Anda di halaman 1dari 51

Persetujuan Lingkungan dan Pengelolaan

Lingkungan dalam Kegiatan Pelabuhan


Oleh:
Ardoni Eka Putra, ST

Disampaikan pada acara


Kuliah Tamu pada Prodi Teknik Kelautan, FTTL, Institut Trasportasi dan LogistikTrisakti
15 Desember 2021
@Jakarta

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN USAHA DAN KEGIATAN,


DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
1
Outline Paparan
1• Konsep Dasar Pelabuhan;

2• Pengantar Perizinan Berusaha;

3• Integrasi Persetujuan Lingkungan kedalam Perizinan Berusaha;

4• Persetujuan Lingkungan Kegiatan Pelabuhan sesuai PP 22 Tahun


2021 dan PermenLHK 4 Tahun 2021;

5• Perubahan Persetujuan Lingkungan Kegiatan Pelabuhan

6• Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pelabuhan


1 Konsep Pelabuhan

3
Pelabuhan di Indonesia
No Jenis Pelabuhan Peraturan Perundang-Undangan (PUU)

1. Pelabuhan Laut  UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


a. Pelabutan Utama (PU)  PP 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan;
b. Pelabuhan Pengumpul (PP)  UU Nomor 11 Tahun 2020
c. Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)
d. Pelabiuhan Pengumpan Lokal (PL)

2. Pelabuhan Sungai dan Danau  UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


 PP 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan

3. Terminal Khusus (TELSUS)  UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


 PP 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan;
4. Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)

5. Pelabuhan Perikanan (PP) • UU 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo UU No. 45 Tahun 2009;
a. Pelabuhan Perikanan Samudara (PPS) • UU Nomor 11 Tahun 2020
b. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
c. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
d. Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI)
Proses Pembangunan & Pengoperasian Pelabuhan (PP 61 Tahun 2009 dan
Perubahan nya di UU 11/ 2021)

Rencana Induk Penetapan


Pengoperasian
Pelabuhan Nasional Lokasi Rencana Induk PembangunanPelabu
Pelabuhan
(RIPN) Pelabuhan Pelabuhan han

Penetapan oleh Menteri, memuat paling sedikit:


1. Titik Koordinat; 1. Izin Pembangunan Pelabuhan oleh Menteri, 1. Izin Pengoperasian
2. Nama lokasi pelabuhan; gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan Pelabuhan ditetapkan
3. Letak wilayah administrasi kewenangannya, dengan persyaratan: oleh Menteri, gubernur,
a. Teknis kepelabuhan: kelayakan teknis dan disain atau bupati/ walikota
teknis sesuai dengan
Persyaratan: b. Kelestarian Lingkungan: studi LH sesuai PUU; kewenangannya;
1. RIPN; 1. Permohonan disertai dengan: Dok. RIP, Dok. 2. Salah satu
2. RTRW Provinsi dan Kab/Kota; Kelayakan, Dok. Disain Teknis, DOKUMEN persyaratannya:
3. Rencana DLKp dan DLKr; LINGKUNGAN HIDUP; memiliki sistem
4. Hasil studi kelayakan: i.e. Teknis, ekonomi, 2. PBG untuk pembangunan sisi darat; pengelolaan
lingkungan dll; 3. Pelaksana: Otaritas Pelabuhan atau UPT Lingkungan Hidup
5. Rekomendasi dari gubernur dan
bupati/walikota
2 Pengantar Perizinan Berusaha

6
ARAHAN PRESIDEN

Pidato Presiden RI Pada Sidang Paripurna MPR RI


Dalam Rangka Pelantikan Presiden dan Wakil
Presiden Periode 2019-2024 pada tanggal 20
Oktober 2019 menyampaikan:

“Pemerintah akan mengajak DPR


untuk menerbitkan dua UU besar. Yang
pertama, UU Cipta Lapangan Kerja.
Yang kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
Masing-masing UU tersebut akan
menjadi Omnibus Law, yaitu satu UU
yang sekaligus merevisi beberapa UU”
7
akan menģadi tahun penuh peluang,
tahun pemulihan ekonomi nasional
dan global. Ini saat yang tepat
kembali bekerģa, mengembangkan
usaha, dan optimistis memanfaatkan
peluang

