Materi
1 Tax Planning, Tax Avoidance or Tax Evasion
4 Reklasifikasi
Tax Planning Aset Keuangan
Metodologi Akuntansi
5
Tax Planing PPN
6 Tax Planning PPh PotPut
3
Tax Planning, Tax Avoidance and Tax Evasion
Tax
Planning
Perbedaan..?
Tax Tax
Evasion Avoidance
Tax Planning, Tax Avoidance and Tax Evasion
Terdapat
• Kewajiban Pajak Tidak terdapat
kemungkinan
Tax• Tax Tax kewajiban pajak
Denda adanya kewajiban
Evasion Avoidance Planning
atau sanksi di masa
• Pidana pajak di masa
depan
depan
illegal legal
IBFD Tax Glossary – Tax Planning
Transfer Pricing
OECD – Tax Planning and Tax Avoidance
1 2 3
Contoh:
Under-reporting of taxable income
Skema Tax Planning yang Popular
Treaty Shopping
Debt Financing
Hybrids
IBFD International Tax Glossary – Treaty Shopping
EU/non-EU
Dividen
Low/No WHT
Equity
Cypriot Company
Interest
Low/No WHT
Loan
EU/non-EU
Fakta - Netherlands
Mailbox
Companies Netherlands as a host of 20,000 MC
(MC)
Special Financial
Instutitions (SFI) 12,500 SFI (2002)
Diff Classification
Interest or Dividen...???
of Income
Contoh: Hybrid Double Deduction
Mechanics
A •A Co sets up Hybrid Entity in Country B
Company •Hybrid Entity is transparent in Country A,
but opaque in Country B
•Hybrid Entity borrows from 3rdparties in
A Country B and uses loan proceeds to
acquire B Co such that A Co now indirectly
holds B Co
B •Hybrid Entity pays interest on the loan
Outcome
Loan •Interest deduction for Hybrid Entity in
Country B
•Under consolidation regime, interest can
Hybrid Company EU/non-EU offset income earned by B Co
•Hybrid entity is disregarded in Country A,
so its interest expenses can be allocated to
Interest
A Co and can be used to reduce A Co‟s
income
•Effectively, 2 deductions for the same loan
in 2 countries
Equity
B
Company
A Mechanics
•A Co issues hybrid instrument
Company that is treated as debt in Country B
but equity in Country A
Equity
A •B Co makes payments to A Co on
the instrument
B Debt Outcome
•Interest deduction for B Co in
Country B
•Payments made by B Co to A Co
B would be treated as dividends,
may be exempt in Country A and
Company
no WHT in B
•Effectively, deduction in Country
B and exemption/ non-inclusion in
Country A
Anti Avoidance
Beneficial ownerships
Abuse?
Very subjective tests Business Purpose?
CFC Rules
Anti-Hybrid Rules
Definisi Pengendali
CFC Rules
Bagaimana mengkalkulasi Income CFC yang
diatribusikan
INDOSAT
2010
INDOSAT 1. PT Indosat, an Indonesian
telecommunications company
Loan
Indonesia issued bonds to buyers through a
Dutch SPV, Indosat Finance BV
2. IFB provided a long-term loan to
Interest Indosat with equal value, interest
rate and maturity payment as the
INDOSAT FINANCE bonds
3. On same day, IFB issued long-term
BV bonds guaranteed by Indosat
Bond 4. Indosat paid interest to IFB
Belanda
Proceed pursuant to Indonesia-Netherlands
treaty with valid CoD from the
Dutch tax authorities
Interest
5. Indonesian tax authorities argued
that Indosat could not receive
treaty benefits since IFB is a conduit
BUYER company
Tax Court
Bonds fully guaranteed by Indosat so IFB did not run any credit or
interest risks
No or nominal taxation
Lack of transparency
No effective exchange of
information
Secrecy Jurisdictions
Norwegia
Pajak yang sangat rendah/tidak ada untuk
income atas capital
Rendahnya transparansi terkait
ownership
Kurangnya supervisi yang efektif
Merusak
kompetisi
perpajakan
Alokasi
(Ab)use of Tax
Investasi yang
treaties
Tidak Efisien
Problem
Kerahasian
Krisis
meningkatkan
Keuangan??
kriminal
Keuntungan Tax Havens
1 Multinational Enterprises
2 Wealthy Individuals
Jenis – jenis Pemanfaatan THC
1 Penguasaan Aset
3 Jasa Keuangan
Perusahaan Multinasional
Trust di LN/THC
Lisensi di LN/THC
Tax Haven – Ukuran Perusahaan
Pembayaran/transaksi Pembayaran/transaksi
Transaksi dengan negara
Indikator signifikan dengan entitas di signifikan dengan entitas di
bertarif pajak rendah
THC THC
Restrukturisasi yang Restrukturisasi yang
melibatkan entitas di THC melibatkan entitas di THC
Transfer Intangible Assets ke Transfer Intangible Assets ke
negara dengan tarif pajak negara dengan tarif pajak
rendah rendah
Instrumen Investigasi - Tax Havens
EOIs
Internet research
Tax Planning
(Aktivitas Pembiayaan)
44
AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Meliputi:
Biaya Modal
semakin besar proporsi hutang dibanding ekuitas,
maka semakin besar tingkat suku bunga/biaya
hutang
Pajak
semakin besar hutang, semakin besar deductible
expenses yang berasal dari interest expense
Rasio Keuangan
semakin besar hutang akan membuat Debt Ratio
meningkat dan juga menurunkan rasio likuiditas
@Pandu Wicaksono 2014 46
Dibiayai dari Modal/Hutang...???
Struktur Alternatif I Alternatif II
Hutang - 100.000
Ekuitas 200.000 100.000
Total Pembiayaan 200.000 200.000
Kondisi Probabilitas EBIT
Resesi 5% (60.000)
Buruk 20% (20.000)
Normal 50% 40.000
Baik 20% 100.000
Luar Biasa 5% 140.000
Asumsi
Tax rate 25%
Interest rate 10%
48
Alternatif
Pandu Wicaksono 51
Proyeksi Laba Rugi BUT/Anak Perusahaan
No BUT/Anak Perusahaan
Pendapatan 1.000
Biaya 600
Laba Sebelum Pajak 400
Tarif PPh Badan 25%
Tarif Branch Profit Tax 20%
Tarif PPh Dividen LN 20%
Tax Planning
(Metode Akuntansi)
53
Alternatif
Rp 2,150 Rp 1,075
Contoh : FIFO
(Penjelasan Pasal 10 ayat (6))
No Description Quantity Price COGS Ending Inventory
1 Persediaan 100 Rp 9 0 100 @ 9 = 900
Awal
2 Pembelian 100 Rp 12 0 100 @ 9 = 900
100 @ 12 = 1,200
3 Pembelian 100 Rp 11,25 0 100 @ 9 = 900
100 @ 12 = 1,200
100 @ 11,25 = 1,125
Rp 2,325 Rp 900
FIFO atau Average
Page 59
Garis Lurus atau Saldo Menurun
• PT DEF tahun 2015 memperoleh aset senilai
Rp100juta yang memiliki masa manfaat secara
fiskal adalah 4 tahun. Apabila diketahui
pendapatan tahun 2015 s.d. 2018 adalah
sebesar Rp200 juta per tahunnya, dan
diasumsikan satu-satunya biaya adalah biaya
penyusutan aktiva tetap, tentukan apakah
sebaiknya perusahaan menggunakan metode
garis lurus atau saldo menurun?
Revaluasi Ak. Komersial Ak. Pajak
79/PMK.03/2008
PSAK 16 R
Aktiva Tetap
Akurasi
Tujuan Perpajakan
Revaluation model
Kapan saja
Kapan Setiap ada perbedaan Paling cepat
signifikan antara nilai 5 tahun sekali
Pasar dg nilai buku
Selisih revaluasi
Kewajiban Tidak ada kewajiban
Dikenakan
perpajakan
PPh final 10%
Revaluasi
PT XYZ membeli aset pada tahun 2010 senilai Rp2
miliar dan secara fiskal sudah habis disusutkan sampai
dengan tahun 2013. Secara fiskal, aset tersebut masuk
kelompok I dan disusutkan dengan metode garis
lurus. Sesuai dengan ketentuan PSAK 16 mengenai
aset tetap, pencatatan nilai aktiva tetap diarahkan
menggunakan model revaluasian. Oleh karenanya,
perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan
revaluasi atas aset tetapnya tersebut. Diperkirakan,
nilai revaluasian baru akan menjadi Rp4 miliar dan
biaya revaluasi yang harus dibayar ke appraisal adalah
Rp100juta. Apabila diketahui pendapatan tahun 2014
s.d. 2017 adalah sebesar Rp5 miliar per tahunnya, dan
diasumsikan satu-satunya biaya adalah biaya
penyusutan aktiva tetap, tentukan apakah
perusahaan perlu melakukan revaluasi atau tidak?
Tax Planning
(PPN)
63
PKP Vs Menunda Pengukuhan PKP...?
• Aturan:
– Pengusaha harus melaporkan diri utk dikukuhkan sbg PKP paling
lambat akhir bulan berikutnya setelah omset mencapai 4,8 M
– Walaupun omset belum mencapai 4,8M pengusaha boleh
melaporkan diri utk dikukuhkan sbg PKP
– PM yg dapat dikreditkan adalah PM yg diperoleh setelah
dikukuhkan sbg PKP
64
Capital Expenditure
• Aturan:
– PM dpt dikreditkan walaupun belum ada PK
– Pembelian barang modal yg berkaitan
langsung dg kegiatan usaha (produksi,
distribusi, manajeman & pemasaran) PM dpt
dikreditkan
– Pembelian brg modal yg berkaitan dg
produksi mendapat fasilitas PPN dibebaskan
65
Tax Planning atas Faktur Pajak
• Perhatikan syarat sah-nya Faktur Pajak Standar
supaya bisa dikreditkan.
• Terbitkan Faktur Pajak selama mungkin (dalam
kurun waktu yang diperbolehkan).
• Perketat term of payment untuk mencegah
WP “nalangin” PPN Pembeli.
66
Menunda penerbitan FP
• Aturan
– Tgl penerbitan FP menentukan jumlah PPN terutang
dlm suatu masa pajak
– FP yg diterbitkan dilaporkan dlm SPT Masa sesuai
bulan pd tgl FP
– PPN KB dlm suatu masa pajak disetor tgl 15 bulan
berikutnya
– Force Majour, penghapusan piutang tidak
mengakibatkan koreksi atas FP yg sudah diterbitkan
67
Tips menghindari pre financing PPN
70
Kompensasi Vs Restitusi
• Aturan:
– SPT Masa PPN LB yg meminta restitusi dilakukan
pemeriksaan
– SPT Masa PPN LB yg meminta kompensasi tidak
dilakukan pemeriksaan
71
Kompensasi Vs MTS
• Aturan :
– Sanksi kenaikan 100% dari PPN dan PPnBM yang
tidak atau kurang dibayar jika Berdasarkan hasil
pemeriksaan PPN dan PPnBM ternyata tidak
seharusnya dikompensasi selisih lebih pajak atau
tidak seharusnya dikenakan tarif 0% Pasal 13 ayat (3)
UU No KUP
– PM yg belum dikreditkan dalam masa yg sama dpt
dikreditkan dpt dikreditkan dlm masa tidak sama
(MTS) paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya
masa pajak
72
Desentralisasi Vs Sentralisasi
Fakta :
Penyerahan antar cabang terutang PPN
DPP sebesar Hg Pokok
PK bagi cabang yg menyerahkan dan sbg PM bagi cabang yg menerima
WP dapat mengajukan pemusatan PPN dg syarat :
Kantor cabang yang akan dipusatkan tidak melakukan penyerahan BKP /JKP.
Semua kegiatan penyerahan hanya dilakukan di tempat usaha yang
ditetapkan sebagai tempat pajak terutang.
Fungsi cabang hanya menyimpan persediaan dan menyerahkan persediaan
tersebut kepada pembeli atas perintah kantor pusatnya yang menangani
penjualan.
Kantor cabangtidak membuat Faktur Pajak baik untuk kantor cabang yang
bersangkutan maupun atas nama kantor pusatnya (semua Faktur Pajak
dibuat oleh kantor pusat).
