Anda di halaman 1dari 93

ADNAN KUSUMA PUTRA (1306369415)

HERO SUSPADAMA BUDIMAN (1306368002)


NURUL FADHILAH IZHAR (1306447000)
RIZQA FADILLA HIKMAH (1306369296)

KERANGKA ACUAN
PENGEMBANGAN PELABUHAN
TEGAL
SARAN

Perlu adanya pengamatan terhadap Transportasi Laut yang lebih


mendetail mengenai:
Pola perpindahan Kapal,
Lamanya waktu bongkar muat angkutan
Lamanya waktu pengisian bahan bakar kapal
Pola Antrian Kapal

Data yang didapat menjadi bahan pengolahan lebih lanjut untuk


mendapatkan parameter tambahan mengenai rona lingkungan hidup
awal.
BAB 1
Pembahasan/Penapisan
Wajib Amdal

BAB 2
Pelingkupan (DPH)

BAB 3
Metode Studi
(Pengukuran)
PENAPISAN
WAJIB AMDAL
PELABUHAN TEGAL
Pelabuhan Tegal merupakan pelabuhan
pengumpul dan akan tetap diproyeksikan
Gerbang alternatif lalu sebagai pelabuhan pengumpul sampai dengan
lintas penumpang dan tahun 2030
barang untuk melayani
kegiatan penyeberangan, Fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan
laut dalam negeri, alih muat angkutan laut
Umum baik nasional maupun
internasional dalam negeri dalam jumlah menengah, dan
sebagai tempat asal tujuan penumpang
dan/atau barang, serta angkutan
Daerah perairan yang penyeberangan dengan jangkauan pelayanan
terlindung terhadap antarprovinsi
gelombang, yang dilengkapi
dengan fasilitas seperti
dermaga, terminal, kantor
Definisi pelabuhan dan gudang
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KP 414 Tahun 2013 tentang Penetapan
Rencana Induk Pelabuhan Nasional
5
Secara geografis terletak di Pantai Utara Jawa Tengah
dengan koordinat 109012 00 BT dan 06051 00 LS

Wilayah studi: Kelurahan Tegalsari


Pengembangan Pelabuhan Tegal direncanakan
Kecamatan Tegal Barat dan Kelurahan dikembangkan dengan luas 54,2 Ha
Mintaragen Kecamatan Tegal Timur
PENGEMBANGAN PELABUHAN TEGAL

Dermaga,
breakwater, Pengembangan Pelabuhan
pengerukan kolam Tegal diproyeksikan akan
pelabuhan menampung kegiatan
alur pelayaran dan bongkar muat dengan
fasilitas pelabuhan kapal berbobot maksimal
yang dibagi dalam 300 DWT, termasuk
zona industri, zona bongkar muat batu bara
bisnis perdagangan, dengan konsep truck
zona perkantoran loosing atau tidak ada
dan bisnis, dan zona penumpukan di pelabuhan
docking
Permasalahan pada Pelabuhan Tegal Kegiatan di Pelabuhan Tegal

Pendangkalan pada alur pelayaran dan Kegiatan utama Pelabuhan Tegal adalah perbaikan kapal atau

kolam yang menyebabkan kapal besar docking


tidak bisa singgah Aktifitas bongkar muat yang dominan adalah kayu dan ikan

Aktifitas secara reguler yang berlangsung adalah bongkar muat


Dampak ikan dari kapal nelayan samudera yang terjadi pada pagi hari,

sedangkan siang harinya tidak terjadi aktifitas bongkar muat


Untuk kegiatan bongkar muat kayu yang digunakan untuk
Menganggu kegiatan utama Pelabuhan
kebutuhan perusahaan meubel dan material perbaikan kapal
Tegal sebagai Pelabuhan Pengumpul
semakin menurun, alasannya oleh adanya pengetatan illegal
dengan kegiatan bongkar muat di
logging sehingga pasokan kayu dari luar jawa terbatas
dalamnya tidak dapat terlaksana secara
maksimal
Pelarangan Transhipment Dasar Hukum Pengembangan
Pelabuhan Tegal
Pelarangan Transhipment tercantum pada Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 57 Tahun
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2004
2014 mengenai Pelarangan Alih Muatan di tengah
tentang Pelabuhan Laut yang diselenggarakan /
laut, menyebabkan Pemerintah perlu menyediakan
dioperasikan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III
kegiatan bongkar muat yang memadai pada
menyatakan bahwa terdapat 43 pelabuhan yang
pelabuhan yang sudah ada
diusahakan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mendapat Perjanjian konsesi antara PT Pelabuhan Indonesia III
persetujuan dari Walikota Tegal dengan Surat Walikota (Persero) dengan Kementerian Perhubungan Nomor HK
Tegal Nomor 552.3/157.1 tanggal 30 Mei 2016 0501/700/P.III-2015 tanggal 9 November 2015 tentang
Kegiatan Pengusaha Jasa Kepelabuhanan di Pelabuhan
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mendapat yang diusahakan oleh PT Pelabuhan Indonesia III
persetujuan dari Kepala Badan Perencanaan (Persero)
Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kota Tegal dengan
Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 04 Tahun 2012 Sebagai tindak lanjut atas Peraturan Menteri
tentang RTRW Kota Tegal tahun 2011-2031 sebagaimana Perhubungan Nomor PM 89 tahun 2013 tanggal 4
Surat dari BAPPEDA Kota TegalNomor 660/001 tanggal November 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan
18 Juli 2016 perihal Arahan Kesesuaian Tata Ruang Tegal, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) telah
Pengembangan Pelabuhan Tegal melakukan koordinasi dengan KSOP Kelas IV Tegal
Justifikasi Dilaksanakannya Rencana Rencana Induk Pelabuhan Tegal
Kegiatan
Rencana Induk Pelabuhan Tegal tercantum
Pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
Pelaksanaan Pengembangan Pelabuhan PM 89 Tahun 2013
Tegal, Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang Dibutuhkan areal daratan seluas 121,4035 Ha
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan dan areal perairan seluas 11,8663 Ha
Nasional, pada Sub Lampiran A: Lokasi
dan Rencana Lokasi Pelabuhan/ Kesesuaian tata ruang
Terminal Kolom Nomor 373,
menjelaskan bahwa status Pelabuhan Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun
Tegal ditetapkan sebagai pelabuhan 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
pengumpul pada tahun 2011 sampai (RTRW) Kota Tegal Tahun 2011-2031
dengan 2013
Alasan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib
Amdal

Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009


menyatakan bahwa setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki
Amdal

Pengembangan Pelabuhan Tegal direncanakan akan membangun


jalan akses, dermaga, breakwater, fasilitas pelabuhan, pengerukan
kolam pelabuhan, dan alur pelayaran dan kegiatan dumping

Pendekatan Studi Amdal yang digunakan adalah pendekatan studi Kawasan dengan
mengacu pada Berita Acara Rapat Koordinasi Teknis Membahas Penetapan Dokumen
Lingkungan Hidup Rencana Pengembangan Pelabuhan Tegal Nomor 660.1/BLH.II/2792
Tanggal 29 September 2014 pada Point 6 Huruf b
Tujuan Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Tegal

Memperlancar arus perpindahan orang dan/atau


melalui perairan dengan mengutamakan dan
melindungi angkutan di perairan dalam rangka
memperlancar

Menyediakan prasarana pelabuhan untuk menunjang kegiatan


ekonomi, sarana transportasi dan pelayanan distribusi barang
di Kota Tegal dan daerah sekitarnya

12
Manfaat Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Tegal
Meningkatkan aktifitas bongkar muat, industri docking dan kegiatan ekonomi
di Pelabuhan Tegal
Meningkatnya kapasitas dan fasilitas pelabuhan dan mendorong kegiatan
Pemrakarsa ekonomi di Pelabuhan Tegal dan sekitarnya

Meningkatkan pembangunan nasional dibidang ekonomi dan transportasi


Menunjang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang tertuang
dalam Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Pemerintah Indonesia 2011-2025 (MP3EI)

Terbukanya lapangan pekerjaan dan usaha/jasa yang akan memberikan


dampak positif kepada pembangunan, khususnya di daerah hinterland
Pelabuhan Tegal
Masyarakat Memperoleh fasilitas yang memadai guna meningkatkan kegiatan usaha/jasa
yang sudah ada di sekitar Pelabuhan Tegal eksisting

13
PELINGKUPAN
Deskripsi Rencana
1 Usaha/Kegiatan
Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha
Status Studi Amdal dengan Rencana TT Ruang

Pelabuhan Tegal matra laut dan matra


Tujuan: Mendapatkan informasi detail mengenai darat
teknis dalam setiap proses kegiatan sehingga Matra Laut : pembangunan dermaga,
dapat diperkirakan dampaknya. breakwater,pengerukan kolam pelabuhan, alur
pelayaran & dumping. (UU NO 23 Tahun 2014;
Pemerintah Daerah)
Studi Survey Investigation Design (SID) Studi
Perda Jawa Tengah No 4 Tahun 2014 :
Amdal
Pelabuhan Pengumpul terdiri dari Pelabuhan
Juwana, Batang, dan Tegal.
Hak Pengelolaan Lahan PT.Pelindo III : izin Matra Darat : Perda Kota Tegal Nomor 4Tahun
lingkungan Dokumen Evaluasi Lingkungan 2012 (Rencana RTRW 2011-2031) sesuai
Hidup (DELH) Nomor 660.1/185/DELH/2011, dengan lokasi Pengembangan Pelabuhan Tegal
3 Oktober 2011. yaitu Kel.Tegalsari untuk pelabuhan pengumpul.
Keputusan Mendagri dan Menhub : DLKr
Dengan adanya perkembangan, maka perlu
Perairan Pelabuhan Tegal 12,32Ha, dan
disusun Amdal Baru. daratannya 112Ha. DLKp sebesar 15,47Ha.
Deskripsi Rencana Usaha yang Berpotensi Memberi
Dampak Lingkungan
PermenLH No 5 Tahun 2012 : jenis usaha yang wajib Amdal

