Anda di halaman 1dari 23

MODUL 6

KONSEP DASAR EKONOMI

KEGIATAN BELAJAR 1 : PERMASALAHAN EKONOMI

Pada dasarnya setiap manusia akan berusaha mencukupi semua kebutuhannya dan cenderung
meningkatkan taraf hidup agar lebih baik. Manusia selalu tidak puas akan keberadaannya. Hari ini
harus lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.

Dalam realita kehidupan, selalu dihadapkan pada masalah keinginan manusia untuk mencukupi
segala kehidupannya. Ini merupakan inti penegrtian ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pengertian Ekonomi
Menurut etimologi, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia, yang
merupakan perpaduan dari kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah, dan nomos adalah
aturan. Jadi ekonomi adalah aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga.
Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah kegiatan manusia dalam usahanya
memenuhi kebutuhan.
Ilmu ekonomi termasuk kelompok ilmu sosial. Manusia sendiri termasuk makhluk sosial
karena manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. Ilmu
ekonomi mempelajari kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kepentingan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya.
Definisi ilmu ekonomi yang sering digunakan “Ilmu ekonomi ialah ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka
memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemakmuran hidup manusia akan
tercapai apabila semua kebutuhan hidupnya terpenuhi. Untuk itu, orang harus melakukan
tindakan atu pengorbanan baik berupa tenaga, waktu, maupun materi (uang).
Orang dikatakan makmur apabila sebagian besar kebutuhannya terpenuhi. Setiap
kebutuhan yang terpenuhi akan tercapai kepuasan. Namun, kepuasan tersebut hanya bersifat
sementara. Maka tanpa pengendalian diri manusia akan menjadi serakah, selalu ingin
memuaskan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Berikut ini merupakan skema pembagian ilmu ekonomi, yang menunjukkan kedudukan
ilmu ekonomi dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Ilmu pengetahuan
(Science)

Ilmu pengetahuan Ilmu humaniora


(Science) (Humanitarian science)

1. Matematika
2. Fisika
3. Kimia Ilmu kerohanian Ilmu sosial
4. Biologi

1. Sastra seni 1. Sosiologi


2. Bahasa 2. Ekonomi
3. Fisika 3. Hukum
4. Filsafat 4. Tata negara
5. Agama 5. Sejarah

Gambar 6.1.
Skema Pembagian Ilmu Pengetahuan

B. Kelangkaan / Keterbatasan
Kemakmuran manusia akan tercapai apabila semua kebutuhan hidupnya terpenuhi. Untuk
memenuhinnya orang harus melakukan tindakan atu pengorbanan. Tanpa melakukan tindakan,
apa yang diinginkannya tidak akan terpenuhi. Hal ini disebabkan adanya faktor kelangkaan /
keterbatasan dari alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa.
Terbatasnya alat pemuas kebutuhan yang dihadapkan dengan kebutuhan manusia yang
tidak terbatas merupakan pokok permasalahan dari semua masalah ekonomi. Kenyataan
tersebut mendorong munculnya Ilmu Ekonomi.

C. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia
Secara alamiah manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan, baik kebutuhan lahir
maupun kebutuhan batin. Kebutuhan manusia sangat banyak ragamnya dan tidak terbatas
jumlahnya. Makin tinggi peradaban makin tinggi pula tingkat kebutuhan yang harus
dipenuhi.
Kebutuhan manusia akan selalu bertambah dan tidak terbatas walaupun setiap manusia
jenis kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya faktor usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Perbedaan
tingkat kebutuhan disebabkan oleh :
a. Status sosial (misalnya buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik berbeda dengan
guru);
b. Tingkat pendidikan (orang yang berpendidikan rendah berbeda kebutuhannya dengan
yang berpendidikan tinggi);
c. Kemajuan kebudayaan (kebutuhan orang zaman dulu dengan kebutuhan zaman
sekarang).

Hal ini berarti semakin tinggi status sosialnya, makin tinggi pendidikannya serta makin
tinggi peradabannya maka makin beragam kebutuhannya. Oleh karena kebutuhan tidak
terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhannya terbatas, manusia akan berusaha untuk
memperbanyak alat pemuas kebutuhan tersebut baik berupa barang atau jasa.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya tuntutan kebutuhan yang terus-menerus


manusia terdorong untuk terus-menerus pula melakukan tindakan ekonomi. Tindakan
ekonomi adalah tindakan untuk dapat memenuhi kebutuhan yaitu dengan jalan bekerja
karena dengan bekerja orang akan mendapatkan alat pemenuh kebutuhan.

2. Macam-macam Kebutuhan

Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam
bentuk tuntunan untuk memperoleh pemenuhannya. Hal yang menjadi pokok permasalahan
dalam ekonomi adalah kebutuhan ekonomi yang akan melahirkan berbagai tindakan
ekonomi. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang
dapat dinilai dengan uang (yang disebut dengan harga).

Kebutuhan ekonomi pada prinsipnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

