10% 11%
Per 1 April 2022
10% Pembayaran,
penyerahan,
Tanggal Faktur Tarif
menggunakan tarif 10% dalam hal: impor 10%
• Saat terutang PPN terjadi sebelum 1 April 2022; dan Sebelum 1 April Sebelum 1 April
• Faktur Pajak atau dokumen yang dipersamakan kedudukannya dengan
Faktur Pajak dibuat sebelum 1 April 2022
Penyerahan Tanggal Faktur Tarif
Sebelum 1 April 11%
11% Sejak 1 April
menggunakan tarif 11%, dalam hal:
• Saat terutang PPN terjadi sejak 1 April 2022; atau Pembayaran,
• Faktur Pajak atau dokumen yang dipersamakan kedudukannya dengan penyerahan, Tanggal Faktur
Tarif
Faktur Pajak dibuat sejak 1 April 2022
impor 11%
Sejak 1 April Sejak 1 April
2
POKOK PENGATURAN - FASILITAS PPN
Fasilitas yang saat ini berlaku (existing) dipertahankan sepenuhnya
Penambahan fasilitas atas barang & jasa yang semula non BKP dan non JKP
menjadi BKP & JKP:
1) Kriteria & jenis barang kebutuhan pokok yang sebelumnya telah berlaku
seluruhnya dibebaskan.
2) Jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa sosial, jasa asuransi, jasa keuangan,
jasa angkutan umum, & jasa tenaga kerja diberikan fasilitas dibebaskan.
3) Minyak bumi, gas bumi (gas melalui pipa, LNG & CNG), & panas bumi
diberikan fasilitas dibebaskan.
4) Emas batangan diberikan fasilitas tidak dipungut, sinkron dengan fasilitas
untuk emas granula.
3
DAFTAR 14 PMK - BERDASARKAN KLASTER
1. PMK-60 tentang Tata Cara Penunjukan Pemungut, Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan
PPN atas Pemanfaatan BKPTB dan/atau JKP dari Luar Daerah Pabean di Dalam Daerah
Pabean Melalui PMSE
2. PMK-61 tentang PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri
3. PMK-62 tentang PPN atas LPG Tertentu
4. PMK-63 tentang PPN atas Penyerahan Hasil Tembakau
5. PMK-64 tentang PPN atas Penyerahan Barang Hasil Pertanian Tertentu
6. PMK-65 tentang PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas
7. PMK-66 tentang PPN atas Penyerahan Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian
8. PMK-71 tentang PPN atas Penyerahan JKP Tertentu
B.
B. KLASTER SINKRONISASI
KLASTER SINKRONISASI DENGAN
DENGAN OBJEK OBJEK
PAJAK DAERAH PAJAK DAER
DAN RETRIBUSI DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
9. PMK-70 tentang Kriteria dan/atau Rincian Makanan dan Minuman, Jasa Kesenian dan
Hiburan, Jasa Perhotelan, Jasa Penyediaan Tempat Parkir, serta Jasa Boga atau Katering,
yang Tidak Dikenai PPN
4
DAFTAR 14 PMK - BERDASARKAN KLASTER
C. KLASTER PENUNJUKAN PIHAK LAIN SEBAGAI PEMUNGUT PPh DAN PPN (PASAL 32A UU KUP)
10. PMK-58 tentang Penunjukan Pihak Lain sebagai Pemungut Pajak dan Tata Cara Pemungutan,
Penyetoran, dan/atau Pelaporan Pajak yang Dipungut oleh Pihak Lain atas Transaksi Pengadaan
Barang dan/atau Jasa melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah
11. PMK-68 tentang PPN dan PPh atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto
12. PMK-69 tentang PPh dan PPN atas Penyelenggaraan Teknologi Finansial
5
KLASTER PENYESUAIAN KENAIKAN TARIF PPN
PMK-60 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PEMUNGUT, PEMUNGUTAN,
PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPN ATAS PEMANFAATAN BKP TIDAK
BERWUJUD DAN/ATAU JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DALAM DAERAH
PABEAN MELALUI PMSE
Substansi Pokok Pengaturan
Pemungut PPN PMSE. Pelaku usaha PMSE yang terdiri atas pedagang luar negeri, penyedia jasa luar negari, penyelenggara
PMSE luar negeri, penyelenggara PMSE dalam negeri yang ditunjuk Menteri Keuangan yang
kewenangannya dilimpahkan kepada Direktur Jenderal Pajak.
Objek pemungutan Pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
PPN PMSE. melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Tarif PPN yang 11%, yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022;
dipungut.
Penyetoran PPN Untuk setiap Masa Pajak, paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
yang dipungut.
Pelaporan PPN Pelaporan secara triwulanan untuk periode 3 (tiga) Masa Pajak, paling lama akhir bulan berikutnya
yang dipungut setelah periode triwulan berakhir, paling sedikit memuat: jumlah Pembeli Barang dan/atau
(triwulanan). Penerima Jasa, jumlah pembayaran, jumlah PPN yang dipungut, dan rincian transaksi PPN yang
dipungut, untuk setiap Masa Pajak.
Laporan rincian Dilaporkan dalam hal diminta oleh DJP. Ketentuan pelaporan rincian transaksi tahunan tidak berlaku
transaksi PPN dalam hal aplikasi atau sistem yang disediakan dan/atau ditentukan oleh DJP mampu memuat
(tahunan). rincian transaksi PPN yang dipungut dalam laporan triwulanan.
