1. C
2. C
(UU PDRD Pasal 87 ayat 2 huuf o)
3. B
(UU PDRD pasal 70 ayat 2)
4. C
5. B
(UU PDRD pasal 74 ayat 1)
6. B
7. C
8. B
9. C
(UU PDRD pasal 132)
10. B
11. A
12. C
13. B
14. C
15. A
16. A
17. D
(UU PDRD pasal 116)
18. D
19. B
20. C
URAIAN SINGKAT
1. Subjek Pajak PBB P2 : Pihak yang memiliki hak atas tanah dan/atau bangunan
Wajib Pajak PBB P2 : Pihak yang memanfaatkan tanah dan/atau bangunan
Contoh yang jelas dapat kita lihat pada suatu jasa persewaan ruko. Ketika
seseorang/badan menyewa ruko, pada kebanyakan perjanjian, yang menyetorkan PBB
(yang menjadi Wajib Pajak) adalah penyewa, sedangkan pemilik ruko hanyalah sebagai
pemilik tanah dan/atau bangunan (yang menjadi Subjek Pajak)
2. Tidak, dikarenakan retribusi dikenakan atas jasa maupun fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah daerah sehingga uang retribusi langsung masuk ke kas pemerintah daerah.
3. Iya, karena PD (Perusahaan Daerah) Pasar Jaya dikelola oleh pemerintah daerah DKI
Jakarta. Untuk klasifikasi jenis Retribusinya dapat dimasukkan ke dalam 2 jenis;
- Retribusi Pelayanan Pasar
Apabila ruangan tadi dikhususkan oleh pedagang
- Retribusi Penggunaan Kekayaan Daerah
Apabila ruangan tadi bisa digunakan selain oleh pedagang
4. Terdapat 3 jenis pelayanan persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah yang dipungut retribusi;
a. pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara;
b. pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan sementara ke
lokasi pembuangan/pembuangan akhir sampah; dan
c. penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.
Selain itu, yang menjadi Wajib Pajak untuk Pajak Parkir adalah orang pribadi/badan yang
mengusahakan tempat parkir sehingga para pengguna motor/mobil yang parkir tidak
menyetorkan pajak secara langsung.
Lain halnya dengan retribusi yang mana para pengguna motor/mobil yang parkir
menyetorkan retribusi secara langsung.
Persamaan dari ketiga Pajak dan Retribusi tersebut adalah sama-sama dikenakan karena
adanya sepeda motor dan/atau mobil yang parkir.
(1) Objek Retribusi Pengendalian Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) huruf a meliputi penggunaan ruas jalan tertentu, koridor tertentu, atau kawasan
tertentu pada waktu tertentu oleh kendaraan bermotor perseorangan dan barang.
(2) Tidak termasuk kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1):
a. sepeda motor;
b. kendaraan penumpang umum;
c. kendaraan pemadam kebakaran; dan
d. ambulans
Pasal 13
(1) Objek Retribusi Perpanjangan IMTA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf b meliputi pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja
Asing.
(2) Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
termasuk instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan-badan internasional,
lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan jabatan tertentu di lembaga pendidikan.
Pengawasan
Dengan adanya izin, pemda (pemerintah daearh) dapat memetakan mana saja tempat
penjualan minuman beralkohol dan dapat memproyeksikan daerah mana saja yang
kemungkinan terdampak dari minuman beralkohol sehingga pemda dan perangkatnya
(seperti kepolisian daerah) dapat mengambil kebijakan yang tepat berdasarkan data yang
didapat.
Pengendalian
Dengan adanya izin, pemda dapat mengendalikan jumlah minuman beralkohol yang
beredar dikarenakan izin ini memiliki harga sehingga akan menjadi penghalang bagi
masyarakat yang ingin menjual minuman beralkohol “secara legal” sehingga masyarakat
enggan menjual minuman beralkohol.
Pendapatan
Pengobatan
Dengan adanya izin, pemda dapat memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk
mengatasi efek yang ditimbulkan dari minuman beralkohol seperti peningkatan fasum
kesehatan untuk masyarakat.
8. Menurut kami tidak tepat karena retribusi yang dikenakan atas penggunaan jalan kurang
merepresentasikan peran Pemda Karanganyar sebagai pelayan masyarakat yang mana
mengenakan retribusi atas penggunaan jalan raya provinsi antara dua kabupaten yang
mana sangat vital sehingga ditakutkan akan menghambat aktivitas masyarakat yang
sehari-harinya bergantung pada jalan ini.
Penggunaan retribusi juga tidak tepat walaupun „mungkin‟ maksud pemerintah adalah
menggali potensi dari tempat wisata yang ada di Kecamatan Tawangmangu dikarenakan
objek retribusinya (penggunaan jalan antarprovinsi) tidak cocok dikarenakan melanggar
prinsip retribusi, yaitu dikenakan atas pelayanan „jasa tertentu‟ dalam hal ini, objek
wisata. Apabila tetap dikenakan, maka pengguna jalan yang tidak menikmati objek wisata
juga dikenakan.
Bagaimanapun juga, penggunaan retribusi juga tidak bisa dikenakan pada objek wisata itu
sendiri dikarenakan sudah dikenakan Pajak Hiburan sehingga penggunaan retribusi tidak
dapat dilakukan karena akan terjadi double taxation (Pengenaan pajak lebih dari satu kali
untuk objek yang sama).
KASUS
Catatan : Dikarenakan kolom “Subjek Pajak atau Retribusi Daerah” kurang cocok
sebagai acuan, maka izinkan tim PSB untuk menggantinya menjadi “Wajib Pajak atau
Retribusi Daerah” guna mengetahui siapa yang wajib untuk menyetorkan Pajak maupun
Retribusi Daerah.
