KERANGKA ACUAN
PENGEMBANGAN PELABUHAN
TEGAL
SARAN
BAB 2
Pelingkupan (DPH)
BAB 3
Metode Studi
(Pengukuran)
PENAPISAN
WAJIB AMDAL
PELABUHAN TEGAL
Pelabuhan Tegal merupakan pelabuhan
pengumpul dan akan tetap diproyeksikan
Gerbang alternatif lalu sebagai pelabuhan pengumpul sampai dengan
lintas penumpang dan tahun 2030
barang untuk melayani
kegiatan penyeberangan, Fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan
laut dalam negeri, alih muat angkutan laut
Umum baik nasional maupun
internasional dalam negeri dalam jumlah menengah, dan
sebagai tempat asal tujuan penumpang
dan/atau barang, serta angkutan
Daerah perairan yang penyeberangan dengan jangkauan pelayanan
terlindung terhadap antarprovinsi
gelombang, yang dilengkapi
dengan fasilitas seperti
dermaga, terminal, kantor
Definisi pelabuhan dan gudang
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KP 414 Tahun 2013 tentang Penetapan
Rencana Induk Pelabuhan Nasional
5
Secara geografis terletak di Pantai Utara Jawa Tengah
dengan koordinat 109012 00 BT dan 06051 00 LS
Dermaga,
breakwater, Pengembangan Pelabuhan
pengerukan kolam Tegal diproyeksikan akan
pelabuhan menampung kegiatan
alur pelayaran dan bongkar muat dengan
fasilitas pelabuhan kapal berbobot maksimal
yang dibagi dalam 300 DWT, termasuk
zona industri, zona bongkar muat batu bara
bisnis perdagangan, dengan konsep truck
zona perkantoran loosing atau tidak ada
dan bisnis, dan zona penumpukan di pelabuhan
docking
Permasalahan pada Pelabuhan Tegal Kegiatan di Pelabuhan Tegal
Pendangkalan pada alur pelayaran dan Kegiatan utama Pelabuhan Tegal adalah perbaikan kapal atau
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mendapat Perjanjian konsesi antara PT Pelabuhan Indonesia III
persetujuan dari Walikota Tegal dengan Surat Walikota (Persero) dengan Kementerian Perhubungan Nomor HK
Tegal Nomor 552.3/157.1 tanggal 30 Mei 2016 0501/700/P.III-2015 tanggal 9 November 2015 tentang
Kegiatan Pengusaha Jasa Kepelabuhanan di Pelabuhan
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mendapat yang diusahakan oleh PT Pelabuhan Indonesia III
persetujuan dari Kepala Badan Perencanaan (Persero)
Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kota Tegal dengan
Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 04 Tahun 2012 Sebagai tindak lanjut atas Peraturan Menteri
tentang RTRW Kota Tegal tahun 2011-2031 sebagaimana Perhubungan Nomor PM 89 tahun 2013 tanggal 4
Surat dari BAPPEDA Kota TegalNomor 660/001 tanggal November 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan
18 Juli 2016 perihal Arahan Kesesuaian Tata Ruang Tegal, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) telah
Pengembangan Pelabuhan Tegal melakukan koordinasi dengan KSOP Kelas IV Tegal
Justifikasi Dilaksanakannya Rencana Rencana Induk Pelabuhan Tegal
Kegiatan
Rencana Induk Pelabuhan Tegal tercantum
Pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
Pelaksanaan Pengembangan Pelabuhan PM 89 Tahun 2013
Tegal, Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang Dibutuhkan areal daratan seluas 121,4035 Ha
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan dan areal perairan seluas 11,8663 Ha
Nasional, pada Sub Lampiran A: Lokasi
dan Rencana Lokasi Pelabuhan/ Kesesuaian tata ruang
Terminal Kolom Nomor 373,
menjelaskan bahwa status Pelabuhan Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun
Tegal ditetapkan sebagai pelabuhan 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
pengumpul pada tahun 2011 sampai (RTRW) Kota Tegal Tahun 2011-2031
dengan 2013
Alasan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib
Amdal
Pendekatan Studi Amdal yang digunakan adalah pendekatan studi Kawasan dengan
mengacu pada Berita Acara Rapat Koordinasi Teknis Membahas Penetapan Dokumen
Lingkungan Hidup Rencana Pengembangan Pelabuhan Tegal Nomor 660.1/BLH.II/2792
Tanggal 29 September 2014 pada Point 6 Huruf b
Tujuan Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Tegal
12
Manfaat Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Tegal
Meningkatkan aktifitas bongkar muat, industri docking dan kegiatan ekonomi
di Pelabuhan Tegal
Meningkatnya kapasitas dan fasilitas pelabuhan dan mendorong kegiatan
Pemrakarsa ekonomi di Pelabuhan Tegal dan sekitarnya
13
PELINGKUPAN
Deskripsi Rencana
1 Usaha/Kegiatan
Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha
Status Studi Amdal dengan Rencana TT Ruang
Pembangunan Fasilitas
Pemeliharaan Pembangunan Dermaga Pelabuhan
Pengoperasia Penerimaan
Sarana
n Pelabuhan Tenaga Kerja
Prasarana
GEOFISIK-KIMIA SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA
21
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
Kondisi iklim di wilayah studi : Tropis dan
Pola Cuaca dari suatu kawasan bersuhu udara relatif panas
dalam jangka panjang
Hasil:
Rata-rata curah hujan perbulan dalam 5
Unsur-unsur yang menggambarkan ilklim: tahun terakhir (2010 s/d 2015) : 194.28 mm
Kondisi curah hujan dan temperatur -> Menunjukan kriteria curah hujan
udara sepanjang waktu menurut BMKG berdasarkan grafik dengan
Tipe dan waktu curah hujan pola serupa yaitu meningkat pada awal dan
akhir tahun dan cenderung menurun pada
Banyak penyinaran matahari pertengahan tahun.
Rata-rata arah dan kecepatan angin
Kondisi cuaca ekstrim Sumber data: data curah hujan stasiun
Kondisi geografi lokal klimatologi semarang, windorse tegal tahun
2010-2015
IKLIM 22
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
KUALITAS UDARA
Kejadian angin di Pelabuhan Tegal :
Digambarkan terhadap arah angin Pengukuran kualitas udara sesaat yang diambil
dominan tiap bulannya. Dilihat dari dari data DPLH Surut Berpantang dan DPLH
Mawar Angin (Windrose) Bulanan Perikanan Nusantara Cabang Tegal Tahun 2011.
Dilaksanakan di 3 titik (Titik A, B, dan C) yang
Pelabuhan Tegal.
mewakili daerah pelabuhan.
Hasil: Hasil:
Dari setiap bulan arah dominal yang Berdasarkan parameter pengujian pada lokasi
terjadi kejadian angin adalah arah angin kegiatan maupun pemukiman sekitar terdapat
Tiur Laut dengan kejadian rata-rata satu lokasi (titik A) yang sudah melampaui
baku mutu udara ambien disebabkan berada di
diatas 10% dengan kecepatan angin
dekat kolam pelabuhan dengan aktivitas kapal
antara 5 hingga 15 knot. yang banyak mengeluarkan asap.
IKLIM 23
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
HIDROLOGI
Pengukuran kebisingan sesaat yang dilaksanakan
disekitar Pelabuhan Tegal, diambil dari data DPLH Kualitas air permukaan:
Surut Berpantang dan DPLH Perikanan Nusantara Pengukuran 3 titik (Titik A, B, dan C) didapatkan
Cabang Tegal tahun 2011. Dilakukan di 3 titik ketiganya memiliki beberapa parameter yang
(Titik A, B, dan C) yang mewakili pelabuhan. sudah diatas nilai baku mutu.
Mutu Air:
Hasil: Kelas 1 : Dapat diperuntukan untuk air
Terdapat dua lokasi yang sudah melampaui baku minum
mutu (Titik B dan Titik C) kebisingan berdasarkan Kelas 2: Prasarana/sarana rekreasi air,
Keputusan Menteri Negara LH. Titik B budidaya ikan air tawar, peternakan, irigasi
disebabkan karena terdapat industri docking Kelas 3 : Dibutuhkan pemrosesan sebelum
kapal, sedangkan Titik C di daerah pemukiman digunakan
dan pemantauannya dekat dengan jalan raya.