a. Setiap orang mempunyai kebutuhan berbeda, misalnya menurut golongan, suku, agama,
dan kelompok masyarakat;
b. Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda;
c. Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang;
d. Kebutuhan dapat saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan.
Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas kebutuhan primer, sekunder,
dan tersier.
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mutlak dan harus dipenuhi karena untuk
mepertahankan hidupnya. Misalnya makan dan minum, pakaian, dan perumahan.
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya dapat hidup lebih
baik sebagai makhluk yang berbudaya. Kebutuhan sekunder menjadi pelengkap dari
kebutuhan primer. Tidak terpenuhinya kebutuhan sekunder tidak akan mengganggu
kelangsungan hidup manusia jika kebutuhan primer telah terpenuhi. Contoh kebutuhan
sekunder adalah pakaian yang bagus, buku-buku bacaan, sepatu, radio, sabun mandi,
pasta gigi.
c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan tingkat lanjut setelah
kebutuhan sekunder. Tingkat kebutuhan ini bertujuan untuk meningkatakan harga diri
karena dengan dapat memenuhi kebutuhan tersiserakan dipandang harga dirinya lebih
tinggi dari masyarakat sekitarnya. Hanya sebagian kecil saja orang yang dapat memnuhi
kebutuhan jenis ini. Contohnya mobil mewah, rumah mewah.
Menurut tujuan pemakainya, barang ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi barang
konsumsi dan barang produksi. Barang konsumsi adalah barang-barang yang dapat
memenuhi kebutuhan secara langsung (makanan, pakaian, sepatu, rokok, dan sebagainya).
Barang produksi adalah barang-barang yang merupakan alat pembantu dalam proses
produksi (mesin-mesin, mobil, batu bara, tenaga listrik, dan sebagainya).
Menurut sifat pemakaiannya, barang ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi barang
substitusi dan komplementer. Barang substitusi adalah barang-barang yang dapat saling
menggantikan pemakaiannya (mentega dengan minyak, beras dengan jagung). Barang
komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya harus bersama-sama (gula dengan
kopi mobil dengan bensin).
Menurut sifatnya, barang ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi barang konkret dan
barang abstrak. Barang konkret adalah barang-barang yang dapat dilihat (meja, rumah,
beras). Barang abstrak adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat memenuhi
kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum). Jasa bersifat habis saat dihasilkan.
Barang konkret dikategorikan sebagai barang, sedangkan barang abstrak sebagai jasa.
Barang dan jasa dalam ekonomi merupakan satu kesatuan, artinya istilah barang
dimaksudkan sebagai barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut seolah-olah serupa, tetapi
tidak sama. Serupa artinya barang dan jasa sama-sama berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Tidak sama artinya barang dan jasa memiliki dua perbedaan pokok, yaitu :
a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang
tidak berwujud.
b. Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi dengan konsumsi, sedangkan untuk
jasa tidak mungkin ada tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, keduanya
bersamaan.
Sumber produksi meliputi apa saja yang dapat dipakai untuk menghasilkan alat-alat
pemenuhan kebutuhan atau yang disebut barang. Sumber produksi adalah sumber daya alam
dan sumber daya manusia.
Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan manusia yang
pemenuhannya semata-mata ditujukan untuk member kepuasan kepada badan atau
jasmani. Kebutuhan jasmani bersifat materi. Misalnya makanan, pakaian, rumah,
kendaraan, dan kebutuhan yang bersifat kebendaan.
b. Kebutuhan rohani atau kebutuhan batin adalah kebutuhan manusia yang
pemenuhannya ditujukan untuk memberikan kepuasan batiniah, Kebutuhan rohani
bersifat material. Misalnya kebutuhan akan seni, pendidikan, agama, rekreasi, dan
kebutuhan yang berupa jasa.

D. Alat Pemuas Kebutuhan Manusia


1. Pengertian Alat Pemuas Kebutuhan Manusia
Manusia harus dapat mengimbangi kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan agar tetap
dapat melangsungkan kehidupannya dan memperoleh kemakmuran. Alat pemuas kebutuhan
manusia banyak sekali macamnya, ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud. Dalam
ilmu ekonomi, benda-benda yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut
barang. Jadi, barang adalah setiap benda yang dapat berguna atau bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
2. Nilai Ekonomi dan nilai Kegunaan Barang
Suatu barang akan berguna secara ekonomi bagi kehidupan manusia apabila memiliki
nilai ekonomi atau nilai kegunaan. Nilai ekonomi barang didasarkan pada :
a. Bentuknya disebut kegunaan karena bentuk;
b. Tempatnya disebut kegunaan tempat;
c. Waktunya disebut kegunaan waktu;
d. Pemilikannya disebut kegunaan pemilikan;
e. Mutunya disebut kegiatan mutu
f. Unsur yang terkandung di dalamnya disebut kegunaan unsur.

Kegunaan bentuk (Utility of Form)


Suatu barang memiliki nilai ekonomi karena bentuknya sesuai kebutuhan atau
mempunyai nilai karena telah diubah sesuai dengan kebutuhan. Contoh :bambu menjadi
anyaman bilik, tanah liat menjadi gerabah atau keramik.

Kegunaan tempat (Utility of Place)

Suatu barang memiliki nilai guna tinggi karena tempatnya yang tepat atau barang itu
telah dipindah tempatnya ke tempat dimana barang itu dapat digunakan. Contoh : pasir dan
batu di kota-kota lebih berguna daripada di sungai atau gunung, singkongg di tempat petani
kurang nilai ekonomi rendah dan akan bernilai tinggi setelah dibawa ke pabrik untuk
membuat kue.

Kegunaan waktu (Utility of Time)

Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila digunakan pada waktu
yang tepat. Contoh : payung berguna pada musim hujan, baju hangat pada musim dingin.

Kegunaan pemilikan (Utility of Ownership)

Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena tepat pemilikannya. Contoh : SIM,
KTP hanya berguna bagi pemiliknya, mobil mewah hanya berguna bagi pemiliknya, dan
sebagainya.

Kegunaan mutu (Utility of Quality)

Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik karena mutu atau
kualitasnya. Jadi barang yang bermutu akan berguna. Contoh : tekstil dengan alat modern
lebih bermutu dan harganya lebih tinggi daripada hasil tenun biasa, sepatu dengan mutu baik
harganya akan lebih tinggi.

