Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.

10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

PENTINGNYA PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA


TRANSPORTASI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN DESA DI
KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA
Sisca V. Pandey; Alva Noviana Sarajar
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
email: siscapandey@gmail.com
ABSTRAK
Pembangunan desa merupakan hal yang penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
kawasan perdesaan. Salah satu faktor yang menunjang pergerakan aksesibilitas masyarakat desa
adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi. Ketersediaan jaringan jalan sebagai
kebutuhan masyarakat desa merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu pemerintah
melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia melakukan studi sebagai upaya untuk membangun desa sebagai salah satu bagian dari
Nawacita Pemerintah Indonesia. Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu Provinsi yang
terpilih sebagai lokasi pelaksanaan studi ini. Melalui pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
ditetapkanlah Kabupaten Minahasa Utara sebagai tempat pelaksanaan studi kawasan perdesaan.
Kebutuhan Prasarana dan Sarana Kawasan Perdesaan berdasarkan Standar (Pedoman
Penentuan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), Bidang Pelayanan Pemukiman Perdesaan
pentingnya kebutuhan akan jaringan jalan perdesaan yang dibagi dalan 2 (dua) bagian yakni
Kebutuhan akan jaringan jalan desa dan kebutuhan akan jalan setapak desa.
Hasil perencanaan sarana prasarana kebutuhan masyarakat baik infrastruktur maupun
kebutuhan akan jasa pelayanan kepada masyarakat, terutama masyarakat perdesaan harus
direalisasikan dalam bentuk pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa langkah strategis dalam rangka peningkatan pembangunan kawasan
perdesaan dalam hal ini pembangunan sarana prasarana transportasi kawasan perdesaan:
Penggunaan dana desa untuk kebutuhan pembangunan prasarana transportasi jalan desa,
pembangunan dengan swadaya masyarakat desa, usulan pembangunan melalui Musrembang di
tingkat desa diusulkan ke Musrembang Kecamatan untuk selanjutnya diusulkan ke Tingkat
Kabupaten untuk diusulkan dalam APBD Kabupaten.

Kata kunci : Pembangunan Desa, Musrembang, APBD Kabupaten.

PENDAHULUAN perekonomian masyarakat. Kawasan


Perdesaan terpilih di Kabupaten Minahasa
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Utara adalah 7 desa di Kecamatan Likupang
Tertinggal dan Transmigrasi Pada tahun 2016 Selatan yaitu: Wangurer, Kaweruan, Kokoleh
lalu telah melakukan studi mengenai 2, Kokoleh 1, Paslaten, Batu, dan Werot.
penetapan kawasan perdesaan di Provinsi Ketujuh desa terpilih yang membentuk
Sulawesi Utara. Hasil rembug warga dengan suatu kawasan perdesaan melalui hasil rembug
pemerintah Provinsi Sulawesi Utara warga lewat diskusi dengan masyarakat dan
disepakati bahwa kawasan perdesaan di pemerintah. Kawasan perdesaan ini saling
Propinsi Sulawesi Utara terdapat pada 3 berdekatan satu dengan lainnya yang
Kabupaten yakni Kabupaten Talaud dan membentuk suatu kawasan.
Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Minahasa Dalam Penelitian Unggulan UNSRAT
Utara. Dalam penelitian ini hanya memilih (PUU) tahun 2017 ini akan memberikan hasil
salah satu Kabupaten yakni Kabupaten bagaimana pentingnya pembangunan sarana
Minahasa Utara sebagai obyek penelitian. prasarana transportasi pada kawasan perdesaan
Kebutuhan masyarakat desa terhadap ini untuk menunjang perekonomian
sarana dan prasarana transportasi yang masyarakat desa.
berkualitas akan menunjang pergerakan

