DISUSUN OLEH:
ADI WIYONO
1
BENTUK USAHA TETAP (BUT)
• Biaya BUT
4
2
DASAR HUKUM
UU No. 11 Tahun 2020 (UU Cipta Kerja)
PER-16/PJ/2011
PMK-35/PMK.03/2019
PMK-14/PMK.03/2011
PMK-257/PMK.03/2008
KEP-62/PJ/1995
3
• BUT Berdasarkan Undang-Undang
1
SPDN
Badan
SPLN
SPDN
Subjek Orang
Pajak Pribadi
SPLN
Warisan
BUT
4
• BUT Berdasarkan Undang-Undang
1
SPLN OP
Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia,
WNA yg berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan,
WNI yg berada di luar Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan serta memenuhi persyaratan tempat tinggal, pusat
kegiatan utama, tempat menjalankan kebiasaan, status subjek
pajak dan/atau persyaratan tertentu lainnya (diatur PMK)
SPLN Badan
Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia
6
Bentuk Usaha BUT Lainnya
7
Kewajiban Subjektif BUT
8
Place of Business
• tempat kedudukan manajemen
• cabang perusahaan
• kantor perwakilan
• gedung kantor
• pabrik
• bengkel
• gudang
• ruang untuk promosi dan penjualan
• pertambangan dan penggalian sumber alam
• wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi
• perikanan,perternakan,pertanian,perkebunan atau kehutanan
• komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki,
disewa, atau digunakan Orang Pribadi Asing atau Badan Asing
untuk menjalankan usaha melalui internet.
10
BUT Bersifat Permanen
11
Tempat Usaha Digunakan untuk
Menjalankan Usaha/Kegiatan
12
Wujud BUT LAINNYA
BUT Proyek
13
BUT Jasa
• pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain,
sepanjang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12 bulan
Atas BUT Jasa ini juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. pegawai atau orang lain tersebut dipekerjakan oleh Orang Pribadi Asing atau
Badan Asing atau subkontraktor dari Orang Pribadi Asing atau Badan Asing
tersebut;
b. pemberian jasa dilakukan di Indonesia; dan
c. pemberian jasa dilakukan kepada pihak di Indonesia atau di luar Indonesia.
14
BUT Agen
Dianggap BUT sepanjang orang pribadi atau badan tersebut bertindak untuk dan atas
nama Orang Pribadi Asing atau Badan Asing dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. menerima instruksi untuk kepentingan Orang Pribadi Asing atau Badan Asing
dalam menjalankan usaha atau melakukan kegiatannya; atau
b. tidak menanggung sendiri risiko usaha atau kegiatannya.
Untuk penerapan P3B, dalam hal agen yang berkedudukan tidak bebas hanya
melakukan kegiatan yang bersifat persiapan (preparatory) atau penunjang (auxiliary)
maka agen yang berkedudukan tidak bebas tersebut bukan merupakan BUT.
15
BUT Asuransi
16
BUT e-Commerce
17
• BUT Berdasarkan P3B (Tax Treaty)
2
Permanent Establishment :
A Fixed Place of business through which the business of an enterprise is
wholly or partly carried on.
Basic Rule PE :
place of business test
location test
right use test
permanent test
business activity test
18
Place of Business Test
Segala bentuk bangunan, fasilitas atau instalasi yang dipergunakan
untuk menjalankan kegiatan usaha, tanpa memperhatikan apakah
dipergunakan semata-mata untuk tujuan tersebut.