Kegunaan unsur (Utility of Element)

Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur yang terkandung di dalamnya.
Contoh : obat paten lebih mahal karena unsur yang terkandung lebih baik daripada obat
generik, tanah yang subur memiliki nilai sewa yang lebih tinggi daripada tanah yang tandus,
dan sebagainya.
3. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan sebagai buruh pabrik, pegawai negeri, pedagang, polisi, tentara, sekolah
dimana siswa sedang belajar merupakan kegiatan ekonomi secara langsung maupun tidak
langsung karena kegiatan tersebut terkait dengan kegiatan produksi, distribusi, atau
konsumsi. Ketiganya merupakan tindakan ekonomi di dalamnya manusia akan melakukan
pilihan tindakan yang paling ekonomis.
4. Tindakan Ekonomi
Walaupun pendapatannya terbatas, setiap orang selalu menginginkan kebutuhannya
dapat terpenuhi. Tindakan yang harus dilakukan adalah mengatur dan mengendalikan agar
pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan derajat
kepuasan masing-masing. Perbedaan pendapatan seseorang akan membedakan pula tingkat
derajat kepuasannya.
Tindakan ekonomi adalah setiap perbuatan manusia untuk memenuhi semua
kebutuhannya dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas.
Cara yang terbaik agar orang dapat berbuat ekonomis adalah menyusun perencanaan
pengeluaran yang disesuaikan dengan pendapatannya. Jadi, dalam melakukan pengeluaran
diperlukan pengendalian diri agar tidak boros.
5. Perbuatan Pilihan (Alternatif)
Pendapatan adalah terbatas sehingga setiap orang tidak dapat memenuhi segala
kebutuhannya tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang harus diutamakan (kebutuhan
primer dan kebutuhan sekarang) dan kebutuhan mana yang dapat ditangguhkan (kebutuhan
sekunder dan kebutuhan masa mendatang). Perbuatan pilihan merupakan perbuatan
ekonomis. Dengan perbuatan pilihan :
a. Manusia dapat memenuhi kebutuhannya dalam upaya mencapai kemakmuran dengan
pendapatan yang terbatas;
b. Manusia dapat menetapkan pilihan sesuai intensitas kebutuhan setepat-tepanya.
Manusia harus terus-menerus melakukan kegiatan untuk dapat memenuhi tuntutan
kebutuhan hidup. Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik lahir maupun batin
disebut kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi 3 kegiatan ekonomi
yang utama, yaitu :
a. Kegiatan produksi
Tidak semua barang yang ada di sekitar kita merupakan barang jadi yang dapat
langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Sebagian masih barang mentah dan
harus diolah terlebih dahulu menjadi barang jadi dan siap digunakan sebagai pemenuh
kebutuhan.
Setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa atau menambah nilai guna
barang untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut kegiatan produksi. Orang atau
perusahaan yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen sehingga barang dan
jasa yang dihasilkan disebut hasil produksi atau produk.
Contoh ;
1. Perusahaan tahu dan tempe, hasil produksinya tahu dan tempe;
2. Perusahaan pemintalan, hasil produksinya benang;
3. Perusahaan garmen, hasil produksinya pakaian jadi;
4. Perusahaan farmasi, hasil produksinya berbagai jenis obat;
5. Perusahaan angkutan, hasil produksinya adalah jasa angkutan.
b. Kegiatan distribusi
Setelah suatu barang dihasilkan menjadi barang jadi atau barang setengah jadi,
barang tersebut harus segera disalurkan kepada konsumen atau pihak yang
membutuhkan.
Setiap kegiatan menyalurkan barang-barang hasil produksi yang berupa barang atau
jasa dari produsen kepada pihak yang membutuhkan atau konsumen disebut kegiatan
distribusi. Sedangkan orang atau perusahaan yang melakukan kegiatan distribusi
disebut distributor. Kegiatan produksi merupakan penghubung antara produsen dengan
konsumen.
Contoh :
1. Kegiatan agen atau dealer mobil / motor merk tertentu, manyalurkan produknya
kepada pelanggan;
2. Kegiatan agen bus, pesawat udara, kapal laut, menyalurkan produk jasa angkutan
kepada konsumen;
3. Kegiatan pasar induk, menampung produk dari daerah untuk disalurkan ke pasar-
pasar di seluruh kota.
c. Kegiatan konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan
barang dan jasa hasil produksi secara langsung untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang
melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen dan barang yang dikonsumsi disebut
barang konsumsi. Contoh : kegiatan membeli minuman, kemudian minuman akan
menghilangkan rasa haus, dan sebagainya. Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
saling bergantung dan saling mempengaruhi.
6. Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Keinginan atau motif yang mendorong manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi ada bermacam-macam, namun secara garis besar dapat
digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran
Motif paling hakiki yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi
ialah keinginan memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Dengan melakukan
kegiatan ekonomi, ia berharap memperoleh penghasilan sehingga penghasilan itu dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Jika penghasilan belum dapat memenuhi
kebutuhan, seseorang akan mencari tambahan penghasilan dengan melakukan kegiatan
ekonomi yang lain.
b. Memperoleh kekuasaan
Keinginan untuk memperoleh kekuasaan yaitu kekuasaan untuk dirinya sendiri
sehingga tidak diperintah oleh orang lain. Contoh : pengusaha yang sudah sukses akan
selalu memperluas usaha dan bahkan dengan kekayaannya ia dapat menjadi pejabat
pemerintah.
c. Memperoleh penghargaan
Penghargaan dalam hal ini berupa sejumlah pendapatan sebagai imbalan atas segala
kegiatan ekonomi yang dilakukan. Dengan pendapatan yang lebih baik akan
mendapatkan status sosial yang lebih baik pada masyarakat di sekitarnya.
d. Motif kemanusiaan (sosial)
Orang melakukan kegiatan ekonomi karena didorong keinginan untuk dapat
menolong orang lain atau membantu sesame manusia. Contoh : seorang dokter yang
membuka praktik di lingkungan miskin didorong keinginan untuk dapat menolong
pasien yang kurang mampu.
7. Prinsip Ekonomi
Prinsip artinya asas atau dasar, mengandung pengertian yang mendasari atau yang
dijadikan dasar manusia untuk berpikir dan bertindak. Prinsip ekonomi adalah dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Sebenarnya
prinsip tersebut tidak logis karena pengorbanan sekecil-kecilnya dengan hasil yang sebesar-
besarnya itu tidak akan tercapai dalam tindakan ekonomi. Dalam tindakan ekonomi apa
yang dapat dicapai sudah terukur dan dapat diprediksi. Jadi prinsip yang lebih baik adalah
“dengan pengorbanan untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.
Dalam aktivitas usaha, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi artinya selalu berpikir untung rugi dimana hasil harus lebih besar dari
pengorbanan. Efektif berarti apa yang dilakukan harus berguna atau bermanfaat dengan
tujuan tertentu.
Orang yang dapat menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari-hari berarti orang
tersebut dapat bekerja secara ekonomis. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi
bertujuan untuk :
a. Menekan biaya produksi
b. Meningkatkan hasil produksi
c. Memperoleh laba yang optimal
d. Menjaga kelangsungan usaha

