Anda di halaman 1dari 30

DISKUSI NASIONAL POROS MARITIM

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SURABAYA, 3 OKTOBER 2019

OPTIMALISASI PELAYARAN & PELABUHAN


TERHADAP TOL LAUT

Setijadi | setijadi@SupplyChainIndonesia.com

www.SupplyChainIndonesia.com in Supply Chain Indonesia f Supply Chain Indonesia @SupplyChainID 1


PROFIL SINGKAT

• Supply Chain Indonesia (SCI) adalah lembaga


independen yang bergerak dalam kegiatan pendidikan,
pelatihan, konsultasi, penelitian, dan pengembangan
bidang logistik dan supply chain.
Chairman
Supply Chain Indonesia • SCI menjadi wadah informasi, interaksi, dan komunikasi
para praktisi, akademisi, birokrasi, peneliti, dan
S ET I JADI
pemerhati bidang logistik dan supply chain di Indonesia.
Anggota Dewan Pakar • SCI berperan dalam memperbaiki dan meningkatkan
Badan Penelitian dan Pengembangan, kinerja logistik untuk perusahaan-perusahaan swasta
Kementerian Perhubungan dan BUMN.
• SCI juga berkontribusi dalam perbaikan dan
Wakil Ketua Umum
pengembangan logistik melalui beberapa kementerian
Gabungan Importir Nasional
dan lembaga pemerintah terkait, seperti Kementerian
Seluruh Indonesia (GINSI)
Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Perdagangan, dan lain-lain,
Kompartemen Penelitian termasuk dalam implementasi Cetak Biru
DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
(ALFI) - Jawa Barat

2
1 2 3 4
PELAYARAN & BARANG POTENSI DAMPAK REKOMENDASI
KEPELABUHANAN KEBUTUHAN POKOK PROGRAM TOL LAUT PENGEMBANGAN
INDONESIA DAN BARANG PROGRAM TOL LAUT
PENTING

3
1 PELAYARAN & KEPELABUHANAN
INDONESIA

4
P E L AYARAN & K E P E LA BU HANAN I N D O NE SI A
1 LALU LINTAS PELAYARAN ASIA TIMUR & TENGGARA
Posisi geoekonomi Indonesia
yang sangat strategis, di
tengah lintasan perdagangan
dunia (the global supply chain
system):
45% dari seluruh komoditas
dan produk yang
diperdagangkan di dunia
dengan nilai
USD 1.500 triliun/tahun
dikapalkan melalui ALKI (Alur
Laut Kepulauan Indonesia)
dunia
* UNCTAD dalam Dahuri (2014)

Source: www.asiafinancenews.net
5
P E L AYARAN & K E P E LA BU HANAN I N D O NE SI A
1 BIDANG EKONOMI MARITIM DAN KELAUTAN INDONESIA
Perikanan Negara Kepulauan terluas di dunia dengan lebih dari
Industri pengolahan hasil perikanan 17.500 pulau, garis pantai sepanjang 95.181 km
posisi sangat strategis antara Benua Asia dan Australia serta
Industri bioteknologi kelautan Samudera Hindia dan Pasifik.
Pertambangan dan energi Luas daratan sekitar 2.012.402 km2
Pariwisata bahari Luas laut sekitar 5,8 juta km2 (75,7%)

Sumber: Naskah Akademik 2015. Forum Rektor Indonesia.


Angkutan laut yang terdiri 2 juta km2 Perairan Pedalaman, 0,3 juta km2
Laut Teritorial, dan 2,7 juta km2 ZEE.
Jasa perdagangan

Industri maritim
Potensi
Sumberdaya non-konvensional Ekonomi Potensi
penyerapan
Infrastruktur kelautan USD 1,2 tenaga kerja
Benda berharga dan warisan budaya triliun 40 juta
orang
Jasa lingkungan
6
P E L AYARAN & K E P E LA BU HANAN I N D O NE SI A
1 FAKTOR-FAKTOR PENENTU & KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
POTENSI LOGISTIK MARITIM DAN KELAUTAN INDONESIA

TINGKAT
PERTUMBUHAN
EKONOMI

WILAYAH
JUMLAH
PERAIRAN
PENDUDUK
LAUT
FAKTOR-
FAKTOR
PENENTU
POTENSI

KEANEKA-
RAGAMAN LUAS
PRODUK/ WILAYAH
KOMODITAS

7
P E L AYARAN & K E P E LA BU HANAN I N D O NE SI A
1 STRUKTUR PELABUHAN DI INDONESIA

Sumber: Kementerian Perhubungan, 2014


8
P E L AYARAN & K E P E LA BU HANAN I N D O NE SI A
1 KEDALAMAN PELABUHAN DAN UKURAN KAPAL

Penggunaan kapal kecil Mayoritas ukuran kapal di


untuk angkutan peti kemas Indonesia berkisar antara
domestik, menyebabkan 350-800 TEUs, lebih kecil
biaya per TEU menjadi lebih dibandingkan dengan
tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain yang
penggunaan kapal besar. mayoritas berukuran di atas
1000 TEUs.

Sumber: McKinsey, 2013


9
P E L AYARAN & K E P E LA BU HANAN I N D O NE SI A
1 KETIDAKSEIMBANGAN VOLUME MUATAN
DAN SEBARAN INFRASTRUKTUR LOGISTIK ANTAR WILAYAH
DISTRIBUSI &
PERTUMBUHAN PDB,
SERTA ARUS BARANG

Supply Chain Indonesia (2017)

SEBARAN SEBARAN
DEPO GALANGAN
KONTAINER DEPO KAPAL
KONTAINER

WILAYAH

Tri Achmadi (2017)


KAWASAN INDUSTRI

10
P E L AYARAN & K E P E LA BU HANAN I N D O NE SI A
A TRANSPORTASI LAUT DAN PENINGKATAN DAYA SAING
PELAYARAN TERJADWAL PELAYARAN TERJADWAL

KEPASTIAN KEPASTIAN

OPTIMASI PENURUNAN BIAYA OPTIMASI PENURUNAN BIAYA


PERSEDIAAN PERSEDIAAN PENGIRIMAN PENGIRIMAN

PENINGKATAN
PENINGKATAN DAYA SAING
DAYA SAING
EFISIENSI BIAYA PENURUNAN HARGA EFISIENSI BIAYA PENURUNAN HARGA
LOGISTIK POKOK PRODUKSI LOGISTIK POKOK PENJUALAN
Supply Chain Indonesia (2017)

EKONOMI SKALA PENURUNAN BIAYA EKONOMI SKALA PENURUNAN BIAYA


PENGADAAN PENGADAAN PENGIRIMAN PENGIRIMAN

EKONOMI SKALA EKONOMI SKALA

KAPASITAS KAPAL KAPASITAS KAPAL

11
2 BARANG KEBUTUHAN POKOK &
BARANG PENTING

12
B A R A N G K E BU TUH AN P O KO K & B A R A N G P E N T ING
2 PERPRES NO. 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN
BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

Barang Kebutuhan Pokok


• Barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak dengan skala pemenuhan kebutuhan
yang tinggi serta menjadi faktor pendukung kesejahteraan masyarakat.
• Jenis barang kebutuhan pokok yaitu: hasil pertanian (beras,kedelai, cabe, bawang merah),
hasil industri (gula, minyak goreng, tepung terigu), serta hasil peternakan dan perikanan
(daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar yaitu bandeng, kembung, dan
tongkol/tuna/cakalang).

Barang Penting

Gambar: www.onvestasi.com
• Barang strategis yang berperan penting dalam menentukan kelancaran pembangunan
nasional.
• Jenis barang penting yaitu: benih (benih padi, jagung, kedelai), pupuk, gas elpiji 3kg, triplek,
semen, besi baja konstruksi, dan baja ringan.

13
B A R A N G K E BU TUH AN P O KO K & B A R A N G P E N T ING
2 RANTAI PASOK YANG PANJANG: KOMODITAS BERAS

Peta Sentra Produksi Peta Distribusi dari Provinsi Lampung

Pola Distribusi

Sumber: BPS (2009)


14
B A R A N G K E BU TUH AN P O KO K & B A R A N G P E N T ING
2 RANTAI PASOK YANG PANJANG: KOMODITAS TEPUNG TERIGU
Peta Distribusi dari Provinsi DKI Jakarta
ke Wilayah Indonesia Bagian Timur
Peta Sentra Produksi

ANALISIS SINGKAT
RANTAI PASOK KOMODITAS KEBUTUHAN POKOK

• Rantai pasok menggunakan beberapa pola saluran


distribusi yang berbeda-beda antar wilayah di
Indonesia
• Pengontrolan yang sulit terhadap aspek produksi
dan distribusi
• Indikasi penguasaan oleh beberapa pihak tertentu
Sumber: BPS (2009) Pola Distribusi
15
B A R A N G K E BU TUH AN P O KO K & B A R A N G P E N T ING
2 ILUSTRASI DISPARITAS HARGA BARANG PENTING
Biak Numfor
Raja Ampat
90.000-95.000
95.000-96.000
Sorong Manokwari
Yapen Waropen
85.000-90.000 85.000-88.000
94.000-98.000
a
Tlk Wondama
90.000-95.000
Teluk Bintuni Jayapura
Fak Fak
95.000-100.000 88.000-90.000
96.000-97.000
Nabire Puncak Jaya
90.000-95.000 2,3 Jt – 2,5 Jt
Kaimana Wamena
87.000-90.000 500.000-800.000

HARGA SEMEN RETAIL DI PAPUA Timika


Yahukimo
90.000-95.000
(dalam Rp/Zak @ 50 kg) 220.000-230.000

Mappi Boven Digoel


92.000-97.00098.000-110.000
• Harga jual retail di pesisir Papua berkisar antara
Rp 85.000-Rp 98.000 (per zak @50 kg)
Merauke
• Harga retail di daerah pedalaman/pegunungan, di sekitar
92.000-95.000
Wamena Rp 500.000-Rp 800.000/zak,
di Puncak Jaya Rp 2.300.000-Rp 2.500.000/zak
• Harga yang tinggi di daerah Wamena dan Puncak Jaya
karena semen diangkut via udara Sumber: Data Survey Internal
PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. (2017)
16
B A R A N G K E BU TUH AN P O KO K & B A R A N G P E N T ING
2 TANTANGAN RANTAI PASOK

1 2 3 4

Sifat komoditas yang Integrasi para pelaku


Rantai distribusi yang Pemahaman para
perishable dan usaha dan pihak

Gambar://integrasi.djpt.kkp.go.id
panjang (end-to-end) pelaku terhadap SCM
musiman terkait

5 6 7 8
Kontinuitas, kualitas, Data dan sistem
Ketersebaran produksi Infrastruktur belum
dan ketertelusuran informasi logistik yang
dan skala ekonominya memadai
yang kurang terjamin belum terintegrasi

17
2 POTENSI DAMPAK
PROGRAM TOL LAUT

18
DA MPA K P RO G RA M TO L L AU T
2 DAMPAK PROGRAM TOL LAUT TERHADAP DISTRIBUSI LOGISTIK
Sumber: https://nasional.kontan.co.id

Sumber: https://beritasatu.com
19
DA MPA K P RO G RA M TO L L AU T
2 PERLU PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM TOL LAUT