Ketentuan peralihan. a. PER-12/PJ/2020 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan PMK.
b. Kepdirjen Penunjukan sebagai Pemungut PPN PMSE yang diterbitkan sebelum tanggal 1 April
2022, dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan diterbitkannya Kepdirjen Penunjukan yang
baru.
Tanggal mulai berlaku. 1 April 2022.
7
PMK-61 TENTANG PPN ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI (KMS)
Substansi Pokok Pengaturan
Penghitungan PPN = Besaran tertentu (20% x Tarif PPN 11% ) x DPP (biaya, tidak termasuk biaya
PPN terutang perolehan tanah) Tarif efektif PPN = 2,2%
Penyetoran PPN KMS • Menggunakan SSP dan SSP = dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
pajak
• Jika PPN terutang dalam suatu Masa Pajak = 0 maka tidak ada kewajiban penyetoran.
Pelaporan PPN KMS • Untuk OP atau Badan non-PKP, penyetoran PPN KMS = pelaporan PPN KMS
• Untuk OP atau Badan PKP, dilaporkan dalam SPT Masa PPN 1111
• PPN terutang = 0 maka tidak ada kewajiban pelaporan.
Pengkreditan PPN KMS PPN atas KMS yg telah disetor dapat dikreditkan sepanjang memenuhi ketentuan pengkreditan pajak
yang telah disetor masukan dan pengisian SSP
Tanggal mulai berlaku 1 April 2022
8
PMK-62 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN LPG TERTENTU
LATAR BELAKANG
• Menyesuaikan ketentuan mengenai Nilai Lain sebagai DPP atas penyerahan LPG Tertentu oleh Badan Usaha
sebagaimana diatur dalam PMK-220/PMK.03/2020 akibat adanya perubahan tarif PPN berdasarkan Pasal 7
ayat (1) UU PPN.
• Mengatur mengenai pemungutan dan penyetoran PPN dengan besaran tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9A ayat (1) UU PPN atas penyerahan LPG Tertentu oleh Agen dan Pangkalan.
9
PMK-63 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN HASIL TEMBAKAU
10
PMK-64 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN BARANG HASIL
PERTANIAN TERTENTU
• PMK 89/PMK.010/2020 perlu diubah karena terdapat perubahan tarif PPN dengan
diundangkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan
LATAR Perpajakan.
BELAKANG • Dalam UU HPP terdapat pengaturan pemungutan dan penyetoran PPN terutang dengan besaran
tertentu, mekanisme pemungutan PPN yang terutang atas penyerahan Barang hasil pertanian
tertentu dari sebelumnya menggunakan Nilai Lain sebagai DPP diubah menjadi menggunakan
besaran tertentu.
Menggunakan besaran Besaran Tertentu PPN atas PKP wajib menerbitkan Faktur
Barang Hasil Pertanian Pajak (FP) saat penyerahan Barang
Tertentu (BHPT) tertentu yang diperoleh penyerahan BHPT sebesar: Hasil Pertanian tertentu
sebagaimana yang dari:
tercantum dalam 10% dari Tarif PPN yang 1,1% dari Harga Jual
Lampiran PMK berlaku x Harga Jual
mulai 1 April 2022
• PKP yang menyerahkan BHP Tertentu menggunakan Nilai Lain sesuai PMK 89/PMK.010/2020 dianggap memilih
menggunakan Besaran Tertentu BHPT dan dianggap telah menyampaikan pemberitahuan
Peralihan • PKP dapat beralih untuk memungut Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dengan mengalikan tarif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai dengan Harga Jual, peralihan tersebut
mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Menteri ini
11
PMK-65 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN KENDARAAN
BERMOTOR BEKAS
Substansi Pokok Pengaturan
PKP yang wajib menerapkan. PKP yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan
kendaraan
bermotor bekas.
Pengecualian kendaraan bermotor bekas. Tidak termasuk penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula
tidak untuk diperjualbelikan sebagaimana diatur dalam Pasal 16D UU PPN.
PPN (Pajak Keluaran) yang dipungut. Wajib menggunakan besaran tertentu PPN sebesar:
1,1% dari Harga Jual
Pemungutan PPN atas penyerahan BKP lainnya Pemungutan PPN yang terutang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dan/atau JKP (selain kendaraan bermotor peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
bekas).
Pajak Masukan. Tidak dapat dikreditkan.
