DALAM PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA TANJUNG SELOR
KELOMPOK
1.
NOVANTIA RIZAN Q
2.
MURDJOKO
3.
FITRIO PAMBUDI
4.
YUDI IRAWAN
5.
GAGAH YUNANTO
6.
7.
PRAKHESTA DEWA N
DAERAH PEMBAHASAN
KALIMANTAN UTARA
KABUPATEN BULUNGAN
KOTA TANJUNG SELOR
12 KOTA DENGAN KEPADATAN PENDUDUK TERTINGGI DI INDONESIA
PENDAHULUAN
Penggunaan energi terbarukan (Air, Angin, Solar, Biomass dll) untuk pemanfaatan keperluan
kota,
Penggunaan material green labels untuk konstruksi bangunan maupun infrastruktur lainnya,
serta;
Penerapan green street dengan konsep zero run off. Konsep ini menggunakan sumur
resapan, kolam, atau danau buatan untuk menampung air permukaan sehingga seluruh air
hujan dapat terserap ke dalam tanah.
PLTA di Peso
10
Pembangunan Lainnya
11
SMART CITY
12
SMART CITY
13
Smart City menjadi suatu istilah yang cukup viral dalam pengembangan
suatu wilayah kota, Smart City adalah penerapan konsep kota cerdas
dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk mewujudkan
pelayanan masyarakat lebih baik. Konsep Smart City juga akan
meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam
memanfaatkan data, aplikasi, memberikan masukan maupun kritikan
secara mudah.
Net Area
Dibeberapa area vital kota Tanjung
Selor di fasilitasi dengan Free Wifi
yang bertujuan untuk mempermudah
masyarakat dengan akses internet
demi
kelancaran
pemanfaatan
Aplikasi Smart City
14
15
KESIMPULAN
16
Menjadi Ibukota Provinsi termuda membuat Tanjung Selor menjadi kota yang
mulai di pandang akhir-akhir ini, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah
(daerah&pusat) maupun Masyarakat kota Tanjung Selor untuk mengembangkan
kota dengan cara membangun berbagai akses, fasilitas, sarana dan prasarana yang
dibutuhkan para penduduk. Dengan lahan/media yang tersedia lebih dari cukup
mempermudah para penggagas berkreasi memodelkan kota lama yang baru di
rancang ini.
Positif yang diperoleh yaitu Kota ini berkesempatan mendesain rupa dan kualitas
kota sebaik mungkin dengan menyadur pemanfaatan teknologi pada lahan
pengembangan wilayah dari setiap kota maju yang ada di Indonesia, memilah mana
yang layak dan yang masih perlu dipertimbangkan untuk diterapkan di wilayah
Tanjung Selor demi tercapainya Ibukota berbasis Smart City. Tentunya hal ini akan
berubah menjadi nilai negatif ketika upaya pengembangan wilayah tidak bersinergi
dengan adat dan budaya, serta alam sekitar dimana pembangunan yg notabene
nya juga merusak alam tsb terus menerus di pacu hingga tidak terkontrol.
17
18