KEBISINGAN 24
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
Batuan pembentuk lahan di kota Tegal terbagi dalam dua jenis: Tanah Liat dan Pasir. Batuan pasir banyak di
sepanjang daerah pesisir sedangkan tanah liat di seluruh kecamatan di Kota Tegal.
Kondisi ini memiliki potensi perkembangan keragaman hayati dan diusahakannya berbagai komoditas ekonomi
GEOLOGI 25
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
Tata guna lahan di wilayah kecamatan tegal:
Tata Guna Lahan Wiayah Kecamatan Tegal Penggunaan Lahan
OSEANOGRAFI 27
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT
Panjang Jalan Kota Tegal Tahun 2013 : 242.755 Sarana potensial yang dominan di kota Tegal
km adalah kereta api.
TRANSPORTASI 28
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT
TRANSPORTASI 29
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT
TRANSPORTASI 30
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT
TRANSPORTASI 31
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT
TRANSPORTASI 32
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI AIR
Sarana transportasi laut didominasi melalui pelayaran yang ditandai dengan banyaknya
jumlah kapal milik rakyat/nelayan dan aktivitas bongkar muat dari berbagai komoditi di
Pelabuhan Tegal.
TRANSPORTASI 33
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI AIR
a) Pengawasan Lalu Lintas Angkutan Laut
- melakukan penyiapan bahan pengaturan
- Pengendalian dan pengawasan kegiatan keagenan dan perwakilan perusahaan kapal asing
- Penjamin kelancaran arus barang
- Keamanan dan ketertiban di pelabuhan
- Pengaturan dan penyelenggaraan lalu lintas kapal keluar/masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal
- Penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi penerapan standar penggunaan peralatan kegiatan bongkar
muat serta Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
- Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan
- Rencana dan program pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana pelabuhan
- Penjamin dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan.
(Peraturan Mentreri Perhubungan Nomor: PM. 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran %
Orisinalitas Pelabuhan, subsie Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Udara Kepelabuhan memiliki tuas pokok)
TRANSPORTASI 34
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI AIR
Data tahun 2013 tercatat kunjungan kapal melalui Pelabuhan Tegal Sebanyak:
102 unit kapal lokal dengan 72.786 GRT (Gross Register Ton),
42 unit kapal rakyat dengan 6.801 GRT
214 unit kapal nelayan dengan 11.963 GRT
TRANSPORTASI 35
Komponen Biologi
Lokasi tapak proyek merupakan Biota Laut:
ekosistem buatan yang terdiri dari 1) Plankton
pemukiman, pekarangan, dan 2) Nekton
tambak. 3) Terumbu Karang
Tanaman yang berkembang:
Tanaman budidaya
Tanaman hias
Tanaman pengakikaan
lingkungan (mangrove)
FLORA 36
Komponen Sosial
DEMOGRAFI 37
Komponen Sosial
DEMOGRAFI 38
Komponen Sosial
DEMOGRAFI 39
Komponen Sosial
1) Mata Pencaharian Penduduk:
2) Kegiatan Perekonomian Masyarakat: Pertanian dan Peternakan, Perikanan Laut dan Darat, Perindustrian
PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
MASYARAKAT 40
Komponen Sosial
1) Sistem Gender 3) Perilaku Sosial
Pekerjaan fisik di laut ditangani oleh laki- - Etos Kerja tinggi
laki sedangkan aktivitas perikanan di - Kompetitif dan mengandalkan kemampuan
darat ditangani oleh perempuan. diri untuk mencapai keberhasilan
- Terbuka dan ekspresif sehingga cenderung