649
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

Perumusan Masalah orang dan/atau barang serta mengatur


Permasalahan transportasi masyarakat kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
desa saat ini belum memadainya prasarana dan umum, yang merupakan salah satu wujud
sarana transportasi yang cukup, sehingga simpul jaringan transportasi (Kepmenhub
potensi masing-masing kawasan perdesaan 35/2003).
tidak maksimal. Perekonomian masyarakat Keberadaan terminal merupakan salah
perdesaan sangat tergantung ada ketersedia- satu prasarana utama dalam pelayanan
annya sarana dan prasarana transportasi yang angkutan umum dan sangat berperan dalam
disediakan oleh pemerintah. Oleh sebab itu menentukan tingkat kinerja dari pelayanan
perumusan masalah dalam penelitian ini angkutan umum dalam suatu wilayah
adalah: Bagaimanakah strategi pembangunan Perkembangan kota / kabupaten pada
sarana prasaranan transportasi masyarakat umumnya di Indonesia pada saat ini berada
perdesaan dalam rangka meningkatkan dalam tahap pertumbuhan urbanisasi yang
perekonomian masyarakat desa. tinggi sebagai akibat adanya laju pertumbuhan
penduduk dan ekonomi yang pesat sehingga
Tujuan kebutuhan penduduk untuk melakukan
Tujuan penelitian adalah agar didapatkan perjalanan ataupun pergerakan akan meningkat
strategi pembangunan sarana prasarana pula, dimana hal ini menuntut adanya
transportasi masyarakat kawasan perdesaan penyediaan sarana dan prasarana transportasi
dalam rangka peningkatan perekonomian yang memadai.
masyarakat desa. Keberhasilan pembangunan yang
dilaksanakan selama ini telah berhasil
Manfaat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Diharapkan penelitian ini dapat Konsekwensi atas keberhasilan tersebut
bermanfaat dan membantu perencana di terhadap pelayanan jasa transportasi,
Kabupaten Minahasa Utara dalam rangka khususnya transportasi jalan raya adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat desa untuk meningkatnya permintaan penyediaan jasa
menunjang program Nawacita Pemerintahan angkutan yang makin meluas dan dengan
Presiden RI Joko Widodo. kualitas yang semakin meningkat pula.
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan
mobilitas seseorang meningkat sehingga
TINJAUAN PUSTAKA kebutuhan pergerakannyapun meningkat
melebihi kapasitas sistem prasarana
Jaringan Jalan Desa transportasi. Kebutuhan akan mobilitas
Klasifikasi jalan umum di Indonesia memiliki beberapa ciri yang berbeda seperti
menurut Undang Undang Republik Indonesia tujuan perjalanan, moda angkutan yang
No. 38 Tahun 2004 tentang jalan menjelaskan digunakan dan waktu terjadinya pergerakan.
tentang jalan desa. Khusus untuk jalan desa Sistem prasarana transportasi terbentuk dari
merupakan jalan umum yang menghubungkan sistem prasarana penunjang, sistem
kawasan dan/atau antar permukiman di dalam manajemen transportasi dan penggunaan
desa, serta jalan lingkungan beberapa jenis moda transportasi dengan
berbagai macam operatornya.
Simpul Transportasi Angkutan Jalan
Terminal sebagai titik simpul jaringan Simpul Transportasi Laut
transportasi jalan menjadi barometer dari Pelabuhan adalah daerah perairan yang
pesatnya pertumbuhan jumlah perjalanan dari terlindung terhadap gelombang, yang
dan ke suatu kota. Di samping ketersediaan dilengkapi dengan fasilitas laut meliputi
infrastruktur jalan raya dan angkutan, dermaga dimana kapal dapat merambat untuk
keberadaan sebuah terminal tak kalah bongkar muat barang, kran-kran untuk
pentingnya bagi perkembangan sistem bongkar muat barang, gudang laut (transito)
transportasi darat. Terminal merupakan tempat dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapal
yang vital bagi mobilitas atau pergerakan arus membongkar muatannya, dan gudang-gudang
manusia, termasuk produk barang dan jasa. dimana barang-barang dapat disimpan dalam
Terminal adalah prasarana transportasi jalan waktu yang lebih lama selama menunggu
untuk keperluan memuat dan menurunkan pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.