Pelabuhan Tegal dengan lokasi strategis : jalur


perekonomian lintas nasional dan regional di
Pantura dan diapir pelabuhan Cirebon dan Tj
Emas.
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
Pelabuhan Tegal untuk 20 tahun 2011-2030
Kolam pelabuhan, Penahan gelombang,
Tambatan, Dermaga, Gudang dan Lapangan
Penumpukan, Air bersih, Penerangan Jalan,
dan Fasilitas Lain
Kriteria Wajib Amdal
Gambaran Umum Rencana Usaha 17
Layout rencana pelabuhan tegal
Deskripsi Rencana Usaha Mobilisasi/ Demobilisasi
Tenaga Kerja KONSTRUKSI
PRAKONSTRUKSI
Mobilisasi/Demobilisasi
Penyediaan Lahan Peralatan dan Material
Sosialisasi Proyek (optimalisasi dan
relokasi)
Pengerukan Kolam
Pematangan Lahan Pelabuhan dan Alur
Pelayaran

Pembangunan Jalan Akses


Dumping
Pelabuhan

Pembangunan Fasilitas
Pemeliharaan Pembangunan Dermaga Pelabuhan
Pengoperasia Penerimaan
Sarana
n Pelabuhan Tenaga Kerja
Prasarana

OPERASI Pembangunan Breakwater


DESKRIPSI UMUM KONDISI
2 RONA LINGKUNGAN HIDUP
AWAL
Komponen Lingkungan Terkena Dampak

GEOFISIK-KIMIA SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA

BIOLOGI KESEHATAN MASYARAKAT

Diperlukan sebagai dasar untuk memprakirakan terjadinya dampak


terhadapt komponen lingkungan yang diakibatkan oleh rencana kegiatan.

21
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
Kondisi iklim di wilayah studi : Tropis dan
Pola Cuaca dari suatu kawasan bersuhu udara relatif panas
dalam jangka panjang
Hasil:
Rata-rata curah hujan perbulan dalam 5
Unsur-unsur yang menggambarkan ilklim: tahun terakhir (2010 s/d 2015) : 194.28 mm
Kondisi curah hujan dan temperatur -> Menunjukan kriteria curah hujan
udara sepanjang waktu menurut BMKG berdasarkan grafik dengan
Tipe dan waktu curah hujan pola serupa yaitu meningkat pada awal dan
akhir tahun dan cenderung menurun pada
Banyak penyinaran matahari pertengahan tahun.
Rata-rata arah dan kecepatan angin
Kondisi cuaca ekstrim Sumber data: data curah hujan stasiun
Kondisi geografi lokal klimatologi semarang, windorse tegal tahun
2010-2015

IKLIM 22
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
KUALITAS UDARA
Kejadian angin di Pelabuhan Tegal :
Digambarkan terhadap arah angin Pengukuran kualitas udara sesaat yang diambil
dominan tiap bulannya. Dilihat dari dari data DPLH Surut Berpantang dan DPLH
Mawar Angin (Windrose) Bulanan Perikanan Nusantara Cabang Tegal Tahun 2011.
Dilaksanakan di 3 titik (Titik A, B, dan C) yang
Pelabuhan Tegal.
mewakili daerah pelabuhan.

Hasil: Hasil:
Dari setiap bulan arah dominal yang Berdasarkan parameter pengujian pada lokasi
terjadi kejadian angin adalah arah angin kegiatan maupun pemukiman sekitar terdapat
Tiur Laut dengan kejadian rata-rata satu lokasi (titik A) yang sudah melampaui
baku mutu udara ambien disebabkan berada di
diatas 10% dengan kecepatan angin
dekat kolam pelabuhan dengan aktivitas kapal
antara 5 hingga 15 knot. yang banyak mengeluarkan asap.

IKLIM 23
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
HIDROLOGI
Pengukuran kebisingan sesaat yang dilaksanakan
disekitar Pelabuhan Tegal, diambil dari data DPLH Kualitas air permukaan:
Surut Berpantang dan DPLH Perikanan Nusantara Pengukuran 3 titik (Titik A, B, dan C) didapatkan
Cabang Tegal tahun 2011. Dilakukan di 3 titik ketiganya memiliki beberapa parameter yang
(Titik A, B, dan C) yang mewakili pelabuhan. sudah diatas nilai baku mutu.

Mutu Air:
Hasil: Kelas 1 : Dapat diperuntukan untuk air
Terdapat dua lokasi yang sudah melampaui baku minum
mutu (Titik B dan Titik C) kebisingan berdasarkan Kelas 2: Prasarana/sarana rekreasi air,
Keputusan Menteri Negara LH. Titik B budidaya ikan air tawar, peternakan, irigasi
disebabkan karena terdapat industri docking Kelas 3 : Dibutuhkan pemrosesan sebelum
kapal, sedangkan Titik C di daerah pemukiman digunakan
dan pemantauannya dekat dengan jalan raya.

KEBISINGAN 24
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
Batuan pembentuk lahan di kota Tegal terbagi dalam dua jenis: Tanah Liat dan Pasir. Batuan pasir banyak di
sepanjang daerah pesisir sedangkan tanah liat di seluruh kecamatan di Kota Tegal.