12
PMK-66 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN PUPUK BERSUBSIDI
UNTUK SEKTOR PERTANIAN
LATAR BELAKANG
Perlu menyesuaikan ketentuan mengenai Nilai Lain sebagai DPP atas penyerahan Pupuk Tertentu
sebagaimana diatur dalam PMK-62/PMK.03/2015 dengan adanya pengaturan Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 7
Tahun 2021 yang mengatur bahwa tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 11% (sebelas persen) yang
mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022
13
PMK-71 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN JKP TERTENTU
Existing RPMK
JKP
PMK DPP PM PPN Besaran PM
tertentu
Jasa pengiriman paket pos PMK- Nilai lain Tidak dapat 1,1% dari Tidak dapat
75/PMK 10% dikreditkan penggant an dikreditkan
.03/
2010 jo. PMK-
121
Jasa biro perjalanan wisata dan/atau jasa agen /PMK.03/2015 Nilai lain Tidak dapat 1,1% dari Tidak dapat
perjalanan wisata 10% dikreditkan penggantian dikreditkan
Jasa pengurusan transportasi Nilai lain Tidak dapat 1,1% dari Tidak dapat
(freight forwarding) 10% dikreditkan penggant an dikreditkan
Jasa pemasaran dengan media voucer, jasa PMK- Nilai lain Tidak dapat 1,1% dari Tidak dapat
penyelenggaraan layanan transaksi 6/PMK.03/ 10% dikreditkan Harga Jual dikreditkan
pembayaran terkait dengan distribusi voucer, 2021 Voucer
jasa penyelenggaraan program loyalitas dan
penghargaan pelanggan (consumer
loyalty/reward program)
Jasa perjalanan ke tempat lain dalam PMK- Nilai lain Tidak dapat 1,1% dari Tidak dapat
perjalanan ibadah keagamaan dengan tagihan 92/PMK.03/ 10% dikreditkan penggantian dikreditkan
dirinci 2020
Jasa perjalanan ke tempat lain dalam Nilai lain 5% Tidak dapat 0,55% dari Tidak dapat
perjalanan ibadah keagamaan dengan tagihan dikreditkan dikreditkan
yang tidak dirinci penggantian
14
KLASTER SINKRONISASI DENGAN OBJEK PAJAK DAN RETRIBUSI
DAERAH
15
PMK-70 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN MAKANAN DAN MINUMAN, JASA
KESENIAN DAN HIBURAN, JASA PERHOTELAN, JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR,
SERTA JASA BOGA ATAU KATERING, YANG TIDAK DIKENAI PPN
Substansi Pokok Pengaturan
Objek PDRD a. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, dan
yang tidak oleh Pengusaha jasa boga/katering; dan
dikenai PPN b. jasa kesenian dan hiburan, jasa perhotelan, jasa penyediaan tempat parkir, dan jasa boga atau katering
Non objek makanan dan minuman oleh:
PDRD yang a. pengusaha toko swalayan dan sejenisnya;
dikenai PPN b. pengusaha pabrik makanan dan/atau minuman; atau
c. pengusaha penyedia jasa menunggu pesawat (lounge) pada bandar udara;
jasa kesenian dan hiburan antara lain:
a. kegiatan pelayanan penyediaan tempat/ruang dan/atau peralatan dan perlengkapan untuk permainan
golf; dan
b. penyerahan jasa digital melalui saluran internet atau jaringan elektronik;
jasa perhotelan paling sedikit berupa:
a. jasa penyewaan ruangan untuk selain kegiatan acara atau pertemuan di hotel, rumah penginapan,
motel, losmen, dan hostel;
b. jasa penyewaan unit dan/atau ruangan, di apartemen, kondominium, dan sejenisnya; dan
c. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata oleh pengelola jasa perhotelan;
jasa pengelolaan tempat parkir;
jasa boga atau katering yang tidak melakukan kegiatan pelayanan paling sedikit sebagai berikut:
a. proses penyediaan bahan baku dan bahan setengah jadi, pembuatan, penyimpanan, serta penyajian
berdasarkan pesanan;
b. penyajian di lokasi yang diinginkan oleh pemesan dan berbeda dengan lokasi dimana
proses pembuatan dan penyimpanan dilakukan; dan
c. penyajian dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya.
Tanggal berlaku 1 April 2022.
16
KLASTER PENUNJUKAN PIHAK LAIN SEBAGAI PEMUNGUT
PPh DAN PPN (PASAL 32A UU KUP)
17
PMK-58 TENTANG PENUNJUKAN PIHAK LAIN SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK DAN TATA CARA
PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN/ATAU PELAPORAN PAJAK YANG DIPUNGUT OLEH PIHAK
LAIN ATAS TRANSAKSI PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA MELALUI SISTEM INFORMASI
PENGADAAN PEMERINTAH
Substansi Pokok Pengaturan
Penunjukan Pihak Pihak Lain berupa:
Lain sebagai a. Ritel Daring Pengadaan dan
pemungut pajak b. Marketplace Pengadaan
ditunjuk sebagai pemungut pajak untuk melakukan pemungutan, penyetoran, dan/atau pelaporan pajak atas
penyerahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh rekanan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi
Pengadaan.
Kewajiban dikukuhkan Pihak Lain dan rekanan wajib mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP dan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
sebagai PKP Pajak, termasuk rekanan yang memenuhi kriteria pengusaha kecil.
Kewajiban pemungutan, Pihak Lain wajib melakukan pemungutan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 22, Pajak
penyetoran, dan Pertambahan Nilai, atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang telah
pelaporan dipungut.
Besaran pungutan pajak a. Pajak Penghasilan Pasal 22 sebesar 0,5% dari seluruh nilai pembayaran yang tercantum dalam dokumen
tagihan,
tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah;
b. Pajak Pertambahan Nilai sebesar tarif pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dikalikan
dengan Dasar Pengenaan Pajak; dan
c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebesar tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku
dengan dasar pengenaan pajak.
Dokumen pemungutan Dokumen tagihan merupakan dokumen tertentu yang dipersamakan dengan bukti pemungutan Pajak Penghasilan
dan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak.