73
Perhatikan kemajuan IT DJP
• Fakta :
– PM yg dikreditkan akan dibandingkan dg PK yg
dilaporkan oleh Suplier
– Kode dan nomor seri FP mudah diawasi dengan IT
74
WP Patuh
Kepada WP Patuh diberikan fasilitas
pengembalian pendahuluan pembayaran pajak
(restitusi dipercepat)
Kriteria WP Patuh ?
a. SPT tepat waktu dalam 2 tahun terakhir
b. SPT Masa yang terlambat (Th Terakhir) Maksimum 3 Masa & Tidak berturut2,
Maks batas akhir masa berikutnya
c. Tidak punya tunggakan pajak
d. Tidak pernah dipidana fiskal dalam 10 tahun terakhir
e. Jika diaudit, harus WTP atau WDP tapi tidak pengaruh ke laba/rugi
f. Jika tidak diadit, harus mengajukan permohonan, dengan syarat dalam 2 (dua)
tahun terakhir:
- Ada pembukuan
- Jika diperiksa, koreksi maksimum 10%
75
Rekonsiliasi PPN dan PPh
• Omset PPN Vs Omset PPh
• DPP Pajak Masukan Vs Pembelian
• DPP Pajak Masukan Vs Biaya
• DPP Pajak Masukan Vs PPh 22, 23, 26, final
• Faktor yg mempengaruhi perbedaan
– Saat pembuatan FP dan pengakuan penghasilan
– Kurs Valas
– Transaksi antar cabang
– Penyerahan aktiva tetap
– Penyerahan Cuma-Cuma/pemakaian sendiri
– dll
76
Fasilitas PPN
• PPN dibebaskan PM tdk dapat dikreditkan
– BKP/JKP tertentu
– Barang strategis
• PPN tidak dipungut PM dpt dikreditkan
– Kawasan berikat
– Kawasan EPTE
– Proyek pemerintah dananya berasal dari hibah / bantuan
LN
– Kawasan FTZ
77
Lokasi usaha bagi Eksportir
• PPN ekspor 0% PM dapat dikreditkan
– Masalah Cash flow, membayar PPN terlebih dahulu atas
perolehan BKP/JKP untuk keperluan ekspornya
– Restitusi, diselesaikan dengan pemeriksaan
• Kawasan Berikat PPN tidak dipungut,
selanjutnya ekspor kena 0%
– Cash flow ringan, karena tidak ada pembayaran PPN
terlebih dahulu untuk perolehan BKP untuk keperluan
ekspornya
– Mengurangi potensi restitusi (pemeriksaan)
78
Tax Planning
(PPh PotPut)
79
Strategi
1. Tax Saving = Mengefisiensikan beban pajak melalui pilihan alternatif.
Misal: BIK/Natura atau BIC/tunjangan.
Pilihlah…
1. NTI Vs. DE
2. TI Vs. DE, bila tarif PPh 21 < PPh Badan
3. Nti Vs. NDE, bila tarif PPh 21 > PPh Badan
Hindari…
TI Vs. NDE
83
Tax Planning Tax Saving
GREY GREY
Objek 21 DE
PMK-252/
Non Objek 21 Psl 6 UU PPh
PMK.03/2008
PMK-252/ NDE
PMK.03/2008 Psl 9 UU PPh
84
Tax Minimize
Beban PPh 21 + PPh Badan = Minimal
PPh 21 PPh Badan
Taxable Income :(+) Deductible Expense : ( - )
Non Taxable Income :(-) Non Deductible Expense : ( + )
Pilihan Transaksi
Pilih : NTI Vs. DE
Hindari : TI Vs. NDE
Pilih : TI Vs. DE, bila Tarif PPh 21 < PPh Badan
Pilih : NTI Vs. NDE, bila Tarif PPh 21 > PPh Badan
85
Pajak Ditanggung
vs Tunjangan Pajak
Net Gross-up
Nilai pek 100.000.000 Nilai pek 100.000.000
PPh (5%)1) 5.000.000 PPh (5%)2) 5.263.158
Nilai Kontrak 100.000.000 Nilai kontrak 105.263.158
PPh Badan
Nilai pek 100.000.000 Nilai pek 100.000.000
PPh (5%)1) 0 PPh (5%)2) 5.263.158
Biaya 100.000.000 Biaya 105.263.158
86
Strategi PPh Pasal 23/26/Final
PPh Final
Lihat PP baru (PP 51, 71 tahun 2008 & PP 15,16,17,19,40 tahun
2009)
PPh Pasal 26 :
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara
pemerintah Indonesia dengan Negara Treaty Partner.
87
Strategi PPh Pasal 23/26/Final……..
88
Strategi PPh Pasal 23/26/Final……..
5. Dalam hal ada transaksi dengan pihak Luar Negeri, pastikan diperoleh
Certificate of Residence sehingga ketentuan dalam P3B dapat
diterapkan
89
SELESAI
90