Anda di halaman 1dari 64

foreword

Kata sambutan dari kepala


PP-INSW selaku Pemimpin
Umum INSW Magz
03

main portal suara mereka


Kinerja pelabuhan harus Menampilkan opini
dilecut agar ekspor dan impor beberapa tokoh yang patut
Indonesia memiliki daya saing disimak: Edy Putra Irawady,
dengan negara lain. Wajar Heru Pambudi, Susiwijono

04 38
bila Presiden Joko Widodo Mugiarso dan Yukki
terus mencecar agar dwelling Nugrahawan
time bisa dipangkas.

teropong INSW
@ the moment
INSW: role model layanan publik
berupa sistem elektronik Mozaik galeri yang
yang transparan, handal, merangkum peristiwa-
peristiwa yang terjadi di
dan mengintegrasikan
sistem informasi pelayanan 14 54 lingkungan PP-INSW
ekspor dan impor.

perspektif oase
Jendela wawasan yang
INTR: fitur pada Portal INSW
membagikan pengetahuan,
sebagai rujukan tunggal (single
inspirasi dan ide-ide
reference) seluruh aktivitas
dan proses bisnis yang terkait
dengan eksporimpor.
26 60 yang akan memperkaya
khazanah wawasan.

PEMIMP IN U MU M: Djadmiko P EMIMP IN R E DA K S I : Harmen Sembiring R E DAK T U R PE L A K S A NA: Ani Mulyati


RE DAKSI: Andrie Kriesniawan, Ali Manshur, Maulana Ali, Damar Wijayanto, Tatiana JP F OTO G R A F E R : Ibrahim Ghozi
AL AM AT RE DA K S I: PP-INSW, Gedung Sarana Jaya 3, Jl. Rawamangun No. 59C, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp. 021-2148 0000 / 2148 0001 / 2148 0002 (Hunting). Majalah Ini dapat diakses melalui www.insw.go.id
"Sebuah Inisiatif Kecil"
Pembaca yang budiman, setelah melalui perjuangan
panjang dan sejumlah diskusi, PP-INSW akhirnya
DJADMIKO dapat menyuguhkan sebuah inisiatif kecil berupa
Kepala PP-INSW
majalah internal bernama INSWMagz.

f ore word
Majalah ini merupakan upaya INSW untuk Tema dipilih dari isu pemberitaan atau
mengajak masyarakat, pemerintah, dan kebijakan pemerintah yang sedang
pelaku usaha serta stakeholders lainnya naik daun atau diperbincangkan oleh
terlibat secara aktif berinteraksi dengan publik. Selanjutnya isu itu ditelusuri
INSW. Berbagai kegiatan, program kerja, dan dan dibahas dari berbagai sisi.
aktivitas INSW dapat diketahui oleh publik
sekaligus sebagai pertanggungjawaban Pada edisi perdana ini, INSWMagz
kepada publik mengenai apa saja yang menghadirkan tema "Dwelling Time."
sedang, tengah dan akan dilakukan INSW. Institusi INSW dianggap mampu
membongkar sumbatan lamanya
Gagasan-gagasan baru, pemikiran, ide-ide dwelling time. Dari isu ini, majalah
serta berbagai kemajuan tentang ekspor ini menyuguhkan berbagai kisah
impor, tentang sistem elektronik dan dan cerita tentang INSW. Sejumlah
berkembangnya revolusi digital di seluruh narasumber diwawancarai untuk
dunia merupakan hal-hal baru yang menarik menjelaskan INSW dan dwelling time.
untuk diketahui dan dibahas. Juga kebijakan-
kebijakan pemerintah, target-target untuk Akhirnya, semua bahan diracik dan
peningkatan kualitas layanan kepada publik. dimasak di dapur redaksi oleh sejumlah
awak pegawai INSW dan dibantu
Majalah ini ingin menyuguhkan tema- beberapa editor. Kini, menu INSWMagz
tema seputar INSW dan semua hal yang sudah hadir di hadapan pembaca.
terkait dengannya yang dibahas secara
lebih komprehensif dari berbagai sudut Selamat menikmati sajian baru
pandang. Agar majalah ini tetap dapat ini. Kami membuka seluas-
dibaca sepanjang waktu, konsep majalah luasnya pintu kritik dan masukan
ini sengaja dipilih sebagai majalah untuk perbaikan majalah ini.
timeless dengan mengusung tematik.
Salam.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 3


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Oleh:
Ali Manshur,
Damar Wj,

INSW: Maulana Ali

Pe m b u k a
Presiden RI JOKO WIDODO Agar ASW bisa terwujud, masing- mengamanatkan pembentukan
patut cemas. Instruksinya masing negara harus menerapkan Pengelola Portal INSW yang
setahun lalu agar pelabuhan Nasional Single Window (NSW). berkedudukan di bawah dan
memangkas lama waktu Itu sebabnya, Indonesia sejak 2008 bertanggung-jawab kepada Menteri
bongkar muat petikemas secara bertahap menerapkan Keuangan. Jadi tegas, INSW
di pelabuhan atau dwelling Indonesia Nasional Single Window merupakan sistem yang dirancang
time belum berjalan optimal. (INSW), yang mengintegrasikan untuk mengintegrasikan proses
Padahal, persoalan dwelling layanan perijinan dan pergerakan bisnis yang terkait dengan berbagai
time bukanlah hal baru. Sejak barang ekspor dan impor secara Kementerian/Lembaga. Tujuannya
2008, Indonesia bahkan telah elektronik sesuai standar ASEAN adalah menghadirkan efisiensi
menerapkan secara bertahap Single Window. dalam perdagangan internasional.
Indonesia National Single Atas amanat itu, maka dibentuklah
Window (INSW). Dasar hukum penerapan INSW Pengelola Portal INSW di
tertuang dalam Undang-Undang bawah koordinasi Kementerian
Kinerja pelabuhan memang nomor 11 tahun 2008 tentang Keuangan. Kementerian
harus dilecut agar Indonesia Informasi dan Transaksi Elektronik. Koordinator Perekonomian
memiliki daya saing dengan Serta, Peraturan Presiden Nomor sebagai Dewan Pengarah
negara lain. Maka, wajar 10 tahun 2008 tentang Penggunaan mengawasi dan mengendalikan
bila Presiden Joko Widodo Sistem Elektronik dalam Kerangka kegiatan operasional. Dukungan
terus mencecar agar dwelling Indonesia National Single teknis untuk INSW berasal dari
time pelabuhan Indonesia Window. Perpres ini kemudian Kementerian/Lembaga.
bisa dipangkas. Jika tidak, diubah dengan Perpres nomor
tentu ini menjadi pertanyaan 35 tahun 2012 dimana Portal Indonesia menerapkan hal berbeda
besar. Apalagi, Indonesia INSW menjadi acuan tunggal dengan NSW yang umumnya
terikat kesepakatan dengan (single reference) peraturan dan diterapkan banyak negara. NSW
negara-negara ASEAN ketentuan di bidang ekspor-impor. umumnya dibentuk dari sistem
untuk membentuk jaringan layanan Bea Cukai, dilengkapi
fasilitasi perdagangan ASEAN Tidak berhenti di sana. dengan asupan informasi dari
Single Window (ASW). Perpres nomor 76 tahun 2014 semua Other Government Agency

4
S a l u r a n Dw e ng Ti me
t ll i
a
b
m

Su "Indonesia sejak 2008 secara


bertahap menerapkan sistem
Indonesia Nasional Single Window
(INSW), yang mengintegrasikan
layanan perijinan dan pergerakan
barang secara elektronik sesuai

ma in porta l
standar ASEAN Single Window." mengambil alih sistem aplikasi
dan kewenangan masing-masing
Kementerian/Lembaga. INSW
melakukan otomasi proses bisnis
antar Kementerian/Lembaga. Juga,
otomasi verifikasi data secara
elektronik yang sesuai UU ITE.
Lebih dari itu jejak transaksi antar
Kementerian/Lembaga juga tercata
di portal INSW, sehingga INSW
menjadi pusat data transaksi antar
Kementerian/Lembaga. Dengan
begitu, Kementerian/Lembaga
dapat berbagai informasi transaksi.
Presiden Jokowi mendapatkan penjelasan mengenai dwelling time dari Tidak kalah pentingnya, layanan
Muwasiq M. Noor (PP-INSW) saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. berlangsung tanpa tatap muka
sehingga mengurangi gesekan dan
(OGA) alias Kementerian. Sehingga, titik temu layanan semua pihak bebas lokasi.
kegiatan pendukung melekat yang terlibat dalam INSW yang
sebagai bagian dari sistem aplikasi sering disebut Portal INSW. Sistem INSW saat ini telah meng-
Bea Cukai. Pola NSW yang dikembangkan cover lebih dari 90 persen dari
Indonesia, kini mulai diterapkan total transaksi ekspor dan impor
NSW inisiatif Indonesia, dirancang negara lain. nasional. Pencapaian yang tinggi
bukan hanya mendukung ini karena INSW telah diterapkan
kepentingan Bea Cukai, tetapi Beberapa inisiatif INSW sebagai di 21 Pelabuhan/Bandara yang
juga untuk memperbaiki layanan terapan e-Gov yang berbeda terbuka untuk kegiatan ekspor
seluruh Kementerian/Lembaga ini diakui memiliki beberapa dan impor. Sistem INSW juga
dalam mendukung ASW. Terapan keunggulan. Selain sebagai portal telah mengintegrasikan sistem
NSW Indonesia ini menyediakan titik temu layanan, INSW tidak perijinan ekspor dan impor dari 15

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 5


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kementerian/Lembaga atau 18 Unit penanganan kontainer seharusnya untuk proses customs clearance.
Penerbit Perijinan. bisa dipangkas menjadi 1,8 hari. Sedangkan untuk monitoring proses
perijinan di internal Kementerian/
Saat ini INSW sebenarnya sudah Kinerja pelabuhan utama Indonesia Lembaga sejak proses pengajuan
membuka sumbatan pada titik- sebenarnya telah signifikan dari pelaku usaha, sistem INSW
titik saluran kemacetan di menurunkan dwelling time. belum meng-covernya. Belum
tahapan-tahapan dwelling time, Mengutip data dari Ditjen Bea lagi untuk otomasi rekomendasi
terutama pre customs clearance dan Cukai, dwelling time impor di perijinan, saat ini juga belum
dan customs clearance. Sedangkan Pelabuhan Tanjung Priok tercatat sepenuhnya mampu difasilitasi oleh
untuk post clearance yang terkait 2,07 hari per 12 Oktober 2016. sistem INSW, kata Djadmiko.
dengan pergerakan kontainer di Pelabuhan Belawan tercatat 3,98
pelabuhan, seperti diakui Kepala hari dan Pelabuhan Tanjung Perak Untuk itu, lanjutnya, pengembangan
PP-INSW Djadmiko, sistem INSW 3,45 hari per 6 Oktober 2016. sistem INSW akan terus dilakukan.
saat ini belum memiliki kapasitas Selanjutnya, Pelabuhan Tanjung Pengelola Portal INSW (PP-INSW)
untuk memonitornya. Sistem yang Emas, per 8 Oktober 2016, dwelling selaku lembaga yang oleh Perpres
sudah tersentuh INSW adalah time impor tercatat 5,19 hari, 76/2014 diamanatkan untuk
pengurusan dokumen pabean sedangkan Pelabuhan Makassar mengelola dan mengembangkan
sejak kapal bersandar. Kemudian, 3,49 hari per 10 Oktober 2016. sistem INSW, telah memiliki rencana
pemeriksaan barang dan izin pengembangan sistem INSW
instansi terkaitbila diperlukan Meskipun sistem INSW telah Generasi II. Nantinya, Generasi
sebagian juga telah memanfaatkan mengalami perkembangan II ini sebagai penyempurnaan
sistem INSW. INSW juga yang signifikan, Djadmiko tidak fungsi sistem INSW sesuai
dipergunakan untuk mengurangi menampik adanya sejumlah hal definisinya: sistem yang mampu
lamanya proses Surat Persetujuan yang harus mendapatkan perhatian. melakukan proses single
Pengaluaran Barang (SPPB). Untuk pre clearance, yang submission, single processing,
merupakan proses penyelesaian dan single decision making.
Di sisi lain, lamanya pengurusan perijinan di Kementerian/
administrasi pengeluaran barang di Lembaga, sistem INSW saat ini Namun, harmonisasi adalah kata
pelabuhan atau terminal kontainer hanya mencakup proses mulai kunci, mengingat sistem INSW
dan lamanya pengeluaran fisik perijinan diterbitkan sampai adalah integrasi multi entitas
barang dari pelabuhan menjadi titik dikirimkan ke Bea dan Cukai sistem dari banyak Kementerian/
penting lain yang harus diperhatikan
dalam proses dwelling time.
Gambaran di atas memperlihatkan
bahwa INSW berperan besar
dalam memangkas lama waktu
bongkar muat petikemas. Ketika
Presiden Joko Widodo meminta
dwelling time menjadi rata-rata
tiga hari sebenarnya sangat bisa
dipahami. Tolok ukur target dwelling
time merupakan penjumlahan
antara performansi pelayanan
komunitas pelabuhan dan
performansi Kementerian/Lembaga
dalam pelayanan perijinan yang
menggunakan sistem INSW. Bila
rata-rata proses clearance INSW
bisa mencapai 1,2 hari, maka
performansi ideal pelabuhan dalam

6
Lembaga. INSW bukan lagi Lembaga dan kinerja pergerakan operator, Bea Cukai dan Karantina).
memproses dokumen, melainkan kapal dan pergerakan barang yang Dengan begitu, bisa diukur efisiensi
data dan informasi elektronik belum tersedia di INSW. Untuk layanan pelabuhan, bukan hanya
dari Kementerian/Lembaga analisis dwelling time bukan hanya berdasarkan dwelling time tetapi juga
yang harus bisa mengalir antar data kinerja proses perijinan, besaran total biaya yang diperlukan
Kementerian/Lembaga secara tetapi juga data kinerja pergerakan untuk pengeluaran barang dari
berkesinambungan. Bila terjadi barang dalam pelabuhan. Sering pelabuhan.
disharmoni, kesalahan fatal terjadi, ada waktu tunggu di
mungkin saja terjadi. Yang dalamnya yang tidak bisa di analisa. Bicara dwelling time tidak lepas
paling berat adalah data tidak Setelah data pergerakan barang dari persoalan kebijakan tatakelola
mengalir antar Kementerian/ lengkap tersedia di INSW, maka pelabuhan yang harus dibenahi.
Lembaga, sehingga tidak dapat perhitungan dan analisa lengkap Harus ada penegasan fungsi
dilaksanakan otomasi proses tentang dwelling time dapat dihitung pelabuhan yang tidak lagi menjadikan
bisnis. Dan, tanpa proses bisnis berdasarkan data yang akurat. pelabuhan sebagai area penumpukan
layanan antar Kementerian/ atau pergudangan. Perlu penegasan
Lembaga tidak bisa dipantau secara Terlihat bahwa perlu adanya batas tingkat kinerja pemeriksaan
terpusat untuk kepastian kinerja penyempurnaan kinerja layanan barang oleh Karantina dan pabean
layanan dan pelacakan masalah. pelabuhan, jika ingin dwelling yang dilakukan di area pelabuhan.
time membaik. Salah satu yang Pemeriksaan di atas tingkat kinerja,
Sejauh ini yang telah mampu patut dicoba adalah terapan janji harus dilakukan di area khusus

ma in porta l
dihimpun INSW adalah semua kinerja layanan di semua pelaksana di luar pelabuhan. Persyaratan
informasi kinerja antar layanan. Selanjutnya, realisasi minimal kinerja layanan juga perlu
Kementerian/Lembaga dalam kinerja setiap layanan dilengkapi ditegakkan. Tanggung-jawab dan
bentuk time stamp awal dan data lengkap yang tersimpan di sanksi harus diberlakukan kepada
akhir proses layanan perijinan INSW. Dengan adanya janji kinerja, setiap operator swasta pelaksana
antar Kementerian/Lembaga prestasi kerja pelaksana terukur layanan dalam area pelabuhan,
yang dilaksanakan melalui INSW. jelas: seberapa besar perbedaan termasuk kinerja operator pelaksana
Sedangkan yang belum diperoleh antara janji dan realisasi. Selain pengangkutan atau pemindahan
INSW adalah kinerja proses internal itu, kelayakan hukum janji barang yang melewati batas
Kementerian/Lembaga yang berada kinerja dan jejak kinerja sangat minimal layanan. Peran operator
di masing-masing Kementerian/ penting dalam menghadapi pelabuhan sebagai penanggung-
tuntutan hukum dan sanksi jawab manajemen pelabuhan juga
akibat penyimpangan. Saat ini, perlu diperjelas. Ini penting agar
waktu tunggu yang merupakan pengendalian layanan di pelabuhan
total layanan kinerja semua bisa optimal.
Kementerian/Lembaga tidak jelas
siapa yang bertanggung-jawab, Tidak dipungkiri, dwelling time
karena tidak lengkapnya data yang saat ini menjadi indikator terdepan
mengakibatkan ketidaksesuaian dalam perhatian publik, karena
dengan dwelling time. Maka, untuk secara sederhana terlihat
kepastian dwelling time diperlukan kasatmata. Tetapi, sejatinya dwelling
data akurat sesuai UU ITE, atas time bukanlah satu-satunya alat
seluruh proses layanan oleh untuk mengukur kinerja. Tetapi,
semua entitas pelaksana layanan perhitungan dan pemantauan
di pelabuhan. Sebab, dengan total biaya yang diperlukan untuk
ketaatan menyelesaikan proses layanan pelabuhan. Sehingga,
perijinan sebelum bongkar muat, terlihat jelas perbandingan
manajemen kinerja pelabuhan efisiensi kinerja dan biaya layanan
bisa fokus pada pelaku usaha dan pelabuhan, apakah sudah memenuhi
komunitas pelabuhan (otorita, standar global atau belum.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 7


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Memahami
Dwelling Time
di Pelabuhan

Oleh:
Hari S. Noegroho
Deputi Bidang Proses
Bisnis, PP-INSW

Sejak tahun 2015 lalu istilah dwelling time


menjadi popular karena dipermasalahkan
oleh Presiden Joko Widodo yang saat
itu tidak puas dengan kinerja layanan
pelabuhan. Banyak yang belum paham apa
yang dimaksud dengan dwelling time
dan mengapa harus dibatasi.

Bila dalam layanan perijinan dikenal dengan


service level sebagai ukuran kinerja per
layanan dalam satuan waktu, maka dalam
proses bongkar muat barang di pelabuhan
kinerja layanan dikenal dengan istilah
dwelling time. Yakni, lamanya seluruh proses
sejak bongkar muat barang hingga barang
keluar dari pelabuhan. Semakin lama barang
menumpuk di pelabuhan semakin besar biaya
yang ditanggung pelaku usaha. Dampaknya,
harga jual barang akhir menjadi lebih mahal.

Kinerja layanan bongkar muat barang di


pelabuhan ditentukan banyak unit kerja yang
terlibat di dalamnya, antara lain Bea Cukai,
Karantina dan operator swasta. Semuanya
secara bersamaan memengaruhi kecepatan
layanan pelabuhan. Kinerja layanan bersama
dinyatakan dalam satuan waktu yang disebut

8
dengan dwelling time. Untuk barang secara elektronik sesuai time. Dampak dari deregulasi
mempertanggung-jawabkan kinerja dengan persyaratan ASEAN. menyebabkan secara normal
setiap instansi terkait dan operator, semua ijin selesai sebelum barang
mereka umumnya melakukan INSW pada awal keberadaannya datang di pelabuhan. Sehingga,
pencatatan dengan metode fokus mengotomasi proses tidak ada lagi hambatan perijinan
pengukuran masing-masing. rekomendasi dan perijinan secara pada tahap pre customs clearance.
elektronik dari 15 Kementerian/
Diantara pola perhitungan dwelling Lembaga. Hasilnya, proses Kekurangan INSW dalam pelacakan
time yang digunakan, ada metode perijinan berhasil dipercepat dari jejak barang sebenarnya masih
pengukuran yang selama ini hitungan hari per jenis layanan ada, yaitu belum mencakup data
digunakan oleh Bea Cukai, yaitu menjadi hitungan per jam. INSW kegiatan pemindahan barang dari
pre customs clearance, customs juga mengalirkan data secara satu tempat ketempat lainnya,
clearance dan post clearance. elektronik antar instansi, sehingga yang semuanya dilaksanakan
Pre customs clearance adalah mengurangi ketergantungan oleh Operator Pelabuhan
proses pengurusan dokumen terhadap dokumen fisik, baik untuk seperti Pelindo, JICT, dll.
sebelum pemeriksaan oleh pengawasan maupun kelancaran

ma in porta l
customs clearance. Dalam proses proses. Interaksi terhadap petugas Area tersebut sebenarnya sangat
customs clearance ada dua macam yang harus ditemui juga berkurang, perlu diawasi, karena sistem
pemeriksaan, yaitu pemeriksaan yang sebelumnya sangat diperlukan layanan bongkar muat di Indonesia
dokumen dan pemeriksaan fisik. dalam proses perijinan. meski sudah mempergunakan alat-
alat canggih tapi banyak ditemui
Kelompok ukuran terakhir adalah Kenyataannya, dampak reformasi area bongkar muat di pelabuhan
post clearance, yakni proses layanan, rekomendasi dan perijinan Indonesia yang tidak steril sebagai
setelah pemeriksaan Bea Cukai. INSW yang semula diharapkan mana Pelabuhan di Negara lain,
Di dalam ketiga proses tersebut, mampu mempercepat waktu yang menjadikan pelabuhan
terdapat pemeriksaan karantina proses perijinan, tidak mampu sebagai area tertutup dengan
yang bila terkait barang berbahaya, memperbaiki perhitungan proses bongkar muat secara
memerlukan pemeriksaan dwelling time. Sehingga, saat robotic, sehingga tidak mungkin
laboratorium, sehingga bisa Presiden RI melakukan sidak, bisa dijumpai orang berkeliaran di
menambah dwelling time. waktu pre clearance ternyata lokasi penumpukan dan pergerakan
ditemukan masih tetap lama barang. Kondisi sejenis di Indonesia
Jauh sebelum dwelling time menjadi dan membebani dwelling time. baru bisa ditemui di Pelabuhan
perhatian publik, negara-negara Teluk Lamong, Jawa Timur.
ASEAN telah sepakat membentuk Penelitian terhadap kasus ini
jaringan fasilitas perdagangan menemukan, adanya dokumen Untuk mengungkap masalah
ASEAN Single Window (ASW). perijinan yang diproses setelah lapangan, perlu cerita dari pelaku
Guna mendukung ASW tersebut, barang datang. Hal ini terjadi usaha yang biasa melakukan
perlu dibentuk Nasional Single karena masih terdapat peraturan pengurusan barang di Pelabuhan,
Window di masing-masing negara yang mewajibkan penyerahan agar menceritakan apa yang
peserta ASEAN. Karenanya, dokumen tertentu pada saat terjadi sehingga masih banyak
sejak 2008 Indonesia sudah barang datang. Atas dasar itu, orang lalu-lalang di lokasi
mengoperasikan secara bertahap pemerintah melakukan deregulasi bongkar muat, padahal proses
Indonesia Nasional Single Window beberapa Peraturan Menteri bongkar muat khususnya container
(INSW) yang mengintegrasikan yang potensial menghambat dan tidak mungkin dilakukan tanpa
layanan perijinan dan pergerakan menambah lamanya dwelling mempergunakan mesin.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 9


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Belajar dari
Google Maps
Oleh:
Rozar Indrawan
Publik melihat bongkar muat di pelabuhan
dalam kacamata sederhana: barang datang,
lalu dibongkar. Selesai. Padahal, tidak
sesederhana itu. Untuk jernih melihat dan
Presiden Joko Widodo meminta agar memahami proses dwelling time sebaiknya
otoritas pelabuhan di seluruh Indonesia singkirkan dulu persoalan pungli dan suap
dapat memangkas waktu bongkar muat dalam proses bongkar muat. Biarlah ini
barang (dwelling time) menjadi rata-rata menjadi urusan pihak berwajib.
dua hari. Kenyataan di lapangan ternyata
masih meleset dari target. Dwelling Yang jelas, seperti dikatakan Deputi Bidang
time bisa belajar dari Google Maps. Proses Bisnis, PP-INSW, Hari S. Noegroho,
kinerja layanan bongkar muat di pelabuhan
Keinginan Presiden untuk menjadikan ditentukan banyak unit kerja. Sebut saja Bea
Indonesia lebih berdaya saing tentu bisa Cukai, Karantina dan operasional swasta di
dimaklumi. Pada era dimana keterbukaan pelabuhan. Semuanya secara bersama-sama
kian melebar, menyebabkan persaingan sengit berkongsi memengaruhi kecepatan layanan
antar negara tidak bisa lagi dihindarkan. pelabuhan. Setiap unit kerja ini bertanggung-
Layanan sebagai salah satu basis penopang jawab terhadap instansinya masing-masing,
pertumbuhan menempati posisi penting. yang biasanya memiliki pendataan dan model
Pelabuhan adalah garda depan pelayanan pengukuran berbeda.
antar negara, yang dapat membentuk citra
dan keputusan investasi suatu negara. Saat ini dikenal tiga tahap proses yaitu pre
customs clearance dan post customs clearance.
Maka, ketika Singapura sanggup melakukan Bila dianalogikan, dwelling time adalah waktu
layanan bongkar muat hanya dalam satu tempuh. Perjalanan barang impor dari bongkar
hari sementara Malaysia dan Thailand bisa hingga ke luar pelabuhan dinyatakan dalam
menyelesaikan tiga hari, Indonesia patut satuan waktu, detik, menit, jam, hari dan
cemas. Di Pelabuhan Utama Tanjung Priok seterusnya. Agar dapat diketahui apakah
dwelling time masih berkisar 3,2 3,7 hari. dwelling time bermasalah atau tidak, maka
Setidaknya, jika ingin bersaing dengan dibutuhkan angka normal sebagai acuan.
negara-negara ASEAN, keinginan presiden Bisa menggunakan negara lain sebagai
harus diwujudkan. patokan atau kondisi yang dapat dipersamakan.
Namun, prinsip utamanya harus dipegang:
Pertanyaan yang sering muncul adalah dalam posisi, lokasi dan tahapan proses
mengapa pemangkasan dwelling time yang sama.
terkesan sulit.