Geografis Kota Luas Wilayah 39,68 km2


Tegal Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tegal
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Brebes

Topografi dan Kategori daratan rendah 0-3 meter dpal


Morfologi Tingkat kemiringan 2-15% seluas 14.183 Ha
Tingkat kemiringan 15-40% seluas 19.339 Ha
Tingkat kemiringan 0-2% seluas 46.204 Ha

Kondisi ini memiliki potensi perkembangan keragaman hayati dan diusahakannya berbagai komoditas ekonomi

GEOLOGI 25
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
Tata guna lahan di wilayah kecamatan tegal:
Tata Guna Lahan Wiayah Kecamatan Tegal Penggunaan Lahan

4% Sawah 1. Kawasan Budidaya


32% Bangunan 2. Kawasan Perumahan
0.4% Ladang 3. Kawasan Perdagangan dan Jasa
27% Tambak 4. Kawasan Perkantoran
35% Lain-lain 5. Kawasan Peruntukan Industri
6. Kawasan Pariwisata
7. Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau
8. Kawasan Peruntukan Lainnya (pertanian,
perikanan, pelayanan umum, pertahanan dan
keamanan, peruntukan pelabuhan.

TATA GUNA LAHAN 26


Komponen Geologi-Fisik-Kimia
Kondisi perairan laut jawa pada umumnya Gelombang: Pada lokasi studi (Pelabuhan
relatif tenang dilihat dari dinamika laut seperti Tegal) memiliki arah gelombang dari arah
gelombang yang rendah, frekuensi gelombang utara, arah timur laut, arah timur, dan arah
kecil dan panjang gelombang yang pendek. barat laut dengan besaran tinggi gelombang
berbeda-beda untuk setiap arah.
Pasang Surut: Umumnya dalam 1 hari terjadi
2 kali air pasang dan 2 kali air surut dengan Sedimentasi:
ketinggian dan periode yang berbeda, akan Pola sebaran sedimen : Sedimentasi Tinggi
tetapi kadangkala terjadi satu kali pasang dan terbukti selama 3 tahun telah mengalami
surut dalam satu hari. pendangkalan sebesar 2 meter.
Endapan : Berdasarkan permodelan,
Arus: Didominasi air laut yang lebih pendangkalan terjadi sebesar 35 cm
disebabkan oleh pasang surut. pertahun.

OSEANOGRAFI 27
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT

Panjang Jalan Kota Tegal Tahun 2013 : 242.755 Sarana potensial yang dominan di kota Tegal
km adalah kereta api.

Menurut jenis permukaan : Jumlah penumpang Stasiun mengalami


92.52% perkerasan aspal penurunan dalam 3 tahun terakhir.
0.12% kerikil 2011 : 622.836 orang
4.09% jalan tanah 2012 : 572.135 orang
2013 : 406.035 orang
Kondisi Jalan :
75.31% Baik Jumlah penumpang Terminal mengalami
11.56% Sedang penurunan dalam 3 tahun terakhir.
5.56% Rusak 2012 : 572.030 orang
7.57% Rusak Berat 2013 : 523.377 orang

TRANSPORTASI 28
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT

Menurut klasifikasi Jalan tahun 2013 :


12.905 km Jalan Negara
229.850 km Jalan Kota

TRANSPORTASI 29
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT

Banyaknya kendaraan bermotor yang terdaftar di DITLANTAS Polres Kota


Tegal mencapai 168.061 unit dengan persebaran sebagai berikut:

TRANSPORTASI 30
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT

TRANSPORTASI 31
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI DARAT

TRANSPORTASI 32
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI AIR

Sarana transportasi laut didominasi melalui pelayaran yang ditandai dengan banyaknya
jumlah kapal milik rakyat/nelayan dan aktivitas bongkar muat dari berbagai komoditi di
Pelabuhan Tegal.

TRANSPORTASI 33
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI AIR
a) Pengawasan Lalu Lintas Angkutan Laut
- melakukan penyiapan bahan pengaturan
- Pengendalian dan pengawasan kegiatan keagenan dan perwakilan perusahaan kapal asing
- Penjamin kelancaran arus barang
- Keamanan dan ketertiban di pelabuhan
- Pengaturan dan penyelenggaraan lalu lintas kapal keluar/masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal
- Penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi penerapan standar penggunaan peralatan kegiatan bongkar
muat serta Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
- Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan
- Rencana dan program pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana pelabuhan
- Penjamin dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan.