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
1 Pajak Hotel PT Simas Jaya Hotel 94.940.995.632 105.583.421.887
Pendapatan Internet dan Laundry masuk ke Pajak Hotel karena „mereka‟ (jasa - jasa
tersebut) merupakan pelayanan yang disediakan oleh hotel (Pasal 32 ayat 2 UU PDRD)
karena penagihannya dimasukkan dalam tagihan kepada tamu hotel (cek keterangan b)
Pendapatan makan dan minum TIDAK masuk ke Pajak Hotel meskipun berada di
daerah/zona hotel dikarenakan pencatatannya terpisah dari tagihan menginap hotel,
sehingga masuk Pajak Restoran
Pendapatan Catering dan Pusat Bisnis masuk ke Pajak Hotel karena berkenaan dengan
Sewa ruangan yang merupakan objek dari Pajak Hotel (dikarenakan peruntukannya untuk
pertemuan orang yang mana seminar termasuk), sehingga „mereka‟ mengikuti Sewa
ruangan, yaitu dikenakan Pajak Hotel.
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
2 Pajak Restoran PT Simas Jaya Hotel 77.273.956.262 76.093.487.214
Dikarenakan seluruh pencatatan atas makanan terpisah dari tagihan menginap hotel, maka
dia termasuk Pajak Restoran (dikuatkan juga dengan argumentasi “dari restoran „UENAK
TENANZ‟ ”
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
3 Pajak Parkir PT Simas Jaya Hotel 1.087.578.210 908.765.093
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
4 Pajak Hiburan PT Simas Jaya Hotel 1.807.542.110 2.098.673.810
Sama seperti Pajak Parkir klausulnya. Karena PT Simas Jaya Hotel bekerja sama operasi
dengan PT Banyu Putih Tok, Tbk., maka yang dianggap menyelenggarakan hiburan
adalah PT Simas Jaya Hotel
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
5 Pajak Reklame CV Pokokeoraroboh 1.065.982.301 976.031.653
DPP untuk Pajak Reklame ini merupakan nilai kontrak (Pasal 49 ayat 2 UU PDRD)
dikarenakan reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, yaitu CV Pokokeoraroboh
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
6 Pajak Air Tanah PT Simas Jaya Hotel 45.432.461.520 54.381.756.960
Besaran pokok Pajak Air Tanah yaitu hasil pengalian Dasar pengenaan (yaitu Nilai
perolehan air tanah) dengan volume air yang digunakan
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
7 Retribusi Pelayanan PT Simas Jaya Hotel 987.600.000 876.150.000
Kebersihan
Besaran retribusi yang harus dibayar yaitu hasil pengalian tarif per m 3 dengan banyaknya
sampah yang dipungut
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
8 Pajak Penerangan Jalan PT Simas Jaya Hotel 18.531.680.350 20.268.371.992
DPP merupakan nilai tagihan sebelum dikenakan Pajak Penerangan Jalan. Dikarenakan
di soal hanyalah tagihan saja, maka dari itu nilai tagihan sudah dikenakan Pajak
Penerangan Jalan (karena tagihan PLN pada umumnya tidak dipisahkan dari PPN/PPJ)
No Objek Pajak atau Wajib Pajak atau Dasar Pengenaan Pajak atau
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Retribusi (Rp)
2017 2016
1 Pajak Hotel PT Simas Jaya Hotel 94.940.995.632 105.583.421.887
2 Pajak Restoran PT Simas Jaya Hotel 77.273.956.262 76.093.487.214
3 Pajak Parkir PT Simas Jaya Hotel 1.087.578.210 908.765.093
4 Pajak Hiburan PT Simas Jaya Hotel 1.807.542.110 2.098.673.810
5 Pajak Reklame CV Pokokeoraroboh 1.065.982.301 976.031.653
6 Pajak Air Tanah PT Simas Jaya Hotel 45.432.461.520 54.381.756.960
7 Retribusi Pelayanan PT Simas Jaya Hotel 987.600.000 876.150.000
Kebersihan
8 Pajak Penerangan Jalan PT Simas Jaya Hotel 18.531.680.350 20.268.371.992
Wajib Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas
Tanah dan/atau Bangunan, yaitu PT Palo Alto Residence Bogor
BPHTB harus dibayar pada saat terutang. Dalam hal ini (jual beli pada soal) pada
tanggal ditandatanganinya akta jual beli, yaitu pada tanggal 15 Agustus 2018.
Tatacara pembayaran ditentukan oleh peraturan daerah terkait. Setelah pembayaran,
wajib pajak wajib melaporkan pembayarannya melalui SPTPD (Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah) yang diatur lebih lanjut pada peraturan daerah terkait.
Menurut PP No. 34 tahun 2016 Pasal 3, tatacara pembayaran PPh Ps 4(2) atas
penjualan tanah dan/atau bangunan yaitu dengan menyetorkan PPh yang terutang ke
bank/pos persepsi sebelum akta, keputusan, kesepakatan, atau risalah lelang, yaitu
sebelum penandatanganan akta pada tanggal 15 Agustus 2018.
CP : Fikri N. R. (085790830870)
“It does not matter where you go and what you study, what matters most is what you share
with yourself and the world. – Tidak masalah kemana dan apa yang kau pelajari, yang paling
penting adalah apa yang kau bagi dengan dirimu sendiri dan dunia”
– Santosh Kalwar
PILIHAN GANDA
1. Jawaban :D
Tn Rudi Wijaya mempunyai penghasilan dari pekerjaan atau sebagai pegawai ingin
mengajukan permohonan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak, maka menurut
pasal 17D ia tidak memiliki batasan jumlah lebih bayar
Sumber : ppt dosen, Buku KUP Irwan Wibowo dan Susi Zulvina, UU KUP pasal 17D
2. Jawaban :B
Pasal 41B
Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi atau mempersulit penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling banyak Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah). ***)
Sumber : UU KUP pasal 41B
3. Jawaban :–
Dalam hal WP tidak menyetujui sebagian atau seluruhnya jumlah pajak yang masih harus
dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan WP tidak mengajukan keberatan
atas SKPKB atau SKPKBT, kepada WP disampaikan Surat Teguran setelah lewat 7
(tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pengajuan keberatan
Sumber : Buku KUP Irwan Wibowo dan Susi Zulvina halaman 76
4. Jawaban :B
Jadi PT. ABC harus membayar minimal sejumlah yang disetujui yakni Rp 50.000.000,-
Sumber : ppt dosen
13. Jawaban :B
Jadi DJP harus memberi keputusan atas permohonan keberatan paling lama 12 bulan
sejak tanggal surat keberatan diterima.
Sumber : ppt dosen
14. Jawaban :C
Jadi yang tidak benar adalah opsi C karena sejak saat berakhirnya masa pajak, yang mana
seharusnya sejak pemberitahuan Surat Paksa dalam hal surat paksa atau sejak batas
akhir penundaan diberikan dalam hal diberikan penundaan pembayaran atau
persetujuan angsuran pembayaran
Sumber : ppt dosen
15. Jawaban :A
20. Jawaban :B
Untuk jangka waktunya tidak dijelaskan pada UU KUP, sehingga tidak ada batasan.
22. Jawaban :B
UU KUP Pasal 9 ayat 3
3) Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan
Pembetulan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan
jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu 1
(satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.
Jadi pelunasan atas jumlah pajak yang masih harus dibayar dilakukan 26 Februari 2017
Sumber : UU KUP pasal 9 ayat 3
23. Jawaban :D
Jadi, WP tidak perlu melakukan pelunasan sama sekali agar dapat mengajikan
permohonan banding.
Sumber : PPT Dosen
24. Jawaban :C
31. Jawaban :C
32. Jawaban :B
Penyampaian SPT LB restitusi pada 16 Maret 2016 dan diterbitkan pada 4 Juli 2017,
maka bulan yang dihitung adalah April, Mei, Juni, Juli
Sumber : ppt dosen
33. Jawaban :C
Penagihan seketika dan sekaligus adalah tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan
oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh
tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa
Pajak, dan Tahun Pajak.
Sumber : ppt dosen
34. Jawaban :C
39. Jawaban :C
Dalam melakukan tugas perpajakan, fiskus juga harus menaati peraturan yang telah
dibuat dalam KUP pada Pasal 34, yaitu menjaga kerahasiaan data WP. Hal-hal tersebut
diatur pada penjelasan Ayat 1 antara lain:
a. Surat Pemberitahuan, laporan keuangan, dan lain-lain yang dilaporkan oleh Wajib
Pajak;
b. data yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan;
c. dokumen dan/atau data yang diperoleh dari pihak ketiga yang bersifat rahasia;
d. dokumen dan/atau rahasia Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berkenaan.
Sedangkan, di Ayat 2a menerangkan bahwa ada pengecualian atas data yang dapat
diungkapkan, yaitu pada huruf b, pejabat dan/atau tenaga ahli yang ditetapkan Menteri
Keuangan untuk memberikan keterangan kepada pejabat lembaga negara atau instansi
Pemerintah yang berwenang melakukan pemeriksaan dalam bidang keuangan negara.
Sehingga data WP yang tidak boleh diberitahukan kepada pihak lain adalah
Penerimaan pajak per Wajib Pajak (karena dia juga merupakan nominal yang tertera
pada SPT maupun turunannya (SKP, SKPKB, SK Banding, STP, dsb)
40. Jawaban :A
Sumber : PMK 229/PMK.03/2014 tentang Persyaratan serta Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Seorang Kuasa pasal 2 ayat 4
ESAI
1. Pada 9 Februari 2018 WP menerima STP sebesar Rp 1.000.000,- yang mana ternyata
terdapat kesalahan tulis seharusnya sebesar Rp 100.000,-
a. Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP adalah pembetulan
b. Persyaratan pengajuan upaya hukum tersebut adalah
Akibat adanya pembetulan ketetapan ini, mengakibatkan jumlah utang pajak dari
ketetapan-ketetapan pajak diatas menjadi berubah. Adanya perubahan ini
mengakibatkan adanya dasar penagihan pajak yang baru. Jangka waktu penyelesaian
permohonan adalah paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permohonan
pembetulan diterima. Direktorat Jenderal Pajak harus memberi keputusan atas
permohonan pembetulan yang diajukan Wajib Pajak tersebut. Apabila jangka waktu
tersebut telah lewat, tetapi Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan,
permohonan pembetulan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
Apabila permohonan diatas ditolak atau dikabulkan sebagian, maka Wajib Pajak
berhak meminta keterangan dan Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan
keterangan secara tertulis mengenai hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau
mengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajak tersebut.
c. Upaya hukum pada huruf a yakni pembetulan dapat dilakukan tidak ada batasan.
Apabila masih terdapat kesalahan berupa: kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan
atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan perundang-undangan perpajakan
dalam Surat Keputusan Pembetulan tersebut, Wajib Pajak dapat mengajukan lagi
permohonan pembetulan kepada Direktur Jenderal Pajak, atau Direktur Jenderal
Pajak dapat melakukan pembetulan lagi secara jabatan.
Sumber : ppt dosen, Buku KUP Irwan Wibowo dan Susi Zulvina hal 87, dan
http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=1020
2. Daluwarsa penagihan pajak 5 tahun dihitung sejak STP atau SKP diterbitkan. Hal-hal
yang dapat menyebabkan daluwarsa penagihan pajak dapat melampaui 5 tahun adalah
Pasal 22
1) Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan
biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta
Putusan Peninjauan Kembali. ***)
2) Daluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh
apabila: ***)
a. diterbitkan Surat Paksa;
b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak
langsung;
c. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (5), atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4); atau
d. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.
Sumber : UU KUP pasal 22
3. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2016 WP Tn. Beny terdapat salah hitung yang
menyebabkan PPh kurang bayar sebesar Rp 25.000.000,-. Atas kekurangan PPh
tersebut, AR menerbitkan STP pada tanggal 20 Juni 2017. Dengan begitu, STP yang
seharusnya dibayar oleh Tn. Beny adalah 3 (bulan) x 2% (sanksi) x Rp 25.000.000,- =
Rp 1.500.000,-
Waktu 3 bulan dihitung dari April, Mei, Juni
Sumber : Buku KUP Irwan Wibowo dan Susi Zulvina hal 68
4. Pada tanggal 15 Mei 2018 WP menerima SK Keberatan yang terbit pada tanggal 10
Mei 2018 dengan menolak seluruhnya permohonan keberatan WP atas SKPKB
sebesar Rp 100.000.000,-. Apabila WP tidak puas dengan Surat Keputusan Keberatan,
upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP adalah dengan mengajukan banding,
persyaratannya :
1) Diajukan dalam bahasa Indonesia ke Pengadilan Pajak
2) Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterima Keputusan yg
diajukan banding
3) 1 keputusan diajukan 1 surat banding
4) Diajukan dengan disertai alasan yg jelas dan dicantumkan tanggal terima SK
yang dibanding
5) Pada surat banding dilampirkan salinan SK yang dibanding
6) Jumlah pajak yang terutang telah dibayar sebesar 50%
Sumber : ppt dosen
CP : Istiqomah (085799149043)
“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu maka
Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga.”
1. B. Piutang
(UU No.1 tahun 2004)
2. B. UU tentang APBN
(UU No.1 tahun 2004)
3. D. Semua jawaban benar
(www.djkn.kemenkeu.go.id)
4. C. Piutang negara perbankan dan non perbankan
(PPT Dosen)
5. D. Peraturan Presiden
6. A. Piutang pajak dan piutang yang diatur dalam Undang-Undang tersendiri
(UU No.1 tahun 2004)
7. D. Semua jawaban benar
(PPT Dosen)
8. C. Pelelangan umum
(PPT Dosen)
9. D. Pelelangan sederhana
(PPT Dosen)
10. A. Sanksi administrasi, blacklist, perdata dan pidana
(PPT Dosen)
11. B. Kementerian Pertahanan, Mabes TNI/Angkatan, dan Kemenristek
(PPT Dosen)
12. C. Kuasa Pengguna Anggaran
(PPT Dosen)
13. C. Persediaan, aset tetap dan aset lainnya
(PPT Dosen)
14. D. Aset milik Kementerian/Lembaga
(PPT Dosen)
15. B. Pembukuan, pelaporan dan inventarisasi
(PPT Dosen)
16. B. Asas fungsional
(PPT Dosen)
17. A. Penyerahan kepada pihak pengelola BMN
(PPT Dosen)
18. C. PP No.58 tahun 2005
19. D. Jawaban B dan C benar
(PP No.58 tahun 2005)
20. A. Hak untuk memungut PPh/PPN
21. C. Kepala SKPD
(PP No.58 tahun 2005)
22. B. Dana insentif daerah
23. A. Standar pelayanan minimum
(PP No.23 tahun 2005)
24. C. Renstra bisnis dan RBA
(PP No.23 tahun 2005)
25. C. PSAK 45 yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia
(PP No.23 tahun 2005)
26. B. Kepada presiden
(UU No.1 tahun 2004)
27. D. Tanggung jawab atas penggunaan anggaran dan hasil yang dicapai atas beban
anggaran negara
(UU No.1 tahun 2004)
28. D. laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan memuat temuan, kesimpulan dan
rekomendasi
(UU No.15 tahun 2004)
29. C. Diskresi terhadap implementasi peraturan perundang-undangan
(UU No.15 tahun 2004)
30. A. Melaporkan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur pidana kepada instansi yang
berwenang
(Peraturan BPK No.3 tahun 2016)
ESAI
Jika RUP sudah berhasil disusun, maka langkah selanjutnya adalah proses pemilihan
Penyedia Barang/Jasa. Perpres 4/2015 pasal 86 ayat 2a yang menyebutkan bahwa dalam
hal proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilaksanakan mendahului pengesahan
DIPA/DPA dan alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau ditetapkan
kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang diadakan, proses pemilihan Penyedia
Barang/Jasa dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi
DIPA/DPA atau proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dibatalkan.
Perpres 4/2015 berusaha memisahkan kaitan antara proses pemilihan penyedia dengan
kemampuan keuangan (Kepastian Kecukupan/Kesesuaian Anggaran). Otomatis dengan
itu kemampuan keuangan tidak dapat dipisahkan dengan penandatanganan kontrak.
RKA-KL dan Raperda APBD masih bisa dimungkinkan untuk berubah. Untuk itulah
Perpres Nomor 54 Tahun 2010 mengatur secara spesifik jenis pelelangan yang prosesnya
bisa dilakukan sebelum anggaran disahkan. Proses yang dapat dilakukan sebelum
anggaran disahkan seperti dijelaskan pada pasal 60 (3) : “Dalam hal Pelelangan Umum
dengan prakualifikasi, Pelelangan Terbatas atau Seleksi Umum dilakukan mendahului
Tahun Anggaran, SPPBJ hanya diterbitkan setelah DIPA/DPA disahkan.”