kasar
2) Relasi Patron-Klien
- Solidaritas sosial yang kuat
Dalam aktivitas ekonomi perikanan
- Kemampuan adaptasi dan bertahan hidup
setidaknya terdapat tiga pihak besar
yang tinggi
yaitu pedagang perantara, nelayan
- Demonstratif dalam harta-benda
pemilik perahu dan nelayan. Ketiganya
terikat oleh hubungan kerjasama - Agamis
ekonomi yang erat. - Tempramental
Kebudayaan
Kebudayaan Masyarakat
Masyarakat Nelayan
Nelayan 41
Kota
Kota Tegal
Tegal
Komponen Kesehatan Masyarakat Pola Penyakit:
Diare: 1848 orang
Fasilitas
Fasilitas Kesehatan
Kesehatan DBD : 24 orang
Tenaga
Tenaga Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat Masyarakat
Masyarakat
HIV/AIDS : 8 orang
Tenaga Kerja Jumlah Puskesmas: 7
Medis 161 Puskesmas Rwat Inap : 1 Sanitasi Lingkungan ->
Sanitasi
Sanitasi Lingkungan
Perawat dan 778 Puskesmas Pembantu : 21 cermin kondisi kesehatan
Bidan Puskesmas Keliling : 0 lingkungan hidup seperti:
Penyediaan sarana
Lingkungan
Farmasi 203
Gizi
Gizi Masyarakat
Masyarakat sanitasi
Gizi 32
Kondisi Rata-rata Pengelolaan sampah
Teknisi Medis 110
Prosentase dan limbah
Sanitasi 22 Tingkat kebersihan
Buruk 1.87%
Kesmas 37 Kerapihan lingkungan
Kurang 15.9%
Baik 80.21%
Sumber: Kota Tegal dalam Kondisi sanitasi yang buruk
Angka, Tahun 2014
Lebih 2% dapat menjadi sumber
berkembangnya penyakit. 42
Usaha dan/atau Kegiatan Lain yang Ada di Sekitar
Lokasi
Kegiatan di sekitar lokasi rencana tapak proyek
Pengembangan Pelabuhan Tegal akan berdampak
terhadap lingkungan hidup sekitarnya
Pelabuhan Tegal Eksisiting
1) Kolam Pelabuhan
Potensi dampak lingkungan hidup yang terjadi pada kegiatan yang berada di kolam pelabuhan adalah
oenurunan kualitas air pada kolam pelabuhan, ditimbulkan dari ceceran oli, dan limbah kapal domestik.
2) Aktivitas keluar masuk kapal di pelabuhan tegal
Secara tidak langsung menyumbang gangungan kualitas udara yang ditimbulkan dari emisi gas buang
yang dihasilkan oleh mesin diesel kapal
3) Peningkatan Kebisingan
Terjadi dikarenakan nelayan yang menangkap ikan beraktifitas pada mala hari, kondisi malam hari
adalah kondisi dimana pada umumnya masyarakat sedang beristirahat.
43
Industri Perdagangan dan Jasa
Industri yang berada di sekitar Beberapa kegiatan perdagangan dan
lokasi pelabuhan Tegal adalah jasa yang berpotensi menimbulkan
industri galangan kapal (docking) dampak diantaranya gangguan lalu
kapal yang berada di sebelah timur lintas akibat dari kendaraan
dari Pelabuhan Tegal eksisting. konsumen toko yang terparkir di
Kegiatan industri galangan kapal badan jalan.
berpotensi menimbulkan dampak
seperti peningkatan kebisingan.
Selain itu beberapa industri juga
berpotensi menimbulkan dampak
peningkatan kebauan dan kualitas
udara.
44
HASIL PELIBATAN
3 MASYARAKAT
Melalui Media Massa Radar Tegal Hal. 3
Pengumuma Konsultasi Publik ( 2 kali )
n Kepada Penyampaian Saran, Pendapat, dan Tanggapan Harapan Masyarakat:
Masyarakat (SPT)
1. Sosialisasi yang kontinu
kepada masyarakat
2. Ganti Rugi bagi yang
Sosial Ekonomi : Nelayan, Pengusaha
Kondisi
Docking, Buruh, dan Pedagang terkena dampak
Sosekbud
Masyarakat
Budaya : Tradisi Laut Sedekah (Kemungkinan 3. Memperhatikan
Sekitar Akan Terjadi Perubahan Akibat Berlangsungnya Pengelolaan Lingkungan
Proyek)
Sekitar ( Limbah dan Lalu
Positif: Negatif: Lintas )
1.Memberikan Kesempatan 1. Kemungkinan Penggusuran 4. Permintaan
Kerja 2. Gangguan Lalu Lintas Kapal
2. Pelayanan Fasilitas akan dan Akses Nelayan Diperkerjakan sebagai
Meningkat (Sebelumnya 3. Peningkatan Partikel dan Pekerja