(Peraturan Mentreri Perhubungan Nomor: PM. 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran %
Orisinalitas Pelabuhan, subsie Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Udara Kepelabuhan memiliki tuas pokok)

TRANSPORTASI 34
Komponen Geologi-Fisik-Kimia
TRANSPORTASI AIR

b) Kegiatan Bongkar Muat

Data tahun 2013 tercatat kunjungan kapal melalui Pelabuhan Tegal Sebanyak:
102 unit kapal lokal dengan 72.786 GRT (Gross Register Ton),
42 unit kapal rakyat dengan 6.801 GRT
214 unit kapal nelayan dengan 11.963 GRT

TRANSPORTASI 35
Komponen Biologi
Lokasi tapak proyek merupakan Biota Laut:
ekosistem buatan yang terdiri dari 1) Plankton
pemukiman, pekarangan, dan 2) Nekton
tambak. 3) Terumbu Karang
Tanaman yang berkembang:
Tanaman budidaya
Tanaman hias
Tanaman pengakikaan
lingkungan (mangrove)

Pantai Alam Indah Tegal

FLORA 36
Komponen Sosial

1) Jumlah dan Kepadatan Penduduk: 2) Jumlah Kepala Keluarga dan


Pentahapan Keluarga Sejahtera

-> Jumlah total KK di dua


kecamatan wilayah studi yaitu
38.147 KK dengan kesejahteraan
masyarakat dilihat dari
pentahapan keluarga
sejahteranya termasuk memiliki
kesejahteraan cukup bagus.

DEMOGRAFI 37
Komponen Sosial

3) Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Rasio


Angka Ketergantungan Penduduk

DEMOGRAFI 38
Komponen Sosial

4) Tingkat Pendidikan Penduduk

DEMOGRAFI 39
Komponen Sosial
1) Mata Pencaharian Penduduk:

2) Kegiatan Perekonomian Masyarakat: Pertanian dan Peternakan, Perikanan Laut dan Darat, Perindustrian

PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
MASYARAKAT 40
Komponen Sosial
1) Sistem Gender 3) Perilaku Sosial
Pekerjaan fisik di laut ditangani oleh laki- - Etos Kerja tinggi
laki sedangkan aktivitas perikanan di - Kompetitif dan mengandalkan kemampuan
darat ditangani oleh perempuan. diri untuk mencapai keberhasilan
- Terbuka dan ekspresif sehingga cenderung
kasar
2) Relasi Patron-Klien
- Solidaritas sosial yang kuat
Dalam aktivitas ekonomi perikanan
- Kemampuan adaptasi dan bertahan hidup
setidaknya terdapat tiga pihak besar
yang tinggi
yaitu pedagang perantara, nelayan
- Demonstratif dalam harta-benda
pemilik perahu dan nelayan. Ketiganya
terikat oleh hubungan kerjasama - Agamis
ekonomi yang erat. - Tempramental

Kebudayaan
Kebudayaan Masyarakat
Masyarakat Nelayan
Nelayan 41
Kota
Kota Tegal
Tegal
Komponen Kesehatan Masyarakat Pola Penyakit:
Diare: 1848 orang
Fasilitas
Fasilitas Kesehatan
Kesehatan DBD : 24 orang
Tenaga
Tenaga Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat Masyarakat
Masyarakat
HIV/AIDS : 8 orang
Tenaga Kerja Jumlah Puskesmas: 7
Medis 161 Puskesmas Rwat Inap : 1 Sanitasi Lingkungan ->

Sanitasi
Sanitasi Lingkungan
Perawat dan 778 Puskesmas Pembantu : 21 cermin kondisi kesehatan
Bidan Puskesmas Keliling : 0 lingkungan hidup seperti:
Penyediaan sarana

Lingkungan
Farmasi 203
Gizi
Gizi Masyarakat
Masyarakat sanitasi
Gizi 32
Kondisi Rata-rata Pengelolaan sampah
Teknisi Medis 110
Prosentase dan limbah
Sanitasi 22 Tingkat kebersihan
Buruk 1.87%
Kesmas 37 Kerapihan lingkungan
Kurang 15.9%
Baik 80.21%
Sumber: Kota Tegal dalam Kondisi sanitasi yang buruk
Angka, Tahun 2014
Lebih 2% dapat menjadi sumber
berkembangnya penyakit. 42
Usaha dan/atau Kegiatan Lain yang Ada di Sekitar
Lokasi
Kegiatan di sekitar lokasi rencana tapak proyek
Pengembangan Pelabuhan Tegal akan berdampak
terhadap lingkungan hidup sekitarnya
Pelabuhan Tegal Eksisiting
1) Kolam Pelabuhan
Potensi dampak lingkungan hidup yang terjadi pada kegiatan yang berada di kolam pelabuhan adalah
oenurunan kualitas air pada kolam pelabuhan, ditimbulkan dari ceceran oli, dan limbah kapal domestik.
2) Aktivitas keluar masuk kapal di pelabuhan tegal
Secara tidak langsung menyumbang gangungan kualitas udara yang ditimbulkan dari emisi gas buang
yang dihasilkan oleh mesin diesel kapal
3) Peningkatan Kebisingan
Terjadi dikarenakan nelayan yang menangkap ikan beraktifitas pada mala hari, kondisi malam hari
adalah kondisi dimana pada umumnya masyarakat sedang beristirahat.
43
Industri Perdagangan dan Jasa
Industri yang berada di sekitar Beberapa kegiatan perdagangan dan
lokasi pelabuhan Tegal adalah jasa yang berpotensi menimbulkan
industri galangan kapal (docking) dampak diantaranya gangguan lalu
kapal yang berada di sebelah timur lintas akibat dari kendaraan
dari Pelabuhan Tegal eksisting. konsumen toko yang terparkir di
Kegiatan industri galangan kapal badan jalan.
berpotensi menimbulkan dampak
seperti peningkatan kebisingan.
Selain itu beberapa industri juga
berpotensi menimbulkan dampak
peningkatan kebauan dan kualitas
udara.

44
HASIL PELIBATAN
3 MASYARAKAT
Melalui Media Massa Radar Tegal Hal. 3
Pengumuma Konsultasi Publik ( 2 kali )
n Kepada Penyampaian Saran, Pendapat, dan Tanggapan Harapan Masyarakat:
Masyarakat (SPT)
1. Sosialisasi yang kontinu
kepada masyarakat
2. Ganti Rugi bagi yang
Sosial Ekonomi : Nelayan, Pengusaha
Kondisi
Docking, Buruh, dan Pedagang terkena dampak
Sosekbud
Masyarakat
Budaya : Tradisi Laut Sedekah (Kemungkinan 3. Memperhatikan
Sekitar Akan Terjadi Perubahan Akibat Berlangsungnya Pengelolaan Lingkungan
Proyek)
Sekitar ( Limbah dan Lalu
Positif: Negatif: Lintas )
1.Memberikan Kesempatan 1. Kemungkinan Penggusuran 4. Permintaan
Kerja 2. Gangguan Lalu Lintas Kapal
2. Pelayanan Fasilitas akan dan Akses Nelayan Diperkerjakan sebagai
Meningkat (Sebelumnya 3. Peningkatan Partikel dan Pekerja
Pendangkalan) Kebisingan
3. Mendukung Ikon Kota Tegal 4. Kelalaian dalam Pengelolaan
sebagai Kota Bahari limbah B3

TANGGAPAN
TANGGAPAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
4 PELINGKUPAN
Pelingkupan adalah proses mengidentifikasi dampak potensial dan
mengevaluasi sehingga menjadi dampak penting hipotetik

Penurunan Kualitas Udara


Identifikasi Dampak Potensial
Peningkatan Kebisingan, Bau,
Penurunan Kualitas Air Laut
Matriks Interaksi
Peningkatan Limbah B3
Diskusi antar tim studi Perubahan Pola Arus dan Gelombang
Perubahan Garis Pantai
Masukan Masyarakat Sekitar
Transportasi (Kepadatan)
Telaah dari beberapa ahli Keanekaragaman Biota Laut, Flora, dan fauna
Peningkatan Kesempatan Kerja
Peningkatan Kesempatan berusaha
Gangguan Alur Pelayaran, Kamtibmas,
Kenyamanan Masyarakat, Persepsi Masyarakat,
dan Sanitasi
Dampak Penting Hipotetik
Metode Interaksi Proyek
Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal

49
Evaluasi Dampak Potensial
Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal

50
Bagan Alir Pelingkupan

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal


5 BATAS WAKTU STUDI DAN
BATAS WAKTU KAJIAN
BATAS PROYEK BATAS SOSIAL/ADMINISTRASI
Luas Lahan : 156.000 m
Masyarakat Kelurahan Tegalsari,
Panjang Breakwater : 381 m
Masyarakat Kecamatan Tegal Barat
Jalan Akses : 935 m
Masyarakat Kelurahan Mintaragen
Luas Dermaga : 6400 m
Masyarakat Kecamatan Tegal Timur
Zona : Docking, Perkantoran dan Bisnis
Maritim, Bisnis dan Perdagangan,
Industri BATAS EKOLOGIS
Penurunan Ambien Udara akibat Mobilisasi
Udara peralatan/material dan kegiatan pematangan lahan

Adanya Sedimen Tersuspensi saat proses pematangan lahan


Air dan pengerukan kolam pelabuhan

Jalan yang mungkin mengalami kerusakan ( Jalan Pantura


Terestrial Jalan Utama Pelabuhan Tegal)
PETA BATAS WILAYAH

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal


METODE STUDI
1 METODE PENGUMPULAN
DAN ANALISIS DATA
Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Komponen Geo-Fisik-Kimia

Komponen Biologi

Komponen Sosial-Ekonomi

Komponen Kesehatan Masyarakat


KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Pengumpulan Data Metode Baku Mutu Jawa


KUALITAS UDARA Primer : TSP
Sekunder : Data DPLH Surut
Alat : Multiple Tengah
AMBIEN Berpantang dan DPLH Impenger, Dust 24 Jam : 230 ug/Nm3
Perikanan Nusantara Cabang Sampler atau HVAS 1 Tahun : 90 ug/Nm3
Tegal

Kualitas Udara Ambien


KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Lokasi
Pengukuran
Kualitas Udara

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal


KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Pengumpulan Data
Primer :Tingkat Kebisingan Metode :
Siang (LS), Malam (LM), dan
Siang-Malam (LSM) Sound Level Meter dengan Rumus :
fasilitas pengukuran LTM5
Sekunder : Data DPLH Surut
Berpantang dan DPLH Waktu Ukur : 5 detik selama 10
Perikanan Nusantara menit selama 24 jam
Cabang Tegal

