PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang lahir ke bumi dibekali dengan kekuatan jasmani dan rohani serta
dilengkapi perasaan, akal, dan naluri. Kedua komponen jasmani dan rohani ini memerlukan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Komponen jasmani memerlukan kebutuhan jasmani atau
kebutuhan tubuh yang wujud, seperti makan, minum, pakaian, rumah, dan sebagainya. Begitu
pula komponen rohani memerlukan kebutuhan berupa ketenangan, kesenangan, dan
kenikmatan, seperti pendidikan, agama, siraman rohani, dan rekreasi. Kebutuhan jasmani dan
rohani tersebut harus dipenuhi agar hidup manusia dapat berlangsung dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Makhluk Ekonomi (Homo Economicus)?
2. Apa saja ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh Makhluk Ekonomi?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan manusia menjadi Makhluk Ekonomi?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi dari Makhluk Ekonomi dan maknanya.
2. Dapat mengetahui ciri-ciri atau karakteristik Makhluk Ekonomi.
3. Dapat mengetahui faktor penyebab manusia sebagai Makhluk Ekonomi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Homo economicus dipahami oleh masyarakat awam sebagai predikat bagi
mereka kaum yang sangat mendewakan materi, mempunyai orientasi keuntungan pribadi,
sehingga istilah ini kemudian bukan merupakan terminologi yang positif dalam kehidupan
masyarakat.
Homo economicus berasal dari bahasa Latin yang berarti manusia ekonomi. Apabila
pengertian kata “ekonomi” sendiri dipahami dengan lebih mendalam, maka akan ditemukan
arti Homo economicus tidak seperti yang selama ini orang awam secara sempit pahami,
melainkan akan merujuk kepada sebuah sosok manusia yang rasional dan berkebebasan
dalam menentukan pilihan-pilihan yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.
Manusia sebagai Homo Economicus berarti manusia dapat mengadakan usaha atas
dasar perhitungan ekonomi (homo economicus). Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi
adalah, bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung-rugi, untung apabila input lebih besar
daripada output, rugi apabila sebaliknya. Manusia dalam tingkat sederhana dapat mencukupi
kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga
hasil produksinya dijual di pasaran.Semakin luas pemasaran barang semakin banyak
diperoleh keuntungan. Salah satu usaha meningkatkan produktivitas kerja dapat dijalankan
dengan mempergunakan teknologi modern sehingga dapat ditingkatkan produktivitas kerja
manusia.
Sehingga manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) adalah manusia
sebagai makhluk hidup yang rasional, dimana selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya
guna mencapai kesejahteraan. Homo Economicus sebenarnya menegaskan bahwa manusia
memiliki kebutuhan yang beragam dan tidak pernah merasa puas. Manusia memiliki sifat
untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam hidupnya. Artinya manusia
sebagai makhluk ekonomi bersikap rasional, segala perilaku dan kegiatannya selalu
memperhitungkan keuntungan yang diperoleh.
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan utama bagi manusia apabila tidak tercapai, maka tidak bisa melanjutkan
kehidupannya. Kebutuhan itu menyangkut pangan (makan), sandang (pakaian), papan (rumah
sebagai tempat tinggal). Semua itu harus terpenuhi tanpa terkecuali.
2. Kebutuhan Sekunder
Ini adalah pelengkap untuk kebutuhan primer. Kebutuhan ini jika tidak di penuhi
manusia masih tetap bisa untuk melanjutkan kehidupannya. Meski hanya mengandalkan
kebutuhan yang bersifat primer, kebutuhan sekunder ini terealisasi dari apapun jenis
kebutuhan yang menyangkut langsung dengan kebutuhan inti, seperti jika dalam kebutuhan
inti ada pangan, seperti nasi, sayur, ikan dan lain sebagainya maka kebutuhan yang menjadi
kebutuhan sekundernya adalah piring dan gelas, karena orang makan tidak harus menjadikan
piring dan gelas sebagai alat bantunya, bisa juga menggunakan daun dan batok kelapa
2
sebagai pengganti piring dan gelas. Namun alangkah baiknya jika menggunakan piring dan
gelas sebagai alat yang membantu dalam kegiatan pangan.