UU Cipta Kerja telah diterbitkan dan reformasi perizinan berusaha akan


terus dilakukan untuk mewujudkan kemudahan berusaha di Indonesia
TUJUAN UU CK

Melalui fasilitasi dan kemudahan proses dalam


penerbitan Perizinan Berusaha
REVOLUSI PERIZINAN BERUSAHA

CAKUPAN REVOLUSI PERIZINAN BERUSAHA


12

Prinsip Trust but Verify


perizinan dimudahkan,
pengawasan terkoordinasi,
transparan dan akuntabel
Pemahaman tentang
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

Pasal 7 ayat (1) UU Cipta Kerja:


Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan tingkat
risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha.
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
PROSES BISNIS PERIZINAN BERUSAHA

NIB + IZIN
3 Integrasi Persetujuan Lingkungan
kedalam Perizinan Berusaha

16
Keterkaitan 3 Persyaratan Dasar dalam Perizinan Berusaha
Pasal 13, UU 11/2020 dan
Mekanisme PBG dan SLF Pasal 5 ayat (1), PP 5/2021,
merujuk pada PP 16/2021 “Persyaratan Dasar Perizinan
Berusaha meliputi:
3 “Persyaratan Dasar” yang harus dipenuhi Pelaku Usaha ”
dan diproses secara sekuensial

Persetujuan
Kesesuaian Persetuju Bangunan Gedung
Kegiatan an & Sertifikat Laik
Pemanfaatan Lingkung Fungsi Persyaratan
Ruang an Penerbitan
3
1 2 dan Pasal 52
Mekanisme Penetapan Pasal 21 ayat (2)
KKPR merujuk pada ayat (2), PP 22/2021, PERIZINAN BERUSAHA hanya
PP 21/2021 “Lokasi rencana usaha dan/atau dapat diterbitkan apabila 3
“Konfirmasi KKPR, Kegiatan wajib sesuai Rencana
Persetujuan KKPR, atau Tata Ruang” “Persyaratan Dasar” telah dipenuhi
Rekomendasi KKPR” (KKPR menjadi persyaratan) oleh Pelaku Usaha
Integrasi Persetujuan Lingkungan kedalam Perizinan Berusaha
Integrasi
Persetujuan
Lingkungan Hidup Mekanisme PBG dan SLF
dalam merujuk pada PP 16/2021
Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha
Berbasis “Persyaratan Dasar” yang harus dipenuhi Pelaku Usaha
3 Risiko
dan diproses secara sekuensial

Persetujuan
Kesesuaian Persetuju Bangunan Gedung
Kegiatan an & Sertifikat Laik
Pemanfaatan Lingkung Fungsi Persyaratan
Ruang an Penerbitan
3
1 2 dan Pasal 52
Mekanisme Penetapan Pasal 21 ayat (2)
KKPR merujuk pada ayat (2), PP 22/2021,
PP 21/2021 “Lokasi rencana usaha dan/atau
“Konfirmasi KKPR, Kegiatan wajib sesuai Rencana Persetujuan Lingkungan menjadi
Persetujuan KKPR, atau Tata Ruang” persyaratan dan termuat dalam
Rekomendasi KKPR” (KKPR menjadi persyaratan)
Perizinan Berusaha
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang / KKPR (2)

Kegiatan bersifat
strategis nasional yang
tidak terdapat di RTR RTRWN, RTR PULAU/KEP, RTRW
PROVINSI, RTR KSN, RTRW
BELUM KAB/KOTA
MASUK RDTR
RTR

Rekomendasi Persetujuan Konfirmasi


KKPR KKPR KKPR

Persetujuan
Perset`ujuan Perizinan Berusaha Sektor
Bangunan Gedung (PBG)
Lingkungan
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) & Sertifikat Laik Fungsi (SLF)

Desain Sarana dan Prasarana yang akan dibangun


merujuk kepada lingkup Dokumen Lingkungan dan Persetujuan Lingkungan

Sarana dan Prasarana


yang akan dibangun Penerbita
(masuk dalam lingkup
Dokumen lingkungan) n PBG &
SLF
Mekanisme Penerbitan
Sarana dan
Persetujuan Bangunan Gedung
dan Sertifikat Laik Fungsi Prasarana yang
dilakukan berdasarkan PP.16/2021 Laik Fungsi
tentang Bangunan Gedung
Pengaturan Integrasi Persyaratan dan Kewajiban Aspek Lingkungan Kedalam
Perizinan Berusaha