10
Seperti dalam perjalanan yang dapat dipandu pre-clearance dapat diselesaikan sebelum
dengan Google Maps, sejatinya dwelling time barang datang, sehingga waktu tempuh
bisa menerapkan hal serupa. Google Maps dapat hanya dipengaruhi oleh post clearance.
memberikan gambaran tentang jalur perjalanan
yang akan ditempuh. Mulai dari jarak, waktu Bila dilihat lebih dalam lagi, setiap tahapan
tempuh, potensi kemacetan hingga memberikan proses memiliki turunan proses bisnis yang
jalur alternatif. Begitupun aplikasi teknologi unik. Ada penerbitan ijin atau rekomendasi
informasi memungkinkan untuk memetakan barang Larangan dan Pembatasan (Lartas)
kendala-kendala dalam dwelling time. di Kementerian/Lembaga, penerbitan Bill
of Lading (B/L) oleh pengangkut, container
Secara prinsip, replikasi teknologi Google Maps handling oleh operator terminal, customs
memungkinkan untuk diterapkan guna memantau clearance, penerbitan Delivery Order (DO),
dwelling time. Namun, ada sejumlah kondisi yang dan proses bisnis lainnya.
harus dipenuhi. Pertama, petakan terlebih dulu
jalan yang digunakan kontainer barang impor Google Maps selalu menyajikan data real

ma in porta l
dari negara asal/muat menuju negara tujuan/ time. Bila tahapan proses bisnis dwelling
bongkar. Kemudian, hitung kondisi normal waktu time menampilkan hal serupa, maka akan
tempuh kontainer barang impor dalam kondisi dengan mudah diketahui pada tahap mana
apa adanya hasil pemetaan. Pendefinisian titik proses berjalan lancar dan pada titik
awal dan akhir sangat penting untuk menghitung mana masalah terjadi, lengkap dengan
waktu tempuh, karenanya harus dapat dipastikan warna pada setiap tahapan. Dan, aplikasi
dengan tepat. Beda titik pengukuran, beda hasil. dashboard dwelling time ini, kelak, tentu
dapat presisi mendorong percepatan waktu
Kemudian, proses diperjalananlah yang semestinya bongkar muat sesuai keinginan Presiden.
diperhatikan. Secara hitungan, dwelling time Sumber:
merupakan selisih antara waktu saat kontainer di $UWLNHODwelling Time dalam Perhitungan
keluarkan dari pelabuhan dengan waktu kontainer 5R]DU,QGUDZDQ$UWLNHOMemahami Dwelling
Time di Pelabuhan+DUL61RHJURKR
dibongkar dari sarana pengangkut (kapal). Pada
rentang waktu sejak kontainer barang impor
dibongkar hingga kontainer tersebut di keluarkan
dari pelabuhan, tiga prosespre, custom dan
postsangat menentukan besaran dwelling time.

Seperti seorang kurir box yang mengantarkan


barang ke satu tujuan, pengurusan kelengkapan
SIM, STNK dan KIR dilakukan saat kendaraan
diperiksa oleh petugas, begitu pun dwelling time.
Waktu tempuh menjadi singkat bila surat-surat ijin
diselesaikan sebelum kendaraan diperiksa.

Tentu akan memangkas banyak waktu


bila proses perijinan

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 11


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Menjaga Pesan
Harmoni dari Bali
Oleh: Istilah Indonesia National Single Window (INSW) belakangan
Ridky Irfan mencuat, menyusul heboh dwelling time yang sejak setahun
Wirautama lalu menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Padahal, layanan
pabean berbasis elektronik terpadu ini sudah lama dilakukan.
Cikal bakal INSW, bahkan telah dikukuhkan sejak 2003 dalam
dokumen The Declaration ASEAN Concord II oleh seluruh kepala
negara anggota ASEAN di Bali, 7 Oktober 2003.

Deklarasi Bali ini menginginkan kerap dikeluhkan. Antara lain, lead dilakukan pemerintah dengan
kerjasama ekonomi yang saling time atau waktu yang dipelukan membentuk Tim Persiapan NSW
memudahkan di antara anggota- untuk penanganan barang impor di bawah koordinasi Kementerian
anggota ASEAN. Salah satunya (import-clearance). Layanan Koordinator Bidang
melalui layanan kepabeanan. pelabuhan di Indonesia relatif masih Perekonomian. Penetapan
Komitmen ini, empat tahun lama dibandingkan negara lain untuk Tim Persiapan ditetapkan
kemudian, diwujudkan melalui urusan ini. Untuk masalah data, melalui Keputusan Menko
kesepakatan Declaration on the juga dinilai kedodoran terutama bila Perekonomian nomor: Kep-22/M.
ASEAN Economic Community (AEC). menyangkut validitas dan akurasi EKON/03/2006, tanggal 7 Maret 2006.
Piagam AEC yang diteken pada data transaksi. Yang paling menjadi SK Tim Persiapan NSW tersebut, tiap
20 November 2007 itu memuat perhatian adalah biaya penanganan tahunnya mengalami pembaruan.
komitmen ASEAN membangun dan lalu-lintas barang ekspor-impor. Pelaksanaan teknis tim, dipayungi
menerapkan sistem National Single Ini memicu biaya tinggi. Dan, lewat SK Menteri Keuangan yang
Window (NSW) di masing-masing persoalan-persoalan lain. mengatur Sekretariat Pelaksana
negara. Inilah yang kemudian Harian, Satuan Tugas atau Kelompok
diintegrasikan dalam satu wadah Dengan adanya sistem NSW Kerja, Kelompok Ahli dan Pelaksana
ASEAN Single Window (ASW). setidaknya ada empat hal yang ingin Teknis INSW. Keanggotaan terdiri
disasar. Pertama, mempercepat dari pewakilan 15 Kementerian/
Bagi Indonesia, pengembangan penyelesaian proses ekspor-impor Lembaga mulai dari pejabat eselon
dan penerapan INSW bukan melalui peningkatan efektifitas dan II hingga tingkat pelaksana.
sekedar untuk memenuhi kinerja lalu lintas barang ekspor-
komitmen ASEAN itu, tetapi juga impor. Kedua, meminimalisasi Keberadaan Tim Persiapan NSW
melaksanakan rekomendasi dari waktu dan biaya yang diperlukan ditegaskan kembali oleh pemerintah
World Customs Organization dalam penanganan lalu lintas pada 2008 melalui Peraturan Presiden
(WC0). Organisasi Bea Cukai Dunia barang ekspor-impor, terutama nomor 10 tahun 2008 tentang
ini mendorong seluruh negara terkait dengan proses customs Penggunaan Sistem Elektronik
anggota menerapkan single window release and clearance of cargoes. Dalam Kerangka Indonesia NSW.
system, baik di tingkat nasional Ketiga, meningkatkan validitas Sehingga, sampai 2015 tim ini
maupun regional. Indonesia tentu dan akurasi data yang terkait masih menggunakan nama Tim
saja memiliki kepentingan dalam dengan kegiatan ekspor dan impor. Persiapan NSW. Pelaksanaan
negeri atas pelaksanaan NSW ini. Keempat, meningkatkan daya implementasi INSW saat itu adalah
saing nasional dan mendorong semua kebijakan yang terkait dengan
Seperti saluran air yang tersumbat, masuknya investasi ke Indonesia. pembangunan, pengembangan
NSW diharapkan dapat berperan dan penerapan sistem NSW di
memperlancar arus dokumen Dari tahun 2006 hingga 2015, Indonesia, menjadi kewenangan dan
kepabeanan dan perizinan yang persiapan dan penerapan INSW tanggungjawab Tim Persiapan NSW.

12
perkembangan fasilitasi perdagangan
yang signifikan di kawasan ASEAN.
ASW selanjutnya juga akan
mempertukarkan dokumen-dokumen
lain yang saat ini penyampaiannya
Tanjung Priok dan Tanjung Emas masih menggunakan hardcopy,
dimulai pada 14 Agustus 2008. seperti ASEAN Customs Declaration
Tahap ketiga pada 23 Desember Document (ACDD), Sanitary and
2008 untuk penerapan lima Phyto-Sanitary (SPS), Loading and
pelabuhan utama sekaligus. Yakni, Booking Confirmation, Summary
Kemudian, kegiatan rutin Tanjung Priok dan Tanjung Emas, of Manifest, dll. Apabila semakin
dan operasional Tim Persiapan bersifat mandatory. Kemudian banyak dokumen ekspor dan impor
NSW dilakukan dan dikoordinasikan Pelabuhan Tanjung Perak, yang telah mampu dipertukarkan
oleh Pelaksana Harian di Bandara Soekarno Hatta dan secara elektronik melalui INSW
Kementerian Perekonomian. Belawan dilakukan penerapan maka arus perdagangan di kawasan
Pembahasan, perumusan dan terbatas. Pada tanggal 29 Juli 2009 ASEAN akan semakin lancar.
penetapan kebijakan di tingkat penerapan sistem INSW tahap
operasional, dilaksanakan dan keempat untuk lokasi NSW-impor Berdasarkan pengalaman lebih
dikoordinasikan oleh Pelaksana di lima pelabuhan utama: Tanjung kurang sembilan tahun menerapkan
Harian, dengan dibantu Kelompok Priok, Tanjung Perak, Bandara sistem INSW, ada catatan penting.

ma in porta l
Ahli, Kelompok Kerja (Satgas), Soekarno Hatta dan Belawan. Bahwa pengembangan dan penerapan
dan Pelaksana Teknis, serta Penerapan sistem NSW secara sistem NSW yang pendanaannya
didukung administrasi kegiatannya nasional diluncurkan oleh Presiden menggunakan APBN murni saat
oleh Sekretariat Pelaksana RI keenam Susilo Bambang itu, dapat dilakukan dengan sumber
Harian. Selanjutnya, kegiatan Yudhoyono pada 29 Januari 2010. daya manusia (resources) terbatas.
teknis dalam pembangunan Kini, ketika PP-INSW yang berada
sistem NSW, dilakukan dan Sejak deklarasi harmoni di Bali di bawah Kementerian Keuangan
dikoordinasikan oleh Pelaksana ditandatangani pada 2003, saat terbentuk, seluruh pimpinan dan
Teknis Penerapan sistem NSW, ini sistem INSW akan segera pegawai yang bekerja pada PP-
yang dalam pelaksanaannya dibantu terintegrasi dengan ASEAN Single INSW diharapkan dapat menjaga,
sepenuhnya oleh Tim Teknis. Dan, Window (ASW). Sejatinya, sistem meningkatkan dan melanjutkan
pengelolaan sistem NSW dilakukan INSW telah melakukan pertukaran semangat dan komitmen yang sama.
melalui pengoperasian Portal data Certificate of Origin (CO) Termasuk, kepada seluruh perwakilan
INSW, menjadi tanggungjawab Form D secara elektronik dengan K/L yang tergabung dalam komunitas
Tim Pelaksana Teknis Penerapan negara anggota Asean lainnya INSW dan seluruh stakeholders
Sistem NSW, yang dalam yang telah siap, yakni Singapura untuk senantiasa memprioritaskan
prakteknya dilakukan sepenuhnya dan Thailand. Amandemen program pengembangan dan
oleh Direktorat IKC DJBC. Operational Certification Procedure penerapan sistem NSW ini.
(OCP) untuk pertukaran CO Form
Oleh karena wilayah cakupan yang D secara elektronik tersebut telah Harus diakui, berbagai pengalaman
luas, kompleksitas permasalahan disahkan. Sedangkan, protokol ASW yang telah dilalui menunjukkan,
dan banyaknya instansi yang masih dalam tahap ratifikasi oleh sulitnya mewujudkan visi penerapan
terlibat, membuat penerapan beberapa negara anggota ASEAN. secara ideal sistem NSW di
INSW dilakukan bertahap. Uji coba Indonesia. Namun yang lebih sulit
pertama dilakukan di Batam pada Bila semua legal basis tersebut lagi adalah menjaga kepercayaan dan
2006, yang kemudian dilanjutkan telah tersedia, maka CO Form D memenuhi ekspektasi masyarakat
dengan peluncuran secara resmi elektronik tersebut sudah dapat luas terhadap keberlangsungan
tahap pertama di Pelabuhan dijadikan dasar untuk mengklaim sistem NSW di Indonesia.
Tanjung Priok pada 17 Desember pengurangan atau penghapusan 6XPEHU$UWLNHOSejarah INSW
2007. Sistem INSW tahap kedua bea masuk dalam kerangka 5LGN\,UIDQ:LUDXWDPD $UWLNHO
untuk penerapan di Pelabuhan ASEAN Free Trade Agreement. Ini Pidato Kepala PP-INSW-DNDUWD
2NWREHU

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 13


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Babak Menuju Gen-2
Oleh:
Fachry Rozy Oemar

Indonesia National Single Window perdagangan lintas negara, dimana mengakses dan menginput ulang
(INSW) merupakan role model sistem INSW dituntut untuk dapat data-data yang sama berulang kali
layanan publik berupa sistem melakukan perbaikan konsep sistem (seperti data NPWP, alamat, dsb). Ke
elektronik yang transparan, handal, layanan publik yang mengedepankan setiap in house system dari masing-
dan mengintegrasikan informasi kecepatan serta kepastian layanan masing kementerian/lembaga
dan sistem informasi pelayanan melalui Service Level Arrangement perijinan maupun kepabeanan, karena
dan pengawasan, dalam rangka yang terpercaya, transparan, konsisten, pelaku usaha dapat dengan mudah
menciptakan kepastian layanan, efisien dan sederhana (simpel). menyampaikan seluruh elemen
transparansi dan daya saing Indonesia data tersebut dalam kerangka single
dalam perdagangan internasional. Untuk lebih memenuhi kepentingan submission pada layanan INSW Gen-2.
nasional yang lebih luas, maka pada
INSW adalah sistem yang saat ini, sistem INSW sedang dalam Dengan mempertimbangkan
memungkinkan dilakukannya tahapan awal untuk pengembangan kompleksitas kebutuhan nasional
penyampaian data dan informasi INSW Generasi Kedua (INSW Gen-2) akan layanan INSW dalam rangka
secara tunggal (Single Submission melalui perluasan integrasi terhadap mendukung kelancaran arus barang
of Data and Information), integrasi beberapa sistem utama yang terkait dan kelancaran arus dokumen terkait
informasi, dan memadukan alur dengan kelancaran arus barang ekpsor kegiatan perdagangan dalam dan
proses bisnis antara sistem dan impor seperti: luar negeri Indonesia, serta dengan
kepabeanan, perijinan ekspor-impor, mempertimbangkan rekomendasi
kepelabuhan/ kebandarudaraan, a. Trade Sytem (Sistem Pelayanan dan cara terbaik (best practices) yang
pembayaran, pengangkutan barang Perijinan Perdagangan) berlaku global dan relevansinya
dan logistik, serta sistem lain yang b. Port System (Sistem Pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan
terkait dengan penanganan lalu- Kapal/Pesawat dan Barang) nasional, maka telah disepakati
lintas barang ekspor-impor. bahwa proses pengembangan
c. Payment System (Sistem
INSW Gen-2 akan dilakukan
INSW sebagai salah satu instrumen Pembayaran)
bertahap selam tiga tahun.
reformasi di birokrasi (Nawacita) di d. Logistic System (Sistem Logistik)
bidang perekonomian dikembangkan Pada semester II 2016 dilakukan
e. Transportation/Trucking System
dengan tujuan untuk: empat kegiatan utama: penyusunan
(Sistem Angkutan di Palebuhan)
kajian awal desain teknis, workshop/
a. Menjaga kepentingan nasional Upaya pengembangan INSW Gen-2 FGD kajian awal desain teknis, lelang
dalam hal kegiatan perdagangan tidak saja membutuhkan dukungan jasa konsultan desain teknis dan
internasional melalui teknis dalam hal arsitektur sistem penyusunan (Swadaya) Mapping Existing
pemanfaatan sistem penanganan informasi, namun lebih dari itu, dalam TIK NSW di KL, NSW, dan Provider.
kegiatan impor-ekspor yang tahap penerapannya membutuhkan
transparan dan handal. komitmen yang kuat terutama dalam Pada semester I 2017, dilakukan
hal proses simplifikasi dan sinergi pelaksanaan pekerjaan jasa
b. Mendukung upaya perwujudan tata
proses bisnis di setiap kementerian/ konsultan desain teknis. Dan, lelang
kelola pemerintahan yang bersih,
lembaga yang terkait kegiatan ekspor jasa konsultan pengoperasian dan
demokratis dan dapat dipercaya.
dan impor. Sebagai contoh. penerapan pembiayaan. Di semester II 2017,
Tahapan awal pengembangan single submission pada layanan dilanjutkan dengan pelaksanaan
dan implementasi sistem NSW di INSW menuntut adanya penyesuaian pekerjaan jasa konsultan pengoperasian
Indonesia yang telah dilakukan secara proses bisnis serta kebijakan dan pembiayaan. Serta, diteruskan
berkesinambungan sejak tahun 2007 internal di tingkat kementerian/ dengan lelang jasa konsultan
dilakukan seluruhnya oleh anak lembaga yang terkait, karena single pengawas pekerjaan pengembangan.
bangsa dan berpijak pada dua pilar submission menghadirkan suatu Di akhir tahun diadakan lelang
utama, yaitu Trade System (Intergrasi bentuk layanan publik satu awan pengembangan INSW Gen2.
Sistem Kepabeanan dengan Sistem (one cloud public service) yang lebih Memasuki semester I 2018,
Perijinan) dan Port System (Integrasi efisien daripada layanan satu atap dilakukan pelaksanaan konsultan
Sistem Kepabeanan dengan Sistem serta memperkecil kemungkinan pengawas pekerjaan pengembangan
Kepelabuhan/Kebandarudaraan). pelaku usaha untuk bertatap muka INSW Gen2. Kemudian diteruskan
Keberadaan sistem INSW sebagai dengan pejabat publik sehingga dengan pelaksanaan pengembangan
wakil Indonesia (National Flag System) dapat meminimalisir terjadinya di semester II. Di akhir tahun
dalam kerangka ASEAN Single pungli dalam hal pengajuan perijinan pengembangan, pada semester I 2019,
Windows, merupakan sistem nasional serta pemberitahuan kepabeanan dilakukan peluncuran INSW Gen2.
yang menjadi tumpuan harapan serta pemberitahuan kepabeanan. Dan periode pengakhiran dari INSW
dalam upaya mengubah paradigma Melalui one cloud public service Gen1. Implementasi penuh Gen2 dan
layanan dan pengawasan di bidang ini, pelaku usaha tidak perlu lagi pengakhiran total penggunaan Gen1
dilakukan pada semester II .

14
Penyusunan Kajian Awal Desain Milestone
Teknis INSW Gen-2 meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengembangan
INSW Gen-2
c. Pengoperasian
d. Pembiayaan
Workshop / FGD Kajian Pelaksanaan
Awal Desain Teknis INSW Pekerjaan Jasa
Gen-2 (dengan Experts) Konsultan
Desain Teknis
Lelang Jasa Konsultan
Desain Teknis Lelang Jasa Konsultan
Pengoperasian
Penyusunan (Swadaya) dan Pembiayaan
Mapping Existing TIK NSW di
KL, NSW, dan Provider INSW Gen-2

Semester Semester
II 2016 I 2017
Pelaksanaan Konsultan
Pengawas Pekerjaan
Pengembangan

te ropong I NS W
INSW Gen-2
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pengembangan
Pekerjaan Jasa INSW Gen-2
Konsultan
Pengoperasian
dan Pembiayaan
INSW Gen-2
Lelang Jasa Semester Semester
Konsultan II 2017 I 2018
Pengawas
Pekerjaan
Pelaksanaan
Pengembangan
Pengoperasian
INSW Gen-2
INSW Gen-2
Lelang Jasa
Launching
Pengembangan
INSW Gen-2
INSW Gen-2
Last Period Operation
of INSW Gen I

Lelang Jasa Semester Semester


Pengoperasian II 2018 I 2019
INSW Gen-2

INSW Gen-2 Semester


Full Implementation
II 2019
INSW Gen I Cut Off

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 15


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
6LQJOH6XEPLVVLRQ

Satu Pengajuan, Beres!


Oleh:
Fachry Rozy Oemar

Pemrosesan dokumen untuk proses pengurusan perizinan. Lembaga maupun pada saat
menjadi faktor penentu Akibatnya, pelaku usaha harus menyampaikan pemberitahuan
terhadap kelancaran proses melakukan pengajuan permohonan pabean. Misal, perbedaan alamat
bongkar muat kegiatan izin secara terpisah ke masing- perusahaan atau perbedaan
eksporimpor. Agar peti masing in house system dari standar beberapa elemen data
kemas dapat ke luar Kementerian/Lembaga teknis yang referensi di INSW, seperti negara
pelabuhan, semua perijinan berbeda. Bila beres, importir dapat asal, pelabuhan, satuan barang,
yang diperlukan harus menyampaikan pemberitahuan dan masih banyak lagi. Akibatnya,
terpenuhi bahkan sebelum pabean melalui modul kepabeanan. proses rekonsiliasi dokumen
peti kemas tersebut tiba di perizinan dengan dokumen
pelbuhan. Hal ini berlaku Kondisi ini tentu saja menimbulkan pemberitahuan pabean terhambat.
untuk semua komoditi inefisiensi. Sebab, ada
dan khususnya untuk kemungkinan ditemui kesamaan Dengan kehadiran single
komoditi yang menjadi elemen data, baik pada dokumen submission, penghambat tersebut
objek pengaturan Larangan pengajuan permohonan izin dari dapat diminimalisir. Single
dan Pembatasan (Lartas). Kementerian/Lembaga teknis yang submission merupakan mekanisme
Berdasarkan evaluasi berbeda maupun pada dokumen penyampaian pengajuan dokumen
terakhir dalam Buku Tarif pemberitahuan pabean. Contoh: perizinan dan pemberitahuan
Kepabeanan Indonesia NPWP, No Container, dan Informasi pabean secara tunggal ke
(BTKI), saat ini ada lebih Sarana Pengangkut. Pelaku Kementerian/Lembaga teknis
dari 51 persen komoditi usaha harus menginformasikan terkait dengan menggunakan
yang masuk kategori lartas. beberapa data dan informasi format Super Set Data Element
yang sama, berulang kali ke yang disediakan oleh INSW.
Setiap kegiatan pemasukan masing-masing Kementerian/
(impor) komoditi lartas, Lembaga melalui setiap in Single submission menggunakan
sekurang-kurangnya harus house system yang berbeda. standar elemen data berdasarkan
dibekali satu izin dari best practice international (UN
Kementerian/Lembaga teknis Kemungkinan lain yang muncul CEFACT). Salah satu keuntungan
terkait. Namun, ada juga impor justru perbedaan informasi yang dari penerapan single submission
yang membutuhkan lebih dari disampaikan importir untuk elemen adalah mekanisme verifikasi
satu izin dari Kementerian/ data yang sama. Peluang itu terjadi elektronik yang dilakukan secara
Lembaga. Masing-masing saat pelaku usaha memasukkan tunggal terhadap data dan
Kementerian/Lembaga teknis data dalam proses pengajuan informasi yang disampaikan oleh
ini memiliki in house system permohonan izin ke Kementerian/ pelaku usaha. Sehingga pekerjaan

16
validasi elemen data serta verifikasi
dokumen yang saat ini masih dilakukan
berulang di Kementerian/Lembaga
teknis dapat dipangkas. Hebatnya,
penerapan single submission akan
mendorong ketersediaan data dan
informasi antar Kementerian/Lembaga
teknis dalam mendukung kegiatan
pengawasan dan pelayanan sesuai
dengan kepentingan masing-masing.