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi bertujuan untuk :

a. Menekan pemborosan dana, waktu, ruang, dan tenaga kerja


b. Menyalurkan barang kepada konsumen tepat waktu
c. Memperoleh laba yang optimal
d. Menjaga kelangsungan usaha

Penerapan prinsip ekonomi dalan kegiatan konsumsi bertujuan untuk :

a. Mendapatkan barang-barang konsumsi jenis dan jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan


maksimal
b. Memperoleh barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus
c. Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yang dapat memenuhi
kebutuhan yang optimal
8. Kegiatan Produksi
Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah setiap kegiatan menghasilkan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam pengertian ekonomi, produksi adalah
setiap kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah daya guna atau nilai barang (to
ended value). Proses produksi dapat dilakukan apabila didukung adanya sumber daya.
Terdapat dua macam sumber daya, yaitu :
a. Sumber daya alam (SDA), yaitu seluruh bahan atau materi yang disediakan oleh alam
dan dapat digunakan untuk memnuhi kebutuhan manusia.
b. Sumber daya manusia (SDM), yaitu segala daya dan upaya manusia lahir maupun batin
yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

SDA dan SDM yang dikelola untuk melakukan kegiatan produksi disebut sumber daya
ekonomi atau sumber daya produksi atau faktor-faktor produksi.

9. Faktor-faktor Produksi
Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada agar proses produksi dapat berjalan.
Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu faktor produksi alam, faktor
produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi keahlian atau
kewirausahaan. Faktor produksi alam dan faktor produksi tenaga kerja disebut faktor
produksi asli. Sedangkan faktor produksi modal dan faktor produksi keahlian disebut
faktor produksi turunan.
Disebut faktor produksi asli karena kedua faktor produksi alam dan tenaga kerja,
kegiatan produksi sudah dapat dilakukan. Sedangkan disebut faktor produksi turunan karena
faktor modal dan keahlian atau kewirausahaan adalah sebagai akibat dari faktor produksi
asli. Modal adalah alat produksi, dengan alat produksi akan menjadi lebih mudah, lebih
cepat dan lebih baik produk yang dihasilkan.
Oleh karena jumlah manusia terus bertambah, perlu pengaturan dan pengorganisasian
oleh faktor produksi keahlian atau kewirausahaan agar ketiga faktor produksi, yaitu alam,
tenaga, dan modal dapat lebih efisien dan efektif. Faktor kewirausahaan merupakan
kombinasi antara faktor produksi, tenaga kerja, dan modal.
a. Faktor produksi alam
adalah faktor produksi yang asli disediakan alam, disebut bahan baku produksi. Faktor
produksi alam meliputi semua bahan baku produksi yang berasal dari kegiatan manusia.
Contoh :
1. Air, merupakan faktor produksi alam atau bahan baku bagi kegiatan produksi
pertanian, pembangkit tenaga listrik, perikanan.
2. Bahan tambang merupakan faktor produksi alam atau bahan baku bagi kegiatan
pertambangan. Misalnya bijih besi, nikel, minyak mentah.
3. Tanah, merupakan faktor alam bagi kegiatan pertanian, perumahan, perkebunan

dsb

b. Faktor produksi tenaga kerja


adalah semua kemampuan manusia baik jasmani maupun rohani dapat disumbangkan
untuk melakukan produksi barang dan jasa.
Contoh :
1. Karyawan pabrik yang bekerja di pabrik tekstil.
2. Dokter dan perawat yang bekerja di rumah sakit untuk menghasilkan jasa kesehatan
3. Tukang kayu yang bekerja untuk menghasilkan perlatan rumah tangga.

Tenaga kerja dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Tenaga kerja jasmani, terdiri dari 3 macam yaitu :


