Disusun Oleh:
1111600014
TAHUN 2019
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Matriks Penelitian Terdahulu.......................................................................25
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Data Pengunjung Pantai Kenjeran Lama Kota Surabaya...........................8
2.1 Kerangka Pikir Penelitian..................................................................... ........40
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sedang serius digarap oleh
saling berkaitan antara wisatawan, obyek sebagai daya tarik, dan usaha yang terkait
dengan wisata itu sendiri. Pariwisata dapat dikategorikan dalam fenomena sosial,
ekonomi, politik, budaya dan teknologi sehingga menjadikan perhatian dari para
dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
2009).
segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek daya
tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dijelaskan pula
bahwa wisata merupakan suatu kegiatan bepergian dari suatu tempat ke tempat
tujuan lain di luar tempat tinggalnya, dengan maksud bukan untuk mencari nafkah,
1
2
melainkan untuk menciptakan kembali kesegaran baik fisik maupun psikis agar
suatu sektor yang kompleks, yang juga melibatkan industri-industri klasik, seperti
pemerintah, 2) perasaan ingin tahun, 3) sifat ramaha tamah, 4) jarak dan waktu, 5)
kesempatan berbelanja.
(Hadi & Ari, 2017) Pengembangan wisata pada hakikatnya suatu proses dalam
bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup, 3) memupuk rasa cinta
tanah air dan bangsa. Untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut maka diperlukan
pelatihan kepariwisataan.
daerah diberikan kuasa penuh untuk mengelola potensi pariwisata yang terdapat di
wilayahnya. Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk dapat mengelola secara
pemerintah yang bekerja sama dengan swasta untuk bersama-sama mengelola dan
obyek wisata yang menarik untuk di kunjungi. Di Jawa Timur, salah satu kota besar
dan dikenal sebagai kota industri dan perdagangan yaitu Kota Surabaya. Selain
terkenal dengan kota industri dan perdagangan, Kota Surabaya memiliki beberapa
objek wisata. Akan tetapi sebagian diantaranya tidak menarik dan tidak bisa
diandalkan.
pesisir sejauh 12 mil dari garis pantai sebagaimana diatur dalam Undang –Undang
disuatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara
dan dikelola dengan baik, justru akan menimbulkan berbagai permasalahan yang
menyulitkan atau bahkan merugikan masyarakat sekitar. Salah satu daerah yang
pendapatan daerah dan masyarakat adalah provinsi Jawa Timur. Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Jawa Timur menunjukkan bahwa Kota Surabaya memiliki berbagai
Sudarti, 2018).
kegiatan ekonomi yang memiliki mata rantai yang sangat panjang sehingga akan
berbagai potensi kepariwisataan dan dapat pula digunakan sebagai sarana untuk
terutama bagi warga Surabaya. Semakin banyak wisatawan yang datang akan
(Eligius, 2015) Salah satu wisata di Kota Surabaya adalah Pantai Kenjeran
Lama. Pantai Kenjeran Lama merupakan salah satu tempat wisata alam di Surabaya
yang terletak di ujung timur Surabaya, tepatnya di Jl. Pantai Kenjeran No.1-6,
Kenjeran, Kec. Bulak, Kota SBY, Jawa Timur 60123. Patut untuk dilestarikan, di
5
dan warga sekitar yang dapat mendatangkan keuntungan bagi Kota Surabaya.
wisata alam Surabaya, yang berkaitan langsung dengan zona maritim dan memiliki
pembenahan infrastruktur yang terus dilakukan hal tersebut menjadi salah satu
Namun kondisi saat ini lingkungan yang padat dan terkesan kumuh, disamping
telah rampungnya Jembatan Surabaya yang melintasi Pantai Kenjeran lama ada
beberapa fasilitas yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan lebih parahnya
lagi dalam keadaan tidak terawat dan rusak. fasilitas yang dimaksud disini seperti
tempat duduk, toilet, area kuliner, tempat untuk bilas. (Indrawan, Santosa, & Utami)
menikmati keindahan alam laut yang ada di sana. Masing-masing Kota dan
agar lebih lama tinggal, dan lebih mampu banyak mengeluarkan uangnya.
kenyamanan dari objek wisata yang ditawarkan. (Choridotul, R, & Sudarti, 2018)
(Sinto, 2019) Pantai Kenjeran Lama menjadi salah satu destinasi wisata bagi
wisatawan lokal. Air laut yang sudah kelihatan coklat pekat menambah wajah
6
pantai kenjeran yang kelihatan memang sudah tercemar. Tercemar dari kegiatan
beberapa pabrik di sekitar pantai kenjeran yang tidak bertanggung jawab yang
merusak keindahan dari pantai. Dan warga yang berada disekitar juga tidak peduli
kurangnya sadar diri dan rasa ikut memiliki dari warga sekitar terhadap Pantai
ancaman (threats) dari segi infrastuktur atau fasilitas yang ada di sekitar objek
wisata. Pantai Kenjeran lama kalah populer dibanding objek wisata pantai lain di
tanah air. Padahal, jika dilihat dari potensi alam dan panorama, sebenarnya pantai
juga lebih dikenal sebagai tempat wisata bagi keluarga dan anak-anak. Hal tersebut
disebabkan karena fasilitas yang tersedia lebih kepada permainan dunia anak-anak.