Langkah ini sejalan dengan tugas


dan fungsi INSW sebagai single
reference kegiatan perekonomian
nasional. Mekanisme single submission
mengembalikan tanggung-jawab
validitas dan integritas masing-
masing elemen data format
Super Set Data Element kepada
masing-masing K/L teknis yang

te ropong I NS W
melahirkan elemen data tersebut.

Meski masuk dalam satu pintu dan


elemen data digunakan oleh banyak
pihak, namun hanya Kementerian/
Lembaga yang melahirkannya yang
dapat melakukan perubahan, sesuai
kebutuhan proses bisnis. Misalnya,
perubahan data Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP). Data ini hampir
digunakan sebagian besar proses
bisnis pada Kementerian/Lembaga.
Dan yang dapat melakukan perubahan
adalah Direktorat Jenderal Pajak,
dimana Kementerian Keuangan selaku
Kementerian/Lembaga teknis yang
melahirkan data NPWP nasional.

Pendekatan single reference


dalam single submission menjadi
salah satu kerangka utama dalam
melaksanakan IT Governance pada
layanan publik berbasis elektronik
(e-Government). Harapannya adalah
dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat luas baik nasional maupun
internasional guna mendorong
competitiveness Indonesia dalam
kegiatan perdagangan internasional.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 17


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2015
Semester II

Identifikasi kebutuhan
informasi dokumen
Milestone
pelengkap pemenuhan
syarat perijinan serta
persyaratan registrasi user 2016 Single Submission
pada K/L (BPOM, Barantan, Semester I
Karantina Ikan dan DJBC)
guna penyelarasan/
sharing informasi untuk
digunakan bersama PILOTING SSM
Melakukan identifikasi
SSM IMPOR
kebutuhan data referensi
guna menciptakan Sosialisasi prototype SSM kepada
database tunggal atas Pelaku Usaha yang diusulkan oleh
referensi yang dibutuhkan K/L terkait untuk sebagai peserta
bersama seperti : Implementasi SSM Tahap I (Hotel
identitas perusahaan, Lumire, Jakarta, 10 Mei 2016)
kode pelabuhan, Pengujian Satu Siklus proses
kode negara dsb bisnis SSM oleh Tim Teknis INSW
dan Tim Teknis K/L terkait dengan
Pengembangan purwarupa
menggunakan data
(prototype) layanan SSM
Impor berdasarkan hasil
identifikasi proses bisnis
dummy meliputi:
Uji pengiriman pengajuan 2016
dokumen perijinan di 3 Semester II
dan pemetaan kebutuhan Kementerian / Lembaga:
data dari setiap proses
BPOM
pengajuan permohonan
perijinan dan penyampaian Badan Karantina Pertanian
(Hewan dan Tumbuhan) IMPLEMENTASI
pemberitahuan pabean
pada K/L teknis terkait Badan Karantina Ikan SSM TAHAP I
Uji pengiriman pengajuan
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
SSM IMPOR
dengan menggunakan dokumen BC Simulasi prototype SSM Impor
2.0 di DJBC (BC 2.0) dengan data dummy
Pengusulan 12 Perusahaan peserta
Implementasi Tahap I SSM sbb: Implementasi terbatas
PT Nestle Indonesia; Pengajuan Permohonan
Perijinan dan Penyampaian PIB
PT. Kabulinco Jaya;
PT. Sukanda Djaya; Pengembangan lanjutan
PT. Prambanan Kencana; layanan SSM Impor untuk
PT. Anta Tirta Kirana;
proses bisnis yang melibatkan
pihak Customs Broker (PPJK)
PT. Grobest Indomakmur;
PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills; SSM EKSPOR
PT. Fonterra Brand Indonesia; Identifikasi kebutuhan
PT. Pasific Indo Dairy; teknis pengembangan
PT. Unilever Indonesia; layanan SSM Ekspor
PT. Yamaha Music Manufacture
Pengembangan prototype
Indonesia;
SSM Ekspor dengan target
PT. Yamaha Indonesia. Peserta Piloting SSM Ekspor
Pengembangan lebih lanjut protoype adalah perusahaan yang
SSM untuk menyesuaikan dengan terkait proses bisnis Devisa
rencana perubahan format dokumen
Hasil Ekspor (DHE - BI)
Pemberitahuan Impor Barang
(PIB) dan dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB) di DJBC

18
2017 2018 2019
Semester I Semester I Semester I

IMPLEMENTASI (IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI


SSM TAHAP II SSM TAHAP IV) SSM TAHAP VI
SSM IMPOR SSM IMPOR SSM IMPOR
Perluasan Implementasi Implementasi terbatas Full implementasi
SSM Impor (BC 2.0) dengan Pengajuan Permohonan layanan SSM Impor
melibatkan seluruh K/L yang Perijinan dan Penyampaian pada INSW Gen 1
telah terintegrasi dengan INSW; PIB dengan dokumen
Layanan SSM Impor
BC 2.3 dan PLB
Pengembangan SSM dijalankan dalam INSW
untuk perluasan cakupan Penyesuaian SSM Impor Gen-2 (Beta Version)
proses bisnis impor dengan untuk dapat disesuaikan
dokumen impor lainnya (BC dengan INSW Gen-2 yang SSM EKSPOR
2.3, PLB) serta melibatkan mulai dikembangkan Full implementasi
Customs Broker (PPJK) layanan SSM Ekspor
SSM EKSPOR
pada INSW Gen 1
SSM EKSPOR
Full mandatory layanan SSM
Layanan SSM Impor
Uji coba satu siklus layanan Ekspor untuk proses bisnis
dijalankan dalam INSW

te ropong I NS W
SSM oleh Tim Teknis INSW DHE di seluruh KPPBC yang
Gen-2 (Beta Version)
dan Tim Teknis K/L terkait sudah mandatory NSW
proses bisnis DHE dengan
Perluasan Implementasi
menggunakan data dummy
SSM Ekspor dengan

2019
melibatkan KPPBC lainnya
Penyesuaian SSM Ekspor
untuk dapat disesuaikan Semester II

2017 dengan INSW Gen-2 yang


mulai dikembangkan
Semester II IMPLEMENTASI
SSM TAHAP VII

IMPLEMENTASI
2018 SSM IMPOR
Semester II INSW Gen 1 Offline
SSM TAHAP III
INSW Gen-2 Live
SSM IMPOR
Layanan SSM Impor
Full mandatory layanan SSM IMPLEMENTASI berjalan pada
Impor untuk dokumen BC SSM TAHAP V INSW Gen-2
2.0 dengan seluruh K/L yang
sudah terintegrasi dengan SSM IMPOR SSM EKSPOR
INSW di seluruh KPPBC yang Full Mandatory layanan SSM INSW Gen 1 Offline
sudah mandatory NSW dengan dokumen BC 2.3 dan INSW Gen-2 Live
Uji coba SSM Impor dengan PLB di seluruh KPPBC yang
dokumen BC 2.3 dan PLB, sudah mandatory NSW Layanan SSM
serta melibatkan (PPJK) Ekspor berjalan
Uji coba layanan SSM Impor pada pada INSW Gen-2
SSM EKSPOR purwarupa (prototype) INSW Gen-
2 yang sedang dikembangkan
Implementasi terbatas
Pengajuan Permohonan SSM EKSPOR
Perijinan dan Penyampaian Full mandatory layanan SSM
PEB yang terlibat dalam Ekspor di seluruh KPPBC
proses bisnis DHE dengan yang sudah mandatory NSW
menggunakan data sebenarnya
(live data) yang direncanakan Uji coba layanan SSM Ekspor
selambat-lambatnya pada prototype INSW Gen-2
akhir Oktober 2017 yang sedang dikembangkan

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 19


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
,QGRQHVLD1DWLRQDO
7UDGH5HSRVLWRU\ ,175

Segudang
Manfaat dalam
Satu Fitur
Oleh:
Tri Haryono Suhud

"INTR berisi ribuan aturan yang terkait ekspor-


impor, dan dengan mudah akan memunculkan
nomor HS (harmonize system) untuk setiap item
komoditas, serta instansi yang harus dihubungi.
Jadi semua informasi sudah ada di situ. Ini
adalah trade repository pertama di dunia,"
tutur Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan
dan Industri Kementerian Koordinator
Perekonomian Edy Putra Irawady, Jumat
(23/12/2011) di Jakarta 680%(5.203$6&20

Kualitas layanan publik telah Kemudahan akses informasi Untuk tujuan single-reference itulah,
lama menjadi prioritas program dan transparansi dalam sejak tahun 2011, Tim Persiapan
pemerintah. Secara internal, keseluruhan proses memegang National Single Window (NSW)
layanan publik dapat mendorong peranan penting. Fitur yang melakukan program pembuatan
pelaksanaan prinsip-prinsip disediakan harus mampu fitur Indonesia National Trade
good governance yang dapat menyuguhkan seluruh informasi Repository (INTR). Dengan INTR,
mendongkrak daya saing nasional yang diperlukan semua entitas. ada solusi sistem yang dapat
dan berujung pada penerimaan Sehingga, pihak-pihak yang memanfaatkan teknologi informasi
keuangan negara. Upaya itu dapat berkepentingan dan berkaitan untuk melakukan integrasi
ditempuh dengan mengoptimalkan dengan proses tersebut akan seluruh informasi. Sehingga,
pemanfaatan Teknologi menjadikan fitur sebagai satu- mampu menciptakan transparansi
Informasi dan Komunikasi satunya referensi bersama dan kejelasan proses kegiatan
dalam pelayanan kepada yang disepakati. Inilah yang ekspor, impor dan transit.
publik. Dua keuntungan didapat disebut single-reference: sebuah
sekaligus: transparansi dan referensi dan pedoman dalam INTR didesain untuk dapat
menekan biaya ekonomi tinggi. menjalankan seluruh aktifitas. menjadi satu fitur pada Portal

20
INSW yang berfungsi sebagai rujukan sepanjang belum diatur atau tidak bertentangan
tunggal (single reference) dari seluruh dengan peraturan perundang-undangan.
aktivitas dan proses bisnis yang terkait
dengan eksporimpor. Harapannya, tidak Selain ketentuan di atas, pengembangan INTR
hanya mendorong percepatan layanan, selaras dengan mandat yang ditetapkan di
namun juga menciptakan kepastian dalam Artikel XII dan Artikel XIII dari ASEAN
proses bagi seluruh entitas yang terkait. Trade in Good Agreement (ATIGA) dan juga
selaras dengan Article X GATT/WTO yang
menetapkan persyaratan dan peraturan
terkait, untuk mendukung transparansi
proses kegiatan ekspor, impor dan transit.

"INTR akan Tujuan utama dibentuknya INTR adalah


menyediakan mengurangi biaya dan pembatasan perdagangan
seluruh peraturan dengan menyederhanakan dan memperlihatkan
dan ketentuan seluruh peraturan, prosedur dan dokumen
yang terkait perdagangan secara transparan.
dengan ekspor
impor secara jelas Turunan dari tujuan itu, INTR melakukan lima
dan memberikan fungsi. Pertama, interpretasi tunggal dari

te ropong I NS W
informasi pembatasan tarif dan non tarif. Kedua, interpretasi
perubahan secara yang akurat dan jelas terhadap batasan tarif
up to date." dan non-tarif yang akan datang. Ketiga,
menggambarkan alur perdangan internasional
secara jelas. Keempat, memberitahukan
perkembangan peraturan baru secara reguler.
Kelima, mengkoordinasikan INTR dan sistem
yang telah ada sebagai wadah penyimpanan
informasi atas pembatasan tarif dan non-tarif.

Melalui sistem ini, seluruh pelaku usaha


Saat ini, melalui Pengelola Portal Indonesia atau pengguna jasa/traders, investor, instansi
National Single Window (PP-INSW) yang terkait lainnya, dan Direktorat Jenderal
telah terbentuk, dilakukan pengembangan Bea dan Cukai (DJBC) akan menggunakan
dan pemutakhiran data informasi, fitur, sumber informasi yang sama (single-reference)
maupun tampilan dalam INTR. Keberadaan dalam menginterpretasikan peraturan yang
Portal INSW memiliki posisi strategis terkait perdagangan ekspor impor. Sistem
dalam hubungannya dengan informasi ini juga akan menghubungkan secara teknis
kepada pelaku usaha dan pengambilan sistem pada masing-masing Kementerian/
keputusan pejabat teknis di lapangan. Lembaga dengan sistem di DJBC untuk
memastikan keakurasian klasifikasi tarif.
Hal ini ditegaskan dalam Peraturan
Presiden RI nomor 35 tahun 2012 tentang INTR akan menyediakan seluruh peraturan
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor dan ketentuan yang terkait dengan ekspor
10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem impor secara jelas dan memberikan informasi
Elektronik dalam Indonesia National perubahan secara up to date. Siapapun yang
Single Window, Pasal 4 ayat (1) butir (1a). memerlukan informasi terbaru dari regulasi,
Di sana disebutkan, Portal INSW menjadi aturan, ketentuan dan SOP dari semua proses
acuan utama (single reference) dalam bisnis terkait ekspor impor, hanya cukup
pelaksanaan ekspor dan impor yang berlaku mengakses fitur INTR melalui Portal INSW.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 21


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Web-Based Application
Web based application adalah suatu aplikasi yang
dapat berjalan dengan menggunakan basis teknologi
web atau browser. Sistem INTR ini merupakan

Begini aplikasi yang berbasis web sehingga aplikasi ini


dapat diakses dimana saja sepanjang ada koneksi

Cara Kerja internet yang mendukung, tanpa perlu melakukan


peng-install-an di komputer masing-masing seperti

INTR pada aplikasi desktop. Cukup dengan membuka


browser untuk mengakses Sistem INTR.

Keunggulan menggunakan web-based


application untuk Sistem INTR ini antara lain:
Dapat menjalankan aplikasi Sistem INTR
dimana pun (anywhere) dan kapan pun (anytime),
tanpa harus melakukan instalasi sistem;
Dapat dijalankan di sistem operasi apapun dengan
koneksi Internet dan Internet-browser didalamnya;
Dapat diakses lewat banyak media seperti:
komputer, handheld dan handphone yang
sudah sesuai dengan standar WAP;
Tidak perlu spesifikasi komputer yang
tinggi untuk dapat menggunakan
aplikasi INTR yang berbasis web ini.

Integrated Content
Management System (CMS)
Mekanisme updating informasi dari seluruh
entitas terkait (15 Kementerian/Lembaga dan 3
unit penerbit perijinan) yang tergabung dalam
Portal INSW sudah mulai di operasikan sejak
tahun 2009, dimana fitur update konten data ini
Agar fitur INTR ini dapat diakses merupakan bagian dari sub sistem Portal INSW
dimana saja, kapan saja dan oleh dalam bentuk CMS (Content Management System).
siapa saja yang membutuhkan
Dengan fungsi ini, seluruh entitas, apabila ada
informasi, maka teknologi yang akan
perubahan peraturan atau informasi lainnya,
digunakan adalah menggunakan
diwajibkan untuk melakukan updating secara reguler
web-based application.
kedalam sistem INSW melalui user profiling atas
Kementerian/Lembaga dimaksud. User Kementerian/
Fitur-fitur standar yang secara
Lembaga hanya dapat melakukan penambahan
umum tersedia pada sistem INTR
informasi aturan atau perubahan atas Kementerian/
antara lain:
Lembaga-nya saja. Portal INSW yang kemudian
akan melakukan integrasi dan linkage ke sistem
NSW secara keseluruhan. Kesuksesan sistem ini
Sumber:
$UWLNHO6LVWHP,QGRQHVLD1DWLRQDO7UDGH sangat tergantung kepada keaktifan Kementerian/
5HSRVLWRU\ ,175 0HQGXNXQJ7UDQVSDUDQVL Lembaga dalam menjalankan CMS ini.
3URVHV.HJLDWDQ(NVSRUGDQ,PSRU 7UL+6 

22
hukum sebagai dasar implementasi
ASW, ditandatanganilah the Protocol
of Legal Framework to Implement
ASEAN Single Window pada 4
September 2015 di Kuala Lumpur,
Saat ini, ada lima negara anggota

Tonggak Awal ASEAN yang telah memiliki


sistem NSW yakni Indonesia,

ASW Dimulai Singapura, Thailand, Malaysia,


dan Vietnam. Lima negara
ini telah melakukan uji coba
pertukaran data e-Form D (testing
Oleh: environtment). Dari lima negara
Ali Manshur ini, tiga diantaranyaIndonesia,
Singapura dan Thailandtelah
berhasil mempertukarkan data live
e-Form D (production environment).
Sejak ditandatanganinya kawasan ASEAN dapat berjalan
dokumen Agreement to lebih cepat dan efisien. Sayangnya, implementasi ASW
Establish and Implement ASW masih terkendala aspek legal.
Dalam pertukaran data elektronik,
Semestinya, proyek ini bisa dimulai
pada tanggal 9 Desember ASW menggunakan mekanisme
pada 2016. Saat ini, amandemen

te ropong I NS W
2005, komitmen ASEAN Single gateway to gateway. Artinya, data
Operational Certification Procedure
Window (ASW) memasuki transaksi akan tersimpan dalam
(OCP) ATIGAyang akan melegalkan
server National Single Window
tonggak baru. Negara anggota penggunaan dokumen elektronik
(NSW) masing-masing negara.
ASEAN telah menyepakati CO Form Dtelah di-endorse oleh
Adapun, regional server hanya berisi
pertukaran dokumen certificate semua negara anggota ASEAN.
data referensi yang dibutuhkan
of origin (CO) Form D secara dalam proses transaksi. Sedangkan dokumen protocol of
elektronik (e-Form D) yang legal framework to implement ASW
Kesepakatan soal penempatan
merupakan dokumen dasar (PLF) yang telah ditandatangani
data transaksi dalam server NSW
oleh Menteri Keuangan semua
pemberian keringanan bea masing-masing negara berjalan alot.
negara anggota ASEAN, baru
masuk (preferential duty) dalam Ini karena data tersebut dinilai cukup
diratifikasi oleh tujuh negara yakni
kerangka ASEAN Trade in Goods strategis. Sehingga, tidak dicapai
Myanmar, Vietnam, Thailand,
kata sepakat mengenai penempatan
Agreement (ATIGA). Malaysia, Laos, Brunei dan Kamboja.
regional server, bila server tersebut
Sedangkan empat negara tersisa
menyimpan juga data transaksi.
Pertukaran e-Form D sangat termasuk Indonesia masih dalam
penting untuk percepatan Regional serveryang hanya proses penyelesaian ratifikasi.
perdagangan di kawasan ASEAN. berisi data referensidisepakati Ratifikasi PLF, sebagai tindaklanjut
Saat ini kegiatan ekspor dan untuk ditempatkan di Jakarta. kesepakatan yang dituangkan saat
impor seringkali terkendala Sebab, secara prinsip server ASEAN Finance Minister Meeting, 5
karena menunggu pengiriman ASW merupakan tanggungjawab September 2015 di Kuala Lumpur
hardcopy dokumen CO Form D. ASEAN Secretariat. Namun, itu, direncanakan selesai pada akhir
karena kantor ASEC tidak cukup tahun 2016, sehingga implementasi
Contoh, barang impor dari
memadai untuk mengelola ASW secara efektif dapat dilakukan
Singapura ke Pelabuhan Belawan
regional server ASW, server akan mulai awal tahun 2017.
seringkali sampai lebih dulu dari
ditempatkan pada perusahaan
dokumen yang menyertainya. Setelah pertukaran e-Form D dapat
private hosting di Jakarta.
Akibatnya, proses pengeluaran diimplementasikan, selanjutnya
barang dari pelabuhan yang Perjalanan Komiten ASW cukup ASW direncanakan mempertukarkan
mendapatkan preferential duty panjang. Sejak kesepakatan dokumen ASEAN Customs
harus tertunda, menunggu Desember 2005, agreement itu, Declaration Document (ACDD) dan
datangnya dokumen CO Form diperdalam dengan the Protocol to Sanitary and Phyto-Sanitary (SPS).
D. Dengan pertukaran data Establish and Implement the ASEAN
e-Form D, kelak, kendala ini Single Window pada 20 Desember Sumber:
bisa diminimalisir. Dengan 2006 di Siem Reap, Kamboja. Dalam $UWLNHO3HUNHPEDQJDQ,PSOHPHQWDVL
begitu, proses eksporimpor di rangka memberikan kerangka $VHDQ6LQJOH:LQGRZ $OL0DQVKXU

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 23


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ISRM Hadir
untuk Efisiensi
Kebijakan

Oleh:
Kukuh S. Basuki
Sekretaris PP-INSW

Tantangan besar yang dihadapi mengenalkan pola manajemen di pelabuhan menjadi bagian
Indonesia dalam menggerakkan risiko yang digunakan oleh Ditjen dari evaluasi. Laporan surveyor
perekonomian dan daya saing Bea Cukai kepada Kementerian/ kini dipercepat, tanpa menunggu
adalah inefisiensi. Ini dapat Lembaga lain sebagai referensi. dokumen pengangkutan atau
ditemui, misalnya, pada indeks Pada tahap pertama, lembaga pengapalan yang diserahkan oleh
kemudahan berbisnis yang yang terlibat adalah Ditjen Bea importir. Kemudian, kerjasama
masih rendah di Indonesia. Cukai dan Badan Pengawas Obat instansi karantina antar negara
Selain itu juga rendahnya nilai dan Makanan (BPOM). Selanjutnya untuk saat ini Belandadan
logistic performance index, diikuti oleh Karantina Tumbuhan penerapan pemeriksaan selektif
dwelling time yang terlalu lama. dan Hewan, serta Karantina Ikan oleh Karantina. Sehingga tidak
Serta, regulasi yang kerap dan Kementerian Perdagangan. semua importasi barang wajib
dianggap tumpang tindih. karantina harus diperiksa fisik
Lembaga-lembaga tersebut
Indonesia National Single Widow bersama-sama mengkaji ulang data Berbagai upaya itu terbukti dapat
(INSW) hadir sebagai jawaban atas para pelaku usaha dengan tujuan menurunkan waktu pre-clearance.
tuntutan memangkas inefisiensi untuk menetapkan pola layanan Ini juga sekaligus menjawab
ekonomi itu. Sebagai bagian dari yang paling sesuai. Pengusaha tuduhan bahwa 18 Kementerian/
wujud kesepakatan dengan negara yang dinilai baik kemudian didaftar Lembaga adalah pihak yang
anggota ASEAN lainnyadengan untuk dijadikan sebagai referensi bertanggung jawab terhadap
membentuk jaringan sistem Asian bersama. Di tahap berikutnya, lamanya pre clearance. Tahap
National Window (ASW)INSW melibatkan Kementerian/Lembaga berikutnya adalah mengevaluasi
bertugas mengkoordinasikan upaya lain yang terkait, bergantung pada perijinan yang terkait dengan
peningkatan efisiensi kebijakan urutan prioritas kepentingannya. rekomendasi dan pengecualian.
pemerintah melalui penerapan
risk management. Sistem ini Mengenai upaya untuk memperbaiki Ke depan, tentu diperlukan
terintegtrasi antar Kementerian/ dwelling time ada beberapa langkah sinergi dan koordinasi yang lebih
Lembaga dalam rangka menekan yang ditempuh. Diantaranya, izin kuat lagi agar keinginan untuk
dwelling time. Hasilnya diharapkan impor untuk pengusaha yang dinilai menjadikan INSW sebagai referensi
dapat terlihat pada tahun 2017. baik oleh Ditjen Bea Cukai dan tunggal yang mampu memangkas
BPOM sudah dapat diselesaikan inefisiensi ekonomi bisa terwujud.
Dalam rangka merintis Single sebelum barang tiba di pelabuhan. Karena itu Kementerian/Lembaga
Refference of Identity itu, langkah Terhadap izin impor yang baru yang membutuhkan data sama,
yang telah ditempuh adalah bisa dipenuhi setelah barang tiba didorong untuk berbagi dan