• place of management
• branch
• office
OECD • factory
Model • workshop
• mine, oil or gas well, quarry or any other
place of extraction of natural resources
Permanent Test
Tempat usaha dipergunakan untuk menjalankan kegiatan yang sifatnya teratur dan
bukan untuk kegiatan usaha yang sifatnya situasional (temporary)
Istilah “permanen” tidak harus diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung terus
– menerus tanpa tidak akan pernah berhenti (perpetual) , tetapi harus diartikan
sebagai kegiatan yang dimaksudkan untuk berlangsung secara terus-menerus
tanpa pernah diketahui kapan akan berhenti (indefinetely continuing)
23
Pengecualian Tempat Usaha BUT
• Pengurusan suatu barang atau barang dagangan kepunyaan perusahaan yang semata-
mata ditujukan untuk disimpan
• Pengurusan suatu barang atau barang dagangan kepunyaan perusahaan yang semata-
mata ditujukan untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan lain;
• Pengurusan suatu tempat tetap usaha yang semata-mata ditunjukan untuk melakukan
pembelian barang atau barang dagangan atau mengumpulkan informasi untuk
keperluan perusahaan;
• Pengurusan suatu tempat tetap usaha yang semata-mata ditunjukan untuk melakukan
kegiatan yang bersifat persiapan atau penunjang;
• Pengurusan suatu tempat tetap usaha yang semata-mata ditunjukan untuk melakukan
gabungan kegiatan seperti yang disebutkan di atas sepanjang kegiatan-kegiatan
tersebut bersifat persiapan atau bersifat penunjang
24
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT CHINA
Pasal 5
BENTUK USAHA TETAP
1. Untuk kepentingan Persetujuan ini, istilah "bentuk usaha tetap" berarti suatu
tempat usaha tetap di mana seluruh atau sebagian usaha suatu perusahaan
dijalankan.
2. Istilah "bentuk usaha tetap" terutama meliputi:
a) suatu tempat kedudukan manajemen;
b) suatu cabang;
c) suatu kantor;
d) suatu pabrik;
e) suatu bengkel;
f) suatu gudang, yang berhubungan dengan penyediaan fasilitas penyimpanan
dari satu pihak kepada pihak lainnya;
g) tempat-tempat yang digunakan sebagai outlet penjualan;
h) suatu pertanian atau perkebunan;
i) suatu tambang, sumur minyak atau gas, tempat penggalian atau tempat
pengambilan sumber daya alam lainnya.
25
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT CHINA
Pasal 5
BENTUK USAHA TETAP
26
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT CHINA
Pasal 5
BENTUK USAHA TETAP
4. Menyimpang dari ketentuan-ketentuan sebelumnya dari Pasal ini, istilah "bentuk usaha
tetap" dianggap tidak mencakup:
a) penggunaan fasilitas-fasilitas semata-mata dengan maksud untuk menyimpan atau
memamerkan barang-barang atau barang dagangan milik perusahaan;
b) pengurusan terhadap persediaan barang-barang atau barang dagangan milik
perusahaan semata-mata dengan maksud untuk disimpan atau dipamerkan;
c) pengurusan terhadap persediaan barang-barang atau barang dagangan milik
perusahaan semata-mata dengan maksud untuk diolah oleh perusahaan lain;
d) pengurusan suatu tempat usaha tetap semata-mata dengan maksud untuk melakukan
pembelian barang-barang atau barang dagangan, atau untuk mengumpulkan informasi
bagi keperluan perusahaan;
e) pengurusan suatu tempat usaha tetap semata-mata untuk tujuan periklanan atau
penyediaan informasi;
f) pengurusan suatu tempat usaha tetap semata-mata dengan maksud untuk melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat sebagai kegiatan persiapan atau kegiatan
penunjang, bagi keperluan perusahaan;
g) pengurusan suatu tempat usaha tetap semata-mata dengan maksud untuk melakukan
gabungan kegiatan-kegiatan seperti disebutkan pada sub-ayat a) sampai dengan sub
ayat e), sepanjang kegiatan-kegiatan tempat usaha tetap yang merupakan hasil