3. Kebutuhan tersier
Dengan kebutuhan ini, manusia bisa bertahan hidup. Beberapa poin terkait dengan
aktivitas sehari-hari manusia untuk bertahan hidup adalah:
Dalam kehidupan sesungguhnya, kita tidak bisa mendapatkan segala kebutuhan dan
keinginan tanpa adanya pengorbanan. Untuk mendapatkan sesuatu, kita harus
menukarkan sejumlah barang dengan nilai yang sepadan.
Selain itu, perasaan tidak pernah puas untuk merasa cukup ketika kebutuhan berhasil
dipenuhi akhirnya melahirkan kesepakatan di antara manusia untuk bekerja,
mendapatkan uang, yang akhirnya digunakan untuk membeli segala keperluan.
Selalu ada peningkatan pemenuhan kebutuhan yang merupakan bagian dari tindakan
rasional seorang manusia. Inilah hakikat dari titel makhluk ekonomi yang lekat pada
manusia.
Ada karakteristik yang biasanya dimiliki oleh manusia dalam kedudukannya sebagai
homo economicus, yaitu :
a. Selalu bertindak secara rasional dengan mempertimbangkan antara pengorbanan
dengan hasil yang diperoleh.
b. Memiliki rasa ketidakpuasan yang tidak terbatas.
c. Selalu berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dengan menjunjung norma agama,
adat istiadat, dan norma yang berlaku di masyarakat.
d. Bertindak berdasarkan dorongan pada kepentingan sendiri untuk memenuhi
kebutuhannya secara efisien.
e. Cenderung memilih suatu kegiatan/aktivitas yang paling dekat dengan pencapaian
tujuan yang diinginkan.
C. Faktor-Faktor Penyebabnya
3
1. Jenis Kelamin dan Usia Manusia
Perbedaan jenis kelamin dan usia pada manusia tentunya mempengaruhi kebutuhan
hidup seseorang baik ragam ataupun jumlah. Perbedaan tersebut sangatlah dominan.
Contohnya anak berusia 2 tahun, tentunya kebutuhannya akan berbeda dengan yang
sudah berumur 15 tahun. Selain itu jenis kelamin juga dapat mempengaruhi variasi
kebutuhan hidup seseorang tersebut.
2. Status Sosial
Selain dari jenis kelamin dan usia manusia. Ada faktor juga yang sangat mencolok
yang terlihat dikehidupan kita saat ini, yaitu status sosial. Karena semakin tinggi
status sosial seseorang, maka akan menyebabkan bertambahnya berbagai macam
kebutuhan. Bertambahnya kebutuhan tersebut sangatlah dipengaruhi untuk menjada
harga diri seseorang dan kehormatannya.
4. Tingkat Pendapatan
Ketika seseorang tingkat pendapatannya tinggi, maka tentunya kebutuhan akan
semakin besar pula, dikarenakan mereka merasa mampu untuk memiliki sarana-
sarana untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Dengan demikian, semakin kecil
pendapatan, maka akan semakin menekan untuk memenuhi kebutuhan hidup
seseorang.
5. Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal dari seseorang juga sangatlah berpengaruh pada
kebutuhan kehidupan. Sebagai contoh, orang yang hidup di pedesaan kebutuhannya
akan sangat berbeda jauh dengan orang yang tinggal di daerah perkotaan. Pola
kehidupan seseorang akan sangat di pengaruhi oleh lingkungan sekitar.
7. Perbedaan Selera
Ketika seseorang mempunyai selera yang tinggi, untuk memiliki kebutuhan apresiasi
seni yang tinggi, maka orang tersebut akan memenuhi kebutuhan seni mereka.
.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
Gadek (2019, 29 Mei ).Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi dan Faktornya.
https://www.ayoksinau.com/manusia-makhluk-ekonomi/