24
bersama-sama menjaga validitas Kementerian/Lembaga lain yang masing Kementerian/Lembaga
data yang ada. Data harus dijadikan memberikan rekomendasi impor, dapat mengambil peran sesuai
sebagai referensi tunggal untuk seperti Kemenperin dan Kementan. tugas dan fungsinya secara

te ropong I NS W
memberikan gambaran risiko Dengan begitu, pola penanganan harmonis dan terintegrasi. Sehingga,
perusahaan. Dimulai dari Dijten risiko bisa diselesaikan satu menjadi jelas, siapa melakukan
Pajak (NPWP), Kemendag (API) dan siklus, sejak rekomendasi apa. Siapa bertanggung-jawab
Ditjen Bea Cukai (NIK), berbagai diberikan hingga pengawasan terhadap apa. Proses ISRM dapat
data lainnya akan terus melibatkan terhadap realisasi impornya. dianalogikan seperti proses
Kementerian/Lembaga, terutama produksi menggunakan ban
yang mempunyai perhatian Proses Indonesia Single Risk berjalan. Bahwa hasil pekerjaan
terhadap keberadaan perusahaan. Management (ISRM) tidak berhenti (output) satu Kementerian/Lembaga
Saat ini data masih fokus pada hanya pada perlakuan atau layanan akan menjadi bahan (input) bagi
perusahaan importir atau eksportir. pada saat impor saja, tetapi juga Kementerian/Lembaga lain, dalam
selanjutnya akan dikembangkan melakukan review terhadap satu rangkaian sistem IT pada INSW.
pada perusahaan lain yang terlibat proses bisnis yang berlaku
dalam proses penyelesaian barang berdasarkan regulasi yang ada Dalam melaksanakan tugasnya,
di pelabuhan, seperti Pengusaha saat ini. Hasil review itu, nanti tentu saja Pengelola Portal INSW
Pengurusan Jasa Kepabeanan akan dijadikan dasar penyusunan dituntut untuk berhati-hati dalam
(PPJK), ekspeditur dan lainnya. proses bisnis yang terintegrasi. mengkoordinasikan kepentingan
Serta, meminimalisasi overlapping bisnis semua Kementerian/
Bagaimanapun, single refference atauran antar Kementerian/ Lembaga, berdasarkan kewenangan,
yang dihasilkan akan dianalisis Lembaga untuk komoditas tugas dan fungsinya. Sasarannya
dan disandingkan dengan kinerja tertentu. Pola penananganan bersama Kementerian/Lembaga
masing-masing perusahaan risiko yang paling sesuai juga adalah jelas: menghadirkan
untuk menetapkan profil risiko ditetapkan, apakah sebelum efisiensi dalam implementasi
perusahaan. Sehingga, tingkat barang tiba pada saat proses kebijakan pemerintah di bidang
layanan yang diberikan bisa clearance dilakukan atau bahkan ekonomi, khususnya yang terkait
disetarakan antara Kementerian/ pengawasan di peredarannya. dengan proses eksporimpor.
Lem,baga yang satu dengan
lainnya. Sinkronisasi ini sudah Tujuan akhir dari ISRM adalah Sumber:
diujicobakan antara Ditjen Bea membentuk pola pengelolaan 0DWHUL3RZHU3RLQW,650'DODP
3DNHW.HELMDNDQ(NRQRPL;,
Cukai, BPOM dan Karantina. risiko bersama antar Kementerian/
Setelah ini, segera menyusul Lembaga. Pada titik ini, masing-

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 25


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
3HODEXKDQ
7DQMXQJ(PDV

INSW Dukung
Oleh:
Penuh Kegiatan
Damar Wj
& Maulana Ali
Ekspor-Impor

Kota Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah mempunyai merupakan komoditas tumbuhan,
peranan strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa, hewan, dan ikan yang harus
khususnya Jawa Tengah. Tidak mengherankan, sejak abad melalui pemeriksaan karantina.
ke-18 pemerintah Kolonial Belanda berupaya mengembangkan
pelabuhan di Kota Semarang untuk kegiatan ekspor dan Sistem Indonesia National Single
impor, yang saat ini dikenal dengan Pelabuhan Tanjung Window (INSW) mulai diterapkan
Emas. Sebagai salah satu pelabuhan utama di Pulau Jawa, secara mandatory di Pelabuhan
pelabuhan Tanjung Emas mempunyai fasilitas yang lengkap Tanjung Emas sejak tahun
dengan 6 (enam) zona terminal bongkar muat yang dikelola 2012. Keberadaan sistem INSW
oleh Pelindo III. Komoditas yang diekspor utamanya adalah membantu percepatan proses
komoditas hasil pertanian dan perkebunan, furniture, tekstil, ekspor dan impor karena pelaku
alas kaki, elektronik, makanan dan minuman olahan. Untuk usaha tidak harus menunggu
impor, Pelabuhan Tanjung Emas menjadi pintu masuk bahan- hardcopy dokumen perijinan
bahan modal dan baku untuk industri serta barang jadi dikirimkan dari Kementerian/
terutama produk elektronik dan kontruksi. Lembaga dari Jakarta. Data
elektronik dokumen tersebut telah
dapat diterima Bea dan Cukai
Kapasitas pelabuhan belum Tanjung Emas melalui sistem
terpakai secara maksimal INSW sehingga proses customs
meskipun volume ekspor dan clearance berjalan lebih cepat.
impor cukup besar, rata-rata hanya
sekitar 37 persen yang terpakai Kepala KPPBC Tipe Madya
dari kapasitas total. Salah satu Pabean Tanjung Emas, Ahmad
penyebabnya adalah intensitas Wahyudi, menyampaikan bahwa
pemeriksaan Bea dan Cukai pada awal-awal penerapan
dan Karantina untuk komoditas sistem INSW secara mandatory,
ekspor dan impor di Pelabuhan sempat terjadi kendala karena
Tanjung Emas yang relatif kecil pelaku usaha belum paham
mengingat sekitar 5 persen dari bahwa walaupun mereka sudah
kontainer ekspor dan impor yang memegang hardcopy ijin, namun
perlu diperiksa fisik oleh Bea dan data elektronik ijin tersebut harus
Cukai, sedang 10 persen kontainer tersedia di Portal INSW agar produk

26
yang diimpor atau diekspor sistem off line, serta belum Selanjutnya, dalam rangka
dapat diijinkan keluar dari adanya fasilitas call center INSW pertukaran data Surat

p e rspe k tif
pelabuhan oleh Bea dan Cukai. untuk berkoordinasi mengenai Keterangan Asal (SKA) form
permasalahan di daerah. D melalui ASEAN Single
Hal senada disampaikan oleh KPPBC Tanjung Emas berharap Window (ASW), Harianta juga
Wharnomo Fauzi, Kepala kedepan PP-INSW lebih maju dan menyatakan kesiapannya,
Seksi Pengolahan Data dan mampu mewujudkan 4 pilarnya penerbitan SKA secara
Administrasi Dokumen, Sebelum Transparansi, Konsistensi, elektronik melalui sistem
mandatory INSW, importir datang Simplisiti dan Efisiensi. e-SKA telah dilaksanakan sejak
langsung ke kantor KPPBC tahun 2012 dengan dibantu
dengan membawa hardcopy ijin/ Selain di pelabuhan, penerapan sepuluh petugas operator dan
rekomendasi untuk dicocokkan mandatory INSW diharapkan verifikator. Pertukaran data
dengan lartasnya yang dibantu dapat juga diimplementasikan ke SKA melalui ASW diharapkan
oleh Seksi Penindakan dan instansi penerbit ijin/rekomendasi segera diimplementasikan
Penyidikan untuk memonitoring di daerah kata Kepala Seksi sehingga eksportir dapat
lartas, namun setelah mandatory Ekspor, Dinas Perindustrian memproses fasilitas preferensi
INSW hal tersebut tidak ada dan Perdagangan Provinsi (pengurangan atau pembebasan
lagi, petugas Analyzing Point Jawa Tengah, Harianta. Hal bea masuk) di negara tujuan
cukup mengecek lartas di tersebut akan mempercepat dan ekspor menjadi lebih cepat dan
sistem INSW. Penerapan mengontrol perijinan di daerah terjamin. Hal tersebut membawa
mandatory INSW sangat sehingga data ekspor impor dampak positif bagi peningkatan
dirasakan maanfaatnya oleh akan terekonsiliasi dan dapat pergerakan barang serta ekspor
KPPBC Tanjung Emas dimana dimanfaatkan sebagai salah dan impor di kawasan ASEAN.
sangat membantu percepatan satu instrumen pengambilan PP-INSW sebagai lead agency
proses customs clearance. kebijakan pembangunan daerah. untuk ratifikasi Protocol Legal
Namun demikian, mandatory Saat ini perbitan perijinan di Framework to Implement the
INSW masih terdapat beberapa daerah dilaksanakan melalui ASEAN Single Window (PLF
kendala, seperti dokumen Pelayanan Terpadu Satu Pintu ASW) diharapkan dapat terus
hardcopy ijin/rekomendasi yang (PTSP) sehingga data ekspor mengkoordinasikan dengan
belum terupload di sistem INSW dan impor masih diperoleh Kementerian/Lembaga terkait
walaupun sudah terbit, adanya dari Badan Pusat Statistik guna mendorong implementasi
ganguan jaringan sehingga (BPS) yang belum real time. ASW pada awal tahun 2017.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 27


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
3HODEXKDQ
7DQMXQJ(PDV

Secuil Masukan
Jika "Urat Nadi"
INSW Terganggu

Oleh:
Damar Wj
& Maulana Ali

Implementasi INSW di Dia mengusulkan agar setiap terjadi mengenai lartas dan ganguan
sejumlah pelabuhan Indonesia gangguan sistem, perlu dibuat sistem INSW," ungkap Kusumo
memberikan manfaat penting Standart Operasional Prosedur dari PT. Segara Mas selaku
bagi para pelaku usaha ekspor (SOP). Ini penting dilakukan importir mesin dan konstruksi.
dan impor. Tak terkecuali di untuk mengatasi hambatan
Semarang, Jawa Tengah. INSW kegiatan ekspor dan impor. Di masa depan, pengembangan
menjadi urat nadi para pelaku sistem INSW sangat ditunggu
usaha. Bgaimana jika sang "urat Apalagi, saat ini sistem INSW juga pelaku usaha. Selain kegiatan
nadi" ini mengalami gangguan? digunakan sebagai rujukan pelaku ekspor dan impor, sektor logistik
Inilah suara pengusaha dari usaha dalam mencari informasi juga diminta menjadi perhatian.
Semarang. tentang ketentuan Larangan dan Pelaku usaha berharap Single
Pembatasan atas produk yang akan Submission (SSM) di INSW
Pelaku usaha di Semarang telah diekspor. Layanan ini tersedia pada generasi kedua (Gen-2) segera
merasakan manfaat sistem INSW menu Indonesia National Trade terwujud sehingga tracking
dalam kegiatan ekspor dan impor. Repository (INTR) di Portal INSW. posisi dokumen perijinan
Karena begitu pentingnya, para Dengan informasi tersebut pelaku dan barang semakin lengkap
pengusaha menaruh harapan besar usaha dapat mempersiapkan dari mulai proses penerbitan
agar INSW tak bisa sakit agar tidak rekomendasi/perijinan yang perijinan di K/L sampai dengan
mengganggu proses ekspor-impor. diperlukan Kementerian/ proses pengeluaran barang di
Lembaga (K/L) terkait. pelabuhan menjadi lebih cepat,
"Saya merasakan jaringan INSW sederhana, dan transparan. Hal
terkadang masih mengalami Pelaku usaha mengharapkan ini tentunya akan berdampak pada
gangguan. Haari Kamis terkadang tersedianya media atau call meningkatnya kemudahan dalam
sistem mengalami gangguan. center agar dapat berkomunikasi melakukan bisnis/usaha (ease of
Padahal hari Kamis banyak dengan petugas INSW secara real doing business). Saat ini Indonesia
pelaku usaha mengakses time terkait ijin maupun teknis masih menempati peringkat
portal INSW," kata Diah dari yang membuat kegiatan ekspor 91 dunia sehingga masih perlu
CV. Anugerah Alam salah satu dan impor terhambat. Kami didorong agar dapat bersaing
eksportir asal Semarang. kesulitan ketika berkonsultasi dengan negara-negara lain.

28
p e rspe k tif

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 29


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
3HODEXKDQ
0DNDVVDU

INSW Berikan
Oleh:
Kelancaran dan
Ali Manshur
& Maulana Ali
Keterbukaan

Pelabuhan SoekarnoHatta Makassar merupakan salah proses customs clearance berjalan


satu pelabuhan tersibuk di Kawasan Timur Indonesia. lebih cepat. Sistem INSW
Setiap tahun Pelabuhan Makassar rata-rata melayani bermanfaat untuk kelancaran
6.000 Twentyfoot Equivalent Unit (TEUS) kontainer ekspor dan impor di Makassar,
ekspor dan impor. Komoditas ekspor utama adalah kata perwakilan PT. Eastern kepada
hasil pertanian dan perkebunan daerah Sulawesi dan Tim PP-INSW, baru-baru ini.
sekitarnya, seperti biji kakao.
Pengakuan sama dikatakan
perwakilan PT. Semen Bosowa.
Sedangkan hasil industri yang relatif kecil. Sebab, hanya 5 persen Menurutnya, Portal INSW banyak
diekspor dari Pelabuhan Makassar dari kontainer ekspor dan impor dimanfaatkan perusahaan untuk
terutama pakan ternak produksi yang perlu diperiksa fisiknya mencari informasi tentang
PT. Eastern Pearl Flour Mills. oleh Bea dan Cukai. Sedang 10 ketentuan Larangan dan
Perusahaan ini memiliki pabrik persen kontainer merupakan Pembatasan (lartas) atas produk
cukup besar, berlokasi di sekitar komoditas tumbuhan, hewan, yang akan diekspor. Pelaku
pelabuhan. Untuk impor, Pelabuhan dan ikan sehingga harus melalui usaha dapat dengan mudah
Makassar menjadi pintu masuk pemeriksaan Karantina. mengaksesnya di menu Indonesia
gandum dan bahan-bahan penolong Trade Repository (INTR) pada
lainnya, seperti untuk industri Sejak tahun 2014, Sistem Indonesia Portal INSW. Kedua perusahaan
semen terbesar di Kawasan Timur National Single Window (INSW) ini mengaku telah memiliki user
Indonesia, PT. Semen Bosowa. mulai diterapkan secara mandatory ID di Portal INSW. Sejak itulah,
Pelabuhan Makassar dibangun di Pelabuhan Makassar. Ini jelas proses ekspor dan impor diurus
sejak tahun 1917, memiliki membantu percepatan proses sendiri tanpa menggunakan
6 dermaga dan 13 lapangan ekspor dan impor, karena pelaku Pengusaha Pengurusan
penumpukan yang diantaranya usaha tidak harus menunggu Jasa Kepabeanan (PPJK).
telah dibangun sejak tahun 1985. hardcopy dokumen perizinan
dari Kementerian/Lembaga Pada kesempatan berbeda, Kepala
Meski volume ekspor dan impor yang dikirimkan dari Jakarta. KPPBC Tipe Madya Pabean B
cukup besar, namun intensitas Makassar, Gusmiadirrahman
pemeriksaan Bea dan Cukai dan Melalui INSW, data elektronik mengakui, di awal penerapan
Karantina untuk komoditas ekspor dokumen telah dapat diterima Bea sistem INSWyang berlaku
dan impor di Pelabuhan Makassar dan Cukai Makassar. Sehingga, secara mandatorysempat terjadi

30
Gusmiadirrahman
Kepala KPPBC
Tipe Madya Pabean B
Makassar

kendala. Walaupun hardcopy-nya meng-entry nomor izinnya untuk awal penerapan mandatory INSW.
sudah dimiliki, pelaku usaha proses clearance di CEISA, in- Pasalnya, barang yang mereka

p e rspe k tif
umumnya belum memahami house system Bea dan Cukai. impor tertahan karena data izin
bahwa agar produk yang diimpor dari Kementerian Perdagangan
dapat keluar dari pelabuhan oleh Penggunaan PDE internet belum ada di Portal INSW
Bea Cukai, data elektronik izin mengakibatkan fungsi sistem INSW meskipun hardcopy izinnya telah
harus tersedia di Portal INSW. tidak dapat berjalan maksimal diterima. Perusahaan PPJK
karena masih adanya sentuhan itu mengaku kesulitan untuk
Kami disiplin dan taat ketentuan. petugas yang rawan terjadi berhubungan dengan pihak terkait
Walaupun pelaku usaha sudah kesalahan entry. Kami berharap di Kementerian Perdagangan guna
menunjukkan dokumen izin, PPINSW dapat menyelenggarakan mengkonfirmasikan hal tersebut.
tapi datanya harus ada di Portal PDE secara penuh di Pelabuhan
INSW. Apalagi untuk impor produk Makassar sehingga proses Para pelaku usaha
strategis seperti gula, kami perlu rekonsiliasi izin di Portal INSW umumnya berharap dengan
memastikan validitas izinnya. dapat berjalan otomatis, dikembangkannya INSW Gen-
Sistem INSW sangat membantu terang Gusmiadirrahman. 2, tracking posisi perizinan
untuk proses validasi tersebut, semakin lengkap. Dengan begitu
terang Gusmiadirrahman. Instansi teknis dan pelaku usaha perjalanan dokumen akan
di Pelabuhan Makassar juga mudah dipantau mulai dari
Sayangnya, penerapan sistem mengharapkan tersedia forum atau proses penerbitan perizinan di
INSW di Pelabuhan Makassar media untuk dapat berkomunikasi Kementerian/Lembaga hingga
berbeda dengan pelabuhan- real time dengan Kementerian/ penggunaanya untuk proses
pelabuhan di Pulau Jawa Lembaga di Jakarta. Permintaan customs clearance di Bea dan
umumnya. Pelabuhan ini masih ini muncul karena pelaku usaha Cukai. Hal ini tentunya akan
menggunakan Pelayanan Data masih menemui kendala dalam memaksimalkan transparansi
Elektronik (PDE) internet, dimana kegiatan ekspor dan impornya, baik dan fasilitasi yang disediakan
proses rekonsiliasi perizinan terkait izin maupun teknis sistem. oleh sistem INSW.
tidak dapat dilakukan secara 6XPEHU
otomatis di Portal INSW. Petugas Perwakilan PPJK, PT. Andhika $UWLNHO6LVWHP,16:)DVLOLWDVL
Bea dan Cukai harus menarik Celebes Transportama, menyatakan .HJLDWDQ(NVSRUGDQ,PSRUGL
3HODEXKDQ6RHNDUQR+DWWD0DNDVVDU
data izin dari Portal, atau bahkan sempat mengalami masalah ketika
$OL0DQVKXUGDQ0DXODQD$OL

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 31


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
3HODEXKDQ
0DNDVVDU

Resep Karantina
Makassar Pangkas
Dwelling Time

Oleh: masyarakat dari wabah penyakit selanjutnya, dikeluarkan KT9 dan


Ali Manshur yang dibawa oleh produk yang KH12 sebagai dokumen yang
& Maulana Ali masuk ke wilayah Indonesia. menyatakan suatu komoditas telah
Menghadapi tantangan ini, selesai clearance. Dokumen ini
Pemeriksaan fisik barang Karantina mutlak harus melakukan akan diterbitkan setelah proses
pada proses ekspor dan inovasi guna mempercepat dwelling pemeriksaan fisik benar-benar
impor sering dituding time, sesuai target pemerintah, selesai sesuai ketentuan yang
sebagai penyebab yakni di bawah tiga hari. Balai umumnya memakan waktu lebih
lambannya dwelling time. Besar Karantina Pertanian dari 1 hari.
Pemeriksaan ini dilakukan (BBKP) Makassar melakukan
oleh dua institusi: Bea Cukai penyederhanaan prosedur tindakan Dalam menerbitkan dokumen
dan Karantina. Berbeda karantina. Dokumen pelepasan karantina, pihak Karantina Makassar
dengan Bea dan Cukai yang KT3/KH5 dan KT2/KH7 dikeluarkan juga mensyaratkan importir untuk
pemeriksaan fisiknya hanya hanya dalam waktu 14 jam menyampaikan dokumen izin dari
dilakukan untuk kontainer setelah unloading. Data elektronik Kementerian/Lembaga terkait.
yang berisiko tinggi (Jalur KT dan KH tersebut kemudian Kami harus ikut memastikan
Merah), pemeriksaan fisik dikirimkan melalui sistem INSW bahwa clearance yang kami berikan
oleh Karantina dilakukan ke Bea dan Cukai. Sehingga, nantinya adalah benar-benar untuk
terhadap semua kontainer dapat segera diproses lanjutan produk impor yang telah diizinkan
yang membawa produk untuk mendapatkan SPPB dan pemerintah jelas Hermansyah.
yang berasal dari tumbuhan, dikeluarkan dari pelabuhan.
hewan, dan/atau ikan. Saat ini, dokumen izin yang jadi
Meski begitu, Kepala BBKP syarat tersebut masih diserahkan
Dari rata-rata 6.000 Twenty Makassar Hermansyah dalam bentuk hardcopy. Namun
foot Equivalent Unit (TEUS) menjelaskan, tindakan demikian, ke depan kebutuhan data
kontainer ekspor dan impor pemeriksaan fisik karantina tetap izin lintas Kementerian/Lembaga
di Pelabuhan Makassar, 10 dilakukan. Namun pelaksanaanya ini diharapkan dapat juga difasilitasi
persen di antaranya merupakan di gudang milik importir. Tentu oleh sistem INSW sehingga
kontainer yang wajib diperiksa hanya gudang importir yang telah prosesnya bisa lebih cepat lagi.
oleh Karantina setiap tahunnya. diverifikasi dan ditetapkan Sumber:
kelayakannya oleh Karantina $UWLNHO5HVHS.DUDQWLQD0DNDVVDU
Hal ini terkait dengan tugas Makassar yang dapat fasilitas 3HUVLQJNDW'ZHOOLQJ7LPH $OL0DQVKXU
GDQ0DXODQD$OL
Karantina untuk menjaga percepatan ini. Pada proses

32
5HIRUPDVL%LURNUDVL

INSW Wujud
Pelayanan Modern

p e rspe k tif
Oleh:
Andrie
Kriesniawan,
Tatiana JP

Indonesia berhasil
memanfaatkan kesepakatan
ASEAN Single Window (ASW)
untuk melakukan penataan
sistem layanan eksporimpor dan
logistik dengan mengembangkan
Indonesia Nasional Single
Window (INSW). Sistem berbasis
elektronik ini merupakan bagian
dari kesepakatan ASEAN untuk
menyambut pasar bersama
di tingkat kawasan. Bahkan,
Indonesia merupakan satu-
satunya negara yang berhasil
mengoperasikan NSW tepat
waktu, yakni pada 2008.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 33


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dalam keterangan persnya, ditingkatkan agar sistem pelayanan
Menko Perekonomian Darmin publik ini bisa dioperasikan
Nasution menyatakan INSW adalah dengan tingkat profesionalisme
wujud nyata pelayanan birokrasi yang tinggi. Tak kalah penting,
modern yang dalam waktu singkat menurut Darmin, adalah menjamin
dapat melaksanakan kebijakan kecepatan pelayanan birokrasi,
deregulasi dan debirokratisasi akurasi data dan informasi yang
yang diumumkan Presiden pada diberikan oleh INSW. Itu semua
tanggal 9 September 2015. Portal diperlukan untuk meningkatkan
ini mengintegrasikan semua reputasi lembaga ini agar tetap
pelayanan perizinan ekspor/ menjadi andalan dunia usaha dan
impor secara elektronik pada diakui masyarakat internasional.
15 Kementerian/Lembaga yang
NSW yang diterapkan Indonesia
meliputi 18 Unit Perizinan.
berbeda dengan NSW pada
INSW merupakan salah satu umumnya. INSW dirancang
bentuk fasilitasi perdagangan yang sebagai integrasi layanan publik
saat ini memegang peran kunci, antar Kementerian/Lembaga.
tidak saja dalam mendukung Portal INSW merupakan simpul
kelancaran perdagangan intra transaksi yang ditunjang dua tirai
ASEAN dan cross border trade sistem aplikasi. Yakni, tradenet
Indonesia dengan negara lain, atau sistem layanan perijinan INSW mampu mencegah
tetapi juga sebagai bentuk serta rekomendasi eksporimpor. penyimpangan, yang sangat mudah
reformasi birokrasi dalam Dan, portnet yang merupakan terjadi pada proses manual. Karena
pelayanan publik untuk kegiatan sistem layanan pergerakan itu INSW bukan hanya sekedar
ekspor/impor, kepabeanan, dan sarana angkut dan barang. mengintegrasikan layanan dan
kepelabuhanan, ujar Darmin. Insiatif INSW dari Indonesia ini informasi, tetapi juga melengkapi
telah menginspirasi beberapa sistem integrasi dengan banyak
Menurut Darmin, dengan pelayanan
negara ASEAN untuk melakukan proses otomasi. Ini tentu dapat
perizinan dan non perizinan melalui
pola terapan NSW yang sama. mencegah penyimpangan
sistem elektronik, INSW diharapkan
dapat meningkatkan kepastian Thailand adalah negara pertama prosedur dan kinerja layanan.
usaha dan efisiensi dalam kegiatan yang memberlakukan sistem Selain itu, melalui terapan standar
ekspor, kebutuhan industri dan NSW cara Indonesia. Di bawah 3 singlesesuai kesepakatan
investasi, serta mengoptimalkan koordinasi Wakil Perdana Menteri, teknis ASWsistem ASW secara
penerimaan negara dari kegiatan NSW di Negari Gajah Putih itu tak langsung memangkas
perdagangan internasional. dipandang tidak saja sebagai mengurangi sekat egosektoral
solusi layanan Bea Cuka semata, antar Kementerian/Lembaga.
"Mengingat pentingnya peranan
tetapi juga logistik. Hal sama Dengan menjalankan prinsip
INSW sebagai bagian dari
juga dilakukan Malaysia, yang single submission, single &
ASEAN Single Window yang
berada di bawah kendali Ministry synchronous processing dan single
menjaga kepentingan nasional
of International Trade & Industry. decision making, INSW berhasil
dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN dan efisiensi INSW sendiri bagi Indonesia menjalankan integrasi layanan
pelayanan publik, maka semua menempati posisi penting. melalui simpul antar Kementerian/
pihak perlu secara tegas ikut Program reformasi birokrasi di Lembaga. Portal INSW diposisikan
menjaga independensi dan Indonesia umumnya dijalankan sebagai transaction and information
penguatan kelembagaan INSW melalui penertiban aparatur hub. Melalui sistem ini, semua
yang berkelanjutan, walaupun dengan fokus kepada pengawasan jejak kegiatan antar Kementerian/
secara administrasi INSW kinerja Sumber Daya Manusia Lembaga dicatat. Begitu pun,
berada di bawah Kementerian nya. Pada sistem INSW, justru alur penyebaran informasi diatur
Keuangan," imbuh Darmin. mendorong terjadinya reformasi otomatis, sesuai prosedur antar
birokrasi melalui penataan Kementerian/Lembaga. Otomasi
Selain itu, tambah Darmin, banyak terjadi dalam proses
sistem layanan yang berbasis
kapasitas dan integritas Sumber transaksi. Dalam Portal INSW,
penggunaan teknologi informasi
Daya Manusia di INSW juga perlu
dan komunikasi (TIK).