650
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta persiapan awal dan pengumpulan data,
api, jalan raya atau saluran pelayaran darat. pengolahan data atau analisis data, sampai
Dengan demikian daerah pengaruh pelabuhan pada penetapan kebutuhan sarana dan
bisa sangat jauh dari pelabuhan tersebut. prasarana.
Pelabuhan merupakan salah satu pintu Metodologi pelaksanaan penelitian ini
gerbang dan memperlancar hubungan antara akan terdiri dari langkah-langkah sebagai
daerah, pulau bahkan antar benua dan bangsa berikut:
yang dapat memajukan daerah belakangnya
(daerah pengaruhnya). Dengan fungsinya Persiapan Awal
tersebut maka pembangunan pelabuhan harus Kegiatan yang dilakukan, meliputi :
dapat dipertanggungjawabkan baik secara a. Memahami maksud dan tujuan, sasaran
sosial ekonomis maupun teknis. Selain untuk penelitian, lingkup pekerjaan, lokasi
kepentingan sosial ekonomi, adapula kegiatan dan keluaran yang diharapkan ;
pelabuhan yang dibangun untuk kepentingan b. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-
pertahanan. Pelabuhan ini dibangun untuk data awal ;
tegaknya suatu negara. Dalam hal ini c. Menetapkan desain sementara dari data
pelabuhan disebut pangkalan angkatan laut awal untuk dipakai sebagai panduan survey
pelabuhan militer. pendahuluan ;
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 d. Penetapan lokasi yang akan di survey
tentang Pelayaran menyatakan bahwa
pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari Tahap Survey Lapangan
daratan dan perairan disekitarnya dengan Survey lapangan dan investigasi
batas-batas sebagai tempat kegiatan dilaksanakan untuk mendapatkan data di
pemerintahan dan kegiatan perekonomian lapangan sampai dengan tingkat ketelitian
yang digunakan sebagai tempat berlabuhnya tertentu dengan memperhatikan beberapa
kapal, naik turunnya penumpang maupun faktor, seperti: kondisi lapangan aktual yang
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan ada dan sasaran penanganan yang hendak
fasilitas-fasilitas keselamatan pelayaran dan dicapai. Dalam survey lapangan, terdapat
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai beberapa kegiatan, antara lain :
tempat perpindahan intra dan antar moda a. Survey kondisi eksisting sarana dan
transportasi. prasarana transportasi
b. Survey pada instansi terkait mengenai
Simpul Transportasi Udara kebutuhan sarana prasarana.
Bandar udara atau pelabuhan udara
merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat Analisis Data
terbang dapat lepas landas dan mendarat. Melakukan analisis terhadap data-data
Bandar udara yang paling sederhana minimal yang telah dikompilasi sebelumnya. Analisis
memiliki sebuah landas pacu. Menurut Annex yang dilakukan meliputi :
14 dari ICAO (International Civil Aviation a. Analisis Kebutuhan jaringan jalan
Organization): Bandar udara adalah area b. Analisis kebutuhan simpul transportasi
tertentu di daratan atau perairan (termasuk
bangunan, instalasi dan peralatan) yang Tahap Perumusan Sarana Prasarana
diperuntukkan baik secara keseluruhan atau Transportasi
sebagian untuk kedatangan dan keberangkatan Tahap ini merumuskan hasil-hasil analisis
pergerakan pesawat terbang. ke dalam suatu Matriks kebutuhan sarana
prasarana transportasi untuk kebutuhan
masyarakat perdesaan di Kabupaten Minahasa
METODOLOGI PENELITIAN Utara.