Pantai Kenjeran Lama menjadi salah satu destinasi wisata bagi wisatawan lokal
untuk sekedar melepas penat dan melupakan kebisingan kota Surabaya. Di sini
pengunjung disuguhkan dengan suasana khas pantai dengan menikmati angin yang
sepoi-sepoi dan ombak yang tidak begitu besar. Kegiatan yang bisa dilakukan lebih
mengarah kepada wisata konvensional. Daya tarik dari pantai kenjeran Lama adalah
pemandangan alam, serta ombak yang tidak terlalu besar akan menjadikan
wisatawan bebas beraktivitas di pantai tersebut. Berbagai fasilitas lain yang bisa
7
berenang, memancing, flying fox, play ground permainan anak, kios pernak-pernik
hasil olahan pantai, wisata kuliner tepi pantai, kios jajanan khas pantai, kios ikan
segar, dsb. Pengunjung juga bisa menyewa perahu motor, naik perahu (berlayar)
yang memang sengaja disewakan. Dengan perahu motor ini pengunjung diantara
untuk menikmati suasana dari arah laut serta melihat Jembatan Suramadu dari jarak
yang sangat dekat. Setelah menikmati fasilitas tersebut, pengunjung juga bisa hanya
sekedar duduk-duduk santai dengan menggelar tikar di gazebo atau dermaga kayu
Pantai Kenjeran Lama sebagai wisata pantai yang berdampingan dengan wisata
dilakukan agar bisa menarik perhatian wisatawan. Jangan sampai Surabaya yang
juga menyandang title kota Bahari ini kehilangan pesona pantai Kenjeran Lama ini.
(Eligius, 2015)
Destinasi di kawasan Kenjeran ini menjadi salah satu daya ungkit kunjungan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya, pada 2017 lalu jumlah kunjungan
wisatawan mencapai 18 juta orang. Jumlah itu meningkat pada 2018 menjadi 21
juta orang, dan pada awal tahun 2019 lalu jumlahnya sudah mencapai 25 juta orang.
8
28%
39% 2017
2018
2019
33%
(Firdausia Hadi & M. Khoirul Hadi al-Asy Ari, 2017) Mengatakan bahwa
yang ada pada objek wisata serta untuk memberikan sumbangsih strategi yang tepat
dalam mengembangkan potensi yang ada pada objek wisata pantai syari’ah di Pulau
penelitian Guna agar Penelitian ini menjadi rujukan pengembangan wisata pantai
pariwisata pada suatu daerah membawa dampak manfaat bagi masyarakat secara
wisata Pantai Duta. Dengan metode penelitian deskriptif, kualitatif dan analisis
(Arif & Syam, 2017) Penelitian ini berawal dari permasalahan pengembangan
tersedianya sarana dan prasarana objek wisata, tidak tersedianya akomodasi dan
transportasi khusus menuju objek wisata dan masyarakat yang belum sadar wisata.
potensi pariwisata pesisir desa bentung belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan
sumber daya pesisir di Desa Bentung seperti terumbu karang, hutan mangrove yang
memiliki luas 2,82 Ha, keadaan hutan Mangrove tergolong dalam kondisi tidak
wisata bahari Pantai Malalayang terletak pada posisi kuadran I atau terletak antara
fasilitas sarana dan prasarana obyek wisata, penataan kembali “sabua bulu” sebagai
tempat kuliner dan perlu adanya pengelolaan dari pihak pemerintah dan swasta agar
lebih terarah dan berjalan dengan baik serta kedua belah pihak sepakat bekerjasama
Lama agar menarik minat pengunjung dan dapat meningkakan Pendapatan Asli
Daerah.
permasalahan yaitu :
b. Adanya tambahan informasi dari berbagai kondisi dan berbagai pihak guna
pariwisata.
Dapat dijadikan salah satu referensi maupun dasar acuan yang valid
terkait dengan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah Kota Surabaya.
