatasan dari alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa.
Terbatasnya alat pemuas kebutuhan yang dihadapkan dengan kebutuhan manusia yang
tidak terbatas merupakan pokok permasalahan dari semua masalah ekonomi. Kenyataan
tersebut mendorong munculnya Ilmu Ekonomi.
C. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia
Secara alamiah manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan, baik kebutuhan lahir
maupun kebutuhan batin. Kebutuhan manusia sangat banyak ragamnya dan tidak terbatas
jumlahnya. Makin tinggi peradaban makin tinggi pula tingkat kebutuhan yang harus
dipenuhi.
Kebutuhan manusia akan selalu bertambah dan tidak terbatas walaupun setiap manusia
jenis kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya faktor usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Perbedaan
tingkat kebutuhan disebabkan oleh :
a. Status sosial (misalnya buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik berbeda dengan
guru);
b. Tingkat pendidikan (orang yang berpendidikan rendah berbeda kebutuhannya dengan
yang berpendidikan tinggi);
c. Kemajuan kebudayaan (kebutuhan orang zaman dulu dengan kebutuhan zaman
sekarang).
Hal ini berarti semakin tinggi status sosialnya, makin tinggi pendidikannya serta makin
tinggi peradabannya maka makin beragam kebutuhannya. Oleh karena kebutuhan tidak
terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhannya terbatas, manusia akan berusaha untuk
memperbanyak alat pemuas kebutuhan tersebut baik berupa barang atau jasa.
2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam
bentuk tuntunan untuk memperoleh pemenuhannya. Hal yang menjadi pokok permasalahan
dalam ekonomi adalah kebutuhan ekonomi yang akan melahirkan berbagai tindakan
ekonomi. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang
dapat dinilai dengan uang (yang disebut dengan harga).
a. Setiap orang mempunyai kebutuhan berbeda, misalnya menurut golongan, suku, agama,
dan kelompok masyarakat;
b. Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda;
c. Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang;
d. Kebutuhan dapat saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan.
Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas kebutuhan primer, sekunder,
dan tersier.
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mutlak dan harus dipenuhi karena untuk
mepertahankan hidupnya. Misalnya makan dan minum, pakaian, dan perumahan.
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya dapat hidup lebih
baik sebagai makhluk yang berbudaya. Kebutuhan sekunder menjadi pelengkap dari
kebutuhan primer. Tidak terpenuhinya kebutuhan sekunder tidak akan mengganggu
kelangsungan hidup manusia jika kebutuhan primer telah terpenuhi. Contoh kebutuhan
sekunder adalah pakaian yang bagus, buku-buku bacaan, sepatu, radio, sabun mandi,
pasta gigi.
c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan tingkat lanjut setelah
kebutuhan sekunder. Tingkat kebutuhan ini bertujuan untuk meningkatakan harga diri
karena dengan dapat memenuhi kebutuhan tersiserakan dipandang harga dirinya lebih
tinggi dari masyarakat sekitarnya. Hanya sebagian kecil saja orang yang dapat memnuhi
kebutuhan jenis ini. Contohnya mobil mewah, rumah mewah.
Menurut tujuan pemakainya, barang ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi barang
konsumsi dan barang produksi. Barang konsumsi adalah barang-barang yang dapat
memenuhi kebutuhan secara langsung (makanan, pakaian, sepatu, rokok, dan sebagainya).
Barang produksi adalah barang-barang yang merupakan alat pembantu dalam proses
produksi (mesin-mesin, mobil, batu bara, tenaga listrik, dan sebagainya).
Menurut sifat pemakaiannya, barang ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi barang
substitusi dan komplementer. Barang substitusi adalah barang-barang yang dapat saling
menggantikan pemakaiannya (mentega dengan minyak, beras dengan jagung). Barang
komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya harus bersama-sama (gula dengan
kopi mobil dengan bensin).
