Webinar
Padjadjaran Karya Mandiri
Oleh
25 Februari 2022
Ersa Tri Wahyuni
1
Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan posisi
Unpad dan IAI atas isu tersebut. Posisi IAI hanya ditentukan setelah melalui due process procedure
dan proses pembahasan sebagaimana dipersyaratkan oleh IAI.
2
Tak Kenal Maka Tak Sayang…..Profil Pembicara
Ersa Tri Wahyuni, SE, M.Acc, PhD, CA, CPMA, CPSAK, CPA, CWM
Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan posisi UNPAD atau DSAK IAI atas isu tersebut. Posisi DSAK
IAI hanya ditentukan setelah melalui due process procedure dan proses pembahasan sebagaimana dipersyaratkan oleh IAI
Agenda
• Mengenal KSO dan KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha)
• Aspek Legal VS Aspek Akuntansi
• Analisis Kontrak KSO dan KPBU sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku
• PSAK 73 Sewa
• PSAK 66 Pengaturan Bersama
• ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa
• ISAK 36 Interpretasi atas Interaksi antara Ketentuan Mengenai Hak atas Tanah
dalam PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 73: Sewa
• PSAP 16 Perjanjian Konsesi Jasa (Untuk Grantor/Pemerintah)
4
Apa itu KPBU?
• Adalah : kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur bertujuan untuk kepentingan umum dengan mengacu pada
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD
• Sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan
memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak.
• Biasanya kontrak KPBU banyak pihak.
• Infrastruktur yang dibangun dengan skema KPBU di Indonesia : Jalan Tol,
Bandara, Fasilitas Air Minum, Fasilitas transportasi, Kabel Serat Optik, dsb
• Infrastruktur dengan KPBU di Luar Negeri : Penjara, Sekolah, Rumah Sakit,
Kereta Bawah Tanah, dsb
5
Beberapa Pihak Yang Terlibat dalam KPBU
• PPN/BAPPENAS sebagai koordinator KPBU,
• Kementerian Keuangan melalui DJPPR dalam memberikan Dukungan Pemerintah dan Jaminan
Pemerintah (Misalnya dalam Bentuk VGF – Viability Gap Fund)
• Kementerian/Lembaga/Daerah/BUMN/BUMD sebagai PJPK
• Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI) yang diganti menjadi Komite
Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP),
• PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang dapat berperan sebagai Badan Penyiapan dalam
pendampingan dan/atau pembiayaan kepada PJPK,
• PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) sebagai instrumen penjaminan pembangunan
infrastruktur.
• Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) yaitu Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah sebagai
PJPK sektor infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga/Daerah-nya
6
Apa itu KSO?
• KSO atau Kerja Sama Operasi dapat terjadi antara dua entitas swasta,
atau pemerintah-swasta. Sementara kalau KPBU harus ada entitas
pemerintahnya (baik Kementrian, Pemprov maupun Pemda)
• KSO dapat terjadi untuk kerja sama jangka pendek maupun jangka
Panjang
• Dapat melibatkan suatu aset bersama maupun tidak.
• Perjanjian KSO diatur dalam KUH Perdata
• KSO melibatkan dua pihak atau lebih dengan masing-masing memasukkan
sesuatu (inbreng) kedalam persekutuan (KSO) (vide: Pasal 1618 Jo. Pasal 1628
KUHPerdata)
7
Kaitan antar PSAK dalam Perjanjian
ISAK 16
Apakah infrastruktur yang Apakah infrastruktur yang telah
dikonstruksikan operator atau Tidak ada di mana pemberi konsesi
diakuisisi oleh operator dari memberikan akses kepada
pihakketiga untuk perjanjian operator untuk tujuan
jasa? pemenuhan perjanjian jasa?
Ya Ya
Berada di dalam ruang lingkup IFRIC 12/ ISAK 16
Operator tidak mengakui infrastruktur sebagai Aset Tetap (Property Plant and Equipment)
atau sebagai Aset Sewaan
Ya Ya
Sumber: Publikasi Deloitte Operator mengakui aset keuangan sejauh Operator mengakui aset tak berwujud
hak kontraktual yang dimilikinya untuk sejauh hak kontraktual yang dimilikinya
menerima kas atau aset keuangan lainnya untuk menerima aset tak berwujud sepetri
seperti yang dideskripsikan di paragraf 16 yang dijelaskan di paragraf 17
Sifat Infrastruktur dalam ISAK 16
Interpretasi berlaku untuk :
• Infrastruktur yang dibangun atau diperoleh operator dari pihak ketiga untuk tujuan
pengaturan layanan; dan
• infrastruktur yang ada dimana pemberi memberikan akses operator untuk
tujuan pengaturan layanan.