Metodologi penelitian merupakan DATA DAN ANALISIS


langkah dalam penyelesaian penelitian
Pentingnya strategi pembangunan sarana Luas Daerah Kawasan Perdesaan Kab.
prasarana transportasi sebagai upaya Minahasa Utara
membangun desa di kabupaten Minahasa
Utara Provinsi Sulawesi Utara, berupa

651
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

Luas Wilayah Kecamatan Likupang masyarakat. Terdapat 5 point sebagai tujuan


Selatan menurut masing-masing desa seperti utama dari Dinas Perhubungan Kabupaten
pada Tabel 1 berikut : Minahasa Utara, sebagai berikut:
a) Bertambahnya ketersediaan sarana dan
Tabel 1: Luas Desa di Kecamatan Likupang prasarana Perhubungan Komunikasi dan
Selatan Informatika.
Desa Luas (km2) Persentase b) Melancarkan pertumbuhan ekonomi
Wangurer 12,21 9,34 masyarakat yang ada di kepulauan dan
Kaweruan 24,00 18,36 menghubungkan transportasi serta
Kokoleh 2 12,50 9,56
pemerataan pembangunan sampai di desa
Kokoleh 1 12,00 9,18
terpencil.
Paslaten 20,00 15,30
c) Meningkatkan informasi yang cepat dan
Batu 35,00 26,77
Werot 15,00 11,47
mudah diketahui serta menambah
Jumlah 130,71 100,00 pengetahuan masyarakat yang ada di
Sumber : Likupang Selatan Dalam Angka 2016 pulau dengan mengikuti perkembangan
era globalisasi lewat Komunikasi dan
Informatika.
d) Meningkatkan jasa angkutan laut dan
kepelabuhanan serta keselamatan jasa
pelayaran.
e) Tersedianya sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi sesuai dengan
kebutuhannya.
Hirarkhi, Fungsi dan Jangkauan Pusat
Pelayanan Kabupaten Minahasa Utara
Menurut RTRW 2011-2031 adalah sebagai
berikut :
▪ Hirarki I adalah: Airmadidi, Kalawat,
Kauditan
▪ Hirarki II adalah: Likupang timur, Kema
▪ Hirarki III adalah: Dimembe, Talawaan,
Wori, Likupang Selatan, Likupang Barat.

Jaringan Jalan di Kabupaten Minahasa


Utara
Struktur Jaringan Jalan Regional dan
Pelabuhan Laut Menurut RTRW Kabupaten
Minahasa Utara 2011-2031. Rencana struktur
ruang wilayah Kabupaten Minahasa Utara
mempertimbangkan struktur jaringan jalan
regional. Struktur jalan regional yang
Gambar 1: Kawasan Perdesaan Kab. Minahasa membentuk struktur ruang wilayah Kabupaten
Utara Minahasa Utara adalah:
▪ Jalan Arteri Primer Kota Manado –
Sarana Prasarana Transportasi Minahasa Airmadidi – Kota Bitung
Utara ▪ Jalan Kolektor Primer K1 Girian (Bitung) -
Renstra Dinas Perhubungan Kab Likupang;
Minahasa Utara Tahun 2016-2021 dan Renja ▪ Jalan Kolektor Primer K1 Likupang - Wori;
Dinas Perhubungan dan Komunikasi ▪ Jalan Kolektor Primer K1 Wori - Bts.Kota
Kabupaten Minahasa Utara 2017 mempunyai Manado;
tujuan: Mengoptimalisasi masyarakat yang ada ▪ Jalan Kolektor Primer K1 Girian - Kema
di Kabupaten Minahasa Utara sebagai upaya (Makalisung);dan
pemenuhan fasilitas angkutan baik sarana ▪ Jalan Kolektor Primer K1 Kema – Rumbia.
maupun prasarana menuju kemakmuran, ▪ Jalan Kolektor Primer K1 Airmadidi – Bts
kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi Kota Tondano