Sumber: https://lekonomi.bisnis.com

Sumber: https://liputan6.com
Sumber: https://cnnindonesia.com

www.kabartimurnews.com

20
DA MPA K P RO G RA M TO L L AU T
2 PERUBAHAN HARGA BEBERAPA KOMODITAS SETELAH KEBERADAAN TOL LAUT
Daerah
No. Jenis Komoditas Bulan Satuan
Surabaya Larantuka Fak Fak Merauke Rote Kaimana Natuna Sabu Rajua Kep. Aru Sangihe Moa

1 Beras Agt 2016 Rp /Kg 9.294 13.000 13.000 12.000 14.000 11.000 10.700 12.500 14.500
12.000 14.000
Apr 2017 9.270 10.000 13.000 11.000 12.500 12.000 13.000 12.000 11.500
12.000 14.000
2 Gula Pasir Agt 2016 Rp /Kg 12.608 14.000 18.000 15.000 17.000 15.000 18.750 17.000 15.000
18.000 14.000
Apr 2017 12.357 16.000 15.000 13.000 14.000 13.000 15.000 17.000 15.000
18.000 15.000
Minyak Goreng
3 Agt 2016 Rp /Lt 13.605 18.000 17.000 13.000 15.000 17.000 17.938
Kemasan 17.000 15.000
Apr 2017 13.648 20.000 15.000 13.000 15.000 15.500 16.000 7.500 15.000
17.000 15.000
4 Daging Sapi Agt 2016 Rp /Kg 111.239 91.000 120.000 125.000 120.000
100.000 75.000
Apr 2017 111.120 90.000 95.000 - 120.000 130.000 120.000 60.000
100.000 75.000
5 Daging Ayam Ras Agt 2016 Rp /Kg 26.971 50.000 53.845 70.000 35.000 43.600 40.000 42.308
65.385 52.000
Apr 2017 27.937 55.000 - 70.000 35.000 50.000 40.000 65.000
45.000 52.000
6 Telur Ayam Ras Agt 2016 Rp /Kg 17.453 55.000 48.000 60.000 48.000 53.750 40.000
32.000 22.500
Apr 2017 17.283 - - 26.667 48.000 52.500 61.200 32.000
32.000 23.000
7 Tepung Terigu Agt 2016 Rp /Kg 8.590 10.000 11.500 11.000 13.000 12.000 8.500 13.500
10.000 11.500
Apr 2017 8.633 10.000 11.500 9.000 11.000 9.000 10.000 8500 12.000
9.000 12.000
Sumber : Laporan Harga Dinas Perindag Kab/Kota 2016 – 2017 dalam Dirjen Dalam Negeri 2017. Optimalisasi Tol Laut untuk Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
21
DA MPA K P RO G RA M TO L L AU T
2 PENURUNAN HARGA DI BEBERAPA DAERAH YANG DILALUI TRAYEK TOL LAUT
(PER 31 JULI 2019)

Keterangan: Harga Awal Harga Sesudah Tol Laut Penurunan harga Sumber: Dinas Kab./Kota yang membidangi perdagangan di daerah yang dilalui trayek tol laut (diolah Ditjen PDN), 2019 | Infografis oleh Supply Chain Indonesia
22
4 REKOMENDASI PENGEMBANGAN
PROGRAM TOL LAUT

23
R E KO ME NDASI P E N GE MB ANGAN P R O G R A M TO L L AU T
4 VISI INDONESIA 2045
Tahap Pertama Tahap Kedua Tahap Ketiga
(2036 – 2045) Dalam periode 2016-2045, ekonomi
(2016 -2024) (2025 – 2035)
MODERNISASI EKONOMI Indonesia tumbuh rata-rata 5,7%/tahun.
PENGUATAN STRUKTUR PERCEPATAN PERTUMBUHAN BERBASIS KUALITAS DAN
EKONOMI BERBASIS INOVASI BERKELANJUTAN Indonesia menjadi negara pendapatan tinggi
• Modernisasi ekonomi (keluar dari middle income trap) tahun 2036
• Proses perubahan struktur • Percepatan investasi dan
pertumbuhan industri
dengan mengedepankan dan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-
ekonomi ke arah yang lebih kualitas dan pertumbuhan
manufaktur dengan ekspor berkelanjutan. 7 tahun 2045.
produktif. bernilai tambah tinggi. • Proses rebalancing ekonomi