penggabungan tadi bersifat sebagai kegiatan persiapan atau kegiatan penunjang. 27
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT CHINA
Pasal 5
BENTUK USAHA TETAP
5. Menyimpang dari ketentuan-ketentuan ayat 1 dan 2, apabila orang/badan - selain agen yang
bertindak bebas di mana ayat 7 dapat diberlakukan - bertindak di suatu Negara Pihak pada
Persetujuan atas nama perusahaan dari Negara Pihak lainnya pada Persetujuan, maka
perusahaan tersebut dianggap memiliki bentuk usaha tetap di Negara yang disebutkan
pertama sehubungan dengan kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh orang/badan tersebut,
jika orang/badan tersebut:
a) mempunyai dan biasa menjalankan wewenang di Negara tersebut untuk menutup
kontrak- kontrak atas nama perusahaan, kecuali kegiatan-kegiatan tersebut hanya
terbatas pada hal yang dimaksud dalam ayat 4 yang jika dilakukan melalui suatu tempat
usaha tetap, tidak akan membuat tempat usaha tetap tersebut menjadi suatu bentuk
usaha tetap berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam ayat tersebut;
b) tidak memiliki wewenang seperti disebut di atas, namun di Negara yang disebutkan
pertama orang/badan tersebut biasa mengurus suatu persediaan barang-barang atau
barang dagangan di mana orang/badan tersebut secara teratur melakukan pengantaran
barang-barang atau barang dagangan atas nama perusahaan tersebut.
28
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT CHINA
Pasal 5
BENTUK USAHA TETAP
6. Suatu perusahaan asuransi dari salah satu Negara Pihak pada Persetujuan, kecuali yang
menyangkut reasuransi, akan dianggap mempunyai bentuk usaha tetap di Negara Pihak
lainnya pada Persetujuan jika perusahaan tersebut memungut premi di wilayah Negara
lainnya itu, atau menanggung resiko yang terjadi disana melalui seseorang pegawai atau
perwakilan yang bukan merupakan agen yang bertindak bebas sesuai dengan pengertian
ayat 7.
7. Suatu perusahaan dari suatu Negara Pihak pada Persetujuan tidak akan dianggap
mempunyai suatu bentuk usaha tetap di Negara Pihak lainnya pada Persetujuan hanya
semata-mata karena perusahaan tersebut menjalankan usaha di Negara Pihak lainnya
tersebut melalui makelar, agen komisioner umum, atau agen lainnya yang bertindak bebas,
sepanjang orang/badan tersebut bertindak dalam rangka kegiatan usahanya yang lazim.
Namun, jika kegiatan-kegiatan agen tersebut seluruhnya atau hampir seluruhnya atas nama
perusahaan tadi, dia tidak akan dianggap sebagai agen yang bertindak bebas sebagaimana
dimaksud dalam ayat ini.
8. Bahwa suatu perseroan yang merupakan penduduk suatu Negara Pihak pada Persetujuan
menguasai atau dikuasai oleh perseroan yang merupakan penduduk Negara Pihak lainnya
pada Persetujuan, atau yang menjalankan usaha di Negara Pihak lainnya tersebut (baik
melalui bentuk usaha tetap maupun dengan cara lain), tidak dengan sendirinya
mengakibatkan salah satu dari perseroan tersebut merupakan bentuk usaha tetap dari
perseroan lainnya. 29
Business Profits
PE ?
Yes No
taxable? taxable?
30
Business Profits
31
• Objek Pajak BUT
3
32
Atribusi Faktual
33
Force of Attraction
34
Atribusi
Hubungan Efektif
35
BUT YANG MENGGUNAKAN NORMA
PENGHITUNGAN KHUSUS
36
PERWAKILAN DAGANG ASING
Objek pajaknya adalah nilai ekspor bruto yaitu semua nilai pengganti atau imbalan
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor
perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang kepada orang pribadi atau
badan yang berada atau bertempat kedudukan di Indonesia
Untuk KPD dari negara-negara mitra P3B dengan Indonesia, maka besarnya tarif pajak
yang terutang disesuaikan dengan tarif BPT dari suatu Bentuk Usaha Tetap tersebut
sebagaimana dimaksud dalam P3B terkait.