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa saja hambatan yang terjadi dari
Daerah dalam hal ini adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya
dapat terjalin, lebih jauh lagi adalah masyarakat mampu memanfaatkan potensi
13
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian terdahulu yang pernah penulis baca. Penelitian terdahulu ini bermanfaat
Menurut peneliti yang pertama yaitu (Firdausia Hadi & M. Khoirul Hadi al-
Asy Ari, 2017) Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi yang ada pada objek
mengembangkan potensi yang ada pada objek wisata pantai syari’ah di Pulau
Santen Banyuwangi. Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini karena
(Kemenpar) yaitu provinsi Jawa Timur untuk menjadi destinasi pariwisata syari’ah
dikembangakan salah satunya wisata pantai syari’ah Pulau Santen yang ternyata
adanya bantuan pemerintah pusat. Padahal jika digarap dengan baik tentu akan
14
15
penelitian ini akan menjadi rujukan pengembangan wisata syari’ah di daerah lain.
Suzana, & Gene H. M. Kapantow, 2017) Pariwisata merupakan salah satu industri
terbesar yang pernah ada di dunia ini, begitu kompleks dengan melibatkan banyak
pihak dan aspek serta memiliki omset yang luar biasa. Pengembangan
wawancara dan studi literatur. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi
pengembangan wisata bahari Pantai Malalayang terletak pada posisi kuadran I atau
wisata bahari Pantai Malalayang Kota Manado adalah menjaga dan melestarikan
obyek wisata, penataan kembali “sabua bulu” sebagai tempat kuliner dan perlu
adanya pengelolaan dari pihak pemerintah dan swasta agar lebih terarah dan
16
berjalan dengan baik serta kedua belah pihak sepakat bekerjasama untuk
Menurut peneliti yang ketiga yaitu (Arif & Syam, 2017) Penelitian ini berawal
terawatnya fasilitas umum, belum tersedianya sarana dan prasarana objek wisata,
tidak tersedianya akomodasi dan transportasi khusus menuju objek wisata dan
dilakukan dengan Dinas Pariwisata, Bappeda, masyarakat, alim ulama, wali nagari
pengembangan pantai Desa Liang sebagai kawasan objek wisata telah dimiliki
17
banyak masalah yang muncul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi
mengembangkan desa pesisir Liang sebagai kawasan objek wisata. Penelitian ini
adalah peneliti mandiri dan untuk menguji dan memeriksa validitasnya Data yang
Liang adalah memiliki potensi wisata objek wisata atau obyek wisata berupa pantai
yang cukup luas dan panjang, dukungan publik untuk pengembangan pariwisata
dana terbatas yang tersedia dalam pengembangan kawasan pesisir sebagai objek
penguatan kelembagaan.
18
Bessie, & Abas Kasim, 2018) Pariwisata adalah salah satu hal penting bagi suatu
tempat objek wisata berada, akan mendapat pemasukan dari masing-masing objek
wisata pendapatan. Salah satu sumber pendapatan dari pariwisata di kabupaten TTS
diperoleh dari jumlah kunjungan di Pantai Oetune. Tujuan penelitian ini adalah
objek wisata di Pantai Oetune. Juga untuk mengetahui strategi pengembangan mana
sampling dan purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis SWOT. Hasilnya ditunjukkan oleh Matrix Grand Strategy,
terlihat bahwa Daya tarik wisata di pantai Oetune adalah di kuadran I, yang berarti
Oetune penting untuk dicatat dari berbagai aspek seperti wisatawan, sarana
transportasi, objek wisata, infrastruktur dan fasilitas pendukung dalam daya tarik,
penggunaan TIK sebagai media promosi, serta kebutuhan didukung dengan dana
dan sumber daya manusia yang berkualitas. Saran dalam penelitian ini penting
masih kurang; itu kerjasama dengan berbagai pihak terkait; sinergi antara
Menurut peneliti yang keenam yaitu (Aldy Adrianus Tatali, Ridwan Lasabuda,
Nomor 15 Tahun 2008, yaitu kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau
penting dalam satu atau lebih aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan
budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta
Beach Game (MBG) yang diselenggarakan setiap tahun. Penelitian ini berfokus
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2016 hingga Maret 2017 mengunakan
dan SWOT digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian mmenunjukkan bahwa
potensi sumber daya pesisir di Desa Bentung seperti terumbu karang, hutan
mangrove yang memiliki luas 2,82 Ha, keadaan hutan Mangrove tergolong dalam
kondisi tidak rusak. Potensi pariwisata pantai Desa Bentung memiliki tiga kawasan
pantai yang memiliki pasir yang berbeda yaitu Pantai Bulo, Pantai Nagha, Pantai
20
budaya Sangihe dan menjadi daya tarik wisata Kabupaten Kepulauan Sangihe,
lomba ini merupakan lomba balap perahu. Hasil penelitian menyarankan perlunya
memiliki banyak objek wisata salah satunya objek wisata Pantai Duta.diperlukan
strategi yang tepat untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek
wisata Pantai Duta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung objek wisata Pantai Duta dengan
metode penelitian dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini
pada objek wisata Pantai Duta.Analisis SWOT merupakan strategi perencanaan dan
& Selvie R. Kalele, 2018) This study aims to identify the potential of Pal Beach
Beach, and reviewing tourism development of Pal Beach. This research was