Persyaratan dapat berlaku untuk properti, pabrik, dan peralatan operator yang sebelumnya diakui
jika kriteria penghentian pengakuan dipenuhi.
15
Permasalahan
21
Contoh BOT Jalan
Swasta
Mengoperasikan Transfer jalan tol
Membangun
selama 20 tahun ke pemerintah
jalan 2 tahun
22
Contoh Kasus BOT
1. Swasta membangun jalan, jalanan dilewati oleh umum secara gratis, Swasta berhak atas
pembayaran dari Pemda selama 20 tahun ke depan
2. Swasta membangun Jalan, kemudian diberikan hak untuk mengelola jalan, menagih pengguna
jalan membayar, setelah 20 tahun jalan dikembalikan ke Pemerintah.
• Swasta (Operator)
• Pemerintah (Grantor)
• Ketika pembangunan biaya2 konstruksi diakui
• Mengakui Aset Konsesi menggunakan
sebagai aset kontrak lalu
nilai wajar atau reklas aset tetap ke aset
• Kasus 1 : Mengakui piutang terhadap konsesi menggunakan nilai tercatat
pemerintah. Piutang awal sejumlah total biaya
• Kasus 1 : Mengakui kewajiban keuangan
konstruksi dan Piutang pembayaran yg
atau
didiskonto krn 20 tahun nilai waktu uang bisa
signifikan. • Kasus 2 : Mengakui Penerimaan
Ditangguhkan
• Setiap menerima pembayaran, piutang
berkurang dan mengakui interest revenue.
• Kasus 2 : Mengakui aset takberwujud
23
Bagaimana kalau Pengaturannya Mix?
Jenis Kontrak Model yang diterapkan Model yang diterapkan Grantor
Operator
1. Grantor membayar – jumlah tetap Aset Keuangan kewajiban keuangan
25
Ketentuan Transisi PSAP 16
• Bersifat Retrospektif
• Terhadap perjanjian konsesi jasa yang telah berlangsung sebelum
berlakunya Pernyataan Standar ini, entitas pemerintah
menentukan dampak kumulatif atas penerapan standar ini mulai
periode yang paling memungkinkan
• dengan mengacu pada PSAP yang mengatur Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Kesalahan, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Operasi yang Dihentikan.
26
Akuntansi Untuk Pengaturan Bersama (PSAK 66)
Paparan Ersa Tri Wahyuni
Definisi Penting
• Pengaturan Bersama : Pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian
bersama
• Pengendalian Bersama: Persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas
suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan
mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi
pengendalian
• Operasi Bersama: Pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang
memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset, serta
kewajiban terhadap liabilitas terkait dengan pengaturan tersebut
• Ventura Bersama: Pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang
memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto
pengaturan tersebut
• Venturer Bersama: Pihak-pihak dalam ventura bersama yang memiliki
pengendalian Bersama
28
Prinsip Utama dari PSAK 66
• Prinsip utama dari PSAK 66 adalah bahwa pihak dalam
pengaturan bersama menentukan tipe/macam pengaturan
bersama, dimana penentuan mencakup penilaian hak dan
kewajiban dan akun terhadap hak dan kewajiban tersebut sesuai
dengan tipe/macam pengaturan bersama yang telah ditentukan.
• Diperlukan pertimbangan professional untuk menentukan apakah
pihak pihak yang bekerjasama memiliki pengendalian bersama
atau tidak.
29
Langkah – Langkah Mengenali
Pengaturan Bersama
Apakah Apakah
entitas atau terdapat
sekelompok pengendalian Klasifikasikan
entitas bersama Pengaturan
memiliki dalam Bersama
kendali atas Pengaturan
Pengaturan tersebut
30
Pengaturan Bersama atau Bukan?
Sumber: EY
31
Tipe Pengaturan Operasi Bersama Ventura Bersama
Definisi Pihak dalam pengaturan bersama Pihak dalam pengendalian
memiliki hak atas aset dan bersama memiliki hak terhadap
kewajiban atas liabilitas dari sebuah aset neto dari pengaturan
pengaturan
Pihak-pihak dalam Operator Bersama – pihak dengan Venturer Bersama – pihak
Ventura Pengendalian Bersama pengendalian bersama dalam
sebuah operasi bersama
dengan pengendalian bersama
dalam ventura bersama
Bersama
VS Ikhtisar Akuntansi Suatu operator bersama Suatu venture bersama
bertanggung jawab atas hal-hal bertanggung jawab atas
Pengaturan berikut, sesuai dengan IFRS yang investasinya dalam ventura
Bersama berlaku:
- Asset, termasuk bagian aset
bersama menggunakan metode
ekuitas – konsolidasi berproporsi
yang dimiliki bersama bukan pilihan.
- Libilitas, termasuk bagian dari
liabilitas yang dimiliki bersama
- Bagian pendapatan yang
dihasilkan dari penjualan oleh
operasi bersama
- Bagian dari beban yang
ditimbulkan dari operasi
bersama 32
Akuntansi Perjanjian Sewa (PSAK 73)
Paparan oleh Ersa Tri Wahyuni
IDENTIFIKASI SEWA
34
PENYEWA (LESSEE)
PENGUKURAN AWAL
35
PENYEWA (LESSEE)
PENGUKURAN AWAL
37
PESEWA (LESSOR)
PENGAKUAN
Klasifikasi sewa :
38
PESEWA (LESSOR)
SEWA PEMBIAYAAN
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN AWAL
39
PESEWA (LESSOR)
SEWA PEMBIAYAAN
40
PESEWA (LESSOR)
SEWA OPERASI
41
Akuntansi Hak atas Tanah (ISAK 36)
Paparan oleh Ersa Tri Wahyuni
Latar Belakang & Permasalahan dalam ISAK 36
Latar Belakang
• Terdapat pertanyaan dari publik mengenai perlakuan akuntansi atas skema hak atas
tanah yang bersifat sekunder, khususnya terkait dengan pembahasan dalam Dasar
Kesimpulan PSAK 73 paragraf DK02-DK10.
• Perlunya suatu penegasan atas intensi dan pertimbangan DSAK mengenai perlakuan
akuntansi atas hak atas tanah yang bersifat sekunder.
Permasalahan
• Bagaimana menentukan ruang lingkup perlakuan akuntansi atas hak atas tanah sejak
berlakunya PSAK 73 pada 1 Januari 2020?
43
Pencatatan Hak Sekunder atas Tanah
PSAK 73, ”Sewa” (PSAK 73) lampiran A:
“Sewa: Kontrak atau bagian dari kontrak, yang memberikan hak untuk
menggunakan aset (aset pendasar) selama suatu jangka waktu untuk
dipertukarkan dengan imbalan.”
PSAK 73.09:
“Pada tanggal insepsi kontrak, entitas menilai apakah kontrak merupakan, atau
mengandung sewa. Suatu kontrak merupakan, atau mengandung sewa jika
kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset
indentifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan.
Paragraf PP09-PP31 menetapkan pedoman dalam menilai apakah kontrak
merupakan, atau mengandung sewa.”
44
Pencatatan Hak Sekunder atas Tanah
PSAK 73.DK09:
“…………..Terdapat kemungkinan bahwa, dalam suatu jenis hak atas tanah tertentu
atau dalam suatu fakta tertentu, entitas tidak memiliki kemampuan untuk
mengarahkan penggunaan aset pemdasar, dan tidak memperoleh secara
substansial seluruh sisa manfaat dari aset pendasar tersebut, sebagai contoh
dalam hal Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Hak Pengelolaan (HPL). Dalam kasus
tersebut, entitas menyimpulkan bahwa transaksi tersebut tidak mengalihkan
pengendalian atas aset pendasar, melainkan semata mengalihkan hak untuk
menggunakan aset pendasar, sehingga entitas menerapkan perlakuan akuntansi
atas transaksi sewa yang diatur dalam PSAK 73: Sewa.”
45
Pencatatan Hak Sekunder atas Tanah
“Aset pendasar (underlying asset) Aset yang terikat pada suatu sewa, di mana
hak untuk menggunakan aset tersebut telah diberikan oleh pesewa kepada
penyewa.”
46
Diskusi Studi Kasus
Paparan oleh Ersa Tri Wahyuni
Terima Kasih
48