18
PMK-68 TENTANG PPN DAN PPH ATAS TRANSAKSI PERDAGANGAN ASET KRIPTO
Substansi Pokok Pengaturan
Objek 1. Penyerahan BKP tidak berwujud berupa Aset Kripto oleh Penjual Aset Kripto;
pemungutan 2. Penyerahan JKP berupa:
PPN Aset Kripto a. jasa penyediaan Sarana Elektronik yang digunakan untuk transaksi perdagangan Aset Kripto, oleh PPMSE (exchanger dan e-wallet)
b. jasa verifikasi transaksi Aset Kripto (mining) dan/atau jasa manajemen kelompok Penambang Aset Kripto (mining pool)
Pemungut PPN PPMSE (exchanger dan e-wallet) dalam negeri dan luar negeri (skema PMK 48/2020)
Status PKP PPN atas transaksi aset kripto melalui PPMSE tidak melihat status PKP penjual
1. Atas perdagangan aset kripto:
Tarif PPN dan PPh PPN: besaran tertentu 9A (0,11% untuk PPMSE terdaftar di Bappebti atau 0,22% untuk PPMSE yang tidak terdaftar di Bappebti)
yang dipungut. PPh Pasal 22 (final): 0,1% dari nilai aset kripto (terdaftar di Bappebti dan hanya menyediakan jasa layanan dompet elektronik/e-
wallet); atau
0,2% dari nilai aset kripto (tidak terdaftar di Bappepti dan hanya menyediakan jasa layanan dompet
elektronik/e-wallet)
2. Atas jasa PPMSE: tarif umum
3. Atas jasa mining:
PPN: besaran tertentu 9A sebesar 1,1% x nilai konversi aset kripto
PPh Pasal 22 (final): 0,1% dari penghasilan sehubungan dengan Aset Kripto;
Bukti pemungutan Single document pemungutan PPh dan PPN atas penyerahan asset kripto melalui PPMSE berupa dokumen yang dipersamakan
dengan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi PPh (modifikasi rincian informasi untuk mengakomodir PPN) dan Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi sebagai dok tt FP bagi PKP penjual asset kripto
Penyetoran PPN oleh Untuk setiap Masa Pajak, paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
PPMSE
Formulir SPT Masa PPMSE lapor SPT masa PPN 1107 PUT (modifikasi)
PPN
Tanggal Mulai 1 Mei 2022.
berlaku
19
PMK-69 TENTANG PPH DAN PPN ATAS PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI
FINANSIAL
Substansi Pokok Pengaturan
Pemungut PPN. PKP yang menyerahkan jasa penyediaan jasa pembayaran, penyelenggaraan
penyelesaian transaksi (settlement) investasi, penyelenggaraan penghimpunan
modal, layanan pinjam meminjam, pengelolaan investasi, penyediaan produk
asuransi online, pendukung pasar, pendukung keuangan digital dan aktivitas jasa
keuangan lainnya.
Non Objek PPN. Uang dalam media elektronik (bonus point, top up point), jasa penempatan
dana/pemberian dana, jasa pembiayaan, asuransi online.
Tarif PPN yang dipungut. 11%, yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022;
Penyetoran PPN. Untuk setiap Masa Pajak, paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir
Formulir SPT Masa PPh yang SPT Masa PPh Pasal 23/26 (sama dengan existing sebelumnya).
digunakan mulai Masa Pajak
Mei 2022.
Tanggal mulai berlaku. 1 Mei 2022.
20
KLASTER PENUNJUKAN SEBAGAI PEMUNGUT PPN
(PASAL 16A UU PPN)
21
PMK-59 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
231/PMK.03/2019 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, PENGUKUHAN DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENA PAJAK, SERTA PEMOTONGAN DAN/ATAU PEMUNGUTAN,
PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK BAGI INSTANSI PEMERINTAH
Penambahan pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem
pengecualian objek Informasi Pengadaan Pemerintah.
PPh dan PPN atau PPN (untuk PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, serta PPN atau PPN
dan PPnBM yang dan PPnBM)
dipungut oleh Instansi
Pemerintah Ketentuan pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah yang meliputi Instansi
peralihan. Pemerintah Pusat, Daerah, dan Desa.
(untuk PPh Pasal 22 dan PPN atau PPN dan PPnBM)
Tanggal mulai berlaku. 1 Mei 2022.
22
PMK-67 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN JASA AGEN ASURANSI, JASA
PIALANG ASURANSI, DAN JASA PIALANG REASURANSI
Substansi Pokok Pengaturan
Pemungut PPN. perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan
reasuransi syariah.
Objek pemungutan PPN. a. jasa agen asuransi oleh agen asuransi kepada perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi
syariah,
b. jasa pialang asuransi oleh perusahaan pialang asuransi kepada perusahaan asuransi
atau perusahaan asuransi syariah, dan
c. jasa pialang reasuransi oleh perusahaan pialang reasuransi kepada perusahaan
reasuransi atau perusahaan reasuransi syariah.
Tarif PPN yang dipungut. • PPN dipungut dengan besaran tertentu:
a. 1,1% x komisi/fee, untuk agen asuransi; atau
b. 2,2% x komisi/fee, untuk pialang asuransi/reasuransi.
Penyetoran PPN yang Penyetoran PPN dengan 1 kode billing Untuk setiap Masa Pajak, paling lama akhir bulan
dipungut. berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir.
Pelaporan PPN yang Menggunakan SPT PPN Put paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak dilakukannya
dipungut. pemungutan.
Pengusaha Kena Pajak Seluruh agen asuransi, perusahaan pialang asuransi, dan perusahaan pialang reasuransi.