652
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

Pelabuhan regional yang terletak di desa Berikut ini adalah luas lahan permukiman
Munte Kecamatan Likupang Barat Pelabuhan untuk masing-masing desa, dimana kebutuhan
lokal yang melayani penyeberangan lintas akan jaringan jalan dianalisis berdasarkan luas
dalam Kabupaten yaitu : lahan permukiman masing-masing desa.
- Pelabuhan Likupang di Kecamatan
Likupang Timur Tabel 3 : Luas Lahan Pemukiman di
- Pelabuhan di Pulau Naen di Kecamatan Kecamatan Likupang Selatan
Wori Desa Luas (km2)
- Pelabuhan di Mantehage di Kecamatan Wangurer 10,3
Wori Kaweruan 20,00
- Pelabuhan di Pulau Gangga di Kecamatan Kokoleh 2 7,0
Kokoleh 1 6,0
Likupang Barat
Paslaten 10,0
- Pelabuhan di Pulau Talise di Kecamatan
Batu 12
Likupang Barat Werot 8,0
- Pelabuhan di Pulau Bangka di Kecamatan Sumber : Likupang Selatan Dalam Angka 2016
Likupang Timur
- Pelabuhan Kema di Kecamatan Kema Mata Pencaharian Masyarakat kecamatan
Likupang Selatan
Transportasi Udara Kabupaten Minahasa Pertanian menjadi sektor andalan
Utara penduduk kecamatan Likupang Selatan
Kebutuhan akan sarana dan prasarana sebagai sumber penghasilan utama sebagian
transportasi udara di Kabupaten Minahasa besar penduduknya. Padi ladang dan jagung
Utara adalah Bandara Sam Ratulangi Manado. merupakan beberapa komoditi pertanian.
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Semetara itu durian, langsat, rambutan
terletak di kecamatan Mapanget Kota Manado. merupakan komoditi buah dengan nilai
Panjang Runway Bandara Sam Ratulangi saat produksi yang tinggi.
ini adalah 2.650 meter. Kapasitas bandara Sam Cengkeh merupakan komoditi perkebunan
Ratulangi mampu menampung 3 juta dengan nilai produksi terbesar, sementara
penumpang per tahun. Diharapkan akan terjadi ayam pedaging merupakan komoditi
peningkatan jumlah penumpang di masa yang peternakan dengan populasi dan produksi
akan datang. daging terbesar dibandingkan dengan ayam
buras. Tabel 4 berikut menunjukkan Jumlah
Kawasan Perdesaan Kabupaten Minahasa Presentase keluarga Pertanian menurut desa di
Utara kecamatan Likupang Seklatan
Kawasan Perdesaan terpilih di Kabupaten
Minahasa Utara adalah 7 desa di Kecamatan Tabel 4: Jumlah Presentase keluarga Pertanian
Likupang Selatan yaitu: Wangurer, menurut desa di kecamatan Likupang
Kaweruan, Kokoleh 2, Kokoleh 1, Paslaten, Selatan
Batu, dan Werot.Luas Wilayah Kecamatan Desa Keluarga Persentase
Likupang Selatan menurut masing-masing Wangurer 85 7,95
desa seperti pada Tabel 2 berikut: Kaweruan 178 16,65
Kokoleh 2 40 3,74
Tabel 2: Luas Desa di Kecamatan Likupang Kokoleh 1 182 17,03
Selatan
Paslaten 173 16,16
Desa Luas (km2) Persentase
Wangurer 12,21 9,34
Batu 261 24,42
Kaweruan 24,00 18,36 Werot 150 14,03
Kokoleh 2 12,50 9,56 Jumlah 1.069 100,00
Kokoleh 1 12,00 9,18 Sumber : Likupang Selatan Dalam Angka 2016
Paslaten 20,00 15,30
Batu 35,00 26,77 Sebagian besar mata pencaharian
Werot 15,00 11,47 penduduk kawasan perdesaan adalah sebagai
Jumlah 130,71 100,00 petani dengan jumlah total 1.069 orang petani.
Sumber: Likupang Selatan Dalam Angka 2016