34
,QVLDWLI,16:GDUL
,QGRQHVLDLQLWHODK
PHQJLQVSLUDVL
EHEHUDSDQHJDUD
$6($1XQWXN
PHODNXNDQSROD
WHUDSDQ16:
\DQJVDPD

semua transaksi dan informasi elektronik aspal alias asli tapi secara elektronik. Dengan

p e rspe k tif
antar instansi Kementerian/ palsu yang bisa lolos dari proses begitu dapat menghapus
Lembaga telah berhasil disatuan verifikasi di INSW. Sebab, proses pola penggunaan time stamp
dan dihubungkan dengan elektronik akan layak hukum hanya yang selama ini dipergunakan
proses. Sayangnya, hingga bila isinya bisa dibuktikan sama sebagai pengukur kinerja
tahun 2016 masih banyak proses dengan isi database dari sistem yang potensial mengandung
dan informasi yang diperlukan pemrosesnya. Selain itu, isi harus banyak kesalahan analisa.
untuk pergerakan barang bisa dipertanggungjawabkan
Dalam implementasi otomasi
belum berhasil disajikan. berdasar dari jejak proses yang
proses bisnis, terkandung
disediakan. Tujuannya agar
Untuk mencapai optimalisasi otomasi penjaluran proses dan
mampu menceritakan seluruh
terapan INSW, ditempuh beberapa otomasi pembuatan keputusan.
rangkaian proses elektronik
strategi reformasi birokrasi Fasilitas tersebut menghilangkan
yang pernah terjadi.
berbasis TIK. Di antaranya, kemungkinan salah proses karena
penyelenggaraan layanan Pada otomasi proses layanan diterima oleh petugas yang salah
publik dengan banyak fungsi langsung oleh pelaku usaha atau atau tidak berhak. Bisa juga
otomasi yang bisa dijalankan dan single sign-on, pengguna INSW yang karena kesalahan petugas dalam
mengurangi kebutuhan tatap muka terdaftar dapat mengakses melalui membuat keputusan. Otomasi
dengan petugas. Otomasi yang internet, sehingga bisa memperoleh proses bisnis dapat diterapkan
dilakukan antara lain otomasi layanan cepat satu langit: dimana di beberapa Kementerian/
verifikasi data dan pencatatan saja, tanpa datang ke loket layanan. Lembaga peserta INSW. Dengan
jejak proses secara daring (dalam Untuk otomasi proses bisnis atau begitu, service level layanan
jaringan). Otomasi akses layanan automated workflow processing, Kementerian/Lembaga dapat
oleh pelaku usaha, otomasi dapat menghapus kemungkinan dipantau setiap saat, termasuk
proses bisnis, otomasi pembuatan salah prosedur, tertahan atau siapa yang sering berindikasi
keputusan, otomasi pelaporan, ditahan. Hambatan proses biasanya menghambat proses layanan.
dan banyak hal lainnya. Yang diakibatkan karena ketergantungan Berbagai terapan otomasi sistem
jelas, sejak awal dioperasikan, pada kurir, kesalahan penyampaian berbasis TIK ini, menjadikan
berbagai terapan itu membuat dokumen, atau proses tertahan INSW sebagai kebutuhan nasional
INSW berbeda dengan e-Gov di karena harus menunggu orang untuk memenuhi pelaksanaan
Indonesia pada umumnya. tertentu yang menguasai proses layanan Kementerian/Lembaga
untuk kepentingan kelompok secara daring bagi pelaku usaha
Misal, para proses otomasi
tertentu. Dengan otomasi ini, yang tersebar di seluruh tanah air
verifikasi tidak ada lagi dokumen
jejak proses layanan tersedia tanpa harus datang ke Jakarta.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 35


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
INSW beroperasi sejak tahun
2007. Keberadaannya ketika
itu di bawah tanggung-

Kelembagaan
jawab dan koordinasi Kantor
Menko Perekonomian, dengan
dibentuk satu tim khusus yang
dinamai Tim Persiapan INSW.
Tim ini menjalankan fungsi INSW
koordinasi, pengembangan
sistem dan pelaksanaan operasi
portal transaksi INSW yang
telah mengintegrasikan layanan
antara Kementerian/Lembaga.
Di masa itu, pelaksanaan
teknis operasional hub
transaksi pada Portal INSW
dilaksanakan oleh Ditjen Bea Oleh:
Cukai, Kementerian Keuangan. Deden &
Indry Widiyasari

Pada tahun 2015, dibentuklah Lembaga yang menjadi komponen Sebab, dari sinilah reformasi
satuan kerja di bawah Kementerian dalam sistim INSW sesuai mandat, birokrasi dalam layanan publik di
Keuangan sebagai pelaksana ternyata tidak mudah dilaksanakan Indonesia dapat direalisasikan.
koordinasi operasi nasional, yang oleh PPINSW. Dengan tugsa Keberadaan badan INSW yang
kemudian dikenal dengan nama dan fungsi yang ada, sulit bagi memiliki kewenangan mengatur
Pengelola Portal INSW (PPINSW). PPINSW menjaga kelancaran standar kebijakan, sistem dan
Awalnya, yang ingin dibentuk operasi INSW. Sebab, sebagian layanan di semua Kementerian/
adalah badan baru, yang tugas besar komponen sistem INSW Lembaga, sangat diperlukan
dan fungsinya mengambil alih berada di Kementerian/Lembaga agar manfaat INSW bisa segera
seluruh peran koordinasi kebijakan, lain. Namun, PPINSW harus dapat terwujud dan berkembang.
pengembangan dan pengoperasian menjalankan fungsi supervisi dan
Selain itu, untuk peningkatan
INSW dari Tim Persiapan INSW. koordinasi antar Kementerian/
manfaat INSW diperlukan segera
Namun, hal ini sulit dilakukan Lembaga dalam melaksanakan
kelengkapan data dan informasi
karena belum dikenal dalam operasi layanan INSW.
layanan pergerakan sarana
tata organisasi kelembagaan
Karena itu, tugas, fungsi, dan angkut nasional dan pergerakan
negara yang sudah ada.
kewenangan PPINSW perlu barang di border area (bandara,
Dengan kondisi seperti itu, praktis segera diperbaiki. Penguatan pelabuhan dan gerbang lintas
PPINSW hanya mengembangkan lembaga mutlak dilakukan agar batas antar negara). Padahal,
dan mengoperasikan secara teknis sistem layanan eksporimpor sejak INSW dioperasikan, telah
Poral INSW. Fungsi supervisi dan logistik yang telah dirintis beberapa kali dibuat fasilitas
sebagai koordinator kebijakan oleh Tim Persiapan INSW dapat pendukung INSW dan sistem yang
dan operasi antar Kementerian/ dipertahankan dan dikembangkan. diperlukan untuk melengkapi

36
cetak biru. Sayangnya, hingga saat ditentukan oleh waktu lamanya akurat sebagai single reference bagi
ini hal tersebut belum tuntas. proses dokumen atau lamanya banyak Kementerian/Lembaga
proses customssebagaimana dan pelaku usaha. Kebutuhan
Ketiadaan informasi pergerakan
perhitungan dwelling timesaat informasi bersama itu kurang
sarana angkut dan barang nasional
ini, tapi juga ditentukan oleh waktu dapat optimal dipenuhi dengan
menyebabkan analisa pendukung
terlama dari pergerakan barang aplikasi INSW yang ada saat ini. Hal
pembuatan kebijakan logistik
atau pergerakan dokumen. ini perlu segera dipenuhi dengan
nasional tidak memiliki data yang
pola tumbuh kembang. Sebelum
lengkap dan akurat. Padahal, Dengan kebijakan deregulasi yang
memiliki single reference data
hampir semua operator (swasta) mereformasi tatakelola layanan,
untuk analisa risiko, maka proses
pelaksana layanan logistik nasional maka seluruh dokumen syarat
manajemen risiko hanya bisa
maupun proses bongkar muat eksporimpor wajib diselesaikan
dijalankan dengan mempergunakan
dan angkutan dalam pelabuhan/ sebelum barang eksporimpor
basis data masing-masing
bandara telah memiliki sistem tiba di pelabuhan. Dengan
Kementerian/Lembaga.
informasi elektronik dan data demikian, proses dokumen yang
yang memadai. Seharusnya, bisa mempengaruhi dwelling Untuk menyempurnakan ISRM
penegasan agar data dan informasi time hanyalah importasi dengan diperlukan penyediaan data
nasional dapat disusun sesuai dokumen perizinan yang isinya bersama yang memenuhi
standar informasi logistik yang tidak sesuai, dan atau pelaku persyaratan manajemen
usaha yang tidak taat saja. Bila risiko profesional. Proses

p e rspe k tif
terintegrasi secara elektronik.
Sebagaimana dilakukan INSW ternyata jumlah waktu proses pengelolaan kurang optimal
yang mengintegrasikan data dan pergerakan barang lebih lama dengan mempergunakan sistem
informasi pada Kementerian/ dari waktu yang diperlukan dalam INSW generasi pertama yang
Lembaga, sistem integrasi pergerakan dokumen sesudah ada saat ini. Dengan kebutuhan
pemerintah dalam portnet dapat proses bongkar muat, maka yang berkembang, akan lebih
dibangun sesuai kebutuhan, lamanya dwelling time tidak lagi efisien bila disiapkan generasi
tanpa harus membangun ditentukan oleh proses dokumen, baru dari sistem dan aplikasi
sistem baru yang sangat tetapi ditentukan oleh pergerakan INSW sesuai kebutuhan.
besar dan tidak diperlukan. barang dan pemeriksaan fisik
Yang terpenting dan sangat
oleh Ditjen Bea Cukai dan atau
Dalam jangka pendek, yang mempengaruhi pencapaian INSW
Karantina dalam hal diperlukan.
sangat diperlukan INSW adalah adalah perubahan prosedur
data pergerakan barang di Hal yang juga perlu diperhatikan kerja dan payung hukum di
pelabuhan dan bandara. Contoh: adalah mengatasi dampak semua Kementerian/Lembaga.
dalam menghitung dwelling time tatakelola INSW yang sudah Sebab, perubahan yang terjadi
pelabuhan, ada dua unsur yang bertahun-tahun hanya dikelola menyebabkan prosedur manual
menentukan. Yaitu pergerakan oleh tim yang berasal dari banyak yang pernah ada hanya layak
barang yang lama waktu layanan Kementerian/Lembaga dan menjadi prosedur keadaan
ditentukan oleh kegiatan komunitas relawan secara ad-hoc. Kondisi ini darurat. Prosedur elektronik
pelabuhan (otorita, operator menyebabkan anggota tim mudah sangat berbeda jauh dengan
angkut, Bea Cukai dan Karantina), sekali berganti-ganti. Akibatnya, prosedur manual sehingga harus
dan pergerakan dokumen yang sistem INSW kurang dapat disusun ulang. Dengan perubahan
ditentukan Ditjen Bea Cukai memenuhi kebutuhan proses bisnis prosedur, sistem pengawasan
bersama semua Kementerian/ dan informasi semua Kementerian/ kinerja juga harus disesuaikan,
Lembaga penerbit rekomendasi dan Lembaga secara lengkap dan cepat. karena audit tidak bisa dilakukan
izin. Kedua unsur ini merupakan secara manual dan layak hukum,
Masalah dalam pengelolaan sistem
proses independen yang berjalan dimana mencapainya diperlukan
menjadi semakin besar dengan
paralel, kecuali apabila dalam kerja keras yang terkoordinir
akan diterapkannya ISRM. Sistem
proses dokumen disimpulkan perlu antar Kementerian/Lembaga
yang mengintegrasikan manajemen
pemeriksaan fisik oleh Bea Cukai untuk mewujudkan payung
risiko bagi seluruh Kementerian/
dan atau Karantina. Karenanya, hukum yang mewadai.
Lembaga itu memerlukan
dwelling time tidak hanya dukungan data bersama yang 6XPEHU$UWLNHO5HIRUPDVL
%LURNUDVL%HUVDPD,16:

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 37


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
,16:PHQMDGLinnovationGDQchampionXQWXNGDSDW
GLNHPEDQJNDQWLGDNKDQ\DVLVWHPHNVSRULPSRU
QDPXQMXJDDSOLNDVLSURJUDP\DQJGDSDWGLMXDONH
SHUXVDKDDQDWDXQHJDUDODLQ

38
Wawancara
Khusus
BANGUNLAH JIWANYA,
Deputi Menko
BANGUNLAH BADANNYA
Bidang Industri
dan Perdagangan
Kementerian
Koordinator Bidang Untuk
Perekonomian

Edy Putra
Indonesia Raya
Irawady

INSWmagz: Sebagai badan INSWmagz: Bagaimana

s u a ra me re k a
INSW, bisa dijelaskan intisari 4 menerapkan 4 nilai itu
Nama Edy Putra Irawady nilai itu dalam melaksanakan dalam setiap gerak dan
bukan nama biasa dalam tugas dan fungsi INSW? aktivitas INSW?
sejarah berdirinya INSW.
Sebagai "bidan" kelahiran INSW, Edy Putra: Sebelum saya Edy Putra: INSW dibangun
Edy Putra banyak mengukir menjelaskan mengenai empat dan dikembangkan lebih luas
bagaimana INSW bekerja pilar tersebut, saya akan jelaskan dari pada yang diharapkan oleh
dan berjalan melaksanakan terlebih dahulu latar belakang ASW. INSW dibangun dengan
mandat pemerintah, sejak pendirian INSW. Latar belakang 1 (satu) jendela/Window dan
satu dasawarsa silam. berdirinya INSW dipicu karena 2 (dua) tirai yaitu, pertama
kebutuhan nasional dalam rangka sistem loket elektronik tunggal
Kini, Edy Putra efisiensi pelayanan perijinan yang mempunyai tradenet
menjabat sebagai Deputi V ekspor dan impor, kepabeanan, untuk flow of document dan
di Kementerian Koordinator pelabuhan, efektivitas pengawasan, kedua, portnet untuk flow
Bidang Perekonomian. optimalisasi penerimaan negara of good. Selanjutnya peran
Deputi ini mempunyai dan devisa. Berdasarkan pemicu INSW tidak sebatas untuk
tugas menyelenggarakan tersebut INSW kemudian dipacu ASEAN tetapi penerapannya
koordinasi dan sinkronisasi dengan kerjasama di kawasan lebih luas dari itu, yang
perumusan, penetapan, dan ASEAN melalui kesepakatan diutamakan untuk kepentingan
pelaksanaan serta pengendalian penggunaan system ASEAN nasional dan kerjasama
pelaksanaan kebijakan Single Window (ASW). Pendirian perdagangan internasional.
Kementerian/Lembaga yang INSW telah dirintis sejak tahun
terkait dengan isu di bidang 1996 dengan pertukaran data
perniagaan dan industri. interchange ekspor impor antara INSWmagz: Bagaimana

Kementerian Perdagangan dan posisi dan peran INSW saat

Berikut ini wawancara awak Ditjen Bea dan Cukai. Berdasarkan dilahirkan dan saat ini, terutama

redaksi Majalah INSW Magz hal tersebut INSW didirikan dalam mensinergikan perijinan

Damar Wj dan Maulana dengan prinsip transparansi, terkait ekspor impor dari 18 K/L

Ali, dengan Edy Putra. konsistensi, simplisiti dan efisiensi. dan mencapai target dwelling
time seperti keinginan presiden

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 39


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Edy Putra: INSW kita bangun masih banyak perijinan belum Edy Putra: Saya berikan
dengan melibatkan inhouse lengkap sehingga barang contoh, sebelum tahun 2012,
system di 15 kementerian/ belum dapat dilakukan proses Dwelling Time Tanjung Priok
lembaga dengan 18 Unit karantina atau kepabeanan masih 9 hari. INSW melakukan
perijinan. Prinsipnya INSW (customs clearance). Peran INSW berbagai proses otomasi seperti
tidak mempunyai kewenangan melakukan proses otomasi otomasi laporan untuk Kemendag
mereka (K/L) dalam mengatur sehingga mempersingkat dan yang sebelumnya manual, selain
perijinan ekspor dan impor dan menyederhanakan proses itu juga menyatukan proses
penyelesaian proses kepabeanan. perijinan tersebut, misalkan rekomendasi (COA untuk BPOM)
Seluruhnya diintegrasikan dengan suatu barang memerlukan 4 yang datanya dapat diambil
satu induk sistem otomasi dan perijinan, jika masih manual di INSW untuk rekomendasi
diselesaikan dengan proses maka harus mengurus di lainnya. Sehingga pada tahun
kepabeanan (SPPB). Langkah 4 instansi sehingga akan 2014 Dwelling Time menurun
awal adalah yaitu dengan memperlambat. Begitu juga saat menjadi 6,7 hari. Kemudian
mengharmonisasikan ketentuan masuk ke proses pabean, INSW INSW menyarankan kepada tim
K/L yang ditranformasikan dalam dapat memilah dan mendeteksi Sislognas untuk menghapuskan
data elemen. Contohnya misalkan jalur hijau atau merah yang rekomendasi/perijinan yang
Kemendag mengeluarkan aturan dapat membantu petugas PFPD berulang (duplikasi), membangun
Label sebagai syarat impor, dan AP. Ketiga, INSW dapat auto gate system di pelabuhan,
maka harus ditranformasikan mempercepat post clearance merekomendasikan tempat
dengan HS, jenis barang dan dengan mengidentifikasi pada pemeriksaan bersama (terpadu),
proses bisnisnya. Selanjutnya TPS mana letak barang sehingga melakukan uji coba cargo link
saat ini dilakukan integrasi transaksi pembayaran tracking di Koja. Pada tahun 2014, arahan
resiko pelaku usaha. Resiko harus dapat dilakukan lebih cepat. Presiden Dwelling Time diturunkan
diputuskan pada hulu, apakah menjadi 3 hari. Untuk itu INSW
low risk, medium risk atau high melakukan penyederhanaan lartas
risk. Semua K/L harus mempunyai INSWmagz: Mengapa Dwelling dengan mengunakan sistem flag,
pandangan yang sama. Time ini sangat penting dan harus dimana hanya 1 instansi yang
dicapai targetnya. Di mana peran mengatur. Pada akhir tahun 2016,
INSW dalam Dweling Time? target Dwelling Time untuk INSW
INSWmagz: Apa yang
harus dilakukan PP-INSW
dalam mencapai target
Dwelling Time seperti yang
diinstruksikan Presiden?

,16:GDSDWPHPSHUFHSDW
Edy Putra: Pelabuhan
post clearanceGHQJDQ
pada hakikatnya merupakan
tempat bongkar muat barang,
PHQJLGHQWLNDVLSDGD
bukan tempat transaksi atau 736PDQDOHWDNEDUDQJ
menyimpan barang sehingga VHKLQJJDWUDQVDNVL
arus barang harus cepat dan SHPED\DUDQtrackingGDSDW
efisien. Paling banyak kontribusi
GLODNXNDQOHELKFHSDW
Dwelling time adalah pada
saat preclearance, sekitar 65
persen kontribusinya. Artinya

40
bertanggung jawab pada Presiden.
3,2 hari. Namun target Dwelling seluruh data tercatat. Ketiga
Bagaimana pandangan Pak Edy?
Time tidak dapat di bawah itu kompetensi kelembagaan
karena ada berbagai unsur yang yang mempunyai kewenangan Edy Putra: Menurut saya,
terlibat, yaitu Totoleksono (INSW), melakukan negosiasi trade facility INSW tidak harus menjadi
Totonegoro (kebijakan tata ruang), (TF), namun kewenangan ini lembaga struktural, namun
dan Totokromo yaitu sinergi belum dimiliki INSW. Keempat harus tetap dilindungi/dijaga di
antar instansi di pelabuhan (JICT, sebagai pengaturan lartas yang bawah Menko Ekonomi yang di
perusahan pelayaran, Otoritas saat ini hanya menggunakan flag support oleh Kemenkeu. Saat ini
Pelabuhan, Karantina, Pelindo, oleh INSW sehingga terkadang saya melihat banyak lembaga
Bea Cukai). Selain itu ditambah dapat menimbulkan friksi-friksi di bawah Presiden namun tidak
permasalahan keterbatasan di lapangan. INSW hanya menjadi jalan sehingga yang terpenting
kapasitas pelabuhan yang didesain tumpuan kesalahan jika terjadi adalah independency fungsi
maksimal 2,7 juta Theus. Pada paket penyelundupan, peningkatan bukan independency struktural.
Ekonomi XI, untuk mengurangi Dwelling Time, barang tidak keluar,
Dwelling Time, maka dilakukan karena INSW tidak mempunyai
tranformasi kebijakan kedalam kewenangan mengharmoniskan INSWmagz: Ke depan,

s u a ra me re k a
sistem INSW dengan Indonesia pelaksanaan teknis dan tanggung bagaimana peran INSW dan

Single Risk Management (ISRM). jawab daripada kegiatan ekspor seperti apa idealnya, terutama di

Pre clearance dan customs clearance, impor. Kelima, INSW tidak era FTA ? Bagaimana impian atau

sharing terhadap Dwelling Time mempunyai integrasi dengan bayangan Bapak terhadap INSW

trennya sudah menurun, namun Bank Indonesia dalam rangka 10 atau 100 tahun ke depan?

sharing post clearance semakin optimalisasi penerimaan devisa.


meningkat. Untuk itu INSW harus Terakhir adalah kelemahan Edy Putra: Sejak awal,
segera dilakukan integrasi dengan KELEMBAGAAN, INSW merupakan keinginan saya INSW sebagai garda
sistem inaportnet. Peran INSW yang salah satu bentuk reformasi perniagaan dan dapat menjadi
paling penting adalah memberikan birokrasi dan non negotiable leading serta Greater Indonesia dan
kepastian waktu, tidak hanya commitment untuk INSW, Its ASEAN sebagai bagian Indonesia
cepat, karena ada perlakuan khusus is Must!! Hal ini diungkapkan Raya. Kita mempunyai kelebihan
untuk barang-barang tertentu. Ibu Sri Mulyani pada saat geoekonomi dan geopolitik di
menjadi Menko Ekonomi dan kawasan ASEAN sehingga kita
Menkeu. INSW harus menjadi harus memanfaatkan kelebihan
INSWmagz: Apa kelemahan, lembaga independen dalam tersebut. Selanjutnya INSW menjadi
tantangan, dan hambatan INSW hal fungsi, integrasi, anggaran innovation dan champion untuk
saat ini dan apa solusinya, dan sumberdaya manusia. dapat dikembangkan tidak hanya
bagaimana menghadapinya, sistem ekspor impor namun juga
mencari jalan keluarnya? aplikasi/program yang dapat dijual
INSWmagz: Melihat besarnya ke perusahaan atau negara lain.
Edy Putra: INSW seharusnya tugas dan fungsi INSW terutama

sebagai garda perniagaan, yang dalam ketepatan waktu dwelling

berfungsi Pertama sebagai time (serta turut menjaga neraca INSWmagz: Apa pesan

otomasi perijinan ekspor impor ekspor impor, menjaga kesehatan Bapak kepada INSW?