Pendangkalan) Kebisingan
3. Mendukung Ikon Kota Tegal 4. Kelalaian dalam Pengelolaan
sebagai Kota Bahari limbah B3
TANGGAPAN
TANGGAPAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
4 PELINGKUPAN
Pelingkupan adalah proses mengidentifikasi dampak potensial dan
mengevaluasi sehingga menjadi dampak penting hipotetik
49
Evaluasi Dampak Potensial
Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal
50
Bagan Alir Pelingkupan
Komponen Geo-Fisik-Kimia
Komponen Biologi
Komponen Sosial-Ekonomi
Lokasi
Pengukuran
Kualitas Udara
Pengumpulan Data
Primer :Tingkat Kebisingan Metode :
Siang (LS), Malam (LM), dan
Siang-Malam (LSM) Sound Level Meter dengan Rumus :
fasilitas pengukuran LTM5
Sekunder : Data DPLH Surut
Berpantang dan DPLH Waktu Ukur : 5 detik selama 10
Perikanan Nusantara menit selama 24 jam
Cabang Tegal
Tingkat Kebisingan
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA
Lokasi
Pengukuran
Kebisingan
Metode :
Pengumpulan Data 1. Volume kendaraan : Pengamatan dan Pencacahan langsung (traffic
counting)
1. Kepadatan Volume Lalu
lintas dan Komposisi Kendaraan 2. Kondisi fisik jalan : pengukuran langsung dengan variabel jumlah lajur
jalur, lebar jalur, dll
2. Kondisi fisik jalan
3. Gangguan Lalin : Volume dan Komposisi kendaraan , kapasitas dan tingkat
3. Kondisi Hambatan Samping
pelayanan jalan
4. Kerusakan Jalan
4. Kerusakan Jalan : Pengamatan langsung atau data sekunder dari dinas
Bina Marga setempat
TRANSPORTASI
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA
TRANSPORTASI
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA
Menentukan
Lalu Lintas
Harian (LHR) dan
Kapasitas Jalan
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA
Lokasi Survey
Transport
Data Sekunder :
Data Primer : Wawancara
Pengumpulan Data masyarakat atau
petugas
Komponen Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat
Penurunan
Penurunan Kualitas
Kualitas Udara
Udara Ambien
Ambien
Komponen Geo-Fisik Kimia
Peningkatan
Peningkatan Kebisingan
Kebisingan Penurunan
Penurunan Kualitas
Kualitas Air
Air Laut
Laut
Komponen Geo-Fisik Kimia
Perubahan
Perubahan Arus
Arus Gelombang
Gelombang
Peningkatan
Peningkatan Kepadatan
Kepadatan Lalu
Lalu Lintas
Lintas
Pada pembangunan breakwater.
Skenario : kondisi saat ini dan Mobilisasi/Demobilisasi
akan datang dengan adanya
kegiatan/usaha Pelabuhan Tegal. Peralatan dan Material
Metode: Manual Kapasitas
Perubahan
Perubahan Garis
Garis Pantai
Pantai Jalan dan prediksi rencana
Menganalisa pola sedimennya. usaha mengenai jumlah
Membandingkan hasil permodelan bangkitan kendaraan yang
transport sedimen sebelum dan direncanakan.
sesudah pembangunan breakwater.
Komponen Biologi
Plankton
Makrozoobentos
Nekton
Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Menggunakan analogi proyek sejenis.
Keputusan Kepala Bapedal
124/12/1997 tentang Panduan
Kajian Aspek Kesehatan
Masyarakat dalam Penyusunan
Amdal.
Konstruksi
1. Rekrutmen tenaga kerja Partisipasi Angkatan Kerja (rumus)
Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan Material
2. Penurunan Kualitas Udara Hasil lab dengan BML
3. Peningkatan Kebisingan Rumus tingkat kebisingan
4. Peningkatan kepadatan lalu lintas Menghitung volume kendaraan dan kapasitas
ruas jalan
5. Perubahan sikap masyarakat Tabulasi, deskriptif kualitatif
Dampak Potensial Analisa Data untuk Prakiraan
Pematangan Lahan
Penurunan Kualitas Udara Hasil lab
Gangguan Biota Air Rumus terlampir
Gangguan sanitasi Data sekunder; tabulasi, deskriptif kualitatif