37
PERWAKILAN
DAGANG ASING
Melakukan
Usaha?
Yes No
38
PELAYARAN/ PENERBANGAN LUAR NEGERI
Objek PPh-nya adalah Semua nilai pengganti atau imbalan berupa uang atau nilai
uang dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat:
- dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia
- dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
Tidak termasuk pengangkutan orang dan/atau barang dari pelabuhan di luar negeri
ke pelabuhan di Indonesia
39
PELAYARAN/ PENERBANGAN LUAR NEGERI
Indonesia
Terutang PPh
Pelabuhan Pelabuhan
Tidak Terutang
Terutang Singapura PPh
PPh
Pelabuhan Pelabuhan
40
PELAYARAN/
PENERBANGAN
LUAR NEGERI
Perjanjian
Yes Charter? No
41
FOREIGN DRILLING COMPANY
Pertamina, Foreign
Kontraktor Bagi Drilling
National Drilling
Hasil (KBH) atau
Kontraktor Kontrak
Company/NDC Company/FD
Karya (KK)
Kontrak
C
Pengeboran Kerjasama
42
KERJASAMA NDC DENGAN FDC
43
SIMULASI KERJASAMA NDC DENGAN FDC
45
• Biaya BUT
4
Deductible
46
Biaya Administrasi Kantor Pusat
Biaya administrasi yang dikeluarkan oleh kantor pusat yang berkaitan dan dalam
rangka untuk menunjang usaha atau kegiatan BUT yang bersangkutan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
BUT wajib menyampaikan laporan keuangan konsolidasi atau kombinasi dari kantor
pusat yang meliputi seluruh usaha dan/atau kegiatan perusahaan di seluruh dunia
untuk tahun pajak yang bersangkutan sebagai lampiran SPT Tahunan PPh
Laporan Keuangan konsolidasi atau kombinasi ini harus sudah diaudit oleh akuntan
publik dan mengungkapkan rincian peredaran usaha atau kegiatan perusahaan serta
jenis dan besarnya biaya administrasi yang dibebankan kepada masing-masing BUT di
negara tempat perusahaan yang bersangkutan melakukan usaha atau kegiatan
47
Setinggi-tingginya
Biaya Administrasi Kantor Pusat
Jika biaya administrasi kantor pusat yang digunakan untuk menunjang usaha
BUT adalah 300.000.000 maka yg bisa dibiayakan hanya 230.769.230,76
Jika biaya administrasi kantor pusat yang digunakan untuk menunjang usaha
BUT adalah 200.000.000 maka yg bisa dibiayakan hanya 200.000.000 48
Non Deductible
49
Pasal 9 ayat (1) UU PPh
• pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk
1 dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi
50
Pasal 9 ayat (1) UU PPh
• premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan
asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar
4
oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib
Pajak yang bersangkutan
• penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan
dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman
5 bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
• jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
6 kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan
51
Pasal 9 ayat (1) UU PPh
8 • Pajak Penghasilan
52
Pasal 9 ayat (1) UU PPh
• biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak atau
9
orang yang menjadi tanggungannya
• sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa
1 denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang
1 perpajakan
53
• Branch Profit Tax
5
BPT
Tidak Dikenai
PPh Pasal 26
PPh Pasal 26
54
Penanaman kembali
BPT di Indonesia
55
Syarat Bentuk Penanaman Kembali BPT
-1-
56
Syarat Bentuk Penanaman Kembali BPT
-2-
57
Syarat Bentuk Penanaman Kembali BPT
-3-
58
Syarat Bentuk Penanaman Kembali BPT
-4-
59
Syarat Bentuk Penanaman Kembali BPT
-5-
60
Kewajiban WP BUT
(Penanaman Kembali BPT)
Pemberitahuan Tertulis ke KPP WP Terdaftar
Subjek Pajak
SPDN SPLN
62