akan tetapi INSW tidak punya dan keselamatan konsumen, dll)

kewenangan peraturan di K/L. ada keinginan meningkatkan Edy Putra: Pesan saya
Kedua pengawasan perijinan status kelembagaan INSW untuk INSW Bangunlah
15 K/L dimana INSW hanya di dari pengurus portal menjadi Jiwanya Bangunlah Badannya
21 pelabuhan sehingga tidak sebuah badan yang langsung untuk Indonesia Raya.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 41


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Memberikan
Terobosan
Kebijakan

3HQXUXQDQdwelling timeGLKDUDSNDQEHUGDPSDN
ODQJVXQJWHUKDGDSSHQXUXQDQELD\DORJLVWLNGDQ
VHFDUDWLGDNODQJVXQJWHUKDGDSHVLHQVLSURGXNVL
GDQSHUGDJDQJDQ

42
Wawancara Khusus

Direktur Jenderal (Dirjen)


Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Heru Pambudi

Percepatan dwelling time menjadi mandat dan target khusus Pelabuhan Tanjung Priok
Presiden Joko Widodo kepada semua institusi yang terlibat saat ini berkisar 0,25 hari.
dalam pelayanan yang terkait dwelling time khususnya
Bea dan Cukai. Bagaimana Dirjen Bea Cukai menjawab
persoalan ini, berikut penuturan Direktur Jenderal Bea INSWmagz: Apa dampak

dan Cukai secara tertulis kepada Majalah INSW. langsung (dan dampak tidak
langsung) yang diharapkan dari
terpenuhinya target dwelling

s u a ra me re k a
time (oleh pemerintah)?

kepedulian pemerintah atas Mengapa dwelling time yang


INSWmagz: Dalam beberapa
kinerja logistik di pelabuhan, menjadi perhatian utama (bukan
kali kunjungan ke pelabuhan faktor lain)? Apakah ekspor
khususnya terkait dengan
mengapa Presiden Joko Widodo dan impor sangat bergantung
kecepatan pelayanan logistik
sangat concern dengan dwelling pada dwelling time?
barang impor maupun ekspor.
time? Dari sisi Bea dan Cukai,
apa yang dikejar dan dituju
Dari sudut pandang Bea Cukai, Heru Pambudi: Proses
dari target dwelling time?
kecepatan pelayanan kepada penyelesaian barang impor di
pengguna jasa yaitu importir Indonesia secara umum terdiri
Heru Pambudi: atau eksportir merupakan dari proses kedatangan sarana
Sebelumnya kita terlebih salah satu program prioritas pengangkut di pelabuhan, sandar
dahulu menyamakan persepsi dalam menjalankan fungsi dan pembongkaran, penumpukan
tentang apa yang dimaksud DJBC sebagai trade fasilitator ke container yard, customs clerance,
dengan dwelling time. Ditinjau dan industrial assistance. Hal container handling, pengeluaran
dari pengertiannya, dwelling ini tentu sejalan dengan tujuan barang di gate serta pengiriman
time adalah waktu berapa percepatan dwelling time dalam ke warehouse/bounded/factory
lama petikemas (barang rangka menciptakan efisiensi storage. Dengan terpenuhinya
impor) ditimbun di Tempat dan efektivitas proses impor. target dwelling time, pemerintah
Penimbunan Sementara (TPS) tentu berharap adanya perbaikan
di pelabuhan sejak dibongkar Sedangkan dari sisi Bea dan optimalisasi pelayanan pada
dari kapal sampai dengan Cukai, target dwelling time masing-masing proses tersebut.
barang impor keluar dari TPS. merupakan efisiensi proses
Dwelling Time terbagi menjadi Customs Clearance. Saat ini Adanya kebijakan pemerintah
tiga, yaitu Pre-Customs Clearance, kegiatan Customs Clearance di 5 ini diharapkan juga dapat
Customs Clearance, dan Post- Pelabuhan Besar yaitu Tanjung menumbuhkan kesadaran
Customs Clearance. Perhatian Priok, Tanjung Perak, Tanjung seluruh stakeholder di pelabuhan
khusus presiden atas dwelling Emas, Belawan, dan Makassar untuk dapat berkoordinasi,
time merupakan gambaran rata-rata 0,29 hari. Namun memberikan terobosan kebijakan

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 43


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
melalui perubahan peraturan, karena akan meningkatkan daya
dan percepatan pelayanan saing berusaha di Indonesia (Ease
untuk perbaikan dwelling time. Of Doing Bussiness) karena tercipta
Dampak lebih luas lagi yaitu cost effective yang kompetitif.
ada perbaikan kinerja logistik
Indonesia yang bermanfaat
bagi pelaku industri, pelaku INSWmagz: Apa saja

usaha dan memberikan daya yang sudah dikerjakan Bea

tarik bagi investor asing untuk dan Cukai dalam memenuhi

menanamkan modal di Indonesia. target dwelling time?

Penurunan dwelling time Heru Pambudi: Setelah


diharapkan berdampak langsung Presiden Joko Widodo dari pemilik barang atau importir
terhadap penurunan biaya logistik memberikan target dwelling untuk segera melakukan pengurusan
dan secara tidak langsung terhadap time 4,7 hari pada akhir tahun atas barang yang diimpornya.
efisiensi produksi dan perdagangan. 2015, kami segera memetakan
Dwelling time menjadi perhatian proses bisnis pelayanan impor Khusus untuk proses customs
utama pada kegiatan impor dan yang dapat disempurnakan clearance, langkah-langkah Direktorat
ekspor, mengingat pada saat mekanisme pelayanannya. Dari Jenderal Bea dan Cukai dibagi menjadi
dapat dilakukan efisiensi dan hasil pemetaan tersebut kami dua yaitu langkah operasional
tercipta kepastian waktu, maka menyadari bahwa diperlukan dengan menerbitkan enam
industri dan perdagangan dapat sinergi dari seluruh stakeholder di Peraturan Menteri Keuangan untuk
melakukan perencanaan rantai pelabuhan termasuk Direktorat percepatan proses pemeriksaan fisik,
pasok secara tepat dan lebih Jenderal Bea dan Cukai. Selain perluasan pre-notification, otomasi
efisien. Hal ini menjadi penting itu, dibutuhkan juga kesadaran penelitian larangan dan pembatasan,
mengakomodasi penerapan MPN
G2 untuk pembayaran Bea Masuk
dan PDRI secara 24/7, perluasan
dan pengembangan AEO dan MITA
kepabeanan melalui locomotive
facility dan member get member.

Disamping langkah operasional


tersebut, terdapat beberapa
langkah strategis yang diinisiasi
oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, meliputi penerapan ISRM
(Indonesia Single Risk Management),
pengembangan Pusat Logistik Berikat
(PLB), pengembangan otomasi
pelayanan melalui CEISA, TPS Online,
pengembangan single submission,
pengembangan advance manifest
system, termasuk mengusulkan
penerapan DO Online 24/7 kepada
Kementerian Perhubungan,

44
Integrasi Sistem Logistik Nasional
melalui penguatan INSW dan
single identity dan optimalisasi
konsep hub and spoke.

INSWmagz: Apakah
ada peran PLB dalam
menurunkan dwelling time?

Heru Pambudi: Pendirian


Pusat Logistik Berikat (PLB)
merupakan salah satu
pengembangan dari konsep hub
and spoke disamping dryport.
Fungsi pelabuhan adalah sebagai Peraturan Menteri Keuangan hambatannya, seberapa besar

s u a ra me re k a
hub untuk arus lalu lintas barang Nomor 272/PMK.04/2016 tentang resources yang diperlukan
impor atau ekspor, sedangkan Pusat Logistik Berikat pasal dan apa hasilnya saat ini?
PLB atau dryport berfungsi 3 ayat (9) yang mengatur
sebagai spoke untuk pusat logistik tentang kegiatan sederhana Heru Pambudi: Kami
barang impor dan ekspor. yang dilakukan di dalam PLB menyadari bahwa setiap perubahan
diantaranya adalah pemeriksaan kebijakan dan proses bisnis
Dengan optimalisasi fungsi terkait barang lartas oleh pelayanan akan menimbulkan
pelabuhan sebagai hub untuk instansi terkait dan pemeriksaan implikasi dalam penerapannya,
arus lalu lintas barang impor atau terkait Surat Keterangan Asal baik kepada pengguna usaha dan
ekspor berarti mengembalikan (SKA) oleh instansi terkait. industri serta kepada pegawai
fungsi utama pelabuhan yang bea dan cukai yang menjalankan
akan berdampak pada penurunan Berdasarkan sumber Logistics proses pelayanan kepabeanan.
dwelling time. Disamping itu, Performance Index tahun 2014 Oleh karena itu setiap perubahan
dengan penerapan PLB dan dryport waktu clearance di pelabuhan kebijakan selalu disosialisasikan
selaku spoke atau pusat logistik dengan disertai pemeriksaan fisik kepada pengguna jasa dan
dengan pengembangan konsep barang memakan waktu sampai seluruh pegawai bea dan cukai.
multimoda akan mendekatkan dengan 5 hari, dan diharapkan Selain perubahan proses bisnis
pusat logistik ke pusat industri dengan adanya PLB proses dalam rangka percepatan
atau ke pengguna jasa, sehingga pemeriksaan tersebut bisa langsung pelayanan untuk impor dan
dapat menurunkan biaya logistik. dilakukan di PLB dan Barang dari ekspor, menurunkan dwelling time
Pelabuhan bongkar tidak perlu lagi mengakibatkan perubahan pada
Berdasarkan data per Oktober menginap di TPS. Bisa diangkut sistem aplikasi kepabeanan (CEISA)
2016, barang impor dengan tujuan lanjut ke PLB, dengan demikian dan modul importir atau eksportir
PLB secara efektif menurunkan bisa menekan cost demmurage di yang membutuhkan penyesuaian
dwelling time hingga 1,02 hari pelabuhan dan dwelling time. sehingga penerapannya
untuk Pelabuhan Tanjung Priok. dilaksanakan secara bertahap.

Untuk mengurangi dwelling INSWmagz: Bagaimana proses Pada saat implementasi perubahan
time, DJBC juga menetapkan perubahan di Bea dan Cukai itu kebijakan tatalaksana impor
strategi yang tercantum dalam dilakukan? Apa tantangannya, dengan penerapan Perdirjen

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 45


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BC Nomor 16/BC/2016 memang time rata-rata sebesar 3,2 hari. Heru Pambudi: Indonesia
terdapat beberapa kritik Hal ini memang masih berada di Nasional Single Window (INSW)
khususnya dari pengguna jasa bawah target yang diharapkan memiliki peran vital untuk
terkait dengan perubahan yaitu 2,5 hari. Kendala yang masih mensinergikan ketentuan larangan
sistem aplikasi. Namun dengan terjadi karena masih tingginya pembatasan atau lartas dan
upaya persuasif dan sosialisasi angka Pre-Customs Clearance mendorong pemenuhan lartas
kepada pengguna jasa dengan dan Post Customs Clearance. sebelum kedatangan barang impor.
penjelasan bahwa perubahan Proses customs release and clearance
tersebut demi perbaikan logistik Kendala utama dalam proses of cargoes melibatkan banyak
nasional dan percepatan pelayanan penurunan dwelling time adalah instansi terkait, sehingga salah satu
dengan perbaikan dwelling time, belum adanya integrasi antar faktor kunci adalah tersedianya
akhirnya pengguna jasa dapat stakeholder terkait dalam proses portal yang memungkinkan
menerima dan mendukung pelayanan kepelabuhanan yang terjadinya pertukaran data dan
perubahan kebijakan tersebut. menjadi salah satu poin utama informasi, dimana masing-masing
dalam rangka menciptakan instansi akan menyediakan
Perubahan paradigma pengawasan efisiensi dan efektivitas proses dan mengakses informasi yang
yang semula mengandalkan impor. Untuk itu diperlukan sinergi dibutuhkan. Untuk pertukaran
cara-cara manual diubah menjadi dan koordinasi antar stakeholder data tersebut diperlukan integrasi
pendekatan modern, meliputi untuk terus mendorong upaya antar sistem dari masing-masing
manajemen risiko, IT Inventory dan penurunan dwelling time. Antara instansi yang terkait melalui INSW.
CCTV online. Tantangan perubahan lain penurunan Pre Customs
ini justru mengefisiensikan jumlah Clearance dapat dilakukan dengan Integrasi antar sistem tersebut juga
SDM yang diperlukan dengan melakukan sinergi dengan instansi diperlukan untuk merealisasikan
perbaikan kualitas SDM melalui teknis yang mengatur barang- prinsip single point of data
pelatihan dan diklat terutama barang yang terkena tata niaga submission, data processing, and
kemampuan meningkatkan analisis. dalam wadah INSW, mendorong decision making for customs
pemberlakuan manajemen risiko release and clearance of cargoes,
tunggal (ISRM) dan perbaikan yaitu dalam bentuk penyediaan
INSWmagz: Apakah target sarana dan prasarana untuk proses repositori tunggal secara
dwelling time saat ini sudah sesuai bongkar muat barang dari sarana virtual melalui INSW. Melalui
seperti yang ditargetkan Presiden? pengangkut. Penurunan Post repository ini setiap stakeholder
Kalau belum, mengapa belum bisa? Customs Clearance dapat dilakukan yang terkait dalam dwelling time
Apa saja kendalanya? Mengapa dengan mendorong pemberlakukan dapat mengambil, memproses, dan
kendala tersebut bisa terjadi ? DO Online, pemanfaatan konsep menyelesaikan proses bisnisnya
Bagaimana mengatasinya? hub and spoke, pelayanan 24/7, melalui INSW sehingga tercipta
pengembangan infrastruktur dan konsep pelayanan tunggal.
Heru Pambudi: Untuk proses fasilitas pelabuhan serta akses
Customs Clearance, target yang jalan ke dan dari pelabuhan.
ditetapkan Presiden sebesar INSWmagz: Sejauh ini,

0,5 hari telah tercapai. Untuk apakah peran itu sudah sejalan

periode Oktober 2016, waktu INSWmagz: Menurut Bapak, dengan keinginan Presiden? Jika

proses customs clearance telah apa peran penting INSW dalam diperlukan peran lain, peran

mencapai rata-rata 0,29 hari untuk memegang kendali pemenuhan apakah yang seharusnya dilakukan

5 pelabuhan besar seperti yang target dwelling time? INSW? Jika perlu kewenangan,

telah saya sebutkan tadi. Namun kewenangan apa yang harus

secara keseluruhan, angka dwelling dilaksanakan PP-INSW?

46
'XNXQJDQ\DQJ Heru Pambudi: PP-INSW Kementerian dan Lembaga dalam
GLSHUOXNDQDGDODK sudah dalam jalur yang benar (on satu wadah ISRM (Indonesia
NRPLWPHQVHOXUXK the track). Namun kedepannya Single Risk Management).
.HPHQWHULDQ INSW butuh kewenangan yang

GDQ/HPEDJD lebih besar untuk mensinergikan


INSWmagz:
seluruh stakeholder yang terkait
GDQVWDNHKROGHU dengan proses logistik sehingga Bagaimana seharusnya INSW
XQWXNPHQGXNXQJ tidak terbatas hanya mengelola ini di masa depan? Bagaimana

NHZHQDQJDQ persyaratan impor atas barang posisinya, perannya, fungsinya?


dan apa yang seharusnya dilakukan
33,16: larangan dan pembatasan dan tidak
pemerintah/negara (siapapun
sekedar mengelola barang lartas.
rezim penguasanya) terhadap

Kewenangan PP-INSW dapat INSW ini? Apa mimpi Bapak

diperluas sebagai koordinator tentang INSW di masa depan?

integrasi pelayanan, pengawasan


antar stakeholder di bidang logistik, Heru Pambudi: Harapan

s u a ra me re k a
tidak sekedar berbentuk integrasi saya di masa depan, PP-INSW
teknis sistem informasi, namun tidak hanya bertindak selaku
lebih diutamakan integrasi proses pengelola logistik impor dan
bisnis yang harmonis, simple ekspor, tetapi PP-INSW dapat
serta standar untuk seluruh bermetamorfosa menjadi institusi
kegiatan logistik yang terkait yang menaungi seluruh sistem
dengan proses impor dan ekspor. informasi di Indonesia dengan
suatu integrated system mulai
dari sistem logistik, sistem
INSWmagz: Jika diperlukan perdagangan, sistem moneter/
dukungan, dukungan seperti apa keuangan, sistem kependudukan,
yang harus diberikan kepada INSW sistem keamanan negara, sistem
sehingga PP-INSW mampu menjadi kepelabuhanan, sistem bandara,
sebuah institusi yang betul-betul perminyakan dan pertambangan,
spartan dalam mengurus sistem statistik dan sebagainya.
INSW ini dan betul-betul menjadi
single window-nya Indonesia Kedepannya PP-INSW
dalam hal ekspor impor? dapat menjadi jembatan
untuk mempercepat dan
Heru Pambudi: Dukungan menyederhanakan alur informasi
yang diperlukan adalah komitmen antara pemerintah, pihak swasta,
seluruh Kementerian dan dan masyarakat. PP-INSW juga
Lembaga dan stakeholder untuk diharapkan untuk menetapkan,
mendukung kewenangan PP- menyederhanakan, melakukan
INSW dalam mengkoordinasikan standardisasi dan menciptakan
proses logistik, proses perijinan lingkungan sistem yang terintegrasi
dan pemenuhan persyaratan antara pemerintah, pihak swasta,
impor. PP-INSW juga diberikan dan masyarakat guna menciptakan
kewenangan mensinkronisasi layanan yang konsisten, transparan,
kriteria risiko dari masing-masing simple, dan efisien. 7,0

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 47


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Bersandar
pada Dua
Pilar INSW

.LWDLQJLQDJDU,16:GDSDWLGHDOVHVXDL
GHQJDQHNVSHNWDVLNLWDVHPXD8QWXNLWXXQWXN
VDDWLQL\DQJGDSDWNLWDODNXNDQDGDODKSHQHJDVDQ
NHZHQDQJDQGDQSHQJXDWDQNHOHPEDJDDQQ\D
6HWHODKLWXNLWDDNDQPHQXMX,16:*HQ\DQJ
GDSDWPHPHQXKLVHPXDHNVSHNWDVL\DQJDGD
WHUKDGDS,16:

48
Wawancara INSWmagz: INSWmagz:
Khusus Sejak dilahirkan, INSW telah Apa cakupan dan pilar
banyak memberikan kontribusi INSW ke depan?
Staf Ahli Menteri penting bagi kegiatan ekspor-
Keuangan Bidang impor di negara ini. Bagaimana Susiwijono: INSW itu sejak
Organisasi, Birokrasi, latar belakang, fungsi dan mulai dikembangkan pada tahun
dan Teknologi peran INSW di masa depan? 2006, cakupannya lebih banyak
Informasi untuk keperluan kepabeanan
Susiwijono: (customs) dan perijinan ekspor dan
Saya ingin membahas fungsi impor dari Kementerian/Lembaga.
Susiwijono dan peran INSW secara umum. Namun demikian, INSW dapat
Mugiarso

s u a ra me re k a
Saat pertemuan dengan Menko juga dikembangkan sesuai dengan
Perekonomian beberapa waktu kepentingan dan kebutuhan
lalu, saya menyampaikan bahwa nasional. Untuk itu, INSW
sebenarnya single window memiliki dua pilar utama yaitu:
Salah satu bidan merupakan insiatif semua Trade Net dan Port Net. Banyak
yang menangani negara karena single window orang berfikir karena namanya
kelahiran INSW adalah system itu ada di banyak negara. National Single Window maka
Susiwijono Mugiarso. Dalam konteks regional ASEAN, semua sistem dapat dicangkokkan/
Kini pria berkacamata Negara Anggota telah sepakat diintegrasikan ke sistem INSW.
itu menjabat sebagai untuk mengembangkan ASEAN Padahal tidak demikian, sistem
Staf Ahli Menteri Single Window (ASW). yang dapat diintegrasikan ke
Keuangan Bidang INSW harusnya dalam cakupan
Organisasi, Birokrasi, dan Untuk itu, masing-masing dari 10 tugas INSW yang ada 4 kelompok,
Teknologi Informasi. Negara Anggota ASEAN diminta yaitu: proses kepabeanan,
untuk membangun National Single disini INSW dapat terkait dengan
Kepada Majalah INSW Window (NSW) yang nantinya dwelling time; proses perijinan
Magz (Ali Manshur & akan diintegrasikan kedalam ASW. ekspor dan impor, proses
Maulana Ali), selepas Pembangunan ASW sendiri sudah kepelabuhanan dan kebandar
bermain sepak bola, ada acuan atau reference-nya, udaraan, baik untuk layanan
Susiwijono memaparkan yaitu ASW Agreement dan untuk barang maupun layanan kapal; dan
"rahasia" penting teknisnya ada ASW Protocol. Oleh proses-proses lainnya untuk
bagaimana INSW karena itu, pembanguan Indonesia mendukung kinerja pelayanan dan
ini akan diposisikan National Single Window (INSW) pengawasan ekspor dan impor,
dan ditempatkan. harus sesuai acuran tersebut. contoh payment system, Devisa
Hasil Ekspor (DHE), sistem logistic,
supply chain, transportation, dsb.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 49


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Secara elemen data dan informasi,
INSW juga mengacu pada
standar internasional, yaitu:
UN/EDIFACT dan WCO data
model. Pada dasarnya INSW
mengintegrasikan informasi dan
menginterkoneksikan sistem dari
semua entitas yang terkait ekspor
dan impor, seperti Kementerian/
Lembaga, pelaku usaha, dll.

INSWmagz:
Apa sebenarnya tujuan INSW?

Susiwijono:
Tujuan INSW juga ada 4, yaitu:
meningkatkan efisiensi pelayanan,
efektivitas pengawasan,
optimalisasi penerimaan, dan
meningkatkan validitas dan
akurasi data. Pelayanan dan
pengawasan itu trade-off makanya
harus balance, kalau pelayanan
dipercepat pengawasananya bisa mengalami hambatan regulasi / dan Industri dan Pak Dirjen Bea
longgar, tetapi kalau pengawasan kepentingan nasional, sehingga dan Cukai ditugaskan oleh Menko
diperketat pelayanannya juga kecepatan perkembangan Perekonomian untuk menyusun
dapat tidak maksimal. Pimpinan setiap negara berbeda-beda. revisi perpres 76/2014 tersebut.
di tingkat nasional dalam
pengambilan keputusan perlu data INSW saat ini sudah memasuki
yang valid dan akurat, di sini INSW usia satu dekade, untuk itu INSWmagz:
seharusnya berperan. Jadi, INSW itu perlu di-review kembali peran Kewenangan seperti apa

cakupannya ada empat, tujuannya dan fungsinya karena saat ini yang akan diperkuat?

juga ada empat. Oleh karena sudah banyak sekali ekspektasi


itu, tidak semua insiatif dapat nasional terhadap INSW, baik dari Susiwijono:
diintegrasikan dalam INSW harus Kementerian/Lembaga maupun Semua berharap di tingkat
memenuhi 4 cakupan dan untuk kalangan swasta, namun INSW nasional harus ada yang lead, ada
kepentingan 4 tujuan tersebut. belum mendapat dukungan yang mengkoordinasikan antar
yang semestinya. Oleh Karena Kementerian/Lembaga. Kalau ditunjuk
Diantara 10 Negara Anggota ASEAN, itu, kami mengusulkan 2 hal Kementerian/Lembaga yang ada saat
Indonesia relatif paling cepat dalam untuk INSW, yaitu: penegasan ini, akan terbatas pada otoritas yang
membangun sistem NSW dan kewenangan INSW dan penguatan dimiliki sesuai dengan peraturan
paling siap untuk diintegrasikan kelembagaannya. 2 hal tersebut perundang-undangan yang memberi
kedalam ASW. Namun demikian, hanya dapat dilakukan dengan mandate pada Kementerian/Lembaga
pengembangan ASW tidak berjalan merevisi Perpres 76/2014. tersebut. Akan lebih bagus kalau
mudah, idealnya sekarang ASW Untuk itu, saya, bersama ditunjuk lembaga yang memang
sudah mulai diimplementasikan. Kepala PP-INSW, Deputi Menko sejak lahir diberikan kewenangan
Tetapi beberapa negara Perekonomian Bidang Perniagaan untuk mengkoordinasikan. INSW

50
mengintegrasikan sistem antar
Kementerian/Lembaga. Dulu itu
sulit mewujudkan sitem seperti itu.
INSW ini realtime digunakan untuk
pelayanan di seluruh Indonesia.
Semakin kesini semakin banyak
ekspektasi terhadap INSW, saat ini
'LDQWDUD1HJDUD ketergantungan terhadap INSW

$QJJRWD$6($1,QGRQHVLD sudah sangat tinggi. Sekarang


ini akan sulit sekali dibayangkan
UHODWLISDOLQJFHSDWGDODP pelayanan ekspor dan impor
PHPEDQJXQVLVWHP tanpa INSW. Oleh karena itu,
16:GDQSDOLQJVLDS harus balance antara ekspektasi
XQWXNGLLQWHJUDVLNDQ dan apa yang perlu diperkuat dari

NHGDODP$6: kelembagaan INSW. Untuk itu, saya


mendorong untuk mereview sistem
INSW dan sudah pantas untuk
digulirkan sistem INSW Gen-2.

s u a ra me re k a
INSWmagz:
Apakah pengembangan INSW
perlu dukungan DPR?

tepat untuk memenuhi


INSWmagz: Susiwijono:
Apakah INSW nantinya
kebutuhan tersebut. Belum, ini domain pemerintah.
akan bertanggung jawab
Kalau dukungan DPR dalam
langsung kepada Presiden?
arti pengawasan dan anggaran,
INSWmagz: itu memang tugas dan fungsi
Kewenangan tersebut tetap Susiwijono: Itu masalah DPR untuk mendukung
dalam koridor 4 cakupan teknis, nanti akan disesuikan. kita dari segi anggaran dan
dan 4 tujuan tadi ya Pak? Tapi intinya, ekspektasi mengawasi kita semua.
stakeholders memang
Susiwijono: Iya, menginginkan ada penguatan
cakupannya tetap 4 tersebut, kelembagaan, penegasan INSWmagz:
dan harus sesuai dengan kewenangan dan mandat yang Apa mimpi Bapak selaku

tujuan yang 4 tersebut. jelas INSW akan seperti apa. inisiator INSW?