Faktur Pajak dan a. Faktur Pajak Agen Asuransi berupa bukti pembayaran komisi (statement
Pelaporan SPT of account) dan Pialang Asuransi/Reasuransi berupa bukti tagihan
Pengusaha Kena b. Agen asuransi tidak perlu lapor SPT Masa PPN
Pajak
Tanggal mulai berlaku. 1 April 2022.
23
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Permasalahan di Lapangan
Regulasi existing masih belum dapat menyelesaikan permasalahan di lapangan yang terkait
dengan Faktur Pajak sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk mengurangi/mengeliminasi
sengketa-sengketa perpajakan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
www.pajak.go.i
d
24
PETA REGULASI FAKTUR PAJAK SEBELUM PER-03/PJ/2022
UU PPN
PMK-18/PMK.03/2021 PMK-
(Pasal 69 s.d. Pasal 82) 120/PMK.03/2019
PER-24/PJ/2012 PER-16/PJ/2014
KEP-754/PJ/2001 s.t.d.t.d. s.t.d.t.d. PER-58/PJ/2010 PER-17/PJ/2019 PER-16/PJ/2021
PER-17/PJ/2014 PER-31/PJ/2017
Dokumen Tertentu
Konfirmasi Faktur Pajak e-Faktur Faktur Pajak Faktur Pajak Khusus
yang Dipersamakan
Faktur Pajak (Kertas) (Elektronik) PKP Pedagang Eceran VAT Refund
dengan Faktur Pajak
www.pajak.go.i
d
25
POKOK-POKOK PERUBAHAN
Pengisian jenis barang dalam Faktur Pajak Pembatasan waktu upload e-Faktur
e-Faktur harus di-upload paling lambat tanggal 15 bulan
• Jenis barang untuk penyerahan BKP berupa kendaraan
bermotor baru minimal diisi merek, tipe, varian, dan nomor
15 berikutnya setelah tanggal pembuatan e-Faktur.
rangka.
• Jenis barang untuk penyerahan BKP berupa tanah dan/atau
bangunan minimal diisi alamat lengkap. Pengaturan kembali Faktur Penjualan
Faktur Penjualan merupakan e-Faktur sepanjang di-upload
Transaksi dalam mata uang asing menggunakan aplikasi e-Faktur Host-to-Host dan memperoleh
Dikonversi dengan kurs KMK yang berlaku pada saat Faktur persetujuan DJP.
Pajak seharusnya dibuat.
Cap/keterangan fasilitas PPN dalam e-Faktur
Pemberian Nomor Seri Faktur Pajak Pembubuhan cap/keterangan mengenai fasilitas PPN/PPnBM
• Pemberian NSFP dengan jumlah tertentu. dilakukan melalui aplikasi e-Faktur.
• NSFP digunakan untuk pembuatan Faktur Pajak mulai
tanggal surat pemberian NSFP.
Pengaturan kembali Faktur Pajak PKP PE
Kode Transaksi Pengaturan mengenai Faktur Pajak bagi PKP Pedagang Eceran
05 Penambahan kode transaksi 05 untuk penyerahan yang PPN-
nya dipungut dengan besaran tertentu cfm. Pasal 9A UU PPN.
disesuaikan dengan PMK-18/PMK.03/2021.
www.pajak.go.
id
26
KETENTUAN YANG DIHAPUS
Sudah e-Faktur
27
POKOK-POKOK PENGATURAN
www.pajak.go.i
d
28
KEWAJIBAN DAN SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK
1.1
www.pajak.go.
id
29
FAKTUR PAJAK GABUNGAN
1.2
PENGECUALIAN:
Faktur Pajak gabungan tidak dapat dibuat atas penyerahan BKP dan/atau
JKP yang mendapat fasilitas PPN atau PPN dan PPnBM tidak dipungut
sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai penyerahan BKP
dan/atau JKP ke dan/atau dari kawasan tertentu atau tempat
tertentu.
www.pajak.go.i
d
30
KETERANGAN DALAM FAKTUR PAJAK
2.1
Keterangan tentang penyerahan BKP dan/atau JKP yang harus dicantumkan dalam Faktur Pajak:
nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP/JKP;
identitas pembeli BKP atau penerima JKP yang meliputi:
• nama, alamat, dan NPWP, bagi Wajib Pajak dalam negeri badan dan instansi pemerintah; NEW
• nama, alamat, dan NPWP atau NIK, bagi subjek pajak dalam negeri orang pribadi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
• nama, alamat, dan nomor paspor, bagi subjek pajak luar negeri orang pribadi; atau
• nama dan alamat, bagi subjek pajak luar negeri badan atau bukan merupakan subjek pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 UU PPh;
jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga;
PPN yang dipungut;
PPnBM yang dipungut;
kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan
nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak.
31
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN DALAM FAKTUR
PAJAK (1/2)
Identitas PKP Penjual
Nama, alamat, dan NPWP wajib diisi sesuai dengan nama, alamat, dan NPWP yang tercantum
dalam Surat Pengukuhan PKP. *) *) Dalam hal nama/alamat
yang tercantum dalam
Identitas Pembeli BKP/Penerima JKP
SKT/SPPKP berbeda
Nama, alamat, NPWP, NIK, dan nomor paspor wajib diisi sesuai dengan nama, alamat, NPWP, dengan nama/alamat
NIK, dan nomor paspor yang sebenarnya/sesungguhnya. yangsebenarnya/
sesungguhnya, WP harus
Bagi subjek pajak dalam negeri, nama dan alamat dapat diisi sesuai dengan nama
mengajukan permohonan
dan alamat yang tercantum dalam Surat Keterangan Terdaftar atau Surat perubahan data berupa
Pengukuhan PKP. *) nama/alamat dalam
Dalam hal penyerahan BKP/JKP dilakukan kepada Pembeli BKP/ Penerima JKP yang SKT/SPPKP agar sesuai
dengan keadaan yang
merupaka tempat dilakukannya pemusatan tempat PPN terutang, tetapi BKP/JKP
sebenarnya/
dimaksud dikirim/ diserahkan ke tempat PPN terutang yang dipusatkan, berlaku sesungguhnya.
ketentuan sebagai berikut:
• nama dan NPWP diisi nama dan NPWP PKP tempat dilakukannya pemusatan PPN
terutang; dan
• alamat diisi alamat tempat PPN terutang yang dipusatkan yang menerima BKP/JKP.
Contoh pengisian alamat pada Lampiran huruf A angka 2 PER.
Jenis Barang/Jasa
Wajib diisi dengan keterangan yang sebenarnya/sesungguhnya mengenai BKP/JKP yang
diserahkan.
Untuk penyerahan BKP ke Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas ditambah HS
Code.
Untuk penyerahan BKP berupa kendaraan bermotor baru untuk dilakukan registrasi kendaraan bermotor www.pajak.go.i
baru sesua ketentuan yang berlaku, PKP dealer harus mencantumkan keterangan berupa merek, tipe, d
varian, dan nomor rangka.
Untuk penyerahan BKP berupa tanah dan/atau bangunan diisi dengan keterangan yang paling sedikit
memuat informasi berupa alamat lengkap tanah dan/atau bangunan dimaksud.
32
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN DALAM FAKTUR
PAJAK (2/2) 2.2.2
33
KODE TRANSAKSI DALAM FAKTUR PAJAK
2.3
Penyerahan BKP/JKP kepada pemungut PPN instansi pemerintah yang Kode Transaksi
02
PPN/PPnBM-nya dipungut oleh instansi pemerintah.
04 Penyerahan BKP/JKP yang DPP-nya menggunakan nilai lain cfm. Pasal 8A ayat Tidak
(1) UU PPN yang PPN/PPnBM-nya dipungut oleh PKP yang melakukan
penyerahan BKP/JKP. Ya
Termasuk
02/03
Penyerahan BKP/JKP yang PPN-nya dipungut dengan besaran tertentu cfm 02/03?
05
Pasal 9A ayat (1) UU PPN oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP. Tidak
Tidak
Penyerahan BKP/JKP yang PPN/PPnBM-nya mendapatkan fasilitas tidak
07
dipungut atau ditanggung pemerintah.
Termasuk Ya
Penyerahan BKP/JKP yang mendapatkan fasilitas dibebaskan dari 04/05
04/05?
08 pengenaan PPN/PPnBM.
Tidak
Penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
09 diperjualbelikan cfm. Pasal 16D UU PPN yang PPN-nya dipungut oleh PKP 01
yang melakukan penyerahan BKP.
www.pajak.go.i
d
34
TRANSAKSI YANG MENGGUNAKAN MATA UANG ASING
2.4
NEW
www.pajak.go.i
d
35
BENTUK FAKTUR PAJAK DAN APLIKASINYA
3.1
FAKTUR PAJAK:
berbentuk elektronik; e-Faktur
dibuat menggunakan aplikasi atau sistem yang disediakan
dan/atau ditentukan oleh DJP; dan
dicantumkan tanda tangan elektronik. Aplikasi e-Faktur
aplikasi e-Faktur Client Desktop
aplikasi e-Faktur Web Based
PENGECUALIAN: aplikasi e-Faktur Host-to-Host (H2H)
• H2H Penyelenggara (PJAP
Faktur Pajak atas:
penyerahan BKP/JKP kepada pembeli BKP/penerima JKP dengan
karakteristik konsumen akhir cfm. Pasal 13 ayat (5a) UU PPN (eceran); PKP di TLDDP, TPB, atau KEK wajib
penyerahan BKP/JKP dan/atau ekspor BKP/BKP tidak berwujud/ JKP, membuat e-Faktur atas penyerahan
yang bukti pungutan PPN-nya berupa dokumen tertentu yang BKP kepada pembeli BKP di Kawasan
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak cfm. Pasal 13 ayat Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
(6) UU PPN (dokumen tertentu); dan
penyerahan BKP kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri
cfm. Pasal 16E UU PPN (VAT refund),
www.pajak.go.
id
36
Tampilan PDF atau Cetakan Kertas e-Faktur
3.2
e-Faktur
Tidak Wajib
Dicetak
www.pajak.go.i
d
37
SERTIFIKAT ELEKTRONIK DAN AKTIVASI AKUN PKP
3.3
Memiliki:
Syarat PKP dapat
Sertifikat Elektronik
membuat Akun PKP yang telah
e-Faktur diaktivasi
NSFP yang diberikan oleh DJP
Sertifikat Elektronik Aktivasi Akun PKP
Permintaan dan pemberian Sertifikat Permintaan dan pemberian keputusan aktivasi akun PKP
Elektronik dilaksanakan berdasarkan PER- dilaksanakan berdasarkan PER-04/PJ/2020.
04/PJ/2020. Dalam hal atas permintaan aktivasi akun memenuhi
syarat, Kepala KPP/KP2KP:
• menyerahkan surat pemberitahuan Kode Aktivasi
secara langsung kepada PKP; dan
• mengirimkan Password kepada PKP melalui alamat
posel (email) yang telah terdaftar di DJP.