conducted in the village of Marinsouw, North Minahasa Regency for six months
from April to October 2016. This study used a qualitative description. The results
21
on the development of Pal beach tourism object showed that 1). Accessibility
(affordability); driveway access to the Pal coastal resorts is damaged and needs to
be repaired by resurfacing and widening the road. 2). Attraction; in this case is the
more frequently come to the village of Marinsouw and the Pal beach. 3) Amenities
Pal coastal region, tourism information facilities are necessary to hold art and
information systems of Pal beach tourism with the full support of the Government
in promoting Pal beach attraction. Recommendation of this study, the first for North
Minahasa Regency Tourism Office is: a). North Minahasa Regency Government
through the Department of Tourism and Cultural needs to make a MoU with the
Pal beach is not developed and promoted as a tourism destination area; b). Need to
restructure and mapping the Pal coastal tourist area unit. c). Attract investors to
center, souvenir shops, special attraction; d). Prepare human resources in the field
of hospitality and tourism attractions to manage Pal beach; e). Increase counseling
and training in preparing resources for the development of Pal beach tourism object;
22
and the second for Marinsouw Rural Community is: a). Preserving cultural customs
on certain days in Pal coastal resort; c). Manage local products such as Goroho
banana chips, cassava chips, skills for making plastic flower stalks as typical
souvenir from Marinsouw village to raise the family economy; d). Raise awareness
Menurut peneliti yang kesembilan yaitu (Heru Wiwoho Supadi Putra, Abdul
Hakim, Harsuko Riniwati, & Amin Setyo Leksono, 2019) Taman Beach as one of
the superior tourist destinations in Pacitan has now begun to develop. The
development of Taman Beach tourism object is inseparable from the efforts which
are initiated by the Group of Turtle Rescue Society for Tourism “Taman Ria”which
ecotourism. Local people have also developed tourist attractions such as flying fox
and swimming pools to attract tourists to visit it and a portion of the tourism
development process, there are problems such as the low level of community
participation and the lack of management of tourist object that is integrated with
the local community.This study aims to analyze the role and level of community
Taman Beach area. The method used in this research is descriptive quantitative.
Data collection is done by using questionnaires and observations in the field. The
and supervision. The results of the study indicate that the involvement of local
planning and management aspects has reached the level of placement participation
in the tokenism category (accepting the provisions). Whereas from the aspect of
monitoring and controlling has reached the level of consultation participation in the
tokenism category (accepting the provisions). The results of the analysis show that
controlling.
Menurut peneliti yang kesepuluh yaitu (Irmawanty & Dian Safitri, 2019) This
study aims to (1) identify Kuri Beach marine resources that can support the
development of marine tourism objects (2) find out public perceptions of tourism
these perceptions (3) to find out the development of the appropriate Kuri Beach
research, describing the potential of marine resources of Kuri Beach, which is the
supporting factor of its development. This study involves chi-square analysis to find
out public perceptions of their support on the development of this area. The result
shows that in terms of regional biophysics, Kuri Beach was developed as a tourist
area. The sociocultural and economic conditions of the local community support
this development. But to realize this expectation, there are still some obstacles
24
faced, namely, the large supply of sediment from Maros River that enters the coast,
the low level of accessibility and the high content of total suspended solids (TSS)
in the rainy season. All these obstacles must be considered and a solution is sought
so that the wishes of the Maros Regional Government to develop its coastal area
can be realized.
25
5) membangun dan
mengadakan Aksesibilitas
pariwisata.
4. STRATEGI (Roy A Strategi untuk mengetahui - Kualitatif Memberikan ilustrasi
PENGEMBANGAN Wattimena, pengembangan pesisir strategi yang diterapkan Deskriptif bahwa faktor pendukung
PESISIR PANTAI DESA 2017) Desa Liang sebagai oleh PT dalam pengembangan
LIANG SEBAGAI Jurnal Manis kawasan objek wisata Pemerintah Daerah pesisir Desa Liang adalah
KAWASAN OBJEK Volume 1 telah dimiliki dengan masyarakat memiliki potensi wisata
PARIWISATA Nomor 1, belum dalam mengembangkan objek wisata atau obyek
Januari 2017 diimplementasikan desa pesisir Liang wisata berupa pantai yang
dengan baik, di mana sebagai cukup luas dan panjang,
peran pemerintah kawasan objek wisata. dukungan publik untuk
sangat dominan pengembangan pariwisata
dibandingkan dengan dan kepedulian
masyarakat dan tidak pemerintah di Indonesia
adanya konsep ideal pengembangan
mengakibatkan banyak pariwisata.
masalah yang muncul.