Harus comply dengan standar


internasional dan protokol Susiwijono:
yang ada. Kita harus berpikir INSWmagz: Kita pengen agar INSW dapat
sistematis, tidak boleh kita Terkait usia INSW yang ideal sesuai dengan ekspektasi
asal niatnya baik tujuannya sudah satu dekade, apa kita semua. Untuk itu, untuk
baik, terus prosesnya tidak yang telah dilakukan INSW saat ini yang dapat kita lakukan
diperhatikan. Kita harus tetap dalam satu dekade ini? adalah penegasan kewenangan
mengacu pada cakupan, dan penguatan kelembagaannya.
tujuan, dan standar yang Susiwijono: Setelah itu, kita akan menuju
sudah kita tentukan diawal INSW faktanya itu merupakan INSW Gen-2 yang dapat memenuhi
dalam membangun dan bukti bahwa ada satu sistem semua ekspektasi yang ada
mengembangkan INSW. tingkat nasional yang dapat terhadap INSW. 7,0,16:0$*=

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 51


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
INSW Wawancara Khusus
Ketua Umum Dewan

Harus Pimpinan Pusat (DPP)


Asosiasi Logistik dan
Forwarder Indonesia (ALFI)

Diperkuat ..... Chairman ASEAN


Federation of Forwarders
Association (AFFA)

Yukki
Nugrahawan

Suara para pelaku usaha, pengguna Selama ini INSW dikelola dengan framework ASEAN untuk
INSW, akan menjadi "vitamin" cara sangat independen. Semoga transportasi dan cross border trade
yang menyehatkan perjalanan semakin baik ke depan. Sebab, sampai tahun 2025. Saya baru saja
INSW. PP-INSW mengelola tantangan ke depan di bidang kembali dari pertemuan UN-ESCAP
sistem INSW dengan 2 (dua) pilar, perdagangan sangat kompleks. dan memang di sana disampaikan
TradeNet untuk flow of documents Persaingan antarnegara sangat bahwa belum semua negara
(perijinan) dan PortNet untuk tinggi, sehingga dibutuhkan siap menerapkan ASW. Justru ini
pergerakan barang. Saat ini sistem sistem untuk memproses saatnya kita untuk membenahi
yang dijalankan baru TradeNet. barang ekspor dan impor secara dan mempersiapkan diri.
otomatis, seperti INSW ini. Secara geografis di ASEAN posisi
Majalah INSWMagz mencoba
menggali lebih dalam suara-suara Untuk itu, mau tidak mau kita paling bawah sehingga kita
lapangan untuk mengetahui performa INSW harus ditingkatkan hanya menjadi negara tujuan akhir
secara lebih "otentik" bagaimana seperti kecepatannya, servernya dari rantai kegiatan ekspor dan
sistem TradeNet ini berjalan. juga harus cukup karena transaksi impor. Padahal kita inginnya dapat
Rona-rona dan dinamika ekspor dan impor ke depan akan menjadi hub dalam perdagangan
lapangan yang dialami para semakin besar. INSW juga akan internasional. Ini merupakan
pelaku usaha diharapkan menjadi diintegrasikan dengan ASEAN tanggung jawab bersama, bukan
bagian penting penyempurnaan Single Window (ASW). Kami di hanya pemerintah seperti
sistem INSW ke depan. ALFI yang merupakan anggota dari PP-INSW tetapi juga seluruh
ASEAN Federation of Forwarder stakeholders termasuk private
Awak redaksi, Ali Manshur dan
Association (AFFA), bahkan saya sectors. Ke depan kita juga harus
Maulana Ali, mewawancarai
sendiri baru saja terpilih sebagai mulai fokus pada transportasi
Ketua Asosiasi Logistik dan
Chairman AFFA, akan selalu udara, saat ini fokusnya
Forwarder Indonesia Yukki
mendukung pengembangan INSW. masih di transportasi laut.
Nugrahawan berikut ini.

INSWmagz: Secara teknis, INSWmagz: Kontribusi


INSWmagz: Sebagai pelaku PP-INSW telah siap menerapkan apa yang diharapkan dari
usaha yang memanfaatkan sistem ASW. Namun implementasi ASW INSW untuk mendukung bisnis
INSW, bagaimana pandangan saat ini masih terkendala aspek logistik dan forwarder?
Anda tentang INSW? legal yaitu ratifikasi Protocol ASW Yukki N.: Ruang lingkup trade
Yukki N.: Saya mengapresiasi yang belum selesai. Bagaimana industry sangat luas mencakup
INSW yang sudah dijalankan pendapatnya tentang ASW? banyak pelaku usaha seperti
sejak tahun 2007. Di level ASEAN, Yukki N.: Kita tak perlu eskportir, importir, freight
INSW termasuk yang terdepan. khawatir karena memang forwarder, haulier, transport

52
operator, shipping liner, ocean di dunia. Artinya ini secara bisnis memang tantangan Indonesia ini
carrier, airline, terminal operator, merupakan opportunity untuk jauh lebih besar daripada negara lain
container depot, bank, insurance Indonesia. Apakah Indonesia mau karena kondisi geografisnya sebagai
provider, dll. Untuk itu, kami berperan sebagai pemain atau negara kepulauan dengan jumlah
mengharapkan layanan INSW hanya sebagai penonton pada pelabuhannya sangat banyak. Untuk
dapat menjangkau itu semua. Tadi kondisi seperti ini. Keberadaan itu, sekali lagi INSW harus didukung
disampaikan bahwa saat ini INSW saya di AFFA sebagai Chairman dengan anggaran yang besar
baru TradeNet, untuk itu kami bertujuan agar Indonesia semakin dan sumber daya yang memadai
juga mendorong agar PortNet-nya berperan aktif memanfaatkan untuk mendukung kelancaran
dapat segera dialankan sehingga opportunity di ASEAN. dan efisiensi ekspor dan impor.
layanannya untuk seluruh proses
ekspor dan impor dapat maksimal. INSWmagz: Bagaimana anggota INSWmagz: Bagaimana pelaku
ALFI merespon beberapa kendala usaha bidang logistik menghadapi
Untuk mewujudkan hal tersebut, yang masih terjadi di sistem INSW liberalisasi sektor logistik di ASEAN
DPP ALFI sejak awal mengusulkan selama ini seperti system down? yang sudah mulai berjalan.
dan mendukung agar INSW
dikelola oleh lembaga independen, Yukki N.: Tentunya banyak Yukki N.: Kami tidak khawatir
walaupun INSW lahirnya keluhan ya dari anggota. dengan liberalisasi logistik ASEAN,
dari Bea Cukai atau Kemenko Seharusnya 1 jam setelah system walaupun saya sendiri pada
Perekonomian. Semua pihak down, prosedur manual diterapkan. dasarnya tidak setuju sektor
sangat berkepentingan terhadap Namun dalam prakteknya kan logistik dibuka, karena pada

s u a ra me re k a
INSW, baik pelaku usaha maupun tidak bisa sepenuhnya berjalan dasarnya all the big players logistik
pemerintah, kalau proses ekspor seperti itu. Anggota keluhannya dunia sudah ada di Indonesia
dan impor lebih cepat maka lebih banyak ke dampak dari sejak lama, mungkin sejak 10 15
kegiatan ekonomi lebih efisien dan system down tersebut, karena dapat tahun yang lalu. Kita juga melihat
memacu pertumbuhan ekonomi. mengakibatkan biaya tambahan walaupun terbuka, tetapi tetap ada
akibat kontainer tertahan di aturan misalnya terkait dengan
Pola perdagangan dunia juga pelabuhan. Namun demikian, jumlah board of directors dari
saat ini sudah berubah dengan sejauh ini setiap kami sampaikan perusahaan asing yang investasi.
kemunculan e-commerce seperti keluhan responnya cukup cepat. Pengaturan ini juga dilakukan di
amazon.com, alibaba.com yang Saya juga mewanti-wanti agar negara lain seperti Singapura.
pola pengirimannya berbeda, anggota benar-benar clear dengan
lebih cepat dan dinamis. Dalam Kompetisi juga bagus untuk
keluhannya jangan sampai
kondisi demikian, kita harus memacu kinerja perusahaan. Ini
permasalahan pada jaringan di
bisa mendukung perusahaan saya pikir juga akan meningkatkan
kantornya tapi menyampaikan
e-commerce nasional untuk daya saing nasional. Namun
keluhan bahwa system down.
meningkatkan ekspor. demikian, kita harus terus
Oleh karena itu, INSW ini harus melakukan perbaikan-perbaikan
INSWmagz: Bapak baru didukung Pemerintah sepenuhnya. seperti layanan dari BUMN di
saja terpilih sebagai Chairman Anggaran harus ditingkatkan, bidang pelabuhan dan kebandaraan.
ASEAN Federation of Forwarders servernya diperbesar kapasitasnya. Misalnya dari segi biaya, kita
Association (AFFA), boleh di-update Acuannya seperti perusahaan lebih mahal dari negara lain.
perkembangan di forum tersebut? e-commerce besar yang daya Logistic Performance Index (LPI)
tahannya sudah teruji walapun kita tahun ini turun, tapi saya
Yukki N.: Posisi ASEAN di
yang akses sangat banyak. INSW kira itu bukan karena kita tidak
dunia sangat penting saat ini
harus diperkuat sehingga pada melakukan perbaikan, tetapi
karena secara perdagangan
saat frekuensi ekspor impor tinggi, lebih karena negara lain upaya
masuk dalam 7 besar dunia dan 3
kapasitas sistem tetap mampu perbaikannya lebih cepat. Jadi
besar di Asia. Perdagangan intra
melayani dengan baik dan cepat. semangat persaingan ini yang
ASEAN sendiri saat ini nilainya
terus kita tumbuhkan. Ini tugas
mencapai USD 1 triliun. Sedangkan Tidak ada salahnya kita juga bisa
bersama-sama baik Pemerintah
Indonesia merupakan pasar belajar dari negara-negara yang
maupun sektor swasta.
terbesar di ASEAN dan nomor 3 sudah maju dari segi IT. Tetapi

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 53


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
dibahas ada 4 dokumen prioritas
untuk dipertukarkan, yaitu Sanitary
and Phyto-Sanitary (SPS), Booking
Confirmation, Loading Confirmation,
dan Pre-Departure Cargo Report.

Pada pertemuan tersebut,


lanjut Harmen, Indonesia telah
menyampaikan hasil parallel
testing pertukaran e-CO secara live
antara Indonesia dan Singapura.
Berdasarkan hasil parallel testing
tersebut, Indonesia telah mengirim
944 data live CO sedangkan
Singapura tidak ada mengirim data
sama sekali. $/,0$16+85

Lewat Sistem ASW


Semua Data Dapat
Dipertukarkan
Secara Elektronik

Ini Hasil Agenda perumusan process flow, dimana


USAID-ACTI mengusulkan agar
Pertemuan TWG- proses dimulai dari pengiriman
ASW Malaysia ACDD dari Customs melalui
Dalam pertemuan ke-35 NSW masing-masing negara,"
Technical Working Group for kata Harmen, Selasa (26/4).
ASEAN Single Window (TWG-ASW) Pertemuan ke-35 Technical
Indonesia menyampaikan ASEAN Working Group for ASEAN Single
Customs Declaration Document Window (TWG-ASW) dihadiri
(ACDD) seharusnya dihasilkan dari oleh delegasi seluruh Negara
ekstraksi data PEB guna menjamin Anggota ASEAN, dan ASEAN
keakuratan data tersebut dari Secretariat (ASEC) serta USAID Deputi Bidang Hubungan
eksportir yang menyampaikan. ACTI Project, kecuali Brunei Antar Lembaga PP-INSW Harmen
Untuk proses di Indonesia, ekstraksi Darussalam, Kamboja, dan Filipina. Sembiring menghadirii pertemuan
akan dilakukan oleh INSW setelah
Harmen menjelaskan, ke-36 Working Group on Technical
menerima elemen data PEB dari Bea
pertemuan TWG-ASW juga telah Matters for ASW (TWG-ASW) di
dan Cukai untuk kemudian dikirim
membahas sejumlah agenda Phnom Penh, Kambajo pada 26 29
ke ASW gateway untuk dipertukarkan
antara lain: ASW Regional IT Juli 2016. Dalam pertemuan yang
dengan Negara Anggota ASEAN
Operation and Staffing Cost; dihadiri tiga negara Indonesia,
lainnya dalam kerangka ASW.
e-ATIGA Form D Message Singapura, dan Thailand tersebut
Hal itu dikemukakan Deputi Implementation Guideline; ASW berhasil sukses mempertukarkan
Bidang Hubungan Antar Lembaga Pilot Project Component-2 untuk data live Certificate of Origin (CO)
PP-INSW Harmen Sembiring yang pertukaran CO ATIGA Form D; Form D melalui sistem ASEAN
menghadiri pertemuan TWG-ASW rencana pertukaran Single Window (ASW).
pada 26-29 April 2016, di Sunway ASEAN Customs Selain perkembangan
Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia. Declaration pertukaran data CO Form D,
"Rencana pertukaran data ASEAN Document pertemuan TWG-ASW juga
Customs Declaration Document (ACDD). Selain itu, membahas beberapa agenda lain
(ACDD) saat ini telah pada tahap

54
seperti rencana pertukaran ASEAN
Customs Declaration Document
(ACDD) dan Electronic Sanitary
and Phyto-Sanitary (e-SPS) serta
pembentukan Project Management
Office (PMO) untuk menjaga
keberlanjutan pengelolaan ASW.

"Kedepan semua data atau


dokumen yang terkait ekspor
impor antar negara anggota
ASEAN akan dipertukarkan secara
elektronik melalui sistem ASW,"
Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta. fasilitas ekspor-impor yang
ujar Harmen, Jumat (26/7).
Kunjungan delegasi Mesir tersebut ada di Jakarta dan sekitanya
Harmen menjelaskan, data dalam rangka mempelajari seperti fasilitas bea dan cukai
live CO Form D merupakan data dan bertukar pikiran tentang di Pelabuhan Tanjung Priok,
elektronik dari CO Form D yang pengalaman Indonesia dalam fasilitas Karantina di Bandara
selama ini pengirimannya masih membagun sistem Indonesia Sukarno-Hatta, fasilitas Dryport
secara manual menggunakan National Single Window (INSW). Cikarang dan data center INSW
hardcopy yang dimanfaatkan oleh yang dikelola oleh PT. Electronic

@ th e mome nt
"Kunjungan delegasi
importir untuk mendapatkan Data Interchange Indonesia
Pemerintah Mesir ke INSW kali ini
pengurangan / penghapusan bea
menunjukkan perluasan hubungan Pada hari pertama
masuk sesuai perjanjian Free
kedua negara ke bidang fasilitasi kunjungan 14 Maret 2016,
Trade Agreement (FTA) antar
perdagangan. Dalam bidang single delegasi Pemerintah Mesir akan
Negara Anggota ASEAN. Dengan
window, Indonesia relatif lebih bertemu pimpinan Ditjen Bea dan
pengiriman data secara elektronik,
maju dari Mesir," kata Djadmiko. Cukai dan PP-INSW. Pertemuan
maka proses pemberian bea masuk
tersebut difokuskan pada
preferential tersebut dapat lebih Oleh karena itu, kata Djadmiko,
penjelasan mengenai bagaimana
cepat sehingga mempercepat pemerintah Mesir berkepentingan
sistem INSW dioperasikan untuk
pula proses ekspor dan impor untuk bertukar pengalaman
mengintegrasikan pelayanan
antar negara anggota ASEAN. dengan Indonesia mengenai upaya
perizinan Kementerian/Lembaga
pengembangan sistem INSW dalam
Ratifikasi Protocol of secara elektronik, termasuk juga
rangka meningkatkan fasilitasi
Legal Framework to Implement inhouse system Bea dan Cukai
dan efektivitas pegawasan ekspor/
ASW (PLF) dan endorsement (CEISA) dalam rangka percepatan
impor di negara tersebut.
terhadap amandemen Operational proses penyelesaian kepabeanan
Certification Procedure (OCP) oleh Selama kunjungan di (customs clearance). Selain itu,
semua negara anggota ASEAN Indonesia 14-18 Maret 2016 pertemuan juga membahas
diperlukan agar data live CO Form D delegasi Pemerintah Mesir yang concern Delegasi Pemerintah
yang secara teknis sudah berhasil dipimpin oleh General Eng. Mesir mengenai pengalaman
dipertukarkan tersebut secara Mohamed Alaa Abdel-Karim, Indonesia dalam mengatasi
efektif dapat dipakai sebagai dasar Deputy Minster of Trade and masalah illegal export-import
untuk memberikan bea masuk Industry / Chairman of the General (penyelundupan) termasuk
preferential. $/,0$16+85 Organization for Import and juga mengenai peran sistem
Export Control (GOEIC) membawa teknologi informasi seperti INSW
Delegasi 14 pejabat dari Kementerian da CEISA dalam mencegah
Keuangan, Kementerian illegal export/import dimaksud.
Pemerintah Mesir Perdagangan dan Industri,
Kunjungi INSW Menurut data tahun
Kementerian Perhubungan,
2015, nilai perdagangan kedua
Kepala PP-INSW Djadmiko dan Kementerian Pertanian.
negara tercatat sebesar USD
menerima kunjungan delegasi Selain itu, lanjut Ketua PP- 1,4 miliar, dimana Indonesia
Pemerintah Mesir, Senin (14/3), INSW, delegasi Pemerintah Mesir mencatatkan surplus perdagangan
di Kantor PP-INSW, Gedung dijadwalkan untuk melakukan bilateral senilai USD 954
Sumatera Lantai 5, Kantor Pusat kunjungan lapangan ke beberapa juta. $/,0$16+85

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 55


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Customs UNI-PASS Internastional Agency
(CUPIA) di Seoul, dan Ministry of Trade,
Industry, and Energy (MOTIE) di Sejong.

Muwasiq, Kamis (1/9) menjelaskan,


maksud dari kunjungan ke Korea
Selatan tidak lain karena sudah lebih
lama memulai pembangunan single
window bersamaan dengan kampanye
paperless trade, pada tahun 1991.
Inisiatif dibentuknya single window
berasal dari pemerintah, yaitu MOTIE
dan KCS. Sistem single window
Penerapan NSW Ocean Booking Confirmation, diimplementasikan menggunakan
Loading Confirmation; dan platform TradeHub yang dioperasikan
Harus Merata Pre-Departure Export Manifest oleh KT Net mulai tahun 2007.
di ASEAN Summary serta dokumen
"Keterlibatan langsung Prime
karantina yaitu Sanitary and Phyto-
Pada Selasa (1/3) bertempat Minister Korea Selatan sangat
Sanitary (SPS)," ungkap Edy.
di Hotel Aston Jambi, Deputi Menko besar dalam efisiensi perizinan
Perekonomian Bidang Koordinasi Pertemuan ASW-SC ke-16 perdagangan ini," ungkapnya.
Perniagaan dan Industri Edy Putra membahas beberapa isu, antara
Muwasiq menjelaskan, alur proses
Irawady, selaku Dewan Pengarah lain: ratifikasi the Protocol of
perizinan perdagangan internasional
Indonesia National Single Window Legal Framework to Implement
Korea Selatan berbeda dengan
(INSW) membuka pertemuan ke-16 ASW (PLF), Post Implementation
Indonesia. Di Indonesia, izin final ekspor
ASEAN Single Window Review (PIR), ASEAN Customs
dan impor berada dalam kewenangan
Steering Committee Declaration Document (ACDD),
Kementerian Perdagangan, sedangkan
(ASW-SC). Pertemuan Sanitary and Phyto-Sanitary
di Korea Selatan berada di masing-
itu delegasi dari Certificate (SPS), Project
masing kementerian/lembaga, kecuali
semua negara Anggota Management Office (PMO), dan
untuk special case seperti ekspor atau
ASEAN, Sekretariat pembiayaan ASW setelah bantuan
impor senjata.
ASEAN, dan United State Agency for USAID berakhir pada Maret 2017.
International Development (USAID). Tugas MOTIE, kata Muwasiq,
"Pada pertemuan tersebut
hanya menerbitkan general regulation
Pertemuan itu dihadiri delegasi Indonesia menyampaikan posisi
dan menlakukan trade promotion.
dari semua negara Anggota ASEAN, bahwa kontribusi negara anggota
Sama halnya dengan di Indonesia,
Sekretariat ASEAN, dan United State ASEAN harus merata/equal,
permasalahan dalam menerapkan
Agency for International Development sehingga dapat mendorong negara
single window antara lain kurangnya
(USAID). Dalam pertemuan tersebut yang NSW-nya belum siap untuk
promosi mengenai sistem single
akan membahas beberapa isu seperti mempercepat pembangunan NSW-
window, sedikitnya kementerian yang
pembiayaan dan instrumen legal yang nya," jelas Edy. $/,0$16+85
berpartisipasi karena kendala hukum
diperlukan untuk penerapan ASW.
dan regulasi, serta kekhawatiran pada
Edy menjelaskan, ASEAN NSW Menuju Gen-2, kementerian bahwa dengan adanya
Single Window (ASW) adalah sebuah single window akan mengambilalih
Buah Tangan
infrastruktur teknologi informasi kewenangan mereka, dan beberapa
yang memungkinkan pertukaran dan Dari Korea kementerian belum menerapkan
pengintegrasian data dan informasi Delegasi Indonesia dipimpin otomasi dalam pengurusan perijinan.
secara elektronik diantara National Deputi Bidang Pengembangan
Single Window (NSW) Negara- dan Operasional Sistem PP-INSW
negara Anggota ASEAN. Pada tahap Muwasiq M Noor melakukan
awal, ASW akan mempertukarkan kunjungan ke Korea Selatan
dokumen electronic certificate of pada 1-2 September 2016. Pada
origin (Surat Keterangan Asal / SKA) kesempatan tersebut delegasi
diantara negara anggota ASEAN. melakukan pertemuan dengan
"ASW direncanakan akan empat intitusi yang terkait dengan
mempertukarkan ASEAN Customs implementasi single window di
Declaration Document (ACDD) dan Korea Selatan, yaitu Korea Trade
dokumen-dokumen logistik seperti Network (KT-Net) di Seoul, Korea
Customs Services (KCS) di Daejon,

56
Solusi yang dilakukan Korea Deputi Bidang Hubungan yang dinilai sebagai inisiatif yang
Selatan dalam menanggulangi Antar Lembaga PP-INSW Harmen sangat bagus untuk mempercepat
permasalahan-permasalahan Sembiring mengatakan, pengelolaan proses customs clearance dan
tersebut adalah dengan mencari portal Indonesia National Single memperpendek waktu dwelling time.
hubungan antar kementerian, tetap Window (INSW) sudah cukup maju,
Harmen mengatakan, delegasi
menggunakan sistem yang sudah sehingga banyak negara yang
juga melakukan kunjungan lapangan
ada, tidak terburu-buru dalam yang mau mempelajari. Kali ini
ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk
menambah kementerian yang Pemerintah Yordania mengirimkan
melihat pelaksanaan prosedur ekspor
terhubung ke sistem single window, delegasi untuk belajar INSW.
dan impor secara elektronik melalui
membangun single window sistem
Kunjungan delegasi Pemerintah sistem INSW dan meninjau fasilitas
sebagai sistem yang independen,
Jordania yang dipimpin oleh Col. monitoring and control room yang
harmonisasi data dengan
Ahmed El Alem, IT Director, Jordan ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
koordinasi bersama, membuat
Customs tersebut difasilitasi oleh
sebuah tim yang bertugas untuk Dalam kesempatan tersebut
United Nation Development Program
mengkoordinasikan bisnis proses Barantan menawarkan kerjasama
(UNDP), yang menilai sistem INSW
dan format data. dengan pemerintah Jordania untuk
sudah cukup maju sehingga patut
dapat mempertukarkan data sertifikat
Berdasarkan pertemuan untuk dijadikan tujuan study visit
secara elektronik (e-certificate),
tersebut, beberapa hal dari single dari negara-negara yang mendapat
sebagaimana saat ini telah dilakukan
window Korea Selatan dapat bantuan dari UNDP. Sebelumnya,
antara Indonesia dengan Belanda,
diadopsi oleh Indonesia yaitu pada bulan Maret 2016, UNDP juga
Selandia Baru dan beberapa negara
adanya political will yang kuat dari telah memfasilitasi kunjungan
lainnya. Pada roundtable consultation
kepala pemerintahan, mekanisme delegasi Pemerintah Mesir ke INSW.
dihadiri oleh perwakilan dari
penganggaran ruti pengoperasian
"UNDP melihat sistem PP-INSW, Ditjen Bea dan Cukai,