Menurut sifatnya, barang ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi barang konkret dan
barang abstrak. Barang konkret adalah barang-barang yang dapat dilihat (meja, rumah,
beras). Barang abstrak adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat memenuhi
kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum). Jasa bersifat habis saat dihasilkan.
Barang konkret dikategorikan sebagai barang, sedangkan barang abstrak sebagai jasa.
Barang dan jasa dalam ekonomi merupakan satu kesatuan, artinya istilah barang
dimaksudkan sebagai barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut seolah-olah serupa, tetapi
tidak sama. Serupa artinya barang dan jasa sama-sama berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Tidak sama artinya barang dan jasa memiliki dua perbedaan pokok, yaitu :
a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang
tidak berwujud.
b. Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi dengan konsumsi, sedangkan untuk
jasa tidak mungkin ada tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, keduanya
bersamaan.
Sumber produksi meliputi apa saja yang dapat dipakai untuk menghasilkan alat-alat
pemenuhan kebutuhan atau yang disebut barang. Sumber produksi adalah sumber daya alam
dan sumber daya manusia.
Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan manusia yang
pemenuhannya semata-mata ditujukan untuk member kepuasan kepada badan atau
jasmani. Kebutuhan jasmani bersifat materi. Misalnya makanan, pakaian, rumah,
kendaraan, dan kebutuhan yang bersifat kebendaan.
b. Kebutuhan rohani atau kebutuhan batin adalah kebutuhan manusia yang
pemenuhannya ditujukan untuk memberikan kepuasan batiniah, Kebutuhan rohani
bersifat material. Misalnya kebutuhan akan seni, pendidikan, agama, rekreasi, dan
kebutuhan yang berupa jasa.
Suatu barang memiliki nilai guna tinggi karena tempatnya yang tepat atau barang itu
telah dipindah tempatnya ke tempat dimana barang itu dapat digunakan. Contoh : pasir dan
batu di kota-kota lebih berguna daripada di sungai atau gunung, singkongg di tempat petani
kurang nilai ekonomi rendah dan akan bernilai tinggi setelah dibawa ke pabrik untuk
membuat kue.
Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila digunakan pada waktu
yang tepat. Contoh : payung berguna pada musim hujan, baju hangat pada musim dingin.
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena tepat pemilikannya. Contoh : SIM,
KTP hanya berguna bagi pemiliknya, mobil mewah hanya berguna bagi pemiliknya, dan
sebagainya.
Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik karena mutu atau
kualitasnya. Jadi barang yang bermutu akan berguna. Contoh : tekstil dengan alat modern
lebih bermutu dan harganya lebih tinggi daripada hasil tenun biasa, sepatu dengan mutu baik
harganya akan lebih tinggi.
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur yang terkandung di dalamnya.
Contoh : obat paten lebih mahal karena unsur yang terkandung lebih baik daripada obat
generik, tanah yang subur memiliki nilai sewa yang lebih tinggi daripada tanah yang tandus,
dan sebagainya.
3. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan sebagai buruh pabrik, pegawai negeri, pedagang, polisi, tentara, sekolah
dimana siswa sedang belajar merupakan kegiatan ekonomi secara langsung maupun tidak
langsung karena kegiatan tersebut terkait dengan kegiatan produksi, distribusi, atau
konsumsi. Ketiganya merupakan tindakan ekonomi di dalamnya manusia akan melakukan
pilihan tindakan yang paling ekonomis.
4. Tindakan Ekonomi
Walaupun pendapatannya terbatas, setiap orang selalu menginginkan kebutuhannya
dapat terpenuhi. Tindakan yang harus dilakukan adalah mengatur dan mengendalikan agar
pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan derajat
kepuasan masing-masing. Perbedaan pendapatan seseorang akan membedakan pula tingkat
derajat kepuasannya.
Tindakan ekonomi adalah setiap perbuatan manusia untuk memenuhi semua
kebutuhannya dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas.
Cara yang terbaik agar orang dapat berbuat ekonomis adalah menyusun perencanaan
pengeluaran yang disesuaikan dengan pendapatannya. Jadi, dalam melakukan pengeluaran
diperlukan pengendalian diri agar tidak boros.
5. Perbuatan Pilihan (Alternatif)
Pendapatan adalah terbatas sehingga setiap orang tidak dapat memenuhi segala
kebutuhannya tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang harus diutamakan (kebutuhan
primer dan kebutuhan sekarang) dan kebutuhan mana yang dapat ditangguhkan (kebutuhan
sekunder dan kebutuhan masa mendatang). Perbuatan pilihan merupakan perbuatan
ekonomis. Dengan perbuatan pilihan :
a. Manusia dapat memenuhi kebutuhannya dalam upaya mencapai kemakmuran dengan
pendapatan yang terbatas;
b. Manusia dapat menetapkan pilihan sesuai intensitas kebutuhan setepat-tepanya.
Manusia harus terus-menerus melakukan kegiatan untuk dapat memenuhi tuntutan
kebutuhan hidup. Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik lahir maupun batin
disebut kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi 3 kegiatan ekonomi
yang utama, yaitu :
a. Kegiatan produksi
Tidak semua barang yang ada di sekitar kita merupakan barang jadi yang dapat
langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Sebagian masih barang mentah dan
harus diolah terlebih dahulu menjadi barang jadi dan siap digunakan sebagai pemenuh
kebutuhan.
Setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa atau menambah nilai guna
barang untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut kegiatan produksi. Orang atau
perusahaan yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen sehingga barang dan
jasa yang dihasilkan disebut hasil produksi atau produk.
Contoh ;
1. Perusahaan tahu dan tempe, hasil produksinya tahu dan tempe;
2. Perusahaan pemintalan, hasil produksinya benang;
3. Perusahaan garmen, hasil produksinya pakaian jadi;
4. Perusahaan farmasi, hasil produksinya berbagai jenis obat;
5. Perusahaan angkutan, hasil produksinya adalah jasa angkutan.
b. Kegiatan distribusi
Setelah suatu barang dihasilkan menjadi barang jadi atau barang setengah jadi,
barang tersebut harus segera disalurkan kepada konsumen atau pihak yang
membutuhkan.
Setiap kegiatan menyalurkan barang-barang hasil produksi yang berupa barang atau
jasa dari produsen kepada pihak yang membutuhkan atau konsumen disebut kegiatan
distribusi. Sedangkan orang atau perusahaan yang melakukan kegiatan distribusi
disebut distributor. Kegiatan produksi merupakan penghubung antara produsen dengan
konsumen.
Contoh :
1. Kegiatan agen atau dealer mobil / motor merk tertentu, manyalurkan produknya
kepada pelanggan;
2. Kegiatan agen bus, pesawat udara, kapal laut, menyalurkan produk jasa angkutan
kepada konsumen;
3. Kegiatan pasar induk, menampung produk dari daerah untuk disalurkan ke pasar-
pasar di seluruh kota.
c. Kegiatan konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan
barang dan jasa hasil produksi secara langsung untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang
melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen dan barang yang dikonsumsi disebut
barang konsumsi. Contoh : kegiatan membeli minuman, kemudian minuman akan
menghilangkan rasa haus, dan sebagainya. Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
saling bergantung dan saling mempengaruhi.
6. Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Keinginan atau motif yang mendorong manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi ada bermacam-macam, namun secara garis besar dapat
digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran
Motif paling hakiki yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi
ialah keinginan memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Dengan melakukan
kegiatan ekonomi, ia berharap memperoleh penghasilan sehingga penghasilan itu dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Jika penghasilan belum dapat memenuhi
kebutuhan, seseorang akan mencari tambahan penghasilan dengan melakukan kegiatan
ekonomi yang lain.
b. Memperoleh kekuasaan
Keinginan untuk memperoleh kekuasaan yaitu kekuasaan untuk dirinya sendiri
sehingga tidak diperintah oleh orang lain. Contoh : pengusaha yang sudah sukses akan
selalu memperluas usaha dan bahkan dengan kekayaannya ia dapat menjadi pejabat
pemerintah.
c. Memperoleh penghargaan
Penghargaan dalam hal ini berupa sejumlah pendapatan sebagai imbalan atas segala
kegiatan ekonomi yang dilakukan. Dengan pendapatan yang lebih baik akan
mendapatkan status sosial yang lebih baik pada masyarakat di sekitarnya.
d. Motif kemanusiaan (sosial)
Orang melakukan kegiatan ekonomi karena didorong keinginan untuk dapat
menolong orang lain atau membantu sesame manusia. Contoh : seorang dokter yang
membuka praktik di lingkungan miskin didorong keinginan untuk dapat menolong
pasien yang kurang mampu.
7. Prinsip Ekonomi
Prinsip artinya asas atau dasar, mengandung pengertian yang mendasari atau yang
dijadikan dasar manusia untuk berpikir dan bertindak. Prinsip ekonomi adalah dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Sebenarnya
prinsip tersebut tidak logis karena pengorbanan sekecil-kecilnya dengan hasil yang sebesar-
besarnya itu tidak akan tercapai dalam tindakan ekonomi. Dalam tindakan ekonomi apa
yang dapat dicapai sudah terukur dan dapat diprediksi. Jadi prinsip yang lebih baik adalah
“dengan pengorbanan untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.
Dalam aktivitas usaha, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi artinya selalu berpikir untung rugi dimana hasil harus lebih besar dari
pengorbanan. Efektif berarti apa yang dilakukan harus berguna atau bermanfaat dengan
tujuan tertentu.
Orang yang dapat menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari-hari berarti orang
tersebut dapat bekerja secara ekonomis. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi
bertujuan untuk :
a. Menekan biaya produksi
b. Meningkatkan hasil produksi
c. Memperoleh laba yang optimal
d. Menjaga kelangsungan usaha
SDA dan SDM yang dikelola untuk melakukan kegiatan produksi disebut sumber daya
ekonomi atau sumber daya produksi atau faktor-faktor produksi.
9. Faktor-faktor Produksi
Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada agar proses produksi dapat berjalan.
Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu faktor produksi alam, faktor
produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi keahlian atau
kewirausahaan. Faktor produksi alam dan faktor produksi tenaga kerja disebut faktor
produksi asli. Sedangkan faktor produksi modal dan faktor produksi keahlian disebut
faktor produksi turunan.
Disebut faktor produksi asli karena kedua faktor produksi alam dan tenaga kerja,
kegiatan produksi sudah dapat dilakukan. Sedangkan disebut faktor produksi turunan karena
faktor modal dan keahlian atau kewirausahaan adalah sebagai akibat dari faktor produksi
asli. Modal adalah alat produksi, dengan alat produksi akan menjadi lebih mudah, lebih
cepat dan lebih baik produk yang dihasilkan.
Oleh karena jumlah manusia terus bertambah, perlu pengaturan dan pengorganisasian
oleh faktor produksi keahlian atau kewirausahaan agar ketiga faktor produksi, yaitu alam,
tenaga, dan modal dapat lebih efisien dan efektif. Faktor kewirausahaan merupakan
kombinasi antara faktor produksi, tenaga kerja, dan modal.
a. Faktor produksi alam
adalah faktor produksi yang asli disediakan alam, disebut bahan baku produksi. Faktor
produksi alam meliputi semua bahan baku produksi yang berasal dari kegiatan manusia.
Contoh :
1. Air, merupakan faktor produksi alam atau bahan baku bagi kegiatan produksi
pertanian, pembangkit tenaga listrik, perikanan.
2. Bahan tambang merupakan faktor produksi alam atau bahan baku bagi kegiatan
pertambangan. Misalnya bijih besi, nikel, minyak mentah.
3. Tanah, merupakan faktor alam bagi kegiatan pertanian, perumahan, perkebunan
dsb
Dalam kehidupan ekonomi kita mengenal istilah perusahaan dan badan usaha. Kedua istilah
tersebut mempunyai pengertian yang sama. Artinya, sebagai suatu organisasi yang di dalamnya
diselenggarakan kerja sama antara faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga
dapat melayani kepentingan umum sekaligus laba atau keuntungan untuk kelangsungan usaha.
Pemilihan bentuk perusahaan perlu dilakukan pertimbangan yang matang untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Batasan secara resmi mengenai
perusahaan atau badan usaha dirumuskan dalam Pasal 1 huruf (b) Undang-undang No.3 tentang
Wajib Daftar Perusahaan (UWDP). Perusahaan menurut UWDP adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus didirikan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dan bertujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Kelemahannya adalah :
Kelemahannya adalah :
Keuntunagannya akan dibagi sekutu aktif dan sekutu pasif sesuai dengan perjanjian yang
tertulis dalam anggaran dasar CV.
Kebaikan CV :
Kekurangan CV :
Kekurangan PT :
Kurs naik atau turun disebabkan oleh naik turunnya prestasi perusahaan atau situasi
permintaan dan penawaran saham di pasar. Pihak yang melakukan kegiatan jual beli saham
di bursa efek disebut pialang.
a. Organisasi yang teratur karena dipimpin oleh pengurus yang dipilih oleh pengurus
yang diangkat oleh rapat pemegang saham
b. Memiliki harta kekayaan sendiri yang terpisah dengan harta kekayaan anggotanya.
Tanggung jawab anggota terbatas sebesar saham yang dimilki
c. Melakukan hubungan hukum sendiri, artinya apabila terjadi sengketa hukum perseroan
akan diwakili oleh direksi, sebagaimana diatur dalam Pasal 45 Ayat (1) KUHD (Kitab
Undang-Undang hukum Dagang). Para pengurus PT tidak bertanggung jawab lebih
dari pelaksnaan tugas yang diberikan kepadanya. Mereka tidak terikat secara pribadi
dengan pihak ketiga berdasarkan perikatan yang telah dibuat oleh perseroan. PT
sendirilah yang terikat dalam memenuhi kewajiban ke dalam pihak ketiga sehingga PT
disebut berbadan hukum
d. Mempunyai tujuan sendiri, dimana PT didirikan dengan akte pendirian yang memuat
anggaran dasar PT. di dalamnya tercantum tujuan PT, yan intinya mencari keuntungan
dengan cara mengoperasikan perusahaannya dalam bidang usaha tertentu.
Jenis-jenis Perseroan Terbatas
a. Tujuan utama adalah pengabdian serta pelayanan kepada masyarakat secara efisien.
b. Merupakan bagian dari suatu Departemen/Direktorat Jenderal/Direktorat/Pemerintah
Daerah. Perjan mempunyai hubungan hukum public. Apabila dituntut dan menuntut
maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah atau seizin pemerintah.
c. Dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bawahan suatu bagian dari
Departemen/Direktorat Jenderal/Direktorat/Pemerintah Daerah.
d. Pegawainya berstatus pegawai negeri.
Koperasi yang melakukan 1 jenis usaha disebut koperasi single purpose, sedangkan
yang melakukan kegiatan lebih dari 1 usaha disebut multi purpose, seperti koperasi
serba usaha, koperasi unit desa, koperasi guru dan karyawan dimana melakukan
kegiatan konsumsi, produksi dan simpan pinjam.
1) Koperasi primer, adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah kerja
tingkat kelurahan kecamatan, beranggotakan minimal 20 orang.
2) Koperasi pusat, adalah koperasi yang beranggotakan minimal 5 koperasi primer
yang sudah berbadan hukum dengan daerah kerja antara kecamatan atau
kabupaten.
3) Koperasi gabungan, adalah koperasi yang beranggotakan minimal 3 koperasi
pusat dan berkedudukan pada daerah provinsi.
4) Koperasi induk, adalah koperasi yang beranggotakan minimal 3 koperasi
gabungan dan berkedudukan di ibu kota egara.
Kelebihan Koperasi :
Kekurangan Koperasi :