5. STRATEGI (Meiwany A. K. Strategi Untuk mengidentifikasi - Analisis ditunjukkan oleh Matrix Penting
PENGEMBANGAN Tapatfeto, Juita pengembangan di faktor pendorong dan SWOT Grand Strategy, terlihat untuk
OBJEK WISATA DALAM L.D Bessie, & pantai Oetune penting penghambat dalam bahwa meningkatkan dan
UPAYA PENINGKATAN Abas Kasim, untuk dicatat pengembangan objek Daya tarik wisata di meningkatkan
KUNJUNGAN (Studi Pada 2018) dari berbagai aspek wisata di Pantai Oetune. pantai Oetune adalah di kualitas fasilitas di
Objek Wisata Pantai Journal Of seperti wisatawan, Juga untuk mengetahui kuadran I, yang berarti Pantai Oetune,
Oetune Kabupaten TTS) Management sarana transportasi, strategi pengembangan mendukung strategi yang masih kurang;
Vol. 6, No.1, objek wisata, mana secara agresif. itu
2018, p1-20 infrastruktur perlu dilakukan untuk kerjasama dengan
dan fasilitas meningkatkan berbagai pihak
pendukung dalam daya kunjungan ke Pantai terkait; sinergi
tarik, penggunaan TIK Oetune. antara Pemerintah
28
6. STRATEGI (Aldy Adrianus Pengelolaan pariwisata Pengembangan atraksi - Observasi, Menunjukkan bahwa Perlunya fokus
PENGEMBANGAN Tatali, Ridwan pesisir Kabupaten wisata pesisir di Desa Kualitatif dan potensi sumber daya pembangunan
PARIWISATA PESISIR Lasabuda, Jardie Kepulauan Sangihe Bentung dengan bentuk Kualitatif pesisir di Desa Bentung sarana dan
DI DESA BENTUNG A. AndakI, & telah banyak diteliti diversifikasi produk- (campuran), seperti terumbu karang, prasarana
KABUPATEN Bet E. S. namun penelitian yang produk wisata yang Deskriptif dan hutan mangrove yang pariwisata.
KEPULAUAN SANGIHE Lagarense, menekankan pada masih banyak selain SWOT memiliki luas 2,82 Ha,
PROVINSI SULAWESI 2018) pengembangan potensi lomba MBG. keadaan hutan Mangrove
UTARA Jurnal pariwisata pesisir desa tergolong dalam kondisi
Kebijakan Sosek bentung belum tidak rusak
KP Vol. 8 No. 1 dilakukan.
Juni 2018: 53-
62
29
7. STRATEGI (Choridotul Strategi Untuk menarik minat - Deskriptif Factor internal dan
PENGEMBANGAN Bahiyah, Wahyu pengembangan potensi wisatawan untuk kualitatif eksternal mempengaruhi
POTENSI PARIWISATA Hidayat R, & pariwisata Pantai Duta berkunjung ke objek - Analisis tingkat kunjungan
DI PANTAI DUTA Sudarti, 2018) di Kabupaten wisata Pantai Duta SWOT wisatawan pada objek
KABUPATEN Jurnal Ilmu Probolinggo wisata Pantai Duta
PROBOLINGGO Ekonomi Vol 2 berdasarkan analisis
Jilid 1/Tahun factor internal dan
2018 Hal. 95 - eksternal
103
8. Pal Beach Tourism (Seska M. H. Identifying potential To identify the potential - Qualitative 1. Accessibility
Development in Marinsow Mengko, Pearl tourism objects, of Pal Beach tourism Description (affordability)
Village, L. Wenas, & individual attraction, identify driveway access to the
North Minahasa Regency Selvie R. infrastructure, individual infrastructure Pal coastal resorts is
Kalele, 2018) facilities, and and attraction damaged and needs to
Journal of reviewing Pal Coast facilities of Pal Beach, be repaired by
Indonesian tourism development. and reviewing tourism resurfacing and
Tourism and development of Pal widening the road.
Development Beach 2. Attraction in this case
Studies Vol.6, is the cultural
No.2, April attraction that is
2018 religious tourism the
Pal beach.
3. Amenities(facilities/co
mfort) there is a needs
to build an inn or a
cottage
accommodation in Pal
coastal region, tourism
information facilities
30
10. Community Analysis and (Irmawanty & Community perception 1. Identify Kuri Beach - Descriptive That in terms of regional
Perception of the Dian Safitri, of their support for the marine resources that Qualitative biophysics, Kuri Beach
Development of Kuri 2019) development of the can support the was developed as a tourist
Beach Tourism Area in Journal of Kuri Coast and its development of area. The sociocultural
Maros Regency Humanities revision the potential marine tourism and economic conditions
Social Sciences of Kuri Beach marine objects. of the local community
and Education resources, which is a 2. Find out public support this development.
(IJHSSE) supporting factor for perceptions of tourism
its development. development efforts at
Kuri Beach and the
relationship of
31
livelihood factors on
these perceptions
3. To find out the
development of the
appropriate Kuri
Beach area with its
biophysical
characteristics.
11 STRATEGI (Diki Candra Lemahnya Untuk mengetahui - Kualitatif (?) (?)
PENGEMBANGAN Putra 2019) pengawasan atau Strategi Pengembangan
WISATA PANTAI perhatian khusus dari Wisata Pantai Kenjeran
KENJERAN LAMA pemerintah kota dan Lama Kota Surabaya
OLEH DINAS masyarakat sekitar dan untuk menarik
KEBUDAYAAN DAN baik sarana maupun minat wisatawan agar
PARIWISATA KOTA prasarana, kurangnya berkunjung ke Pantai
SURABAYA penambahan dan Kenjeran Lama Kota
pembaharuan sarana Surabaya
dan fasilitas di Pantai
Kenjeran Lama.
Persamaan 10 penelitian terdahulu yaitu tentang strategi yang dibuat untuk obyek wisata dengan tujuan meningkatkan jumlah
pengunjung untuk datang ke obyek wisata dan melihat potensi apa yang harus di tonjolkan dari obyek wisata tersebut, dimana strategi
setiap obyek wisata berbeda dari yang sary dengan yang lainnya. Sedangkan di penelitian ini membahas tentang strategi pengembangan
wisata pantai kenjeran lama yang dilakukan oleh pemerintah kota surabaya, unuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang serta
32
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang membahas tentang
bagaimana strategi dari pemerintah yang digunakan untuk meningkatkan kualitas wisata Pantai Kenjeran Lama Surabaya agar jumlah
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan
ilmu”. Ditambah pula bahwa pariwisata terbagi atas beberapa jenis, yaitu: (1)
(4) pariwisata untuk olah raga (sport tourism); (5) pariwisata untuk urusan
yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek daya tarik wisata
serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dijelaskan pula bahwa wisata
merupakan suatu kegiatan bepergian dari suatu tempat ke tempat tujuan lain di
melainkan untuk menciptakan kembali kesegaran baik fisik maupun psikis agar
transportasi.
bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup, 3) memupuk rasa
(Soebagyo, 2012)
penelitian ini. Ada beberapa definisi mengenai manajemen yang diberikan oleh
para ahli. Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan manajemen adalah proses
diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. 2 kata penting yang
saling terkait di sini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien.
pelayanan publik berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja
dalam pertimbangan efektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu
untuk dapat tercapai secara optimal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada
Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang kurang lebih sama. Gibson,
orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang itu
manajemen adalah seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain. Kemudian
Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga suatu seni. Sebagai suatu
ilmu, manajemen harus memiliki landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni,
pengelolaan wilayah pesisir sejauh 12 mil dari garis pantai sebagaimana diatur
36
manfaaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya. Namun,
daerah dan masyarakat adalah provinsi Jawa Timur. Dinas Kebudayaan dan
Sudarti, 2018).
memfokuskan diri pada perbaikan birokrasi dari dalam organisasi (inside the
dasar pengguna jasa (user – pay bases); ketiga, menggunakan ‘quasi market’
dengan memusatkan pada hasil bukan pada masukan, digerakan oleh misi
oleh Hood ini atau managerialism istilah Pollitt atau market based public
38
government istilah Osbone dan Gebler, walau memiliki istilah yang berbeda
Dan memiliki tujuan yang sama pula, antara lain : pertama, lebih
dan suasana yang lebih fleksibel; ketiga, membuat tujuan organisasi dan
pada pemerintah, tidak partisan dan tidak netral benar; kelima, fungsi
pemerintah lebih kepada fasilitator dari pada pelaksana; terakhir, pada fungsi
(Febrianto, 2012)
Pariwisata merupakan suatu aspek yang penting bagi suatu daerah, yang mana
sektor pariwisata dapat menjadi tulang punggung terhadap pendapatan asli daerah
tersebut seperti obyek wisata Pantai Kenjeran Lama Kota Surabaya sebagai
Kenjeran lama Kota Surabaya merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
pendapatan daerah, dan untuk itu tentu dibutuhkan suatu strategi untuk
Analisis SWOT sendiri merupakan suatu cara atau alat untuk menganalisis
potensi yang ada agar lebih menguntungkan. Dalam analisis SWOT diketahui
eksternal tadi, dengan begitu suatu instansi atau organisasi dapat menentukan
Wisata Pantai Kenjeran Lama Kota Surabaya. Dengan strategi yang didapatkan
tentu akan tercapai tujuan utamanya yaitu pendapatan daerah yang mana hal
Untuk lebih jelasnya peneliti akan menguraikan kerangka berpikir yang dapat
METODE PENELITIAN
1994) menyatakan bahwa salah satu prosedur penelitian yang dihasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Melalui penelitian kualitatif, peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa
penelitian deskriptif ini dibagi menjadi beberapa pendekatan yang akan digunakan
dalam penelitian nantinya seperti survei yang sangat penting dilakukan guna
menambah informasi data dan faktual yang terjadi lapangan. Ada pula studi kasus,
yang digunakan untuk melihat kembali latar belakang dan unit sosial yang ada
dalam subjek penelitian. Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif karena dinilai tepat digunakan dalam penelitian ini dan bermaksud untuk
memahami fenomena atau kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dari obyek
41
42
yang terjadi.