Tingkat Kebisingan
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Lokasi
Pengukuran
Kebisingan

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal


KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Baku Mutu Air Laut:


Pengumpulan Data Metode :
Permen LH No. 51 tahun 2004
Parameter Fisika dan Kimia Water Sampler

Kualitas Air Laut


KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Metode :
Pengumpulan Data 1. Volume kendaraan : Pengamatan dan Pencacahan langsung (traffic
counting)
1. Kepadatan Volume Lalu
lintas dan Komposisi Kendaraan 2. Kondisi fisik jalan : pengukuran langsung dengan variabel jumlah lajur
jalur, lebar jalur, dll
2. Kondisi fisik jalan
3. Gangguan Lalin : Volume dan Komposisi kendaraan , kapasitas dan tingkat
3. Kondisi Hambatan Samping
pelayanan jalan
4. Kerusakan Jalan
4. Kerusakan Jalan : Pengamatan langsung atau data sekunder dari dinas
Bina Marga setempat

TRANSPORTASI
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Pengelompokan Kendaraan Berdasarkan Bina Marga

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal

TRANSPORTASI
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Metode Analisa Transportasi

Menentukan
Lalu Lintas
Harian (LHR) dan
Kapasitas Jalan
KOMPONEN GEOFISIK-KIMIA

Lokasi Survey
Transport

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal


Komponen Biologi (Flora dan Fauna)

Data Sekunder :
Data Primer : Wawancara
Pengumpulan Data masyarakat atau
petugas
Komponen Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal


Komponen Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

Sumber : KA ANDAL Pelabuhan Tegal


METODE PRAKIRAAN
2 DAMPAK PENTING
Metode Formal Metode Non-Formal

Studi Analogi : berdasarkan


menggunakan metode dampak yang telah terjadi
matematis. Prakiraan akibat kegiatan sejenis di
besaran dampak tempat lain.
ditetapkan atas Penilaian Ahli : berdasarkan
perubahan nilai pengetahuan dan
parameter. pengalaman ahli
Komponen Geo-Fisik Kimia

Menganalisis perbedaan antara kondisi kualitas lingkungan


dengan adanya usaha/kegiatan dengan tanpa kegiatan tsb.
Komponen Geo-Fisik Kimia

Berdasarkan peningkatan Simulasi penyebaran gas dan TSP


konsentrasi gas CO dan SO2 dengan rumus Dispersi Gaussian :
dan TSP dari kegiatan :
mobilisasi/demobilisasi
alat dan material
Pembangunan jalan akses
Pematangan lahan

Penurunan
Penurunan Kualitas
Kualitas Udara
Udara Ambien
Ambien
Komponen Geo-Fisik Kimia

Permodelan Dispersi panas dan


Bersumber dari kendaraan transport.
angkut, alat berat, dan setiap Digunakan permodelan hidrodinamika
proses konstruksi yang untuk mengetahui pola arus kegiatan.
dilaksanakan.
Data yang digunakan :
Menggunakan persamaan
Peta situasi dan batimetri, data pasang
pendekatan dispersi kebisingan surut, angin rata-rata, kondisi atmosfer,
sumber garis. kondisi fisik sekitar proyek.
Membandingan kondisi sebelum dan
sesudah ditambahkan usaha/kegiatan.

Peningkatan
Peningkatan Kebisingan
Kebisingan Penurunan
Penurunan Kualitas
Kualitas Air
Air Laut
Laut
Komponen Geo-Fisik Kimia
Perubahan
Perubahan Arus
Arus Gelombang
Gelombang
Peningkatan
Peningkatan Kepadatan
Kepadatan Lalu
Lalu Lintas
Lintas
Pada pembangunan breakwater.
Skenario : kondisi saat ini dan Mobilisasi/Demobilisasi
akan datang dengan adanya
kegiatan/usaha Pelabuhan Tegal. Peralatan dan Material
Metode: Manual Kapasitas
Perubahan
Perubahan Garis
Garis Pantai
Pantai Jalan dan prediksi rencana
Menganalisa pola sedimennya. usaha mengenai jumlah
Membandingkan hasil permodelan bangkitan kendaraan yang
transport sedimen sebelum dan direncanakan.
sesudah pembangunan breakwater.
Komponen Biologi

Menganalisis perbedaan kondisi kualitas lingkungan dengan adanya


usaha dan tanpa usaha dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Perubahan kualitas air; peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi


pada pematangan lahan.

Plankton
Makrozoobentos
Nekton
Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Menggunakan analogi proyek sejenis.
Keputusan Kepala Bapedal
124/12/1997 tentang Panduan
Kajian Aspek Kesehatan
Masyarakat dalam Penyusunan
Amdal.

Perkiraan perluasan habitat


vektor penyakit dan analisis
resiko kualitatif dan kuantitatif.