a) Tenaga kerfja terdidik (skill labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan sebelum memasuki lapangan kerja. Contoh : dokter, insinyur, guru,
hakim, pengacara.
b) Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu teanga kerja yang memerlukan
latihan atau pengalaman sebelum memasuki lapangan kerja. Contoh : sopir,
penjahit, tukang kayu, tukang batu, pelayan, kasir.
c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskill labour), yaitu tenaga kerja
yang tidak memerlukan pendidikan atau latihan secara khusus sebelum
melaksanakan tugas. Contoh : tukang kebun, pesuruh, kuli bangunan.
2. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menghasilkan segala kegiatan
pikiran untuk meningkatkan produksi. Misal para pakar kedokteran mengadakan
penelitian di laboratorium untuk menemukan obat tertentu.
c. Faktor produksi modal
adalah setiap hasil kerja manusia yang dapat menghasilkan barang lebih lanjut. Modal
berfungsi mempermudah dan mempercepat proses produksi.
Menurut fungsinya, faktor produksi modal dapat dibedakan menurut sifatnya dan
menurut sumber asalnya.
1. Faktor produksi modal menurut fungsinya dibedakan menjadi :
a) Modal perseorangan atau modal privat, yaitu modal yang dimiliki oleh
perseorangan dan menjadi sumber penghasilan tanpa orang itu harus bekerja.
Contoh : saham, deposito, sewa rumah, sewa alat pesta.
b) Modal masyarakat agau modal sosial, yaitu modal yang dimiliki oleh
masyarakat dan digunakan secara bersama-sama untuk berbagai kegiatan
produksi yang terdapat di masyarakat.
2. Faktor produksi modal menurut sifatnya dibedakan menjadi :
a) Modal tetap, yaitu modal yang berupa alat-alat produksi yang tahan lama dan
dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Misalnya tanah,
bangunan, mesin pabrik, dan berbagai peralatan.
b) Modal lancer, yaitu barang modal yang habis dipakai dalam satu kali proses
produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, bahan pembantu.
3. Faktor produksi modal menurut wujudnya dibedakan menjadi :
a) Modal nyata, yaitu barang modal yang berwujud, yang digunakan dalam proses
produksi. Misalnya mesin-mesin, bangunan, peralatan, bahan baku, bahan
tambahan, dan bahan bantu.
b) Modal tidak nyata, yaitu modal tidak berwujud tetapi dapat menunjang proses
produksi. Misalnya nama baik atau citra perusahaan (Goowill), kepercayaan,
keunggulan, profesionalisme karyawan, efisiensi, dan efektivitas pekerjaan.
4. Faktor produksi modal menurut asalnya atau sumbernya dibedakan menjadi :
a) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari kekayaan sendiri. Misalnya
simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan (untuk koperasi).
b) Modal pinjaman (kredit), yaitu modal yang berasal dari pinjaman pihak lain
atau penyertaan modal dari orang lain. Misal hutang bank berupa pinjaman
angka pendek maupun jangka panjang.

E. Faktor Produksi Kewirausahaan (entrepreneurship)


adalah faktor produksi berupa kemampuan seseorang atau beberapa orang yang
menghimpun semua faktor produksi guna menghasilkan barang tertentu. Faktor produksi
kewirausahaan dapat diartikan sebagai pengusaha dan merupakan faktor produksi yang paling
menentukan dalam suatu kegiatan produksi.
Kemampuan mengelola yang harus dimiliki seorang wirausaha meliputi kemampuan
merencanakan (planning), penggerakan (actuating), mengorganisasi (organizing),
mengkoordinir (coordinating), dan kemampuan mengawasi (controlling).
Tiga macam kemampuan atau keahlian (skill) yang harus ada pada faktor produksi
kewirausahaan, yaitu :
1. Keahlian mengatur (managerial skill), yaitu kemampuan memimpin usaha yang penting,
kemampuan menciptakan cara kerja baru yang lebih efisien dan lebih produktif, serta
kemampuan mengadakan inovasi (penemuan barang baru).
2. Keahlian bidang teknis ekonomis (technological skill), yaitu kemampuan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih
efektif dan lebih efisien.
3. Keahlian mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan mengorganisasi berbagai
usaha, baik dalam perusahaan maupun dalam lembaga masyarakat.

KEGIATAN BELAJAR 2 : BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Dalam kehidupan ekonomi kita mengenal istilah perusahaan dan badan usaha. Kedua istilah
tersebut mempunyai pengertian yang sama. Artinya, sebagai suatu organisasi yang di dalamnya
diselenggarakan kerja sama antara faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga
dapat melayani kepentingan umum sekaligus laba atau keuntungan untuk kelangsungan usaha.

Pemilihan bentuk perusahaan perlu dilakukan pertimbangan yang matang untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Batasan secara resmi mengenai
perusahaan atau badan usaha dirumuskan dalam Pasal 1 huruf (b) Undang-undang No.3 tentang
Wajib Daftar Perusahaan (UWDP). Perusahaan menurut UWDP adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus didirikan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dan bertujuan memperoleh keuntungan atau laba.

A. Jenis Perusahaan menurut Lapangan Usahanya


Menurut lapangan usahanya perusahaan dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
1. Perusahaan ekstraktif, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dengan mengambil
benda yang telah disediakan oleh alam. Misalnya usaha pertambangan, perikanan laut,
mengambil kekayaan hutan.
2. Perusahaan agraris, adalah perusahaan yang melakukan usahaa atau kegiatan dengan
memanfaatkan tanah atas kesuburannya. Misalnya perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan.
3. Perusahaan industry, adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Barang jadi adalah
barang yang sudah dapat dikonsumsi, sedangkan barang setengah jadi adalah barang yang
masih menjadi bahan baku industri selanjutnya.
4. Perusahaan perdagangan, adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
jual beli barang, membeli dari produsen dan menjual ke konsumen tanpa merubah bentuk
maupun mutu barang. Misalnya perusahaan pertokoan, swaalayan, perusahaan ekspor
impor.
5. Perusahaan jasa, adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pemberian
pelayanan kepada konsumen dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa imbalan jasa.
Misalnya perusahaan jasa informasi, jasa telekomunikasi, jasa perhotelan, dan jasa
perbankan.

B. Perusahaan menurut Tanggung Jawab Pemiliknya


Berdasarkan tanggung jawab pemiliknya, perusahaan dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
1. Perusahaan perseorangan (Po)
adalah perusahaan yang didirikan, dimiliki, dipimpin, dan dipertanggungjawabkan oleh
perseorangan. Perusahaan perseorangan biasanya bermodal kecil dengan atau tanpa
dibantu pegawai. Tanggung jawab pemilik atas kerugian perusahaan adalah penuh atau
tanggung jawab tak terbatas.
Kebaikan perusahaan perseorangan adalah :
a. Mudah cara mendirikannya
b. Seluruh keuntungan menjadi milik sendiri
c. Lebih efisien karena segala keputusan dapat diambil sendiri
d. Pemilik perusahaan dapat memimpin sendiri perusahaannya
e. Mudah cara mengontrolnya jika terjadi kesalahan.