653
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan lainnya. Masyarakat perdesaan sangat


Kawasan Perdesaan membutuh prasarana terminal angkutan
Kabutuhan jaringan jalan di kawasan perdesaan. Terminal angkutan perdesaan
perdesaan merupakan salah satu syarat untuk merupakan Terminal Tipe C ataupun pelataran
peningkatan aksesibilitas dan mobilitas parkir.
masyarakat desa. Analisis ketersediaan Untuk menunjang pergerakan orang,
Prasarana dan sarana berdasarkan Standart pemerintah berkewajiban memberikan pela-
(Pedoman Penentuan Standar Pelayanan yanan dan pengaturan yang memadai baik
Minimal dalam Keputusan Menteri sarana maupun prasarana transportasi. Salah
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. satu prasarana angkutan jalan raya yang sangat
534/KPTS/M/2001). Bidang Pelayanan vital adalah terminal angkutan penumpang
Pemukiman Perdesaan. Dasar analisis sesuai dengan Keputusan Menteri
Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Perhubungan No. 31 Tahun 1995 tentang
Minimal dalam Keputusan Menteri Terminal Transportasi Jalan.
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. Terminal sebagai titik simpul jaringan
534/KPTS/M/2001 seperti dijelaskan pada transportasi jalan menjadi barometer dari
Tabel 5. pesatnya pertumbuhan jumlah perjalanan
Hasil analisis kebutuhan jaringan jalan termasuk masyarakat perdesaan. Tersedianya
kawasan perdesaan di Kabupaten Minahasa terminal angkutan perdesaan akan mening-
Utara dijelaskan dalam Tabel 6. katkan kelancaran arus pergerakan orang dan
barang di kawasan perdesaan.
Analisis kebutuhan Terminal Angkutan Lokasi pelataran parkir yang harus
Pedesaan disediakan adalah pelataran parkir di desa
Angkutan jalan raya sebagai sub sistem Kokoleh 1 Kecamatan Likupang Selatan.
transportasi mempunyai peranan penting Menurut Perda kabupaten Minahasa Utara No
dalam memberi pelayanan jasa angkutan 1 tahun 2013 tentang RTRW Kab Minahasa
penumpang. Pergerakan/mobilitas orang Utara 2013-2033 terminal Tipe B dibangun di
terjadi karena adanya kegiatan sehari-hari kecamatan Likupang Timur.
yang saling membutuhkan satu dengan

Tabel.5. Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal dalam Keputusan Menteri Permukiman
dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001
No Bidang pelayanan Indikator Standar pelayanan Kualitas Keterangan
Kualitas
Cakupan Tingkat pelayanan
1 2 3 4 5 6 7
III Permukiman
perdesaan
Prasarana lingkungan
1 a. jaringan jalan Ratio panjang jalan Panjang 25-50m/Ha
dengan luas wilayah dengan lebar 2-5m
b. jalan setapak Ratio panjang jalan Panjang 35-70m /Ha
dengan luas wilayah dengan lebar 0,8-2m
Sumber : Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal dalam Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001.

Tabel 6. Hasil analisis kebutuhan jaringan jalan kawasan perdesaan Kabupaten Minahasa Utara
No Desa Kecamatan Luas Wilayah Kebutuhan jaringan jalan (m)
(Ha) dengan lebar 2 - 5 m
1 Wangurer Likupang Selatan 10,3 257.5 m
2 Kaweruan Likupang Selatan 20,00 500 m
3 Kokoleh 2 Likupang Selatan 7,0 175 m
4 Kokoleh 1 Likupang Selatan 6,0 150 m
5 Paslaten Likupang Selatan 10,0 250 m
6 Batu Likupang Selatan 12 300 m
7 Werot Likupang Selatan 8,0 200 m
Sumber : Hasil Analisis 2017