Komponen Lingkungan Kesehatan Masyarakat


Sifat kumulatif dampak; terus menerus.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dapat dipulihkan/
tidak dapat dipulihkan.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
Metode Prakiraan Sifat Dampak Penting
Kriteria dalam UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 22.
Jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha; jumlah yang menikmati dengan yang dirugikan.
Luas wilayah penyebaran dampak; penting jika 30% dari wilayah studi terkena dampak
Intensitas lamanya dampak

Dampak lingkungan penting apabila rencana usaha menyebabkan:


1. Perubahan sifat fisik/hayati lingkungan melampaui BML dalam UU
2. Perubahan komponen lingkungan berdasarkan pertimbangan ilmiah
3. Spesies terancam punah
4. Kerusakan kawasan lindung
5. Merusak bangunan bersejarah
6. Mengakibatkan konflik
7. Mengubah areal yang memiliki nilai keindahan alami tinggi
Metode Evaluasi secara Holistik terhadap
Dampak Lingkungan
Beragam dampak penting merupakan kesatuan saling
mempengaruhi berdasarkan prakiraan dampak
penting yang telah ditetapkan.

Metode: diagram alir; hubungan sebab-akibat:


Kegiatan yang menimbulkan dampak X komponen
lingkungan yang akan terkena dampak
Kriteria Kelayakan
Rencana TT Ruang sesuai UU Kemampuan untuk menanggulangi
dampak

Kebijakan perlindungan dan pengelolaan Rencana usaha tidak mengganggu nilai


lingkungan hidup sesuai UU sosial dan pandangan masyarakat

Kepentingan pertahanan keamaan Tidak mengganggu entitas ekoligis

Prakiraan cermat terhadap semua Tidak menimbulkan gangguan


aspek dampak untuk sekitar

Hasilevaluasi holistik seluruh Tidak melampaui daya dukung


dampak lingkungan
Metode Pemilihan Alternatif Terbaik
Arahan Pengelolaan Lingkungan Arahan Pemantauan Lingkungan Hidup

Mencegah, mengendalikan dampak Untuk mengetahui pelaksanaan


penting lingkungan negatif. pengelolaan lingkungan melalui
Meningkatkan dampak positif dari pemantauan.
Pemantauan secara sistematis.
rencana usaha/kegiatan.

Kemudian akan diimplementasikan


dengan pendekatan teknologi, sos-
ekonomi, dan institusi
Metode Penentuan Kelayakan Lingkungan

Permen LH Nomor 08 tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian


dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup.
Ringkasan Dampak Pengembangan Pelabuhan Tegal
Dampak Potensial Analisa Data untuk Prakiraan
Pra Konstruksi
1. Sosialisasi proyek : Perubahan sikap masyarakat Tabulasi, deskriptif kualitatif

2. Penyediaan lahan : perubahan sikap masyarakat Tabulasi, deskriptif kualitatif

Konstruksi
1. Rekrutmen tenaga kerja Partisipasi Angkatan Kerja (rumus)
Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan Material
2. Penurunan Kualitas Udara Hasil lab dengan BML
3. Peningkatan Kebisingan Rumus tingkat kebisingan
4. Peningkatan kepadatan lalu lintas Menghitung volume kendaraan dan kapasitas
ruas jalan
5. Perubahan sikap masyarakat Tabulasi, deskriptif kualitatif
Dampak Potensial Analisa Data untuk Prakiraan
Pematangan Lahan
Penurunan Kualitas Udara Hasil lab
Gangguan Biota Air Rumus terlampir
Gangguan sanitasi Data sekunder; tabulasi, deskriptif kualitatif

Gangguan flora dan fauna Analisis jenis


Pembangunan Jalan Akses
Kebisingan Rumus terlampir
Gangguan Kenyamanan Masyarakat tabulasi, deskriptif kualitatif
Pembangunan Breakwater
Perubahan pola arus gelombang Metode Svendrup-Munk-Bretcheider

Perubahan garis pantwai Permodelan sebelum dan setelah adanya


Pelabuhan Tegal
Gangguan biota air Rumus terlampir
Gangguan Alur Pelayaran Tabulasi, deskriptif kualitatif
Dampak Potensial Analisa Data untuk Prakiraan
Pengerukan Kolam Pelayaran dan Alur Pelayaran
Penurunan Kualitas Air Laut Analisa lab dan BML
Gangguan biota air Rumus terlampir
Gangguan Alur pelayaran Tubulatif, deskriptif kualitatif
Dumping
Penurunan Kualitas Air Laut Analisa lab dan BML
Gangguan biota air Rumus terlampir
Gangguan Alur pelayaran Tubulatif, deskriptif kualitatif
Operasi
Peningkatan tenaga kerja Rumus terlampir
Pengoperasian Pelabuhan
Penurunan Kualitas Air Laut Analisa lab dan BML
Timbulan B3 Inventarisasi jumlah timbulan B3
Gangguan sanitasi Tubulatif, deskriptif kualitatif
Dampak Potensial Analisa Data untuk Prakiraan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Penurunan Kualitas Air laut Analisis hasil lab dan BML
Gangguan Alur pelayaran Tabulasi, deskriptif kualitatif
Menghitung Kepadatan Lalu Lintas
Menghitung Gangguan Biota Air
Sumber dan Referensi
Buku KA Andal Pengembangan
Pelabuhan Tegal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai