OLEH :
SUNARYO, SH
Article 107, Ships and aircraft which are entitled to seize on account of piracy
A seizure on account of of piracy may be carried out only by warships or military aircraft, or
other ships or aircraft clearly marked and identifiable as being on government service and
authorized to that effect.
The right of hot pursuit may be exercised only by warships or military aircraft, or other ships or
aircraft clearly marked and identifiable as being on government service and authorized to
that effect.
The powers of enforcement aginst against foreign vessels under this Part may only be
exercised by officials or by warships, military aircrafts, or other ships or aircraft clearly marked
and identifiable as being on government service and authorized to that effect.
LEGALITAS (INTERNASIONAL)
Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) III/1982 yang telah diratifikasi
dengan UU No. 17/ 1985, dan telah berlaku sejak 1996,
BAHASA INDONESIA
Article 107, Kapal atau Pesawat Udara yang Berhak Menyita Karena Perompakan
Suatu penyitaan karena perompakan hanya dapat dilakukan oleh kapal perang atau pesawat udara
militer, atau kapal atau pesawat udara lain yang secara jelas diberi tanda dan dapat dikenal
sebagai dalam dinas pemerintahan dan yang diberi wewenang untuk melakukan hal demikian.
Hak pengejaran seketika dapat dilakukan hanya oleh kapal-kapal perang atau pesawat udara
militer atau kapal-kapal atau pesawat udara lainnya yang diberi tanda yang jelas dan dapat dikenal
sebagai kapal atau pesawat udara dalam dinas pemerintah dan berwenang untuk melakukan tugas
itu
Wewenang untuk pemaksaan penataan terhadap kendaraan air asing menurut Bab ini hanya dapat
dilaksanakan oleh pejabat-pejabat atau oleh kapal-kapal perang, pesawat udara militer, atau kapal
laut lainnya atau pesawat udara yang mempunyai tanda jelas dan dapat dikenal yang berada dala
dinas pemerintahan dan berwenang melakukan tindaka-tindakan itu.
LEGALITAS - (NASIONAL)
ORDONANSI LAUT TERIROTIAL DAN LINGKUNGAN MARITIM (TERRITORIALE
ZEE EN MARITIEME KRINGEN ORDONNANTIE), SBLD. 1939 NOMOR 22
ORDONANSI LAUT TERRITORIAL DAN LINGKUNGAN MARITIM 1939
Pasal 13
Untuk pentaatan atas Ordonansi ini dibebankan kepada Komandan Kapal
Perang TNI-AL, Komandan Pangkalan Udara TNI-AL, Komandan Kapal
Gouvernements Marine (Armada Pemerintah/ Kesatuan Penjaga Laut dan
Pantai/KPLP), Komandan Kapal Perambuan dan Penerangan Pantai, Perwira-
Perwira yang berada di bawah Komandan-Komandan tersebut yang untuk itu
diberikan surat perintah, Syahbandar, Pandu, Perwira-Perwira KPLP yang yang
diserahi tugas memimpin Kapal-Kapal Daerah, dan mereka yang ditunjuk oleh
Komandan Penguasa Laut.
Juga Pejabat Bea dan Cukai untuk kasus-kasus bea dan cukai.
Pasal 14
Selain dari mereka yang pada umumnya melakukan pengusutan (sekarang
penyidikan) maka pejabat-pejabat tersebut pada Pasal 13 juga berwenang
melakukan pengusutan terhadap pelanggaran-pelanggaran aturan ordonansi ini.
PENEGAKAN HUKUM DI LAUT
- Illegal Logging
- Penyelundupan
- Illegal Fishing
- Perusakan lingkungan laut
- Adanya ancaman teroris di laut.
- Dan pelanggaran lain terhadap peraturan
perundang- undangan nasional dan konvensi
internasional di bidang perkapalan dan pelayaran
ANCAMAN-
ANCAMAN DI
BIDANG MARITIM
UU No. 32/2005
Ttg VISA,IZIN DEPHUB UU No. 31/2004
MASUK DAN Ttg PERIKANAN
KEIMIGRASIAN DITJEN HUBLA
DIT. KPLP
ADPEL Permasalahan2:
BID/SEKSI GAMAT
-Armed Sea Robbery
UU 17/2008 TTG PELAYARAN - Maritime Terorrisme
UU No. 17/2006 --Piracy
Ttg KEPABEANAN PERATURAN PELAKSANAANNYA
- Illegal Logging
- Illegal Fishing
- Penyelundupan
BAGIAN HUKUM - DITJEN HUBLA -People Smuggling 23
SARANA BANTU PERLINDUNGAN
WASPAM EKPLORASI & NAVIGSI LINGKUNGAN LAUT
EKPLOITASI
KESPEL KAPAL NIAGA GAKUM DILAUT
SAR MARITIM
GAKUM MARITIM
SBN
WASPAM
EKPLOITASI&EKSPLORASI,
SALVAGE, PBA
SAR
PERLINDUNGAN LINGLAUT
KETENTUAN PIDANA
PENEGAKAN HUKUM DI LAUT
DALAM UNDANG-UNDANG NO 17 TAHUN 2008
TENTANG PELAYARAN
BAB XIX
Pasal 305
Pasal 130 ayat (1) Pidana penjara paling lama 6
“Setiap kapal yang memperoleh (enam) bulan atau denda
sertifikat sebagaimana dimaksud paling banyak
dalam Pasal 126 ayat (1) wajib Rp.100.000.000,00 (seratus
dipelihara sehingga tetap
memenuhi persyaratan juta rupiah)
keselamatan kapal.”
Keselamatan Kapal
substansi sanksi
Pasal 131 ayat (1) Pasal 306
Kapal sesuai dengan jenis, Pidana penjara paling lama 2
ukuran, dan daerah (dua) tahun dan denda paling
pelayarannya wajib dilengkapi banyak Rp.300.000.000,00 (tiga
dengan perlengkapan navigasi ratus juta rupiah)
dan/atau navigasi elektronika
kapal yang memenuhi
persyaratan.
Pasal 307
Pasal 131 ayat (2) Pidana penjara paling lama 2
Kapal sesuai dengan jenis, (dua) tahun dan denda paling
ukuran, dan daerah banyak Rp.300.000.000,00 (tiga
pelayarannya wajib dilengkapi ratus juta rupiah)
dengan perangkat komunikasi
radio dan kelengkapannya yang
memenuhi persyaratan.
Keselamatan Kapal
substansi sanksi
Pasal 132 ayat (1) Pasal 308
“Kapal sesuai dengan jenis, Pidana penjara paling lama 2
ukuran, dan daerahpelayarannya (dua) tahun dan denda paling
wajib dilengkapi dengan banyak Rp.300.000.000,00
peralatan meteorologi yang (tiga ratus juta rupiah)
memenuhi persyaratan.”