Pilar Pembangunan
Pembangunan Manusia dan Pembangunan Ekonomi yang Pemantapan Ketahanan Nasional
Pemerataan Pembangunan
Penguasaan IPTEK Berkelanjutan dan Tata Kelola Kepemerintahan
• Percepatan Taraf Pendidikan • Peningkatan Investasi dan Daya • Percepatan Pengentasan • Demokrasi Substantif
Rakyat Indonesia secara Merata Saing Ekonomi Kemiskinan • Reformasi Kelembagaan dan
• Peningkatan Peran Kebudayaan • Percepatan Industri dan • Pemerataan Kesempatan Usaha Birokrasi
dalam Pembangunan Pariwisata dan Pendapatan • Penguatan Sistem Hukum
• Peningkatan Sumbangan Ilmu • Pembangunan Ekonomi Maritim • Pemerataan Pembangunan Nasional dan Antikorupsi
Pengetahuan dan Teknologi dalam • Pemantapan Ketahanan Pangan Wilayah • Politik Luar Negeri Bebas Aktif
Pembangunan dan Peningkatan Kesejahteraan • Pembangunan Infrastruktur yang • Penguatan Pertahanan dan
• Peningkatan Derajat Kesehatan Petani Merata dan Terintegrasi Keamanan
dan Kualitas Hidup Rakyat • Peningkatan Ketahanan Energi
• Reformasi Ketenagakerjaan dan Air
• Komitmen terhadap Lingkungan
Hidup

Sumber : Bappenas, Visi Indonesia 2045


24
R E KO ME NDASI P E N GE MB ANGAN P R O G R A M TO L L AU T
4 KONSEP: INTEGRASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TOL LAUT

Pengembangan Pengembangan
Wilayah / Pusat Antarmoda Wilayah / Pusat
Pertumbuhan Tol Laut Antarmoda Pertumbuhan

Area Area
Kawasan Telah Pelabuhan Pelayaran Pelabuhan KTI /
Terbangun Daerah Tertinggal
• Transportasi Darat
• Transportasi Darat • Pelayaran Komersil • Transportasi Udara
• Kereta Api • PSO Angkutan Barang (Jembatan Udara)
• Inland Waterways dan Keperintisan • Inland Waterways
• Short Sea Shipping/ • Pelayaran Rakyat • Short Sea Shipping/ Coastal
Coastal Shipping Shipping

Ship Follow The Trade Ship Promote The Trade


Perlu identifikasi secara cermat potensi wilayah

Sumber: Kementerian PPN/BAPPENAS (2018)


25
R E KO ME NDASI P E N GE MB ANGAN P R O G R A M TO L L AU T
4 PELUANG SINERGI MODA TRANSPORTASI: CONTOH KASUS KERETA BARANG
Potensi pemanfaatan container
LOKASI CONTAINER YARD KERETA API yard (CY) kereta api:
• Provinsi Banten: Cilegon
Supply Chain Indonesia (2018)

• Provinsi Jawa Barat:


Cikarang, Klari, Cibungur,
dan Bandung.
• Provinsi Jawa Tengah:
Semarang
• Provinsi Jawa Timur:
Surabaya dan Jember.
Lokasi container yard kereta api

Tangerang Bekasi Tangerang


Bekasi
14% 32% 14%
Cilegon, Karawang Cilegon, 23%
Serang 29% Serang
Karawang CY kereta api dapat
8% 3% 36% dimanfaatkan
Purwakarta Purwakarta sebagai tujuan-
8% 9% antara dalam
pengiriman barang
Bogor Bogor
Bandung Bandung antara Pelabuhan
4% 6% 10% 6% Tanjung Priok dan

Peta: 3.bp.blogspot.com
lokasi perusahaan
atau kawasan
SEBARAN VOLUME EKSPOR SEBARAN VOLUME IMPOR industri.
26
R E KO ME NDASI P E N GE MB ANGAN P R O G R A M TO L L AU T
4 SINERGI PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI

Peluang sinergi antara Program Tol Laut


dan program pengembangan sektor
perikanan

SUMBER DAYA PERIKANAN


WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (WPPNRI)

WPPNRI merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan,


pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang meliputi
perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan zona ekonomi
eksklusif Indonesia.

(Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 18/PERMEN-KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI))
Sumber: Kementerian Perhubungan
27
R E KO ME NDASI P E N GE MB ANGAN P R O G R A M TO L L AU T
4 IMPLEMENTASI SCM: ILUSTRASI SEKTOR PERIKANAN
Perancangan Pengendalian, & Kementerian/ • Lembaga pengkajian
Pengembangan Sistem, Lembaga • Asosiasi dan komunitas
Monitoring & Evaluation Terkait • Institusi lainnya

Supply Chain Indonesia

PRODUKSI PENGUMPULAN & PENGANGKUTAN/ PENJUALAN


DISTRIBUSI KONSUMSI
(PENGADAAN) PENYIMPANAN TRANSPORTASI (PENGECER)

• Nelayan • Pengumpul • Pelayaran • Distributor Pengecer • Rumah tangga


• Pembudidaya • Pengelola • Penerbangan • Agen • Unit
storage • pengolahan

Gambar: www.perikanannusantara.co.id
Trucking
• Kereta Api

Pembinaan & Infrastruktur Pengelola Teknologi Jasa


Perdagangan Pembiayaan
Pemberdayaan Fisik Infrastruktur Informasi Pendukung

• K-PUPR • Pelabuhan
• KKP • Bank • Keminfo
• Kemenhub • Bandara • Kemendag
• Pemda • Non-Bank • Telkom • Asuransi
• K-ESDM • Terminal
Barang
28
R E KO ME NDASI P E N GE MB ANGAN P R O G R A M TO L L AU T
4 RANGKUMAN REKOMENDASI

1Program Tol Laut tidak hanya untuk


penurunan disparitas harga, tetapi untuk
peningkatan pertumbuhan wilayah;
sehingga Tol Laut juga mengangkut
2 Integrasi Tol Laut dan
program pengembangan
komoditas dan ekonomi
wilayah dengan melibatkan
3 Peningkatan dukungan
fasilitas pelayaran dan
kepelabuhanan untuk
pengelolaan logistik
barang modal dan bahan baku industri kementerian terkait dan berbasis komoditas
tertentu. pemerintah daerah

4 5 6

Gambar: www.tribunnews.com
Kolaborasi antar para pelaku
Integrasi Tol Laut dan in-land Pemantauan Program Tol Laut
dan para pihak terkait, serta
transportation melalui agar tepat sasaran, baik pelaku
peningkatan kemampuan
kolaborasi dengan pelaku usaha maupun masyarakat.
pengelolaan logistik komoditas
usaha terkait.
secara end-to-end

29
E D U C AT I O N | T R A I N I N G | C O N S U LT I N G | R E S E A R C H | D E V E L O P M E N T

Taman Melati B1/22 Pasir Impun, Bandung 40194 Website : www.SupplyChainIndonesia.com LinkedIn : Supply Chain Indonesia
Phone : +62 22 720 5375 | Mobile : +62 821 1515 9595 Mailing list : SupplyChainIndonesia@googlegroups.com Facebook : Supply Chain Indonesia
E-mail : sekretariat@SupplyChainIndonesia.com Mailing list : jasa-logistik@googlegroups.com @SupplyChainID

30

Anda mungkin juga menyukai