654
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

Analisis KebutuhanTransportasi Laut • Usulan pembangunan melalui Musrembang


Analisis transportasi laut seperti yang desa dilanjutkan ke tingkat Kecamatan
dijelaskan dalam RTRW Kab. Minahasa Utara untuk diusulkan ke Tingkat Kabupaten
Tahun 2013-2033 . Pelabuhan regional yang • Setiap pembangunan harus melibatkan
terletak di desa Munte Kecamatan Likupang masyarakat desa setempat dalam proses
Barat. Pelabuhan lokal yang melayani pembangunan terutama penggunaan tenaga
penyeberangan lintas dalam Kabupaten yaitu: kerja lokal.
- Pelabuhan Likupang di Kecamatan • Pengawasan pembangunan dilaksanakan
Likupang Timur oleh masyarakat maupun tokoh-tokoh
- Pelabuhan di Pulau Naen di Kecamatan masyarakat desa.
Wori
- Pelabuhan di Mantehage di Kecamatan
Wori PENUTUP
- Pelabuhan di Pulau Gangga di Kecamatan
Likupang Barat Sebagai kesimpulan dan saran dalam
- Pelabuhan di Pulau Talise di Kecamatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Likupang Barat 1. Kebutuhan akan sarana prasarana
- Pelabuhan di Pulau Bangka di Kecamatan transportasi sangat tergantung pada luasan
Likupang Timur daerah permukiman masyarakat desa
- Pelabuhan Kema di Kecamatan Kema 2. Kebutuhan pembangunan jaringan jalan
desa seperti terlihat pada Tabel 7.
Strategi Pembangunan Sarana dan Strategi pembangunan sarana prasarana
Prasarana Transportasi transportasi adalah sebagai berikut :
Setiap hasil perencanaan sarana prasarana • Penggunaan dana desa untuk kebutuhan
kebutuhan masyarakat baik infrastruktur pembangunan prasarana transportasi jalan
maupun kebutuhan akan jasa pelayanan desa
kepada masyarakat, terutama masyarakat • Pembangunan dengan swadaya masyarakat
perdesaan harus direalisasikan dalam bentuk desa
pembangunan kesejahteraan masyarakat. • Usulan pembangunan melalui Musrembang
Beberapa langkah strategis dalam rangka di desa dilanjukan ke tingkat Kecamatan
peningkatan pembangunan masyarakat per- untuk diusulkan ke Tingkat Kabupaten
desaan dalam hal ini pembangunan sarana untuk ditata dalam APBD Kabupaten.
prasarana transportasi kawasan perdesaan : • Setiap pembangunan harus melibatkan
• Penggunaan dana desa untuk kebutuhan masyarakat desa setempat dalam proses
pembangunan prasarana transportasi jalan pembangunan terutama penggunaan tenaga
desa kerja lokal.
• Pembangunan dengan swadaya masyarakat • Pengawasan pembangunan dilaksanakan
desa oleh masyarakat maupun tokoh-tokoh
masyarakat desa.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) 1997, Jakarta.

Hidayat.B dan Mitra. N.S. 2014. Analisis Dampak Lalu Lintas, Aura Pustaka, Yogyakarta.

Pandey.S. 2016. “Pentingnya Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi Sebagai Upaya


Membangun Desa di Kab. Gorontalo Prov. Gorontalo”; Jurnal Tekno, Fakultas Teknik
Unsrat. Volume 44/No. 66.

Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal dalam Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001

Putranto. L.S. 2008. Rekayasa Lalu Lintas. Indeks. ISBN 9796838451.

655
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-656) ISSN: 2337-6732

Shane Mc dan Roess R.P, 1990. Traffic Engineering, Prentice Hall Polytechnic Series in
Transportation,

Tamin. O. Z, 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB Bandung. ISBN
9799299101

Undang Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan

656

Anda mungkin juga menyukai