Maka dari itu pada dokumen pemilihan penyedia mendahului DIPA/DPA selalu
dituangkan klausal “ketidakpastian” berupa pernyataan bahwa DIPA/DPA belum
ditetapkan sehingga sangat terbuka kemungkinan dibatalkan jika anggaran tidak
disepakati atau jumlahnya kurang dari yang telah diumumkan. Jika proses pelelangan
dibatalkan karena DIPA/DPA tidak ditetapkan atau alokasi anggaran dalam DIPA/DPA
yang ditetapkan kurang dari nilai pengadaan yang diadakan, maka Penyedia Barang/Jasa
tidak dapat diberikan ganti rugi.
https://www.pengadaan.web.id/2016/11/mengupas-tuntas-rencana-umum-pengadaan-rup-
sebagai-dasar-untuk-memulai-pengadaan-barang-jasa.html
Sayembara digunakan untuk Pengadaan Jasa Lainnya yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. merupakan proses dan hasil dari gagasan, kreatifitas, inovasi, budaya dan metode
pelaksanaan tertentu; dan
b. tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.
5. (PPT Dosen)
6. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah
tersebut.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmupengetahuan beberapa derajat”
- Q.S. al-Mujadalah : 11
SOAL 1
Nomor 1
*Telepon/teleks Pemakaian telepon seluler hanya boleh dibebankan 50% (Pasal 1 KEP-220/PJ./2002)
*Sumbangan Tidak ada keterangan Yayasan panti asuhan tsb memenuhi ketentuan. Sumbangan HUT RI tidak
diperbolehkan. Sumbangan ke Basarnas tdk dapat dibebankan karena tidak ada keterangan
Penghasilan Neto Fiskal tahun lalu (Pasal 2 huruf a PP No. 93 tahun 2010) sehingga asumsi
Ph Neto Fiskal tahun lalu TIDAK ADA/0. Sumbangan ke Afrika juga tidak bisa dibebankan
*Pendidikan anak pegawai Natura yang tidak boleh dibebankan (PMK 83/PMK.03/2009 stdd PMK No. 167/PMK.03/2018)
karena usaha PT ABC tidak dilakukan di daerah terpencil (Cek Pasal 2 ayat 2 huruf b dan
Pasal 4 ayat 3)
*Pengobatan karyawan Pengobatan Cuma-Cuma merupakan natura sehingga bukan merupakan penghasilan bagi
pegawai sehingga tidak bisa dibebankan sebagai biaya
*Lain-lain Hanya PBB kantor dan Jamuan tamu berdaftar nominatif yang boleh dibebankan
*Ph. Bunga Deposito Tidak dapat dihitung koreksinya dikarenakan Tariff atas bunga deposito di Singapura tidak
diketahui
*Keuntungan penjualan gudang Objek PPh Final
*Laba cabang pabrik di Malaysia 80.000.000 X (100/70) = 114.285.714
*Bagian Ps 31E Penyebut berasal dari Penjualan Bruto + semua Pendapatan di luar usaha sebelum koreksi, terma-
suk penghasilan Final
KREDIT PAJAK
*Keterangan PPh 23
Dividen dari PT Jayapana 100,000,000 15% 15,000,000
Dividen dari Excelso, Ltd. 70,000,000 15% 10,500,000
Sewa Kendaraan dari PT Purnajaya 150,000,000 2% 3,000,000 +
28,500,000
*Keterangan PPh 24 PPh 24 (biru)
114,285,714
Laba cabang pabrik di Malaysia Batas/Limit x 882,496,590 26,919,105
3,746,660,714
Yang sudah dibayar 34,285,714
Ph Bunga Deposito dari BCA Singapore 500,000,000
Batas/Limit x 882,496,590 117,771,084
3,746,660,714
Yang sudah dibayar ?
Total PPh 24 26,919,105
Penghitungan PPh Ps 29/28A ada di halaman berikutnya
PERHITUNGAN PPH PASAL 29/28A (KB/LB) PADA TAHUN 2017
Untuk mencari PPh 29/28A tahun 2017, kita perlu mencari PPh 25 yang telah dibayarkan pada Tahun 2017 dengan cara menghitung PPh terutang pada
tahun 2016 (PPh 29/28A tahun 2017 = PPh 25 yang AKAN dibayar Tahun 2018 - PPh 25 yang SUDAH dibayar Tahun 2017)
PKP 2016 = Penghasilan Teratur = Laba usaha + Bunga deposito + Hasil investasi/dividen + Laba cabang
= 2,212 jt + 500 jt + (100 jt + 70 jt) + 114 jt 2,996,660,714
*Keterangan PPh 23
Dividen dari PT Jayapana 100,000,000 15% 15,000,000
Dividen dari Excelso, Ltd. 70,000,000 15% 10,500,000 +
25,500,000
*Keterangan PPh 24 PPh 24 (biru)
114,285,714
Laba cabang pabrik di Malaysia Batas/Limit x 705,258,062 26,896,913
2,996,660,714
Yang sudah dibayar -
Ph Bunga Deposito dari BCA Singapore 500,000,000
Batas/Limit x 705,258,062 117,673,993
2,996,660,714
Yang sudah dibayar ?
Total PPh 24 26,896,913
PPh 25 yang AKAN dibayar Tahun 2018 827,077,485 (dari halaman sebelumnya)
PPh 25 yang SUDAH dibayar Tahun 2017 652,861,149 -
PPh 29 KB pada tahun 2017 174,216,336 <- Nomor 4
SOAL 2
Koreksi positif 1,000,000,000 500,000,000 - 1,500,000,000 <- koreksi biaya yg tdk bisa
Laba setelah koreksi + 6,000,000,000 4,500,000,000 3,000,000,000 13,500,000,000 dibiayakan (menambah laba)
Koreksi positif sumbangan 500,000,000 200,000,000 50,000,000 750,000,000 <- menambah laba
Koreksi negatif penyusutan 100,000,000 50,000,000 - 150,000,000 <- mengurangi laba
Laba Fiskal 6,400,000,000 4,650,000,000 3,050,000,000 14,100,000,000
Nomor 1
Angka 3 = Penjualan Neto Komersial
Angka 3 = Penjualan - HPP - biaya usaha
= 49.000.000.000 - 18.000.000.000 - 16.000.000.000 = 15,000,000,000
Nomor 2
Angka 5m = Jumlah Koreksi Positif
Angka 5m = koreksi positif + koreksi sumbangan + Biaya dan HPP FINAL + koreksi negatif penyusutan FINAL
= 1.000.000.000 + 550.000.000 + 15.000.000.000 + 50.000.000 = 16,600,000,000
Nomor 3
Angka 6e = Jumlah Koreksi Negatif
Angka 6e = koreksi negatif penyusutan + Penghasilan FINAL + koreksi positif FINAL + koreksi sumbangan FINAL
= 100.000.000 + 20.000.000.000 + 500.000.000 + 200.000.000 = 20,800,000,000
Nomor 4
PKP = Angka 3 + Angka 5m - Angka 6e
= 15.000.000.000 + 16.600.000.000 - 20.800.000.000 = 10,800,000,000
Soal Nomor 3
1. Dikarenakan PT ABC yang bergerak di bidang penjualan sandal jepit telah memenuhi
persyaratan subjektif (karena PT ABC merupakan badan, seperti yang diatur di Pasal 2
ayat 1 UU PPh) dan objektif (memiliki penghasilan dari penjualan seperti yang diatur di
Pasal 4 ayat 1 UU PPh) yang diatur di UU PPh, maka PT ABC diwajibkan untuk
membayar PPh setiap tahun pajak (Pasal 2 ayat 1 UU KUP).
2. Dikarenakan PT ABC memiliki kewajiban untuk membayar PPh setiap tahun, PT ABC
juga diwajibkan untuk menyampaikan SPT Tahunan PPh paling lambat 4 bulan sejak
berakhirnya masa pajak (dalam hal ini, tahun pajak, yaitu 31 Desember 2017 dalam hal
tahun buku = tahun kalender) yang berarti paling lambat 31 April 2018. (31 Mei 2018
apabila tahun buku Feb-Jan, dst)
Karena PT ABC juga pasti memiliki pegawai, maka PT ABC wajib untuk melakukan
pemotongan PPh para pegawainya setiap masa pajak (setiap bulan) yang mana akan
mewajibkan PT ABC untuk menyampaikan SPT Masa PPh.
3. PPh 25 pada bulan Mei 2018 merupakan angsuran PPh 25 tahun 2018, yang didapat
dari PPh Terutang 2017
- Bagian Ps 17
Rp 502.857.143
PPh Terutang
- Ps 31E
Rp 137.142.857
-
Rp 125.714.285
PPh Terutang 2017 Rp 262.857.142
- Kredit Pajak (PPh 21,22,23, dan 24) Rp 0
- Total Kredit Pajak Rp 0
PPh 25 yang dibayar pada tahun 2018 Rp 262.857.142
- Angsuran PPh 25 tahun 2018 Rp 21.904.761
Soal Nomor 3
1. Dikarenakan PT ABC yang bergerak di bidang penjualan sandal jepit telah memenuhi
persyaratan subjektif (karena PT ABC merupakan badan, seperti yang diatur di Pasal 2
ayat 1 UU PPh) dan objektif (memiliki penghasilan dari penjualan seperti yang diatur di
Pasal 4 ayat 1 UU PPh) yang diatur di UU PPh, maka PT ABC diwajibkan untuk
membayar PPh setiap tahun pajak (Pasal 2 ayat 1 UU KUP).
2. Dikarenakan PT ABC memiliki kewajiban untuk membayar PPh setiap tahun, PT ABC
juga diwajibkan untuk menyampaikan SPT Tahunan PPh paling lambat 4 bulan sejak
berakhirnya masa pajak (dalam hal ini, tahun pajak, yaitu 31 Desember 2017 dalam hal
tahun buku = tahun kalender) yang berarti paling lambat 31 April 2018. (31 Mei 2018
apabila tahun buku Feb-Jan, dst)
Karena PT ABC juga pasti memiliki pegawai, maka PT ABC wajib untuk melakukan
pemotongan PPh para pegawainya setiap masa pajak (setiap bulan) yang mana akan
mewajibkan PT ABC untuk menyampaikan SPT Masa PPh.
3. PPh 25 pada bulan Mei 2018 merupakan angsuran PPh 25 tahun 2018, yang didapat
dari PPh Terutang 2017
- Bagian Ps 17
Rp 502.857.143
PPh Terutang
- Ps 31E
Rp 137.142.857
-
Rp 125.714.285
PPh Terutang 2017 Rp 262.857.142
- Kredit Pajak (PPh 21,22,23, dan 24) Rp 0
- Total Kredit Pajak Rp 0
PPh 25 yang dibayar pada tahun 2018 Rp 262.857.142
- Angsuran PPh 25 tahun 2018 Rp 21.904.761
“Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya
kebodohan.”
- Imam Syafi’i
1. Materi : Uji hipotesis
Karena yang dijadikan merupakan hipotesis yang ada sama dengan, maka
dan
Jadi, tidak terdapat cukup bukti untuk mendukung klaim bahwa toko-toko di wilayah
kerja KPP Sukabumi United mengalami kenaikan penjualan lebih dari 15% (gagal
untuk menolak , klaim pada soal ditolak) TIPS: Cek PPT Triola Chapter 8 Slide 47 untuk melihat
lebih lanjut berbagai jenis “pengucapan” kesimpulan
Karena yang dijadikan merupakan hipotesis yang ada sama dengan, maka
dan
̂ ̅
√ ⁄
√
ol k ⁄ ol k ol k k n
Jadi, tidak terdapat cukup bukti untuk mendukung penolakan klaim kepatuhan WP
Pesohor sebesar 80% (gagal untuk menolak , klaim pada soal diterima)
a. Diketahui data perbandingan jumlah WP patuh sebelum dan sesudah tariff baru:
KPP A B C D E F G H I J K
setelah 93 96 130 80 92 128 113 82 116 92 80
sebelum 90 86 124 68 77 114 106 56 92 85 72
beda 3 10 6 12 15 14 7 26 24 7 8
NB: beda adalah (setelah – sebelum)
⁄ ⁄
√ √
ol k ol k n
Jadi, terdapat cukup bukti untuk mendukung klaim bahwa terdapat perbedaan jumlah
WP patuh sebelum dan sesudah tariff baru (menolak , klaim pada soal diterima)
Ditanya : ujilah klaim KPP Kampung Durian Runtuh bahwa tidak ada
perbedaan jumlah WP patuh antara karyawan dan pekerjaan bebas dengan tingkat
kepercayaan 95%!
Karena yang dijadikan merupakan hipotesis yang ada sama dengan, maka
dan
Ingat bahwa kita memakai keadaan dalam menguji hipotesis. Maka apabila
m k
̅ ̅ ̅ ̅̅
̂ ̂ ( )
̅̅ ̅̅
√
√
ol k ⁄ ol k ol k k n
Jadi, tidak terdapat cukup bukti untuk mendukung penolakan klaim bahwa tidak ada
perbedaan jumlah WP patuh antara karyawan dan pekerjaan bebas pada KPP
Kampung Durian Runtuh (gagal untuk menolak , klaim pada soal ditolak)
Ditanya :
a. Apakah dapat disimpulkan bahwa genre film favorit berkaitan dengan jenis kelamin?
b. Ujilah pernyataan yang menyebutkan bahwa proporsi laki-laki yang memfavoritkan
film tertentu adalah sama untuk setiap genre film!
Penyelesaian :
a. Uji hipotesis dependensi data
n ilm h p j nis k l min
n ilm h p j nis k l min
Mari kita hitung ekspektasi per gender tiap film agar bisa menghitung chi-square nya
Ekspektasi laki-laki:
Drama = ⁄ Horror = ⁄
Komedi = ⁄ Action = ⁄
Ekspektasi perempuan:
Drama = ⁄ Horror = ⁄
Komedi = ⁄ Action = ⁄
ol k i p i
Keterangan:
O = Jumlah sampel yang diamati (data pada tabel)
E = Jumlah sampel yang diharapkan (perhitungan ekspektasi)
r = Jumlah baris (row)
c = Jumlah kolom (column)
Jadi, tidak terdapat cukup bukti untuk mendukung penolakan klaim bahwa genre film
independen terhadap jenis kelamin (gagal untuk menolak , berarti genre film
INDEPENDEN terhadap gender)
Diketahui data
x 12 2 6 9 7 2 8 4 10
y 4 10 8 5 5 8 3 8 2
Ditanya :
a. Persamaan regresi beserta interpretasinya
b. Korelasi dan koefisien determinan beserta penjelasannya
c. Uji apakah kasus tersebut memiliki korelasi linear dengan confidence level 95%
d. Persen return yang akan diperoleh jika Ribud_Wai memiliki reksadana dengan jangka
waktu 14 tahun
NB: Rumus 𝑏 dapat dibalik menjadi
Penyelesaian : 𝑥𝑦
̅̅̅ 𝑥̅ 𝑦̅
̅ ̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅
a. ̂ ̅ ̅ 𝑥 𝑥̅
̅ ̅̅̅̅
̅ ( ) ̅̅̅
̅̅ ̅̅̅
̅ ̅̅̅
(( ) ) ( )
Persamaan regresi: ̂
Interpretasi : Garis regresi tersebut merupakan ‘prediksi’ yang paling tepat atas
hubungan antara data lama reksadana (x) dan required return (y) yang sudah ada dan
yang akan datang. Menurut garis regresi tersebut, semakin banyak data x, maka data y
semakin sedikit, sehingga dapat juga disimpulkan bahwa hubungan antara x dan y
berkebalikan.
∑ ∑ ∑
b.
√ ∑ ∑ √ ∑ ∑
Rincian perhitungan
∑ ∑
∑ ∑
∑
√ √ √ √
Dikarenakan hasil hitung korelasi mendekati -1, maka antara data x (lama
danareksa) dan data y (required return) berhubungan negatif yang artinya semakin
panjang lama danareksa, maka persen required return semakin sedikit.
√ √
ol k ol k n
Jadi, terdapat cukup bukti untuk menolak klaim bahwa tidak terdapat korelasi antara
lama reksadana dan persen required return (menolak , berarti TERDAPAT korelasi
antara reksadana dengan required return)
̂ ̂
CP : Fikri N. R. (085790830870)
Share Investment
1/1 Bal. 84.800
11/1 15.840 10/1 26.000
6/9 24.600
(b)
PT PWPN
GENERAL JOURNAL
2017
DATE ACCOUNT TITTLE DEBIT CREDIT
10-Jan Cash 27400
Gain on sale of share investment 1400
Share Investment 26000
11-Jan Share Investment 15840
Cash 15840
25-Jan Cash 700
Dividend Revenue 700
(C)
Securities Cost Fair Value Unrealized Gain (Loss)
Closing Entries
31-Dec Unrealized Gain or loss-Equity 21600
Acc.other Comprehensive Income 21600
PT PWPN
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31,2017
Investment
Investment in shares of less than 20%,at fair value 113600
Equity
Accumulated other Comprehensive Income 21600
SOAL II
Direct Methode
CASH RECEIPT FROM CUSTOMER
Sales 787,560
deduct : increase in Account Receivable (119,600)
CASH RECEIPT FROM CUSTOMER 667,960
NOTE 1
NON-CASH INVESTING & FINANCING ACTIVITIES
Issued ordinary in exchange of Land 90,000
Inirect Methode.
MEERY C0
STATEMENT OF CASHFLOWS- DIRECT METHOD
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31,2017
NOTE 1
NON-CASH INVESTING & FINANCING ACTIVITIES
Issued ordinary in exchange of Land 90,000
SOAL III
PT HONEYWELL
STATEMENT OF COST OF GOODS MANUFACTURED
FOR THE MONTH ENDED JUNE 30,2018
Direct Materials :
Materials inventory,January 1 2018 19,500
Purchased Materials 220,000
Less :
Materials Inventory,June 30 2018 (35,000)
COST OF DIRECT MATERIAL FOR USE IN PRODUCTION 204,500
Direct Labor Cost 130,000
Factory Overhead :
Rent of factory Facilities 40,000
Depreciation On Factory Equipment 35,000
Factory Repair & Maintenance 5,000
Indirect Labor Cost 20,000
Utilities Expense-Factory 6,000
Insurance Expense-Factory 3,500
Taxes Expense- Factory 10,000
TOTAL FACTORY OVERHEAD 119,500
PT HONEYWELL
INCOME STATEMENT
FOR THE MONTH ENDED JUNE 30,2018
Sales 695,000
Less : Sales Return & Allowance -10,000
Nest Sales 685,000
Operating Expense :
Advertising Expense 75,000
Selling & Administrative Salaries 70,000
Plant manager's Salaries 35,000
Depreciation on sale of Equipment 40,000
Utilities Expense 4,000
Insurance Expense 1,500
Taxes Expense 10,000
TOTAL OPERATING EXPENSE 235,500
“Hal termanis adalah ketika seseorang yang mencintaimu menyebut namamu dalam
tahajjudnya”
PILIHAN GANDA
1. Perencanaan strategis
2. Menurut M.T.E. Hariandja (2002, h 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh
karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan manajemen
sumber daya manusia.
Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006, h 8) Sumber Daya Manusia merupakan modal dan
kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting
mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya
benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun bagi
kepentingan individu.
Pelatihan dan pengembangan (training dan development) memang memerlukan biaya yang
cukup besar, namun investasi di bidang manusia tersebut (human investment) akhirnya akan
menyumbangkan produktivitas yang sangat tinggi bagi organisasi atau perusahaan. Untuk itu
organisasi atau perusahaan tentunya akan memetik laba yang berlipat ganda di waktu yang
akan datang.
Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada
metode-metode ilmiah serta berpedoman kepada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan
saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan supaya produktivitas kerjanya
baik dan mencapai hasil yang optimal.
https://www.kajianpustaka.com/2016/02/pengembangan-sumber-daya-manusia.html
3. Penilaian kinerja adalah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah
seseorang karayawan telah melaksanakan pekerjaannya masing – masing secara keseluruhan.
Pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan bukan hanya dilihat atau dinilai hasil fisiknya
tetapi meliputi berbagai hal, seperti kemampuan kerja, disiplin, hubungan kerja, prakarsa,
kepemimpinan dan hal – hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang
dijabatinya.
https://www.wawasanpendidikan.com/2018/03/pengertian-dan-tujuan-serta-manfaat-
penilaian-kinerja.html
1. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau informasi telah
diterima, dipahami, dan dilaksanakan atau tidak.
2. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima.
3. Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat diterima.
4. Menggunakan bahasa yang sederhana agar setiap orang dapat memahami isi pesan
yang disampaikan.
5. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap menerima
pesan.
6. Mendengarkan secara efektif sehingga komunikasi antar atasan dengan bawahan
dapat berlangsung dengan baik.
7. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlah dan cara
penyampaiannya.
https://www.dictio.id/t/bagaimana-caranya-mengatasi-hambatan-komunikasi/9002
6. Berdasarkan pandangan tiga ahli yaitu Robins (1997); Drommond (1985); Mondy dan
Premeaux (1995) dapat dirumuskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses
pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan
suatu tindakan yang ingin dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.Pengambilan
keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternatif pengambilan keputusan penting
bagi manajer administrator karena proses pengambilan keputusan mempunyai peran penting
dalam memotivasi kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan organisasi
(Usman, 2013:440).
Dari definisi pengambilan keputusan di atas, dapat dihapami betapa pentingnya seorang
pemimpin dalam pengambilan keputusan, sebab apabila dalam sebuah organisasi tidak ada
pengambilan keputusan maka dipastikan organisasi tersebut tidak akan mengalami kemajuan,
apalagi peningkatan kualitas organisasi, kendati pengambilan keputusan tersebut
dimungkinkan menimbulkan resiko yang tidak diharapkan. Oleh karena itu dibutuhkan
keahlihan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan, sebab ketepatan pengambilan
keputusan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan organisasi.Pengambilan keputusan pada
dasarnya adalah memilih, sebab dalam pengambilan keputusan biasanya terdapat beberapa
alternatif untuk dipilih yang terbaik dari beberapa pilihan yang tersedia.Pengambilan
keputusan juga bisa dipandang sebagai sebuah tindakan untuk menyelesaikan permasalahan.
Biasanya keputusan diambil karena terdapat masalah yang harus dicarikan solusi, maka
pengambilan keputusan sangat diperlukan agar masalah yang ada tidak berlarut-larut. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Didi Wahyu Sudirman (2003: 100), yang
menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi secara cerdik dan berkualitas melalui pengambilan keputusan yang dilakukan secara
cepat dan efektif.
https://www.kompasiana.com/puterision/58312c288223bd96293b13de/pengambilan-
keputusan-yang-efektif-dalam-peningkatan-kualitas-organisasi?page=all
“Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun di lautan yang dalam”
- Ir. Soekarno