“Izin Lingkungan”
Jenis Dokumen Lingkungan
Untuk Persetujuan
Lingkungan

AMDAL Persyaratan dan kewajiban


Aspek Lingkungan
“Diintegrasikan”
Perizinan
kembali
UKL-UPL

SPPL Berusaha
“Semangat UU Cipta Kerja adalah
Penyederhanaan Regulasi Perizinan”

“Izin Lingkungan tidak dihilangkan namun tujuan dan fungsinya diintegrasikan ke dalam
Perizinan Berusaha” 21
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha
KKPR menjadi Persyaratan
untuk proses Dokumen
Lingkungan
Pengawasan
Dokumen Persetujuan (Psl. 63, UU CK)
Lingkungan Lingkungan
Perizinan
Berusaha
Persyarata
:
n • Izin
penerbitan
Perizinan
• Sertifikat Penegakan
Standar
Berusaha • NIB Hukum:
(Psl. 24 ayat (5), UU CK) Matrik RKL-RPL • Administrasi
TERMUAT dalam (Psl. 77, UU CK)
Perizinan Berusaha
(Psl 1 angka 11 & 12,
• GubernurUU dan
CK)Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Perizinan Berusaha;
• Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
Penentuan jenis pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
dokumen lingkungan Mekanisme Penerbitan • Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
berdasarkan Persetujuan Lingkungan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
PermenLHK P.04/2021 berdasarkan PP.22/2021 (Psl. 72 & 76, UU CK)
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
Jenis Dokumen lingkungan tidak inline
dengan tingkat risiko usaha, Penentuannya Pada dasarnya setiap pelaku
didasarkan pada kriteria Dampak Penting usaha
yang telah memiliki NIB, maka
sebagaimana diatur dalam Pasal 22 dan 23, yang bersangkutan juga telah
UU 32/2009
membuat dan memiliki SPPL

Jenis Perizinan Tingkat Jenis Persetujuan


Berusaha


Risiko Usaha Dokumen
Lingkungan Lingkungan
• NIB
• Izin
Tinggi AMDAL SKKL Persyaratan Perizinan
penerbitan
Menengah “termuat” Berusaha
• NIB Tinggi dalam
• Sertifikat Menengah UKL-UPL PKPLH Perizinan :
Berusaha • Izin
standar Rendah Tidak • Sertifikat Standar
• NIB
• NI Rendah SPPL NIB
B Linear NIB sebagai Perizinan
Berusaha telah
mengintegrasikan SPPL

Tingkat Risiko Usaha digunakan


untuk penetapan jenis Perizinan
Berusaha yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha
Persetujuan Lingkungan Kegiatan
4
Pelabuhan Sesuai PP 22 Tahun 2021
dan PermenLHK 4 Tahun 2021

24
Penapisan Dokumen Lingkungan Pelabuhan
PermenLHK 04/2021
Penapisan Dokumen Lingkungan Pelabuhan
PermenLHK 04/2021
Penapisan Dokumen Lingkungan Pelabuhan
PermenLHK 04/2021
Konsep Penapisan Usaha/Kegiatan
Wajib Dokumen Lingkungan (Screening)

Deskripsi jenis rencana usaha dan/atau


Uji informasi Awal Pemrakarsa mengisi kegiatan utama & pendukung harus diuraikan
dengan daftar jenis secara jelas . Periksa dan bandingkan seluruh
ringkasan informasi awal
rencana usaha dan/atau jenis usaha dan/atau kegiatan dengan
kegiatan (Lampiran I
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan PermenLHK 04/2021

dan II PermenLHK yang diusulkan (Kegiatan Utama • Kawasan lindung wajib ditetapkan;
• Tidak semua jenis kawasan lindung
04/2021) & Pendukung) dalam PP 26/2008, PP 13/2017 dan
Keppres 32/1990 dimasukan dalam
daftar kawasan lindung sebagaimana
Periksa apakah lokasinya berada di dalam PP 22/2021
• Terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan
Tidak dalam dan/atau berbatasan langsung
Masuk yang dikecualikan
??? dengan kawasan lindung
(Lampiran I, PP 22/2021) Tidak
Ya

Uji ringkasan awal dengan kriteria


pengecualian
(Pasal 10, PP 22/2021)

Tidak Ya
Wajib Memiliki Amdal ? Wajib UKL-UPL atau SPPL
Konsep Penentuan Wajib Amdal Suatu Usaha dan/atau Kegiatan Untuk Kegiatan Yang Berada
dalam Kawasan Lindung Serta Kegiatan Yang Dikecualikan
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang berada di
berada di dalam kawasan lindung  jenis rencana dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan
usaha dan/atau kegiatan yang diizinkan sesuai
lindung yang dikecualikan dari
peraturan perundang-undangan, misal: tambang di
hutan lindung, wisata alam di kawasan lindung
kewajiban menyusun Amdal adalah rencana usaha
dan/atau kegiatan:

Batas proyek
1 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan panas
bumi yang tidak diikuti kegiatan
pendukung wajib Amdal;
terluar yang
Kawasan Lindung
2. Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu
bersinggungan
dengan batas
Yang tercantum dalam Lampiran pengetahuan;
Permen LH & telah ditetapkan 3. Yang menunjang pelestarian kawasan lindung;
terluar dari sesuai dengan PUU

2
kawasan lindung 4. Yang terkait dengan kepentingan pertahanan dan
keamanan negara yang tidak berdampak penting
Dampak terhadap lingkungan;
potensial
Dampak potensial dari rencana 5. Budidaya yang secara nyata tidak berdampak
usaha dan/atau kegiatan yang
akan dilaksanakan tersebut 3 penting bagi lingkungan hidup;
6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli
secara nyata mempengaruhi dengan luasan tetap dan tidak mengurangi
kawasan lindung terdekat Keterangan: fungsi lindung kawasan dan di bawah
= Rencana Usaha pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
Daftar Kawasan Lindung dalam PP 22 Tahun 2021
Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ini:
Kawasan lindung  wilayah yang TELAH
1. Kawasan hutan lindung DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk
2. Kawasan bergambut melindungi kelestarian lingkungan hidup mencakup
3. Kawasan Resapan Air
4. Sempadan Pantai
SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan kawasan
5. Sempadan Sungai lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk PUU
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau PERHATIAN
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut Kawasan Lindung di Luar 23 Jenis
11. Taman Hutan Raya Kawasan Lindung ini, bukan lah
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut Kawasan Lindung yang dimaksud PP
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
14. Kawasan Cagar Alam Geologi
ini
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah
16. Sempadan Mata Air
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah
18. Kawasan Pengungsian Satwa
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
21. Kawasan Konservasi Pesisir dan pulau-pulau kecil;
22. Kawasan Konservasi Maritim;
23. Kawasan Konservasi Perairan;
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (1)

Kewenangan Persetujuan Lingkungan dilakukan


dengan ketentuan:
a. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pelaku
usaha, dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan PP 5 Tahun 2021; dan
b. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah
Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah.
31
Sumber: Pasal 58 dan 60 Permen LHK 18
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (2)

• Pengaturan kewenangan penerbitan PERSETUJUAN


LINGKUNGAN didasarkan pada kewenangan penerbitan
PERIZINAN BERUSAHA atau PERSETUJUAN PEMERINTAH;
• Berbeda dengan konsep sebelumnya dalam Izin
Lingkungan;
• Kewenangan tidak lagi berdasarkan pembagian kegiatan
strategis Pusat, Provinsi dan Kab/Kota;
• Pengaturan menyelaraskan kewenangan Persetujuan
Lingkungan dengan Perizinan Berusaha
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan (PL) mengikuti pembagian
kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha (PB)
32
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (3)

Pasal 57
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL

PP 22 Tahun 2021, tentang


Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelelolaan Lingkungan
Hidup

Usaha dan/atau Kegiatan


Wajib AMDAL
Pasal 79
33
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan Kegiatan Pelabuhan Laut atau TUKS dan
Pelabuhan Penyeberangan
PP 5/2021Lampiran I, (Sektor Perhubungan)
Kewenangan Penerbitan
Persetujuan Lingkungan
Kegiatan Pelabuhan Laut
atau TUKS Sesuai
dengan Hierarki
Pelabuhan

PP 5/2021
Lampiran I, (Sektor Perhubungan) Kewenangan Penerbitan
Persetujuan Lingkungan
Kegiatan Penyeberangan
Dalam Negeri Sesuai
Lokasi Penyeberangan
Environmental Safeguard Kegiatan Pelabuhan
Shifting Environmental Penilaian Amdal oleh TIM UJI Penyusunan Amdal:
Safeguard dan KELAYAKAN LH (Unsur Pemerintah & Pelibatan
Sertikasi Penyusun
• RPPLH Pengecualian Amdal Ahli Bersertifikat) yang dibentuk oleh
Amdal (LSPLSK)
Masyaraka
LEMBAGA UJI KELAYAKAN t
• D3TLH
• EKOREGION
Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup
KLHS
SKKL :
• Izin
RENCANA TATA • Sertifikat
:
Pengawasan • Administrasi
RUANG Standar (Psl. 63, UU CK)
• Pidana
• RTRW/RDTR PKPLH • NIB
• Perdata
• RZWP3K

• Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan


NIB ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Rencana Usaha Persyaratan penerbitan Perizinan Berusaha;
Dokumen LH & • Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
dan/atau Perizinan Berusaha
Persetujuan LH pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
Kegiatan (Psl. 1, angka 35, UU CK) (Psl. 24 ayat (5), UU CK)
pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
Integrasi ke dalam Dokumen Lingkungan Hidup penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
Pengelolaan B3, LB3 & Pengelolaan Air Limbah, Emisi Kriteria Baku
Baku Mutu ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
(Persetujuan Teknis + SLO) & Kajian Dampak Lalu Lintas (Psl. 72 & 76, UU CK)
(Persetujuan Teknis) LH Kerusakan LH
Penyusunan dan Penilaian AMDAL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Tim Uji Kelayakan (TUK) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

1 SPT dari
Perizinan
Pengumuman dan Pengumuman Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan
Konsultasi Publik = 10 hari 10 hari kerja
Kerja (semenjak Formulir KA diterima secara lengkap)
Berusaha
2 3 4 5 SKKL sebagai
Pengajuan Pemeriksan Penerbitan Berita prasyarat dan termuat
Penyusunan Formulir Pemeriksaan dalam Perizinan
Formulir Kerangka Acara Kesepakatan
Kerangka Acuan Acuan
Formulir Berusaha
Formulir KA
(KA) KA 11a
6
Penyusunan Surat Keputusan Kelayakan
ANDAL dan Lingkungan Hidup
RKL-RPL
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
7 50 hari kerja, Persetujuan Lingkungan
(termasuk perbaikan dokumen)
Pengajuan Penilaian
ANDAL dan RKL- 10 hari kerja
RPL 11b
8 9 Surat Keputusan
Penilaian
Penilaian Substansi Ketidaklayakan
Administrasi
ANDAL & RKL- Lingkungan
ANDAL & RKL-
RPL Hidup
RPL
Dikembalikan
untuk diperbaiki,
dalam hal 10
diperlukan
perbaikan Rekomendasi
TUK

Terkait muatan dokumen Andal RKL-RPL dan metode penilaiannya secara prinsip dan konsepnya masih
tetap sama seperti sebelumnya
Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPLserta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Setelah UU CK/sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
Permohonan Persetujuan Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL
Penyusunan
Formulir UKL-UPL
Pemeriksaan
Administrasi
Menengah Menengah Tinggi
Rendah

Form disediakan oleh Form Standar Form Standar


sistem tersedia belum tersedia
Pemrakarsa Persetujuan Proses melalui Proses melalui
Lingkungan sistem pembahasan
Diterbitkan
otomatis oleh
• Pemerintah memfasilitasi sistem
pelaku usaha dengan Persetujuan Lingkungan
menyediakan standar-standar (Persetujuan Pernyataan Kesanggupan
pengelolaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup/ PKPLH)
pemantauan lingkungan
untuk usaha dan/atau
Kegiatan; Proses akan difasilitasi dengan pemanfaatan Sistem Informasi Amdalnet
5 Perubahan Persetujuan Lingkungan
Kegiatan Pelabuhan

38
Perubahan Persetujuan Lingkungan (PL)
Pasal 89 ayat (1), PP 22 Tahun 2021,
“Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan apabila Usaha
dan/atau Kegiatannya yang telah memperoleh surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Persetujuan Penyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup direncanakan untuk dilakukan perubahan”

TANPA menyusun DENGAN menyusun


Dokumen LH Dokumen LH

Perubahan
Pemegang Perubahan Pelaksanaan
Usaha
Persetujuan Persetujuan Perubahan Usaha
dan/atau
Lingkungan Lingkungan dan/atau Kegiatan
Kegiatan

Perubahan Usaha
Terdapat 13 jenis Perubahan Usaha dan/atau dan/atau kegiatan tidak
Kegiatan yang wajib diikuti dengan Perubahan dapat dilakukan
Persetujuan Lingkungan sebagaimana diatur sebelum diterbitkannya
perubahan Persetujuan
dalam Pasal 89 ayat (2) PP 22 Tahun 2021 Lingkungan
Perubahan PL & Kewajiban Menyusun Dokumen Lingkungan

TANPA menyusun Dokumen Perubahan No. 8


Lingkungan Hidup baru s/d 13
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan

1. Perubahan Spesifikasi Teknik; Kriteria


2.
3.
Penambahan Kapasitas Produksi;
Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan;
Perubahan
4. Perubahan waktu atau durasi operasi; yang
5.
6.
Perubahan Kebijakan Pemerintah;
Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam atau
lebih
akibat lain; detail
7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun
sejak diterbitkan keputusan Persetujuan Lingkungan;
8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan; DENGAN menyusun Dokumen Perubahan No.
9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan
10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
Lingkungan Hidup baru 1 s/d 7
11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan

12.
Lingkungan yang dimiliki;
Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau
a b c
kegiatan; Adendum
13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan berdasarkan UKL-UPL
AMDAL BARU Andal & RKL-
hasil analislis risiko dan/atau audit lingkungan yang diwajibkan.
RPL BARU
Sumbe Pasal 89 dan 90, PP
Arahan Perubahan Izin Lingkungan Dilakukan MELALUI
Perubahan SKKL atau Perubahan Rekomendasi UKL-UPL

Adendum Andal & RKL-RPL


(Tipe A, B dan C)

1. Perubahan yang berpengaruh terhadap


Usaha
Lingkungan (9 jenis perubahan); dan/atau
2. Perubahan Kelola-Pantau yang Kegiatan Wajib
berpotensi menimbulkan dampak AMDAL
negaruf terhadap lingkungan; AMDAL Baru
Pengembanga
3. Perubahan Dampak/ Resiko LH
n
(ERA/Audit LH]
Usaha
4. Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dan/atau
dilaksanakan setelah 3 Tahun Kegiatan Wajib
Persetujuan Lingkungan diterbitkan UKL-UPL
UKP-UPL Baru
Pengembangan
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib Amdal
No Kriteria Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-RPL

1 Dampak penting Rencana perubahan akan Tidak terdapat jenis dampak


hipotetik (DPH) yang berpotensi menimbulkan jenis penting hipotetik (DPH) baru
ditimbulkan akibat dampak penting hipotetik (DPH)
rencana perubahan baru
usaha dan/atau
kegiatan

2. Batas wilayah studi Rencana perubahan akan Rencana perubahan dimaksud


Amdal berpotensi mengubah batas tidak mengubah batas wilayah
wilayah studi studi
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL

Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan


Wajib Memiliki UKL-UPL

apabila perubahan usaha dan/atau kegiatan


Menyebabkan skala/besaran usaha
yang direncanakan termasuk dalam
dan/atau kegiatan tersebut termasuk
skala besaran jenis rencana usaha
dalam kriteria wajib memiliki Amdal
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki
(Skala/Besaran bersifat kumulatif)
UKL-UPL

Skala
/Besaran

UKL-UPL baru AMDAL baru


(Pengembangan) (Pengembangan)
6 Pengelolaan Lingkungan Kegiatan
Pelabuhan

44
Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan

Pemantauan Lingkungan Hidup


1. Dampak yang dipantau :
a. jenis dampak yang terjadi,
b. komponen lingkungan yang terkena
dampak, dan
c. indikator/parameter yang dipantau
dan
sumber dampak.
Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Bentuk pemantauan lingkungan
hidup:
1. Dampak lingkungan yang dikelola (dampak penting dan dampak
a. metode pengumpulan dan analisis
lainnya)
2. sumber dampak (dampak penting & dampak lainnya) data,
3. Indikator keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup b. lokasi pemantauan,
4. Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup c. waktu dan frekuensi pemantauan.
5. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup 3. Institusi pemantau lingkungan hidup:
6. Periode pengelolaan lingkungan hidup a. pelaksana pemantauan,
7. Institusi pengelolaan lingkungan hidup b. pengawas pemantauan dan
c. penerima laporan pemantauan
Persetujuan Lingkungan Menjadi Basis Pelaksanaan Pengendalian Dampak Lingkungan oleh
Pemegang Persetujuan Lingkungan
• Detail kegiatan di tahap pra-
Persetujuan Lingkungan dan PB Tahap Pra-Konstruksi kontruksi & Dampak LH yang
terjadi
• DampakLH yang akan dikelola
dan dipantau

• Detail kegiatan di tahap kontruksi


Tahap Konstruksi & Dampak LH yang terjadi
Pelaksanaan Usaha dan/atau Kegiatan • Dampak LH yang akan dikelola
dan dipantau

Implementasi • Detail kegiatan di tahap operasi &


Persyaratan & Kewajiban dalam Dampak LH yang terjadi
Persetujuan Lingkungan serta Continuous • Dampak LH yang akan dikelola
Tahap Operasi dan dipantau
Improvement

Pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang tercantum dalam izin ingkungan (RKL-RPL) di setiap tahapan kegiatan merupakan
perintah dari PUU PPLH & PSDA dan menjadi prasyarat bagi terwujudnya kegiatan yang ramah lingkungan dan memberikan
manfaat bagi masyarakat luas serta keuntungan ekonomi bagi usaha.
Persetujuan Lingkungan Basis Pengendalian Dampak Lingkungan

Pengelolaan B3 UU No.19/2009: POPs; PP No. 22 Tahun 2021:


PP No. 74/2001 Terkait PPU Pengendalian Pencemaran
1. Registrasi B3;
2. Pengemasan B3; Air (PPA)
3. Pemberian Label dan Simbol Baku Mutu Emisi
B3;
4. Penyimpanan B3; dan Emisi Udara
5. Penyusunan sistem tanggap
Baku Mutu Udara
darurat
Ambien

B3
Baku Mutu Gangguan
Pengelolaan
Sampah sampah
Baku Mutu Air
UU No. 18/2008
PP No. 81/2012
Limbah LB3 Air Limbah
Pengelolaan
1. Pengurangan LB3
LB3: Pengendalian Pencemaran
2. Penyimpanan
LB3; Baku Mutu Air Air (PPA)
3. Pengumpulan Limbah
LB3; PP No. 22 Tahun 2021:
(Effluent) PP No. 22 Tahun 2021 : Terkait Air Limbah dan
4. Pemanfaatan LB3; Terkait Pengelolaan LB3
Air Laut
5. Pengolahan LB3;
6. Penimbunan LB3.
Peraturan MENLH No 5/2009: Pengelolaan Limbah di Pelabuhan

Limbah meliputi:
a. minyak;
b.material cair dan/atau padat berbahaya
dalam bentuk curah; termasuk AIR BALAS
Setiap pelabuhan umum dan c. kemasan bekas bahan berbahaya;
pelabuhan khusus wajib d.limbah cair domestik;
menyediakan fasilitas e. sampah;
pengelolaan limbah yang f. emisi;
g. limbah elektronik; dan/atau
berasal dari usaha dan/atau h.limbah bekas kapal
kegiatan kapal kegiatan
kepelabuhanan

Setiap pemilik dan/atau operator


kapal dilarang melakukan
pembuangan limbah ke media
lingkungan hidup
Pengoperasian Kapal
PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN
(PERATURAN MENLH NO 5 TAHUN 2009)

1. Pelabuhan umum dan pelabuhan khusus wajib menyediakan fasilitas pengelolaan limbah
di pelabuhan.
2. Fasilitas berada di dalam DLKR atau DLKP.
3. Sumber limbah berasal dari kegiatan operasional kapal dan kegiatan penunjang
pelabuhan.
4. Jenis-jenis limbah yang dapat ditampung di fasilitas :
- Minyak kotor
- Material cair dan/atau padat berbahaya dalam bentuk curah
- Kemasan bekas bahan berbahaya
- Limbah cair domestik
- Sampah
- Emisi
- Limbah elektronik
- Limbah bekas kapal
5. Pelepasan pertanggungjawaban pengelolaan dalam bentuk manifest atau sertifikat.
6. Penyelenggara atau pengelola (operator) fasilitas bersifat terbuka dan persyaratan
perizinan.
S U RV E Y POTENSI LIMBAH DAN KAPASITAS
RECE PT ION FAC IL I T I ES YANG ADA

KUESIONER
kAPAL
FASILITAS
PENGUMPULAN &
PENYIMPANAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA &
BERACUN DI PELABUHAN
Terima
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

kasih
Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan

Gd. Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 6, Wing. C


Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270
Telp/Fax: 021-5705090

Anda mungkin juga menyukai