kenjeran lama Surabaya. Dalam penelitian kualitatif ada yang disebut batasan
masalah, batasan masalah itu sendiri dalam penelitian kualitatif disebut dengan
fokus, yang berisi pokok masalah umum yang masih bersifat umum. Untuk itu,
3.3 Lokasi
tentang sejauh mana peneliti mengenali daerah lokasi penelitian dan tentunya waktu
serta biaya yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan. Dalam hal ini peneliti
Kota Surabaya yang merupakan kota besar dan kota industri yang tentu harus
salah satunya yakni Pantai Kenjeran Lama Surabaya. hal ini dapat ditinjau dari
Lama Surabaya. Untuk alasan itulah peneliti memilih lokasi penelitian di Kota
Surabaya.
43
Lokasi Pantai Kenjeran Lama cukup strategis terletak di terletak di ujung timur
area bisnis atau usaha yang menjadikan Pantai Kenjeran Lama bisa mencapai
keunggulan bersaingnya.
Alamat : Jl. Pantai Kenjeran No. 1-6, Kenjeran, Kec. Bulak, Kota SBY, Jawa
Timur.
mengetahui secara rinci dan jelas mengenai fokus penelitian yang diteliti, yaitu
itu diperoleh dari hasil dokumentasi yang menunjang terhadap data yang berbentuk
kata-kata tertulis maupun tidak. Dalam Penelitian ini, peneliti akan menggunakan
jenis data kualitatif yang berkaitan dengan masing-masing fokus penelitian yang
sedang diamati.
Kata-kata dan tindakan dari orang yang diwawancarai atau yang diamati
merupakan sumber data utama dalam penelitian ini. Jenis data yang diambil
dari data tertulis, pencatatan sumber data ini melalui wawancara dan
Data primer diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya
Surabaya, terutama sekitar Pantai Kenjeran Lama Kota Surabaya. Untuk hal
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak yang tidak
Adapun jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini dengan cara
3.5.1 Wawancara
didefinisikan sebagai alat pengumpulan data berupa tanya jawab antara pihak
pencari informasi dan sumber informasi yang berlangsung secara lisan. Dalam
3.5.2 Observasi
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
bantuan alat. Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan
3.5.3 Dokumentasi
gambar atau karya seseorang. Jenis data ini adalah sebagai pelengkap dalam
pengumpulan data dari hasil observasi dan wawancara yang berguna untuk
mencari refrensi melalui buku, jurnal, artikel di internet serta sumber lainnya
berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen
yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung,
alir. Langkah-langkah analisis data model alir menurut (Miles, B Mathew dan
yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data
dengan cara dikelompokkan atau disusun dalam pola hubungan sehingga akan
penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini yang
sering digunakan dalam penyajian data kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.
menggunakan teks yang bersifat naratif juga dapat ditambahkan gambar, grafik
maupun chart.
sementara, dan akan berubah-ubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat dan
mendukung pada tahap pengupulan data. Aktivitas dalam analisis data yaitu,
yang kuat dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
48
dipercaya.
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
Dalam penelitian kualitatif, validitas ini tidak memiliki konotasi yang sama
dengan validitas dalam penelitian kuantitatif, tidak pula sejajar dengan reliabilitas
generalisabilitas yang berarti validitas eksternal atas hasil penelitian yang dapat
diterapkan pada setting, orang, atau sampel yang baru dalam penelitian kuantitatif.
konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain dan untuk proyek-proyek yang
selain reliabilitas. Validitas ini didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian
sudah akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum.
digunakan peneliti dan lebih mudah dipratekkan untuk memvalidasi data ini.
Tema-tema yang dibangun berdasarkan sejumlah sumber data atau perspektif dari
Aldy Adrianus Tatali, Ridwan Lasabuda, Jardie A. AndakI, & Bet E. S. Lagarense.
(2018). STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PESISIR DI
DESA BENTUNG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI
SULAWESI UTARA. JURNAL. Kebijakan Sosek KP Vol. 8 No. 1, 53-62.
Arif, M., & Syam, A. (2017). STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA
PANTAI SUMEDANG DI KECAMATAN RANAH PESISIR
KABUPATEN PESISIR SELATAN. JURNAL KEPEMIMPINAN DAN
PENGURUSAN SEKOLAH Vol.2 No. 2 Th., 191-200.
C. B., R, W. H., & Sudarti. (2018). STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI
PARIWISATA DI PANTAI DUTA KABUPATEN PROBOLINGGO .
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 2 Jilid 1, 95 - 103.
Choridotul Bahiyah, Wahyu Hidayat R, & Sudarti. (2018). STRATEGI
PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DI PANTAI DUTA
KABUPATEN PROBOLINGGO. Ilmu Ekonomi , 95-103.
Creswell, J. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.
Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
Eligius, E. (2015, Oktober 04). Kompasiana Beyond Blogging. Diambil kembali
dari http://www.discoveringsurabaya.wordpress.com:
https://www.kompasiana.com/egieligius/5610dfa4e2afbda905e8fc6d/panta
i-kenjeran-lama-wisata-pesona-alam-yang-terabaikan?page=all
Fandeli. (2011, November 23). Diambil kembali dari infocittl.org:
http://analisispengembanganpariwisata.blogspot.com/2011/11/
Febrianto, I. I. (2012, Oktober 11). Lintas Sosial Poltik. Diambil kembali dari
lintassosialpolitik.blogspot.com:
http://lintassosialpolitik.blogspot.com/2012/10/teori-new-public-
management_11.html
Firdausia Hadi, & M. Khoirul Hadi al-Asy Ari. (2017). KAJIAN POTENSI DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI SYARI'AH.
Membangun Profesionalisme Manajemen Dakwah, 99-115.
Fitridamayanti Razak, Benu Olfie L. Suzana, & Gene H. M. Kapantow. (2017).
STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BAHARI PANTAI
MALALAYANG, KOTA MANADO, SULAWESI UTARA. Strategi
Pengembangan Wisata Bahari Pantai Malalayang, 277-284.
Hadi, F., & Ari, M. K.-A. (2017). KAJIAN POTENSI DAN STRATEGI
PENGMEBANGAN WISATA PANTAI SYARI'AH (Studi di Pulau
Santen Kabupaten Banyuwangi). Membangun Profesionalisme Manejemen
Dakwah Vol. 3 No. 1, 99-115.
50
51
Heru Wiwoho Supadi Putra, Abdul Hakim, Harsuko Riniwati, & Amin Setyo
Leksono. (2019). Community Participation in Develoment of Ecotourism in
Taman Beach, Pacitan Distric. Indonesian Tourism and Development
Studies, 91-99.
Indrawan, R. S., Santosa, H., & Utami, S. (t.thn.). Pengembangan Fasilitas Wisata
Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya Dengan Konsep WaterFront. 1 -
13.
Irmawanty, & Dian Safitri. (2019). Community Analysis and Perception of the
Development of Kuri Beach Tourism Area in Maros Regency. Humanities
Social Sciences and Education (IJHSSI), 29-34.
JDIH. (2012, Desember 03). Peraturan Daerah (PERDA). Diambil kembali dari
Peraturan Daerah (PERDA) tentang Kepariwisataan:
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/23052
Joyosuharto. (2011, November 23). Diambil kembali dari Infocittl.org:
http://analisispengembanganpariwisata.blogspot.com/
Meiwany A. K. Tapatfeto, Juita L.D Bessie, & Abas Kasim. (2018). STRATEGI
PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DALAM UPAYA PENINGKTAN
KUNJUNGAN (Studi Pada Objek Wisata Pantai Oetune Kabupaten TTS).
JOURNAL OF MANAGEMENT (SME’s) Vol. 6, No.1, 1-20.
Miles, B Mathew dan Michael Huberman. (1994). Analisis Data Kualitatif Buku
sSumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Muhammad Arif, & Alexander Syam . (2017). STRATEGI PENGEMBANGAN
OBJEK WISATA PANTAI SUMEDANG DI KECAMATAN RANAH
PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN. JURNAL KEPEMIMPINAN
DAN PENGURUSAN SEKOLAH, 191-200.
Nurfadilah, K. A. (2017). STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA
PANTAI PANGANDARAN (STUDI KASUS DI KABUPATEN
PANGANDARAN). 1-80.
Pendit. (2011, November 23). Diambil kembali dari infocittl.org:
http://analisispengembanganpariwisata.blogspot.com/2011/11/
Perdana, D. (2019, Juli 02). Diambil kembali dari suarasurabaya.net:
suarasurabaya.net/jazztraffic/news/2019/222853-Kenjeran-Diharapkan-
Menjadi-Kawasan-Wisata-Terlengkap-di-Surabaya
PJLHK. (2009, January 16). UU 10 2019. Diambil kembali dari Ekowisata:
https://www.ekowisata.org
Razak, F., Suzana, B. O., & Kapantow, G. H. (2017). STRATEGI
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI PANTAI MALALAYANG,
KOTA MANADO, SULAWESI UTARA. Agri-SosioEkonomi Unsrat
Volume 13 Nomor 1A, 277-284.
52