Contoh format surat pemberitahuan Kode Aktivasi pada
Lampiran huruf E PER.
www.pajak.go.i
d
38
NOMOR SERI FAKTUR PAJAK
3.4
PKP dapat mengajukan permintaan NSFP secara: Paling banyak 75 NSFP, bagi PKP baru dikukuhkan, PKP
elektronik melalui laman yang disediakan/ditentukan yang belum pernah membuat dan melaporkan Faktur
oleh DJP (berdasarkan user manual aplikasi e-Nofa atau Pajak, atau PKP yang 3 Masa Pajak sebelumnya membuat
dan melaporkan ≤75 Faktur Pajak.
langsung ke KPP/KP2KP dengan cara menyampaikan
surat permintaan NSFP. Paling banyak 120% dari jumlah Faktur Pajak yang
dibuat dan dilaporkan dalam SPT Masa PPN 3 Masa Pajak
Syarat Pemberian NSFP sebelumnya, bagi PKP yang 3 Masa Pajak sebelumnya
Memiliki Kode Aktivasi dan Password; membuat dan melaporkan Faktur Pajak >75 Faktur Pajak.
(jika hilang/lupa, dapat mengajukan cetak ulang Kode Jumlah tertentu, bagi PKP baru dikukuhkan, PKP
Aktivasi/kirim ulang Password secara langsung ke pemusatan, atau PKP yang mengalami peningkatan usaha
KPP). yang karena kegiatan usahanya membutuhkan NSFP dengan
jumlah teretntu.
Memiliki akun PKP yang telah diaktivasi.
Permintaan NSFP dengan jumlah tertentu harus
Telah melaporkan SPT Masa PPN untuk 3 Masa Pajak terakhir
disampaikan langsung ke KPP/KP2KP.
yang telah jatuh tempo.
NEW
Penggunaan NSFP NEW
NEW
NSFP digunakan untuk pembuatan Faktur Pajak mulai tanggal Format Surat Permintaan dan Pemberian NSFP
surat pemberian NSFP sesuai dengan tahun peruntukan yang Contoh format surat permintaan NSFP pada Lampiran
tercantum dalam surat pemberian NSFP. huruf F PER.
Contoh format surat pemberian NSFP pada Lampiran huruf
G dan huruf H PER.
www.pajak.go.
id
39
BATAS WAKTU UPLOAD E-FAKTUR
3.5
40
FAKTUR PENJUALAN SEBAGAI E-FAKTUR
3.6
www.pajak.go.i
d
41
CAP/KETERANGAN FASILITAS PPN/PPNBM
3.7
www.pajak.go.i
d
42
TATA CARA PEMBETULAN/PENGGANTIAN FAKTUR
PAJAK 4.1
43
TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK
4.2
Dilakukan oleh PKP yang membuat Faktur Pajak dengan menggunakan aplikasi
e-Faktur.
Pembatalan SPT Masa PPN Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang dibatalkan masih
dapat disampaikan atau dilakukan pembetulan sesuai ketentuan.
Penyerahan BKP/JKP yang
Dalam hal pembatalan Faktur Pajak karena terjadi pembatalan transaksi,
transaksinya dibatalkan. harus didukung bukti/dokumen yang membuktikan bahwa telah terjadi
pembatalan transaksi.
Penyerahan barang/jasa
yang seharusnya tidak dibuatkan Dalam hal PKP penjual belum melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan
e-Faktur. dalam SPT Masa PPN maka PKP penjual harus tetap melaporkan Faktur
Pajak yang dibatalkan tersebut dalam SPT Masa PPN dengan
mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).
Dalam hal PKP penjual telah melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam
SPT Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa
PPN yang bersangkutan dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan
tersebut dengan mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).
Dalam hal PKP pembeli telah melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam
SPT Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa
PPN yang bersangkutan dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan
tersebut dengan mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).
44
FAKTUR PAJAK BAGI PKP PEDAGANG ECERAN
NEW
5.1
www.pajak.go.id
45
FAKTUR PAJAK BAGI PKP PEDAGANG ECERAN
NEW
5.2
www.pajak.go.i
d
46
PEMBETULAN/PENGGANTIAN DAN PEMBATALAN FAKTUR
PAJAK BAGI PKP PEDAGANG ECERAN 5.3
Rp…
www.pajak.go.i
d
47
PERSYARATAN FORMAL DAN MATERIAL FAKTUR PAJAK
6.1
NEW
Faktur Pajak harus memenuhi:
www.pajak.go.i
d
48
FAKTUR PAJAK TIDAK LENGKAP, TERLAMBAT DIBUAT,
DAN DIANGGAP TIDAK DIBUAT 6.2
Tidak Lengkap
TIDAK LENGKAP
Tidak memenuhi
persyaratan formal Terlambat Dibuat
TERLAMBAT DIBUAT
e-Faktur tidak mencantumkan keterangan cfm. Pasal 5 PER Tanggal yang tercantum dalam Faktur Pajak melewati saat
atau Faktur Pajak PKP pedagang eceran tidak seharusnya Faktur Pajak dibuat.
mencantumkan keterangan cfm. Pasal 26 ayat
(2) PER.
Mencantumkan keterangan yang tidak sebenarnya atau
sesungguhnya. Dianggap Tidak Dibuat
DIANGGAP TIDAK DIBUAT
Berisi keterangan yang tidak sesuai dengan ketentuan Faktur Pajak dibuat setelah melewati jangka waktu 3 bulan sejak
pengisian keterangan cfm. PER. saat Faktur Pajak seharusnya dibuat.