@ th e mome nt
sistem, adanya partnership
Portal INSW sudah cukup maju, Kementerian Perdagangan, Badan
untuk menjamin kelangsungan
sehingga Indonesia ini banyak Karantina Pertanian dan BPOM
operasional sistem, adanya sistem
mendapat kunjungan delegasi membahas berbagai isu teknis
reward and punishment, serta
beberapa negara untuk belajar dalam operasional sistem INSW
terawasinya aktivitas infrastruktur
dalam pengelolaan sistem portal," termasuk tantangan yang dihadapi
oleh Customs maupun operator
kata Harmen, Senin (29/8). dalam pembangunan sistem INSW.
single window.
Dalam kunjungan ke Indonesia "Kunjungan delegasi Pemerintah
Sementara itu, rencana PP-
delegasi Pemerintah Yordania Jordania kali ini diharapkan dapat
INSW untuk membangun single
melakukan courtesy call dengan berkontribusi pada penguatan
submission mechanism dengan
Deputi Menko Perekonomian hubungan ekonomi dan peningkatan
menggunakan superset data
Bidang Koordinasi Perniagaan dan volume perdagangan kedua Negara,"
element pada INSW Gen2 perlu
Industri Edy Putra Irawady, selaku harap Harmen. $/,0$16+85
dipertahankan. Sebagaimana telah
Wakil Sekretaris Dewan Pengarah
dipaparkan, penggunaan superset
PP-INSW. Deputi Menko seperti
data element bahkan belum Pertemuan ke-17 ASWSC
dikutif Harmen, menekankan pada
diterapkan oleh Korea Selatan. di Manila, Filipina
hubungan bilateral kedua Negara
7$7,$1$-$75,1$35$6$67,
yang berjalan baik selama ini
dalam berbagai bidang, mulai dari "Forum Sosialisasi
Pemerintah Yordania budaya, pertahanan dan ekonomi. ASW Difokuskan
Diharapkan hubungan ekonomi
Belajar Sistem kedua negara dapat dikembangkan
Pada UMKM"
Single Window lebih dalam salah satunya melalui Indonesia mengikuti Pertemuan
pertukaran pengalaman dalam ke-17 ASEAN Single Window Steering
penyelenggaraan sistem elektronik Committee (ASWSC) diselenggarakan,
untuk kegiatan ekspor dan impor, 6 8 September 2016, di Sofitel Hotel,
seperti sistem single window yang Manila, Filipina. Pertemuan tersebut
sudah berjalan di Indonesia. Mr. Vincent Philip Maronilla, Attorney
3, Assessment of Coordination Group,
Pada kesempatan tersebut
Philippines Bureau of Customs.
delegasi juga dijelaskan mengenai
pelaksanaan manajemen resiko Deputi Bidang Hubungan
pada Ditjen Bea dan Cukai, termasuk Antar Lembaga PP-INSW Harmen
rencana penerapan Indonesia Sembiring yang memimpin delegasi
Single Risk Management (ISRM) Indonesia, Selasa (6/9) mengatakan,

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 57


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pertemuan membahas beberapa dokumen e-SPS, dimana studi dan dokumen lainnya, yang berkaitan
agenda, antara lain: Ratifikasi tentang e-SPS telah dilaksanakan dengan aktivitas ekspor, impor
Protocol on the Legal Framework oleh konsultan mulai awal dan logistik secara elektronik.
to Implement the ASW (PLF), Agustus 2016 dan telah diterbitkan
Dalam menjalankan tugasnya,
Status ASEAN Customs Declaration Inception Report, dimana pada
PPINSW mempunyai dua misi
Document (ACDD), Pertukaran laporan tersebut konsultan
utama. Yakni, menjaga sistem
dokumen Sanitary and Phyto-Sanitary merekomendasikan untuk
INSW yang sudah berjalan selama
secara Elektronik (e-SPS), dan ASW menggunakan International Plant
ini agar tetap dapat beroperasi.
Work Plan 2017. Berkenaan dengan Protection Conventions (IPPC)
Dan, menyiapkan pengembangan
ratifikasi PLF, Indonesia melaporkan e-Phyto sebagai basis penentuan
sistem INSW Generasi II [INSW
bahwa saat ini draft Peraturan persyaratan phyto-sanitary. Studi
Gen2] dengan target pengoperasian
Presiden (PP) sebagai instrument tersebut akan menghasilkan
sistem secara penuh pada 2019.
ratifikasi telah selesai dibahas antar preliminary report untuk direview
Kementerian dan telah dikirimkan oleh ASEAN Sanitary and Phyto- Pengembangan INSW-G2 perlu
ke Kementerian Hukum dan HAM Sanitary Contact Points (ASCP). dilakukan mengingat sistem INSW
untuk dilakukan harmonisasi. yang ada saat ini belum optimal.
Dijelaskan, di dalam
Kebutuhan layanan publik di bidang
"Setelah proses harmonisasi preliminary report tersebut
penanganan kegiatan eksporimpor
selesai, Menteri Keuangan akan juga akan mencakup message
dan logistik nasional yang terus
menyampaikan draft Peraturan implementation guide and process
berkembang perlu diakomodir.
Presiden tersebut ke Menteri Luar certification pertukaran e-SPS.
Implementasi INSW Gen2 juga
Negeri untuk selanjutnya diteruskan Preliminary report tersebut akan
dalam rangka memenuhi komitmen
ke Menteri Sekretaris Negara dibahas terlebih dahulu pada
regional maupun internasional.
untuk proses penandatanganan The e-SPS Data Harmonisation
oleh Presiden," paparnya. Workshop pada tanggal 24 25 Sistem INSW-G2 yang tengah
November 2016 di Yogyakarta, dipersiapkan PPINSW lebih fokus
dan selanjutnya dibahas pada pada integrasi proses bisnis antar
pertemuan ASCP pada Maret Kementerian/Lembaga. Dimulai
2017. $/,0$16+85 sejak pengurusan perizinan hingga
realisasinya. Tak hanya itu. Generasi
PPINSW Siap kedua INSW ini juga mengelola
Jalankan Misi pergerakan barang, sehingga pelaku
usaha tidak harus berhadapan dengan
Pengelola Portal Indonesia banyak Kementerian/Lembaga.
National Single Window (PP
INSW) kini telah beroperasi penuh Guna mendukung
dan siap menjalankan misi. pengembangan INSW G2 tersebut,
Keberadaannya menggantikan Tim Deputi I Bidang Proses Bisnis PP
Persiapan INSW yang sudah bekerja INSW menetapkan Program Kerja
Pertemuan ke-17 ASEAN Single
sejak 2007. Lembaga ini dibentuk tahun 2016. Salah satunya adalah
Window Steering Committee (ASWSC)
oleh Menteri Keuangan melalui melakukan pemetaan proses bisnis
diselenggarakan pada tanggal 6 8
Peraturan Menteri Keuangan dokumen perizinan atau dokumen
September 2016, di Sofitel Hotel,
Nomor: 138/PMK.01/2015 lainnya terhadap 14 instansi terkait
Manila, Filipina, dipimpin oleh Mr.
tanggal 15 Juli 2015 sebagai dengan kegiatan eksporimpor.
Vincent Philip Maronilla, Attorney 3,
pelaksanaan dari Peraturan Karena itu, diperlukan dukungan
Assessment of Coordination Group,
Presiden Nomor 76 Tahun 2014 dari Kementerian/Lembaga untuk
Philippines Bureau of Customs,
tentang Pengelola Portal Indonesia melakukan penyesuaian proses bisnis
dengan dihadiri oleh seluruh
National Single Window. perizinan dan dokumen lainnya,
perwakilan dari Negara Anggota
berkaitan dengan kegiatan ekspor,
ASEAN dan ASEAN Secretariat
PPINSW adalah impor, dan logistik. Kesemuanya itu,
(ASEC). Delegasi Indonesia dipimpin
unit organisasi noneselon nanti, diterjemahkan dan dirumuskan
oleh Deputi Bidang Hubungan Antar
yang berada di bawah dan melalui Enterprise Architecture (EA).
Lembaga PP-INSW, didampingi
bertanggungjawab kepada
oleh Kepala Subdivisi Kerjasama Rangkaian agenda kegiatan
Menteri Keuangan. Tugas utama
Luar Negeri, PP-INSW. pemetaan (mapping) proses bisnis
PPINSW adalah melaksanakan
pengelolaan Portal INSW dokumen perizinan atau lainnya yang
Dalam pertemuan tersebut,
dalam penanganan dokumen telah dilakukan oleh Kedeputian
lanjutnya, ACTI melaporkan
kepabeanan, dokumen perizinan I. Mulai tanggal 16 Agustus 2016
perkembangan rencana pertukaran

58
hingga 4 Oktober 2016 dilakukan melaksanakan tugas dan mengembangkan sistem INSW
kegiatan dengan pembagian jadwal, tanggungjawab guna mempercepat Generasi II (Gen2 ). INSW generasi
yakni pertama, tanggal 16, 18, dan dan memudahkan proses terbaru ini diikembangkan untuk
19 Agustus 2016: unit Karantina administrasi eksporimpor. "Salah menyempurnakan fungsi sistem INSW
di Kementerian Pertanian dan satu hal penting yang harus dalam melayani kegiatan ekspor
Kementerian Kelautan dan Perikanan. dilakukan adalah pengembangan impor secara elektronik. Gen2 ini
INSW Generasi Kedua (Gen2) menyeluruh mulai dari pengajuan
Kedua, 7 September 2016:
dan penerapan Indonesia Single perizinan sampai pelepasan
Kementerian Pertanian. Ketiga,
Risk Management (ISRM)," tegas kargo di pelabuhan," ujarnya.
8 September 2016: Kementerian
Djadmiko usai serah terima sistem
Kelautan dan Perikanan dan Selain itu, sebagai tindaklanjut
INSW dari Tim Persiapan INSW ke
Kementerian Lingkungan Hidup & dari amanat Paket Kebijakan
PPINSW, Rabu (20/7), di Kantor
Kehutanan. Keempat, 14 September Ekonomi pemerintah, PPINSW
Kemenko Perekonomian, Jakarta.
2016: Kementerian Perindustrian juga mengkoordinasikan penerapan
dan Kementerian Energi dan Penandatanganan serah Indonesia Single Risk Management
Sumber Daya Mineral. Kelima, 15 terima Berita Acara dilakukan (ISRM). ISRM merupakan mekanisme
September 2016: Kementerian antara Deputi Menko Perekonomian untuk memberikan treatment
Perdagangan. Keenam, 20 September Bidang Koordinasi Perniagaan dan yang sama bagi pelaku usaha
2016: Kementerian Kesehatan dan Industri selaku Ketua Pelaksana dalam pengurusan perizinan di
BPOM. Ketujuh, 21 September Harian Tim NSW Edy Putra Kementerian/Lembaga sesuai
2016: Kementerian Komunikasi dan Irawady dengan Kepala PPINSW dengan tingkat risikonya.
Informatika dan Bapeten. Kedelapan, Kementerian Keuangan Djadmiko.
Djadmiko meyakini dengan
22 September 2016: Kepolisian
Seperti diketahui, sistem INSW pengembangan INSW Gen2

@ th e mome nt
RI, Kementerian Pertahanan, dan
sudah beroperasi sejak 2007. Kala dan ISRM, fungsi sistem INSW
Bank Indonesia. Dan, kesembilan, 4
itu, pengelolaan dilakukan oleh akan semakin maksimal dalam
Oktober 2016: Ditjen Bea dan Cukai.
Tim adhoc lintas Kementerian/ memberikan pelayanan kepada
Serangkain kegiatan mapping Lembaga, yang dikenal dengan Tim pelaku usaha ekspor, impor
tersebut diharapkan dapat Persiapan INSW. Tugas Tim Persiapan dan logistik. "INSW Gen-2 juga
memberikan beberapa hasil. Yakni, berakhir setelah terbitnya Peraturan dirancang untuk dapat menyediakan
teridentifikasi dan terpetakannya Presiden Nomor 76 Tahun 2014. data perdagangan yang real
proses penerbitan perizinan ekspor Prespres tersebut mengamanatkan time, sehingga bermanfaat untuk
impor dan dokumen lainnya yang pembentukan Pengelola Portal proses pengambilan kebijakan
berkaitan dengan kegiatan ekspor, INSW, yang merupakan lembaga Pemerintah," imbuhnya.
impor, dan logistik di masing- permanen, bertanggungjawab
Sumber: Artikel: Serah
masing Kementerian/Lembaga. terhadap pengoperasian dan
Terima Pengelolaan Sistem Insw
Kemudian, teridentifikasinya Service pengembangan sistem INSW.
Dari Tim Persiapan Nsw Kepada
Level Agreement (SLA) penerbitan
Djadmiko menambahkan, PPINSW $/,0$16+85
perizinan. Teridentifikasinya
saat ini PP-INSW sedang
pola kebijakan perizinan.
Serta, tersusunnya rancangan
peta proses perizinan.

6XPEHU$UWLNHO.HJLDWDQ3HPHWDDQ
3URVHV%LVQLV.HPHQWHULDQ
/HPEDJD'DODP3HQDQJDQDQ
'RNXPHQ3HUL]LQDQ'DQ'RNXPHQ
/DLQQ\D<DQJ%HUNDLWDQ'HQJDQ
.HJLDWDQ(NVSRU,PSRU'DQ/RJLVWLN
5,'.<,5)$1:,5$87$0$

Kepala PP-INSW:

Gen2 dan ISRM


Kunci INSW
Kepala PP-INSW Djatmiko
mengatakan, Pengelola Portal
INSW siap bekerja keras untuk

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 59


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Melawan
Ketakutan
Proses
Elektronik

Sampai saat ini banyak yang berpendapat bahwa proses


manual lebih aman dari proses elektronik. Pendapat ini
semakin kuat dengan beredarnya tayangan di media sosial
yang memperlihatkan bagaimana programmer bisa dipaksa
untuk mengubah data dari status blokir menjadi proses
dapat dijalankan kembali.

Memang, pada masa lalu, perubahan data oleh programmer sangat


dimungkinkan. Namun, dengan adanya undang-undang ITE dan
peraturan pendukungnya maka perubahan data dan aplikasi
Oleh: operasional langsung oleh programmer merupakan pelanggaran
hukum. ini dikategorikan sebagai upaya pemalsuan atau perubahan
Hari S. Noegroho
data oleh yang tidak berhak. Peraturan ITE mewajibkan banyak
Deputi Bidang Proses
Bisnis PP-INSW persyaratan dalam pelaksanaan proses elektronik agar layak hukum.

60
Bagaimana pengamanan akses
terhadap data? Transparansi
berarti data dan informasi bisa
diketahui dan diubah oleh para
petugas atau/ pejabat sesuai
dengan tugas dan tanggung
jawabnya. Seorang pimpinan hanya
bisa melihat isi data. Seorang
penyelia hanya memberikan
persetujuan isi data. Dan, proses
entry data atau perubahan hanya
bisa dilaksanakan oleh petugas
pelaksana atau pemohon layanan.
Dengan begitu, setiap perubahan
data harus dilaksanakan bersama.

o a se
Bila pemisahan tugas dan tanggung
jawab, prosedur pelaksanaan
hingga fasilitas dan kelengkapan
seluruh jejak proses dilaksanakan
sesuai undang-undang, maka
kebutuhan proses untuk menjadi seluruh proses elektronik menjadi
dasar pembuatan program. Dari proses yang sangat auditable. Tidak
sana programmer mengerjakan mungkin ada rekayasa tanpa jejak,
di mesin nonoperasional. Ketika sebagaimana pada proses manual .
program selesai, programmer tidak
diizinkan langsung memasang Mengenai tandatangan digital,
program untuk bisa dipergunakan banyak orang awam salah mengerti
secara operasional. Ada prosedur dengan maksud tersebut. Banyak
tes kelayakgunaan program oleh yang berpikir, tanda tangan digital
Dalam terapan proses data untuk tim User Acceptance Test (UAT). adalah hasil scan tanda tangan
mendukung UU ITE dikenal yang dibubuhkan di dokumen
adanya standar ITGovernance. Program aplikasi yang lolos test dalam proses komputer. Anggapan
Artinya, semua proses wajib UAT selanjutnya diserahkan kepada awam ini berkonsekuensi pada
diamankan dan dilindungi dengan petugas Data Center Operation untuk kekhawatiran dokumen elektronik
jejak elektronik yang memadai. dipasang di mesin operasional dan mudah dipalsukan. Padahal,
Untuk itu, data sistem dan di-backup. Untuk pengamanan tanda tangan digitial adalah hasil
operasional harus dilindungi operasional, baik petugas data serangkaian proses yang tercatat
dengan prosedur dan pembagian center maupun programmer tidak untuk memastikan dokumen
tugas agar tidak ada rekayasa data diperkenankan memiliki password elektronik bisa diterbitkan setelah
dan informasi dengan mudah. untuk melakukan perubahan disetujui secara elektronik oleh
data. Kecuali, menjalankan pemilik kewenangan. Tentu
Misalnya, ada kebutuhan aplikasi. tugas proses sesuai prosedur bukan dalam bentuk hasil
Sebelum digunakan akan dianalisa tetap yang wajib dipatuhi dan scan tanda tangan yang bisa
oleh petugas yang paham menjadi objek pemeriksaan. dipalsukan oleh siapa saja.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 61


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Menguji
Kelayakan
Bagi layanan publik,
banyak cara menguji
kelayakan dokumen
elektronik. Bisa
menggunakan alat
khusus maupun
sarana yang dimiliki
banyak orang, seperti Contoh, untuk mengamankan rahasia dan makin berharga
smartphone. Cara- e-KTP, digital signature data yang dikirim, maka standar
cara ini perlu perlu dapat dibuktikan dengan yang diperlukan semakin tinggi.
mempergunakan handphone
disosialisasikan ke
yang memiliki Near Field Ketakutan lainnya adalah masih
publik agar mereka Communication (NFC) Reader. banyak yang menganggap
bisa meyakini dokumen Untuk membuktikannya, programmer dapat mengakses
antara photo pada KTP dengan database untuk melakukan
yang diterima asli dan
Photo hasil baca NFC Reader perubahan data tanpa jejak.
layak hukum. di layar HP akan sama. Dan Bisa jadi ini benar, bila database
banyak cara lain sesuai dengan dibuat asal jadi tanpa terapan
sistem pengamanan digital manajemen data. Dengan
signature yang dianut. Tentu manajemen data, keamanann
sangat memudahkan karena akses data dapat direncanakan
hanya membutuhkan jaringan hingga ke data elemen terkecil.
internet, tanpa harus datang Setiap data elemen mengatur
ke kantor untuk mencetak siapa saja yang diizinkan
dokumen asli yang layak hukum. membaca, siapa yang boleh
merubah dan siapa yang
Banyak orang awam yang boleh melihat. Jadi, seorang
berpikir bahwa penyampaian programmer bila tidak memiliki
data dari komputer ke komputer hak akses maka ia tidak akan
melalui jaringan tidaklah aman. bisa membuka data yang
Umumnya khawatir akan rusak diinginkan, meski program
karena gangguan jaringan tersebut hasil buatannya.
Oleh: maupun gangguan pengintip.
Hal ini tidak semuanya benar, Dalam UU ITE pasal 6 diatur,
Hari S. Noegroho
tergantung standar pengamanan data elektronik sah bila isinya
Deputi Bidang Proses
Bisnis PP-INSW yang dipergunakan dalam sama dengan isi pada data
pengiriman data. Semakin base penerbit, dan kelayakan

62
proses harus bisa dibuktikan
dengan semua catatan dan jejak
lengkap yang wajib dipenuhi.
Dengan demikian, data dalam
proses elektronik merupakan
validasi data yang tidak bisa
dibantah secara hukum apabila Ini, memiliki potensi risiko sangat dilaksanakan. Baik dari pimpinan
sama dengan isi data basenya. tinggi terhadap keabsahan hukum sebagai objek sosialisasi
data yang digunakan, kebocoran maupun pengguna layanan, agar
Dengan adanya landasan hukum data strategis negara ke pihak lain. manfaat TIK menjadi optimal.
ini, proses elektronik bisa
terhindari dari dokumen aspal. Di sisi lain, masih banyak pejabat Jelaslah, ketidakpahaman akan
Melalui validasi elektronik yang belum paham mengapa tatakelola dan governance dalam
barikade dibuat berlapis. Jadi, rekaman data e-KTP setelah di penggunaan TIK untuk layanan
walaupun formulir asli, hasil print verifikasi ke Pusat bisa diblokir transaksi dan informasi merupakan
out komputer dan tanda tangan untuk tidak bisa dicetak ke faktor utama lambatnya manfaat
asli, namun bila tidak sama isinya form e-KTP. Pemblokiran ini TIK dan terapan UU ITE dalam

o a se
dengan yang tercatat di database sebenarnya menunjukan, data layanan publik di Indonesia.
penerbitnya, maka dokumen rekaman dari orang dengan Dengan tidak adanya sosialisasi
tersebut tidak bisa dipergunakan. sidik yang sama sudah pernah yang memadai, bukan hanya
diterbitkan e-KTP di tempat lain. masalah keamanan informasi
elektronik saja yang tidak diketahui
Ketidakpahaman manfaat pejabat maupun masyarakat.
fasilitas transaksi elektronik Tetapi, manfaat dari penggunaan
juga menyebabkan banyak yang ITE atas aplikasi yang adapun
berpikir bahwa komputer hanya banyak yang tidak dipahami.
menjadi pengganti mesin ketik
dan mesin hitung. Banyak yang Sangat disayangkan bila fungsi
Ketidakpahaman banyak pihak tidak paham, sebenarnya laporan pengawasan terhadap terapan
mulai dari pejabat hingga tidak perlu lagi dibuat karena bisa IT Governance pada tatakelola
masyarakat penggunaatas ditampilkan otomatis di komputer TIK tidak menjadi perhatian.
kewajiban tatakelola Teknologi setiap saat. Proses tidak lagi Sebab, terapan eGovernment di
Informasi dan Komunikasi (TIK) diperlukan kurir atau harus tatap Indonesia masih banyak yang lemah
menjadi penyebab utama tidak muka, karena data elektronik bisa dan belum memenuhi syarat layak
optimalnya pemanfaatan TIK berjalan tanpa batasan lokasi dari hukum. Memprihatinkan pula jika
dalam layanan publik. Dampaknya pejabat ke pejabat. Laporan kinerja para pembuatan kebijakan dan
tampak sekali. Antara lain, untuk pelaksana layanan tidak keputusan belum semuanya paham
tidak digunakannya TIK untuk memerlukan mesin absensi, karena akan manfaat TIK dan transaksi
perhitungan Pemilu. e-KTP tidak produktivitas per karyawan datanya elektronik. Sebab ketidakpahaman
digunakan dalam proses pendataan tersedia lengkap di komputer. ini bisa menimbulkan kebijakan
pemilu, sehingga harus didata yang sangat jauh dari optimalisasi
ulang oleh pelaksana pemilu. KPU Banyak peluang yang hilang manfaat TIK. Semoga dengan
tidak menggunakan data e-KTP akibat ketidakpahaman tersebut. pemerataan pemahaman manfaat
Kemendagri secara online. Begitu Nampaknya, sosialisasi dan TIK dan keamanan informasi
pun, kebutuhan data penduduk di publikasi atas manfaat transaksi semuanya sadar bahwa hari sudah
KPU masih mempergunakan solusi elektronik yang terencana dan siang, kita sudah lama tertinggal
pertukaran data antar instansi. sesuai sasaran sangat penting gerbong pembangunan.

PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW 63


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW (INSW)
Gedung Sarana Jaya 3, Jl. Rawamangun No. 59C, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp. 021-2148 0000 / 2148 0001 / 2148 0002 (Hunting)

Anda mungkin juga menyukai