Kelemahannya adalah :

a. Sulit berkembang karena modalnya kecil


b. Jika perusahaan rugi atau bangkrut akan ditanggung sendiri oleh pemiliknya
c. Maju mundurnya perusahaan tergantung kepada pemiliknya. Jika pemiliknya
meninggal maka ahli waris yang melanjutkannya.
2. Firma atau kongsi (Fa)
adalah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan
dengan menggunakan nama bersama. Masing-masing anggota firma ikut aktif menjalankan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap semua utang piutang perusahaan atau
tanggung jawab tak terbatas.
Kebaikan firma adalah :
a. Kepemimpinan firma didasarkan pada keahlian
b. Modal menjadi lebih besar karena sumbernya lebih dari satu orang
c. Dalam mendapatkn kredit lebih mudah karena bank lebih percaya
d. Kerugian ditanggung anggota
e. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin karena tidak tergantung pada satu orang
f. Dalam mengambil keputusan berdasarkan musyawarah bersama.

Kelemahannya adalah :

a. Tanggung jawab masing-masing sekutu tidak terbatas, kekayaan perusahaan tidak


terpisah dengan kekayaan pribadi masing-masing anggota
b. Mudah terjadi perselisihan antaranggota sekutu
c. Kesalahan salah seorang sekutu menjadi tanggung jawab yang lain
d. Dalam mengambil keputusan sering tidak cepat karena harus persetujuan bersama
e. Anggota yang ingin keluar sulit menarik modal yang telah ditanamkan.

Pembagian keuntungan firma disesuaikan dengan perbandingan modal yang ditanamkan


masing-maisng sekutu. Semakin besar modal yang distop, semakin besar pula bagian
keuntungan yang diterima.

3. Persekutuan Komanditer (CV)


adalah persekutuan firma yang mempunyai sekutu yang hanya menyertakan modal saja
yang disebut sekutu komanditer atau sekut pasif, yaitu yang tidak ikut campur dalam
pengurusan atau penguasaan persekutuan. Keanggotaan dalam CV digolongkan menjadi 2
macam, yaitu :
a. Sekutu aktif / sekutu komplementer, yaitu sekutu yang ikut aktif menjalankan
persekutuan
b. Sekutu pasif / sekutu komanditer, adalah sekutu yag hanya menyertakan modal dan
tidak boleh ikut campur dalam pengurusan perusahaan.

Keuntunagannya akan dibagi sekutu aktif dan sekutu pasif sesuai dengan perjanjian yang
tertulis dalam anggaran dasar CV.

Kebaikan CV :

a. Kebutuhan modal dapat mudah dipenuhi dengan menambah sekutu komanditer


b. Mudah pendiriannya
c. Pembagian tugas dapat diatur dengan baik
d. Tanggung jawab sekutu komanditer terbatas padda modal yang disetor
e. Mudah mendapatkan kredit
f. Manajemen lebih baik dan kesempatan untuk berkembang lebih besar.

Kekurangan CV :

a. Bagi sekutu aktif tanggung jawab tidak terbatas


b. Bagi sekutu komanditer seolah-olah hanya mempercayakan modal kepada sekutu aktif
c. Penarikan modal sulit apabila anggota ingin keluar
d. Kelangsungan hidup perusahaan mudah terganggu.
4. Perseroan Terbatas (PT)
adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri,
terpisah dari yang mendirikan dan terpisah pula dari yang memiliki. PT mempunyai
kelangsungan hidup yang panjang karena perseroan ini akan tetap berjalan meskipun
pendiri atau pemiliknya meninggal dunia.
Saham merupakan tanda keikutsertaan seseorang sebagai pemilik. Makin besar jumlah
saham yang dimiliki maka makin besar pula andil dan kedudukannya sebagai pemilik
perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Kelebihan PT :
a. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin meskipun pemilik atau pendiri
meninggal dunia
b. Tanggung jawab terbatas, artinya pemilik bertanggung jawab sebesar modal yang
disertakan sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi atau keluarga
c. Saham/andil/sero sebagai tanda kepemilikan dapat diperjualbelikan
d. Apabila memerlukan tambahan modal akan mudah dipenuhi sehingga memungkinkan
perusahaan untuk diperluas
e. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajer yang memiliki keahlian di bidangnya.

Kekurangan PT :

a. Biaya pendiriannya lebih mahal


b. Aktivitas perusahaan lebih bersifat terbuka sehingga kerahasiaan sulit dijaga
c. Hubungan yang kurang dekat antara pemegang saham dengan perusahaan sehingga
menjadikan perusahaan tidak efektif
d. Bentuk PT kadang-kadang digunakan untuk usaha spekulasi
e. Saham dapat diperjualbelikan, maka akan timbul usaha spekulasi, yaitu :
1) Spekulasi turunnya harga, yaitu akan menjual saham yang dimiliki dengan
harapan akan dapat membeli lagi pada saat kurs turun.
2) Spekulasi kenaikan harga, yaitu membeli saham dengan harapan agar dapat dijual
kembali apabila kurs naik.

Kurs naik atau turun disebabkan oleh naik turunnya prestasi perusahaan atau situasi
permintaan dan penawaran saham di pasar. Pihak yang melakukan kegiatan jual beli saham
di bursa efek disebut pialang.

Unsur-unsur badan hukum pada PT adalah :

a. Organisasi yang teratur karena dipimpin oleh pengurus yang dipilih oleh pengurus
yang diangkat oleh rapat pemegang saham
b. Memiliki harta kekayaan sendiri yang terpisah dengan harta kekayaan anggotanya.
Tanggung jawab anggota terbatas sebesar saham yang dimilki
c. Melakukan hubungan hukum sendiri, artinya apabila terjadi sengketa hukum perseroan
akan diwakili oleh direksi, sebagaimana diatur dalam Pasal 45 Ayat (1) KUHD (Kitab
Undang-Undang hukum Dagang). Para pengurus PT tidak bertanggung jawab lebih
dari pelaksnaan tugas yang diberikan kepadanya. Mereka tidak terikat secara pribadi
dengan pihak ketiga berdasarkan perikatan yang telah dibuat oleh perseroan. PT
sendirilah yang terikat dalam memenuhi kewajiban ke dalam pihak ketiga sehingga PT
disebut berbadan hukum
d. Mempunyai tujuan sendiri, dimana PT didirikan dengan akte pendirian yang memuat
anggaran dasar PT. di dalamnya tercantum tujuan PT, yan intinya mencari keuntungan
dengan cara mengoperasikan perusahaannya dalam bidang usaha tertentu.
Jenis-jenis Perseroan Terbatas

a. PT terbuka, yaitu PT yang menjualbelikan sahamnya dengan bebas di bursa saham


(bursa efek) sehingga setiap orang dapat menjadi pemiliknya. Bentuk saham PT
terbuka adalah saham atas sewa / saham atas tunjuk, siapa saja yang menunjukkan atau
membawa saham adalah pemiliknya
b. PT tertutup, yaitu PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu
saja dan tidak setiap orang dapat memiliki. Yang dapat memiliki misalnya anggota
keluarga, anggota organisasi. Saham PT tertutup adalah saham atas nama dimana
pemilik tertulis pada lembaran saham sehingga sulit untuk diperjualbelikan.
c. PT kosong, yaitu PT yang sudah tidak ada aktivitasnya, tetapi badan usahanya masih
ada atau belum dibubarkan. PT kosong bisa diperjualbelikan, alasan pembeli karena
untuk menghemat biaya pendirian dan PT segera dapat beroperasi.
d. PT perseorangan, yaitu PT yang seluruh sahamnya dimiliki oleh perseorangan, seluruh
saham dimiliki oleh perseorangan sehingga menjadi pemilik tunggal.

Badan Perlengkapan Perseroan Terbatas

Alat perlengkapan PT adalah sebagai berikut :

a. Rapat Umum Pemgang Saham (RUPS), mempunyai kekuasaan tertinggi PT karena


berwenang mengangkat atau memberhentikan direksi dan dewan komisaris.
b. Pengurus atau direksi yang terdiri dari orang-orang yang diberi kuasa oleh RUPS
untuk memimpin jalannya perusahaan. Pengurus atau direksi dipimpin oleh seorang
kepala disebut direktur utama.
c. Dewan Komisaris, yang bertugas mengawasi jalannya perusahaan, diangkat dan
diberhentikan oleh RUPS. Biasanya yang menjadi komisaris adalah orang yang
memiliki saham terbanyak.
5. Perusahaan Negara
adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang apa saja yang
sebagian besar modal atau seluruhnya merupakan kekayaan Negara, kecuali dengan
ketentuan lain berdasarkan undang-undang.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.19 Tahun 1960, perusahaan
negara (PN) adalah suatu bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam hukum
Indonesia. Selanjutnya, perusahaan negara adalah kesatuan produksi yang menghasilkan
sesuatu untuk memupuk pendapatan tanpa meninggalkan sifat pengabdian kepada umum
(public service). Tujuan utamanya adalah membangun ekonomi nasional menuju
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
Beberapa bentuk perusahaan negara baik milik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah adalah perseroan, perusahaan umum (perum), perusahaan jawatan (Perjan),
perusahaan daerah (PD).
Persero pada prinsipnya adalah Perseroan Terbatas (PT) milik pemerintah tujuan utamanya
adalah mencari laba untuk mengisi kas Negara.
Perusahaan umum dan perusahaan jawatan bukan organisasi usaha yang semata-mata
mencari keuntungan, tetapi juga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Instruksi Presiden RI No. 17 Tahun 1967, yang disebut perusahaan umum adalah :
a. Tujuan utama adalah melayani kepentingan umum, sekaligus mencari keuntungan
dengan prinsip efisiensi dan efektivitas usaha.
b. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.
c. Bergerak di bidang usaha vital.
d. Mempunyai nama dan kekayaan serta mempunyai kebebasan bergerak seperti halnya
perusahaan swasta untuk mengikat suatu perjanjian, kontrak, serta hubungan-
hubungan dengan pihak lain.
e. Dapat dituntut dan menuntut, dalam hubungan hukum diatur dalam hukum perdata.
f. Seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan kekayaan Negara yang dipisahkan, serta
dapat memperoleh dana pinjaman dari dalam dan luar atau daari masyarakat dalam
bentuk obligasi.
g. Secara financial pada prinsipnya harus dapat berdiri sendiri, kecuali ada kebijakan
pemerintah mengenai tariff dan harga yang tidak mengizinkan tercapainya tujuan ini.
h. Dipimpin oleh seorang direksi, pegawainya adalah pegawai perusahaan negara yang
diatur tersendiri diluar ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri atau perusahaan
swasta.
i. Setiap tahun diwajibkan menyusun laporan tahunan yang berupa neraca, laporan rugi
laba dan perubahan modal.

Ciri-ciri Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah :

a. Tujuan utama adalah pengabdian serta pelayanan kepada masyarakat secara efisien.
b. Merupakan bagian dari suatu Departemen/Direktorat Jenderal/Direktorat/Pemerintah
Daerah. Perjan mempunyai hubungan hukum public. Apabila dituntut dan menuntut
maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah atau seizin pemerintah.
c. Dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bawahan suatu bagian dari
Departemen/Direktorat Jenderal/Direktorat/Pemerintah Daerah.
d. Pegawainya berstatus pegawai negeri.

Instruksi Presiden No.17 Tahun 1967, cirri utama persero adalah :

a. Bertujuan untuk mencari keuntungan, dengan status hukum perseroan terbatas.


b. Sebagian atau seluruh modalnya merupakan milik negara dan kekayaan negara yang
dipisahkan sehinggga memungkinkan untuk kerja sama dengan pihak swasta, baik
dalam maupun luar negeri, serta melakukan penjualan saham-saham milik negara.
c. Negara tidak memberikan fasilitas.
d. Dipimpin oleh direksi
e. Pegawainya berstatus sebagai pegawai perusahaan swasta biasa.
6. Koperasi
Koperasi (Inggris : cooperation; Belanda : cooperative, yang artinya usaha bersama) adalah
suatu bentuk badan usaha yang bergerak di bidnag ekonomi. Merupakan badan usaha yang
didirikan oleh beberapa orang atau beberapa badan hukum koperasi sebagai anggota yang
bekerja sama atas dasar suka rela dengan tujuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
Batasan koperasi menurut Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan badan usaha yang berbadan hukum. Unsur-unsur badan hukum
koperasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Diantaranya koperasi
mempunyai organisasi yang teratur, memiliki harta kekayaan sendiri, melakukan hubungan
hukum sendiri yang diwakili oleh pengurus koperasi, dan mempunyai tujuan sendiri.
a. Modal Koperasi
Permodalan terdiri dari :
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari anggota (Pasal 41 ayat (2) UU No.
25 Tahun 1992) terdiri dari :
a) Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang harus diserahkan oleh anggota
pada saat pendaftaran menjadi anggota, dan tidak dapat diambil selama masih
menjadi anggota koperasi.
b) Simpanan wajib, adalah sejumlah uang yang harus diserahkan kepada
koperasi setiap bulan, digunakan sebagai modal untuk meningkatkan usaha
koperasi. Simpanan ini tidak boleh diambil selama menjadi anggota koperasi.
c) Dana cadangan, adalah dana yang tidak dibagika kepada anggota, tetap
disisihkan untuk menambah modal usaha koperasi.
d) Simpanan sukarela, adalah simpanan anggota atas dasar kerelaan anggota
untuk menambah modal koperasi.
e) Hibah, adalah bantuan dari donator dari pihak luar.
2) Modal pinjaman, yaitu modal yang berasal dari pinjaman baik dari anggota,
koperasi lain, bank, penjualan surat berharga, dan sumber lain yang sah.
b. Jenis-jenis Koperasi
Berdasarkan kepentingan dan aktivitas anggotanya koperasi dibedakan menjadi :
1) Koperasi produksi, adalah koperasi yang para anggotanya melakukan kegiatan
produksi yang kegiatannya menyediakan barang-barang produksi yang diperlukan
anggotanya. Misal koperasi batik, koperasi sepatu, koperasi pertanian, koperasi
kerajinan.
2) Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang anggotanya para konsumen sehingga
kegiatan koperasi menyediakan barang-barang konsumsi bagi anggotanya dan
masyarakat sekitar. Misal koperasi karyawan, koperasi pegawai negeri, koperasi
guru dan karyawan sekolah.
3) Koperasi jasa, adalah koperasi yang kegiatannya memberikan pelayanan jasa
kepada anggotanya dan masyarakat sekitar. Misal koperasi angkutan, koperasi
simpan pinjam dan koperasi asuransi.

Koperasi yang melakukan 1 jenis usaha disebut koperasi single purpose, sedangkan
yang melakukan kegiatan lebih dari 1 usaha disebut multi purpose, seperti koperasi
serba usaha, koperasi unit desa, koperasi guru dan karyawan dimana melakukan
kegiatan konsumsi, produksi dan simpan pinjam.

Menurut tingkatannya, koperasi digolongkan menjadi :

1) Koperasi primer, adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah kerja
tingkat kelurahan kecamatan, beranggotakan minimal 20 orang.
2) Koperasi pusat, adalah koperasi yang beranggotakan minimal 5 koperasi primer
yang sudah berbadan hukum dengan daerah kerja antara kecamatan atau
kabupaten.
3) Koperasi gabungan, adalah koperasi yang beranggotakan minimal 3 koperasi
pusat dan berkedudukan pada daerah provinsi.
4) Koperasi induk, adalah koperasi yang beranggotakan minimal 3 koperasi
gabungan dan berkedudukan di ibu kota egara.

Badan perlengkapan koperasi terdiri dari 3 unsur, yaitu :

1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Rapat anggota


diadakan minimal satu kali dalam satu tahun. Dalam rapat anggota dilakukan
perencanaan kerja satu tahun yang akan datang serta mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukan.
2) Badan Pemeriksa adalah anggota koperasi yang dipilih dalam rapat anggota untuk
bertugas mengawasi kinerja pengurus koperasi.
3) Pengurus Koperasi adalah anggota koperasi yang dipilih dalam rapat anggota
untuk menjalankan kegiatan koperasi.

Kelebihan Koperasi :

1) Tujuan utama adalah meningkatkan kesejahteraan anggotanya, bukan semata-


mata mencari laba. Dengan demikian keuntungan pada koperasi merupakan sisa
hasil usaha yang akan dibagikan kepada anggota sesuai dengan jasa terhadap
koperasi.
2) Mengutamakan pelayanan kepada anggotanya dan masyarakat di sekitar koperasi
berada.
3) Keanggotaannya bersifat terbuka dan sukarela, artinya anggota bebas keluar
masuk sebagai anggota, dan menjadi anggota koperasi atas dasar kepentingannya.
4) Setiap anggota harus membayar simpanan pokok pada saat menjadi anggota dan
simpanan wajib setiap bulan besarnya ditentukan dalam rapat anggota.
5) Setiap anggota mendapatkan kedudukan dan perlakuan sama.
6) Pembagian SHU berdasarkan jasa masing-masing anggota terhadap koperasi.
7) Tanggung jawab anggota terbatas.
8) Koperasi sebagai wujud ekonomi kerakyatan dan demokrasi ekonomi.
9) Berasaskan kekeluargaan.

Kekurangan Koperasi :

1) Tingkat kesadaran anggota masih rendah sehingga loyalitas pada koperasi


menjadi kurang.
2) Kesulitan memilih anggota yang profesional, saling curiga antara anggota dengan
pengurus masih tinggi.
3) Manajemen koperasi masih lemah.
4) Koperasi masih belum mampu bersaing dengan badan usaha bukan koperasi.

Anda mungkin juga menyukai