PKP yang membuat Faktur Pajak tidak lengkap, terlambat membuat Faktur Pajak, dan/atau dianggap
tidak membuat Faktur Pajak dikenai sanksi Pasal 14 ayat (4) UU KUP.
PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak tidak lengkap dan/atau yang dianggap tidak dibuat
merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan.
49
KEWAJIBAN PELAPORAN FAKTUR PAJAK
7
NEW
PKP yang membuat Faktur Pajak wajib melaporkan Faktur Pajak dalam SPT
Masa PPN pada Masa Pajak yang sama dengan tanggal pembuatan Faktur
Pajak.
Tata cara pelaporan Faktur Pajak dilaksanakan berdasarkan ketentuan
yang mengatur mengenai SPT Masa PPN.
PER-29/PJ/2015.
PKP yang tidak memenuhi kewajiban melaporkan Faktur Pajak dikenai
sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan.
www.pajak.go.id
50
PERMINTAAN & PEMBERIAN DATA E-FAKTUR YANG
RUSAK/HILANG 8
Penyampaian Permintaan
Permintaan disampaikan secara online atau langsung ke KPP.
Contoh format surat permintaan pada Lampiran huruf L PER.
Penyelesaian
KPP memberikan data e-Faktur yang diminta, secara langsung
paling lama 20 hari kerja.
www.pajak.go.id
51
KETENTUAN LAIN-LAIN
10
www.pajak.go.
id
52
KEADAAN TERTENTU
9
KEADAAN TERTENTU:
Peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan sebab
lainnya di luar kuasa PKP, yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Dalam keadaan tertentu, PKP diperkenankan membuat Faktur Pajak berbentuk kertas (hardcopy).
Format dan tata cara penggunaan kode dan NSFP untuk Faktur Pajak berbentuk kertas (hardcopy) sama dengan
format dan tata cara penggunaan kode dan NSFP sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf B PER, kecuali
ditetapkan lain oleh Direktur Jenderal Pajak.
Faktur Pajak berbentuk kertas (hardcopy) dibuat paling sedikit untuk pembeli BKP/penerima JKP dan arsip PKP
penjual.
Dalam hal terjadiDalam
keadaan
haltertentu dan terhadap
terjadi keadaan Faktur
tertentu danPajak perluFaktur
terhadap dilakukan
Pajakpembetulan
perlu dilakukan
atau Faktur Pajak
penggantian, pengganti dibuat
Fakpembetulan berbentuk
atau tur kertas (hardcopy).
Pajak pengganti dibuat berbentuk kertas (hardcopy).
Dalam hal keadaan tertentu telah berakhir, data Faktur Pajak dalam bentuk kertas (hardcopy) wajib
direkam dan di-upload menggunakan aplikasi e-Faktur untuk memperoleh persetujuan DJP.
Dalam hal terjadi keadaan tertentu dan terhadap Faktur Pajak perlu dilakukan pembatalan,
pembatalan Faktur Pajak direkam pada aplikasi e-Faktur pada saat keadaan tertentu ditetapkan
telah berakhir oleh Direktur Jenderal Pajak.
Bat as waktu upload e-Faktur paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya tidak berlaku.
Contoh format Faktur Pajak dalam bentuk kertas (hardcopy) pada Lampiran huruf M PER.
www.pajak.go.id
53
KETENTUAN PERALIHAN
11
PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak yang dibuat berdasarkan PER-24/PJ/2012, yang:
mencantumkan alamat pembeli yang berbeda dengan alamat yang tercantum dalam SPPKP pembeli, sepanjang
alamat dimaksud merupakan alamat yang sebenarnya/sesungguhnya;
dibuat sebelum implementasi aplikasi e-Faktur dan menggunakan NSFP selain yang diberikan oleh DJP;
dibuat sebelum implementasi aplikasi e-Faktur dan menggunakan NSFP ganda;
dibuat sebelum implementasi aplikasi e-Faktur dan tanggal pembuatannya mendahului tanggal surat pemberian
NSFP; dan/atau
ditandatangani oleh PKP orang pribadi atau pejabat/pegawai yang berhak menandatangani Faktur Pajak atau
e-Faktur, tetapi tidak diberitahukan atau terlambat diberitahukan ke KPP.
Aplikasi
Aplikasie-Faktur
e-FakturH2H
H2HPengguna
Pengguna
Aplikasi e-Faktur H2H cfm. Pasal 1A ayat (2) huruf a PER-16/PJ/2014, tetap dapat digunakan sampai dengan
dicabutnya Kepdirjen penetapan sebagai PKP yang menggunakan aplikasi e-Faktur H2H.
www.pajak.go.id
54
KETENTUAN PENUTUP
PER-58/PJ/2010
03 Bentuk dan Ukuran Formulir serta Tata Cara Pengisian Keterangan pada Faktur
Pajak bagi Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran.
KEP-754/PJ/2001
04 Tata Cara Pelaksanaan Konfirmasi Faktur Pajak Dengan Aplikasi Sistem Informasi
Perpajakan.
www.pajak.go.id
55
THANK YOU
FOR YOUR TIME
AND ATTENTION
Untuk pertanyaan lebih lanjut tentang materi ini,
atau hal lain terkait perpajakan
silakan hubungi ahli kami: