PROSES BISNIS
1 PROSES BISNIS
• Pemeriksaan terpadu via SSm
• Layanan Pelabuhan
• Perizinan
2 PLATFORM
• Transportasi
• Shipping
• Kepelabuhan
• Warehousing
• Depo
4 TATA RUANG
• Penataan Pelabuhan Utama
• Penempatan Depo Kontainer
• Pembentukan Inland Consolidation
Center
3 PEMBAYARAN
• Platform Pembayaran
• Perbankan
4
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
SEBELUM SESUDAH
Mandatory SSM-JI QC
di 4 Pelabuhan
Waktu aktual
Kedatangan
Penggabungan/
rekonsiliasi U-Manifes U-Manifes U-Manifes U-Cargo E-data E-Data E-Data E&U E-Data
U-Stowage E/U-Data E&U-Ijin
RKSP BC1.0 BC1.1 bongkar
Muat
barang
berbahaya
barang
Khusus
plan awak
bongkar/
muat
U-Container
bongkar/muat
bongkar/
muat B2
Barang
Cemar
Port of
Ori-Dest
OGA
Dokumen
Kapal
Bongkar
Muat
PKK
AGEN
S-INSW SPM
PELAYARAN
INAPORTNET WARTA KAPAL
BC1.0
Superset SSm
BC1.1
RKSP
Pengangkut MANIFES- BC
Sumber : LNSW
Flow pengisian dan pengajuan dokumen terkait kedatangan kapal melalui SINSW
Sumber : LNSW
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Komoditi
Alat Transportasi HS Code
Nilai Barang
LATAR BELAKANG PROSES PENILAIAN RISIKO
OSS
1
3
2
4
CEISA DJBC Sistem K/L
Output/Deliverable
Referensi
Pelaku
Usaha
Profil Pelaku
Usaha
Profil
Resiko
Pelaku
Kementerian/
Usaha
Lembaga
PELAYANAN:
Dengan SSm Perizinan melalui INSW dengan Janji Layanan 3 Jam
SSM PERIZINAN TANGGAP DARURAT COVID-19
REKOMENDASI BNPB – PENGECUALIAN TATA NIAGA IMPOR
DJBC 18
TATA CARA IMPOR VAKSIN PENANGGULANGAN COVID-19
Vaksin dan
Keterangan:
Bahan Baku Vaksin 1. Importir mengajukan permohonan melalui Single
Submission (SSm) INSW
2. INSW meneruskan data :
Penelitian dan 3a a. Permohonan izin ke BPOM;
2a
Penerbitan b. Permohonan izin dan rekomendasi pembebasan ke
Pengajuan Izin Lartas SKI/SAS
Perizinan BPOM
BPOM
Kemenkes;
Pengajuan
c. Permohonan Pengajuan SKEP Pembebasan dan
Permohonan:
Pelayanan Rush Handling ke petugas BC.
1 • Perizinan Lartas
3a. Jika barang impor berupa vaksin dan bahan baku
• Skep Pembebasan
Fiskal vaksin, BPOM menerbitkan SKI/SAS dan meneruskan ke
Alkes Pendukung Vaksin
• Pelayanan Impor sistem rekomendasi pembebasan fiskal Kemenkes
Rush Handling 3b. Jika barang impor berupa alkes pendukung vaksin,
Kemenkes menerbitkan Izin Edar/SAS dan meneruskan
Penelitian dan
2b 3b Penelitian dan ke sistem rekomendasi pembebasan fiskal Kemenkes
Penerbitan
Penerbitan Rekomendasi 4. Hasil penelitian rekomendasi fiskal
Pengajuan Izin Perizinan Izin Edar/
Lartas Kemenkes SAS Pembebasan Fiskal (persetujuan/penolakan) dan izin lartas
Kemenkes
(BPOM/Kemenkes) diteruskan ke CEISA untuk
Izin Lartas dan Rekomendasi
diterbitkan SKEP Pembebasan BM dan PDRI.
4
5. Petugas BC menerima data sebagaimana dimaksud
Importir/ 2c
Pengajuan SKEP Pembebasan dan
Pelayanan Impor Rush Handling angka 2c dan 4 untuk meneliti dan menerbitkan SKMK.
Pemohon 5 7 6. SKMK diteruskan ke Petugas BC Pelayanan Rush
Dashboard Handling
Monitoring Penelitian dan 6 Pelayanan 7. Petugas BC menerima data sebagaimana dimaksud
Penerbitan Rush Handling angka 2c, 4 dan 6 untuk melakukan pelayanan Rush
SKEP Pembebasan (SLA : 2 Jam)
9 (SLA : 3 Jam)
Handling dan menerbitkan SPPB
8 8. Importir melakukan pengeluaran barang dan
menyampaikan PIB max 3 hari
Realisasi Data Realisasi Impor
Kebutuhan
9. INSW menyediakan dashboard monitoring data
Impor
kebutuhan dan realisasi impor vaksin
DJBC
Skema Indonesia Single Risk
Management
Dalam kerangka SSm & JI Karantina - Pabean
Audit History
Importir umum/
importir
produsen
SUBJEK
Kepabeanan OBJEK Karantina
DJBC menggunakan oendekatan Otoritas Karantina menggunakan
subjek dalam menentukan level pendekatan objek untuk
risiko Kepatuhan menentukan level risiko
Perpajakan Jenis Media
Pembawa
Negara Asal
Hama/penyakit
Penerapan ISRM dalam PKS dan Nota Kesepahaman antara Barantan, BKIPM, dan DJBC
TAHAPAN 1
(EXISTING) TAHAPAN 2 (IDEAL)
• Joint Inspection
menerapkan SSm dan ISRM
belum
+ • Tidak mengubah proses bisnis
dan regulasi yang ada saat ini
• Joint Inspection dengan skema SSm dan ISRM
• Pembangunan sistem dengan skema SSm dan ISRM masih
• rekonsiliasi dokumen • Joint Inspection dapat membutuhkan waktu dan effort yang besar
kepabeanan (SPJM) & dokumen dilaksanakan sesuai dengan MoU • PP INSW masih dalam tahap pengembangan SSm sebagai
karantina (SP2MP/KI-01) dan PKS DJBC – Karantina bagian dari INSW Generasi 2
• SPPB menunggu respon akhir • Skema ini dapat direalisasikan • TAHAPAN 2 ini akan mulai dirumuskan implementasinya
karantina dalam jangka pendek setelah TAHAPAN 1 berjalan (dengan prasyarat: SSm dan ISRM)
• Dilaksanakan November 2019
- • Belum mengakomodir
konsep ideal secara utuh
KEP DIRJEN BC NOMOR KEP-216/BC/2020
PENERAPAN SECARA PENUH Single Submission – Joint Inspection Karantina dan Bea Cukai :
ISRM yang dikembangkan oleh Dit. PPS dalam proses penyusunan SSI
& SSP,
ISRM
Penyusunan pre-risk- engine akan mempertimbangkan faktor keselamatan
petugas lapangan (apabila karantina risiko tinggi, BC tidak melakukan
pemeriksaan fisik